Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MODUL I

REVIEW JURNAL SOCIAL LISTENING: A POTENTIAL GAME


CHANGER IN REPUTATION MANAGEMENT HOW BIG DATA
ANALYSIS CAN CONTRIBUTE TO UNDESTANDING STAKEHOLDERS
VIEWS ON ORGANISATIONS

Mata Kuliah Manajemen Citra dan Reputasi

Dosen Pengampu : Syahirul Alim, S.Sos., M.Si.

Disusun oleh :

Erlangga Firdaus 195120200111048

Hizkia Johan A. S. 195120200111063

Kumala Yuni Arum 195120201111033

Namratul Ulya F.M 195120207111054

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

2020
A. Review
Reputasi yang baik merupakan salah satu faktor sukses utama
untuk diterima sebagai suara di depan umum dan juga untuk sukses secara
umum. Pada praktiknya sering kali pemahaman yang tersebar tentang
reputasi dimulai dengan penggunaan istilah yang samar-samar. Reputasi
tersebut disamakan dengan citra atau direduksi menjadi unsure-unsur
seperti kredibilitas. Reputasi dari organisasi adalah konstruksi kompleks
yang didasarkan pada berbagai faktor.
Model reputasi yang ada dalam jurnal tersebut dapat diterapkan
secara online percakapan para pemangku kepentingan. Namun, karena
perspektif pemangku kepentingan yang berbeda tidak mungkin terjadi
dipisahkan dengan jelas satu sama lainnya. Model ini sendiri tidak boleh
menggambarkan reputasi sebagai suatu agregat perspektif pemangku
kepentingan yang berbeda, melainkan mereka harus memaahami reputasi
sebagai agregat gambaran tentang dimensi topical tertentu. Dengan
pemisahan yang jelas antara faktor rasional dan emosional tampaknya
tidak berlaku, seperti faktor faktual dan emosional sebagian besar
tercampur dalam percakapan online.
B. Teori Yang Digunakan
Teori yang digunakan jurnal tersebut adalah teori strukturasi
Gidden. Teori strukturasi merupakan teori yang menggabungkan antara
struktur dan agensi. Yang dimaksud dengan “struktur” adalah “rules and
resources” yang dipakai pada produksi dan reproduksi sistem. Sedangkan
“agensi” (terjemahan harfiah Inggris: agency) adalah individu.[CITATION
Her16 \l 1033 ]. Teori ini memandang bahwa struktur dan agensi bukanlah
dua hal yang terpisah, karena jika demikian akan muncul dualism struktur-
agensi. Menurut Anthony Giddens dalam buku Anthony Giddens : Suatu
Pengantar [ CITATION Her16 \l 1033 ], struktur dan agensi harus dipandang
sebagai dualitas (duality) dua sisi mata uang yang sama. Hubungan antara
struktur dan agensi sifatnya dialektik, saling berhubungan satu sama lain,
saling memengaruhi dan berlangsung secara terus menerus.
Teori tersebut digunakan pada jurnal Safeguarding reputation
through strategic, integrated and situational crisis communication
management : Development of the integrative model of crisis
communication sebagai dasar untuk mengembangkan model komunikasi
krisis yang berhubungan dengan struktur dan agensi. Dimana jurnal
tersebut mengambil latar penelitian yang dilakukan pada tingkat strategi
pesan (tingkat mikro), tingkat organisasi (tingkat meso) dan masyarakat
(tingkat makro).
C. Metode Yang Digunakan
Menurut saya, jurnal Safeguarding reputation through strategic,
integrated and situational crisis communication management :
Development of the integrative model of crisis communication , jurnal ini
menjelaskan tentang penelitiannya secara deskriptif dan naratif, yang mana
merupakan salah satu cirri dari metode penelitian kualitatif.
Menurut Saryono (2010), Penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan,
menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari
pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan
melalui pendekatan kuantitatif. Tentunya, fenomena yang dibahas pada
jurnal ini, yaitu berupa krisis komunikasi, tidaklah dapat diukur oleh angka
karena sifatnya yang bisa selalu berubah. Selain itu, penjelasannya yang
berupa deskriptif dan naratif menjelaskan bahwa metode yang digunakan
berupa metode kualitatif.
D. Hasil
Dari jurnal ini kami menangkap tiga poin utamadalam menjaga
reputasi dengan strategis, terintegrasi serta pentingnya komunikasi krisis
dalam pengelolaan situasi.
 Pertama, literatur atau penelitian tentang komunikasi krisis lebih banyak
didasarkan pada kasus studi.
 Kedua, pemahaman tentang reputasi organisasi sebagian besar bergantung
pada aspek fungsional, Dikarenakan reputasi terbentuk melalui media
massa, maka komunikasi adalah kunci utama dalam menjaga dan
mengelola reputasi terutama saat berada dalam situasi krisis, dimana pusat
perhatian publik sedang tertuju kepada suatu organisasi tersebut. Di sini
lah fungsi sosial dan emosional berperan dalam aspek reputasi, karena
reputasi muncul berdasar pada emosi dan simpati, dan terbentuk melalui
simpati dan daya tarik.
 Ketiga, khususnya komunikasi krisis padaorganisasi besar
jugaberdampakpada global. Menentukan nasib suatu
organisasi/perusahaan kedepannya, apakah akan teetap bertahan atau tidak
karena kepercayaan global atau publik dapat terbentuk hanya ketika
organisasi mampu membangun reputasi. Penelitian ini juga membahas
tentang bagaimana para pemegang saham hanya percaya pada perusahaan
yang telah terbukti memiliki citra yang baik, dan tentunya untuk
membentuk citra itu membutuhkan waktu yang lama pula.
Untuk menjaga reputasi organisasi secara menyeluruh, komunikasi
krisis harus memenuhi tiga tingkatan dalam berkomunikasi. Jurnal ini
menjelaskan model komunikasi krisis yang berada pada tiga tingkatan
yang berbeda.
1. Pada tingkat masyarakat, komunikasi krisis digambarkan harus mengikuti
aturan yang diterima secara umum di masyarakat yaitu legal dan etis.
2. Pada tingkat organisasi, komunikasi ini menjelaskan struktur dan proses
kepada kebanyakan orangagar efektif menghadapi situasi krisis.
3. Dan pada tingkatpesan, komunikasi krisis harus bisa menunjukkan
interpretasi, guna mempengaruhipersepsi tentang krisis yang ada di antara
para pemangku kepentingan utama dan publik.
DAFTAR PUSTAKA

Thiessen, A. and Ingenhoff, D. (2009). Safeguarding Reputation Through


Strategic, Intrageted and Situational Crisis Communication
Management. CCIJ, 16(1), 8-26

Anda mungkin juga menyukai