Anda di halaman 1dari 19

Bismillahhirrahmanirrahim

ANATOMI SISTEM PENCERNAAN

dr. Dirwan Suryo Soularto

Editor: Fatin

Tanggal: 16 Desember 2009

Sebelumnya, aq minta maaf lagi y, coz!. Lagi2 aq kbagian ngedit kul yg slidenya pake B.inggris.
Jadinya aq ngartiinnya pun, dengan bahasa Inggris yg pas2an…. Hehehe,, moga aja materi
kuliah yg aq edit ni, bakalan berguna bwt tmen2 smua. Aminnnnn.,, langsung aja yaaa!!!!!
Mariiiiii qtaaaa bellllaaaajjjaaarrr…….

• Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh dan menjadi salah satu dasar ilmu
kedokteran.

• Anatomi dapat dipelajari melalui tiga cara pendekatan, yakni :

– Anatomi sistematis : mempelajari ilmu jaringan tubuh manusia secara sistem.


Contoh, sistem pencernaan, sistem pernapasan,dll.

– Anatomi regional : berdasarkan regio (pembagian tubuh pada manusia).


Misalnya region abdomen atau region thoraks, dst.

– Anatomi Klinis : berdasarkan jenis penyakit atau masalah medis. Karena sudah
berhubungan langsung dengan pasien. Contoh : Hypertensi berhubungan dengan
anatomi jantung dll.

Jadi berdasarkan pengertian diatas, teman-teman dapat menyimpulkan sendiri


pendekatan apa yang kita gunakan untuk materi kuliah kita ini. Yaitu pendekatan
sistematis (Anatomi sistem pencernaan).

Kemudian dalam kuliah tentang sistem pencernaan ini, dr. Dirwan menyampaikan beberapa
permasalahan, yang akan terjawab, seiring penjelasan tentang sistem pencernaan dipaparkan.

Permasalahan tersebut adalah :

• Mengapa orang yang telentang atau ketika kepala di bawah bisa makan & minum?
(gerakan peristaltik)

• Mengapa beberapa orang kadang “tersedak” saat menelan? (masuk ke laring)

• Mengapa bayi gampang sekali “gumoh”? (gumoh=muntah)

• Mengapa orang yang mabuk karena minuman ataupun perjalanan mengalami muntah?
• Mengapa sebagian orang dapat tahan lapar dibandingkan sebagian orang lain?

• Bagaimana sebagian orang bisa menahan defecatio lebih lama dibanding sebagian yang
lain?

Terminologi

Sering kita dengar tentang Digestive Tract, Alimentary Canal, dan Gastroinestinal. Ketiga
tiganya erat kaitannya dengan system pencernaan. Perbedaannya:

• Digestive tract : lebih tentang sistem pencernaannya.

• Alimentary canal : yang mempelajari sistem pencernaan mulai dari ujung mulut sampai
anus, termasuk glandula-glandula seperti sub mandibularis serta glandula aksesoria
lainnya seperti hepar, pangkreas, dsb. (yang mencakup semua aspek)

• Gastroinestinal tract: hanya memepelajari salurannya. Mulai dari ujung esofagus


kebawah.

Digestive system

 The digestive system is the collective name used to describe the alimentary canal, some
accessory organs and a variety of digestive processes that take place at different levels
in the canal to prepare food eaten in the diet for absorption.

 The alimentary canal begins at the mouth, passes through the thorax, abdomen and pelvis
and ends at the anus.

 The alimentary tract is a muscular tube about 5 meters long .Its diameter varies from one
segment to another being widest at the stomach.

 It has a general structure which is modified at different levels to provide for the processes
occurring at each level.

Sistem pencernaan

 Sistem pencernaan adalah yang nama yang digunakan untuk menyebutkan alimentary
canal, beberapa organ asesoria dan macam dari proses pencernaan yang menggunakan
tempat yang berbeda pada saluran untuk menyiapkan makanan yang akan digunakan
untuk adsorpsi.
 Alimentary canal dimulai dari mulut, jalan kecil ke thorax, abdomen dan pelvis, serta
berakhir pada anus.
 Alimentary tract sebuah pipa muscular yang panjangnya sekitar 5 meter. Diameternya
bervariasi mulai dari satu bagian lain yang paling luas di perut.
 Ini memiliki struktur umum yang dimodifikasi pada level-level yang berbeda untuk
menyediakan pada proses yang digunakan di level yang lain

Segment Length (m)

Oral cavity and mouth 15


Esophagus 25
Stomach 30
Small intestine 300
Large intestine 115
Rectum and anal canal 15

Saluran pencernaan : mulut – esophagus – lambung (gaster) sampai ke anus

Glandula asesoria : sub mandibularis – sub lingualis – hepar –pangkreas dst

Mekanisme sistem pencernaan

 Ingesti : memasukkan makanan (bolus) ke rongga mulut.


 Sekresi : proses pengeluaran kelenjar enzim-enzim pencernaan dalam saluran
pencernaan. Di mana cairan yang keluar dari mukosa sebanyak 9 liter.
 Mixing (peristaltik) : proses gerak peristaltik dalam saluran pencernaan dari cranial
(atas) ke caudal (ekor).
 Digestion yaitu proses pencernaan makanan Yang memiliki 2 mekanisme yaitu :
 Pengunyahan mekanik :dengan gigi (umumnya 33 kali) tapi 3 kali saja sudah
cukup.
 Pengunyahan kimia :dengan bantuan enzim dari glandula / kelenjar
pencernaan.
 Absorpsi : dimulai pada usus, yaitu pada Deudenum dan Ileum, yaitu penyerapan zat-
zat makanan yang berguna untuk tubuh.
 Defekasi : pembuangan, maksudnya proses eliminasi atau pengeluaran zat-zat
makanan yang tidak diperlukan tubuh.

Organisasi Sistem Digestoria


• Tersusun atas 2 komponen utama

– Traktus digestoria / saluran pencernaan, yaitu saluran yang dilewati oleh makanan
yang kita makan.

• Cavitas oris

• Oesophagus

• Ventriculus

• Intestinum tenue

• Intestinum crassum

• Anus

– Glandula digesti asesorius / kelenjar pencernaan meliputi pusat-pusat penghasil


kelenjar-kelenjar pencernaan yang berfungsi sebagai pemercepat (katalis) dalam
pencernaan makanan.

• Gigi

• Lidah

• Glandula salivarius

• Hepar & Gallbladder

 Pancreas
Anatomi serta mekanisme sistem pencernaan
Berikut urutan anatomi dan mekanisme sistem pencernaan, mulai dari pada saat makanan masuk
ke rongga mulut :
Cavum Oris (Rongga mulut )
Pada saat makanan masuk kedalam cavum oris, bibir mempunyai fungsi spesifik yaitu sebagai
pembantu untuk memperoleh , mengarahkan serta menampung makanan. Di dalam cavum oris,
makanan mengalami 2 perlakuan yaitu :

 Pencernaan secara mekanik (mengunyah) : dengan gigi (umumnya 33 kali), sesuai


dengan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, dan Subhanallah, alasan
ilmiah dari pernyataan tersebut adalah enzim hanya akan bekerja untuk makanan
yang telah terpecah menjadi partikel-partikel kecil. Tapi 3 kali saja udah cukup.
 Pengunyahan kimia : dengan bantuan enzim dari glandula / kelenjar pencernaan.
Dimana kelenjar pencernaan menghasilkan enzim amilase yang berfungsi untuk
mengubah karbohidrat menjadi amilum.

Beberapa bagian lidah


• Radix lingua
• Dorsum lingua
• Apex lingua

Dalam cavum oris juga terdapat lidah yang berfungsi sebagai pengecap.

Hijau = pahit
Biru = asam
Merah = asin
Orange = manis
Setelah itu bolus terdorong ke arah posterior dari lidah dan secara otomatis bolus akan terdorong
untuk memasuki faring. Di dalam cavum oris juga terdapat kelenjar pencernaan seperti yang
sudah disebutkan diatas secara lengkap, yaitu :

• Glandula salivares majores:

– Glandula parotidea

– Glandula sublingualis

– Glandula submandibularis

• Glandula salivares minores:

– Gld. Labiale

– Gld. Buccales

– Gld. Lingualis

– Gld. palatini

Faring

Secara refleks ketika bolus akan memasuki faring, epiglotis membuka sphincter, oesofagus
berelaksasi disertai dengan peran oesofagus dalam menutup palatum mole sehingga makan tidak
masuk kedalam trakea dan hidung. Secara umum, fungsi dari faring adalah sebagai saluran
penghubung sistem pencernaan dan pernapasan. Disekitar faring juga terdapat tonsil yang
berperan dalam pertahanan (imunitas) tubuh.
Menelan:
Makanan –
cavum oris 
recessus
piriformis
Oesophagus

Merupakan saluran muskuler dengan panjang 25 cm dibagi menjadi 2 bagian :


(epiglottis lateral)
 Pars torachalis oesophagei
 esophagus
 Pars abdominalis oesophage dengan panjang 1,5 – 2,5 cm berbentuk seperti pyramid.
Bagian distal berhubungan dengan gaster / ventriculus dihubungkan oleh junction
Jalan nafas ( junction = sambungan ) dan ada juga sphincter oesophagus.
oesophagogastrica

ditutup:
Saluran
Epiglottis
musculer, ±
Rima glottidis
25cm
Menembus
diafragma 
hiatus
esophagus
(VT 10)
3
Di cranial dan caudal oesophagus terdapat sphincter yang bernama sphincter oesophagus. Di
penyempitan:
oesophagus makanan akan mengalami gerak peristaltic yang terjadi sekitar 6-10 deik. Apabila
peristaltik pertama (peristaltik primer) tidak bisa mengantarkan makanan ke gaster, maka akan
Angustia
terjadi gerakan peristaltik sekunder sehingga mendorong makanan ke gaster.
superior 
Gaster / ventriculus
pangkal / leher
Merupakan saluran pencernaan setelah oesophagus berfungsi untuk mencerna bolus secara
Angustia
mekanik menggunakan gerak peristaltik gaster dan kimiawi (mengeluarkan enzim pencernaan
medialis 
persilangan
dengan
primarius
sinister
Angustia inferior
 menembus
seperti lipase, peptin, HCl). Makanan yang telah dicerna berjalan menuju duodenum dinamakan
kimus. Tingkat keenceren kimus tergantung pada jumlah zat yang dimakan, air dan sekresi
diafragma
lambung. Di dalam lambung memiliki fungsi motorik sebagai tempat penyimpanan makanan,
vena : plexus
pencampuran makanan, dan pengosongan kimus di lambung.

esophagei .
Jika
fungsi : menampung,
menghancurkan
terbendung &
menghasilkan getah
dan
lambung pecah
timbul
Bentuk kosong: J
muntah darah
Intraperitoneal, kuadran kiri
atas
(hematemesis
Bagian-bagian:
), m isalnya
Pars cardiaca  fundus
pada
Corpus kasus
ventriculi:
sirosis
Curvatura hatimayor 
ventriculi
omentum mayus
Usus halus (Intstineum Tenue)
Curvatura ventriculi minor 
omentum
• Fungsi :minus
digesti dan absorbsi (terutama di jejenum)
Pars pylorica: canalis pylorus,
• Duodenum:
pylorus
– Bentuk U, panjang ± 24cm
Kelenjar pencernaan: sel
goblet,– sel parietal, sel
Retroperitoneal
prinsipalis, sel
– Papilla argentafin,
duodeni major à muara ductus choledochus dan ductus pancreaticus
sel endokrin.
• Jejenum dan Ileum
Vascularisasi:
– mukosa : terdapat lipatan yang disebut villi berfungsi untuk
A. gastrica memperluas
permukaan
V. porta
– 6-7m, batas tidak tegas à 2/5 proximal jejenum, 3/5 distal ileum

– Jejenum: kosong, dinding tebal, lebih vasculer, sebagian besar di r. umbilicalis

– Ileum : dinding lebih tipis, vascularisasi sedikit, r. hypogastrica – pelvis


• Vascularisasi:

– A. mesenterica superior

– V. porta

Didalam usus halus terjadi pencernaan mekanik dengan gerak peristaltik dinding usus
serta perncernaan dengan mengeluarkan enzim dari pankreas dan hepar. Di usus halus
juga terjadi absorbs nutrisi dan zat-zat yang berguna untuk tubuh. Sebagai nutrisi yang
diserap disalurkan ke hati untuk diolah.

Usus besar (Intestinum Carasum )

Berfungsi dalam mengabsorbsi air , mineral dan vitamin & membuang feces. Panjangnya 1,5 m.
memiliki bagian khas yaitu taenia coli, haustrae, appendices epiploica.

Yang terdiri dari 4 bagian yaitu :

 Caecum merupakan muara ileum (orificium ileocaecalis) dan appendix vermiformis


 Colon
Terdiri dari 4 bagian yaitu :
• Colon ascendens:
– 12-20cm, valva ileocecalis – flexura coli dextra
– Retroperitoneal
• Colon transversum
– 40-50cm
– Paling besar
– Flexura coli dextra – flexura coli sinistra
– Penggantung: mesocolon transversum
• Colon descendens
– Flexura coli sinistra – apertura pelvis superior
– retroperitoneal
• Colon sigmoideum
– Bentuk S, panjang 15-80cm
– Bentuk dan posisi tergantung pada jumlah isinya, yaitu feses
– Colon descendens – rectum
– Penggantung: mesocolon sigmoideum

 Rectum dan canalis analis


– Panjang lk 12cm
– Tidak mempunyai penggantung usus (mesenterium)
– Bagian yang melebar: ampulla recti
– Pada rectum terdapat plexus hemorhoidalis. Jika membesar disebut hemoroid
– Berakhir sebagai anus pada perineum
– m. sphincter ani internus (otot polos), dalam keadaan normal tertutup
– m. sphincter ani externus (otot lurik), bisa di kendalikan

Kelenjar Pencernaan

Hepar

• Regio hypocondriaca dextra dan epigastrium

• Terdiri atas 2 lobus: dexter dan sinister

• Intraperitoneal, kecuali area nuda

• Penggantung hepar:

– Lig. Falciforme hepatis

– Lig. Teres hepatis

– Lig. Triangulare dextrum

– Lig. Triangulare sinistrum

– Lig. Hepatorenale

• Memiliki fungsi sebagai produksi cairan empedu dengan alur sebagai berikut :

 Ductus hepaticus dexter dan sinister à ductus hepaticus comunis :

1) ductus choledochus à papilla duodeni mayor

2) Vesica velea à ductus cysticus à ductus choledocus à dst

Vesica fellea
• Kantong berbentuk buah peer

• Fungsi: memekatkan empedu

• Daya tampung: 30-60 ml

• Bagian-bagiannya:

– Fundus vesica fellea

– Corpus

– Collum à berlanjut sebagai ductus cysticus

Pankreas

• Memiliki panjang 12-15 cm

• Terletak pada regio epigastrica dan hypocondriaca kiri

• Terdiri atas:

– Glandula eksokrin à c. pancreas à ductus pancreaticus à duodenum

ductus pancreaticus + ductus choledocus à ampulla hepatopancreraticus =


ampulla Voter à papilla duodeni mayor

– Glandula endokrin à insulin dan glukagon à darah

• Bagian-bagian dari pangkreas :

– Caput (kepala)

– Collum (leher)

– Corpus(badan)

– cauda (ekor)

Struktur Tunica dari GIT:

1. Tunica mukosa
Tunica mukosa
membatasi
lumen dari GIT,
merupakan
lapisan
absorptive dan
secretori. Terdiri dari epitel columner simplek yang didukung dengan adanya lamina
propia(jaringan tipis dari jaringan ikat). Lamina propia mengandung nodul limpa yang
penting dalam perlindungan melawan penyakit. Lapisan diluar lamina propia adalah otot
polos yang disebut mukosa muskularis, yang menyediakan gerakan mengaduk secara
tidak sadar. Mukosa muskularis biasanya terdiri atas lapisan sirkular dalam yang tipis dan
lapisan longutudinal luar dari otot polos, yang memisahkan mukosa dari sub mukosa. Sel
goblet yang terspesialisasi di mucosa sepanjang GIT menghasilkan mucus/ lender.
2. Tunica Submucosa

Terdiri atas jaringan ikat


padat dengan banyak
pembuluh darah dan
pembuluh limfe dan suatu
plexus saraf submukosa
(yang disebut dengan
plexus Meissener).
Lapisan ini juga
mengandung kelenjar dan
jaringan limfoid. Molekul
yang terserap yang
melewati sel epithel
columnarnya mukosa,
masuk ke pembuluh
darah atau ductus
limfenya submukosa.

3. Tunica muscularis
Tunica muscularis
bertanggung jawab
pada kontraksi dan
pergerakan
peristaltic yang
melewati GIT.
Tunica ini
mengandung sel sel
otot polos yang
tersusun sebagai
spiral dan dibagi
dalam 2 lapisan lagi
sesuai arah utama
jalannya sel otot. Di
lapisan dalam(dekat lumen) susunan sel otot umumnya melingkar. Di lapisan luar,
sebagian besar susunannya memanjang. Kontraksi dari lapisan ini memindahkan
makanan melewati saluran dan secara fisik melumatkan dan mengaduk makanan dengan
enzim pencernaan.
Plexus saraf mienterikus(atau plexus Auerbach terletak di antara dua lapisan otot, dengan
saraf mayor menyuplai GIT. Termasuk neuron dan ganglia dari kedua simpatik dan parasimpatik
divisi dari ANS.
4. Serosa

Serosa melengkapi dinding


GIT. Terdiri dari lapisan
epithelium squamous selapis
dan sedikit jaringan ikat. Di
dalam rongga perut, serosa
menyatu dengan mesenterium
yang menopang usus dan
menyatu dengan
peritoneum( yaitu membrane
serosa yang melapisi dinding
rongga). Akan tetapi, di
tempat terbentuknya
hubungan organ pencernaan
dengan organ atau struktur
lain, serosa tersebut
digantikan oleh lapisan
adventisia tebal yang terdiri atas jaringan ikat yang mengandung pembuluh dan saraf
tanpa adanya sel epitel selapis.

PERITONIUM
• Peritoneum parietale à membran serosa yang melapisi permukaan dalam
cavum abdominalis dan cavum pelvis
• Peritoneum viscerale à bag. Peritoneum parietale (yang membalik) dan
menutupi organ dalam cavum abdominale dan cavum pelvis
• Cavum peritoneal: ruangan antara peritoneum parietale dan viscerale à isi:
cairan serosa
– Saccus peritonei mayor
– Saccus peritonei minor (bursa omentalis)
à Dihubungkan dengan oleh foramen epiploicum Winslow
Organ Intraperitoneal: Organ
Gaster Retroperitoneal:
Duodenum pars Oesophagus
ascendens dan Duodenum pars
descendens
superior
Jejenum
Pancreas
Ileum
Colon transversum Colon ascendens
Caecum Colon descendens
Appendix vermiformis V. cava inferior
Colon sigmoid aorta
Hepar
Arteri Systema Digestorius
Vena Systema Digestorius

Inervasi Systema Digestorius


REGIO ABDOMEN
Alhamdulillah…. Akhirnya selese juga materi ini diedit. Semoga berguna buat tmn2 smua y!!.,,

Keep struggle buat blok 3 ni y!!!!..,, cayyyyoooo!!!!!!!!!!!

Anda mungkin juga menyukai