TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Dalam Menempuh Jenjang Diploma III
Program Studi Nautika
Disusun oleh :
16304139
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan judul dan atas taruna tersebut diatas telah disetujui
untuk dapat diujikan, sebagai bagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar
Ahli Madya pada Jurusan NAUTIKA, Akademi Maritim (AKMI) Suaka Bahari
Cirebon.
DOSEN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
Ditetapkan di : Cirebon
Mengetahui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperol eh gelar Ahli Madya
DEWAN PENGUJI
Penguji I Penguji II
Pembimbing I Pembimbing II
Ditetapkan di : Cirebon
Mengetahui,
Direktur,
iii
LEMBAR PERNYATAAN
NIT : 16304139
Jurusan : NAUTIKA
betul-betul hasil karya Saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya Saya dalam Tugas
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan Saya tidak benar, maka Saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang Saya peroleh
sesuai dengan peraturan yang berlaku di Akademi Maritim (AKMI) Suaka Bahari
Cirebon.
Demikian surat pernyataan ini Saya tulis dan bisa dipergunakan sebagaimana
mestinya.
NIT : 16304139
iv
MOTTO
( Ir. SOEKARNO)
v
KATA PENGANTAR
yang telah ditentukan. Dalam hal ini Penulis mengambil Judul “KURANGNYA
SEJAHTERA”.
semua bantuan yang telah diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung
selama penyusunan Tugas Akhir ini. Untuk itu Penulis mengucapkan terima kasih
Pembimbing II
vi
5. Segenap Dosen dan Staf Akademi Maritim (AKMI) Suaka Bahari Cirebon
8. Kedua Orang Tua yang selalu mendoakan dan mendukung Penulis baik
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna, baik dari segi
materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat
Semoga dengan Tugas Akhir ini bisa memberikan manfaat dan wawasan bagi
vii
DAFTAR ISI
COVER
MOTTO......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
vii
C. Pemecahan Masalah ........................................................ 48-61
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................68-75
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyebab ini harus diperkecil atau dihilangkan sama sekali, antara lain
8
memeriksa pelaksanaan konvensi-konvensi international, antara lain
secara jasmani, rohani, dan sosial. Seperti kita ketahui bahwa keselamatan
yang tempat berlayarnya di laut dan jauh dari daratan pastinya butuh
kerja menjadi suatu hal yang wajib yang perlu dipersiapkan dalam sebuah
kapal.
paling sering kita dengar yaitu untuk menyelamatkan korban jiwa apabila
manusia kita tidak tahu hal apa yang akan terjadi di kapal saat kita
bersahabat dan terjadi adanya badai di tengah laut yang dapat membuat
seorang penumpang kapal terjatuh dari kapal karena kapal yang mulai
9
bergoyang-goyang tak menentu. Untuk menyelamatkan penumpang tadi
korban.
kecelakaan di laut dan kita hanya mengandalkan bantuan dari tim SAR
maka persentase korban akan selamat kecil karena tim SAR juga
dari terjadinya luka karena ruangan internal kapal yang terbuat dari logam
keras yang dapat membahayakan kaki pekerja kapal tersebut. Hal ini akan
B. Rumusan Masalah
10
1. Bagaimana pengetahuan crew kapal di KM.Karunia Sejahtera tentang
C. Ruang Lingkup
vital dan penting khususnya jika terjadi suatu kecelakaan di laut maka alat-
alat keselamatan ini sangat berguna.dalam setiap kapal pun selalu yang di
utamakan adalah safety first atau keselamatan yang nomor satu bagi para
semen alat-alat keselamatan dan perawatan nya pun kurang dan hanya
1. Tujuan penelitian
11
tentang pentingnya perawatan alat-alat keselamatan diatas kapal.
2. Manfaat penelitian
kapal.
12
4). Bagi perusahaan pelayaran diharapkan hasil penelitian ini dapat
di kapal.
E. Metode Penelitian
13
a. Pengamatan (Observasi)
ingatan.
b. Analisis Data
c. Studi Pustaka
14
sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan. Sumber-
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Definisi Perawatan
bahwa:
produksi.
pada :
16
d. Waktu pemakaian mesin yang berlebihan yang dapat
2. Tujuan Perawatan
berikut(Kurniawan, 2013):
industri.
proses.
industri.
17
8. Melakukan perencanaan terhadap perawatan preventif, sehingga
1. Inspection (Inspeksi)
aktivitas yang membutuhkan panca indra dan analisis yang kuat dari
2. Repair (perbaikan)
18
Biasanya Repair tidak terlalu banyak menggangu kontinuitas proses
produksi.
4. Replacement (penggatian)
19
b. Menjaga modal dengan memperpanjang umur ekonomis suatu
pengeluaran operasi.
kemampuannya.
20
5. Alat Keselamatan Menurut Dr. Raymond Sonlly (2015:139)
21
iritasi mata, radiasi gelombang elektromaknetik, panas radiasi
listrik.
22
f. Alat Pelindung Telinga (Ear Protection)
23
BAB III
PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Dsb.
B. Analisis Pembahasan
24
a. Alat Pelindung Kepala (Headwear)
di lingkungan kerja.
25
d. Alat Pelindung Tangan (Hand Protection)
bagian lainnya dari benda tajam atau goresan, bahan kimia, benda
antara lain:
untuk kedua telinga dari orang yang sama adalah berbeda. Untuk itu
26
sesuai dengan ukuran dan bentuk saluran telinga pemakainya. Pada
dapat terbuat dari kapas, spons, dan malam hanya dapat digunakan
Tutup telinga (Ear Muff). Alat pelindung telinga jenis ini terdiri dari
dua buah tutup telinga dan sebuah headband. Isi dari tutup telinga
dapat berupa cairan atau busa yang berfungsi untuk menyerap suara
dengan minyak dan keringat pada permukaan kulit. Alat ini dapat
bagian luar telinga dari benturan benda keras atau percikan bahan
kimia.
27
Alat-alat penolong di atas kapal merupakan hal yang sangat perlu
terjadi kecelakaan.
meninggalkan kapal.
untuk orang yang jatuh ke laut, jumlahnya tergantung pada tipe dan
panjang kapal. Life Bouy terbuat dari bahan gabus padat dan
yang menjadi ikatan bagi tali pegangan yang terbuat dari tali manila
ataupun nylon dan juga Pelampung ini harus mempunyai warna yang
28
2. Rakit penolong (Life Raft)
Rakit penolong terdiri dari dua tipe, pertama adalah rakit kaku dan
yang kedua adalah rakit tiup. Tipe yang kedua ini dipakai jikalau
rakit ini rata-rata mencolok, seperti warna jingga agar mudah terlihat.
penolong.
29
4. Sekoci penolong (Life Boat)
kecil yang berada di kanan dan kiri kapal atau tepatnya di deck
sekoci. Pada kapal barang rata rata ada dua buah sekoci, sedangkan
pada kapal penumpang atau pesiar sesuai dengan besar atau kecilnya
SART dibawa ke sekoci agar kapal lain yang mencari sekoci yang
perlu ditolong bisa dideteksi oleh radar kapal yang akan menolong.
pelempar tali ini harus bisa melempar tali paling dekat sejauh 230
30
kepentingan lainnya. Alat pelempar tali ini harus bisa melempar tali
dinginnya air laut. Immersion suits, disebut juga baju cebur, atau baju
Terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak, terbakar atau meleleh
kena api secara terus menerus selama 2 detik. Dapat dibuka dan
badan. Thermal protective Aid, baju ini sangat berguna bagi korban-
antara -30 s/d +20 derajat celcius. Dibuat dari bahan waterproof
31
kecuali mukan dan tidak kehilangan suhu panas badannya. Baju ini
harus tersedia sebanyak pelayar yang ada di atas kapal dan mudah
8. Walky-Talky
9. Isyarat Visual
menyaksikan ada kapal penolong, isyarat ini hanya dapat dilihat oleh
mata pada siang hari dipakai isyarat asap apung (buoyant smoke
hanya dapat dilihat oleh mata pada siang hari dengan menggunakan
digunakan obor tangan (red hand flare) atau obor parasut (parachute
signal) Saat tengah malam dapat digunakan obor tangan (red hand
32
10. Survival Craft
meninggalkan kapal.
a. Pengertian perawatan
mengendalikan biaya.
33
kerusakan atau untuk mencegah sejauh mungkin untuk
adalah:
1. Sekoci penolong
(SOLAS) 1974 dan Plan Maintenance System (PMS) yang ada diatas
1. Setiap minggu
2. Setiap bulan
34
3. Search Light (senter)
4. Compass (kompas)
7. Bucket (ember)
35
20. Instruction for Lifesaving Signals (instruksi sinyal keselamatan)
27. Engine Tools & Spare Part (alat mesin dan suku cadang)
pelindung dingin)
31. Rain Collector FPD (fall preventive device) (alat pencegah sekoci
jatuh)
32. Spare Battery & Spare Bulb (baterai cadangan dan bolam
cadangan)
36
digolongkan atas dua, yaitu Preventive Maintenance dan Predictive
Maintenance.
1. Preventive Maintenance
37
Rencana jangka panjang berupa program tahunan dan rencana
38
direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak terlalu sedikit namun
2. Predictive Maintenance
(CBM) lebih ditentukan oleh kondisi aktual alat dan bukan oleh
jadwal pemeliharaan.
manfaat dan memberikan kita lebih banyak waktu untuk terjun dan
39
alat ukur terutama untuk menentukan perubahan-perubahan yang
signifikan.
perawatan.
terjamin.
berjalan.
40
7. Untuk fasilitas informasi, kesiapan, sistem inventaris suku
cadang.
41
3. Sekoci tertutup sebagian secara otomatis (self righting partially
enclosed lifeboat).
support system).
masuknya air laut, angin kencang dan cuaca buruk. Selain itu,
2. Sekoci Terbuka (Semi enclosed life boat atau open life boat)
42
masih kadang ditemukan di kapal tua. Sekoci terbuka tidak
43
Ship Particular
Construction : 1992
44
Net Tonnage : 487 T
L.O.A : 76.500 M
LBP : 70 M
Breadth : 12.50 M
Depth :6M
Draft : 4.05 M
45
Data kapal.
46
Riwayat kapal
47
c. Pemecahan Masalah
untuk diamandemen.
48
standard Sistem Manajemen Keselamatan untuk pengoperasian
Ship Operator.
keselamatan .
49
Dari permasalahan alat-alat keselamatan di KM. Karunia
penanganan, meliputi:
50
alat keselamatan di atas kapal sehingga alatalat keselamatan
51
produksinya memenuhi standar contoh (prototype) yang sudah
e. Immersion Suit
b. CO2 Portable
e. Halon
52
3. Isyarat Visual/Pyrotechnis Alat – alat keselamatan dengan
a. Parachute Signal
c. Smoke signal
dilaut dimulai sejak tahun 1914, karena saat itu mulai dirasakan
jiwa dimana-mana.
konvensi 1918 dengan SOLAS 1960 dimana sejak saat itu peraturan
dimasukkan seperti :
53
2. Permesinan dan instalasi listrik
3. Pencegahan kebakaran
laut.
Drill atau latihan perlu dilakukan setiap satu bulan sekali atau tiga
kanan kiri bocor ataupun muatan cargo yang overload dan sedang
54
berada di tengah laut yang jauh dari daratan dengan tiba-tiba cuaca
kondisi tersebut sesuai dengan tugas tertera dalam Muster List atau
sijil yang biasa terdapat di setiap ruangan yang sering dilewati oleh
orang.
berjaga-jaga.
mesin sekoci.
Nahkoda.
55
d. Latihan anti pirate / anti bajak laut, 3 (tiga) bulan sekali antara
tersebut.
tidak ada yang tahu akan seperti apa keadaan yang akan dihadapi.
56
kanan dan kiri kapal bagian atas atau tepatnya di deck sekoci,
12 buah sekoci biasanya terbuat dari logam, kayu atau serat fiber.
Tenaga penggerak sekoci ini biasanya di bagi atas dua bagian yaitu
ada yang bertenaga penggerak mesin atau motor dan ada pula yang
obatan dan alat bantu untuk mencari pertolongan ke kapal lain yang
mabuk laut.
a. Fungsi Sekoci
57
dari sekoci ini lebih kecil jika dibandingkan dengan sekoci
b. Jenis-Jenis Sekoci
Sekoci tertutup
Sekoci terbuka
yang diharuskan
58
Papan tempat duduk yang melintang dan bangku-bangku
seperti :
dan aman
dengan Propelle
59
d. Prosedur Penurunan Sekoci
benar.
Pin
sekoci
60
Tarik tali Remote Control Wire dari dalam sekoci untuk
atas kapal.
61
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
adalah:
Sea).
62
keselamatan seperti pemeriksaan berkala mingguan, bulanan dan
optimal oleh seluruh awak kapal jika terjadi keadaan darurat di atas
kapal.
63
iii. Melakukan permintaan suku cadang kepada perusahaan agar dalam
iv. Pelaksanaan latihan atau Drill yang diikuti oleh seluruh awak kapal
waktu .
3. Pencegahan kebakaran
B. Saran
saran yang mungkin dapat berguna bagi semua crew kapal, sebagai
berikut:
64
sedikitnya sekali setiap 3 bulan setiap personil awak kapal harus
keselamatan.
maksimal.
65
memberikan arahan kepada crew kapal akan pentingnya safety
crew dapat dengan sigap menangani situasi dan kondisi yang tidak
diinginkan.
melakukan Drill.
kecil yang memiliki kapal selalu mengabaikan hal tersebut. Hal ini
66
DAFTAR PUSTAKA
1684–1691.
Ilmu, P., & Semarang, P. (2020). Optimalisasi perawatan sekoci penolong di mt.
Radiks Purba, “Angkutan Muatan Laut” Bharata Karya Aksara, Jakarta, 1981.
Soetopo Sudjatmiko, “Pokok Pokok Pelayan Niaga”, PT. Gunung Agung, Jakarta
1997.
2009.
Sugiyono. Dr. Prof. 2013, metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r&d.
Bandung:Penerbit Alfabeta,CV.
67
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Construction : 1992
68
Net Tonnage : 487 T
L.O.A : 76.500 M
LBP : 70 M
Breadth : 12.50 M
Depth :6M
Draft : 4.05 M
69
Gambar 1: Life Bouy
70
Gambar 2: Life Raft
71
Gambar 3: Life Jacket
72
Gambar 5: Line Throwing Apparatus
73
Gambar 7: Thermal Protective Aid
74
Gambar 9: Survival Craft
75
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Data Pribadi
Agama : Islam
76
Riwayat Pendidikan
2020
77