DENDROLOGI
LABORATORIUM KONSERVASI
SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAHAN AJAR I : ASISTENSI UMUM
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI
1
1. Pendahuluan
Mata kuliah Dendrologi mempelajari tentang taksonomi tumbuhan berkayu
termasuk pohon, perdu, dan liana. Agar Mahasiswa lebih mengerti dan tidak
berkhayal mengenai materi perkuliahan Dendrologi di ruang kelas maka
diperlukan praktik langsung di Laboratorium dengan membawa spesimen sesuai
sasaran belajar praktikum. Oleh karena itu, MK. Praktikum Dendrologi selalu
hadir berdampingan dengan MK. Dendrologi.
1. Berpakaian rapi.
2. Toleransi keterlambatan praktikan 10 menit.
3. Praktikan diberikan tugas pendahuluan sebagai syarat untuk mengikuti
praktikum.
4. Respon akan dilaksanakan di awal sebelum praktikum dimulai untuk
mengetahui kesiapan praktikan.
5. Kriteria penilaian selama praktikum yaitu tugas pendahuluan 20%, respon
20%, kuis 20% dan gambar 40%.
6. Praktikan yang berhalangan hadir diwajibkan melapor kepada asisten dan
mengganti praktikumnya pada minggu yang sama.
7. Untuk mahasiswa yang memprogram ulang mata kuliah dendrologi
diwajibkan melapor kepada koordinator asisten apabila ingin mengulang
praktikum atau tidak.
8. Aturan-aturan yang belum tercantum akan ditetapkan kemudian.
2
Bahan dan alat praktikum
Bahan dan alat yang harus disiapkan oleh masing-masing praktikan :
1. Individu:
a. Satu buku gambar A4 dan 2 buku tulis yang disampul sesuai dengan
kelompok.
b. Pulpen dan pensil.
c. Penghapus.
d. Penggaris 30 cm.
e. Serutan.
f. Cutter besar.
2. Kelompok:
a. Spesimen tumbuhan yang diajarkan (1 kelompok wajib membawa 3
set spesimen).
b. Jarum pentul.
c. Spidol untuk whiteboard.
Tambahan:
Satu kali praktikum menggambar 2 spesimen, 1 spesimen wajib dan 1
spesimen pilihan (pilihan diatur oleh asisten dan tiap praktikan menggambar
spesimen pilihan yang berbeda-beda).
3
tujuan dari praktikum dendrologi kemudian dibacakan dan disepakati
bersama mengenai tata tertib selama pelaksanaan praktikum.
4
Menulis nama ilmiah dengan baik dan benar
Tata Cara Penulisan Nama Ilmiah
1. Untuk nama family harus ditulis dengan huruf tegak.
2. Untuk nama genus boleh ditulis dengan huruf tegak, boleh ditulis
miring.
3. Untuk nama species harus ditulis dengan huruf miring, jika ditulis
dengan huruf tegak maka harus digaris bawahi atau di dalam kurung.
4. Nama species terdiri dari dua suku kata, suku kata pertama
merupakan nama genus yang huruf pertama ditulis dengan huruf
kapital dan suku kata kedua merupakan nama epitet yang huruf
pertama ditulis dengan huruf kecil.
Pembentukan Kelompok
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan pengertian daun dan fungsinya !
2. Jelaskan perbedaan simple leaf dan compound leaf, berikan
contohnya masing-masing 3 !
3. Jelaskan minimal 3 duduk daun yang diketahui, berikan contoh
masing-masing 2 tumbuhan !
4. Apa yang dimaksud dengan:
a. Bipinnate
b. Tripinnate
c. Odd pinnate
d. Even pinnate
5. Tuliskan klasifikasi semua spesimen Daun I !
5
BAHAN AJAR II: DAUN I
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI
6
1. Pendahuluan
Sebelum praktikum dimulai akan dilakukan pretest atau respon guna
mengetahui adakah pemahaman praktikan mengenai praktikum Daun I. Soal
respon biasanya diambil dari soal Tugas Pendahuluan ataupun materi terkait
lainnya serta mengulang kembali materi yang disampaikan saat Asistensi
Umum.
7
Pentingnya mempelajari daun
Karena daun mudah ditemukan sepanjang musim di wilayah subtropis; selain
itu daun adalah bagian tumbuhan yang mudah diawetkan; daun serupa tapi
tak sama;
Pengertian dan fungsi daun
• Tempat keluar masuknya gas karbondioksida dan oksigen
• Tempat melakukan fotosintesis
• Sebaga alat transpirasi/penguapan
• Membatasi proses transpirasi/pengupan apabila tubuh tumbuhan
kekurangan air
• Alat perkembangbiakan secara vegetatif
Bagian-bagian daun
8
Duduk daun (arrangement)
• Alternate (berseling)
• Opposite (berhadapan)
• Whorled (melingkar/berkarang)
• Opposite duccusate (berseling berhadapan)
9
Nama Spesimen Keterangan:
Deskripsi:
Klasifikasi:
8. Memberikan kuis kepada setiap praktikan, soal kuis biasanya terkait dengan
gambar wajib dan gambar pilihan.
10
11
BAHAN AJAR III: DAUN II
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI
12
1. Pendahuluan
Sebelum praktikum dimulai akan dilakukan pretest atau respon guna
mengetahui adakah pemahaman praktikan mengenai praktikum Daun II. Soal
respon biasanya diambil dari soal Tugas Pendahuluan ataupun materi terkait
lainnya serta mengulang kembali materi yang disampaikan saat praktikum Daun
I.
2. Sasaran Belajar Praktikum Daun II
Mahasiswa mampu mengetahui, menjelaskan, dan membedakan:
Bentuk daun (shape)
Pangkal daun (base)
Ujung daun (apex)
Tepi daun (margin)
Pertulangan daun (venation)
Keadaan permukaan daun (surface)
3. Prosedur dan Mekanisme Praktik
Spesimen
13
Tahap Kegiatan Praktikum
1. Menyiapkan spesimen daun tumbuhan yang lengkap dengan bagian-
bagiannya.
2. Mengumpulkan TP sebagai syarat masuk praktikum
3. Menyiapkan alat – alat yang digunakan dalam praktikum
4. Absensi sebelum praktikum dimulai
5. Memberikan materi terkait dengan sasaran belajar praktikum.
Bentuk daun (shape)
• Linear (tepi parallel dengan panjang lebih dari 4 x lebarnya)
• Lanceolate (bentuk lanset, panjang 3-5 x lebarnya; ujungnya
menyempit)
• Ovate (bentuk bulat telur; bagian terlebar dekat pangkalnya)
• Oblanceolate (bentuk lanset terbalik)
• Obovate ( bentuk bulat telur terbalik)
• Oblong (panjang 2-4 x lebar; tepi parallel atau agak menyempit)
• Oval (lebar lebih dari setengah panjangnya)
• Elliptical (panjang lebih dari 2 x lebarnya)
• Spatulate (bentuk sendok; bagian bawah memanjang)
• Deltoid (bentuk segitiga)
• Reniform (bentuk ginjal; pendek dan lebar; pangkal yang berlekuk
dangkal)
• Cordate (bentuk jantung; ujung runcing; sedangkan punca-punca
daun pada kaki daun, tumpul)
• Obcordate (bentuk jantung terbalik)
Pangkal daun (base)
• Rounded (tumpul)
• Cuneate (kapak)
• Truncate (rata seperti terpotong)
• Oblique (tidak simetris)
• Cordate (jantung)
Ujung daun (apex)
• Acuminate (ujung daun perlahan-lahan menyempit)
• Acute (tepi daun menyempit sebelum bertemu)
14
• Rounded (tumpul)
• Obtuse (tumpul, tepi daun parallel kemudian melengkung pada
ujungnya)
• Aristate (di ujung daun terdapat semacam jarum panjang; dan jika
lebih pendek disebut Aristulate)
• Emarginate (ujung daun berlekuk lebar)
• Retuse (ujung daun berlekuk sempit)
• Truncate (ujung daun rata seperti terpotong)
Tepi daun (margin)
• Entire (tepi daun rata)
• Repand ( tepi daun berombak)
• Sinuate ( bergelombang)
• Serrate ( bergerigi)
Pertulangan daun (venation)
• Parallel (tulang daun sejajar)
• Straight (tulang daun mengarah horizontal)
• Intra marginal vein (urat daun bersambung di tepi daun)
• Pinnately vein (memiliki satu tulang daun yang besar yang
mengeluarkan cabang-cabang yang kecil)
• Palmate (menjari)
Keadaan permukaan daun (surface)
• Glabrous (biasa-biasa saja)
• Tomentose (berbulu)
• Scurfy (permukaan ditutupi sisik kecil yang tindih-menindih)
15
No. Jenis Shape Base Apex Margin Venation Surface
1 Bambussa sp. Linear Rounded acuminate Entire Parallel Tomentose
2 Hibiscus rosa-sinensis Ovate Cuneate acute Serrate Palmate Glabrous
3 Artocarpus communis Obovate Cuneate acuminate Parted Pinnate Tomentose
Intramarginal
4 Syzygium aquea Elliptic Cordate acute Entire Glabrous
vein
5 Artocarpus heterophylla Oval Cuneate acuminate Entire Arcuate Glabrous
6 Durio zibethinus Elliptic Cuneate Aristate Entire Arcuate Scurfy
7 Citrus sp. Oval Attenuate Retuse Crenate Arcuate Glabrous
8 Gmelina arborea Deltoid Truncate acuminate Entire Pinnate Tomentose
9 Hibiscus tiliaceus Cordate Cordate acuminate Crenate Palmate Glabrous
10 Jatropha curcas Cordate Cordate acuminate Lobed Palmate Glabrous
11 Bauhinia purpurea Reniform Cordate Emarginate Entire Palmate Glabrous
12 Alstonia scholaris oblasiolet Attenuate acute Entire Straight Glabrous
13 Mimusops elengi Oblong attunuate acuminate sinuate Pinnate Glabrous
14 Polyalthia longifolia Lanceolate Rounded acuminate undelate Pinnate Glabrous
15 Swietinia mahagoni oblong Oblique acuminate Entire Pinnate Glabrous
Deskripsi:
Gambar
spesimen
8. Memberikan kuis kepada setiap praktikan, soal kuis biasanya terkait dengan
gambar wajib dan gambar pilihan.
16
BAHAN AJAR IV: BUNGA I
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI
17
1. Pendahuluan
Sebelum praktikum dimulai akan dilakukan pretest atau respon guna
mengetahui adakah pemahaman praktikan mengenai praktikum Bunga I. Soal
respon biasanya diambil dari soal Tugas Pendahuluan.
2. Sasaran Belajar Praktikum Bungan I
Mahasiswa mampu mengetahui, menjelaskan, dan membedakan:
Pengertian Bunga
Klasifikasi Bunga
Bagan Organisasi Bunga
Bagian-bagian Bunga Secara Umum
Istilah-istilah Morfologi Bunga
3. Prosedur dan Mekanisme Praktik
Spesimen
18
Pengertian Bunga
Bunga merupakan sistem percabangan suatu batang tumbuhan
yang terdiri dari bagian yang bersifat steril dan fertil
Klasifikasi Bunga
19
Pembagian Bunga
Klasifikasi Bunga Berdasarkan
Berdasarkan
No. Jenis Letak Keberadaan
Bagian yang
Jumlah Bunga Tumbuh Stamen dan
dimiliki
Bunga Pistil
1 Ixora grandiflora Planta multiflora Flos terminalis Complete flower Perfect flower
Flos
2 Hibiscus rosasinensis Planta uniflora Complete flower Perfect flower
lateralis/axilaris
3 Erythrina cristagalli Planta multiflora Flos terminalis Complete flower Perfect flower
4 Lagerstroemia speciosa Planta multiflora Flos terminalis Complete flower Perfect flower
5 Caesalpinia pulcherrima Planta multiflora Flos terminalis Complete flower Perfect flower
6 Spathodea campanulata Planta multiflora Flos terminalis Complete flower Perfect flower
7 Bougainvillea sp. Planta multiflora Flos terminalis Complete flower Perfect flower
8 Plumeria acuminata Planta multiflora Flos terminalis Complete flower Perfect flower
20
Pembagian Corolla Berdasarkan
No. Jenis Perlekatannya
Susunan
Kondisinya Simetrinya dengan organ
sepal/petal
lain
Sympetalous
1 Ixora grandiflora Actinomorphic Adnate Valvate
(Salverform)
Sympetalous
2 Hibiscus rosasinensis Actinomorphic Connate Imbricate
(Funnelform)
3 Erythrina cristagalli Polypetalous Zygomorphic Free Imbricate
4 Lagerstroemia speciosa Polypetalous Actinomorphic Distinct Valvate
5 Caesalpinia pulcherrima Polypetalous Actinomorphic Distinct Valvate
Sympetalous
6 Spathodea campanulata Zygomorphic Adnate Valvate
(Campanulate)
7 Bougainvillea sp. Apetalous Actinomorphic Adnate Valvate
Sympetalous
8 Plumeria acuminata Actinomorphic Connate Imbricate
(Rotate)
21
- Gynophore adalah organ pendukung pistil
- Androgynophore adalah organ pendukung stamen dan pistil
- Galea adalah bagian dari periant (petal atau sepal) yang berbentuk seperti
helm dan berbeda dari petal atau sepal lainnya. Contohnya pada spesimen
Caesalpinia pulcherrima dimana salah satu bagian sepalnya berbentuk
seperti helm.
- Banner (Vexilum), Keel (Carina) dan Wing (Ala) adalah bagian-
bagian corolla/petal dari spesimen Erythrina cristagalli
- Bud/Gemma adalah bunga yang belum mekar (kuncup bunga)
- Alternipetalous stamens adalah stamen berseling dengan petal pada
spesimen Ixora grandiflora
- Rachis adalah jarak antar pedicel pada bunga planta multiflora
- Epicalyx adalah calyx tambahan pada spesimen Hibiscus rosasinensis
Gambar
spesimen Klasifikasi:
setelah
dibelah
8. Memberikan kuis kepada setiap praktikan, soal kuis biasanya terkait dengan
gambar wajib dan gambar pilihan.
22
BAHAN AJAR V: BUNGA II
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI
23
1. Pendahuluan
Sebelum praktikum dimulai akan dilakukan pretest atau respon guna
mengetahui adakah pemahaman praktikan mengenai praktikum Bunga II. Soal
respon biasanya diambil dari soal Tugas Pendahuluan serta materi terkait
lainnya serta mengulang kembali materi yang disampaikan saat praktikum
Bunga I.
2. Sasaran Belajar Praktikum Bunga II
Mahasiswa mampu mengetahui, menjelaskan, dan membedakan:
Pembagian bunga majemuk (Inflorescens)
Bunga majemuk terbatas
Bunga majemuk tidak terbatas
3. Prosedur dan Mekanisme Praktik
Spesimen
24
Merupakan bunga yang susunannya bunga tua berada di ujung
atau di tengah. Yang selanjutnya terdapat beberapa type
susunannya.
Bunga majemuk tidak terbatas
Merupakan bunga yang susunannya bunga tua berada di pangkal
atau di luar. Yang selanjutnya terdapat beberapa type susunannya.
Deskripsi:
Gambar
spesimen
Klasifikasi:
25
BAHAN AJAR VI: BUAH
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI
26
1. Pendahuluan
Sebelum praktikum dimulai akan dilakukan pretest atau respon guna
mengetahui adakah pemahaman praktikan mengenai praktikum Buah. Soal
respon biasanya diambil dari soal Tugas Pendahuluan.
2. Sasaran Belajar Praktikum Buah
Mahasiswa mampu mengetahui, menjelaskan, dan membedakan:
Pengertian buah
Pembagian buah
Istilah penting dalam mempelajari buah
3. Prosedur dan Mekanisme Praktik
Spesimen
Spesimen dari praktikum Buah yaitu sebagai berikut:
1. Mangifera indica
2. Pyrus mallus
3. Cucumis sativus
4. Citrus sp.
5. Pterocarpus indicus
6. Jatropa curcas
7. Bauhinia purpurea
8. Solanum lycopersicum
9. Annona squamosa
Tahap Kegiatan Praktikum
1. Menyiapkan spesimen buah.
2. Mengumpulkan TP sebagai syarat masuk praktikum
3. Menyiapkan alat-alat sebelum melakukan praktikum.
4. Absensi sebelum praktikum dimulai.
5. Memberikan materi terkait dengan sasaran belajar praktikum.
a. Buah terbagi menjadi buah tunggal dan buah majemuk.
b. Buah tunggal adalah buah yang berasal dari bunga yang hanya
memiliki 1 ovary.
c. Buah majemuk adalah buah yang berasal dari bunga yang memiliki
lebih dari 1 ovary.
27
d. Masing-masing buah tunggal dan buah majemuk terbagi menjadi
buah tunggal semu dan buah tunggal asli serta buah majemuk
semu dan buah majemuk asli.
e. Buah semu adalah buah yang bukan terbentuk dari bakal buah, tapi
berasal bagian lain dari bunga yang kemudian menjadi bagian utama,
dimana buah yang sesungguhnya tidak menonjol.
f. Buah asli atau buah sejati adalah buah yang benar-benar berasal dari
pistil yang masak dan merupakan bagian utama yang menonjol.
g. Contoh dari buah tunggal semu adalah Anacardium occidentale
dimana buah yang sesungguhnya tidak menonjol (yang sering disebut
kacang mente) sementara yang sering disebut buahnya adalah bagian
peduncle yang membesar.
h. Contoh dari buah tunggal asli pada spesimen Mangifera indica,
Pyrus mallus, Pterocarpus indicus, Jatropha curcas, Bauhinia purpurea,
Cucumis sativus, Citrus sp. dan Solanum lycopersicum.
i. Contoh dari buah majemuk semu pada spesimen adalah Annona
squamosa dimana receptaclenya tidak berdaging dan mendukung
banyak pistil. Contoh lain dari buah majemuk semu adalah Artocarpus
heterophylla, Ananas comusus, Ficus sp. dan Annona muricata.
j. Contoh dari buah majemuk asli adalah Cananga odorata dan
Lantana camara.
k. Buah tunggal terbagi lagi menjadi buah tunggal kering (dry) dan
buah tunggal berdaging (fleshy).
Buah Tunggal
Kering
Kering Buah
No Spesimen (dry), Berdaging
Asli (dry), Biji Majemuk
Biji (fleshy)
Tunggal
Banyak
1 Mangifera indica - - Drupe -
2 Pyrus mallus - - Pome -
3 Cucumis sativus - - Pepo -
4 Citrus sp. - - Hespiridium -
5 Pterocarpus indicus Samara - - -
6 Jatropa curcas - Reghna - -
Bauhinia purpurea Buah -
7 - kotak -
(Legume)
Solanum Berry -
8 - -
lycopersicum
9 Annona squamosa - - Agregate
28
Istilah penting dalam mempelajari buah
- Pericarp adalah dinding yang masak dari ovary yang matang di dalam
buah. Terkadang terdiri dari 3 lapisan yang dapat dibedakan sebagai
berikut: Exocarp (bagian terluar), Mesocarp (bagian tengah),
Endocarp (bagian dalam).
- Fleshy adalah berarti buah yang pada saat matang berdaging dan
memiliki kandungan air
- Dry adalah berarti buah yang pada saat matang kering. Sebagai
contoh pada tumbuhan legum, kantung biji biasanya berdaging dan
dapat dimakan, tetapi pada saat matang menjadi kering.
- Dehiscent adalah buah yang membuka secara alami untuk
melepaskan biji-biji.
- Indehiscent adalah buah yang tidak terbuka secara alami untuk
melepaskan biji-bijinya. Buah berdaging umumnya selalu indehiscent.
- Suture adalah garis pecah buah pada jenis-jenis buah dehiscent.
- Septum adalah sekat pemisah antara ruang di dalam ovary atau
buah.
- Locule adalah satu ruangan yang berada dalam sebuah ovary atau
buah.
- Carpel adalah salah satu bagian dari ovary yang membentuk jaringan
yang menebal. Carpel juga biasa disebut dengan selaput yang
membungkus locule.
6. Setiap spesimen buah masing-masing dibelah secara vertikal dan
horizontal.
7. Membiarkan mahasiswa mengidentifikasi sendiri spesimen Buah terkait
materi yang telah disampaikan.
8. Menggambar bagian-bagian buah secara utuh. Ada dua gambar yaitu
gambar wajib (Pyrus malus) dan gambar pilihan (pilihan diatur oleh
asisten dan tiap praktikan menggambar spesimen pilihan yang berbeda-
beda).
29
Nama specimen Keterangan:
Gambar
spesimen
dibelah secara
vertikal
Deskripsi:
Gambar
Klasifikasi:
spesimen
dibelah secara
horizontal
30
BAHAN AJAR VII: THONNER’S KEY I
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI
31
1. Pendahuluan
Setelah mengikuti praktikum Daun I, Daun II, Bunga I, Bunga II, dan Buah.
Praktikan diharapkan telah mampu mengidentifikasi sendiri morfologi bagian-
bagian tumbuhan tersebut yang kemudian menjadi dasar praktikan dapat
menentukan/menemukan nama familynya. Oleh karena itu, sebelum memulai
praktikum dilakukan respon yang soalnya biasanya diambil dari soal Tugas
Pendahuluan.
2. Sasaran Belajar Praktikum Thonner’s kay I
Setelah melakukan praktikum Thonner’s Key, mahasiswa/i mengetahui dan
mampu mengidentifikasi tumbuhan sampai pada tingkatan family.
3. Prosedur dan Mekanisme Praktik
Spesimen
32
Urutan kunci determinasi: Nama spesimen
1 – 16 – dst. family
Deskripsi:
1. ..........
16. ..........
dst.
Klasifikasi:
33
BAHAN AJAR VIII: THONNER’S KEY II
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI
34
1. Pendahuluan
Setelah mengikuti praktikum Thonner’s Key I diharapkan praktikan telah
memahami cara menggunakan buku Thonner’s Key dan bisa menemukan
sampai tingkat family. Selanjutnya, sebelum memulai praktikum dilakukan
respon yang soalnya biasanya diambil dari soal Tugas Pendahuluan.
2. Sasaran Belajar Praktikum Thonner’s key II
Setelah melakukan praktikum Thonner’s Key, mahasiswa/i mengetahui dan
mampu mengidentifikasi tumbuhan sampai pada tingkatan family.
3. Prosedur dan Mekanisme Praktik
Spesimen
Deskripsi:
Klasifikasi:
35
1. Hibiscus rosa-sinensis
1 -16 – 158 – 159 – 1572 – 1573 – 1574 – 1654 – 1680 – 1859 – 1878 – 1888 –
1889 – 1890 – (Malvaceae)
2. Lagerstroemia speciosa
1 -16 – 158 – 159 – 160 – 548 – 1149 – 1150 – 1312 – 1313 – 1314 – 1336 – 1340 –
1351 – 1352 – 1353 – 1357 – 1359 – 1360 – (Lythraceae)
3. Spathodea campanulata
1 – 16 – 158 – 159 – 1572 – 1573 – 1896 – 1897 – 1898 – 1904 – 1911 – 1912 –
1914 – 1915 – 1916 – (Bignoniaceae)
4. Erythrina crista-galli
1 – 16 – 158 – 159 – 160 – 548 – 549 – 550 – 551 – 552 – 553 – 571 – 590 – 598 –
601 – 602 – Leguminosae (Fabaceae)
5. Samanea saman
1 – 16 – 158 – 159 – 1573 – 1574 – 1575 – 1576 – 1577 – 1610 – 1612 – 1634 –
1635 – 1636 – 1638 - Leguminosae (Fabaceae)
6. Caesalpinia pulcherrima
1 – 16 – 158 – 159 – 160 – 548 – 549 – 550 – 551 – 552 – 553 – 571 – 590 – 598 –
601 – 602 - Leguminosae (Fabaceae)
36
BAHAN AJAR IX: HERBARIUM
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI
37
1. Pendahuluan
Setelah sampel spesimen telah didapatkan. Diperiksa kelengkapan dan benar
atau tidaknya spesimen yang sudah dipilih.
2. Sasaran Belajar Praktikum Herbarium
Mahasiswa mampu mengetahui, menjelaskan, dan membuat herbarium.
3. Prosedur dan Mekanisme Praktik
Spesimen : sesuai pilihan praktikum
Tahap Kegiatan
1. Menyiapkan seluruh bagian tumbuhan yang telah diambil sebagai
sampel spesimen.
2. Memberikan materi sesuai sasaran praktikum.
Herbarium adalah kegiatan mengoleksi spesimen tumbuhan.
Ukuran:
• Harus dapat dipres di antara kertas Koran standar 2 kali (ukuran
A3).
• Bagian yang lebih dapat dilipat ke dalam.
• Buah yang berukuran besar diawetkan terpisah (basah) diberi
kode sama.
• Lipatan daun bolak balik bagian (atas) dan (bawah)
• Kalau bias percabangan terlihat (monopodial/simpodial)
• Memotong daun di atas petiole
Pengeringan Langsung
• Spesimen diambil dari pohon dinomori dan dikumpul dalam
kantong plastik.
• Di camp, dipres kemudian dikeringkan.
Pengeringan Tidak Langsung
• Spesimen diambil, dimasukkan dalam Koran, kemudian
dimasukkan dalam kantong plastik, disiram alkohol, ditutup rapat
(boleh dilakban sisi-sisinya) dan didiamkan ± 15 menit
• Spesimen diganti korannya kemudian dipres dan dikeringkan.
38
39
BAHAN AJAR X: MARKET PLACE
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI
40
1. Pendahuluan
Setelah mengikuti membuat herbarium, selanjutnya hasil spesimen yang telah
diherbariumkan dibuatkan dalam bentuk market place.
2. Sasaran Belajar Praktikum X
Mahasiswa mampu mengetahui, menjelaskan, dan membuat Market Place.
3. Prosedur dan Mekanisme Praktik
Tujuan : untuk memudahkan investigator memahami hasil herbarium maka
dibuatkan dalam bentuk yang menarik dan kaya informasi yaitu Market
Place.
Informasi yang harus ada dalam Market Place
• Klasifikasi
• Keterangan
• Deskripsi bagian (misal. Daun, Bunga, Buah)
• Nama lokal
• Lokasi
• Habitat (tanah, kemiringan, altitude, tipe vegetasi)
• Habitus (DBH, tinggi, arsitektur tajuk)
• Ekologi
• Pemanfaatan lokal
41