Anda di halaman 1dari 4

Nama:Eleazar Altamirando

NIM:G1A120133

Prodi:Kedokteran

Gugus:23

No. Absen:102

Rangkuman Materi PKK FKIK

Hari Pertama

Prodi kedokteran merupakan prodi yang memakan waktu yang tidak sebentar. Hal
ini disebebkan oleh fakta bahwa untuk mendapatkan gelar dokter, seorang mahasiswa
harus menyelesaikan dua jalur pendidikan, yaitu pendidikan sarjana kedokteran dan
pendidikan profesi dokter. Pada prodi kedokteran sendiri, materi yang dipelajari tidak hanya
materi terkait materi kedokteran, tetapi juga materi-materi umum seperti agama, bahasa
inggris, bahasa Indonesia, dst.

Untuk menjadi seorang dokter yang kompeten, terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh seorang mahasiswa kedokteran. Hal-hal penting yang dimaksud antara
lain profesionalitas yang luhur, mawas diri dan pengembangan diri, dan komunikasi efektif.
Ketiga hal ini akan menjadi fondasi dari 4 poin penting lainnya, yaitu pengelolaan informasi,
landasan ilmiah ilmu kedokteran, keterampilan klinis, dan pengelolaan masalah Kesehatan.
Ketujuh poin tersebut akan menjadi dasar dan pilar yang membentuk sebuah poin penting
yang disebut kompetensi.

Kompetensi seorang dokter amatlah penting. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
sebuah dokumen khusus yang bernama Standar Kompetensi Dokter Indonesia yang dibuat
oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Kompetensi nantinya akan amat berpengaruh bagi
seorang dokter Ketika seorang dokter bertemu dengan seorang pasien yang mengalami
penyakit. Masing-masing penyakit yang diderita oleh masing-masing pasien akan memiliki
level kompetensi yang berbeda-beda.
Level kompetensi dari masing-masing penyakit yang harus dimiliki seorang dokter
ada 4. Yaitu satu, dua, 3A, 3B, 4A, dan 4B. Level kompetensi ini amat dipengaruhi dengan
kesulitan proses pemeriksaan dan pengobatan dari penyakit yang diderita pasien.
Penjelasan terkait level kompetensi penyakit adalah sebagai berikut:

4A dan 4B Diagnosis dan tatalaksana tuntas

3A dan 3B Diagnosis, tatalaksana awal, dan merujuk

2 Diagnosis dan merujuk

1 Mengenali dan menjelaskan

Penyakit-penyakit yang lebih mudah untuk ditangani seperti tetanus, vertigo, dan
insomnia akan diberikan kompetensi level 4A dan 4B. Penyakit-penyakit yang lebih sulit
ditangani seperti meningitis, ensefalitis, dan koma akan diberikan kompetensi level 3A dan
3B. untuk penyakit yang lebih sulit lagi seperti tumor, abses otak, dan spina bifida akan
diberikan kompetensi level 2. Untuk penyakit yang paling sulit ditangani seperti arteritis
kranial, multiple sclerosis, dan polymyositis akan diberikan kompetensi level 1.

Hari kedua

dr. Rita Halim .M.Gz


Keputusan untuk menjadi seorang dokter harus diambil dengan memerhatikan
tujuan kita. Tujuan yang baik adalah tujuan dimana kita hidup untuk menjadi dokter dan
bukan sebaliknya. Pandemi COVID-19 turut menyadarkan para dokter betapa pentingnya
mengikuti prosedur Kesehatan yang ada Ketika melakukan pengecekan Kesehatan pasien.
COVID-19 sendiri telah menyebabkan banyak dokter di Indonesia meninggal dunia.
Terkait dengan sistem pendidikan sarjana kedokteran selama pandemi,
pembelajaran dilakukan secara daring. Selain itu kurikulum yang digunakan berbasis sistem
blok dan di dalam blok sendiri terdapat berbagai macam metode pembelajaran seperti IT,
tutorial, praktikum, dan skill lab. Pada minggu kelima perkuliahan, akan diadakan ujian blok.
Ujian blok memiliki bobot sebesar 60% total nilai.
Kak Ratu Dania
Pendidikan dokter terdiri dari dua tahap, antara lain pendidikan dokter dan
pendidikan profesi. Selama menjalani pendidikan dokter, terdapat hal penting yang harus
diperhatikan, yaitu etika ketika menghubungi dosen. Perhatikanlah tutur bahasa yang
digunakan ketika menghubungi dosen. Kita juga harus memilih waktu yang tepat untuk
menghubungi dosen, yaitu saat dosen sedang berada dalam jam kerja. Hal lain yang juga
perlu diperhatikan adalah mencari info kedokteran, menemukan cara belajar yang ideal,
manajemen wakti, serta mencari relasi sebanyak mungkin. Untuk mencari relasi serta
meningkatkan kualitas diri, kita dapat memasuki organisasi yang terdapat di prodi
kedokteran seperti IMA, ISMKI, TBM ASET, AMSA, dan CIMSA

M. Fahriza Winaldha Nasution


Organisasi ISMKI yang berkepanjangan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran
Indonesia diisi oleh mahasiswa kedokteran dari universitas yang beragam. Sebelum diubah
menjadi ISMKI, ISMKI bernama IMKI yang berkepanjangan Ikatan Mahasiswa Kedokteran
Indonesia dan dipimpin oleh Biran Affandi. ISMKI sendiri merupakan organisasi kedokteran
tertua yang ada di Indonesia.
Terdapat 88 institusi yang tergabung kedalam ISMKI dan masing-masing institusi
memiliki wilayahnya sendiri. Terdapat 4 wilayah yang dimiliki oleh ISMKI dan Universitas
Jambi sendiri termasuk kedalam wilayah 1. Pada ISMKI terdapat 8 bidang, yaitu LD
(Leadership Development), ICT (Information, Communication, and Technology), MEP
(Medical Education and Proffesion), PR (Public Relation), HPS (Health Policy Studies), IA
(International affair), CE (Community Empowerment), dan FP (Funding and Partnership).

Bang Qaldari
Pada IMA kedokteran unja, terdapat 7 departemen, yaitu PENGMAS, PSDM,
KASTRAD, DANUS, INFOKOM, dan PENDPRO. Masing-masing departemen memiliki tugasnya
sendiri. Misalnya DANUS yang bertugas dalam mengatur keuangan dan INFOKOM yang
mengatur informasi dan komunikasi.

Nur Putri Septiani


Organisasi TBM diketuai oleh Eki Chandra. Organisasi TBM merupakan singkatan dari
Tim Bantuan Medis. TBM turut membantu masyarakat dalam meningkatkan Kesehatan
masyarakat. Organisasi TBM sendiri ada mengadakan penyuluhan Kesehatan serta
melakukan sunatan massal bagi anak-anak. Visi TBM adalah meningkatkan derajat
Kesehatan masyarakat. Terdapat 6 departemen yang terdapat di dalam TBM, yaitu HUMAS,
administrasi, INFOKOM, BANMED, DIKLAT, dan keuangan.
AMSA UNJA
AMSA UNJA yang berkepanjangan Asian Medical Student’s Association
Universitas Jambi terkenal dengan keakraban dan kedekatan antar masing-masing
anggotanya. AMSA sendiri menjunjung tinggi tiga hal, yaitu knowledge, action, dan
friendship. AMSA turut berperan sebagai penyokong dari akademik UNJA.

Anda mungkin juga menyukai