Disusun oleh:
2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-nya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal. Berkat rahmat dan karunia-nya
pula, penulis dapat menyelesaikan makalah Pengantar Studi Islam yang insyaallah tepat pada
waktunya.
Terimakasih penulis ucapkan kepadaBapak Dosen Hengki Dwi Julianto , S.Pd., M.Pd. .
Mata kuliah, Pengembangan IPS SD yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini.
Tanpa bimbingan dari beliau mungkin, penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini sesuai
dengan format yang telah di tentukan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah untuk kedepannya. Mudah-
mudahan makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Peningkatan kualitas pendidikan sering menjadi perhatian khusus dipendidikan era
globalisasi ini, karena rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan.
Namun indikator ke arah peningkatan mutu tersebut belum menunjukkan keberhasilan yang
berarti satu upaya terpenting yang dilakukan adalah pembaruan kurikulum. Di Indonesia
sendiri telah banyak mengalami pembaruan adalah pembaruan kurikulum sejak awal
kemerdekaan hingga yang terjadi saat ini perubahan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Pada dasarnya anatara KTSP dan KBK hampir sama. Sebab Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan merupakan bentuk dari penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Penyempurnaan KBK menjadi KTSP disebabkan KBK tidak menunjukkan hasil yang
signifikan karena berbagai faktor yaitu konsep KBK belum dipahami secara benar oleh guru,
draft kurikulum yang terus-menerus mengalami perubahan, belum adanya panduan strategi
pembelajaran yang mumpuni (mayoritas masih berbasis materi), yang bisa dipakai pegangan
guru ketika akan menjalankan tugas instruksional bagi siswanya.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep kurikulum KBK.
2. Menetahui kelebihan dan kekurangan dari kurikulum KBK.
3. Mengetahui tujuan digantinya kurikulum KBK.
4. Mengetahui dampak dari pergantian kurikulum KBK.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.2 Kelebihan dan kekurangan kurikulum KBK
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada mengeksplorasi kemampuan/
potensi peserta didik secara optimal, mengkonstruk apa yang dipelajari dan mengupayakan
penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
6
Selain itu 17,2% guru atau setara dengan 69.477 guru mengajar bukan bidang studinya.
Kualitas SDM kita adalah urutan 109 dari 179 negara berdasarkan Human
Development Index.
3. Sarana dan pra sarana pendukung pembelajaran yang belum merata di setiap sekolah,
sehingga KBK tidak bisa diimplementasikan secara komprehensif.
4. Kebijakan pemerintah yang setengah hati, karena KBK dilaksanakan dengan uji coba
di beberapa sekolah mulai tahun pelajaran 2001/2002 tetapi tidak ada payung hukum
tentang pelaksanaan tersebut.
Di samping kelemahan dalam kebijakan dan implementasi KBK juga memiliki
kelemahan dari sisi isi kurikulum, antara lain:
1) Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahal indikator
sebaiknya disusun oleh guru, karena guru yang paling mengetahui tentang kondisi
peserta didik dan lingkungan.
2) Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan standar kompetensi
dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk merancang pembelajaran
secara berkelanjutan.
7
mengembangkan dan mengambil keputusan bersama menghadapi kemajuan era
pendidikan di dunia global.
8
Pendidikan)yang diklaim sebagai pengembangan dari kurikulum sebelumnya yang
disempurnakan dalam kurikulum ini setiap tingkat satuan pendidikan diberikan
kebebasaan.
Namun keluarnya kurikulum ini bukan tanpa hambatan, kurangnya sosialisasi dari
pemerintah serta kurangnya pengalaman guru dalam membuat kurikulum mengakibatkan
dampak negatif baik bagi siswa maupun guru. Seperti permasalahan sebelumnya dalam
kurikulum ini juga terdapat kebingungan yang terjadi materi yang seharusnya ada di
semester pertama(pada kurikulum sebelumnya) dipelajari lagi pada semester kedua(pada
kurikulum baru) sehingga siswa harus mempelajari mata pelajaran Konsistensi
pemerintah dalam mengentaskan setiap problem yang ada masih perlu dipertanyakan
karena pendidikan ini merupakan hal yang sangat fundamental dan fungsional dalam suatu
negara. Oleh karena itu kita sebagai bangsa yang besar dan warga negara yang baik harus
mampu memberikan masukan yang positif bagi pemerintah kita karena tanpa adanya
kerjasama dari pemerintah, aparat maupun rakyat bangsa ini tidak henti-hentinya di timpa
permasalahan yang pada akhirnya merusak jati diri bangsa
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dengan kondisi pendidikan di Indonesia yang makin terpuruk ini ternyata ada 3 hal yang
mempengaruhi dunia pendidikan kita yaitu mutu pendidikan yang masih rendah, sistem
pembelajaran di sekolah yang belum memadai dan krisis moral yang masih melanda masyarakat
kita. Sehingga mutu pendidikan di Indonesia masih menduduki peringkat bawah dibanding negara-
negara Korea, Singapura, Jepang, Taiwan, , India, China dan Malaysia, walaupun sudah diadakan
perubahan kurikulum pendidikan oleh pemerintah kita, dari kurikulum 1975 sampai dengan KTSP
2006 hingga saat ini.Semua itu disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
1. Peranan guru yang belum optimal terhadap kelangsungan proses pembelajaran ditingkat satuan
pendidikan.
2. Peran dari pemangku kepentingan (stakeholders) ditingkat satuan pendidikan tidak aktif.
3. Perubahan kurikulum pendidikan yang yang tidak membawa dampak positif terhadap mutu
pendidikan.
4. Masih banyak sekolah-sekolah yang belum bisa memfasilitasi, peralatan mutakhir untuk
kemajuan mutu pendidikan.
5. Masih banyaknya guru dan siswa yang belum terampil dalam menggunakan komputer dan
internet sebagai salah satu sarana proses kegiatan belajar mengajar.
6. Dengan memperhatikan faktor-faktor diatas maka dapat dikatakan bahwa mutu pendidikan di
negara kita ini masih rendah, bila dibandingkan dengan negara-negara lain.
10
0
3.1 Saran
Agar tercapai tujuan pendidikan di Indonesia secara merata dan supaya mutu
pendidikan di negara kita bisa lebih baik dari tahun sebelumnya sekiranya perlu diadakan
pembenahan beberapa hal antara lain:
1. Ditinjau kembali isi dan tujuan dari kurikulum yang saat ini digunakan di dunia
pendidikan.
2. Ditingkatkan lagi ketrampilan dalam penggunaan komputer dan internet bagi guru dan
siswa pada masing-masing tingkat satuan pendidikan.
3. Lebih ditingkatkan peran aktif dan tanggung jawab pemerhati sekolah disetiap satuan
pendidikan.
Dengan memperhatikan hal-hal diatas, Insya Allah mutu pendidikan di Indonesia bisa
bersaing dengan negara-negara lain.
11
1
DAFTAR PUSTAKA
Paul Suparno, SJ, R. Rohadi, G. Sukadi dan St. Kartono, Reformasi Pendidkan, Yogyakarta :
Kanisius, 2006
Dr. Abdullah Idi, M.Ed., Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Yogyakarta : Ar-ruzz
Medra, 2007
Nugroho, Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Berbasis Stakeholders,
2008
Mulyasa, E. 2011. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Uce, L. 2016. Realitas Aktual Praksis Kurikulum: Analisis terhadap KBK, KTSP, dan
Kurikulum 2013. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA. Vol. 16 No. 2. Hal. 221
12