Anda di halaman 1dari 10

JAWABAN ULANGAN AKHIR SEMESTER

METHODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

Kartinia Indah Pratiwi (1910413047)

MPS Kelas D

Ilmu Politik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Sri Lestari W., Ph.D

1. Menurut Jhon W Creswell (2016) terdapat empat pandangan dunia di dalam metode
penelitian sosial, Jelaskan !

 Pandangan-Dunia Post-positivisme

Asumsi-asumsi post-positivis merepresentaikan bentuk tradisional penelitian, yang


kebenarannya lebih sering disematkan untuk penelitian kuantitatif ketimbang penelitian
kualitatif.Pandangan dunia ini terkadang disebut sebagai metode saintifik atau penelitian
sains. Ada pula yang menyebutnya sebagai penelitian poritivis/post-positivis,sains empiris,
dan post positivisme, istilah terakhir disebut post-positivisme. Kaum Post-Positivis
mempertahankan filsafat deterministik bahwa sebab-sebab ( faktor-faktor kausatif ) sangat
mungkin menentukan akibat atau hasil akhir.

Pengetahuan yang berkembang melalui kacamata kaum post-positivis selalu didasarkan pada
observasi dan pengujian yang sangat cermat terhadap realitas objektif yang muncul di dunia
‘’luar sana.’’ Untuk itulah, melakukan observasi dan meneliti perilaku individu-individu
dengan berlandaskan pada ukuran angka-angka dianggap sebagai aktivitas yang amat penting
bagi kaum post-positivis. Akibatnya, muncul hukum-hukum atau teori-teori yangmengatur
dunia, yang menuntut adanya pengujian dan verifikasi atas kebenaran teori-teori tersebut agar
dunia ini dapat dipahami oleh manusia. Untuk itulah, dalam metode saintifik, salah satu
pendekatan penelitian yang telah disepakati oleh kaum post-positivis, seorang peneliti harus
mengawali penelitiannya dengan menguji teori tertentu, lalu mengumpulkan data baik yang
mendukung maupun yang membantah teori tersebut, baru kemudian membuat perbaikan-
perbaikan lanjutan sebelum dilakukan pengujian ulang.

 Pandangan Dunia Konstruktivisme Sosial


Konstruktivisme sosial meneguhkan bahwa individu-individu selalu berusaha memahami
dunia di mana mereka hidup dan bekerja.

Terkait dengan konstruktivisme ini, ada sejumlah asumsi yaitu:

o Makna-makna di konstruksi oleh manusia agar mereka bisa terlibat dengan


dunia yang tengah mereka tafsirkan . para peneliti kualitatif cenderung
menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka agar partisipan dapat
mengungkapkan pandangan-pandangannya.
o Manusia senantiasa terlibat dengan dunia mereka dan berusaha memahaminya
berdasar perspektif historis dan sosial mereka sendiri.
o Yang menciptakan makna pada dasarnya adalah lingkungan sosial, yang
muncul di dalam dan di luar interaksi dengan komunitas manusia.

 Pandangan Dunia Advokasi dan Partisipatoris

Pandangan Dunia Advokasi dan Partisipatoris berasumsi bahwa penelitian harus


dihubungkan dengan politik dan agenda politis. Untuk itulah, penelitian ini pada umumnya
memiliki agenda aksi demi reformasi yang diharapkan dapat mengubah kehidupan para
partisipan, institusi-institusi di mana mereka hidup dan bekerja, dan kehidupan peneliti
sendiri.

Dalam penelitian ini, para peneliti harus bertindak secara kolaboratif agar nantinya tidak ada
partisipan yang terpinggirkan dalam hasil penelitian mereka. Bahkan, para partisipan dapat
membantu merancang pertanyaan-pertanyaan, mengumpulkan data, menganalisis informasi,
atau mencari hibah-hibah penelitian. Penelitian advokasi menyediakan sarana bagi partisipan
untuk menyuarakan pendapat dan hak-hak mereka yang selama ini tergadaikan.

 Pandangan Dunia Pragmatik

Pragmatisme sebagai pandangan dunia lahir dari tindakan-tindakan, situasi-situasi, dan


konsekuensi-konsekuensi yang sudah ada, dan bukan dari kondisi-kondisi sebelumnya
( seperti dalam kondisi post-positivisme ). Sebagai salah satu paradigma filosofis untuk
penelitian metode campuran, Tashakkori dan Teddlie (1998), Morgan (2007), dan Patton
(1990) menekankan pentingnya paradigma pragmatik ini bagi para metode campuran, yang
pada umumnya harus berfokus pada masalah-masalah penelitian dalam lmu sosial humaniora,
kemudian menggunakan pendekatan beragam untuk memperoleh pengetahuan yang lebih
mendalam tentang problem-problem tersebut.

2. Bedakan Kecenderungan penelitian kualitatif, kuantitatif dan campuran

Penelitian kualitatif adalah pendekatan untuk mengeksplorasi dan memahami makna


individu atau kelompok yang berkaitan dengan masalah sosial atau manusia. Proses
penelitian melibatkan pertanyaan dan prosedur yang muncul, data biasanya dikumpulkan
dalam pengaturan peserta, analisis data secara induktif membangun dari rincian ke tema
umum, dan peneliti membuat interpretasi tentang makna data. Laporan tertulis akhir memiliki
struktur yang fleksibel. Mereka yang terlibat dalam bentuk penyelidikan ini mendukung cara
memandang penelitian yang menghormati gaya induktif, fokus pada makna individu, dan
pentingnya melaporkan kompleksitas situasi.

Penelitian kuantitatif adalah pendekatan untuk menguji teori obyektif dengan memeriksa


hubungan antar variabel. Variabel-variabel ini, pada gilirannya, dapat diukur, biasanya pada
instrumen, sehingga data bernomor dapat dianalisis menggunakan prosedur statistik. Laporan
tertulis akhir memiliki struktur yang terdiri dari pengantar, literatur dan teori, metode, hasil,
dan diskusi. Seperti peneliti kualitatif, mereka yang terlibat dalam bentuk penyelidikan ini
memiliki asumsi tentang menguji teori secara deduktif, membangun perlindungan terhadap
bias, mengendalikan alternatif atau penjelasan kontrafaktual, dan mampu menggeneralisasi
dan mereplikasi temuan.

Penelitian campuran adalah pendekatan untuk penyelidikan yang melibatkan pengumpulan


data kuantitatif dan kualitatif, mengintegrasikan dua bentuk data, dan menggunakan desain
yang berbeda yang mungkin melibatkan asumsi filosofis dan kerangka kerja teoritis. Asumsi
inti dari bentuk penyelidikan ini adalah bahwa integrasi data kualitatif dan kuantitatif
menghasilkan wawasan tambahan di luar informasi yang diberikan oleh data kuantitatif atau
kualitatif saja.

3. Jelaskan jenis-jenis rancangan metode campuran.

Tiga rancangan metode campuran tingkat lanjut menggabungkan elemen-elemen


pendekatan konvergen, sekuensial eksplanatori, dan sekuensial eksploratori.

o Rancangan Metode Campuran Paralel Konvergen


Deskripsi rancangan. Pendekatan metode campuran konvergen mungkin yang paling
familier dari strategi metode campuran dasar dan tingkat lanjut. Dalam pendekatan ini
seorang peneliti mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif, menganalisisnya secara
terpisah, dan kemudian membandingkan hasil untuk melihat apakah temuan-temuan saling
mengonfirmasi atau tidak.
 Pengumpulan data. Data kualitatif dapat mengasumsikan bentuk-bentuk apapun,
seperti wawancara, observasi, dokumen, dan catatan. Data kualitatif dapat menjadi
data instrumen. Gagasan utama rancangan ini adalah mengumpulkan kedua bentuk
data menggunakan variabel paralel atau variabel yang sama, konstrak atau konsep.
Dengan kata lain apabila konsep harga diri diukur secara kuantitatif, konsep yang
sama diminta selama proses pengumpulan data kualitatif seperti pada wawancara
terbuka. Masalah pengumpulan data adalah ukuran sampel untuk proses pengumpulan
data kualitatif dan kuantitatif.
 Analisis data. Kesulitan dalam rancangan metode campuran konvergen adalah
bagaimana untuk mengumpulkan atau menggabungkan data. Dari deskripsi rancangan
ini kita mengetahui bahwa dua database dianalisis secara terpisah dan kemudian
digabungkan. Ada beberapa cara untuk menggabungkan dua database. pendekatan
pertama disebut perbandingan berdampingan (side-by-side comparison).
Perbandingan ini dapat dilihat dibagian pembahasan penelitian metode campuran.
Para peneliti juga dapat menggabungkan dua database dengan mengubah kode atau
tema kualitatif menjadi variabel kuantitatif dan kemudian mengkombinasikan
dua database kuantitatif-suatu prosedur yang disebut transformasi data.
 Interprestasi. Interprestasi dalam pendekatan konvergen umumnya dituliskan ke
dalam bagian pembahasan penelitian. Sedangkan laporan hasil tentang temuan-
temuan dari analisis database kuantitatif dan kualitatif, bagian pembahasan mencakup
laporan yang membandingkan hasil-hasil dari dua Database dan mencatat apakah ada
konvergensi atau divergensi diantara dua sumber informasi.
 Validitas. Validitas yang menggunakan pendekatan konvergen sebaiknya didasarkan
pada penetapan validitas kuantitatif dan validitas kualitatif untuk setiap database.

o Rancangan Metode Campuran Sekuensial Eksplanatori


Deskripsi rancangan. Pendekatan metode campuran sekuensial eksplanatori adalah
rancangan dalam metode campuran yang menarik untuk individu dengan latar belakang
kuantitatif yang kuat atau dari bidang-bidang yang relatif baru terhadap pendekatan-
pendekatan kualitatif. Tujuan rancangan ini secara keseluruan adalah untuk membantu data
kualitatif menerangkan secara detail tentang hasil kuantitatif awal.
 Pengumpulan data. Pengumpulan data berlangsung dalam dua fase yang berbeda
dengan sampling kuantitatif secara teliti pada fase pertama dan sampling tertentu pada
fase kedua, yaitu fase kualitatif. Gagasan utamanya adalah pengumpulan data
kualitatif langsung membentuk hasil kuantitatif.
 Analisis data. Database kuantitatif dan kualitatif dianalisis secara terpisah dalam
pendekatan ini. Hasil-hasil kuantitatif kemudian digunakan untuk
merencanakan follow-up kualitatif. Satu bidang yang penting adalah hasil kuantitatif
tidak hanya dapat menginformasikan prosedur sampling tetapi juga dapat menunjukan
jenis-jenis pertanyaan kualitatif untuk ditanyakan pada partisipan pada fase kedua.
 Interprestasi. Interprestasi mengikuti bentuk pelaporan kuantitatif pertama, hasil fase
pertama dan kemudian kualitatif, yaitu hasil fase kedua. Namun demikian rancangan
ini menerapkan bentuk interprestasi ketiga: bagaimana temuan kualitatif membantu
menerangkan hasil kuantitatif. Pendekatan ini mungkin bermanfaat namun tujuan
rancangan adalah agar data kualitatif membantu memberikan gagasan yang lebih
mendalam dan lebih banyak untuk hasil kuantatif.
 Validitas. Seperti pada semua penelitian metode campuran peneliti perlu menentukan
validitas skor dari ukuran kuantitatif dan membahas validitas temuan kualitatif.
Dalam pendekatan metode campuran sekuensial eksplanatori, validitas tambahan
muncul.

o Rancangan Metode Campuran Sekuensial Eksploratori


Deskrispi rancangan. Metode campuran sekuensial eksploratori adalah rancangan dimana
peneliti terlebih dahulu memulai dengan mengekplorasi data kualitatif dan analisis serta
kemudian menggunakan temuan pada fase kuantitatif kedua. Tujuan strategi adalah untuk
mengembangkan pengukuran yang lebih baik dengan sampel populasi khusus dan untuk
melihat apakah data dari beberapa individu dapat digeneralisasi dengan sampel populasi yang
besar.
 Pengumpulan data. Dalam strategi ini data dikumpulkan dalam dua fase, yaitu
pengumpulan data kualitatif awal diikuti dengan pengumpulan data kuantitatif kedua.
Tantangannya adalah bagaimana menggunakan informasi dari fase awal pada fase
kedua. Analisis data kualitatif akan menghasilkan kutipan, kode, dan tema.
Perkembangan instrumen dapat berlangsung dengan menggunakan kutipan untuk
menuliskan item untuk instrumen, kode untuk mengembangkan variabel yang
mengelompokan item dan tema yang mengelompokan kode menjadi skala. Prosedur
ini bermanfaat untuk berpindah dari analisis data kualitatif ke perkembangan skala.
 Analisis data. Dalam strategi ini peneliti menganalisis dua database secara terpisah
dan menggunakan temuan dari database ekploratori awal untuk membuat ukuran
kuantitatif. Hal ini berarti peneliti harus memperhatikan dengan cermat langkah
analisis langkah kuantitatif dan menemukan temuan apa yang dibuat.
 Interprestasi. Para peneliti menginterprestasikan hasil metode campuran dibagian
pembahasan penelitian. Urutan interprestasi adalah terlebih dahulu melaporkan
temuan kualitatif, penggunaan hasil kualitatif, (misalnya, perkembangan instrumen,
perkembangan ukuran kuantitatif baru) dan kemudian hasil kuantitatif fase akhir
penelitian.
 Validitas. Para peniliti yang menggunakan strategi ini perlu mengecek validitas data
kualitatif serta validitas skor kuantitatif. Namun demikian masalah-masalah muncul
dalam menggunakan rancangan ini yang perlu diantisipasi oleh peneliti. Masalah
pertama adalah peneliti yang tidak dapat menggunakan langakah-langkah tepat untuk
mengembangkan instrumen psikometrik yang bagus. Masalah lain adalah peneliti
yang mungkin mengembangkan suatu instrumen atau ukuran-ukuran yang tidak
memberikan keuntungan dari kekayaan temuan kualitatif.

o Rancangan-Rancangan Metode Campuran Tingkat Lanjut


Tiga rancangan metode campuran tingkat lanjut menggabungkan elemen-elemen pendekatan
konvergen, sekuensial eksplanatori, dan sekuensial eksploratori. Ketika telah memiliki
landasan dari tiga pendekatan dasar, pendekatan tersebut dapat dimasukkan ke dalam strategi
lebih lanjut yang menambahkan elemen ke dalam prosedur secara keseluruhan (lihat Gambar
2) (lihat juga creswell & Plano Clark, 2011).
Rancangan metode campuran embedded (embedded mixed methods) cocok untuk satu
bentuk data atau lebih (kuantitatif atau kualitatif atau keduanya) dalam rancangan yang Iebih
besar (misalnya, penelitian naratif, etnografi, eksperimen). Contohnya, dalam suatu
eksperimen peneliti dapat mengumpulkan data kualitatif dan mengumpulkannya selama
eksperimen (konvergen) atau sebelum eksperimen dimulai (secara sekuensial) atau setelah
eksperimen berakhir (secara sekuensial). Rancangan populer dalam bidang ilmu pengetahuan
kesehatan dan ketika peneliti menguji intervensi atau program dalam seting terapan
(misalnya, di sebuah sekolah). Strategi kedua adalah menggabungkan elemen-elemen
pendekatan konvergen, sekuensial eksplanatori, atau pendekatan sekuensial eksploratori
dalam kerangka keadilan sosial untuk membantu kelompok yang termarjinalisasi.

Rancangan ini disebut rancangan campuran transformatif (transformative mixed method),


dan peneliti menggunakan teori keadilan sosial sebagai kerangka kerja untuk penelitian
metode campuran. Teori ini (misalnya, pakar feminis, rasial) membingkai banyak aspek
penelitian metode campuran, seperti, rumusan masalah, pertanyaan, pengumpulan dan
analisis data, interpretasi, dan panggilan untuk melakukan tindakan. Rancangan ini populer
untuk meneliti kelompok-kelompok yang termarginalisasi di berbagai negara, khususnva
negara-negara dunia ketiga, di seluruh dunia dan di Amerika Serikat (misalnva, populasi
penduduk asli kaum perempuan, kelompok ras, kelompok etnis, individu-individu difabel).
Akhirnya, rancangan tingkat lanjut lain adalah metode campuran multifase (multiphase
mixed methods) di mana peneliti melakukan beberapa proyek metode campuran, kadang-
kadang meliputi pendekatan metode campuran konvergen atau sekuensial, kadang-kadang
hanya mencakup penelitian kuantitatif atau kualitatif dalam penelitian longitudinal dengan
fokus pada tujuan umum berbagai proyek penelitian. Bentuk penelitian ini populer untuk
bidang-bidang evaluasi atau implementasi program di mana berbagai fase proyek penelitian
membentang setiap saat. Proyek-proyek penelitian ini bisa saja berjalan maju mundur antara
penelitian kuantitatif, kualitatif, dan metode campuran, tetapi proyek tersebut saling berkaitan
dalam pembentukannya untuk membahas tujuan umum program. 

4. Mengapa sebuah penelitian harus mengikuti etika dan prosedur yang benar?

Etika dalam suatu penelitian sangat diperlukan, mengingat etika menentukan proses dari awal
pencarian masalah suatu penelitian hingga akhir. Peneliti adalah manusia yang memiliki sifat
sosial, emosi, rasa suka tidak suka, namun demi berjalannya suatu penelitian, peneliti harus
memahami etika terutama saat berhadapan dengan partisipan atau narasumber dari penelitian
kita. Jangan sampai karena etika buruk dari peneliti dapat menyebabkan partisipan terganggu
sehingga berdampak pada hasil penelitian yang kurang faktual. Terdapat beberapa prosedur
yang harus diikuti sebelum terjun melakukan penelitian ke lapangan, yaitu partisipan harus
mengetahui detail penelitian dan menyutujui bahwa mereka akan menjadi partisipan melalui
sebuah surat persetujuan yang dibuat oleh peneliti. Dalam penelitian yang mengikutsertakan
teknologi, peneliti akan menemukan tingkat kerumitan yang lebih tinggi. Kelihatannya saja
mudah jika kita meneliti tentang hal yang berbau teknologi karena mudah diakses dan bisa
melakukan copy paste, padahal dalam praktiknya peneliti akan menemukan dilema karena
tidak yakin benar apakah sang-pemilik-akun sudah menyetujui akunnya boleh dilihat dan
boleh dijadikan objek penelitian.

Pemahaman mengenai etika penelitian sosial ini penting karena penelitian kualitatif
mengharuskan peneliti untuk dekat dengan objek penelitian dan narasumber dari penelitian
kita, sehingga peneliti dapat mengetahui bagaimana sikap yang seharusnya diterapkan dalam
setiap langkah dalam membuat penelitian. Paham akan etika tidak langsung membuat
penelitian menjadi lebih mudah, karena dalam beberapa penelitian terdahulu masih terdapat
peneliti yang kesulitan sehingga peneliti harus menelaah lebih dalam sebuah permasalahan
tanpa ada kode etik yang berlaku.

5. Apa saja kelebihan dan kekurangan etnografi?

Etnografi adalah metode penelitian ilmu sosial dan produk tertulis terakhirnya. Sebagai
metode, pengamatan etnografi melibatkan penanaman diri secara mendalam dan jangka
panjang di lokasi penelitian untuk mendokumentasikan secara sistematis kehidupan sehari-
hari, perilaku, dan interaksi dari komunitas orang.

Etnografi dikembangkan oleh para antropolog, yang paling terkenal, oleh Bronislaw
Malinowki pada awal abad ke-20. Tetapi secara bersamaan, sosiolog awal di AS (banyak
yang berafiliasi dengan Chicago School) mengadopsi metode ini juga, karena mereka
memelopori bidang sosiologi perkotaan. Sejak itu, etnografi telah menjadi pokok metode
penelitian sosiologis, dan banyak sosiolog telah berkontribusi untuk mengembangkan metode
dan memformalkannya dalam buku-buku yang menawarkan instruksi metodologis.

Salah satu keuntungan dari penelitian etnografi adalah ia memberikan wawasan tentang aspek
kehidupan sosial, termasuk persepsi dan nilai-nilai, yang tidak dapat ditangkap oleh metode
penelitian lain. Etnografi dapat menjelaskan apa yang diterima begitu saja dan mana yang
tidak diucapkan dalam suatu komunitas.
Etnografi juga memungkinkan peneliti untuk mengembangkan pemahaman yang kaya dan
berharga tentang makna budaya dari praktik dan interaksi. Selain itu, pengamatan terperinci
yang dilakukan dalam penelitian etnografi juga dapat membuktikan bias negatif atau stereotip
tentang populasi yang dipertanyakan.

Salah satu kelemahan penelitian etnografi adalah kadang-kadang sulit untuk mendapatkan
akses ke dan membangun kepercayaan dalam situs lapangan yang diinginkan. Mungkin juga
sulit bagi peneliti untuk mendedikasikan waktu yang diperlukan untuk melakukan etnografi
yang ketat, dengan batasan dana penelitian dan komitmen profesional mereka yang lain (mis.
Mengajar).

Penelitian etnografi juga memiliki potensi bias pada bagian dari peneliti, yang dapat
membelokkan data dan wawasan yang diperoleh darinya. Selain itu, karena sifat intim dari
penelitian, ada potensi timbulnya masalah etika dan interpersonal. Akhirnya, sifat
mendongeng dari suatu etnografi tampaknya dapat membiaskan interpretasi data.

Dapat disimpulkan bahwa kelebihan dan kekurangan etnografi ialah:

Kelebihan :

 Metodologi etnografi dapat menghasilkan pemahaman yang mendalam untuk


menggambarkan kebudayaan tertentu
 Mendapatkan informasi dari sumber yang utama
 Peneliti melakukan interaksi secara langsung dengan masyarakat
 Akan menghasilkan penjelasan yang rinci dan spesifik
 Meningkatkan kemampuan interaksi dan sosialisasi bagi peneliti.

Kelemahan :

 Membutuhkan waktu yang panjang dalam proses pengumpulan data


 Mengharuskan seorang peneliti untuk menggali pengetahuan yang lebih dalam
mengenai subyek yang akan diteliti
 Adanya kemungkinan pengkajian cenderung mengarah pada perspektif dari budaya
peneliti
 Peneliti sebaiknya memiliki sifat yang mudah bersosialisasi dan berinteraksi agar
dapat diterima oleh masyarakat yangakan diteliti.

Anda mungkin juga menyukai