Anda di halaman 1dari 123

TERAPI KOMPLEMENTER

PELAYANAN KEBIDANAN
Berdasarkan Bukti Scientific dan Empiris
UU No 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta

Fungsi dan sifat hak cipta Pasal 4


Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a merupakan hak eksklusif
yang terdiri atas hak moral dan hak ekonomi.
Pembatasan Pelindungan Pasal 26
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25 tidak
berlaku terhadap:
i. penggunaan kutipan singkat Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait untuk
pelaporan peristiwa aktual yang ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan
informasi aktual;
ii. Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk kepentingan
penelitian ilmu pengetahuan;
iii. Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk keperluan
pengajaran, kecuali pertunjukan dan Fonogram yang telah dilakukan
Pengumuman sebagai bahan ajar; dan
iv. penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan pengembangan ilmu
pengetahuan yang memungkinkan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait
dapat digunakan tanpa izin Pelaku Pertunjukan, Produser Fonogram, a tau
Lembaga Penyiaran.
Sanksi Pelanggaran Pasal 113
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau
huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
TERAPI KOMPLEMENTER
PELAYANAN KEBIDANAN
Berdasarkan Bukti Scientific dan Empiris

Rahayu Widaryanti, S.ST., M.Kes.


Herliana Rizka, S.ST., M.Keb.
TERAPI KOMPLEMENTER PELAYANAN KEBIDANAN
BERDASARKAN BUKTI SCIENTIFIC DAN EMPIRIS

Rahayu Widaryanti
Herliana Rizka

Desain Cover :
Nama

Sumber :
Link

Tata Letak :
Cinthia Morris Sartono

Proofreader :
Cinthia Morris Sartono

Ukuran :
viii, 114 hlm, Uk: 12.1x17.2 cm

ISBN :
No ISBN

Cetakan Pertama :
Bulan 2019

Hak Cipta 2019, Pada Penulis

Isi diluar tanggung jawab percetakan

Copyright © 2019 by Deepublish Publisher


All Right Reserved

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit.

PENERBIT DEEPUBLISH
(Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA)
Anggota IKAPI (076/DIY/2012)
Jl.Rajawali, G. Elang 6, No 3, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
Jl.Kaliurang Km.9,3 – Yogyakarta 55581
Telp/Faks: (0274) 4533427
Website: www.deepublish.co.id
www.penerbitdeepublish.com
E-mail: cs@deepublish.co.id
Kata Pengantar

Isi kata pengantar pada paragraph pertama disini (jenis font


bisa disesuaikan menurut keinginan anda)
Pada paragraph selanjutnya sebenarnya anda tinggal tekan
enter saja agar format pada paragraph selanjutnya sama dengan
paragraph pertama

Penulis / Nama

v
vi
Daftar Isi

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Pengantar Komplementer Terapi dalam


Praktik Kebidanan 1
A. Pengertian Terapi Komplementer 1
B. Klasifikasi 2
C. Dasar Hukum 9
D. Integrasi Pelayanan Komplementer 10
E. Fakta-Fakta Mengenai Terapi
Komplementer 11
F. Terapi Komplementer dalam Kebidanan 14

Komplementer pada Kehamilan 16


A. Komplementer pada Persalinan 40

Komplementer pada Masa Nifas dan Menyusui 64


A. Perawatan Nifas dalam Adat Budaya 64
B. Pijat Oksitocyn 72
C. Hypnobreastfeeding 75

vii
D. Penggunaan Laktogogum untuk
Memperbanyak Produksi ASI 78
E. Penggunaan Obat Herbal untuk
Penyembuhan Luka Perinium 88
F. Post Natal Yoga 90

Komplementer pada Menopause 98

Komplementer pada Menopause 103

Daftar Pustaka 108

Tentang Penulis 114

viii
PENGANTAR KOMPLEMENTER TERAPI
DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

A. Pengertian Terapi Komplementer

Indonesia merupakan Negara terbesar ke dua setelah


Brazil yang kaya akan sumber daya hayati dan budaya. Namun
sumberdaya hayati dan budaya yang besar ini belum digunakaan
secara maksimal. Nenek moyang dahulu sudah mulai
menggunakan terapi komplementer untuk menjaga kebugaran,
kesehatan dan kecantikan tubuhnya akan tetapi seiring
berkembangnya dunia medis masyarakat mulai meninggalkan
tradisi dan beralih pada pengobatan konvensional. Mulai awal
tahun 2002 terapi komplementer mulai dikenal dan diminati
kembali oleh masyarakat baik sebagai pengguna maupun sebagai
tenaga professional.
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan
penyakit yang dilakukan sebagai pendukung pengobatan medis
konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar
pengobatan medis yang konvensional. Prinsip dari terapi
komplementer adalah terapi yang diberikan sebagai pelengkap
dari standar asuhan pelayanan kebidanan yang berlaku. Menurut
WHO terapi komplementer adalah pengobatan non konvensional
yang bukan berasal dari Negara yang bersangkutan. Istilah
pengobatan komplementer atau pengobatan alternatif mengacu
pada satu set luas praktik pelayanan kesehatan yang bukan
merupakan bagian dari tradisi Negara itu sendiri. Misalnya saja
di Indonesia Jamu itu menjadi tradisi, sehingga bukan menjadi
terapi komplementer melainkan masuk dalam pengobatan

1
tradisional. Pengobatan tradisional adalah pengobatan yang
sudah ada sejak zaman dahulu digunakan dan di turunkan secara
turun temurun pada suatu Negara.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan definisi
pengobatan komplementer tradisional-alternatif adalah
pengobatan non konvensional yang di tunjukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, meliputi upaya
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diperoleh
melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan, dan
efektivitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik
tapi belum diterima dalam kedokteran konvensional. Dalam
penyelenggaraannya harus sinergis dan terintregrasi dengan
pelayanan pengobatan konvensional dengan tenaga
pelaksanaanya dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga
kesehatan lainnya yang memiliki pendidikan dalam bidang
pengobatan komplementer tradisional-alternatif. Jenis
pengobatan komplementer tradisional-alternatif yang dapat
diselenggarakan secara sinergis dan terintergrasi harus di
tetapkan oleh menteri kesehatan setelah memalui pengkajian.
Dalam pelayanan kebidanan terapi komplementer dapat
diberikan mulai dari remaja, kehamilan, persalinan, nifas dan
menyusui, bayi dan balita serta wanita usia subur.

B. Klasifikasi

Secara Internasional oleh The House of Lords (2000)


terapi komplementer diklasifikasi menjadi 3 group yaitu:
1. Group I :terapi yang diorganisasikan oleh professional,
mempunyai sistem yang lengkap dalam pelayanan
kesehatan dengan jalur pendidikan yang terstandar, kode
etik dan berdasarkan riset. Contoh nya seperti :

2
Ostteopathy, Chiropractic, Acupuncture, Herbal
Medicine, Homeopathy
2. Group II : terapi pelengkap (komplementer)/ suportif
dalam pelayanan kesehatan, bukti riset masih terbatas,
belum ada aturan secara nasional. Contohnya adalah:
Aromatheraphy, Reflexology, Massage, Shiatssu,
Hypnotheraphy, Yoga
3. Group III : merupakan terapi alternatif, belum diatur
secara khusus, belum banyak bukti riset. Group III
dibedakan menjadi 2 yaitu III A dan IIIB, yang termasuk
III A adalah terapi dengan system tradisional dan tidak
banyak digunakan dalam pelayanan kebidanan seperti
Traditional chinese medicine (TCM), Indian ayurvedic
medicine, Japanese campo, Antroposophical medicine,
dan Naturophathy. Sedangkan group III B adalah
diagnostic terapi contohnya crystal teraphy, dowsing,
iridology, radionics.
Di Indonesia terapi komplementer diklasifikasikan
menjadi 3 yaitu:
1. Pelayanan Kesehatan Tradisional
Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan
dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada
pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang
dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat. Contoh pelayanan kesehatan
tradisional adalah penggunaan bengkung pada ibu nifas

2. Layanan Kesehatan Ramuan


Pelayanan kesehatan tradisional yang telah terbukti
secara empiris kini sudah mulai berkembang sesuai dengan

3
kemajuan tehnologi, Salah satu upaya dalam menjaga kesehatan
dan kebugaran tubuh yaitu pelayanan kesehatan tradisional
dengan ramuan. Ramuan tradisional dikemas dengan cara
efektif, efisien dan modern sehingga mudah di gunakan.
Apresiasi pemerintah tentang obat tradisional ramuan mulai
menguat sejak pencanangan tahun kebangkitan jamu pada
tanggal 27 Mei 2008 oleh Presiden Republik Indonesia.
Pencanangan ini menyadarkan semua pihak untuk
mengembangkan industry dan usaha jamu agar dapat diterima
dalam bidang kesehatan. Peraturan Pemerintah RI Nomor : 103
tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan tradisional dalam salah
satu pasal menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan tradisional
dibina dan diawasi oleh pemerintah agar dapat
dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanan serta tidak
bertentangan dengan norma agama.
Pelayanan kesehatan tradisional yang aman, berkhasiat
dan berkualitas sangat dibutuhkan oleh masyarakat seperti yang
telah di canangkan oleh kementerian kesehatan melalui
saintifikasi jamu. Saintifikasi jamu adalah pembuktian ilmiah
jamu melalui penelitian berbasis kesehatan. Selain itu juga
mendorong terbentuknya jejaring dokter, bidan, perawat maupun
tenaga kesehatan yang lain sebagai peneliti dalam rangka upaya
preventif, promotif, rehabilitatif dan paliatif menggunakan jamu.
Contoh penggunaan pelayanan kesehatan ramuan adalah pilis,
tapel, parem, jamu dll

3. Layanan Kesehatan Keteramplian


a. Massage atau pijat adalah metode penyembuhan atau
terapi kesehatan tradisional, dengan cara memberikan
tekanan kepada tubuh – baik secara terstruktur, tidak
terstruktur, menetap, atau berpindah tempat – dengan

4
memberikan tekanan, gerakan, atau getaran, baik
dilakukan secara manual ataupun menggunakan alat
mekanis. Pijat biasanya menggunakan tangan, jemari,
sikut, lengan, kaki, atau alat pemijat. Pijat dapat
memberikan relaksasi, rasa nyaman, dan kebugaran.
Pada beberapa kasus, pijat dapat digolongkan sebagai
tindakan medis terapi penyembuhan, misalnya pada
kasus kram otot, terkilir, atau keseleo. Pijat dapat berupa
kegiatan terapi kesehatan, bersifat rekreasional, atau
bersifat seksual. Pada pelayanan kesehatan pijat dapat di
aplikasikan pada ibu hamil untuk mengurangi rasa nyeri
punggung, pada ibu bersalin untuk mengurangi rasa
nyeri saat kontraksi dan pada saat nifas untuk
mengembalikan kesehatan dan kebugaran tubuh ibu
setelah melahirkan. Pada bayi dan balita pijat dapat
digunakan untuk menstimulasi tumbuh kembang bayi.
b. Akupuntur
Akupuntur adalah teknik memasukkan atau
memanipulasi jarum ke dalam "titik akupunktur" tubuh.
Menurut ajaran ilmu akupunktur, ini akan memulihkan
kesehatan dan kebugaran, dan khususnya sangat baik
untuk mengobati rasa sakit. Definisi serta karakterisasi
titik-titik ini di-standardisasi-kan oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO)

5
Gambar : Terapi Akupuntur
https://doktersehat.com/penyakit-yang-bisa-diobati-dengan-akupuntur/

Manfaat akupuntur yaitu dapat mengurangi nyeri


pada kehamilan, persalinan maupun nifas, membantu
mengobati insomnia (gangguan tidur), meningkatkan
pemulihan kanker dan efek kemoterapi, membantu
mencegah penurunan kehilangan fungsi otak secara
kognitif. Selain bermanfaat Akupuntur juga memiliki
efek samping yaitu rasa sakit setelah akupuntur, memar
di area yang tertusuk jarum, jika jarum terdorong terlalu
dalam dapat menyebabkan cedera organ dan jika
penggunaan tidak steril dapat mengakibatkan infeksi.
Akupuntur tidak direkomendasikan pada penderita
kelainan perdarahan atau pasien yang sedang
menggunakan obat pengencer darah.

6
c. Akupresure
Acupressure adalah teknik penyembuhan tradisional
asal Cina dengan menggunakan jari-jari tangan ataupun
dengan menggunakan alat bantu seperti stik kayu (tusuk
jari), dengan cara menekan titik-titik tertentu pada tubuh
untuk memperlancar aliran chi dalam tubuh yang
mengaktifkan kekebalan di dalam tubuh untuk
penyembuhan penyakit.
Akupresure berasal dari kata accus dan pressure,
yang berarti jarum dan menekan. Akupresur merupakan
istilah yang digunakan untuk memberikan rangsangan
(stimulasi) titik akupunktur dengan teknik penekanan
atau teknik mekanik. Penekanan dilakukan sebagai
pengganti penusukan jarum yang dilakukan pada
akupunktur dengan tujuan untuk melancarkan aliran
energi vital (qi) pada seluruh tubuh(Kementerian
Kesehatan, 2014). Ilmu Akupunktur berasal dari daratan
Cina. Menurut buku Huang Ti Nei Cing (The Yellow
Emperor’s Classic of Internal Medicine) ilmu ini mulai
berkembang sejak Jaman Batu, yaitu kira-kira empat
sampai lima ribu tahun yang lalu, di mana digunakan
jarum batu untuk menyembuhkan penyakit. Sebuah
kasus yang diungkapkan buku tersebut adalah
penyembuhan abses dengan penusukan jarum batu. Buku
Huang Ti Nei Cing adalah sebuah buku ensikolpedi Ilmu
Pengobatan Cina. Diterbitkan pada zaman Kerajaan Cun
Ciu Can Kuo yaitu tahun-tahun antara 770 - 221 sebelum
Masehi. Pada zaman itu Ilmu Akupunktur-Moksibusi
berkembang seperti juga ilmu-ilmu lainnya di negara itu.
Bahan jarum akupunktur berubah dari batu ke bambu,
dari bambu ke tulang dan dari tulang menjadi perunggu.

7
Serang ahli pengobatan pada jaman itu yang bernama
Pien Cie telah berhasil menyembuhkan serang pangeran
bernama Ha dengan jarum perunggu dari ketidaksadaran
selama setengah hari. Pien Cie mengungkapkan
pengetahuannya dalam buku Nan Cing di mana ia
menguraikan cara pengobatan dengan jarum perunggu
serta menjelaskan persalan-persalan mengenai meridian
dan titik akupunktur. Dalam buku Huang Ti Nei Cing
diungkapkan juga mengenai meridian, titik akupunktur,
teknik pengobatan dan perjalanan penyakit serta
pengobatannya
Beberapa penelitian ilmiah telah menunjukkan
bahwa akupresur dapat membantu mengurangi mual dan
muntah dan juga meredakan sakit punggung, sakit
kepala, dan sakit perut, walaupun penelitian tersebut
telah menuai kritik karena dianggap bias. Pada tahun
2011, hasil peninjauan sistematis terhadap penelitian ini
menyimpulkan bahwa "peninjauan percobaan klinis dari
dasawarsa sebelumnya tidak memberikan bukti yang
kuat akan kemujaraban akupresur untuk menangani
gejala-gejala. Penelitian yang dirancang dengan baik dan
dikendalikan secara acak diperlukan untuk menentukan
kegunaan dan kemujaraban akupresur untuk menangani
berbagai gejala pada pasien(Lee et al., 2011).
Manfaat akupresur untuk pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit, rehabilitasi dan meningkatkan
daya tahan tubuh. Manfaat lain dari akupresur adalah
untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri dan
gejala pada berbagai penyakit. Akupresur juga dapat
meredakan nyeri punggung pada ibu hamil (low back

8
pain)dan menurunkan heart rate pada penderita stroke,
mengurangi rasa nyeri pada saat kontraksi persalinan.

C. Dasar Hukum

Dalam pelayanan komplementer dasar hukum yang


melindunginya adalah
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
381/Menkes/SK/III/2007 tentang kebijakan obat
tradisional.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1076/Menkes/SK/2003 tentang pengobatan tradisional
yang menguraikan tentang cara-cara mendapatkan izin
praktik pengobatan tradisional beserta syarat-syaratnya.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.1109/Menkes/PER/X/2007 tentang penyelenggaraan
pengobatan komplementer–alternatif difasilitas
kesehatan pelayanan kesehatan, jenis pengobatan tenaga
pelaksana termasuk tenaga asing.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
003/MENKES/PER/I/2010 tentang santifikasi jamu
dalam penelitian berbasis pelayanan kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
90 tahun 2013 tentang sentra pengembangan dan
penerapan pengobatan tradisional.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1186/Menkes/Per/XI/1996 tentang pemanfaatan
akupuntur disarana pelayanan kesehatan
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1277/ MENKES/SK/VIII/2003 tentang tenaga akupuntur

9
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomoe 121 tahun 2008 tentang standar pelaayanan
medik herbal.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1205/Menkes/Per/X/2004 tentang pedoman persyarataan
kesehatan pelayanan sehat pakai air, peraturan ini
mengatur tentang SPA (Solus Per Aqua) atau dalam
bahasa Indonesia sering diartikan terapi sehat pakai air

D. Integrasi Pelayanan Komplementer

Secara garis besar WHO membagi menjadi 3 jenis yaitu:


1. Integrasi Penuh, yaitu pelayanan kesehatan tradisional
sudah terintegrasi secara keseluruhan ke dalam sistem
kesehatan suatu negara (adanya pelayanan kesehatan
tradisional di fasilitas pelayanan kesehatan Pemerintah/
swasta, pendidikan/ pelatihan, regulasi pelayanan,
regulasi penyediaan dan registrasi obat dan asuransi/
klaim), misalnya di negara China, Korea, Vietnam.
2. Integrasi Inklusif, yaitu baru sebagian aspek pelayanan
kesehatan tradisional berintegrasi ke dalam sistem
kesehatan suatu Negara, misalnya di negara Inggris, AS,
Kanada, Norwegia, Jerman, Australia, Nigeria, India,
Ghana, Indonesia, Sri Lanka, Jepang & Uni Emirat Arab.
3. Integrasi Toleransi, yaitu seluruh sistem kesehatan
nasional suatu negara berlandaskan kedokteran
konvensional tapi beberapa jenis pelayanan kesehatan
tradisional masih dapat diterima oleh undang-undang,
misalnya di negara Italia.
Di Indonesia saat ini menggunakan istilah pelayanan
kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer,

10
dimana pelayanan kesehatan tradisional merupakan
seluruh pelayanan yang ada di masyarakat, terbagi dalam
2 kelompok besar yaitu pelayanan kesehatan tradisional
ramuan dan pelayanan kesehatan tradisional
keterampilan. Hal yang berkembang saat ini adalah
pelayanan kesehatan alternatif dan komplementer
dimaksudkan sebagai pelayanan yang sudah dinyatakan
aman dan bermanfaat serta dapat diintegrasikan dalam
fasilitas pelayanan kesehatan. Sedangkan konsep
integrasi di Indonesia memang lebih tepat dikat akan
integrasi inklusif, dimana pelayanan terintegrasi baru
terlaksana di beberapa Rumah Sakit dari total ribuan
Rumah Sakit. Dalam sistem pendidikan masih segelintir
Fakultas Kedokteran yang memberikan materi pelayanan
kesehatan tradisional bagi mahasiswanya dan justru
berkembang pusat pendidikan yang khusus dalam
mendidik SDM kesehatan bidang pelayanan kesehatan
tradisional, jadi dalam pendidikan belum sepenuhnya
terintegrasi. Sedangkan dalam asuransi/klaim, baru
mengetahui hanya BPJS yang menerima klaim untuk
pelayanan akupunktur di beberapa RS yang telah bekerja
sama, selebihnya belum ada asuransi atau metode lain
yang dapat jaminan asuransi.

E. Fakta-Fakta Mengenai Terapi Komplementer

Di era modern seperti sekarang ini jika seseorang


terdiagnosa penyakit kronis, biasanya langsung mengunjungi
pusat pelayanan kesehatan modern dengan terapi obat kimia.
Pengobatan modern biasanya menggunakan obat yang berasal
dari kimia. Obat modern memang mempunyai reaksi

11
mengurangi atau menyembuhkan penyakit dengan cepat. Namun
tidak sedikit efek samping dari obat modern yang berasal dari
bahan kimia. Oleh sebab itu sekarang masyarakat mulai beralih
dari pengobatan modern dengan bahan kimia yang mempunyai
reaksi cepat namun menimbulkan banyak efek samping ke
pengobatan tradisional atau komplementer dengan bahan herbal.
Terdapat penelitian yang telah membuktikan bahwa
pengobatan tradisional/ komplementer dapat menjadi solusi
untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan bahkan dapat
menyembuhkan beberapa penyakit. Pengobatan ini lebih aman
dan memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan obat
modern dengan bahan kimia. namun terkadang terdapat juga
pasien yang menggunakan pengobatan tradisional atau
komplementer tetapi tidak mendapatkan kesembuhan sesuai
harapan bahkan menjadikan penyakitnya lebih parah. Mungkin
pernyataan ini membuat kebingungan, untuk itu perlu belajar
mengenai fakta-fakta penting mengenai pengobatan tradisional/
komplementer. Meskipun pengobatan tradisional/ komplementer
relatif lebih aman namun bukan berarti tidak menimbulkan
risiko.
Pengobatan tradisional/ komplementer tidak dapat
dilakukan pada beberapa situasi. Misalnya saja seseorang yang
hendak menjalani prosedur medis yang membutuhkan anestesi,
maka di anjurkan untuk tidak mengkonsumsi ramuan tradisional
selama 2 minggu sebelum pelaksanaan operasi. Dr John Neeld,
ahli anestesiolog dari Amerika mengungkapkan bahwa
berdasarkan pengalaman, telah dilaporkan bahwa jenis tanaman
obat popular termasuk gingseng dapat menyebabkan fluktuasi
tekanan darah yang dapat membahayakan saat pelaksanaan
anestesi. Tanaman jahe dan ginkgo biloba juga menyebabkan
gangguan penggumpalan darah sehingga sangat berbahaya jika

12
pasien diberikan anestesi epidural. Perdarahan di dekat syaraf
tulang belakang berisiko terjadinya kelumpuhan.
Keadaan lain yang tidak diperkenankan dalam
mengkonsumsi obat herbal yaitu dalam keadaan hamil atau
menyusui, karena dalam kondisi hamil atau menyusui harus
waspada terhadap risiko yang mungkin terjadi pada bayinya
melalui barrier plasenta maupun melalui ASI. Misalnya saja ibu
hamil dilarang mengkonsumsi rumput fatimah (Labisia Pumila)
dikarenakan kandungan dari rumput fatimah terdapat oksitocyn
yang merangsang kontraksi. Jika kontraksi kontraksi sebelum
waktu persalinan maka menyebabkan persalinan premature,
selain itu rumput Fatimah dapat menyebabkan risiko perdarahan
pada proses persalinan dikarenakan tidak tahu pasti berapa
jumlah kandungan oksitocin yang masuk dalam tubuh.
Obat herbal tidak dapat diminum sembarangan, karena
respon setiap individu berbeda. Meskipun punya keluhan yang
sama namun belum tentu pasien cocok dengan obat herbal yang
sama. Misalkan saja Jati belanda yang dikenal pelangsing alami
tubuh tidak cocok digunakan pada penderita gangguan lambung,
karena tanaman ini memiliki reaksi mengiritasi lambung. Reaksi
obat herbal pun juga tidak secepat dengan obat kimia. Jadi tidak
semua obat herbal dapat diaplikasikan dalam berbagai kondisi.
Misalkan saja pada kondisi perdarahan, maka yang harus
digunakan adalah obat kimia karena mempunyai reaksi yang
cepat dibandingkan obat herbal. Tidak seperti obat kimia yang
bekerja dengan mengatasi gejala, namun obat tradisional bekerja
dengan berpusat pada sumbernya dengan memperbaiki
keseluruhan system tubuh yaitu pada lingkup sel, jaringan serta
organ yang bermasalah sehingga diharapkan bahwa tubuh sendiri
yang berperang melawan penyakit. Itulah sebabnya obat
tradisional mempunyai reaksi yang lebih lama dibandingkan

13
dengan obat kimia. Sehingga pada kondisi darurat obat
tradisional tidak dapat digunakan.

F. Terapi Komplementer dalam Kebidanan

Dalam philosofi kebidanan selalu berprinsip bahwa


kehamilan dan persalinan merupakan peristiwa yang normal,
asuhan diberikan secara terus menerus (Continuity of care)
sepanjang daur reproduksi dan berpusat pada perempuan.
Perempuan itu unik sehingga asuhan yang diberikan kepada
perempuan satu akan berbeda dengan perempuan yang lain oleh
karena itu asuhan tidak boleh di samakan melainkan sesuai
kebutuhan. Tugas bidan dalam pelayanan terbagi menjadi 4 yaitu
promotif, preventif, deteksi dini komplikasi dan penanganan
kegawatdaruratan. Terapi komplementer dapat dilakukan pada
tahap promotif dan preventif, misalnya saja pada ibu hamil
dilakukan prenatal yoga dengan harapan ibu yang mengikuti
prenatal yoga selama kehamilan akan membuat ibu menjadi
lebih bugar, lebih sehat sehingga dapat mengurangi
ketidaknyamanan pada kehamilan dan mempersiapkan kondisi
fisik saat persalinan.
Terapi komplementer sudah mulai banyak dilakukan
untuk remaja sebagai pengurangan rasa nyeri saat menstruasi,
saat awal kehamilan menggunakan jahe dalam upaya mengatasi
mual saat trimester 1, pengurangan ketidaknyamanan TM II dan
III seperti nyeri punggung dengan prenatal massage atau counter
pressure serta menggunakan pelvic rocking untuk mempercepat
penurunan kepala janin, pengurangan rasa nyeri pada persalinan
dengan hypnobirthing serta endorphin massage. Pada Ibu nifas
pelayanan komplementer yang dapat diberikan yaitu penggunaan
bengkung, pijat pada ibu nifas, pijat oksitocyn serta upaya

14
memperlancar asi dengan penggunaan laktogogum maupun
tehnik hypnobreastfeeding serta perawatan organ kewanitaan
dengan berbagai ramuan tradisional. Pada balita dapat dilakukan
baby gym, baby swimming dan baby spa untuk menstimulasi
tumbuh kembangnya.

15
KOMPLEMENTER PADA KEHAMILAN

Kehamilan merupakan proses yang fisiologis, pada saat


kehamilan ibu akan mengalami banyak perubahan baik fisik
maupun psikologis. Perubahan fisik dialami karena proses
pembesaran uterus yang mengakibatkan ketidak seimbangan
postur tubuh sehingga sering menyebabkan ketidaknyamanan
berupa rasa nyeri pada punggung dan pinggang. Perubahan
psikologis dipengaruhi oleh hormon kehamilan sehingga
menyebabkan perubahan mood ibu hamil, oleh karena itu ibu
hamil membutuhkan asuhan untuk mengurangi ketidaknyamanan
tersebut. Beberapa ketidaknyamanan ibu hamil diantaranya
adalah:
1. Nausea dan Vomiting
Mual dan muntah pada ibu hamil merupakan hal yang
normal, ketidaknyamanan mual muntah ini disebabkan karena
pengaruh hormone HCG yang di produksi oleh plasenta. Selain
hormone HCG peningkatan hormone estrogen juga memicu
terjadinya mual muntah pada kehamilan. Terapi komplementer
untuk mengatasi mual muntah pada ibu hamil adalah
a. Diet yang terukur
Terapi awal untuk NVP dan HG harus mencakup
perubahan pola makan. Wanita yang mengalami mual
muntah harus menghindari makan besar dan memilih
beberapa makanan kecil hambar dan rendah lemak,
karena memakan makanan berlemak dapat menunda
pengosongan lambung. Lebih banyak mengkonsumsi
protein dari pada karbohidrat dan muntah, maka harus

16
menyiapkan makanan dingin harus disiapkan. memilih
makanan berkuah dari pada makanan padat juga dapat
membantu mual dengan meningkatkan disritmia
lambung yang terkait dengan NVP. Minum minuman
elektrolit dalam jumlah kecil juga disarankan. Salah satu
makanan yang telah diteliti dapat mengurangi mual
muntah adalah pisang/ adapaun jenis pisang yang
dimaksud adalah pisang kepok. Hasil pemeriksaan
dilaboratorium dengan sediaan menggunakan pisang
kepok yang terdiri dari 3 macam bentuk konsumsi pisang
kepok, pertama: pisang kepok yang mengkal
mengandung vitamin B6 sebesar 0,2022 mg/ml, kedua:
pisang kepok masak mengandung vitamin B6 sebesar
0,2530mg/ml, dan kega: pisang kepok yang direbus
selama 40 menit mengandung vitamin B6 sebesar 0,3646
mg/ml. Kandungan vitamin B6 pisang kepok yang di
rebus 40 menit bisa direkomendasikan untuk
mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil.
Disarankan untuk ibu hamil trimester 1 untuk
mengkonsumsi pisang kepok yang direbus selama 40
menit untuk mengurangi mual muntah.
b. Dukungan emosi
Dukungan emosional harus selalu diberikan oleh
seorang profesional medis. Selain itu, psikoterapi
suportif, terapi perilaku, dan hipnoterapi dapat
bermanfaat bagi wanita dengan gejala berat dan / atau
mereka yang mengalami konflik perkawinan atau
permasalahan dalam keluarga. Tujuan dari psikoterapi
bukanlah untuk mencari tahu faktor psikologi yang
mungkin berkontribusi pada NVP tetapi untuk

17
mendorong, menjelaskan, meyakinkan, dan memung-
kinkan pasien untuk mengekspresikan stres.
c. Acupressure/Acupuncture
Akupresur dari titik akupunktur Cina P6 (Neiguan)
telah ditemukan untuk mengurangi mual pada pasien
dengan mual yang dipicu kemoterapi dan mual dan
muntah pasca operasi dan mungkin membantu dalam
mengobati HG. Menurut prinsip chi, penerapan tekanan
pada titik ini menghambat energi abnormal lambat dan
menghidupkan kembali gejala yang berhubungan dengan
titik tekanan. Tekanan dapat ditempatkan secara manual
atau dengan pita elastis di bagian dalam pergelangan
tangan. Selain mengunakan pita, stimulator saraf listrik
yang dioperasikan dengan baterai yang dikenakan di
pergelangan tangan baru-baru ini telah disetujui oleh
FDA dan juga dapat digunakan untuk merangsang situs
P6 . Studi mengenai akupresur saling bertentangan. Satu
ulasan dari tujuh uji coba menunjukkan bahwa akupresur
dari titik Neiguan dapat membantu gejala mual. Sebuah
penelitian terkontrol plasebo baru-baru ini terhadap 60
wanita dengan NVP menemukan bahwa kelompok
pengobatan mengalami kelegaan dari mual sehari setelah
memulai akupresur pada titik P6 yang berlangsung
hingga akhir periode pengamatan. Sebagai perbandingan,
kelompok yang diobati dengan akupresur pada titik yang
tidak signifikan mengalami pengurangan gejala awal
tetapi pada hari ke 6 gejala telah kembali dan tidak
berbeda dengan kelompok yang tidak diobati .Sementara
studi mengenai manfaat akupresur tidak meyakinkan,
beberapa ahli percaya intervensi ini harus ditawarkan
karena tidak ada efek samping yang diketahui.

18
Akupunktur kurang diteliti, tetapi satu uji acak terkontrol
tunggal-buta dengan 593 wanita usia kehamilan kurang
dari 14 minggu menunjukkan bahwa ada lebih sedikit
mual dan muntah pada wanita yang dirawat mingguan
dengan akupunktur selama 4 minggu dibandingkan
kontrol. Namun, ada kemungkinan bahwa beberapa
wanita mungkin membaik hanya dengan bertambahnya
usia kehamilan
d. Jahe

Jahe adalah intervensi nonfarmakologis tunggal yang


direkomendasikan oleh American College of Obstetrics
and Gynecology . Studi klinis menunjukkan bahwa jahe
memiliki efek langsung pada saluran pencernaan dengan
meningkatkan motilitas lambung serta absorpsi racun

19
dan asam . Jahe diperkirakan meningkatkan tonus otot
usus dan merangsang aliran air liur, empedu, dan sekresi
lambung. Salah satu komponen jahe telah terbukti
memiliki aktivitas yang mirip dengan antagonis 5-HT3,
ondansetron. Selain itu, ekstraknya telah ditemukan
untuk menghambat pertumbuhan beberapa strain H.
PYLORI .Dalam uji silang acak tersamar ganda, 70%
wanita dengan HG diobati dengan 250 mg bubuk jahe
empat kali sehari lebih memilih periode menggunakan
jahe dibandingkan dengan periode menggunakan
plasebo. Penelitian lain menunjukkan bahwa ekstrak jahe
dalam kapsul secara signifikan menurunkan frekuensi
dan episode mual muntah kehamilan. Dosis jahe yang
terkandung dalam jahe instan adalah 290 mg sari jahe
(setara dengan 100 g jahe basah) dalam setiap kemasan.
Pemberian ekstrak jahe sampai dengan dosis 1000 mg (1
g) atau 2 g bubuk jahe kering per hari masih dalam batas
aman.
Relief gejala yang jauh lebih besar juga dilaporkan
oleh para wanita ketika menggunakan jahe. Demikian
pula, percobaan kedua dari 70 wanita hamil pada usia
kehamilan kurang dari 17 minggu diobati dengan 250
mg jahe empat kali sehari dan plasebo untuk 4 hari
menemukan bahwa wanita dalam kelompok pengobatan
mengalami peningkatan yang signifikan dalam gejala
mual dibandingkan dengan wanita dalam kelompok
plasebo.
Berdasarkan bukti klinis yang terbatas, jahe
dikontraindikasikan pada wanita yang memiliki riwayat
keguguran, perdarahan vagina, atau gangguan
pembekuan darah, karena risiko perdarahan. Dosis total

20
biasanya sekitar 1 g per hari diberikan dua kali hingga 4
kali sehari.

2. Nyeri Punggung Bagian Bawah


Sebagian besar wanita mengalami nyeri punggung pada
beberapa titik selama kehamilan. Rasa sakitnya bisa ringan atau
berat, tetapi biasanya bisa diobati. Dalam beberapa kasus, hal ini
dapat dicegah. Sakit Punggung yang dialami wanita hamil
disebabkan oleh hormon kehamilan yang melonggarkan semua
sendi. Perut yang tumbuh mengubah postur tubuh. Perubahan-
perubahan ini dapat meningkatkan kurva normal yang ada di
punggung, yang dapat menyebabkan sakit punggung. Kemudian
dalam kehamilan, sendi-sendi yang lebih longgar di panggul
bergerak lebih banyak seiring dengan bertambahnya berat bayi,
hal ini dapat menyebabkan rasa sakit pada punggung bagian
bawah dan kadang-kadang rasa sakit di bokong atau kaki bagian
atas.
Berbaring telentang, duduk tegak di kursi, berguling di
malam hari atau bangun tidur atau turun dari kursi dapat
menyebabkan sakit punggung menjadi lebih buruk.
Sebagian besar wanita mengalami nyeri punggung pada
beberapa titik selama kehamilan. Rasa sakitnya bisa ringan atau
berat, tetapi biasanya bisa diobati. Dalam beberapa kasus, hal ini
dapat dicegah. Sakit Punggung yang dialami wanita hamil
disebabkan oleh hormon kehamilan yang melonggarkan semua
sendi. Perut yang tumbuh mengubah postur tubuh. Perubahan-
perubahan ini dapat meningkatkan kurva normal yang ada di
punggung, yang dapat menyebabkan sakit punggung. Kemudian
dalam kehamilan, sendi-sendi yang lebih longgar di panggul
bergerak lebih banyak seiring dengan bertambahnya berat bayi,
hal ini dapat menyebabkan rasa sakit pada punggung bagian

21
bawah dan kadang-kadang rasa sakit di bokong atau kaki bagian
atas.
Berbaring telentang, duduk tegak di kursi, berguling di
malam hari atau bangun tidur atau turun dari kursi dapat
menyebabkan sakit punggung menjadi lebih buruk. Sakit
punggung dapat dihindari dengan cara:
1. Hindari duduk untuk jangka waktu yang lama. Ubah
posisi dan seringlah bergerak.
2. Hindari membungkuk; gerakan melengkung, dan
memutar, hal ini dapat membuat anda akan merasa
kurang nyaman.
3. Saat mengangkat benda-benda berat, jaga punggung
tetap lurus dan gunakan otot kaki saat mengambil
barang.
4. Setiap kali duduk, letakkan kaki di atas bangku atau
kotak sehingga pinggul miring ke depan dan lekukan di
punggung bawah melebar keluar.
5. Dipijat, atau mandi air hangat dapat membantu
mengurangi nyeri.
6. Gunakan sepatu yang mendukung dan bertumit rendah
atau pengikat penyangga perut juga dapat membantu.
Olahraga ringan, bersama dengan berjalan kaki 20 menit
setiap hari, dapat meringankan atau mengurangi sakit
punggung. Olahraga membantu memperkuat otot-otot
punggung, mengurangi kekencangan dan kejang otot,
dan menjaga persendian dalam posisi yang baik. Tidur
miring dengan bantal di lengan dan di antara kedua lutut
Anda juga bisa membantu. Latihan yang dapat
memperkuat otot punggung dapat dilakukan selama 3-5
detik dan diulang 10-30 kali. Pastikan Anda tidak
menahan napas saat melakukannya. Meregangkan otot

22
punggung dan hamstring setelah mandi air hangat atau
berjalan kaki singkat dapat membantu mengurangi sakit
punggung. Tahan setiap regangan selama 20 detik, dan
ulangi 2-3 kali.
Linu panggul adalah rasa sakit di saraf sciatic. Saraf
sciatic adalah saraf besar yang mengalir di bagian belakang
melintasi bokong dan ke bagian belakang kaki . Gejala linu
panggul yang berbeda dari nyeri punggung normal pada
kehamilan adalah: nyeri pada bokong dan punggung kaki Anda
melewati lutut, kesemutan, mati rasa, atau jika Anda kesulitan
menggerakkan kaki. Perawatan untuk linu panggul sama dengan
perawatan untuk sakit punggung. Nyeri sciatik biasanya hilang
dalam 1-2 minggu. Exercise untuk mengurangi nyeri punggung
bagian bawah saat hamil:

23
Selain latihan diatas, endhrphin massage juga terbukti
dapat menurunkan nyeri punggung bagian bawah. Endorphin
massage merupakan cara lembut dan halus membantu ibu hamil
merasa lebih segar, rileks dan nyaman saat hamil. Endorphin
massage dapat meredakan nyeri pada punggung, dalam hal ini
senyawa endorphin yang merupakan pereda sakit secara alami
dalam kehamilan. Endorphin massage juga membuat ibu merasa
lebih dekat dengan orang yang merawatnya, sentuhan orang
yang peduli menolong merupakan sumber kekuatan saat ibu
sakit. Dalam melakukan Endorphin massage harus
memperhatikan respon ibu, apakah tekanan yang diberikan
sudah tepat. Endorphin adalah hormon yang alami yang
diproduksi oleh tubuh manusia, maka endorphin adalah
penghilang rasa sakit yang terbaik. Endorphin dapat diproduksi
secara alami dengan cara melakukan aktivitas seperti meditasi,
melakukan pernafasan dalam, makan makanan yang pedas, atau

24
melalui acupuncture treatments atau chiropractic . Endorphin
Massage merupakan sebuah terapi sentuhan atau pijatan ringan
yang cukup penting diberikan pada ibu hamil, di waktu
menjelang hingga saatnya melahirkan. Sentuhan ringan
mencakup pijatan sangat ringan yang bisa membuat bulu-bulu
halus berdiri dengan mengelus permukaan luar lengan ibu, mulai
dari tangan sampai siku Manfaat Endorphin Massage antara
lain, membantu dalam relaksasi dan menurunkan kesadaran
nyeri dengan meningkatkan aliran darah ke area yang sakit,
merangsang reseptor sensori di kulit dan otak dibawahnya,
mengubah kulit, memberikan rasa sejahtera umum yang
dikaitkan dengan kedekatan manusia, meningkatkan sirkulasi
lokal, stimulasi pelepasan endorfin, penurunan katekiolamin
endogen rangsangan terhadap serat eferen yang mengakibatkan
blok terhadap rangsang nyeri.

3. Insomnia
Terapi perilaku untuk insomnia selain kebiasaan dan
praktik yang kondusif untuk tidur nyenyak secara teratur dan
kontrol stimulus meliputi: relaksasi, pembatasan tidur, terapi
kognitif dan terapi perilaku kognitif untuk insomnia
a. Kontrol rangsangan, termasuk menggunakan tempat
tidur anda hanya untuk tidur. Jika tidak dapat tidur,
bangun dan lakukan sesuatu yang minim rangsangan.
Bila tetap di tempat tidur dan merasa khawatir tidak bisa
tidur, akan memperpanjang insomnia.
b. Teknik relaksasi seperti relaksasi otot progresif seperti
mengencangkan dan merelaksasi otot yang berbeda
dapat digunakan sebelum periode tidur. Menarik napas
dalam menggunakan perut disertai dengan pikiran santai

25
juga bisa membantu jika dilakukan sebelum periode
tidur.
c. Pembatasan Tidur (tidak berbaring di tempat tidur untuk
waktu yang lama) mencegah jam sirkadian bergeser dan
membantu mencegah insomnia. Membatasi waktu di
tempat tidur dapat meningkatkan efisiensi tidur. Efisiensi
tidur dihitung sebagai waktu tidur dibagi dengan waktu
di tempat tidur. Setelah mencapai 85% Anda dapat
menambah waktu di tempat tidur 15 hingga 30 menit.
d. Terapi Kognitif diarahkan pada kecemasan, pemikiran
katastropik yang berterkaitan dengan tidak bisa tidur dan
membuat pasien mengembangkan harapan realistis
tentang durasi tidur. Beberapa pasien memiliki
pemikiran sebelumnya tentang jumlah tidur yang
dibutuhkan untuk kualitas hidup lebih baik. Hal ini harus
ditangani dengan penelitian dan data riwayat lama tidur
pasien yang diperlukan untuk kualitas hidup lebih baik.
e. Terapi perilaku kognitif untuk insomnia (CBT-I),
termasuk catatan tidur harian, sesi pendidikan tidur, dua
sesi dengan fokus pada kontrol stimulus dan pembatasan
tidur diikuti oleh 2 sesi terapi kognitif sebagaimana
diuraikan di atas diikuti dengan sesi tentang kebersihan
tidur dan sesi terakhir untuk mengintegrasikan informasi
dari semua sesi di atas. CBT-I juga mencakup kebersihan
tidur dan membantu pasien menangani pikiran,
keyakinan, dan perilaku maladaptif seperti menonton TV
di tempat tidur. Selain terapi kognitif, komponen lain
dari CBT-I termasuk terapi kontrol stimulus dan
pembatasan tidur. Kontrol rangsangan membantu pasien
menetapkan jadwal tidur / bangun yang teratur,
membangun tempat tidur dan kamar tidur sebagai isyarat

26
untuk tidur dan mengurangi keterkaitan dengan kegiatan
yang mungkin merangsang. Pasien diminta untuk tidur
hanya ketika mengantuk dan hanya menggunakan tempat
tidur mereka saja. Namun, tidak diketahui apakah teknik
ini memperbaiki insomnia pada wanita hamil juga.

4. Kram Pada Kaki


Menurut WHO, tidak ada bukti mengenai efek terapi
non-farmakologis, seperti peregangan otot, relaksasi, terapi
panas, posisi dorsofleksi dan pijatan pada kaki.

5. Konstipasi
Menurut WHO, Diet yang disarankan untuk mengurangi
sembelit selama kehamilan adalah dengan mengkonsumsi
asupan air yang cukup dan serat makanan (ditemukan dalam
sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan dan biji-bijian).

6. Prenatal Massage
Pijatan yang dilakukan pada wanita hamil, berbeda
dengan pijatan pada klien standar. Beberapa hal yang harus
diperhatikan adalah:
a. Buat ruangan yang memudahkan komunikasi dan umpan
balik yang jelas antara klien dan terapis.
b. Gunakan gerakan lamban, merata, dan konsisten yang
mendorong relaksasi.
c. Gunakan mekanika tubuh yang tepat dan posisi klien
untuk memastikan bahwa pemberi maupun penerima
tidak mengalami ketegangan otot selama kerja tubuh.
d. Gunakan attunement napas untuk relaksasi yang lebih
dalam

27
e. Tawarkan segelas besar air setelah setiap pijatan. HIni
sangat penting dalam kehamilan, karena dehidrasi dapat
menyebabkan iritabilitas dan kontraksi uterus prematur.
f. Pijata sebaiknya dilakukan 2 jam setelah makan agar
tidak mulas
g. Hindari tekanan langsung pada tulang, kecuali dalam
kasus sakrum, di mana tekanan langsung dapat
bermanfaat selama akhir kehamilan.
h. Perhatikan tekanan yang diberikan pada kaki . Jumlah
darah yang diproduksi tubuh wanita hamil jauh lebih
tinggi, dan tingkat antikoagulan dalam darah juga
i. Hindari betis dan paha bagian dalam. Pada wanita hamil
hamil, risiko pembekuan darah meningkat dan pijatan
yang kuat pada kaki bagian bawah dan paha bagian
dalam bisa menghilangkan gumpalan.
j. Pastikan semua gerakan kaki bergerak ke arah jantung.
k. Hindari titik-titik tekanan di pergelangan kaki dan
pergelangan tangan. Pijat prenatal tidak boleh menekan
area yang merangsang rahim dan panggul. Memijat
pergelangan kaki dan pergelangan tangan adalah teknik
yang sering digunakan untuk menginduksi persalinan
secara alami.
Seperti halnya semua jenis pijatan, penting untuk
melakukan persiapan yang tepat sebelum benar-benar memulai
pekerjaan Anda. Anda harus memastikan bahwa ruangan Anda
diatur untuk memenuhi kebutuhan klien hamil. Hal-hal yang
harus dipertimbangkan ketika mempunyai klien wanita hamil
adalah:
a. Aktivitas bayi: Bayi dapat menjadi sangat aktif selama
pijatan, membuat ibu lebih sulit untuk rileks. Bersiaplah

28
untuk membantu klien mengubah posisi ke sisi lain jika
perlu untuk mencoba menyelesaikan bayi.
b. Musik: Sarankan agar klien Anda membawa CD
musiknya sendiri ke sesi pijat jika ia berencana
menggunakan musik selama persalinan. Ketika ia
mengaitkan sentuhan dan relaksasi dengan musik
tertentu, ia mungkin mendapati dirinya secara otomatis
rileks ketika mendengarnya saat persalinan.
c. Cairan tubuh: Sediakan sarung tangan untuk melakukan
tindakan pencegahan universal jika Anda menemukan
cairan ini di seprai Anda.
d. Kipas: Banyak wanita hamil menderita penyumbatan
karena volume darah meningkat dan pembuluh darah
melebar. Cobalah menggunakan kipas angin untuk
meniupkan udara segar di wajahnya selama pijatan,
untuk sementara waktu mengurangi sensasi pengap.
e. Toilet: Toilet harus mudah diakses dan ditawarkan
kepada klien sebelum, di tengah, dan setelah dipijat.
Tekanan dari bayi di kandung kemih meningkatkan
urgensi, inkontinensia, dan frekuensi.
f. Aroma: Wanita hamil sering sensitif terhadap bau.
Jangan gunakan minyak wangi, aromaterapi, atau dupa
yang beraroma tinggi. Klien sebaiknya menentukan
terlebih dahulu bahwa dia dapat mentoleransi aroma.
g. Suhu: Wanita hamil umumnya hangat karena perubahan
hormon, berat badan, dan volume darah. Pertimbangkan
untuk menurunkan suhu ruang sedikit jika Anda
cenderung membuatnya lebih hangat untuk klien lain.
Beberapa wanita mungkin juga lebih suka memiliki kaki
terbuka dari seprai.

29
h. Waktu: Berikan waktu ekstra dalam sesi yang
dijadwalkan untuk wanita hamil untuk menanggalkan
pakaian, diposisikan, menggunakan kamar mandi, dan
mengatasi masalah kesehatan.
Selain itu, aksesori seperti yang dijelaskan dalam daftar
berikut ini, diperlukan untuk kenyamanan optimal untuk posisi
menyamping kehamilan:
a. Tempat tidur: Tempat tidur datar ukuran penuh atau
queen diperlukan. Asingle flat sheet biasanya tidak
memadai.
b. Menggantungkan payudara: Handuk kecil atau sarung
bantal dapat digunakan sebagai penutup payudara untuk
menggosok perut atau jika menawarkan pijatan
payudara.
c. Bantal: Diperlukan setidaknya lima hingga tujuh bantal,
sebagai berikut: satu bantal kepala, satu bantal lengan,
satu bantal perut (handuk gulung kecil, irisan, atau bantal
tipis), dan dua hingga tiga bantal yang kokoh, datar,
panjang atau bantal untuk menopang kaki. Atau,
gunakan bantal tubuh panjang atau Body-Support
Systems, bantalan tubuh berkontur empat potong. Hal ini
akan memberikan dukungan di bawah perut, punggung,
kepala, dan kaki.
d. Minyak: Gunakan minyak tanpa pewangi kecuali jika
Anda terlatih dalam aromaterapi dan mengetahui minyak
esensial yang dilarang selama kehamilan, persalinan,
pascapersalinan.
e. Stepstool: Stepstool akan diperlukan untuk membantu
seorang ibu naik ke meja yang terangkat, dan untuk

30
membantu praktisi mengakses bagian-bagian tubuhnya
yang lebih tinggi dari normal.
Pada trimester pertama, posisi terlentang dapat
digunakan selama klien merasa nyaman. Selama trimester kedua,
sidelying umumnya digunakan. Semi-berbaring juga merupakan
pilihan dan posisi yang nyaman untuk digunakan ketika
sidelying tidak optimal.
Sidelying Positioning untuk dua alasan penting:
a. Untuk mencegah tekanan pada perut dan payudara,
seperti yang terjadi dengan posisi tengkurap.
b. Untuk mencegah tekanan pada pembuluh darah besar di
perut, seperti yang terjadi dengan posisi telentang.
Sidelying adalah posisi yang sangat tenang yang
memungkinkan akses ke satu sisi tubuh pada satu waktu
dan memungkinkan praktisi untuk memberikan
mobilisasi bahu dan pinggul penuh. Bantal dan guling
yang beraneka ragam diperlukan untuk kenyamanan
optimal dan digunakan untuk menopang tubuh di bawah
leher, pinggul, perut, dan kaki dan kaki superior.
Posisi menyamping paling sering digunakan setelah
kehamilan 22 minggu, ketika bayi sekitar 1,5 hingga 2 pound,
atau ketika perut terlihat menonjol, dengan bagian atas rahim di
atas pusar. Beberapa situasi yang menunjukkan perlunya posisi
menyamping meliputi:
a. Hipotensi ketika dalam posisi telentang
b. Obesitas
c. Kesulitan bernafas saat terlentang
d. Nyeri payudara
e. Nyeri punggung

31
Ada sejumlah teknik pijat yang dilakukan untuk wanita
hamil. Beberapa teknik umum yang aman yang biasa digunakan
oleh terapis:
a. Swedish Massage – Pijatan lurus memanjang pada otot
yang berfokus pada fleksibilitas dan gerakan sendi.
b. Pijat Shiatsu -: Pijatan yang meningkatkan sirkulasi
energi di dalam tubuh.
c. Pijat Jaringan Dalam – Fokus pada pijatan otot
Kombinasi berbagai teknik digunakan oleh terapis pijat
sesuai dengan kebutuhan Anda. Teknik-teknik ini difokuskan
pada perubahan yang terjadi pada tubuh wanita selama
kehamilan. Terapis tidak boleh memberikan tekanan pada kaki
dan harus menghindari terapi pijat yang kuat termasuk yang
disebutkan di atas kaki karena dapat menghilangkan pembekuan
darah yang biasanya terjadi selama kehamilan karena atau
volume darah yang besar dan sirkulasi yang buruk. Selain kaki,
pijatan pada perut juga sebaiknya dihindari. Jika melakukan
pijatan pada perut sebaiknya dilakukan dengan lembut.

7. Prenatal Yoga
Pada ibu hamil dibutuhkan kondisi tubuh yang sehat dan
bugar, untuk mendapatkan kondisi tubuh tersebut dapat di
upayakan dengan cara makan teratur sesuai menu seimbang,
istirahat yang cukup dan olahraga sesuai kebutuhan. Dengan
sehat dan bugar ibu hamil tetap bisa menjalankan tugas rutinya
sehari-hari, menurunkan stress akibat rasa cemas yang dihadapi
menjelang proses persalinan. Jenis olahraga yang disarankan
untuk ibu hamil adalah senam hamil, karena senam hamil
gerakannya disesuaikan dengan perubahan fisik seperti organ
genetalia, perut yang semakin membesar dan lain-lain. Dengan

32
mengikuti senam hamil secara teratur dan intensif ibu hamil
dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandung secara
optimal. Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk
mempersiapkan ibu hamil secara fisik atau mental pada
persalinan cepat, aman dan spontan. Salah satu senam ibu hamil
adalah yoga pada ibu hamil. Yoga adalah system kesehatan
menyeluruh, tidak hanya untuk kesehatan fisik, berlatih yoga
dapat menghadirkan ketenangan jiwa, pikiran dan ketentraman
batin. Berlatih yoga dapat menjadikan kebiasaan baik yang dapat
menetralkan berbagai ketidaknyamanan fisik, mental, emosi dan
mengembalikannya pada keseimbangan, selaras dengan alam.
Manfaat yoga pada ibu hamil
1. Dapat membuat tubuh sehat dan bugar selama kehamilan
2. Mempersiapkan persalinan
3. Kelahiran anak secara alami
4. Mengurangi rasa sakit saat persalinan
5. Membantu mengoptimalkan posisi janin
6. Menurunkan kejadian back pain (nyeri punggung)
7. Memberi ruangan yang lebih untuk bayi
Yoga bermanfaat tidak hanya untuk ibu melainkan juga
untuk bayi
8. Mengurangi tingkat stress pada ibu hamil
Yoga menganjurkan ibu untuk relaksasi untuk
melepaskan stress
9. Memperkuat otot dasar panggul
Untuk memperkuat otot dasar panggul dengan cara
latihan kegel. Kegel dapat membantu menguatkan otot
dasar panggul, Rahim dan rectum.
10. Mengurangi kram kaki
Pada ibu hamil keluhan yang sering dirasakan adalah
kram pada kaki. Keluhan ini dapat diatasi dengan

33
melakukan yoga secara teratur dan dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium dan
magnesium.
11. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Ibu hamil membutuhkan kondisi yang sehat dan bugar,
karena apabila ibu hamil mengalami sakit maka akan
berisiko pada kesehatan janin. Untuk mendapatkan
kondisi yang sehat dan bugar ibu hamil dapat melakukan
yoga. Yoga mampu menurunkan hormone stress
sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Sistem
limfatik diperkuat dan racun dilepaskan selama ibu hamil
melakukan yoga.
Kontraindikasi Yoga dalam kehamilan
1. Preeklamsi
2. Plasenta previa
3. Cervik inkompeten
4. Hipertensi
5. Riwayat perdarahan/Keguguran berulang pada
kehamilan sebelumnya

Yang perlu diperhatikan saat yoga pada ibu hamil


1. Ibu hamil dilarang melakukan postur yoga yang
menekan perut atau bertelungkup
2. Ibu hamil dilarang melakukan postur yoga yang terlalu
dalam memuntir tulang punggung
3. Ibu hamil dilarang melakukan postur yoga yang
membalikkan posisi tubuh (inverse) karena akan
menimbulkan pemaparan udara dan risiko terlepasnya
plasenta

34
4. Ibu hamil dilarang melakukan tehnik khumbaka
(menahan napas) karena akan menghentikan asupan
oksigen ke janin
5. Ibu hamil dilarang melakukan posisi jongkok penuh
apabila mengalami varices
6. Ibu hamil dilarang melakukan postur yoga terlentang
setelah usia kehamilan lebih dari 16 minggu.
Selain keluhan fisik diatas, wanita hamil juga mengalami
keluhan psikologis seperti kecemasan.
Kehamilan adalah suatu peristiwa yang melibatkan
banyak perubahan fisiologis dan somatik. Kehamilan
merupakan fenomena kompleks yang juga menyebabkan
perubahan psikologis dan sosial yang kuat, terutama pada ibu
yang pertama kali hamil. Berdasarkan data dari WHO tahun
2008 menunjukkan bahwa terdapat 1,4 juta ibu hamil yang
mengalami kecemasan pada saat persalinan. Pada satu penelitian
di Deli Serdang, sekitar 30% ibu hamil mengalami kecemasan
dalam menghadapi persalinan. Kecemasan pada trimester III
lebih tinggi dibandingkan pada trimester I dan II, dan terdapat
perbedaan yang signifikan antara kecemasan primigravida dan
multigravida. Terdapat berbagai alasan mengapa wanita merasa
cemas tentang kehamilan mereka. Ibu primigravida akan lebih
khawatir tentang banyak perubahan yang akan datang terjadi
dalam hidupnya. Jenis-jenis kecemasan yang paling sering
dilaporkan adalah kecemasan tentang robeknya perineum (64%),
nyeri selama persalinan (60%), kehilangan bayi (50%), dan
kelainan janin (50%). Dalam sebuah studi yang lain didapatkan
kekhawatiran yang paling sering dilaporkan adalah apakah bayi
akan sehat dan normal (94%), kondisi bayi (93%),

35
penampilannya sendiri sebagai ibu hamil (91%), dan hal-hal tak
terduga yang mungkin terjadi saat melahirkan (89%).
Apabila tidak dikelola dengan baik, kecemasan dalam
kehamilan dapat berkembang menjadi depresi dan stres yang
akan berdampak negatif terhadap luaran persalinan seperti
persalinan lama, persalinan prematur, berat badan lahir rendah
dan operasi caesar yang tidak direncanakan. Temuan
menunjukkan bahwa kecemasan kehamilan adalah prediktor inti
dari banyak luaran persalinan yang merugikan sehingga skrining
rutin kecemasan kehamilan perlu diintegrasikan ke dalam
perawatan prenatal. Di Indonesia, skrining dan pengelolaan
kecemasan kecemasan dalam kehamilan belum dilakukan, baik
pada standar pelayanan kebidanan maupun dalam program kelas
ibu hamil.
Beberapa intervensi, peristiwa atau tindakan dapat
membantu mengurangi kecemasan, misalnya diskusi,
memberikan pengetahuan, pelayanan kesehatan, pengalaman
positif, investigasi, dan merasakan gerakan bayi. Pengetahuan
dan layanan kesehatan sangat berkontribusi dalam mengurangi
kecemasan. Kecemasan menghadapi persalinan dapat diatasi
dengan meningkatkan pengetahuan ibu hamil. Salah satu Rumah
Sakit Pemerintah di Kerala India membuat program pendidikan
untuk ibu hamil untuk memperkaya persiapan melahirkan dan
mempersiapkan wanita menghadapi tantangan kehamilan dan
persalinan. Studi yang berjudul positive experiences of childbirth
menunjukkan menunjukkan bahwa kesadaran dan persiapan
persalinan merupakan faktor penting untuk menciptakan
pengalaman positif. Upaya promotif dengan cara memberikan
pengetahuan tentang persalinan meningkatkan kemampuan
koping, meningkatkan rasa percaya diri dan efikasi diri.

36
Upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi
kecemasan adalah dengan pendidikan antenatal. Isi dari
pendidikan ini dapat berupa informasi mengenai proses
kelahiran, pilihan medikasi untuk mengurangi nyeri, dan
pendampingan saat persalinan. Meskipun mendapatkan
pendidikan antenatal, studi menunjukkan bahwa 69,6% ibu
hamil mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinannya.
Terapi komplementer untuk mengatasi kecemasan kehamilan
diantaranya adalah:
1. Musik
Sebagai teknik relaksasi yang telah lama, musik yang
tepat memiliki dampak positif yang luar biasa terhadap pikiran.
Penelitian mengungkapkan beberapa fakta menarik bahwa terapi
musik efektif dalam mengurangi tingkat kecemasan. Terdapat
korelasi positif antara tingkat kecemasan dengan skor persepsi
nyeri selam kala satu persalinan pada ibu primipara. Hasil
penelitian tentang musik dan otak melaporkan bahwa karena
sifatnya non-verbal, musik bisa menjangkau sistem limbik yang
secara langsung dapat memengaruhi reaksi emosional dan reaksi
fisik manusia seperti detak jantung, tekanan darah, dan
temperatur tubuh.
Hasil pengamatan menyebutkan bahwa dengan
mengaktifkan aliran ingatan yang tersimpan di wilayah corpus
collosum musik meningkatkan intergrasi seluruh wilayah otak.
Oleh karena itu terapi musik dimaksudkan untuk menyelaraskan
kembali kinerja organ tubuh yang sedang terganggu agar dapat
berfungsi dengan normal kembali. Penelitian yang berkenaan
dengan pengaruh musik terhadap kondisi psikologis individu
telah banyak dilakukan, dan hasilnya memperlihatkan adanya
reaksi fisik dan jiwa sebagai respon terhadap musik. Reaksi
tersebut berupa ketenangan relaksasi berupa perubahan dalam

37
ritme pernafasan, tekanan darah pada jantung dan aliran darah.
Hal ini menunjukkan bahwa penurunan tingkat kecemasan bisa
mengurangi persepsi nyeri ibu primipara.

2. Aromaterapi
a. Lavender
Aromaterapi adalah salah satu strategi non-
farmakologis untuk manajemen kecemasan. Lavender
(Lavandula angustifolia dan Lavandula stoechas, dari
keluarga Labiatae) adalah tanaman dengan aroma
anxiolytic dan aroma relaxasi. Komponen utama
lavender adalah linalool yaitu agen penenang yang
memengaruhi gamma-amino asam butirat (GABA)
reseptor pada sistem saraf pusat dan linalyl asetat
narkotika agent. Penelitian sebelumnya menegaskan efek
positif lavender pada pemeriksaan kecemasan pada saat
persalinan pada wanita primipara dan hemodialisis
terkait kecemasan.
b. Citrus Aurantium (Jeruk)
Minyak esensial meningkatkan suasana hati dan
mengurangi kecemasan selama persalinan dengan
merangsang jalur penciuman dalam sistem limbik.
Minyak esensial yang diserap melalui inhalasi,
memengaruhi enzim, kanal ion dan reseptor, dan
akhirnya merangsang otak. Citrus Aurantium memiliki
efek antidepresan dan meningkatkan sirkulasi darah di
otak. Inhalasi juga memungkinkan minyak ini melintasi
barier darah-otak dan berinteraksi dengan pusat reseptor
sistem saraf.

38
c. Mawar
Salah satu herbal esensial yang digunakan dalam
aromaterapi adalah mawar. Aroma mawar efektif pada
sistem saraf pusat. Kandungan sytrinol dan 2-fenil etil
alkohol pada mawar dikenal sebagai anti kecemasan.
Penelitian menunjukkan, penggunaan aromatherapi
mawar menurunkan kecemasan sebesar 71%.
3. Virtual Reality
Virtual reality adalah media interaksi antara manusia-
komputer di mana seorang individu menjadi peserta aktif dalam
dunia maya. Pengguna mengalami rangsangan multiindrawi
(misalnya, visual, auditori, kinestetik) yang berfungsi untuk
membenamkan individu ke dalam lingkungan yang dihasilkan
komputer dengan mengenakan head-mountdisplay yang terdiri
dari layar display untuk setiap mata, earphone, dan kepala-
pelacakan perangkat. Pelacakan kepala memberikan informasi
orientasi ke komputer, sehingga gambar dalam perubahan dunia
maya berkorespondensi dengan gerakan pengguna. Lingkungan
berubah secara real time dengan gerakan pengguna, membuat
pengguna merasa seperti berpartisipasi secara aktif dalam dunia
maya.
Paparan rangsangan ditampilkan dalam virtual reality
merupakan kemajuan teknologi komputer yang memungkinkan
pengguna untuk hadir ke dalam lingkungan virtual yang
dirancang untuk pengobatan.
Penerapan virtual reality untuk meredakan kecemasan
berdasarkan pada teori teknik kognitif – perilaku. Secara umum
virtual reality memberikan paparan baru yang membuat relaksasi
dan restrukturisasi kognitif. Dengan paparan terus menerus,
terhadap rangsangan takut dengan tidak adanya konsekuensi
takut, proses pembiasaan dan kepunahan terjadi sehingga

39
rangsangan sebelumnya dikhawatirkan tidak lagi menimbulkan
respon kecemasan yang sama. Oleh karena itu, virtual reality
dapat mengaktifkan memori ketakutan sedangkan metode
tradisional tidak, dan jika paparan yang dilakukan di virtual
reality digeneralisasikan ke situasi kehidupan nyata, maka
bentuk pengobatan harus memungkinkan individu untuk
menghadapi situasi yang ditakuti dalam kehidupan nyata dan
mengelola gejala kecemasan.
Upaya promotif memberikan pengetahuan dan
pengalaman positif melahirkan pada ibu dapat meningkatkan
kemampuan koping, meningkatkan rasa percaya diri dan efikasi
diri.3 Virtual Reality (VR) memberikan kesempatan untuk
berlatih kognitif dalam lingkungan virtual. Lingkungan virtual
dirancang untuk menjadi lebih menyenangkan. Tujuan penting
dari VR adalah untuk memungkinkan pengguna untuk
melakukan kegiatan kognitif dan sensorimotor saat sedang
tenggelam dalam dunia buatan. VR membantu ibu dalam
mengimajinasikan pengalaman positif melahirkan, dengan teknik
resrukturisasi kognitif, immagery, guided imagery. Pemberian
video disertai musik dan aromatherapy diberikan selama 5 menit.

A. Komplementer pada Persalinan

Nyeri adalah rasa tidak enak akibat perangsangan ujung-


ujung saraf khusus. Selama persalianan dan kelahiran
pervaginam, nyeri disebabkan oleh kontraksi rahim, dilatasi
serviks, dan distensi perineum. Serat saraf aferen viseral yang
membawa impuls sensorik dari rahim memasuki medula spinalis
pada segmen torakal kesepuluh, kesebelas dan keduabelas serta
segmen lumbal yang pertama (T10 sampai L1).
Nyeri dari perineum berjalan melewati serat saraf aferen

40
somatik, terutama pada saraf pudendus dan mencapai medula
spinalis melalui segmen sakral kedua, ketiga, dan keempat (S2
sampai S4).Serabut saraf sensorik yang dari rahim dan perineum
ini membuat hubungan sinapsis pada kornu medula spinalis
dengan sel yang memberi akson yang merupakan saluran
spinotalamik. Selama bagian akhir dari Kala I dan di sepanjang
Kala II, impuls nyeri bukan saja muncul dari rahim tetapi juga
perineum saat bagian janin melewati pelvis. Nyeri pada saat
melahirkan melahirkan memiliki derajat yang paling tinggi
diantara rasa nyeri yang lain seperti patah tulang atau sakit gigi.
Banyak perempuan yang belum siap memiliki anak karena
membayangkan rasa sakit yang akan dialami saat melahirkan
nanti. Menurut Philips Moffit dalam Holistic Stress Management
mengungkapkan hal berikut ini sebagai cara untuk mengurangi
cemas dan stres tersebut.
a. Self Awareness
Self awareness adalah proses mengalihkan perhatian
seseorang atau kesadaran untuk menjelajah pikiran, perasaaan,
kepercayaan, dan perilaku. Self awareness lebih ditekankan pada
seberapa penting proses tersebut dicapai dan apa hasil yang akan
dicapai, seperti pengungkapan kekuatan dan kelemahan yang ada
pada diri sendiri.
Peningkatan self awareness pada wanita bersalin dapat
mengurangi kecemasan karena merasa dirinya sangat berharga,
mengandung anak yang mulia dan terlahir sehat serta bermanfaat
bagi dirinya dan kehidupannya kelak.
b. Restrukturisasi kognitif
Restrukturisasi kognitif adalah teknik koping untuk
mengubah substansi negatif menjadi positif dengan jalan
merubah kognitif dari pikiran seseorang sehingga menguatkan
pikiran untuk merubah persepsi stres dari yang mengancam

41
menjadi sesuatu yang tidak mengancam. Termasuk di dalam
restrukturisai kognitif adalah VR, di mana ibu hamil seolah
merasakan proses persalinan yang nyaman. Hal ini dapat
mengubah kecemasan ibu mengenai persalinan yang akan
dihadapi menjadi sesuatu yang menyenangkan dan positif.
c. Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif merupakan komponen esensial untuk
managemen cemas atau stress. Manusia menghabiskan
kesehariannya 75% untuk berkomunikasi dengan manusia lain.
Dalam hal ini komunikasi efektif adalah dengan mengungkapkan
pikiran dan perasaan dan kemauan untuk mendengarkan orang
lain untuk mengurangi stres.
d. Benson Method
Sejak tahun 1970 Hebert Benson mempelajari bahwa
transendental meditasi mempu mengurangi tekanan darah
seseorang. Konsep ini merupakan jalan teori bahwa dengan
meditasi dan relaksasi mampu mengurangi cemas dan kondisi
stres seseorang. Elemen yang dikaitkan adalah dengan kondisi
tenang, posisi menyenangkan, dan membayangkan sesuatu
secara terbimbing.
e. Imagery
Proses imaginasi boleh jadi merupakan salah satu
sumber kesehatan manusia. Proses imaginasi dapat digunakan
untuk mengingat masa lalu, mengkreasikan masa depan,
memengaruhi kesehatan fisik, meningkatkan kreativitas,
menginspirasi serta mekreasikan masa depan.
f. Guided imagery
Guided imagery adalah mengembangkan sesuatu yang
bertujuan tertentu yang untuk menggapai suatu gambaran yang
bekerja dengan orang lain untuk mencapai sesuatu. Guided
imagery digunakan untuk mengurangi fobia, terapi komplement

42
dan memfasilitasi untuk proses kematian yang damai. Proses ini
juga untuk mengurangi nyeri kronik, alergi, tekanan darah tinggi,
stres yang terkait dengan fungsi urine dan fungsi reproduksi
seperti pre mestrual sindrom dan dismenore.
Guided imagery, kata kata spesifik, simbol, ide
digunakan untuk menggambarkan suatu bayangan atau
imaginasi. Seperti contohnya membayangkan sesuatu yang bisa
dibuat jus, lemon yang kuning segar, bayangkan bahwa dingin,
besar dan teksturnya lembut. Lalu bayangkan untuk
mengupasnya, merasakan bau segarnya. Bagaimana anda
membayangkan hal tersebut? apakah ada reaksi fisiologis seperti
mengeluarkan air liur. Kurang lebih proses guided imagery
adalah seperti yang dijelaskan di atas.
Terdapat beberapa alternatif yang bisa dipilih untuk
mengurangi rasa nyeri yang datang saat akan melahirkan
,menghilangkan rasa nyeri saat persalinan berupa pengurangan
rasa sakit akan dapat membantu mempercepat proses persalinan
dan membantu ibu memperoleh kepuasan dalam melalui proses
persalinan normal. Metode mengurangi rasa nyeri yang
dilakukan secara terus menerus dalam bentuk dukungan harus
dipilih yang bersifat sederhana, biaya rendah, risiko rendah,
membantu kemajuan persalinan, hasil kelahiran bertambah baik
dan bersifat sayang ibu. Persalinan merupakan proses yang
alamiah, kontraksi membuat rasa nyeri pada pinggang oleh sebab
itu ibu membutuhkan pengetahuan, dukungan emosional dan
kenyamanan fisik. Tenaga kesehatan dapat membantu ibu
bersalin mengurangi rasa nyeri dengan tehnik yang sesuai
kewenangan seperti counter pressure, The double hip squeeze,
The knee pres Dan pelvic rocking.

43
1. Counter pressure adalah salah satu tehink pengurangan
rasa nyeri dengan cara wanita berdiri atau tiduran miring,
tenaga kesehatan atau keluarga meletakkan puncak
tangan atau kepalan tangan pada sacrum atau lokasi
pinggang yang nyeri, ulangi setiap ada kontraksi atau ibu
merasa nyeri. Satu tangan penolong diletakkan pada
pinggang untuk menjaga keseimbangan ibu dari tekanan.
Tehnik counter pressure menjadi salah satu solusi untuk
mengurangi nyeri pada persalinan kala I. Prinsip metode
counter pressure mengurangi ketegangan ibu sehingga
ibu merasa nyaman dan rileks menghadapi persalinan.
Metode Counter pressure juga dapat meningkatkan
stamina untuk mengatasi rasa ketidaknyamanan pada
persalinan atau nyeri persalinan dan tidak menyebabkan
depresi pernapasan pada bayi yang dilahirkan. Beberapa
penelitian tentang pengurangan rasa nyeri dengan
metode Counter pressureefektif untuk menurunkan rasa
nyeri pada proses persalinan kala I.
2. The double hip squeeze
Dengan posisi yang sama dengan counter pressure
penolong meletakkan jarinya (ibu jari) di daerah
pinggang kanan dan kiri dan ditekan ke bawah dengan
mantap dan tetap. Ibu harus memberikan petunjuk
kepada tenaga kesehatan tentang lokasi yang sakit dan
kekuatan yang diinginkan.
3. The knee pres
Posisi ibu duduk menggunakan kursi kayu yang
tidak licin, dan meletakkan punggung bawah bersandar
pada kursi. Kedua kaki berada diatas bantal sejajar
dengan lantai sehingga sendi pinggang dan sendi lutut
posisi fleksi 90o. Penolong kneeling di depan ibu dan

44
meletakkan tangan nya menyerupai cangkir di lutut ibu.
Kemudian tekan lutut ibu hingga ibu merasa punggung
bawah ibu menekan kursi. Penekanan dilakukan selama
kontraksi atau selama ibu merasa nyeri pinggang. Knee
press ini juga bisa dilakukan dengan posisi ibu miring
dengan kaki ditekuk 90odan disangga dengan bantal.
4. Pelvic rocking
Pelvic rocking merupakan salah satu bentuk latihan
yang mempunyai beberapa keuntungan antara lain
membantu mengurangi nyeri pinggang dengan
melonggarkan otot punggung bawah, membantu
menstimulasi pencernaan, membantu mengurangi
konstipasi, membantu janin berada pada posisi yang
terbaik untuk proses persalinan dengan melebarkan dan
membuka pelvis serta mengendorkan kongesti pelvis
dengan bantuan dari tekanan gravitasi. Pelvic rocking
pada awalnya hanyaa boleh dilakukan 25 kali sehari,
dilakukan pada pagi dan malam hari. Seiring dengan
berkembangnya usia kehamilan maka pelvic rocking
dapat dilakukan hingga 27 kali sepanjang hari.

45
5. Relaksasi Hypnobirthing
Hypnobirthing merupakan salah satu tehnik
otohipnosis (self hypnosis) dalam menghadapi dan
menjalani kehamilan dan persiapan persalinan sehingga
ibu hamil dapat menjalani kehamilan dan persalinan
dengan cara yang alami, lancar dan menyenangkan
karena dapat meminimalisir rasa nyeri. Hypnobirthing
dapat memberikan ketenangan jiwa sehingga bermanfaat
bagi kesehatan jiwa ibu dan bayi yang dikandung ibu.
Hypnobirthing berasal dari kata yunani yaitu hypnos
yang artinya tidur atau pikiran tenang, birthing artinya
proses kehamilan sampai melahirkan. Hypnobirthing
dapat diartikan sebagai upaya alami menananmkan ke
pikiran bawah sadar untuk menghadapi persalinan
dengan tenang dan sadar. Hypnobirthing merupakan
metode kolaboratif yang harus dilakukan tanpa
menghilangka standar pelayanan asuhan persalinan
normal. Hypnobirthing dikembangkan oleh Marie
mongan sejak tahun 1959.
Metode Hypnobirthing dikembangkan berdasarkan
keyakinan bahwa untuk mendapatkan pengalaman
melahirkan yang aman, tenang, nyaman dan terhindar
dari rasa khawatir, cemas dan takut yang menimbulkan
ketegangan dan rasa sakit maka ibu dan pendamping
harus mempersiapkan persalinan sebaik mungkin.
Hypnobirthing membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan
memegang kendali saat mereka membahas berbagai
pilihan yang ada, mengevaluasi situasinya, dan
mengambil keputusan mengenai persalinan.Suasana
yang tenang dapat membuat pemulihan ibu menjadi lebih
cepat dan mengurangi adanya komplikasi.Hypnobirthing

46
merupakan paradigm yang baru dalam pelajaran
melahirkan secara alami. Tehnik ini mudah dipahami
dan dipelajari, melibatkan relaksasi yang mendalam,
pola pernafasan yang lambat, dan petunjuk cara
melepaskan endorphin dari dalam tubuh sehingga
membuat tubuh lebih nyaman.
Terapi Hypnobirthing mengajarkan ibu untuk
memahami dan melepaskan fear-tension-pain syndrome
yang seringkali menjadi penyebab rasa ketidaknyamanan
dan kesakitan selama proses persalinan. Metode
hypnobirthing mempunyai konsep melahirkan yang
nyaman, mudah, dan aman dapat terjadi dengan cara ibu
di tuntun untuk menyadari kekuatan pikiran bawah
sadar, karena pikiran bawah sadar mempunyai prinsip
apapun yang anda pikirkan, tubuh akan menciptakannya
dan memberikan sesuai dengan yang ibu pikirkan. Pada
dasarnya manusia biasa memusatkan perhatian pada satu
obyek saja dalam suatu waktu sehingga dalam proses
persalinan untuk mengalihkan rasa nyeri dapat dengan
cara relaksasi dan visualisasi. Pada proses persalinan
ketika pikiran dalam keadaan yang tenang, nyaman,
percaya diri dan ibu mempunyai keyakinan bahwa
persalinan merupakan hal yang alami, aman dan lancar
maka ibu akan mengalami seperti apa yang diyakini.
Dengan melakukan relaksasi dan visualisasi maka rasa
nyeri saat persalinan dapat di minimalisir.
Manfaat relaksasi hypnobirthing
1. Manfaat untuk Ibu
a. Mampu menghadirkan rasa nyaman, aman, dan
rileks menjelang persalinan

47
b. Membuat ibu mampu mengontrol sensasi rasa
sakit pada saat kontraksi uterus
c. Membantu ibu meningkatkan rasa ketenangan
diri pada proses persalinan
d. Membuat ibu bersalin tetap dalam kondisi terjada
dan sadar
e. Hypnobirthing membuat ibu menghemat
energinya saat proses persalinan sehingga
mencegah terjadinya kelelahan pada saat
persalinan
f. Meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh
untuk mengurangi rasa nyeri pada saat kontraksi
g. Endorphin adalah neuropeptide yang dihasilkan
tubuh saat dalam kondisi relaks dan tenang.
h. Menghilangkan rasa takut, tegang dan panik saat
persalinan
i. Mengurangi risiko terjadinya komplikasi dalam
persalinan, mengurangi risiko operasi section
sesaria, dan mempercepat pemulihan ibu setelah
melahirkan.
2. Manfaat untuk bayi
a. Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh
janin yang merupakan dasar dari perkembangan
jiwa.
b. Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan
tenang akan memberikan hormon-hormon yang
seimbang ke janin lewat plasent
3. Manfaat untuk suami atau pendamping persalinan
a. Dengan belajar hypnobirthing, suami atau
pendamping persalinan menjadi lebih tenang
dalam mendampingi proses persalinan

48
b. Emosi suami akan menjadi lebih stabil dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Membantu memperbaiki dan memperkuat
hubungan dan ikatan batin antara suami, istri
serta bayi yang dikandung.
d. Aura positif dan tenang yang dimiliki oleh suami
akan mempengaruhi aura ibu bersalin dan orang-
orang disekitarnya.
6. Endorphin Massage
Dalam dunia kebidanan Constance Palinsky
mengembangkan massage sebagai tehnik sentuhan
ringan selama melakukan riset tentang mengelola rasa
sakit dan relaksasi. Tehnik ini biasa dipakai untuk
mengurangi perasaan tidak nyaman selama proses
persalinan dan meningkatkan relaksasi dengan memicu
perasaan nyaman melalui permukaan kulit. Tehnik
sentuhan ringan juga dapat menormalkan denyut jantung
dan tekanan darah.
Sentuhan ringan mencakup pemijatan sangat ringan
yang membuat bulu-bulu halus berdiri. Riset
membuktikan bahwa tehnik ini meningkatkan pelepasan
oksitosin, sebuah hormone yang memfasilitasi proses
persalinan. Sebagai tenaga kesehatan kita bisa
mengajarkan kepada ibu hamil dan pasangannya untuk
melakukan pemijatan sangat ringan selama bulan akhir
kehamilan. Tehnik ini sangat mendukung dan membantu
ibu untuk masuk kedalam relaksasi yang dalam dan
membantu menguatkan ikatan batin antara ibu dan suami
untuk mempersiapkan proses persalinan.
Tehnik melakukan endorphin Massage

49
1. Anjurkan ibu mengambil posisi senyaman mungkin,
bisa dilakukan dengan duduk
2. atau berbaring miring. Dianjurkan suami untuk
duduk dengan nyaman di samping atau dibelakang
ibu.
3. Anjurkan ibu bernafas dalam, sambil memejamkan
mata dengan lembut untuk beberapa saat. Setelah itu,
biarkan suami mulai mengelus permukaan luar
lengan ibu, mulai dari tangan sampai lengan bawah.
Belaian ini sangat lembut dan dilakukan dengan
menggunakan jari jemari atau hanya ujung-ujung
jari.
4. Setelah kira-kira lima menit, mintalah suami untuk
pindah kelengan yang satunya. Walaupun sentuhan
ringan ini dilakukan di kedua lengan ibu, ibu akan
merasakan bahwa dampaknya sangat menenangkan
di seluruh tubuh. Tehnik ini juga dapat diterapkan di
bagian tubuh lain, termasuk telapak tangan, leher,
dan bahu serta paha.
5. Tehnik sentuhan ringan ini sangat efektif jika
dilakukan di bagian punggung. Caranya ibu
dianjurkan untuk berbaring miring atau duduk,
dimulai dari leher, suami memijat ringan berbentun
V kearah luar menuju sisi tulang rusuk. Pijatan-
pijatan ini terus turun kebawah ke belakan ibu. Ibu
dianjurkan untuk rileks dan merasakan sensainya.
6. Saat melakukan sentuhan ringan tersebut anjurkan
suami untuk menyentuh perut istri dari belakang
untuk beberapa menit dan merasakan gerakan janin
bersama dengan ibu sambil mengucapkan niat atau
afirmasi positif.

50
7. Suami dapat memperkuat efek menegangkan dengan
mengucapkan kata-kata yang menentramkan hati saat
memijat istri dengan lembut. Contoh nya : “saat aku
membelai lenganmu, biarkan tubuhmu menjadi rileks
dan santai, atau setiap kamu merasakan belaianku,
bayangkan endorphin-endorphin yang
menghilangkan rasa sakit dilepaskan dan mengalir
keseluruh tubuhmu, I Love You”
Setelah melakukan endorphin Massage anjurkan
suami untuk memeluk istrinya sehingga tercipta suasana
yang menenangkan, dan saat-saat ini biasanya membuat
suasana menjadi romantis. Endorphin Massage
Sebaiknya dilakukan pada ibu hamil dengan usai
kehamilan lebih dari 36 minggu, karena selain
merangsang hormone endorphin terdapat hormone
oksitosin juga dapat tersekresi.
7. Biofeedback
Biofeedback atau biological feedback merupakan
teknik terapeutik dimana individu menerima latihan
untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran melalui
sinyal yang datang dari tubuh (temperatur, detak jantung,
tegangan otot). Prinsip yang mendasari adalah perubahan
pikiran dan emosi yang memungkinkan menghasilkan
perubahan fungsi tubuh. Biofeedback bertujuan untuk
mendapatkankan respon kontrol psikologis dengan
instrumen elektronik dibawah pengawasan ahli.
Instrumen tersebut meliputi electromiograph untuk
mengukur tekanan otot, pengukur temperatur suhu kulit
yang menunjukan emisi panas kulit, perubahan pada
aliran darah, respon sensor kulit yang mengukur volume

51
produksi keringat pada saat stres, elektroencephalograph
yang mengukur gelombang otak, elektrokardiograf yang
mengukur denyut dan ritme jantung dan bermanfaat
untuk mendeteksi dan mengurangi takikardia serta
mengontrol tekanan darah tinggi.
8. Injeksi air steril intrakutan maupun subkutan
Injeksi intrakutan atau intradermal air steril pada
sakrum menunjukkan bahwa dapat mengurangi nyeri
persalinan. Teknik ini dapat menjadi bagian untuk
praktik rumah sakit yang tidak memiliki analgesik
epidural. Teknik ini juga membantu wanita yang ingin
menghindari obat obatan saat persalinan dan kelahiran.
Teknik ini berkaitan dengan pelepasan opioid endogen
(endorphin dan encepalin) dan berdasar pada teori
gerbang kontrol.
9. Berendam dalam air
Berendam air hangat selama persalinan digunakan
untuk relaksasi dan mengurangi nyeri, berendam dalam
air sudah lama digunakan dalam praktik klinik.
Digunakan baik pada kala I,II maupun kala III dengan
posisi perut wanita terendam seluruhnya. Tempat
berendam bisa di kolam,bath-up, maupun tempat lain
yang bisa untuk berendam. Kemampuan apung di air
memungkinkan wanita lebih mudah bergerak dibanding
di daratan. Keadaan ini dapat memfasilitasi interaksi
neuro hormonal persalinan, mengurangi nyeri dan
berpotensial meningkatkan kemajuan persalinan.
Berendam dalam air mungkin berkaitan dengan
peningkatan fungsi uterus, mengurangi nyeri akibat
kontraksi dan mengurangi lamanya persalinan dengan
intervensi minimal. Selain itu berendam dalam air hangat

52
juga mengurangi tekanan darah yang mengakibatkan
vasodilatasi periperal. Hal ini dapat meningkatkan
kepuasan ibu dan kontrol diri.
10. Aromaterapi
Aromaterapi yang digunakan adalah esensial oil.
Mekanisme dari aroma terapi masih belum jelas. Banyak
penelitian mencoba menginvestigasi parameter fisik
maupun psikologis, dalam faktor fisik seperti tekanan
darah dan denyut jantung memang tidak ada perubahan
tetapi ada perubahan dalam mood dan mengatasi
kecemasan. Minyak esensial juga meningkatkan sedatif
dalam diri dan transmisi relaksasi. Minyak esensial juga
bisa dipijat ke kulit ataupun inhalasi. Aromaterapi
selama ini banyak digunakan oleh perawat dan bidan.
11. Relaksasi
Teknik relaksasi adalah intervensi tubuh dan pikiran
yang didasarkan pada pengembangan kesadaran diri,
praktik dari relaksasi ini fokus pada pernafasan,
meditasi, dan visualisasi. Berbagai macam teknik ini kini
sedang dikembangkan untuk persalinan. Namun masih
banyak hal yang belum pasti seperti teknik mana yang
paling efektif, pendekatan kapan waktu yang tepat
selama kehamilan. Yoga, meditasi, musik dan teknik
hipnosis juga diduga memiliki efek menenangkan dan
meningkatkan distraksi dari nyeri dan tekanan. Di
perkembangannya masa depan akan dibedakan yang
lebih efektif antara yoga,musik maupun audio.
12. Akupuntur dan akupresur
Akupuntur meliputi insersi jarum pada bagian
spesifik tubuh. Teknik akupuntur lain meliputi akupuntur
dan akupresure laser pada titik tertentu. Teknik tersebut

53
bertujuan untuk mengurangi nyeri dan kesakitan yang
ditimbulkan akibat akupuntur. Akupuntur yang
digunakan untuk mengurangi nyeri persalinan berlokasi
di tangan, kaki dan telinga. Beberapa teori menyebutkan
bagaimana akupuntur bekerja secara pasti. Satu teori
mengatakan bahwa stimulasi dari tekanan akan
memblokir implus nyeri seperti teori gerbang kontrol.
Akupuntur diindikasikan menstimulasi sistem saraf, teori
lain mengatakan bahwa akupuntur menstimulasi
pelepasan endorfin yang bisa mengurangi nyeri.
13. Pijat refleksi dan metode manual lain
Yang dimaksud metode manual termasuk pijat dan
refleksi. Pijat meliputi manipulasi jaringan lunak tubuh.
Pada umumnya pijat dapat membantu otot yang tegang
dan bersifat menenangkan indivu. Beberapa wanita
menemukan pijat perut yang dikenal “effleurage”.
Berbeda dari pijat pada umumnya, pijat pada saat
persalinan ditujukan untuk mengurangi nyeri dengan
relaksasi, menghambat transmisi nyeri dan
meningkatkan aliran darah serta oksigenasi. Refleksi
ditujukan untuk merfleksi titik pada kaki yang
berhubungan dengan bagian tubuh lain pada tubuh.
14. Penguatan
Mayoritas dukungan verbal diberikan kepada wanita
bersalin oleh bidan adalah afirmatif / penguatan. Bidan
memberikan penegasan pada saat ibu mengejan. Kadang
kala ibu bertanya apakah dorongan yang ia lakukan
efektif. Bidan terus mendukung upaya ibu meskipun
kadang kala tenaga ibu semakin berkurang. Afirmasi
dibagi menjadi 2 kategori, yaitu:

54
a. Penguatan sederhana
Adalah pernyataan-pernyataan penguatan seperti.
"Kau sempurna, kamu hebat, anda benar-benar kuat.
b. Meyakinkan
Ketika ibu yang sedang melahirkan merasa ragu,
takut, atau khawatir tentang kemajuan persalinannya
atau keadaan bayinya. Bidan mengucapkan beberapa
kalimat untuk meyakinkan ibu seperti: "Anda baik
baik saja, yakinlah tidak apa-apa, sudah banyak
kemajuan, tapi tidak apa-apa. "Semuanya sudah
sempurna”.
15. Berbagi Informasi
Ibu yang sedang melahirkan perlu informasi
meyeluruh, tepat dan benar. Ibu dan keluarga biasanya
meminta informasi dari bidan dengan pertanyaan seperti,
"Mengapa begitu lama?" atau "Apakah kepala sudah
terlihat? Bidan memberikan informasi ketika wanita
merasa tidak nyaman atau perlu perubahan posisi,
misalnya "Bidan memberikan informasi tentang
perubahan posisi yang mungkin membantu mereka atau
meringankan ketidaknyamanan mereka, seperti: Anda
dapat mengubah posisi seperti jongkok, berlutut dan
membungkuk. Bidan memberikan ibu informasi tentang
apa yang akan mereka rasakan.
Bidan memberikan arahan tergantung pada
kebutuhan wanita dan kebutuhan janin seperti perubahan
posisi, upaya mendorong, dan relaksasi antara kontraksi.
Arahan dibagi menjadi arahan spesifik dan kata atau
frase yang dibacakan berulang kali. Beberapa wanita
tidak membutuhkan arahan apapun.

55
a. Arahan spesifik
Saat wanita bertanya atau menyatakan rasa sakit,
kekecewaan, atau takut, bidan memberikan informasi
dan mengarahkan wanita untuk melakukan sesuatu
yang spesifik. Bidan memuji dan mengarahkan
dengan mengatakan : sempurna, terlihat kemajuan
"Dapatkah anda melakukan seperti itu lagi.
b. Frase yang diulang-ulang
Bidan kadang-kadang akan menggunakan
pengulangan kata atau frase, selama ibu berupaya
untuk mendorong seperti "Benar-benar kuat. "Terus,
terus sudah keliatan.”
16. Berbicara Tentang Bayi
Bidan memberikan dukungan dengan berbicara
kepada ibu tentang janin dan bayi baru lahir. Bidan
berbicara dengan dan tentang janin seperti: "Ayo, bayi
perempuan kami ingin melihatmu.
17. Pendampingan dan Dukungan Persalinan
Analisis review dari cohrane mengatakan bahwa
dukungan terus menerus pada wanita bersalin dapat
membantu ibu dalam mengelola emosi nya sehingga
dapat memberi efek positif bagi ibu dan janin seperti
mengurangi kemungkinan intervensi medis, durasi
persalinan yang lebih cepat, memperkecil kejadian sectio
caesaria dan meningkatkan kepuasan ibu

56
18. Setting Tempat Persalinan

https://www.thebestsingapore.com/best-place/gleneagles-
hospital-geh/

Sebagian besar wanita menganggap lingkungan


sangat memengaruhi pengalaman melahirkan mereka.
94% berpikir bahwa lingkungan fisik memengaruhi
seberapa mudah atau sulitnya untuk melahirkan.
Lingkungan fisik yang lebih menyenangkan, sangat
bersih, ramah, hangat, wangi dan estetis, dapat
membantu pasien rileks, terutama pada persalinan yang
panjang.
19. Teknik bernafas
Adaptasi pola pernafasan dapat mengurangi
ketegangan dan kelelahan yang mengintensifkan nyeri
yang ibu rasakan selama persalinan. Memungkinkan
ketersediaan oksigen dalam jumlah maksimal untuk otot
rahim. Konsentrasi mental merelaksasikan otot,

57
membantu mengalihkan perhatian ibu. Pengaruh adaptasi
pola nafas pada nyeri persalinan adalah menurunkan
intensitas nyeri pada persalinan melalui tiga mekanisme,
yaitu merelaksasikan otot skelet yang mengalami spasme
akibat perusakan jaringan. Relaksasi otot skelet
meningkatkan aliran darah ke daerah yang mengalami
perusakan sehingga nyeri yang dialami berkurang.
Metode relaksasi pernapasan dipercaya mampu
merangsang tubuh untuk melepaskan opiod endogen
yaitu endorgen dan enkefalin.
20. TENS (Transcutanous Electrical Nerve Stimulation)
TENS digunakan dengan tegangan implus listrik
kecil yang bervariasi pada frekuensi dan intensitas. Pada
persalinan elektroda dari TENS biasanya diguakan pada
daerah bawah dan bisa dikendalikan sendiri oleh wanita
tersebut. TENS juga dapat digabungkan dengan
akupuntur dibawah pengawasan para ahli. Implus listrik
diduga menstimulasi aliran saraf yang memblokir
trasnmisi nyeri. Berdasar teori gate control transmisi
nyeri dihambat oleh aliran implus TENS dari kontrol
jaringan saraf pusat. Penelitian lain juga mengungkap
bahwa TENS mengurangi cemas, nyeri dan
meningkatkan kontrol serta efek distraksi. Akhir akhir
ini TENS juga diduga mengurangi lamanya persalinan,
menekan pelepasan katekolamin yang mempunyai efek
memperlambat kontraksi uterus.

58
https://sweetbeats.com.au/product/labour-tens-machine-hire/

21. Imajinasi
Imajinasi terbimbing melibatkan wanita dengan
menggunakan imanjinasi untuk mengontrol nyerinya.
Hal ini dapat dicapai dengan menciptakan bayangan
yang mengurangi keparahan nyeri atau yang terdiri dari
pengganti apa yang diterima dari nyeri. Keterlibatan
secara aktif dari ibu yang akan melahirkan sangat
diperlukan karena dialah yang dapat mengendalikan rasa
nyeri selanjutnya sehingga dapat menimbulkan relaksasi.

59
Terapi imajinasi terpimpin dalam aplikasinya
terhadap pasien memiliki prosedur yang berbeda-beda.
Tetapi pada intinya, terapi ini diberikan kepada pasien
untuk meningkatkan relaksasi. Keadaan rileks ini akan
mengurangi keadaan patologis fisik maupun mental pada
pasien. Imajinasi terpimpin yang diberikan pada pasien
harus didukung oleh keadaan intern dan ekstern.
Keadaan yang intern yang mendukung lancarnya proses
terapi ini adalah salah satunya pasien harus kooperatif
dengan perawat, tidak mengalami gangguan
pendengaran, dan mudah berkonsentrasi. Keadaan
ekstern yang mendukung imajinasi terpimpin adalah
lingkungan yang tenang, nyaman sehingga akan
meningkatkan konsentrasi pada saat terapi berlangsung.
Imajinasi terpimpin akan memberikan efek rileks dengan
menurunkan ketegangan otot sehingga nyeri akan
berkurang. Pasien dalam keadaan rileks secara alamiah
akan memicu pengeluaran hormon endorfin. Hormon ini
merupakan analgesik alami dari tubuh yang terdapat
pada otak, spinal, dan traktus gastrointestinal.
Imajinasi terbimbing biasanya 20-25 menit dalam
sehari dan dimulai dengan relaksasi dan memusatkan
perhatian. Imajinasi yang sering digunakan adalah
tempat yang nyaman dan damai seperti laut dengan
ombak, deburan air laut, pasir yang hangat, matahari
terbenam, langit biru, gunung, danau dan bunga, burung
berkicau dan pohon pinus. 40,41
22. Memfokuskan dan relaksasi umpan balik
Beberapa wanita membawa barang yang disukainya
untuk digunakan sebagai fokus perhatiannya. Sebagian
wanita memilih objek yang ada di ruang bersalin. Saat

60
kontraksi timbul mereka memusaatkan perhatian pada
objek ini untuk mengurangi persepsi nyeri. Teknik ini
ditambah dengan relaksasi umpan balik, membantu
wanita bekerjasama dengan kontraksinya. Penolong
persalinan memantau proses ini, memberi tahu calon ibu
waktu yang tepat untuk melakukan teknik pernafasan.
Mekanisme umpan balik yang umum dilakukan adalah
mengucap kata rileks pada awal suatu kontraksi dan
terus mengucapkan kata tersebut sepanjang kontraksi
jika diperlukan.
23. Psikoprofilaksis
Lamase dan Dick Read menerapkan konsep relaksasi
dalam persalinan yang dikenal dengan istilah
psikoprofilaksis. Pendekatan yang digunakan
memfokuskan pada empat area yaitu pemberian
informasi untuk mengurangi kecemasan, latihan
relaksasi untuk mengurangi ketegangan yang timbul dan
memperburuk kondisi nyeri saat persalinan, strategi
koping untuk pengalihan rasa nyeri dan latihan
pernafasan untuk mempermudah relaksasi dan distraksi
yang memungkinkan untuk membantu persalinan.

61
24. Virtual Reality

Penggunaan virtual reality (VR) sebagai teknik non


farmakologis untuk mengatasi nyeri difokuskan pada
pengalihan subjek karena terbatasnya perhatian sehingga
mengalihkan perhatian dari sumber yang dirasa
mengganggu. VR efektif untuk mengurangi nyeri akut
serta juga efektif untuk nyeri kronik.
Penggunaan VR untuk nyeri dapat meningkatkan
kemampuan untuk merubah kognitif yang berkaitan
dengan pengaturan nyeri juga meningkatkan strategi
koping sehingga VR mampu mengurangi nyeri. Hal ini
dikarenakan secara luas kognitif berhubungan erat
dengan pengaturan nyeri dengan tujuan pengobatan
yang dirasakan sangat efektif.

62
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa penggunaan
Virtual reality plus lidokain lebih efektif untuk
mengurangi nyeri saat penjahitan luka episiotomi
dibandingkan dengan lidokain saja.
25. Penggunaan kursi khusus persalinan
Penggunaan kursi persalinan BC-MK15
memfasilitasi posisi tegak dengan memanfaatkan
keuntungan dari efek gravitasi melalui penurunan
kompresi aortocaval dan penyelarasan janin tubuh
dengan jalan lahir untuk sirkulasi intrauterin yang lebih
baik, mencegah iskemia uterus. Posisi tegak juga dapat
mengurangi tekanan janin dan uterus dalam filamen saraf
untuk mencegah rangsangan yang akan menyebabkan
luka dan mengurangi sensasi rasa sakit.

63
KOMPLEMENTER PADA MASA NIFAS
DAN MENYUSUI

A. Perawatan Nifas dalam Adat Budaya

Masa nifas merupakan masa yang penting, karena risiko


kesakitan dan kematian ibu dan bayi meningkat pada masa ini.
Perdarahan merupakan penyebab utama kematian ibu di dunia
dan sebagian besar terjadi sebelum 24 jam pasca persalinan.
Oleh karena itu penolong persalinan harus memastikan bahwa
uterus berkontraksi dengan baik, sehingga tidak terjadi
perdarahan. Masa nifas dipengaruhi oleh banyak faktor salah
satunya adalah sosial budaya. Indonesia merupakan Negara yang
terdiri dari berbagai suku dan budaya yang mempunyai tradisi
kesehatan masing-masing. Tidak semua tradisi yang ada
mempunyai efek yang buruk terhadap kesehatan namun ada juga
beberapa yang mempunyai dampak positif bagi kesehatan.
Berikut beberapa contoh budaya pada ibu nifas yang ada di
berbagai daerah.
Pada masyarakat Aceh, ibu nifas menggunakan ramuan
oral maupun topikal, melalukan massage, kompres hangat (bakar
batu), dan pantangan makanan. Salah satu perawatan tradisional
yang dilakukan ibu nifas adalah mengkonsumsi ramuan yang
terbuat dari bahan herbal seperti kunyit, asam jawa dan tanaman
herbal lainnya. Masyarakat beranggapan bahwa dengan
mengkonsumsi tanaman herbal dapat membantu memulihkan
tenaga lebih cepat, menghangatkan tubuh, mempercepat
penyembuhan luka pada jalan lahir, memperlancar lokhea, dan
mengurangi rasa nyeri. Jamu yang digunakan ibu nifas ternyata

64
tidak hanya dikonsumsi melainkan juga ada yang digunakan
secara topical yaitu mengoleskan pada seluruh tubuh, atau
bagian tubuh tertentu misal dahi atau kaki. Selain dipercaya
untuk membantu memulihkan kesehatan dan kebugaran tubuh
ada beberapa tradisi yang dipercaya dapat melindungi diri dari
makhluk halus. Misalkan ibu nifas menggunakan gunting, atau
peniti yang diberikan bawang, atau dlingo dan bengle (semacam
rempah-rempah).Selain di masyarakat Aceh terdapat beberapa
daerah yang mempercayai barang atau ramuan tertentu dapat
menghindari ibu nifas dari gangguan makhluk halus.
Pijat atau massage pada ibu nifas biasakan dilakukan
oleh dukun bayi, pijat dilakukan tergantung dari riwayat
persalinan ibu nifas, jika ibu melahirkan secara normal maka
pijat dilakukan mulai hari kedua setelah melahirkan dan
dilakukan di seluruh bagian tubuh. Sedangkan ibu yang
melahirkan secara operasi section caesaria dilakukan pijat di
bagian dada dan ekstermitas setelah 7 hari pasca persalinan.
Secara medis pijat untuk ibu nifas diperbolehkan kecuali area
abdomen atau perut, uterus masih mengalami involusi sehingga
apabila di pijat akan mempengaruhi proses involusi yang
mengakibatkan perdarahan. Pijat pada ibu nifas yang
direkomendasikan adalah pijat oksitocyn, sudah ada penelitian
yang membuktikan keuntungan pijat oksitocyn dalam
memperlancar pengeluaran asi. Namun pijat pada ibu nifas yang
sering dilakukan masyarakat berbeda dengan pijat oksitocyn
yang direkomendasikan medis.
Perawatan tradisional pada ibu nifas yang lain adalah
kompres perut menggunakan batu yang sudah dibakar (bakar
batu), perawatan ini banyak ditemui di daerah Aceh perawatan
ini disebut theetbate. Cara melakukan perawatan ini adalah batu
kali yang tipis dibakar diatas tungku pemanas atau kompor,

65
setelah batu panas kemudian dibalut menggunakan kain dan
diletakkan di atas perut ibu. Hal ini dipercaya dapat
memperlancar peredaran darah, membantu memperlancar
pengeluaran lokhea, dan mengembalikan elastisitas kulit.
Masyarakat mempercayai semakin lama batu diletakkan diatas
kulit maka khasiat yang diperoleh semakin besar. Secara medis
hal ini dapat membahayakan ibu karena risiko luka bakar yang
disebabkan tidak adanya ketetapan berapa lama batu dibakar dan
berapa lama batu diletakkan diatas perut.
Pantangan makanan merupakan tradisi yang hampir
semua daerah meyakininya, pantangan makan meliputi jenis
makanan dan porsinya. Pantangan ini bertujuan untuk menjaga
berat badan dan bentuk tubuh, menjaga kuaalitas asi dan
menjaga kesehatan ibu. Jenis makanan yang dilarang untuk ibu
nifas antara lain makanan pedas, makanan yang digoreng, buah
nangka, durian, telur, seafood, cabai maupun lada. Makanan
pedas dipercaya membuat bayi menjadi diare dan makanan yang
amis dipercaya dapat memperlama penyembuhan luka. Secara
medis ibu nifas membutuhkan tambahan kalori 200 -500 kkal
dari kebutuhan sebelum hamil, selain itu asupan nutrisi dapat
membantu proses penyembuhan luka pada ibu nifas. Ibu yang
melakukan pantangan makan terutama makanan amis yaitu
sumber protein dapat menghambat penyembuhan luka.
Pembatasan makanan dan minuman juga akan berpengaruh pada
produksi asi (Tumansery, 2018)
Pantangan aktivitas, dibeberapa daerah ibu nifas dilarang
melakukan aktivitas diluar rumah hingga 40 hari, hal ini
dikarenakan ibu nifas yang melakukan aktivitas diluar rumah
dapat diganggu oleh roh halus. Segi positif dari pantangan ini
adalah ibu tidak meninggalkan anaknya dan ibu tetap dapat
istirahat agar kondisinya segera pulih, namun terkadang

66
pantangan ini membuat ibu enggan melakukan kunjungan ke
petugas kesehatan dan bahkan menunda pemberian imunisasi
hingga 40 hari. Sebagai tenaga kesehatan apabila masih
menemui tradisi pantangan keluar rumah maka petugas yang
harus proaktif mengunjungi pasien di rumah.
Di Jawa terdapat tradisi penggunaan bengkung/ tubigrib,
Bengkung adalah kain panjang yang digunakan untuk membebat
perut ibu, bengkung mempunyai lebar 20 cm dan panjang 5
meter. Cara penggunaan bengkung/ stagen adalah dengan
melilitkan pada pinggang dan perut berkali-kali hingga kain
habis. Bengkung dipercaya dapat mengembalikan bentuk perut
seperti keadaan sebelum hamil. Tradisi dari dulu percaya bahwa
bengkung membuat perut ramping dan kencang, namun
penggunaan bengkung masih pro dan kontra dikalangan medis.
Bengkung yang digunakan terlalu ketat akan memberikan
tekanan yang berlebihan pada perut. Namun jika digunakan lebih
longgar akan memberikan tekanan yang sama seperti
penggunaan gurita pada ibu nifas. Untuk mendapatkan hasil
yang optimal bengkung biasanya dipakai sampai 40-100 hari.
Bengkung jika digunakan secara tepat terdapat beberapa
manfaat antara lain memaksimalkan involusi uterus, memulihkan
tonus abdomen, mengurangi nyeri punggung dan menyangga
punggung ibu nifas sehingga membantu pembentukan postur
tubuh. Menurut penelitian (Benjamin et al., 2014) ibu nifas yang
menggunakan kain penyangga (bengkung/stagen/tubigrib) bisa
mendapatkan kompresi atau tekanan pada perut sehingga
membantu menyangga perut dan daerah lumbopelvic dengan
memberikan sedikit tekanan pada otot tranversus abdominis.
Sehingga pada akhirnya akan membantu otot perut bekerja lebih
sempurna. Otot perut yang lemah ikut menyumbang terjadinya
nyeri punggung selama dan sesudah kehamilan. Penggunaan

67
bengkung dan disertai dengan latihan fisik yang adekuat akan
membantu mengurangi insiden nyeri punggung pada ibu nifas.
Kesalahan penggunaan bengkung misalnya penggunaan
terlalu ketat sehingga ibu menjadi sesak napas, pemakaian yang
terlalu lama dan bengkung jarang diganti. Bengkung digunakan
dua kali sehari lama setiap pemakaian 4-6 jam, minimal mulai
pemakaian adalah 14 hari setelah melahirkan. Bengkung yang
jarang diganti dapat mengakibatkan rasa gatal pada kulit ibu.
Pemilihan bahan kain bengkung disesuaikan dengan kulit ibu,
karena ada beberapa model kain bengkung yang menyebabkan
rasa gatal pada kulit.(Rahayu, 2018)

Gambar penggunaan bengkung

68
Selain bengkung ibu nifas menggunakan pilis. Pilis
merupakan ramuan tradisional yang berfungsi untuk menjaga
kesehatan mata, mencegah rasa sakit dan pusing pada kepala.
Cara kerja dari pilis ini adalah bahan yang ada di pilis
mengandung minyak atsiri yang apabila ditempelkan pada dahi
akan mesuk lewat kulit kedalam pembuluh darah, sehingga dapat
menghilangkan rasa sakit, menghilangkan pusing, memperlancar
peredaran darah serta membantu mengelola stress dan membantu
relaksasi pada ibu nifas. Pilis ini berbentuk padat atau pasta yang
cara penggunaannya di oleskan pada dahi. Pilis terdiri dari bahan
temu giring (curcuma heyneana val), bangle (Zingiber
cassumunar roxb), krangean (Litsea cuba pers), kulit jeruk purut
(Citrus hystrix DC), cengkih (Eugenia Aromatic), daun kemukus
(Piper cubeba L).
Dalam rimpang temu giring terdapat zat aktif yaitu
minyak atsiri, monoterpen dan seskuiterpen. Zat tersebut
berfungsi untuk membunuh cacing ascaris (cacing gelang),
Selain itu temu giring mempunyai khasiat lain yaitu mengatasi
perasaan yang cemas atau tidak tenang, jantung berdebar-debar,
sembelit, desentri, haid tidak teratur, menambah nafsu makan,
meningkatkan stamina, dan menghaluskan kulit. Kandungan
kimia bangle yaitu minyak atsiri (sineol dan pinen), damar, pati,
tanin. Khasiat dari bangle ini adalah untuk meluruhkan dahak,
penurun panas, pembersih darah, obat cacing dan peluruh kentut.
Kulit batang krangean berkhasiat penawar racun akibat serangga,
buahnya berfungsi sebagai obat batuk. Daun kemukus berfungsi
sebagai obat asma, batuk, mual, sakit perut, sesak napas,
penghangat badan, dan penghilang bau mulut. Cengkeh
mempunyai khasiat mengatasi sakit perut, sakit gigi, obat cacing
dan minyak atsiri pada cengkeh dapat mengobati mual atau perut
mulas. Cara membuat pilis adalah dengan mencuci bersih semua

69
bahan-banah kemudian di tumbuk sampai halus, setelah itu di
usapkan pada dahi. Penggunaan pilis akan lebih baik jika
dilakukan setelah mandi sore.
Ramuan lain yang digunakan ibu nifas di Jawa yaitu
tapel. Tapel adalah Campuran dari kapur sirih, jeruk nipis dan
minyak kayu putih yang bermanfaat untuk menghangatkan perut
yang membuat usus bekerja atau berkontraksi lebih cepat
sehingga angina yang berada di dalam perut dapat keluar dengan
mudah. Selain itu manfaat penggunaan tapel adalah membuat
kulit halus, terhindar dari keriput dan perut kembali langsing. Air
kapur sirih dan daun sirih mempunyai manfaat anti selulit. Jika
kulit ibu sensitif atau terlalu banyak penggunaan kapur sirih akan
mengakibatkan timbul luka bakar. Pada ibu yang melahirkan
dengan cara operasi section sesaria maka tapel baru boleh
digunakan setelah luka operasi sembuh, dan pemakaian tapel
tidak boleh mengenai luka bekas operasi karena akan berisiko
meningkatkan infeksi. Cara penggunaan tapel yaitu campurkan
satu sendok makan kapur sirih, 2 sendok makan minyak kayu
putih dan 2 butir jeruk nipis diaduk sampai rata dan dibalurkan
pada perut. Lakukan penggunaan tapel hingga 3 bulan setiap
hari setelah mandi kemudian gunakan bengkung atau stagen.
Parem adalah bedak yang berbentuk bulat dan padat
yang terbuat dari jahe, pala, kencur, tepung beras, lempuyang,
temu giring, cengkih, adas pulowaras, minyak gondopuro, kayu
manis dan air secukupnya yang bermanfaat untuk melemaskan
otot-otot badan yang terasa kaku, mengurangi risiko kram, kaki
bengkak, kelelahan bagian kaki akibat proses kehamilan dan
menghangatkan kaki sehingga aliran darah menjadi lancar. Cara
penggunaannya yaitu dengan mencampurkan parem dengan
sedikit air dan di oleskan pada seluruh tubuh. Pada ibu yang
mempunyai kulit sensitif tidak dianjurkan menggunakan parem

70
karena parem bersifat panas selain itu hindari penggunaan pada
daerah payudara dan perut karena sebagian besar daerah ini
berupa jaringan lemak sedangkan parem bekerja pada otot.
Penggunaan parem dapat mengurangi rasa pegal pada otot
tangan dan kaki ibu setelah melahirkan.
Cara membuat beras dicuci bersih dan direndam selama
12 jam kemudian disiram dengan air bersih hingga baunya
hilang. Setelah itu ditutup dengan daun pisang selama 1 jam agar
beras menjadi keset dan tidak berair, tumbuk beras kemudian di
saring. Jahe, kencur, lempuyang dan temu giring di kupas
kulitnya dan di iris tipis lalu dijemur hingga kering. Setelah
kering campurkan dengan cengkih, pala, kayu manis, adas
pulowaras dan di tumbuk lalu diayak. Campurkan ayakan tepung
beras dengan ramuan lain lalu di encerkan menggunakan air dan
minyak gondopuro lalu aduk hingga lumat. Buat adonan
berbentuk bulat-bulat kecil kemudian di jemur hingga kering.
Setelah melahirkan tubuh wanita menjadi sangat berbeda
dengan sebelumnya, seluruh energy terkuras karena proses
persalinan, merawat bayi dan proses penyesuaian diri sebagai
ibu. Secara alami ibu melahirkan normal akan kembali pulih
setelah 42 hari setelah melahirkan. Untuk mengembalikan
stamina dan vitalitas tubuh salah satu piliha perawatannya yaitu
mandi rempah. Mandi rempah dapat bermanfaat untuk
merelaksasikan tubuh, terutama dengan mandi dengan berendam
dengan air hangat. Rempah herbal dapat membantu ibu menjadi
lebih nyaman dan lebih rileks. Selain itu manfaat dari mandi
rempah adalah dapat menghangatkan tubuh, mengangkat sel-sel
mati, membuat badan berbau harum alami mengurangi keringat
dan mencegah bau badan. Kontraindikasi dari mandi rempah
adalah ibu yang memiliki luka terbuka misal bekas operasi
section sesaria atau rupture perineum, sedang menjalani terapi

71
kulit dari dokter, ibu yang mengalami hipertensi saat mandi
rempah tidak ditambahkan garam, dan ibu yang mengalami
diabetes militus dan wanita hamil tidak dianjurkan mandi
rempah dengan caraa berendam. Mandi rempah dilakukan
setelah selesai masa nifas atau setelah tidak mengeluarkan
lokhea lagi.
Rempah yang digunakan yaitu daun sirih, secang, biji
buah manjakani, kayu manis, bidara laut, pandan, akar wangi,
batang cendana, selubung buah pala, pekak, biji kalebet dan
kapulaga. Cara penggunaan rendam rempah pada air panas
kemudian di saring dan di campurkan air dingin pada bathtub
hingga air terasa hangat sesuai selera ibu. Akan lebih maksimal
jika sebelum mandi rempah itu melakuakn luluran dan di akhiri
menggunakan pelembab ke seluruh tubuh.

B. Pijat Oksitocyn

Salah satu upaya untuk memperlancar pengeluaran asi


adalah dengan meningkatkan hormone oksitocyn dalam tubuh.
Hormon oksitocyn akan tersekresi apabila tubuh dalam keadaan
yang nyaman. Upaya untuk meningkatkan kenyamanan pada ibu
menyusui salah satunya dengan pijat oksiticyn. Secara teori pijat
oksitocyn adalah pemijatan yang dilakukan pada sepanjang
tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima dan ke
enam. Produksi hormone oksitocyn selain memiliki manfaat
untuk meningkatkan rasa nyaman pada ibu menyusui hormone
ini juga mampu meningkatkan kontraksi mioepitel kelenjar
mamae sehingga memperlancar pengeluaran ASI.
Pada ibu menyusui dengan kondisi psikologis yang
tidak nyaman atau stress maka akan terjadi hambatan dari reflek
let down sehingga akan menurunkan produksi oksitocyn yang

72
berakibat terhambatnya pengeluaran asi. Ibu dalam kondisi stress
akan meningkatkan produksi hormone adrenalin yang
menyebabkan vaasokontriksi pada pembuluh darah alveoli,
sehingga oksitocyn yang mencapai mioepitel kelenjar mamae
hanya sedikit. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada ibu
maka dilakukan pijat oksitocyn. Penelitian yang dilakukan oleh
(Rahayu and Yunarsih, 2018) yang didapatkan hasil pijat
oksitocyn meningkatkan kenyamanan dan produksi asi pada ibu
nifas. Pijat oksitocyn dapat digunakan sebagai intervensi
alternative dalam memberikan asuhan pada ibu nifas terutama
untuk mencegah permasalahan menyusui.
Manfaat lain dari pijat oksitocyn adalah dapat membantu
ibu secara psikologis, menenangkan, dan mebuat tidak stress
serta meningkatkan rasa percaya diri dan berfikir positif akan
kemampuan dirinya dalam memberikan asi. Selain
memperlancar pengeluaran asi pijat oksitocyn juga membantu
proses involusi uterus. Dengan pijat oksitocyn maka hypofisis
posterior akan meningkatkan produksi hormone oksitocyn.
Hormon ini akan menstimulasi otot polos dalam uterus saat
persalinan maupun nifas. Banyak penelitian yang sudah
membuktikan bahwa pijat oksitocyn berpengaruh dalam proses
involusi uterus sehingga dapaat mencegah risiko perdarahan post
partum.
Langkah dalam memijat oksitocyn
1. Buka pakaian atas ibu, dan anjurkan ibu duduk
bersandar ke depan dengan lengan di atas meja yang ada
dihadapannya atau di sandaran kursi, dengan kepala di
letakkan di atas lengan.
2. suami atau tenaga kesehatan membantu memijat
punggung ibu dimulai dengan mencari tulang belakang
leher, yaitu tulang yang paling menonjol.

73
3. titik tulang yang paling menonjol tersebut, maka turun
sedikit ke bawahnya (yaitu jaraknya sekitar lebih 1-2
jari). Lalu geser kembali ke kanan dan kiri kurang lebih
1-2 jari.
4. Setelah suami atau tenaga kesehatan melakukan
pemijatan di sepanjang kedua sisi tulang belakang Ibu.
Pijat dengan memakai ibu jari (bisa juga memijat dengan
menggunakan kepalan tangan, tinggal pilih yang paling
nyaman).
5. Memulai melakukan pemijatan dengan gerakan yang
memutar, lakukan secara perlahan-lahan ke arah bawah
hingga mencapai batas garis bra. Jika menginginkan bisa
dilanjutkan hingga pinggang,
6. Lalu tekan agak kuat (jangan terlalu kuat / kencang
menekan) yang membentuk gerakan melingkar kecil
menggunakan kedua ibu jari. Lakukan pemijatan mulai
dari leher, lalu turun ke bawah hingga ke arah tulang
belikat. Umumnya pemijatan hanya dilakukan selama 3
menit saja.

74
C. Hypnobreastfeeding

Menyusui merupakan hal yang fisiologis, namun ibu


tetap harus mempersiapkan diri secara keseluruhan baik secara
fisik (body), pikiran (mind) dan persiapan jiwa (soul). Persiapan
fisik dapat berupa meningkatkan kualitas asupan nutrisi yang
bergizi seimbang sehingga tubuh mempunyai cadangan untuk
memproduksi ASI, selain itu ibu menyusui juga harus belajar
manajemen laktasi yaitu bagaimana posisi dan perlekatan yang
benar saat menyusui. Persiapan pikiran (mind) dapat dilakukan
dengan membuat ketenangan pikiran sehingga ibu percaya diri
dan yakin bahwa ibu dapat menyusui dan dapat memproduksi
ASI yang cukup untuk anaknya. Persiapan jiwa (soul) dapat
dilakukan dengan mengumpulkan niat yang tulus untuk
menyusui bayinya, dan memberikan nutrisi yang terbaik untuk
bayi. memiliki keyakinan bahwa menyusui adalah hal yang

75
menyenangkan dan bukan menjadi beban sehingga ibu dapat
memberikan ASI dengan gembira (Perinasia, 2009).
Kendala yang sering dialami oleh dalam pemberian ASI
eksklusif ibu tidak percaya diri bahwa dirinya mampu menyusui
dengan baik sehingga tidak mencukupi seluruh kebutuhan gizi
bayi. Ibu beranggapan bayi yang sering menangis, sering
terbangun saat malam hari dikarenakan bayi kurang
mendapatkan ASI sehingga bayi merasa lapar, hal tersebut
disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu sehingga ibu
menjadi tidak percaya diri, kurangnya dukungan keluarga serta
rendahnya kesadaran masyarakat tentang manfaat pemberian
ASI eksklusif. Selain itu kurangnya dukungan tenaga kesehatan,
fasilitas pelayanan kesehatan, dan produsen makanan bayi untuk
keberhasilan ibu dalam menyusui bayinya.(Nugroho, 2011)
Pada usia kehamilan 16 minggu, tubuh sudah mulai
memproduksi hormone prolaktin yang nantinya akan
memproduksi ASI, namun karena terdapat hormone estrogen
yang masih tinggi maka kinerja prolactin masih terhambat.
Setelah proses persalinan plasenta akan terlepas sehingga kadar
estrogen akan turun secara drastis sehingga hormon prolactin
akan bekerja secara maksimal dan ASI akan disekresikan mulai
hari ke 2-3 setelah persalinan. Hormon lain yang berperan dalam
proses menyusui adalah hormone oksitosin. Hormone ini
berfungsi untuk proses pengeluaran ASI sehingga ASI dapat
mengalir ke sinus laktiferus. Kondisi psikologis ibu dapat
mempengaruhi kinerja dari hormone prolaktin dan oksitosin,
semakin ibu percaya diri, yakin dan ibu merasa tenang serta di
dukung oleh pengetahuan ibu mengenai manajemen laktasi maka
menyusui menjadi hal yang menyenangkan dan bukan lagi
menjadi beban. Untuk mendapatkan ketenangan jiwa,

76
kepercayaan diri dan keikhlasan menyusui dapat dilakukan
dengan hypno-breastfeeding (Perinasia, 2009).
Hypno-breastfeeding berasal dari 2 kata, yaitu
hypnosdan breastfeeding. Hypnos berasal dari kata Yunani yang
berarti tidur/ pikiran tenang. Breastfeeding adalah proses
menyusui. Jadi pengertian hypno-breastfeeding adalah upaya
alami menggunakan energi bawah sadar agar proses menyusui
berjalan dengan nyaman lancar, serta ibu dapat menghasilkan asi
yang mencukupi untuk kebutuhan tumbuh-kembang bayi.
Caranya adalah dengan memasukkan kalimat-kalimat afirmasi
positif yang membantu proses menyusui disaat si ibu dalam
keadaan sangat rileks atau sangat berkonsentrasi pada suatu hal
(keadaan hipnosis). (Williamson, 2019)
Penelitian yang dilakukan oleh (Rahmawati and Prayogi,
2017) hypno-breastfeeding pada ibu menyusui yang bekerja di
kota blitar menunjukan terdapat peningkatan nilai rata-rata
volume ASI 92%. Sehingga dapat di asumsikan bahwa hypno-
breastfeeding dapat meningkatkan produksi ASI. Penelitian lain
yang dilakukan oleh (Armini, 2016) hypno-breastfeeding dapat
meningkatkan produksi ASI dengan cara membangun niat positif
dan motivasi dalam menyusui. (Putriningrum et al.,
2015)Sehingga Hypno-breastfeeding mampu memberikan solusi
dalam menstimulasi produksi ASI dan mampu mengatasi
masalah-masalah dalam menyusui. Hasil penelusuran literature
tentang hypno-breastfeeding kaitannya dengan menyusui.
(Armini, 2016)
Cara kerja hypno-breastfeeding adalah:
1. Mengurangi kecemasan dan stress pada ibu menyusui
sehingga produksi asi meningkat

77
2. Menghilangkan kecemasan dan ketakutan sehingga ibu
menyusui dapat mempusatkan pikiran (focus) kepada
hal-hal yang positif.
3. Meningkatkan kepercayaan diri ibu menyusui, sehingga
ibu lebih percaya diri merasa lebih baik dan siap dalam
peran nya sebagai ibu menyusui.
Hypno-breastfeeding biasanya dilakukan sekali atau dua
kali pertemuan dengan pakar hypno-breastfeeding setelah itu ibu
menyusui dapat melakukan sendiri di rumah. Saat hypno-
breastfeeding gunakan ruangan yang tenang, nyalakan music
untuk relaksasi, aroma terapi sesuai kesukaan ibu, padnduan
relaksasi otot, nafas dan pikiran. Kalimat afirmasi yang sering
digunakan adalah “saya pasti bisa merawat bayi saya dengan
baik, ASI saya cukup untuk bayi saya dan saya merasa rileks
dan tenang saat memerah asi dan saat menyusui”

D. Penggunaan Laktogogum untuk Memperbanyak


Produksi ASI

Mempunyai produksi asi melimpah merupakan impian


setiap ibu menyusui, namun karena beberapa faktor terdapat ibu
yang merasa asinya kurang sehingga melakukan apapun untuk
memperbanyak produksi asi salah satunya dengan tambahan
makanan atau minuman yang dipercaya untuk memperbanyak
produksi asi (laktogogum). Laktagogum merupakan zat yang
dapat meningkatkan dan melancarkan produksi ASI. Sampai saat
ini masyarakat masih menaruh kepercayaan besar pada
laktagogum dari bahan tradisional alamiah dibandingkan hasil
produksi pabrik yang modern ataupun sintetik karena telah
dibuktikan berdasarkan pengalaman secara turun-temurun.

78
Setiap daerah mempunyai laktogogum sendiri-sendiri,
daerah sumatera khusus nya Batak memiliki kepercayaan
terhadap daun bangun bangun (coleus amboinicus), sedangkan
sebagian besar di Jawa mempercayai daun katuk (Sauropus
androgynus), jagung muda (Zea mays), jantung pisang, daun
papaya, daun kelor, dan masih banyak lagi tanaman yang
dianggap sebagai sebagai tanaman untuk meperlancar asi.
Berikut beberapa hasil penelitian mengenai tanaman
yang dipercaya sebagai pelancar asi
1. Jamu Uyup-Uyup
Uyup-uyup merupakan jamu tradisional khas Jawa yang
terbuat dari bahan kencur, jahe, bangle, lengkuas, kunyit, daun
katuk, temulawak, puyang, temugiring, dan air secukupnya. Cara
membuatnya yaitu semua bahan di cuci bersih tanpa dikupas
kemudian di tumbuk kasar lalu di peras. Perasan lalu di
masukkan ke dalam air matang yang sudah dingin lalu
tambahkan gula sesuai selera. Jamu ini secara empiris sudah di
gunakan secara turun temurun dari jaman dahulu dan terbukti
daapat memperlancar produksi ASI.

2. Daun bangun-bangun atau daun jintan (Coleus


amboinicus)
Daun bangun-bangun merupakan tanaman daerah tropis
yang daunnya memiliki aroma tertentu sehingga dikenal sebagai
tanaman aromatik. Tanaman ini banyak ditemukan di India dan
Ceylon dan Afrika Selatan, memiliki bunga yang bentuknya
tajam dan mengandung minyak atsiri sehingga disebut juga
Coleus aromaticus. Di India, tanaman ini pula telah lama
dikenal sebagai obat demam malaria, hepatopati, batu ginjal dan
kandung kemih, batuk, asma kronik, cekukan, bronkitis,
cacingan, kolik dan kejang. Tanaman ini mengandung berbagai

79
jenis flavonoid yaitu quercetin, apigenin, luteolin, salvigenin,
genkwanin. Daun tanaman ini juga telah dibuktikan sebagai
antiinflamasi karena bekerja menghambat respon inflamasi yang
diinduksi oleh siklooksigenase, juga terbukti sebagai anti kanker
dan anti tumor.
Daun bangun-bangun (Coleus amboinicus) merupakan
tumbuhan yang banyak dikonsumsi oleh ibu-ibu setelah
melahirkan di daerah Toba, Sumatera Utara.Tumbuhan ini
dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI. Tumbuhan ini
banyak ditemukan di daerah Sumatra Utara dan
dijadikan panganan pendamping nasi, misalnya sebagai
sayuran. Penelitian yang dilakukan oleh Sihombing (2006) yang
memberikan daun bangun-bangun pada tikus telah membuktikan
bahwa tumbuhan tersebut mengandung zat besi dan karotenoid
yang tinggi. Kadar FeSO4 pada daun bangun-bangun (Coleus
amboinicus) dapat diandalkan sebagai sumber besi non heme
bagi ibu menyusui. Daun bangun-bangun yang mengandung
saponin, flavonoid, polifenol serta dapat meningkatkan hormon-
hormon menyusui, seperti prolaktin dan oksitosin

80
Gambar Daun bangun-bangun atau daun jintan (Coleus
amboinicus)

3. Daun katuk (Sauropus androgynus)


Pada Masyarakat jawa daun katuk adalah tanaman yang
berkasiat untuk meningkatkan produksi asi. Ibu menyusui biasa
nya mengkonsumsi daun katuk dengan cara membuat lalapan
atau sayur rebus. Daun katuk mengandung steroid dan polifenol
yang dapat meningkatkan kadar prolaktin. Pada pemberian daun
katuk ditemukan peningkatan kadar hormon steroid adrenal.
Kadar prolaktin yang tinggi akan meningkatkan, mempercepat
dan memperlancar produksi ASI. Daun katuk juga mengandung
alkaloid, sterol, flavonoid dan tannin. Penelitian pada tikus

81
membuktikan bahwa 631,6 mg ekstrak daun katuk memberikan
efek sebagai laktagogum. Penelitian pada manusia membuktikan
efek laktagogum daun katuk pada dosis 900 mg/hari.

Gambar : Daun Katuk


https://www.google.com/search?daunkatuk

4. Daun Kacang Panjang (Vigna Sinensis)


Daun kacang panjang memiliki potensi dalam
menstimulasi hormone oksitosin dan hormone prolactin seperti
alkaloid, saponin, polifenol, steroid, flavonoid. Penelitian yang
dilakukan (Djama, 2018) pemberian daun kacang panjang dapat
mempengaruhi peningkatan produksi asi ibu menyusui.

82
5. Daun Adas
Tanaman Adas dikenal oleh masyarakat Jawa khususnya
di sekitar gunung Merbabu sebagai salah satu jenis tanaman obat
dan sayuran. Daun Adas digunakan sebagai sayuran yang biasa
dikonsumsi sehari-hari. Daun ini juga diyakini oleh masyarakat
sekitar dapat membantu memperlancar (menambah kuantitas)
ASI pada ibu menyusui. Kandungan nutrisi pada daun adas yaitu
13,1 % Air, Abu 14,2 %, Protein kasar 22,6 %, Lemak kasar 1,5
%, Serat kasar 16,4 %, Karbohidrat 49 % dan 208,1 kal/g
Kalori.(Rifqiyati et al., 2018)

Gambar : Daun Adas https://www.google.com/search?q=daun+adas

83
6. Daun dan Buah Pepaya (Carica papaya L)
Salah satu alternatif tanaman yang bersifat laktogogum
selanjutnya adaalah daun dan buah papaya (Carica papaya L).
Tanaman ini banyak di jumpai di Indonesia sehingga dengan
mudah untuk mendapatkannya dengan harga yang terjangkau.
Proses budidaya tanaman pepaya sangat mudah dan dapat
tumbuh di hampir semua daerah di Indonesia. Tanaman ini
mengandung saponin, alkaloid, mineral, vitamin dan enzim.
Secara empiris penggunaan pepaya untuk memperlancar
produksi asi sudah dilakukan oleh nenek moyang sejak dahulu,
terdapat tradisi ibu menyusui harus mengkonsumsi buah papaya
muda atau daun pepaya dengan tujuan memperbanyak produksi
asi. Secara teoritis air buah papaya muda memberikan efek
meningkatkan jumlah dan diameter kelenjar payudara. Getah
atau lateks dari buah papaya muda memiliki efek yang sama
dengan hormone oksitocyn pada uterus. Dalam proses menyusui
hormone yang berpengaruh yaitu prolactin untuk memproduksi
asi dan hormone oksitocyn untuk mengeluarkan asi. (Susilawati
and Chotimah, 2019).
Beberapa Negara di Asia mempunyai tradisi untuk
meningkatkan produksi asi dengan mengkonsumsi daun atau
buah papaya. Tradisi ini sudah turun temurun dari nenek moyang
dahulu dan sampai sekarang masih dipercayai efektivitasnya
dalam meningkatkan produksi asi. Setiap Daerah mempunyai
cara mengkonsumsi yang berbeda ada yang dengan membuat
sop buah papaya yang masih muda atau mangkal, adapula yang
mengkonsumsi daun pepaya untuk memperbanyak produksi asi.
Namun yang menjadi kendala pengguaan daun papaya sebagai
laktogogum adalah rasa pahit sehingga tidak semua ibu
menyusui mau mengkonsumsi daun papaya dan menggunakan
alternatif tanaman lain sebagai pelancar asi.

84
Gambar : Pepaya (Carica papaya L)
https://www.google.com/search?q=Carica++papaya+L

7. Daun Kelor (Moringa oleifera)


Di Sulawesi terdapat tradisi untuk mengkonsumsi daun
kelor. Tanaman kelor menjadi primadona dalam bidang sayur
khususnya di suku Muna (salah satu suku di Pulau Sulawesi).
Tanaman kelor di budidayakan hampir di setiap rumah, sayar
daun kelor merupakan menu wajib yang harus di sajikan dalam
rumah tangga. Di sebagian daerah di Jawa menganggap kelor
merupakan daun yang berhubungan dengan mistis, karena
dengan mengkonsumsi daun kelor dianggap dapat mengusir roh
jahat. Walaupun daun kelor mempunyai predikat daun yang
mistis ternyata daun kelor mempunyai banyak kandungan
nutrisi. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap,

85
konsumsi daun kelor membantu perkembangan tubuh dan
menjadi bahan obat tradisional yang mengobati berbagai
penyakit. Selain itu manfaat lain tanaman kelor atau Moringa
oleifera merupakan jenis tanaman lokal yang mempunyai banyak
khasiat salah satunya mempunyai efek laktogogum atau dapat
meningkatkan produksi asi karena dalam daun kelor
mengandung senyawa fitosterol.

Gambar : Daun Kelor (Moringa oleifera)


https://www.google.com/search?q=daun+kelor

Secara teoritis senyawa yang dapat meningkatkan


produksi asi ataau bersifat laktogogum adalah sterol, sterol
nerupakan senyawa golongan steroid. Penelitian yang dilakukan
oleh (Zakaria et al., 2016) bahwa pemberian ekstrak daun kelor
dapat meningkatkan produksi asi secara signifikan, tetapi tidak
mempengaruhi kualitas asi. Selain mengandung fitosterol daun
kelor juga mengandung zat besi (Fe), kandungan zat besi ini

86
memberikan manfaat untuk mengatasi anemia pada anak-anak,
ibu hamil maupun ibu menyusui. Daun kelor biasanya di
konsumsi sebagai sayur atau dapat dijadikan tepung untuk bahan
makanan. Umumnya masyarakat yang rajin mengkonsumsi daun
kelor lebih berenergi dan lebih sehat karena daun kelor dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. (Adi and Saelan,
2018)

8. Daun Pakis
Bagi ibu menyusui daun pakis merupakan salah satu
alternatif sayuran untuk memperlancar produksi asi. Dari segi
rasa daun pakis lebih enak dibandingkan dengan tanaman
laktogogum lainnya seperti daun papaya, daun kelor ataupun
yang lainnya.
Pada prinsipnya tanaman yang mempunyai kasiat
laktogogum dapat meningkatkan kepercayaan diri ibu, dan
membuat ibu lebih yakin akan produksi asinya akan banyak.
Tanaman yang bersifat laktogogum mempunyai kemungkinan
mengandung bahan aktif yang bekerja seperti prolactin releasing
hormone (PRH), mengandung senyawa steroid, mengandung
bahan aktif yang berkasiat prolactin, dan mengandung bahan
berkasiat seperti oksitosin. Selain kelebihan dari tanaman yang
berkasiat laktogogum terdapat kekurangan dari laktogogum ini
yaitu ibu menjadi ketergantungan dengan bahan laktogogum,
jika suatu saat ibu menyusui tidak mengkonsumsi laktogogum
maka akan mempengaruhi psikologisnya, dan akan beranggapan
asinya tidak akan banyak karena belum mengkonsumsi
laktogogum. Jika ibu menyusui sudah memasukkan pikiran
negative tentang berkurangnya produksi asi karena belum
mengkonsumsi laktogogum maka produksi asi akan benar benar

87
berkurang karena kinerja dari produksi asi tergantung dari pola
pikir ibu menyusui.

E. Penggunaan Obat Herbal Untuk Penyembuhan Luka


Perinium

Indonesia mempunyai banyak keanekaragaman tanaman


yang mempunyai khasiat obat, salah satunya untuk perawatan
lukaa perineum.berikut beberapaa contoh tanaman yang sering
digunakan dalam asuhan berbasis komplementer pada ibu nifas.
Daun sirih (Piper betle ) mengandung kavikol yang bisa
dimanfaatkan untuk perawatan tradisional, diantaranya untuk
mematikan kuman, antioksidasi, fungisida dan anti jamur. Pada
penelitian ini ingin diketahui fungsi kavikol yang memiliki daya
antiseptic dalam mempercepat penyembuhan luka perineum
pada ibu nifas yang dipergunakan saat vulva hygiene. Penelitian
menunjukan air rebusan daun sirih (Piperbetle) efektif terhadap
kecepatan penyembuhan luka perineum pada ibu nifas
Penyembuhan luka perineum dengan menggunakan
lidah buaya dan calendula salep dapat mempercepat
penyembuhan episiotomi setelah melahirkan 5 hari, Dampak
lidah buaya dan calendula pada penyembuhan episiotomi pada
wanita primipara, didapatkan bahwa antara kelompok control
dan eksperimental tidak memiliki perbedaan yang signifikan
secara statistik mengenai intervensi variabel demografis dan
lainnya. Tetapi menunjukkan perbedaan yang signifikan secara
statistik antara kontrol dan kelompok eksperimen pada proses
penyembuhan luka perineum dilihat dari kemerahan, edema,
ekimosis, debit dan skala pendekatan (REEDA). (Nuraini, 2018)
Penyembuhan luka operasi juga dipengaruhi oleh rasa
nyeri yang dialami, dan untuk membantu pengurangan rasa nyeri

88
yaitu dengan Lavender esensi inhalasi dapat digunakan sebagai
bagian dari pengobatan analgesik multimodal setelah operasi
caesar, tetapi tidak dianjurkan menggunakan pengobatan
analgesik tunggal. Tidak ada perbedaan signifikan secara
statistik antara kelompok usia, tinggi badan, berat badan, dan
waktu untuk kebutuhan analgesik pertama. Tetapi pada
kelompok control memiliki sedikit rasa sakit pada 4, 8 dan 12
jam setelah operasi dibandingkan pada kelompok placebo. Pada
kelompok plasebo, penggunaan supositoria diklofenak untuk
analgesia lengkap juga secara signifikan lebih tinggi daripada
kelompok Lavender (Nuraini, 2018)
Penggunaan obat tradisional dari tanaman dan bunga
ekstrak dapat digunakan untuk manajemen luka dalam kondisi
tertentu. Karena kenaikan biaya perawatan kesehatan
khususnya dalam manajemen luka, akan ekonomis untuk
menggunakan obat tradisional untuk mengobati luka. Namun,
uji klinis acak yang besar diperlukan untuk memberikan bukti
yang lebih konkret yang mendukung penggunaan obat
tradisional dalam manajemen luka. Tapi ini tidak menghalangi
janji bahwa obat tradisional berlaku bagi pengelolaan luka di
masa depan.
Penelitian lain dilakukan oleh (Yuniarti, 2018) tentang
efektivitas salep jintan hitam (Nigella sativa) pada proses
penyembuhan luka perineum. Berdasarkan hasil penelitian,
bahwa proses penyembuhan luka perineum rupture pada
kelompok yang diberikan salep jintan hitam sebagai pendamping
antiseptik pada perawatan luka lebih cepat dari pada kelompok
yang tidak diberikan salep jintan hitam diukur dengan Skala
REEDA. Lamanya proses penyembuhan luka (hari) karena
kandungan flavonoid pada ekstra jintan hitam (Nigella Sativa)
pada penelitian ini dengan kadar yang mampu memberikan efek

89
peningkatan jaringan epitel dan kolagen yang disertai penurunan
jumlah pembuluh darah baru, perbaikan penyembuhan luka
semakin meningkat seiring meningkatnya dosis yang diberikan,
sehingga salep jintan hitam dapat dijadikan rekomendasi sebagai
tambahan perawatan luka ruptur perineum ibu nifas
Kayu manis merupakan salah satu dari sekian banyak
rempah herbal yang sudah lama dimanfaatkan oleh masyarakat
diseuluruh dunia. Studi secara invivo dan invitro menunjukan
bahwa kandungan senyawa aktif dan derivatnya yang terkandung
dalam kayumanis mempunyai efek farmakologi, antara lain
sebagai antifungal, antikardiovaskular, antikanker, antiinflamasi,
antiulser, antidiabetes, antivirus, antihipertensi, antioxidan, dan
penurun lemak dan kolesterol. Kayumanis mempunyai efek anti
inflamasi dan analgesik. Senyawa aktif yang terkandung dalam
kayumanis antara lain cinnamaldehyde, eugenol, cinnzeylanine,
cinzeylanol, arabinoxylan, 2-hydroxycinnamaldehide, dan 2-
benzoloxycinnamaldehyd. Penelitian tentang efek salep
kayumanis 2% pada nyeri perineum dan proses kesembuhan luka
episiotomi menunjukan hasil bahwa Kayu manis dapat
digunakan untuk mengurangi nyeri perineum dan mempercepat
proses kesembuhan dari luka episiotomy, dan masih banyak lagi
tanaman herbal yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri
pada perineum. (Wulandari and Kumalasari, 2017)

F. Post Natal Yoga

Setelah melahirkan anak untuk kurun waktu beberapa


minggu, anda mungkin ingin cepat-cepat latihan yoga kembali.
Tetapi jangan terburu-buru, setelah melahirkan akan
menyebabkan otot sekitar perut (core/abdominal) pada kondisi
yang lemah, maka penting sekali anda untuk mendapatkan gerak

90
dan porsi latihan yoga yang cocok. Berikut contoh gerak yoga
yang memperkerjakan otot disekitar manipura chakra, yaitu
bagian utama kumpulan otot yang mengatur "navel" dan solar
plexus. Setelah melahirkan bagian inilah yang biasanya sangat
lemah dan memerlukan latihan yang fokus untuk
mengembalikan kondisi anda seperti sebelum melahirkan.
Berlatih dengan posisi Plank dan Paripurna Navasana
(Full Boat Pose) akan meningkatkan kekuatan dan percaya
diri. Posisi Gomukhasana (cow face pose) memberikan efek
pelumas di pinggang luar dan otot gluteal (3 otot yang
membentuk bokong/pantat). Posisi Bridge dan Eagle sangat
bagus untuk me-rilekskan kekakuan di bagian dada, pundak dan
punggung atas yang biasanya mengalami kelelahan setelah
mengendong bayi.
Tunggu kira-kira 6 minggu (11/2 bulan) sebelum anda
melakukan gerak yoga ini (anda harus menunggu lebih lama
apabila kelahiran bayi secara cesar). Dapatkan advis juga dari
guru/praktisi yoga yang berpengalaman untuk mendapatkan
pendapat mereka. Dan untuk memulainya, lakukan dengan
repetisi yang tidak begitu banyak dengan mempertahankan posisi
dengan tidak begitu lama. Apabila anda merasakan nyaman,
anda dapat memperhankan posisi dengan lebih lama dan dengan
repetisi yang dianjurkan.

1. Adho Mukha Svanasana (Downward Facing Dog


Pose) – Variasi
Mulailah dengan posisi kaki sejarar. Pada tiap
membuang nafas, tarik perut ke arah tulang belakang (spine)
dengan melakukan Uddiyana Bandha (upward Abdominal Lock)
untuk mengunci bagian otot di bagian pelvic floor. Tahan untuk
10 kali nafas.

91
2. Plank Pose
Tarik nafas dan lakukan posisi yoga Plank. Tempatkan
pundak diatas punggung tangan. Tekan kebelakang melalui
tumit, rileks kan rahang dan pertahankan posisi ini sampai 20x
nafas. Kemudian lakukan posisi dari Down Dog ke Plank 10 X,
dengan mengambil nafas pada saat Plank dan hembuskan nafas
pada posisi Down Dog.

92
3. Garudasana (Eagle Pose)
Selipkan kaki kanan ke kaki kiri dan kaitkan jari kaki di
bagian betis. Tempatkan tangan kiri diatas tangan kanan dan
rekapkan telapak tangan. Berdiri dengan tegak dan tekuk lutut
sedikit. Angkat siku tangan dan tangan diatas muka. Pertahankan
posisi ini untuk 10x nafas. Kembali ke posisi Tadasana
(Mountain Pose).

4. Paripurna Navasana (Full Boat Pose) - Variasi


Duduklah dan sejajarkan kedua kaki dan
luruskan punggung belakang. Angkat kaki dari lantai dan
lekukan lutut. Pertahankan posisi ini sekitar 5 x
napas. Pertahankan posisi ini dan lakukan gerakan mendayung
dengan kaki secara bergantian. Lakukan hal ini 10x dan
kemudian letakkan kaki di lantai dan lingkarkan tangan pada
tulang kering.

93
5. Jathara Parivartanasana (Revolved Abdomen Pose)
Tarik lutut ke posisi dada, dan tarik perut kedalam
dengan mempertahankan pelvic floor. Letakan telapak tangan
pada lantai posisi terbuka. Letakkan lutut melewati pinggang
sehingga kaki membentuk sudut 90 derajat . Hembuskan napas
dan tempelkan bagian pundak di lantai dan

94
6. Elbow to Knee Pose
Kunci jari tangan dibelakang kepala dan tekuk lutut.
Hembuskan napas dan luruskan kaki, kemudian tekuk lutut kiri
ke dada dan tempelkan dengan siku kanan. Ambil napas
kendorkan, dan hembuskan napas untuk menganti posisi. Pada
saat menghembuskan napas, tarik otot perut kedalam dan
rasakan pelvic floor.Lakukan 4x untuk tiap sisi.

7. Setu Bandha Sarvangasana (Bridge Pose) – Variation


Tekuk lutut dan lakukan Bridge Pose, dan kemudian
ambil dan keluarkan nafas selama 1 menit. Hembuskan napas
dan jatuhkan badan ke lantai. Tarik napas dan angkat badan
keatas kembali. Lakukan hal ini 10x

95
8. Supta Gomukhasana (Reclining Cow Face Pose)
Bentuk kaki dengan posis X dengan posisi kaki kiri
diatas kaki kanan dengan 2 lutut bertumpukan. Pegang kedua
ankle dengan tangan.Ketika menghembuskan nafas, tarik kedua
kaki menuju lantai melewati pinggang. Gerakan yoga ini akan
memberikan peregangan di bagian pinggang dan
bokong/pantat. Pertahankan posisi ini selama anda merasakan
nyaman.

9. Supta Garudasana (Reclining Eagle Pose) - Variation


Ini adalah posisi Gardasana dengan posisi
tiduran. Tekan lutut kanan ke lantai (lihat gambar) dan rasakan
nikmat dari stretching ini di bagian pinggang. Pejamkan mata
dan tahan posisi ini untuk 10x napas dan ganti kaki kiri diatas
kaki kanan

96
10. Matsyasana (Fish Pose)
Julurkan kaki dimuka anda. Ambil napas dan tekan
lengan dan siku sehingga bagian dada dan kepala terangkat dari
lantai. Lempar kepala dengan santai kebelakang menyentuh
lantai (kepala bagian atas (crown)). Pertahankan posisi ini
selama 10x nafas.

97
KOMPLEMENTER PADA MENOPAUSE

Populasi manusia lanjut usia (manula) secara statistik


menunjukkan jumlah yang signifikan dalam populasi penduduk
di Indonesia. Jumlah manula perempuan lebih banyak
dibandingkan dengan manula laki-laki. Hal ini tentu berdampak
pada pelayanan kesehatan yang professional pada manula
Ekspektasi mengenai kondisi kesehatan yang sejalan
dengan pertambahan usia kadang tidak disadari sebagai masalah
sehingga perempuan menopause merasa tidak perlu untuk
berobat. Sebagian besar akan menjadi frustasi dan kecewa
dengan lamanya pengobatan dan kesembuhan. 1
Gejala vasomotor seperti hot flush dialami oleh sekitar
75% wanita premenopause sampai menopause terjadi.
Kebanyakan hot flushes dialami selama lebih dari satu tahun dan
25-50% wanita mengalaminya sampai lebih dari 5 tahun. 20-45
% wanita mengalami perununan libido . 1
Masalah yang muncul termasuk hilangnya kesuburan
dan meningkatnya resiko osteoporosis pada wanita. Gejala
menjadi sangat serius jika tidak ditangani karena dapat
menimbulkan perubahan yang menyebabkan kecemasan pada
wanita. 2

a. Aktifitas Fisik
Hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa aktivitas fisik
mungkin dapat melindungi terhadap gejala vasomotor
didasarkan pada efek hipotalamus β-endorphin sistem:
menurunkan mungkin β-endorphin menjadi mekanisme yang

98
mendasari patogenesis vasomotor, dan aktivitas fisik
mengangkat β-endorphin.
Sebuah teori alternatif menyatakan bahwa aktivitas fisik
dapat memicu gejala vasomotor pada wanita yang memiliki zona
thermoneutral menyempit. Aktivitas fisik meningkatkan suhu
inti tubuh dan mungkin dengan demikian merangsang hot
flushes, terutama ketika dilakukan pada intensitas latihan yang
tinggi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian
ketidaknyamanan otot, masalah seksual dan kekeringan vagina
lebih tinggi pada wanita dengan aktivitas fisik yang rendah.
Beberapa studi melaporkan bahwa lebih sedikit. Suling et al.
menemukan bahwa wanita yang kurang aktif secara fisik lebih
memungkinkan untuk mengalami kekeringan vagina dan
hilangnya hasrat seksual.
Namun, tidak jelas bagaimana aktivitas fisik
mempengaruhi kesehatan seksual. Pengetahuan tentang
pengaruh aktivitas fisik pada gejala psikologis terbatas pada
teori. Beberapa penelitian yang diterbitkan telah melaporkan
bahwa aktivitas fisik mengurangi gejala psikologis yang
disebabkan oleh peningkatan kadar β-endorphin.
Perempuan yang aktif secara fisik memiliki jumlah
kejadian menopause yang lebih rendah (p<0,001), somato-
vegetatif (p=0,004), psikologis (p=0,002), dan skor urogenital (p
<0,001)dibandingkan wanita yang kurang aktif. 3
Perbedaan yang signifikan pada masalah tidur (p=0,009),
masalah seksual (p= 0,043)masalah sendi ,ketidaknyamanan otot
(p <0,001) dan kekeringan vagina (p=0,016).
Aktivitas fisik dapat berperan penting dalam mengurangi
gejala menopause. Sebagai bagian dari pencegahan, perawatan

99
primer juga harus menekankan perubahan gaya hidup, termasuk
aktivitas fisik, untuk mengelola gejala menopause.

b. Latihan Pemusatan Pikiran Menerima Kenyataan


Adanya Semburan panas
Pelatihan pemusatan pikiran mengajarkan pasien untuk
mengenali dan membedakan lebih akurat antara komponen
pengalaman seperti pikiran, perasaan, dan sensasi, dan
mengembangkan kesadaran non-reaktif
Pemusatan pikiran dasar untuk mengurangi stress telah
terbukti efektif dalam mendukung pasien dalam menghadapi
berbagai gejala termasuk gangguan tidur, stres, kecemasan dan
kepanikan. Kami juga memeriksa perubahan intensitas semburan
panas (frekuensi × keparahan) dan empat variabel psikososial
yang dipengaruhi oleh semburan panas.
Pasien dengan terapi pemusatan pikiran dasar untuk
mengurangi stress. Terjadi perbaikan klinis yang signifikan
dalam kualitas hidup (P=0.022), kualitas tidur subjektif
(p=0,009), kecemasan (P= 0,005), dan stres yang dirasakan
(P=0,001). Perbaikan dipertahankan 3 bulan pasca-intervensi.
Data menunjukkan bahwa Pemusatan pikiran dasar
untuk mengurangi stress dapat menjadi sumber daya klinis yang
signifikan dalam mengurangi tingkat ganguan panas dan
berkeringat di malam hari 4.

c. Inhalasi Minyak Esensisal Citrus aurantium L. Var.


Amara
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
menghirup minyak esensial dari Citrus aurantium L. var. amara
(neroli minyak)pada gejala menopause, stres, dan estrogen pada
wanita pascamenopause. Enam puluh tiga wanita

100
pascamenopause sehat yang diambil secara acak untuk
menghirup 0,1% atau 0,5% minyak neroli atau minyak almond
(kontrol) selama 5 menit dua kali sehari selama 5 hari.
Dibandingkan dengan kelompok kontrol, dua kelompok
minyak neroli menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam
domain fisik, gairah seksual, tekanan darah, denyut nadi, stres
VAS diukur sebelum dan sesudah inhalasi. Penemuan ini
menunjukkan banwa minyak neroli membantu mengurangi
sindroma menopause, meningkatkan gairah seksual, dan
mengurangi tekanan darah pada wanita menopause. Minyak
Neroli mungkin memiliki potensi sebagai intervensi yang efektif
untuk mengurangi stres dan meningkatkan sistem endokrin. 5

d. Akunpuntur Pencegahan dan Moksibusi

http://www.sjohnsonlac.com/blog/2016/8/22/the-healing-benefits-of-
moxibustion

101
Untuk mengetahui pengaruh akupunktur pencegahan dan
moksibusi pada lipid darah tikus menopause. Akunpuntur
moksibusi menerapkan pengobatan akupunktur moksibusi
sebelum terjadinya penyakit.
Hal ini dapat merangsang meridian qi dan memperkuat
daya tahan tubuh. CV4 memiliki efek menyegarkan pada sistem
kekebalan tubuh dan dapat mengatur fungsi sistem genitourinari
menurut teori TCM.
Dalam studi ini, kami mengamati efek akupunktur
moksibusi di CV4 pada tikus klimakterik dengan akumulasi
lemak, gangguan metabolisme lipid, dan estrogen pada uterus.
Temuan terbaru penelitian ini adalah bahwa akupunktur
moksibusi di CV4 dapat mencegah akumulasi lemak saat proses
penuaan alami pada tikus klimakterik, secara signifikan
mengurangi konsentrasi TC dan LDL, dan meningkatkan
konsentrasi HDL dalam plasma. Hasil penelitian kami
menunjukkan bahwa akupunktur moksibusi memiliki pengaruh
menguntungkan pada dislipidemia pada periode menopause.
Minyak Neroli juga dapat mengurangi tekanan darah
dengan bertindak pada sistem saraf otonom. Pencium stimulasi
dengan limonene, yang berlimpah dalam minyak esensial neroli,
dapat meningkatkan aktivitas saraf simpatik dengan
mengaktifkan reseptor H1 pada hewan. Selain itu, minyak neroli
telah dilaporkan mengandung amina adrenergik seperti
synephrine, octopamine, dan tyramin. Hasil ini menunjukkan
bahwa pengolahan minyak neroli memodulasi saraf otonom
untuk mengurangi tekanan darah.

102
KOMPLEMENTER PADA MENOPAUSE

Populasi manusia lanjut usia (manula) secara statistik


menunjukkan jumlah yang signifikan dalam populasi penduduk
di Indonesia. Jumlah manula perempuan lebih banyak
dibandingkan dengan manula laki-laki. Hal ini tentu berdampak
pada pelayanan kesehatan yang professional pada manula.
Ekspektasi mengenai kondisi kesehatan yang sejalan dengan
pertambahan usia kadang tidak disadari sebagai masalah
sehingga perempuan menopause merasa tidak perlu untuk
berobat. Sebagian besar akan menjadi frustasi dan kecewa
dengan lamanya pengobatan dan kesembuhan.
Gejala vasomotor seperti hot flush dialami oleh sekitar
75% wanita premenopause sampai menopause terjadi.
Kebanyakan hot flushes dialami selama lebih dari satu tahun dan
25-50% wanita mengalaminya sampai lebih dari 5 tahun. 20-45
% wanita mengalami perununan libido . Masalah yang muncul
termasuk hilangnya kesuburan dan meningkatnya resiko
osteoporosis pada wanita. Gejala menjadi sangat serius jika tidak
ditangani karena dapat menimbulkan perubahan yang
menyebabkan kecemasan pada wanita.

a. Aktifitas Fisik
Penelitian menyatakan bahwa aktivitas fisik mungkin
dapat melindungi terhadap gejala vasomotor didasarkan pada
efek hipotalamus β-endorphin sistem: menurunkan mungkin β-
endorphin menjadi mekanisme yang mendasari patogenesis
vasomotor, dan aktivitas fisik mengangkat β-endorphin.Sebuah

103
teori alternatif menyatakan bahwa aktivitas fisik dapat memicu
gejala vasomotor pada wanita yang memiliki zona thermoneutral
menyempit. Aktivitas fisik meningkatkan suhu inti tubuh dan
mungkin dengan demikian merangsang hot flushes, terutama
ketika dilakukan pada intensitas latihan yang tinggi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian
ketidaknyamanan otot, masalah seksual dan kekeringan vagina
lebih tinggi pada wanita dengan aktivitas fisik yang rendah.
Beberapa studi melaporkan bahwa lebih sedikit. Wanita yang
kurang aktif secara fisik lebih memungkinkan untuk mengalami
kekeringan vagina dan hilangnya hasrat seksual.
Namun, tidak jelas bagaimana aktivitas fisik
mempengaruhi kesehatan seksual. Pengetahuan tentang
pengaruh aktivitas fisik pada gejala psikologis terbatas pada
teori. Beberapa penelitian yang diterbitkan telah melaporkan
bahwa aktivitas fisik mengurangi gejala psikologis yang
disebabkan oleh peningkatan kadar β-endorphin. Perempuan
yang aktif secara fisik, memiliki jumlah kejadian menopause
yang lebih rendah (p<0,001), somato-vegetatif (p=0,004),
psikologis (p=0,002), dan skor urogenital (p
<0,001)dibandingkan wanita yang kurang aktif. Perbedaan yang
signifikan pada masalah tidur (p=0,009), masalah seksual (p=
0,043)masalah sendi ,ketidaknyamanan otot (p <0,001) dan
kekeringan vagina (p=0,016).
Aktivitas fisik dapat berperan penting dalam mengurangi
gejala menopause. Sebagai bagian dari pencegahan, perawatan
primer juga harus menekankan perubahan gaya hidup, termasuk
aktivitas fisik, untuk mengelola gejala menopause.

104
b. Latihan Pemusatan Pikiran Menerima Kenyataan
Adanya Semburan panas
Pelatihan pemusatan pikiran mengajarkan pasien untuk
mengenali dan membedakan lebih akurat antara komponen
pengalaman seperti pikiran, perasaan, dan sensasi, dan
mengembangkan kesadaran non-reaktif. Pemusatan pikiran dasar
untuk mengurangi stress telah terbukti efektif dalam mendukung
pasien dalam menghadapi berbagai gejala termasuk gangguan
tidur, stres, kecemasan dan kepanikan. Kami juga memeriksa
perubahan intensitas semburan panas (frekuensi × keparahan)
dan empat variabel psikososial yang dipengaruhi oleh semburan
panas.
Pasien dengan terapi pemusatan pikiran dasar untuk
mengurangi stress. Terjadi perbaikan klinis yang signifikan
dalam kualitas hidup (P=0.022), kualitas tidur subjektif
(p=0,009), kecemasan (P= 0,005), dan stres yang dirasakan
(P=0,001). Perbaikan dipertahankan 3 bulan pasca-intervensi.
Data menunjukkan bahwa Pemusatan pikiran dasar untuk
mengurangi stress dapat menjadi sumber daya klinis yang
signifikan dalam mengurangi tingkat ganguan panas dan
berkeringat di malam hari.

c. Inhalasi Minyak Esensisal Citrus aurantium L. Var.


Amara
Penelitian mengenai pengaruh menghirup minyak
esensial dari Citrus aurantium L. var. amara (neroli minyak)pada
gejala menopause, stres, dan estrogen pada wanita
pascamenopause pada enam puluh tiga wanita pascamenopause
sehat yang diambil secara acak untuk menghirup 0,1% atau 0,5%
minyak neroli atau minyak almond (kontrol) selama 5 menit dua
kali sehari selama 5 hari, menyebutkan bahwa: Dibandingkan

105
dengan kelompok kontrol, dua kelompok minyak neroli
menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam domain fisik,
gairah seksual, tekanan darah, denyut nadi, stres VAS diukur
sebelum dan sesudah inhalasi. Penemuan ini menunjukkan
banwa minyak neroli membantu mengurangi sindroma
menopause, meningkatkan gairah seksual, dan mengurangi
tekanan darah pada wanita menopause. Minyak Neroli mungkin
memiliki potensi sebagai intervensi yang efektif untuk
mengurangi stres dan meningkatkan sistem endokrin.

d. Akunpuntur Pencegahan dan Moksibusi

http://www.sjohnsonlac.com/blog/2016/8/22/the-healing-benefits-of-
moxibustion

Akunpuntur moksibusi menerapkan pengobatan


akupunktur moksibusi sebelum terjadinya penyakit. Hal ini dapat
merangsang meridian qi dan memperkuat daya tahan tubuh. CV4

106
memiliki efek menyegarkan pada sistem kekebalan tubuh dan
dapat mengatur fungsi sistem genitourinari menurut teori TCM.
Dalam studi ini, telah diamati efek akupunktur moksibusi di
CV4 pada tikus klimakterik dengan akumulasi lemak, gangguan
metabolisme lipid, dan estrogen pada uterus.
Temuan terbaru penelitian ini adalah bahwa akupunktur
moksibusi di CV4 dapat mencegah akumulasi lemak saat proses
penuaan alami pada tikus klimakterik, secara signifikan
mengurangi konsentrasi TC dan LDL, dan meningkatkan
konsentrasi HDL dalam plasma. Hasil penelitian kami
menunjukkan bahwa akupunktur moksibusi memiliki pengaruh
menguntungkan pada dislipidemia pada periode menopause.
Minyak Neroli juga dapat mengurangi tekanan darah
dengan bertindak pada sistem saraf otonom. Pencium stimulasi
dengan limonene, yang berlimpah dalam minyak esensial neroli,
dapat meningkatkan aktivitas saraf simpatik dengan
mengaktifkan reseptor H1 pada hewan. Selain itu, minyak neroli
telah dilaporkan mengandung amina adrenergik seperti
synephrine, octopamine, dan tyramin. Hasil ini menunjukkan
bahwa pengolahan minyak neroli memodulasi saraf otonom
untuk mengurangi tekanan darah.

107
Daftar Pustaka

ARMINI, N. W. 2016. Hypnobreastfeeding Awali Suksesnya


ASI Eksklusif. 13, 21-29.
BENJAMIN, D., VAN DE WATER, A. & PEIRIS, C. J. P.
2014. Effects of exercise on diastasis of the rectus
abdominis muscle in the antenatal and postnatal
periods: a systematic review. 100, 1-8.
Carmody JF, Crawford S, Salmoirago-Blotcher E, Leung K,
Churchill L, Olendzki N. Mindfulness training for
coping with semburan panases: results of a randomized
trial. Menopause. 2011 Jun;18(6):611-20.
Choi SY, Kang P, Lee HS, Seol GH. Effects of Inhalation of
Essential Oil of Citrus aurantium L. var. amara on
Menopausal Symptoms, Stress, and Estrogen in
Postmenopausal Women: A Randomized Controlled
Trial. Evid Based Complement Alternat Med.
2014;2014:796518.
Claire Misshinghamhttps://yoganeka.com/10-gerak-dan-posisi-
yoga-setelah-melahirkan/
DJAMA, N. J. J. R. K. 2018. PENGARUH KONSUMSI DAUN
KACANG PANJANG TERHADAP PENINGKATAN
PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI. 7, 5-10.
Hashimi,M.A, Bbhatia,KS, Khawaja IS. 2016. Insomnia during
Pregnancy: Diagnosis and Rational Intervention. Pak J
Med Sci. 32(4): 1030–1037.
doi: 10.12669/pjms.324.10421.

108
Kartikasari, RI, Nuryati A, Pengaruh Endorphin Massage
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Punggung Ibu
Hamil .2016. Prosiding. RAKERNAS AIPKEMA
KEMENTERIAN KESEHATAN, R. J. J. K. K. R. 2014.
Panduan Akupresur Mandiri bagi Pekerja di tempat
Kerja.
Kheirkhah M, Vali Pour NS, Nisani L, Haghani H. Comparing
the effects of aromatherapy with rose oils and warm
foot bath on anxiety in the first stage of labor in
nulliparous women. Iran Red Crescent Med J.
2014;16(9):e14455.
LEE, E. J., FRAZIER, S. K. J. J. O. P. & MANAGEMENT, S.
2011. The efficacy of acupressure for symptom
management: a systematic review. 42, 589-603.
LEE M, SAHA S. 2013. Nausea and Vomiting: NCBI, Jun;40(2)
309-vii
Moffit P. Holistic Stress Management. Jonnes and Bartlett
Publisher.
Multipara. Global Medical and Health Communication, 6(3):155
61https://doi.org/10.29313/gmhc.v6i3.284
Najafi Z, Taghadosi M, Sharifi K, Farrokhian A, Z. T. The
Effects of Inhalation Aromatherapy on Anxiety in
Patients With Myocardial Infarction: A Randomized
Clinical Trial. Iranian Red Crescent Medical Journal.
2014.;16(8):5. .
Namazi M, Amir Ali Akbari S, Mojab F, Talebi A, Alavi Majd
H, Jannesari S. Aromatherapy with citrus aurantium oil
and anxiety during the first stage of labor. Iran Red
Crescent Med J. 2014;16(6):e18371.
Nayak D, Rastogi S, KO K. Effectiveness of music therapy on
anxiety level, and pain perception in primipara mothers

109
during first stage of labor in selected hospitals of
Odisha. . IOSR Journal of Nursing and Health Science
(IOSR-JNHS). 2014;Volume 3((Issue 2)):07-14.
NUGROHO, T. 2011. ASI dan Tumor payudara, Yogyakarta,
Nuha Medika.
NURAINI, I. J. K. 2018. Pemanfaatan Herbal Dalam
Penyembuhan Luka Perineum Dan Luka Seksio
Sesarea. 6.
PERINASIA 2009. Bahan Bacaan Manajemen Laktasi, Jakarta,
Perinasia press.
Pratiwi, I,G. A Literatur Study: Non-Pharmacological Therapies
in Labour Pain. Indian Journal Of Reasearch. Volume-
7 | Issue-11 | November-2018 | ISSN - 2250-1991 | IF :
6.761 | IC Value : 86.18
Purnama, Y.2018.The Effect of the BC-MK15 Birth Chair on the
Labor Pain Intensity in
PUTRININGRUM, R., KHOIRIYAH, A. & UMARIANTI, T. J.
J. D. K. 2015. Pengaruh pengetahuan dan
Hypnobreastfeeding pada ibu hamil trimester III
terhadap proses menyusui. 5.
RAHAYU, D. & YUNARSIH, Y. J. J. O. N. C. 2018.
PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN DALAM
MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU
POSTPARTUM. 9, 8-14.
RAHAYU, D. T. J. A.-T. J. P. K. M. 2018. PENDIDIKAN
KOMUNITAS TENTANG PEMAKAIAN
BENGKUNG PADA IBU NIFAS DI DESA KELING
KECAMATAN KEPUNG KABUPATEN KEDIRI. 1,
35-44.

110
RAHMAWATI, A. & PRAYOGI, B. J. R. R. 2017.
Hypnobreastfeeding untuk Meningkatkan Produksi Asi
pada Ibu Menyusui Yang Bekerja. 48-53.
RIFQIYATI, N., SULISTIYAWATI, S. & SUNAINI, S. J. I. L.
J. 2018. PENGARUH EKSTRAK ETHANOL DAUN
ADAS (Foeniculum vulgare Mill.) PADA INDUK
TIKUS (Rattus norvegicus) MASA LAKTASI
TERHADAP PERTUMBUHAN ANAK. 4, 199-206.
Rini ,RH.,Qomariah S.2017. Kandungan Vitamin B6 Pada
Pisang Kepok: Alternatif Mengatasi Mual Muntah
Pada Ibu Hamil.Jurnal Kesehatan Komunitas.
3(5):193-195
Riska,H. Pengaruh Virtual Reality Dalam Menurunkan
Kecemasan Menghadapi Persalinan Pada Primigravida.
2019 .Jurnal Kesehatan Prima, Volume 13 No. 1 DOI:
10.32.807/jkp.v13i1.210
SATRIA, M. J. M. I. 2018. PENGARUH SEBELUM DAN
SESUDAH DILAKUKAN PIJAT PUNGGUNG
TEKNIK COUNTERPRESSURE TERHADAP
PENGURANGAN RASA
Silva, A.2005. Back Pain During Pregnancy. Journal of
Midwifery & Women’s Health • www.jmwh.org 437
© 2005 by the American College of Nurse-Midwives
1526-9523/05/$30.00 • doi:10.1016/j.jmwh. Issued by
Elsevier Inc.
SHOORAB JAHANI N ZES, NAHVIi A, et all. The Effect of
Virtual Reality on Pain in Primiparity Women during
Episiotomy Repair: A Randomize Clinical Trial Iran.
Iranian Journal of Medical Sciences. 2015;Vol 40(3)(
The Effect of Virtual Reality on Pain in Primiparity

111
Women during Episiotomy Repair: A Randomize
Clinical Trial. 2015;):40(3):.
Suryanti, Choeriyah U, Suparti I. Teknik Adaptasi Pola Nafas
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dan
Memperlancar Proses Persalinan. Jurnal Ilmiah
Kebidanan. 2013;Vol 4.
Suryanti, Choeriyah U, Suparti I.2013. Teknik Adaptasi Pola
Nafas Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dan
Memperlancar Proses Persalinan. Jurnal Ilmiah
Kebidanan.;Vol 4.
Tan MN, Kartal M, Guldal D. The effect of physical activity and
body mass index on menopausal symptoms in Turkish
women: a cross-sectional study in primary care. BMC
Womens Health. 2014;14(1):38.
TUMANSERY, G. S. J. J. I. K. 2018. PERAWATAN DIRI
BERBASIS BUDAYA SELAMA MASA NIFAS
PADA IBU POSTPARTUM. 6, 47-56.
WILLIAMSON, A. 2019. What is hypnosis and how might it
work? Palliat Care, 12, 1178224219826581.
WULANDARI, E. T. & KUMALASARI, D. J. A. J. I. K. 2017.
Herbal untuk Perawatan Masa Nifas; Penggunaan
Kayu Manis untuk Nyeri Perineum dan Luka
Episiotomi. 2.
Penyembuhan Luka Perineum Rupture Ibu Nifas. 4, 64-68.
WHO Reproductive Health Library.2016. WHO
recommendation on interventions for the relief of
constipation during pregnancy. The WHO
Reproductive Health Library; Geneva: World Health
Organization.
WHO Reproductive Health Library.2016. WHO
recommendation on interventions for the relief of

112
constipation during pregnancy. The WHO
Reproductive Health Library; Geneva: World Health
Organization.
YUNIARTI, Y. J. J. K. M. 2018. Efektivitas Salep Jintan Hitam
(Nigella Sativa) Pada Proses
Zhu SP, He YW, Chen H, Sun ZF, Ding N, Mo J, et al. Effects
of preventive acupuncture and moxibustion on fat
accumulation, blood lipid, and uterus e 2 of menopause
rats. Evid Based Complement Alternat Med.
2014;2014:621975.

113
Tentang Penulis

Penulis mengawali karier sebagai dosen tetap di


Prodi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Respati Yogyakarta pada tahun 2011
dan melanjutkan studi S2 Kesehatan Masyarakat
dan lulus tahun 2015 di Universitas Respati
Indonesia. Penulis mengampu matakuliah Asuhan
Kebidanan Komplementer dan Asuhan Kebidanan Nifas dan
Menyusui. Dalam Bidang penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat Penulis sudah beberapa kali mendapatkan dana hibah
penelitian dari BKKBN DIY, Dipa Kopertis, Ristekdikti dan
Internal UNRIYO.

Penulis pernah mengajar di salah satu kampus


swasta di Surabaya pada tahun 2012-2014. Selain
mengajar pada prodi kebidanan, penulis juga
mengajar pada prodi keperawatan pada mata
kuliah maternitas. Penulis kemudian melanjutkan
pendidikan S2 Kebidanan di UNPAD. Setelah
lulus, penulis kembali ke Almamater UNRIYO sebagai dosen
prodi SI Kebidanan.

114

Anda mungkin juga menyukai