Modul V
Modul V
I. Pendahuluan
Latarbelakang
Page 1
merupakian suatu pola pertanian yang berkelanjutan yang memelihara
dayadukung lingkungan terhadap produksi sepanjang waktu.
Istilah
karakteristik
Page 2
Karakteristik utama dari suatu pola pertanian yang berkelanjutan sesuai
dengan Dankelman and Davidson (1988) yaitu:
Page 3
5. meningkatkan kwalitas dan keamanan bahan makanan.
6. menciptakan keserasian antara pertanian dengan faktor sosial
ekonomi umum lainnya.
Page 4
III. Beberapa Alternatif dalam Mensukseskan Penerapan Pertanian
Berkelanjutan
Jadi jelas kiranya bahwa pemilikan lahan A dengan luas yang telatif kecil
sudah akan memberikan produksi yang cukup tinggi, sedangkan lahan
B perlu luas lahan olah yang lebih besar lagi dari lahan A dan lahan B perlu
lebih luas lagi dari lahan C untuk mendapatkan produksi yang sama
dengan lahan A.
Page 5
Gambar 1. Hubungan Kesuburan Lahan, Input dan Output
10
9 y = 1,3x + 4 lahan A; 9
8 lahan A; 8
7 lahan A; 7
lahan C
6
lahan B
output
Page 6
tentu lahan ini diprioritaskan untuk lahan produksi tanaman pangan.
Dengan cara tersebut di atas diharapkan produktivitas lahan tersebut akan
tetap terjaga sehingga dengan demikian keterlanjutan dari pemanfaatan
lahan tersebut akan dapat dipertahankan dalam waktu yang takterbatas.
Sehingga perlu dipahami suatu dasar dari suatu pola pertanian terpadu
(integrated agriculture) yang mengutamakan pemakaian semaksimal
mungkin bahan-bahan alamiah (natural resource) sebelum memutuskan
Page 7
penggunaan masukan buatan (energi fosil) sebagaimana diutarakan oleh
El-Titi dan Landes (1990). Setelah pmilihan bahan masukan ditetapkan, hal
lain yang perlu diperhatikan adalah pengaruh interaksi dari masing-masing
faktor yang diberikan, seperti diutarakan juga olah Edwards (1990) bahwa
pemupukan walau memang banyak menambahkan pertumbuhan
tanaman usaha, namun juga akan memperlemah daya tahan tanaman
terhadap penyakit dan hama yang berarti juga akan memperbesar
pemasukan pestisida. Sedangkan disisi lain karena pada kenyataannya
pupuk yang diberikan untuk tanam juga akan memperbaiki pertumbuhan
tanaman pengganggu (gulma), serta herbisida yang digunakan
mengganggu juga tumbuhan tanaman usaha, disamping adanya pengaruh
buruk terhadap pertumbuhan makro dan mikrobia tanah yang pada
dasarnya biota tersebut sangat menguntungkan bagi kesuburan tanah.
Sehingga seluruh upaya ini perlu adanya cara penggunaan terpadu mulai
dari cara persiapan tanah (misalnya penggunaan pengolahan tanah dari
jenis traktor ringan serta mempunyai kemampuan aplikasi ganda ,
misalnya dilengkapi dengan alat pembalik tanah dan penanam biji sekali
gus dengan demikian menghemat bahan bakar dan memperkecil
pemadatan tanah).
Page 8
lainnya seperti air bawah tanah benar-benar dapat diminimumkan hingga
tingkat yang aman (Edward, 1990).
Page 9
cara konservasi yang diterapkan dan mengikutsertakan masyarakat tani
pengusaha lahan dalam upaya penerapan cara konservasi yang
digunakan, sehingga mereka mampu menerapkan cara tersebut setelah
masa bantuan berakhir, dan ternyata cara tersebut cukup berhasil. Karena
pada akhirnya setelah masa bantuan berakhir para petani di sekitar
daerah operasional tersebut dapat melanjutkan metoda pengelolaan yang
dianjurkan tanpa bantuan pihak luar sebagaimana sebelum masa bantuan
berakhir.
Page 10
Pertumbuhan Penduduk dan Pertanian Berkelanjutan
Dsari hasil memang terbutkti bahwa penggunaan lahan yang pada saat
jumlah penduduk di wilayah Himalaya sedikit, pemanfaatan lahan secara
subsisten masih dapat berjalan secara optimal, namun setelah penduduk
bertambah hingga dua kali lipat dari semula pemanfaatan lahan tersebut
menjadi sangat intensif dan mengakibatkan lahan tersebujt sangat kritis.
Hal ini diduga adalah sebagai akibat dari tekanan penduduk yang
berlebihan terhadap lahan yang tersedia sehingga fungsi produksi lahan
tersebut menjadi terkuras dalam waktu yang sangat singkat (Dimyati,
1992). Jadi dari kenyataan tersebut perlu difikirikan bahwa penekanan
jumlah pertambahan penduduk juga sudah harus merupakan bagian dari
usaha penerapan pertanian yang berkelanjutan.
Page 11
DAFTAR PUSTAKA
Dankelman, I and Davidson. 1988. Women and Environment in the Third
World. Earthscan Publication. Ltd. London. England.
David and El-Swaify. 1988, Sustainable Agricultural Development in North
Thailand: Conservation as a component of Succes in assistance
Projrct. SCS, Ankeny. Iowa. USA.
Dimyaty N. 1992. Strategies for Sustainable Mountain Agriculture in The
Hindu Kush-Himalayan Region. SCS. Ankeny. Iowa. USA.
Edwards, A.C. 1990. The Importance of Integration in Sustainable
Agricultural Systems. SCS. Ankeny. Iowa. USA.
El-Titi and Landes. 1990. Integrated Farming System of Lautenbach, a
practical contribution toward sustainable agriculture in Europe. SCS.
Ankeny. Iowa. USA.
Francille, M.F. 1990. Sustainable Agricultural System (a concluding view).
SCS. Ankeny. Iowa. USA.
Jackson, W . 1980. New Root for Agriculture, Friends of The Earth.
Sanfrancisco. California.
Lal, R.; Eckkert, D.J; Fansey, N.R and Edward, W.M. 1990. Conservation
Tillage in Sustainable Agriculture. SCS. Ankeny. Iowa. USA.
Luna, M. J. and House, G.J. 1990. Pest Management in Sustainable
Agricultural Systems. SCS. Ankeny. Iowa. USA.
O’connell, P. 1990. Policy Development for Low-Input Sustainable
Agriculture Program. SCS. AnKeny. Iowa. USA.
Parr , J.F. Papendick, R.I. Yoyngberg, I.G. and Meyer, R.E. 1990.
Sustainable Agriculture in Tne United States. SCS.Ankeny. Iowa. USA.
Richard, R.H. 1990. A History of Sustainable Agriculture . SCS.Ankeny.
Iowa. USA.
Page 12
Rodale, R. 1983.Breking New Groud; The Seach for Sustainable
Agriculture. The Futurist 1 (1) : 15-20.
Sediono, M.P,T. 1992. Land Tenure and Sustainable Hillslope Farming.
SCS.Ankeny. Iowa. USA.
Vereijken, P. 1990. Research on Integrated Arable Farming and Organic
Mixed Farming in The Netherland. SCS.Ankeny. Iowa. USA.