Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN TERMINASI PEGAWAI

I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Manajemen Sumber Daya Manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola dan
mengatur pegawai agar dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan
perusahaan. Sumber Daya Manusia di perusahaan perlu dikelola secara profesional agar
terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan
perusahaan. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama perusahaan agar dapat
berkembang secara produktif dan wajar. Perkembangan perusahaan sangat bergantung pada
produktivitas pegawai yang ada di perusahaan.

Dengan pengaturan Manajemen Sumber Daya Manusia secara profesional, diharapkan


pegawai bisa bekerja secara produktif. Pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai
sejak perekrutan pegawai, penyeleksian, penempatan pegawai sesuai dengan
kompetensinya, sampai dengan terminasi pegawai.

Terminasi pegawai merupakan pemutusan hubungan kerja antara pegawai dengan


pengusaha yang dapat disebabkan oleh berbagai macam alasan, sehingga berakhir pula hak
dan kewajiban diantara kedua belah pihak. Setiap perusahaan perlu membuat panduan
terminasi pegawai agar tercipta administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien sehingga
pengurusan pengakhiran hubungan kerja antara pegawai dan perusahaan bisa berjalan
dengan baik dan tanpa masalah.

B. Tujuan
Panduan terminasi pegawai bertujuan untuk :
1. Menciptakan pengurusan administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien
2. Memenuhi hak dan kewajiban rumah sakit dan pegawai terkait pengakhiran hubungan
kerja sesuai peraturan perundangan

C. Sasaran
Seluruh pegawai Rumah Sakit Citra Medika

D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
2. Peraturan Perusahaan Rumah Sakit Citra Medika tahun 2016

Panduan Terminasi Pegawai 1


II. Ketentuan Umum
Terminasi pegawai adalah pengakhiran hubungan kerja pegawai atau sering disebut dengan
Pemutusan Hubungan Kerja antara pegawai dengan rumah sakit.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja dikarenakan sebab-sebab
tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pegawai dengan rumah
sakit setelah sebelumnya diberitahukan kepada pegawai. Pemutusan Hubungan Kerja oleh
rumah sakit disertai dengan pertimbangan dan alasan-alasan yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Sebab-sebab tertentu PHK antara lain :
1. Pengunduran diri pegawai
a. Pegawai yang mengundurkan diri secara baik dan atas kemauan sendiri wajib
mengajukan surat pengunduran diri paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal
pengunduran diri
b. Surat pengunduran diri yang telah disetujui oleh pimpinan unit kerja diserahkan kepada
bagian SDM
c. Pegawai yang mengundurkan diri melengkapi checklist pegawai keluar
d. Pegawai yang mengundurkan diri secara baik dan atas kemauan sendiri serta fungsinya
tidak mewakili pengusaha secara langsung diberikan uang pisah
e. Uang pisah pegawai yang mengundurkan diri atas kemauan sendiri ditetapkan sebagai
berikut :

Masa Kerja Uang Pisah Penggantian Hak Total


(lebih dari ….. tahun) (kali gaji) (kali gaji) (kali gaji)

1 0 0.3 0.3

2 0 0.45 0.45

3 0 0.9 0.9

4 0.15 1.05 1.2

5 0.15 1.2 1.35

6 0.15 1.5 1.65

7 0.25 1.65 1.9

8 0.25 1.8 2.05

9 0.25 1.95 2.2

10 0.35 1.95 2.3

11 0.35 1.95 2.3

12 0.35 2.1 2.45

13 0.45 2.1 2.55

14 0.45 2.1 2.55

Panduan Terminasi Pegawai 2


15 0.45 2.25 2.7

16 0.55 2.25 2.8

17 0.55 2.25 2.8

18 0.55 2.4 2.95

19 0.65 2.4 3.05

20 0.65 2.4 3.05

21 0.65 2.55 3.2

22 0.75 2.55 3.3

23 0.75 2.55 3.3

24 0.75 2.85 3.6

f. Perhitungan uang pisah berdasarkan komponen tetap dalam gaji


g. Uang pisah hanya diberikan kepada pegawai tetap. Pegawai kontrak yang
mengundurkan diri tidak mendapatkan uang pisah

2. Berakhirnya Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)


Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) berakhir apabila :
a. Pegawai secara nyata telah melakukan pelanggaran seperti yang tercantum pada PKWT
b. Pegawai meninggal dunia
c. Pegawai tidak masuk bekerja selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut tanpa
pemberitahuan dan surat keterangan yang sah
d. Pegawai dikarenakan sesuatu dan lain hal secara nyata tidak mampu melaksanakan
tugasnya dalam waktu lebih dari 6 (enam) hari kerja berturut-turut
e. Pegawai menyatakan mengundurkan diri sebelum berakhirnya batasan waktu dengan
permohonan / pemberitahuan paling lambat 1 (satu) bulan sebelumnya
f. Pegawai dan pengusaha bersepakat untuk mengakhiri Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(PKWT) dengan musyawarah dan mufakat, sebelum berakhirnya batasan waktu sesuai
yang diperjanjikan
g. Berakhirnya batasan waktu sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu (PKWT)

3. Menikah dengan sesama pegawai


a. Salah satu pegawai harus mengundurkan diri
b. Batas toleransi waktu pegawai yang menikah dengan sesama pegawai untuk masih
bekerja di Rumah Sakit Citra Medika sesuai kebijakan pimpinan perusahaan
c. Prosedur pengunduran diri dan skema uang pisah mengikuti ketentuan pengunduran diri
atas kemauan sendiri

Panduan Terminasi Pegawai 3


4. Usia lanjut atau pensiun
a. Usia pensiun bagi pegawai adalah usia 56 (lima puluh enam) tahun yang dihitung sejak
kelahirannya
b. Berakhirnya hubungan kerja karena usia pensiun diberikan manfaat pensiun sesuai
peraturan perundangan yang berlaku (pasal 167 UU No. 13 Tahun 2003)

5. Tidak mampu bekerja karena sakit


Pegawai yang tidak mampu bekerja dikarenakan sakit akan diberikan upah sebagai berikut :
a. Untuk 4 (empat) bulan pertama, dibayar 100% (seratus perseratus) dari upah
b. Untuk 4 (empat) bulan kedua, dibayar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari upah
c. Untuk 4 (empat) bulan ketiga, dibayar 50% (lima puluh perseratus) dari upah
d. Untuk bulan selanjutnya dibayar 25% (dua puluh lima perseratus) dari upah sebelum
pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha
Pegawai yang mengalami sakit berkepanjangan, mengalami cacat akibat kecelakaan kerja
dan tidak dapat melakukan pekerjaannya setelah melampaui batas 12 (dua belas) bulan
dapat mengajukan Pemutusan Hubugan Kerja dan diberikan pesangon sesuai peraturan
perundangan yang berlaku (pasal 172 UU No. 13 Tahun 2003)

6. Pegawai meninggal dunia


Berakhirnya hubungan kerja karena pegawai meninggal dunia, diberikan bantuan uang duka
sesuai Peraturan Perusahaan yaitu sebesar Rp 1.500.000,- kepada keluarga / ahli waris
yang sah dengan prioritas sebagai berikut :
a. Suami / istri pegawai
b. Anak kandung pegawai
c. Orang tua kandung pegawai
d. Saudara kandung pegawai

7. Pelanggaran berat
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dapat dilakukan terhadap pegawai yang telah
melakukan kesalahan yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran berat, dan atau
pegawai yang telah diberikan Surat Peringatan III (terakhir) tetapi masih melakukan
pelanggaran lagi dalam masa berlakunya surat peringatan tersebut. Pemutusan Hubungan
Kerja dikarenakan alasan ini tidak berhak mendapatkan uang pesangon
Pelanggaran berat yang dapat menyebabkan berakhirnya hubungan kerja antara pegawai
dan pihak rumah sakit adalah sebagai berikut :

Panduan Terminasi Pegawai 4


a. Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan barang dan / atau uang milik
perusahaan, tindakan mana telah dapat dibuktikan maupun dianggap berpotensi
terhadap terjadinya hal-hal tersebut
b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan baik mengenai data pribadi maupun
mengenai pekerjaannya
c. Mabuk, membawa dan / atau memakai dan / atau mengedarkan narkotika, psikotropika,
dan zat adiktif lainnya
d. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja
e. Mengintimidasi, mengancam atau melakukan penganiayaan terhadap teman kerja,
pimpinan dan pengusaha
f. Membujuk dan / atau melakukan tindakan provokasi terhadap teman kerja, pimpinan
atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum dan
kesusilaan atau hal-hal lain yang dapat mengganggu operasional pelayanan
g. Menyalahgunakan kewenangan, jabatan yang secara langsung atau tidak langsung
sehingga merugikan perusahaan dan kepentingan pasien
h. Dengan sengaja atau ceroboh merusak, merugikan atau membiarkan dalam keadaan
bahaya barang-barang milik perusahaan dan milik pasien
i. Dengan sengaja atau ceroboh membiarkan diri atau teman sekerjanya dalam keadaan
bahaya
j. Dengan sengaja atau ceroboh telah menimbulkan hal-hal yang merugikan bagi pasien
atau keluarganya
k. Melakukan perbuatan fitnah terhadap rekan kerja, atasan, dan pimpinan yang dapat
mencemarkan nama baik
l. Dengan sengaja atau ceroboh telah membocorkan rahasia perusahaan atau
mencemarkan nama baik
m. Melakukan tindak pidana yang dapat diancam dengan hukum kurungan / penjara
n. Tidak berusaha memperbaiki diri setelah mendapatkan atau selama amsa berlakunya
Surat Peringatan ke-3 (tiga) / terakhir masih melakukan pelanggaran lagi

8. Kondisi dan kebijakan rumah sakit


Pemutusan hubungan kerja antara pegawai dan pihak rumah sakit bisa terjadi tergantung
kondisi dan kebijakan rumah sakit seperti :
a. Rumah sakit pailit sehingga tidak memungkinkan untuk mempekerjakan pegawai
b. Efisiensi kegiatan operasional rumah sakit
c. Pertimbangan lainnya sesuai peraturan perundangan yang berlaku

Panduan Terminasi Pegawai 5


III. Pengelola Terminasi Pegawai
A. Struktur

Kepala Sub Bagian SDM

Staf Adm Personalia

B. Uraian Tugas
1. Kepala Sub Bagian SDM
a. Memastikan terminasi pegawai dilaksanakan sesuai Peraturan Perusahaan dan
peraturan perundangan
b. Memastikan pelaporan terminasi pegawai baik ke pihak internal maupun eksternal
terlaksana dengan baik
c. Melakukan analisa sebab-sebab terminasi pegawai
d. Melaporkan terminasi pegawai kepada Kepala Bagian Keuangan dan Umum
e. Berkoordinasi dengan Kepala Bagian Keuangan dan Umum jika terdapat kasus
terminasi pegawai yang tidak atau belum diatur dalam ketentuan
2. Staf Administrasi Personalia
a. Melaksanakan proses administrasi terminasi pegawai
b. Bertanggung jawab dalam hal kelengkapan berkas administrasi berkaitan dengan
terminasi pegawai
c. Koordinasi dengan KaSubBag SDM berkaitan dengan pembuatan laporan terminasi
pegawai setiap bulannya

IV. Pelaporan Terminasi Pegawai


Pelaporan terminasi pegawai dilakukan oleh KaSubBag SDM kepada KaBag Keuangan dan Umum
setiap bulan. Format laporan terminasi pegawai berisi nama-nama pegawai yang keluar pada
bulan sebelumnya disertai alasan keluar / pengunduran diri pegawai.

Panduan Terminasi Pegawai 6

Anda mungkin juga menyukai