Oleh:
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
i
HALAMAN PENGESAHAN
Kelompok : 8 (Delapan)
Kelas : KHT B
Jurusan : Kehutanan
Fakultas : Kehutanan
Universitas : Tadulako
Mengetahui :
Mengetahui :
Dosen Penanggung Jawab Praktik Pengenalan Hutan
Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako
Dr. Ir.Zulkaidah,S.P.MP
Nip. 197810142003122
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
berkat-Nyalah sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik dikehidupan dunia dan kehidupan akhirat sehinggga harapan yang
ingin kita capai menjadi lebih mudah dan bermamfaat.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang banyak
berperan dalam membantu penyusunan laporan ini, yaitu kepada bapak dosen
pembimbing yang telah banyak memberikan masukan-masukan baik dalam teori
maupun pelaksanaan praktikum, sehingga penyusunan laporan berlangsung serta
penulis dapat menyelesaikan laporan lengakap praktikum ini yang berjudul
“Laporan Lengkap Praktik Pengenalan Hutan ” ini dapat tersusun sesuai
dengan yang kita kehendaki. Maksud dari penyusunan laporan ini adalah sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Pratik Pengenalan Hutan.
Dalam penyusunan laporan ini, saya sebagai penyusun menyadari akan
kesalahan-kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam laporan ini, oleh karena
itu saran dan kriktik yang sifatnya membangun dan dapat saya jadikan sebagai
masukan untuk perbaikan selanjutnya sangat saya harapkan.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
SAMPUL ..................................................................................................................i
DAFTAR TABEL................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
iv
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil…………………………………………………………………………..9
4.2 Pembahasan…………………………………………………...…………..…14
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………….….18
5.2 Saran…………………………………………………………………………19
DAFTAR PUSTAKA
TALLY SHEET PENGUKURAN
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
2 Gambar 2 Klinometer..............................................................................15
vi
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Dan Kegunaan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.3 Populasi dan Sampel
Salah satu bagian dalam desain penelitian adalah menentukan
populasi dan sampel penelitian.Dewasa ini, kegiatan penelitian banyak
dilakukan dengan penarikan sampel, karena metode penarikan sampel lebih
praktis, biayanya lebih hemat, serta memerlukan waktu dan tenaga yang lebih
sedikit dibandingkan dengan metode sensus.Pengambilan sebagian dari
keseluruhan objek, dan atas hasil penelitian suatu keputusan atau kesimpulan
mengenai keseluruhan objek populasi dibuat, disebut sebagai metode
penarikan sampel (sampling). Penelitian yang memakai sampel untuk
meneliti atau menyelidiki karakteristik objek penelitian, dilakukan dengan
beberapa alasan antara lain: objek yang diteliti sifatnya mudah rusak, objek
yang diteliti bersifat homogen, tidak mungkin meneliti secara fisik seluruh
objek dalam populasi, untuk menghemat biaya, untuk menghemat waktu dan
tenaga, serta keakuratan hasil sampling (Simon H.2007)
Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang
dilakukan mengambil sampel sebagai subjek penelitian. Akan tetapi jika
sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok
digunakan istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental.
Dalam survai, sumber data lazim disebut responden dan dalam penelitian
kualitatif disebut informan atau subjek tergantung pada cara pengambilan
datanya. Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian
perlu diberikan agar besarnya sampel dan cara pengambilannya dapat
ditentukan secara tepat. Tujuannya adalah agar sampel yang dipilih benar-
benar representatif, dalam arti dapat mencerminkan keadaan populasinya
secara cermat.Kerepresentatifan sampel merupakan kriteria terpenting dalam
pemilihan sampel dalam kaitannya dengan maksud menggeneralisasikan
hasil-hasil penelitian sampel terhadap populasinya (Simon H.2007)
5
2.4 Diameter Dan Tinggi Pohon
Pendugaan suatu komunitas salah satunya dilakukan dengan melakukan
pengukuran pada tinggi pohon dari komunitas yang akan diketahui tersebut.
Tinggi pohon merupakan dimensi pohon yang sangat penting dalam pendugaan
potensi pohon dan tegakan. Data tinggi bukan hanya diperlukan untuk
menghitung nilai luas bidang dasar suatu tegakan melainkan juga dapat digunaka
nuntuk menentukan volume pohon dan tegakan, berguna dalam pengaturan
penebangan dengan batas tinggi tertentu serta dapat digunakan untuk mengetahui
struktur suatu tegakan hutan. Pengukuran tinggi pohon dengan menggunakan
beberapa alat yang berbeda akan menghasilkan data yang berbeda pula. Dengan
demikian, perbedaan relatif dari keakuratan data yang diperoleh diantara alat
yang berbeda akan terlihat. Sehingga dapat diketahui pula kelebihan dan
kelemahan suatu alat tertentu (Kurniawan, 2015).
6
BAB III
METODE PRAKTIKUM
7
2. Amati jenis-jenis pohon yang ada pada kedua tempat tersebut, catat jenis
tumbuhannya, jumlah setiap jenis dan ukuran tinggi serta diameter batangnya
(tingkat pohon dan tiang). Pada plot berukuran 2x2 m, bedakan antara
tumbuhan bawah dan semai.
3. Pada plot berukuran 10x10 m serta 20x20 m untuk pengukuran tiang dan
pohon dilakukan perhitungan diameter pada setiap tiang dan pohon dengan
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
3. Jati 9m 9m 33 cm 0,537
4. Gaharu 19 m 11 m 27 cm 1,921
2. Tiang B 6m 1m 12 cm 0,045
3. Tiang C 16 m 2m 12 cm 0,12
4. Tiang D 12 m 7m 13 cm 0,106
9
Tabel 3 .pengamatan Pancang
1 Pancang A 1
2 Pancang B 1
3 Pancang C 1
4 Pancang D 1
5 Pancang E 1
1 semai A 4
2 Semai B 1
o Pohon I
Diketahui :
Diameter : 33 cm = 0,33 m
Ditanya : Volume pohon
Penyelesaian :
Vpohon = ⁄ π.d2.t.fk
= ⁄ × 4,774
=1,193 m³
10
o Pohon II
Diketahui :
Diameter : 46 cm = 0,46m
Ditanya : Volume pohon
Penyelesaian :
a. Vpohon = ⁄ π.d2.t.fk
= ¼ x 5,112
= 1,28 m3
o Pohon III
Diketahui :
Diameter : 33 cm = 0,33 m
Ditanya : Volume pohon
Penyelesaian :
Vpohon = ⁄ π.d2.t.fk
= ¼ x 2,418
= 0,537 m3
o Pohon IV
Diketahui :
Diameter : 27 cm = 0,27 m
Ditanya : Volume pohon
Penyelesaian :
Vpohon = ⁄ π.d2.t.fk
= ¼ x 7,886
= 1,971 m3
11
Data Pengamatan Tiang
o Tiang I
Diketahui :
Diameter : 10 cm = 0,1 m
Ditanya : Volume Tiang
Penyelesaian :
Volume tiang
V tiang = ⁄ π.d2.t.fk
= ¼ x 0,109
= 0,027m3
o Tiang II
Diketahui :
Diameter : 12 cm = 0,12 m
Ditanya : Volume tiang
Penyelesaian :
Volume tiang
Vtiang = ⁄ π.d2.t.fk
Diketahui :
Diameter : 12 cm = 0,12m
12
= ⁄ x 3,14 x (0,12)2 x 16 x 0,7
= ¼ x 0,49
= 0,12 m3
o Tiang IV
Diketahui :
Diameter : 13 cm = 0,13 m
Ditanya : Volume tiang
Penyelesaian :
Volume tiang
Vtiang = ⁄ π.d2.t.fk
= ¼ x 0,16916
= 0,105 m3
13
4.1 Pembahasan
Dari hasil praktikum inventarisasi hutan di proleh data hasil pada pengukuran
2x2 meter ditemukan semai sebanyak 2 jenis. Pada pengukuran 5x5m
ditemukan pancang sebanyak 5 pancang dengan tinggi lebih dari 1,5 m. Pada
pengukuran tiang 10x10 m dengan diameter 10-20 cm yaitu Tumbuhan A 10
cm dengan Tinggi Total. 5 m, Tinggi Bebas Cabang 4 dan Volumenya 0.027
m3 . Tumbuhan B dengan diameter 12 cm dengan Tinggi Total 6 m , Tinggi
Bebas Cabang 1 dan Volumenya 0,045 m3. Tumbuhan C dengan diameter
12 cm dengan Tinggi Total 16 m, Tinggi Bebas Cabang 2 dan Volumenya
0,12 m3. Tumbuhan D dengan diameter 13 m, Tinggi Total 12 m, Tinggi
Bebas Cabang 7 , dan volumenya 0,105 m3
Pada pengukuran pohon 20x20 m ditemukan 4 jenis dengan diameter lebih
dari 20 cm yaitu pada jenis A dengan diameter 33 cm dengan Tinggi Total 20
m , Tinggi Bebas Cabang 9 m dan Volume pohonnya 1,193. Jenis B dengan
diameter 46 cm dengan Tinggi Total 11 m , Tinggi Bebas Cabang 9,5 dan
Volume pohonnya 1,28 . Pada Jenis C dengan diameter 33 cm dengan Tinggi
Total 9 m , Tinggi Bebas Cabang 9 dan Volume pohonnya 0,537. Pada jenis
D dengan diameter 27 cm dengan tinggi tota 19 m Tinggi Bebas Cabang 11
dan Volume pohonnya 1,971.
14
2. Klinometer
Gambar 2.Klinometer
Klinometer atau Clinometer merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
mengukur sudut elevasi yang dibentuk antara garis datar dengan sebuah garis
yangmenghubungkan sebuah titik pada garis datar tersebut dengan titik puncak
(ujung) suatu obyek. Cara Menggunakan clinometer yaitu dengan cara sebagai
berikut :
Meletakkan ujung klinometer (titik A) tepat didepan mata
Mengarahkan ujung lain dari klinometer ke puncak benda (titik E)
Membaca skala derajat yang ditunjuk oleh benang (CB)
Mengukur jarak pengamat ke benda (FG)
3. Hagameter
Gambar 3.Hagameter
Hagameter adalah alat untuk mengukur tinggi pohon. Sebenarnya alat ini
dapat pula difungsikan untuk mengukur tinggi apa saja, termasuk
kelerengan.Cara penggunaan Haga Altimeter yaitu Pilih kejauhan sesuai
dengan skala yang ada yaitu antara 15, 20, 25, atau 30 meter dari pohon, di
15
mana poin yang dibidik (misalnya ujung pohon) dapat dilihat berikutnya Pilih
skala jarak yang sesuai pada batang berputar.Lepaskan pointer dengan
menekan tombol di bagian samping instrumen.
4. Meteran Rol
16
5. Phi band
17
V. PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pada pengukuran 2x2 meter ditemukan semai sebanyak 2 jenis. 1 jenis
berjumlah 4, dan 1 jenisnya lagi berjumlah 1
2. Pada pengukuran 5x5m ditemukan pancang sebanyak 5 pancang dengan
tinggi lebih dari 1,5 m.
3. Pada pengukuran tiang 10x10 m dengan diameter 10-20 cm yaitu Tumbuhan
A 10 cm dengan Tinggi Total 5 m, Tinggi Bebas Cabang 4 dan Volumenya
0.027 m3 . Tumbuhan B dengan diameter 12 cm dengan Tinggi Total 6 m ,
Tinggi Bebas Cabang 1 dan Volumenya 0,045 m3. Tumbuhan C dengan
diameter 12 cm dengan Tinggi Total 16 m, Tinggi Bebas Cabang 2 dan
Volumenya 0,12 m3. Tumbuhan D dengan diameter 13 m, Tinggi Total 12
m, Tinggi Bebas Cabang 7 , dan volumenya 0,105 m3.
4. Pada pengukuran pohon 20x20 m ditemukan 4 jenis dengan diameter lebih
dari 20 cm yaitu pada jenis A dengan diameter 33 cm dengan Tinggi Total 20
m , Tinggi Bebas Cabang 9 m dan Volume pohonnya 1,193. Jenis B dengan
diameter 46 cm dengan Tinggi Total 11 m , Tinggi Bebas Cabang 9,5 dan
Volume pohonnya 1,28 . Pada Jenis C dengan diameter 33 cm dengan Tinggi
Total 9 m , Tinggi Bebas Cabang 9 dan Volume pohonnya 0,537. Pada jenis
D dengan diameter 27 cm dengan tinggi tota 19 m Tinggi Bebas Cabang 11
dan Volume pohonnya 1,971.
18
5.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
21
TALLY SHEET PENGUKURAN
1 Pancang A 1 Pancang
2. Pancang B 1 Pancang
3. Pancang C 1 Pancang
4. Pancang D 1 Pancang
5. Pancang E 1 Pancang
22
TALLY SHEET
Tinggi Bebas Cabang dan Tinggi Total Pohon
No Nama Nama Kelilin DBH Jarak Sudut TBC sudut Sudut Tingg
lokal latin g (cm) datar TBC (m) bawah atas
i total
(cm) (m) (%) (%) (%)
(m)
1. Pohon Mangifer 104 33 15 51 9 5 125 20
Mangga a indica
2 sycamor Platanus 145 46 8 35 9,5 7 120 11
e occident
alis
3. Jati Tectona 105 33 8 21 9 11 125 9
grandis
4. Gaharu Aquilaria 86 27 15 51 11 11 143 19
malaccen
esis
TALLY SHEET
Tinggi Bebas Cabang dan Tinggi Total Tiang
no Nama Nama Kelilin DBH Jarak Sudut TBC Sudut Sudut Tingg
lokal latin g (cm) (cm) datar TBC (m) bawah atas i total
(%) (%) (%) (m)
1. Tumbuha - 12 10 3,80 14 4 2 70 5
nA
2. Tumbuha - 14 12 4 25 1 3 80 6
nB
3. Tumbuha - 15 12 2,80 16 2 10 150 16
nC
4. Tumbuha - 18 13 3,20 30 7 8 100 12
nD
23
LAMPIRAN
Dokumentasi di lapangan
24
Gambar 9.mengukur diameter pohon Gambar 10.pengamatan semai
25
Gambar 12 . Anggota kelompok 8
https://youtu.be/-RpL5JPTRDw