TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
NIT. 16304135
TAHUN 2020
LEMBAR PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan judul dan atas taruna tersebut diatas telah disetujui
untuk dapat diujikan, sebagai bagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar
Ahli Madya pada jurusan Nautika Pelayaran, Akademi Maritim Suaka Bahari
Cirebon.
DOSEN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
Ditetapkan di : Cirebon
Tanggal :
Mengetahui,
i
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji I Penguji II
……………………………….. ………………………………..
Pembimbing I Pembimbing II
Ditetapkan di : Cirebon
Tanggal :
Mengetahui,
Direktur
ii
LEMBAR PERNYATAAN
NIT : 16304135
saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam Tugas Akhir ini diberi sitasi
Apabila dikemudian hari terbukti pernyatan saya tidak benar maka saya
bersedia menerima sangsi akademis berupa pencabutan makalah dan gelar yang
Cirebon,
iii
MOTTO
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur taruna panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Karena karunianya, taruna dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Diploma III program studi Nautika Pelayaran pada Akademi Maritim (AKMI)
waktu, biaya dan studi literatur yang dimiliki taruna masih kurang, maka dalam
penulisan masih banyak kekurangan yang ditemukan baik dalam bentuk penulisan
maupun materi.
pihak yang membantu berupa moral maupun materil sehingga dapat terselesainya
penulisan yang dengan tulus dan penuh perhatian memberikan petunjuk dan
v
pembimbingan.
6. Ayahanda, Ibunda, dan seluruh keluargaku atas kasih sayang, doa dan
8. Rekan-rekan Taruna (i) yang telah memberi motivasi dan semangat secara lahir
dan batin.
Akhir kata kiranya Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat yang besar dalam
menambah wawasan dan pengetahuan bagi taruna dan umumnya bagi pembaca.
Cirebon,
Penulis,
vi
DAFTAR ISI
Cover
Lembar Persetujuan i
Lembar Pengesahan ii
Motto iv
Kata Pengantar v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Ruang Lingkup 4
E. Metode Penelitian 6
A. Teori 8
B. Definisi 25
A. Objek Penelitian 27
C. Pemecahan Masalah 37
vii
BAB IV PENUTUP 41
A. Kesimpulan 41
B. Saran 42
DAFTAR PUSTAKA 44
LAMPIRAN..............................................................................................................45
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
terbaik dalam rantai perdagangan dunia. Oleh sebab itu pelayaran yang aman
faktor yang mutlak yang harus dipenuhi agar kapal dapat beroperasi dengan
buah kapal yang cepat dan tepat dalam menanggulangi situasi bahaya di atas
. Hal ini dilakukan pada tempat yang dianggap penting misalnya tempat-
tempat penyimpanan bahan yang mudah terbakar seperti di paint store, engine
diusahakan jangan sampai terjadi nyala api yang tidak terkendali. Tindakan
yang dilakukan untuk mencegah hal tersebut dengan menjauhkan bahan yang
mudah terbakar serta memberi alat-alat pemadam api yang siap untuk
digunakan.
dalam hal ini peristiwa kebakaran sudah terjadi sehingga dapat menimbulkan
bahaya terhadap keselamatan jiwa ataupun harta benda. Selain itu diperlukan
1
2
adalah bahaya yang ditimbulkan oleh adanya api yang tidak terkendali dan
merupakan suatu keadaan darurat yang terjadi di berbagai tempat di atas kapal
yang dapat membahayakan jiwa manusia, harta benda, dan juga lingkungan
sekitar kapal. Kebakaran yang terjadi di atas kapal dapat terjadi di berbagai
lokasi yang rawan terhadap kebakaran misalnya di kamar mesin (engine room
), ruang muatan, deck, gudang penyimpanan cat (paint store), instalasi listrik,
ruangan pompa, dapur (galley), akomodasi awak kapal dan bahkan anjungan.
Kalau diperhatikan api yang menyebabkan kebakaran dimulai dari api yang
kecil yang tidak dapat dikendalikan atau dipadamkan. Hal ini yang
kapal yang dapat mengancam keselamatan jiwa manusia, kapal, muatan yang
dihapus
Untuk itu sebelum terjadinya kebakaran yang membesar harus ada alat
yang tepat juga efisien untuk memadamkan api. Dalam hal ini alat pemadam
api jenis portable sangat tepat untuk digunakan, tentunya apabila anak buah
kapal paham dan tepat dalam penggunaannya. Tindakan yang dilakukan agar
tidak timbul kebakaran di atas kapal yaitu dengan melakukan pencegahan dan
bila sudah terjadi kebakaran maka harus segera diatasi karena dapat
2
tindakan pengendali api untuk membatasi, memperkecil, dan mencegah
Alat pemadam api jenis portable merupakan sistem pemadaman api jenis
jinjing, dimana alat ini dapat mudah digunakan untuk memadamkan atau
buah kapal yang baik diharapkan dapat mencegah terjadinya kobaran api yang
membesar mengingat fungsi dari alat pemadam kebakaran jenis portable yang
store merupakan akibat dari kelalaian anak buah kapal mematikan puntung
rokok yang mengenai cotton rag atau kain lap yang tidak lama kemudian
berhasil diketahui oleh salah satu juru mudi. Namun juru mudi tersebut panik
pemahaman yang baik dari anak buah kapal dek dan mesin agar
3
4
B. RUMUSAN MASALAH
dihapus
Dari latar belakang yang telah dikemukakan, adapun rumusan masalah
C. RUANG LINGKUP
dalam KTI ini, maka perlu kiranya penulis hanya membatasi pada masalah
sebagai berikut:
4
2. Kurangnya kesadaran ABK tentang pentingnya pengetahuan dalam
1. Tujuan penulisan
portabel.
2. Manfaat penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan tugas akhir ini adalah :
pembaca dan calon pelaut yang akan berlayar di atas kapal sejenis.
5
6
6
pd pembahasan metodologi harap cantumkan kutipan
referensi dri masing2 pembahasan mnimal 1
E. METODE PENELITIAN
1. Metode Observasi
atas kapal.
2. Metode Wawancara
alat pemadam api ringan di atas kapal khususnya Chief Officer dan Able
efektif.
3. Studi dokumentasi
6
Dokumenter adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari
Mengumpulkan data seperti arsip-arsip dari kapal dan termasuk juga buku
-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum dan lain-lain yang
4. Studi Kepustakaan
dengan pokok masalah yang diteliti, selain itu juga sebagai pelengkap data
Suaka Bahari Cirebon dan juga melakukan pencarian melalui internet yang
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TEORI
dihapus
Untuk mendukung pembahasan mengenai optimalisasi pemahaman
ABK (Anak Buah Kapal) dalam penggunaan alat pemadam api ringan atau
portable fire extinguisher, maka perlu diketahui dan dijelaskan teori – teori
yang merupakan jenjang bagi setiap pelaut dan lebih baik dilakukan
8
resolusi A.437 (XI) Annex 1 dan Annex 2.
mengikuti training tingkat lanjutan. Dalam hal ini paham akan teknik-
Nahkoda, Perwira, anak buah kapal dek dan mesin yang bekerja di
Tujuan utama dari Advance Fire Fighting training diatur dalam STCW
di kapal.
9
dihapus
Untuk mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran secara efektif,
perlu disiapkan crew yang siap siaga bila terjadi kebakaran. Oleh karena
a. Kapal penumpang, untuk anak buah kapal dek dan mesin paling tidak
dihapus
Dengan melakukan latihan-latihan yang rutin, dapat membina disiplin
pribadi para anak buah kapal dek dan mesin, mempertinggi kewaspadaan
memberi tanggapan atas latihan tersebut. Dengan latihan itu juga akan
Kesehatan Kerja.).
SAR, kebakaran adalah salah satu jenis keadaan darurat yang sulit
10
pengendalian kebakaran. Untuk itu semua anak buah kapal dek dan mesin
yang “sign on” di atas kapal haruslah diberi instruksi sesuai prosedur
sudah dipahami sebelum anak buah kapal dek dan mesin bertugas di atas
kapal yang sesuai ketentuan. Untuk dapat bertindak cepat dan tepat,
dapat mengatasi rasa panik dan dapat melakukan pemadaman api dengan
tepat. Tidak semua situasi dan kondisi kebakaran yang terjadi sama untuk
setiap kapal, pelaut haruslah tahu cara dan strategi menghadapi setiap
instalasi maupun lokasi yang terbakar, untuk itu perlu dijaga dan
SAR, api terdiri dari tiga unsur, tiga unsur tersebut adalah bahan bakar
panas dan oksigen. Dan apabila salah satu unsur tidak ada maka api tidak
akan terjadi dan nyala api adalah suatu reaksi yang berkaitan antara ketiga
11
12
a. Bahan yang mudah terbakar
dihapus
Pada umumnya semua bahan di alam ini dapat terbakar. Hanya saja
diantara bahan-bahan itu yang mudah terbakar dan ada yang sulit.
adalah suhu terendah dari suatu bahan untuk dapat menyala. Sebelum
mencapai titik nyala bahan itu terlebih dahulu harus melampui titik uap, yang
rendah titik nyalanya maka makin susah untuk terbakar benda tersebut
sebaliknya makin tinggi titik nyala benda tersebut makin mudah benda
mudah terbakar, kita harus mengetahui pula sifat dari muatan dikapal
mencapai titik nyala menjadi mudah sekali terbakar. Dan disebut titik
bakar, yaitu suatu temperatur terendah dimana suatu zat atau bahan
bakar cukup mengeluarkan uap dan terbakar bila diberi sumber pana
12
Sumber-sumber panas antara lain.
1) Sinar matahari
2) Listrik
5) Kompresi udara
udara
4) Loncatan bunga api adalah suatu reaksi antara energi panas dan
udara (oksigen)
c. Oksigen
dihapus
Selain bahan bakar panas, oksigen adalah unsur ketiga yang dapat
13
masih mempunyai keaktifan pembakaran, bila kadar oksigennya lebih
dari 15%. Sedangkan pembakaran tidak akan terjadi bila kadar oksigen
di udara kurang dari 12%. Oleh sebab itu suatu tehnik pemadaman api
tiga) unsur yaitu: bahan bakar, panas, dan oksigen (udara). Dengan
ketentuan:
kebakaran
-sisinya terdiri dari unsur-unsur panas, oksigen dan bahan bakar yang
14
mempergunakan alat dan perlengkapan pemadaman kebakaran dengan
14
5. sebaik-baiknya. Taktik pemadaman kebakaran adalah kemampuan untuk
dihapus
Untuk dapat menguasai teknik pemadaman secara baik, diperlukan
dihapus
Sedangkan untuk taktik pemadaman di samping syarat-syarat di atas
15
Keberanian sangat diperlukan namun harus tetap memperhatikan
dapat mencapai hasil yang cepat dan maksimal.Selain tiga hal yang
1) Pengaruh angin
16
dapat menjadi korban jilatan api. Oleh karena itu, pemadaman
harus
16
dilakukan searah dengan angin, atau dari samping sebelah kiri-
kanannya.
3) Lokasi kebakaran
17
menyemprotkan air, jangan sampai berlebihan karena bisa merusak
diutamakan.
dihapus
Bila ada korban yang terkurung bahaya api, harus segera
dahulu
satu orang untuk pemadam api pada awal terjadi kebakaran. APAR
18
sebagai alat untuk
18
7. memutuskan/memisahkan rantai tiga unsur (sumber panas, udara dan
dihentikan. APAR ini praktis dan ringan, dapat dibawa kemana-mana dan
mampu dipakai cukup satu orang. Hal ini penting, agar terhindar dari
a. Macam-macam APAR
Tepung Kering.
19
d) Gas : CO2 (Carbon Dioxide/Gas Asam Arang)
b. Memilih APAR
dihapus
Dalam memilih APAR harus mempertimbangkan kebutuhannya. Dasar
dipadamkan.
20
2) Harus mempertimbangkan keparahan yang mungkin terjadi.
yang
20
3) berharga. Jadi kapasitas dan jumlah APAR yang dibutuhkan harus
diperhitungkan.
dan ringan.
5) Sikap posisi kuda-kuda arahkan nozzle pada pangkal api. Tekan tua
kibas.
21
dihapus
Sedangkan penggunaan APAR secara lebih khusus dari berbagai jenis
APAR adalah:
Langkah-langkah pelaksanaannya:
2) Dry Powder
Langkah-langkah pelaksanaan:
dll).
22
i) Tangan kanan angkat dry chemical sambil menekan tutupnya,
Langkah-langkah pelaksanaan:
daerah kebakaran.
d. Kemampuan APAR
diperkuat dg tahun dan halaman
Berdasarkan buku yang ditulis oleh Drs. Capt. H. Datep Purwa Saputra
tersimpan dapat disemprotkan pada jarak yang jauh. APAR yang sudah
23
APAR itu sendiri. Kemampuan APAR secara terinci dapat dilihat pada
tabel berikut.
23
Jarak Waktu
Jennis Kapasitas
Semprot Semprot Keterangan
APAR (Kg)
(Meter) (Detik)
kimia
34 – 159 4,5 – 21 20 – 150
95 – 227 10 – 15 90 – 180
23 – 45 1–3 10 – 30
kemampuan yang lebih tinggi. Sedangkan APAR air tanpa roda yang
memiliki jarak semprot (paling jauh dan waktu paling lama). Selain
24
diperkuat dg tahun dan halaman
selalu diperiksa dari kebocoran dan korosi. Periksa kondisi pompa dan
kocok, bila perlu cairan diganti baru. Untuk jenis tersimpan tekanan,
B. DEFINISI
Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat pemadam yang biasa di bawa atau
dijinjing dan digunakan atau dioprasikan oleh satu orang dan berdiri
dilakukan secara manual dan langsung diarahkan pada posisi dimana api
itu berada. APAR dikenal sebagai alat pemadam api portable yang mudah
dibawa, cepat dan tepat didalam penggunaan untuk awal kebakaran, selain
25
itu karna bentuknya yang portable dan ringan sehingga mudah mendekati
daerah kebakaran.
dihapus
Untuk alasan itu, penting untuk mem”back up” penggunaan APAR
25
cukup kapasitasnya untuk menyudahi kebakaran yang terjadi, maka selang
api tetap, maka pekerjaan itu dapat dilakukan dengan akurat tanpa
26
BAB III
PEMBAHASAN PENELITIAN
A. OBJEK PENELITIAN
psnulis
Saya melakukan penelitian terhadap alat pemadam api ringan yang ada di
kebakaran oleh anak buah kapal, maka dapat dilakukan kerjasama antara
pemadam kebakaran, yang dibantu juga oleh Mualim III sebagai pelaksana
dengan cara :
27
a. Meningkatkan kesadaran anak buah kapal dalam melaksanakan tugas
yang dibantu oleh perwira dek dan mesin harus selalu melakukan
kapal. Dan bila hal itu terjadi maka seorang pimpinan di atas kapal
mentaati peraturan dengan baik atau tidak disiplin pasti hal-hal yang
waktu. Disiplin adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam
28
melaksanakan suatu pekerjaan, dengan adanya kedisiplinan dari anak
kapal dengan baik. Dan juga mendapatkan hasil yang baik bagi anak
di atas kapal.
dihapus
Dalam film ini ditunjukkan bagaimana bahaya yang sering
29
pemadam kebakaran yang baik dan benar, semuanya ditampilkan
yang sering terjadi di atas kapal, bahwa apa yang dilakukannya itu
diskusi dengan seluruh crew kapal mengenai apa yang telah diperoleh,
melakukan tanya jawab kepada setiap anak buah kapal tentang materi
anak buah kapal dapat diukur tentang pemahaman anak buah kapal,
c. Memberikan motivasi
dihapus
Untuk meningkatkan kemampuan Anak Buah Kapal, dapat
30
Kapal dalam pengoperasian alat-alat pemadam kebakaran. Apabila hal
oleh ABK maka Officer bahkan Nakhoda harus memberi sanksi atau
atau Nahkoda juga memberi reward atau apresiasi kepada Anak Buah
hati dan sadar tentang bahaya yang dapat terjadi sewaktu-waktu ketika
sedang bekerja.
31
dilakukan, meliputi pengenalan alat-alat keselamatan dan demonstrasi
darurat.
ABK.
regular
semakin besar.
32
pengetahuan dan keterampilan para anak buah kapal. Latihan
32
keselamatan ini harus tetap dilaksanakan secara regular minimal 1x
seluruh anak buah kapal dapat memahami secara rinci apa yang
menjadi tanggung jawab dan juga mengerti apa yang harus dilakukan
secara cepat, tepat dan dilakukan sesuai prosedur yang ada di atas
kapal.
kebakaran
36 : 332 – 333).
33
2. Pengetahuan dan keterampilan ABK tentang prosedur penggunaan
yang baik, prosedur yang baik, dan tindakan yang baik. Kurangnya
tidak akan ditegur bahkan dikenakan sanksi oleh perwira jika mereka
34
perhatian
34
yang besar dari pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam hal
tersebut.
Setiap perwira harus selalu memberi contoh dan disiplin kepada anak
latihan atau drill. Seorang perwira dalam hal ini terutama Mualim I
sebagai safety officer dan Mualim III yang bertanggung jawab kepada
latihan atau drill. Misalnya bercanda pada saat latihan, tidak memakai
alat pelindung yang lengkap, karena ia berpikir bahwa hal itu tidak
perlu, hal ini menjelaskan bahwa kesadaran atau disiplin anak buah
35
kerjanya sehingga perlu tindakan-tindakan untuk penegakan disiplin,
kesadaran akan bahaya yang dapat ditimbulkan tetap saja masih ada
yang bersikap mengabaikan. Maka dari itu perlu dibuat sanksi bagi
jabatan maupun lamanya masa kerja agar ABK yang menyalahi aturan
yang sama.
dengan membuat suatu pernyataan atau teguran. Jika ABK masih saja
ABK tidak bisa lagi mematuhi peraturan yang telah ditetapkan adalah
36
Tujuan dari sanksi-sanksi pendisiplinan bersifat positif, mendidik
tindakan dan cara ABK dalam bekerja untuk waktu yang akan datang
dilakukannya.
dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan itu adalah ABK yang
C. PEMECAHAN MASALAH
dapat melakukan familiarisasi terhadap seluruh awak kapal yang baru akan
bekerja di atas kapal dengan mengikutsertakan anak buah kapal lama yang
37
familiarisasi tersebut,
37
safety officer wajib mengetes pemahaman awak kapal baru yang akan
setelah mereka menaiki kapal sehingga awak kapal baru dapat dengan
jenis portable.
bersangkutan untuk melakukan pengujian calon anak buah kapal dalam hal
38
pemahaman dan penggunaan portable fire extinguisher di atas kapal,
apabila masih ada waktu sebelum diberangkatkan ke kapal. Dalam hal ini
atas kapal untuk me-refresh kembali ingatan anak buah kapal sebelum
penulis yang dilakukan selama praktek di atas kapal terbukti bahwa ada
seseorang yang sangat giat bekerja sehingga ia menjadi lupa waktu. Hal ini
39
sangat
39
merugikan karena selain dapat menambahkan kelelahan kepada anak buah
kapal tersebut, juga dapat menyita waktu yang cukup banyak sehingga ia
dialaminya. Selain itu menerapkan sistem kerja setengah hari pada hari
Sabtu juga efektif untuk menambah waktu luang anak buah kapal,
diberlakukan kepada anak buah kapal yang bekerja harian. Kegiatan kerja
akan dimulai pukul 8 (delapan) pagi hingga 12 (dua belas) siang. Tetapi
mendesak dan tidak dapat ditunda. Dengan demikian anak buah kapal
tidak akan merasa rugi karena waktu istirahatnya pada hari minggu tidak
40
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
alat-alat pemadam kebakaran dan memastikan dalam keadaan baik dan ready
memberikan safety movie kepada anak buah kapal dengan memutarkan film-
film tentang keselamatan yang terbaru dan menarik dengan tujuan untuk
Peraturan agar anak buah kapal terlatih dan terampil dalam menghadapi
keadaan darurat.
41
pemadam kebakaran, kurang terampilnya anak buah kapal dalam
kurangnya kedisiplinan anak buah kapal pada saat mengikuti latihan di atas
kapal kurangnya pengawasan Officer pada saat fire drill dilaksanakan dan
kedisiplinan anak buah kapal. Sehingga menjadi salah satu faktor tidak
B. SARAN
dihapus
Adapun beberapa saran sebagai berikut :
1. Pada saat anak Buah Kapal baru naik kapal atau pergantian anak buah kapal
sebaiknya ABK yang lama atau ABK yang akan digantikan memberikan
short training atau familiarisasi tentang tugas dan tanggung jawab yang
tidak didesak untuk segera sign off, Karena hal tersebut saling berkaitan,
42
tanpa bantuan atau dukungan dari
42
perusahaan, pihak kapal atau Nakhoda tidak bisa menahan ABK untuk
tanggung jawab harian sehingga pada saat dilaksanakan drill atau latihan
keselamatan di atas kapal Anak Buah Kapal lebih terampil dan optimal
latihan keselamatan agar anak buah kapal lebih bersemangat dan disiplin
untuk memastikan kesiapan anak buah kapal kesiapan anak buah kapal
43
DAFTAR PUSTAKA
Badan Diklat Perhubungan. 2002. Fire Prevention and Fire Fighting. Jakarta:
Badan Diklat Perhubungan.
Badan Diklat Perhubungan. 2002. Advenced Fire Fighting. Jakarta: Badan Diklat
Perhubungan.
44
LAMPIRAN
MASTER
CHIEF OFFICER
KOKI CHIEF ENGINEER
SECOND SECOND
OFFICER ENGINEER
OLIMAN
AB
CADET
45
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NIT : 16304135
Jawa Barat
Agama : Islam
No Telepon : 085703070090
Jawa Barat
RIWAYAT PENDIDIKAN
46
3. Masa Layar : 20 September 2019 – 23 September 2020
46