Anda di halaman 1dari 9

Nama Muhammad Yussrihadi Sanjaya

NIM : 160731614946

Dosen Pengampu : Najib Jauhari, S.Pd., M.Hum

Guinea Bissau

Potensi SDA/SDM di Guinea Bissau

Guinea-Bissau merupakan Negara yang menggunakan sistem pemerintahan Republik.


Seperti beberapa Negara di benua Afrika lainnya. Negara yang memiliki populasi 1,6 juta
jiwa tersebut sejak kemerdekaannya pada tahun 1974 terus – menerus mengalami pergolakan
politis. Kondisi politik yang tidak seimbang dan masih dalam masa pemulihan setelah terjadi
banyak konflik internal serta perang saudara mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan
di Guinea Bissau dari segi politik, ekonomi dan keamanan lah yang paling dipengaruhi oleh
keadaan.

Negara yang terletak di sebelah barat benua eropa ini memang tidak dikenal banyak
orang. Pertama, mungkin faktor wilayah. Wilayah Negara Guinea Bissau dapat dikatakan
sangat kecil, keberadaannya di ujung pulau pun semakin tidak terlihat karena dihimpit oleh
Negara-negara yang lebih besar di sekitarnya, seperti Senagal dan Guinea. Untungnya,
Guinea-Bissau memiliki akses keSamudra Atlantik di sebelah barat wilayahnya yang
merupakan anugrah yang belum tentu didapatkan sebagian Negara di benua Afrika lainnya.
Meski wilayahnya cenderung sempit di ujung barat benua Afrika, Negara Guinea-Bissau
memiliki kekayaan alam tersendiri. Kekayaan tersebut selayaknya menjadi pemegang peran
penting dalam perekonomiannya. Guinea-Bissau adalah salah satu Negara paling kaya
dibenua Afrika dalam hal kekayaan alam (Natural Resource). Tidak hanya yang tenar seperti
kacang mete, Guinea-Bissau bahkan punya beberapa potensi kekayaan alam lainnya yang
belum dijamah investor lokal mau pun asing.
Berikut beberapa sumber kekayaan alam yang dimiliki Guinea Bissau, yaitu :

A. Kacang Mete

Kacang Mete (Cashew Nuts) yang berasal dari Guinea-Bissau adalah salah
satu kacang mete yang disebut terbaik di dunia. Tentu saja berbagai industri makanan
mau pun bakery membutuhkan kacang satu ini sebagai bahan baku. Sehingga tidaklah
mengeherankan jika kacang mete dikatakan sebagai komoditas sumber ekspor
terbesar milik GuineaBissau yang mempunyai angka peminat tinggi.

B. Rosewood

Rosewood atau „Kayu-mawar‟ adalah kayu yang permintaannya sangat tinggi


dari luar negeri terutama Tiongkok. Beberapa kali, media sempat memberitakan
kecurigaan terhadap Tiongkok mendapat banyak persediaan Rosewood ilegal
melimpah dari hasil pembalakan liar di Guinea-Bissau. Setelah diselidiki, ternyata ada
pengakuan-pengakuan dari para pemuda kuat di Negara kecil Afrika Barat itu yang
mengaku bahwa mereka dibayar apa bila mampu menebang. Mereka sungguh tidak
berpikir panjang dan entah disadari atau tidak mereka hanya dibayar dengan bayaran
yang rendah, bayaran yang tak sebanding dengan kekayaan yang mereka miliki,
Rosewood. Uang yang mereka dapatkan tak sebanding apa bila mereka mendapatkan
pendapatan dari membudidayakan Rosewood.

C. Perikanan

Samudra Atlantik yang bersentuhan langsung dengan wilayah bagian barat


Guinea-Bissau juga bisa dijadikan potensi. Potensi dalam hal perikanan yang
selayaknya haruslah ada di Negara pantai seperti Guinea-Bissau. Memang terdapat
pemukiman para nelayan di pesisir pantai dan kepulauan Bajigos. Mereka tentunya
bergantung pada hasil laut untuk hidup. Potensi perikanan dapat dihitung sebagai
kekayaan alam yang dimilikinya, karena Guinea-Bissau adalah salah satu Negara di
Afrika barat yang punya akses langsung ke pantai atau laut, ia memiliki akses
langsung ke samudra Altantik di bagian barat wilayah negaranya.
D. Tambang

Di wilayah yang cenderung mungil untuk ukuran sebuah Negara, Guinea-


Bissau memiliki sebuah potensi lain di bidang pertambangan. Hasil tambang yang
diduga berjumlah tak main-main di tanah Guinea-Bissau itu seperti bauksit, fosfat dan
pasir berat. Menjadikannya kekayaan alam yang kurang perhatian dan terlantar.
Dalam hal pertambangan ternyata Guinea-Bissau termasuk kaya dengan wilayah yang
kecil.

E. Kekayaan Alam Lainnya

Dalam situs resminya, www.guinebissaurepublic.com, yang diduga telah lama


tidak diperbaharui tersebut, mereka memiliki halaman yang memuat daftar kekayaan
alam (Natural Source) yang dimiliki Negara Guinea Bissau. Berikut daftar kekayaan
alam yang dicantumkan dalam situs resmi : GOLD (emas), DIAMOND (berlian),
CALCAIRES, ARGILES (tanah liat), PIERRES ORNEMENT (batu ornamen), FER
PHOSPHATE (fosfat), PETROLE (minyak), GAS, MANGANESE (manggan, sejenis
bahan kimia), BAUXITE (baujsit), CUIVRE (tembaga), ARGENT WOOD (kayu
perak), RUBBER (karet), URANIUM (uranium, sejenis bahan kimia), TITANIUM,
ELMINITE (sejenis besi titanium beroksida), RUTILE (rutil), ZIRCONIUM (sejenis
unsur kimia, logam perak), THORIUM (logam radioaktif putih), TUNGSTEN
(sejenis bahan kimia), RARE EARTH ELEMENTS (elemen langka bumi),
SAPPHIRE (batuan), GARNET (batuan), QUARTZ, MAGNETITE, CHROMITE,
KYANITE, MONAZITE, MAIS, SORGHO, MIL, RICE, COTTON (kapas), PALM
OIL, PEANUTS (kacang), CACAO COFFEE, SUGAR CANNE.

Imperialisme dan Kolonialisme di Guinea Bissau

Persepsi Cabral tentang berakhirnya pemerintahan kolonial tetap luar biasa jika tidak
bersifat profetik. Analisisnya tentang perjuangan pembebasan Afrika, di mana ia sangat
terlibat, muncul dari keterlibatan aktifnya dalam revolusi bersenjata di negara asalnya Guinea
Bissau dan masyarakat terjajah lainnya. Dia menuduh kolonialisme Eropa dan
neokolonialisme yang baru muncul, di mana ada pengabadian matriks kekuasaan kolonial
meskipun ada perubahan. Cabral memimpin perang melawan kekuasaan kolonial Portugis di
Guinea-Bissau dan kepulauan Tanjung Verde, tetapi dia dibunuh pada 1973, setahun sebelum
Guinea-Bissau merdeka.

Setelah penaklukan kolonial bersenjata, ada penghancuran total struktur ekonomi dan
sosial di masyarakat Afrika. Perkembangan ini adalah hasil dari diskriminasi rasial dan
penghinaan bagi orang Afrika, dipaksa bekerja dengan upah rendah atau tidak sama sekali
dan diperlakukan seperti sapi (Cabral 1969, 1980). Kolonialisme merampas hak-hak dasar,
kebebasan esensial dan martabat manusia dan menyebabkan keresahan sosial lainnya.

Kondisi internal dan realitas sehari-hari dalam kehidupan manusia sudah cukup untuk
membuat mereka bercita-cita untuk pembebasan nasional dan untuk mencari p ollikuidasi
kolonialisme. Namun, perjuangan ini adalah bagian dari perjuangan yang lebih besar yang
teleologinya adalah penghapusan dominasi kolonial di seluruh Afrika dan pemotongan
kolonialisme dan imperialisme. Perjuangan pembebasan pada akhirnya menghasilkan hasil-
hasil positif karena ia mempercepat kesadaran politik, kesadaran nasional, pemikiran politik,
dan tindakan massa. Ini juga memperkuat perasaan persatuan bagi semua orang Afrika,
sehingga menghapus perbedaan yang dipromosikan dan dipupuk oleh penjajah.

Prinsip perjuangan adalah bahwa orang-orang dan untuk orang-orang yang harus
memimpinnya, pantas dan menuai manfaatnya. Dasar dari perjuangan adalah realisasi impian
dan aspirasi mereka, keadilan dan kemajuan integral dan tidak hanya untuk beberapa
kelompok atau individu. Pada akhirnya, perjuangan pembebasan memungkinkan subhumans,
yang ditimbulkan oleh kolonialisme, menjadi sepenuhnya manusia. Ini adalah janji
perjuangan pembebasan. Namun, karena kesal Cabral dan kaum revolusioner Dunia Ketiga
lainnya yang berkomitmen, harapan akan kemanusiaan total dikhianati oleh elit Afrika yang
telah memimpin perjuangan. Masyarakat egaliter di mana penindasan dan eksploitasi
manusia dihapuskan tidak akan tercapai. Cabral memahami dengan analisis ilmiahnya bahwa,
apa pun cacat atau cacat yang jatuh pada era pascakolonial, ini berakar pada kurangnya
kejelasan dan koherensi ideologis, teoritis dan politis. Nyerere (1968), Cabral (1979) dan
Fanon (1961), semuanya berpendapat bahwa ini adalah hasil dari kurangnya konten ideologis
selama perjuangan untuk kemerdekaan. Kelemahan terbesar dalam perjuangan melawan
imperialisme dan "pribadi" adalah defisiensi ideologis dan ketiadaan ideologi dalam gerakan
kemerdekaan nasional, dijelaskan oleh ketidaktahuan akan realitas historis yang ingin diubah
oleh gerakan-gerakan ini. sampai saat ini revolusi tanpa teori revolusioner belum berhasil. "
(Cabral 1979: 123).
Kurangnya momentum ideologis dari gerakan pembebasan berarti bahwa mereka
tidak dapat menggabungkan teori dan praktik dengan membayangkan jenis masyarakat
pascakolonial yang mereka inginkan. Mantan pemimpin pembebasan menjadi, pada akhir era
kolonial, macet dalam kekejaman dan ekstraksi ganas dari sumber daya negara mereka. Ini
berkolusi dengan bekas penjajah. Kaum borjuis Afrika yang baru mulai khawatir dengan cara
mengisi kantong mereka lebih banyak dan mayoritas penduduk tetap terjebak dalam
kelangkaan, kebutuhan dan kesengsaraan. Jadi era postkolonial adalah cerminan dari sistem
yang ingin diganti. Pengaturan yang goyah ini berarti bahwa kekuatan politik ada di tangan
elit Afrika sementara kekuatan ekonomi terjerat dalam sistem keuangan global, kutukan
kesepakatan dicapai dengan kesepakatan yang dinegosiasikan bahkan dalam masyarakat di
mana kolonialisme dihadapkan dengan prospek. dari total kekalahan militer. Elit ini, yang
memuji pasifisme pada titik balik, tidak dapat mengalahkan imperialisme. Alih-alih, ia
menjadi mitra minor pasukan imperialis dalam pengaturan neokolonial. Kesepakatan yang
dibuat para pemimpin pembebasan dengan kolonialisme akan memiliki konsekuensi jangka
panjang, jangka panjang: mengurangi orang Afrika menjadi kehidupan yang tidak manusiawi,
korupsi para elit, kediktatoran yang didukung oleh imperialisme dan kerusuhan sosial
lainnya.

Hubungan Internasional Guinea Bissau dengan Indonesia

Duta Besar RI untuk Senegal merangkap Guinea Bissau Mansyur Pangeran


menyatakan Indonesia dan Guinea-Bissau telah mencetak sejarah baru dengan adanya
kesepakatan kerja sama di bidang pertahanan. Babak baru tersebut ditandai dengan
penandatanganan naskah Letter of Intent (LoI) oleh Menteri Pertahanan RI, Ryamizard
Ryacudu, dengan Menteri Pertahanan Guinea-Bissau, Eduardo Costa Sanha. Kunjungan
Menhan RI ke Guinea Bissau tanggal 7 Agustus 2017 tersebut, sekaligus menjadi sejarah
baru bagi hubungan kedua negara dimana untuk pertama kalinya pejabat tinggi Indonesia
melakukan kunjungan kerja ke Guinea-Bissau sejak dibukanya hubungan diplomatik kedua
negara pada 12 Desember 1996.

Penandatanganan disaksikan langsung oleh Perdana Menteri Guinea-Bissau, Jenderal


Umaro Sissoko Embalo, di kantor Perdana Menteri Guinea-Bissau. Dengan penandatanganan
naskah LoI ini diharapkan kedepannya kerja sama dapat ditingkatkan dengan kerjasama yang
lebih konkrit melalui payung hukum semacam MoU. Penandatanganan LoI akan segera
ditindaklanjuti dengan pembentukan Joint Working Group untuk menilai dan memilah
kegiatan-kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan secara konkrit dan bersifat mengikat
kedua pihak. Menhan RI juga akan menugaskan perwira tinggi Kemenhan untuk berkunjung
ke Guinea-Bissau guna membahas teknis kerja sama. Indonesia dan Guinea-Bissau Sepakati
Kerja Sama Pertahanan Sementara itu, Perdana Menteri Guinea-Bissau mendukung
sepenuhnya peningkatan kerja sama pertahanan ini untuk segera dapat diimplementasikan.
Perdana Menteri Embalo juga terbuka untuk membangun kerja sama dengan Indonesia di
berbagai bidang, tidak hanya di bidang pertahanan. Guinea-Bissau melalui Menhannya juga
menyatakan akan berkunjung ke Jakarta guna membicarakan lebih jauh peluang-peluang
kerja sama pertahanan yang menguntungkan bagi kedua negara. Dubes Mansyur Pangeran,
yang turut mendampingi Menhan RI di sela-sela penandatanganan LoI, berkesempatan
menyampaikan pesan Menteri Luar Negeri RI kepada Perdana Menteri Embalo untuk
meminta dukungan tertulis dari Pemerintah Guinea-Bissau terkait Pencalonan Indonesia
sebagai Anggota Tidak Tetap DK-PBB Periode 2019-2020. Terhadap permintaan tersebut,
PM Embalo telah merespon positif untuk memberikan dukungan tertulisnya atas pencalonan
RI dimaksud dan meminta langsung kepada Menteri Luar Negeri Jorge Malu untuk segera
menindaklanjutinya.

Sementara itu, dalam pertemuan Business-to-Business yang dihadiri oleh delegasi


bisnis RI telah dicatat permintaan Guinea-Bissau yang menginginkan bantuan teknis berupa
pelatihan keterampilan di sektor pertanian, peternakan, perkebunan kacang mete dan industri
pariwisata. Turut mendampingi Menhan RI dalam kesempatan tersebut, sejumlah pejabat
Kemhan antara lain Direktur Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kemhan Dr. Sutrimo
Sumarlan, Direktur Kerja Sama Internasional Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan
(Dirkersin Ditjen Strahan) Kemhan Brigjen Rizerius Eko. Selain itu, Menhan RI juga
didampingi pimpinan Industri Pertahanan Dalam Negeri yakni Direktur Utama PT PAL
Budiman Saleh dan Direktur Utama PT. Pindad Abraham Mose.

Daftar Pustaka
Cabral, Amilcar 1979. Unity and Struggle : Speeches and Writings. London : Heinemann.
1973

Return to Source : Selected Speeches of Amilcar Cabral. Africa Information Service, ed. New
York : Monthly Review Press.1969

Revolution in Guinea : An African People’s Struggle. London : Stage 1.Fanon, Frantz 1961.
Les damnés de la terre

Nyerere, Julius Kambarage. 1968 Freedom and Socialism. Uhuru na Ujamaa. Selection from
Writings and Speeches 1965 – 1967. Nairobi : Oxford University Press.

pertanyaan:

1. Fidella: Pemilu tahun 1997, terjadi kecurangan yang tampak sekali, salah satunya di
Madura. Akibat kecurangan tersebut terjadi protes besar2an hingga mereka
merusak toko orang Cina. Adakah alasan tersendiri mengapa toko China yg mereka
rusak? Padahal Soeharto sendiri telah memiliki kebijakan dimana etnis China
dinasionalisasikan. Terimakasih atas kesempatannya 🙏🏻

2. Biya

Seperti yg sudah diketahui bersama, sepanjang orde baru setiap pemilu selalu di menangkan
oleh Partai Golkar. Dan beredar isu bahwa yg setiap Pemilu partai Golkar
melakukan tindakan-tindakan yg tergoling sbg kecurangan. Nah, apakah pada saat
itu lembaga semacam KPU atau Bawaslu tidak memproses kasus tersebut ?

3. Irsa: bagaimana pengaruh perpolitikan partai PDI pada akhir pemilu orde baru di
Indonesia, serta adakah dampak kepada partai politik lain setelah PDI memberi
kritik pada pemerintah? misalnya seperti partai lain ikut tergerak untuk mengkritik

[10/4 12:42] Hendra Aldi Perdana: Selanjutnya saya akan menjawab pertanyaan dari mbak
biya. Terkait praktik kecurangan dari partai Golkar ini sendiri memang telah
mendapat kesan bahwa ada dukungan dari pemerintah, maka banyak pihak yang
menyebut bahwa golkar merupakan mesin politik pemerintahan orde baru. Selain
itu para pegawai negara yang bertugas saat pemilu sendiri memang sudah memiliki
tugas untuk memenangkan partai golkar. Tugas ini biasanya dijalankan oleh
petugas pemungutan suara untuk melakukan berbagai cara agar perolehan suara
golkar tetap berada di posisi pertama, hal tersebut juga ditambah oleh pejabat
daerah yang berkewajiban memenangkan golkar disetiap daerah yang dipimpinnya
dengan jaminan jabatannya sendiri. Oleh sebab itu peran pihak seperti bawaslu
memang sudah dikontrol oleh pemerintahan dalam setiap gelaran pemilu

[10/4 12:42] Hendra Aldi Perdana: Yang terakhir saya akan menjawab pertanyaan dari mbak
irsa. Untuk kritikan dari parpol sendiri memang menguat saat akan dilaksanakan
pemilu, biasanya partai non pemerintahan akan mengkritisi praktik kkn yang
banyak terjadi ditambah kebijakan pemerintah orde baru yabg dianggap kurang pro
terhadap rakyat. Dalam pemilu 1997 sendiri partai PDI ini mengalami
permasalahan internal yakni dualisme kekuasaan yang berpuncak pada
menurunnya perolehan suara partai ini. Sebenarnya dalam pemilu sebelumnya
yakni 1992 PDI dapat dikatakan mulai menyaingi perolehan suara Golkar namun
saat munas digelar dan menetapkan Megawati sebagai pimpinan maka ada
kekhawatiran bahwa partai ini dapat menjadi ancaman bagi pemerintah oleh sebab
itu dihembuskan isu perpecah internal partai. Sebab pada pemilu 1997 ini sendiri
akhirnya PDI yang sebenarnya sah dibawah pimpinan Megawati ditetapkan
menjadi partai ilegal. Dan akhirnya untuk menyiasati hal tersebut PDI dibawah
megawati berusaha membentuk partai baru yakni PDI-P namun tetap dilarang
pemerintah. Hingga akhirnya banyak pendukung PDI yang beralih mendukung
PPP di pemilu 1997 ini sendiri.

[10/4 12:42] Hendra Aldi Perdana: Terima kasih atas waktu yang diberikan moderator. Yang
pertama saya akan menjawab pertanyaan dari mbak fidella, sebenarnya perusakan
toko-toko yang dimiliki orang cina saat kerusuhan di Sampang ini sendiri kan
berawal dari rasa sentimen terhadap cina. Sebab penduduk lokal disana merasa
kondisi perekonomian warga cina yang merupakan pendatang itu lebih baik jika
dibandingkan penduduk asli disana. Oleh sebab itu saat kerusuhan ini dijadikan
momen oleh sebagian pihak untuk memprovokasi masyarakat agar melakukan aksi
pembakaran tersebut. Sentimen terhadap warga cina ini sendiri kan juga banyak
terjadi diberbagai daerah lain
[10/4 12:42] Hendra Aldi Perdana: Pdi versi mega menjadi oposisi pada saat itu, kemudian
pergerakan yang dilakukan pdi mega mendapatkan dukungan, seperti halnya dari
partai rakyat demokratik (bukan partai resmi orba), solidaritas mahasiswa yang
tergabung pada SMID, dan serikat buruh yaitu SBSi. Bahkan lebih detailnya saat
PRD sudah terbentuk, kaum Anarko yang masuk melalui skena punk turut andil
untuk mendukung pdi Megawati melalalui PRD. Gabungan tersebut terbentuk atas
keresahan masyarakat atas kepemimpinan suharto yang dinilai sudah keluar jalur
demokrasi dan korup.

[10/4 12:42] Hendra Aldi Perdana: Jadi banyak pendukung PDI yang akhirnya mendukung
PPP sebab PDI dibawah merawat dianggap partai terlarang saat itu sehingga
perolehan suara PPP naik cukup signifikan

Anda mungkin juga menyukai