Anda di halaman 1dari 11

KIMIA UMUM

(MODUL BIOMOLEKUL)
PERTEMUAN 7

MURNIATY SIMORANGKIR

JURUSAN KIMIA
FMIPA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

Murniaty Simorangkir – Biomolekul 1


MATERI BIOMOLEKUL LANJUTAN (Pertemuan 7).

3. Asam Nukleat

Asam nukleat merupakan biomolekul sel yang berperan sebagai penyimpan dan pengantar
informasi genetik. Asam nukleat terdiri dari polimer asam deoksiribo nukleat (DNA) dan
polimer asam ribo nukleat (RNA). DNA dan RNA juga berfungsi dalam sintesis berbagai
protein yang dibutuhkan sel untuk melaksanakan fungsi hidup. Molekul RNA, yang
ditemukan di sitoplasma di luar inti, jauh lebih kecil dari polimer DNA, dengan berat molekul
hanya 20.000 hingga 40.000 gram per mol.
Monomer dari asam nukleat adalah nukleotida yang disusun oleh tiga bagian yaitu :
1. Satu gula 5-karbon (pentosa) : deoksiribosa pada DNA dan ribosa pada RNA (Gambar
17).
2. Satu basa-organik (nitrogen): jenis basa-nitrogen seperti pada Gambar 18.
3. Satu molekul asam posfat (H3PO4)
Gambar struktur gula pentosa dan basa-nitrogen disajikan pada Gambar 17 dan 18.

Gambar 17. Struktur Gula Pentosa Gambar 18. Struktur Basa-Organik pada DNA
& RNA

Basa organik berikatan dengan gula pentosa membentuk nukleosida. Selanjutnya nukleosida
berikatan dengan asam posfat menghasilkan senyawa nukleotida. Sebagai contoh, basa ribosa
berikatan dengan basa organik adenin membentuk senyawa nukleosida adenosin (Gambar
19a). Adenosin bereaksi dengan asam posfat membentuk nukleotida adenosin 5-posfat
(Gambar 19b).

Murniaty Simorangkir – Biomolekul 2


Gambar 19. Pembentukan Nukleotida Adenosin 5-posfat.

Beberapa nukleotida bergabung membentuk polimer asam nukleat melalui reaksi kondensasi
yang melepaskan molekul air. Polimer asam nukleat dapat mengandung beribu monomer
nukleotida. Contoh suatu polimer tunggal rantai asam nukleat disajikan pada Gambar 20.

Gambar 20. Struktur Rantai Tunggal Polinukleotida dari Asam Nukleat DNA

Murniaty Simorangkir – Biomolekul 3


DNA adalah asam nukleat yang terdiri terdiri dua rangkaian polinukleotida,
membentuk heliks ganda (double helix). Kedua rangkaian heliks ganda dihubungkan oleh
ikatan hidrogen dari basa purin dan pirimidin. Contoh pasangan ikatan basa adenin (A)
dengan basa timin (T) membentuk dua ikatan hidrogen (A === T). Pasangan ikatan guanin
(G) dan basa Sitosin (C) membentuk tiga ikatan hidrogen (G ≡≡≡ C) (Gambar 21).

Gambar 21. Struktur Heliks Ganda DNA dan Pasangan Komplemen Basa Nitrogen
Hasil pengujian Meselson dan Stahl (1957), proses replikasi (penggandaan DNA anak dari
DNA induk) berlangsung secara semikonservatif. Hal ini sesuai dengan hipotesa Crick dan
Watson yaitu sebelum berlangsung biosintesa DNA baru (anak), maka rantai molekul ganda
heliks DNA terpisah dan masing-masing rantai polinukleotida dapat sebagai pola (‘template’)
pembentukan DNA baru. Rantai DNA anak yang disintesis ini bergaung dengan polanya
membentuk rantai heliks ganda DNA. Oleh karena itu rantai heliks ganda baru ini terdiri dari
1 rantai tunggal DNA lama dan 1 rantai tunggal DNA baru (Gambar 22).

Gambar 22. Replikasi DNA Secara Semikonservatif

Murniaty Simorangkir – Biomolekul 4


Fungsi utama lain dari DNA adalah sintesis protein. Segmen tertentu DNA, disebut gen,
berisi kode untuk protein tertentu. Kode-kode ini dikirim untuk menentukan struktur utama
protein (urutan asam amino). Ada kode tertentu untuk setiap asam amino dalam protein, yang
menjamin bahwa asam amino yang benar akan dimasukkan sebagai rantai protein. Sebuah
kode terdiri dari tiga basa nitrogen disebut kodon.
DNA menyimpan informasi genetik, sedangkan molekul RNA yang bertanggung
jawab untuk transmisi informasi ini ke ribosom, dimana sintesis protein terjadi. Proses ini
kompleks melibatkan pertama, pembentukan molekul RNA khusus yang disebut RNA utusan
(mRNA). mRNA dibangun dalam inti sel sesuai DNA; helix ganda "membuka” dan saling
melengkapi satu basa. mRNA bermigrasi ke sitoplasma dan membantu pembentukan protein
di ribosom. Fragmen RNA kecil, yang disebut RNA transfer (tRNA), berfungsi untuk
menemukan asam amino spesifik sesuai kodon pada mRNA dan kemudian melampirkannya
ke rantai protein yang dibentuk. RNA transfer memiliki berat molekul lebih kecil dari RNA
messenger, terdiri dari 75 sampai 80 nukleotida, mengandung basa adenin, sitosin, guanin
dan urasil. Pada tRNA terdapat anti kodon yang merupakan komplemen dari kodon.
Hubungan antara kodon dengan asam amino yang dikode disebut dengan kode genetik.
Protein ini dibangun dalam beberapa langkah, pertama, molekul tRNA membawa asam
amino ke mRNA [antikodon tRNA harus komplemen dengan kodon mRNA (Gambar 23).
Setelah asam amino ini berada di tempat, tRNA lain bergerak ke situs dari mRNA dengan
asam amino yang spesifik. Kedua asam amino dihubungkan melalui ikatan peptida dan tRNA
pada kodon pertama melepaskan diri. Proses ini diulang, selalu cocok dengan antikodon
tRNA dengan kodon mRNA.

Gambar 23. Proses Pembentukan Protein

Rekayasa genetika merupakan suatu teknik untuk menghasilkan moledul DNA yang berisi gen baru
atau kombinasi gen-gen baru yang diinginkan (DNA rekombinan) karena DNA merupakan molekul
pembawa informasi genetik yang mengendalikan sifat dan karakter organisme. Perkembangan industri
bioteknologi masa kini banyak menggunakan molekul DNA melalui teknik rekayasa genetik/DNA-
rekombinan untuk memperoleh sifat individu hewan/tumbuhan yang baru atau yang diinginkan.
Produk rekayasa genetik telah banyak dihasilkan dalam bidang kesehatan, terapi gen, dalam bidang
pertanian misalnya menghasikan tanaman yang tahan kekeringan, tanaman yang mengandung nutrien

Murniaty Simorangkir – Biomolekul 5


tertentu yang tinggi, tanaman jambu tanpa biji dan lain-lain. Dalam bidang reproduksi seperti teknik
kloning

4. Lipida
Molekul lipida mengandung sejumlah besar atom karbon, hidrogen, serta oksigen, dan
kadang-kadang ditambah nitrogen dan posfor. Di dalam sel terdapat banyak jenis lipid yaitu
lemak (trigliserda), fosfolipid dan steroid. Lemak, baik lemak jenuh maupun lemak tak jenuh
merupakan sumber cadangan energi bagi organisme hidup.
Berdasarkan kompossisi kimianya, lipida diklasifikasi sebagai berikut :
1. Lipida sederhana, terdiri dari lemak netral yaitu ester asam lemak dengan gliserol
(contohnya trigliserida) dan ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul yang
tinggi (contohnya ester sterol, lilin/ malam).
2. Lipida majemuk, terdiri dari fosfolipid, lipoprotein, glikolipid.
3. Lipida turunan, terdiri dari asam lemak dan sterol (kolesterol dan ergosterol, hormon,
steroid, vitamin D, garam empedu)
4. Lain-lain : karotenoid dan vitamin A, vitamin E dan vitamin K.
Berdasarkan fungsi biologisnya, lipida digolongkan atas lipida cadangan (trigliserida) dan
lipida struktural pada membran sel (fosfolipid) .

Asam Lemak
Asam lemak adalah asam alkanoat (asam karboksilat) berderajat tinggi (rantai C lebih
dari 6). Umumnya berfase cair atau padat pada suhu ruang (27°C). Semakin panjang rantai C
penyusunnya, semakin mudah membeku dan juga semakin sukar larut. Berdasarkan struktur
kimianya, asam lemak dapat dibedakan menjadi asam lemak jenuh (saturated fatty acids =
SFAs) yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap dan asam lemak tidak jenuh
(unsaturated fatty acids), asam lemak yang memiliki ikatan rangkap. Asam lemak tidak jenuh
dikelompokkan lagi menjadi monounsaturated fatty acids (MUFAs) dimana ikatan
rangkapnya hanya satu.dan polyunsaturated fatty acids (PUFAs), dimana ikatan rangkapnya
lebih dari satu. Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemah tak jenuh,
berantai panjang dan pendek, ganjil dan genap berdasarkan jumlah atom karbon (C).
Contoh struktur asam lemak jenuh asam stearat (C17H35COOH) disajikan pada Gambar 24.

Gambar 24. Struktur Asam Lemak Jenuh Stearat.(Asam Oktadekanoat)


Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon penyusunnya,
sementara asam lemak tak jenuh memiliki paling sedeikit satu ikatan ganda diantara atom-
atom karbon penyusunnya. Asam lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi)
daripada asam lemak tak jenuh. Contoh struktur asam lemak tidak jenuh disajikan pada
Gambar 25.

Murniaty Simorangkir – Biomolekul 6


Gambar 25. Contoh struktur asam lemak tidak jenuh
Asam lemak bersama-sama dengan gliserol merupakan penyusun utama minyak nabati atau
lemak hewani dan merupakan bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup. Secara
umum lemak hewani banyak mengandung asam lemak jenuh (SFAs = Saturated fatty acids).
Makanan yang berasal dari hewani selain mengandung asam lemak jenuh juga mengandung
kolestrol, dengan demikian mengurangi asupan makanan ini akan memberi pembatasan
asupan kolestrol. Sebaliknya, makanan nabati kecuali minyak kelapa sedikit mengandung
lemak jenuh dan tidak mengandung kolestrol.
Lemak Netral
Lemak netral atau minyak adalah lipida yang merupakan suatu senyawa ester dari gliserol
dengan tiga asam lemak (Trigliserida). Trigliseda merupakan penyusun utama minyak nabati
dan lemak hewani. Contoh lemak (trigliserida) Tristearin atau Gliseril tristearat yang
merupakan ester dari gliserol dan tiga molekul asam stearat disajikan pada Gambar 26.

Gambar 26. Pembentukan Trigliserida (Lemak) Gliseril Tristearat (Tristearin)


Gliseril tristearat adalah lemak jenuh karena ketiga residu asam lemaknya adalah asam lemak
jenuh. Namun ketiga asam lemak RCOOH pada trigliserida bisa semuanya sama, semuanya
berbeda ataupun sebagian sama, baik sama lemak yang jenuh maupun tidak jenuh. Contoh
trigliserida (lemak) tak jenuh gliseril trioleat, yang ketiga asam lemaknya sama yaitu asam
lemak tidak jenuh oleat (Gambar27a) dan contoh lemak tidak jenuh yang ketiga asam
lemaknya berbeda yaitu asam palmiat, asam oleat, asam alfa – linoleat disajikan pada
Gambar27b.

Murniaty Simorangkir – Biomolekul 7


a. b.
Gambar 27. Trigliserida (Lemak) Tidak Jenuh
Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami dapat bervariasi,
namun panjang yang paling umum adalah 16,18 atau 20 atom karbon. Asam lemak alami
yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan biasanya terdiri dari jumlah atom karbon yang
genap, disebabkan cara asam lemak dibiosintesis dari asetil KoA. Sekalipun begitu, bakteria
memiliki kemampuan untuk mensintesis asam lemak dengan atom karbon ganjil ataupun
rantai bercabang. Karena itu, hewan memamah biak biasanya memiliki asam lemak
berkabon ganjil, misalnya 15, karena aksi bakteria di dalam rumennya.
Lemak berfungsi sebagai sumber energi untuk proses metabolism tubuh. Lemak yang beredar
di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati,
yang bisa disimpan di dalam jaringan lemak (jaringan adipose). Lemak juga berpungsi
sebagai insulator untuk membantu tubuh mempertahankan tempraturnya, sedangakan pada
wanita dapat memberikan kontur khas feminim seperti jaringan lemak di bagian bokong dan
dada. Selain itu, lemak tubuh dalam jaringan lemak juga berperan sebagai bantalan yang
melindungi organ seperti bola mata, ginjal dan organ lainnya. Fungsi lemak sebagai bahan
baku hormon juga sangat berpengaruh terhadap proses fisiologis di dalam tubuh, contohnya
pembuatan hormon seks. Lemak yang berasal dari produk hewani umumnya mengandung
sejumlah besar asam lemak jenuh. Sebaliknya produk makanan nabati, kecuali minyak
kelapa, mengandung sejumlah besar asam lemak tidak jenuh berantai panjang.
Lipida Majemuk
Lipida majemuk terdiri dari fosfolipid, lipoprotein dan glikolipid
Fosfolipid
Fospolipid merupakan senyawa majemuk lipida yang mengandung fosfor dalam bentuk
gugus asam fosfat. Fosfolipid disebut juga fosfogliserida, merupakan ester gliserol dengan
asam lemak jenuh pada C1, asam lemak tidak jenuh pada C2 yang disebut bagian ekor
(bersifat apolar) dan pada C3 mengikat gugus fosfat dan amino alcohol (x) yang bermuatan
positif dan negatif (polar), yang disebut bagian kepala (Gambar 28). Bagian kepala
bermuatan/polar, maka bersifat hidrofilik atau larut dalam air, sedangkan bagian ekor apolar
bersifat hidrofobik atau tidak larut dalam air, sehingga fofolipid digolongkan sebagai lipid
ampifilik.

Murniaty Simorangkir – Biomolekul 8


Gambar 28. Struktur Umum Fosfolipid

Fosfolipid merupakan senyawa lipid penyusun membran sel makhluk hidup (lipid bilayer)
bersama dengan protein, glikolipid dan kolesterol. Lipid penyusun membrane sel makhluk
hidup terdiri dari dua lapisan fosfolipd dengan arah berlawanan, disebut juga dengan Lipid
Bilayer. Perhatikan Gambar 29. struktur membrane sel.

Gambar 24. Membran Sel ((Biologipedia.com).

Struktur membran sel, dibangun oleh fosfolipid, protein dan karbohidrat.

LATIHAN (TUGAS RUTIN Pertemuan 7)

1. Tuliskan perbedaan struktur dan fungsi dari DNA dan RNA.


2. Apa yang dimasud dengan rekayasa genetika. Berikan contohnya.
3. Jelaskan tentang prinsip test DNA pada uji forensik.
4. Tuliskan struktur dan contoh asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
5. Tuliskan perbedaan struktur dan fungsi dari Lemak Netral (Trigliserida) dan Fosfolipid.
6. Jelaskan tentang bilayer lipid membrane sel.

Murniaty Simorangkir – Biomolekul 9


Murniaty Simorangkir – Biomolekul 10
Murniaty Simorangkir – Biomolekul 11

Anda mungkin juga menyukai