Disusun Oleh :
a. Kebiasaan merokok
b. Polusi udara
c. Paparan debu,asap,dan gas-gas kimiawi akibat kerja.
d. Riwayat infeksi saluran nafas
e. Bersifat genetik yaitu difisiensi α-1 antitripsin merupakan predisposisi
untuk berkembangnya Penyakit Paru Obstruksi Kronik dini. (mansjoer,
2001).
3. Klasifikasi
a. Bronchitis Kronis
1) Definisi
Pencetus
( Asthma, Bronkhitis kronis, Emfisema ) Rokok dan polusi
PPOK Inflamasi
a. Pemeriksaan radiologi
Pada bronchitis kronik secara radiologis ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
1) Tubular shadows atau farm lines terlihat bayangan garis-garis
yang parallel, keluar dari hilus menuju apeks paru. Bayangan
tersebut adalah bayangan bronkus yang menebal.
2) Corak paru yang bertambah
b. Pada emfisema paru terdapat 2 bentuk kelainan foto dada yaitu:
1) Gambaran defisiensi arteri, terjadi overinflasi, pulmonary
oligoemia dan bula. Keadaan ini lebih sering terdapat pada
emfisema panlobular dan pink puffer.
2) Corakan paru yang bertambah.
3) Pemeriksaan faal paru
a) Bronkodilator
Dianjurkan penggunaan dalam bentuk inhalasi kecuali pada
eksaserbasi digunakan oral atau sistemik.
b) Anti inflamasi
c) Antibiotik
Tidak dianjurkan penggunaan jangka panjang untuk pencegahan
eksaserbasi. Pilihan antibiotik pada eksaserbasi disesuaikan
dengan pola kuman setempat.
d) Mukolitik
e) Antitusif
9. Pengobatan penunjang
a. Rehabilitasi
b. Edukasi
c. Berhenti merokok
d. Latihan fisik dan respirasi
e. Nutrisi
f. Terapi oksigen
Harus berdasarkan analisa gas darah baik pada penggunaan jangka panjang
atau pada eksaserbasi. Pemberian yang tidak berhati hati dapat
menyebabkan hiperkapnia dan memperburuk keadaan. Penggunaan jangka
panjang pada PPOK stabil derajat berat dapat memperbaiki kualitas hidup.
g. Ventilasi mekanik
Ventilasi mekanik invasif digunakan di ICU pada eksaserbasi berat.
Ventilasi mekanik noninvasif digunakan di ruang rawat atau di rumah
sebagai perawatanlanjutan setelah eksaserbasi pada PPOK berat.
h. Operasi paru
Dilakukan bulektomi bila terdapat bulla yang besar atau transplantasi paru
(masih dalam proses penelitian di negara maju)
i. Vaksinasi influenza
A. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Aktivitas dan Istirahat
Gejala :
1) Keletihan, kelelahan, malaise
2) Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari karena
sulit bernafas.
3) Ketidakmampian untuk tidur, perlu tidur dalam posisi duduk tinggi
4) Dispnea pasa saat istirahat atau respon terhadap aktivitas atau
latihan
Tanda :
1) Keletihan
2) Gelisah, insomnia
3) Kelemahan umum/ kehilangan massa otot
b. Sirkulasi
Gejala : Pembengkakan pada ekstremitas bawah
Tanda :
1) Peningkatan tekanan darah
2) Peningkatan frekuensi jantung
3) Distensi vena leher
4) Edema dependen, tidak berhubungan dengan penyakit jantung
5) Bunyi jantung redup (yang berhubungan dengan peningkatan
diameter AP dada)
6) Warna kulit/membrane mukosa : normal/ abu-abu/ sianosis; kuku
tabuh dansianosi perifer.
7) Pucat dapat menunjukkan anemia.
c. Integritas Ego
Gejala :
Tanda :
Gejala :
1) Mual/ muntah
2) Nafsu makan buruk/ anoreksia (emfisema)
3) Ketidakmampuan untuk makankarena distress pernafasan
4) Penurunan berat badan menetap (emfisema), peningkatan berat
badan menunjukkan edema (bronchitis)
Tanda :
melakukan aktivitassehari-hari
f. Pernafasan
Gejala :
Tanda :
g. Keamanan
Gejala :
i. Interaksi Sosial
Gejala :