Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

“STATUS ASMATIKUS”

Disusun Oleh :

NATALIA GIORENSI ESEN


NS1914901105

PROGRAM PROFSEI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS
MAKASSAR
2020
STATUS ASMATIKUS
Defenisi : Asma adalah suatu peradangan pada bronkus akibat reaksi hipersensitif mukosa bronkus terhadap alergen. Reaksi hipersensitif pada bronkus dapat
mengakibatkan pembengkakan pada mukosa bronkus. (Sukarmain, 2009).
Status Asmatikus : memburuknya gejala asma yang tidak responsif terhadap pengobatan awal dengan bronkodilator, dengan gejala yang bervariasi disertai
bronkospasme,sumbatan lender yang menyebabkan kesulitan bernafas,retensi karbondioksida,hipoksemia, dan gagal nafas(Infodatin Penderita Asma,2019)

PREDISPOSISI ETIOLOGI PRESIPITASI

Alergen (Mis: debu, suhu ,dll)


usia genetik Jenis kelamin Stres fisik & psikologi Nonalergik/ idiopatik

Reaksi hipersensivitas
Sifat Atopi Laki-laki produktif Merangsang HPA Gangguan saraf otonom simpatis
> 3 tahun Diolah APC
(Antigen Presenting Cell)
Kecenderungan produksi
Sangat aktif beraktivitas ACTH & kadar kortisol Blockade adrenergic  &
Ig E yang berlebihan Aktivitas tinggi diluar
Sel T Helper memberi instruksi dlm darah hiperaktivitas adrenergic 
maupun dalam ruangan
pada sel-sel plasma

Sering terpapar dengan ling.


Adenil silkase dirangsang
Tidak sehat (mis, debu) Terpapar dengan lingk. Tubuh pembentukan Antibodi IgE sel-sel Menyupresi IgA
dan diaktifkan
Yang berpolusi dan berdebu radang berupa makrofag, eosinofil, netrofil,
limfosit
IgA Mengatalisasi ATP
IgE melekat pada sel mast

IgE berikatan dengan sel mast Menjadi siklik AMP


Kemampuan lisis sel radang
(cAMP)
Degranulasi sel
Dilatasi otot-otot polos
Inflamasi pada bronkus bronchus
Sel mast mengeluarkan mediator kimia (histamine,
Histamine menstimulasi sel goblet leukonutrien, bradikinin, dan prostaglandin)
Menghambat pelepasan
mediator dari mastosit/basofil
Mempengaruhi otot polos
pe produksi sekret dan kelenjar jalan napas Bronkokonstriksi

Edema mukosa dinding bronkus Kontraksi Otot polos


Hipersekresi mukus

Bronkospasme
Obstruksi saluran pernapasan
Akumulasi mukus di Stimulus nervus vagus
bronkus / sputum tertelan ASMA

Reflex batuk anoreksia Asma memberat

T & G: batuk, Ronchi Kurang Nafsu Makan STATUS ASMATIKUS

Abnormalitas ventilasi-Perfusi
Dx: ketidakefektifan bersihan
T&G: BB, mual/ muntah
jalan napas b/d mukus
berlebihan Menurunnya aliran oksigen yang
masuk ke sal.pernafasan
Dx: ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh Konsentrasi O2 dalam darah Aliran udara ke alveoli
b/d ketidakmampuan makan Tekanan Interkostal terhambat oleh mukus

Hipoksemia
Pertukaran oksigen di alveoli
Lumen tertekan dan semakin sempit
terganggu
Penurunan Ikatan O2 dan Hb
T&G : Wheezing Terdengar suara nafas yang lebih nyaring ekspirasi terhalang Alveoli kolaps
Penurunan Suplai O2 ke sel
udara terperangkap dalam rongga paru Atelektasis
Mitokondria kekuranagn O2
Dada penderita mengembang (barrel chest) T&G: sesak (bernafas cepat).
Pembentukan ATP me Penrunan TD,
tekanan gas intrapleural dan alveolar
T&G: sesak saat beraktivitas Dx: Gangguan Pertukaran Gas
Hipoksia

Dx: Intoleransi Aktivitas b/d


Merangsang medulla oblongata
ketidakseimbangan anatara
suplai dan kebutuhan oksigen
Hiperventilasi

PCO2 me Ph me

Alkalosis Respiratorik

Ventilasi Alveoli tidak adekuat

Hiperkapnia
Retensi CO2

Asidosis Respiratorik

Gagal Nafas

ILUSTRASI KASUS
Tn.Z (46 Tahun) datang ke UGD RSSM dengan keluhan sesak yang semakin memberat dirasakan sejak 4 hari yang lalu, disertai batuk berlendir berwarna
putih, Keluarga mengatakan selama batuk dirasakan pasien sering merasa mual dan kurang nafsu makan. Pada saat pengkajian didapatkan data bahwa sesak berawal
saat pasien pulang dan merasa sangat kelelahan dari tempat kerja dan sempat kehujanan dijalan. Keluarga pasien juga mengatakan bahwa pasien sempat dibawa ke
dokter praktek, dan mendapat terapi inhalasi, tapi keluargamenjadi lebih panik karena pasien tidak kunjung membaik terlebih 2 hari terakhir. Keluarga mengatakan 6
jam sebelum ke rumah sakit sesak makin memburuk dan nafas terdengar ngik-ngik, karena keluarga takut terjadi hal yang lebih parah maka keluarga membawa pasien
ke rumah sakit. Data lain yang didapatkan bahwa pasien memiliki riwayat asma dan sempat dirawat pada tahun 2018 di Rs.Pelamonia karena asma. Saat dikaji
mengenai penyakit yang dialami, Keluarga pasien mengatakan tidak mengetahui tentang asma , Pasien juga mengatakan kurang mengetahui tentang cara penyebab dan
cara menangani jika sesak. Hasil Observasi Ku.Lemah TD: 100/70, N: 120x/menit, S : 370C, P : 35 x/menit, Pemeriksaan Fisik dijumpai kesdaran composmentis,
suara nafas cepat dan dangkal, adanya suara tambahan yakni wheezing dan ronchi. Hasil Pemeriksaan Diagnostik SpO2: 92% , WBC: 9,7 10^3/ul, RBC:4,88 10^6/ul,
HB: 11, gr/dl, HCT: 35,2%, PLT: 255 103/ul. Hasil AGD didapatkan pH : 7,28; pCO2: 56 mmHg ; pO2: 80mmHg ; HCO3: 23,1 meq/L Terapi medik yang diberikan
kepada pasien yaitu Oksigen tambahan NRM 10L, DX 5% + aminophilin 1 ampl (28 tetes/menit), combivent 1 amp/(nebulizer), methilprednisolon 125 mg/IV
Ambroxol 30 mg/Oral.

KAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Nama Pasien : Tn. Z Diagnosis Medik : Status Asmatikus

Umur : 55 Tahun Dokter yang merawat : Dr. Ricky

Alamat : Jl. Rajawali, Makassar Keluhan Masuk : Sesak

Triage : Gawat Darurat

Alasan : Pasien mengatakan sesak dirasakan sejak 4 hari yang lalu, disertai batuk berlendir berwarna putih, sesak berawal saat pasien pulang dari
tempat kerja dan kehujanan dijalan. Keluarga mengatakan selama batuk dirasakan pasien sering merasa mual dan kurang nafsu makan,
Sehingga keluarga membawa pasien kedokter praktek. Tetapi dalam 2 hari terakhir tidak juga membaik, 6 jam sebelum ke rumah sakit sesak
makin memburuk dan nafas terdengar ngik-ngik maka keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke Rumah Sakit Stella Maris
Riwayat penyakit yang pernah : Pasien mengatakan ia pernah menderita penyakit asma sebelumnya. Dimana pada tahun 2009 pasien masuk rumah sakit pelamonia dengan
diderita penyakit asma
Riwayat alergi : Pasien juga alergi terhadap makan tertentu seperti udang dan kepiting,

Pengkajian Diagnosis Keperawatan Hasil Yang Diharapkan Rencana Keperawatan


A. Airway
 Sumbatan Ketidakefektifan bersihan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Kaji pola nafas (irama, kedalaman dan
jalan nafas berhubungan 1x15 menit diharapkan: auskultasi bunyi nafas).
 Tidak ada
dengan mukus berlebihan - Keadaan umum baik 2. Posisikan Pasien untuk memaksimalkan
B. Breathing DS: - Pasien tidak sesak ventilasi
 Frekuensi : 35x/m - pasien mengatakan - Pasien tidak batuk berlendir 3. Auskultasi suara nafas, dan adanya suara
ia batuk berlendir - Tidak terdengar suara tambahan ronchi nafas tambahan
 Sesak
berwarna putih - Irama pernafasan teratur 4. Kelola pemberin bronkodilator,sebagaimana
 Retraksi dada - Pasien mengatakan mestinya
Apnoe merasa mual
karena batuk yang
 Suara Napas
dialami
Bronchial -
Broncho-vesikuler DO:
 Vesikuler - Suara Nafas
Tambahan: Ronchi
 Irama Pernapasan - Frekuensi
Teratur Pernafasan:
Tidak Teratur 35x/menit

 Dangkal
Dalam
 Suara Tambahan
Gangguan Pertukaran Gas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Pertahankan Kepatenan jalan nafas
Wheezing
berhubungan dengan 1x15 menit diharapkan 2. Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi
Ronchi Ketidakseimbangan Status pernafasan : Ventilasi 3. Monitor suara nafas tambahan
 Perkusi ventilasi-perfusi - Frekuensi pernafasan kembali normal 4. Monitor Saturasi Oksigen
DS: dari 35x/menit menjadi 12-20x/menit 5. Kaji secara rutin warna kulit
 Sonor - Penggunaan otot-otot bantu pernapasan
- Pasien mengatakan 6. Dapatkan pengukuran Spirometri sebelum
Pekak memiliki riwayat tidak ada dan sesudah bronkodilator
Redup asma - Suara napas tambahan tidak ada 7. Pantau Nilai Analisa Gas Darah & Darah
- Keluarga Pasien Status pernafasan : Pertukaran Gas Rutin
 Vocal fremitus : - SpO2 diatas 95%
mengatakan sesak 8. Kolaborasi Pemberian Obat
Simetris kiri dan kanan tetapi dirasakan sejak 4 - Keseimbangan ventilasi perfusi diatas
hari yang lalu normal
melemah
DO:
Nyeri tekan :
- Frekuensi
Tidak ada nyeri tekan pernafasan:
35x/menit
- Vocal Premitus :
C. Circulation
Simetris kiri dan
 Suhu : 370C kanan lemah
 TD : 100/70 mmHg - Irama Pernafasan
 Nadi : 120x/menit Cepat dan Dangkal
- Retraksi Dada
Lemah - Auskuktasi Suara
 Kuat Nafas Tambahan :
Tidak teraba Wheezing
- SpO2 : 92%
 Elastisitas turgor kulit
 Elastis
Menurun
Buruk
 Mata Cekung
Ya Resiko Penurunan Curah 1. Monitor tanda-tanda vital secara rutin
Jantung dengan faktor Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x15
 Tidak menit diharapkan: 2. Monitor EKG, adakah perubahan segmen ST,
resiko perubahan frekuensi
 Ektremitas jantung sebagimana mestinya
- frekuensi jantung stabil dalam renang
Sianosis DS: normal (80-100x/menit) 3. Instrusikan pasien tentang pentingnya untuk
Capilary refill time - Keluarga - memperlihatkan irama jantung yang
segera melaporkan bila merasakan nyeri dada
mengatakan sesak normal
Dingin berawal saat
 Perdarahan pasien pulang dan
Ya Jumlah : cc merasa sangat
kelelahan dari
 Tidak
tempat kerja
 Keluhan DO:
 Mual - Ku.Lemah
Muntah - Nadi: 120x/menit
- EKG : Sinus
Nyeri kepala
Takikardi
Nyeri dada
 Hasil pemeriksaan laboratorium
 Darah rutin
WBC: 9,7 10^3/ul,
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x15
RBC:4,88 10^6/ul, HB: 11, Defisiensi Pengetahuan Manajemen Asma
menit diharapkan:
berhubungan dengan - Pasien dan keluarga mampu mengenali
gr/dl, HCT: 35,2%, PLT: Kurang Informasi 1. Bantu pasien untuk mengenal tanda dan
Pemicu Asma gejala sebelum terjadi reaksi asma dan
255 103/ul DS: - Pasien dan keluarga mampu mengenali implementasi dari respon tindakan yang tepat
- Pasien mengatakan tanda dan gejala 2. Ajarkan klien untuk mengidentifikasi dan
Serum elektrolit
memiliki riwayat - Pasien dan keluarga mampu menghindari pemicu, sebisa mungkin
Level fungsi test asma mengetahui pengobatan dini untuk 3. Ajarkan pasien dan keluarga teknik yang
 AGD - keluarga reaksi asma yang terjadi tepat untuk menggunakan pengobtan dan alat
mengatakan takut ( mis: inhaler, nebulizer, peakflowmeter)
pH : 7,28; pCO2: 49 mmHg 4. Ajarkan teknik bernapas atau relaksasi
terjadi hal yang
pO2: 56 mmHg ; HCO3: lebih parah maka
keluarga
23,1 meq/L
membawa pasien
Lain-lain : ke rumah sakit
EKG : Sinus Tacichardi - Keluarga pasien
D. Disability mengatakan tidak
 Pupil mengetahui
tentang asma
 Isokor
- Pasien mengatakan
Anisokor kurang mengetahui
 Refleks cahaya tentang cara
mengatasi sesak
 Positif -
Negatif DO:
 Glasgow Coma Scale - Tampak pasien
terlihat cemas
M:6
dengan kondisi
V:5 yang dialami
E:4
Ʃ : Compos mentis
E. Exposure
Tidak ada luka dan jejas
F. Folley Catheter
Ya
Output : cc
Warna :
 Tidak
G. Gastric Tube
Ya
Output : cc
Warna :
 Tidak
H. Heart Monitor
 Gambar EKG : sinus takikardi
 Monitor TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 120x/menit
S : 370C
P : 35 x/menit
`

EVALUASI KEPERAWATAN

No Evaluasi

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mucus berlebihan S :-


O: Tampak pasien masih batuk disertai Lendir
Aukultasi suara nafas tambahan ronchi
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi

2. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan ketidakseimbangan dengan ventilasi- S:


perfusi O: Tampak pasien sesak
Frekuensi Pernafasan : 32x/menit
Bunyi nafas tambahan wheezing
Retraksi dada berkurang
SpO2: 93%
A: Masalah sedikit teratasi
P: Lanjutkan Intervensi

3. Resiko Penurunan Curah Jantung dengan faktor resiko perubahan frekuensi jantung S:-
O: Ku.Lemah
TD:110/70 mmHg, N:110x/menit, P:32x/menit
EKG: Sinus Takikardi
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
4. Defisiensi Pengetahuan berhubungan dengan Kurang Informas
S:
O: Tampak Pasien dan keluarga mulai mengerti penyebab asma
Tampak keluarga mengangguk mengerti hal yang menjadi pemicu asma
A: Masalah mulai teratasi
P: Lanjutkan Intervensi

Going To :
ICU

Anda mungkin juga menyukai