Anda di halaman 1dari 3

PENGAWAS MUTU HASIL PERTANIAN MASIH

MANDEK

terdapat peluang yang luas untuk memasarkan produk yang berdaya saing. Pada saat ini tuntutan
konsumen tidak lagi berorientasi kepada jumlah dan harga, tetapi telah menitik beratkan pada berbagai
aspek diantaranya adalah keamanan pangan, nutrisi, lingkungan dll, yang menjadikan produk tersebut
mempunyai daya saing yang tinggi yang dapat memenangkan persaingan sehingga akan menguasai
pasar.
Dalam upaya meningkatkan daya saing produk dalam negeri khususnya produk pertanian agar dapat
menjadi tuan rumah di negeri sendiri, produk pertanian tidak saja ditentukan oleh kualitas yang baik
tetapi juga harus aman dikonsumsi bagi produk pertanian yang digunakan sebagai bahan pangan,
dengan harga yang kompetitif. Oleh karena itu melalui penerapan sistem jaminan mutu dan kamanan
pangan, mulai dari proses budidaya , pengolahan sampai dengan proses pasca panen bahkan distribusi
hasil pertanian diharapkan dapat meningkatkan kualitas, aman dikonsumsi (from farm to table) dan juga
efisien dalam proses produksinya, sehingga peningkatan mutu dan keamanan pangan tidak selalu harus
meningkatkan biaya produksi.
Disamping sistem, sarana-prasarana seperti tersedianya laboratorium pengawasan dan pengujian yang
telah diakreditasi, lembaga sertifikasi yang kompeten juga dikembangkan, dalam hal ini Kementerian
Pertanian telah membentuk Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) dengan perangkatnya mulai
dari tingkat pusat sampai ke Kabupaten/Kota. OKKP merupakan satu-satunya kelembagaan pengawas
mutu dan keamanan pangan dalam konteks mendukung perdagangan (bisnis) komoditi pertanian dan
bahan pangan di lingkungan sektor pertanian.
Untuk kepentingan pengawas mutu hasil pertanian ini, maka harus dipersiapkan Sumber Daya
Manusianya (SDM), terkait dengan SDM baik sebagai teknisi laboratorium penguji, lembaga sertifikasi
dimana fungsional PMHP sebagai pelaksana pengawasan mutu hasil pertanian secara kompetensi harus
dikembangkan menjadi: fasilitator, supervisor dan advisor serta sebagai konsultan, sedangkan untuk
kompetensi profesional dikembangkan menjadi: Inspektor Keamanan Pangan (HACCP), Inspektor
Organik, Asesor ISO 9001, Asesor Manajemen Mutu Laboratorium ISO 17025, Verfikator Pedoman BSN
No. 401 tahun 2000 dan lain sebagainya sejalan dengan sistem perkembangan pengawasan mutu dan
keamanan pangan secara internasional.
Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP) bukanlah jabatan baru karena Jabatan
Fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian ternyata telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian pada
tahun 2006 Namun pada kenyataannya setelah berjalan hampir 6 tahun belum ada kemajuan berarti
(dalam hal peningkatan jumlah pegawai Jabfung PMHP) karena sampai saat ini jumlah pegawai Jabfung
PMHP se-Indonesia baru 356 orang yang dirasa masih sangat jauh untuk memenuhi kebutuhan Jabfung
PMHP se-Indonesia. Diharapkan kebutuhan Pejabat Fungsional PMHP sebanyak 9519 orang, dimana
untuk Propinsi sebanyak 2119 orang dengan perkiraan 64 orang untuk setiap Propinsi. Sedangkan untuk
Kabupaten/Kota sebanyak 7040 orang dengan perkiraan 16 orang untuk setiap Kabupaten/Kota serta
untuk kebutuhan PMHP di laboratorium sebanyak 490 orang yang tersebar di berbagai Propinsi.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga fungsional tersebut diatas, kegiatan sosialisasi Jabatan Fungsional
PMHP terus dilakukan dengan harapan akan adanya penambahan jumlah pegawai Jabatan Fungsional
PMHP karena asumsinya bagaimana orang akan berminat jika masih belum tahu jelas apa yang dimaksud
Jabatan Fungsional PMHP serta apa manfaatnya jika bergabung di Jabfung PMHP. (CnG)
Profil Petugas Pengawas Mutu Hasil Pertanian
(PMHP)
Sabtu, 01 Desember 2012, 22:45 WIB

Komentar : 0

Antara/Dewi Fajriani

Petani saat memanen padi (ilustrasi).
A+ | Reset | A-
REPUBLIKA.CO.ID,Muchlis, S.ST

Peran serta masyarakat dalam menjaga mutu pangan hasil pertanian merupakan salah satu faktor
pendukung keberhasilan penyediaan pangan yang aman dan mampu menjamin bahwa pengawasan
mutu hasil pertanian sudah dijalankan dengan baik dan efektif. Dalam rangka pengawasan
dimaksud, diperlukan petugas Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP).

Sesuai dengan tugas dan fungsi petugas Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP) melakukan
pembinaan dan pengawasan mutu hasil pertanian di daerah sehingga dapat berkembangnya
selaras dengan sistem informasi dan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berjalan semakin cepat
seiring dengan perkembangan kebutuhan dan tuntutan konsumen terhadap jaminan mutu dan
keamanan pangan produk pertanian.

Kegiatan pengawasan yang dilakukan petugas PMHP meliputi pengawasan sebagai inspektor
dalam rangka proses sertifikasi, pendaftaran Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT), surveilen,
peredaran pangan di pasaran, penilaian dan pengambilan contoh.

Muchlis, S.ST, dengan unit kerja di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Sulawesi Selatan, sebagai petugas PMHP melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap proses
budidaya, pasca panen dan pengolahan primer yang berupa :

pengawasan terhadap penggunaan pestisida kimia pada budidaya tanaman pangan dan
hortikultura (buah dan sayur);
pengawasan terhadap bahan pangan segar asal tumbuhan di pasar;
pengawasan dan sertifikasi pangan organik;
pengawasan dan pengelolaan produk peternakan;
sosialisasi dan bimbingan teknis tentang jaminan sistem mutu terhadap pelaku usaha dan
masyarakat; dan
penerangan di media masa dan elektronik tentang keamanan pangan.

Kerjasama yang selaras dan serasi diantara instansi yang terkait dengan petugas PMHP dapat
mendukung sistem pengawasan mutu hasil pertanian berjalan dengan konsiten efektif dan effisien
dalam menjamin mutu dan keamanan pangan, meningkatkan nilai tambah dan daya saing ekspor
pangan segar hasil pertanian.

IDENTITAS PETUGAS PMHP :
Nama Petuas : Muchlis, S.ST
Dinas : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
Alamat Kantor : Jl. Amirullah No. 1 Makassar Sulawesi Selatan
Telepon : (0411) 854796 / 854913 / 854662
Alamat Rumah : BTN Pepabri Blok A3/4 Sudiang Makassar
Telepon / HP : (0411) 553835 / 081 355 700 059
Email : -
(adv)

Redaktur : Hafidz Muftisany
Sumber : Ditjen PPHP Kementerian
Pertanian

Anda mungkin juga menyukai