Anda di halaman 1dari 44

PANDUAN PRAKTIKUM

DENDROLOGI

LABORATORIUM KONSERVASI
SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KATA PENGANTAR

Penuntun praktikum ini adalah merupakan panduan praktikum


mata kuliah Dendrologi yang dipersiapkan bagi mahasiswa program sarjana
kehutanan yang mengambil mata kuliah Dendrologi pada semester III di Fakultas
Kehutanan Universitas Hasanuddin.

Penuntun ini mencakup sepuluh topik praktikum, dimana kegiatan


praktikumnya mempelajari terkait tentang Morfologi Daun, Morfologi Bunga,
Morfologi Buah, Tonners Key I & II, dan Membuat Herbarium. Kegiatan praktikum
ini di laksanakan di Laboratorium Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata,
areal Kampus Unhas Tamalanrea, serta juga sebagian di laksanakan di
Hutan Pendidikan Unhas untuk praktek koleksi spesimen herbarium.

Diharapkan buku penuntun ini dapat mempermudah mahasiswa dalam


melaksanakan kegiatan praktikum di laboratorium dan lebih memahami kajian
tentang Dendrologi.

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAHAN AJAR I : ASISTENSI UMUM ...............................................................................1

BAHAN AJAR II: DAUN I .................................................................................................6

BAHAN AJAR III: DAUN II ............................................................................................12


BAHAN AJAR IV: BUNGA I ............................................................................................17

BAHAN AJAR V: BUNGA II ............................................................................................23

BAHAN AJAR VI: BUAH .................................................................................................26


BAHAN AJAR VII: THONNER’S KEY I ..........................................................................31

BAHAN AJAR VIII: THONNER’S KEY II .......................................................................34

BAHAN AJAR IX: HERBARIUM ......................................................................................37

BAHAN AJAR X: MARKET PLACE ..................................................................................40

iii
BAHAN AJAR I : ASISTENSI UMUM
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI

Mata Kuliah : Praktikum Dendrologi


Kode Mata Kuliah / SKS : /1
Semester : 3
Program Studi : Ilmu Kehutanan
Mata Kuliah Prasyarat : Biologi, Ekologi Umum
Dosen Penanggung
: Prof. Dr. Ir. Ngakan Putu Oka, MSc
Jawab
Tim Dosen 1. Dr. Risma Illa Maulany, S. Hut, M.NatResSt
: 2. Nasri, S.Hut., M.Hut
3. A. Siady Hamzah
 Mampu secara praktis mengidentifikasi tumbuhan
hutan sampai tingkat family melalui karakteristik
Sasaran morfologisnya
Belajar/Learning :  Mampu menggunakan buku kunci determinasi
outcome  Mampu mengambil sampel/spesimen tumbuhan
secara benar di lapangan
 Mampu membuat herbarium tumbuhan hutan
Dendrologi didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang pohon atau ilmu yang
mempelajari tentang taksonomi tumbuhan berkayu
Deskripsi Mata Kuliah : termasuk pohon, perdu dan liana. Sementara itu, MK.
Praktikum Dendrologi mengarah kepada perkenalan
mengenai morfologi tumbuhan berkayu tersebut secara
langsung.

1
1. Pendahuluan
Mata kuliah Dendrologi mempelajari tentang taksonomi tumbuhan berkayu
termasuk pohon, perdu, dan liana. Agar Mahasiswa lebih mengerti dan tidak
berkhayal mengenai materi perkuliahan Dendrologi di ruang kelas maka
diperlukan praktik langsung di Laboratorium dengan membawa spesimen sesuai
sasaran belajar praktikum. Oleh karena itu, MK. Praktikum Dendrologi selalu
hadir berdampingan dengan MK. Dendrologi.

2. Sasaran Belajar Praktikum


 Untuk membahas tata tertib praktikum dendrologi.
 Menjelaskan secara umum tata cara pengambilan spesimen.
 Mampu membedakan nama lokal dan nama ilmiah
 Mampu menulis nama ilmiah dengan baik dan benar
 Pembentukan Kelompok

3. Tata Tertib dan Etika Praktik


TATA TERTIB PRAKTIKUM DENDROLOGI

Aturan-aturan untuk kelancaran praktikum

1. Berpakaian rapi.
2. Toleransi keterlambatan praktikan 10 menit.
3. Praktikan diberikan tugas pendahuluan sebagai syarat untuk mengikuti
praktikum.
4. Respon akan dilaksanakan di awal sebelum praktikum dimulai untuk
mengetahui kesiapan praktikan.
5. Kriteria penilaian selama praktikum yaitu tugas pendahuluan 20%, respon
20%, kuis 20% dan gambar 40%.
6. Praktikan yang berhalangan hadir diwajibkan melapor kepada asisten dan
mengganti praktikumnya pada minggu yang sama.
7. Untuk mahasiswa yang memprogram ulang mata kuliah dendrologi
diwajibkan melapor kepada koordinator asisten apabila ingin mengulang
praktikum atau tidak.
8. Aturan-aturan yang belum tercantum akan ditetapkan kemudian.

2
Bahan dan alat praktikum
Bahan dan alat yang harus disiapkan oleh masing-masing praktikan :
1. Individu:
a. Satu buku gambar A4 dan 2 buku tulis yang disampul sesuai dengan
kelompok.
b. Pulpen dan pensil.
c. Penghapus.
d. Penggaris 30 cm.
e. Serutan.
f. Cutter besar.
2. Kelompok:
a. Spesimen tumbuhan yang diajarkan (1 kelompok wajib membawa 3
set spesimen).
b. Jarum pentul.
c. Spidol untuk whiteboard.

Tambahan:
Satu kali praktikum menggambar 2 spesimen, 1 spesimen wajib dan 1
spesimen pilihan (pilihan diatur oleh asisten dan tiap praktikan menggambar
spesimen pilihan yang berbeda-beda).

4. Alokasi Waktu Praktik


Setiap praktikum dendrologi dialokasikan waktu 120 menit atau 2 jam pelajaran
(1 SKS di laboratorium).
5. Tempat Praktik
Asistensi Umum dilakukan di ruangan kelas.
6. Prosedur dan Mekanisme Praktik
 Peserta MK. Dendrologi dan MK. Praktikum Dendrologi umumnya terdiri dari
beberapa kelas. Asistensi Umum dilakukan dalam satu ruangan kelas,
sehingga peserta MK. Praktikum Dendrologi diminta untuk mengisi absen
sesuai kelasnya. Selanjutnya, mahasiswa diberi pemahaman terlebih dahulu

3
tujuan dari praktikum dendrologi kemudian dibacakan dan disepakati
bersama mengenai tata tertib selama pelaksanaan praktikum.

 Tata Cara Pengambilan Spesimen


1. Sebaiknya menggunakan gunting spesimen atau alat pemotong lainnya
(seperti cutter) yang tajam agar saat memotong spesimen tidak
menimbulkan kerusakan yang berarti.
2. Pengambilan spesimen tidak boleh berlebihan yang jelas lengkap, untuk
daun yang penting jelas duduk daunnya, untuk bunga jelas typenya.
3. Tidak boleh mengambil spesimen dari sampel tumbuhan berkayu yang
masih muda atau anakan agar tidak mengganggu proses
pertumbuhannya yang masih baru dan biasanya morfologi tumbuhan
saat anakan dan dewasa akan berbeda sehingga hasil pengamatan tentu
akan berbeda.
4. Pengambilan spesimen sebaiknya sela hanya beberapa jam sebelum
praktikum dimulai agar masih dalam keadaan segar saat diamati.
5. Spesimen kemudian diamankan dalam kantung plastik dan tidak
ditenteng begitu saja.

 Membedakan Nama Lokal dan Nama Ilmiah


Nama Lokal Nama Ilmiah
Keuntungan : Keuntungan :
- lebih banyak digunakan - diatur oleh UU;
secara lokal; - hanya satu nama untuk satu
- sederhana dan mudah diingat; jenis tumbuhan;
Kekurangan : - deskriptif
- hanya berlaku pada satu Kekurangan :
daerah; susah diingat, ditulis atau
- satu tumbuhan biasanya diucapkan.
mempunyai banyak nama;
- satu nama biasa digunakan
untuk banyak tanaman;
- tidak banyak aturan;
- tidak deskriptif.

4
 Menulis nama ilmiah dengan baik dan benar
Tata Cara Penulisan Nama Ilmiah
1. Untuk nama family harus ditulis dengan huruf tegak.
2. Untuk nama genus boleh ditulis dengan huruf tegak, boleh ditulis
miring.
3. Untuk nama species harus ditulis dengan huruf miring, jika ditulis
dengan huruf tegak maka harus digaris bawahi atau di dalam kurung.
4. Nama species terdiri dari dua suku kata, suku kata pertama
merupakan nama genus yang huruf pertama ditulis dengan huruf
kapital dan suku kata kedua merupakan nama epitet yang huruf
pertama ditulis dengan huruf kecil.

 Pembentukan Kelompok

Mahasiswa yang mengikuti MK. Dendrologi dan Praktikum Dendrologi dibagi


menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari ± 15 orang. Masing-
masing kelompok diminta untuk memilih hari dan jam praktik yang sesuai
dengan jadwal yang ada di Laboratorium KSDHE. Bagi yang telah memiliki
kelompok serta jadwal praktik, kelompok tersebut harus menghadiri praktik
yang akan dimulai minggu depan.

Sesuai tata tertib yang telah disepakati, praktikan diberikan tugas


pendahuluan sebagai syarat untuk mengikuti praktikum.

TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan pengertian daun dan fungsinya !
2. Jelaskan perbedaan simple leaf dan compound leaf, berikan
contohnya masing-masing 3 !
3. Jelaskan minimal 3 duduk daun yang diketahui, berikan contoh
masing-masing 2 tumbuhan !
4. Apa yang dimaksud dengan:
a. Bipinnate
b. Tripinnate
c. Odd pinnate
d. Even pinnate
5. Tuliskan klasifikasi semua spesimen Daun I !

5
BAHAN AJAR II: DAUN I
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI

Mata Kuliah : Praktikum Dendrologi


Kode Mata Kuliah / SKS : /1
Semester : 3
Program Studi : Ilmu Kehutanan
Mata Kuliah Prasyarat : Biologi, Ekologi Umum
Dosen Penanggung
: Prof. Dr. Ir. Ngakan Putu Oka, MSc
Jawab
Tim Dosen Dr. Risma Illa Maulany, S. Hut, M.NatResSt
: Nasri, S.Hut., M.Hut
A. Siady Hamzah
 Mampu secara praktis mengidentifikasi tumbuhan
hutan sampai tingkat family melalui karakteristik
Sasaran morfologisnya
Belajar/Learning :  Mampu menggunakan buku kunci determinasi
outcome  Mampu mengambil sampel/spesimen tumbuhan
secara benar di lapangan
 Mampu membuat herbarium tumbuhan hutan
Dendrologi didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang pohon atau ilmu yang
mempelajari tentang taksonomi tumbuhan berkayu
Deskripsi Mata Kuliah : termasuk pohon, perdu dan liana. Sementara itu, MK.
Praktikum Dendrologi mengarah kepada perkenalan
mengenai morfologi tumbuhan berkayu tersebut secara
langsung.

6
1. Pendahuluan
Sebelum praktikum dimulai akan dilakukan pretest atau respon guna
mengetahui adakah pemahaman praktikan mengenai praktikum Daun I. Soal
respon biasanya diambil dari soal Tugas Pendahuluan ataupun materi terkait
lainnya serta mengulang kembali materi yang disampaikan saat Asistensi
Umum.

2. Sasaran Belajar Praktukum Daun I


Mahasiswa mampu mengetahui, menjelaskan, dan membedakan:
 Pentingnya mempelajari daun
 Pengertian dan fungsi daun
 Bagian-bagian daun
 Tipe daun dan perbedaannya
 Duduk daun (arrangement)
3. Prosedur dan Mekanisme Praktik
 Spesimen

Spesimen dari praktikum Daun I yaitu sebagai berikut:


1. Artocarpus heterophylla (nangka)
2. Alstonia scholaris (pulai)
3. Manihot utilissima (ubi kayu)/Sterculia foetida (kalumpang)
4. Tectona grandis (jati)
5. Ceiba pentandra (kapuk randu)
6. Syzygium aquea (jambu air)
7. Erythrina cristagalli (dadap merah)
8. Samanea saman (ki hujan)
9. Moringa oleifera (kelor)
 Tahap Kegiatan Praktikum
1. Menyiapkan spesimen daun tumbuhan yang lengkap dengan bagian-
bagiannya.
2. Mengumpulkan TP sebagai syarat masuk praktikum
3. Menyiapkan alat – alat yang digunakan dalam praktikum
4. Absensi sebelum praktikum dimulai
5. Memberikan materi terkait dengan sasaran belajar praktikum.

7
 Pentingnya mempelajari daun
Karena daun mudah ditemukan sepanjang musim di wilayah subtropis; selain
itu daun adalah bagian tumbuhan yang mudah diawetkan; daun serupa tapi
tak sama;
 Pengertian dan fungsi daun
• Tempat keluar masuknya gas karbondioksida dan oksigen
• Tempat melakukan fotosintesis
• Sebaga alat transpirasi/penguapan
• Membatasi proses transpirasi/pengupan apabila tubuh tumbuhan
kekurangan air
• Alat perkembangbiakan secara vegetatif
 Bagian-bagian daun

 Tipe daun dan perbedaannya

Simple leaf Compound leaves


1. Axillary bud terletak pada 1. Axillary bud tidak
ketiak daun antara petiole terletak pada pangkal
dan twig antara petiolule dan
rachis
2. Daun tumbuh dan gugur 2. Tumbuh dan umumnya
satu per satu gugur serempak dalam
satu sistem percabangan
3. Terminal bud/kuncup daun daun majemuk
muda jelas pada ujung 3. Terminal bud/kuncup
tangkai/twig daun muda dapat
diidentifikasi dengan
jelas pada ujung
tangkai/twig dan tidak
pada ujung daun
majemuk

8
 Duduk daun (arrangement)
• Alternate (berseling)
• Opposite (berhadapan)
• Whorled (melingkar/berkarang)
• Opposite duccusate (berseling berhadapan)

No. Spesimen Tipe/Komposisi Daun Duduk Daun


1 Artocarpus heterophylla (nangka) Simple Alternate
2 Alstonia scholaris (pulai) Simple Whorled
3 Manihot utilissima (ubi kayu) Simple Alternate
4 Tectona grandis (jati) Simple Opposite Decuset
5 Ceiba pentandra (kapuk randu) Compoun Opposite
- Simple
6 Syzygium aquea (jambu air) Oposite
- Palmate
- Compound
Erythrina cristagalli (dadap - Pinnate Trifoliate
7 Alternate
merah) (Menyirip dengan
hanya 3 leaflets)
- Compound
8 Samanea saman (ki hujan) - Even Pinnate Alternate
- Bipinnate
- Compound
9 Moringa oleifera (kelor) - Odd Pinnate Alternate
- Tripinnate

6. Membiarkan mahasiswa mengidentifikasi sendiri spesimen Daun I terkait materi


yang telah disampaikan.
7. Menggambar bagian-bagian daun secara utuh. Ada dua gambar yaitu gambar
wajib (Artocarpus heterophylla) dan gambar pilihan (pilihan diatur oleh asisten
dan tiap praktikan menggambar spesimen pilihan yang berbeda-beda).

9
Nama Spesimen Keterangan:

Deskripsi:

Klasifikasi:

Gambar 2.1. Format gambar Daun I

8. Memberikan kuis kepada setiap praktikan, soal kuis biasanya terkait dengan
gambar wajib dan gambar pilihan.

10
11
BAHAN AJAR III: DAUN II
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI

Mata Kuliah : Praktikum Dendrologi


Kode Mata Kuliah / SKS : /1
Semester : 3
Program Studi : Ilmu Kehutanan
Mata Kuliah Prasyarat : Biologi, Ekologi Umum
Dosen Penanggung
: Prof. Dr. Ir. Ngakan Putu Oka, MSc
Jawab
Tim Dosen Dr. Risma Illa Maulany, S. Hut, M.NatResSt
: Nasri, S.Hut., M.Hut
A. Siady Hamzah
 Mampu secara praktis mengidentifikasi tumbuhan
hutan sampai tingkat family melalui karakteristik
Sasaran morfologisnya
Belajar/Learning :  Mampu menggunakan buku kunci determinasi
outcome  Mampu mengambil sampel/spesimen tumbuhan
secara benar di lapangan
 Mampu membuat herbarium tumbuhan hutan
Dendrologi didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang pohon atau ilmu yang
mempelajari tentang taksonomi tumbuhan berkayu
Deskripsi Mata Kuliah : termasuk pohon, perdu dan liana. Sementara itu, MK.
Praktikum Dendrologi mengarah kepada perkenalan
mengenai morfologi tumbuhan berkayu tersebut secara
langsung.

12
1. Pendahuluan
Sebelum praktikum dimulai akan dilakukan pretest atau respon guna
mengetahui adakah pemahaman praktikan mengenai praktikum Daun II. Soal
respon biasanya diambil dari soal Tugas Pendahuluan ataupun materi terkait
lainnya serta mengulang kembali materi yang disampaikan saat praktikum Daun
I.
2. Sasaran Belajar Praktikum Daun II
Mahasiswa mampu mengetahui, menjelaskan, dan membedakan:
 Bentuk daun (shape)
 Pangkal daun (base)
 Ujung daun (apex)
 Tepi daun (margin)
 Pertulangan daun (venation)
 Keadaan permukaan daun (surface)
3. Prosedur dan Mekanisme Praktik
 Spesimen

Spesimen dari praktikum Daun II yaitu sebagai berikut:


1. Gmelina arborea
2. Hibiscus tiliaceus
3. Hibiscus rosa-sinensis
4. Artocarpus communis
5. Bauhinia purpurea
6. Durio zibethinus
7. Mimusops elengi
8. Syzygium aquea
9. Polyalthia longifolia
10. Swietenia mahagoni
11. Citrus sp.
12. Bambussa sp.
13. Alstonia scholaris
14. Jatropha curcas
15. Artocarpus heteropylla

13
 Tahap Kegiatan Praktikum
1. Menyiapkan spesimen daun tumbuhan yang lengkap dengan bagian-
bagiannya.
2. Mengumpulkan TP sebagai syarat masuk praktikum
3. Menyiapkan alat – alat yang digunakan dalam praktikum
4. Absensi sebelum praktikum dimulai
5. Memberikan materi terkait dengan sasaran belajar praktikum.
 Bentuk daun (shape)
• Linear (tepi parallel dengan panjang lebih dari 4 x lebarnya)
• Lanceolate (bentuk lanset, panjang 3-5 x lebarnya; ujungnya
menyempit)
• Ovate (bentuk bulat telur; bagian terlebar dekat pangkalnya)
• Oblanceolate (bentuk lanset terbalik)
• Obovate ( bentuk bulat telur terbalik)
• Oblong (panjang 2-4 x lebar; tepi parallel atau agak menyempit)
• Oval (lebar lebih dari setengah panjangnya)
• Elliptical (panjang lebih dari 2 x lebarnya)
• Spatulate (bentuk sendok; bagian bawah memanjang)
• Deltoid (bentuk segitiga)
• Reniform (bentuk ginjal; pendek dan lebar; pangkal yang berlekuk
dangkal)
• Cordate (bentuk jantung; ujung runcing; sedangkan punca-punca
daun pada kaki daun, tumpul)
• Obcordate (bentuk jantung terbalik)
 Pangkal daun (base)
• Rounded (tumpul)
• Cuneate (kapak)
• Truncate (rata seperti terpotong)
• Oblique (tidak simetris)
• Cordate (jantung)
 Ujung daun (apex)
• Acuminate (ujung daun perlahan-lahan menyempit)
• Acute (tepi daun menyempit sebelum bertemu)

14
• Rounded (tumpul)
• Obtuse (tumpul, tepi daun parallel kemudian melengkung pada
ujungnya)
• Aristate (di ujung daun terdapat semacam jarum panjang; dan jika
lebih pendek disebut Aristulate)
• Emarginate (ujung daun berlekuk lebar)
• Retuse (ujung daun berlekuk sempit)
• Truncate (ujung daun rata seperti terpotong)
 Tepi daun (margin)
• Entire (tepi daun rata)
• Repand ( tepi daun berombak)
• Sinuate ( bergelombang)
• Serrate ( bergerigi)
 Pertulangan daun (venation)
• Parallel (tulang daun sejajar)
• Straight (tulang daun mengarah horizontal)
• Intra marginal vein (urat daun bersambung di tepi daun)
• Pinnately vein (memiliki satu tulang daun yang besar yang
mengeluarkan cabang-cabang yang kecil)
• Palmate (menjari)
 Keadaan permukaan daun (surface)
• Glabrous (biasa-biasa saja)
• Tomentose (berbulu)
• Scurfy (permukaan ditutupi sisik kecil yang tindih-menindih)

15
No. Jenis Shape Base Apex Margin Venation Surface
1 Bambussa sp. Linear Rounded acuminate Entire Parallel Tomentose
2 Hibiscus rosa-sinensis Ovate Cuneate acute Serrate Palmate Glabrous
3 Artocarpus communis Obovate Cuneate acuminate Parted Pinnate Tomentose
Intramarginal
4 Syzygium aquea Elliptic Cordate acute Entire Glabrous
vein
5 Artocarpus heterophylla Oval Cuneate acuminate Entire Arcuate Glabrous
6 Durio zibethinus Elliptic Cuneate Aristate Entire Arcuate Scurfy
7 Citrus sp. Oval Attenuate Retuse Crenate Arcuate Glabrous
8 Gmelina arborea Deltoid Truncate acuminate Entire Pinnate Tomentose
9 Hibiscus tiliaceus Cordate Cordate acuminate Crenate Palmate Glabrous
10 Jatropha curcas Cordate Cordate acuminate Lobed Palmate Glabrous
11 Bauhinia purpurea Reniform Cordate Emarginate Entire Palmate Glabrous
12 Alstonia scholaris oblasiolet Attenuate acute Entire Straight Glabrous
13 Mimusops elengi Oblong attunuate acuminate sinuate Pinnate Glabrous
14 Polyalthia longifolia Lanceolate Rounded acuminate undelate Pinnate Glabrous
15 Swietinia mahagoni oblong Oblique acuminate Entire Pinnate Glabrous

6. Membiarkan mahasiswa mengidentifikasi sendiri spesimen Daun II terkait


materi yang telah disampaikan. Disamping itu, Mahasiswa diberikan buku
petunjuk mengenai gambar morfologi tumbuhan.
7. Menggambar bagian-bagian daun secara utuh. Ada dua gambar yaitu gambar
wajib (Hibiscus rosa-sinensis) dan gambar pilihan (pilihan diatur oleh asisten
dan tiap praktikan menggambar spesimen pilihan yang berbeda-beda).

Nama spesimen Keterangan:

Deskripsi:

Gambar
spesimen

Shape Base Apex Margin Venation Klasifikasi:

Gambar 3.1 Format Gambar

8. Memberikan kuis kepada setiap praktikan, soal kuis biasanya terkait dengan
gambar wajib dan gambar pilihan.

16
BAHAN AJAR IV: BUNGA I
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI

Mata Kuliah : Praktikum Dendrologi


Kode Mata Kuliah / SKS : /1
Semester : 3
Program Studi : Ilmu Kehutanan
Mata Kuliah Prasyarat : Biologi, Ekologi Umum
Dosen Penanggung
: Prof. Dr. Ir. Ngakan Putu Oka, MSc
Jawab
Tim Dosen Dr. Risma Illa Maulany, S. Hut, M.NatResSt
: Nasri, S.Hut., M.Hut
A. Siady Hamzah
 Mampu secara praktis mengidentifikasi tumbuhan
hutan sampai tingkat family melalui karakteristik
Sasaran morfologisnya
Belajar/Learning :  Mampu menggunakan buku kunci determinasi
outcome  Mampu mengambil sampel/spesimen tumbuhan
secara benar di lapangan
 Mampu membuat herbarium tumbuhan hutan
Dendrologi didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang pohon atau ilmu yang
mempelajari tentang taksonomi tumbuhan berkayu
Deskripsi Mata Kuliah : termasuk pohon, perdu dan liana. Sementara itu, MK.
Praktikum Dendrologi mengarah kepada perkenalan
mengenai morfologi tumbuhan berkayu tersebut secara
langsung.

17
1. Pendahuluan
Sebelum praktikum dimulai akan dilakukan pretest atau respon guna
mengetahui adakah pemahaman praktikan mengenai praktikum Bunga I. Soal
respon biasanya diambil dari soal Tugas Pendahuluan.
2. Sasaran Belajar Praktikum Bungan I
Mahasiswa mampu mengetahui, menjelaskan, dan membedakan:
 Pengertian Bunga
 Klasifikasi Bunga
 Bagan Organisasi Bunga
 Bagian-bagian Bunga Secara Umum
 Istilah-istilah Morfologi Bunga
3. Prosedur dan Mekanisme Praktik
 Spesimen

Spesimen dari praktikum Bunga I yaitu sebagai berikut:


1. Ixora grandiflora
2. Hibiscus rosasinensis
3. Erythrina cristagalli
4. Lagerstroemia speciosa
5. Caesalpinia pulcherrima
6. Spathodea campanulata
7. Bougainvillea sp.
8. Plumeria acuminata
 Tahap Kegiatan Praktikum
1. Menyiapkan spesimen bunga tumbuhan yang lengkap dengan bagian-
bagiannya.
2. Menumpulkan TP sebagai syarat masuk praktikum
3. Menyiapkan alat – alat yang digunakan dalam praktikum
4. Absensi sebelum praktikum dimulai
5. Memberikan materi terkait dengan sasaran belajar praktikum.

18
 Pengertian Bunga
Bunga merupakan sistem percabangan suatu batang tumbuhan
yang terdiri dari bagian yang bersifat steril dan fertil
 Klasifikasi Bunga

 Berdasarkan jumlah  Berdasarkan Letak


bunga : tumbuh bunga :
- Planta uniflora - Flos lateralis/axilaris,
bunga yang tumbuh
tumbuhan yang hanya
pada ketiak daun
menghasilkan satu
bunga, mis : bunga - Flos terminalis, bunga
coklat (Zephyranthus yang tumbuh pada
rosea) ujung batang
- Planta multiflora - Cauliflorous, bunga
yang tumbuh di batang
tumbuhan yang
menghasilkan banyak - Ramiflorous, bunga
bunga atau berbunga yang tumbuh di cabang
banyak, mis : Kamboja
(Plumeria acuminata)

 Bagan Organisasi Bunga


Pembagian bunga lengkap (Complete Flower) dan tidak lengkap
(Incomplete Flower).
 Bagian-bagian Bunga Secara Umum

19
Pembagian Bunga
Klasifikasi Bunga Berdasarkan
Berdasarkan
No. Jenis Letak Keberadaan
Bagian yang
Jumlah Bunga Tumbuh Stamen dan
dimiliki
Bunga Pistil
1 Ixora grandiflora Planta multiflora Flos terminalis Complete flower Perfect flower
Flos
2 Hibiscus rosasinensis Planta uniflora Complete flower Perfect flower
lateralis/axilaris
3 Erythrina cristagalli Planta multiflora Flos terminalis Complete flower Perfect flower
4 Lagerstroemia speciosa Planta multiflora Flos terminalis Complete flower Perfect flower
5 Caesalpinia pulcherrima Planta multiflora Flos terminalis Complete flower Perfect flower
6 Spathodea campanulata Planta multiflora Flos terminalis Complete flower Perfect flower
7 Bougainvillea sp. Planta multiflora Flos terminalis Complete flower Perfect flower
8 Plumeria acuminata Planta multiflora Flos terminalis Complete flower Perfect flower

 Pembagian Bunga (berdasarkan: corolla)


• Berdasarkan kondisinya
• Berdasarkan simetrinya
• Berdasarkan pelekatan dengan organ lain
• Berdasarkan susunan petal/sepal
 Pembagian Bunga (berdasarkan: stamen)
• Berdasarkan perlekatan anther pada filament
• Berdasarkan berkasnya
• Berdasarkan panjang/pendek stamen
• Berdasarkan kedudukan stamen dari organ lain
 Pembagian Bunga (berdasarkan: pistil)
• Berdasarkan letak ovary terhadap receptacle
• Berdasarkan kedudukan ovary terhadap perianth

20
Pembagian Corolla Berdasarkan
No. Jenis Perlekatannya
Susunan
Kondisinya Simetrinya dengan organ
sepal/petal
lain
Sympetalous
1 Ixora grandiflora Actinomorphic Adnate Valvate
(Salverform)
Sympetalous
2 Hibiscus rosasinensis Actinomorphic Connate Imbricate
(Funnelform)
3 Erythrina cristagalli Polypetalous Zygomorphic Free Imbricate
4 Lagerstroemia speciosa Polypetalous Actinomorphic Distinct Valvate
5 Caesalpinia pulcherrima Polypetalous Actinomorphic Distinct Valvate
Sympetalous
6 Spathodea campanulata Zygomorphic Adnate Valvate
(Campanulate)
7 Bougainvillea sp. Apetalous Actinomorphic Adnate Valvate
Sympetalous
8 Plumeria acuminata Actinomorphic Connate Imbricate
(Rotate)

Pembagian Stamen Berdasarkan


Berkas yang
No. Jenis Perlekatan Panjang Kedudukan
merupakan
anther pada pendeknya stamen dari
perlekatan
filament stamen organ lain
stamen
1 Ixora grandiflora - Excerted
2 Hibiscus rosasinensis Dorsifixed Monodelphous Excerted
3 Erythrina cristagalli Versatile Diadelphous Excerted
4 Lagerstroemia speciosa Versatile Polydelphous Excerted
5 Caesalpinia pulcherrima Versatile Polydelphous Excerted
6 Spathodea campanulata Basifixed Dydinamous Included
7 Bougainvillea sp. Included
8 Plumeria acuminata Included

Pembagian Stamen Pembagian pistil berdasarkan


No. Jenis berdasarkan Letak ovary Kedudukan ovary
arah kepala anther terhadap receptacle terhadap periant
1 Ixora grandiflora Latrose Ovary Hemi-inferior Perygenous flower
2 Hibiscus rosasinensis Extrose Ovary Superior Hypogenous flower
3 Erythrina cristagalli Introse Ovary Superior Hypogenous flower
4 Lagerstroemia speciosa Latrose Ovary Hemi-inferior Perygenous flower
5 Caesalpinia pulcherrima Extrose Ovary Superior Hypogenous flower
6 Spathodea campanulata Extrose Ovary Superior Hypogenous flower
7 Bougainvillea sp. Ovary Superior Hypogenous flower
8 Plumeria acuminata Ovary Superior Hypogenous flower

Istilah-istilah Morfologi Bunga

- Androphore adalah organ pendukung stamen pada spesimen Hibiscus


rosasinensis

21
- Gynophore adalah organ pendukung pistil
- Androgynophore adalah organ pendukung stamen dan pistil
- Galea adalah bagian dari periant (petal atau sepal) yang berbentuk seperti
helm dan berbeda dari petal atau sepal lainnya. Contohnya pada spesimen
Caesalpinia pulcherrima dimana salah satu bagian sepalnya berbentuk
seperti helm.
- Banner (Vexilum), Keel (Carina) dan Wing (Ala) adalah bagian-
bagian corolla/petal dari spesimen Erythrina cristagalli
- Bud/Gemma adalah bunga yang belum mekar (kuncup bunga)
- Alternipetalous stamens adalah stamen berseling dengan petal pada
spesimen Ixora grandiflora
- Rachis adalah jarak antar pedicel pada bunga planta multiflora
- Epicalyx adalah calyx tambahan pada spesimen Hibiscus rosasinensis

6. Membiarkan mahasiswa mengidentifikasi sendiri spesimen Bunga I terkait


materi yang telah disampaikan.
7. Menggambar bagian-bagian bunga secara utuh. Ada dua gambar yaitu gambar
wajib (Hibiscus rosa-sinensis) dan gambar pilihan (pilihan diatur oleh asisten
dan tiap praktikan menggambar spesimen pilihan yang berbeda-beda).
Nama Spesiemen Keterangan:
Gambar
spesimen
utuh
Deskripsi:

Gambar
spesimen Klasifikasi:
setelah
dibelah

Gambar 4.1. Format gambar Bunga I

8. Memberikan kuis kepada setiap praktikan, soal kuis biasanya terkait dengan
gambar wajib dan gambar pilihan.

22
BAHAN AJAR V: BUNGA II
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI

Mata Kuliah : Praktikum Dendrologi


Kode Mata Kuliah / SKS : /1
Semester : 3
Program Studi : Ilmu Kehutanan
Mata Kuliah Prasyarat : Biologi, Ekologi Umum
Dosen Penanggung
: Prof. Dr. Ir. Ngakan Putu Oka, MSc
Jawab
Tim Dosen Dr. Risma Illa Maulany, S. Hut, M.NatResSt
: Nasri, S.Hut., M.Hut
A. Siady Hamzah
 Mampu secara praktis mengidentifikasi tumbuhan
hutan sampai tingkat family melalui karakteristik
Sasaran morfologisnya
Belajar/Learning :  Mampu menggunakan buku kunci determinasi
outcome  Mampu mengambil sampel/spesimen tumbuhan
secara benar di lapangan
 Mampu membuat herbarium tumbuhan hutan
Dendrologi didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang pohon atau ilmu yang
mempelajari tentang taksonomi tumbuhan berkayu
Deskripsi Mata Kuliah : termasuk pohon, perdu dan liana. Sementara itu, MK.
Praktikum Dendrologi mengarah kepada perkenalan
mengenai morfologi tumbuhan berkayu tersebut secara
langsung.

23
1. Pendahuluan
Sebelum praktikum dimulai akan dilakukan pretest atau respon guna
mengetahui adakah pemahaman praktikan mengenai praktikum Bunga II. Soal
respon biasanya diambil dari soal Tugas Pendahuluan serta materi terkait
lainnya serta mengulang kembali materi yang disampaikan saat praktikum
Bunga I.
2. Sasaran Belajar Praktikum Bunga II
Mahasiswa mampu mengetahui, menjelaskan, dan membedakan:
 Pembagian bunga majemuk (Inflorescens)
 Bunga majemuk terbatas
 Bunga majemuk tidak terbatas
3. Prosedur dan Mekanisme Praktik
 Spesimen

Spesimen dari praktikum Bunga II yaitu sebagai berikut:


1. Averrhoa bilimbi
2. Mimosa pudica
3. Mangifera indica
4. Tectona grandis
5. Ixora grandiflora
6. Caesalpinia pulcerrima
7. Samanea saman
8. Tridax procumben
 Tahap Kegiatan Praktikum
1. Menyiapkan spesimen bunga tumbuhan yang lengkap dengan bagian-
bagiannya.
2. Mengumpulkan TP sebagai syarat masuk praktikum.
3. Menyiapkan alat – alat yang digunakan dalam praktikum.
4. Absensi sebelum praktukum dimulai.
5. Memberikan materi terkait dengan sasaran belajar praktikum.
 Pembagian bunga majemuk (Inflorescens)
Merupakan rangkaian beberapa bunga yang membentuk suatu
susunan atau rangkaian yang beraneka ragam.
 Bunga majemuk terbatas

24
Merupakan bunga yang susunannya bunga tua berada di ujung
atau di tengah. Yang selanjutnya terdapat beberapa type
susunannya.
 Bunga majemuk tidak terbatas
Merupakan bunga yang susunannya bunga tua berada di pangkal
atau di luar. Yang selanjutnya terdapat beberapa type susunannya.

No. Spesimen Determinate Indeterminate


(Type) (Type)
1 Averrhoa bilimbi Cyme
2 Mimosa pudica Capitate
3 Mangifera indica Panicle
4 Tectona grandis Thyrse
5 Ixora grandiflora Compound Corymb
6 Caesalpinia pulcerrima Raceme
7 Samanea saman Umbel
8 Tridax procumben Head

6. Membiarkan mahasiswa mengidentifikasi sendiri spesimen Bunga II


terkait materi yang telah disampaikan.
7. Menggambar bagian-bagian bunga secara utuh. Ada dua gambar yaitu
gambar wajib (Tridax procumben) dan gambar pilihan (pilihan diatur oleh
asisten dan tiap praktikan menggambar spesimen pilihan yang berbeda-
beda).

Nama Spesimen Keterangan:

Deskripsi:
Gambar
spesimen

Klasifikasi:

Gambar 5.1. Format gambar Bunga II


8. Memberikan kuis kepada setiap praktikan, soal kuis biasanya terkait
dengan gambar wajib dan gambar pilihan.

25
BAHAN AJAR VI: BUAH
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI

Mata Kuliah : Praktikum Dendrologi


Kode Mata Kuliah / SKS : /1
Semester : 3
Program Studi : Ilmu Kehutanan
Mata Kuliah Prasyarat : Biologi, Ekologi Umum
Dosen Penanggung
: Prof. Dr. Ir. Ngakan Putu Oka, MSc
Jawab
Tim Dosen Dr. Risma Illa Maulany, S. Hut, M.NatResSt
: Nasri, S.Hut., M.Hut
A. Siady Hamzah
 Mampu secara praktis mengidentifikasi tumbuhan
hutan sampai tingkat family melalui karakteristik
Sasaran morfologisnya
Belajar/Learning :  Mampu menggunakan buku kunci determinasi
outcome  Mampu mengambil sampel/spesimen tumbuhan
secara benar di lapangan
 Mampu membuat herbarium tumbuhan hutan
Dendrologi didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang pohon atau ilmu yang
mempelajari tentang taksonomi tumbuhan berkayu
Deskripsi Mata Kuliah : termasuk pohon, perdu dan liana. Sementara itu, MK.
Praktikum Dendrologi mengarah kepada perkenalan
mengenai morfologi tumbuhan berkayu tersebut secara
langsung.

26
1. Pendahuluan
Sebelum praktikum dimulai akan dilakukan pretest atau respon guna
mengetahui adakah pemahaman praktikan mengenai praktikum Buah. Soal
respon biasanya diambil dari soal Tugas Pendahuluan.
2. Sasaran Belajar Praktikum Buah
Mahasiswa mampu mengetahui, menjelaskan, dan membedakan:
 Pengertian buah
 Pembagian buah
 Istilah penting dalam mempelajari buah
3. Prosedur dan Mekanisme Praktik
 Spesimen
Spesimen dari praktikum Buah yaitu sebagai berikut:
1. Mangifera indica
2. Pyrus mallus
3. Cucumis sativus
4. Citrus sp.
5. Pterocarpus indicus
6. Jatropa curcas
7. Bauhinia purpurea
8. Solanum lycopersicum
9. Annona squamosa
 Tahap Kegiatan Praktikum
1. Menyiapkan spesimen buah.
2. Mengumpulkan TP sebagai syarat masuk praktikum
3. Menyiapkan alat-alat sebelum melakukan praktikum.
4. Absensi sebelum praktikum dimulai.
5. Memberikan materi terkait dengan sasaran belajar praktikum.
a. Buah terbagi menjadi buah tunggal dan buah majemuk.
b. Buah tunggal adalah buah yang berasal dari bunga yang hanya
memiliki 1 ovary.
c. Buah majemuk adalah buah yang berasal dari bunga yang memiliki
lebih dari 1 ovary.

27
d. Masing-masing buah tunggal dan buah majemuk terbagi menjadi
buah tunggal semu dan buah tunggal asli serta buah majemuk
semu dan buah majemuk asli.
e. Buah semu adalah buah yang bukan terbentuk dari bakal buah, tapi
berasal bagian lain dari bunga yang kemudian menjadi bagian utama,
dimana buah yang sesungguhnya tidak menonjol.
f. Buah asli atau buah sejati adalah buah yang benar-benar berasal dari
pistil yang masak dan merupakan bagian utama yang menonjol.
g. Contoh dari buah tunggal semu adalah Anacardium occidentale
dimana buah yang sesungguhnya tidak menonjol (yang sering disebut
kacang mente) sementara yang sering disebut buahnya adalah bagian
peduncle yang membesar.
h. Contoh dari buah tunggal asli pada spesimen Mangifera indica,
Pyrus mallus, Pterocarpus indicus, Jatropha curcas, Bauhinia purpurea,
Cucumis sativus, Citrus sp. dan Solanum lycopersicum.
i. Contoh dari buah majemuk semu pada spesimen adalah Annona
squamosa dimana receptaclenya tidak berdaging dan mendukung
banyak pistil. Contoh lain dari buah majemuk semu adalah Artocarpus
heterophylla, Ananas comusus, Ficus sp. dan Annona muricata.
j. Contoh dari buah majemuk asli adalah Cananga odorata dan
Lantana camara.
k. Buah tunggal terbagi lagi menjadi buah tunggal kering (dry) dan
buah tunggal berdaging (fleshy).
Buah Tunggal
Kering
Kering Buah
No Spesimen (dry), Berdaging
Asli (dry), Biji Majemuk
Biji (fleshy)
Tunggal
Banyak
1 Mangifera indica  - - Drupe -
2 Pyrus mallus  - - Pome -
3 Cucumis sativus  - - Pepo -
4 Citrus sp.  - - Hespiridium -
5 Pterocarpus indicus  Samara - - -
6 Jatropa curcas  - Reghna - -
Bauhinia purpurea  Buah -
7 - kotak -
(Legume)
Solanum  Berry -
8 - -
lycopersicum
9 Annona squamosa - - Agregate

28
Istilah penting dalam mempelajari buah

- Pericarp adalah dinding yang masak dari ovary yang matang di dalam
buah. Terkadang terdiri dari 3 lapisan yang dapat dibedakan sebagai
berikut: Exocarp (bagian terluar), Mesocarp (bagian tengah),
Endocarp (bagian dalam).
- Fleshy adalah berarti buah yang pada saat matang berdaging dan
memiliki kandungan air
- Dry adalah berarti buah yang pada saat matang kering. Sebagai
contoh pada tumbuhan legum, kantung biji biasanya berdaging dan
dapat dimakan, tetapi pada saat matang menjadi kering.
- Dehiscent adalah buah yang membuka secara alami untuk
melepaskan biji-biji.
- Indehiscent adalah buah yang tidak terbuka secara alami untuk
melepaskan biji-bijinya. Buah berdaging umumnya selalu indehiscent.
- Suture adalah garis pecah buah pada jenis-jenis buah dehiscent.
- Septum adalah sekat pemisah antara ruang di dalam ovary atau
buah.
- Locule adalah satu ruangan yang berada dalam sebuah ovary atau
buah.
- Carpel adalah salah satu bagian dari ovary yang membentuk jaringan
yang menebal. Carpel juga biasa disebut dengan selaput yang
membungkus locule.
6. Setiap spesimen buah masing-masing dibelah secara vertikal dan
horizontal.
7. Membiarkan mahasiswa mengidentifikasi sendiri spesimen Buah terkait
materi yang telah disampaikan.
8. Menggambar bagian-bagian buah secara utuh. Ada dua gambar yaitu
gambar wajib (Pyrus malus) dan gambar pilihan (pilihan diatur oleh
asisten dan tiap praktikan menggambar spesimen pilihan yang berbeda-
beda).

29
Nama specimen Keterangan:

Gambar
spesimen
dibelah secara
vertikal
Deskripsi:

Gambar
Klasifikasi:
spesimen
dibelah secara
horizontal

Gambar 6.1 Format Gambar Buah

9. Memberikan kuis kepada setiap praktikan, soal kuis biasanya terkait


dengan gambar wajib dan gambar pilihan.

30
BAHAN AJAR VII: THONNER’S KEY I
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI

Mata Kuliah : Praktikum Dendrologi


Kode Mata Kuliah / SKS : /1
Semester : 3
Program Studi : Ilmu Kehutanan
Mata Kuliah Prasyarat : Biologi, Ekologi Umum
Dosen Penanggung
: Prof. Dr. Ir. Ngakan Putu Oka, MSc
Jawab
Tim Dosen Dr. Risma Illa Maulany, S. Hut, M.NatResSt
: Nasri, S.Hut., M.Hut
A. Siady Hamzah
 Mampu secara praktis mengidentifikasi tumbuhan
hutan sampai tingkat family melalui karakteristik
Sasaran morfologisnya
Belajar/Learning :  Mampu menggunakan buku kunci determinasi
outcome  Mampu mengambil sampel/spesimen tumbuhan
secara benar di lapangan
 Mampu membuat herbarium tumbuhan hutan
Dendrologi didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang pohon atau ilmu yang
mempelajari tentang taksonomi tumbuhan berkayu
Deskripsi Mata Kuliah : termasuk pohon, perdu dan liana. Sementara itu, MK.
Praktikum Dendrologi mengarah kepada perkenalan
mengenai morfologi tumbuhan berkayu tersebut secara
langsung.

31
1. Pendahuluan
Setelah mengikuti praktikum Daun I, Daun II, Bunga I, Bunga II, dan Buah.
Praktikan diharapkan telah mampu mengidentifikasi sendiri morfologi bagian-
bagian tumbuhan tersebut yang kemudian menjadi dasar praktikan dapat
menentukan/menemukan nama familynya. Oleh karena itu, sebelum memulai
praktikum dilakukan respon yang soalnya biasanya diambil dari soal Tugas
Pendahuluan.
2. Sasaran Belajar Praktikum Thonner’s kay I
Setelah melakukan praktikum Thonner’s Key, mahasiswa/i mengetahui dan
mampu mengidentifikasi tumbuhan sampai pada tingkatan family.
3. Prosedur dan Mekanisme Praktik
 Spesimen

Spesimen dari tonner’s key I yaitu sebagai berikut:


1. Hibiscus rosa-sinensis
2. Lagerstroemia speciosa
3. Spathodea campanulata
4. Erythrina crista-galli
5. Samanea saman
6. Caesalpinia pulcherrima
 Tahap Kegiatan Praktikum

1. Menyiapkan spesimen yang lengkap dengan bagian-bagiannya (daun,


bunga dan buah). Satu spesimen berlaku untuk 2 kelompok.
2. Mengidentifikasi spesimen tumbuhan dan menuliskan urutan kunci
determinasi spesimen yang dipraktikkan berdasarkan buku Thonner’s
Key.
3. Pada praktikum thonner’s key I, praktikan dibimbing oleh asisten dalam
mengindentifikasi spesimen tumbuhan sampai ke tingkat family.

32
Urutan kunci determinasi: Nama spesimen
1 – 16 – dst.  family

Deskripsi:
1. ..........
16. ..........
dst.

Klasifikasi:

Gambar 7.1 Format Gambar Tonner’s Key

33
BAHAN AJAR VIII: THONNER’S KEY II
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI

Mata Kuliah : Praktikum Dendrologi


Kode Mata Kuliah / SKS : /1
Semester : 3
Program Studi : Ilmu Kehutanan
Mata Kuliah Prasyarat : Biologi, Ekologi Umum
Dosen Penanggung
: Prof. Dr. Ir. Ngakan Putu Oka, MSc
Jawab
Tim Dosen Dr. Risma Illa Maulany, S. Hut, M.NatResSt
: Nasri, S.Hut., M.Hut
A. Siady Hamzah
 Mampu secara praktis mengidentifikasi tumbuhan
hutan sampai tingkat family melalui karakteristik
Sasaran morfologisnya
Belajar/Learning :  Mampu menggunakan buku kunci determinasi
outcome  Mampu mengambil sampel/spesimen tumbuhan
secara benar di lapangan
 Mampu membuat herbarium tumbuhan hutan
Dendrologi didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang pohon atau ilmu yang
mempelajari tentang taksonomi tumbuhan berkayu
Deskripsi Mata Kuliah : termasuk pohon, perdu dan liana. Sementara itu, MK.
Praktikum Dendrologi mengarah kepada perkenalan
mengenai morfologi tumbuhan berkayu tersebut secara
langsung.

34
1. Pendahuluan
Setelah mengikuti praktikum Thonner’s Key I diharapkan praktikan telah
memahami cara menggunakan buku Thonner’s Key dan bisa menemukan
sampai tingkat family. Selanjutnya, sebelum memulai praktikum dilakukan
respon yang soalnya biasanya diambil dari soal Tugas Pendahuluan.
2. Sasaran Belajar Praktikum Thonner’s key II
Setelah melakukan praktikum Thonner’s Key, mahasiswa/i mengetahui dan
mampu mengidentifikasi tumbuhan sampai pada tingkatan family.
3. Prosedur dan Mekanisme Praktik
 Spesimen

Spesimen dari tonner’s key II yaitu sebagai berikut:


1. Hibiscus rosa-sinensis
2. Lagerstroemia speciosa
3. Spathodea campanulata
4. Erythrina crista-galli
5. Samanea saman
6. Caesalpinia pulcherrima
 Tahap Kegiatan Praktikum
1. Menyiapkan spesimen yang lengkap dengan bagian-bagiannya (daun,
bunga dan buah). Semua spesimen kecuali spesimen yang dibawa pada
saat praktikum Thonner’s Key I, berlaku untuk semua kelompok
2. Mengidentifikasi spesimen tumbuhan dan menuliskan urutan kunci
determinasi spesimen yang dipraktikkan berdasarkan buku Thonner’s
Key.
3. Pada praktikum Thonner’s Key II, praktikan mengindentifikasi spesimen
tumbuhan sampai ke tingkat family secara mandiri.
Urutan kunci determinasi: Nama spesimen
1 – 16 – dst.  family

Deskripsi:

Klasifikasi:

Gambar 8.1. Format Gambar Tonner’s Key

35
1. Hibiscus rosa-sinensis
1 -16 – 158 – 159 – 1572 – 1573 – 1574 – 1654 – 1680 – 1859 – 1878 – 1888 –
1889 – 1890 – (Malvaceae)
2. Lagerstroemia speciosa
1 -16 – 158 – 159 – 160 – 548 – 1149 – 1150 – 1312 – 1313 – 1314 – 1336 – 1340 –
1351 – 1352 – 1353 – 1357 – 1359 – 1360 – (Lythraceae)
3. Spathodea campanulata
1 – 16 – 158 – 159 – 1572 – 1573 – 1896 – 1897 – 1898 – 1904 – 1911 – 1912 –
1914 – 1915 – 1916 – (Bignoniaceae)
4. Erythrina crista-galli
1 – 16 – 158 – 159 – 160 – 548 – 549 – 550 – 551 – 552 – 553 – 571 – 590 – 598 –
601 – 602 – Leguminosae (Fabaceae)
5. Samanea saman
1 – 16 – 158 – 159 – 1573 – 1574 – 1575 – 1576 – 1577 – 1610 – 1612 – 1634 –
1635 – 1636 – 1638 - Leguminosae (Fabaceae)
6. Caesalpinia pulcherrima
1 – 16 – 158 – 159 – 160 – 548 – 549 – 550 – 551 – 552 – 553 – 571 – 590 – 598 –
601 – 602 - Leguminosae (Fabaceae)

36
BAHAN AJAR IX: HERBARIUM
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI

Mata Kuliah : Praktikum Dendrologi


Kode Mata Kuliah / SKS : /1
Semester : 3
Program Studi : Ilmu Kehutanan
Mata Kuliah Prasyarat : Biologi, Ekologi Umum
Dosen Penanggung
: Prof. Dr. Ir. Ngakan Putu Oka, MSc
Jawab
Tim Dosen Dr. Risma Illa Maulany, S. Hut, M.NatResSt
: Nasri, S.Hut., M.Hut
A. Siady Hamzah
 Mampu secara praktis mengidentifikasi tumbuhan
hutan sampai tingkat family melalui karakteristik
Sasaran morfologisnya
Belajar/Learning :  Mampu menggunakan buku kunci determinasi
outcome  Mampu mengambil sampel/spesimen tumbuhan
secara benar di lapangan
 Mampu membuat herbarium tumbuhan hutan
Dendrologi didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang pohon atau ilmu yang
mempelajari tentang taksonomi tumbuhan berkayu
Deskripsi Mata Kuliah : termasuk pohon, perdu dan liana. Sementara itu, MK.
Praktikum Dendrologi mengarah kepada perkenalan
mengenai morfologi tumbuhan berkayu tersebut secara
langsung.

37
1. Pendahuluan
Setelah sampel spesimen telah didapatkan. Diperiksa kelengkapan dan benar
atau tidaknya spesimen yang sudah dipilih.
2. Sasaran Belajar Praktikum Herbarium
Mahasiswa mampu mengetahui, menjelaskan, dan membuat herbarium.
3. Prosedur dan Mekanisme Praktik
 Spesimen : sesuai pilihan praktikum
 Tahap Kegiatan
1. Menyiapkan seluruh bagian tumbuhan yang telah diambil sebagai
sampel spesimen.
2. Memberikan materi sesuai sasaran praktikum.
 Herbarium adalah kegiatan mengoleksi spesimen tumbuhan.
 Ukuran:
• Harus dapat dipres di antara kertas Koran standar 2 kali (ukuran
A3).
• Bagian yang lebih dapat dilipat ke dalam.
• Buah yang berukuran besar diawetkan terpisah (basah) diberi
kode sama.
• Lipatan daun bolak balik bagian (atas) dan (bawah)
• Kalau bias percabangan terlihat (monopodial/simpodial)
• Memotong daun di atas petiole
 Pengeringan Langsung
• Spesimen diambil dari pohon dinomori dan dikumpul dalam
kantong plastik.
• Di camp, dipres kemudian dikeringkan.
 Pengeringan Tidak Langsung
• Spesimen diambil, dimasukkan dalam Koran, kemudian
dimasukkan dalam kantong plastik, disiram alkohol, ditutup rapat
(boleh dilakban sisi-sisinya) dan didiamkan ± 15 menit
• Spesimen diganti korannya kemudian dipres dan dikeringkan.

3. Memberikan kesempatan kepada praktikan untuk membuat sendiri


herbariumnya secara perkelompok.

38
39
BAHAN AJAR X: MARKET PLACE
MK. PRAKTIKUM DENDROLOGI

Mata Kuliah : Praktikum Dendrologi


Kode Mata Kuliah / SKS : /1
Semester : 3
Program Studi : Ilmu Kehutanan
Mata Kuliah Prasyarat : Biologi, Ekologi Umum
Dosen Penanggung
: Prof. Dr. Ir. Ngakan Putu Oka, MSc
Jawab
Tim Dosen Dr. Risma Illa Maulany, S. Hut, M.NatResSt
: Nasri, S.Hut., M.Hut
A. Siady Hamzah
 Mampu secara praktis mengidentifikasi tumbuhan
hutan sampai tingkat family melalui karakteristik
Sasaran morfologisnya
Belajar/Learning :  Mampu menggunakan buku kunci determinasi
outcome  Mampu mengambil sampel/spesimen tumbuhan
secara benar di lapangan
 Mampu membuat herbarium tumbuhan hutan
Dendrologi didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang pohon atau ilmu yang
mempelajari tentang taksonomi tumbuhan berkayu
Deskripsi Mata Kuliah : termasuk pohon, perdu dan liana. Sementara itu, MK.
Praktikum Dendrologi mengarah kepada perkenalan
mengenai morfologi tumbuhan berkayu tersebut secara
langsung.

40
1. Pendahuluan
Setelah mengikuti membuat herbarium, selanjutnya hasil spesimen yang telah
diherbariumkan dibuatkan dalam bentuk market place.
2. Sasaran Belajar Praktikum X
Mahasiswa mampu mengetahui, menjelaskan, dan membuat Market Place.
3. Prosedur dan Mekanisme Praktik
 Tujuan : untuk memudahkan investigator memahami hasil herbarium maka
dibuatkan dalam bentuk yang menarik dan kaya informasi yaitu Market
Place.
 Informasi yang harus ada dalam Market Place
• Klasifikasi
• Keterangan
• Deskripsi bagian (misal. Daun, Bunga, Buah)
• Nama lokal
• Lokasi
• Habitat (tanah, kemiringan, altitude, tipe vegetasi)
• Habitus (DBH, tinggi, arsitektur tajuk)
• Ekologi
• Pemanfaatan lokal

41

Anda mungkin juga menyukai