HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan pathogen yang menyerang sistem imun manusia,
terutama semua sel yang memiliki penenda CD 4+ dipermukaannya seperti makrofag dan limfosit T
[ CITATION Mck19 \l 1057 ]
AIDS (Acquiered Immune Deficiency Syndrome) merupakan suatu kondisi immunosupresif yang berkaitan
erat dengan berbagai infeksi oportunistik, neoplasma sekunder, serta manifestasi neurologic tertentu
akibat infeksi HIV (Kapita Selekta, 2014).
ETIOLOGI
Predisposisi Presipitasi
Masuk dalam
tubuh
Menginfeksi sel T
dan memasuki sel
target
Pelepasan virus
(Nukleokaspid)
mRNA
RNA ditranskipsi Bantuan enzim reverze
menghaisilkan
menjadi DNA transcriptase
protein virus
Terbentuk partikel
virus pd sel
terinfeksi
Antibodi virus
ditemukan dlm
darah
T&G : Demam
Infeksi kuman Menghasilkan
patogen imunoglobin MK : HIPERTERMIA
SLKI : Termoregulasi
MAKASSAR
KAJIAN KEPERAWATAN
Unit : Autoanamnese :
Kamar : Alloanamnese :
Tanggal masuk RS :
Tanggal pengkajian :
I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama initial :
Umur :
Jenis kelamin :
Status perkawinan :
Jumlah anak :
Agama/ suku :
Warga Gnterc :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat rumah :
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama :
Umur :
Alamat :
Alasan: tampak KU.lemah, turgor kulit jelek, terpasang infus, demam tinggi, diare
B. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran (kualitatif): composmentis
2. Skala koma Glasgow (kuantitatif)
a) Respon motorik :
b) Respon bicara :
c) Respon membuka mata :
d) Jumlah:
Kesimpulan :
Tekanan darah :
MAP :
Kesimpulan :
5. Nadi :
Irama : Teratur Bradikardi Takikardi
Kuat Lemah
C. PENGUKURAN
1. Lingkar lengan atas :-
2. Tinggi badan :
3. Berat badan :
4. IMT (Indeks Massa Tubuh) : <18,5
Kesimpulan : Berat badan kurang.
D. GENOGRAM
Keterangan:
: Pria/Laki-laki
: Perempuan
: Tingal serumah
: Pasien
IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. POLA PERSEPSI KESEHATAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
1. Keadaan sebelum sakit:
Pasien pahami apa itu sehat, Pasien sering berhubungan seks bebas dengan menggonta –
ganti pasangan, sering mengkonsumsi alkohol, sering merokok, makan teratur, jarang sakit.
Saat sakit hanya membeli obat di apotik.
3. Observasi :
4. Pemeriksaan fisik :
a) Keadaan rambut : Tampak bersih
b) Hidrasi kulit : Turgor kulit jelek, finger print kembali >3 detik
c) Palpebra/conjungtiva : Tampak anemik
d) Sclera : Tampak icteris
e) Hidung : Tampak simetris, septum berada di tengah
f) Rongga mulut : Tampak sariawan gusi : Tidak ada peradangan
g) Gigi : Tampak kurang bersih dan gigi utuh gigi palsu : Tidak ada
h) Kemampuan mengunyah keras :
i) Lidah : Mukosa lidah tampak kering dan terdapat bercak-bercak putih
j) Pharing : Tidak ada peradangan
k) Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
l) Kelenjar parotis : Tidak ada pembesaran
m) Abdomen :
Inspeksi : Tidak ada benjolan
Auskultasi : Peristaltik usus meningkat >35x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Tympani
n) Kulit :
Edema : Positif
Negatif
Icterik : Positif Negatif
Tanda-tanda radang : Tidak ada peradangan
o) Lesi : Tampak adanya lesi
C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit :
BAB 1x setiap hari, BAK 6-7x setiap hari
3. Observasi :
Pemeriksaan fisik :
3. Observasi :
a) Aktivitas harian :
Makan :2 0 : mandiri
Mandi :2
1 : bantuan dengan alat
Pakaian :2
2 : bantuan orang
Kerapihan :2
Buang air besar :2 3 : bantuan alat dan orang
Buang air kecil :2
Mobilisasi di tempat tidur : 1
b) Postur tubuh :-
c) Gaya jalan :-
d) Anggota gerak yang cacat : -
e) Fiksasi: : -
f) Tracheostomi : -
4. Pemeriksaan fisik
a) Tekanan darah
Berbaring :
Duduk :
Berdiri :
b) HR : x/menit
c) Kulit :
Keringat dingin : tidak ada
d) JVP : 5+2cmH2O
Kesimpulan : Pemompaan ventrikel jantung memadai
Retraksi Gntercostal : -
Sianosis :-
Stridor : -
Palpasi : -
Vocal premitus: -
Krepitasi :-
Perkusi :
Auskultasi :
Suara tambahan : -
5) Jantung
Inspeksi :
Ictus cordis : Tidak tampak
Palpasi :
Perkusi :
Batas atas jantung : ICS 2 linea sternalis sisnistra
Auskultasi :
Murmur :-
Bruit : Aorta :
Fraktur :-
Parese :-
Paralisis :-
Kanan Kiri
Tangan 4 4
Kaki 4 4
Keterangan :
Nilai 2 : mampu menahan gaya gravitasi tapi dengan sentuhan akan jatuh
Refleks fisiologi :
Refleks patologi :
Babinski, Kiri : Positif Negatif
Clubing jari-jari :-
Varises tungkai :-
5) Columna vetebralis:
Inspeksi : Lordosis Kiposis Skoliosis
Palpasi :-
Kaku kuduk : -
E. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT
1. Keadaan sebelum sakit :
Tidur 5-7 jam setiap hari, tidur nyenyak.
3. Observasi :
Ekspresi wajah mengantuk : Positif Negatif
malu dan menarik diri karena takut dijauhi oleh kerabat dikarenakan penyakit yang dialami.
Observasi :
3. Observasi :
K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
1. Keadaan sebelum sakit :
2. Keadaan sejak sakit :
3. Observasi :
Motorik : Pasien mampu menunyah dengan keras, tonsil otot masseter teraba
E. N VII :
Sensorik : Pasien kurang mampu mengecap rasa yang diberikan pada permukaan lidah yang
dijulurkan (manis, asin)
Motorik : Pasien mampu mengangkat alis kiri dan kanan mengerutkan dahi memcucurkan bibir,
tersenyum, mengiris dan menggembungkan pipi
F. N VIII :
Vestibularis : Tidak dikaji, pasien lemas tidak mampu berdiri
N XI : Pasien mampu mengangkat kedua bahunya, dan mampu menggerakkan kepala ke kiri,
kanan, atas, bawah.
N XII : Pasien mampu menjulurkan lidah pada posisi lurus, menggerakkan lidah, mendorong pipi
kiri dan kanandari dalam.
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Anti HIV : +/reaktif
Laboratorium
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
13-16 (L)
Limfosit 11 25-40 %
Monosit 14 2-8 %
HbsAG -/nonreaktif
VII. TERAPI
1.Tirah baring
2. Infus RL 20 tetes/mnt
3. Paractamol 3x500mg
ANALISA DATA
NO Data Etiologi Problem
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No
Diagnosa Keperawatan
.
1. Hipovolemia b/d kehilangan cairan aktif d/d turgor kulit menurun, membran mukosa kering (D.0023)
2. Hipertermia b/d proses penyakit d/d suhu tubuh di atas nilai normal (D.0130)
3. Defisit nutrisi b/d ketidakmampuan mencerna makanan d/d mual muntah, bb menurun, anoreksia (D.0019)
4. Gangguan integritas kulit b/d Imunodefisiensi d/d kerusakan lapisan kulit, kemerahan (D.0192)
5. Intoleransi aktivitas b/d tirah baring d/d mengeluh lelah,merasa lemas (D.0056)
6. Ansietas b/d ancaman terhadap kematian d/d merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihapadi,
tampak gelisah dan cemas (D.0080)
INTERVENSI KEPERAWATAN
- Anjurkan menggunakan
pelembab (mis.lotion,serum)
- Anjurkan minum air yang cukup
- Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
- Anjurkan meningkatkan asupan
buah dan sayur.
Observasi:
- Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
Edukasi Perawatan Mulut (I.12428)
Observasi:
- Kolaborasi pemberian
Fluconazole, Ketoconazole dan
Amphoterizine B. Jika perlu
5. Intoleransi aktivitas b/d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi (I.05178)
tirah baring keperawatan sealama ...x...
Observasi:
jam diharapkan toleransi
aktivitas meningkat dengan - Monitor kelelahan fisik dan
kriteria hasil: emosional
- Monitor pola dan jam tidur
- Kemudahan dalam
- Monitor lokasi dan
melakukan aktivitas
ketidaknyamanan selama
sehari-hari
melakukan aktivitas
meningkat (5)
Terapeutik:
- Keluhan lelah
menurun (5) - Sediakan lingkungan nyaman
- Perasaan lemah dan rendah stimulus
menurun (5) (mis.cahaya, suara, kunjungan).
- Fasilitasi duduk di sisi tempat
tidur, jika tidak dapat berpindah
atau berjalan
Edukasi:
Edukasi :
Kolaborasi :
Observasi :
Teraupetik :
Edukasi :
No Evaluasi Keperawatan
S:
O : -tampak lemah
P: lanjutkan intervensi
- Monitor status hidrasi (mis.Frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler,
kelembapan mukosa, tugrgor kulit, TD)
- Catat intake-output dan hitung balans cairan 24jam
- Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
S:
O: -observasi TTV:
TD :
S: >37°C
N:
P:
P: lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor komplikasi akibat demam (mis. Kejang, penurunan kesadaran, kadar elektrolit
abnormal, ketidakseimbangan asam-basah, aritmia)
- Anjurkan perbanyak minum
- Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu
- Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
3. DP III : Defisit nutrisi b/d ketidakmampuan mencerna makanan
S:
O: - tampak lemas
- tampak kurus
P: lanjutkan intervensi:
S:
P: lanjutkan intervensi
S:
P: Lanjutkan intervensi
S:
P: Lanjutkan intervensi
Rahmawati, Iis. (2020). PENGETAHUAN HIV / AIDS PADA REMAJA MELALUI METODE BIBLIOTHERAPI
DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DI PUSKESMAS PUGER JEMBER. 37-44.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan : Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan : Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.