Anda di halaman 1dari 31

DEFENISI

 HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan pathogen yang menyerang sistem imun manusia,
terutama semua sel yang memiliki penenda CD 4+ dipermukaannya seperti makrofag dan limfosit T
[ CITATION Mck19 \l 1057 ]
 AIDS (Acquiered Immune Deficiency Syndrome) merupakan suatu kondisi immunosupresif yang berkaitan
erat dengan berbagai infeksi oportunistik, neoplasma sekunder, serta manifestasi neurologic tertentu
akibat infeksi HIV (Kapita Selekta, 2014).

ETIOLOGI

Predisposisi Presipitasi

Ibu Hamil Seks bebas(oralseks Jarum Alat cukur


,seks awal, & hub.intim Transfusi Darah suntik penderita HIV

Kehamilan Kelahiran Menyusui


Digunakan
Digunakan
Dilakukan secara secara
Produk darah secara
Luka akibat gesekan Pemberian ASI bergantian
Ditularkan bergantian dgn yang tercemar bergantian dgn
melalui plasenta selama proses penderita HIV virus HIV HIV-AIDS
persalinan Ditemukan virus
Apabila
berlangsung dalam HIV dlm sel
Virus menembus Terpapar cairan Terkontaminasi terjadi luka
jangka waktu yg CD4+
dinding sperma /vagina dgn cairan tubuh terbuka pd
cukup lama
pertahanan penderita permukaan
plasenta Bayi Terinfeksi kulit
Virus Penularan melalui
Luka terbuka
cairan sperma /vagina Beresiko
Virus dpt
terkena
Virus bersentuhan masuk kedlm
infeksi
dgn cairan tubuh jaringan yg
bayi terbuka
HIV

Masuk dalam
tubuh

Menginfeksi sel T
dan memasuki sel
target

Pelepasan virus
(Nukleokaspid)

mRNA
RNA ditranskipsi Bantuan enzim reverze
menghaisilkan
menjadi DNA transcriptase
protein virus

HIV Proferase dan Terbentuk cDNA mRNA meninggalkan


mengelilingi RNA Provirus yg masuk intisel masuk
virus ke intisel sitoplasma

Terbentuk partikel
virus pd sel
terinfeksi
Antibodi virus
ditemukan dlm
darah

Penurunan kadar Tejadi inflamasi


Menghasilkan
limfosit sitokin
Merangsang
Destruksi pengeluaran
Merangsang sel B mediator kimia
progresif S.imun
siimtomatik
Membelah Merangsang
menjadi sel hipotalamus
Tubuh rentan
plasma
terinfeksi
Suhu tubuh
Spesifik antigen meningkat
AIDS HIV

T&G : Demam
Infeksi kuman Menghasilkan
patogen imunoglobin MK : HIPERTERMIA

SLKI : Termoregulasi

SIKI : - Manejemen demam

Infeksi Infeksi bakteri Infeksi fungus Infeksi virus


Infeksi MAC
Pneumosytis dan (vibrie,E-coli) ( kandidiasis ) Herpes Simpleks
tuberculosis
Menyerang Saluran Gastroinstestinal Menyerang Menyerang
respiratory pencernan mukosa integumen

TG : Radang/ lesi TG : Erupsi kulit


pada oral
T&G : Sesak, batuk
T&G : Diare
MK: Bersihan jalan nafas tidak efektif MK: Gangguan integritas
MK: Hipovolemia kulit/jaringan
SLKI : Bersihan jalan nafas
SLKI : Keseimbangan cairan SLKI : Integritas kulit dan jaringan
SIKI : - Manajemen jalan napas
SIKI : Manajemen cairan SIKI : - Perawatan integritas kulit
- Latihan batuk efektif
- Perawatan Luka
- Edukasi perawatan
mulut

T&G : BB menurun, Anoreksia


PEMERIKSAAN PENUNJANG
MK: Defisit Nutrisi
 Tes antibody enzyme-linked
SLKI : Status Nutrisi
immunoabsorbent assay (ELISA)
NIC : Manajemen Nutrisi  Tes virologis dengan PCR
 Tes HIV AntibodiAntigen (p24)
 Sel T-limfosit
 Kadar Ig
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris

Jl. MAIPA NO.19

MAKASSAR

KAJIAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa Yang Mengkaji: NIM:

Unit : Autoanamnese :

Kamar : Alloanamnese :

Tanggal masuk RS :

Tanggal pengkajian :

I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama initial :

Umur :

Jenis kelamin :

Status perkawinan :

Jumlah anak :

Agama/ suku :

Warga Gnterc :

Bahasa yang digunakan :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat rumah :
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama :

Umur :

Alamat :

Hubungan dengan pasien :

II. DATA MEDIK


Diagnosa medis

Saat masuk : HIV AIDS

Saat pengkajian : HIV AIDS

III. KEADAAN UMUM


A. KEADAAN SAKIT
Pasien tampak sakit ringan/ sedang / berat / tidak tampak sakit

Alasan: tampak KU.lemah, turgor kulit jelek, terpasang infus, demam tinggi, diare

B. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran (kualitatif): composmentis
2. Skala koma Glasgow (kuantitatif)
a) Respon motorik :
b) Respon bicara :
c) Respon membuka mata :
d) Jumlah:
Kesimpulan :

Tekanan darah :

MAP :

Kesimpulan :

3. Suhu : >37,5 0C di Oral Axilla  Rectal


4. Pernapasan:
Irama : Teratur Bradipnea Takipnea Kusmaul Cheynes-stokes
Jenis : Dada Perut

5. Nadi :
Irama : Teratur Bradikardi Takikardi

Kuat Lemah

C. PENGUKURAN
1. Lingkar lengan atas :-
2. Tinggi badan :
3. Berat badan :
4. IMT (Indeks Massa Tubuh) : <18,5
Kesimpulan : Berat badan kurang.

D. GENOGRAM

Keterangan:

: Pria/Laki-laki

: Perempuan

: Tingal serumah

: Pasien
IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. POLA PERSEPSI KESEHATAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
1. Keadaan sebelum sakit:
Pasien pahami apa itu sehat, Pasien sering berhubungan seks bebas dengan menggonta –
ganti pasangan, sering mengkonsumsi alkohol, sering merokok, makan teratur, jarang sakit.
Saat sakit hanya membeli obat di apotik.

2. Riwayat penyakit saat ini :


a) Keluhan utama :
Diare terus-menerus dan demam tinggi

b) Riwayat keluhan utama :


Sering mengalami diare lebih dari 4x sehari selama kurang lebih 3 bulan, mual muntah
dan demam, kurang nafsu makan, frekuensi makan berkurang, adanya sariawan di
mulut, badan tedapat bercak-bercak merah dan gatal, badan terasa lemas, sering mual-
muntah. Pasien memiliki riwayat hubungan seks bebas, pemeriksaan laboratorium
didapatkan: anti HIV +/reaktif, limfosit menurun.

3. Riwayat penyakit yang pernah dialami :


4. Riwayat kesehatan keluarga :
5. Pemeriksaan fisik :
a) Kebersihan rambut : Tampak bersih
b) Kulit kepala : Tampak bersih
c) Kebersihan kulit : Tampak ada lesi
d) Higiene rongga mulut : Tampak sariawan, mukosa lidah kering dan tampak bercak-
bercak putih
e) Kebersihan genetalia : Tidak dikaji
f) Kebersihan anus : Tidak dikaji

B. POLA NUTRISI DAN METABOLIK


1. Keadaan sebelum sakit :
Makan 3x sehari dengan porsi sedang. Minum 6-8 gelas air putih/hari

2. Keadaan sejak sakit :


Mual muntah, anoreksia, penurunan BB 10kg dalam 3 bulan, sering diare >4x sehari.

3. Observasi :
4. Pemeriksaan fisik :
a) Keadaan rambut : Tampak bersih
b) Hidrasi kulit : Turgor kulit jelek, finger print kembali >3 detik
c) Palpebra/conjungtiva : Tampak anemik
d) Sclera : Tampak icteris
e) Hidung : Tampak simetris, septum berada di tengah
f) Rongga mulut : Tampak sariawan gusi : Tidak ada peradangan
g) Gigi : Tampak kurang bersih dan gigi utuh gigi palsu : Tidak ada
h) Kemampuan mengunyah keras :
i) Lidah : Mukosa lidah tampak kering dan terdapat bercak-bercak putih
j) Pharing : Tidak ada peradangan
k) Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
l) Kelenjar parotis : Tidak ada pembesaran
m) Abdomen :
 Inspeksi : Tidak ada benjolan
 Auskultasi : Peristaltik usus meningkat >35x/menit
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Perkusi : Tympani
n) Kulit :
 Edema : Positif 
Negatif
 Icterik : Positif Negatif

 Tanda-tanda radang : Tidak ada peradangan
o) Lesi : Tampak adanya lesi

C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit :
BAB 1x setiap hari, BAK 6-7x setiap hari

2. Keadaan sejak sakit :


Mengalami diare dengan frekuensi >4x sehari, dengan konsistensi encer. BAK 6-7x setiap
hari

3. Observasi :
Pemeriksaan fisik :

a) Peristaltik usus : >35x/menit


b) Palpasi kandung kemih : Penuh 
Kosong
c) Nyeri ketuk ginjal : Positif Negatif

d) Mulut uretra : -
e) Anus :
 Peradangan: -
 Hemoroid :-
 Fistula :-

D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


1. Keadaan sebelum sakit :
Melakukan aktivitas secara mandiri

2. Keadaan sejak sakit :


Aktivitas di bantu karena mudah lelah, intoleran activity, progresi malaise, perubahan pola
tidur

3. Observasi :
a) Aktivitas harian :
 Makan :2 0 : mandiri
 Mandi :2
1 : bantuan dengan alat
 Pakaian :2
2 : bantuan orang
 Kerapihan :2
 Buang air besar :2 3 : bantuan alat dan orang
 Buang air kecil :2
 Mobilisasi di tempat tidur : 1
b) Postur tubuh :-
c) Gaya jalan :-
d) Anggota gerak yang cacat : -
e) Fiksasi: : -
f) Tracheostomi : -
4. Pemeriksaan fisik
a) Tekanan darah
Berbaring :

Duduk :
Berdiri :

Kesimpulan : Hipotensi ortostatik : Positif Negatif

b) HR : x/menit
c) Kulit :
Keringat dingin : tidak ada

Basah : tidak ada

d) JVP : 5+2cmH2O
Kesimpulan : Pemompaan ventrikel jantung memadai

e) Perfusi pembuluh kapiler kuku : Kembali dalam waktu >3 detik


f) Thorax dan pernapasan
 Inspeksi:
Bentuk thorax : Normal/simetris

Retraksi Gntercostal : -

Sianosis :-

Stridor : -

Palpasi : -

Vocal premitus: -

Krepitasi :-

 Perkusi :

 Sonor Redup Pekak

Lokasi : ICS 2 sternalis kanan

Auskultasi :

Suara napas : Vesikular

Suara ucapan : Getaran paru kiri dan kanan sama

Suara tambahan : -
5) Jantung
 Inspeksi :
Ictus cordis : Tidak tampak

Palpasi :

Ictus cordis : Teraba di ICS 5linea mid clavikularis sisnistra

 Perkusi :
Batas atas jantung : ICS 2 linea sternalis sisnistra

Batas bawah jantung : ICS 5 linea mid clavikularis sisnistra

Batas kanan jantung : Linea mid sternalis dekstra

Batas kiri jantung : Linea axilaris anterior sisnistra

Auskultasi :

Bunyi jantung II A :Tunggal, ICS 2 linea sternalis dekstra

Bunyi jantung II P :Tungal, ICS 3 linea sternalis sinistra

Bunyi jantung I T :Tunggal, ICS 4 linea sternalis sinistra

Bunyi jantung I M :Tunggal. ICS 5 linea sternalis mid clavikularis sinistra

Bunyi jantung III irama gallop : -

Murmur :-

Bruit : Aorta :

A.Renalis :Tidak terdengar

A. Femoralis :Tidak terdengar

5) Lengan dan tungkai


 Atrofi otot : Positif 
Negatif
 Rentang gerak : Sama kiri dan kanan
Kaku sendi :-
Nyeri sendi :-

Fraktur :-

Parese :-

Paralisis :-

Uji kekuatan otot

Kanan Kiri

Tangan 4 4

Kaki 4 4

Keterangan :

Nilai 5 : kekuatan penuh

Nilai 4 : kekuatan kurang dibandingkan sisi yang lain

Nilai 3 : mampu menahan tegak tapi tidak mampu melawan tekanan

Nilai 2 : mampu menahan gaya gravitasi tapi dengan sentuhan akan jatuh

Nilai 1 : tampak kontraksi otot, ada sedikit gerakan

Nilai 0 : tidak ada kontraksi otot, tidak mampu bergerak

 Refleks fisiologi :
 Refleks patologi :
Babinski, Kiri : Positif  Negatif

Kanan : Positif Negatif


 Clubing jari-jari :-
 Varises tungkai :-
5) Columna vetebralis:
 Inspeksi : Lordosis Kiposis Skoliosis
 Palpasi :-
 Kaku kuduk : -
E. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT
1. Keadaan sebelum sakit :
Tidur 5-7 jam setiap hari, tidur nyenyak.

2. Keadaan sejak sakit :


Susah tidur karenakan diare yang hilang timbul

3. Observasi :
Ekspresi wajah mengantuk :  Positif Negatif

Banyak menguap :  Positif Negatif

Palpebra inferior berwarna gelap : Positif Negatif


F. POLA PERSEPSI KOGNITIF


1. Keadaan sebelum sakit :
2. Keadaan sejak sakit :
3. Observasi :
4. Pemeriksaan fisik :
a) Penglihatan
 Kornea :
 Pupil :
 Lensa mata :
b) Tekanan intra okuler (TIO) :
c) Pendengaran
 Pina :
 Kanalis :
 Membran timpani :
d) Pengenalan rasa pada gerakan lengan dan tungkai

G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI


1. Keadaan sebelum sakit :
Menerima diri apa adanya

2. Keadaan sejak sakit :


Mengalami perasaan marah, cemas, depresi dan stres.
3. Observasi :
a) Kontak mata :
b) Rentang perhatian :
c) Suara dan cara bicara :
d) Postur tubuh :
4. Pemeriksaan fisik :
a) Kelainan bawaan yang nyata :-
b) Bentuk/postur tubuh : Tidak dikaji
c) Kulit : Tampak adanya lesi

H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA


1. Keadaan sebelum sakit :
Menjalin hubungan yang baik dengan keluarga, tetangga dan teman

Keadaan sejak sakit :

malu dan menarik diri karena takut dijauhi oleh kerabat dikarenakan penyakit yang dialami.

Observasi :

I. POLA REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS


1. Keadaan sebelum sakit :
2. Keadaan sejak sakit :
3. Observasi :
4. Pemeriksaan fisik :

J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES


1. Keadaan sebelum sakit :
Dapat menyelesaikan masalah dengan baik

2. Keadaan sejak sakit :


Perubahan status kesehatan, tidak menerima keadaan.

3. Observasi :
K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
1. Keadaan sebelum sakit :
2. Keadaan sejak sakit :
3. Observasi :

V. UJI SARAF KRANIAL


A. N I : Pasien mampu mencium aroma wewagian dan menyebutkan dengan benar (minyak kayu
putih) yang diberikan dalam keadaan mata tertutup
B. N II : Psien mampu memaca papan nama perawat denan jarak 30 cm dengan font 14
C. N III, IV, VI : Pasien mampu menggerakkan bola mate kesegala arah (atas, bawah kiri dan kanan),
refleks pupil isokor kiri dan kanan
D. N V :
Sensorik : Pasien manunjukkan goresan kapas pada wajah dengan kedua mata tertutup

Motorik : Pasien mampu menunyah dengan keras, tonsil otot masseter teraba

E. N VII :
Sensorik : Pasien kurang mampu mengecap rasa yang diberikan pada permukaan lidah yang
dijulurkan (manis, asin)

Motorik : Pasien mampu mengangkat alis kiri dan kanan mengerutkan dahi memcucurkan bibir,
tersenyum, mengiris dan menggembungkan pipi

F. N VIII :
Vestibularis : Tidak dikaji, pasien lemas tidak mampu berdiri

Akustikus : Pasien mampu mendenar gesekan jari perawat

N IX : Letak uvula berada di tengah

N X : Pasien mampu menelan dengan baik

N XI : Pasien mampu mengangkat kedua bahunya, dan mampu menggerakkan kepala ke kiri,
kanan, atas, bawah.

N XII : Pasien mampu menjulurkan lidah pada posisi lurus, menggerakkan lidah, mendorong pipi
kiri dan kanandari dalam.
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Anti HIV : +/reaktif
 Laboratorium
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan

Hemoglobin 10,2 12,0-14,0 (p) g/dL

13-16 (L)

Leukosit 7.300 5,0-10,0 10³/ul

Trombosit 476.000 150-400 10³/ul

Limfosit 11 25-40 %

Monosit 14 2-8 %

HbsAG -/nonreaktif

VII. TERAPI
1.Tirah baring

2. Infus RL 20 tetes/mnt

3. Paractamol 3x500mg

4. Nystatin drop 3x1 cc

5.Terapi obat Anti retrovirus (ARV)

6.Terapi obat Fluconazole, Ketoconazole dan Amphoterizine B

Tanda Tangan Mahasiswa Yang Mengkaji

ANALISA DATA
NO Data Etiologi Problem

1 Data subjektif: Kehilangan cairan aktif Hipovolemia


Data ojektif :
a. Tampak lemah
b. Tampak mual muntah
c. Tampak turgor kulit jelek
d. CRT >3 detik
2 Data subjektif: Proses penyakit Hipertermia
Data objektif:
a. Tampak lemas
b. Suhu >37°C
c. Tampak lidah berwarna putih
d. Tampak mukosa bibir kering
3 Data subjektif: Ketidak mampuan Defisit nutrisi
Data objektif: mencerna makanan
a. Tampak mual muntah
b. Tampak lemah
c. BB menurun hingga 10%
4. Data subjektif: Imunodefisiensi Gangguan integritas
Data objektif: kulit
a. Tampak sariawan
b. Tampak bercak-bercak
putih/candidiasis pada mukosa
lidah.
c. Tampak turgor kulit jelek
d. Tampak finger print kembali >3
detik
e. Tampak bercak-bercak merah
pada seluh badan
f. Tampak pasien menggaruk badan.

5. Data subjektif: Tirah baring Intoleransi aktivitas


Data objektif:
a. Tampak pasien mengeluh lelah
b. Tampak pasien lemah
c. Tampak berbaring di tempat tidur
d. Tampak aktivitas di bantu oleh
keluarga.

6. Data subjektif: Ancaman terhadap Ansietas


Data objektif: kematian
a. Perubahan status kesehatan
b. Tidak menerima keadaan
c. Tampak gelisah dan cemas

DIAGNOSA KEPERAWATAN

No
Diagnosa Keperawatan
.
1. Hipovolemia b/d kehilangan cairan aktif d/d turgor kulit menurun, membran mukosa kering (D.0023)

2. Hipertermia b/d proses penyakit d/d suhu tubuh di atas nilai normal (D.0130)

3. Defisit nutrisi b/d ketidakmampuan mencerna makanan d/d mual muntah, bb menurun, anoreksia (D.0019)

4. Gangguan integritas kulit b/d Imunodefisiensi d/d kerusakan lapisan kulit, kemerahan (D.0192)

5. Intoleransi aktivitas b/d tirah baring d/d mengeluh lelah,merasa lemas (D.0056)

6. Ansietas b/d ancaman terhadap kematian d/d merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihapadi,
tampak gelisah dan cemas (D.0080)
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Rencana Keperawatan


No.
(SDKI) (SLKI) (SKI)

1. Hipovolemia b/d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Cairan (I.03098)


kehilangan cairan aktif keperawatan sealama ...x...
Observasi :
jam diharapkan
keseimbangan cairan - Monitor status hidrasi
meningkat dengan kriteria (mis.Frekuensi nadi, kekuatan
hasil: nadi, akral, pengisian kapiler,
kelembapan mukosa, tugrgor
- Asupan cairan
kulit, TD)
meningkat (5)
- Monitor BB harian
- Turgor kulit
Terapeutik:
membaik (5)
- Dehidrasi membaik - Catat intake-output dan hitung
(5) balans cairan 24jam
- Kelembapan - Berikan asupan cairan sesuai
membran mukosa kebutuhan
meningkat (5) - Berikan cairan intravena, jika
perlu
Kolaborasi :

- Kolaborasi pemberian diuretik,


jika perlu
2. Hipertermia b/d proses Setelah dilakukan tindakan Manajemen Demam (I.03099)
penyakit keperawatan sealama ...x...
Observasi:
jam diharapkan
Termoregulasi membaik - Monitor TTV
dengan kriteria hasil: - Monitor intake dan output
cairan
- Suhu tubuh
- Monitor komplikasi akibat
membaik (5)
demam (mis. Kejang,
penurunan kesadaran, kadar
elektrolit abnormal,
ketidakseimbangan asam-
basah, aritmia)
Terapeutik:

- Tutupi badan dengan


selimut/pakaian dengan tepat
(mis. Selimut/pakaian tebal saat
merasa dingin dan
selimut/pakaian tipis saat
merasa panas)
- Lakukan tepid sponge, jika perlu
Edukasi:

- Anjurkan tirah baring


- Anjurkan memperbanyak
minum
Kolaborasi:

- Kolaborasi pemberian cairan


dan elektrolit intravena, jika
perlu
- Kolaborasi pemberian
antipiretik, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
3. Defisit nutrisi b/d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi (I.03119)
ketidakmampuan keperawatan sealama ...x...
Observasi:
mencerna makanan jam diharapkan status
nutrisi membaik dengan - Identifikasi status nutrisi
kriteria hasil: - Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan
- Posrsi makan yang
- Identifikasi makana yang disukai
dihabiskan
- Identifikasi perlunya
meningkat (5)
penggunaan selang nasogastrik
- Nafsu makan
- Monitor asupan makanan
membaik (5)
- Monitor BB
- BB membaik (5)
Terapeutik:

- Lakukan oral hygine sebelum


makan, jika pelu
- Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori
dan protein
Edukasi:

- Anjurkan posisi duduk, jika


mampu
- Anjurkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi:

- Kolaborasi pemberian medikasi


sebelum makan (mis. Pereda
nyeri, antiemetik) jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu
4. Gangguan integritas Setelah dilakukan tindakan Perawatan Integritas kulit (I.11353).
kulit b/d Imunodefisiensi keperawatan sealama ...x...
Observasi:
jam diharapkan inegritas
kulit meningkat dengan - Identifikasi penyebab gangguan
kriteria hasil: integritas kulit (mis.perubahan
sirkulasi,perubahan status
- Elastisitas
nutrisi,perubahan kelembaban,
meningkat (5)
suhu lingkungan
- Kemerahan
ekstrem,penurunan mobilitas).
menurun (5)
Terapeutik:
- Kerusakan lapisan
kulit menurun(5) - Hindari produk berbahan dasar
alkohol untuk kulit kering
Edukasi:

- Anjurkan menggunakan
pelembab (mis.lotion,serum)
- Anjurkan minum air yang cukup
- Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
- Anjurkan meningkatkan asupan
buah dan sayur.

Perawatan Luka (I.14564)

Observasi:

- Monitor karakteristik luka


(mis.drainase,warna,ukuran,bau
h)
- Monitor tanda-tanda infeksi
Terapeutik:

- Berikan salep yang sesuai ke


kulit/lesi, jika perlu
- Berikan suplemen vitamin dan
mineral (mis.vit.a,vit.c, vit C,
zinc, asam amino) sesuai
indikasi
Edukasi:

- Jelaskan tanda dan gejala


infeksi
- Anjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi kalori dan
protein.
Kolaborasi:

- Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
Edukasi Perawatan Mulut (I.12428)

Observasi:

- Identifikasi kesiapan dan


kemampuan menerima
informasi
Terapeutik:

- Sediakan materi dan media


pendidikan kesehatan
Edukasi:

- Jelaskan aspek yang perlu


diidentifikasi dari kondisi mulut
(mis.luka, karies gigi, plak,
sariawan atau tumor)
- Anjurkan sikat gigi 2 kali sehari
- Anjurkan memilih sikat gigi yang
sesuai dengan kondisi
- Ajarkan cara memantau
kebersihan mulut, lidah dan
gusi
Kolaborasi:

- Kolaborasi pemberian
Fluconazole, Ketoconazole dan
Amphoterizine B. Jika perlu
5. Intoleransi aktivitas b/d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi (I.05178)
tirah baring keperawatan sealama ...x...
Observasi:
jam diharapkan toleransi
aktivitas meningkat dengan - Monitor kelelahan fisik dan
kriteria hasil: emosional
- Monitor pola dan jam tidur
- Kemudahan dalam
- Monitor lokasi dan
melakukan aktivitas
ketidaknyamanan selama
sehari-hari
melakukan aktivitas
meningkat (5)
Terapeutik:
- Keluhan lelah
menurun (5) - Sediakan lingkungan nyaman
- Perasaan lemah dan rendah stimulus
menurun (5) (mis.cahaya, suara, kunjungan).
- Fasilitasi duduk di sisi tempat
tidur, jika tidak dapat berpindah
atau berjalan
Edukasi:

- Anjurkan melakukan aktivitas


secara bertahap
- Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi:

- Kolaborasi dengan ahli gizi


tentang cara meningkatkan
asupan makanan.
6. Ansietas b/d ancaman Setelah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas (l.09134)
terhadap kematian keperawatan sealama ...x...
Observasi :
jam diharapkan Tingkat
ansietas menurun dengan - Identifikasi saat tingkat ansietas
kriteria hasil: berubah (mis. Kondisi, waktu,
stresor)
- Verbalisasi hkawatir
- Monitor tanda-tanda ansietas
akibat kondisi yang
(verbal dan nonverbal)
dihadapi menurun
(5) Teraupetik :
- Perilaku gelisah
- Ciptakan suasana teraupetik
menurun (5)
untuk menumbuhkan
-
kepercayaan
- Pahami situasi yang membuat
ansietas
- Motivasi mengidentifikasi
situasi yang memicu kecemasan

Edukasi :

- Informasikan secara faktual


mengenai diagnosis,
pengobatan dan prognosis
- Anjurkan keluarga untuk tetap
bersama pasien, jika perlu
- Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
- Latih teknik relaksasi

Kolaborasi :

- Kolaborasi pemberian obat


antiansietas, jika perlu

Terapi Relaksasi (l.09326)

Observasi :

- Identifikasi teknik relaksasi yang


pernah efektif digunakan
- Monitor respons terhadap
terapi relaksasi

Teraupetik :

- Berikan informasi tertulis


tentang persiapan dan prosedur
teknik relaksasi
- Gunakan nada suara lembut
dengan irama lambat dan
berirama

Edukasi :

- Jelaskan tujuan, manfaat,


batasan, dan jenis relaksasi
yang tersedia (mis. Musik,
meditasi, napas dalam, relaksasi
otot progresif)
- Anjurkan mengambil posisi
nyaman
- Anjurkan rileks dan merasakan
sensasi relaksasi
- Anjurkan sering mengulangi
atau melatih teknik yang dipilih
- Demonstrasikan dan latih teknik
relaksasi (mis. Napas dalam,
peregangan, atau imajinasi
terbimbing).
EVALUASI KEPERAWATAN

No Evaluasi Keperawatan

1 DP I : Hipovolemia b/d kehilangan cairan aktif

S:

O : -tampak lemah

-mukosa bibir kering

-CRT >3 detik

A: Masalah hipovolemia belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

- Monitor status hidrasi (mis.Frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler,
kelembapan mukosa, tugrgor kulit, TD)
- Catat intake-output dan hitung balans cairan 24jam
- Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan

2. DP II : Hipertermia b/d proses penyakit

S:

O: -observasi TTV:

TD :

S: >37°C

N:

P:

A: Hipertermia belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

- Monitor TTV
- Monitor komplikasi akibat demam (mis. Kejang, penurunan kesadaran, kadar elektrolit
abnormal, ketidakseimbangan asam-basah, aritmia)
- Anjurkan perbanyak minum
- Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu
- Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
3. DP III : Defisit nutrisi b/d ketidakmampuan mencerna makanan

S:

O: - tampak lemas

- tampak makanan tidak dihabiskan

- tampak kurus

A: Defisit nutrisi belum teratasi

P: lanjutkan intervensi:

- Monitor asupan makanan


- Monitor BB
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi kalori dan protein
4. DP IV: Gangguan integritas kulit/jaringan b/d imunodefisiensi

S:

O: - Tampak sariawan dan bercak putih di mukosa lidah

- Tampak bercak-bercah merah di seluruh tubuh.


- Tampak turgor kulit jelek
A: kerusakan integritas kulit belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

- Hindari produk berbahan dasar alkohol untuk kulit kering


- Anjurkan menggunakan pelembab (mis.lotion,serum)
- Anjurkan minum air yang cukup
- Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur.
- Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika perlu
- Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis.vit.a,vit.c, vit C, zinc, asam amino) sesuai
indikasi
- Anjurkan memilih sikat gigi yang sesuai dengan kondisi
- Ajarkan cara memantau kebersihan mulut, lidah dan gusi
- Kolaborasi pemberian Fluconazole, Ketoconazole dan Amphoterizine B. Jika perlu
5. DP V: Intoleransi aktivitas b/d tirah baring

S:

O: - Tampak pasien lemah

- Tampak berbaring di tempat tidur


- Tampak aktivitas di bantu oleh keluarga.
A: Masalah intoleransi aktivitas belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap


- Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan.
6. DP VI: Ansietas b/d ancaman terhadap kematian

S:

O: - Tampak Tidak menerima keadaan


- Tampak gelisah dan cemas

A: Masalah ansietas belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

- Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)


- Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
- Latih teknik relaksasi
-
Daftar Pustaka

Mckee, Annie, g. b. (2019). Tinjauan Teori HIV AIDS.

Rahmawati, Iis. (2020). PENGETAHUAN HIV / AIDS PADA REMAJA MELALUI METODE BIBLIOTHERAPI
DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DI PUSKESMAS PUGER JEMBER. 37-44.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan : Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan : Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai