Anda di halaman 1dari 8

Cerita Dibalik Kesuksesan Pengusaha

“ KLENGER BURGER “
By :Velly Kristanti 

“ Merek klenger agar


pembeli klepek – klepek “

Kelompok 1 :
- Alifitrianingsih
- Nuurulatifatul Chusna
- Putri hana nabilah
- Yunita Mawardi
“ Tidak mudah bagi Velly Kristanti memulai bisnis. Pengusaha wanita ini
pernah merasakan jatuh dan bangun membangun satu bisnis. Dari bisnis
yang gagal, dia tetap percaya diri memulai bisnis lain hingga sukses seperti
sekarang. Pengusaha yang punya puluhan franchise ini menceritakan
kisahnya. “

Tahun 2002
Dia hanyalah pegawai kantoran dan sang suami, Gatut Cahyadi, sok jualan berbisnis
kuliner bernama Pondok Sayur Asem. Mereka waktu itu mengerjakan sambil tetap
bekerja. Sayang bisnis tersebut gagal. Velly sempat frustasi karena gagal berwirausaha

Pondok Sayur Asem berdiri tahun 2002. Dimana dia masih bekerja sebagai account manager BBDO Komunikas.
Bisnisnya terletak di Pekayon, Bekasi, Jawa Barat. Memang bisnis tidak total karena mereka tidak turun tangan sendiri.
Alhasil sempat ada percecokan dengan juru masak usaha mereka. Karena memang juru masak dianggap tidak sesuai,
baik cara memasak sampai menu makan. "Ilmu kasak didapat dari ibu saya," jelasnya.
Dua tahun kemudian sang suami bekerja ke Jepang. Mungkin karena jabatan yang sudah mapan. Ia membujuk Velly untuk
fokus. Dia menyarankan mengejar mimpi wirausaha. Velly setuju. Dia lalu mendirikan perusahaan advertising hingga IT

Tahun 2004
Velly memilih mengundurkan diri, kemudian fokus mengejar wirausaha. Waktu itu dia menjalankan bisnis
advertising syariah. Lagi- lagi kegagalan menemui Velly. Dilanjut bisnis IT yang tidak jauh berbeda
nasibnya.

Dia menawarkan bisnis marketing mobil. Mungkin istilah sekarang marketing online. Sayangnya, waktu itu, orang
belum banyak berminat. Lulusan D3 Sastra Belanda UI tersebut, tidak putus asa dan mencoba bisnis kerajinan tangan.
Sayang, bisnis kerajinan tangan juga gagal, keberuntungan seolah menuntunya kembali ke bisnis kuliner. Modal sewa
rumah PSA masih sisah 1,5 tahun, ada karyawan 15 orang, hingga peralatan masak. Uang dikantong tinggal 30 juta.
Akhirnya pasangan ini sepakat melanjutkan bisnis PSA meski seadanya.

Terbersit pikiran membuka usaha burger. Karena tidak cukup uang maka pinjam uang. Velly pinjam uang
atasannya Pak Aris Budiharjo. Karena tidak punya keahlian membuat burger. Aneka buku masakan dia
borong. Dia membuat sendiri resep daging khas Indonesia
BISNIS KLENGER BURGER

“ Dia ingin berbisnis kuliner kembali.


Ide tentang makanan anak muda membayangi.
Dalam benaknya bagaimana membuat makanan khas kekinian?
Bagaimana meracik makanan burger menjadi sedap? ”
Makanan beratang di Indonesia dijadikan cemilan ini butuh sentuhan. Dia ingin cita rasa khas
Indonesia disini, aneka buku kemudian dia pelajari. Tujuannya menciptakan satu cita rasa
cocok dilidah kita.

Marketing pertama dijualnya ke kerabat dan teman. Responnya bagus. Bahkan teman yang
semula tidak suka burger, kini menjadi pelanggan Velly. Terdiri roti lembut dan daging
spesial berbumbuh khas. Burger buatannya memang bikin klepek- klepek. 

"Kata suami Klenger berarti keenakan atau klepek- klepek,"


inilah awal nama bisnis tersebut. Nama tersebut dianggap mewakili rasa, dan juga harapan
agar mudah diingat.
Sesudah mendapatkan nama tinggal dipasarkan. Sebagai pakar advertising, mudah baginya langsung mendesain
logo dan memilih warna logo. Logo burger bertuliskan nama Klenger Burger diatas ikon burger, tidak disamping
seperti nama burger lain

 Filosofi dibalik penemapatan nama itu ada. Kata Velly menuliskan nama tersebut berarti tidak
boleh memandang sebelah sisi. Istilahnya beyond burger atau lihatlah ke segala aspek. Berdiri
sejak 10 Februari 2006, sudah ada hak paten, ada ijin SIUP peroranganya, sudah ada sertifikat
halan MUI nya. Sudah memiliki pembeli franchise, mampu menghasilkan 38 outlet cepat.
 Sayangnya, cobaan hadir kembali ketika rekan kerjanya berniat buruk. Satu mitra menjanjikan
investasi dan pengembangan lebih besar. Dia yang tidak punya pengalaman setuju mengikuti
usulan

 Ditipu orang, modalnya terkuras, hampir frustasi, namun sang suami meyakinkan Velly agar menjadi sosok ikhlas.
Kepercayaan bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Ikhlaskan kasus tetapi memilih jad i sosok positif melanjutkan
berbisnis.
 Gara- gara kasus tersebut penggunaan nama Klenger Burger masih berselisih Walaupun, akhirnya, nama Klenger
ditinggalkan kemudian berubah menjadi "D" jadi Klender Burger.
 Terkadang adapula orang yang sembarangan memakai nama tetapi diacuhkan.
 Dia enggan mengungkit kasus lama. Yang terpenting bagaimana mengembangkan bisnis. Dibawah satu panji bendera, PT.
Karya Anak Negeri (KAN), dari Februari 2011, ada 82 outlet di Jabodetabek, Bandung, Kuningan, Bali, dan Medan. Adapun
20 outlet waralaba sisanya bersifat investasi pribadi KAN .
KLENGER BURGER

Sebulan, bisnis Klenger Burger, mampu menjual 100 ribu burger. Harga rata- rata adalah Rp.17.500 ribu. Omzet direguk bisnis
mereka mencapai Rp.1,75 miliar rupiah. Bisnis mereka tidak berhenti di sana. Olahan baru dikembangkan seperti Pizza Kriuk,
Clemots Coffee, dan Kweker Fried dan Grilled Duck.

Pizza buatan Klenger Burger bercita rasa Indonesia. Contoh pizza berasa balado atau berasa sate. Ia juga membuat tempat jualan
senyaman mungkin. Pokoknya bisa dijadikan tempat kongkow asik. Dia membuat satu lingkup bisnis, Foodteran atau kafetaria, yang
menjual pizza, kopi, dana ayam/bebek. Contoh sukses bisnisnya, sukses menggaet anak Mantan Wakpres Boediono, yang bernama
Dios Kurniawan menjadi pemegang waralaba. "...membuka outlet di Jalan Salemba, di depan RS. MH. Thamrin, pada 25 Juli 2010
silam," jelasnya.
BISNIS MENJELAJAH

• Ia mengaku tidak belajar khusus. Tidak belajar kepada Chef manapun. Velly hanya
berpekal mencoba trial and error. Berbagai macam buku tentang burger dipelajari. Nama
Klenger berasal dari Jawa yang bisa berarti "setengah mati", atau "klepek- klepek" karena
rasanya.
• Velly sendiri menganalogi nama Klenger jadi "tobat sambel". Tau bahwa sambal pedas
tetapi tetap mau lagi dan lagi. Harapannya produk burger Klenger akan membuat
ketagihan. Begitulah nama jadi terkenal di masyarakat, khususnya anak muda tertarik
karena nama yang unik.
 Servis maksimal dan rasa memuaskan. Bisnis burger Klenger mampu menggaet target pasar. Nama itu
sendiri sebenarnya sudah dipatenkan atas nama Velly. Meskipun begitu, toh tetap masih ada saja orang
memakai nama tersebut, dia sendiri mewanti- wanti agar pelanggan tidak mudah terkecoh
 Pendekatan rasa merupakan ujung tombak bisnis Burger Klenger
 Dia juga mencipatakan marketing menarik. Seperti burger instan, konsep take away, mambuat burger
Klenger bisa ditemui di mini market. Ditambah konsep Foodtren, burger Klenger dibantu brand lain
dibawah bendera KAN, ada Pizza Kriuk dan Clemots Coffee bersama wifi gratis buat kongkow anak
muda.

Godaan membuka usaha di luar negeri bukan tidak ada. Namun, Velly merasakan banyak hal perlu dia kerjakan. Dia
juga aktif mengawasi outlet dan mengelompokan sesuai kebutuhan.
Ibarat kuliah bisnis semua harus dijalani penuh. Semester pendek, dilalui Velly dan
suami, merasakan rasa gagal dan mengulang kembali dari nol. Ibu dari Rizki dan Zahra
ini. Mengatakan “ Meski sudah sukses masih banyak perlu diperbaiki. Terutama
tentang SDM, bukan proses instan tapi berjalan terus menerus. “

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai