Anda di halaman 1dari 19

KULIT  Terdiri atas epitel berlapis gepeng

dengan lapisan tanduk.


 Tidak mempunyai pembuluh darah
maupun limfe (nutrien dan oksigen
diperoleh dari kapiler pada lapisan
dermis.)
 Terdiri atas 5 lapisan yaitu, dari
dalam ke luar, stratum basal, stratum
spinosum, stratum granulosum,
stratum lusidum, dan stratum
Kulit adalah organ yang terletak
korneum.
paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Berfungsi
a. Stratum Basal.
sebagai penghalang pelindung yang
 Lapisan terbawah epidermis
mencegah internal jaringan dari paparan
 mengalami mitosis dan berfungsi
trauma, ( ultraviolet ) uv radiasi, suhu
reproduktif.
ekstrem, racun, dan bakteri.
 Terdapat sel-sel melanosit
Pembagian kulit secara garis
 Terdiri atas dua jenis sel yaitu : sel
besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu
yang berbentuk kolumnar
lapisan epidermis, lapisan dermis, dan
(protoplasma basofilik inti lonjong
lapisan subkutis.
dan besar) dan sel pembentuk
melanin atau clear cell (sel-sel
1. Epidermis
berwarna muda, dengan sitoplasma
basofilik dan inti gelap,
mengandung butir pigmen
{melanosomes})

b. Stratum Spinosum.
 Berbentuk poligonal dengan inti
lonjong.
 Protoplasmanya jernih = banyak
mengandung glikogen,

 Lapisan paling luar kulit  Terdapat pula sel Langerhans


c. Stratum Granulosum 2. Dermis
 2 atau 3 lapis sel-sel gepeng
dengan sitoplasma berbutir kasar
dan terdapat inti di antaranya.
 Butir kasar ini terdiri atas
keratohialin.

d. Stratum Lucidum
 Lapisan sel-sel gepeng tanpa inti
 Protoplasma yang berubah menjadi  Terdiri dari bahan dasar serabut
protein yang disebut eleidin. kolagen dan elastin yang berada di
 Antara stratum lucidum dan dalam substansi dasar yang bersifat
stratum granulosum terdapat koloid dan terbuat dari gelatin
lapisan keratin tipis disebut rein's mukopolisakarida.
barrier (Szakall) yang tidak bisa  Terdiri atas pars papilaris dan pars
ditembus retikularis,
 Tampak jelas pada telapak tangan
dan kaki a. pars papilaris
 Bagian yang menonjol ke
e. Stratum korneum epidermis
 Lapisan kulit yang paling luar  Mengandung pembuluh kapiler
 Terdiri atas lapisan sel gepeng yang yang memberi nutrisi pada epitel di
mati, tidak berinti, atasnya.
 Protoplasmanya telah berubah  Mengandung badan akhir saraf
menjadi keratin (zat tanduk). sensoris yaitu badan Meissner.
 Sangat sedikit mengandung air
 Permukaannya dilapisi oleh suatu b. pars retikularis

lapisan pelindung lembab tipis  Bagian bawahnya yang menonjol

yang bersifat asam, disebut mantel kearah subkutan,

asam kulit  Terdiri atas serabut penunjang


misalnya serabut kolagen, elastin
dan retikulin.
 Dasar lapisan ini terdiri atas cairan o Kelenjar keringat, Ada 2 macam
kental asam hialuronat dan kelenjar keringat yaitu :
kondroitin sulfat.  Kelenjar ekrin: yang kecil-
kecil, terletak dangkal di
3. Subkutis dermis dengan sekret yang
encer, dan Terdapat di seluruh
permukaan kulit dan terbanyak
di telapak tangan dan kaki,
dahi, dan aksila.
 Kelenjar apokrin : lebih besar,
terletak lebih dalam dan
sekretnya lebih kental,
dipengaruhi oleh saraf
 Terdiri atas jaringan ikat longgar
adrenergik, terdapat di aksila,
berisi sel-sel lemak di dalamnya,
areola mamae, pubis, labia
ujung saraf tepi, pembuluh darah dan
minora, dan saluran telinga
pembuluh getah bening,
luar.
 Berfungsi sebagai penahan terhadap
benturan ke organ tubuh bagian
o Kelenjar palit
dalam, memberi bentuk pada tubuh,
 Terletak di seleruh permukaan
mempertahankan suhu tubuh dan
kulit manusia kecuali di
sebagai tempat penyimpan cadangan
telapak tangan dan kaki.
makanan
 Terdapat di samping akar
 Vaskularisasi di kulit diatur oleh
rambut dan muaranya terdapat
dermis (pleksus superficial) dan
pada lumen akar rambut
subkutis (pleksus profunda).
(folikel rambut ).

Adneksa Kulit
2. Rambut
Terdiri atas kelenjar-kelenjar kulit,
 Terdiri atas bagian yang terbenam
rambut dan kuku.
dalam kulit dan bagian yang berada
1. Kelenjar kulit
di luar kulit.
 Terdapat di lapisan dermis
 Ada 2 macam tipe rambut, yaitu
 Terdiri atas :
lanugo (rambut halus, tidak
mengandung pigmen dan terdapat
pada bayi), dan rambut terminal
(rambut yang lebih kasar dengan
banyak pigmen, mempunyai medula,
dan terdapat pada orang dewasa
:terletak di rambut di kepala, juga
terdapat bulu mata, rambut ketiak,
rambut kemaluan, kumis, dan
janggut).
 Rambut halus di dahi dan badan lain
disebut rambut velus.

3. Kuku
 Bagian terminal stratum korneum
yang menebal.
 Bagian kuku yang terbenam dalam
kulit jari disebut akar kuku
 Bagian yang terbuka di atas dasar
jaringan lunak kulit pada ujung jari
dikenali sebagai badan kuku,
 Yang paling ujung adalah bagian
kuku yang bebas.
 Kulit tipis yang yang menutupi kuku
di bagian proksimal disebut
eponikium sedang kulit yang
ditutupki bagian kuku bebas disebut
hiponikium
FAAL KULIT 5. Fungsi Termoregulasi/ pengaturan
suhu tubuh
Fungsi utama kulit
 Dengan cara mengelurkan
1. Fungsi Proteksi pengeluaran keringat dan
 Menjaga bagian dalam menyesuaikan aliran drah
tubuh terhadap gangguan pembuluh kapiler
fisis dan mekanisme  Tonus vascular dipengaruhi
 Karena adanya bantalan oleh saraf simpatis
lemak tebal tipisnya kulit
Serabut jaringan penunjang, 6. Fungsi Pembentukan pigmen
pelindung gangguan fisis  Melanosit terletak dibagian
basal, berasal dari saraf
2. Fungsi Absorbsi  Pigmetasi disebarkan
 Kulit yang sehat lebih keepidrmis otot tangan
mudah menyerap cairan “dendrit” sedangkan
yang mudah menguap, dan kebagian kulit bawahnya
yang larut dalam lemak oleh sel melanofag
 Dipengaruhi oleh :  Selain oleh pigmen, warna
tebal/tipisnya kulit kulit di pengaruhi oleh ;
Kelembapan reduksi HB, Okis HB,
Metabolisme dan karotin.
jenis venikulum
7. Fungsi keratinisasi
3. Fungsi Eksresi  Lapidan epidermis
 Kelenjar kulit mengelurkan mempunyai sel utama
zat sisa metabolism dalam  Keratonosit
tubuh berupa Nacl, Urea,  Sel langerhans
Asam Urat, Amonia  Melanosit

4. Fungsi Persepsi Proses keratonosit :


 Kulit mengandung ujung-
Dimulai dari sel basal – membelah
ujung syaraf sensorik di – sel basal yang lain pindah ke atas
dermis dan subkutis – sel spinosum – semakin keatas
 Ruffini : rangsanga panas menjadi sel gepeng, bargranul- sel
 Krause : rangsangan dingin granulosom- inti meghilang – sel
 Meissner dan Merkel tanduk amforik
Ranvier : rangsangan
rabaan
 Paccini : rangsangan 8. Fungsi pembentukan vitamin D
tekanan Dengan cara mengubah dihidroksi
kolesterol dengan bantuan sinar
ultraviolet.
2. RAMBUT

Kelenjar apokrin
 Letak lebih dalam Terdiri dari : Akar rambut dan batang
rambut
 Secret lenih kental
 Terdapat pada : Tipe rambut ada 2
aksiala  Lanugo :
Aerola mammae Rambuthalus
Pubis tidak mengandung pigmen
Labia minora Terdapat pad bayi
Saluran telinga luar  Terminal
 Dipengaruhi oleh : saraf Rambut yang lebih kasar
adrogenik Banyak pigmen
 Fungsi : pengeluaran secret Mempunyau medulla
 Keringat mengadung : Terdapat pada orang dewas
Air
Elektrolit
Asam laktat Siklus pertumbuhan
Glukosa rambut
 PH : 4-6.8  FASE Anagen
(pertumbunhan) : 2-6 tahun
Kelenjar patit (Glandula sebasea)  FASE katagen (Istirahat) :
2-4 bulan
 Terletak diseluruh
 FASE telogen(Kerontokan)
permukaan kulit : Kecuali
: 3-4 minggu
telapak tangan dan kaki
 Tidak berlumen
 Ciri-ciri rambut normal dan sehat
 Secret kelenjar berasal dari
o Berkilat
dekomposisi sel- sel
kelenjar o Elastis
 Sekresi di pengaruhi oleh o Tidak mudah patah
hormone androgen
 Komposisi Rambut :Karbon,
hidrogrn, nitrogen, sulfur, oksigen

3. KUKU

Bagian terminal lapisan tanduk


(Stratum Korneum) yang bagian
kuku
 Akar kuku (Nail Root)
bagian yang terdalam kulit
jari
 Badan kuku (Nail Plata) :
Bagian yang diatas jaringan
lunak kulit pada ujung jari
 Alur Kuku (Nail groove)
Sisi kuku agak mencekung
agak membentuk alur kuku
 Eponikum : kulit titpis yang
menutupi kuku dibagian
proksimal
 Hiponikium : kulit yang
ditutupi bagian bebas kuku.
GAMBAR – GAMBAR HISTOPATOLOGIS KULIT

a. Di Epidermis
1. Hiperkeratosis Penebalan
stratum
korneum

2. Parakeratosis Bila inti-inti sel


masih terlihat
pada penebalan
stratum
korneum

3. Orokeratosis Bila tidak


terlihat lagi inti
4. Hipergranulosi Penebalan
s stratum
granulosum

5. Hiperplasia Epidermis yang


menjadi lebih
tebal oleh
karena sel-
selnya
bertambah
jumlah

6. Akantosis Penebalan
stratum
spinosum

7. Spongiosum Penimbunan
cairan diantara
sel-sel epidermis
sehingga celah
diantara sel
bertambah
renggang
8. Akantolisis Hilangnya daya
kohesi antar sel
– sel epidermis
sehingga
menyebabkan
terbentuknya
celah,
vesikel/bula di
dalam epidermis

b. Di Dermis
Dermis terdiri dari dermis pars papilaris dan dermis pars retikularis. Perubahan-
perubahan yang terjadi dapat mengenai jaringan ikat dan penimbunan cairan dalam
jaringan (edema).

1 Papilomatosis Papil yang


. memanjang
melampaui batas
permukaan kulit,
pada keadaan tertentu
papil dapat
menghilang atau
mendatar.

2 Fibrosis Jumlah kolagen


. bertambah serta
susunannya berubah,
dan fibroblast
bertambah banyak.
3 Sklerosis Jumlah kolagen
. bertanbah, susunan
beruba, tampak lebih
homogen dan
eosinofilik seperti
degerasi hialin
dengan jumalh
fibroblast yang
berkurang.

4 Granuloma Histiosit yang


. tersusun
berkelompok.

5 Jaringan Penyembuhan luka


. Granulasi yang terdiri atas
jaringan edematosa,
proliferasi pembuluh
darah, dan selbradang
campuran.

c. Di Jaringan Subkutis
Banyak penyakit kulit yang kelainannya lebih menonjol di jaringan subkutis,
misalnya: eritema nodusum, skleroderma, dan jamur dalam. Kelainan dapat berupa
peradangan, proses degeneratif, nekrosis jaringan, vaskulitis.
Hasil pemeriksaan histopatologik tidak selalu spesifik untuk semua penyakit, bahkan
sering pula beberapa penyakit kulit yang berbeda, memberi gambaran histopatologi
yang mirip. Oleh karna itu data klinis yang lengkap sangat membantu menentukan
kesimpulan (P. A.).

Gambar berbagai kelainan Histopatologi serta kelainan sel radang

1 Eritema nodusum

2 Skleroderma

3 Vaskulitis
4 Sel radang
a. Limfosit
b. Sel plasma
c. Neutrofil
d. Eosinofil
e. Fibrosit
f. Histiosit + benda
asing
g. Histiosit
h. Sel mast

5 Sel datia
a. Benda asing
b. Langhans
c. tuton
Distribusi: penyebaran dermatologi

 Bilateral : mengenai kedua belah badan


 Unilateral : mengenai sebelah badan
 Soliter : hanya satu lesi
 Herpiformis : vesikel berkelompok
 Konfluens : dua atau lebih lesi yang menjadi satu
 Diskret : terpisah satu dengan yang lain
 Regional : mengenai daerah tertentu badan
 Generalisata : tersebar pada sebagian besar tubuh
 Universal : seluruh atau hampir seluruh tubuh (90%-100%)
 Sirkumskripta : berbatas tegas
 Difus:tidak berbatas tegas
 Serpiginosa: proses yang menjalar ke satu jurusan, diikut oleh penyembuhan bagian
yang ditinggalkan
 Itisformis:eritema yang berbentuk lonjong dengan vesikel gelap ditengah nya
RUAM PADA KULIT

N RUAM DEFINISI GAMBAR


O
1. Makula Keluhan kulit berupa perubahan warna kuli

2. Eritema Kemerahan pada kulit yang disebabkan oleh


pelebaran pembuluh darah

3. Urtika Edema setempat yang timbul mendadak dan


hilang perlahan

4. Vesikel Gelembung berisi cairan kurang dari 1cm

5. Pustul Vesikel yang berisi nanah

6. Bula Vesikel lebih dari 1cm

7. Kista Benjolan berisi cairan padat atau setengah


padat

8. Abses Kantong berisi nanah dalam jaringan

9. Papul Penonjolan padat dengan diameter kurang


dari 1cm

10. Nodus Penonjolan padat lebih dari 1cm

11. Tumor Benjolan berdasarkan pertumbuhan sel


maupun jaringan
12. Infiltrate Tumor terdiri atas sel radang

13. Vegetasi Penonjolan bulat atau runcing yang menjadi


satu

14. Sikatrik Jaringan ikat yang menggantikan dermis


atau epidermis yang hilang

15. Anetoderma Bagian jaringan elastis yang mengalami


atrofi

16. Erosi Kelainan kulit akibat kerusakan kulit sampai


stratum spinosum

17. Ekskoriasi Selainan kulit karena kehilangan stratum


papilare

18. Ulkus Kerusakan kulit (epidermis dan dermis)


yang memiliki tepi, dasar, dinding dan isi

19. Skuama Pelepasan sel tanduk

20. Krusta Tumpukan cairan, darah, kotora, obat yang


sudah mongering diatas permukaan kulit

21. Likenifikasi Penebalan kulit

22. Guma Kerusakan kulit yang dekstruktif dan kronik

23. Fagedenikum Proses yang menjuruss ke dalam ulkus

24. Terebrans Proses yang menjurus kedalam

25. Monomorf Hanya terdiri satu ruam


26. Polimorf Terdiri dari bermacam-macam ruam

27. Roseola Eksantema yang berwarna merah tembaga

28. Keloid Hipertrofi yang pertumbuhannya melampaui


batas

29. Galopans Proses yang sangt cepat meluas


30. Ragaden Belahan kulit dengan dasar kecil atau dalam

31. Kanalikuli Saluran-saluran pada stratum korneum

32. Mila Penonjolan berwarna putih diatas


permukaan kulit

33. Komedo Bintik-bintik hitam diatas kulit

34. Telangiektasis Pelebaran pembuluh darah yang menetap

35. Hiperpigmentas Kulit tampak lebih hitam dari sekitarnya


i

36. Hipopigmentasi Kulit tampak lebih putih dari sekitarnya

37. Eksantema Ruam yang timbul serentak dalam waktu


singkat dan lama

38. Eksantema Erupsi yang difus berupa eritema nummular


Skarlatiniformis
39. Eksantema Erupsi berbentuk eritema yang lenticular
morbiliformis

40. Purpura Perdarahan dibawah kulit tidak hilang


perlahan

Anda mungkin juga menyukai