Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dano ade kennedy

Prodi : D3 Keperawatan

Nim : 2120008

Tugas 1!

 KALIMAT TUNGGAL
1. Clara memasak mie
2. Abi memberiku mainan
3. Ana bermain boneka
4. Mereka mengerjakan ujian
5. Akbar meminta roti dan susu

 KALIMAT MAJEMUK SETARA


1. Kakak berangkat kerja dan adik berangkat sekolah
2. Ina tidak pandai bahasa inggris tetapi pandai bermain basker
3. Siswa itu sering bolos sekolah akibatnya tidak naik kelas
4. Setelah lulus SMA mau kuliah atau kerja
5. Ayah pulang kerja kemudian membeli makanan di supermarket

 KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT


1. Clara pulang dari rumah Abi sebelum la ngit mulai gelap
2. Para murid gotong royong membersihkan sekitar sekolah agar terlihat bersih
3. Pedagang itu tidak akan rugi jika tidak ada yang menggusurnya
4. Kedua orang kembar tersebut tidak terlihat kembar bagaikan langit dan bumi
5. Semua murid kelas 11 banyak yang mendapatkan nilai jelek, oleh karena itu semua murid
kelas 11 mengikuti remidi
 KALIMAT MAJEMUK CAMPURAN
1. Isam tidak pernah absen kuliah dan dia selalu berusaha memberikan yang terbaik saat
mengerjalan ujian, oleh karena itulah dosennya memberikan nilai IPK yang tinggi
2. Abi sayang sekali dengan kakaknya karena dia selalu membantuku jika ada masalah dan
sering sekali membelikanku jajan
3. Abah selalu terlihat segar bugar karena sedari muda dia selalu rajin berolaharaga dan
makan-makanan yang sehat
4. Aku rajin berenang agar tinggi badanku bertambah dan bisa mudah masuk seleksi
pramugari
5. Adiknya sedang berulang tahun, Hani mengambil uang di ATM dan ia langsung
menggunakan uangnya untuk membelikan mainan yang disukai adiknya
Tugas 2!

Pada lokakarya nasional 1983 telah disepakati pengertian keperawatan sebagai berikut,
keperawatan adalah pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio psiko sosio spiritual
yang komprehensif yang ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sakit
maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Florence Nightingale (1895)
mendefinisikan keperawatan adalah menempatkan pasien alam kondisi paling baik bagi alam dan
isinya untuk bertindak. Calilista Roy (1976) mendefinisikan keperawatan merupakan definisi
ilmiah yang berorientasi kepada praktik keperawatan yang memiliki sekumpulan pengetahuan
untuk memberikan pelayanan kepada klien. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa keperawatan adalah upaya pemberian pelayanan atau asuhan yang bersifat humanistic dan
profesional, holistic berdasarkan ilmu dan kiat, standard pelayanan dengan berpegang teguh
kepada kode etik yang melandasi perawat profesional secara mandiri atau melalui upaya
kolaborasi.

Jurusan keperawatan merupakan salah satu jurusan atau program studi pendidikan tinggi
di rumpun Saintek. Mahasiswa Jurusan Keperawatan belajar tentang Ilmu Keperawatan dan
keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan profesi perawat. Pendidikan calon perawat
dapat ditempuh pada jenjang Diploma atau Vokasi dan Sarjana. Mata kuliah kedua jenjang ini
tak jauh beda, namun bobot perkuliahan keduanya tak sama. Jika perkuliahan diploma Ilmu
Keperawatan lebih ditekankan pada praktik, maka perkuliahan S1 Ilmu Keperawatan mencakup
pembelajaran teori maupun pendalaman praktik. Kuliah jurusan perawat di Program Diploma
atau Vokasi sendiri terdiri dari Program D3 dan D4. Alumni dari kedua program vokasi ini
masing-masing bergelar A.md. Kep (Ahli Madya Keperawatan) dan S.Tr.Kep (Sarjana Terapan
Keperawatan). Sedangkan gelar jurusan keperawatan pada jenjang S1 adalah S.Kep (Sarjana
Keperawatan).

Kuliah jurusan perawat artinya kita belajar tentang teori maupun teknologi terkini dalam
perawatan kesehatan fisik dan psikis. Pelayanan kesehatan yang dipelajari dalam Ilmu
Keperawatan tak hanya ditujukan bagi orang sakit, namun juga bagi orang yang fisiknya tampak
sehat. Tugas perawat sejatinya lebih dari asisten dokter. Pelayanan, pengabdian dan interkasinya
dengan orang yang dirawat sebenarnya menjadi tolok ukur kesuksesan profesi perawat. Karena
itulah, ada perawat anak-anak, perawat maternitas, perawat manual dan berbagai perawat
spesialis lain sesuai dengan Ilmu Keperawatan yang dipelajari (pemfokus atau minor). Agar
pelayanan keperawatan dapat dilakukan dengan baik, Jurusan Keperawatan membekali
mahasiswanya dengan kemampuan berkomunikasi dan keterampilan interpersonal yang baik.
Kuliah jurusan perawat juga menempa kita untuk bekerja dengan tekun dan cermat, mampu
berpikir kritis dan menjadi bagian dari sebuah tim.

Sangat banyak keuntungan yang diperoleh dari seorang lulusan Ilmu Keperawatan yaitu
kebutuhan masyarakat akan pelayanan dan asuhan kesehatan yang semakin meningkat secara
tidak langsung juga berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan tenaga medis; lapangan kerja
sangat luas, mulai dari di rumah sakit, puskesmas, klinik kesehatan, home care, panti jompo dan
sebagainya.

Prioritas calon mahasiswa Ilmu Keperawatan dari kelas IPA buka tanpa alasan. Setelah
lulus kuliah jurusan perawat dapat bekerja sesuai dengan spesialisasi yang telah ditempuh,
seperti perawat anak, perawat medikal bedah, perawat gawat darurat, perawat keluarga dan lain
sebagainya. Menariknya, prospek kerja keperawatan saat ini tak terbatas di dalam negeri saja.
Sudah banyak perawat lulusan Jurusan Keperawatan dalam negeri yang bekerja di luar negeri,
seperti Jepang, Uni Emirat Arab, maupun negara-negara lain
Tugas 3!

1. Kutipan Langsung (2 kutipan)


a. Argumentasi adalah sebuah bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sebuah
sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan pada akhirnya bertindak sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh seorang penulis atau pembicara (Keraf, 2007: 3)
b. Setiap orang yang menyelenggarakan suatu perusahaan, ia pun harus menyimpan selama
30 tahun, segala buku-buku dan surat-surat yang bersangkutan, dalam mana manurut ayat
ke-1 catatan tadi dibuatnya beserta neracanya, dan selama 10 tahun akan surat-surat dan
surat-surat kawat yang diterimanya beserta segala tembusan dari surat-surat dan surat-
surat kawat yang dikirimkannya
2. Kutipan Tidak Langsung (2 kutipan)
a. Seorang mahasiswa hendaknya harus dapat menentukan metode penelitian yang akan dia
gunakan saat hendak membuat skripsi, tesis, maupun disertasi. Adapun salah satu metode
yang mesti mereka tentukan adalah kualitatif atau kuantitatif. Jika mahasiswa lebih
menyenangi statistic, maka metode kuantitatif bisa dipilih dan digunakan untuk bahan
penelitiannya. Sebaliknya, jika mahasiswa lebih senang menganalisa suatu peristiwa,
maka metode kualitatif bisa dipilih dan digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan.
b. Dalam buku “Supervisi Pendidikan” yang terbit tahun 2013, DR. H. Muwahib Shulhan
M.Ag menjelaskan Supervisi adalah istilah yang relatif baru dikenal di dunia pendidikan
di Indonesia (lihat sejarah supervise), karena itu perlu uraian secara lengkap tentang
pengertiannya, yang akan dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu dari sudut etimologis,
morfologis, dan semantik.
3. Kutipan Paragraf (2 kutipan)
a. Pengertian tentang kesehatan masyarakt itu sendiri, terus berkembang daru waktu-ke-
waktu, dan semakin luas. Para ahli kesehatan masyarakat sepakat bahwa lingkungan
merupakan determinan utama derajat kesehatan penduduk. Meskipun ‘sakit’ bukan satu-
satinya variable pembentuk derajat kesehatan, namun tidak mungkin suatu kelompok
penduduk dikatakan sehat kalau mereka sakit-sakitan. Sehat setidaknya suatu kelompok
penduduk yang digambarkan ke dalam angka-angka morbiditas, mortalitas, angka harapan
hidup, dan lain sebagainya merupakan unsur pokok dalam setiap pembicaraan kesehatan
masyarakat. Kejadian penyakit merupakan inti persoalan kesehatan bahkan kesejahteraan,
produktivitas, dan kuakitas manusia, baik dalam prespektif individu sebagai anggota
sebuah komunitas maupun masyarakat dalam sebuah wilayah. Untuk itu proses kejadian
penyakit dalam sebuah komunitas harus dipelajari dengan seksama agar dapat dicarikan
strategi pencegahan dan pengendalian kejadian penyakit berbasis evidence, tepat sasaran
dan dilakukan dengan cara sebaik-baiknya. Dengan kata lain evidence yang dimaksus
adalah determinan utama kejadian penyakit, yakni kompleksitas hubungan interaktif
antara variable lingkungan dan kependudukan.
b. Memang dalam kenyataanya, tugas di bidang kesehatan rentan sekali untuk terjadinya
salah satu atau khilaf atau lalai dalam menjalankan tugasnya. Akan tetapi karena profesi
dalam dunia kesehatan merupakan profesi yang khusus, maka terdapat pula persyaratan
yang khusus untuk mempermasalahkan tindakannya. Persyaratan-persyaratan tersebut
dapat ditinjau dari segi ilmu kesehatan atau dari segi hukum. Dari sudut hukum, alasannya
karena semenjak zaman dahulu hukum telah membebani seorang dokter dengan syarat-
syarat yang cukup berat dalam menjalankan tugasnya, dengan demikian terlihat betapa
eratnya kaitan hukum dalam pelayanan kesehatan. Dewasa ini, berkembangnya
pengetahuan menjadi tuntutan tersendiri bagi pelayanan kesehatan untuk memberi layanan
kesehatan semakin baik dan dengan keadaan pasien yang kompleks pula, bahkan
cenderung kritis. Hal tersebut tidak lepas dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
dibidang kesehatan, terutama yang berhubungan dengan pengobatan dan diagnosis yang
tidak bisa luput dari alat-alat modern yang sebelumnya tidak dikenal. Selain itu kesadaran
hukum masyarakat saat ini semakin meningkat seiring dengan derasnya arus informasi,
reformasi dan kemajuan pendidikan.
4. Daftar Pustaka
a. Kutipan Langsung
- http://digilib.unimed.ac.id/16711/7/2103111006%20BAB%20I.pdf
- Hendra Satria, Pentimpanan Dokumen Perusahaan. (Medan: Gramedia, 1998), hlm.
345
b. Kutipan Tidak Langsung
- Hamis Patilima, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: ALFABETA, 2013), hlm 4.
- DR. H. Muwahib Shulhan, M.Ag, Supervisi Pendidikan, (Tulungagung: Acima
Publishing Surabaya, 2013), hlm 4
c. Kutipan Paragraf
- Umar Fachmi Achmadi, Dasar-Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan, Jakarta: PT.
Rajawali Pers, 2014, hlm 1
- H. Sutarno. Hukum Keseharan: Eutanasia, Keadilan, Dan Hukum Pisistif Di
Indonesia, Malang: Setara Press, 2014, hlm 1

Anda mungkin juga menyukai