Anda di halaman 1dari 11

“Apa yang terjadi pada bangsa Indonesia dalam rentang tahun 1400-an hingga 1942 membuktikan

bahwa kita adalah bangsa yang besar, tidak kenal putus asa, dan kuat menghadapi berbagai
tantangan.”

Apa yang akan kita pelajari?


Latar belakang dan proses kedatangan pelaut-pelaut bangsa Eropa ke Nusantara
Usaha Belanda melakukan penguasaan di Nusantara

Muhammad Wahyudin Setiawan, S.Pd.


1
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.”
Dr (HC) Ir. H. Sukarno, Proklamator. Presiden pertama Republik Indonesia

“Aku rela dipenjara asalkan bersama buku. Karena dengan buku, aku bebas”
Drs. H. Mohammad Hatta. Proklamator. Wakil Presiden pertama Republik Indonesia

“Untuk menghancurkan sebuah bangsa, tidak perlu memborbardir negara tersebut.


Cukup hancurkan ingatan sejarah generasi mudanya.”
Asep Kambali. Komunitas Historia Indonesia.
.....................................................................................................................................................................

Kedatangan Bangsa-bangsa Eropa ke Nusantara


Penulis Muhammad Wahyudin Setiawan, S,Pd.
Tata letak dan desain grafis Muhammad Wahyudin Setiawan, S.Pd.
Desain sampul Kapal VOC (dari berbagai sumber)
Jenis huruf Playfair dan Bahnschrift.

Dilarang memperbanyak dan mengomersilkan isi buku ini, baik sebagian maupun
seluruhnya tanpa seizin penulis.
Diterbitkan sebagai media belajar tambahan peserta didik kelas X semester 1 pada
Sekolah Menengah Kejuruan Ibu Kartini Semarang tahun pelajaran 2018/2019
dengan merujuk pada Kurikulum 2013 edisi revisi mata pelajaran Sejarah Indonesia.
Diunduh dari laman: sejarahsmika.blogspot.com.
Semarang, Agustus 2018.
..................................................................................................................................................................

Ayo bersama kita semarakkan Pesta Olahraga Terbesar se-


Asia di Jakarta dan Palembang, 18 Agustus – 2 September
2018.

2
Latar Belakang Kedatangan Bangsa-bangsa Eropa ke Nusantara

Tahukah kalian, kita hidup tidak hanya dengan sesama orang-orang di Indonesia, melainkan di
seluruh dunia, mulai dari Amerika, Afrika, hingga Australia. Mulai dari samudra Atlantik yang
dingin, hingga samudra Pasifik yang menenangkan.
Indonesia adalah negara yang sangat besar. Garis pantainya salah satu yang terpanjang di
dunia. Bahasa, suku, agama, tradisi, dan kebudayaannya beraneka ragam. Jumlah pulau kita yang
sekitar 17 ribu, adalah yang terbesar di dunia!
Negara kita membentang mulai dari 6° LU sampai dan
sampai . Letak negara kita juga sangat strategis, karena diapit oleh 2
(dua) benua, yakni benua dan benua , dan diapit pula
oleh 2 (dua) samudra, yakni samudra dan samudra .
Kira-kira, dampak apa yang Indonesia rasakan dengan letak yang strategis seperti yang kamu
tulis tersebut? Tuliskan pada kolom berikut.

Jika masih bingung menjawab pertanyaan di atas, perhatikan peta dunia berikut!

2
4
A
1
B 3
A
C 5

Sekarang, coba lengkapi nama-nama benua dan samudra di dunia tersebut. Perhatikan dengan
seksama letak Indonesia dan benua-benua lainnya di permukaan bumi. Hal tersebut akan
membantumu untuk menjawab pertanyaan di atas dan memahami materi berikutnya.

A 1
B 2
C 3
4
5

3
Dengan letak yang strategis, yakni di antara dua benua dan dua samudra, menjadikan
Indonesia ramai oleh lalu lintas pelayaran berbagai bangsa di seluruh dunia. Masih ingat dengan
teori Brahmana, teori Waisya, hingga teori Gujarat dan teori Arab? Teori-teori yang kalian pelajari
pada materi sebelumnya tersebut, secara garis besar berisi tentang orang- orang yang datang ke
kepulauan Nusantara (Indonesia), untuk menyebarluaskan agama Hindu-Buddha dan Islam.
Dengan ramainya orang-orang dari Arab, India, dan Tiongkok datang ke kepulauan
Nusantara, maka hal tersebut memperkaya kebudayaan, tradisi, bahasa, suku bangsa, dan agama
di Indonesia.
Sekarang, lihat di kota tempat kalian tinggal ini. Apakah kalian tahu kawasan Pecinan di
Semarang? Lalu kawasan Masjid Agung Kauman? Suku bangsa Tionghoa, Arab, dan Jawa, yang
bersatu di Kota Semarang, digambarkan hidup rukun dalam sebuah patung yang sering kalian temui.
Patung apakah itu? Coba cari tahu!
Jika bangsa Arab, India, dan Tiongkok berbondong-bondong berlayar menuju kepulauan
Nusantara, lalu bagaimana dengan bangsa Eropa? Apakah mereka juga datang? Mengapa mereka
sampai harus jauh-jauh datang berlayar ke Nusantara? Apa yang hendak mereka cari? Mengapa harus
ke Nusantara?
Di bawah ini terdapat kolom-kolom yang pada masing-masing kolom tersebut, terdapat satu
kata kunci. Tugasmu adalah membuat kalimat yang berisi penjelasan singkat dari masing-masing
kata kunci tersebut. Ingat, saat ini kita membahas, mengapa bangsa Eropa datang ke kepulauan
Nusantara.

Kata kunci: Rempah-rempah

Kata kunci: 3G

Kata kunci: Bentuk Bumi

Kata kunci: Konstantinopel

Kata kunci: Teknologi

Jadi, sudah tahu, kan, alasan mengapa bangsa-bangsa Eropa pergi berlayar ke Nusantara?
Mengapa rempah-rempah begitu dicari bangsa Eropa sehingga harus jauh-jauh dating ke Nusantara?
Sebagai bahan pengawet, bumbu masakan, penghangat tubuh, harga rempah-rempah saat itu bisa menjadi sangat mahal.

Proses Kedatangan Bangsa-bangsa Eropa ke Nusantara

Terdapat negara di benua Eropa, yang pelautnya mengawali pelayaran menuju ke


kepulauan Nusantara. Negara itu adalah dan .

Dengan membaca di buku paket dan internet, bisakah kalian membuat garis pelayaran
kedua negara tersebut? Perhatikan petunjuk berikut:
1. Pertama, pastikan kalian tahu letak negara yang mengawali pelayaran samudra, yakni Spanyol
dan Portugal.
2. Para pelaut Spanyol memulai pelayaran dengan menuju arah barat, melewati samudra Atlantik
menuju benua Amerika, dan dilanjutkan dengan mengarungi samudra Pasifik sebelum
akhirnya tiba di Filipina.
3. Para pelaut Portugal melakukan pelayaran samudra dengan menuju ke arah timur, namun terlebih dahulu harus
menyusuri bagian barat benua Afrika hingga akhirnya sampai di Tanjung Harapan, Afrika Selatan. Pelayaran
dilanjutkan dengan mengarungi samudra Hindia untuk sampai di India, sebelum akhirnya mendarat di Malaka,
(sekarang termasuk wilayah Malaysia) dan tiba di tujuan akhirnya, yakni kepulauan Maluku.
Selanjutnya, pahami pernyataan berikut.

Ternyata, Spanyol dan Portugal mendarat di wilayah yang hampir berdekatan. Spanyol
mendarat di dan Portugal di . Hal tersebut
membuktikan bahwa bentuk bumi adalah . Dari jalur pelayaran tersebut,
jalur mana yang lebih cepat sampai di kepulauan Nusantara? Jalurnya Spanyol atau Portugal?

Lalu bagaimana dengan negara Eropa lainnya?

Terdapat dua negara Eropa lain yang turut serta mengikuti jejak dan
untuk melakukan pelayaran samudra. Mereka adalah
dan .

Karena mereka bukan yang mengawali pelayaran samudra, kira-kira, jalur milik siapa yang mereka
ikuti, ya?

Ya, benar. Inggris dan Belanda mengikuti jalur pelayaran milik .


Inggris mendarat di India, sedangkan Belanda untuk pertama kalinya mendarat di kepulauan
Nusantara, tepatnya di . Pendaratan Belanda pertama
tersebut dipimpin oleh , pada tanggal
tahun _. Kelak, pendaratan pertama kali Belanda di Banten
tersebut akan membuka rute perjalanan Belanda ke Nusantara dan mengubah perjalanan
sejarah Nusantara, selamanya.

Sekarang, bisakah kalian menggambar garis pelayaran secara lengkap? Yakni, Spanyol,
Portugal, Inggris, dan Belanda? Pertama, temukan dahulu letak Inggris dan Belanda pada peta, lalu
mulai membuat garis!
Usaha Awal Belanda Menguasai Nusantara (1602-1799)

Sejak pendaratan bangsa-bangsa Eropa ke kepulauan Nusantara mulai terjadi, kelak hanya akan ada
satu negara dari benua Eropa yang akan menguasai sebuah kepulauan dari Sabang sampai Merauke
(yang kelak akan menjadi Republik Indonesia ), untuk jangka waktu yang sangat lama. Negara
itu adalah . Walaupun pada perkembangannya
nanti juga akan diselingi dengan penguasaan oleh Prancis dan Inggris.

Para pedagang dari Belanda yang datang ke kepulauan Nusantara untuk mencari rempah- rempah
semakin banyak.

Bayangkan, apa yang akan terjadi jika pedagang-pedagang tersebut datang jauh-jauh dari Belanda
dengan satu tujuan yang sama, yakni mendapatkan rempah-rempah? Wajarkah jika kemudian
mereka akan saling berebut dan bahkan saling serang satu sama lain?

Nah, untuk menghindari konflik antar sesama pedagang Belanda, akhirnya pada tahun
, para pedagang dari Belanda tersebut sepakat membentuk atau
dalam bahasa Belanda disebut sebagai _ yang
juga dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai .
Jika kalian sering mendengar orang-orang tua dahulu menyebut Belanda sebagai kompeni, maka dari
VOC-lah istilah tersebut berasal. Apa tujuan didirikannya VOC?

VOC merupakan sekumpulan pedagang yang berorganisasi, dan bukanlah merupakan sebuah
negara. Namun, VOC bisa berbuat seperti layaknya negara dengan hak yang dikenal dengan .
Apa saja isi hak tersebut?

Karena mendesaknya kebutuhan VOC untuk berkuasa atas perdagangan rempah-rempah di Nusantara,
secara garis besar, VOC melakukan beberapa kebijakan, semisal memberlakukan pajak yang
harus dibayarkan oleh rakyat, menyingkirkan pedagang- pedagang dari negara lain, mewajibkan
rakyat menanam tanaman tertentu, dan sebagainya. Untuk mendukung kebijakan tersebut maka
VOC melakukan 2 (dua) hal, yakni:
Banyak tindakan kejam VOC yang dilakukan di Nusantara. Gubernur Jenderal
misalnya. Sebagai peletak dasar konsep penjajahan yang dilakukan oleh VOC,
melakukan beberapa kebijakan, semisal mengusir orang
Inggris dari pulau Run, melenyapkan penduduk asli Banda, hingga membakar rempah- rempah dalam
rangka menjaga kestabilan harga cengkeh di dunia.

Namun, VOC akhirnya tidak bertahan lama. VOC yang didirikan pada tahun ,
akhirnya bubar pada tahun karena beberapa hal internal, antara lain:

Selain itu, bubarnya VOC juga disebabkan oleh faktor eksternal, di antaranya adalah:

Setelah VOC Bubar (1808-1814)

Belanda dikuasai Prancis pada tahun , VOC kemudian dibubarkan pada tahun
. Belanda berada di bawah kekuasaan Prancis. pun
mengubah nama dan bentuk negara Belanda menjadi . Secara
tidak langsung, kekuasaan Belanda di Nusantara diambil alih pula oleh .

Pada 1803, terjadi peperangan antara dan . Inggris sangat


menginginkan untuk berkuasa di Nusantara. Oleh karena itu, Prancis mempersiapkan sejumlah
strategi untuk mempertahankan Nusantara dari serangan . Cara paling
masuk akal adalah mengirimkan Gubernur Jenderal yang mampu mempertahankan Nusantara dari
serangan Inggris, terutama pulau Jawa. Gubernur Jenderal yang dipilih adalah
.

Untuk mempertahankan pulau dari serangan Inggris, maka hal yang dilakukan
oleh Gubernur Jenderal adalah:
Karena kebijakannya yang keras dan menimbulkan korban jiwa, terutama saat pembangunan jalan
raya di sepanjang pantai utara pulau Jawa dari Anyer di Banten sampai Penarukan di Banyuwangi,
Jawa Timur, maka Herman W. Daendels dikenal sebagai Gubernur Jenderal yang memerintah
dengan . Pada saat pembangunan
jalan tersebut, ribuan rakyat yang menjadi pekerja paksa atau kerja , meregang nyawa.
Jalan Raya Pos, sekarang dikenal sebagai Jalur Pantura (Pantai Utara) Pulau Jawa merupakan salah satu hasil pembangunan
Daendels untuk mempertahankan Jawa

Pada akhirnya, Nusantara akhirnya tidak bisa dipertahankan. Pulau Jawa jatuh ke tangan
pada tahun .

Inggris lalu menunjuk seorang Letnan Gubernur, yakni . Berbeda


dengan Daendels, Raffles mengambil kebijakan yang mengutamakan kebebasan, kesetaraan, dan
supremasi hukum. Ia menghapus sistem tanam paksa, kerja paksa, memberikan kebebasan rakyat
untuk menanam jenis tanaman apapun, dan sebagainya.

Namun, tahukah kamu apa peninggalan Raffles yang masih dapat kita rasakan hingga kini? Raffles
menulis buku tentang pulau , yang diklaim sebagai buku terlengkap tentang pulau , dengan
judul .

Ia bersama tim peneliti, menemukan candi , yang sekarang dikenal sebagai candi Buddha terbesar
se-dunia. Bahkan, Raffles juga mengembangkan ilmu pengetahuan berupa penemuan bunga
yang diberi nama , hingga
merintis sebuah kebun raya yang dikenal sebagai .

Namun, masa kekuasaan Inggris di Nusantara tidak bertahan lama. Prancis mengalami kekalahan
dalam peperangannya di Eropa. Belanda pun bebas dari penjajahan Prancis. Belanda lantas
berunding dengan Inggris berkaitan dengan kelanjutan wilayah kekuasannya di Nusantara.
Pada tahun 1814, melalui Konvensi , ditetapkan bahwa Belanda
mendapatkan kembali bekas wilayah kekuasannya di Nusantara, kecuali Bengkulu. Pada tahun
, Belanda secara resmi kembali
berkuasa di Nusantara.
Belanda Berkuasa Lagi (1816-1942)

Kedatangan kembali Belanda ke Nusantara mendapat perlawanan dari berbagai pihak. Peperangan
demi peperangan yang melelahkan terpaksa harus dijalani oleh Belanda, seperti Perang Saparua,
Perang Diponegoro, Perang Padri, dan Perang Bone. Dengan biaya perang yang tidak sedikit,
maka Belanda menuju kebangkrutan. Untuk mengisi kekosongan kas dan menyelamatkan Belanda
dari kebangkrutan, maka Gubernur Jenderal
menerapkan kebijakan rentang
pada tahun 1830-187
Bagaimana kebijakan tersebut dijalankan?

Namun, sistem Tanam Paksa atau Culturestelsel bukannya tanpa kritik. Seorang penulis Belanda
bernama dengan nama samaran menuliskan dalam
sebuah buku yang berjudul , dan mengisahkan bagaimana kekejaman
Belanda dalam menerapkan kebijakan tersebut. Akhirnya, pada tahun ,
Tanam Paksa dihapuskan. Dengan adanya Undang-undang Agraria pada 1870, maka hak petani untuk
memiliki tanah menjadi lebih terjamin. Selain itu, dengan Undang-undang Agraria tersebut, maka
pihak swasta yang mempunyai modal (uang) bisa menyewa tanah milik petani dan membuka
kesempatan kerja kepada rakyat untuk menjadi buruh perkebunan. Maka, dalam rentang tahun
1870-1900, pihak swasta semakin diperbolehkan untuk turut serta dalam mengeksploitasi
kekayaan alam di Nusantara dengan modal yang dimiliki. Hal ini dikenal sebagai Kebijakan
Pintu Terbuka.

Kebijakan Pintu Terbuka lahir dari semangat liberalisme, yang gagasan dasarnya adalah:
Maka, rakyat Indonesia mulai dikenalkan dengan kapitalisme. Dengan semakin banyaknya pihak
swasta yang mempunyai modal uang yang banyak, maka pabrik-pabrik perkebunan berdiri dengan
teknologi yang cukup baik. Mulai dari perkebunan tembakau, tebu, kina, karet, kelapa sawit, teh, dan
pertambangan. Namun, kebijakan pintu terbuka ini, tetap menimbulkan penderitaan bagi sebagian
rakyat di Nusantara, karena kebanyakan dari mereka hanyalah dijadikan buruh yang
dieksploitasi tenaganya.

Berbagai kebijakan Pemerintah Belanda di Nusantara, hanyalah eksploitasi dalam mencari keuntungan
sendiri yang membawa kesengsaraan bagi rakyat.

Pada rentang tahun 1800-an hingga 1900,, Belanda berusaha semakin kuat dalam menancapkan kuku
kekuasannya di Nusantara. Sedikit demi sedikit, Belanda menguasai wilayah Nusantara dari Sabang sampai
Merauke.

Hingga akhirnya, Belanda memberi


nama wilayah koloni kekuasannya ini
dengan sebutan
.

Pada modul ke-2, kita akan belajar tentang bagaimana usaha rakyat di Nusantara dalam melawan
penjajah Belanda, mulai dari yang berperang mengangkat senjata, hingga melawan dengan cara berbeda
sebagai sebuah bangsa yang bersatu, yakni bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai