Anda di halaman 1dari 84

SKB Penyuluh Pertanian

 
Benih yang di produksi oleh Produsen Benih adalah *
0/5

BS, BP, BD, BR


BD, BP, BP1, BP2, BR, BR1, BR2, BR3, BR4
BP1, BP2, BR1, BR2, BR3, BR4
a dan c benar
 

Correct answer
BD, BP, BP1, BP2, BR, BR1, BR2, BR3, BR4

Feedback

BD, BP, BR, BP1, BP2, BR1, BR2, BR3 dan BR4 diproduksi oleh Produsen Benih.

 
Benih Bina dapat diproduksi melalui Perbanyakan Generatif dan/atau Perbanyakan Vegetatif, dapat
diklasifikasikan dalam *
5/5

Benih Penjenis (Breeder Seed)/ BS, Benih Dasar (Foundation Seed)/ BD, Benih Pokok (Stock Seed)/ BP,
Benih Sebar (Extension Seed)/ BR
 
BS, BD, BP, BP1, BP2, BR
BS, BD, BP, BP1, BP2, BR, BR1, BR2, BR3, BR4
BS, BD, BP1, BP2, BR1, BR2, BR3, BR4

Feedback

Benih Bina diklasifikasikan dalam:


a. BS;
b. BD;
c. BP; dan
d. BR.

 
Benih dari varietas unggul tanaman pangan dan tanaman hijauan pakan ternak yang telah dilepas, yang
produksi dan peredarannya diawasi. Merupakan *
5/5

Benih Inti (Nucleus Seed)


Benih Dasar (Foundation Seed)
Benih Varietas Lokal
Benih Bina
 
Feedback

Benih Bina adalah Benih dari varietas unggul tanaman pangan dan tanaman hijauan pakan ternak yang telah
dilepas, yang produksi dan peredarannya diawasi.
Benih Varietas Lokal adalah Benih yang diproduksi dari Varietas Lokal.
Benih Inti (Nucleus Seed) yang selanjutnya disebut NS adalah Benih awal yang penyediaanya berdasarkan
penelitian, pemuliaan, dan perakitan.
Benih Dasar (Foundation Seed) yang selanjutnya disebut BD adalah keturunan pertama dari BS yang
memenuhi standar mutu kelas BD.

 
Pengawasan Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah dilakukan pada tingkat pengadaan,
peredaran dan penggunaan. Pengawasan tersebut dilakukan terhadap : *
5/5

Standar Mutu, nomor Pendaftaran, pemilik pupuk, pengemasan dan pelabelan.


Standar Mutu, nomor Pendaftaran.
Standar Mutu, nomor Pendaftaran, pengemasan dan pelabelan.
 
Standar Mutu, nomor Pendaftaran, pengemasan, pelabelan dan pengiriman.

Feedback

Pengawasan tersebut dilakukan terhadap:


a. Standar Mutu;
b. nomor Pendaftaran;
c. pengemasan; dan
d. pelabelan.

 
Badan usaha dalam mengajukan permohonan Pendaftaran Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah
Tanah harus memenuhi beberapa syarat yang harus dilampirkan, kecuali *
5/5

rincian konsep label; surat tanda bukti Pendaftaran merek atau sertifikat merek dari instansi yang
berwenang; laporan hasil uji efektivitas; rincian deskripsi pupuk
sertifikat dan/atau LHP mutu; SPPT-SNI bagi pupuk wajib SNI
surat keterangan dari kepala desa/lurah
 
surat pernyataan bermaterai bahwa dokumen persyaratan lengkap dan benar

Feedback

Badan usaha dalam mengajukan permohonan Pendaftaran harus melampirkan:


a. rincian konsep label;
b. surat tanda bukti Pendaftaran merek atau sertifikat merek dari instansi yang berwenang;
c. laporan hasil uji efektivitas;
d. rincian deskripsi pupuk;
e. sertifikat dan/atau LHP mutu;
f. SPPT-SNI bagi pupuk wajib SNI; dan
g. surat pernyataan bermaterai bahwa dokumen persyaratan lengkap dan benar

 
produk biologi aktif terdiri atas mikroba yang telah teridentifikasi sampai minimal tingkat genus dan
berfungsi memfasilitasi penyediaan hara secara langsung atau tidak langsung, merombak bahan organik,
meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan, dan kesehatan tanah. Merupakan *
5/5

Pupuk Hayati
 
Pupuk Organik
Pembenah Tanah
Formula Pupuk

Feedback

1. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan,
dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair dapat
diperkaya dengan bahan mineral dan/atau mikroba yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara
dan bahan organik tanah, serta memperbaiki sifat fisik, kimia, dan/atau biologi tanah.

2. Pupuk Hayati adalah produk biologi aktif terdiri atas mikroba yang telah teridentifikasi sampai minimal
tingkat genus dan berfungsi memfasilitasi penyediaan hara secara langsung atau tidak langsung, merombak
bahan organik, meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan, dan kesehatan tanah.

3. Pembenah Tanah adalah bahan-bahan sintetis atau alami, organik atau mineral berbentuk padat atau cair
yang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan/atau biologi tanah.

4. Formula Pupuk yang selanjutnya disebut Formula adalah kandungan senyawa dari unsur hara utama
dan/atau unsur hara mikro dan mikroba.

 
Indikator Penilaian Kinerja Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian adalah sebagai berikut, kecuali  *
5/5

Melaksanakan desiminasi/penyebaran materi penyuluhan sesuai kebutuhan petani


Melaksanakan penerapan metoda penyuluhan pertanian di wilayah binaan
Membuat Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTPP)
 
Melakukan peningkatan kapasitas petani terhadap akses informasi pasar, teknologi, sarana prasarana, dan
pembiayaan

Feedback

Indikator Penilaian Kinerja Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian:


a) Melaksanakan desiminasi/penyebaran materi penyuluhan sesuai kebutuhan petani;
b) Melaksanakan penerapan metoda penyuluhan pertanian di wilayah binaan;
c) Melakukan peningkatan kapasitas petani terhadap akses informasi pasar, teknologi, sarana prasarana, dan
pembiayaan;
d) Menumbuhkan dan mengembangkan kelembagaan petani dari aspek kuantitas dan kualitas;
e) Menumbuhkan dan mengembangkan kelembagaan ekonomi petani dari aspek kuantitas dan kualitas;
f) Meningkatnya produktivitas (dibandingkan produktivitas sebelumnya berlaku untuk semua sub sektor).

Jawaban tersebut merupakan indikator penilaian kinerja persiapan penyuluhan pertanian

 
Jumlah nilai pengukuran/parameter yang diperoleh Penyuluh Pertanian disebut Nilai Evaluasi Mandiri
(NEM), Jumlah nilai NEM terendah adalah *
5/5

0
4
8
16
 

Feedback

Jumlah nilai seluruh pengukuran/parameter yaitu paling rendah 16 (jumlah pengukuran/parameter =16 X 1)
dan paling tinggi 80 (jumlah pengukuran/parameter =16 X 5). Jumlah nilai pengukuran/parameter yang
diperoleh Penyuluh Pertanian disebut Nilai Evaluasi Mandiri (NEM) merupakan ukuran prestasi kerja.

 
Jumlah nilai pengukuran/parameter yang diperoleh Penyuluh Pertanian disebut Nilai Evaluasi Mandiri
(NEM), Jumlah nilai NEM tertinggi adalah *
5/5

100
90
80
 
70

Feedback

Jumlah nilai seluruh pengukuran/parameter yaitu paling rendah 16 (jumlah pengukuran/parameter =16 X 1)
dan paling tinggi 80 (jumlah pengukuran/parameter =16 X 5). Jumlah nilai pengukuran/parameter yang
diperoleh Penyuluh Pertanian disebut Nilai Evaluasi Mandiri (NEM) merupakan ukuran prestasi kerja.

 
Tim Evaluasi Kinerja dalam melaksanakan tugasnya menggunakan metoda: *
5/5

Sensus (data dikumpulkan dari seluruh Penyuluh Pertanian yang telah melaksanakan evaluasi kinerja
mandiri)
Wawancara/Diskusi.
a dan b salah
a dan b benar
 

Feedback

Tim Evaluasi Kinerja dalam melaksanakan tugasnya menggunakan metoda:


1) Sensus (data dikumpulkan dari seluruh Penyuluh Pertanian yang telah melaksanakan evaluasi kinerja
mandiri); dan
2) Wawancara/Diskusi.

 
sebagai syarat untuk mendapatkan honor dan BOP, Setiap Penyuluh Pertanian wajib melaporkan kegiatan
penyuluhan setiap…. *
5/5

minggu keempat bulan berjalan


minggu pertama bulan berikutnya
 
minggu pertama bulan berjalan
minggu keempat bulan berikutnya

Feedback

Setiap Penyuluh Pertanian wajib melaporkan kegiatan penyuluhan setiap minggu pertama bulan berikutnya
sebagai syarat untuk mendapatkan honor dan BOP, sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Honorarium dan
BOP THL-TB Penyuluh Pertanian, dan Pedoman Penggunaan Dana Dekonsentrasi Penyelenggaraan
Penyuluhan Pertanian.

 
Penyuluh Pertanian yang tidak melakukan evaluasi kinerja secara mandiri dan tidak melaporkan hasilnya
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan atau memiliki NPK dengan prestasi kerja “kurang” dan
“buruk” dapat dikenakan sanksi berupa *
5/5

Pemberhentian pembayaran Biaya Operasional Penyuluh (BOP) bagi Penyuluh Pertanian PNS
 
Skorsing bagi THL-TB Penyuluh Pertanian
Pemberhentian sementara bagi Penyuluh Pertanian PNS
Pemberhentian pembayaran tunjangan fungsional bagi Penyuluh Pertanian PNS

Feedback

Penyuluh Pertanian yang tidak melakukan evaluasi kinerja secara mandiri dan tidak melaporkan hasilnya
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan atau memiliki NPK dengan prestasi kerja “kurang” dan
“buruk” dapat dikenakan sanksi berupa:
a. Pemberhentian pembayaran Biaya Operasional Penyuluh (BOP) bagi Penyuluh Pertanian PNS;
b. Pemutusan hubungan kerja bagi THL-TB Penyuluh Pertanian.
 
Tim Evaluasi dalam melaksanakan tugasnya mengecek ulang kebenaran bukti fisik pendukung untuk
memastikan hasil evaluasi kinerja secara mandiri sesuai dengan prestasi yang dicapai oleh Penyuluh
Pertanian di wilayahnya. Merupakan Tugas dan Tanggungjawab Tim Evaluasi Kinerja Penyuluh Pertanian di
tingkat *
0/5

Pusat
Provinsi
Kabupaten/Kota
 
Kecamatan

Correct answer
Kecamatan

Feedback

Tugas dan Tanggungjawab Tim Evaluasi Kinerja Penyuluh Pertanian Kecamatan :


a. Tim Evaluasi Kinerja Penyuluh Pertanian Kecamatan/Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) bertugas
melakukan verifikasi kinerja Penyuluh Pertanian berdasarkan evaluasi kinerja secara mandiri yang telah
dilakukan oleh Penyuluh Pertanian yang ada di wilayahnya.
b. Tim Evaluasi dalam melaksanakan tugasnya mengecek ulang kebenaran bukti fisik pendukung untuk
memastikan hasil evaluasi kinerja secara mandiri sesuai dengan prestasi yang dicapai oleh Penyuluh
Pertanian di wilayahnya.
c. Tim Evaluasi Kinerja Penyuluh Pertanian Kecamatan mengkompilasi (melakukan rekapitulasi) hasil
evaluasi kinerja secara mandiri Penyuluh Pertanian yang bertugas di kecamatan sesuai dengan Formulir 3.

 
Seorang Penyuluh Pertanian dengan Total NEM (Nilai Evaluasi Mandiri) 65, maka NPK (Nilai Prestasi
Kerja) adalah *
5/5

Sangat Baik (91 keatas)


Baik (76 - 90)
 
Cukup (61 - 75)
Kurang (51 - 60)

Feedback

Standar Nilai Prestasi Kerja (NPK)


1. Jumlah pengukuran/parameter sebanyak 16, setiap indikator dinilai dengan mengggunakan skala 1 sampai
dengan 5. Skala 1 menunjukkan kinerja paling rendah dan skala 5 menunjukan kinerja paling tinggi.
2. Jumlah nilai seluruh pengukuran/parameter yaitu paling rendah 16 (jumlah pengukuran/parameter =16 X
1) dan paling tinggi 80 (jumlah pengukuran/parameter =16 X 5). Jumlah nilai pengukuran/parameter yang
diperoleh Penyuluh Pertanian disebut Nilai Evaluasi Mandiri (NEM) merupakan ukuran prestasi kerja.
3. Standar NPK Penyuluh Pertanian dinyatakan dalam angka dan sebutan sebagai berikut:
Nilai Prestasi Kerja
91 keatas, Sangat Baik
76-90, Baik
61-75, Cukup
51-60, Kurang
50 ke bawah, Buruk

4. Tata Cara Perhitungan :


NPK= Total NEM / 80 x 100
Contoh: Seorang Penyuluh Pertanian dengan Total NEM 65, maka NPK adalah 65/80X100 = 81,25 (Baik)

 
Waktu pelaksanaan evaluasi kinerja penyuluh pertanian dilakukan mulai bulan  *
5/5

Januari sampai dengan Maret tahun depan.


Oktober sampai dengan Desember tahun depan.
Januari sampai dengan Maret tahun berjalan.
Oktober sampai dengan Desember tahun berjalan.
 

Feedback

Waktu pelaksanaan evaluasi kinerja dilakukan mulai bulan Oktober sampai dengan Desember tahun berjalan.

 
Menumbuhkan dan mengembangkan kelembagaan petani, kelembagaan ekonomi petani dari aspek kuantitas
dan kualitas, merupakan *
5/5

Mekanisme Pelaksanaan Indikator Penilaian Kinerja Persiapan Penyuluhan Pertanian


Mekanisme Pelaksanaan Indikator Penilaian Kinerja Perencanaan Penyuluhan Pertanian
Mekanisme Pelaksanaan Indikator Penilaian Kinerja Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian
 
Mekanisme Pelaksanaan Indikator Penilaian Kinerja Evaluasi dan Pelaporan Penyuluhan Pertanian

Feedback

Mekanisme Pelaksanaan Indikator Penilaian Kinerja Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian:


a) Melaksanakan desiminasi/penyebaran materi penyuluhan sesuai kebutuhan petani;
b) Melaksanakan penerapan metoda penyuluhan pertanian di wilayah binaan;
c) Melakukan peningkatan kapasitas petani terhadap akses informasi pasar, teknologi, sarana prasarana, dan
pembiayaan;
d) Menumbuhkan dan mengembangkan kelembagaan petani dari aspek kuantitas dan kualitas;
e) Menumbuhkan dan mengembangkan kelembagaan ekonomi petani dari aspek kuantitas dan kualitas;
f) Meningkatnya produktivitas (dibandingkan produktivitas sebelumnya berlaku untuk semua sub sektor).

 
Indikator Penilaian Kinerja Persiapan Penyuluhan Pertanian adalah sebagai berikut, kecuali  *
5/5

Melaksanakan desiminasi/penyebaran materi penyuluhan sesuai kebutuhan petani


 
Membuat data potensi wilayah dan agro ekosistem
Memandu (pengawalan dan pendampingan) penyusunan RDKK
Penyusunan programa penyuluhan pertanian desa dan kecamatan

Feedback

Indikator Penilaian Kinerja Persiapan Penyuluhan Pertanian:


a) Membuat data potensi wilayah dan agro ekosistem;
b) Memandu (pengawalan dan pendampingan) penyusunan RDKK;
c) Penyusunan programa penyuluhan pertanian desa dan kecamatan;
d) Membuat Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTPP).

Jawaban tersebut merupakan Indikator penilaian kinerja Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian

 
suatu kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan untuk mengukur tingkat
keberhasilan berdasarkan parameter kinerja Penyuluh Pertanian dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya. *
5/5

Parameter Kinerja
Evaluasi Kinerja Penyuluh Pertanian
 
Nilai Evaluasi Mandiri
Nilai Prestasi Kerja

Feedback

Evaluasi Kinerja Penyuluh Pertanian adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis dan
berkesinambungan untuk mengukur tingkat keberhasilan berdasarkan parameter kinerja Penyuluh Pertanian
dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.

Parameter Kinerja adalah butir-butir kegiatan penyuluhan yang diukur untuk mengetahui nilai yang dicapai
oleh Penyuluh Pertanian.

Nilai Evaluasi Mandiri yang selanjutnya disingkat NEM adalah total nilai hasil pengukuran dari seluruh
parameter indikator kinerja yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian.

Nilai Prestasi Kerja yang selanjutnya disingkat NPK adalah nilai dan kategori prestasi kerja berdasarkan
perolehan NEM untuk menunjukkan tingkat keberhasilan yang dicapai oleh Penyuluh Pertanian dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.

 
Misi pembangunan SDM pertanian adalah, kecuali *
5/5

Mewujudkan pendidikan vokasi pertanian yang kompetitif


Memantapkan sistem pelatihan vokasi dan sertifikasi profesi pertanian yang berdaya saing
Memantapkan sistem penyuluhan pertanian yang terpadu dan berkelanjutan
Terwujudnya SDM pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing
 

Feedback

MISI PEMBANGUNAN PERTANIAN


• Mewujudkan ketahanan pangan
• Mewujudkan industri pertanian berdaya saing
• Mewujudkan kesejahteraan petani
• Mewujudkan Reformasi Birokrasi

JAWABAN TERSEBUT MERUPAKAN VISI PEMBANGUNAN SDM PERTANIAN

 
Berikut ini yang bukan merupakan program aksi 2020-2024 adalah *
5/5

Gerakan komando strategis pembangunan pertanian (KOSTRATAN)


Penyuluhan, Pndidikan dan pelatihan vokasi mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial
Terwujudnya SDM Pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing dan wirausaha Tingkatkan
kesejahteraan petani
 
Penyuluhan, Pndidikan dan pelatihan vokasi mendukung program utama kementan

Feedback

PROGRAM AKSI 2020 2024


1. GERAKAN KOMANDO STRATEGIS PEMBANGUNAN PERTANIAN
2. PENYULUHAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VOKASI MENDUKUNG PENUMBUHAN
PENGUSAHA PERTANIAN MILENIAL
3. PENYULUHAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VOKASI MENDUKUNG PROGRAM UTAMA
KEMENTAN

 
Tujuan Kementerian Pertanian 2020-2024 sesuai dengan Visi dan Misi Kementerian Pertanian adalah
sebagai berikut, kecuali *
5/5

Meningkatnya ketersediaan pangan strategis dalam negeri


 
Meningkatnya Pemantapan Ketahanan Pangan
Meningkatnya Nilai Tambah dan Daya Saing Pertanian
Terwujudnya reformasi birokrasi Kementerian Pertanian
Feedback

Tujuan Kementerian Pertanian 2020-2024 sesuai dengan Visi dan Misi


Kementerian Pertanian adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya Pemantapan Ketahanan Pangan
2. Meningkatnya Nilai Tambah dan Daya Saing Pertanian
3. Terwujudnya reformasi birokrasi Kementerian Pertanian

Jawaban tersebut merupakan Sasaran Strategis (SS) yang ingin dicapai dalam periode Tahun 2020-2024

 
Kementerian Pertanian mendukung mewujudkan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya
saing melalui misi Kementerian Pertanian yaitu kecuali *
5/5

Mewujudkan ketahanan pangan


Pertanian yang Maju, Mandiri dan Modern untuk Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri
dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong
 
Meningkatkan nilai tambah dan daya saing pertanian
Meningkatkan kualitas SDM dan prasarana Kementerian Pertanian

Feedback

Kementerian Pertanian mendukung mewujudkan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing
melalui misi Kementerian Pertanian yaitu :
1. Mewujudkan ketahanan pangan,
2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing pertanian, serta
3. Meningkatkan kualitas SDM dan prasarana Kementerian Pertanian

Jawaban tersebut merupakan visi Pertanian Jangka Menengah 2020-2024

 
Sasaran umum kebijakan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) 2020-2024
adalah *
5/5

Memantapkan sistem penyuluhan pertanian terpadu dan modern


Memantapkan sistem pelatihan vokasi pertanian berbasis kompetensi dan daya saing
Memantapkan pendidikan vokasi pertanian yang kompetitif
Terwujudnya SDM Pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing dan wirausaha
 

Feedback

SASARAN UMUM KEBIJAKAN BPPSDMP 2020 2024 TERWUJUDNYA SUMBER DAYA MANUSIA
PERTANIAN YANG PROFESIONAL, MANDIRI, BERDAYA SAING DAN WIRAUSAHA

 
Yang bukan merupakan tujuan pembangunan pertanian adalah *
5/5

Sediakan pangan untuk 267 jt jiwa


Tingkatkan kesejahteraan petani
Minimalkan IMPOR
 
Tingkatkan EXPOR

Feedback

TUJUAN PEMBANGUNAN PERTANIAN


Sediakan pangan untuk 267 jt jiwa
Tingkatkan kesejahteraan petani
Tingkatkan EXPOR

 
Pelaporan pelaksanaan kegiatan Kostratan dilakukan secara berjenjang, kecuali *
5/5

Kostratani ke Kostrada
Kostrawil ke Kostranas
Kostrada ke Kostrawil
Kostrada ke Kostranas
 

Feedback

Kostratani ke Kostrada
Kostrada ke Kostrawil
Kostrawil ke Kostranas

 
Kostrawil melaksanakan koordinasi dan komunikasi dua arah dengan Kostrada meliputi pemantauan.....
kecuali *
5/5

pelaksanaan pencapaian target Pembangunan pertanian di kabupaten atau kota


pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian
 
penyaluran sarana produksi kabupaten atau kota
memantau penerapan rekomendasi teknologi spesifik lokasi kabupaten atau kota

Feedback

Tata hubungan kerja Kostrawil dengan Kostrada merupakan hubungan koordinasi pembinaan pembangunan
pertanian strategis.

Dalam pelaksanaan pembinaan pembangunan pertanian sebagaimana dimaksud, Kostrawil melaksanakan


koordinasi dan komunikasi dua arah dengan Kostrada meliputi pemantauan:
a. pelaksanaan pencapaian target Pembangunan pertanian di kabuPaten atau kota;
b. penyaluran sarana produksi kabupaten atau kota;
c. memantau penerapan rekomendasi teknologi spesifik lokasi kabupaten atau kota; dan
d. pelaksanaan pendampingan penyuluh dalam penerapan teknologi di tingkat petani.

 
Tata hubungan kerja Kostrada dengan Kostratani merupakan *
5/5

hubungan koordinasi pembinaan pembangunan pertanian strategis


hubungan koordinasi pelaksanaan pembangunan pertanian.
 
hubungan koordinasi pengendalian program pembangunan pertanian strategis
hubungan kerja koordinatif fungsional sesuai dengan tugas masing masing dalam pelaksanaan program
pembangunan pertanian.

Feedback

Tata hubungan kerja Kostrada dengan Kostratani merupakan hubungan koordinasi pelaksanaan
pembangunan pertanian.
Tata hubungan kerja sebagaimana dimaksud untuk pelaksanaan kegiatan penyediaan sarana prasarana
sesuai kebutuhan, dan pelaksanaan programa penyuluhan dalam mendukung program
pembangunan Pertanian.

 
Kostratan dilakukan melalui, kecuali *
5/5

penyediaan fasilitas pelayanan Kredit Usaha Rakyat (KUR)


 
penguatan kelembagaan, sumberdaya manusia, dan sarana serta prasarana di Kostratani dan Kostrada
penyediaan sarana komunikasi dan informasi dalam Agrianlture Operation Room (AOR) di Kostrawil
penyediaan sarana komunikasi dan informasi dalam Agrianlfire War Room (AWR) di Kostratanas

Feedback

Kostratan dilakukan melalui:


a. penguatan kelembagaan, sumberdaya manusia, dan sarana serta prasarana di Kostratani dan Kostrada;
b. penyediaan sarana komunikasi dan informasi dalam Agrianlture Operation Room (AOR) di Kostrawil;
c. penyediaan sarana komunikasi dan informasi dalam Agrianlfire War Room (AWR) di Kostratanas;
d. penyelenggaraan program dan kegiatan unit kerja Eselon I lingkup Kementerian Pertanian di Kawasan
Kostratan;
e. penyelenggaraan dan pengawalann program dan kegiatan pembangunan pertanian oleh pemerintah
daerah, kabupaten, dan provinsi; dan
f. penguatan dan sinergitas dan kerjasama dengan kementerian/ lembaga dan pemangku kepentingan lainnya.

 
Dalam melaksanakan Kostratan, yang bertugas menyusun, menyajikan, dan melaporkan hasil pelaksanaan
program pembangunan pertanian kepada Kostrawil melalui Teknologi Informasi adalah  *
5/5

Kostrada
 
Kostranas
Kostratani
Kostrawil

Feedback

Kostrada mempunyai tugas:


1. menyusun rencana kerja pelaksanaan program pembangunan pertanian, antara lain:
a. pendataan dan penguatan data potensi pertanian di kabupaten atau kota, meliputi luas baku lahan, luas
tanam, produksi, luas panen, produktivitas, alat mesin pertanian pra panen dan pasca panen, dan pengolahan
hasil dan pemasaran produk per komoditas;
b. penetapan sentra produksi pangan berbasis kawasan di kabuPaten atau kota berdasarkan luas areal, luas
tanam, luas panen, luas lahan padang penggembalaan, dan populasi ternak;
c. pengusulan dan penetapan calon petani dan calon lokasi Program dan kegiatan pembangunan Pertanian;
d. penetapan masing-masing target produksi, kebutuhan sarana Prasarana, Paket teknologi, penyelenggaraan
penyuluhan, dan pendanaan;
e. pengalokasian kebutuhan anggaran pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan Pertanian; dan
f. pelaksanaan PenYuluhan pertanian, pengawalan dan pendampingan teknologi serta realisasi penerapan
teknologi, meliputi
varietas, benih atau bibit, pupuk, obatobatan, pakan, pascapanen, pola tanam, kalender tanam, RDK atau
RDKK;

2. menyusun rencana kebutuhan sumber daya manusia pertanian di BPP sesuai dengan cakupan dan potensi
wilayah melalui detasering;

3. melaksanakan supervisi, pemantauan dan evaluasi terpadu program dan kegiatan pembangunan Pertanian;
dan

4. menyusun, menyajikan, dan melaporkan hasil pelaksanaan program pembangunan pertanian kepada
Kostrawil melalui Teknologi Informasi.

 
Dalam melaksanakan Kostratan, yang bertugas membentuk, mengawal, dan mendampingi brigade sub sektor
sesuai spesifik lokasi adalah *
5/5

Kostrada
Kostranas
Kostratani
 
Kostrawil
Feedback

Kostratani mempunyai tugas:


1. melaksanakan koordinasi dan sinergi kegiatan pembangunan pertanian (sub sektor tanaman pangan,
hortikultura, peternakan, dan
perkebunan) di kecamatan, antara lain:
a. pendataan dan penguatan data potensi pertanian di kecamatan, meliputi luas baku lahan, luas tanam,
produksi, luas panen, produktivitas, alat mesin pertanian pra panen dan pasca panen, dan pengolahan hasil
dan pemasaran produk per komoditas;
b. penguatan pos penyuluhan desa;
c. penguatan Kelembagaan Petani dan KEP;
d. pengusulan anggaran pelaksanaan kegiatan pembangunan Pertanian;
e. fasilitasi pengembangan kemitraan petani atau kelompok tani dan pelaku usaha; dan
f. pendampingan, pengawalan, dan penyusunan rencana pelaksanaan program pembangunan pertanian,
antara lain varietas, benih atau bibit, pupuk, obatobatan, pakan, pola tanam, kalender tanam,
pascapanen, rencana definitif kelompok tani (RDK) atau rencana delinitif kebutuhan kelompok (RDKK);

2. membentuk, mengawal, dan mendampingi brigade sub sektor sesuai spesifik lokasi;

3. melaksanakan latihan, kunjungan, supervisi, dan kegiatan pemberdayaan program pembangunan


pertanian;

4. melakukan identifikasi permasalahan dan upaya pemecahannYa;

5. menyusun, menyajikan, dan melaporkan hasil pelaksanaan program pembangunan pertanian kepada Ketua
Kostrada dan melalui Teknologi Informasi.

 
Kostrada, berkedudukan di dinas kabupaten atau kota yang melaksanakan urusan pemerintahan daerah
bidang pertanian, sedangkan kostratani berkedudukan di….. *
5/5

Pusat
Provinsi
Kecamatan
 
Desa/Kelurahan

Feedback

Kostratan terdiri atas:


a. Kostratani, berkedudukan di kecamatan;
b. Kostrada, berkedudukan di dinas kabupaten atau kota
yang melaksanakan urllsan pemerintahan daerah bidang pertanian;
c. Kostrawil, berkedudukan di provinsi; dan
d. Kostratanas, berkedudukan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian.
 
Tiga Program strategis Kementan Untuk Meningkatkan Produksi dan Kesejahteraan Petani, yaitu  *
5/5

KUR, Gratieks, Peningkatan teknologi


KUR, Gratieks, Kostratan
 
KUR, Gratieks, Siwab
KUR, Gratieks, Pemberdayaan Petani

Feedback

Tiga Program Kementan Untuk Meningkatkan Produksi dan Kesejahteraan Petani


Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan peningkatan kesejahteraan petani melalui tiga
program strategis. Ketiga program ini adalah penyediaan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR), program
Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) dan pembentukan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostra
Tani).
"Ketiganya harus saling terkait demi terwujudnya kesejahteraan petani," ujar Menteri Pertanian (Mentan)
Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Selasa (10/12).
Syahrul menjelaskan, program KUR adalah program strategis yang diperuntukan untuk meningkatkan kinerja
sektor pertanian dari hulu ke hilir melalui akses yang lebih mudah. Program ini diharapkan mampu
menopang dan memperkuat potensi pertanian di daerah-daerah.
"Kami memiliki anggaran Rp50 triliun dari total plafon anggaran sebesar Rp190 triliun. Kredit ini juga
memiliki bunga murah, yakni hanya 6 persen," katanya.
Selain itu, Syahrul menerangkan bahwa Kementerian Pertanian juga memiliki program penguat melalui
Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Geratieks). Gerakan ini dibuat sebagai ajakan pemerintah kepada seluruh
pemegang kepentingan pembangunan pertanian agar bekerja dengan cara yang tidak biasa.
"Tentu kita bisa bekerja dengan memanfaatkan teknologi, inovasi, jejaring dan kerjasama yang kuat. Dengan
begitu, akses informasi terkait potensi komoditas ekspor di masing-masing daerah terbuka lebar dan memiliki
tujuan ekspor yang bisa diakses melalui aplikasi peta potensi ekspor dan IMACE (Indonesia Maps of
Agriculture Commodities Export," katanya.
Berikutnya, kata Syahrul, Kementan sudah membentuk kelembagaan Komando Strategi Pembangunan
Pertanian (Kostra Tani). Komando ini nantinya akan memperkuat fungsi penyuluh sebagai ujung tombak
pemantauan kondisi lapangan di tiap kecamatan.

 
Yang bertanggungjawab dalam kebijakan pembinaan pelaksanaan penyusunan RDK dan RDKK adalah  *
5/5

Kepala BPP
Kepala dinas Pertanian Kabupaten/Kota
Kepala dinas Pertanian Provinsi
Badan PPSDMP
 

Feedback
Badan PPSDMP bertanggungjawab dalam kebijakan pembinaan pelaksanaan penyusunan RDK dan RDKK,
dengan tugas sebagai berikut:
1. menyusun Pedoman Pelaksanaan Penyusunan RDK dan RDKK, berkoordinasi dengan unit eselon I terkait
sebagai acuan bagi pelaksana penyuluhan dan instansi terkait di provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan
desa/kelurahan;
2. mensosialisasikan Pedoman Pelaksanaan Penyusunan RDK dan RDKK kepada pelaksana penyuluhan dan
instansi terkait di provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan;
3. menyusun rencana dan melaksanakan pembinaan penyusunan RDK dan RDKK;
4. melakukan kompilasi dan validasi data tentang perkembangan penyusunan RDK dan RDKK berdasarkan
laporan dari provinsi, sebagai bahan perumusan kebijakan pembinaan lebih lanjut; dan
5. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penyusunan RDK dan RDKK bersama dengan Eselon I
terkait sebagai bahan informasi dan perumusan perencanaan program nasional.

 
menyebarluaskan petunjuk teknis penyusunan RDK dan RDKK, sebagai acuan bagi Penyuluh Pertanian di
desa/kelurahan; menjelaskan petunjuk teknis penyusunan RDK dan RDKK, kepada Penyuluh Pertanian di
desa/kelurahan. Hal tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab dari *
5/5

Penyuluh Pertanian di desa/kelurahan


Dinas Pertanian/SKPD yang melaksanakan urusan penyuluhan di provinsi
Dinas Pertanian/SKPD yang melaksanakan urusan penyuluhan di kabupaten/kota
Satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan
 

Feedback

Satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan bertanggungjawab dalam pengawalan
pelaksanaan penyusunan RDK dan RDKK, berkoordinasi dengan petugas teknis terkait, dengan tugas sebagai
berikut:
1. menyebarluaskan petunjuk teknis penyusunan RDK dan RDKK, sebagai acuan bagi Penyuluh Pertanian di
desa/kelurahan;
2. menjelaskan petunjuk teknis penyusunan RDK dan RDKK, kepada Penyuluh Pertanian di desa/kelurahan;
3. menyusun jadwal pengawalan dan pendampingan penyusunan RDK dan RDKK di desa/kelurahan;
4. melakukan kompilasi dan validasi data tentang perkembangan penyusunan RDK dan RDKK, berdasarkan
laporan dari Penyuluh Pertanian di desa/kelurahan;
5. melakukan monitoring dan evaluasi penyusunan RDK dan RDKK, sebagai bahan informasi dan
perencanaan kegiatan lebih lanjut; dan
6. melaporkan perkembangan penyusunan RDK dan RDKK ke Dinas Pertanian/SKPD yang melaksanakan
urusan penyuluhan di kabupaten/kota.

 
(1). melakukan identifikasi kemampuan Poktan dalam menyusun RDK dan RDKK; (2). menyusun jadwal
pelaksanaan pendampingan penyusunan RDK dan RDKK; (3). memfasilitasi penyusunan RDK dan RDKK;
(4). melaporkan hasil pendampingan penyusunan RDK dan RDKK di desa/kelurahan kepada satuan kerja
yang melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan, sebagai bahan informasi dan perencanaan pembinaan
lebih lanjut. Dari point diatas yang merupakan tugas dan tanggung jawab Penyuluh Pertanian di
desa/kelurahan dalam pelaksanaan pendampingan penyusunan RDK dan RDKK, adalah  *
5/5

1, 2, dan 3
2, 3, dan 4
1, 2, 3 dan 4
 
2, 3 dan 4

Feedback

Penyuluh Pertanian di desa/kelurahan bertanggung jawab dalam pelaksanaan pendampingan penyusunan


RDK dan RDKK, dengan tugas sebagai berikut:
1. melakukan identifikasi kemampuan Poktan dalam menyusun RDK dan RDKK;
2. menyusun jadwal pelaksanaan pendampingan penyusunan RDK dan RDKK;
3. memfasilitasi penyusunan RDK dan RDKK; dan
4. melaporkan hasil pendampingan penyusunan RDK dan RDKK di desa/kelurahan kepada satuan kerja yang
melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan, sebagai bahan informasi dan perencanaan pembinaan lebih
lanjut.

 
Penyuluh Pertanian di WKPP melakukan sosialisasi manfaat dan kegunaan RDK dan RDKK bagi Petani,
pengurus Poktan sebagai perencanaan dalam pengembangan Usahatani merupakan *
5/5

Persiapan Penyusunan RDK dan RDKK


 
Persiapan Penyusunan RDK
Persiapan Penyusunan RDKK
Pelaksanaan Gerakan RDK dan RDKK

Feedback

Persiapan Penyusunan RDK dan RDKK


1. Penyuluh Pertanian di WKPP melakukan sosialisasi manfaat dan kegunaan RDK dan RDKK bagi Petani,
pengurus Poktan sebagai perencanaan dalam pengembangan Usahatani;
2. Penyuluh Pertanian di WKPP melakukan inventarisasi faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan
Usahatani anggota Poktan; dan
3. anggota Poktan mempersiapkan data dan informasi untuk menyusun RDK dan RDKK.

 
Rekapitulasi RDKK Pupuk Bersubsidi paling lambat selesai pada akhir April, merupakan rekapitulasi
RDKK pupuk bersubsidi di tingkat *
0/5

Kecamatan
Kabupaten/kota
Daerah
Provinsi
 

Correct answer
Kabupaten/kota

Feedback

Rekapitulasi RDKK Pupuk Bersubsidi kecamatan paling lambat selesai pada akhir Maret.

Rekapitulasi RDKK Pupuk Bersubsidi kabupaten/kota paling lambat selesai pada akhir April

Rekapitulasi RDKK Pupuk Bersubsidi provinsi paling lambat selesai pada akhir Mei.

 
Rekapitulasi RDKK Pupuk Bersubsidi kecamatan paling lambat selesai pada *
0/5

akhir Februari
awal Februari
 
awal Maret
akhir Maret

Correct answer
akhir Maret

Feedback

Rekapitulasi RDKK Pupuk Bersubsidi kecamatan paling lambat selesai pada akhir Maret.

 
penyusunan RDKK Pupuk Bersubsidi paling lambat selesai pada *
0/5

akhir Februari
awal Februari
awal Maret
 
akhir Maret

Correct answer
awal Februari

Feedback

penyusunan RDKK Pupuk Bersubsidi paling lambat selesai pada awal Februari

 
RDKK Pupuk Bersubsidi merupakan rencana kebutuhan pupuk Poktan selama satu tahun, yang selanjutnya
dilakukan rekapitulasi secara berjenjang dari desa/kelurahan sampai Pusat. Hasil rekapitulasi tersebut
digunakan sebagai *
0/5

dasar usulan kebutuhan pupuk bersubsidi tingkat nasional tahun berikutnya


dasar usulan kebutuhan pupuk bersubsidi tingkat nasional tahun berjalan/tahun ini
 
dasar usulan kebutuhan pupuk bersubsidi tingkat provinsi tahun berikutnya
dasar usulan kebutuhan pupuk bersubsidi tingkat provinsi tahun berjalan/tahun ini

Correct answer
dasar usulan kebutuhan pupuk bersubsidi tingkat nasional tahun berikutnya

Feedback

RDKK Pupuk Bersubsidi merupakan rencana kebutuhan pupuk Poktan selama satu tahun, yang selanjutnya
dilakukan rekapitulasi secara berjenjang dari desa/kelurahan sampai Pusat. Hasil rekapitulasi tersebut
digunakan sebagai dasar usulan kebutuhan pupuk bersubsidi tingkat nasional tahun berikutnya.

 
penyusunan RDKK dilaksanakan paling lambat *
5/5

Pada saat penyusunan RDK


satu bulan sebelum penyusunan RDK
satu bulan setelah RDK di sepakati
satu bulan sebelum jadwal tanam
 

Feedback

penyusunan RDKK dilaksanakan paling lambat satu bulan sebelum jadwal tanam

 
Salah satu tahapan penyusunan RDKK adalah pertemuan pengurus Poktan yang didampingi oleh Penyuluh
Pertanian untuk persiapan penyusunan RDKK, materi yang dibahas antara lain *
0/5

penilaian kelas kemampuan Poktan


evaluasi rencana RDK musim tanam sebelumnya
evaluasi realisasi RDKK musim tanam sebelumnya, rencana penyusunan RDKK
semua benar
 

Correct answer
evaluasi realisasi RDKK musim tanam sebelumnya, rencana penyusunan RDKK

Feedback
pertemuan pengurus Poktan yang didampingi oleh Penyuluh Pertanian untuk persiapan penyusunan RDKK
dengan materi antara lain
(a) evaluasi realisasi RDKK musim tanam sebelumnya, dan
(b) rencana penyusunan RDKK

 
Kegiatan penguatan kapasitas Poktan, meliputi: *
5/5

luas areal Usahatani Poktan, teknologi yang akan diterapkan, dan kemampuan permodalan anggota Poktan.
luas areal Usahatani Poktan, dan kemampuan permodalan anggota Poktan.
pertemuan rutin Poktan, kursus tani/sekolah lapang, demplot atau demfarm, dan penilaian kelas kemampuan
Poktan
 
a dan c benar

Feedback

Kegiatan penguatan kapasitas Poktan, meliputi:


a. pertemuan rutin Poktan;
b. kursus tani/sekolah lapang;
c. demplot atau demfarm; dan
d. penilaian kelas kemampuan Poktan.

 
Materi RDK terdiri atas, Kecuali *
5/5

Jenis dan luas masing-masing komoditas yang diusahakan


 
Pola tanam dan pola Usahatani, Sasaran produktivitas, Teknologi Usahatani, Sarana produksi dan
permodalan
Kegiatan penguatan kapasitas Poktan, Jadwal kegiatan, mengacu kepada rencana kegiatan Usahatani
Pembagian tugas disesuaikan dengan kesediaan dan kesepakatan Poktan

Feedback

Materi RDK terdiri atas:


1. Pola tanam dan pola Usahatani yang disusun atas dasar pertimbangan:
a. aspek teknis, meliputi agroekosistem dan teknologi;
b. aspek ekonomi, meliputi permintaan pasar, harga, dan keuntungan Usahatani; dan
c. aspek sosial, meliputi kebijakan pemerintah, kerja sama Poktan dan dukungan masyarakat dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.

2. Sasaran produktivitas didasarkan atas:


a. potensi wilayah Poktan; dan
b. produktivitas dari masing-masing komoditas.
3. Teknologi Usahatani:
a. ketersediaan teknologi; dan
b. rekomendasi teknologi.

4. Sarana produksi dan permodalan, didasarkan atas:


a. luas areal Usahatani Poktan;
b. teknologi yang akan diterapkan; dan
c. kemampuan permodalan anggota Poktan.

5. Kegiatan penguatan kapasitas Poktan, meliputi:


a. pertemuan rutin Poktan;
b. kursus tani/sekolah lapang;
c. demplot atau demfarm; dan
d. penilaian kelas kemampuan Poktan.

6. Jadwal kegiatan, mengacu kepada rencana kegiatan Usahatani; dan

7. Pembagian tugas disesuaikan dengan kesediaan dan kesepakatan


Poktan.

 
rencana kebutuhan kelompoktani untuk 1 (satu) musim tanam yang disusun berdasarkan musyawarah
anggota kelompoktani, meliputi kebutuhan benih, pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian serta modal
kerja, merupakan *
5/5

Rencana Kerja Penyuluh


Rencana Kerja Tahunan Penyuluh
Rencana Definitif Kelompok (RDK)
Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)
 

Feedback

Rencana Definitif Kelompok Tani yang selanjutnya disebut RDK adalah rencana kerja usahatani dari Poktan
untuk satu tahun, yang disusun melalui musyawarah dan berisi rincian tentang sumberdaya dan potensi
wilayah, sasaran produktivitas, pengorganisasian dan pembagian kerja, serta kesepakatan bersama dalam
pengelolaan usahatani.

Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani yang selanjutnya disebut RDKK adalah rencana kebutuhan
sarana produksi pertanian dan alat mesin pertanian untuk satu musim/siklus usaha yang disusun berdasarkan
musyawarah anggota Poktan yang merupakan alat pesanan sarana produksi pertanian Poktan kepada
Gapoktan atau lembaga lain (penyalur sarana produksi pertanian dan perbankan), termasuk perencanaan
kebutuhan pupuk bersubsidi.

 
Perhitungan kebutuhan Benih, Pupuk, Pestisida, Biaya garap dan pemeliharaan, biaya alat dan mesin
Pertanian (budidaya, panen dan pasca panen), merupakan salah datu materi dalam penyusunan  *
0/5

Rencana Definitif Kelompok (RDK)


 
Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)
RDK dan RDKK
Semua benar

Correct answer
Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)

Feedback

Penyusunan Materi RDKK


1). Jenis dan luas masing-masing komoditi yang diusahakan
2). Jumlah kebutuhan
a. Benih/bibit
b. Pupuk
c. Pestisida
d. Biaya garap dan pemeliharaan
e. biaya alat dan mesin Pertanian (budidaya, panen dan pasca panen).
3. kebutuhan biaya lain yang terkait dengan jenis usaha yang dikelola anggota Poktan seperti untuk sub sektor
tanaman pangan, sub sektor hortikultura, sub sektor perkebunan, sub sektor peternakan dan jenis usaha
pengolahan pangan disesuaikan dengan sarana produksi yang diperlukan;
4. jadwal penggunaan saprotan (sesuai kebutuhan lapangan); dan
5. masing-masing kebutuhan tersebut ditentukan secara rinci (jumlah dan nilai uangnya), baik yang akan
dibiayai secara swadana maupun melalui kredit atau fasilitasi pembiayaan lainnya.

 
Dalam penyusunan materi RDK, Sasaran produktivitas didasarkan atas : (1). Potensi wilayah kelompoktani;
(2). Produktivitas dari masing-masing komoditi; (3). luas areal Usahatani Poktan. Dari hal di atas yang
merupakan pernyataan yang benar adalah *
0/5

1, 2 dan 3
 
1 dan 2
2 dan 3
1 dan 3

Correct answer
1 dan 2

Feedback
Sasaran produktivitas didasarkan atas:
a. potensi wilayah Poktan; dan
b. produktivitas dari masing-masing komoditas.

Sarana produksi dan permodalan, didasarkan atas:


a. luas areal Usahatani Poktan;
b. teknologi yang akan diterapkan; dan
c. kemampuan permodalan anggota Poktan.

 
Pola tanam dan pola usahatani yang disusun atas dasar pertimbangan Aspek teknis, Aspek ekonomi, dan
Aspek sosial, merupakan dasar pertimbangan penyusunan materi *
0/5

Rencana Definitif Kelompok (RDK)


Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)
 
RDK dan RDKK
Semua benar

Correct answer
Rencana Definitif Kelompok (RDK)

Feedback

Penyusunan Materi RDK meliputi Pola tanam dan pola usahatani yang disusun atas dasar pertimbangan :
1. Aspek teknis, meliputi : agroekosistem dan teknologi
2. Aspek ekonomi, meliputi :Permintaan pasar, harga, keuntungan usahatani
3. Aspek social, meliputi : Kebijakan pemerintah, kerjasama kelompoktani dan dukungan masyarakat dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan.

 
Salah satu tahapan penyusunan RDKK adalah pertemuan anggota Poktan dipimpin oleh ketua Poktan,
didampingi Penyuluh Pertanian, dengan materi pembahasannya tentang, kecuali  *
5/5

membahas dan menetapkan saprotan yang akan digunakan


menghitung dan menyepakati daftar kebutuhan saprotan untuk memenuhi 6 tepat (tepat jenis, jumlah,
waktu, tempat, harga dan mutu)
menetapkan kebutuhan saprotan yang akan dibiayai swadana Petani, kredit, atau sumber pembiayaan
Usahatani lainnya termasuk dari subsidi pemerintah
evaluasi realisasi RDKK musim tanam sebelumnya
 

Feedback

pertemuan anggota Poktan dipimpin oleh ketua Poktan, didampingi Penyuluh Pertanian, dengan materi
antara lain
(a) membahas dan menetapkan saprotan yang akan digunakan;
(b) menghitung dan menyepakati daftar kebutuhan saprotan untuk memenuhi 6 tepat (tepat jenis, jumlah,
waktu, tempat, harga dan mutu); dan
(c) menetapkan kebutuhan saprotan yang akan dibiayai swadana Petani, kredit, atau sumber pembiayaan
Usahatani lainnya termasuk dari subsidi pemerintah;

Untuk jawaban tersebut merupakan persiapan penyusunan RDKK

 
rencana kerja usahatani dari Kelompok Tani untuk periode satu tahun yang berisi rincian kegiatan tentang
sumber dayadan potensi wilayah, sasaran produktivitas, pengorganisasian dan pembagian kerja serta
kesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani *
0/5

Rencana Kerja Penyuluh


Rencana Kerja Tahunan Penyuluh
Rencana Definitif Kelompok (RDK)
Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)
 

Correct answer
Rencana Definitif Kelompok (RDK)

Feedback

Rencana Definitif Kelompok Tani yang selanjutnya disebut RDK adalah rencana kerja usahatani dari Poktan
untuk satu tahun, yang disusun melalui musyawarah dan berisi rincian tentang sumberdaya dan potensi
wilayah, sasaran produktivitas, pengorganisasian dan pembagian kerja, serta kesepakatan bersama dalam
pengelolaan usahatani.

Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani yang selanjutnya disebut RDKK adalah rencana kebutuhan
sarana produksi pertanian dan alat mesin pertanian untuk satu musim/siklus usaha yang disusun berdasarkan
musyawarah anggota Poktan yang merupakan alat pesanan sarana produksi pertanian Poktan kepada
Gapoktan atau lembaga lain (penyalur sarana produksi pertanian dan perbankan), termasuk perencanaan
kebutuhan pupuk bersubsidi.

 
menetapkan kebijakan penumbuhan dan pengembangan Kelembagaan Petani; menyusun norma, standar,
pedoman, dan kriteria penilaian Kelembagaan Petani (Poktan dan Gapoktan); Pembinaan dan Pengembangan
Kelembagaan Petani di *
5/5

Kecamatan
Kabupaten/Kota
Provinsi
Pusat
 
Feedback

Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Petani di Pusat, Kepala Badan PPSDMP sebagai
penanggungjawab operasional di Pusat, melakukan pembinaan dan pengembangan Kelembagaan Petani
dengan kegiatan sebagai berikut:
1. menyusun programa Penyuluhan Pertanian nasional, terutama berisi rencana kegiatan penyuluhan di
Pusat dan memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan penyuluhan di provinsi dan kabupaten/ kota;
2. menetapkan kebijakan penumbuhan dan pengembangan Kelembagaan Petani;
3. menyusun norma, standar, pedoman, dan kriteria penilaian Kelembagaan Petani (Poktan dan Gapoktan);
4. menyelenggarakan bimbingan serta fasilitasi pembinaan di provinsi dan kabupaten/kota;
5. melakukan identifikasi, pengolahan dan analisis data Kelembagaan Petani;
6. melakukan berbagai kajian untuk menyempurnakan penetapan kebijakan, serta penyusunan norma, standar,
pedoman, dan kriteria penilaian Kelembagaan Petani;
7. memfasilitasi apresiasi pengembangan Kelembagaan Petani;
8. melakukan pengendalian, kompilasi dan validasi, serta mengolah dan menganalisis hasil penilaian
kemampuan Kelembagaan Petani (Poktan dan Gapoktan); dan
9. melaporkan kegiatan penyuluhan dan hasil pemutakhiran data Kelembagaan Petani kepada Menteri
Pertanian.

 
Pimpinan satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan melakukan pembinaan dan
pengembangan Kelembagaan Petani (Poktan dan Gapoktan) di kecamatan dengan kegiatan  *
5/5

memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan Kelembagaan Petani serta terlaksananya berbagai forum
penyuluhan
penyusunan programa Penyuluhan Pertanian kecamatan yang disesuaikan dengan programa Penyuluhan
Pertanian desa/kelurahan dan/atau unit kerja lapangan
 
melakukan bimbingan dan penilaian dalam rangka pengembangan Kelembagaan Petani
menginventarisasi data Kelembagaan Petani di wilayah kabupaten/kota

Feedback

Pimpinan satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan melakukan pembinaan dan
pengembangan Kelembagaan Petani (Poktan dan Gapoktan) di kecamatan dengan kegiatan sebagai berikut:
1. penyusunan programa Penyuluhan Pertanian kecamatan yang disesuaikan dengan programa Penyuluhan
Pertanian desa/kelurahan dan/atau unit kerja lapangan;
2. memfasilitasi terselenggaranya programa Penyuluhan Pertanian desa/kelurahan atau unit kerja lapangan
di wilayah kerja satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan;
3. memfasilitasi proses pembelajaran Petani dan pelaku agribisnis lainnya sesuai dengan kebutuhan;
4. menyediakan dan menyebarkan informasi dan teknologi Usahatani;
5. melaksanakan kaji terap dan percontohan Usahatani melalui penerapan teknologi spesifik lokasi yang
direkomendasikan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP);
6. mensosialisasikan rekomendasi teknologi dan mengupayakan akses kepada sumber informasi dan
sumberdaya lain yang dibutuhkan Petani;
7. melaksanakan forum penyuluhan kecamatan (musyawarah/ rembug tani, temu wicara dan koordinasi
Penyuluhan Pertanian);
8. memfasilitasi kerjasama antara Petani, Penyuluh Pertanian, dan peneliti serta pihak lain dalam
pengembangan dan penerapan teknologi Usahatani yang menguntungkan serta akrab lingkungan;
9. menumbuhkembangkan kemampuan manajerial, kepemimpinan, kewirausahaan Kelembagaan Petani serta
pelaku agribisnis lainnya;
10. menyediakan fasilitas pelayanan konsultasi bagi para Petani dan atau masyarakat lainnya yang
membutuhkan;
11. memfasilitasi terbentuknya Gapoktan dan pembinaannya;
12. menginventarisasi Poktan dan Gapoktan yang berada di wilayah kecamatan;
13. memfasilitasi Poktan dan Gapoktan dalam merekapitulasi RDK dan RDKK dan bertanggungjawab
terhadap validitas RDK dan RDKK;
14. mengusulkan kepada kelembagaan Penyuluhan Pertanian kabupaten/kota, Kelembagaan Petani yang
layak untuk memperoleh fasilitasi dari lembaga/instansi di pusat/provinsi/kabupaten/kota serta pemangku
kepentingan lain sesuai kemampuan dan jenis usaha yang dikembangkan;
15. melakukan kompilasi dan validasi hasil penilaian kemampuan Poktan, Gapoktan, dan memfasilitasi
pengukuhan kelas kemampuan Poktan dan Gapoktan;
16. melakukan pemutakhiran data Kelembagaan Petani melalui SIMLUHTAN secara rutin sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan; dan
17. melaporkan kegiatan penyuluhan dan hasil pemutakhiran data Kelembagaan Petani kepada Pimpinan
satuan kerja yang melaksanakan urusan penyuluhan di kabupaten/kota.

Selain jawaban tersebut merupakan Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Petani di Kabupaten/Kota

 
Penyuluh Pertanian sebagai pelaksana operasional di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) melakukan
pembinaan dan pengembangan Kelembagaan Petani (Poktan dan Gapoktan) di desa/kelurahan dengan
kegiatan… kecuali *
5/5

mengidentifikasi dan menginventarisasi Kelembagaan Petani (Poktan dan Gapoktan) yang ada di WKPP,
termasuk Kelembagaan Petani yang ditumbuhkan melalui program dari masing-masing subsektor
memfasilitasi Poktan dan Gapoktan dalam melakukan identifikasi potensi wilayah, penyusunan RDK dan
RDKK, serta bertanggungjawab terhadap kebenaran dan validitas RDK dan RDKK
menyusun programa Penyuluhan Pertanian desa/kelurahan
memfasilitasi proses pembelajaran Petani dan pelaku agribisnis lainnya sesuai dengan kebutuhan
 

Feedback

Penyuluh Pertanian sebagai pelaksana operasional di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) melakukan
pembinaan dan pengembangan Kelembagaan Petani (Poktan dan Gapoktan) di desa/kelurahan dengan
kegiatan sebagai berikut:
1. mengidentifikasi dan menginventarisasi Kelembagaan Petani (Poktan dan Gapoktan) yang ada di WKPP,
termasuk Kelembagaan Petani yang ditumbuhkan melalui program dari masing-masing subsektor;
2. menghadiri pertemuan/musyawarah yang diselenggarakan oleh Poktan dan Gapoktan;
3. melaksanakan kunjungan ke Poktan dan Gapoktan untuk menyampaikan berbagai informasi dan teknologi
Usahatani;
4. memfasilitasi Poktan dan Gapoktan dalam melakukan identifikasi potensi wilayah, penyusunan RDK dan
RDKK, serta bertanggungjawab terhadap kebenaran dan validitas RDK dan RDKK;
5. menyusun programa Penyuluhan Pertanian desa/kelurahan;
6. membimbing berbagai keterampilan Usahatani serta melakukan pembinaan dalam penerapannya;
7. membantu Petani untuk mengidentifikasi permasalahan Usahatani serta memilih alternatif pemecahannya;
8. menginventarisasi masalah yang tidak dapat dipecahkan oleh anggota, Poktan, dan Gapoktan untuk dibawa
dalam pertemuan di BP3K;
9. melakukan pencatatan keanggotaan serta kegiatan Poktan dan Gapoktan yang tumbuh dan berkembang di
wilayah kerjanya;
10. menumbuhkembangkan kemampuan manajerial, kepemimpinan, dan kewirausahaan anggota Poktan dan
Gapoktan serta pelaku agribisnis lainnya;
11. memfasilitasi terbentuknya Poktan dan Gapoktan serta pembinaannya;
12. melaksanakan forum penyuluhan desa/kelurahan (musyawarah/ rembug tani, temu wicara serta koordinasi
Penyuluhan Pertanian);
13. melaksanakan penilaian kemampuan Poktan dan Gapoktan dalam melaksanakan fungsinya, serta
memfasilitasi pengukuhan kelas kemampuan Poktan dan Gapoktan;
14. berkoordinasi dan bersinergi dengan organisasi Petani/ kemasyarakatan dalam melakukan pembinaan
Kelembagaan Petani; dan
15. melaporkan kegiatan penyuluhan dan pemutakhiran data Poktan dan Gapoktan kepada Pimpinan satuan
kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan.

Jawaban tersebut merupakan Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Petani di Kecamatan

 
menampung dan penyalurkan aspirasi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha mengenai pengembangan agribisnis,
merupakan tugas *
0/5

Tugas Asosiasi Komoditas Pertanian


 
Tugas Kelompok tani
Tugas Gapoktan
Tugas Dewan Komoditas Pertanian Nasional

Correct answer
Tugas Dewan Komoditas Pertanian Nasional

Feedback

Dewan Komoditas Pertanian Nasional berfungsi sebagai wadah dalam memperjuangkan kepentingan Petani,
dengan tugas antara lain:
1. menampung dan penyalurkan aspirasi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha mengenai pengembangan
agribisnis;
2. memberikan masukan kepada Pemerintah dan/atau pemerintah daerah mengenai pengembangan
agribisnis;
3. memberikan data, informasi, dan masukan kepada Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau Pelaku Utama
dan Pelaku Usaha; dan
4. membantu mediasi antar Asosiasi Komoditas Pertanian.

 
Organisasi Dewan Komoditas Pertanian Nasional terdiri dari unsur-unsur *
0/5

tokoh masyarakat, Petani dan Pelaku Usaha, Asosiasi Komoditas Pertanian, pakar, dan akademisi
 
tokoh masyarakat, Petani, Asosiasi Komoditas Pertanian, pakar, akademisi; dan/atau jasa agribisnis
tokoh masyarakat, Petani dan Pelaku Usaha, Asosiasi Komoditas Pertanian, pakar, akademisi; dan/atau
konsumen produk dan jasa agribisnis
tokoh masyarakat, Pelaku Usaha, Asosiasi Komoditas Pertanian, pakar, akademisi; dan/atau konsumen
produk dan jasa agribisnis

Correct answer
tokoh masyarakat, Petani dan Pelaku Usaha, Asosiasi Komoditas Pertanian, pakar, akademisi; dan/atau
konsumen produk dan jasa agribisnis

Feedback

Organisasi Dewan Komoditas Pertanian Nasional terdiri dari unsur-unsur


(1) tokoh masyarakat;
(2) Petani dan Pelaku Usaha;
(3) Asosiasi Komoditas Pertanian;
(4) pakar;
(5) akademisi; dan/atau
(6) konsumen produk dan jasa agribisnis.

 
menampung dan menyalurkan aspirasi Petani, mengadvokasi dan mengawasi pelaksanaan kemitraan
Usahatani, memberikan masukan kepada pemerintah dan/atau pemerintah daerah dalam perumusan
kebijakan perlindungan dan pemberdayaan Petani. Hal tersebut merupakan *
5/5

Tugas Asosiasi Komoditas Pertanian


 
Tugas Kelompok tani
Tugas Gapoktan
Tugas Dewan Komoditas Pertanian Nasional

Feedback

Asosiasi Komoditas Pertanian bertugas:


1. menampung dan menyalurkan aspirasi Petani;
2. mengadvokasi dan mengawasi pelaksanaan kemitraan Usahatani;
3. memberikan masukan kepada pemerintah dan/atau pemerintah daerah dalam perumusan kebijakan
perlindungan dan pemberdayaan Petani;
4. mempromosikan Komoditas Pertanian yang dihasilkan anggota, di dalam negeri dan di luar negeri;
5. mendorong persaingan Usahatani yang adil;
6. memfasilitasi anggota dalam mengakses sarana produksi dan teknologi; dan
7. membantu menyelesaikan permasalahan dalam berusahatani.

 
Pengembangan Gapoktan dilakukan agar fungsi Gapoktan dapat berdaya guna dan berhasil guna dengan
ruang lingkup pengembangan, meliputi: *
5/5

Peningkatan dan perluasan Usahatani serta jenis Usahatani berorientasi pasar dan berbasis kawasan
Peningkatan kerjasama melalui jejaring kerjasama dan kemitraan usaha, baik dengan sektor hulu maupun
dengan sektor hilir
Fasilitasi penguatan Gapoktan menjadi KEP berbasis Poktan/Gapoktan yang berbadan hukum untuk
meningkatkan posisi tawarnya dalam bentuk koperasi atau Badan Usaha Milik Petani (BUMP)
benar semua
 

Feedback

Pengembangan Gapoktan dilakukan agar fungsi Gapoktan dapat berdaya guna dan berhasil guna dengan
ruang lingkup pengembangan, meliputi:
1. Peningkatan dan perluasan Usahatani serta jenis Usahatani berorientasi pasar dan berbasis kawasan;
2. Peningkatan kerjasama melalui jejaring kerjasama dan kemitraan usaha, baik dengan sektor hulu maupun
dengan sektor hilir; dan
3. Fasilitasi penguatan Gapoktan menjadi KEP berbasis Poktan/Gapoktan yang berbadan hukum untuk
meningkatkan posisi tawarnya dalam bentuk koperasi atau Badan Usaha Milik Petani (BUMP).

 
Sebagai unit Usahatani/produksi, Gapoktan memiliki kemampuan sebagai berikut, kecuali  *
5/5

menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pihak lain yang terkait dalam pelaksanaan Usahatani
melaksanakan kesepakatan, baik yang dihasilkan bersama dalam Gapoktan maupun kesepakatan dengan
pihak lain
mengevaluasi kegiatan bersama dan rencana kebutuhan Gapoktan, sebagai bahan perencanaan kegiatan
yang akan datang
mengembangkan kemampuan anggota dalam pengolahan produk-produk hasil Pertanian
 

Feedback

Fungsi Gapoktan Sebagai unit Usahatani/produksi, Gapoktan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) merencanakan dalam mengembangkan Usahatani yang menguntungkan berdasarkan informasi yang
tersedia dalam bidang teknologi, sosial, ekonomi, permodalan, sarana produksi dan sumber daya alam
lainnya yang berbasis kawasan;
2) memfasilitasi penerapan teknologi (bahan, alat, cara) Usahatani yang direkomendasikan Badan Litbang
Pertanian/BPTP sesuai dengan rencana kegiatan Gapoktan;
3) menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pihak lain yang terkait dalam pelaksanaan Usahatani;
4) melaksanakan kesepakatan, baik yang dihasilkan bersama dalam Gapoktan maupun kesepakatan dengan
pihak lain;
5) mengevaluasi kegiatan bersama dan rencana kebutuhan Gapoktan, sebagai bahan perencanaan kegiatan
yang akan datang;
6) meningkatkan kesinambungan produktivitas dan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan;
7) merumuskan kesepakatan bersama, baik dalam memecahkan masalah maupun untuk melaksanakan
berbagai kegiatan; dan
8) merencanakan dan melaksanakan pertemuan secara berkala, baik di dalam Gapoktan, antar Gapoktan atau
dengan Poktan, serta dengan instansi/lembaga terkait.

Jawaban tersebut merupakan Fungsi Gapoktan sebagai Unit usaha pengolahan

 
pernyataan yang tidak benar terkait Ketentuan Gapoktan adalah sebagai berikut  *
5/5

Gapoktan beranggotakan paling kurang 3 (tiga) Poktan


Gapoktan beranggotakan paling kurang 2 (dua) Poktan
 
Pengurus Gapoktan terdiri atas Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan seksi-seksi sesuai unit usaha yang
dimiliki
Tertib administrasi dan pembukuan keuangan

Feedback

Ketentuan Gapoktan
1) Gapoktan beranggotakan paling kurang 3 (tiga) Poktan, dengan syarat sebagai berikut:
a) adanya kepentingan untuk meningkatkan skala usaha dan efisiensi dalam pelayanan kepada para Petani;
b) semua anggota Poktan sepakat membentuk Gapoktan yang dibuktikan dengan pernyataan tertulis;
c) Poktan memiliki usaha yang sama atau saling melengkapi; dan
d) Poktan berkedudukan di desa/kelurahan atau beberapa desa/kelurahan dalam satu kecamatan.
2) Pengurus Gapoktan terdiri atas Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan seksi-seksi sesuai unit usaha yang
dimiliki, dengan syarat sebagai berikut:
a) dipilih dari dan oleh perwakilan anggota secar demokratis;
b) berdomisili di wilayah Gapoktan;
c) mampu membaca dan menulis;
d) tidak berstatus sebagai aparat/ PNS/ pamong desa;
e) memiliki waktu yang cukup untuk memajukan Gapoktan; dan
f) memiliki semangat, motivasi dan kemampuan memimpin Gapoktan.
3) Tertib administrasi dan pembukuan keuangan.

 
Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan dibahas dalam….. *
5/5

UU No. 16 Tahun 2006


 
UU No. 17 Tahun 2006
UU No. 18 Tahun 2006
UU No. 19 Tahun 2006

 
Jumlah angka kredit kumulatif minimal untuk penyuluh pertanian adalah *
5/5

Min 80% angka kredit dari unsur utama dan max 20% dari unsur penunjang
 
Min 75% angka kredit dari unsur utama dan max 25% dari unsur penunjang
Min 70% angka kredit dari unsur utama dan max 30% dari unsur penunjang
Min 85% angka kredit dari unsur utama dan max 15% dari unsur penunjang

Feedback

Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap PNS untuk dapat diangkat dalam
jabatan dan kenaikan jenjang/pangkat Penyuluh Pertanian adalah:
a. paling kurang 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama; dan
b. paling banyak 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang.

 
Unsur kegiatan yang dinilai dalam pemberian angka kredit, terdiri dari unsur utama dan unsur penunjang, yg
bukan termasuk unsur utama adalah *
5/5

Pendidikan, Kegiatan persiapan penyuluhan pertanian


Pelaksanaan penyuluhan pertanian, evaluasi dan pelaporan
Pengembangan penyuluhan pertanian, dan pengembangan profesi
Kegiatan memantau perkembangan petani
 

Feedback

Unsur utama terdiri dari:


a. Pendidikan;
b. Kegiatan persiapan penyuluhan pertanian;
c. Pelaksanaan penyuluhan pertanian;
d. Evaluasi dan pelaporan;
e. Pengembangan penyuluhan pertanian; dan
f. Pengembangan profesi.

 
Peran serta dalam seminar/lokakarya/konferensi, Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional
Penyuluh Pertanian, Perolehan penghargaan/tanda jasa, Pengajaran/pelatihan pada pendidikan dan pelatihan,
Perolehan gelar kesarjanaan lainnya, hal hal tersebut merupakan..... *
5/5
Penunjang tugas Penyuluh Pertanian
 
Pengembangan profesi
Pengembangan penyuluhan pertanian
Semua salah

Feedback

Penunjang tugas Penyuluh Pertanian, meliputi:


a. Peran serta dalam seminar/lokakarya/konferensi;
b, Keanggotaan dalam tim Penilai jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian;
c. Keanggotaan dalam dewan redaksi penerbitan di bidang pertanian;
d. Perolehan penghargaan/tanda jasa;
e. Pengajaran/pelatihan pada pendidikan dan pelatihan;
f . Keanggotaan dalam organisasi profesi;
g. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya.

 
Pengembangan penyuluhan pertanian, meliputi kecuali.... *
5/5

Penyusunan pedoman/juklak/juknis penyuluhan pertanian


Kajian kebijakan pengembangan penyuluhan pertanian
Pengembangan metode/sistem kerja penyuluhan pertanian
Pembuatan karya tulis ilmiah di bidang pertanian
 

Feedback

Pengembangan penyuluhan pertanian, meliputi :


a, Penyusunan pedoman/juklak/juknis penyuluhan pertanian;
b. Kajian kebijakan pengembangan penyuluhan pertanian;
c. Pengembangan metode/sistem kerja penyuluhan pertanian,

Pengembangan profesi, meliputi:


a, Pembuatan karya tulis ilmiah di bidang pertanian;
b. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan-bahan lain di bidang pertanian;
c. Pemberian konsultasi di bidang pertanian yang bersifat konsep kepada institusi dan/atau perorangan.

 
Berijazah serendah-rendahnya S.1/D.IV sesuai dengan kualifikasi pendidikan bidang pertanian, merupakan
Syarat pengangkatan pertama tingkat *
5/5

Penyuluh pertanian ahli


 
Penyuluh pertanian terampil
Penyuluh pertanian terampil pelaksana
Penyuluh pertanian terampil pertama

Feedback

Pegawai Negeri Sipil yang di angkat untuk pertama kali dalam jabatan Penyuluh Pertanian Ahli harus
memenuhi syarat:
a, berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV di bidang Pertanian sesuai dengan kualifikasi yang
ditentukan;
b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a; dan
c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan (DP-3), paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

 
perorangan warga negara Indonesia atau korporasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola
usaha pertanian, merupakan *
5/5

Pelaku usaha
 
Pelaku Utama
Pelaku Madya
Pelaku pendamping

Feedback

Pelaku utama adalah petani, pekebun, dan peternak, beserta keluarga


intinya,
Pelaku usaha adalah perorangan warga negara Indonesia atau
korporasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola
usaha pertanian.

 
petani, pekebun, dan peternak, beserta keluarga intinya, merupakan *
5/5

Pelaku usaha
Pelaku utama
 
Pelaku madya
salah semua

Feedback

Pelaku utama adalah petani, pekebun, dan peternak, beserta keluarga


intinya,
Pelaku usaha adalah perorangan warga negara Indonesia atau
korporasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola
usaha pertanian.
 
Pedoman penyelenggaraan penyuluh pertanian diatur dalam *
5/5

Permentan No. 03 Tahun 2018


 
Permentan No. 47 Tahun 2016
Permentan No. 52 Tahun 2009
Permentan No. 91 Tahun 2013

 
pejabat fungsional yang dalam pelaksanaan pekerjaannya didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan,
metodologi dan teknik analisis tertentu, merupakan pengertian dari..... *
5/5

Penyuluh pertanian terampil


Penyuluh pertanian terdidik
Penyuluh pertanian Ahli
 
Penyuluh pertanian Profefionalisme

Feedback

Penyuluh Pertanian Ahli adalah pejabat fungsional yang dalam


pelaksanaan pekerjaannya didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan,
metodologi dan teknik analisis tertentu

 
pejabat fungsional yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mempergunakan prosedur dan teknik kerja
tertentu, merupakan pengertian dari..... *
5/5

Penyuluh Pertanian Terampil


 
Penyuluh Pertanian Kompeten
Penyuluh Pertanian Ahli
Penyuluh Pertanian Profesionalisme

Feedback

Penyuluh Pertanian Terampil adalah pejabat fungsional yang dalam pelaksanaan pekerjaannya
mempergunakan prosedur dan teknik kerja tertentu.

 
Penyuluh bertugas memberikan dorongan kepada petani agar mau mengubah cara berpikir, cara kerja dan
cara hidup yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi pertanian yang lebih
maju. Dengan demikian seorang penyuluh pertanian dalam melaksanakan tugasnya mempunyai peranan,
kecuali.... *
5/5
Berperan sebagai pendidik
Berperan sebagai penghubung
 
Berperan sebagai pemimpin
Berperan sebagai penasihat

Feedback

seorang penyuluh pertanian dalam melaksanakan tugasnya mempunyai peranan sebagai : Pendidik,
Pemimpin, dan Penasehat

 
petugas dari Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) kabupaten/kota yang
diperbantukan untuk memberikan pengarahan, pembinaan, dan penyuluhan di bidang pertanian dengan basis
administrasi kecamatan, adalah.... *
0/5

Kepala BPP
 
Kabid bidang penyuluhan
Penyuluh pertanian PNS
Petugas survey

Correct answer
Penyuluh pertanian PNS

 
Penyuluh Pertanian Penyelia pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang /lIld, setiap tahun sejak menduduki
jenjang/pangkatnya wajib mengumpulkan paling kurang…… angka kredit dari tugas pokok Penyuluh
Pertanian. *
5/5

25 (dua puluh lima)


17 (tujuh belas)
12 (dua belas)
10 (sepuluh)
 

 
Permenpan No 2 tahun 2008 mengatur tantang... *
5/5

tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan


tentang jabatan fungsional penyuluh pertanian dan angka kreditnya
 
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka Kreditnya
tentang penyuluhan dan komunikasi pertanian

 
Setiap penyuluh pertanian berkewajiban membuat laporan pelaksanaan kegiatan yang telah
diselenggarakannya, jadwal pelaksanaan pelaporan tersebut disampaikan …….. *
5/5

Tiap bulan, setiap triwulan, setiap semester, setiap tahun


 
Tiap bulan, setiap caturwulan, setiap semester, setiap tahun
Tiap bulan, setiap semester, setiap tahun
Tiap bulan, setiap triwulan, setiap caturwulan, setiap semester, setiap tahun

 
Dalam pelaksanaannya, ada beberapa metode yang dapat diterapkan Penyuluh Pertanian agar dapat berjalan
efektif dan efisien, antara lain kecuali....... *
5/5

penyuluhan media massa (TV, radio, lieflet dan lain-lain)


metode penyuluhan individu (konsultasi pertanian).
metode penyuluhan kelompok (demonstrasi/peragaan teknologi, kursus tani, sekolah lapang dan lain-lain)
Metode secara continue dilakukan oleh penyuluh
 

Feedback

Tidak ada yang namanya metode secara continue dilakukan oleh penyuluh

 
Kegiatan Penyuluh Pertanian Ahli Pertama adalah sebagai berikut, kecuali  *
5/5

Mengumpulkan data potensi wilayah di tingkat kabupaten dan tingkat provinsi


Menyusun programa penyuluhan pertanian sebagai anggota, menyusun rencana kerja tahunan penyuluh
pertanian
Merencanakan sekolah lapang, merencanakan temu lapang/temu tugas/temu teknis/temu Karya
 
Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk brosur/bukleet, sound slide, materi Pameran

Feedback

Rincian kegiatan Penyuluh Pertanian Pertama:


1. Mengumpulkan data potensi wilayah di tingkat kabupaten;
2, Mengumpulkan data potensi wilayah di tingkat provinsi;
3. Menyusun programa penyuluhan pertanian sebagai anggota;
4. Menyusun rencana kerja tahunan penyuluh pertanian;
5. Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk brosur/bukleet
6. Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk sound slide;
7. Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk materi Pameran;
8. Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada petani perorangan;
9. Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada kelompok tani;
10, Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada petani secara massal;
11. Melaksanakan temu wicara/temu teknologi/temu usaha;
12. Menjadi pramuwicara dalam perencanaan dan pelaksanaan pameran;
13. Mengajar kursus tani;
14. Mengembangkan kelompok tani dari Madya ke Utama;
15. Menyusun rencana kegiatan evaluasi pelaksanaan ditingkat Kabupaten;

Jawaban tersebut merupakan Rincian kegiatan Penyuluh Pertanian Penyelia

 
Yang bukan merupakan kegiatan persiapan penyuluhan pertanian adalah *
5/5

Identifikasi potensi wilayah


Penyusunan programa penyuluhan pertanian (tim);
Perencanaan penerapan metode penyuluhan pertanian
 
Penyusunan rencana kerja tahunan penyuluh pertanian

Feedback

Kegiatan persiapan penyuluhan pertanian, meliputi :


a. Identifikasi potensi wilayah;
b. Memandu penyusunan rencana usaha petani (RUK, RKK RKD, RKPD/PPP);
c. Penyusunan programa penyuluhan pertanian (tim);
d. Penyusunan rencana kerja tahunan penyuluh pertanian.

 
Tugas melakukan kegiatan persiapan penyuluhan pertanian, pelaksanaan penyuluhan pertanian evaluasi dan
pelaporan, serta pengembangan penyuluhan pertanian. merupakan *
5/5

Tugas Pokok Penyuluh


 
Tugas utama penyuluh
Tugas tambahan Penyuluh
Fungsi penyuluh

Feedback

Tugas pokok Penyuluh Pertanian adalah melakukan kegiatan persiapan


penyuluhan pertanian, pelaksanaan penyuluhan pertanian evaluasi dan
pelaporan, serta pengembangan penyuluhan pertanian.

 
Pelaksanaan Pelatihan Penyuluh Pertanian di satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di
kecamatan bertujuan untuk *
5/5

meningkatkan kemampuan penyuluh dalam memimpin petani


meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Penyuluh Pertanian tentang hal-hal nyata dan baru sebagai
materi dalam membina Petani/ Poktan/ Gapoktan/KEP
 
meningkatkan kapasitas pelaku utama dalam mengakses informasi dan teknologi
semua benar

Feedback

Pelaksanaan Pelatihan Penyuluh Pertanian di satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di
kecamatan Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Penyuluh Pertanian
tentang hal-hal nyata dan baru sebagai materi dalam membina Petani/Poktan/ Gapoktan/KEP;

 
materi pelatihan tentang penumbuhan dan penguatan Poktan, Gapoktan dan KEP mengacu pada  *
5/5

Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani


Buku I (Kelompok Tani Sebagai Kelas Belajar); Buku II(Kelompok Tani Sebagai Wahana Kerjasama);
Buku III (Kelompok Tani Sebagai Unit Produksi); Buku IV (Pembentukan Koperasitani)
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani; Petunjuk Pelaksanaan Peningkatan
Kemampuan Kelompok Tani; dan Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani.
Semua benar
 

Feedback

materi pelatihan dapat berasal dari:


a) materi pelatihan mengacu pada hasil identifikasi kebutuhan pelatihan
b) materi pelatihan tentang penumbuhan dan penguatan Poktan, Gapoktan dan KEP mengacu pada:
1) Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani;
2) Buku I: Kelompok Tani Sebagai Kelas Belajar;
3) Buku II: Kelompok Tani Sebagai Wahana Kerjasama;
4) Buku III: Kelompok Tani Sebagai Unit Produksi;
5) Buku IV: Pembentukan Koperasitani;
6) Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani;
7) Petunjuk Pelaksanaan Peningkatan Kemampuan Kelompok Tani; dan
8) Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani.

 
Sebelum pelaksanaan Kunjungan Penyuluh Pertanian kepada Petani/Poktan/Gapoktan/KEP, setiap Penyuluh
Pertanian melakukan persiapan sebagai berikut kecuali *
5/5

menyampaikan dan menyepakati rencana serta jadwal Kunjungan ke Poktan/Gapoktan/KEP pada


pertemuan Posluhdes/Rembug Tani
menyesuaikan Rencana Kegiatan Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTP) dengan jadwal Kunjungan
Poktan/Gapoktan
kunjungan Penyuluh Pertanian kepada Petani/Poktan/Gapoktan/KEP
 
Menetapkan metode penyampaian materi Kunjungan

Feedback

Sebelum pelaksanaan Kunjungan Penyuluh Pertanian kepada Petani/Poktan/Gapoktan/KEP, setiap Penyuluh


Pertanian melakukan persiapan sebagai berikut:
1) menyampaikan dan menyepakati rencana serta jadwal Kunjungan ke Poktan/Gapoktan/KEP pada
pertemuan Posluhdes/Rembug Tani;

2) frekuensi Kunjungan Penyuluh Pertanian ke Poktan/ Gapoktan/KEP minimal dua minggu sekali;

3) menyesuaikan Rencana Kegiatan Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTP) dengan jadwal Kunjungan
Poktan/Gapoktan;

4) menyediakan materi Kunjungan beserta alat peraganya yang dibutuhkan untuk membantu pemecahan
masalah yang dihadapi oleh Poktan/Gapoktan/KEP, antara lain:
a) mengembangkan Usahatani, meliputi antara lain:
(-) teknologi Usahatani spesifik lokasi;
(-) pengembangan Usahatani berbasis komoditas unggulan wilayah;
(-) program pembangunan pertanian yang sedang dan akan dikembangkan di desa/kelurahan tersebut.
b) penumbuhan dan pengembangan Poktan/Gapoktan/ KEP; dan
c) peningkatan kapasitas SDM Petani/Poktan/ Gapoktan/KEP.

5) Menetapkan metode penyampaian materi Kunjungan


Metode penyampaian materi Kunjungan disesuaikan dengan materi Kunjungan, seperti materi untuk
peningkatan pengetahuan dengan metode ceramah dan diskusi, sedangkan materi untuk meningkatkan
keterampilan dengan metode praktik.

Jawaban tersebut merupakan Pelaksanaan Kunjungan

 
Pelaksanaan Kunjungan Penyuluh Pertanian kepada Petani/Poktan/Gapoktan/KEP salah satunya adalah
Mengumpulkan data dan informasi yang terkini sebagai bahan masukan untuk SIMLUHTAN, adalah sebagai
berikut *
0/5

data Poktan, data Gapoktan, data KEP, data luas lahan baku, luas tanam, luas panen, produksi dan
produktivitas komoditas strategis, permasalahan Petani/Poktan/Gapoktan/KEP.
data Poktan, data Gapoktan, data KEP, data luas lahan baku, luas tanam, produksi dan produktivitas
komoditas strategis, permasalahan Petani/Poktan/Gapoktan/KEP.
 
data Poktan, data Gapoktan, data KEP, data luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas komoditas
strategis, permasalahan Petani/Poktan/Gapoktan/KEP.
Salah semua

Correct answer
data Poktan, data Gapoktan, data KEP, data luas lahan baku, luas tanam, luas panen, produksi dan
produktivitas komoditas strategis, permasalahan Petani/Poktan/Gapoktan/KEP.

Feedback

kunjungan Penyuluh Pertanian kepada Petani/Poktan/ Gapoktan/KEP:


a) Melakukan pendampingan dan bimbingan berdasarkan materi Kunjungan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan Petani sesuai dengan materi Kunjungan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi Petani/Poktan/ Gapoktan/KEP.
b) Mengumpulkan data dan informasi yang terkini sebagai bahan masukan untuk SIMLUHTAN, meliputi:
(1) data Poktan, sesuai dengan Format 4;
(2) data Gapoktan, sesuai dengan Format 5;
(3) data KEP, sesuai dengan Format 6;
(4) data luas lahan baku, luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas komoditas strategis, sesuai
dengan Format 7; dan
(5) permasalahan Petani/Poktan/Gapoktan/KEP.

 
membandingkan output kegiatan dengan rencana yang telah ditetapkan, juga dirumuskan permasalahan yang
menyebabkan tidak tercapainya hasil yang diharapkan merupakan cara pelaksanaan  *
5/5

Pelaporan
Evaluasi
Monitoring
 
b dan c benar

Feedback

Monitoring dilaksanakan dengan cara membandingkan output kegiatan dengan rencana yang telah
ditetapkan, juga dirumuskan permasalahan yang menyebabkan tidak tercapainya hasil yang diharapkan.

Evaluasi dilakukan melalui pengumpulan dan penganalisisan data dan informasi secara sistematik dengan
mengikuti prosedur tertentu dan kaidah ilmiah serta diakui keabsahannya.

Hasil monitoring dan evaluasi LAKU SUSI dilaporkan secara periodic dan berjenjang mulai dari
desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi sampai dengan Pusat, untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, Penyuluh Pertanian dan petugas lain perlu menyusun
laporan sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan, perencanaan dan penyusunan kebijakan tahun
berikutnya.

 
Kegiatan monitoring meliputi persiapan dan pelaksanaan LAKU SUSI, untuk mengetahui: kecuali  *
5/5

keadaan dan ketersediaan fasilitas kerja LAKU SUSI


keadaan potensi wilayah
 
penilaian proses pelaksanaan LAKU SUSI
kinerja Penyuluh Pertanian dan petugas lainnya dalam pelaksanaan LAKU SUSI; dan peningkatan SDM
Petani dan Penyuluh Pertanian.

Feedback

Kegiatan monitoring meliputi persiapan dan pelaksanaan LAKU SUSI, untuk mengetahui:
1. keadaan dan ketersediaan fasilitas kerja LAKU SUSI;
2. penilaian proses pelaksanaan LAKU SUSI;
3. kinerja Penyuluh Pertanian dan petugas lainnya dalam pelaksanaan LAKU SUSI; dan
4. peningkatan SDM Petani dan Penyuluh Pertanian.

 
Evaluasi dilakukan untuk penilaian efektifitas dan efisiensi atas hasil suatu kegiatan dengan membandingkan
realisasi terhadap rencana serta dampak pelaksanaan LAKU SUSI. Evaluasi LAKU SUSI meliputi, kecuali  *
5/5

awal (pre-evaluation)
evaluasi proses (on-going evaluation)
evaluasi pertengahan (middle evaluation)
 
evaluasi akhir (post/terminal evaluation), evaluasi dampak (expost evaluation).

Feedback

Evaluasi dilakukan untuk penilaian efektifitas dan efisiensi atas hasil suatu kegiatan dengan membandingkan
realisasi terhadap rencana serta dampak pelaksanaan LAKU SUSI.
Evaluasi LAKU SUSI dilaksanakan secara teratur, baik evaluasi awal (pre-evaluation), evaluasi proses (on-
going evaluation), evaluasi akhir (post/terminal evaluation), maupun evaluasi dampak (expost evaluation).

 
Penyuluh Pertanian menyampaikan laporan bulanan kepada Pimpinan satuan kerja yang melaksanakan tugas
penyuluhan di kecamatan, paling lambat setiap tanggal 2, berisi antara lain  *
5/5

pelaksanaan Kunjungan ke Poktan/Gapoktan/KEP


rekapitulasi data perkembangan Usahatani (luas tanam, luas panen, produksi, produktivitas, dan standing
crop) komoditas strategis prioritas nasional di setiap desa/kelurahan
pelaporan kegiatan Kunjungan oleh Penyuluh Pertanian menjadi bahan bagi evaluasi mandiri penyuluh
melalui e-evaluh yang harus dilaporkan secara rutin.
a, b dan c benar
 

Feedback

Penyuluh Pertanian menyampaikan laporan bulanan kepada Pimpinan satuan kerja yang melaksanakan tugas
penyuluhan di kecamatan, paling lambat setiap tanggal 2, berisi antara lain:
a. pelaksanaan Kunjungan ke Poktan/Gapoktan/KEP (Format 8); dan
b. rekapitulasi data perkembangan Usahatani (luas tanam, luas panen, produksi, produktivitas, dan standing
crop) komoditas strategis prioritas nasional di setiap desa/kelurahan (Format 7).
c. pelaporan kegiatan Kunjungan oleh Penyuluh Pertanian menjadi bahan bagi evaluasi mandiri penyuluh
melalui e-evaluh yang harus dilaporkan secara rutin.

 
Kelembagaan Petani ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk petani guna memperkuat dan
memperjuangkan kepentingan petani. Kelembagaan Petani dimaksud terdiri atas  *
5/5

kelompok tani, gabungan kelompok tani, asosiasi komoditas pertanian, dan dewan komoditas pertanian
nasional.
 
kelompok tani, gabungan kelompok tani, KEP, asosiasi komoditas pertanian, dan dewan komoditas
pertanian nasional
kelompok tani, gabungan kelompok tani, KEP, Penyuluh, asosiasi komoditas pertanian, dan dewan
komoditas pertanian nasional
kelompok tani, gabungan kelompok tani, dan KEP.

Feedback

Kelembagaan Petani ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk petani guna memperkuat dan
memperjuangkan kepentingan petani. Kelembagaan Petani tersebut terdiri atas:
a. kelompok tani;
b. gabungan kelompok tani;
c. asosiasi komoditas pertanian; dan
d. dewan komoditas pertanian nasional.

 
Instrumen pembinaan Kelembagaan Petani terdiri atas *
5/5

Rencana Definitif Kelompok Tani (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)
Sistem Kerja Latihan, Kunjungan dan Supervisi (Sistem Kerja LAKU SUSI).
a dan b benar
 
a dan b salah

Feedback

Instrumen pembinaan Kelembagaan Petani terdiri atas:


a. Rencana Definitif Kelompok Tani (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK); dan
b. Sistem Kerja Latihan, Kunjungan dan Supervisi (Sistem Kerja LAKU SUSI).

 
yang bukan merupakan ciri poktan adalah *
5/5

kegiatan yang manfaatnya dapat dirasakan oleh sebagian besar anggota


 
saling mengenal, akrab dan saling percaya di antara sesama anggota
mempunyai pandangan dan kepentingan serta tujuan yang sama dalam berusaha tani
memiliki kesamaan dalam tradisi dan/atau pemukiman, kawasan/hamparan usaha, jenis usaha, status
ekonomi dan sosial, budaya/kultur, adat istiadat, bahasa serta ekologi

Feedback

Ciri Poktan
a. saling mengenal, akrab dan saling percaya di antara sesama anggota;
b. mempunyai pandangan dan kepentingan serta tujuan yang sama dalam berusaha tani; dan
c. memiliki kesamaan dalam tradisi dan/atau pemukiman, kawasan/hamparan usaha, jenis usaha, status
ekonomi dan sosial, budaya/kultur, adat istiadat, bahasa serta ekologi.

Jawaban tersebut adalah Unsur pengikat poktan

 
yang bukan merupakan Unsur Pengikat Poktan adalah *
5/5

kawasan Usahatani yang menjadi tanggungjawab bersama diantara anggota


kader yang mampu menggerakkan Petani dengan kepemimpinan yang diterima oleh anggota
pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota berdasarkan kesepakatan bersama
wadah belajar mengajar bagi anggota untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
 

Feedback

Unsur Pengikat Poktan


a. kawasan Usahatani yang menjadi tanggungjawab bersama diantara anggota;
b. kegiatan yang manfaatnya dapat dirasakan oleh sebagian besar anggota;
c. kader yang mampu menggerakkan Petani dengan kepemimpinan yang diterima oleh anggota;
d. pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota berdasarkan kesepakatan bersama; dan
e. motivasi dari tokoh masyarakat dalam menunjang program yang telah ditetapkan.

Jawaban tersebut merupakan Fungsi Poktan sebagai kelas belajar

 
Berikut ini adalah Fungsi Poktan, kecuali *
5/5

kelas belajar
tempat berkumpul
 
wahana kerja sama
unit produksi

Feedback
Fungsi Poktan
a. kelas belajar: Poktan merupakan wadah belajar mengajar bagi anggota untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap agar tumbuh dan berkembang menjadi Usahatani yang mandiri melalui pemanfaatan
dan akses kepada sumber informasi dan teknologi sehingga dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan
serta kehidupan yang lebih baik;
b. wahana kerja sama: Poktan merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama, baik di antara sesama Petani
dalam Poktan dan antarpoktan maupun dengan pihak lain, sehingga diharapkan Usahatani lebih efisien dan
mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan serta lebih menguntungkan; dan
c. unit produksi: Usahatani masing-masing anggota Poktan secara keseluruhan merupakan satu kesatuan
usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi usaha, dengan menjaga kuantitas, kualitas
dan kontinuitas.

 
Dasar Penumbuhan Poktan adalah *
5/5

penumbuhan Poktan dapat dimulai dari kelompok/ organisasi sosial yang ada di masyarakat
anggota Poktan harus memiliki kegiatan Usahatani sebagai mata pencaharian utama
Poktan ditumbuhkembangkan dari, oleh dan untuk Petani dengan jumlah anggota antara 20 sampai dengan
30 orang Petani atau disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dan usahataninya
semua benar
 

Feedback

Dasar Penumbuhan Poktan


a. penumbuhan Poktan dapat dimulai dari kelompok kelompok/ organisasi sosial yang ada di masyarakat,
antara lain kelompok pengajian, kelompok arisan, kelompok remaja desa, kelompok adat, selanjutnya melalui
kegiatan Penyuluhan Pertanian didorong untuk menumbuhkan Poktan, sehingga terikat oleh kepentingan dan
tujuan bersama dalam meningkatkan produksi dan produktivitas serta pendapatan dari usahataninya;
b. anggota Poktan harus memiliki kegiatan Usahatani sebagai mata pencaharian utama;
c. Poktan dapat ditumbuhkan dari Petani dalam satu wilayah satu RW/dusun atau lebih, satu desa/kelurahan
atau lebih, berdasarkan domisili, hamparan/lahan Usahatani atau jenis Usahatani sesuai dengan kebutuhan
mereka di wilayahnya;
d. Poktan ditumbuhkembangkan dari, oleh dan untuk Petani dengan jumlah anggota antara 20 sampai dengan
30 orang Petani atau disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dan usahataninya;
e. kegiatan Poktan yang dikelola berdasarkan kesepakatan anggota, sesuai jenis usaha dan/atau unsur-unsur
subsistem agribisnis (pengadaan sarana produksi Pertanian, budidaya/produksi, panen dan pasca panen,
pemasaran, pengolahan hasil Pertanian, dan lain-lain).

 
Prinsip-prinsip Penumbuhan Poktan adalah *
5/5

kebebasan, keterbukaan, partisipatif, inisiatif, keswadayaan, kesetaraan, kemitraan


kebebasan, keterbukaan, partisipatif, inisiatif, keswarkasaan, kesetaraan, kemitraan
kebebasan, keterbukaan, partisipatif, keswadayaan, kesetaraan, kemitraan
 
kebebasan, keterbukaan, partisipatif, inisiatif, keswarkasaan, keswadayaan, kesetaraan, kemitraan

Feedback

Prinsip-prinsip Penumbuhan Poktan


a. kebebasan, artinya menghargai setiap Petani untuk berkelompok sesuai keinginan dan kepentingan
bersama;
b. keterbukaan, artinya kegiatan Poktan harus dilaksanakan dengan memperhatikan aspirasi anggota;
c. partisipatif, artinya semua anggota terlibat dan memiliki hak serta kewajiban yang sama dalam
mengembangkan serta mengelola Poktan (merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan
mengevaluasi);
d. keswadayaan, artinya pengembangan kemampuan menggali potensi setiap anggota dalam penyediaan
dana, sarana produksi, dan pemanfaatan sumberdaya untuk mewujudkan kemandirian Poktan;
e. kesetaraan, artinya hubungan antar Pelaku Utama dan Pelaku Usaha harus merupakan mitra sejajar; dan
f. kemitraan, artinya kerjasama berdasarkan prinsip saling membutuhkan, saling menghargai, saling
menguntungkan, dan saling memperkuat antar Pelaku Utama dan Pelaku Usaha.

 
Pelaksanaan Penumbuhan Poktan melalui tahapan Persiapan Penumbuhan Poktan dan Proses Penumbuhan
Poktan, yang merupakan proses penumbuhan poktan adalah *
5/5

Penyuluh Pertanian mengidentifikasi melalui pengumpulan data dan informasi Petani yang belum menjadi
anggota Poktan
Penyuluh Pertanian menjelaskan kepada tokoh-tokoh Petani dan aparat desa tentang pengertian, ruang
lingkup, tujuan, dan manfaat membentuk Poktan untuk kepentingan Usahatani serta hidup bermasyarakat;
proses penumbuhan; dan penyusunan rencana kerja.
Penyuluh Pertanian melakukan pertemuan kelompok-kelompok atau kelembagaan sosial dan pertemuan di
tingkat RW/dusun dalam satu desa/kelurahan
menyepakati pembentukan Poktan yang dituangkan dalam surat pernyataan dengan diketahui Penyuluh
Pertanian
 

Feedback

Proses Penumbuhan Poktan


1) Penyuluh Pertanian melakukan sosialisasi tentang penumbuhan Poktan kepada tokoh-tokoh Petani
setempat dan aparat desa/kelurahan;
2) pertemuan atau musyawarah Petani yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, pamong desa/kelurahan, instansi
terkait, dengan didampingi Penyuluh Pertanian;
3) menyepakati pembentukan Poktan yang dituangkan dalam surat pernyataan dengan diketahui Penyuluh
Pertanian;
4) pengurus Poktan terdiri atas Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan seksi-seksi sesuai unit usaha yang dimiliki,
dengan syarat sebagai berikut:
a) dipilih dari dan oleh perwakilan anggota secara demokratis;
b) berdomisili di wilayah Poktan;
c) mampu membaca dan menulis;
d) tidak berstatus sebagai aparat/ PNS/ pamong desa;
e) memiliki waktu yang cukup untuk memajukan Poktan; dan
f) memiliki semangat, motivasi dan kemampuan memimpin Poktan.
5) setiap Poktan melakukan pertemuan lanjutan dengan dihadiri seluruh anggota untuk menyusun dan/atau
menetapkan rencana kerja; dan
6) setiap Poktan harus didaftarkan di satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan dan
datanya dimuat dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN).

 
Pengembangan Poktan diarahkan pada hal berikut, kecuali *
5/5

rapat anggota, rapat pengurus, dan rapat lainnya


 
penguatan Poktan menjadi Kelembagaan Petani yang kuat dan mandiri
peningkatan kemampuan anggota dalam pengembangan agribisnis
peningkatan kemampuan Poktan dalam menjalankan fungsinya

Feedback

Pengembangan Poktan diarahkan pada


(a) penguatan Poktan menjadi Kelembagaan Petani yang kuat dan mandiri;
(b) peningkatan kemampuan anggota dalam pengembangan agribisnis; dan
(c) peningkatan kemampuan Poktan dalam menjalankan fungsinya.

rapat anggota, rapat pengurus, dan rapat lainnya merupakan salah satu dari penguatan Poktan menjadi
Kelembagaan Petani yang kuat dan mandiri

 
Upaya peningkatan kemampuan anggota dalam mengembangkan Usahatani, meliputi:  *
5/5

memperlancar proses identifikasi kebutuhan dan masalah dalam menyusun rencana dan memecahkan
masalah dalam usahataninya
menumbuhkembangkan kreativitas dan prakarsa anggota untuk memanfaatkan setiap peluang usaha,
informasi, dan akses permodalan
meningkatkan kemampuan anggota dalam mengelola Usahatani secara komersial, berkelanjutan dan ramah
lingkungan
a, b dan c benar
 

Feedback

Upaya peningkatan kemampuan anggota dalam mengembangkan Usahatani, meliputi:


a. memperlancar proses identifikasi kebutuhan dan masalah dalam menyusun rencana dan memecahkan
masalah dalam usahataninya;
b. meningkatkan kemampuan anggota dalam menganalisis potensi pasar, peluang usaha, potensi wilayah dan
sumber daya yang dimiliki, untuk mengembangkan komoditi yang diusahakan guna memberikan keuntungan
yang optimal;
c. menumbuhkembangkan kreativitas dan prakarsa anggota untuk memanfaatkan setiap peluang usaha,
informasi, dan akses permodalan;
d. meningkatkan kemampuan anggota dalam mengelola Usahatani secara komersial, berkelanjutan dan
ramah lingkungan;
e. meningkatkan kemampuan anggota dalam menganalisis potensi usaha menjadi unit usaha yang dapat
memenuhi kebutuhan pasar dari aspek kuantitas, kualitas dan kontinuitas;
f. mengembangkan kemampuan anggota dalam menghasilkan teknologi spesifik lokasi; dan
g. mendorong dan mengadvokasi anggota agar mau dan mampu melaksanakan kegiatan simpan-pinjam guna
pengembangan modal Usahatani.

 
Poktan merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama, baik di antara sesama Petani dalam Poktan dan
antarpoktan maupun dengan pihak lain, sehingga diharapkan Usahatani lebih efisien dan mampu
menghadapi ancaman, tantangan, hambatan serta lebih menguntungkan *
5/5

wahana kerja sama


 
kelas belajar
unit produksi
a dan c salah

Feedback

kelas belajar: Poktan merupakan wadah belajar mengajar bagi anggota untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap agar tumbuh dan berkembang menjadi Usahatani yang mandiri melalui pemanfaatan
dan akses kepada sumber informasi dan teknologi sehingga dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan
serta kehidupan yang lebih baik;
wahana kerja sama: Poktan merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama, baik di antara sesama Petani
dalam Poktan dan antarpoktan maupun dengan pihak lain, sehingga diharapkan Usahatani lebih efisien dan
mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan serta lebih menguntungkan; dan
unit produksi: Usahatani masing-masing anggota Poktan secara keseluruhan merupakan satu kesatuan usaha
yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi usaha, dengan menjaga kuantitas, kualitas dan
kontinuitas.

 
Kelembagaan Petani ditumbuhkembangkan untuk memenuhi kelayakan usaha skala ekonomi dan efisiensi
usaha, sehingga berfungsi sebagai *
5/5

unit usaha penyedia sarana dan prasarana produksi, unit Usahatani/produksi, unit usaha pengolahan, unit
usaha pemasaran
unit usaha penyedia sarana dan prasarana produksi, unit Usahatani/produksi, unit usaha pemasaran dan unit
usaha keuangan mikro (simpan pinjam).
unit usaha penyedia sarana dan prasarana produksi, unit usaha pendidikan petani, unit Usahatani/produksi,
unit usaha pengolahan, unit usaha pemasaran dan unit usaha keuangan mikro (simpan pinjam).
unit usaha penyedia sarana dan prasarana produksi, unit Usahatani/produksi, unit usaha pengolahan, unit
usaha pemasaran dan unit usaha keuangan mikro (simpan pinjam).
 

Feedback

Kelembagaan Petani ditumbuhkembangkan untuk memenuhi kelayakan usaha skala ekonomi dan efisiensi
usaha, sehingga berfungsi sebagai
1. unit usaha penyedia sarana dan prasarana produksi,
2. unit Usahatani/produksi,
3. unit usaha pengolahan,
4. unit usaha pemasaran dan unit usaha keuangan mikro (simpan pinjam).

 
Yang bukan Ciri Gapoktan adalah *
5/5

pengembangan komoditas produk unggulan yang merupakan industri Pertanian perdesaan


 
menyusun dan melaksanakan rencana kerja Gapoktan sesuai dengan kesepakatan dan melakukan evaluasi
secara partisipatif
memfasilitasi kegiatan usaha bersama mulai dari sektor hulu sampai dengan sektor hilir
memfasilitasi Usahatani secara komersial berorientasi agribisnis

Feedback

Ciri Gapoktan
a. memiliki aturan/norma tertulis yang disepakati dan ditaati bersama;
b. melaksanakan pertemuan berkala dan berkesinambungan, antara lain rapat anggota dan rapat pengurus;
c. menyusun dan melaksanakan rencana kerja Gapoktan sesuai dengan kesepakatan dan melakukan evaluasi
secara partisipatif;
d. memfasilitasi kegiatan usaha bersama mulai dari sektor hulu sampai dengan sektor hilir;
e. memfasilitasi Usahatani secara komersial berorientasi agribisnis;
f. melayani informasi dan teknologi bagi Usahatani anggota Poktan yang bergabung dalam Gapoktan dan
Petani lainnya;
g. menjalin kerjasama melalui kemitraan usaha antara Gapoktan dengan pihak lain; dan
h. melakukan pemupukan modal usaha, baik melalui iuran anggota maupun dari penyisihan hasil usaha
Gapoktan dan sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat.

Jawaban tersebut merupakan Unsur pengikat Gapoktan

 
kegiatan pengembangan usaha melalui kerjasama kemitraan untuk meningkatkan posisi tawar Gapoktan
mulai dari sektorhulu sampai hilir; dan manfaat bagi Petani sekitar dengan memberikan kemudahan
memperoleh sarana dan prasarana produksi, modal, informasi, teknologi, pemasaran, dan lain-lain.
merupakan *
5/5

Ciri Gapoktan
Fungsi Gapoktan
Unsur Pengikat Gapoktan
 
semua salah

Feedback

Unsur pengikat Gapoktan meliputi adanya:


a. tujuan untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi Usahatani;
b. pengurus dan pengelola unit-unit usaha Gapoktan yang profesional untuk memajukan Usahatani Gapoktan
sesuai permintaan pasar dan kebutuhan anggota;
c. pengembangan komoditas produk unggulan yang merupakan industri Pertanian perdesaan;
d. kegiatan pengembangan usaha melalui kerjasama kemitraan untuk meningkatkan posisi tawar Gapoktan
mulai dari sector hulu sampai hilir; dan
e. manfaat bagi Petani sekitar dengan memberikan kemudahan memperoleh sarana dan prasarana produksi,
modal, informasi, teknologi, pemasaran, dan lain-lain.

 
Gapoktan dapat memberikan pelayanan, baik berupa penggunaan alat mesin Pertanian maupun teknologi
dalam pengolahan hasil produksi komoditas, mencakup proses pengolahan, sortasi/grading dan pengepakan
untuk meningkatkan nilai tambah produk. Merupakan fungsi gapoktan sebagai *
5/5

Unit Usaha Penyedia Sarana dan Prasarana Produksi


Unit Usahatani/Produksi
Unit Usaha Pengolahan
 
Unit Usaha Pemasaran dan Unit Usaha Keuangan Mikro (simpan-pinjam)

Feedback

Fungsi Gapoktan
a. Unit Usaha Penyedia Sarana dan Prasarana Produksi
Gapoktan sebagai fasilitator layanan kepada seluruh anggota untuk memenuhi kebutuhan sarana produksi
antara lain pupuk, benih bersertifikat, pestisida, alat mesin Pertanian, dan permodalan Usahatani yang
bersumber dari kredit/permodalan Usahatani maupun dari swadana Petani/sisa hasil usaha.
b. Unit Usahatani/Produksi
Gapoktan memiliki unit usaha yang memproduksi komoditas untuk memenuhi kebutuhan anggotanya dan
kebutuhan pasar sehingga dapat menjamin kuantitas, kualitas, dan kontinuitas hasil.
c. Unit Usaha Pengolahan
Gapoktan dapat memberikan pelayanan, baik berupa penggunaan alat mesin Pertanian maupun teknologi
dalam pengolahan hasil produksi komoditas, mencakup proses pengolahan, sortasi/grading dan pengepakan
untuk meningkatkan nilai tambah produk.
d. Unit Usaha Pemasaran
Gapoktan dapat memberikan pelayanan/fasilitasi pemasaran hasil Pertanian anggotanya, baik dalam bentuk
pengembangan jejaring dan kemitraan usaha dengan pihak lain, maupun pemasaran langsung. Dalam
pengembangannya, Gapoktan memberikan pelayanan informasi harga komoditas kepada anggotanya agar
tumbuh dan berkembang menjadi Usahatani mandiri.
e. Unit Usaha Keuangan Mikro (simpan-pinjam)
Gapoktan dapat memfasilitasi permodalan Usahatani kepada anggota melalui kredit/permodalan Usahatani
maupun dari swadana Petani/sisa hasil usaha.

 
kebebasan, kesepahaman, partisipatif, kesukarelaan, keswakarsaan, keterpaduan dan kemitraan, merupakan  *
5/5

Prinsip-prinsip Penumbuhan penyuluh swadaya


Prinsip-prinsip Penumbuhan KEP
Prinsip-prinsip Penumbuhan poktan
Prinsip-prinsip Penumbuhan Gapoktan
 

Feedback

Prinsip-prinsip Penumbuhan Gapoktan


a. kebebasan, artinya Gapoktan dapat mengembangkan unit jasa/usaha otonom sesuai kebutuhan, seperti unit
Usahatani/produksi, unit usaha pengolahan, unit usaha pemasaran dan unit usaha keuangan mikro/simpan
pinjam serta unit jasa penunjang lainnya;
b. kesepahaman, artinya anggota Gapoktan memahami tujuan dan manfaat dari Gapoktan;
c. partisipatif, artinya anggota Gapoktan memiliki peluang yang sama dalam pengambilan keputusan dalam
pengelolaan dan pengembangan usaha Gapoktan;
d. kesukarelaan, artinya keanggotaan Gapoktan bersifat sukarela (atas dasar kesadaran sendiri) tanpa
paksaan;
e. keswakarsaan, artinya penumbuhan Gapoktan didasarkan pada kemauan, kebutuhan dan inisiatif para
anggota Gapoktan;
f. keterpaduan, artinya penumbuhan Gapoktan didasarkan pada keinginan saling mendukung dan saling
melengkapi antar anggota untuk memperkuat dan mengembangkan usahataninya; dan
g. kemitraan, artinya pengembangan pola-pola kerjasama dalam Gapoktan melalui kemitraan usaha
berdasarkan prinsip saling membutuhkan, saling menghargai, saling menguntungkan dan saling memperkuat.

 
Penyuluh Pertanian melakukan identifikasi terhadap potensi Poktan-poktan, melalui pengumpulan data dan
informasiperkembangan Poktan, merupakan salah satu tahapan Penumbuhan Gapoktan…..  *
5/5

Tahap Persiapan
 
Tahap Proses Penumbuhan Gapoktan
a dan b benar
a dan b salah

Feedback
tahapan Persiapan Penumbuhan Gapoktan :
1) Penyuluh Pertanian melakukan identifikasi terhadap potensi Poktan-poktan, melalui pengumpulan data dan
informasi perkembangan Poktan, antara lain:
a) kondisi Usahatani dari Poktan;
b) Poktan yang belum menjadi anggota Gapoktan;
c) tingkat pemahaman Poktan tentang Gapoktan; dan/atau
d) klasifikasi kemampuan Poktan dari aspek manajemen dan kepemimpinan yang dikaitkan dengan fungsi
Poktan.

2) Penyuluh Pertanian memberikan penjelasan data dan informasi kepada tokoh Petani setempat serta
apparat desa/kelurahan mengenai:
a) pengertian tentang Gapoktan, meliputi ruang lingkup, tujuan dan manfaat menumbuhkan Gapoktan;
b) proses dan langkah-langkah penumbuhan Gapoktan; dan
c) penyusunan rencana kerja dan cara kerja Gapoktan.

 
seluruh rangkaian pengembangan kemampuan pengetahuan, keterampilan, serta sikap pelaku utama dan
pelaku usaha melalui penyuluhan. Merupakan pengertian dari *
5/5

Sistem Penyuluhan Pertanian


 
Penyuluhan Pertanian
Kebijakan Penyuluhan Pertanian
Metode Penyuluhan Pertanian

Feedback

Penyuluhan Pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau
dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Kebijakan Penyuluhan Pertanian adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar
rencana dalam pelaksanaan penyuluhan.

Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan oleh penyuluh
pertanian kepada Pelaku Utama dan Pelaku Usaha agar mereka tahu, mau, dan mampu menolong, dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, sumber daya lainnya sebagai upaya
untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan
kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

 
lembaga yang ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk petani guna memperkuat dan memperjuangkan
kepentingan petani. Merupakan pengertian dari *
5/5
Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Pemerintah
Kelembagaan Ekonomi Petani
Kelembagaan Penyuluhan Swadaya
Kelembagaan Petani
 

Feedback

Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Pemerintah adalah lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah dan
pemerintah daerah untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi Penyuluhan Pertanian.

Kelembagaan Ekonomi Petani yang selanjutnya disingkat KEP adalah lembaga yang melaksanakan kegiatan
usaha tani yang dibentuk oleh, dari, dan untuk petani, guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha
tani, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.

Kelembagaan Penyuluhan Swadaya adalah kelembagaan penyuluhan desa/kelurahan yang bersifat non
struktural yang dibentuk dan dikelola secara partisipatif oleh Pelaku Utama, baik perorangan maupun
kelompok.

 
petani muda yang memiliki kemampuan inovasi bidang pertanian untuk dirinya sendiri dan lingkungannya
adalah *
5/5

Penyuluh Pertanian Swasta


Penyuluh Pertanian Swadaya
Penyuluh Pertanian
Pemuda Tani Inovatif
 

Feedback

Penyuluh Pertanian Swasta adalah penyuluh yang berasal dari dunia usaha dan/atau lembaga yang
mempunyai kompetensi dalam Penyuluhan Pertanian.

Penyuluh Pertanian Swadaya adalah Pelaku Utama yang berhasil dalam usahanya dan warga masyarakat
lainnya yang dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh.

Penyuluh Pertanian adalah perorangan warga negara Indonesia yang melakukan kegiatan Penyuluhan
Pertanian.

 
Yang bukan merupakan tujuan di keluarkannya Permentan No 3 Tahun 2018 Tentang pedoman
penyelenggaraan penyuluh pertanian adalah untuk meningkatkan……... *
5/5

Jumlah dan pendistribusian sarana dan prasarana pertanian kepada petani


 
kualitas penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian
peran dan partisipasi aktif petani, Kelembagaan Petani, dan KEP
kontribusi Penyuluhan Pertanian dalam pencapaian produksi dan produktivitas komoditas strategis nasional
dan komoditas lain yang ditetapkan

Feedback

Peraturan Menteri ini bertujuan untuk meningkatkan:


a. kualitas penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian;
b. peran dan partisipasi aktif petani, Kelembagaan Petani, dan KEP; dan
c. kontribusi Penyuluhan Pertanian dalam pencapaian produksi dan produktivitas komoditas strategis
nasional dan komoditas lain yang ditetapkan.

 
Berikut ini yang bukan merupakan Kebijakan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian adalah  *
5/5

pengembangan kemitraan dalam penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian untuk penguatan Kelembagaan


Penyuluhan Pertanian, Kelembagaan Petani, dan KEP
peningkatan nilai tambah dan daya saing produk Pertanian melalui keterpaduan sistem agribisnis hulu-hilir,
teknologi tepat guna, dan teknologi informasi
pengembangan Kelembagaan Petani melalui peningkatan profesionalisme dalam berusaha tani untuk
pembangunan Pertanian berkelanjutan
 
fasilitasi pengembangan kemandirian dan profesionalisme Penyuluh Pertanian melalui peningkatan
kompetensi profesi, dan lembaga sertifikasi profesi, dan pemenuhan prasarana, sarana, dan pembiayaan
penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian.

Feedback

Kebijakan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian meliputi:


a. pengembangan kemitraan dalam penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian untuk penguatan Kelembagaan
Penyuluhan Pertanian, Kelembagaan Petani, dan KEP;
b. peningkatan nilai tambah dan daya saing produk Pertanian melalui keterpaduan sistem agribisnis hulu-
hilir, teknologi tepat guna, dan teknologi informasi
c. fasilitasi pengembangan kemandirian dan profesionalisme Penyuluh Pertanian melalui peningkatan
kompetensi profesi, dan lembaga sertifikasi profesi; dan
d. pemenuhan prasarana, sarana, dan pembiayaan penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian.

Jawaban tersebut merupakan Strategi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

 
Berikut ini yang bukan merupakan strategi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian adalah  *
5/5

penguatan fungsi Kelembagaan Penyuluhan Pertanian sebagai penggerak utama penyelenggaraan


Penyuluhan Pertanian pada masing-masing wilayah administrasi pemerintahan
penguatan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Pemerintah, Swadaya, dan Swasta
 
fasilitasi penguatan posisi tawar petani dalam sistem agribisnis hulu-hilir melalui penumbuhan dan
pengembangan KEP, serta penguatan aksesibilitas informasi agribisnis berbasis teknologi informasi (cyber
extension)
peningkatan peran serta pemerintah daerah dan swasta dalam pemenuhan dan pengembangan prasarana dan
sarana, serta pembiayaan penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

Feedback

Strategi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian meliputi :


a. penguatan fungsi Kelembagaan Penyuluhan Pertanian sebagai penggerak utama penyelenggaraan
Penyuluhan Pertanian pada masing-masing wilayah administrasi pemerintahan;
b. fasilitasi penguatan posisi tawar petani dalam sistem agribisnis hulu-hilir melalui penumbuhan dan
pengembangan KEP, serta penguatan aksesibilitas informasi agribisnis berbasis teknologi informasi (cyber
extension);
c. pengembangan Kelembagaan Petani melalui peningkatan profesionalisme dalam berusaha tani untuk
pembangunan Pertanian berkelanjutan;
d. peningkatan peran serta pemerintah daerah dan swasta dalam pemenuhan dan pengembangan prasarana
dan sarana, serta pembiayaan penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian;
e. peningkatan kualitas ketenagaan Penyuluhan Pertanian melalui penataan, penempatan, dan pelatihan
peningkatan profesionalisme; dan
f. peningkatan sinergitas antarpemangku kepentingan dalam penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian.

Jawaban tersebut merupakan Strategi penguatan Sistem Penyuluhan Pertanian yang terpadu, berbasis
kawasan Pertanian dan berkelanjutan

 
pengembangan Penyuluhan Pertanian melalui kerjasama kemitraan pemerintah dan swasta (Public Private
Partnership). Merupakan salah satu dari *
5/5

Strategi penguatan Sistem Penyuluhan Pertanian yang terpadu, berbasis kawasan Pertanian dan
berkelanjutan
 
Program Penyuluhan Pertanian
penguatan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Pemerintah, Swadaya, dan Swasta
Strategi penyuluhan pertanian berkelanjutan

Feedback

Strategi penguatan Sistem Penyuluhan Pertanian yang terpadu, berbasis kawasan Pertanian dan
berkelanjutan meliputi :
a. penguatan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Pemerintah, Swadaya, dan Swasta;
b. penguatan ketenagaan Penyuluhan Pertanian Pemerintah, Swadaya, dan Swasta;
c. penguatan penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian partisipatif, terpadu, dan berkelanjutan;
d. penguatan peran pemerintah daerah dan swasta dalam penyediaan prasarana dan sarana Penyuluhan
Pertanian; dan
e. pengembangan Penyuluhan Pertanian melalui kerjasama kemitraan pemerintah dan swasta (Public Private
Partnership).

 
Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Pemerintah terdiri atas, Kecuali *
5/5

Badan PPSDMP di Pusat, Dinas yang menyelenggarakan fungsi Penyuluhan Pertanian di daerah provinsi
Dinas yang menyelenggarakan fungsi Penyuluhan Pertanian di daerah kabupaten/kota
Balai Penyuluhan Pertanian di kecamatan
Kelembagaan KEP
 

Feedback

Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Pemerintah terdiri atas:


a. Badan PPSDMP di Pusat;
b. Dinas yang menyelenggarakan fungsi Penyuluhan Pertanian di daerah provinsi:
c. Dinas yang menyelenggarakan fungsi Penyuluhan Pertanian di daerah kabupaten/kota; dan
d. Balai Penyuluhan Pertanian di kecamatan.

Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swadaya berbentuk :


Kelembagaan Petani, dan KEP atau Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang melakukan fungsi Penyuluhan
Pertanian.

 
Dinas yang menyelenggarakan fungsi Penyuluhan Pertanian di daerah kabupaten/kota melaksanakan tugas
sebagai berikut, kecuali *
5/5

menyusun kebijakan dan programa Penyuluhan Pertanian kabupaten/kota yang sejalan dengan kebijakan
dan programa Penyuluhan Pertanian provinsi dan nasional
menyusun programa Penyuluhan Pertanian kecamatan sejalan dengan programa Penyuluhan Pertanian
kabupaten/kota
 
melaksanakan Penyuluhan Pertanian dan mengembangkan mekanisme, tata kerja, dan Metode Penyuluhan
Pertanian
menumbuhkan Penyuluh Pertanian Swadaya dan Pemuda Tani Inovatif

Feedback

Dinas yang menyelenggarakan fungsi Penyuluhan Pertanian di daerah kabupaten/kota melaksanakan tugas:
a. menyusun kebijakan dan programa Penyuluhan Pertanian kabupaten/kota yang sejalan dengan kebijakan
dan programa Penyuluhan Pertanian provinsi dan nasional;
b. melaksanakan Penyuluhan Pertanian dan mengembangkan mekanisme, tata kerja, dan Metode Penyuluhan
Pertanian;
c. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, pengemasan, dan penyebaran Materi Penyuluhan Pertanian bagi
Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
d. melaksanakan pembinaan pengembangan kerja sama, kemitraan, pengelolaan kelembagaan, ketenagaan,
sarana dan prasarana, serta pembiayaan Penyuluhan Pertanian;
e. menumbuhkan Penyuluh Pertanian Swadaya dan Pemuda Tani Inovatif;
f. melakukan inventarisasi dan validasi Penyuluh Pertanian Swasta;
g. menumbuhkan, mengembangkan dan memfasilitasi kelembagaan dan forum kegiatan bagi Pelaku Utama
dan Pelaku Usaha;
h. menumbuhkan KEP;
i. melaksanakan peningkatan kapasitas Penyuluh Pertanian PNS, THL-TB Penyuluh Pertanian, Penyuluh
Pertanian Swadaya, dan Penyuluh Pertanian Swasta melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan;
j. mengembangkan sistem manajemen informasi Penyuluhan Pertanian;

k. melaksanakan penyeliaan, pemantauan, dan evaluasi Penyuluhan Pertanian; dan


l. fasilitasi alokasi dan distribusi sumber daya Penyuluhan Pertanian.

Pada jawaban merupakan tugas Balai Penyuluhan Pertanian

 
Balai Penyuluhan Pertanian merupakan unit kerja nonstruktural dinas yang menyelenggarakan fungsi
Penyuluhan Pertanian kabupaten/kota. Yang bukan merupakan tugas Balai Penyuluhan Pertanian adalah  *
5/5

mengembangkan sistem manajemen informasi Penyuluhan Pertanian


 
menyusun programa Penyuluhan Pertanian kecamatan sejalan dengan programa Penyuluhan Pertanian
kabupaten/kota
menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi, sarana produksi, pembiayaan, dan pasar
memfasilitasi pengembangan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swadaya di desa/kelurahan (posluhdes)

Feedback

Balai Penyuluhan Pertanian melaksanakan tugas:


a. menyusun programa Penyuluhan Pertanian kecamatan sejalan dengan programa Penyuluhan Pertanian
kabupaten/kota;
b. melaksanakan Penyuluhan Pertanian berdasarkan programa Penyuluhan Pertanian;
c. menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi, sarana produksi, pembiayaan, dan pasar;
d. memfasilitasi pengembangan kelembagaan dan kemitraan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
e. memfasilitasi peningkatan kapasitas Penyuluh Pertanian PNS, THL-TB Penyuluh Pertanian, Penyuluh
Pertanian Swadaya dan Penyuluh Pertanian Swasta melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan;
f. melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan pengembangan model usaha tani bagi Pelaku
Utama dan Pelaku Usaha;
g. memfasilitasi pengembangan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swadaya di desa/kelurahan (posluhdes);
dan
h. mengembangkan Metode Penyuluhan Pertanian sesuai dengan karakteristik daerah dan kearifan lokal.

Jawaban tersebut merupakan tugas Dinas yang menyelenggarakan fungsi Penyuluhan Pertanian di daerah
kabupaten/kota
 
Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swadaya merupakan lembaga yang melakukan fungsi Penyuluhan
Pertanian, berikut ini yang bukan merupakan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swadaya adalah  *
5/5

Kelembagaan Petani
KEP
Koperasi swasta
 
Badan Usaha Milik Petani (BUMP)

Feedback

Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swadaya berbentuk Kelembagaan Petani, dan KEP atau Badan Usaha
Milik Petani (BUMP) yang melakukan fungsi Penyuluhan Pertanian.

 
Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swadaya berbentuk Kelembagaan Petani, dan KEP atau Badan Usaha
Milik Petani (BUMP), yang bukan merupakan Kelembagaan Petani adalah *
5/5

kelompok tani, gabungan kelompok tani


asosiasi komoditas Pertanian, dewan komoditas Pertanian nasional
Kelembagaan Petani yang dibentuk oleh para petani
Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swasta
 

Feedback

Kelembagaan Petani meliputi :


kelompok tani
gabungan kelompok tani
asosiasi komoditas Pertanian
dewan komoditas Pertanian nasional, dan
Kelembagaan Petani yang dibentuk oleh para petani.

 
Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swadaya dan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swasta berfungsi
sebagai mitra kerja Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Pemerintah untuk memperkuat fungsi Penyuluhan
Pertanian dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Tugas kelembagaan tersebut adalah, kecuali  *
5/5

menyusun perencanaan Penyuluhan Pertanian yang terintegrasi dengan programa Penyuluhan Pertanian
menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi, sarana produksi, pembiayaan, dan pasar
 
melaksanakan pertemuan dengan Penyuluh Pertanian dan Pelaku Utama sesuai dengan kebutuhan
membentuk forum, jaringan, dan kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha

Feedback
Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swadaya dan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swasta
melaksanakan tugas:
a. menyusun perencanaan Penyuluhan Pertanian yang terintegrasi dengan programa Penyuluhan Pertanian;
b. melaksanakan pertemuan dengan Penyuluh Pertanian dan Pelaku Utama sesuai dengan kebutuhan;
c. membentuk forum, jaringan, dan kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
d. melaksanakan kegiatan rembug, pertemuan teknis, lokakarya lapangan, serta temu lapang Pelaku Utama
dan Pelaku Usaha;
e. menjalin kemitraan usaha dengan berbagai pihak dengan dasar saling menguntungkan;
f. menumbuh kembangkan kepemimpinan, kewirausahaan serta kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha;
g. menyampaikan informasi Pertanian dan teknologi usaha kepada sesama Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
h. mengelola lembaga pendidikan dan pelatihan Pertanian serta perdesaan Swadaya bagi Pelaku Utama dan
Pelaku Usaha;
i. melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usaha tani bagi Pelaku
Utama dan Pelaku Usaha;
j. melaksanakan kajian mandiri untuk pemecahan masalah, pengembangan model usaha, pemberian umpan
balik, dan kajian teknologi; dan
k. melakukan pemantauan pelaksanaan Penyuluhan Pertanian yang difasilitasi oleh Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha.

Jawaban tersebut merupakan tugas Balai Penyuluhan Pertanian

 
Pos Penyuluhan Pertanian desa/kelurahan berfungsi sebagai tempat pertemuan para Penyuluh Pertanian,
Pelaku Utama dan Pelaku Usaha untuk: *
5/5

menyusun programa Penyuluhan Pertanian


melaksanakan Penyuluhan Pertanian di desa/kelurahan
menginventarisasi permasalahan dan upaya pemecahannya
Semua benar
 
Semua salah

Feedback

Pos Penyuluhan Pertanian desa/kelurahan berfungsi sebagai tempat pertemuan para Penyuluh Pertanian,
Pelaku Utama dan Pelaku Usaha untuk:
a. menyusun programa Penyuluhan Pertanian;
b. melaksanakan Penyuluhan Pertanian di desa/kelurahan;
c. menginventarisasi permasalahan dan upaya pemecahannya;
d. melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usaha tani bagi Pelaku
Utama dan Pelaku Usaha;
e. menumbuhkembangkan kepemimpinan, kewirausahaan, serta kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha;
f. melaksanakan kegiatan rembug tani, pertemuan teknis, temu lapang, dan Metode Penyuluhan Pertanian
lainnya bagi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
g. memfasilitasi layanan informasi, konsultasi, pelatihan bagi Pelaku Utama serta Pelaku Usaha; dan
h. memfasilitasi forum penyuluhan perdesaan.

 
Komisi Penyuluhan Pertanian melaksanakan tugas memberikan masukan kepada gubernur sebagai bahan
penyusunan kebijakan dan strategi Penyuluhan Pertanian provinsi adalah *
5/5

komisi penyuluhan pertanian nasional


komisi Penyuluhan Pertanian provinsi
 
komisi Penyuluhan Pertanian wilayah
komisi Penyuluhan Pertanian kabupaten/kota

Feedback

Komisi Penyuluhan Pertanian meliputi komisi penyuluhan pertanian nasional, komisi Penyuluhan Pertanian
provinsi, dan komisi Penyuluhan Pertanian kabupaten/kota.
Komisi Penyuluhan Pertanian tersebut melaksanakan tugas memberikan masukan kepada:
a. Menteri Pertanian sebagai bahan penyusunan kebijakan dan strategi Penyuluhan Pertanian nasional;
b. gubernur sebagai bahan penyusunan kebijakan dan strategi Penyuluhan Pertanian provinsi;
c. bupati/wali kota sebagai bahan penyusunan kebijakan dan Strategi Penyuluhan Pertanian kabupaten/kota.

 
Direktorat jenderal atau badan lingkup Kementerian Pertanian, perguruan tinggi, dan instansi terkait lain.
Merupakan *
5/5

Kelembagaan Penyuluhan Pertanian


Kelembagaan Pendukung Penyuluhan Pertanian
 
Kelembagaan Pendamping Penyuluhan Pertanian
Kelembagaan Pendukung dan pendamping Penyuluhan Pertanian

Feedback

(1) Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Pemerintah bersinergi dengan kelembagaan pendukung Penyuluhan
Pertanian.
(2) Kelembagaan pendukung Penyuluhan Pertanian meliputi direktorat jenderal atau badan lingkup
Kementerian Pertanian, perguruan tinggi, dan instansi terkait lain.
(3) Direktorat jenderal atau badan lingkup Kementerian Pertanian dan instansi terkait lain menyediakan
program peningkatan produksi, prasarana, dan sarana Pertanian, inovasi teknologi, dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia Pertanian.
(4) Perguruan tinggi menyediakan inovasi teknologi dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Pertanian.
(5) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia Pertanian dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis pusat
dan unit pelaksana teknis dinas daerah yang menyelenggarakan fungsi pendidikan, pelatihan, dan/atau
pengkajian.
 
Ketenagaan Penyuluhan Pertanian berperan sebagai *
5/5

Fasilitator dan dinamisator dalam Penyuluhan Pertanian


 
Pemimpin dalam Penyuluhan Pertanian
Pengawas dalam Penyuluhan Pertanian
Sebagai pemimpin dalam Penyuluhan Pertanian

Feedback

Ketenagaan Penyuluhan Pertanian berperan sebagai fasilitator dan dinamisator dalam Penyuluhan
Pertanian.

 
Ketenagaan Penyuluhan Pertanian meliputi *
5/5

Penyuluh Pertanian PNS


THL-TB Penyuluh Pertanian
Penyuluh Pertanian Swadaya, dan Penyuluh Pertanian Swasta.
a, b dan c benar
 

Feedback

Ketenagaan Penyuluhan Pertanian meliputi :


Penyuluh Pertanian PNS,
THL-TB Penyuluh Pertanian,
Penyuluh Pertanian Swadaya, dan
Penyuluh Pertanian Swasta.

 
Ketenagaan Penyuluhan Pertanian dilakukan penataan untuk meningkatkan kompetensi dan efektivitas
penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian.Penataan tersebut dilaksanakan melalui  *
5/5

Pemetaan, pengangkatan atau penetapan, penempatan, peningkatan kompetensi, dan sertifikasi kompetensi.
 
Perumusan, pengangkatan atau penetapan, penempatan, peningkatan kompetensi, dan sertifikasi
kompetensi.
Perumusan, pemetaan, pengangkatan, pemindahan, peningkatan kompetensi, dan uji kompetensi.
Perumusan, pemetaan, pengangkatan atau penetapan, pemindahan, peningkatan kompetensi, dan uji
kompetensi.

Feedback
Penataan dilaksanakan melalui :
pemetaan,
pengangkatan atau penetapan,
penempatan,
peningkatan kompetensi, dan
sertifikasi kompetensi.

 
Pemetaan ketenagaan Penyuluhan Pertanian memperhatikan kebutuhan pembangunan Pertanian masing-
masing subsektor di setiap wilayah berdasarkan hal berikut kecuali *
5/5

potensi wilayah dan beban kerja


jumlah rumah tangga petani
jumlah kelompok tani dan gabungan kelompok tani
 
rasio antara ketersediaan dan kebutuhan Penyuluh Pertanian

Feedback

Pemetaan ketenagaan Penyuluhan Pertanian memperhatikan kebutuhan pembangunan Pertanian masing-


masing subsektor di setiap wilayah berdasarkan:
a. potensi wilayah;
b. beban kerja;
c. jumlah rumah tangga petani; dan
d. rasio antara ketersediaan dan kebutuhan Penyuluh Pertanian.

 
Penempatan Penyuluh Pertanian Swadaya dan Penyuluh Pertanian Swasta, dilaksanakan untuk
mengembangkan, Kecuali *
5/5

rumah tangga petani


 
kawasan Pertanian
teknologi Pertanian
kemitraan Pelaku Utama, Pelaku Usaha, dan Swasta

Feedback

Penempatan Penyuluh Pertanian Swadaya dan Penyuluh Pertanian Swasta dilaksanakan sebagai mitra kerja
Penyuluh Pertanian PNS.

Penempatan Penyuluh Pertanian Swadaya dan Penyuluh Pertanian Swasta, dilaksanakan untuk
mengembangkan:
a. kawasan Pertanian;
b. teknologi Pertanian; dan
c. kemitraan Pelaku Utama, Pelaku Usaha, dan Swasta.
 
Kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi standar kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan
kompetensi sosial kultural. Merupakan tujuan dari *
5/5

Peningkatan kompetensi Penyuluh PNS


Peningkatan kompetensi Penyuluh Swasta
Peningkatan kompetensi Penyuluh Swadaya
Peningkatan kompetensi Penyuluh Pertanian
 

Feedback

Peningkatan kompetensi Penyuluh Pertanian dilakukan untuk memenuhi standar kompetensi teknis,
kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial kultural.
Peningkatan kompetensi Penyuluh Pertanian dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan:
a. dasar terampil;
b. dasar ahli;
c. alih kelompok;
d. teknis; dan
e. kepemimpinan dan manajemen.

 
"Peningkatan kompetensi Penyuluh Pertanian dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan: (a). dasar
terampil; (b). dasar ahli; (c). alih kelompok; (d). teknis; (e). kepemimpinan dan manajemen. Pendidikan dan
pelatihan dilaksanakan untuk Penyuluh Pertanian PNS adalah *
5/5

a, b, c
a, b, c, d, e
a, b, c, d
 
c, d, e

Feedback

Pendidikan dan pelatihan untuk Penyuluh Pertanian PNS adalah


a, b, c, d
Pendidikan dan pelatihan untuk THL TB Penyuluh Pertanian, Penyuluh Pertanian Swadaya, dan Penyuluh
Pertanian Swasta adalah
d dan e

 
Pendidikan dan pelatihan teknis, kepemimpinan dan manajemen untuk Penyuluh Pertanian Swadaya dan
Penyuluh Pertanian Swasta diarahkan untuk *
5/5

meningkatkan kemampuan metodologi Penyuluhan Pertanian, teknis Pertanian, serta kepemimpinan dan
manajemen
 
meningkatkan kemampuan dalam memfasilitasi proses belajar, metodologi Penyuluhan Pertanian, teknis
Pertanian, dan kewirausahaan.
meningkatkan kemampuan metodologi Penyuluhan Pertanian, dan manajemen
meningkatkan kemampuan dalam memfasilitasi proses belajar, manajemen, dan kewirausahaan.

Feedback

Pendidikan dan pelatihan teknis, kepemimpinan dan manajemen untuk Penyuluh Pertanian Swadaya dan
Penyuluh Pertanian Swasta diarahkan untuk meningkatkan kemampuan metodologi Penyuluhan Pertanian,
teknis Pertanian, serta kepemimpinan dan manajemen.

Pendidikan dan pelatihan teknis untuk THL TB Penyuluh Pertanian diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan dalam memfasilitasi proses belajar, metodologi Penyuluhan Pertanian, teknis Pertanian, dan
kewirausahaan.

 
Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian mengacu pada: *
5/5

peran serta Pelaku Utama dan Pelaku Usaha


kerjasama antar kelembagaan.
programa, materi dan metode.
 
programa, materi dan metode, perilaku pelaku utama

Feedback

Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian mengacu pada:


a. programa;
b. materi; dan
c. metode.

Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian bertumpu pada:


a. peran serta Pelaku Utama dan Pelaku Usaha; dan
b. kerjasama antarkelembagaan dan antara kelembagaan.

 
Tim Penyusun Programa yang beranggotakan paling sedikit pimpinan balai Penyuluhan Pertanian, Penyuluh
Pertanian, kepala seksi pembangunan kecamatan, dan perwakilan kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha. Adalah
5/5

Tim Penyusun Programa Kabupaten/Kota


Tim Penyusun Programa Kecamatan
 
Tim Penyusun Programa Desa/Kelurahan
Tim Penyusun Programa Pusat
Feedback

Programa Penyuluhan Pertanian desa/kelurahan disusun oleh tim yang beranggotakan paling sedikit ketua
pos penyuluhan desa/kelurahan, kepala urusan pembangunan desa/kelurahan, Penyuluh Pertanian, dan
perwakilan kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha.

Programa Penyuluhan Pertanian kabupaten/kota, provinsi, nasional disusun oleh tim yang beranggotakan
paling kurang pejabat struktural yang melaksanakan tugas di bidang program, evaluasi, kelembagaan,
ketenagaan, penyelenggaraan, Penyuluh Pertanian, dan perwakilan kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha.

 
perpaduan antara rencana kerja pemerintah dengan aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha, serta pemangku
kepentingan lainnya yang disusun secara sistematis, sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan.
Merupakan *
5/5

Programa Penyuluhan Pertanian Nasional


Programa Penyuluhan Pertanian Provinsi
Programa Penyuluhan Pertanian Kabupaten/Kota
Programa Penyuluhan Pertanian Kecamatan dan Desa/Kelurahan
 

Feedback

Programa Penyuluhan Pertanian Nasional, Provinsi dan


Kabupaten/Kota adalah program penyelenggaraan Penyuluhan
Pertanian Pemerintah, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang
disusun secara sistematis dengan memperhatikan aspirasi pelaku
utama dan pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya
sebagai arah dan pengendali dalam pencapaian penyelenggaraan
Penyuluhan Pertanian.

 
"pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama dan pelaku usaha dalam penerapan inovasi teknologi
usaha tani dari hulu sampai hilir. *
5/5

Lingkungan Usaha Tani


Kemampuan petani
Non Perilaku
Perilaku
 

Feedback

Lingkungan Usaha Tani adalah kondisi ketersediaan prasarana dan


sarana usaha yang meliputi saluran irigasi, agro input, alat mesin
pertanian pra panen, panen, pasca panen dan pengolahan hasil,
distribusi dan pemasaran, serta kebijakan yang mempengaruhi
usaha tani.

Non Perilaku adalah kondisi yang mempengaruhi keberhasilan usaha


tani pelaku utama dan pelaku usaha, berkaitan dengan ketersediaan
prasarana dan sarana pendukung usaha tani.

 
jenis-jenis komoditas yang ditetapkan sebagai komoditas prioritas di tingkat nasional karena perannya yang
strategis dalam pencapaian ketahanan pangan nasional. *
5/5

Komoditas Pertanian Strategis Nasional


 
Komoditas Unggulan
Komoditas Utama
Komoditas Skala Nasional

Feedback

Komoditas Unggulan adalah jenis-jenis komoditas pangan yang


potensial dikembangkan di daerah-daerah tertentu sesuai dengan
kondisi agroekosistem setempat.

 
Salah satu prinsip penyusunan programa Penyuluhan Pertanian adalah SMART, yaitu  *
5/5

programa Penyuluhan Pertanian pada setiap tingkat administrasi pemerintahan mempunyai hubungan yang
bersifat selaras dan saling memperkuat.
evaluasi programa Penyuluhan Pertanian dilakukan dengan membandingkan rencana dengan pelaksanaan
programa penyuluhan sebelumnya guna mengetahui tingkat capaian, rasionalitas, ketepatan waktu dan
permasalahan yang dihadapi.
perumusan tujuan dilakukan dengan memperhatikan kriteria khas, dapat diukur, dapat dikerjakan/dapat
dilakukan, sesuai kemampuan dan memiliki batasan waktu untuk mencapai tujuan.
 
perumusan tujuan dilakukan dengan memperhatikan aspek khalayak sasaran, perubahan Perilaku yang
dikehendaki, kondisi yang akan dicapai, dan derajat kondisi yang akan dicapai.

Feedback

Prinsip penyusunan programa Penyuluhan Pertanian, sebagai berikut:


Partisipatif; Bermanfaat; Terpadu; Sinergi; Transparan; demokratis; Bertanggung gugat; Specific,
Measurable, Actionary, Realistic, Time Frame (SMART); Audience, Behaviour, Condition, Degree (ABCD)

Sinergi, yaitu programa Penyuluhan Pertanian pada setiap tingkat


administrasi pemerintahan mempunyai hubungan yang bersifat
selaras dan saling memperkuat.
Bertanggung gugat, yaitu evaluasi programa Penyuluhan Pertanian
dilakukan dengan membandingkan rencana dengan pelaksanaan
programa penyuluhan sebelumnya guna mengetahui tingkat capaian,
rasionalitas, ketepatan waktu dan permasalahan yang dihadapi.

Audience, Behaviour, Condition, Degree (ABCD) yaitu perumusan


tujuan dilakukan dengan memperhatikan aspek khalayak sasaran,
perubahan Perilaku yang dikehendaki, kondisi yang akan dicapai,
dan derajat kondisi yang akan dicapai.

 
Tim penyusun programa mempunyai tugas sebagai berikut, kecuali *
5/5

Melakukan Sistem Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian dan Lingkungan Usaha Tani


 
Melakukan analisis keadaan pada masing-masing wilayah kerja
Melaksanakan evaluasi pelaksanaan programa Penyuluhan Pertanian tahun sebelumnya
Menyiapkan Rembugtani Desa atau Mimbar Sarasehan kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional

Feedback

Tim penyusun programa mempunyai tugas sebagai berikut:


1. Melakukan analisis keadaan pada masing-masing wilayah kerja;
2. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan programa Penyuluhan Pertanian tahun sebelumnya;
3. Menyiapkan Rembugtani Desa atau Mimbar Sarasehan kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi dan nasional;
4. Menyiapkan usulan indikatif dan kualitatif programa Penyuluhan
Pertanian (termasuk dukungan prasarana sarana dan pengaturan)
untuk diusulkan sebagai bahan pembahasan dalam Musrenbang
dalam bentuk daftar usulan kegiatan dan pembiayaan yang dilengkapi
dengan kerangka acuan;
5. Menyiapkan pertemuan penyusunan programa pada masing-masing
tingkat administrasi pemerintahan;
6. Melaksanakan penyusunan programa Penyuluhan Pertanian;
7. Melaporkan pelaksanaan kegiatan dan hasil penyusunan programa
Penyuluhan Pertanian kepada pimpinan unit kerja masing-masing.

 
Unsur merupakan substansi programa Penyuluhan Pertanian, terdiri dari keadaan, tujuan, permasalahan dan
rencana kegiatan yang dirumuskan pada saat penyusunan programa Penyuluhan Pertanian. Berikut ini yang
bukan merupakan rincian dari unsur tersebut adalah *
5/5

Perilaku dan Non Perilaku Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dalam usaha tani
upaya menciptakan Lingkungan Usaha Tani kondusif untuk mendukung pencapaian sasaran program
Komoditas Pertanian Strategis Nasional dan Komoditas Unggulan lainnya
Rencana kegiatan disajikan dalam bentuk matriks berupa matriks rencana kegiatan penyuluhan dan matriks
kemudahan pelayanan dan pengaturan, berisikan apa yang dilakukan dalam mencapai tujuan, sasaran, cara,
siapa yang melakukan, dimana, kapan, dan berapa biaya yang diperlukan.
Tahapan penyusunan programa dilakukan sesuai dengan skema : Perumusan keadaan, penetapan masalah,
penetapan rencana kegiatan
 

Feedback

Unsur merupakan substansi programa Penyuluhan Pertanian, terdiri


dari keadaan, tujuan, permasalahan dan rencana kegiatan yang
dirumuskan pada saat penyusunan programa Penyuluhan Pertanian,
dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Keadaan
Keadaan berisikan data dan informasi faktual mengenai:
a. potensi, produktivitas dan produksi Komoditas Pertanian
Strategis Nasional dan Komoditas Unggulan lain;
b. Perilaku dan Non Perilaku Pelaku Utama dan Pelaku Usaha
dalam usaha tani; dan
c. dukungan Sistem Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian dan
Lingkungan Usaha Tani.
2. Tujuan
Tujuan memuat pernyataan mengenai perubahan yang akan dicapai
dalam kurun waktu setahun berkaitan dengan:
a. Perilaku dan Non Perilaku Pelaku Utama dan Pelaku Usaha
dalam usaha tani;
b. dukungan sistem penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian; dan
c. upaya menciptakan Lingkungan Usaha Tani kondusif untuk
mendukung pencapaian sasaran program Komoditas Pertanian
Strategis Nasional dan Komoditas Unggulan lainnya.
3. Permasalahan
Permasalahan berkaitan dengan Perilaku dan Non Perilaku yang
menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau terjadinya perbedaan
antara kondisi saat ini (faktual) dengan kondisi yang akan dicapai.
4. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan disajikan dalam bentuk matriks berupa matriks
rencana kegiatan penyuluhan dan matriks kemudahan pelayanan
dan pengaturan, berisikan apa yang dilakukan dalam mencapai
tujuan, sasaran, cara, siapa yang melakukan, dimana, kapan, dan
berapa biaya yang diperlukan.

Jawaban tersebut bukan merupakan unsur tetapi merupakan Tahapan penyusunan programa

 
Perumusan keadaan di tingkat kecamatan dilakukan dengan mengolah dan menganalisis data, sehingga
menghasilkaninformasi (kualitatif dan kuantitatif) yang bersifat lebih operasional dan menggambarkan hal
sebagai berikut, kecuali *
5/5

Keragaan tingkat penerapan inovasi/teknologi yang direkomendasikan dalam usaha tani (misalnya belum
yakin, belum mau, belum terampil)
Keragaan kelas kemampuan kelompok tani termasuk Petani yang belum bergabung dalam kelompok
 
Keragaan Lingkungan Usaha Tani berupa ketersediaan sub terminal agribisnis, kios saprodi, lembaga
perbankan di desa
Keragaan pelaksanaan Sistem Kerja Latihan, Kunjungan dan Supervisi (LAKUSUSI).

Feedback

Perumusan keadaan di tingkat kecamatan dilakukan dengan


mengolah dan menganalisis data, sehingga menghasilkan
informasi (kualitatif dan kuantitatif) yang bersifat lebih
operasional dan menggambarkan hal sebagai berikut:
1) Produktivitas dan produksi komoditas pertanian strategis
nasional dan Komoditas Unggulan di kecamatan
dibandingkan dengan sasaran yang akan dicapai;
2) Keragaan tingkat penerapan inovasi/teknologi yang
direkomendasikan dalam usaha tani (misalnya belum yakin,
belum mau, belum terampil);
3) Keragaan kelembagaan Petani (Poktan, gapoktan, P3A, UPJA)
dan kelembagaan ekonomi Petani (koperasi pertanian);
4) Keragaan Lingkungan Usaha Tani berupa ketersediaan sub
terminal agribisnis, kios saprodi, lembaga perbankan di desa;
5) Keragaan prasarana dan sarana pendukung, antara lain
JITUT, JIDES, dan jalan usaha tani;
6) Keragaan Sistem Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian
meliputi kelembagaan penyuluhan desa (Pos Penyuluhan
Desa/Posluhdes), ketenagaan penyuluhan, pelaksanaan
penyuluhan, prasarana dan sarana penyuluhan, serta
pembiayaan penyuluhan;
7) Keragaan pelaksanaan Sistem Kerja Latihan, Kunjungan dan
Supervisi (LAKUSUSI).

Jawaban tersebut merupakan Perumusan keadaan di desa/kelurahan

 
Penetapan masalah di Desa/Kelurahan dilakukan dengan memperhatikan faktorfaktor penyebab belum
optimalnya dukungan terhadap pencapaian sasaran program Komoditas Pertanian Strategis Nasional dan
Komoditas Unggulan lainnya, salah satunya adalah Faktor yang bersifat Perilaku, yaitu  *
5/5
Faktor penyebab belum optimalnya dalam fasilitasi Petani dalam mengakses informasi teknologi, pasar dan
harga
Faktor penyebab belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan tani
faktor yang berkaitan dengan tingkat adopsi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha terhadap penerapan suatu
inovasi/ teknologi baru
 
faktor yang berkaitan dengan ketersediaan dan kondisi sarana prasarana pendukung usaha Pelaku Utama
dan Pelaku Usaha

Feedback

Penetapan masalah dilakukan dengan memperhatikan faktor faktor penyebab belum optimalnya dukungan
terhadap pencapaian sasaran program Komoditas Pertanian Strategis Nasional dan Komoditas Unggulan
lainnya, sebagai berikut:

1) Faktor penyebab belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan tani (kelompok tani dan gabungan
kelompok tani) dan kelembagaan ekonomi Petani di desa/kelurahan;

2) Faktor penyebab belum optimalnya pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, antara lain sebagai berikut:
a) pendampingan Petani dalam penyusunan RDK dan RDKK oleh Penyuluh pertanian;
b) fasilitasi Petani dalam mengakses informasi teknologi, pasar dan harga;
c) bimbingan penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai dengan Kalender Tanam (KATAM), pola tanam dan
pola usaha tani;
d) penyampaian umpan balik penerapan teknologi spesifik lokasi untuk disalurkan kepada BPTP;
e) bimbingan mengakses permodalan, sarana produksi dan pemasaran, menyusun rencana usaha tani dan
mengembangkan jejaring kerja dan kerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi usaha;
f) fasilitasi penumbuhkembangan kelembagaan Petani dan kelembagaan ekonomi Petani;
g) pelaksanaan Rembugtani Desa/kelurahan;
h) identifikasi potensi permasalahan dan upaya pemecahannya.

3) Faktor yang bersifat Perilaku, yaitu faktor yang berkaitan dengan tingkat adopsi Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha terhadap penerapan suatu inovasi/teknologi baru (misalnya belum yakin, belum mau atau belum
terampil menerapkan inovasi/teknologi yang direkomendasikan dalam usaha tani);
4) Faktor yang bersifat Non Perilaku, yaitu faktor yang berkaitan dengan ketersediaan dan kondisi sarana
prasarana pendukung usaha Pelaku Utama dan Pelaku Usaha, misalnya ketersediaan pupuk, benih/bibit,
pengairan atau permodalan usaha.

 
Penetapan rencana kegiatan di tingkat kecamatan dilakukan dengan mengisi matriks rencana kegiatan
penyuluhan, meliputi *
5/5

Peningkatan kemampuan (pengetahuan, sikap dan keterampilan) Pelaku Utama dan Pelaku Usaha
Penyediaan informasi teknologi/inovasi dan materi Penyuluhan Pertanian
Penyediaan data base penyuluhan berbasis Poktan dan gapoktan, serta data base ketenagaan Penyuluh
Semua benar
 
Feedback

Penetapan rencana kegiatan di tingkat kecamatan dilakukan dengan mengisi matriks rencana kegiatan
penyuluhan untuk mendukung pencapaian sasaran program Komoditas Pertanian Strategis Nasional dan
Komoditas Unggulan lain, meliputi:
1) Peningkatan kemampuan (pengetahuan, sikap dan keterampilan) Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
2) Penyediaan informasi teknologi/inovasi dan materi Penyuluhan Pertanian;
3) Penyediaan data base penyuluhan berbasis Poktan dan gapoktan, serta data base ketenagaan Penyuluh;
4) Peningkatan kemampuan Penyuluh pertanian (PNS, Swadaya dan Swasta) melalui proses pembelajaran
secara berkelanjutan;
5) Pelaksanaan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usaha tani bagi Pelaku
Utama dan Pelaku Usaha;
6) Fasilitasi pengembangan kelembagaan Petani/kelembagaan ekonomi Petani dan kemitraan.

 
Materi Penyuluhan Pertanian memuat unsur sebagai berikut, kecuali *
5/5

sesuai dengan kemampuan penyuluh pertanian


 
pengembangan sumber daya manusia
peningkatan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, ekonomi, manajemen, hukum, dan kelestarian
lingkungan
penguatan Kelembagaan Petani

Feedback

Materi Penyuluhan Pertanian disusun berdasarkan kebutuhan dan kepentingan Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha dengan memperhatikan kemanfaatan, kelestarian sumber daya pertanian, dan pengembangan kawasan
Pertanian. Materi Penyuluhan Pertanian sebagaimana dimaksud memuat unsur:
a. pengembangan sumber daya manusia;
b. peningkatan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, ekonomi, manajemen, hukum, dan kelestarian
lingkungan; dan
c. penguatan Kelembagaan Petani.

 
Materi Penyuluhan Pertanian diarahkan untuk mengembangkan kapasitas Pelaku Utama dan Pelaku Usaha.
Pengembangan kapasitas Pelaku Utama adalah untuk *
5/5

meningkatkan inovasi dan kreatifitas Pelaku Utama dalam berusahatani


meningkatkan rasa tanggung jawab pelaku utama terhadap sesama anggota kelompok
meningkatkan kapasitas manajerial pelaku utama sehinggan menjadi pelaku utama yang profesional
meningkatkan profesionalisme dan daya saing Pelaku Utama dalam globalisasi perdagangan regional dan
internasional
 

Feedback
Materi Penyuluhan Pertanian diarahkan untuk mengembangkan kapasitas Pelaku Utama dan Pelaku Usaha
dalam mengelola usaha tani yang menguntungkan dan ramah lingkungan untuk meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan.

Materi Penyuluhan Pertanian yang memuat teknologi dapat mencakup inovasi teknologi yang bersumber dari
pengetahuan tradisional.

Pengembangan kapasitas Pelaku Utama untuk meningkatkan profesionalisme dan daya saing Pelaku Utama
dalam globalisasi perdagangan regional dan internasional.

Peningkatan profesionalisme dan daya saing Pelaku Utama dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan
pelatihan serta sertifikasi kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

 
Jenis metode penyuluhan pertanian berdasarkan tujuan Pengembangan kreativitas dan inovasi antara lain  *
5/5

Temu Wicara, Temu Lapang, Temu Karya, Temu Usaha


 
Temu Wicara, Temu Akrab, Temu Lapang, Temu Karya, Temu Usaha
Temu Akrab, Ceramah, Demonstrasi
Rembuk Paripurna, Rembug Utama, Rembug Madya, Mimbar Sarasehan

Feedback

Jenis metode penyuluhan pertanian berdasarkan tujuan Pengembangan kreativitas dan inovasi antara lain:
a. Temu Wicara, dialog antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan pejabat pemerintah membicarakan
perkembangan dan pemecahan masalah pembangunan pertanian.
b. Temu Lapang (field day), pertemuan antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan penyuluh pertanian
dan/atau peneliti/ahli pertanian di lapangan untuk mendiskusikan keberhasilan usahatani dan/atau
mempelajari teknologi yang sudah diterapkan.
c. Temu Karya, pertemuan sesama pelaku utama dan pelaku usaha untuk tukar menukar informasi,
pengalaman dan gagasan dalam kegiatan usahatani.
d. Temu Usaha, pertemuan antar pelaku utama dengan pelaku usaha/ pengusaha dibidang agribisnis dan/atau
agroindustri agar terjadi tukar menukar informasi berupa peluang usaha, permodalan, teknologi produksi,
pasca panen, pengolahan hasil, serta pemasaran hasil, dengan harapan akan terjadi kontrak kerjasama.

 
Berikut ini merupakan Jenis metode penyuluhan pertanian berdasarkan tujuan adalah  *
5/5

Pengembangan kreativitas dan inovasi, Pengembangan kepemimpinan, Pengembangan kerukunan dengan


masyarakat
Kaji Terap, Karya Wisata, Kunjungan Rumah/Tempat Usaha, Kursus Tani, Magang di Bidang Pertanian,
Mimbar Sarasehan, Obrolan Sore, Pameran, Pemberian Penghargaan, Pemutaran Film, Pemasangan
Poster/Spanduk
Penyebaran Brosur, Folder, Leaflet dan Majalah, Perlombaan unjuk Ketangkasan, Diskusi, Pertemuan
Umum
a, b, c benar
 

Feedback

Jenis metode penyuluhan pertanian berdasarkan tujuan


1. Pengembangan kreativitas dan inovasi antara lain:
a. Temu Wicara,
b. Temu Lapang (field day),
c. Temu Karya,
d. Temu Usaha,

2. Pengembangan kepemimpinan antara lain:


a. Rembug Paripurna,
b. Rembug Utama,
c. Rembug Madya,
d. Mimbar Sarasehan,

3. Pengembangan kerukunan dengan masyarakat antara lain:


a. Temu Akrab,
b. Ceramah,
c. Demonstrasi,
Ditinjau dari materi, demonstrasi dibedakan atas :
(-) Demonstrasi cara,
(-) Demonstrasi hasil,
(-) Demonstrasi cara dan hasil,
Ditinjau dari luasan areal dan pelaksana demonstrasi dibedakan atas:
(-) Demonstrasi plot (Demplot),
(-) Demonstrasi usahatani (Dem farm),
(-) Demontrasi area (Dem area),

4. Kaji Terap
5. Karya Wisata
6. Kunjungan Rumah/Tempat Usaha
7. Kursus Tani
8. Magang di Bidang Pertanian
9. Mimbar Sarasehan
10.Obrolan Sore
11.Pameran
12.Pemberian Penghargaan
13.Pemutaran Film
14.Pemasangan Poster/Spanduk
15.Penyebaran Brosur, Folder, Leaflet dan Majalah
16.Perlombaan unjuk Ketangkasan
17.Diskusi
18.Pertemuan Umum
19.Siaran Pedesaan Melalui Radio
20.Temu Akrab
21.Temu Karya
22.Temu Lapang
23.Temu Tugas
24.Widyawisata

 
Pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan metode penyuluhan pertanian pada dasarnya dapat
digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu *
5/5

Tahapan dan kemampuan adopsi, sasaran, sumber daya, keadaan daerah dan kebijakan pemerintah
 
Tahapan Adopsi Inovasi dan kemampuan adopsi, sasaran, sumber daya, keadaan daerah dan kebijakan
pemerintah
Tahapan dan Kemampuan Adopsi Inovasi, sasaran, sumber daya, keadaan daerah dan kebijakan pemerintah
Tahapan dan Adopsi Inovasi, sasaran, sumber daya, keadaan daerah dan kebijakan pemerintah

Feedback

Dasar-Dasar pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan metode penyuluhan pertanian pada dasarnya
dapat digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu
1. tahapan dan kemampuan adopsi,
2. sasaran,
3. sumber daya,
4. keadaan daerah dan
5. kebijakan pemerintah.

 
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan metode penyuluhan antara lain: 1) Tingkat pengetahuan,
keterampilan dan sikap sasaran, 2) Sosial budaya mencakup antara lain adat kebiasaan, norma-norma yang
berlaku dan status kepemimpinan yang ada, 3) Jumlah sasaran yang hendak dicapai pada suatu waktu
tertentu.Hal ini dilihat dari aspek... *
5/5

aspek sumber daya penyuluhan


aspek kondisi daerah
aspek sosial budaya
aspek sasaran
 

Feedback

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan metode penyuluhan dari aspek sasaran antara lain:
- Tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran
- Sosial budaya mencakup antara lain adat kebiasaan, norma-norma yang berlaku dan status kepemimpinan
yang ada.
- Jumlah sasaran yang hendak dicapai pada suatu waktu tertentu.

 
Adopsi inovasi pada diri pelaku utama dan atau pelaku usaha berlangsung melalui serangkaian pengalaman
mental psikologis secara bertahap, tahapan yang dimaksud antara lain….. *
5/5

Tahap penumbuhan perhatian, Tahap penumbuhan minat, Tahap menetapkan


Tahap penumbuhan perhatian, Tahap menilai, Tahap mencoba, Tahap menetapkan
Tahap penumbuhan perhatian, Tahap penumbuhan minat, Tahap menilai, Tahap mencoba, Tahap
menetapkan
 
Tahap penumbuhan perhatian, Tahap penumbuhan minat, Tahap menilai, Tahap mencoba, Tahap
menetapkan, Tahap mengevaluasi

Feedback

Adopsi inovasi pada diri pelaku utama dan atau pelaku usaha berlangsung melalui serangkaian pengalaman
mental psikologis secara bertahap sebagai berikut:
-) Tahap penumbuhan perhatian, dimana pelaku utama dan/atau pelaku usaha sekedar mengetahui adanya
gagasan/ide atau praktek baru untuk pertama kalinya;
-) Tahap penumbuhan minat, dimana pelaku utama dan/atau pelaku usaha ingin mengetahui lebih banyak
perihal baru tadi, dan berusaha mencari informasi lebih lanjut;
-) Tahap menilai, dimana pelaku utama dan/atau pelaku usaha mampu membuat perbandingan;
-) Tahap mencoba, dimana pelaku utama dan/atau pelaku usaha mencoba gagasan baru atau praktek baru;
-) Tahap menetapkan, dimana pelaku utama dan/atau pelaku usaha menyakini gagasan atau praktek baru itu
dan menetapkan sepenuhnya secara berkelanjutan di dalam usahataninya.

 
Berdasarkan kemampuan adopsi inovasi, pelaku utama dapat dikelompokkan menjadi  *
5/5

inovator, penerap dini, penerap awal, penerap akhir, dan penolak.


 
inovator, penerap dini, penerap awal, dan penerap akhir.
inovator, penerap awal, penerap akhir, dan penolak.
inovator, penerap dini, penerap awal, penerap on-going, penerap akhir, dan penolak.

Feedback

Berdasarkan kemampuan adopsi inovasi, pelaku utama dapat dikelompokkan menjadi inovator, penerap dini,
penerap awal, penerap akhir, dan penolak.
Tahapan dan kemampuan pelaku utama dan pelaku usaha adopsi inovasi menentukan metode penyuluhan
pertanian yang akan digunakan.

 
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan metode penyuluhan dari aspek sumber daya penyuluhan
antara lain
5/5

Musim, Keadaan usahatani, Keadaan lapangan


Kebijakan Pemerintah atau pemerintah daerah
Kemampuan penyuluh, Materi penyuluhan,Sarana dan biaya penyuluhan
 
Kemampuan penyuluh, Materi penyuluhan,Sarana penyuluhan

Feedback

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan metode penyuluhan dari aspek sumber daya
penyuluhan antara lain:
-) Kemampuan penyuluh
-) Materi penyuluhan
-) Sarana dan biaya penyuluhan

 
pertemuan lengkap seluruh anggota pengurus organisasi pelaku utama dan pelaku usaha tingkat nasional/
provinsi/ kabupaten/kota ditambah utusan dari wilayah dibawahnya yang membahas masalah umum
pembangunan pertanian yang akan menjadi dasar kegiatan organisasi tingkat nasional. adalah  *
5/5

Rembug Utama,
Rembug Paripurna
 
Rembug Madya
Mimbar Sarasehan

Feedback

Jenis metode penyuluhan pertanian berdasarkan tujuan


Pengembangan kepemimpinan antara lain:
a. Rembug Paripurna, pertemuan lengkap seluruh anggota pengurus organisasi pelaku utama dan pelaku
usaha tingkat nasional/provinsi/kabupaten/kota ditambah utusan dari wilayah dibawahnya yang membahas
masalah umum pembangunan pertanian yang akan menjadi dasar kegiatan organisasi tingkat nasional.
b. Rembug Utama, pertemuan lengkap seluruh anggota pengurus organisasi pelaku utama dan pelaku usaha,
untuk menilai/mengevaluasi pelaksanaan kesepakatan program dan rencana kerja periode yang lalu, serta
menyusun kepengurusan nasional/provinsi/kabupaten/kota periode yang akan datang.
c. Rembug Madya, pertemuan para anggota pengurus organisasi pelaku utama dan pelaku usaha untuk
mendiskusikan dan mencari kesepakatan dalam pelaksanaan Pekan Nasional Pertemuan Pelaku Utama dan
Pelaku usaha pemecahan suatu masalah yang dihadapi untuk kemudian dilaksanakan oleh mereka sendiri
beserta kelompoknya.
d. Mimbar Sarasehan, pertemuan konsultasi secara berkala dan berkesinambungan antara pelaku utama dan
pelaku usaha andalan dengan pejabat pemerintah terutama lingkup pertanian untuk perencanaan dan
pelaksanaan program pembangunan pertanian.
 
peragaan cara kerja suatu teknologi, antara lain: demonstrasi cara pemupukan, demonstrasi cara penggunaan
alatperontok. Adalah *
5/5

Demonstrasi hasil
Demonstrasi plot (Demplot)
Demonstrasi cara
 
a dan c benar

Feedback

Demonstrasi, peragaan suatu teknologi (bahan, alat atau cara) dan atau hasil penerapannya secara nyata
yang dilakukan oleh demonstrator kepada pelaku utama dan pelaku usaha.
Ditinjau dari materi, demonstrasi dibedakan atas :
(-) Demonstrasi cara, peragaan cara kerja suatu teknologi, antara lain: demonstrasi cara pemupukan,
demonstrasi cara penggunaan alat perontok.
(-) Demonstrasi hasil, peragaan hasil penerapan teknologi, antara lain: demonstrasi hasil budidaya padi
varietas unggul, demonstrasi hasil penggunaan alat perontok padi.
(-) Demonstrasi cara dan hasil, gabungan peragaan cara dan hasil suatu teknologi.
Ditinjau dari luasan areal dan pelaksana demonstrasi dibedakan atas:
(-) Demonstrasi plot (Demplot), peragaan penerapan teknologi oleh petani perorangan dilahan usahataninya.
(-) Demonstrasi usahatani (Dem farm), peragaan penerapan teknologi oleh kelompoktani dalam hamparan
usahatani anggotanya.
(-) Demontrasi area (Dem area), peragaan penerapan teknologi secara bersama oleh gabungan kelompoktani
dalam hamparan usahatani anggotanya.

 
Usaha untuk memperlihatkan atau mempertunjukkan model, contoh, barang, peta, grafik, gambar, poster,
benda hidup dan sebagainya secara sistematik pada suatu tempat tertentu. Merupakan metode  *
5/5

Obrolan Sore
Pemasangan Poster/Spanduk
Penyebaran Brosur, Folder, Leaflet dan Majalah
Pameran
 

Feedback

Obrolan Sore : Percakapan antar pelaku utama yang dilakukan sore hari dengan santai dan akrab mengenai
pengembangan usahatani dan pembangunan pertanian.

Pameran : Usaha untuk memperlihatkan atau mempertunjukkan model, contoh, barang, peta, grafik, gambar,
poster, benda hidup dan sebagainya secara sistematik pada suatu tempat tertentu.

Pemasangan Poster/Spanduk : Merupakan metode penyuluhan dengan menggunakan gambar dan sedikit
katakata yang dicetak pada kertas/bahan lain yang berukuran tidak kurang dari 45 cm x 60 cm, dan
ditempelkan pada tempat-tempat yang sering dilalui orang atau yang sering digunakan sebagai tempat orang
berkumpul di luar suatu ruangan.

Penyebaran Brosur, Folder, Leaflet dan Majalah : Merupakan metode penyuluhan dengan menggunakan
brosur, folder, leaflet dan majalah yang dibagikan kepada masyarakat pada saat-saat tertentu, antara lain
pada saat pameran, kursus tani, temu wicara, temu karya dan lain-lain atau berlangganan khusus untuk
majalah.

 
Merupakan pertemuan antara petani dengan peneliti untuk saling tukar menukar informasi tentang teknologi
yang dihasilkan oleh peneliti dan umpan balik dari petani. Adalah *
5/5

Temu Lapang
Temu Tugas
Temu Akrab
Diskusi

Feedback

Temu Lapang (field day), pertemuan antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan penyuluh pertanian
dan/atau peneliti/ahli pertanian di lapangan untuk mendiskusikan keberhasilan usahatani dan/atau
mempelajari teknologi yang sudah diterapkan.

Temu Akrab, kegiatan pertemuan untuk menjalin keakraban antara pelaku utama dengan masyarakat
setempat/sekitar lokasi pertemuan.

Diskusi : Merupakan suatu pertemuan yang jumlah pesertanya tidak lebih dari 20 orang dan biasanya
diadakan untuk bertukar pendapat mengenai suatu kegiatan yang akan diselenggarakan, atau guna
mengumpulkan saran-saran untuk memecahkan permasalahan.

 
Hubungan kerja Penyuluh Pertanian Swadaya dengan Penyuluh Pertanian PNS dalam hal:  *
5/5

Membangun kerjasama dan kemitraan dengan pihak-pihak terkait dalam pengembangan usaha agribisnis
pelaku utama
Mendapatkan rekomendasi untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan hasil kesepakatan/kerjasama dan
kemitraan usaha agribisnis pelaku utama
Mengembangkan kerjasama dan kemitraan dengan pihakpihak terkait dalam pengembangan usaha
agribisnis pelaku utama dan pelaku usaha
 
Menyelaraskan dan mengakses kegiatan-kegiatan yang mendukung penyelenggaraan penyuluhan pertanian

Feedback
1. Hubungan kerja Penyuluh Pertanian Swadaya dengan Penyuluh Pertanian PNS dalam hal:
a. Menyusun Programa Penyuluhan Pertanian;
b. Menyusun materi penyuluhan pertanian;
c. Melaksanakan berbagai teknik usaha agribisnis;
d. Memecahkan masalah dalam pengembangan usaha agribisnis yang ada di wilayah kerjanya;
e. Mengembangkan kerjasama dan kemitraan dengan pihakpihak terkait dalam pengembangan usaha
agribisnis pelaku utama dan pelaku usaha

2. Hubungan kerja Penyuluh Pertanian Swasta dengan Penyuluh Pertanian PNS dalam hal :
a. Menyusun Programa Penyuluhan Pertanian;
b. Menyusun materi penyuluhan pertanian;
c. Melaksanakan berbagai teknik usaha agribisnis;
d. Memecahkan masalah dalam pengembangan usaha agribisnis yang ada di wilayah kerjanya;
e. Membangun kerjasama dan kemitraan dengan pihak-pihak terkait dalam pengembangan usaha agribisnis
pelaku utama.

3. Hubungan kerja Penyuluh Pertanian Swadaya dengan BPP dalam hal :


a. Mengkonsultasikan metodologi penyuluhan pertanian (materi, metode, dan media) yang bersifat kebijakan
maupun bersifat teknis usaha agribisnis;
b. Membangun kerjasama dan kemitraan dengan pihak-pihak terkait dalam pengembangan usaha agribisnis
pelaku utama;
c. Mendapatkan rekomendasi untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan hasil kesepakatan/kerjasama dan
kemitraan usaha agribisnis pelaku utama;

4. Hubungan kerja Penyuluh Pertanian Swasta dengan BPP dalam hal :


a. Mengkonsultasikan metodologi penyuluhan pertanian (materi, metode dan media) yang bersifat kebijakan
maupun bersifat teknis usaha agribisnis;
b. Membangun kerjasama dan kemitraan dengan pihak-pihak terkait dalam pengembangan usaha agribisnis
pelaku utama;
c. Mendapatkan rekomendasi untuk melaksanakan kegiatankegitan penyuluhan pertanian.

5. Hubungan kerja Penyuluh Pertanian Swadaya dengan Dinas Lingkup Pertanian dalam hal :
a. Mengkonsultasikan materi-materi teknis usaha agribisnis;
b. Menyelaraskan dan mengakses kegiatan-kegiatan yang mendukung penyelenggaraan penyuluhan pertanian

6. Hubungan kerja Penyuluh Pertanian Swasta dengan Dinas Lingkup Pertanian dalam hal :
a. Menyelaraskan dan mengakses kegiatan-kegiatan yang mendukung penyelenggaraan penyuluhan
pertanian;
b. Mendapatkan informasi tentang program pembangunan subsektor pertanian tanaman pangan, hortikultura,
peternakan dan perkebunan.

 
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian meliputi  *
5/5
pemberian bimbingan, pelatihan, arahan, supervisi dan persyaratan sertifikasi dan akreditasi jabatan serta
sistem kerja Penyuluh Pertanian.
 
pemberian bimbingan, pelatihan, supervisi dan persyaratan sertifikasi dan akreditasi jabatan serta sistem
kerja Penyuluh Pertanian.
pemberian bimbingan, pelatihan, arahan, dan supervisi.
pemberian bimbingan, pelatihan, arahan, monitoring, supervisi dan persyaratan sertifikasi dan akreditasi
jabatan serta sistem kerja Penyuluh Pertanian.

Feedback

Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian meliputi:


a. pemberian bimbingan;
b. pelatihan;
c. arahan;
d. supervisi; dan
e. persyaratan sertifikasi dan akreditasi jabatan serta sistem kerja Penyuluh Pertanian.

 
penilaian kinerja Penyuluh Pertanian berdasarkan indikator kinerja Penyuluh Pertanian. Penilaian kinerja
tersebut paling sedikit memperhatikan *
5/5

jumlah rumah tangga petani, luas dan karakteristik lahan


topografi wilayah kerja
Kelembagaan Petani, kreativitas dalam mengembangkan inovasi teknologi.
Semua benar
 

Feedback

Penilaian kinerja Penyuluh Pertanian paling sedikit memperhatikan:


a. jumlah rumah tangga petani;
b. luas dan karakteristik lahan;
c. topografi wilayah kerja;
d. Kelembagaan Petani; dan
e. kreativitas dalam mengembangkan inovasi teknologi.

 
pendekatan yang memadukan antara pelatihan bagi penyuluh yang ditindaklanjuti dengan Kunjungan berupa
pendampingan kepada Petani/Poktan secara terjadwal dan didukung dengan supervisi teknis dari penyuluh
senior serta ketersediaan informasi teknologi sebagai materi Kunjungan. merupakan pengertian  *
5/5

Latihan
Sistem Kerja LAKU SUSI
 
Supervisi
Kunjungan

Feedback

Sistem Kerja Latihan, Kunjungan, dan Supervisi yang selanjutnya disebut Sistem Kerja LAKU SUSI adalah
pendekatan yang memadukan antara pelatihan bagi penyuluh yang ditindaklanjuti dengan Kunjungan berupa
pendampingan kepada Petani/Poktan secara terjadwal dan didukung dengan supervisi teknis dari penyuluh
senior serta ketersediaan informasi teknologi sebagai materi Kunjungan.

Latihan adalah suatu kegiatan alih pengetahuan dan keterampilan, baik berupa teori maupun praktek dari
fasilitator kepada Penyuluh Pertanian melalui metode partisipatif untuk meningkatkan kemampuan
mendampingi dan membimbing Poktan.

Kunjungan adalah kegiatan pendampingan dan bimbingan Penyuluh Pertanian kepada Petani secara
personal dan dalam kelembagaan petani (Kelompok Tani/Gabungan Kelompok Tani/Kelembagaan Ekonomi
Petani).

Supervisi adalah pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan penyuluh dalam pengawalan dan
pendampingan kelembagaan petani agar sesuai dengan rencana dan sekaligus membantu memecahkan
permasalahan yang tidak bisa dipecahkan di lapangan.

 
Strategi pemantapan sistem penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian yang terpadu dan berkelanjutan untuk
mendukung Sistem kerja LAKU SUSI, meliputi hal berikut kecuali *
5/5

peningkatan kompetensi Penyuluh Pertanian melalui pelatihan/diklat (diklat dasar, diklat alih kelompok,
dan diklat teknis agribisnis)
 
peningkatan sinergitas penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian antarkelembagaan Penyuluhan Pertanian,
dinas teknis, dan lembaga penelitian
penguatan satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan sebagai Pusat Koordinasi
Program dan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Pertanian di Kecamatan
pemberdayaan Penyuluh Pertanian PNS, Swadaya dan Swasta

Feedback

Strategi pemantapan sistem penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian yang terpadu dan berkelanjutan untuk
mendukung Sistem kerja LAKU SUSI, meliputi:
1. peningkatan sinergitas penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian antarkelembagaan Penyuluhan Pertanian,
dinas teknis, dan lembaga penelitian;
2. penguatan satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan sebagai Pusat Koordinasi
Program dan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Pertanian di Kecamatan;
3. pemberdayaan Penyuluh Pertanian PNS, Swadaya dan Swasta;
4. pemberdayaan Kelembagaan Petani dan kelembagaan ekonomi Petani (BUMP) menjadi kelembagaan yang
mandiri dan berdaya saing;
5. pengembangan dan penyebaran informasi/materi Penyuluhan Pertanian melalui sistem teknologi, informasi
dan komunikasi pertanian; dan
6. peningkatan dukungan prasarana dan sarana Penyuluhan Pertanian.

Jawaba tersebut merupakan penjabaran dari point 3 yaitu Pemberdayaan Penyuluh Pertanian PNS, Swadaya
dan Swasta,

 
Pengembangan dan penyebaran informasi/materi Penyuluhan Pertanian melalui sistem teknologi, informasi
dan komunikasi pertanian, meliputi kecuali *
5/5

pengembangan sistem cyber extension dan SIMLUHTAN berbasis internet


penyusunan materi penyuluhan dan penyebarluasan informasi melalui media elektronik (televisi dan radio),
media cetak (Majalah Ekstensia, leaflet, brosur, liptan, dan poster), dan elearning
pengawalan dan pendampingan Penyuluh Pertanian dalam penyusunan RDK dan RDKK
 
pengembangan data base Penyuluhan Pertanian terintegrasi

Feedback

Pengembangan dan penyebaran informasi/materi Penyuluhan Pertanian melalui sistem teknologi, informasi
dan komunikasi pertanian, meliputi:
a. pengembangan sistem cyber extension dan SIMLUHTAN berbasis internet;
b. penyusunan materi penyuluhan dan penyebarluasan informasi melalui media elektronik (televisi dan radio),
media cetak (Majalah Ekstensia, leaflet, brosur, liptan, dan poster), dan elearning;
c. penyediaan informasi melalui tabloid dan majalah pertanian;
d. pengembangan database Penyuluhan Pertanian terintegrasi dalam bidang kelembagaan penyuluhan,
Kelembagaan Petani, dan ketenagaan penyuluhan;
e. peningkatan hubungan kerjasama antarkelembagaan yang melaksanakan tugas penyuluhan, satuan kerja
teknis, dan lembaga penelitian dalam diseminasi informasi teknologi; dan
f. pengembangan data base Penyuluhan Pertanian terintegrasi.

Jawaba tersebut merupakan penjabaran dari Pemberdayaan Petani, pelembagaan Petani dan kelembagaan
ekonomi Petani (BUMP) menjadi kelembagaan yang mandiri dan berdaya saing

 
Pemberdayaan Penyuluh Pertanian PNS, Swadaya dan Swasta, melalui: *
0/5

peningkatan kompetensi Penyuluh Pertanian melalui pelatihan/diklat (diklat dasar, diklat alih kelompok,
dan diklat teknis agribisnis)
 
bimbingan teknis/apresiasi/Latihan Kunjungan/magang/studi banding
uji kompetensi Penyuluh Pertanian
Semua benar

Correct answer
Semua benar
Feedback

Pemberdayaan Penyuluh Pertanian PNS, Swadaya dan Swasta, melalui:


a. peningkatan kompetensi Penyuluh Pertanian melalui pelatihan/diklat (diklat dasar, diklat alih kelompok,
dan diklat teknis agribisnis);
b. bimbingan teknis/apresiasi/Latihan Kunjungan/magang/studi banding;
c. uji kompetensi Penyuluh Pertanian;
d. penumbuhan dan pengembangan peran Penyuluh Pertanian Swadaya;
e. optimalisasi peran Penyuluh Pertanian Swasta; dan
f. evaluasi kinerja Penyuluh Pertanian PNS secara berkelanjutan dan berjenjang.

 
Pemberdayaan Petani, Kelembagaan Petani dan kelembagaan ekonomi Petani (BUMP) menjadi
kelembagaan yang mandiri dan berdaya saing, melalui kecuali *
5/5

pengembangan sistem cyber extension dan SIMLUHTAN berbasis internet


 
peningkatan manajemen pengelolaan Kelembagaan Petani dan kelembagaan ekonomi Petani
penumbuhan dan pengembangan Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes);
pengembangan Kelembagaan Petani dan KEP melalui pengembangan jejaring dan kemitraan usaha

Feedback

Pemberdayaan Petani, Kelembagaan Petani dan kelembagaan ekonomi Petani (BUMP) menjadi kelembagaan
yang mandiri dan berdaya saing, melalui:
a. peningkatan manajemen pengelolaan Kelembagaan Petani dan kelembagaan ekonomi Petani;
b. pemberdayaan Petani melalui pelatihan dan magang di bidang pangan, hortikultura, peternakan,
perkebunan, dan ketahanan pangan di P4S;
c. penumbuhan dan pengembangan Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes);
d. pemberdayaan masyarakat di daerah tertinggal melalui pengembangan masyarakat (Community
Development);
e. pengembangan Kelembagaan Petani dan KEP melalui pengembangan jejaring dan kemitraan usaha;
f. pengawalan dan pendampingan Penyuluh Pertanian di sentra produksi melalui rembug tani, kursus tani,
hari lapang Petani, dan lainnya;
g. pengawalan dan pendampingan Penyuluh Pertanian dalam penyusunan RDK dan RDKK;
h. peningkatan kemampuan Kelembagaan Petani dan KEP; dan
i. penumbuhan dan pengembangan Kelembagaan Petani (Poktan, Gapoktan) dan KEP.

Jawaban tersebut merupakan Pengembangan dan penyebaran informasi/materi Penyuluhan Pertanian melalui
sistem teknologi, informasi dan komunikasi pertanian

 
Materi Penyuluhan Pertanian disusun berdasarkan kebutuhan dan kepentingan Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha yang berisi unsur-unsur berikut *
5/5

Pengembangan sumber daya alam


pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
pengembangan kelembagaan petani, sumber daya alam, sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan
teknologi
pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan modal sosial, ilmu pengetahuan, teknologi,
informasi, ekonomi, manajemen, hukum, dan pelestarian lingkungan.
 

Feedback

Materi Penyuluhan Pertanian disusun berdasarkan kebutuhan dan kepentingan Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha yang berisi unsur-unsur: pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan modal sosial, ilmu
pengetahuan, teknologi, informasi, ekonomi, manajemen, hukum, dan pelestarian lingkungan.

 
Output dari rapat koordinasi dalam penetapan Jadwal LAKU SUSI adalah *
5/5

jadwal Latihan, jadwal Kunjungan, jadwal Supervisi, dan jadwal pertemuan di satuan kerja yang
melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan
 
jadwal Latihan, jadwal Kunjungan, dan jadwal Supervisi di satuan kerja yang melaksanakan tugas
penyuluhan di kecamatan
jadwal Latihan, jadwal Kunjungan, jadwal Supervisi, dan jadwal pertemuan di satuan kerja yang
melaksanakan tugas penyuluhan di desa/kelurahan dan kecamatan
Semua benar

Feedback

rapat koordinasi menghasilkan antara lain jadwal Latihan, jadwal Kunjungan, jadwal Supervisi, dan jadwal
pertemuan di satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan

 
Persiapan Pelatihan Penyuluh Pertanian di satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan
salah satunya adalah Menetapkan Materi Pelatihan. Langkah-langkah dalam menetapkan materi pelatihan
adalah: *
5/5

Identifikasi Potensi dan Masalah Pengembangan Usahatani di WKPP


Identifikasi Kebutuhan Materi Pelatihan
a dan b salah
a dan b benar
 

Feedback

Persiapan Pelatihan Penyuluh Pertanian di satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan
salah satunya adalah Menetapkan Materi Pelatihan, Materi pelatihan ditetapkan melalui langkah-langkah
berikut:
a) Identifikasi Potensi dan Masalah Pengembangan Usahatani di WKPP
(-) saat Kunjungan, Penyuluh Pertanian melakukan identifikasi potensi dan masalah yang dihadapi oleh
Petani/Poktan/Gapoktan/KEP, meliputi pengembangan Usahatani, manajemen Kelembagaan Petani dan lain-
lain
(-) berdasarkan hasil identifikasi potensi dan masalah pengembangan Usahatani, manajemen Kelembagaan
Petani dan lain-lain, ditetapkan urutan prioritas materi pelatihan yang dibutuhkan; dan
(-) menelaah Programa Penyuluhan Pertanian Desa/ Kelurahan dan Kecamatan pada tahun berjalan. Apabila
ada potensi dan masalah yang belum tercantum dalam programa, maka dapat dilakukan revisi terhadap
programa tersebut.

b) Identifikasi Kebutuhan Materi Pelatihan


“Materi pelatihan yang dibutuhkan” (dari hasil identifikasi potensi dan masalah) dibandingkan dengan
kemampuan Penyuluh Pertanian dalam memfasilitasi Petani melalui diskusi dengan semua Penyuluh
Pertanian pada pertemuan rutin hari ke V, minggu II di satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuh

Anda mungkin juga menyukai