MPS Kelas D
Ilmu Politik
1. Menurut Jhon W Creswell (2016) terdapat empat pandangan dunia di dalam metode
penelitian sosial, Jelaskan !
Pandangan-Dunia Post-positivisme
Pengetahuan yang berkembang melalui kacamata kaum post-positivis selalu didasarkan pada
observasi dan pengujian yang sangat cermat terhadap realitas objektif yang muncul di dunia
‘’luar sana.’’ Untuk itulah, melakukan observasi dan meneliti perilaku individu-individu
dengan berlandaskan pada ukuran angka-angka dianggap sebagai aktivitas yang amat penting
bagi kaum post-positivis. Akibatnya, muncul hukum-hukum atau teori-teori yangmengatur
dunia, yang menuntut adanya pengujian dan verifikasi atas kebenaran teori-teori tersebut agar
dunia ini dapat dipahami oleh manusia. Untuk itulah, dalam metode saintifik, salah satu
pendekatan penelitian yang telah disepakati oleh kaum post-positivis, seorang peneliti harus
mengawali penelitiannya dengan menguji teori tertentu, lalu mengumpulkan data baik yang
mendukung maupun yang membantah teori tersebut, baru kemudian membuat perbaikan-
perbaikan lanjutan sebelum dilakukan pengujian ulang.
Dalam penelitian ini, para peneliti harus bertindak secara kolaboratif agar nantinya tidak ada
partisipan yang terpinggirkan dalam hasil penelitian mereka. Bahkan, para partisipan dapat
membantu merancang pertanyaan-pertanyaan, mengumpulkan data, menganalisis informasi,
atau mencari hibah-hibah penelitian. Penelitian advokasi menyediakan sarana bagi partisipan
untuk menyuarakan pendapat dan hak-hak mereka yang selama ini tergadaikan.
4. Mengapa sebuah penelitian harus mengikuti etika dan prosedur yang benar?
Etika dalam suatu penelitian sangat diperlukan, mengingat etika menentukan proses dari awal
pencarian masalah suatu penelitian hingga akhir. Peneliti adalah manusia yang memiliki sifat
sosial, emosi, rasa suka tidak suka, namun demi berjalannya suatu penelitian, peneliti harus
memahami etika terutama saat berhadapan dengan partisipan atau narasumber dari penelitian
kita. Jangan sampai karena etika buruk dari peneliti dapat menyebabkan partisipan terganggu
sehingga berdampak pada hasil penelitian yang kurang faktual. Terdapat beberapa prosedur
yang harus diikuti sebelum terjun melakukan penelitian ke lapangan, yaitu partisipan harus
mengetahui detail penelitian dan menyutujui bahwa mereka akan menjadi partisipan melalui
sebuah surat persetujuan yang dibuat oleh peneliti. Dalam penelitian yang mengikutsertakan
teknologi, peneliti akan menemukan tingkat kerumitan yang lebih tinggi. Kelihatannya saja
mudah jika kita meneliti tentang hal yang berbau teknologi karena mudah diakses dan bisa
melakukan copy paste, padahal dalam praktiknya peneliti akan menemukan dilema karena
tidak yakin benar apakah sang-pemilik-akun sudah menyetujui akunnya boleh dilihat dan
boleh dijadikan objek penelitian.
Pemahaman mengenai etika penelitian sosial ini penting karena penelitian kualitatif
mengharuskan peneliti untuk dekat dengan objek penelitian dan narasumber dari penelitian
kita, sehingga peneliti dapat mengetahui bagaimana sikap yang seharusnya diterapkan dalam
setiap langkah dalam membuat penelitian. Paham akan etika tidak langsung membuat
penelitian menjadi lebih mudah, karena dalam beberapa penelitian terdahulu masih terdapat
peneliti yang kesulitan sehingga peneliti harus menelaah lebih dalam sebuah permasalahan
tanpa ada kode etik yang berlaku.
Etnografi adalah metode penelitian ilmu sosial dan produk tertulis terakhirnya. Sebagai
metode, pengamatan etnografi melibatkan penanaman diri secara mendalam dan jangka
panjang di lokasi penelitian untuk mendokumentasikan secara sistematis kehidupan sehari-
hari, perilaku, dan interaksi dari komunitas orang.
Etnografi dikembangkan oleh para antropolog, yang paling terkenal, oleh Bronislaw
Malinowki pada awal abad ke-20. Tetapi secara bersamaan, sosiolog awal di AS (banyak
yang berafiliasi dengan Chicago School) mengadopsi metode ini juga, karena mereka
memelopori bidang sosiologi perkotaan. Sejak itu, etnografi telah menjadi pokok metode
penelitian sosiologis, dan banyak sosiolog telah berkontribusi untuk mengembangkan metode
dan memformalkannya dalam buku-buku yang menawarkan instruksi metodologis.
Salah satu keuntungan dari penelitian etnografi adalah ia memberikan wawasan tentang aspek
kehidupan sosial, termasuk persepsi dan nilai-nilai, yang tidak dapat ditangkap oleh metode
penelitian lain. Etnografi dapat menjelaskan apa yang diterima begitu saja dan mana yang
tidak diucapkan dalam suatu komunitas.
Etnografi juga memungkinkan peneliti untuk mengembangkan pemahaman yang kaya dan
berharga tentang makna budaya dari praktik dan interaksi. Selain itu, pengamatan terperinci
yang dilakukan dalam penelitian etnografi juga dapat membuktikan bias negatif atau stereotip
tentang populasi yang dipertanyakan.
Salah satu kelemahan penelitian etnografi adalah kadang-kadang sulit untuk mendapatkan
akses ke dan membangun kepercayaan dalam situs lapangan yang diinginkan. Mungkin juga
sulit bagi peneliti untuk mendedikasikan waktu yang diperlukan untuk melakukan etnografi
yang ketat, dengan batasan dana penelitian dan komitmen profesional mereka yang lain (mis.
Mengajar).
Penelitian etnografi juga memiliki potensi bias pada bagian dari peneliti, yang dapat
membelokkan data dan wawasan yang diperoleh darinya. Selain itu, karena sifat intim dari
penelitian, ada potensi timbulnya masalah etika dan interpersonal. Akhirnya, sifat
mendongeng dari suatu etnografi tampaknya dapat membiaskan interpretasi data.
Kelebihan :
Kelemahan :