Anda di halaman 1dari 56

Data Partisipan Latihan Soal No.

1 s/d 104
Total points425/520
 
SKB Penyuluh Pertanian

0 of 0 points
Nama : *

Sartopo

Kualifikasi *
SLTA Sederajat
Diploma III
Diploma IV / S 1

Latihan Soal No. 1 s/d 104


425 of 520 points
SKB Penyuluh Pertanian

 
Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan dibahas dalam….. *
5/5

UU No. 16 Tahun 2006


 
UU No. 17 Tahun 2006
UU No. 18 Tahun 2006
UU No. 19 Tahun 2006

 
Jumlah angka kredit kumulatif minimal untuk penyuluh pertanian adalah *
5/5

Min 80% angka kredit dari unsur utama dan max 20% dari unsur penunjang
 
Min 75% angka kredit dari unsur utama dan max 25% dari unsur penunjang
Min 70% angka kredit dari unsur utama dan max 30% dari unsur penunjang
Min 85% angka kredit dari unsur utama dan max 15% dari unsur penunjang

Feedback

Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap PNS untuk dapat diangkat
dalam jabatan dan kenaikan jenjang/pangkat Penyuluh Pertanian adalah:
a. paling kurang 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama; dan
b. paling banyak 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang.

 
Unsur kegiatan yang dinilai dalam pemberian angka kredit, terdiri dari unsur utama
dan unsur penunjang, yg bukan termasuk unsur utama adalah *
5/5

Pendidikan, Kegiatan persiapan penyuluhan pertanian


Pelaksanaan penyuluhan pertanian, evaluasi dan pelaporan
Pengembangan penyuluhan pertanian, dan pengembangan profesi
Kegiatan memantau perkembangan petani
 
Feedback

Unsur utama terdiri dari:


a. Pendidikan;
b. Kegiatan persiapan penyuluhan pertanian;
c. Pelaksanaan penyuluhan pertanian;
d. Evaluasi dan pelaporan;
e. Pengembangan penyuluhan pertanian; dan
f. Pengembangan profesi.

 
Peran serta dalam seminar/lokakarya/konferensi, Keanggotaan dalam Tim Penilai
Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Perolehan penghargaan/tanda jasa,
Pengajaran/pelatihan pada pendidikan dan pelatihan, Perolehan gelar kesarjanaan
lainnya, hal hal tersebut merupakan..... *
5/5

Penunjang tugas Penyuluh Pertanian


 
Pengembangan profesi
Pengembangan penyuluhan pertanian
Semua salah

Feedback

Penunjang tugas Penyuluh Pertanian, meliputi:


a. Peran serta dalam seminar/lokakarya/konferensi;
b, Keanggotaan dalam tim Penilai jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian;
c. Keanggotaan dalam dewan redaksi penerbitan di bidang pertanian;
d. Perolehan penghargaan/tanda jasa;
e. Pengajaran/pelatihan pada pendidikan dan pelatihan;
f . Keanggotaan dalam organisasi profesi;
g. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya.

 
Pengembangan penyuluhan pertanian, meliputi kecuali.... *
0/5

Penyusunan pedoman/juklak/juknis penyuluhan pertanian


 
Kajian kebijakan pengembangan penyuluhan pertanian
Pengembangan metode/sistem kerja penyuluhan pertanian
Pembuatan karya tulis ilmiah di bidang pertanian

Correct answer
Pembuatan karya tulis ilmiah di bidang pertanian

Feedback

Pengembangan penyuluhan pertanian, meliputi :


a, Penyusunan pedoman/juklak/juknis penyuluhan pertanian;
b. Kajian kebijakan pengembangan penyuluhan pertanian;
c. Pengembangan metode/sistem kerja penyuluhan pertanian,

Pengembangan profesi, meliputi:


a, Pembuatan karya tulis ilmiah di bidang pertanian;
b. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan-bahan lain di bidang pertanian;
c. Pemberian konsultasi di bidang pertanian yang bersifat konsep kepada institusi dan/atau
perorangan.

 
Berijazah serendah-rendahnya S.1/D.IV sesuai dengan kualifikasi pendidikan bidang
vffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff
ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffgh
nnpertanian, merupakan Syarat pengangkatan pertama tingkat *
5/5

Penyuluh pertanian ahli


 
Penyuluh pertanian terampil
Penyuluh pertanian terampil pelaksana
Penyuluh pertanian terampil pertama

Feedback

Pegawai Negeri Sipil yang di angkat untuk pertama kali dalam jabatan Penyuluh Pertanian Ahli
harus memenuhi syarat:
a, berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV di bidang Pertanian sesuai dengan kualifikasi
yang ditentukan;
b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a; dan
c. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3), paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
 
perorangan warga negara Indonesia atau korporasi yang dibentuk menurut hukum
Indonesia yang mengelola usaha pertanian, merupakan *
5/5

Pelaku usaha
 
Pelaku Utama
Pelaku Madya
Pelaku pendamping

Feedback

Pelaku utama adalah petani, pekebun, dan peternak, beserta keluarga


intinya,
Pelaku usaha adalah perorangan warga negara Indonesia atau
korporasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola
usaha pertanian.

 
petani, pekebun, dan peternak, beserta keluarga intinya, merupakan *
5/5

Pelaku usaha
Pelaku utama
 
Pelaku madya
salah semua

Feedback

Pelaku utama adalah petani, pekebun, dan peternak, beserta keluarga


intinya,
Pelaku usaha adalah perorangan warga negara Indonesia atau
korporasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola
usaha pertanian.

 
Pedoman penyelenggaraan penyuluh pertanian diatur dalam *
0/5

Permentan No. 03 Tahun 2018


Permentan No. 47 Tahun 2016
Permentan No. 52 Tahun 2009
 
Permentan No. 91 Tahun 2013

Correct answer
Permentan No. 03 Tahun 2018
 
pejabat fungsional yang dalam pelaksanaan pekerjaannya didasarkan atas disiplin
ilmu pengetahuan, metodologi dan teknik analisis tertentu, merupakan pengertian
dari..... *
5/5

Penyuluh pertanian terampil


Penyuluh pertanian terdidik
Penyuluh pertanian Ahli
 
Penyuluh pertanian Profefionalisme

Feedback

Penyuluh Pertanian Ahli adalah pejabat fungsional yang dalam


pelaksanaan pekerjaannya didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan,
metodologi dan teknik analisis tertentu

 
pejabat fungsional yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mempergunakan prosedur
dan teknik kerja tertentu, merupakan pengertian dari..... *
5/5

Penyuluh Pertanian Terampil


 
Penyuluh Pertanian Kompeten
Penyuluh Pertanian Ahli
Penyuluh Pertanian Profesionalisme

Feedback

Penyuluh Pertanian Terampil adalah pejabat fungsional yang dalam pelaksanaan pekerjaannya
mempergunakan prosedur dan teknik kerja tertentu.

 
Penyuluh bertugas memberikan dorongan kepada petani agar mau mengubah cara
berpikir, cara kerja dan cara hidup yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman,
perkembangan teknologi pertanian yang lebih maju. Dengan demikian seorang
penyuluh pertanian dalam melaksanakan tugasnya mempunyai peranan, kecuali.... *
0/5

Berperan sebagai pendidik


 
Berperan sebagai penghubung
Berperan sebagai pemimpin
Berperan sebagai penasihat
Correct answer
Berperan sebagai penghubung

Feedback

seorang penyuluh pertanian dalam melaksanakan tugasnya mempunyai peranan sebagai :


Pendidik, Pemimpin, dan Penasehat

 
petugas dari Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan
(BP4K) kabupaten/kota yang diperbantukan untuk memberikan pengarahan,
pembinaan, dan penyuluhan di bidang pertanian dengan basis administrasi
kecamatan, adalah.... *
0/5

Kepala BPP
 
Kabid bidang penyuluhan
Penyuluh pertanian PNS
Petugas survey

Correct answer
Penyuluh pertanian PNS

 
Penyuluh Pertanian Penyelia pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang /lIld, setiap
tahun sejak menduduki jenjang/pangkatnya wajib mengumpulkan paling kurang……
angka kredit dari tugas pokok Penyuluh Pertanian. *
0/5

25 (dua puluh lima)


 
17 (tujuh belas)
12 (dua belas)
10 (sepuluh)

Correct answer
10 (sepuluh)

Feedback

Penyuluh Pertanian Penyelia pangkat Penata Tingkat I, golongan


ruang/lIld, setiap tahun sejak menduduki jenjang/pangkatnya
wajib mengumpulkan paling kurang 10 (sepuluh) angka kredit dari
tugas pokok Penyuluh Pertanian.

 
Permenpan No 2 tahun 2008 mengatur tantang... *
5/5

tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan


tentang jabatan fungsional penyuluh pertanian dan angka kreditnya
 
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka Kreditnya
tentang penyuluhan dan komunikasi pertanian

 
Setiap penyuluh pertanian berkewajiban membuat laporan pelaksanaan kegiatan yang
telah diselenggarakannya, jadwal pelaksanaan pelaporan tersebut disampaikan
…….. *
5/5

Tiap bulan, setiap triwulan, setiap semester, setiap tahun


 
Tiap bulan, setiap caturwulan, setiap semester, setiap tahun
Tiap bulan, setiap semester, setiap tahun
Tiap bulan, setiap triwulan, setiap caturwulan, setiap semester, setiap tahun

 
Dalam pelaksanaannya, ada beberapa metode yang dapat diterapkan Penyuluh
Pertanian agar dapat berjalan efektif dan efisien, antara lain kecuali....... *
5/5

penyuluhan media massa (TV, radio, lieflet dan lain-lain)


metode penyuluhan individu (konsultasi pertanian).
metode penyuluhan kelompok (demonstrasi/peragaan teknologi, kursus tani, sekolah lapang dan
lain-lain)
Metode secara continue dilakukan oleh penyuluh
 
Feedback

Tidak ada yang namanya metode secara continue dilakukan oleh penyuluh

 
Kegiatan Penyuluh Pertanian Ahli Pertama adalah sebagai berikut, kecuali *
5/5

Mengumpulkan data potensi wilayah di tingkat kabupaten dan tingkat provinsi


Menyusun programa penyuluhan pertanian sebagai anggota, menyusun rencana kerja tahunan
penyuluh pertanian
Merencanakan sekolah lapang, merencanakan temu lapang/temu tugas/temu teknis/temu Karya
 
Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk brosur/bukleet, sound slide, materi
Pameran

Feedback

Rincian kegiatan Penyuluh Pertanian Pertama:


1. Mengumpulkan data potensi wilayah di tingkat kabupaten;
2, Mengumpulkan data potensi wilayah di tingkat provinsi;
3. Menyusun programa penyuluhan pertanian sebagai anggota;
4. Menyusun rencana kerja tahunan penyuluh pertanian;
5. Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk brosur/bukleet
6. Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk sound slide;
7. Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk materi Pameran;
8. Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada petani perorangan;
9. Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada kelompok tani;
10, Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada petani secara massal;
11. Melaksanakan temu wicara/temu teknologi/temu usaha;
12. Menjadi pramuwicara dalam perencanaan dan pelaksanaan pameran;
13. Mengajar kursus tani;
14. Mengembangkan kelompok tani dari Madya ke Utama;
15. Menyusun rencana kegiatan evaluasi pelaksanaan ditingkat Kabupaten;

Jawaban tersebut merupakan Rincian kegiatan Penyuluh Pertanian Penyelia

 
Yang bukan merupakan kegiatan persiapan penyuluhan pertanian adalah *
5/5

Identifikasi potensi wilayah


Penyusunan programa penyuluhan pertanian (tim);
Perencanaan penerapan metode penyuluhan pertanian
 
Penyusunan rencana kerja tahunan penyuluh pertanian

Feedback

Kegiatan persiapan penyuluhan pertanian, meliputi :


a. Identifikasi potensi wilayah;
b. Memandu penyusunan rencana usaha petani (RUK, RKK RKD, RKPD/PPP);
c. Penyusunan programa penyuluhan pertanian (tim);
d. Penyusunan rencana kerja tahunan penyuluh pertanian.

 
Tugas melakukan kegiatan persiapan penyuluhan pertanian, pelaksanaan penyuluhan
pertanian evaluasi dan pelaporan, serta pengembangan penyuluhan pertanian.
merupakan *
5/5

Tugas Pokok Penyuluh


 
Tugas utama penyuluh
Tugas tambahan Penyuluh
Fungsi penyuluh

Feedback

Tugas pokok Penyuluh Pertanian adalah melakukan kegiatan persiapan


penyuluhan pertanian, pelaksanaan penyuluhan pertanian evaluasi dan
pelaporan, serta pengembangan penyuluhan pertanian.

 
Pelaksanaan Pelatihan Penyuluh Pertanian di satuan kerja yang melaksanakan tugas
penyuluhan di kecamatan bertujuan untuk *
5/5

meningkatkan kemampuan penyuluh dalam memimpin petani


meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Penyuluh Pertanian tentang hal-hal nyata dan baru
sebagai materi dalam membina Petani/ Poktan/ Gapoktan/KEP
 
meningkatkan kapasitas pelaku utama dalam mengakses informasi dan teknologi
semua benar

Feedback

Pelaksanaan Pelatihan Penyuluh Pertanian di satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di
kecamatan Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Penyuluh
Pertanian tentang hal-hal nyata dan baru sebagai materi dalam membina Petani/Poktan/
Gapoktan/KEP;

 
materi pelatihan tentang penumbuhan dan penguatan Poktan, Gapoktan dan KEP
mengacu pada *
5/5

Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani


Buku I (Kelompok Tani Sebagai Kelas Belajar); Buku II(Kelompok Tani Sebagai Wahana
Kerjasama); Buku III (Kelompok Tani Sebagai Unit Produksi); Buku IV (Pembentukan
Koperasitani)
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani; Petunjuk Pelaksanaan
Peningkatan Kemampuan Kelompok Tani; dan Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan
Kelembagaan Ekonomi Petani.
Semua benar
 
Feedback

materi pelatihan dapat berasal dari:


a) materi pelatihan mengacu pada hasil identifikasi kebutuhan pelatihan
b) materi pelatihan tentang penumbuhan dan penguatan Poktan, Gapoktan dan KEP mengacu
pada:
1) Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani;
2) Buku I: Kelompok Tani Sebagai Kelas Belajar;
3) Buku II: Kelompok Tani Sebagai Wahana Kerjasama;
4) Buku III: Kelompok Tani Sebagai Unit Produksi;
5) Buku IV: Pembentukan Koperasitani;
6) Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani;
7) Petunjuk Pelaksanaan Peningkatan Kemampuan Kelompok Tani; dan
8) Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani.

 
Sebelum pelaksanaan Kunjungan Penyuluh Pertanian kepada
Petani/Poktan/Gapoktan/KEP, setiap Penyuluh Pertanian melakukan persiapan
sebagai berikut kecuali *
5/5

menyampaikan dan menyepakati rencana serta jadwal Kunjungan ke Poktan/Gapoktan/KEP


pada pertemuan Posluhdes/Rembug Tani
menyesuaikan Rencana Kegiatan Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTP) dengan jadwal
Kunjungan Poktan/Gapoktan
kunjungan Penyuluh Pertanian kepada Petani/Poktan/Gapoktan/KEP
 
Menetapkan metode penyampaian materi Kunjungan

Feedback

Sebelum pelaksanaan Kunjungan Penyuluh Pertanian kepada Petani/Poktan/Gapoktan/KEP, setiap


Penyuluh Pertanian melakukan persiapan sebagai berikut:
1) menyampaikan dan menyepakati rencana serta jadwal Kunjungan ke Poktan/Gapoktan/KEP
pada pertemuan Posluhdes/Rembug Tani;

2) frekuensi Kunjungan Penyuluh Pertanian ke Poktan/ Gapoktan/KEP minimal dua minggu sekali;

3) menyesuaikan Rencana Kegiatan Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTP) dengan jadwal


Kunjungan Poktan/Gapoktan;

4) menyediakan materi Kunjungan beserta alat peraganya yang dibutuhkan untuk membantu
pemecahan masalah yang dihadapi oleh Poktan/Gapoktan/KEP, antara lain:
a) mengembangkan Usahatani, meliputi antara lain:
(-) teknologi Usahatani spesifik lokasi;
(-) pengembangan Usahatani berbasis komoditas unggulan wilayah;
(-) program pembangunan pertanian yang sedang dan akan dikembangkan di desa/kelurahan
tersebut.
b) penumbuhan dan pengembangan Poktan/Gapoktan/ KEP; dan
c) peningkatan kapasitas SDM Petani/Poktan/ Gapoktan/KEP.

5) Menetapkan metode penyampaian materi Kunjungan


Metode penyampaian materi Kunjungan disesuaikan dengan materi Kunjungan, seperti materi untuk
peningkatan pengetahuan dengan metode ceramah dan diskusi, sedangkan materi untuk
meningkatkan keterampilan dengan metode praktik.

Jawaban tersebut merupakan Pelaksanaan Kunjungan


 
Pelaksanaan Kunjungan Penyuluh Pertanian kepada Petani/Poktan/Gapoktan/KEP
salah satunya adalah Mengumpulkan data dan informasi yang terkini sebagai bahan
masukan untuk SIMLUHTAN, adalah sebagai berikut *
0/5

data Poktan, data Gapoktan, data KEP, data luas lahan baku, luas tanam, luas panen, produksi
dan produktivitas komoditas strategis, permasalahan Petani/Poktan/Gapoktan/KEP.
data Poktan, data Gapoktan, data KEP, data luas lahan baku, luas tanam, produksi dan
produktivitas komoditas strategis, permasalahan Petani/Poktan/Gapoktan/KEP.
data Poktan, data Gapoktan, data KEP, data luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas
komoditas strategis, permasalahan Petani/Poktan/Gapoktan/KEP.
Salah semua
 
Correct answer
data Poktan, data Gapoktan, data KEP, data luas lahan baku, luas tanam, luas panen, produksi
dan produktivitas komoditas strategis, permasalahan Petani/Poktan/Gapoktan/KEP.

Feedback

kunjungan Penyuluh Pertanian kepada Petani/Poktan/ Gapoktan/KEP:


a) Melakukan pendampingan dan bimbingan berdasarkan materi Kunjungan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan Petani sesuai dengan materi Kunjungan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi Petani/Poktan/ Gapoktan/KEP.
b) Mengumpulkan data dan informasi yang terkini sebagai bahan masukan untuk SIMLUHTAN,
meliputi:
(1) data Poktan, sesuai dengan Format 4;
(2) data Gapoktan, sesuai dengan Format 5;
(3) data KEP, sesuai dengan Format 6;
(4) data luas lahan baku, luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas komoditas strategis,
sesuai dengan Format 7; dan
(5) permasalahan Petani/Poktan/Gapoktan/KEP.

 
membandingkan output kegiatan dengan rencana yang telah ditetapkan, juga
dirumuskan permasalahan yang menyebabkan tidak tercapainya hasil yang
diharapkan merupakan cara pelaksanaan *
5/5

Pelaporan
Evaluasi
Monitoring
 
b dan c benar

Feedback
Monitoring dilaksanakan dengan cara membandingkan output kegiatan dengan rencana yang telah
ditetapkan, juga dirumuskan permasalahan yang menyebabkan tidak tercapainya hasil yang
diharapkan.

Evaluasi dilakukan melalui pengumpulan dan penganalisisan data dan informasi secara sistematik
dengan mengikuti prosedur tertentu dan kaidah ilmiah serta diakui keabsahannya.

Hasil monitoring dan evaluasi LAKU SUSI dilaporkan secara periodic dan berjenjang mulai dari
desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi sampai dengan Pusat, untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, Penyuluh Pertanian dan petugas
lain perlu menyusun laporan sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan, perencanaan dan
penyusunan kebijakan tahun berikutnya.

 
Kegiatan monitoring meliputi persiapan dan pelaksanaan LAKU SUSI, untuk
mengetahui: kecuali *
5/5

keadaan dan ketersediaan fasilitas kerja LAKU SUSI


keadaan potensi wilayah
 
penilaian proses pelaksanaan LAKU SUSI
kinerja Penyuluh Pertanian dan petugas lainnya dalam pelaksanaan LAKU SUSI; dan
peningkatan SDM Petani dan Penyuluh Pertanian.

Feedback

Kegiatan monitoring meliputi persiapan dan pelaksanaan LAKU SUSI, untuk mengetahui:
1. keadaan dan ketersediaan fasilitas kerja LAKU SUSI;
2. penilaian proses pelaksanaan LAKU SUSI;
3. kinerja Penyuluh Pertanian dan petugas lainnya dalam pelaksanaan LAKU SUSI; dan
4. peningkatan SDM Petani dan Penyuluh Pertanian.

 
Evaluasi dilakukan untuk penilaian efektifitas dan efisiensi atas hasil suatu kegiatan
dengan membandingkan realisasi terhadap rencana serta dampak pelaksanaan LAKU
SUSI. Evaluasi LAKU SUSI meliputi, kecuali *
5/5

awal (pre-evaluation)
evaluasi proses (on-going evaluation)
evaluasi pertengahan (middle evaluation)
 
evaluasi akhir (post/terminal evaluation), evaluasi dampak (expost evaluation).

Feedback

Evaluasi dilakukan untuk penilaian efektifitas dan efisiensi atas hasil suatu kegiatan dengan
membandingkan realisasi terhadap rencana serta dampak pelaksanaan LAKU SUSI.
Evaluasi LAKU SUSI dilaksanakan secara teratur, baik evaluasi awal (pre-evaluation), evaluasi
proses (on-going evaluation), evaluasi akhir (post/terminal evaluation), maupun evaluasi dampak
(expost evaluation).

 
Penyuluh Pertanian menyampaikan laporan bulanan kepada Pimpinan satuan kerja
yang melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan, paling lambat setiap tanggal 2,
berisi antara lain *
5/5

pelaksanaan Kunjungan ke Poktan/Gapoktan/KEP


rekapitulasi data perkembangan Usahatani (luas tanam, luas panen, produksi, produktivitas, dan
standing crop) komoditas strategis prioritas nasional di setiap desa/kelurahan
pelaporan kegiatan Kunjungan oleh Penyuluh Pertanian menjadi bahan bagi evaluasi mandiri
penyuluh melalui e-evaluh yang harus dilaporkan secara rutin.
a, b dan c benar
 
Feedback

Penyuluh Pertanian menyampaikan laporan bulanan kepada Pimpinan satuan kerja yang
melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan, paling lambat setiap tanggal 2, berisi antara lain:
a. pelaksanaan Kunjungan ke Poktan/Gapoktan/KEP (Format 8); dan
b. rekapitulasi data perkembangan Usahatani (luas tanam, luas panen, produksi, produktivitas, dan
standing crop) komoditas strategis prioritas nasional di setiap desa/kelurahan (Format 7).
c. pelaporan kegiatan Kunjungan oleh Penyuluh Pertanian menjadi bahan bagi evaluasi mandiri
penyuluh melalui e-evaluh yang harus dilaporkan secara rutin.

 
Kelembagaan Petani ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk petani guna
memperkuat dan memperjuangkan kepentingan petani. Kelembagaan Petani
dimaksud terdiri atas *
0/5

kelompok tani, gabungan kelompok tani, asosiasi komoditas pertanian, dan dewan komoditas
pertanian nasional.
kelompok tani, gabungan kelompok tani, KEP, asosiasi komoditas pertanian, dan dewan
komoditas pertanian nasional
kelompok tani, gabungan kelompok tani, KEP, Penyuluh, asosiasi komoditas pertanian, dan
dewan komoditas pertanian nasional
kelompok tani, gabungan kelompok tani, dan KEP.
 
Correct answer
kelompok tani, gabungan kelompok tani, asosiasi komoditas pertanian, dan dewan komoditas
pertanian nasional.

Feedback
Kelembagaan Petani ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk petani guna memperkuat dan
memperjuangkan kepentingan petani. Kelembagaan Petani tersebut terdiri atas:
a. kelompok tani;
b. gabungan kelompok tani;
c. asosiasi komoditas pertanian; dan
d. dewan komoditas pertanian nasional.

 
Instrumen pembinaan Kelembagaan Petani terdiri atas *
5/5

Rencana Definitif Kelompok Tani (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)
Sistem Kerja Latihan, Kunjungan dan Supervisi (Sistem Kerja LAKU SUSI).
a dan b benar
 
a dan b salah

Feedback

Instrumen pembinaan Kelembagaan Petani terdiri atas:


a. Rencana Definitif Kelompok Tani (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK); dan
b. Sistem Kerja Latihan, Kunjungan dan Supervisi (Sistem Kerja LAKU SUSI).

 
yang bukan merupakan ciri poktan adalah *
5/5

kegiatan yang manfaatnya dapat dirasakan oleh sebagian besar anggota


 
saling mengenal, akrab dan saling percaya di antara sesama anggota
mempunyai pandangan dan kepentingan serta tujuan yang sama dalam berusaha tani
memiliki kesamaan dalam tradisi dan/atau pemukiman, kawasan/hamparan usaha, jenis usaha,
status ekonomi dan sosial, budaya/kultur, adat istiadat, bahasa serta ekologi

Feedback

Ciri Poktan
a. saling mengenal, akrab dan saling percaya di antara sesama anggota;
b. mempunyai pandangan dan kepentingan serta tujuan yang sama dalam berusaha tani; dan
c. memiliki kesamaan dalam tradisi dan/atau pemukiman, kawasan/hamparan usaha, jenis usaha,
status ekonomi dan sosial, budaya/kultur, adat istiadat, bahasa serta ekologi.

Jawaban tersebut adalah Unsur pengikat poktan

 
yang bukan merupakan Unsur Pengikat Poktan adalah *
5/5

kawasan Usahatani yang menjadi tanggungjawab bersama diantara anggota


kader yang mampu menggerakkan Petani dengan kepemimpinan yang diterima oleh anggota
pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota berdasarkan kesepakatan bersama
wadah belajar mengajar bagi anggota untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
 
Feedback

Unsur Pengikat Poktan


a. kawasan Usahatani yang menjadi tanggungjawab bersama diantara anggota;
b. kegiatan yang manfaatnya dapat dirasakan oleh sebagian besar anggota;
c. kader yang mampu menggerakkan Petani dengan kepemimpinan yang diterima oleh anggota;
d. pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota berdasarkan kesepakatan bersama; dan
e. motivasi dari tokoh masyarakat dalam menunjang program yang telah ditetapkan.

Jawaban tersebut merupakan Fungsi Poktan sebagai kelas belajar

 
Berikut ini adalah Fungsi Poktan, kecuali *
5/5

kelas belajar
tempat berkumpul
 
wahana kerja sama
unit produksi

Feedback

Fungsi Poktan
a. kelas belajar: Poktan merupakan wadah belajar mengajar bagi anggota untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap agar tumbuh dan berkembang menjadi Usahatani yang
mandiri melalui pemanfaatan dan akses kepada sumber informasi dan teknologi sehingga dapat
meningkatkan produktivitas, pendapatan serta kehidupan yang lebih baik;
b. wahana kerja sama: Poktan merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama, baik di antara
sesama Petani dalam Poktan dan antarpoktan maupun dengan pihak lain, sehingga diharapkan
Usahatani lebih efisien dan mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan serta lebih
menguntungkan; dan
c. unit produksi: Usahatani masing-masing anggota Poktan secara keseluruhan merupakan satu
kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi usaha, dengan menjaga
kuantitas, kualitas dan kontinuitas.

 
Dasar Penumbuhan Poktan adalah *
5/5

penumbuhan Poktan dapat dimulai dari kelompok/ organisasi sosial yang ada di masyarakat
anggota Poktan harus memiliki kegiatan Usahatani sebagai mata pencaharian utama
Poktan ditumbuhkembangkan dari, oleh dan untuk Petani dengan jumlah anggota antara 20
sampai dengan 30 orang Petani atau disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dan
usahataninya
semua benar
 
Feedback

Dasar Penumbuhan Poktan


a. penumbuhan Poktan dapat dimulai dari kelompok kelompok/ organisasi sosial yang ada di
masyarakat, antara lain kelompok pengajian, kelompok arisan, kelompok remaja desa, kelompok
adat, selanjutnya melalui kegiatan Penyuluhan Pertanian didorong untuk menumbuhkan Poktan,
sehingga terikat oleh kepentingan dan tujuan bersama dalam meningkatkan produksi dan
produktivitas serta pendapatan dari usahataninya;
b. anggota Poktan harus memiliki kegiatan Usahatani sebagai mata pencaharian utama;
c. Poktan dapat ditumbuhkan dari Petani dalam satu wilayah satu RW/dusun atau lebih, satu
desa/kelurahan atau lebih, berdasarkan domisili, hamparan/lahan Usahatani atau jenis Usahatani
sesuai dengan kebutuhan mereka di wilayahnya;
d. Poktan ditumbuhkembangkan dari, oleh dan untuk Petani dengan jumlah anggota antara 20
sampai dengan 30 orang Petani atau disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dan
usahataninya;
e. kegiatan Poktan yang dikelola berdasarkan kesepakatan anggota, sesuai jenis usaha dan/atau
unsur-unsur subsistem agribisnis (pengadaan sarana produksi Pertanian, budidaya/produksi, panen
dan pasca panen, pemasaran, pengolahan hasil Pertanian, dan lain-lain).

 
Prinsip-prinsip Penumbuhan Poktan adalah *
5/5

kebebasan, keterbukaan, partisipatif, inisiatif, keswadayaan, kesetaraan, kemitraan


kebebasan, keterbukaan, partisipatif, inisiatif, keswarkasaan, kesetaraan, kemitraan
kebebasan, keterbukaan, partisipatif, keswadayaan, kesetaraan, kemitraan
 
kebebasan, keterbukaan, partisipatif, inisiatif, keswarkasaan, keswadayaan, kesetaraan,
kemitraan

Feedback

Prinsip-prinsip Penumbuhan Poktan


a. kebebasan, artinya menghargai setiap Petani untuk berkelompok sesuai keinginan dan
kepentingan bersama;
b. keterbukaan, artinya kegiatan Poktan harus dilaksanakan dengan memperhatikan aspirasi
anggota;
c. partisipatif, artinya semua anggota terlibat dan memiliki hak serta kewajiban yang sama dalam
mengembangkan serta mengelola Poktan (merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan
mengevaluasi);
d. keswadayaan, artinya pengembangan kemampuan menggali potensi setiap anggota dalam
penyediaan dana, sarana produksi, dan pemanfaatan sumberdaya untuk mewujudkan kemandirian
Poktan;
e. kesetaraan, artinya hubungan antar Pelaku Utama dan Pelaku Usaha harus merupakan mitra
sejajar; dan
f. kemitraan, artinya kerjasama berdasarkan prinsip saling membutuhkan, saling menghargai, saling
menguntungkan, dan saling memperkuat antar Pelaku Utama dan Pelaku Usaha.

 
Pelaksanaan Penumbuhan Poktan melalui tahapan Persiapan Penumbuhan Poktan
dan Proses Penumbuhan Poktan, yang merupakan proses penumbuhan poktan
adalah *
0/5

Penyuluh Pertanian mengidentifikasi melalui pengumpulan data dan informasi Petani yang belum
menjadi anggota Poktan
Penyuluh Pertanian menjelaskan kepada tokoh-tokoh Petani dan aparat desa tentang pengertian,
ruang lingkup, tujuan, dan manfaat membentuk Poktan untuk kepentingan Usahatani serta hidup
bermasyarakat; proses penumbuhan; dan penyusunan rencana kerja.
 
Penyuluh Pertanian melakukan pertemuan kelompok-kelompok atau kelembagaan sosial dan
pertemuan di tingkat RW/dusun dalam satu desa/kelurahan
menyepakati pembentukan Poktan yang dituangkan dalam surat pernyataan dengan diketahui
Penyuluh Pertanian

Correct answer
menyepakati pembentukan Poktan yang dituangkan dalam surat pernyataan dengan diketahui
Penyuluh Pertanian

Feedback

Proses Penumbuhan Poktan


1) Penyuluh Pertanian melakukan sosialisasi tentang penumbuhan Poktan kepada tokoh-tokoh
Petani setempat dan aparat desa/kelurahan;
2) pertemuan atau musyawarah Petani yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, pamong
desa/kelurahan, instansi terkait, dengan didampingi Penyuluh Pertanian;
3) menyepakati pembentukan Poktan yang dituangkan dalam surat pernyataan dengan diketahui
Penyuluh Pertanian;
4) pengurus Poktan terdiri atas Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan seksi-seksi sesuai unit usaha
yang dimiliki, dengan syarat sebagai berikut:
a) dipilih dari dan oleh perwakilan anggota secara demokratis;
b) berdomisili di wilayah Poktan;
c) mampu membaca dan menulis;
d) tidak berstatus sebagai aparat/ PNS/ pamong desa;
e) memiliki waktu yang cukup untuk memajukan Poktan; dan
f) memiliki semangat, motivasi dan kemampuan memimpin Poktan.
5) setiap Poktan melakukan pertemuan lanjutan dengan dihadiri seluruh anggota untuk menyusun
dan/atau menetapkan rencana kerja; dan
6) setiap Poktan harus didaftarkan di satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di
kecamatan dan datanya dimuat dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian
(SIMLUHTAN).

 
Pengembangan Poktan diarahkan pada hal berikut, kecuali *
5/5

rapat anggota, rapat pengurus, dan rapat lainnya


 
penguatan Poktan menjadi Kelembagaan Petani yang kuat dan mandiri
peningkatan kemampuan anggota dalam pengembangan agribisnis
peningkatan kemampuan Poktan dalam menjalankan fungsinya

Feedback

Pengembangan Poktan diarahkan pada


(a) penguatan Poktan menjadi Kelembagaan Petani yang kuat dan mandiri;
(b) peningkatan kemampuan anggota dalam pengembangan agribisnis; dan
(c) peningkatan kemampuan Poktan dalam menjalankan fungsinya.

rapat anggota, rapat pengurus, dan rapat lainnya merupakan salah satu dari penguatan Poktan
menjadi Kelembagaan Petani yang kuat dan mandiri

 
Upaya peningkatan kemampuan anggota dalam mengembangkan Usahatani,
meliputi: *
5/5

memperlancar proses identifikasi kebutuhan dan masalah dalam menyusun rencana dan
memecahkan masalah dalam usahataninya
menumbuhkembangkan kreativitas dan prakarsa anggota untuk memanfaatkan setiap peluang
usaha, informasi, dan akses permodalan
meningkatkan kemampuan anggota dalam mengelola Usahatani secara komersial, berkelanjutan
dan ramah lingkungan
a, b dan c benar
 
Feedback

Upaya peningkatan kemampuan anggota dalam mengembangkan Usahatani, meliputi:


a. memperlancar proses identifikasi kebutuhan dan masalah dalam menyusun rencana dan
memecahkan masalah dalam usahataninya;
b. meningkatkan kemampuan anggota dalam menganalisis potensi pasar, peluang usaha, potensi
wilayah dan sumber daya yang dimiliki, untuk mengembangkan komoditi yang diusahakan guna
memberikan keuntungan yang optimal;
c. menumbuhkembangkan kreativitas dan prakarsa anggota untuk memanfaatkan setiap peluang
usaha, informasi, dan akses permodalan;
d. meningkatkan kemampuan anggota dalam mengelola Usahatani secara komersial, berkelanjutan
dan ramah lingkungan;
e. meningkatkan kemampuan anggota dalam menganalisis potensi usaha menjadi unit usaha yang
dapat memenuhi kebutuhan pasar dari aspek kuantitas, kualitas dan kontinuitas;
f. mengembangkan kemampuan anggota dalam menghasilkan teknologi spesifik lokasi; dan
g. mendorong dan mengadvokasi anggota agar mau dan mampu melaksanakan kegiatan simpan-
pinjam guna pengembangan modal Usahatani.

 
Poktan merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama, baik di antara sesama
Petani dalam Poktan dan antarpoktan maupun dengan pihak lain, sehingga
diharapkan Usahatani lebih efisien dan mampu menghadapi ancaman, tantangan,
hambatan serta lebih menguntungkan *
5/5

wahana kerja sama


 
kelas belajar
unit produksi
a dan c salah

Feedback

kelas belajar: Poktan merupakan wadah belajar mengajar bagi anggota untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap agar tumbuh dan berkembang menjadi Usahatani yang
mandiri melalui pemanfaatan dan akses kepada sumber informasi dan teknologi sehingga dapat
meningkatkan produktivitas, pendapatan serta kehidupan yang lebih baik;
wahana kerja sama: Poktan merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama, baik di antara
sesama Petani dalam Poktan dan antarpoktan maupun dengan pihak lain, sehingga diharapkan
Usahatani lebih efisien dan mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan serta lebih
menguntungkan; dan
unit produksi: Usahatani masing-masing anggota Poktan secara keseluruhan merupakan satu
kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi usaha, dengan menjaga
kuantitas, kualitas dan kontinuitas.

 
Kelembagaan Petani ditumbuhkembangkan untuk memenuhi kelayakan usaha skala
ekonomi dan efisiensi usaha, sehingga berfungsi sebagai *
0/5

unit usaha penyedia sarana dan prasarana produksi, unit Usahatani/produksi, unit usaha
pengolahan, unit usaha pemasaran
unit usaha penyedia sarana dan prasarana produksi, unit Usahatani/produksi, unit usaha
pemasaran dan unit usaha keuangan mikro (simpan pinjam).
unit usaha penyedia sarana dan prasarana produksi, unit usaha pendidikan petani, unit
Usahatani/produksi, unit usaha pengolahan, unit usaha pemasaran dan unit usaha keuangan
mikro (simpan pinjam).
 
unit usaha penyedia sarana dan prasarana produksi, unit Usahatani/produksi, unit usaha
pengolahan, unit usaha pemasaran dan unit usaha keuangan mikro (simpan pinjam).

Correct answer
unit usaha penyedia sarana dan prasarana produksi, unit Usahatani/produksi, unit usaha
pengolahan, unit usaha pemasaran dan unit usaha keuangan mikro (simpan pinjam).

Feedback

Kelembagaan Petani ditumbuhkembangkan untuk memenuhi kelayakan usaha skala ekonomi dan
efisiensi usaha, sehingga berfungsi sebagai
1. unit usaha penyedia sarana dan prasarana produksi,
2. unit Usahatani/produksi,
3. unit usaha pengolahan,
4. unit usaha pemasaran dan unit usaha keuangan mikro (simpan pinjam).
 
Yang bukan Ciri Gapoktan adalah *
0/5

pengembangan komoditas produk unggulan yang merupakan industri Pertanian perdesaan


menyusun dan melaksanakan rencana kerja Gapoktan sesuai dengan kesepakatan dan
melakukan evaluasi secara partisipatif
memfasilitasi kegiatan usaha bersama mulai dari sektor hulu sampai dengan sektor hilir
 
memfasilitasi Usahatani secara komersial berorientasi agribisnis

Correct answer
pengembangan komoditas produk unggulan yang merupakan industri Pertanian perdesaan

Feedback

Ciri Gapoktan
a. memiliki aturan/norma tertulis yang disepakati dan ditaati bersama;
b. melaksanakan pertemuan berkala dan berkesinambungan, antara lain rapat anggota dan rapat
pengurus;
c. menyusun dan melaksanakan rencana kerja Gapoktan sesuai dengan kesepakatan dan
melakukan evaluasi secara partisipatif;
d. memfasilitasi kegiatan usaha bersama mulai dari sektor hulu sampai dengan sektor hilir;
e. memfasilitasi Usahatani secara komersial berorientasi agribisnis;
f. melayani informasi dan teknologi bagi Usahatani anggota Poktan yang bergabung dalam
Gapoktan dan Petani lainnya;
g. menjalin kerjasama melalui kemitraan usaha antara Gapoktan dengan pihak lain; dan
h. melakukan pemupukan modal usaha, baik melalui iuran anggota maupun dari penyisihan hasil
usaha Gapoktan dan sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat.

Jawaban tersebut merupakan Unsur pengikat Gapoktan

 
kegiatan pengembangan usaha melalui kerjasama kemitraan untuk meningkatkan
posisi tawar Gapoktan mulai dari sektorhulu sampai hilir; dan manfaat bagi Petani
sekitar dengan memberikan kemudahan memperoleh sarana dan prasarana produksi,
modal, informasi, teknologi, pemasaran, dan lain-lain. merupakan *
5/5

Ciri Gapoktan
Fungsi Gapoktan
Unsur Pengikat Gapoktan
 
semua salah

Feedback

Unsur pengikat Gapoktan meliputi adanya:


a. tujuan untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi Usahatani;
b. pengurus dan pengelola unit-unit usaha Gapoktan yang profesional untuk memajukan Usahatani
Gapoktan sesuai permintaan pasar dan kebutuhan anggota;
c. pengembangan komoditas produk unggulan yang merupakan industri Pertanian perdesaan;
d. kegiatan pengembangan usaha melalui kerjasama kemitraan untuk meningkatkan posisi tawar
Gapoktan mulai dari sector hulu sampai hilir; dan
e. manfaat bagi Petani sekitar dengan memberikan kemudahan memperoleh sarana dan prasarana
produksi, modal, informasi, teknologi, pemasaran, dan lain-lain.

 
Gapoktan dapat memberikan pelayanan, baik berupa penggunaan alat mesin
Pertanian maupun teknologi dalam pengolahan hasil produksi komoditas, mencakup
proses pengolahan, sortasi/grading dan pengepakan untuk meningkatkan nilai tambah
produk. Merupakan fungsi gapoktan sebagai *
5/5

Unit Usaha Penyedia Sarana dan Prasarana Produksi


Unit Usahatani/Produksi
Unit Usaha Pengolahan
 
Unit Usaha Pemasaran dan Unit Usaha Keuangan Mikro (simpan-pinjam)

Feedback

Fungsi Gapoktan
a. Unit Usaha Penyedia Sarana dan Prasarana Produksi
Gapoktan sebagai fasilitator layanan kepada seluruh anggota untuk memenuhi kebutuhan sarana
produksi antara lain pupuk, benih bersertifikat, pestisida, alat mesin Pertanian, dan permodalan
Usahatani yang bersumber dari kredit/permodalan Usahatani maupun dari swadana Petani/sisa
hasil usaha.
b. Unit Usahatani/Produksi
Gapoktan memiliki unit usaha yang memproduksi komoditas untuk memenuhi kebutuhan
anggotanya dan kebutuhan pasar sehingga dapat menjamin kuantitas, kualitas, dan kontinuitas
hasil.
c. Unit Usaha Pengolahan
Gapoktan dapat memberikan pelayanan, baik berupa penggunaan alat mesin Pertanian maupun
teknologi dalam pengolahan hasil produksi komoditas, mencakup proses pengolahan,
sortasi/grading dan pengepakan untuk meningkatkan nilai tambah produk.
d. Unit Usaha Pemasaran
Gapoktan dapat memberikan pelayanan/fasilitasi pemasaran hasil Pertanian anggotanya, baik
dalam bentuk pengembangan jejaring dan kemitraan usaha dengan pihak lain, maupun pemasaran
langsung. Dalam pengembangannya, Gapoktan memberikan pelayanan informasi harga komoditas
kepada anggotanya agar tumbuh dan berkembang menjadi Usahatani mandiri.
e. Unit Usaha Keuangan Mikro (simpan-pinjam)
Gapoktan dapat memfasilitasi permodalan Usahatani kepada anggota melalui kredit/permodalan
Usahatani maupun dari swadana Petani/sisa hasil usaha.

 
kebebasan, kesepahaman, partisipatif, kesukarelaan, keswakarsaan, keterpaduan
dan kemitraan, merupakan *
0/5

Prinsip-prinsip Penumbuhan penyuluh swadaya


Prinsip-prinsip Penumbuhan KEP
Prinsip-prinsip Penumbuhan poktan
 
Prinsip-prinsip Penumbuhan Gapoktan

Correct answer
Prinsip-prinsip Penumbuhan Gapoktan

Feedback

Prinsip-prinsip Penumbuhan Gapoktan


a. kebebasan, artinya Gapoktan dapat mengembangkan unit jasa/usaha otonom sesuai kebutuhan,
seperti unit Usahatani/produksi, unit usaha pengolahan, unit usaha pemasaran dan unit usaha
keuangan mikro/simpan pinjam serta unit jasa penunjang lainnya;
b. kesepahaman, artinya anggota Gapoktan memahami tujuan dan manfaat dari Gapoktan;
c. partisipatif, artinya anggota Gapoktan memiliki peluang yang sama dalam pengambilan
keputusan dalam pengelolaan dan pengembangan usaha Gapoktan;
d. kesukarelaan, artinya keanggotaan Gapoktan bersifat sukarela (atas dasar kesadaran sendiri)
tanpa paksaan;
e. keswakarsaan, artinya penumbuhan Gapoktan didasarkan pada kemauan, kebutuhan dan inisiatif
para anggota Gapoktan;
f. keterpaduan, artinya penumbuhan Gapoktan didasarkan pada keinginan saling mendukung dan
saling melengkapi antar anggota untuk memperkuat dan mengembangkan usahataninya; dan
g. kemitraan, artinya pengembangan pola-pola kerjasama dalam Gapoktan melalui kemitraan usaha
berdasarkan prinsip saling membutuhkan, saling menghargai, saling menguntungkan dan saling
memperkuat.

 
Penyuluh Pertanian melakukan identifikasi terhadap potensi Poktan-poktan, melalui
pengumpulan data dan informasiperkembangan Poktan, merupakan salah satu
tahapan Penumbuhan Gapoktan….. *
5/5

Tahap Persiapan
 
Tahap Proses Penumbuhan Gapoktan
a dan b benar
a dan b salah

Feedback

tahapan Persiapan Penumbuhan Gapoktan :


1) Penyuluh Pertanian melakukan identifikasi terhadap potensi Poktan-poktan, melalui
pengumpulan data dan informasi perkembangan Poktan, antara lain:
a) kondisi Usahatani dari Poktan;
b) Poktan yang belum menjadi anggota Gapoktan;
c) tingkat pemahaman Poktan tentang Gapoktan; dan/atau
d) klasifikasi kemampuan Poktan dari aspek manajemen dan kepemimpinan yang dikaitkan dengan
fungsi Poktan.

2) Penyuluh Pertanian memberikan penjelasan data dan informasi kepada tokoh Petani setempat
serta apparat desa/kelurahan mengenai:
a) pengertian tentang Gapoktan, meliputi ruang lingkup, tujuan dan manfaat menumbuhkan
Gapoktan;
b) proses dan langkah-langkah penumbuhan Gapoktan; dan
c) penyusunan rencana kerja dan cara kerja Gapoktan.

 
seluruh rangkaian pengembangan kemampuan pengetahuan, keterampilan, serta
sikap pelaku utama dan pelaku usaha melalui penyuluhan. Merupakan pengertian
dari *
5/5

Sistem Penyuluhan Pertanian


 
Penyuluhan Pertanian
Kebijakan Penyuluhan Pertanian
Metode Penyuluhan Pertanian

Feedback

Penyuluhan Pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar
mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi
pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran
dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Kebijakan Penyuluhan Pertanian adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan
dasar rencana dalam pelaksanaan penyuluhan.

Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan oleh
penyuluh pertanian kepada Pelaku Utama dan Pelaku Usaha agar mereka tahu, mau, dan mampu
menolong, dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, sumber
daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

 
lembaga yang ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk petani guna memperkuat
dan memperjuangkan kepentingan petani. Merupakan pengertian dari *
5/5

Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Pemerintah


Kelembagaan Ekonomi Petani
Kelembagaan Penyuluhan Swadaya
Kelembagaan Petani
 
Feedback

Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Pemerintah adalah lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah
dan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi Penyuluhan Pertanian.

Kelembagaan Ekonomi Petani yang selanjutnya disingkat KEP adalah lembaga yang melaksanakan
kegiatan usaha tani yang dibentuk oleh, dari, dan untuk petani, guna meningkatkan produktivitas
dan efisiensi usaha tani, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.

Kelembagaan Penyuluhan Swadaya adalah kelembagaan penyuluhan desa/kelurahan yang bersifat


non struktural yang dibentuk dan dikelola secara partisipatif oleh Pelaku Utama, baik perorangan
maupun kelompok.

 
petani muda yang memiliki kemampuan inovasi bidang pertanian untuk dirinya sendiri
dan lingkungannya adalah *
5/5

Penyuluh Pertanian Swasta


Penyuluh Pertanian Swadaya
Penyuluh Pertanian
Pemuda Tani Inovatif
 
Feedback

Penyuluh Pertanian Swasta adalah penyuluh yang berasal dari dunia usaha dan/atau lembaga yang
mempunyai kompetensi dalam Penyuluhan Pertanian.

Penyuluh Pertanian Swadaya adalah Pelaku Utama yang berhasil dalam usahanya dan warga
masyarakat lainnya yang dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh.

Penyuluh Pertanian adalah perorangan warga negara Indonesia yang melakukan kegiatan
Penyuluhan Pertanian.

 
Yang bukan merupakan tujuan di keluarkannya Permentan No 3 Tahun 2018 Tentang
pedoman penyelenggaraan penyuluh pertanian adalah untuk meningkatkan……... *
5/5

Jumlah dan pendistribusian sarana dan prasarana pertanian kepada petani


 
kualitas penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian
peran dan partisipasi aktif petani, Kelembagaan Petani, dan KEP
kontribusi Penyuluhan Pertanian dalam pencapaian produksi dan produktivitas komoditas
strategis nasional dan komoditas lain yang ditetapkan

Feedback

Peraturan Menteri ini bertujuan untuk meningkatkan:


a. kualitas penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian;
b. peran dan partisipasi aktif petani, Kelembagaan Petani, dan KEP; dan
c. kontribusi Penyuluhan Pertanian dalam pencapaian produksi dan produktivitas komoditas
strategis nasional dan komoditas lain yang ditetapkan.

 
Berikut ini yang bukan merupakan Kebijakan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian
adalah *
0/5

pengembangan kemitraan dalam penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian untuk penguatan


Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Kelembagaan Petani, dan KEP
peningkatan nilai tambah dan daya saing produk Pertanian melalui keterpaduan sistem agribisnis
hulu-hilir, teknologi tepat guna, dan teknologi informasi
 
pengembangan Kelembagaan Petani melalui peningkatan profesionalisme dalam berusaha tani
untuk pembangunan Pertanian berkelanjutan
fasilitasi pengembangan kemandirian dan profesionalisme Penyuluh Pertanian melalui
peningkatan kompetensi profesi, dan lembaga sertifikasi profesi, dan pemenuhan prasarana,
sarana, dan pembiayaan penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian.

Correct answer
pengembangan Kelembagaan Petani melalui peningkatan profesionalisme dalam berusaha tani
untuk pembangunan Pertanian berkelanjutan

Feedback

Kebijakan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian meliputi:


a. pengembangan kemitraan dalam penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian untuk penguatan
Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Kelembagaan Petani, dan KEP;
b. peningkatan nilai tambah dan daya saing produk Pertanian melalui keterpaduan sistem agribisnis
hulu-hilir, teknologi tepat guna, dan teknologi informasi
c. fasilitasi pengembangan kemandirian dan profesionalisme Penyuluh Pertanian melalui
peningkatan kompetensi profesi, dan lembaga sertifikasi profesi; dan
d. pemenuhan prasarana, sarana, dan pembiayaan penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian.

Jawaban tersebut merupakan Strategi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

 
Berikut ini yang bukan merupakan strategi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian
adalah *
5/5

penguatan fungsi Kelembagaan Penyuluhan Pertanian sebagai penggerak utama


penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian pada masing-masing wilayah administrasi pemerintahan
penguatan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Pemerintah, Swadaya, dan Swasta
 
fasilitasi penguatan posisi tawar petani dalam sistem agribisnis hulu-hilir melalui penumbuhan
dan pengembangan KEP, serta penguatan aksesibilitas informasi agribisnis berbasis teknologi
informasi (cyber extension)
peningkatan peran serta pemerintah daerah dan swasta dalam pemenuhan dan pengembangan
prasarana dan sarana, serta pembiayaan penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

Feedback

Strategi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian meliputi :


a. penguatan fungsi Kelembagaan Penyuluhan Pertanian sebagai penggerak utama
penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian pada masing-masing wilayah administrasi pemerintahan;
b. fasilitasi penguatan posisi tawar petani dalam sistem agribisnis hulu-hilir melalui penumbuhan
dan pengembangan KEP, serta penguatan aksesibilitas informasi agribisnis berbasis teknologi
informasi (cyber extension);
c. pengembangan Kelembagaan Petani melalui peningkatan profesionalisme dalam berusaha tani
untuk pembangunan Pertanian berkelanjutan;
d. peningkatan peran serta pemerintah daerah dan swasta dalam pemenuhan dan pengembangan
prasarana dan sarana, serta pembiayaan penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian;
e. peningkatan kualitas ketenagaan Penyuluhan Pertanian melalui penataan, penempatan, dan
pelatihan peningkatan profesionalisme; dan
f. peningkatan sinergitas antarpemangku kepentingan dalam penyelenggaraan Penyuluhan
Pertanian.

Jawaban tersebut merupakan Strategi penguatan Sistem Penyuluhan Pertanian yang terpadu,
berbasis kawasan Pertanian dan berkelanjutan

 
pengembangan Penyuluhan Pertanian melalui kerjasama kemitraan pemerintah dan
swasta (Public Private Partnership). Merupakan salah satu dari *
5/5

Strategi penguatan Sistem Penyuluhan Pertanian yang terpadu, berbasis kawasan Pertanian dan
berkelanjutan
 
Program Penyuluhan Pertanian
penguatan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Pemerintah, Swadaya, dan Swasta
Strategi penyuluhan pertanian berkelanjutan

Feedback

Strategi penguatan Sistem Penyuluhan Pertanian yang terpadu, berbasis kawasan Pertanian dan
berkelanjutan meliputi :
a. penguatan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Pemerintah, Swadaya, dan Swasta;
b. penguatan ketenagaan Penyuluhan Pertanian Pemerintah, Swadaya, dan Swasta;
c. penguatan penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian partisipatif, terpadu, dan berkelanjutan;
d. penguatan peran pemerintah daerah dan swasta dalam penyediaan prasarana dan sarana
Penyuluhan Pertanian; dan
e. pengembangan Penyuluhan Pertanian melalui kerjasama kemitraan pemerintah dan swasta
(Public Private Partnership).

 
Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Pemerintah terdiri atas, Kecuali *
5/5
Badan PPSDMP di Pusat, Dinas yang menyelenggarakan fungsi Penyuluhan Pertanian di daerah
provinsi
Dinas yang menyelenggarakan fungsi Penyuluhan Pertanian di daerah kabupaten/kota
Balai Penyuluhan Pertanian di kecamatan
Kelembagaan KEP
 
Feedback

Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Pemerintah terdiri atas:


a. Badan PPSDMP di Pusat;
b. Dinas yang menyelenggarakan fungsi Penyuluhan Pertanian di daerah provinsi:
c. Dinas yang menyelenggarakan fungsi Penyuluhan Pertanian di daerah kabupaten/kota; dan
d. Balai Penyuluhan Pertanian di kecamatan.

Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swadaya berbentuk :


Kelembagaan Petani, dan KEP atau Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang melakukan fungsi
Penyuluhan Pertanian.

 
Dinas yang menyelenggarakan fungsi Penyuluhan Pertanian di daerah
kabupaten/kota melaksanakan tugas sebagai berikut, kecuali *
5/5

menyusun kebijakan dan programa Penyuluhan Pertanian kabupaten/kota yang sejalan dengan
kebijakan dan programa Penyuluhan Pertanian provinsi dan nasional
menyusun programa Penyuluhan Pertanian kecamatan sejalan dengan programa Penyuluhan
Pertanian kabupaten/kota
 
melaksanakan Penyuluhan Pertanian dan mengembangkan mekanisme, tata kerja, dan Metode
Penyuluhan Pertanian
menumbuhkan Penyuluh Pertanian Swadaya dan Pemuda Tani Inovatif

Feedback

Dinas yang menyelenggarakan fungsi Penyuluhan Pertanian di daerah kabupaten/kota


melaksanakan tugas:
a. menyusun kebijakan dan programa Penyuluhan Pertanian kabupaten/kota yang sejalan dengan
kebijakan dan programa Penyuluhan Pertanian provinsi dan nasional;
b. melaksanakan Penyuluhan Pertanian dan mengembangkan mekanisme, tata kerja, dan Metode
Penyuluhan Pertanian;
c. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, pengemasan, dan penyebaran Materi Penyuluhan
Pertanian bagi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
d. melaksanakan pembinaan pengembangan kerja sama, kemitraan, pengelolaan kelembagaan,
ketenagaan, sarana dan prasarana, serta pembiayaan Penyuluhan Pertanian;
e. menumbuhkan Penyuluh Pertanian Swadaya dan Pemuda Tani Inovatif;
f. melakukan inventarisasi dan validasi Penyuluh Pertanian Swasta;
g. menumbuhkan, mengembangkan dan memfasilitasi kelembagaan dan forum kegiatan bagi
Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
h. menumbuhkan KEP;
i. melaksanakan peningkatan kapasitas Penyuluh Pertanian PNS, THL-TB Penyuluh Pertanian,
Penyuluh Pertanian Swadaya, dan Penyuluh Pertanian Swasta melalui proses pembelajaran secara
berkelanjutan;
j. mengembangkan sistem manajemen informasi Penyuluhan Pertanian;

k. melaksanakan penyeliaan, pemantauan, dan evaluasi Penyuluhan Pertanian; dan


l. fasilitasi alokasi dan distribusi sumber daya Penyuluhan Pertanian.

Pada jawaban merupakan tugas Balai Penyuluhan Pertanian

 
Balai Penyuluhan Pertanian merupakan unit kerja nonstruktural dinas yang
menyelenggarakan fungsi Penyuluhan Pertanian kabupaten/kota. Yang bukan
merupakan tugas Balai Penyuluhan Pertanian adalah *
0/5

mengembangkan sistem manajemen informasi Penyuluhan Pertanian


menyusun programa Penyuluhan Pertanian kecamatan sejalan dengan programa Penyuluhan
Pertanian kabupaten/kota
menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi, sarana produksi, pembiayaan, dan pasar
 
memfasilitasi pengembangan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swadaya di desa/kelurahan
(posluhdes)

Correct answer
mengembangkan sistem manajemen informasi Penyuluhan Pertanian

Feedback

Balai Penyuluhan Pertanian melaksanakan tugas:


a. menyusun programa Penyuluhan Pertanian kecamatan sejalan dengan programa Penyuluhan
Pertanian kabupaten/kota;
b. melaksanakan Penyuluhan Pertanian berdasarkan programa Penyuluhan Pertanian;
c. menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi, sarana produksi, pembiayaan, dan pasar;
d. memfasilitasi pengembangan kelembagaan dan kemitraan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
e. memfasilitasi peningkatan kapasitas Penyuluh Pertanian PNS, THL-TB Penyuluh Pertanian,
Penyuluh Pertanian Swadaya dan Penyuluh Pertanian Swasta melalui proses pembelajaran secara
berkelanjutan;
f. melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan pengembangan model usaha tani bagi
Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
g. memfasilitasi pengembangan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swadaya di desa/kelurahan
(posluhdes); dan
h. mengembangkan Metode Penyuluhan Pertanian sesuai dengan karakteristik daerah dan kearifan
lokal.

Jawaban tersebut merupakan tugas Dinas yang menyelenggarakan fungsi Penyuluhan Pertanian di
daerah kabupaten/kota

 
Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swadaya merupakan lembaga yang melakukan
fungsi Penyuluhan Pertanian, berikut ini yang bukan merupakan Kelembagaan
Penyuluhan Pertanian Swadaya adalah *
5/5

Kelembagaan Petani
KEP
Koperasi swasta
 
Badan Usaha Milik Petani (BUMP)

Feedback

Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swadaya berbentuk Kelembagaan Petani, dan KEP atau
Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang melakukan fungsi Penyuluhan Pertanian.

 
Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swadaya berbentuk Kelembagaan Petani, dan
KEP atau Badan Usaha Milik Petani (BUMP), yang bukan merupakan Kelembagaan
Petani adalah *
5/5

kelompok tani, gabungan kelompok tani


asosiasi komoditas Pertanian, dewan komoditas Pertanian nasional
Kelembagaan Petani yang dibentuk oleh para petani
Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swasta
 
Feedback

Kelembagaan Petani meliputi :


kelompok tani
gabungan kelompok tani
asosiasi komoditas Pertanian
dewan komoditas Pertanian nasional, dan
Kelembagaan Petani yang dibentuk oleh para petani.

 
Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swadaya dan Kelembagaan Penyuluhan
Pertanian Swasta berfungsi sebagai mitra kerja Kelembagaan Penyuluhan Pertanian
Pemerintah untuk memperkuat fungsi Penyuluhan Pertanian dan meningkatkan
partisipasi masyarakat. Tugas kelembagaan tersebut adalah, kecuali *
0/5

menyusun perencanaan Penyuluhan Pertanian yang terintegrasi dengan programa Penyuluhan


Pertanian
menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi, sarana produksi, pembiayaan, dan pasar
melaksanakan pertemuan dengan Penyuluh Pertanian dan Pelaku Utama sesuai dengan
kebutuhan
 
membentuk forum, jaringan, dan kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha

Correct answer
menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi, sarana produksi, pembiayaan, dan pasar

Feedback

Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swadaya dan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Swasta


melaksanakan tugas:
a. menyusun perencanaan Penyuluhan Pertanian yang terintegrasi dengan programa Penyuluhan
Pertanian;
b. melaksanakan pertemuan dengan Penyuluh Pertanian dan Pelaku Utama sesuai dengan
kebutuhan;
c. membentuk forum, jaringan, dan kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
d. melaksanakan kegiatan rembug, pertemuan teknis, lokakarya lapangan, serta temu lapang
Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
e. menjalin kemitraan usaha dengan berbagai pihak dengan dasar saling menguntungkan;
f. menumbuh kembangkan kepemimpinan, kewirausahaan serta kelembagaan Pelaku Utama dan
Pelaku Usaha;
g. menyampaikan informasi Pertanian dan teknologi usaha kepada sesama Pelaku Utama dan
Pelaku Usaha;
h. mengelola lembaga pendidikan dan pelatihan Pertanian serta perdesaan Swadaya bagi Pelaku
Utama dan Pelaku Usaha;
i. melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usaha tani
bagi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
j. melaksanakan kajian mandiri untuk pemecahan masalah, pengembangan model usaha,
pemberian umpan balik, dan kajian teknologi; dan
k. melakukan pemantauan pelaksanaan Penyuluhan Pertanian yang difasilitasi oleh Pelaku Utama
dan Pelaku Usaha.

Jawaban tersebut merupakan tugas Balai Penyuluhan Pertanian

 
Pos Penyuluhan Pertanian desa/kelurahan berfungsi sebagai tempat pertemuan para
Penyuluh Pertanian, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha untuk: *
5/5

menyusun programa Penyuluhan Pertanian


melaksanakan Penyuluhan Pertanian di desa/kelurahan
menginventarisasi permasalahan dan upaya pemecahannya
Semua benar
 
Semua salah

Feedback

Pos Penyuluhan Pertanian desa/kelurahan berfungsi sebagai tempat pertemuan para Penyuluh
Pertanian, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha untuk:
a. menyusun programa Penyuluhan Pertanian;
b. melaksanakan Penyuluhan Pertanian di desa/kelurahan;
c. menginventarisasi permasalahan dan upaya pemecahannya;
d. melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usaha tani
bagi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
e. menumbuhkembangkan kepemimpinan, kewirausahaan, serta kelembagaan Pelaku Utama dan
Pelaku Usaha;
f. melaksanakan kegiatan rembug tani, pertemuan teknis, temu lapang, dan Metode Penyuluhan
Pertanian lainnya bagi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
g. memfasilitasi layanan informasi, konsultasi, pelatihan bagi Pelaku Utama serta Pelaku Usaha;
dan
h. memfasilitasi forum penyuluhan perdesaan.

 
Komisi Penyuluhan Pertanian melaksanakan tugas memberikan masukan kepada
gubernur sebagai bahan penyusunan kebijakan dan strategi Penyuluhan Pertanian
provinsi adalah *
5/5

komisi penyuluhan pertanian nasional


komisi Penyuluhan Pertanian provinsi
 
komisi Penyuluhan Pertanian wilayah
komisi Penyuluhan Pertanian kabupaten/kota

Feedback

Komisi Penyuluhan Pertanian meliputi komisi penyuluhan pertanian nasional, komisi Penyuluhan
Pertanian provinsi, dan komisi Penyuluhan Pertanian kabupaten/kota.
Komisi Penyuluhan Pertanian tersebut melaksanakan tugas memberikan masukan kepada:
a. Menteri Pertanian sebagai bahan penyusunan kebijakan dan strategi Penyuluhan Pertanian
nasional;
b. gubernur sebagai bahan penyusunan kebijakan dan strategi Penyuluhan Pertanian provinsi;
c. bupati/wali kota sebagai bahan penyusunan kebijakan dan Strategi Penyuluhan Pertanian
kabupaten/kota.

 
Direktorat jenderal atau badan lingkup Kementerian Pertanian, perguruan tinggi, dan
instansi terkait lain. Merupakan *
5/5

Kelembagaan Penyuluhan Pertanian


Kelembagaan Pendukung Penyuluhan Pertanian
 
Kelembagaan Pendamping Penyuluhan Pertanian
Kelembagaan Pendukung dan pendamping Penyuluhan Pertanian

Feedback
(1) Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Pemerintah bersinergi dengan kelembagaan pendukung
Penyuluhan Pertanian.
(2) Kelembagaan pendukung Penyuluhan Pertanian meliputi direktorat jenderal atau badan lingkup
Kementerian Pertanian, perguruan tinggi, dan instansi terkait lain.
(3) Direktorat jenderal atau badan lingkup Kementerian Pertanian dan instansi terkait lain
menyediakan program peningkatan produksi, prasarana, dan sarana Pertanian, inovasi teknologi,
dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Pertanian.
(4) Perguruan tinggi menyediakan inovasi teknologi dan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia Pertanian.
(5) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia Pertanian dilaksanakan oleh unit pelaksana
teknis pusat dan unit pelaksana teknis dinas daerah yang menyelenggarakan fungsi pendidikan,
pelatihan, dan/atau pengkajian.

 
Ketenagaan Penyuluhan Pertanian berperan sebagai *
5/5

Fasilitator dan dinamisator dalam Penyuluhan Pertanian


 
Pemimpin dalam Penyuluhan Pertanian
Pengawas dalam Penyuluhan Pertanian
Sebagai pemimpin dalam Penyuluhan Pertanian

Feedback

Ketenagaan Penyuluhan Pertanian berperan sebagai fasilitator dan dinamisator dalam Penyuluhan
Pertanian.

 
Ketenagaan Penyuluhan Pertanian meliputi *
5/5

Penyuluh Pertanian PNS


THL-TB Penyuluh Pertanian
Penyuluh Pertanian Swadaya, dan Penyuluh Pertanian Swasta.
a, b dan c benar
 
Feedback

Ketenagaan Penyuluhan Pertanian meliputi :


Penyuluh Pertanian PNS,
THL-TB Penyuluh Pertanian,
Penyuluh Pertanian Swadaya, dan
Penyuluh Pertanian Swasta.

 
Ketenagaan Penyuluhan Pertanian dilakukan penataan untuk meningkatkan
kompetensi dan efektivitas penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian.Penataan
tersebut dilaksanakan melalui *
5/5

Pemetaan, pengangkatan atau penetapan, penempatan, peningkatan kompetensi, dan sertifikasi


kompetensi.
 
Perumusan, pengangkatan atau penetapan, penempatan, peningkatan kompetensi, dan
sertifikasi kompetensi.
Perumusan, pemetaan, pengangkatan, pemindahan, peningkatan kompetensi, dan uji
kompetensi.
Perumusan, pemetaan, pengangkatan atau penetapan, pemindahan, peningkatan kompetensi,
dan uji kompetensi.

Feedback

Penataan dilaksanakan melalui :


pemetaan,
pengangkatan atau penetapan,
penempatan,
peningkatan kompetensi, dan
sertifikasi kompetensi.

 
Pemetaan ketenagaan Penyuluhan Pertanian memperhatikan kebutuhan
pembangunan Pertanian masing-masing subsektor di setiap wilayah berdasarkan hal
berikut kecuali *
5/5

potensi wilayah dan beban kerja


jumlah rumah tangga petani
jumlah kelompok tani dan gabungan kelompok tani
 
rasio antara ketersediaan dan kebutuhan Penyuluh Pertanian

Feedback

Pemetaan ketenagaan Penyuluhan Pertanian memperhatikan kebutuhan pembangunan Pertanian


masing-masing subsektor di setiap wilayah berdasarkan:
a. potensi wilayah;
b. beban kerja;
c. jumlah rumah tangga petani; dan
d. rasio antara ketersediaan dan kebutuhan Penyuluh Pertanian.

 
Penempatan Penyuluh Pertanian Swadaya dan Penyuluh Pertanian Swasta,
dilaksanakan untuk mengembangkan, Kecuali *
5/5

rumah tangga petani


 
kawasan Pertanian
teknologi Pertanian
kemitraan Pelaku Utama, Pelaku Usaha, dan Swasta

Feedback

Penempatan Penyuluh Pertanian Swadaya dan Penyuluh Pertanian Swasta dilaksanakan sebagai
mitra kerja Penyuluh Pertanian PNS.

Penempatan Penyuluh Pertanian Swadaya dan Penyuluh Pertanian Swasta, dilaksanakan untuk
mengembangkan:
a. kawasan Pertanian;
b. teknologi Pertanian; dan
c. kemitraan Pelaku Utama, Pelaku Usaha, dan Swasta.

 
Kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi standar kompetensi teknis, kompetensi
manajerial, dan kompetensi sosial kultural. Merupakan tujuan dari *
5/5

Peningkatan kompetensi Penyuluh PNS


Peningkatan kompetensi Penyuluh Swasta
Peningkatan kompetensi Penyuluh Swadaya
Peningkatan kompetensi Penyuluh Pertanian
 
Feedback

Peningkatan kompetensi Penyuluh Pertanian dilakukan untuk memenuhi standar kompetensi teknis,
kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial kultural.
Peningkatan kompetensi Penyuluh Pertanian dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan:
a. dasar terampil;
b. dasar ahli;
c. alih kelompok;
d. teknis; dan
e. kepemimpinan dan manajemen.

 
"Peningkatan kompetensi Penyuluh Pertanian dilaksanakan melalui pendidikan dan
pelatihan: (a). dasar terampil; (b). dasar ahli; (c). alih kelompok; (d). teknis; (e).
kepemimpinan dan manajemen. Pendidikan dan pelatihan dilaksanakan untuk
Penyuluh Pertanian PNS adalah *
5/5

a, b, c
a, b, c, d, e
a, b, c, d
 
c, d, e
Feedback

Pendidikan dan pelatihan untuk Penyuluh Pertanian PNS adalah


a, b, c, d
Pendidikan dan pelatihan untuk THL TB Penyuluh Pertanian, Penyuluh Pertanian Swadaya, dan
Penyuluh Pertanian Swasta adalah
d dan e

 
Pendidikan dan pelatihan teknis, kepemimpinan dan manajemen untuk Penyuluh
Pertanian Swadaya dan Penyuluh Pertanian Swasta diarahkan untuk *
5/5

meningkatkan kemampuan metodologi Penyuluhan Pertanian, teknis Pertanian, serta


kepemimpinan dan manajemen
 
meningkatkan kemampuan dalam memfasilitasi proses belajar, metodologi Penyuluhan
Pertanian, teknis Pertanian, dan kewirausahaan.
meningkatkan kemampuan metodologi Penyuluhan Pertanian, dan manajemen
meningkatkan kemampuan dalam memfasilitasi proses belajar, manajemen, dan kewirausahaan.

Feedback

Pendidikan dan pelatihan teknis, kepemimpinan dan manajemen untuk Penyuluh Pertanian
Swadaya dan Penyuluh Pertanian Swasta diarahkan untuk meningkatkan kemampuan metodologi
Penyuluhan Pertanian, teknis Pertanian, serta kepemimpinan dan manajemen.

Pendidikan dan pelatihan teknis untuk THL TB Penyuluh Pertanian diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan dalam memfasilitasi proses belajar, metodologi Penyuluhan Pertanian, teknis
Pertanian, dan kewirausahaan.

 
Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian mengacu pada: *
5/5

peran serta Pelaku Utama dan Pelaku Usaha


kerjasama antar kelembagaan.
programa, materi dan metode.
 
programa, materi dan metode, perilaku pelaku utama

Feedback

Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian mengacu pada:


a. programa;
b. materi; dan
c. metode.

Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian bertumpu pada:


a. peran serta Pelaku Utama dan Pelaku Usaha; dan
b. kerjasama antarkelembagaan dan antara kelembagaan.
 
Tim Penyusun Programa yang beranggotakan paling sedikit pimpinan balai
Penyuluhan Pertanian, Penyuluh Pertanian, kepala seksi pembangunan kecamatan,
dan perwakilan kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha. Adalah
5/5

Tim Penyusun Programa Kabupaten/Kota


Tim Penyusun Programa Kecamatan
 
Tim Penyusun Programa Desa/Kelurahan
Tim Penyusun Programa Pusat

Feedback

Programa Penyuluhan Pertanian desa/kelurahan disusun oleh tim yang beranggotakan paling
sedikit ketua pos penyuluhan desa/kelurahan, kepala urusan pembangunan desa/kelurahan,
Penyuluh Pertanian, dan perwakilan kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha.

Programa Penyuluhan Pertanian kabupaten/kota, provinsi, nasional disusun oleh tim yang
beranggotakan paling kurang pejabat struktural yang melaksanakan tugas di bidang program,
evaluasi, kelembagaan, ketenagaan, penyelenggaraan, Penyuluh Pertanian, dan perwakilan
kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha.

 
perpaduan antara rencana kerja pemerintah dengan aspirasi pelaku utama dan pelaku
usaha, serta pemangku kepentingan lainnya yang disusun secara sistematis, sebagai
alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Merupakan *
5/5

Programa Penyuluhan Pertanian Nasional


Programa Penyuluhan Pertanian Provinsi
Programa Penyuluhan Pertanian Kabupaten/Kota
Programa Penyuluhan Pertanian Kecamatan dan Desa/Kelurahan
 
Feedback

Programa Penyuluhan Pertanian Nasional, Provinsi dan


Kabupaten/Kota adalah program penyelenggaraan Penyuluhan
Pertanian Pemerintah, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang
disusun secara sistematis dengan memperhatikan aspirasi pelaku
utama dan pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya
sebagai arah dan pengendali dalam pencapaian penyelenggaraan
Penyuluhan Pertanian.

 
"pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama dan pelaku usaha dalam
penerapan inovasi teknologi usaha tani dari hulu sampai hilir. *
5/5

Lingkungan Usaha Tani


Kemampuan petani
Non Perilaku
Perilaku
 
Feedback

Lingkungan Usaha Tani adalah kondisi ketersediaan prasarana dan


sarana usaha yang meliputi saluran irigasi, agro input, alat mesin
pertanian pra panen, panen, pasca panen dan pengolahan hasil,
distribusi dan pemasaran, serta kebijakan yang mempengaruhi
usaha tani.

Non Perilaku adalah kondisi yang mempengaruhi keberhasilan usaha


tani pelaku utama dan pelaku usaha, berkaitan dengan ketersediaan
prasarana dan sarana pendukung usaha tani.

 
jenis-jenis komoditas yang ditetapkan sebagai komoditas prioritas di tingkat nasional
karena perannya yang strategis dalam pencapaian ketahanan pangan nasional. *
5/5

Komoditas Pertanian Strategis Nasional


 
Komoditas Unggulan
Komoditas Utama
Komoditas Skala Nasional

Feedback

Komoditas Unggulan adalah jenis-jenis komoditas pangan yang


potensial dikembangkan di daerah-daerah tertentu sesuai dengan
kondisi agroekosistem setempat.

 
Salah satu prinsip penyusunan programa Penyuluhan Pertanian adalah SMART,
yaitu *
5/5

programa Penyuluhan Pertanian pada setiap tingkat administrasi pemerintahan mempunyai


hubungan yang bersifat selaras dan saling memperkuat.
evaluasi programa Penyuluhan Pertanian dilakukan dengan membandingkan rencana dengan
pelaksanaan programa penyuluhan sebelumnya guna mengetahui tingkat capaian, rasionalitas,
ketepatan waktu dan permasalahan yang dihadapi.
perumusan tujuan dilakukan dengan memperhatikan kriteria khas, dapat diukur, dapat
dikerjakan/dapat dilakukan, sesuai kemampuan dan memiliki batasan waktu untuk mencapai
tujuan.
 
perumusan tujuan dilakukan dengan memperhatikan aspek khalayak sasaran, perubahan
Perilaku yang dikehendaki, kondisi yang akan dicapai, dan derajat kondisi yang akan dicapai.

Feedback

Prinsip penyusunan programa Penyuluhan Pertanian, sebagai berikut:


Partisipatif; Bermanfaat; Terpadu; Sinergi; Transparan; demokratis; Bertanggung gugat; Specific,
Measurable, Actionary, Realistic, Time Frame (SMART); Audience, Behaviour, Condition, Degree
(ABCD)

Sinergi, yaitu programa Penyuluhan Pertanian pada setiap tingkat


administrasi pemerintahan mempunyai hubungan yang bersifat
selaras dan saling memperkuat.

Bertanggung gugat, yaitu evaluasi programa Penyuluhan Pertanian


dilakukan dengan membandingkan rencana dengan pelaksanaan
programa penyuluhan sebelumnya guna mengetahui tingkat capaian,
rasionalitas, ketepatan waktu dan permasalahan yang dihadapi.

Audience, Behaviour, Condition, Degree (ABCD) yaitu perumusan


tujuan dilakukan dengan memperhatikan aspek khalayak sasaran,
perubahan Perilaku yang dikehendaki, kondisi yang akan dicapai,
dan derajat kondisi yang akan dicapai.

 
Tim penyusun programa mempunyai tugas sebagai berikut, kecuali *
0/5

Melakukan Sistem Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian dan Lingkungan Usaha Tani


Melakukan analisis keadaan pada masing-masing wilayah kerja
 
Melaksanakan evaluasi pelaksanaan programa Penyuluhan Pertanian tahun sebelumnya
Menyiapkan Rembugtani Desa atau Mimbar Sarasehan kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan
nasional

Correct answer
Melakukan Sistem Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian dan Lingkungan Usaha Tani

Feedback

Tim penyusun programa mempunyai tugas sebagai berikut:


1. Melakukan analisis keadaan pada masing-masing wilayah kerja;
2. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan programa Penyuluhan Pertanian tahun sebelumnya;
3. Menyiapkan Rembugtani Desa atau Mimbar Sarasehan kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi dan nasional;
4. Menyiapkan usulan indikatif dan kualitatif programa Penyuluhan
Pertanian (termasuk dukungan prasarana sarana dan pengaturan)
untuk diusulkan sebagai bahan pembahasan dalam Musrenbang
dalam bentuk daftar usulan kegiatan dan pembiayaan yang dilengkapi
dengan kerangka acuan;
5. Menyiapkan pertemuan penyusunan programa pada masing-masing
tingkat administrasi pemerintahan;
6. Melaksanakan penyusunan programa Penyuluhan Pertanian;
7. Melaporkan pelaksanaan kegiatan dan hasil penyusunan programa
Penyuluhan Pertanian kepada pimpinan unit kerja masing-masing.

 
Unsur merupakan substansi programa Penyuluhan Pertanian, terdiri dari keadaan,
tujuan, permasalahan dan rencana kegiatan yang dirumuskan pada saat penyusunan
programa Penyuluhan Pertanian. Berikut ini yang bukan merupakan rincian dari unsur
tersebut adalah *
5/5

Perilaku dan Non Perilaku Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dalam usaha tani
upaya menciptakan Lingkungan Usaha Tani kondusif untuk mendukung pencapaian sasaran
program Komoditas Pertanian Strategis Nasional dan Komoditas Unggulan lainnya
Rencana kegiatan disajikan dalam bentuk matriks berupa matriks rencana kegiatan penyuluhan
dan matriks kemudahan pelayanan dan pengaturan, berisikan apa yang dilakukan dalam
mencapai tujuan, sasaran, cara, siapa yang melakukan, dimana, kapan, dan berapa biaya yang
diperlukan.
Tahapan penyusunan programa dilakukan sesuai dengan skema : Perumusan keadaan,
penetapan masalah, penetapan rencana kegiatan
 
Feedback

Unsur merupakan substansi programa Penyuluhan Pertanian, terdiri


dari keadaan, tujuan, permasalahan dan rencana kegiatan yang
dirumuskan pada saat penyusunan programa Penyuluhan Pertanian,
dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Keadaan
Keadaan berisikan data dan informasi faktual mengenai:
a. potensi, produktivitas dan produksi Komoditas Pertanian
Strategis Nasional dan Komoditas Unggulan lain;
b. Perilaku dan Non Perilaku Pelaku Utama dan Pelaku Usaha
dalam usaha tani; dan
c. dukungan Sistem Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian dan
Lingkungan Usaha Tani.
2. Tujuan
Tujuan memuat pernyataan mengenai perubahan yang akan dicapai
dalam kurun waktu setahun berkaitan dengan:
a. Perilaku dan Non Perilaku Pelaku Utama dan Pelaku Usaha
dalam usaha tani;
b. dukungan sistem penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian; dan
c. upaya menciptakan Lingkungan Usaha Tani kondusif untuk
mendukung pencapaian sasaran program Komoditas Pertanian
Strategis Nasional dan Komoditas Unggulan lainnya.
3. Permasalahan
Permasalahan berkaitan dengan Perilaku dan Non Perilaku yang
menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau terjadinya perbedaan
antara kondisi saat ini (faktual) dengan kondisi yang akan dicapai.
4. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan disajikan dalam bentuk matriks berupa matriks
rencana kegiatan penyuluhan dan matriks kemudahan pelayanan
dan pengaturan, berisikan apa yang dilakukan dalam mencapai
tujuan, sasaran, cara, siapa yang melakukan, dimana, kapan, dan
berapa biaya yang diperlukan.

Jawaban tersebut bukan merupakan unsur tetapi merupakan Tahapan penyusunan programa

 
Perumusan keadaan di tingkat kecamatan dilakukan dengan mengolah dan
menganalisis data, sehingga menghasilkaninformasi (kualitatif dan kuantitatif) yang
bersifat lebih operasional dan menggambarkan hal sebagai berikut, kecuali *
0/5

Keragaan tingkat penerapan inovasi/teknologi yang direkomendasikan dalam usaha tani


(misalnya belum yakin, belum mau, belum terampil)
Keragaan kelas kemampuan kelompok tani termasuk Petani yang belum bergabung dalam
kelompok
Keragaan Lingkungan Usaha Tani berupa ketersediaan sub terminal agribisnis, kios saprodi,
lembaga perbankan di desa
Keragaan pelaksanaan Sistem Kerja Latihan, Kunjungan dan Supervisi (LAKUSUSI).
 
Correct answer
Keragaan kelas kemampuan kelompok tani termasuk Petani yang belum bergabung dalam
kelompok

Feedback

Perumusan keadaan di tingkat kecamatan dilakukan dengan


mengolah dan menganalisis data, sehingga menghasilkan
informasi (kualitatif dan kuantitatif) yang bersifat lebih
operasional dan menggambarkan hal sebagai berikut:
1) Produktivitas dan produksi komoditas pertanian strategis
nasional dan Komoditas Unggulan di kecamatan
dibandingkan dengan sasaran yang akan dicapai;
2) Keragaan tingkat penerapan inovasi/teknologi yang
direkomendasikan dalam usaha tani (misalnya belum yakin,
belum mau, belum terampil);
3) Keragaan kelembagaan Petani (Poktan, gapoktan, P3A, UPJA)
dan kelembagaan ekonomi Petani (koperasi pertanian);
4) Keragaan Lingkungan Usaha Tani berupa ketersediaan sub
terminal agribisnis, kios saprodi, lembaga perbankan di desa;
5) Keragaan prasarana dan sarana pendukung, antara lain
JITUT, JIDES, dan jalan usaha tani;
6) Keragaan Sistem Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian
meliputi kelembagaan penyuluhan desa (Pos Penyuluhan
Desa/Posluhdes), ketenagaan penyuluhan, pelaksanaan
penyuluhan, prasarana dan sarana penyuluhan, serta
pembiayaan penyuluhan;
7) Keragaan pelaksanaan Sistem Kerja Latihan, Kunjungan dan
Supervisi (LAKUSUSI).

Jawaban tersebut merupakan Perumusan keadaan di desa/kelurahan

 
Penetapan masalah di Desa/Kelurahan dilakukan dengan memperhatikan faktorfaktor
penyebab belum optimalnya dukungan terhadap pencapaian sasaran program
Komoditas Pertanian Strategis Nasional dan Komoditas Unggulan lainnya, salah
satunya adalah Faktor yang bersifat Perilaku, yaitu *
5/5

Faktor penyebab belum optimalnya dalam fasilitasi Petani dalam mengakses informasi teknologi,
pasar dan harga
Faktor penyebab belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan tani
faktor yang berkaitan dengan tingkat adopsi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha terhadap
penerapan suatu inovasi/ teknologi baru
 
faktor yang berkaitan dengan ketersediaan dan kondisi sarana prasarana pendukung usaha
Pelaku Utama dan Pelaku Usaha

Feedback

Penetapan masalah dilakukan dengan memperhatikan faktor faktor penyebab belum optimalnya
dukungan terhadap pencapaian sasaran program Komoditas Pertanian Strategis Nasional dan
Komoditas Unggulan lainnya, sebagai berikut:

1) Faktor penyebab belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan tani (kelompok tani dan
gabungan kelompok tani) dan kelembagaan ekonomi Petani di desa/kelurahan;

2) Faktor penyebab belum optimalnya pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, antara lain sebagai
berikut:
a) pendampingan Petani dalam penyusunan RDK dan RDKK oleh Penyuluh pertanian;
b) fasilitasi Petani dalam mengakses informasi teknologi, pasar dan harga;
c) bimbingan penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai dengan Kalender Tanam (KATAM), pola
tanam dan pola usaha tani;
d) penyampaian umpan balik penerapan teknologi spesifik lokasi untuk disalurkan kepada BPTP;
e) bimbingan mengakses permodalan, sarana produksi dan pemasaran, menyusun rencana usaha
tani dan mengembangkan jejaring kerja dan kerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi usaha;
f) fasilitasi penumbuhkembangan kelembagaan Petani dan kelembagaan ekonomi Petani;
g) pelaksanaan Rembugtani Desa/kelurahan;
h) identifikasi potensi permasalahan dan upaya pemecahannya.

3) Faktor yang bersifat Perilaku, yaitu faktor yang berkaitan dengan tingkat adopsi Pelaku Utama
dan Pelaku Usaha terhadap penerapan suatu inovasi/teknologi baru (misalnya belum yakin, belum
mau atau belum terampil menerapkan inovasi/teknologi yang direkomendasikan dalam usaha tani);
4) Faktor yang bersifat Non Perilaku, yaitu faktor yang berkaitan dengan ketersediaan dan kondisi
sarana prasarana pendukung usaha Pelaku Utama dan Pelaku Usaha, misalnya ketersediaan
pupuk, benih/bibit, pengairan atau permodalan usaha.

 
Penetapan rencana kegiatan di tingkat kecamatan dilakukan dengan mengisi matriks
rencana kegiatan penyuluhan, meliputi *
5/5

Peningkatan kemampuan (pengetahuan, sikap dan keterampilan) Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha
Penyediaan informasi teknologi/inovasi dan materi Penyuluhan Pertanian
Penyediaan data base penyuluhan berbasis Poktan dan gapoktan, serta data base ketenagaan
Penyuluh
Semua benar
 
Feedback

Penetapan rencana kegiatan di tingkat kecamatan dilakukan dengan mengisi matriks rencana
kegiatan penyuluhan untuk mendukung pencapaian sasaran program Komoditas Pertanian
Strategis Nasional dan Komoditas Unggulan lain, meliputi:
1) Peningkatan kemampuan (pengetahuan, sikap dan keterampilan) Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha;
2) Penyediaan informasi teknologi/inovasi dan materi Penyuluhan Pertanian;
3) Penyediaan data base penyuluhan berbasis Poktan dan gapoktan, serta data base ketenagaan
Penyuluh;
4) Peningkatan kemampuan Penyuluh pertanian (PNS, Swadaya dan Swasta) melalui proses
pembelajaran secara berkelanjutan;
5) Pelaksanaan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usaha tani
bagi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha;
6) Fasilitasi pengembangan kelembagaan Petani/kelembagaan ekonomi Petani dan kemitraan.

 
Materi Penyuluhan Pertanian memuat unsur sebagai berikut, kecuali *
5/5

sesuai dengan kemampuan penyuluh pertanian


 
pengembangan sumber daya manusia
peningkatan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, ekonomi, manajemen, hukum, dan
kelestarian lingkungan
penguatan Kelembagaan Petani

Feedback

Materi Penyuluhan Pertanian disusun berdasarkan kebutuhan dan kepentingan Pelaku Utama dan
Pelaku Usaha dengan memperhatikan kemanfaatan, kelestarian sumber daya pertanian, dan
pengembangan kawasan Pertanian. Materi Penyuluhan Pertanian sebagaimana dimaksud memuat
unsur:
a. pengembangan sumber daya manusia;
b. peningkatan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, ekonomi, manajemen, hukum, dan
kelestarian lingkungan; dan
c. penguatan Kelembagaan Petani.

 
Materi Penyuluhan Pertanian diarahkan untuk mengembangkan kapasitas Pelaku
Utama dan Pelaku Usaha. Pengembangan kapasitas Pelaku Utama adalah untuk *
5/5

meningkatkan inovasi dan kreatifitas Pelaku Utama dalam berusahatani


meningkatkan rasa tanggung jawab pelaku utama terhadap sesama anggota kelompok
meningkatkan kapasitas manajerial pelaku utama sehinggan menjadi pelaku utama yang
profesional
meningkatkan profesionalisme dan daya saing Pelaku Utama dalam globalisasi perdagangan
regional dan internasional
 
Feedback

Materi Penyuluhan Pertanian diarahkan untuk mengembangkan kapasitas Pelaku Utama dan
Pelaku Usaha dalam mengelola usaha tani yang menguntungkan dan ramah lingkungan untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.

Materi Penyuluhan Pertanian yang memuat teknologi dapat mencakup inovasi teknologi yang
bersumber dari pengetahuan tradisional.

Pengembangan kapasitas Pelaku Utama untuk meningkatkan profesionalisme dan daya saing
Pelaku Utama dalam globalisasi perdagangan regional dan internasional.

Peningkatan profesionalisme dan daya saing Pelaku Utama dapat dilaksanakan melalui pendidikan
dan pelatihan serta sertifikasi kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

 
Jenis metode penyuluhan pertanian berdasarkan tujuan Pengembangan kreativitas
dan inovasi antara lain *
5/5

Temu Wicara, Temu Lapang, Temu Karya, Temu Usaha


 
Temu Wicara, Temu Akrab, Temu Lapang, Temu Karya, Temu Usaha
Temu Akrab, Ceramah, Demonstrasi
Rembuk Paripurna, Rembug Utama, Rembug Madya, Mimbar Sarasehan

Feedback

Jenis metode penyuluhan pertanian berdasarkan tujuan Pengembangan kreativitas dan inovasi
antara lain:
a. Temu Wicara, dialog antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan pejabat pemerintah
membicarakan perkembangan dan pemecahan masalah pembangunan pertanian.
b. Temu Lapang (field day), pertemuan antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan penyuluh
pertanian dan/atau peneliti/ahli pertanian di lapangan untuk mendiskusikan keberhasilan usahatani
dan/atau mempelajari teknologi yang sudah diterapkan.
c. Temu Karya, pertemuan sesama pelaku utama dan pelaku usaha untuk tukar menukar informasi,
pengalaman dan gagasan dalam kegiatan usahatani.
d. Temu Usaha, pertemuan antar pelaku utama dengan pelaku usaha/ pengusaha dibidang
agribisnis dan/atau agroindustri agar terjadi tukar menukar informasi berupa peluang usaha,
permodalan, teknologi produksi, pasca panen, pengolahan hasil, serta pemasaran hasil, dengan
harapan akan terjadi kontrak kerjasama.

 
Berikut ini merupakan Jenis metode penyuluhan pertanian berdasarkan tujuan
adalah *
5/5

Pengembangan kreativitas dan inovasi, Pengembangan kepemimpinan, Pengembangan


kerukunan dengan masyarakat
Kaji Terap, Karya Wisata, Kunjungan Rumah/Tempat Usaha, Kursus Tani, Magang di Bidang
Pertanian, Mimbar Sarasehan, Obrolan Sore, Pameran, Pemberian Penghargaan, Pemutaran
Film, Pemasangan Poster/Spanduk
Penyebaran Brosur, Folder, Leaflet dan Majalah, Perlombaan unjuk Ketangkasan, Diskusi,
Pertemuan Umum
a, b, c benar
 
Feedback

Jenis metode penyuluhan pertanian berdasarkan tujuan


1. Pengembangan kreativitas dan inovasi antara lain:
a. Temu Wicara,
b. Temu Lapang (field day),
c. Temu Karya,
d. Temu Usaha,

2. Pengembangan kepemimpinan antara lain:


a. Rembug Paripurna,
b. Rembug Utama,
c. Rembug Madya,
d. Mimbar Sarasehan,

3. Pengembangan kerukunan dengan masyarakat antara lain:


a. Temu Akrab,
b. Ceramah,
c. Demonstrasi,
Ditinjau dari materi, demonstrasi dibedakan atas :
(-) Demonstrasi cara,
(-) Demonstrasi hasil,
(-) Demonstrasi cara dan hasil,
Ditinjau dari luasan areal dan pelaksana demonstrasi dibedakan atas:
(-) Demonstrasi plot (Demplot),
(-) Demonstrasi usahatani (Dem farm),
(-) Demontrasi area (Dem area),

4. Kaji Terap
5. Karya Wisata
6. Kunjungan Rumah/Tempat Usaha
7. Kursus Tani
8. Magang di Bidang Pertanian
9. Mimbar Sarasehan
10.Obrolan Sore
11.Pameran
12.Pemberian Penghargaan
13.Pemutaran Film
14.Pemasangan Poster/Spanduk
15.Penyebaran Brosur, Folder, Leaflet dan Majalah
16.Perlombaan unjuk Ketangkasan
17.Diskusi
18.Pertemuan Umum
19.Siaran Pedesaan Melalui Radio
20.Temu Akrab
21.Temu Karya
22.Temu Lapang
23.Temu Tugas
24.Widyawisata

 
Pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan metode penyuluhan pertanian pada
dasarnya dapat digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu *
5/5

Tahapan dan kemampuan adopsi, sasaran, sumber daya, keadaan daerah dan kebijakan
pemerintah
 
Tahapan Adopsi Inovasi dan kemampuan adopsi, sasaran, sumber daya, keadaan daerah dan
kebijakan pemerintah
Tahapan dan Kemampuan Adopsi Inovasi, sasaran, sumber daya, keadaan daerah dan kebijakan
pemerintah
Tahapan dan Adopsi Inovasi, sasaran, sumber daya, keadaan daerah dan kebijakan pemerintah

Feedback

Dasar-Dasar pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan metode penyuluhan pertanian pada
dasarnya dapat digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu
1. tahapan dan kemampuan adopsi,
2. sasaran,
3. sumber daya,
4. keadaan daerah dan
5. kebijakan pemerintah.

 
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan metode penyuluhan antara lain:
1) Tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran, 2) Sosial budaya mencakup
antara lain adat kebiasaan, norma-norma yang berlaku dan status kepemimpinan
yang ada, 3) Jumlah sasaran yang hendak dicapai pada suatu waktu tertentu.Hal ini
dilihat dari aspek... *
5/5
aspek sumber daya penyuluhan
aspek kondisi daerah
aspek sosial budaya
aspek sasaran
 
Feedback

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan metode penyuluhan dari aspek sasaran
antara lain:
- Tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran
- Sosial budaya mencakup antara lain adat kebiasaan, norma-norma yang berlaku dan status
kepemimpinan yang ada.
- Jumlah sasaran yang hendak dicapai pada suatu waktu tertentu.

 
Adopsi inovasi pada diri pelaku utama dan atau pelaku usaha berlangsung melalui
serangkaian pengalaman mental psikologis secara bertahap, tahapan yang dimaksud
antara lain….. *
5/5

Tahap penumbuhan perhatian, Tahap penumbuhan minat, Tahap menetapkan


Tahap penumbuhan perhatian, Tahap menilai, Tahap mencoba, Tahap menetapkan
Tahap penumbuhan perhatian, Tahap penumbuhan minat, Tahap menilai, Tahap mencoba,
Tahap menetapkan
 
Tahap penumbuhan perhatian, Tahap penumbuhan minat, Tahap menilai, Tahap mencoba,
Tahap menetapkan, Tahap mengevaluasi

Feedback

Adopsi inovasi pada diri pelaku utama dan atau pelaku usaha berlangsung melalui serangkaian
pengalaman mental psikologis secara bertahap sebagai berikut:
-) Tahap penumbuhan perhatian, dimana pelaku utama dan/atau pelaku usaha sekedar mengetahui
adanya gagasan/ide atau praktek baru untuk pertama kalinya;
-) Tahap penumbuhan minat, dimana pelaku utama dan/atau pelaku usaha ingin mengetahui lebih
banyak perihal baru tadi, dan berusaha mencari informasi lebih lanjut;
-) Tahap menilai, dimana pelaku utama dan/atau pelaku usaha mampu membuat perbandingan;
-) Tahap mencoba, dimana pelaku utama dan/atau pelaku usaha mencoba gagasan baru atau
praktek baru;
-) Tahap menetapkan, dimana pelaku utama dan/atau pelaku usaha menyakini gagasan atau
praktek baru itu dan menetapkan sepenuhnya secara berkelanjutan di dalam usahataninya.

 
Berdasarkan kemampuan adopsi inovasi, pelaku utama dapat dikelompokkan
menjadi *
5/5

inovator, penerap dini, penerap awal, penerap akhir, dan penolak.


 
inovator, penerap dini, penerap awal, dan penerap akhir.
inovator, penerap awal, penerap akhir, dan penolak.
inovator, penerap dini, penerap awal, penerap on-going, penerap akhir, dan penolak.

Feedback

Berdasarkan kemampuan adopsi inovasi, pelaku utama dapat dikelompokkan menjadi inovator,
penerap dini, penerap awal, penerap akhir, dan penolak.
Tahapan dan kemampuan pelaku utama dan pelaku usaha adopsi inovasi menentukan metode
penyuluhan pertanian yang akan digunakan.

 
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan metode penyuluhan dari aspek
sumber daya penyuluhan antara lain
5/5

Musim, Keadaan usahatani, Keadaan lapangan


Kebijakan Pemerintah atau pemerintah daerah
Kemampuan penyuluh, Materi penyuluhan,Sarana dan biaya penyuluhan
 
Kemampuan penyuluh, Materi penyuluhan,Sarana penyuluhan

Feedback

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan metode penyuluhan dari aspek sumber
daya penyuluhan antara lain:
-) Kemampuan penyuluh
-) Materi penyuluhan
-) Sarana dan biaya penyuluhan

 
pertemuan lengkap seluruh anggota pengurus organisasi pelaku utama dan pelaku
usaha tingkat nasional/ provinsi/ kabupaten/kota ditambah utusan dari wilayah
dibawahnya yang membahas masalah umum pembangunan pertanian yang akan
menjadi dasar kegiatan organisasi tingkat nasional. adalah *
5/5

Rembug Utama,
Rembug Paripurna
 
Rembug Madya
Mimbar Sarasehan

Feedback

Jenis metode penyuluhan pertanian berdasarkan tujuan


Pengembangan kepemimpinan antara lain:
a. Rembug Paripurna, pertemuan lengkap seluruh anggota pengurus organisasi pelaku utama dan
pelaku usaha tingkat nasional/provinsi/kabupaten/kota ditambah utusan dari wilayah dibawahnya
yang membahas masalah umum pembangunan pertanian yang akan menjadi dasar kegiatan
organisasi tingkat nasional.
b. Rembug Utama, pertemuan lengkap seluruh anggota pengurus organisasi pelaku utama dan
pelaku usaha, untuk menilai/mengevaluasi pelaksanaan kesepakatan program dan rencana kerja
periode yang lalu, serta menyusun kepengurusan nasional/provinsi/kabupaten/kota periode yang
akan datang.
c. Rembug Madya, pertemuan para anggota pengurus organisasi pelaku utama dan pelaku usaha
untuk mendiskusikan dan mencari kesepakatan dalam pelaksanaan Pekan Nasional Pertemuan
Pelaku Utama dan Pelaku usaha pemecahan suatu masalah yang dihadapi untuk kemudian
dilaksanakan oleh mereka sendiri beserta kelompoknya.
d. Mimbar Sarasehan, pertemuan konsultasi secara berkala dan berkesinambungan antara pelaku
utama dan pelaku usaha andalan dengan pejabat pemerintah terutama lingkup pertanian untuk
perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan pertanian.

 
peragaan cara kerja suatu teknologi, antara lain: demonstrasi cara pemupukan,
demonstrasi cara penggunaan alatperontok. Adalah *
5/5

Demonstrasi hasil
Demonstrasi plot (Demplot)
Demonstrasi cara
 
a dan c benar

Feedback

Demonstrasi, peragaan suatu teknologi (bahan, alat atau cara) dan atau hasil penerapannya secara
nyata yang dilakukan oleh demonstrator kepada pelaku utama dan pelaku usaha.
Ditinjau dari materi, demonstrasi dibedakan atas :
(-) Demonstrasi cara, peragaan cara kerja suatu teknologi, antara lain: demonstrasi cara
pemupukan, demonstrasi cara penggunaan alat perontok.
(-) Demonstrasi hasil, peragaan hasil penerapan teknologi, antara lain: demonstrasi hasil budidaya
padi varietas unggul, demonstrasi hasil penggunaan alat perontok padi.
(-) Demonstrasi cara dan hasil, gabungan peragaan cara dan hasil suatu teknologi.
Ditinjau dari luasan areal dan pelaksana demonstrasi dibedakan atas:
(-) Demonstrasi plot (Demplot), peragaan penerapan teknologi oleh petani perorangan dilahan
usahataninya.
(-) Demonstrasi usahatani (Dem farm), peragaan penerapan teknologi oleh kelompoktani dalam
hamparan usahatani anggotanya.
(-) Demontrasi area (Dem area), peragaan penerapan teknologi secara bersama oleh gabungan
kelompoktani dalam hamparan usahatani anggotanya.

 
Usaha untuk memperlihatkan atau mempertunjukkan model, contoh, barang, peta,
grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagainya secara sistematik pada suatu
tempat tertentu. Merupakan metode *
5/5

Obrolan Sore
Pemasangan Poster/Spanduk
Penyebaran Brosur, Folder, Leaflet dan Majalah
Pameran
 
Feedback

Obrolan Sore : Percakapan antar pelaku utama yang dilakukan sore hari dengan santai dan akrab
mengenai pengembangan usahatani dan pembangunan pertanian.

Pameran : Usaha untuk memperlihatkan atau mempertunjukkan model, contoh, barang, peta, grafik,
gambar, poster, benda hidup dan sebagainya secara sistematik pada suatu tempat tertentu.

Pemasangan Poster/Spanduk : Merupakan metode penyuluhan dengan menggunakan gambar dan


sedikit katakata yang dicetak pada kertas/bahan lain yang berukuran tidak kurang dari 45 cm x 60
cm, dan ditempelkan pada tempat-tempat yang sering dilalui orang atau yang sering digunakan
sebagai tempat orang berkumpul di luar suatu ruangan.

Penyebaran Brosur, Folder, Leaflet dan Majalah : Merupakan metode penyuluhan dengan
menggunakan brosur, folder, leaflet dan majalah yang dibagikan kepada masyarakat pada saat-saat
tertentu, antara lain pada saat pameran, kursus tani, temu wicara, temu karya dan lain-lain atau
berlangganan khusus untuk majalah.

 
Merupakan pertemuan antara petani dengan peneliti untuk saling tukar menukar
informasi tentang teknologi yang dihasilkan oleh peneliti dan umpan balik dari petani.
Adalah *
5/5

Temu Lapang
 
Temu Tugas
Temu Akrab
Diskusi

Feedback

Temu Lapang (field day), pertemuan antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan penyuluh
pertanian dan/atau peneliti/ahli pertanian di lapangan untuk mendiskusikan keberhasilan usahatani
dan/atau mempelajari teknologi yang sudah diterapkan.

Temu Akrab, kegiatan pertemuan untuk menjalin keakraban antara pelaku utama dengan
masyarakat setempat/sekitar lokasi pertemuan.

Diskusi : Merupakan suatu pertemuan yang jumlah pesertanya tidak lebih dari 20 orang dan
biasanya diadakan untuk bertukar pendapat mengenai suatu kegiatan yang akan diselenggarakan,
atau guna mengumpulkan saran-saran untuk memecahkan permasalahan.

 
Hubungan kerja Penyuluh Pertanian Swadaya dengan Penyuluh Pertanian PNS
dalam hal: *
5/5

Membangun kerjasama dan kemitraan dengan pihak-pihak terkait dalam pengembangan usaha
agribisnis pelaku utama
Mendapatkan rekomendasi untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan hasil
kesepakatan/kerjasama dan kemitraan usaha agribisnis pelaku utama
Mengembangkan kerjasama dan kemitraan dengan pihakpihak terkait dalam pengembangan
usaha agribisnis pelaku utama dan pelaku usaha
 
Menyelaraskan dan mengakses kegiatan-kegiatan yang mendukung penyelenggaraan
penyuluhan pertanian

Feedback

1. Hubungan kerja Penyuluh Pertanian Swadaya dengan Penyuluh Pertanian PNS dalam hal:
a. Menyusun Programa Penyuluhan Pertanian;
b. Menyusun materi penyuluhan pertanian;
c. Melaksanakan berbagai teknik usaha agribisnis;
d. Memecahkan masalah dalam pengembangan usaha agribisnis yang ada di wilayah kerjanya;
e. Mengembangkan kerjasama dan kemitraan dengan pihakpihak terkait dalam pengembangan
usaha agribisnis pelaku utama dan pelaku usaha

2. Hubungan kerja Penyuluh Pertanian Swasta dengan Penyuluh Pertanian PNS dalam hal :
a. Menyusun Programa Penyuluhan Pertanian;
b. Menyusun materi penyuluhan pertanian;
c. Melaksanakan berbagai teknik usaha agribisnis;
d. Memecahkan masalah dalam pengembangan usaha agribisnis yang ada di wilayah kerjanya;
e. Membangun kerjasama dan kemitraan dengan pihak-pihak terkait dalam pengembangan usaha
agribisnis pelaku utama.

3. Hubungan kerja Penyuluh Pertanian Swadaya dengan BPP dalam hal :


a. Mengkonsultasikan metodologi penyuluhan pertanian (materi, metode, dan media) yang bersifat
kebijakan maupun bersifat teknis usaha agribisnis;
b. Membangun kerjasama dan kemitraan dengan pihak-pihak terkait dalam pengembangan usaha
agribisnis pelaku utama;
c. Mendapatkan rekomendasi untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan hasil
kesepakatan/kerjasama dan kemitraan usaha agribisnis pelaku utama;

4. Hubungan kerja Penyuluh Pertanian Swasta dengan BPP dalam hal :


a. Mengkonsultasikan metodologi penyuluhan pertanian (materi, metode dan media) yang bersifat
kebijakan maupun bersifat teknis usaha agribisnis;
b. Membangun kerjasama dan kemitraan dengan pihak-pihak terkait dalam pengembangan usaha
agribisnis pelaku utama;
c. Mendapatkan rekomendasi untuk melaksanakan kegiatankegitan penyuluhan pertanian.

5. Hubungan kerja Penyuluh Pertanian Swadaya dengan Dinas Lingkup Pertanian dalam hal :
a. Mengkonsultasikan materi-materi teknis usaha agribisnis;
b. Menyelaraskan dan mengakses kegiatan-kegiatan yang mendukung penyelenggaraan
penyuluhan pertanian

6. Hubungan kerja Penyuluh Pertanian Swasta dengan Dinas Lingkup Pertanian dalam hal :
a. Menyelaraskan dan mengakses kegiatan-kegiatan yang mendukung penyelenggaraan
penyuluhan pertanian;
b. Mendapatkan informasi tentang program pembangunan subsektor pertanian tanaman pangan,
hortikultura, peternakan dan perkebunan.

 
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian meliputi *
5/5

pemberian bimbingan, pelatihan, arahan, supervisi dan persyaratan sertifikasi dan akreditasi
jabatan serta sistem kerja Penyuluh Pertanian.
 
pemberian bimbingan, pelatihan, supervisi dan persyaratan sertifikasi dan akreditasi jabatan
serta sistem kerja Penyuluh Pertanian.
pemberian bimbingan, pelatihan, arahan, dan supervisi.
pemberian bimbingan, pelatihan, arahan, monitoring, supervisi dan persyaratan sertifikasi dan
akreditasi jabatan serta sistem kerja Penyuluh Pertanian.

Feedback

Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian meliputi:


a. pemberian bimbingan;
b. pelatihan;
c. arahan;
d. supervisi; dan
e. persyaratan sertifikasi dan akreditasi jabatan serta sistem kerja Penyuluh Pertanian.

 
penilaian kinerja Penyuluh Pertanian berdasarkan indikator kinerja Penyuluh
Pertanian. Penilaian kinerja tersebut paling sedikit memperhatikan *
5/5

jumlah rumah tangga petani, luas dan karakteristik lahan


topografi wilayah kerja
Kelembagaan Petani, kreativitas dalam mengembangkan inovasi teknologi.
Semua benar
 
Feedback

Penilaian kinerja Penyuluh Pertanian paling sedikit memperhatikan:


a. jumlah rumah tangga petani;
b. luas dan karakteristik lahan;
c. topografi wilayah kerja;
d. Kelembagaan Petani; dan
e. kreativitas dalam mengembangkan inovasi teknologi.

 
pendekatan yang memadukan antara pelatihan bagi penyuluh yang ditindaklanjuti
dengan Kunjungan berupa pendampingan kepada Petani/Poktan secara terjadwal dan
didukung dengan supervisi teknis dari penyuluh senior serta ketersediaan informasi
teknologi sebagai materi Kunjungan. merupakan pengertian *
5/5

Latihan
Sistem Kerja LAKU SUSI
 
Supervisi
Kunjungan

Feedback

Sistem Kerja Latihan, Kunjungan, dan Supervisi yang selanjutnya disebut Sistem Kerja LAKU SUSI
adalah pendekatan yang memadukan antara pelatihan bagi penyuluh yang ditindaklanjuti dengan
Kunjungan berupa pendampingan kepada Petani/Poktan secara terjadwal dan didukung dengan
supervisi teknis dari penyuluh senior serta ketersediaan informasi teknologi sebagai materi
Kunjungan.

Latihan adalah suatu kegiatan alih pengetahuan dan keterampilan, baik berupa teori maupun
praktek dari fasilitator kepada Penyuluh Pertanian melalui metode partisipatif untuk meningkatkan
kemampuan mendampingi dan membimbing Poktan.

Kunjungan adalah kegiatan pendampingan dan bimbingan Penyuluh Pertanian kepada Petani
secara personal dan dalam kelembagaan petani (Kelompok Tani/Gabungan Kelompok
Tani/Kelembagaan Ekonomi Petani).

Supervisi adalah pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan penyuluh dalam pengawalan
dan pendampingan kelembagaan petani agar sesuai dengan rencana dan sekaligus membantu
memecahkan permasalahan yang tidak bisa dipecahkan di lapangan.

 
Strategi pemantapan sistem penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian yang terpadu
dan berkelanjutan untuk mendukung Sistem kerja LAKU SUSI, meliputi hal berikut
kecuali *
5/5

peningkatan kompetensi Penyuluh Pertanian melalui pelatihan/diklat (diklat dasar, diklat alih
kelompok, dan diklat teknis agribisnis)
 
peningkatan sinergitas penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian antarkelembagaan Penyuluhan
Pertanian, dinas teknis, dan lembaga penelitian
penguatan satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan sebagai Pusat
Koordinasi Program dan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Pertanian di Kecamatan
pemberdayaan Penyuluh Pertanian PNS, Swadaya dan Swasta

Feedback

Strategi pemantapan sistem penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian yang terpadu dan


berkelanjutan untuk mendukung Sistem kerja LAKU SUSI, meliputi:
1. peningkatan sinergitas penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian antarkelembagaan Penyuluhan
Pertanian, dinas teknis, dan lembaga penelitian;
2. penguatan satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan sebagai Pusat
Koordinasi Program dan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Pertanian di Kecamatan;
3. pemberdayaan Penyuluh Pertanian PNS, Swadaya dan Swasta;
4. pemberdayaan Kelembagaan Petani dan kelembagaan ekonomi Petani (BUMP) menjadi
kelembagaan yang mandiri dan berdaya saing;
5. pengembangan dan penyebaran informasi/materi Penyuluhan Pertanian melalui sistem teknologi,
informasi dan komunikasi pertanian; dan
6. peningkatan dukungan prasarana dan sarana Penyuluhan Pertanian.

Jawaba tersebut merupakan penjabaran dari point 3 yaitu Pemberdayaan Penyuluh Pertanian PNS,
Swadaya dan Swasta,

 
Pengembangan dan penyebaran informasi/materi Penyuluhan Pertanian melalui
sistem teknologi, informasi dan komunikasi pertanian, meliputi kecuali *
0/5

pengembangan sistem cyber extension dan SIMLUHTAN berbasis internet


penyusunan materi penyuluhan dan penyebarluasan informasi melalui media elektronik (televisi
dan radio), media cetak (Majalah Ekstensia, leaflet, brosur, liptan, dan poster), dan elearning
 
pengawalan dan pendampingan Penyuluh Pertanian dalam penyusunan RDK dan RDKK
pengembangan data base Penyuluhan Pertanian terintegrasi

Correct answer
pengawalan dan pendampingan Penyuluh Pertanian dalam penyusunan RDK dan RDKK

Feedback

Pengembangan dan penyebaran informasi/materi Penyuluhan Pertanian melalui sistem teknologi,


informasi dan komunikasi pertanian, meliputi:
a. pengembangan sistem cyber extension dan SIMLUHTAN berbasis internet;
b. penyusunan materi penyuluhan dan penyebarluasan informasi melalui media elektronik (televisi
dan radio), media cetak (Majalah Ekstensia, leaflet, brosur, liptan, dan poster), dan elearning;
c. penyediaan informasi melalui tabloid dan majalah pertanian;
d. pengembangan database Penyuluhan Pertanian terintegrasi dalam bidang kelembagaan
penyuluhan, Kelembagaan Petani, dan ketenagaan penyuluhan;
e. peningkatan hubungan kerjasama antarkelembagaan yang melaksanakan tugas penyuluhan,
satuan kerja teknis, dan lembaga penelitian dalam diseminasi informasi teknologi; dan
f. pengembangan data base Penyuluhan Pertanian terintegrasi.

Jawaba tersebut merupakan penjabaran dari Pemberdayaan Petani, pelembagaan Petani dan
kelembagaan ekonomi Petani (BUMP) menjadi kelembagaan yang mandiri dan berdaya saing

 
Pemberdayaan Penyuluh Pertanian PNS, Swadaya dan Swasta, melalui: *
5/5
peningkatan kompetensi Penyuluh Pertanian melalui pelatihan/diklat (diklat dasar, diklat alih
kelompok, dan diklat teknis agribisnis)
bimbingan teknis/apresiasi/Latihan Kunjungan/magang/studi banding
uji kompetensi Penyuluh Pertanian
Semua benar
 
Feedback

Pemberdayaan Penyuluh Pertanian PNS, Swadaya dan Swasta, melalui:


a. peningkatan kompetensi Penyuluh Pertanian melalui pelatihan/diklat (diklat dasar, diklat alih
kelompok, dan diklat teknis agribisnis);
b. bimbingan teknis/apresiasi/Latihan Kunjungan/magang/studi banding;
c. uji kompetensi Penyuluh Pertanian;
d. penumbuhan dan pengembangan peran Penyuluh Pertanian Swadaya;
e. optimalisasi peran Penyuluh Pertanian Swasta; dan
f. evaluasi kinerja Penyuluh Pertanian PNS secara berkelanjutan dan berjenjang.

 
Pemberdayaan Petani, Kelembagaan Petani dan kelembagaan ekonomi Petani
(BUMP) menjadi kelembagaan yang mandiri dan berdaya saing, melalui kecuali *
5/5

pengembangan sistem cyber extension dan SIMLUHTAN berbasis internet


 
peningkatan manajemen pengelolaan Kelembagaan Petani dan kelembagaan ekonomi Petani
penumbuhan dan pengembangan Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes);
pengembangan Kelembagaan Petani dan KEP melalui pengembangan jejaring dan kemitraan
usaha

Feedback

Pemberdayaan Petani, Kelembagaan Petani dan kelembagaan ekonomi Petani (BUMP) menjadi
kelembagaan yang mandiri dan berdaya saing, melalui:
a. peningkatan manajemen pengelolaan Kelembagaan Petani dan kelembagaan ekonomi Petani;
b. pemberdayaan Petani melalui pelatihan dan magang di bidang pangan, hortikultura, peternakan,
perkebunan, dan ketahanan pangan di P4S;
c. penumbuhan dan pengembangan Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes);
d. pemberdayaan masyarakat di daerah tertinggal melalui pengembangan masyarakat (Community
Development);
e. pengembangan Kelembagaan Petani dan KEP melalui pengembangan jejaring dan kemitraan
usaha;
f. pengawalan dan pendampingan Penyuluh Pertanian di sentra produksi melalui rembug tani,
kursus tani, hari lapang Petani, dan lainnya;
g. pengawalan dan pendampingan Penyuluh Pertanian dalam penyusunan RDK dan RDKK;
h. peningkatan kemampuan Kelembagaan Petani dan KEP; dan
i. penumbuhan dan pengembangan Kelembagaan Petani (Poktan, Gapoktan) dan KEP.

Jawaban tersebut merupakan Pengembangan dan penyebaran informasi/materi Penyuluhan


Pertanian melalui sistem teknologi, informasi dan komunikasi pertanian

 
Materi Penyuluhan Pertanian disusun berdasarkan kebutuhan dan kepentingan
Pelaku Utama dan Pelaku Usaha yang berisi unsur-unsur berikut *
5/5

Pengembangan sumber daya alam


pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
pengembangan kelembagaan petani, sumber daya alam, sumber daya manusia, ilmu
pengetahuan dan teknologi
pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan modal sosial, ilmu pengetahuan,
teknologi, informasi, ekonomi, manajemen, hukum, dan pelestarian lingkungan.
 
Feedback

Materi Penyuluhan Pertanian disusun berdasarkan kebutuhan dan kepentingan Pelaku Utama dan
Pelaku Usaha yang berisi unsur-unsur: pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan
modal sosial, ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, ekonomi, manajemen, hukum, dan pelestarian
lingkungan.

 
Output dari rapat koordinasi dalam penetapan Jadwal LAKU SUSI adalah *
0/5

jadwal Latihan, jadwal Kunjungan, jadwal Supervisi, dan jadwal pertemuan di satuan kerja yang
melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan
jadwal Latihan, jadwal Kunjungan, dan jadwal Supervisi di satuan kerja yang melaksanakan
tugas penyuluhan di kecamatan
 
jadwal Latihan, jadwal Kunjungan, jadwal Supervisi, dan jadwal pertemuan di satuan kerja yang
melaksanakan tugas penyuluhan di desa/kelurahan dan kecamatan
Semua benar

Correct answer
jadwal Latihan, jadwal Kunjungan, jadwal Supervisi, dan jadwal pertemuan di satuan kerja yang
melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan

Feedback

rapat koordinasi menghasilkan antara lain jadwal Latihan, jadwal Kunjungan, jadwal Supervisi, dan
jadwal pertemuan di satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di kecamatan

 
Persiapan Pelatihan Penyuluh Pertanian di satuan kerja yang melaksanakan tugas
penyuluhan di kecamatan salah satunya adalah Menetapkan Materi Pelatihan.
Langkah-langkah dalam menetapkan materi pelatihan adalah: *
0/5

Identifikasi Potensi dan Masalah Pengembangan Usahatani di WKPP


Identifikasi Kebutuhan Materi Pelatihan
a dan b salah
 
a dan b benar

Correct answer
a dan b benar

Feedback

Persiapan Pelatihan Penyuluh Pertanian di satuan kerja yang melaksanakan tugas penyuluhan di
kecamatan salah satunya adalah Menetapkan Materi Pelatihan, Materi pelatihan ditetapkan melalui
langkah-langkah berikut:

a) Identifikasi Potensi dan Masalah Pengembangan Usahatani di WKPP


(-) saat Kunjungan, Penyuluh Pertanian melakukan identifikasi potensi dan masalah yang dihadapi
oleh Petani/Poktan/Gapoktan/KEP, meliputi pengembangan Usahatani, manajemen Kelembagaan
Petani dan lain-lain
(-) berdasarkan hasil identifikasi potensi dan masalah pengembangan Usahatani, manajemen
Kelembagaan Petani dan lain-lain, ditetapkan urutan prioritas materi pelatihan yang dibutuhkan; dan
(-) menelaah Programa Penyuluhan Pertanian Desa/ Kelurahan dan Kecamatan pada tahun
berjalan. Apabila ada potensi dan masalah yang belum tercantum dalam programa, maka dapat
dilakukan revisi terhadap programa tersebut.

b) Identifikasi Kebutuhan Materi Pelatihan


“Materi pelatihan yang dibutuhkan” (dari hasil identifikasi potensi dan masalah) dibandingkan
dengan kemampuan Penyuluh Pertanian dalam memfasilitasi Petani melalui diskusi dengan semua
Penyuluh Pertanian pada pertemuan rutin hari ke V, minggu II di satuan kerja yang melaksanakan
tugas penyuluhan di kecamatan.
This content is neither created nor endorsed by Google. - Terms of Service - Privacy Policy

 Forms

Anda mungkin juga menyukai