Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ILMU KAYU

METODE ISOLASI ZAT EKSTRAKTIF

Nama : Aveline Giovanni


Nim : M011191041
Kelas : Ilmu Kayu C

MATA KULIAH ILMU KAYU

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2020
Literatur review (Tinjauan Pustaka)

Jurnal 1. Pengaruh Zat Ekstraktif Beberapa Tumbuhan Terhadap Mortalitas Rayap


Tanah(Coptotermes curvignathus Holmgren) oleh Fahriza Luth

Kayu merupakan salah satu hasil hutan yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi
kebutuhan konstruksi dan produk berbahan kayu lainnya. Organisme perusak kayu yg
sering di temukan menyerang material kayu masyarakat adalah rayap. Keberadaan rayap
perusak menjadi ancaman manusia karena merusak konstruksi rumah dan produk berbahan
kayu, Salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan kayu dari serangan organisme
perusak kayu khususnya rayap tanah yaitu dengan cara mengawetkan kayu tersebut yaitu
dengan penggunaan zat ekstraktif.

Jurnal 2. Identifikasi Kandungan Ekstrak Kayu Jati Menggunakan Py-GCMS oleh


Fendi dan Dian Kurniaty.

Kayu jati memiliki banyak senyawa bioaktif dan senyawa yang mampu menghilangkan
logam berat . Beberapa senyawa telah diisolasi dari hamper setiap bagian jati seperti
senyawa steroid, asam fenolat, dan senyawa antioksidan . Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Pyrolysis Gas Chromatography Mass
Spectrometri (PyGCMS) tipe Shimadzu P2010. Berdasarkan hasil analisis Py-GCMS maka
diperolah kandungan ekstraktif kayu jati (Tectona grandis Lf.). Hal ini terlihat melalui
adanya puncak puncak kromatogram zat ekstraktif. Identifikasi kandungan ekstrak kayu
jati (Tectona grandis Lf.) dengan menggunakan Py-GCMS menunjukkan adanya beberapa
senyawa, yakni asam karbamat (Carbamic acid), ammonium karbamat (Ammonium
carbamate), asam asetat (Acetic acid), dan fenol (Phenol).

Jurnal 3. Aktivitas Antimalaria Ekstrak Kayu Bidara Laut (Antimalarial Activity of


Bidara Laut Wood Extracts) oleh Wasrin Syafii , Rita K Sari , Umi Cahyaningsih ,
Laela N Anisah.

Hutan tropika Indonesia memiliki keanekaragaman spesies tumbuhan yang tinggi dan
berpotensi sebagai sumber obat. Salah satu upaya untuk menemukan dan mengembangkan
obat antimalaria baru yg relatif lebih aman & murah adalah melalui kegiatan eksplorasi
senyawa aktif dari bahan alam. Potensi zat ekstraktif sebagai sumber obat didukung
dengan keanekaragaman hayati tumbuhan obat di hutan tropika Indonesia Bidara laut
adalah tanaman obat tradisional antimalaria yang banyak ditemukan di NTB dan Bali.
DAFTAR PUSTAKA
Luth, Fahriza,2020. Pengaruh Zat Ekstraktif Beberapa Tumbuhan Terhadap Mortalitas
Rayap Tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren).Jurnal ilmiah pertanian, Vol 8 No 1
hlm : 9 – 16. http://journal.unwim.ac.id/index.php/paspalum/article/view/116
Fendi, Dian Kurniaty. (2016). Identifikasi Kandungan Ekstrak Kayu Jati Menggunakan
PyGCMS. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, Vol. 21 No.3.
Syafii ,Wasrin dkk, 2016. Aktivitas Antimalaria Ekstrak Kayu Bidara Laut (Antimalarial
Activity of Bidara Laut Wood Extracts). Jurnal Ilmu Teknol. Kayu Tropis Vol.14 No hlm :
1 – 10. http://ejournalmapeki.org/index.php/JITKT/article/view/6
LAMPIRAN

N Jenis Publikasi Pendahuluan Metode Hasil kesimpulan


o dan penulis penelitian penelitian
1 Pengaruh Zat Kayu Ekstraksi Tingkat Zat
Ekstraktif merupakan bahan mortalitas ekstraktif
Beberapa salah satu hasil dilakukan dan dari kulit
Tumbuhan hutan yang dengan metode kehilangan kayu
Terhadap dibutuhkan maserasi berat contoh Sengon,
Mortalitas Rayap manusia untuk dengan uji dapat daun Sirsak
Tanah(Coptoterm memenuhi menggunakan diartikan dan daun
es curvignathus kebutuhan pelarut jika semakin Tembakau
Holmgren) oleh konstruksi dan aquades tinggi berpengaruh
Fahriza Luth produk mengikuti tingkat dalam
berbahan kayu prosedur Manu mortalitas menekan
lainnya. dkk. (2013), rayap tanah tingkat
Organisme Prosedur maka mortalitas
perusak kayu pengujian sifat semakin rayap tanah.
yg sering di anti rayap rendah Zat
temukan tanah zat kehilangan ekstraktif
menyerang ekstraktif berat yang pada tiap
material kayu dilakukan terjadi. Hal jenis
masyarakat melalui tiga ini dapat menunjukan
adalah rayap. tahapan, terjadi hasil yang
Keberadaan yaitu : karena zat sama pada
rayap perusak Persiapan ekstraktif kemampuan
menjadi Contoh Uji ketiga retensi,
ancaman Pemberian tumbuhan namun zat
manusia karena Ekstrak tersebut ekstraktif
merusak Sengon, Sirsak mengandun daun
konstruksi dan Tembakau g bermacam Tembakau
rumah dan pada Contoh senyawa memberikan
produk Uji yang pengaruh
berbahan kayu, Pengumpanan bersifat yang paling
Salah satu cara Contoh Uji antifeedant tinggi
untuk seperti terhadap
meningkatkan nikotin, dan tingkat
ketahanan kayu lain-lain mortalitas
dari serangan yang dapat rayap tanah
organisme menyebabka dan
perusak kayu n kematian menghasilka
khususnya rayap tanah. n kehilangan
rayap tanah Perbedaan berat yg
yaitu dengan kehilangan paling
cara berat contoh rendah.
mengawetkan uji diduga Perlu
kayu tersebut karena tiap dilakukan
yaitu dengan jenis zat penelitian
penggunaan zat ekstraktif lebih lanjut
ekstraktif. memiliki mengenai
senyawa konsentrasi
yang daun
berbedabeda tembakau
yang tepat
untuk
digunakan
sebagai
bahan
pengawet
alami.
2 Jurnal Ilmu Kayu jati Metode adanya Identifikasi
Pertanian memiliki penelitian konsentrasi kandungan
Indonesia, Fendi banyak yang beberapa zat ekstrak kayu
Dan Dian senyawa digunakan ekstraktif jati (Tectona
Kurniaty bioaktif dan dalam kayu jati grandis Lf.)
senyawa yang penelitian ini (Tectona dengan
mampu adalah grandis Lf.). menggunaka
menghilangkan menggunakan Kandungan n Py-GCMS
logam berat . Pyrolysis Gas zat menunjukka
Beberapa Chromatograp ekstraktif n adanya
senyawa telah hy Mass tersebut beberapa
diisolasi dari Spectrometri antara lain: senyawa,
hampir setiap (Py-GCMS) Carbamic yakni asam
bagian jati tipe Shimadzu acid karbamat
seperti P2010. (70,70%), (Carbamic
senyawa Berdasarkan mono acid),
steroid, asam hasil analisis ammonium ammonium
fenolat, dan Py-GCMS salt (CAS) karbamat
senyawa maka Ammonium (Ammonium
antioksidan diperolah carbamate carbamate),
kandungan (70,70%), asam asetat
ekstraktif kayu Acetic acid (Acetic
jati (Tectona (10,52%), acid), dan
grandis Lf.). Acetic acid fenol
Hal ini terlihat (2,35%), (Phenol).
melalui adanya dan Acetic
puncak-puncak acid
kromatogram (3,26%),
zat ekstraktif. serta Phenol
(13,17%).
Beberapa
kandungan
ekstraktif
tersebut
masing-
masing
memiliki
potensi
untuk
diaplikasika
n dibidang
pangan
maupun
industri.
3 Aktivitas Hutan tropika Analisis Hasil Serbuk kayu
Antimalaria Indonesia fitokimia analisis bidara laut
Ekstrak Kayu memiliki serbuk kayu fitokimia terdeteksi
Bidara Laut keanekaragama Pengujian secara mengandung
(Antimalarial n spesies fitokimia kualitatif kelompok
Activity of Bidara tumbuhan yang secara menunjukka senyawa
Laut Wood tinggi dan kualitatif n bahwa flavonoid,
Extracts) oleh berpotensi mengacu pada kelompok alkaloid,
Wasrin Syafii , sebagai sumber metode senyawa triterpenoid,
Rita K Sari , Umi obat. Salah Harborne yang steroid,
Cahyaningsih , satu upaya (1987). terdeteksi tannin dan
Laela N Anisah. untuk Ekstraksi pada serbuk hidrokuinon.
menemukan bahan Serbuk kayu bidara Maserasi
dan kayu laut adalah kayu bidara
mengembangk dimaserasi flavonoid, laut dengan
an obat bertingkat alkaloid, pelarut
antimalaria menggunakan triterpenoid, berkepolara
baru yg relatif pelarut n - steroid, n bertingkat
lebih aman & heksana, etil tanin, & menghasilka
murah adalah asetat dan hidroquinon. n kadar
melalui etanol. Uji Proses ekstrak
kegiatan aktivitas anti maserasi terlarut
eksplorasi malaria yang etanol
senyawa aktif Pengujian anti menggunaka tertinggi
dari bahan malaria n pelarut (4,11%),
alam. Potensi dilakukan pada organik diikuti
zat ekstraktif ekstrak hasil dengan ekstrak
sebagai sumber maserasi kepolaran terlarut etil
obat didukung bertingkat dari bertingkat asetat
dengan pelarut menghasilka (1,24%),
keanekaragama mengacu n kadar dan ekstrak
n hayati kepada metode ekstrak kayu terlarut n-
tumbuhan obat Widyawaruyan bidara laut heksana
di hutan ti et al. (2011). beragam (0,55%).
tropika Analisis yaitu 0,55- Ekstrak
Indonesia komponen 4,11%. etanol
Bidara laut kimia ekstrak Hasil memiliki
adalah tanaman teraktif pengujian aktivitas
obat tradisional Komponen aktivitas antimalaria
antimalaria kimia ekstrak antimalaria tertinggi dan
yang banyak teraktif secara in tergolong
ditemukan di dianalisis vitro sangat aktif
NTB dan Bali. dengan Gas menunjukka sebagai
chromatograph n bahwa antimalaria
y – mass ekstrak n- (IC50 3,09
spectrometry heksana, etil µg ml -1 ),
(GC-MS) asetat, & sedangkan
Agilent etanol kayu ekstrak
Technologies bidara laut nheksana
6890N series. mampu (IC50
menghamba 889,30 µg
t ml -1 ) dan
pertumbuha ekstrak etil
n parasit asetat (IC50
P.falciparum 81,38 µg ml
. -1 )
menunjukka tergolong
n bahwa tidak aktif
ekstrak sebagai
teraktif antimalaria.
(ekstrak Berdasarkan
etanol) kayu analisis
bidara laut GCMS,
mengandun ekstrak
g alkaloid & etanol
glikosida terdeteksi
dari fenolik mengandung
atau senyawa
triterpenoid alkaloid
Strychnine strychnine
dr golongan yg bersifat
alkaloid yg sangat aktif
terdeteksi sebagai
dalam antimalaria.
ekstrak
etanol kayu
bidara laut
berperan
terhadap
aktivitas
antimalaria
ekstrak.

Anda mungkin juga menyukai