Anda di halaman 1dari 20

FISIOLOGI MENELAN

30 Mei 2023
Rongga intraoral
Rahang
Lidah
Sucking pads
Epiglotis

Kartilago Hioid
▶ Esofagus adalah otot berbentuk tabung
yang menyambungkan faring ke
lambung; berukuran 25-30 cm (dewasa)
▶ Kolaps saat istirahat, mendatar di 2/3 atas
& berbentuk bulat di 1/3 bawah
▶ Dimulai dari batas bawah kartilago
krikoid hingga ke hiatus esofagus (C6-
T10)
Potongan aksial esofagus:
• Mukosa:
• Epithelium: stratified squamous
epithelium non-keratined
• Lamina Propria
• Muscularis mucosa
• Submukosa Meissner plexus
• Muscularis propia/externa: inner dan outer
(aurbach plexus)
• Adventitia (Outer most fibrous layer)
Jenis otot esofagus
▶ 1/3 atas: otot lurik
▶ 1/3 tengah: otot lurik dan otot
polos
▶ 1/3 bawah: otot polos

Persarafan:
▶ N. Vagus (utama) N. Laryngeal
rekuren otot lurik di 1/3 atas dan
tengah
esofagus
▶ Otot polos parasimpatik dan simpatis
di inervasi oleh ganglion saraf di C6 sd
T4-6
▶ Esofagus terbagi menjadi 3
bagian:
▶ Servikal: C6 (kartilago krikoid)-T1
(jugular/sternal notch)
▶ Torakal: jugular notch-
hiatus diafragma
▶ Abdominal: intrabdomen
Distance from
Site Vertebral Level upper
central
incisor
Cricopharynx C6 15 cm

Aortic arch T4 25 cm

Left main bronchus T5 28 cm

Oesophageal hiatus T 10 40 cm
FASE
MENELAN

FASE PERSIAPAN FASE TRANSPORTASI


FASE FARING FASE ESOFAGUS
ORAL ORAL

Proses melunakan dan Proses hantaran bolus Perpindahan bolus


Pasase makanan dari fa rinmakanan dari esofagus ke
mengunyah makanan yan g dari rongga mulut ke g
menuju introitus lambung
bercampur dengan air liur  faring gus
esofa
bolus makanan
Murry T, Carrau RL. Evaluation of Dysphagia. In: Clinical Management of Swallowing Disorder : Second Edition. Editor : Husain Q, Cohen AM. San Diego Oxford
Brisbane. Plural Publishing. 2006;p.97-134
Fase Oral
 Pada fase oral terjadi proses pembentukan bolus makanan sampai konsistensi
dan ukuran yang siap untuk ditelan.

 Bila makanan sudah siap ditelan, makanan akan ditekan atau digulung ke arah
posterior ke dalam faring oleh tekanan lidah ke atas dan ke belakang terhadap
palatum.
• Perluasan lekukan dorsum lidah, pengangkatan
Kontraksi palatum mole dan bagian atas dinding poserior
m. levator faring  bolus bergerak ke posterior faring.
veli • Terjadi penutupan nasofaring
palatini

Kontraksi
m. • Ismus fausium tertutup
palatoglosu
s

• membantu penutupan ismus fausium dan
Kontraksi m. menyebabkan arkus faring akan terangkat ke
palatofaring atas sehingga bolus makanan tidak akan
 berbalik ke rongga mulut
Fase Faringeal
 Fase ini dimulai ketika bolus makanan menyentuh
arkus faring anterior (arkus palatoglosus) dan refleks menelan segera timbul.

 Seluruh proses yang terjadi dalam waktu kurang dari 2 detik.


 Palatum mole tertarik ke atas untuk menutupi nares posterior
 Lipatan palatofaringeal pada setiap sisi faring tertarik ke arah medial untuk
saling mendekat satu sama lain
 Pita suara laring menajadi berdekatan, dan laring tertarik ke atas dan
anterior oleh otot-otot leher.
 Hal tadi bersamaan dengan adanya ligamen yang mencegah pergerakan
epiglotis ke atas  epiglotis bergerak ke belakang

 Esofagus tertarik dan melebar, dan sfingter esofagus berelaksi.

 Setelah itu seluruh otot dinding faring berkontraksi, untuk mendorong


makanan.
Faring dan laring bergerak ke atas oleh kontraksi m.stilofaring,
m.salfingofaring, m.tirohioid

Aditus laring tertutup oleh epiglotis, sedangkan ketiga


sfingter laring, yaitu plika ariepiglotika, plika ventrikularis dan
plika vokalis tertutup

Bolus makanan akan meluncur ke arah esofagus, karena


valekula dan sinus piriformis sudah dalam keadaan
lurus.
Fase Esofageal
 Esofagus berfungsi untuk menyalurkan makanan secara cepat dari laring
ke lambung.

 Terdapat dua tipe gerakan peristaltik. Peristaltik primer dan peristaltik


sekunder.

 Bila gelombang peristaltik esofagus sudah mendekat ke arah lambung,


timbul gelombang relaksasi  lambung dan duodenum menjadi rileksasi.
Relaksasi m.krikofaring introitus esofagus terbuka
(sfingter esofagus atas)  bolus makanan masuk ke dalam
esofagus sfingter kontraksi lebih kuatcegah
regurgitasi

Gerak bolus makanan di esofagus bagian atas masih dipengaruhi oleh


kontraksi m.konstriktor faring inferior  di dorong ke distal
melalui Gerakan peristaltik sfingter bawah esofagus terbuka bolus
masuk lambung  sfingter tertutup

Dalam keadaan istirahat sfingter atas dan bawah esofagus


tertutup
sfingter esofagus bagian bawah selalu tertutup tekanan rata-rata 8
milimeter Hg lebih dari tekanan di dalam lambung cegah refluks
LOGEMAN DKK

Bibir

Lidah

Sfingter Velofaring

Laring
Sfingter Krikofaring

Anda mungkin juga menyukai