Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ISBD

INDIVIDUALITAS

DOSEN MATA KULIAH

Hj.Djuhadiah Saadong, S.ST.,M.Kes

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. MELDAYANTI AGUS

2. NASRIDA

3. NI PUTU AGNES WULANDARI

4. NILAM PURNAMASARI H

5. NUR FADILAH

TINGKAT 1A

D-III KEBIDANAN POLKESMAS

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, yang Maha Menciptakan,

Menghidupkan dan Mematikan, yang Rahmat-Nya meliputi langit dan

bumi, dunia dan akhirat dan kepada-Nyalah semua akan kembali.

Shalawat semoga tercurah keharibaan Tuhan atas do’a, teladan,

perjuangan, kesabaran, yang telah diajarkan kepada kami sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ’Indivualisme’.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan

Budaya Dasar.

Makalah ini menguraikan beberapa pokok bahasan yang

disusun dengan tujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan

yang luas kepada pembaca dan lebih mengerti mengenai materi ini.

Dengan dukungan dan doa yang telah kalian berikan kepada

penulis, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Akhir kata penulis

berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya

kepada pembaca.

Makassar, September 2020


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk soisal yang hidup bermasyarakat

(zoon politicon). Sebagai makhluk social (homo socialis), manusia

tidak hanya mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi

membutuhkan manusia lain dalam beberapa hal tertentu. Manusia

tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri.

Karena manusia menjalankan perannya dengan menggunakan

symbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaannya.

Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui

medium kehidupan sosial dan pandangan dari orang-orang

disekitarnya. Saat ini tanpa kita sadari sikap individualisme telah

mewabah dalam kehidupan sehari-hari seseorang, banyak orang

yang mengabaikan dan tidak memperdulikan lingkungan sekitarnya

Individualisme merupakan satu filsafat yang memiliki

pandangan moral, politik atau sosial yang menekankan

kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan

kebebasan sendiri. Seorang indvidualis akan melanjutkan

pecapaian dan kehendak pribadi. Mereka menentang intervensi dari

masyarakat, Negara dan setiap badan atau kelompk atas pilihan

pribadi mereka. Oleh itu, individualisme melawan segala pendapat

yang menempatkan tujuan suatu kelompok sebagai lebih penting


dari seseorang individu yang dengan sendiri adalah dasar kepala

setiap badan masyarakat. Pendapat-pendapat yang ditentang

termasuk holism, kolektivisme dan statisme ,antara lain. Filsafat ini

juga kurang senang dengan segala standard moral yang berlaku ke

atas seseorang karena peraturan-peraturan itu menghalangi

kebebasan seseorang. Singkatnya sikap individualisme artinya

sikap yang tidak ingin bekerjasama atau sikap yang mementingkan

diri sendiri.

Sikap individualisme ini sendiri sebenarnya bukan baru-baru

ini terjadi dimasyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman sikap

individualisme ini mulai merambak dalam kehidupan masyarakat,

terutama dalam kalangan sehingga tidak menyadari bahwa sikap

individualisme itu telah timbul dalam dirinya. Apa itu sikap

individualisme?anak muda dalam maupun luar negeri. Tidak dapat

dipungkiri bahwa pengaruh yang sangat besar dalam pembentukkan

sikap individualime ini adalah pengaruh teknologi, yang didikung

oleh tempat tinggal dan lingkungan tempatnya berasal. Perlu kita

ketahui bahwasanya Indonesia terkenal sebagai negara yang

masyarakatnya memiliki sikap keramah tamahannya yang

mendominasi setiap individunya. Akan tetapi semakin kedepan yang

terjadi malah sebaliknya, dimana sikap individualisme mulai

menjangkit pada masyarakat-masyarakat dalam bangsa Indonesia.

Keramah tamahan yang merupakan salah satu ciri khas bangsa


Indonesia mulai tidak didukung oleh individu-individu yang memiliki

sikap individualisme.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Individualisme?

2. Apa penyebab dari Sikap Individualisme?

3. Apa saja dampak dari sikap Individualisme?

4. Bagaimana ciri-ciri sikap Individualisme?

5. Bagaimana cara mengatasi sikap Individualisme?

C. Tujuan

1. Memenuhi tugas mata kuliah ilmu sosial dan budaya dasar

2. Untuk mengetahui secara rinci dari sikap Individualisme


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Individualisme, oleh kebanyakan orang, dipahami sebagai

paham yang memenangkan kepentingan pribadi di atas

kepentingan umum. Pengertian semacam itu memang benar,

tetapi tidak sepenuhnya tepat. Itu adalah pengertian individualisme

secara negatif dan sempit, karena menganggapnya tak lain

sebagai egoisme.

Padahal, perkembangan individualisme selanjutnya di

dalam masyarakat Barat cenderung positif. Masyarakat Barat

memandangnya sebagai sikap optimisme yang utama dalam

individu.

Individualisme merupakan satu filsafat yang memiliki

pandangan moral, politik atau sosial yang menekankan

kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan

kebebasan sendiri. Seorang indvidualis akan melanjutkan

pecapaian dan kehendak pribadi. Mereka menentang intervensi

dari masyarakat, Negara dan setiap badan atau kelompk atas

pilihan pribadi mereka.

Oleh itu, individualisme melawan segala pendapat yang

menempatkan tujuan suatu kelompok sebagai lebih penting dari


seseorang individu yang dengan sendiri adalah dasar kepala setiap

badan masyarakat. Singkatnya sikap individualisme artinya sikap

yang tidak ingin bekerjasama atau sikap yang mementingkan diri

sendiri.

B. Penyebab Individualisme

beberapa faktor yang menyebabkan tibulnya sikap

individualisme pada masyarakat:

1. Globalisasi

Dimana disini perkembangan zaman dan teknologi yang semakin

pesat dan semaakin modern membuat seseorang dapat

melakukan semuanya melalui teknologi tanpa harus berinterksi

serta bertatap muka dan bersosiaisasi secara langsung.

2. Latar belakang

Sikap dan tingkah laku seseorang juga mencerminkan dari

kalangan apa seseorang itu dilahirkan. Sikap individualisme ini

biasanya muncul pada mereka yang berasal dari keluarga yang

memiliki kekuasaan penuh atau pangkat tertentu, dimana mereka

berpikir memiliki segalanya dan tidak membutuhkan orang lain.

3. Tidak pernah bersosialisasi dengan orang-orang disekitar tempat

tinggalnya

4. Merasa dapat melakukan segala sesuatu tanpa bantuan orang

lain
5. Merasa tidak dibutuhkan dalam lingkungannya

6. Tidak perduli dengan keaadaan sekitarnya

C. Dampak Individualisme

Sikap individualisme yang terjadi dimasyarakat tidak hanya

memberi dampak kepada orang-orang disekelilingnya, melainkan

berdampak juga kepada diri individu itu sendiri. Ini juga terjadi

karena adanya reaksi oleh lingkungan tempat tinggalnya. Dampak

dari sikap individualisme ini akan lebih dominan dirasakan oleh

individu itu sendiri, yang mana ketika sikap inidvdualime itu terjadi

akan menibulkan aksi dari masyarakat tempat tinggalnya.

Bagi sebagian orang ada beberapa sisi positif dari sikap

individualisme seperti menjadi individu yang lebih mandiri dan

selangkah lebih maju dalam mengambil keputusan karna tidak perlu

memikirkan pendapat orang lain.

Selan sisi positif sikap individualisme juga memiliki sisi

negatif, diantaranya sisi negative dari sikap individualisme yaitu:

1. Egosis

Sikap hidup yang selalu mementingkan diri sendiri, bahkan jika

perlu mengorbankan kepentingan orang lain (tidak perduli dengan

orang lain) agar tercapainya tujuan pribadi yang menjatuhkan

orang lain.
2. Mendewakan diri sendidri

Menganggap bahwa dirinyalah yang paling benar dan paling

sempurna dari orang lain, sehingga saat melihat apa yang orang

lain lakukan adalah selalu salah karena kebenaran adalah apa

yang dilakukannya.

3. Tidak peduli dangan orang lain

Tidak perduli dengan orang lain yang sedang kesulitan dan

kesusahan karena bukan dirinya yang mengalaminya, sehingga

tidak ada niat untuk sekedar membantu orang yang sedang

kesusahan tersebut.

4. Selalu merasa yang paling benar

Tidak menerima saran dan masukan dari orang lain mengenai

kesalahan yang dilakukan karena apa yang dilakukannya adalah

yang paling benar dan tidak pernah salah.

5. Tidak bias bekerja sama dalam mengambil sebuah keputusan

tidak perduli saat melakukan sebuah diskusi kelompok untuk

mengambil keputuan bersama, karena sikap egois yang

dimilikinya.

6. Keputusannya lah yang paling benar

Karena sikap yang mendewakan diri sendiri, selalu merasa yang

paling benar, dan egois maka semua keputusan yang dibuatnya


adalah keputusan yang benar dan diluar daripada itu adalah

salah.

Sebenarnya dari sini kita dapat melihat bahwa sisi negatif

pada sikap individualisme lebih dominan dari pada sisi positif. Tapi

tidak semua orang berpendapat bahwa sikap idividualisme itu buruk

karena sebagian orang menyebutkan bahwa sikap individualisme ini

perlu ada dalam diri individu untuk melatih kemandirian seseorang

agar selangkah lebih maju tanpa berketergantunggan dengan orang

lain.

Sebagai makhluk sosial seharusnya sikap individualisme ini

tidak timbul pada diri individu karena hakikatnya kita hidup saling

membutuhkan satu dengan yang lainnya, dimana antar sesama kita

saling melengkapi. Apalagi dizaman yang semakin canggih seperti

sekarang ini ,disini lah kita hendaknya membentengi diri agak tidak

terpengaruh atau terjerumus lebih jauh kedalam hal-hal negatif

yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Terutama dalam

hal teknologinya yang semakin berkembang dengan sangat pesat,

ini salah satu pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan manusia

dimana membuat seseorang tidak perduli dengan lingkungan

disekitarnya yang membuat sikap individualisme ini muncul tanpa

disadari.
D. Ciri-Ciri Sikap Individualisme

1. Berbuat macam-macam, merendahkan status yang lain,

menolak nilai, atau perasaan yang lain. Menyerang kelompok

atau masalah yang diatasinya, iri hati pada kontribusi yang lain

dan berupaya mengakui kontribusi itu untuk dirinya.

2. Penghambat, cenderung bersifat negative dan secara kepala

batu selalu menolak, membantah, dan menentang tanpa

alasan yang kuat dan berusaha untuk mempertahankan atau

membuka kembali persoalan yang sudah di tolak oleh

kelompok.

3. Mencari muka, berusaha berbagai cara untuk menarik

perhatian orang, sering dengan cara membual, bertindak

dengan cara yang tidak biasa, berjuang untuk tidak di

tempatkan pada posisi rendah.

4. Help Seeker, berusaha untuk menarik simpati dari anggota

kelompok yang lain atau dari seluruh kelompok dengan

mengungkapkan rasa tidak aman dan ketidaktahuan.

5. Dominator, berusaha menegaskan otoritas atau

superotoritasnya ketika mengendalikan kelompok atau

anggota-anggota tertentu. Dominasi ini dapat berupa kata-kata

menjilat.
E. Cara mengatasi Sikap Individualisme

1. Setiap masyarakat pada umunya memiliki Karakter yang

berbeda- beda. Sehingga kemungkinan besar timbulnya sifat

individualis di Lingkungan Masyarakat sangat rentan.

Olehkarena itu, Salah satu cara untuk mengatasi supaya tidak

terjdi hal tersebut maka yang seharusnya kita lakukan adalah

membuat Prioritas berdasarkan moral.

2. Gotong royong adalah fasilitas yang dapat membersihkan

masyarakat dari sifat Individualis, karena dengan adanya

kesadaran setiap elemen masyarakat melakukan setiap

kegiatan dengan cara bergotong royong apa yang kita

kerjakan akan lebih mudah dan cepat diselesaikan. Sehingga

setiap individu dapat merasakan pentingnya bergotongroyong

untuk kepentingan bersama. Selain itu dengan meningkatkan

sifat bergotong royong dapat menumbuhkan persaudaraan

atau silaturahmi masyarakat semakin erat.

3. Di Era globalisasi ini sifat Individualis sudah banyak melekat

pada masyarakat luas, hal ini terjadi karena kurangnya

kepedulian terhadap masyarakat yang satu dengan yang

lainnya sehingga kurangnya interaksi di setiap Individu. Oleh

Karena itu agar masyarakat menyadari betapa tidak

pentingnya hidup egios. kita harus menyadarkan masyarakat

dengan cara meningkatkan rasa solidaritas/ kepedulian antar

Individu salahsatunya yaitu berbagi


4. Menumbuhkan sifat Rela Berkorban. Hal ini dapat menjalin

interaksi dengan individu yang satu dengan yang lainnya.

5. Sebagai makhluk sosial yang artinya Manusia tidak bisa Hidup

Sendiri. Yang mana manusia harus bersosialisasi dengan

sesama. Jadi jika terdapat masyarakat yang individualis. Yang

seharusnya kita lakukan adalah meningkatkan Sosialisasi

kepada masyarakat tersebut.

6. Kewajiban perhatian kepada orang lain dan tanggung jawab

akan jauh lebih menguntungkan untuk menghindari rasa

individualisme yang egois dan hanya memikirkan hak-hak

pribadi. dengan uluran tangan baik yang kecil maupun yang

tidak kecil kepada orang lain, maka kita akan perlahan-lahan

menghancurkan individualisme yang bersarang dalam hati

kita. Dengan itu, hubungan kita dengan lingkungan

masyarakat sekitar kita menjadi lebih baik.

7. Dengan menanamkan kesadaran dan motivasi pada individu

sehingga individu akan berubah dengan kesadaran dirinya.


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan demikian, setelah melihat dan mengkaji lagi

mengenai faktor penyebab dan beberapa hal-hal mengenai

timbulnya sikap individualisme. Harusnya kita dapat memahami

dan memberi pemahaman kepada orang-orang disekitar kita, dan

kita hendaknya harus pandai dalam mengontrol diri sendiri. karena

sebenarnya tanpa kita sadari hal-hal seperti sikap individualisme

ini hanya lah merugikan diri sendiri dan menjauhkan kita dari

orang-orang yang sebenarnya perduli sehingga kita dikucilkan

dilingkungan sendiri karna sikap individualisme yang sadar atau

tanpa sadar kita miliki. Oleh karena itu, cobalah untuk menghargai

keberadaan orang lain. Karena antar sesama manusia kita saling

mebutuhkan dan sebagai makhluk sosial kita harus hidup

bersosial.

B. SARAN

Individualisme selalu menimbulkan kerancuan dalam

masyarakat modern seperti sekarang ini. Tidak selamanya

individualisme itu buruk. Selalu saja ada sisi baik dan buruknya

masing-masing dalam porsi tertentu. Kenapa kita selalu

menggembar-gemborkan kepentingan umum mesti berada di atas

kepentingan individu? Kasus yang dialami Siami membuktikan


bahwa anjuran itu tidak selamanya efektif. Dan bahwa adakalanya

justru kepentingan umumlah yang memasung kreativitas individu.

Keberadaan nilai-nilai itu harus ditempatkan secara berpasangan

sehingga tercapai suatu orientasi nilai hidup manusia.


DAFTAR PUSTAKA

https://medium.com.SIKAP INDIVIDUALISME. 29 Desember 2017

.[Diakses 23 September 2020]. Diakses dari

https://medium.com/@tyassiolimbona/sikap-individualisme-

3e1f6e06de11#46a6

https://www.kompasiana.com. Menyikapi Sifat Individualis Di Negara Kita.

29 Oktober 2016. [Diakses 23 September 2020]. Diakses dari

https://www.kompasiana.com/sunni_bakar/5814aa2ece9273552a1

1d9ec/menyikapi-sifat-inividualis-di-negara-kita?page=2

Anda mungkin juga menyukai