Anatomi Sistem Digestive
Anatomi Sistem Digestive
Editor: Fatin
Sebelumnya, aq minta maaf lagi y, coz!. Lagi2 aq kbagian ngedit kul yg slidenya pake B.inggris.
Jadinya aq ngartiinnya pun, dengan bahasa Inggris yg pas2an…. Hehehe,, moga aja materi
kuliah yg aq edit ni, bakalan berguna bwt tmen2 smua. Aminnnnn.,, langsung aja yaaa!!!!!
Mariiiiii qtaaaa bellllaaaajjjaaarrr…….
• Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh dan menjadi salah satu dasar ilmu
kedokteran.
– Anatomi Klinis : berdasarkan jenis penyakit atau masalah medis. Karena sudah
berhubungan langsung dengan pasien. Contoh : Hypertensi berhubungan dengan
anatomi jantung dll.
Kemudian dalam kuliah tentang sistem pencernaan ini, dr. Dirwan menyampaikan beberapa
permasalahan, yang akan terjawab, seiring penjelasan tentang sistem pencernaan dipaparkan.
• Mengapa orang yang telentang atau ketika kepala di bawah bisa makan & minum?
(gerakan peristaltik)
• Mengapa orang yang mabuk karena minuman ataupun perjalanan mengalami muntah?
• Mengapa sebagian orang dapat tahan lapar dibandingkan sebagian orang lain?
• Bagaimana sebagian orang bisa menahan defecatio lebih lama dibanding sebagian yang
lain?
Terminologi
Sering kita dengar tentang Digestive Tract, Alimentary Canal, dan Gastroinestinal. Ketiga
tiganya erat kaitannya dengan system pencernaan. Perbedaannya:
• Alimentary canal : yang mempelajari sistem pencernaan mulai dari ujung mulut sampai
anus, termasuk glandula-glandula seperti sub mandibularis serta glandula aksesoria
lainnya seperti hepar, pangkreas, dsb. (yang mencakup semua aspek)
Digestive system
The digestive system is the collective name used to describe the alimentary canal, some
accessory organs and a variety of digestive processes that take place at different levels
in the canal to prepare food eaten in the diet for absorption.
The alimentary canal begins at the mouth, passes through the thorax, abdomen and pelvis
and ends at the anus.
The alimentary tract is a muscular tube about 5 meters long .Its diameter varies from one
segment to another being widest at the stomach.
It has a general structure which is modified at different levels to provide for the processes
occurring at each level.
Sistem pencernaan
Sistem pencernaan adalah yang nama yang digunakan untuk menyebutkan alimentary
canal, beberapa organ asesoria dan macam dari proses pencernaan yang menggunakan
tempat yang berbeda pada saluran untuk menyiapkan makanan yang akan digunakan
untuk adsorpsi.
Alimentary canal dimulai dari mulut, jalan kecil ke thorax, abdomen dan pelvis, serta
berakhir pada anus.
Alimentary tract sebuah pipa muscular yang panjangnya sekitar 5 meter. Diameternya
bervariasi mulai dari satu bagian lain yang paling luas di perut.
Ini memiliki struktur umum yang dimodifikasi pada level-level yang berbeda untuk
menyediakan pada proses yang digunakan di level yang lain
– Traktus digestoria / saluran pencernaan, yaitu saluran yang dilewati oleh makanan
yang kita makan.
• Cavitas oris
• Oesophagus
• Ventriculus
• Intestinum tenue
• Intestinum crassum
• Anus
• Gigi
• Lidah
• Glandula salivarius
Pancreas
Anatomi serta mekanisme sistem pencernaan
Berikut urutan anatomi dan mekanisme sistem pencernaan, mulai dari pada saat makanan masuk
ke rongga mulut :
Cavum Oris (Rongga mulut )
Pada saat makanan masuk kedalam cavum oris, bibir mempunyai fungsi spesifik yaitu sebagai
pembantu untuk memperoleh , mengarahkan serta menampung makanan. Di dalam cavum oris,
makanan mengalami 2 perlakuan yaitu :
Dalam cavum oris juga terdapat lidah yang berfungsi sebagai pengecap.
Hijau = pahit
Biru = asam
Merah = asin
Orange = manis
Setelah itu bolus terdorong ke arah posterior dari lidah dan secara otomatis bolus akan terdorong
untuk memasuki faring. Di dalam cavum oris juga terdapat kelenjar pencernaan seperti yang
sudah disebutkan diatas secara lengkap, yaitu :
– Glandula parotidea
– Glandula sublingualis
– Glandula submandibularis
– Gld. Labiale
– Gld. Buccales
– Gld. Lingualis
– Gld. palatini
Faring
Secara refleks ketika bolus akan memasuki faring, epiglotis membuka sphincter, oesofagus
berelaksasi disertai dengan peran oesofagus dalam menutup palatum mole sehingga makan tidak
masuk kedalam trakea dan hidung. Secara umum, fungsi dari faring adalah sebagai saluran
penghubung sistem pencernaan dan pernapasan. Disekitar faring juga terdapat tonsil yang
berperan dalam pertahanan (imunitas) tubuh.
Menelan:
Makanan –
cavum oris
recessus
piriformis
Oesophagus
ditutup:
Saluran
Epiglottis
musculer, ±
Rima glottidis
25cm
Menembus
diafragma
hiatus
esophagus
(VT 10)
3
Di cranial dan caudal oesophagus terdapat sphincter yang bernama sphincter oesophagus. Di
penyempitan:
oesophagus makanan akan mengalami gerak peristaltic yang terjadi sekitar 6-10 deik. Apabila
peristaltik pertama (peristaltik primer) tidak bisa mengantarkan makanan ke gaster, maka akan
Angustia
terjadi gerakan peristaltik sekunder sehingga mendorong makanan ke gaster.
superior
Gaster / ventriculus
pangkal / leher
Merupakan saluran pencernaan setelah oesophagus berfungsi untuk mencerna bolus secara
Angustia
mekanik menggunakan gerak peristaltik gaster dan kimiawi (mengeluarkan enzim pencernaan
medialis
persilangan
dengan
primarius
sinister
Angustia inferior
menembus
seperti lipase, peptin, HCl). Makanan yang telah dicerna berjalan menuju duodenum dinamakan
kimus. Tingkat keenceren kimus tergantung pada jumlah zat yang dimakan, air dan sekresi
diafragma
lambung. Di dalam lambung memiliki fungsi motorik sebagai tempat penyimpanan makanan,
vena : plexus
pencampuran makanan, dan pengosongan kimus di lambung.
esophagei .
Jika
fungsi : menampung,
menghancurkan
terbendung &
menghasilkan getah
dan
lambung pecah
timbul
Bentuk kosong: J
muntah darah
Intraperitoneal, kuadran kiri
atas
(hematemesis
Bagian-bagian:
), m isalnya
Pars cardiaca fundus
pada
Corpus kasus
ventriculi:
sirosis
Curvatura hatimayor
ventriculi
omentum mayus
Usus halus (Intstineum Tenue)
Curvatura ventriculi minor
omentum
• Fungsi :minus
digesti dan absorbsi (terutama di jejenum)
Pars pylorica: canalis pylorus,
• Duodenum:
pylorus
– Bentuk U, panjang ± 24cm
Kelenjar pencernaan: sel
goblet,– sel parietal, sel
Retroperitoneal
prinsipalis, sel
– Papilla argentafin,
duodeni major à muara ductus choledochus dan ductus pancreaticus
sel endokrin.
• Jejenum dan Ileum
Vascularisasi:
– mukosa : terdapat lipatan yang disebut villi berfungsi untuk
A. gastrica memperluas
permukaan
V. porta
– 6-7m, batas tidak tegas à 2/5 proximal jejenum, 3/5 distal ileum
– A. mesenterica superior
– V. porta
Didalam usus halus terjadi pencernaan mekanik dengan gerak peristaltik dinding usus
serta perncernaan dengan mengeluarkan enzim dari pankreas dan hepar. Di usus halus
juga terjadi absorbs nutrisi dan zat-zat yang berguna untuk tubuh. Sebagai nutrisi yang
diserap disalurkan ke hati untuk diolah.
Berfungsi dalam mengabsorbsi air , mineral dan vitamin & membuang feces. Panjangnya 1,5 m.
memiliki bagian khas yaitu taenia coli, haustrae, appendices epiploica.
Kelenjar Pencernaan
Hepar
• Penggantung hepar:
– Lig. Hepatorenale
• Memiliki fungsi sebagai produksi cairan empedu dengan alur sebagai berikut :
Vesica fellea
• Kantong berbentuk buah peer
• Bagian-bagiannya:
– Corpus
Pankreas
• Terdiri atas:
– Caput (kepala)
– Collum (leher)
– Corpus(badan)
– cauda (ekor)
1. Tunica mukosa
Tunica mukosa
membatasi
lumen dari GIT,
merupakan
lapisan
absorptive dan
secretori. Terdiri dari epitel columner simplek yang didukung dengan adanya lamina
propia(jaringan tipis dari jaringan ikat). Lamina propia mengandung nodul limpa yang
penting dalam perlindungan melawan penyakit. Lapisan diluar lamina propia adalah otot
polos yang disebut mukosa muskularis, yang menyediakan gerakan mengaduk secara
tidak sadar. Mukosa muskularis biasanya terdiri atas lapisan sirkular dalam yang tipis dan
lapisan longutudinal luar dari otot polos, yang memisahkan mukosa dari sub mukosa. Sel
goblet yang terspesialisasi di mucosa sepanjang GIT menghasilkan mucus/ lender.
2. Tunica Submucosa
3. Tunica muscularis
Tunica muscularis
bertanggung jawab
pada kontraksi dan
pergerakan
peristaltic yang
melewati GIT.
Tunica ini
mengandung sel sel
otot polos yang
tersusun sebagai
spiral dan dibagi
dalam 2 lapisan lagi
sesuai arah utama
jalannya sel otot. Di
lapisan dalam(dekat lumen) susunan sel otot umumnya melingkar. Di lapisan luar,
sebagian besar susunannya memanjang. Kontraksi dari lapisan ini memindahkan
makanan melewati saluran dan secara fisik melumatkan dan mengaduk makanan dengan
enzim pencernaan.
Plexus saraf mienterikus(atau plexus Auerbach terletak di antara dua lapisan otot, dengan
saraf mayor menyuplai GIT. Termasuk neuron dan ganglia dari kedua simpatik dan parasimpatik
divisi dari ANS.
4. Serosa
PERITONIUM
• Peritoneum parietale à membran serosa yang melapisi permukaan dalam
cavum abdominalis dan cavum pelvis
• Peritoneum viscerale à bag. Peritoneum parietale (yang membalik) dan
menutupi organ dalam cavum abdominale dan cavum pelvis
• Cavum peritoneal: ruangan antara peritoneum parietale dan viscerale à isi:
cairan serosa
– Saccus peritonei mayor
– Saccus peritonei minor (bursa omentalis)
à Dihubungkan dengan oleh foramen epiploicum Winslow
Organ Intraperitoneal: Organ
Gaster Retroperitoneal:
Duodenum pars Oesophagus
ascendens dan Duodenum pars
descendens
superior
Jejenum
Pancreas
Ileum
Colon transversum Colon ascendens
Caecum Colon descendens
Appendix vermiformis V. cava inferior
Colon sigmoid aorta
Hepar
Arteri Systema Digestorius
Vena Systema Digestorius