Anda di halaman 1dari 20

Kuliah Pakar IK.

THT

OKLUSI TUBA EUSTACHIUS

dr. Stephani Linggawan, SpTHT-KL

Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

1
Anatomi Tuba Eustachius

37-40cm, inferoanteromedial ke arah 2/3 medial tulang rawan 


nasofaring nasofaring
Anak lebih pendek, lebar & horisontal 1/3 lateral tulang  cavum timpani

Tuba Eustachius

Mukosa epitel bersilia dg sel goblet


Otot tensor velli palatina  tuba A. Faring asenden & palatina asenden
tertarik ke inferoanterolateral Cabang ganglion sfenopalatina &
Otot levator velli palatina  bagian cabang saraf glosofaring
tulang rawan tuba elevasi
2
Perbandingan Anatomi Tuba Eustachius pada Bayi & Dewasa
3
Fisiologi Tuba Eustachius
Pengaturan tekanan Perlindungan CT Pembersihan CT
CT (ventilasi) (proteksi) (drainase)
• Muara tuba di • Muara tuba di • Mukosilia &
nasofaring (pars nasofaring kontraksi pompa
fibrokartilago) tertutup saat otot tuba
terbuka secara istirahat
berkala saat: • Tekanan suara &
menelan, refluks sekret dari
menguap, bersin, nasofaring
ditiup paksa • Proteksi dari :
• Muara tuba di Infeksi, tekanan,
cavum timpani suara
selalu terbuka

4
Fisiologi Tuba Eustachius
5
Pengaturan Tekanan Cavum Timpani oleh Tuba Eustachius
6
Oklusi TE Ggn Fungsi TE

• Edema, sekret • Ventilasi,


• Adenoid proteksi,
• Tumor drainase
• Benda asing • Tekanan CT
negatif
• Retraksi MT
• Radang CT

MT cekung tertarik ke medial


(retraksi)
Otalgia Tuli konduksi
Procesus brevis lebih menonjol,
Tinitus ringan
Manubrium mallei lebih horizontal
Rasa penuh di telinga & pendek Timpanometri
Pendengaran ↓ Plika anterior tidak tampak tipe C
Refleks cahaya hilang
7
• Radang CT (otitis media)
• Terbentuk cairan CT (OMSA, OMS/OME)
• Perforasi MT
Komplikasi • Perlekatan CT (ateleksasis, adhesif)
Tatalaksana
Oklusi TE

Membuka TE  tekanan
negatif CT berkurang

Yang terpenting  sumber


oklusi TE harus dicari &
ditangani Dekongestan oral / topikal
Antibiotik, Antiinflamasi
Parasintesa / Miringotomi
Pemasangan grommet

8
Tes Fungsi tuba Eustachius

 menilai patensi & fungsi tuba Eustachius

Jenis Pemeriksaan 1. Tes Toynbee


2. Tes Valsava
3. Timpanometri
4. Tes Politzer
5. Otoskopi Pnematik
6. Nasofaringoskopi
7. Kateterisasi
8. Tes Sakarin dan metilen biru
9. Sonotubometri
10.Tes Inflasi-Deflasi
9
9
1. Tes Toynbee
Cara : tutup hidung lalu menelan.
Pada otoskopi → membran timpani
tertarik ke medial (retraksi)

2. Tes Valsava
Cara : meniup kuat dengan kedua
lubang hidung dan mulut tertutup
Pada otoskopi  membran timpani
terdorong ke lateral

10
10
3. Timpanometri

• Dengan memberi tekanan pada MT, mobilitas MT


(komplians) direkam dlm bentuk grafik
(timpanogram)

• Evaluasi keadaan telinga tengah :


1. Tekanan negatif di telinga tengah
2. Cairan di telinga tengah
3. Ruptur MT
4. Persendian tulang pendengaran
• Perlekatan (otosklerosis)
• Terputus (trauma)

11
Prinsip audiometri impedans.
(A) Oscilator (B) Pompa udara (C) Mikrofon
12
12
Timpanogram

Tipe A Kurva berpuncak compliance normal dg tekanan -


200 s/d +200
 normal, ggn sensorineural

Tipe B Kurva datar tanpa puncak


 ada cairan di cav timp, membran timp menebal
Tipe C Kurva berpuncak geser ke kanan, tekanan negatif <
-200
 ggn fungsi tuba Eustachius

Tipe Kurva berpuncak compliance rendah, tekanan


As normal
 kekakuan rangkaian tulang pendengaran
(otosklerosis)
Tipe Kurva berpuncak compliance tinggi, tekanan normal
Ad  membran timpani tipis, putusnya rangkaian
tulang pendengaran

13
4. Tes Politzer
Cara : udara dimasukkan ke dalam hidung melalui pompa
Politzer sementara nasofaring tertutup oleh gerakan
palatum mole ke atas (mengucapkan huruf ‘k’)

Pada otoskopi : terlihat MT


terdorong ke lateral
Pada auskultasi : terdengar suara
hembusan angin pada MAE
telinga

14
14
5. Otoskopi pneumatik

Bila dilakukan peniupan

1. Tampak pergerakan MT

2. Membedakan perforasi lebar dg


sikatrix (MT bekas perforasi sdh
menutup tetapi lbh tipis &
transparan)

15
15
6. Nasofaringoskopi

alat : endoskopi serat optik

Gambar Kondisi normal tuba eustachii saat


istirahat (kiri) dan saat menelan (kanan)
16
16
Tes Pendengaran : Tuli Konduksi

• Suara bisik : tidak dengar huruf lunak


• Batas atas batas bawah : batas bawah naik
• Rinne : negatif
• Weber : lateralisasi ke sakit
• Schwabach : memanjang
• Audiometri : AC ↓ >25 dB, BC normal, gap (+)
• Timpanometri : tipe C

17
18
Cara duduk & memakai lampu kepala

Cara memegang telinga & otoskop

Rhinoskopi anterio & posterior

Pemeriksaan tenggorok & laringoskopi indirekta


19
20

Anda mungkin juga menyukai