Disusun Oleh :
MEDAN
i|Page
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami ucapkan puji syukur
atas kehadirat Allah. SWT yang telah melimpahkan rahmat hidayah dan inayahNya kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kurikulum Berbasis Komptensi, untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh Ibu Ida Sari Siregar, M.Pd selaku Dosen Pengampu.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini, untuk itu kami menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih ada
kekurangan baik dari susunan, kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka,
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga dalam pembelajaran pada makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok IV
ii | P a g e
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kurikulum. …………………………………………………… 5
2.2 Pengertian Kompetensi……………………………………………………. 5
2.3 Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi …………………………… .. 5
2.4 Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) …………………... 6
2.5 Komponen Utama Kurikulum Berbasis Kompetensi……………………… 7
2.6 Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi……. 8
2.7 Pengembangan Program KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)……….... 9
2.8 Kelebihan Dan Kelemahan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)…….. 9
2.9 Implementasi KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)…………………… 10
iii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
Akibat adanya perkembangan dan perubahan global dalam berbagai aspek kehidupan yang datang
begitu cepat, telah menjadi tantangan nasional dan menuntut perhatian segera dan serius. Hal ini sangat
beralasan karena fenomena dalam era global khususnya yang berkaitan dengan dunia kerja selalu
ditandai oleh ketidakpastian, semakin cepat dan sering berubah, dan menuntut fleksibilitas yang lebih
besar. Perubahan ini secara mendasar tidak saja menuntut angkatan kerja yang mempunyai kemampuan
bekerja dalam bidangnya (hard competencies) namun juga sangat penting untuk menguasai kemampuan
menghadapi perubahan serta memanfaatkan perubahan itu sendiri (soft competence). Oleh karena itu
menjadi tantangan pendidikan kejuruan untuk mampu mengintegrasikan kedua macam komponen
kompetensi tersebut secara terpadu dalam menyiapkan peserta didik untuk memiliki kemampuan bekerja
dan berkembang di masa depan.
Salah satu upaya untuk mengantisipasi perubahan dan perkembangan global tersebut adalah
dengan mengembangkan kurikulum pendidikan khususnya pada pendidikan kejuruan yang mampu
memberikan keterampilan dan keahlian untuk dapat bertahan hidup dan berkompetisi dalam perubahan,
pertentangan, ketidakmenentuan, ketidakpastian, dan kesulitan dalam kehidupan. Salah satu langkah
strategis untuk mengantisipasi permasalahan tersebut adalah dengan diterapkannya Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK).
5|Page
1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian
pengalaman belajar yang bermakna, dan
2) keberagaman yang dapat diwujudkan sesuai dengan kebutuhannya. Penerapan KBK berorientasi
pada pembelajaran tuntas (mastery learning).
Kurikulum berbasis kompetensi memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar pada setiap
mata pelajaran. Standar kompetensi diartikan sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilari, sikap, dan
tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu matapelajaran. Cakupan standar
kompetensi standar isi (content standard) dan standar penampilan (performance standard). Kompetensi
dasar, merupakan jabaran dari standar kompetensi, adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal
yang harus dikuasai dan dapat diperagakan oleh siswa pada masing-masing standar kompetensi.
Materi pokok atau materi pembelajaran, yaitu pokok suatu bahan kajian yang dapat berupa bidang
ajar, isi, proses, keterampilam, serta konteks keilmuan suatu mata pelajaran. Sedangkan indikator
pencapaian dimaksudkan adalah kemampuan-kemampuan yang lebih spesifik yang dapat dijadikan
sebagai ukuran untuk menilai ketuntasan belajar. Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada
mengeksplorasi kemampuan/potensi peserta didik secara optimal, mengkonstruk apa yang dipelajari dan
mengupayakan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kurikulum berbasis kompetensi berupaya
mengkondisikan setiap peserta didik agar memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang
diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sehingga proses penyampaiannya harus bersifat
kontekstual dengan mempertimbangkan faktor kemampuan, lingkungan, sumber daya, norma, integrasi
dan aplikasi berbagai kecakapan kinerja, dengan kata lain KBK berorientasi pada pendekatan
konstruktivisme.
1) Menekankan pada ketercapaian kompetensi baik secara individual maupun klasikal. KBK memuat
sejumlah kompetensi yang harus dicapai siswa dan kompetensi tersebut sebagai standar minimal
atau kemampuan dasar.
2) Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman, artinya keberhasilan pencapaian kompetensi
dasar diukur oleh indikator hasil belajar. Indikator inilah yang dijadikan acuan kompetensi yang
diharapkan. Proses pencapaian bergantung pada kemampuan dan kecepatan yang berbeda pada
setiap siswa.
3) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi sesuai
dengan keberagaman siswa.
6|Page
4) Sumber belajar bukan hanya guru tetapi sumber belajar lain yang memenuhi unsur edukatif,
artinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Guru berperan
sebagai fasilitator untuk mempermudah siswa belajar dari berbagai macam sumber belajar.
5) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian
suatu kompetensi. KBK menempatakan hasil dan proses belajar sebagai dua sisi yang sama
pentingnya.
Kurikulum berbasisi kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki empat komponen dasar
yaitu :
7|Page
b. Penilaian Berbasis Kelas (PBK).
Memuat prinsip, sasaran, dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan yang lebih akurat dan konsisten
sebagai akuntabilitas publik melalui penilaian terpadu dengan kegiatan belajar mengajar di kelas
(berbasis kelas) dengan mengumpulkan kerja siswa (fortofolio), hasil karya (produk), penugasan
(proyek), kinerja (performance), dan tes tertulis. Penilaian ini mengidentifikasi kompetensi/hasil
belajar yang telah dicapai, dan memuat pernyataan yang jelas tentang standar yang harus dan telah
dicapai serta peta kemajuan belajar siswa dan pelaporan.
c. Kegiatan Belajar Mengajar.
Memuat gagasan-gagasan pokok tentang pembelajaran dan pengajaran untuk mencapai
kompetensi yang ditetapkan serta gagasan-gagasan pedagogis dan andragogis yang mengelola
pembelajaran agar tidak mekanistik.
d. Pengelolaan Kurikulum Berbasis sekolah.
Memuat berbagai pola pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber daya lain untuk
meningkatkan mutu hasil belajar. Pola ini dilengkapi dengan gagasan pembentukan jaringan
kurikulum, pengembangan perangkat kurikulum (antara lain silabus), pembinaan profesional
tenaga kependidikan, dan pengembangan sistem informasi kurikulum.
8|Page
2.7 Pengembangan Program KBK ( Kurikulum Berbasis Kompetensi)
Pengembangan Program KBK Pengembangan program KBK atau kurikulum 2004, mencangkup
sebagai berikut:
Program Tahunan
Program Semester
Program Modul (Pokok Bahasan)
Program Mingguan dan Harian
Program Pengayaan dan Remedial
Program Bimbingan dan Konseling Pendidikan
Kelebihan KBK :
Mengembangkan kompetensi-kompetensi siswa pada setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada
penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri.
Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student oriented). Siswa dapat
bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indra seoptimal mungkin dan
membuat seluruh tubuh serta pikiran terlibat dalam proses belajar. Dengan demikian, siswa dapat
belajar dengan bergerak dan berbuat, belajar dengan berbicara dan mendengar, belajar dengan
mengamati dan menggambarkan, serta belajar dengan memecahkan masalah dan berpikir.
Pengalaman-pengalaman itu dapat diperoleh melalui kegiatan mengindra, mengingat, berpikir,
merasa, berimajinasi, menyimpulkan, dan menguraikan sesuatu. Kegiatan tersebut dijabarkan
melalui kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Guru diberi kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di
sekolah/daerah masing-masing.
Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu mata pelajaran
memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan peserta didik.
Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi
kemampuannya secara optimal, dibandingkan dengan penilaian yang terfokus pada konten.
Kelemahan KBK :
9|Page
KBK lebih menekankan pada kemampuan (kompatensi) melakukan sesuatu, sehingga pendekatan
ilmu pengetahuan yang lebih menekankan pada isi atau materi berupa pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis , sitesis dan evaluasi hasil belajar kurang diperhatikan.
Kurangnya guru yang berkualitas dan profesional untuk melakukan kerjasama dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan.
Dalam kurikulum terdahulu, para murid dikondisikan dengan sistem caturwulan. Sedangkan
dalam kurikulum baru ini, para siswa dikondisikan dalam sistem semester. Perubahan kurikulum dari
kurikulum berbasis isi ke kurikulum berbasis kompetensi berimplikasi terjadinya perubahan paradigma
pada proses pembelajaran, yaitu dari apa yang harus diajarkan (isi) menjadi apa yang harus dikuasai
peserta didik (kompetennsi). Terjadi pergeseran paradigma dari pendekatan pendidikan yang berorientasi
masukan (input oriented education) ke pendekatan pendidikan yang berorientasi hasil atau standar
(outcome based education). Perubahan kurikulum tersebut juga membawa implikasi terhadap cara guru
mengajar (proses pembelajaran). Semula guru lebih menekankan pada selesainya pokok bahasan (isi),
tetapi melupakan hasil. Dengan Kurikulum 2004, yang menekankan pada kompetensi (berbasis
kompetensi), pendidikan lebih ditujukan kepada hasil dengan metode yang bervariasi.
BAB III
10 | P a g e
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Secara etimologis, kurikulum merupakan tejemahan dari kata curriculum dalam bahasa Inggris,
yang berarti rencana pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin currere yang berarti berlari
cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha. Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun
2003: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
2. Kompetensi dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk melaksanakan satu tugas, peran atau
tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan, sikap-sikap dan
nilai-nilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang
didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan. Sehingga, kompetensi
merupakan perpaduan antara pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
3. Kurikulum berbasis kompetensi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa, penilaian kegiatan belajar-mengajar,
dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam mengembangkan kurikulum sekolah
4. Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki empat komponen dasar
yaitu :
Kurikulum dan hasil belajar,
Penilaian berbasis kelas,
Kegiatan belajar mengajar, dan
Pengelolaan kurikulum berbasis sekolah
5. Kelebihan KBK adalah mengembangkan kompetensi-kompetensi siswa pada setiap aspek mata
pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri.
6. Kelemahan KBK adalah KBK lebih menekankan pada kemampuan (kompatensi) melakukan
sesuatu, sehingga pendekatan ilmu pengetahuan yang lebih menekankan pada isi atau materi
berupa pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis , sitesis dan evaluasi hasil belajar kurang
diperhatikan.
11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Mukrimah Siti, Sifa, (2013, Februari 27) Kurikulum Berbasis Kompetensi. Slideshare. Diakses 5 April
2022 melalui https://www.slideshare.net/SyifaMukrimaa/kurikulum-berbasis-kompetensi-
16802310
Zahra, Zaskia, (2005, November 12) Kurikulum Berbasis Kompetensi . Wikipedia. Diakses 5 April 2022
melalui https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Berbasis_Kompetensi
Rahdiyanta, Dwi, (2003, Agustus 11) Makalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Staffnew.
Diakses 5 April 2022 melalui
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://staffnew.uny.ac.id/upload/
131569341/penelitian/19-kurikulum-berbasis-kompetensi-kbk-pengertian-dan-konsep-
kbk.pdf&ved=2ahUKEwi7mrPXv-j2AhWE63MBHSvFB-
AQFnoECAQQBg&usg=AOvVaw2k0KWzsguctQXSkU9QDMCB
12 | P a g e