Anda di halaman 1dari 325

Ligth Novel Project

Pengarang : Kawahara Reki


Sumber Terjemahan : Baka-tsuki
Editor : Galih Romansyah
Pembuat PDF : Galih Romansyah

Dilirang keras memperjual belikan Ebook


ini tanpa sepengetahuan penulis dan penerbit terkait.
Ebook ini dibuat semata - mata hanya untuk koleksi.
Saya tidak bertanggung jawab atas Ha k Cipta konten dalam Ebook
ini.

Selamat membaca ^_^


Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Bab 20 - Pertarungan Satu Sama Lain (7


Juli 2016/Bulan ke-11 Kalender Dunia Manusia
380)

Page | 1
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Bagian 1

5:00 A.M.
Lebih dari 3.000 pemain berkumpul di kubah besar Pohon Dunia yang
menjulang di tengah kota Alne, di pusat dunia ALfheim Online.
Ksatria putih yang menjaga kubah telah dihapus. Sekarang , kesembilan
ras peri sering menggunakan tempat ini untuk pertemuan dan jual beli,
atau tempat berkumpulnya suatu event.
Hanya empat orang yang bertatap muka dengan sekitar 3,000 pemain
lain yang telah berkumpul pada pertemuan besar ini.
Raksasa Gnome Agil, Samurai Salamander Klein, Beast Tamer Cait Sith
Silica, dan Blacksmith Leprechaun Lisbeth— teman «Black Swordsman»
Kirito yang masih belum terbangun dalam dive-nya di «Underworld».
Pukul 4:20 A.M, ketika Klein dan Lisbeth telah mengirim pesan kepada
setiap teman yang ada di daftar pertemanan mereka, hanya ada tiga
pemain berstatus Penguasa yang sedang online. Tetapi, setelah
memohon mereka dan teman-temannya, para Penguasa melanggar
taboo untuk menghubungi pemain di dunia nyata. Sebagai hasilnya,
semua pemain yang berhasil dihubungi telah berkumpul di kubah
dalam waktu kurang lebih 40 menit.
Di tempat yang cukup luas ini, sekitar 30% dari para pemain terbang
melayang maupun yang berdiri, menggunakan akun yang baru saja
diciptakan. Mereka bukan orang baru dalam dunia VRMMO. Mereka
para veteran dari permainan VRMMO lain yang diciptakan The Seed,
mereka diundang oleh teman yang memiliki akun ALO.

Page | 2
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Dengan kata lain, 3.000 orang yang sedang berkumpul di kubah Pohon
Dunia adalah pemain elit dari yang paling elit diantara para pemain
VRMMO di Jepang. Mereka adalah harapan terakhir Yui, si top-down AI:
mereka semua adalah satu-satunya pasukan yang bisa diharapkan
untuk menyelamatkan Pasukan Pertahanan Kerajaan Manusia di
Underworld.
Di kubah yang hening ini, suara yang dibesarkan secara sihir milik
Blacksmith Leprechaun Lisbeth masih terus berkumandang secara
emosional.
“… Apa yang aku akan katakan bukanlah kebohongan, bukan juga
lelucon! Sebuah organisasi penelitian Jepang telah menggunakan
anggaran negara dan The Seed untuk menciptakan dunia virtual
bernama «Underworld», dan ribuan pemain amerika yang tidak
mengetahui fakta ini akan dive kedalamnya dan melakukan
pembantaian pada penduduk yang tinggal di dalamnya!”
Lisbeth merasa malu akan nada bicaranya sendiri, tetapi tetap berusaha
mempertahankannya karena inilah satu-satunya kesempatan, ia
melanjutkan:
“Para penduduk Underworld bukanlah sekedar NPC! Mereka adalah
kecerdasan buatan yang sebenarnya, terlahir dari data yang bersumber
dari banyaknya dunia VRMMO yang kalian mainkan! Mereka memiliki
emosi seperti kita, mereka memiliki jiwa seperti kita! Kumohon, untuk
melindungi mereka, pinjamkan kekuatan kalian! Tolong ubah data
karakter kalian untuk masuk ke dalam Underworld!”
Mengakhiri pidato lima menitnya, Lisbeth memantau para pemain, dan
berharap.

Page | 3
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Wajah-wajah para kerumunan peri terlihat bingung. Tentu saja, tak


mungkin mereka langsung memahami apa yang baru saja didengarnya.
Bahkan Lisbeth sendiri pun masih kurang memahami penjelasan Yui
mengenai dunia Underworld, dan juga «Artificial Fluctlights» yang
hidup didalamnya.
Lambaian tangan berusaha untuk menenangkan para pemain yang
ribut.
Penguasa Sylph Sakuya melangkah maju, tubuh langsing-nya
berbalutkan jubah hijau.
“Lisbeth. Aku tak akan menuduh jika kamu dan teman-temanmu
melakukan semua ini hanya untuk guyonan, terlebih lagi, pasti ada
suatu masalah besar jika si bocah Kirito tidak log in selama sepuluh hari
belakangan. Namun..”
Suara kalem dan lancar milik Sakuya menenangkan kebingungan
pemain lainnya.
“… Sejujurnya, sulit untuk menerima semua yang telah kamu katakan
secara tiba-tiba. Ada AI yang memiliki jiwa, dan militer Amerika
berusaha menguasai mereka …? Fakta-fakta tersebut sulit dinalar …
tentu saja, untuk membuktikan kata-katamu, kami harus log in dan
melihat dengan mata kami sendiri… tetapi kamu bilang jika dive ke
dalam «Underworld» akan menyebabkan beberapa masalah, kan?
Bisakah kamu menjelaskannya dulu?”
—Saat ini akhirnya tiba.
Lisbeth mengambil nafas dalam-dalam, menutup matanya untuk
sementara.

Page | 4
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Waktunya untuk jujur. Jika aku gagal, tak ada seorangpun yang akan
membantu kita.
Membuka matanya dan memberi tatapan pasti pada Sakuya, Penguasa
lain, dan pemain lainnya, Lisbeth menjawab dengan serius:
“Oke. —Underworld tidak beroperasi seperti permainan VRMMO, jadi
akan ada beberapa masalah jika kamu dive kedalamnya. Pertama-tama,
tidak ada jendela operasi dalam Underworld. Dengan kata lain, kalian
tak akan bisa log out sesuka hati.”
Keributan menjadi semakin parah.
Tak bisa log out sesuka hati; bukankah ini kata-kata yang akan
menggambarkan permainan kematian di masa lalu, «Sword Art Online»?
Sekarang ini, semua permainan yang dibuat berdasarkan The Seed,
termasuk ALO, memiliki dua cara untuk log out: bisa menggunakan
jendela operasi maupun perintah suara.
“Satu-satunya cara untuk log out adalah “tewas” di dalam Underworld.
Tetapi itupun menimbulkan masalah kedua. Dalam Underworld … tidak
ada Pain Absorber. Jika kamu menerima damage besar yang membuat
HP milikmu menjadi nol, kamu akan menderita rasa sakit yang cukup
menyakitkan.”
Teriakan semakin keras terdengar.
Penahan rasa sakit adalah fungsi utama bagi server VR saat ini. Di dunia
virtual yang tak memiliki fungsi ini, mendapat sebuah tebasan pedang
ataupun luka bakar akan mengakibatkan rasa sakit yang menyakitkan di
dunia nyata. Yang lebih parah, bekas luka tersebut mungkin muncul
pada kulit fisik seseorang.

Page | 5
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Bukan ini saja, masih ada masalah yang lebih besar ketika dive ke dalam
Underworld.
Menunggu keributan menjadi agak tenang, Lisbeth lalu menginfokan
para pemain efek samping ketiga dan juga yang paling parah.
“—Satu lagi. Underworld yang saat ini sedang berjalan bahkan tak bisa
diatur oleh developer yang mengoperasikannya. Dengan kata lain …
kita tak bisa menjamin jika data karakter kalian bisa di convert kembali
ke dalam permainan aslinya … bisa saja, karakter itu sendiri akan tewas.”
Setelah jeda sejenak—
Teriakan makian bergema di dalam kubah.
Lisbeth, Klein, Silica dan Agil yang ada di tengah-tengah lantai kubah,
dengan Yui yang duduk di pundak Klein dalam bentuk pixie-nya; masih
diam berdiri, tubuh mereka berusaha menahan makian yang datang
dari berbagai arah.
Reaksi seperti ini telah diduga oleh mereka berlima.
3,000 pemain elit ini telah menghabiskan banyak waktu dan usaha
untuk meningkatkan karakter mereka. Bagi pemain ALO, mereka telah
menghabiskan banyak waktu untuk menebas monster, dan itu hanya
mendapat satu EXP; tindakan itu seperti usaha untuk mengeringkan
sebuah danau dengan menggunakan ember, dilakukan setiap hari.
Bagaimana mungkin mereka akan tetap diam setelah mendapat info
jika mereka akan kehilangan karakter yang mereka kembangkan
dengan sepenuh jiwa?
“J… Jangan bercanda!!” seorang pemain dari dalam kerumunan
berteriak sambil mengacungkan jari tengahnya ke Lisbeth.

Page | 6
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Dia adalah pemain Salamander yang mengenakan armor crimson,


sambil membawa kapak di punggungnya. Dia tampaknya pemain
setingkat Komandan dibawah pimpinan Penguasa Mortimer dan
General Eugene.
Melepas helm miliknya dan menunjukkan mata yang terisi kemarahan,
Salamander tersebut berteriak hingga mampu membuat kelompok lain
dibelakangnya terdiam:
“Kau menyuruh kami berkumpul disini lalu dive ke dalam server ampas;
sungguh konyol. Sekarang kau mengatakan jika kita bisa kehilangan
karakter?! Apa kau mampu membayar jika kami kehilangan karakter itu
selamanya?! Ataukah ini adalah sebuah jebakan untuk melemahkan
seluruh ras Salamander?!”
“………Gh!”
Lisbeth menahan Klien yang akan menonjoknya, lalu berusaha
menjawab dengan tenang:
“Maaf, kami tak bisa. Aku sangat tahu jika karakter yang telah kalian
kembangkan sungguh berharga. Itulah mengapa kami memohon kalian
untuk menolong kami … apa yang sebenarnya ingin kukatakan adalah,
tolong bantu teman kami yang ada di Underworld, mereka
mempertaruhkan nyawanya di garis depan melawan serangan pemain
Amerika.”
Meskipun Lisbeth tidak berteriak, suaranya masih bisa terdengar di
dalam kubah. Si Salamander tampaknya bisa menahan emosinya, tetapi
tiba-tiba emosinya semakin meluap.
“‘Teman’ yang kau bicarakan itu seorang SAO survivor, benarkan?!
Mereka itu orang-orang yang selalu berekspresi ‘Aku-lah yang terkuat’

Page | 7
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

di wajahnya! Aku tahu itu, kalian yang berasal dari SAO selalu
memandang rendah kami!!”
Kali ini giliran Lisbeth yang tak bisa bicara.
Lisbeth tak pernah berpikir jika ada orang yang berpikiran sama dengan
si Salamander. Tetapi, jika dipikirkan lagi. Setelah mendapat status
player-nya, ia menuju New Aincrad bukannya kota dibawah, ia tak
pernah turun dari Kastil Melayang dan hanya berbicara dengan kawan
lamanya; itu memang benar.
Si Salamander meneruskan ucapannya, setelah melihat ekspresi
penyesalan Lisbeth:
“Siapa yang peduli dengan artificial intelligence, atau rahasia negara?!
Jangan terlalu pede dan membawa-bawa dunia nyata kedalam VRMMO!
Kau bisa pergi sendiri sana! Bukankah itu lebih baik, wahai sang
Survivor?!!”
Yeah, pergi sendiri sana; makian seperti itu semakin terdengar dari
kerumunan.
—Aku tak bisa melanjutkan.
Kata-kata-ku tak bisa tersampai pada mereka.
Lisbeth hanya bisa meneteskan air mata ketika ia menatap para pemain
kuat asli ALO yang ia kenal— Penguasa Sylph Sakuya, General
Salamander Eugene, dan Penguasa Cait Sith Alicia Rue.
Meskipun mata mereka bertemu dengannya, mereka tetap membisu.
Tatapan mata mereka seolah menunjukkan pada Lisbeth arti tunjukkan
kami ketetapan yang kau miliki.

Page | 8
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Lisbeth mengambil nafas dalam-dalam, lalu menutup matanya erat-erat.


Ia memikirkan Asuna yang sedang kesusahan bertarung saat ini; juga
Kirito, yang masih terluka; Leafa dan Sinon, yang telah lebih dahulu
masuk ke dalam Underworld.
— Pada levelku yang sekarang, bahkan jika aku mengkonvert-nya. Aku
tak akan bisa bertarung seperti Asuna atau yang lainnya. Tetapi pasti
ada yang bisa aku lakukan. Sekarang ini, tempat ini adalah
pertarunganku.
Membuka matanya dan menyeka air matanya, Lisbeth melanjutkan
pidatonya:
“… Ya, aku memang membawa masalah dunia nyata ke sini. Dan seperti
yang kau katakan, orang-orang yang berasal dari SAO mungkin senang
mencampurkan dunia nyata dan dunia virtual. Akan tetapi, kami tak
pernah menganggap diri kami sebagai seorang pahlawan.”
Menggenggam tangan Silica, yang juga berair matanya, ia melanjutkan:
“Silica dan aku saat ini sedang masuk ke dalam sekolah bagi para
survivor yang kau sebutkan tadi. Kami tak memiliki pilihan, karena
sekolah kami sebelumnya telah mengeluarkan kami di tengah tahun
pelajaran. —Semua siswa-siswi di sekolah survivor harus mengikuti
konseling setiap bulan. Mereka memonitori aktivitas gelombang otak
kami menggunakan AmuSpheres, dan kami diajukan beberapa
pertanyaan yang tak mengenakkan seperti, ‘Apakah kamu tak bisa
membedakan kenyataan’, atau, ‘Apakah kamu ingin menyakiti orang
lain’. Ada anak-anak yang dipaksa meminum obat yang mereka benci.
Bagi pemerintah, kami ini seperti kriminal yang butuh penanganan
kusus.”

Page | 9
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Terkadang ketika pidatonya, gelombang makian tampak mereda, dan


keheningan melanda kubah ini. Bahkan si Salamander yang tadi
memaki membuka matanya karena terkejut.
Lisbeth tak tahu akan membawa arah pidatonya kemana. Dia tak bisa
menghentikan emosinya yang mengalir ke dalam perkataan:
“tetapi… sejujurnya, para pemain lama SAO bukanlah satu-satunya
yang diperlakukan begini. Semua pemain VRMMO juga dipandang
seperti ini, kurang lebih. Beberapa orang berkata jika kita hanyalah
kumpulan orang yang tak bisa bersosialisali, beberapa orang
menganggap kita melarikan diri dari membayar pajak dan uang
pensiun… ada yang bahkan menerima panggilan untuk kembali bekerja,
memaksa kita kembali ke masyarakat!”
Lisbeth bisa merasakan kegelisahan yang melanda ribuan pemain. Jika
ia berbicara ketus, kemarahan mereka akan berlipat ganda melebihi
sebelumnya.
Tetapi Lisbeth meletakkan tangan kirinya ke dada, dan berteriak:
“Tetapi aku tahu! Dan aku yakin! Jika ini kenyataan!!”
Tangannya menyapu ke sekeliling— menuju seluruh Alfheim.
“Dunia ini, dan banyak dunia virtual lainnya saling terhubung, bukanlah
tempat untuk melarikan diri! Bagiku, ada kehidupan sejati di sini, teman
nyata, tawa, musuh, juga perpisahan … ini kenyataan!! Aku tidak sendiri,
benar kan?! Karena kita yakin dunia ini adalah kenyataan lain sehingga
kita bisa berusaha keras, benar kan?! Namun, jika kita menganggap ini
hanya sebuah permainan, sebagai dunia virtual, dan meninggalkannya,
jadi dimana ‘kenyataan’ milik kita …?!!”

Page | 10
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tak bisa menahan mereka lebih lama, Lisbeth merasa air mata
menuruni wajahnya. Tetapi dia tak ingin menyekanya, lalu
mengutarakan kata-kata terakhir:
“…Dunia yang telah kalian capai; dunia tersebut saling terhubung
seperti Pohon Dunia ini, dan kini telah berkembang. Dan kuncup bunga
yang disebut Underworld telah mekar, aku ingin melindunginya!
Kumohon, aku memohon kalian … pinjami kekuatan kalian …!!”
Lisbeth menuju bagian atas kubah.
Dalam pandangannya yang ditutupi air mata, kemilau cahaya dari sayap
ribuan peri terpantul.
***
Sebuah cahaya perak menyilaukan membentuk lintasan berbentuk
busur di pagi hari.
Sedetik kemudian, dengan sekali hentak tali tebal tersebut putus dan
menari di udara bagaikan ular hitam. Sepuluh prajurit musuh yang
bergelantungan di tali tersebut terjatuh ke lembah tak berdasar,
mereka berteriak. «Twin Edged Wings», sebuah Divine Instrument yang
berhasil memotong tali tersebut dengan begitu mudahnya kini kembali
ke tangan Integrity Knight Renri Synthesis Twenty-Seven.
Meskipun Renri telah berhasil memotong lima dari sepuluh tali yang
disiapkan pasukan Tanah Kegelapan untuk menyeberangi lembah
dengan begitu mudah, wajahnya tidak menunjukkan rasa bangga.
Malahan ia merasa terbebani oleh perintah untuk melukai pasukan
musuh yang tak berdaya yang berusaha menyeberangi lembah tersebut.
Hal yang sama juga berlaku bagi Asuna yang berada di sebelah Renri
sambil menggenggam tali kekang kuda putihnya.

Page | 11
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Ketika Asuna, Renri, Integrity Knight Alice Synthesis Thirty, Integrity


Knight Sheyta Synthesis Twelve, dan Komandan Integrity Knight
Bercouli Synthesis One tiba, sambil menunggang kuda, ratusan pasukan
musuh telah berhasil menyeberangi lembah tersebut, mereka berlima
mulai menyerang musuh yang mencoba melindungi tali yang tersisa.
Banyak musuh telah tewas oleh tiga Knight yang berada paling depan:
Bercouli, Sheyta, dan Alice. Beberapa diantara mereka mencoba
menyerang Renri dari samping, Asuna terpaksa mengayunkan rapier-
nya.
Di dunia virtual «Underworld», yang tercipta berdasarkan paket
program The Seed, Sword Skills dan Skill Horse Riding dari era SAO
masih bisa digunakan.
Tak hanya itu, Asuna sekarang menggunakan Super Account «Dewi
Pencipta, Stacia» yang mana memiliki parameter yang cukup tinggi;
untuk tambahan, rapier yang digunakannya, «Radiant Light» memiliki
status lebih tinggi dari Divine Instrument milik Integrity Knight.
Malahan, Sword Skill dasar «Linear», bisa dengan mudah menembus
armor milik seorang Dark Knight mupun tubuh para Petarung Tangan
Kosong.
Darah dari musuh yang terluka, teriakan kesakitan mereka, nyawa yang
melayang, semuanya nyata.
Orang-orang di Underworld, baik yang berasal dari Kerajaan Manusia
atau Tanah Kegelapan memiliki jiwa yang sama dengan Asuna—
Fluctlights. Musuh Asuna tak perlu ditanyakan lagi adalah manusia
seperti dirinya, namun mereka dengan mudah terbunuh dengan satu
serangan karena nilai status senjata yang digunakannya; kenyataan ini
menambah kesakitan dan kengerian dalam hati Asuna.

Page | 12
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Yang lebih parah, mereka maju secara tragis, sungguh jelas jika para
Dark Knight dan Petarung Tangan Kosong tidak melakukan hal tersebut
atas kehendaknya sendiri.
Fluctlights Buatan ini memiliki sifat tak bisa melawan perintah yang
diberikan oleh atasan. Dibawah perintah «Dewa Kegelapan, Vektor »,
seorang manusia dunia nyata yang menggunakan sebuah Super
Account seperti Asuna. Pasukan ini terus melancarkan serangan mereka
meskipun tahu jika mereka akan mati sia-sia. Dengan kata lain, mereka
hanyalah korban yang terjerat karena permasalahan perebutan
teknologi di dunia nyata.
Tetapi Asuna masih berjuang sepenuh tenaga agar menekan pemikiran
ini dari dalam dirinya.
Sekarang ini, prioritas utamanya adalah melindungi «Putri Cahaya»
Alice, yang sedang diincar oleh Vektor— juga Kirito yang berada di
perkemahan dibelakang mereka.
Ia mendapat informasi jika pasukan musuh dari Tanah Kegelapan yang
tersisa adalah para Petarung Tangan Kosong dan Dark Knight. Jika
mereka berlima bisa memanfaatkan kesempatan ketika musuh sedang
menyeberang dan menghabisi mereka, Vektor tak akan memiliki
pasukan lagi.
“—Baiklah, ini yang ke-enam!!”
Suara ketetapan Integrity Knight Bercouli membuyarkan pikiran-pikiran
Asuna. Setelah Alice, Sheyta, dan Renri mengiyakan, Asuna juga
mengikutinya.
Tepat ketika mereka memutar kuda dan bersiap untuk bergerak ke
barat, tiupan terompet terdengar dari belakang.

Page | 13
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Menoleh kebelakang, mereka bisa melihat Pasukan Pengecoh Penjaga


Kerajaan Manusia berhenti di sebuah bukit satu kilol jauhnya, mulai
menuruni dengan formasi teratur. Setelah melakukan persiapan lima
belas menit dari waktu keberangkatan para Integrity Knights, mereka
turun untuk membantu.
“Mereka ini… membuatku gelisah.”
Kata-kata Bercouli agak menyindir, tetapi karena sudah ada 500
Petarung Tangan Kosong yang berhasil menyeberangi lembah, bukan
waktu yang buruk bagi bala bantuan untuk muncul. Selama para
Penjaga bisa menahan pasukan musuh, memotong sisa lima tali agak
terasa cukup mudah.
—Tampaknya kita memenangkan pertarungan ini, Vektor-san.
Asuna membatin—
Sebelum ia bisa menyelesaikan pemikirannya, fenomena aneh
memasuki pandangannya.
Tertutupi cahaya matahari terbit, objek misterius mulai berjatuhan dari
atas langit.
Garis merah. Bukan hanya satu. Sepuluh… Seratus.
Tidak, Ribuan.
Garis tersebut terlihat seperti noda kecil yang saling terhubung.
Menyipitkan matanya, Asuna melihat noda tersebut bukan angka
maupun huruf dari alfabet bahasa Inggris.
Garis-garis ini turun perlahan ke sisi lembah, kira-kira satu atau dua kilol
di bagian timur medan pertempuran.

Page | 14
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Perlahan, tidak hanya Asuna, tetapi juga Integrity Knights, dan bahkan
Dark Knights juga Petarung Tangan Kosong dari Tanah Kegelapan,
menahan pertempuran untuk melihat peristiwa ini.
Garis merah pertama menusuk tanah hingga retak dan mulai
bergetar—
Hanya butuh beberapa detik hingga garis tersebut berubah menjadi
sosok manusia.
***
Apa yang ia lihat membuat ketua Petarung Tangan Kosong Iskahn
melupakan kemarahan yang menyelimuti tubuhnya, bahkan walau itu
hanya beberapa detik.
—Apa itu?
Di sisi lain lembah besar, lima ratus Pasukan Tanah Kegelapan yang
berhasil menyeberang jembatan tali tanpa takut menghadapi lima
Integrity Knight.
Namun gerakan mereka tiba-tiba terhenti, dan mata mereka terarah ke
sisi lain medan pertempuran.
Wajah Iskahn juga tertarik akan pemandangan ini, secara tak sadar
menoleh ke sisi yang sama. Disana, ia melihat hujan berwarna merah
darah berjatuhan di arah timur sekitar dua kilol.
Dengan gemuruh aneh, garis-garis merah berjatuhan dari surga. Ketika
menyentuh tanah, dengan cepat mereka membentuk sosok manusia.
Prajurit baru telah muncul dihadapan mereka, tubuhnya berbalut
armor crimson, dengan membawa pedang panjang, kapak perang, dan
tombak.

Page | 15
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Meskipun warnanya berbeda, bentuk armor mereka sangat mirip


dengan Dark Knight Order. Dengan sekali pandang, mereka tampaknya
adalah bala bantuan yang dipanggil Kaisar Vektor.
Lalu, Iskahn merasakan ada sesuatu yang ganjil.
Para prajurit merah ini berbaris tak beraturan tanpa ada yang
memimpin. Mereka tak seperti prajurit yang dilatih dibawah komando
Jendral Kegelapan Shasta yang telah meninggal. Beberapa diantara
mereka mengobrol dengan angkuh, beberapa duduk di tanah, dan
beberapa memutar-mutarkan senjata mereka tanpa menunggu
perintah.
Yang paling mengejutkan adalah— jumlah mereka.
Setelah hujan berhenti, pasukan yang telah berkumpul berjumlah
mengerikan. Ia mengira-ngira jika jumlah mereka melebihi sepuluh ribu,
duapuluh ribu … sepertinya tiga puluhribu. Jika Dark Knight Order
memiliki tim bala bantuan sekuat itu, mengapa mereka tidak
menggulingkan Sepuluh Pemimpin Bangsawan sejak lama dan
membuat Tanah Kegelapan dalam kuasa Shasta.
Terlebih lagi, rasa terkejut dan bisik-bisik terjadi diantara Dark Knights
dala pasukan di sisi lembah ini. Bahkan mereka tak tahu menahu. Apa-
apaan itu?
Jika seperti ini, para prajurit merah tersebut pastilah “Pasukan Tanah
Kegelapan” yang sesungguhnya yang telah dipanggil Kaisar mereka,
Dewa Kegelapan Vector menggunakan secret arts.
Setelah menyadari ini, keterkejutan Iskahn berubah menjadi
kemarahan.
Jika dia bisa memanggil pasukan sebesar ini —

Page | 16
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Mengapa ia tak melakukannya sejak tadi?! Itu berarti para Petarung


Tangan Kosong dan Dark Knight yang susah payah menyebrangi lembah
hanya digunakan sebagai umpan untuk mengalihkan perhatian musuh?!
Tunggu— bagaimana jika memang seperti itu??
Apakah pemberian perintah oleh Kaisar memang bertujuan untuk
mengulur waktu agar bisa memanggil kawan-kawannya?
…… Tidak.
Bukan hanya perintah ini. Ketika pertarungan di Gerbang Besar Timur,
kekalahan Pasukan Tanah Kegelapan sungguh tak normal. Baik itu para
Goblins, Raksasa, Ogre, atau bahkan Guild Pengguna Dark Art, mereka
semua telah disapu habis. Namun Kaisar bahkan tidak berduka atas
kematian mereka.
Dengan kata lain, bagi Kaisar Vector, lima ribu orang dari Pasukan
Tanah Legelapan hanyalah bidak sejak awal!
Sampai saat ini, Iskahn, si pemimpin muda dari Guild Petarung Tangan
Kosong hanyalah seorang pemuda yang hanya memikirkan latihan
untuk mengasah skill-nya dan demi suku-nya.
Tetapi sekarang, pikirannya telah menyimpulkan untuk pertama kali,
mencapai titik dimana ia bisa melihat kenyataan yang ada di seluruh
Tanah Kegelapan, Kerajaaan Manusia, dan seluruh Underworld. Cara
pandang ini menimbulkan konflik di pikirannya.
Kaisar adalah keberadaan yang terkuat. Ia harus mematuhi yang
terkuat, tanpa perlu memprotes.
Tetapi.
Tetapi—

Page | 17
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Guh…!”
Merasakan rasa sakit yang belum pernah dirasakan sebelumnya, kini
menusuk mata kanannya. Iskahn mengerang sambil menutupi mata
kanannya. Si Pemimpin Petarung Tangan Kosong terjatuh, dan berlutut.
Dengan susah payah, ia bisa melihat ke tigapuluh ribu pasukan crimson
mulai berlari, berbicara dengan bahasa yang tak ia mengerti.
Di lokasi yang mereka tuju, hampir seribu pasukan Kerajaan Manusia
menyatukan formasi dengan Integrity Knight untuk melakukan
serangan balik.
Diantara kedua pihak, lima ratus Petarung Tangan Kosong dan Dark
Knights masih terdiam, kebingungan.
Tampaknya, meskipun menerima perintah tak berbelas kasih dari Kaisar,
sang Kaisar sepertinya berniat menyelamatkan lima ratus prajurit
tersebut.
Iskahn menenangkan dirinya ketika rasa sakit masih menyerang mata
kanannya.
—Bahkan setelah pengorbanan mereka, ia masih meremehkan betapa
kejamnya Kaisar Vektor.
Seketika lima ratus Prajurit Tanah Kegelapan, Penjaga Kerajaan
Manusia, dan Pasukan Kegelapan bertemu—
Tak terhitung banyaknya pedang, kapak perang, dan tombak tersinari
cahaya matahari terbit—
Lalu, dengan teriakan haus darah, Pasukan Kegelapan menebas
Petarung Tangan Kosong yang seharusnya menjadi teman mereka.
***

Page | 18
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Orang-orang ini… mengapa?!”


Ini pertama kalinya Asuna mendengar teriakan terkejut dari Komandan
Knight Bercouli, tetapi kata-kata tersebut sudah diduganya.
30.000 prajurit yang baru saja turun … bukan, lebih tepatnya dive ke
medan peperangan bagian timur ini dipastikan dipanggil oleh Kaisar
Vektor.
Tetapi dari mana ia mendapat orang sebanyak ini?
Apakah ia menciptakan karakter menggunakan sistem control? Tetapi
Pusat Console masih terkunci, dan perintah macam ini tak mungkin
dilakukan oleh administrator; satu-satunya cara untuk menambah
petarung adalah dari dunia nyata, lalu dive seperti yang Asuna lakukan,
tetapi para penyerang hanya memiliki dua STL.
Asuna panik untuk sesaat—
Kebingungannya terganggu oleh teriakan Pasukan Crimson yang akan
mendekat dalam jarak ratusan mel.
“Charge ahead!!”
“Give ‘em hell!!”
—Bahasa Inggris!
Orang-orang ini adalah manusia dari dunia nyata— menilai dari aksen
mereka, mereka orang Amerika!
Tetapi, mengapa mereka ada disini… Underworld seharusnya terisolir
dari dunia nyata.
Tidak.
Tidak––

Page | 19
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Mungkin, bagi orang yang dive menggunakan STL, Underworld adalah


dunia berbeda yang diciptakan menggunakan “Mnemonic Visual”
dengan kenyataan yang mendekati dunia nyata. Tetapi, dasar bagi
setiap VRMMO, «The Seed» juga digunakan dalam mendesain dunia ini.
Dengan kata lain, selama seseorang menggunakan AmuSphere, mereka
bisa dive ke dunia ini menggunakan server sederhana yang
menggunakan polygon— terlebih lagi, Ocean Turtle memiliki jaringan
bandwith kelas satelit militer.
Lalu, jika seseorang membuat sebuah client program yang
mengikutsertakan alamat server utama Underworld dan beserta akun
informasi dan menyebarkannya di dunia nyata—
Tak hanya memanggil puluhan ribu; bahkan memanggil ratusan ribu
pasukan sangatlah mungkin.
Tetapi yang lebih mengejutkan Asuna adalah bagaimana Pasukan
Crimson tersebut bertindak; mereka mulai menyerang teman sendiri,
pasukan Dark Knight dan Petarung Tangan Kosong, tanpa keragu-
raguan.
“Ap, Apa yang mereka laku…?!”
“Bukankah mereka seharusnya temenan??!!”
Para Knight berteriak sambil mencoba menahan serangan, tetapi
jumlah mereka sangatlah keterlaluan, dan lagi, status senjata dan
armor Pasukan Crimson lebih tinggi daripada equipment milik Pasukan
Tanah Kegelapan.
Satu persatu pedang dan perisai mulai patah dengan bunyi klang dari
masing-masing musuh, cipratan darah mulai membanjiri.
“Dude that’s awesome!!”

Page | 20
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Pretty gore!!”
Orang-orang Amerika ini mungkin tak sadar tentang kondisi
peperangan ini. Mereka mungkin menganggap dive mereka ke dalam
dunia ini sebagai pemain beta test dalam suatu VRMMO. Terlebih lagi,
Asuna tak bisa menyalahkan mereka yang mengayunkan senjata dan
membunuh semuanya. Karena bagi mereka, para prajurit bukanlah
makhluk yang setara dengan manusia; mereka NPC, sesuatu yang tak
berharga. Tentu saja, tak semuanya benar-benar brutal; di dunia nyata,
mereka tetaplah pemain VRMMO yang ramah dan sering bekerja sama
dengan pemain lain dalam server yang sama. Jika ada waktu untuk
menginfokan kondisi Underworld dan Artificial Fluctlight ini, Asuna
yakin jika banyak diantara mereka yang akan menurunkan senjatanya.
Tetapi mereka terlalu sibuk saat ini. Bahkan jika Asuna mencoba
memasuki pertempuran dan menjelaskan situasi ini dalam bahasa
Inggris, mereka hanya akan menganggap dirinya sebagai seorang NPC.
Jika berkata pada mereka “membunuh musuh sekarang akan
mendapatkan point, dan kalian bisa menukarkannya untuk rare items
setelah pembukaan resmi”, bahkan pemain Jepang akan melakukan hal
yang sama.
Singkat kata, meyakinkan mereka melalui suara tak mungkin.
Orang-orang yang hendak dibunuh pemain Amerika bukanlah NPC,
melainkan Artificial Fluctlights yang memiliki jiwa. Setelah menghabisi
pasukan Tanah Kegelapan, orang-orang dari Kerajaan Manusia akan
menjadi target selanjutnya. Lalu, karena menjadi satu-satunya yang
menggunakan tubuh palsu, Asuna harus bertarung.
Dengan ketetapan seperti itu, Asuna mengangkat rapier di tangan
kanannya dan mulai melafalkan perintah.

Page | 21
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“System call! Create field object!”


Cahaya berwarna-warni berkumpul di rapier-nya.
Tak mungkin menciptakan lembah tak berdasar seperti yang ia lakukan
sebelumnya; jika ia melakukannya lagi, Asuna akan memutus jalan
pulang Pasukan Pertahanan Kerajaan Manusia. Lalu Asuna
membayangkan batu raksasa setajam tombak dan menebaskan rapier-
nya kebawah.
Laa—, dengan suara merdu. Cahaya berwarna-warni melesat dari ujung
rapier-nya tepat menuju ke tanah diantara pasukan Amerika dan Tanah
Kegelapan yang sedang bertempur.
Tanah dihadapannya tiba-tiba berguncang hebat dan memunculkan
tombak-tombak tanah yang menjulang setinggi 30 mel. Sepuluh
Pasukan Crimson yang berdiri diatasnya terlontar jauh.
Empat gunung muncul dari tanah, menjulang ke langit, dan tanah
makin bergetar tiada henti. Memaki dalam bahasa inggris, ratusan
pasukan crimson terlempar tinggi; beberapa orang bahkan tertusuk
bebatuan, sementara yang lain jatuh ke tanah dan bermandikan darah.
Asuna tak bisa mengeluarkan semangat karena membayangkan
bagaimana orang-orang ini tewas, rasa sakit yang begitu intens
menyerang pikirannya dan membuatnya terjatuh ke belakang kuda.
Percikan keperakan bermunculan di penglihatannya ketika ia berusaha
bernafas dan mulai bangkit. Rasa sakit kali ini lebih parah ketika ia
menciptakan lembah tadi malam. Asuna kini menerima rasa sakit
karena data dataran yang mengalir masuk ke jiwa-nya sangat besar …
rasa sakit ini seperti mencabik Fluctlight dirinya sendiri.
—Aku tak boleh gagal disini.

Page | 22
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Jika demi Kirito yang terluka, ia akan melakukan sebisanya. Asuna


memikirkan ini ketika menggeramkan gigi dan mencoba mengeratkan
tali kekang kuda.
Semangat milik pemain Amerika yang datang dari medan peperangan
bagian timur tampaknya semakin berapi-api dari sebelumnya. Tetapi
karena lima gunung yang diciptakan selebar 500 mel, mereka akan
segera mengitarinya.
Aku harus menciptakan dinding batu di bagian selatan, jadi Pasukan
Pertahanan Kerajaan Manusia bisa mundur.
Asuna mengangkat tangan kanannya yang gemetaran sekali lagi,
kelelahan—
Tetapi tangan tersebut di genggam erat oleh tangan berbalut armor
yang bersinar karena cahaya matahari terbit.
“… Alice?!…” Asuna memanggil knight emas dengan suara parau.
Wajah putih cantik knight emas seolah menahannya, ia menggelengkan
kepala.
“Jangan terlalu memaksakan diri, Asuna. Serahkan ini pada kami para
Integrity Knight.”
“T… Tetapi, orang-orang ini musuh dari Dunia Nyata … dari duniaku…!”
“… Meskipun begitu, jika hanya sepuluh ribu pasukan yang haus darah
sambil mengayunkan senjata-nya, itu tak akan membuat kami takut.”
“Yep, dan kali ini giliran kita menunjukkan kemampuan kami.”
Bercouli menambahkan sambil menyeringai tak gentar.

Page | 23
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Meskipun nada suara para Knight agak meredakan ketakutannya,


Asuna bisa melihat salah pemahaman di wajah mereka tentang Dunia
Nyata, bahkan lebih buruk dari sebelumnya.
Jumlah pasukan crimson 30 kali lebih banyak dari jumlah Pasukan
Pertahanan Kerajaan Manusia.
Ini bukanlah sesuatu yang bisa dihadapi hanya menggunakan
keberanian. Tetapi Komandan Knight mengangkat pedang panjang
miliknya tinggi-tinggi, dan berteriak mengucapkan perintah.
“Dengar! Semua pasukan, buatlah pertahanan ketat! Jangan biarkan
musuh menerobos!”
***
“Oh… Ohh…”
Apa yang keluar dari mulut Iskahn bukan lagi bahasa manusia.
“Oh… OHHHHHHHHHH—!”
Darah berjatuhan dari penyebrang pertama. Tetapi si Petarung muda
ini berteriak seperti hewan liar, seperti tak merasakan rasa sakit.
Teman Iskahn, Dempe, yang berdiri di sisinya bisa merasakan apa yang
dirasakan Iskahn, ia menunduk … menunduk ke bawah.
Semua tewas. Semua dikorbankan.
Prajurit sukunya, dalam kekacauan semakin menghilang, tak bisa
bertahan dari pedang-pedang hitam yang menerjang, jiwa mereka
menghilang di dalam kabut darah.
Terlebih lagi, pasukan kita tak bisa berhenti untuk menyebrang
menggunakan lima tali yang tersisa, mereka tak bisa berhenti karena
perintah Kaisar untuk “sampai ke sisi seberang” masih berlaku. Mereka

Page | 24
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

hanya bisa mematuhi perintah atasan, dengan hati-hati menyeberangi


jembatan, lalu dikepung pasukan crimson dan ditebas tanpa belas kasih.
Mengapa— mengapa Kaisar tidak memberi perintah untuk berhenti
menyeberang lembah, atau memberi perintah pada pasukan itu untuk
berhenti menyerang Pasukan Tanah Kegelapan?
Apakah prajurit suku-nya hanyalah umpan, hanyalah tumbal untuk
memanggil pasukan crimson?
“Harus… Ke Kaisar…”
Ia harus melapor pada Kaisar. Ia harus memohonnya untuk
menghentikan operasi ini.
Geram dan gelisah, Iskahn mengambil langkah pelan menuju kereta
komando di belakang mereka. Hampir separuh penglihatan kanannya
memerah, rasa sakit menusuk mata kanannya.
Lalu, Dempe melihatnya, wajah cemasnya seperti ingin mengatakan
sesuatu.
Seketika itu, sebuah bayangan hitam raksasa terbang diatasnya.
Iskahn serta Dempe secara insting melihat keatas menuju bayangan
yang ada di langit; itu seekor naga.
Mengendarai diatasnya adalah sesosok manusia yang mengenakan
armor hitam, berambut emas, serta mengenakan mantel mewah—
Kaisar Vector sendiri.
“Ah… AH…!!”
Meskipun ia bisa mendengar teriakan Iskahn, Kaisar yang duduk
memandang bawah sekilas. Tak ada emosi dari mata hitamnya.

Page | 25
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tatapannya sedingin es, tak memiliki rasa kasihan— bahkan bagi


prajuritnya yang tewas.
Lalu, Kaisar Vector memalingkan wajahnya dari Iskahn, dan menuju
selatan lembah bersama naganya.
Ini— Dewa. Inikah tindakan seorang pemimpin.
Tetapi, jika pemimpin seperti ini, jika si paling kuat memiliki kekuatan
yang begitu besar—
Ia seharusnya bisa bertanggung jawab!!
Memimpin pasukannya. Memerintah, membawa kemakmuran
daerahnya; itulah kewajiban seorang pemimpin. Terlebih lagi,
seseorang yang mengirim sepuluh ribu nyawa hingga tewas tanpa
merasakan apapun— sang Kaisar— mata kanan— tidak kompeten—
mata kanannya sakit— untuk menjadi seorang pemimpin …!!
“Uwo…. OH… OHHHHHHH!!”
Iskahn mengangkat tinjunya tinggi-tinggi, dan membentuk jarinya
seperti sebuah kait.
Tanpa penyesalan, ia menusukkan jari tersebut ke sumber panas
pikirannya — mata kanannya sendiri.
“Ke… Ketua!! Apa yang kau lakukan?!”
Ishkhan mengangkat telapak tangan kirinya untuk menahan Dempe
menghampirinya, kemudian, mencukil bola mata kanan miliknya sendiri.
Bola putih tersebut memancarkan sinar di telapak tangannya, tetapi
seketika itu pula cahayanya meredup.
Sekarang, Iskahn telah sampai ke titik dimana telah berhasil melepas
«Code 871» menggunakan semangatnya sendiri, seperti Alice dan

Page | 26
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Eugeo. Terlebih lagi, ia masih tak bisa membantah perintah


pengkhianatan terhadap Kaisar, ataupun menolak dua perintah Kaisar,
yaitu: “Melanjutkan operasi menyeberang lembah” dan “Kau tak boleh
menyeberangi jembatan tali”.
Namun, ia telah menemukan cara yang agak kasar guna mengakali
perintah Kaisar— dan metode ini cukup penuh dengan kegagalan.
Iskahn berbalik dan berbicara pada Dempe yang menatapnya tak
berkata-kata.
“Kaisar tidak mengatakan pada kita mengenai pasukan crimson, benar
kan?”
“Ah… Tidak, dia tidak. Tetapi…”
“Lalu, jika kita membunuh mereka, berarti kita tidak melanggar
perintah Kaisar kan.”
“… Champion…”
Iskahn memandang tampang bodoh Dempe dengan mata kirinya, lalu
membuat perintah.
“Dengar… setelah menyeberangi jembatan, semua suku Petarung
Tangan Kosong akan menyerang pasukan crimson. Tak peduli apapun,
kita harus menolong teman-teman kita.”
“Hah…?! Maksudmu jembatan, bagaimana… maksud…”
“Kau tau apa yang akan aku lakukan. Kuserahkan sisanya padamu.”
Dengan kata-kata kalem tersebut, Iskahn berbalik memandang lembah.
Tiba-tiba, api menyala di kakinya.

Page | 27
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Lalu si pemimpin Petarung Tangan Kosong perlahan mulai berlari


menuju lembah, meninggalkan jejak kaki dibelakangnya. Ia berlari
semakin cepat, hingga berubah menjadi kilatan api.
Jika aku tak boleh menyeberangi tali.... maka aku tinggal melompat saja!
Berteriak seperti itu di hatinya, ia menjejakkan kakinya menuju lembah
yang lebarnya hampir seratus mel.
“Melompat” adalah skill penting dalam latihan Petarung Tangan Kosong.
Latihan ini perlahan bermula dari melompati lubang pasir, lalu berlanjut
untuk meningkatkan kepercayaan diri dengan melompati tumpukan
pisau dan minyak, dan sebagai dasar pembentuk teknik lompatan itu
sendiri; dengan kata lain «incarnation».
Akhirnya, jarak lompat seorang Petarung bisa melebihi 20 mel. Di dunia
dimana kau tak bisa terbang, lompatan ini adalah jarak terjauh yang
bisa dicapai tubuh manusia.
Namun, apa yang hendak dilompati Iskahn sekarang ini adalah lembah
tak berdasar yang lebarnya lima kali lipat. Para Petarung Tangan Kosong
mulai menatap ke depan, hatinya seperti terbawa angin, tubuhnya
meninggalkan jejak api.
Sepuluh mel, duapuluh mel. Tubuhnya masih melambung.
Tigapuluh mel. Tigapuluh lima mel. Angin kuat berhembus dari bawah
lembah, mendorongnya semakin tinggi seolah ia memiliki sayap tak
kasat mata.
Empatpuluh mel.
Tinggal sedikit lagi— ia hanya perlu naik sedikit lagi … lalu ia akan bisa
sampai ke seberang—

Page | 28
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tetapi.
Tepat sebelum ia mencapai tengah lembah, angin hembusan berhenti
seketika. Tubuhnya kehilangan dorongan; batas lompatannya mencapai
titik maksimal, dan ia mulai turun seperti panah.
Ia… kurang lima mel menuju titik tengah.
“UWOOOOOHHH!!”
Iskahn berteriak, menjulurkan tangan kanannya ke depan, berusaha
menggapai udara hampa. Tetapi tak ada tempat untuk tangannya atau
kakinya; hanya udara dingin dari kegelapan dibawahnya, menyelimuti
tubuhnya agar terjatuh.
Seketika —
“CHAMPIOOOOOOOOOON!!”
Teriakan menggetarkan sampai ke telinga Iskahn.
Ia memutar kepalanya.
Temannya, Dempe, telah menggenggam batu besar, dan bersiap untuk
melemparnya.
Si Pemimpin menyadari apa yang akan dilakukan sahabat setianya.
Tetapi— melempar batu besar lebih dari limapuluh mel sungguh
mustahil bagi manusia …
Gowa.
Tangan kanan Dempe tiba-tiba berotot, otot dan uratnya tampak,
seolah seluruh kekuatan ditubuhnya menuju ke satu titik.
“OHHHHH!!”

Page | 29
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Si pria kekar berlari beberapa langkah, dan melemparkan batu besar


dengan sepenuh tenaga menggunakan kekuatannya.
Udara bergetar hebat, batu besar tersebut seolah diluncurkan oleh
meriam— lalu, Tangan Kanan Dempe meledak, daging dan darah
berhamburan ke segala arah.
Iskahn melihat sosok Dempe terjatuh ke tanah menggunakan mata
kirinya, menggeramkan giginya, lalu memfokuskan konsentrasinya
menuju batu yang terbang ke arahnya.
“… YAAAAAAAH!!”
Dengan sebuah teriakan, ia menjejakkan kaki kirinya ke batu tersebut.
Bagaaan!! Batu besar tersebut hancur berkeping-keping menahan daya
tolak, tetapi tubuh kecil Iskahn kini melayang ke udara. Swordsmen
yang saling bertarung di sisi lain lembah semakin dekat dengannya.
***
“Damn!!”
Asuna mencabut rapier miliknya dari tubuh pemain Amerika yang
memaki sambil kesusahan bernafas di kuda miliknya.
Ini berbeda ketika ia harus melawan orang-orang dari Tanah Kegelapan;
ia tak perlu menahan diri apabila harus mencabut nyawa seseorang.
Asuna yang dulunya dikenal sebagai “The Flash”, kemudian “Berserk
Healer”, akhirnya bisa menggunakan kombo Sword Skill; jumlah
pasukan crimson yang berjatuhan karena tebasannya mencapai
sepuluh orang.
Tetapi— meskipun begitu, mereka terlalu banyak!!

Page | 30
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tak hanya Asuna, Pasukan Pertahanan Kerajaan Manusia dan empat


Integrity Knights juga harus bertarung susah payah, dan akhirnya bisa
membuka jalan ke selatan. Tubuh-tubuh telah bertumpuk bagaikan
gunung dihadapan pasukan yang maju.
Akan tetapi, mereka tak bisa menahan gelombang serangan pasukan
crimson yang tak ada akhirnya, dan pasukan kita hanya bisa bertahan di
posisi semula. Yang lebih penting, mereka dengan sigap sadar jika
musuh yang telah dihancurkan akan menghilang dalam hitungan detik,
tak meninggalkan jejak darah di tanah— mereka menyadari jika musuh
bukanlah orang hidup, melainkan pasukan hantu. Kemudian…
“Uwah… No… AAAAHHH—!!”
Teriakan semangat membuat Asuna berbalik arah.
—Lalu, ia melihat lubang terbuka di barisan formasi bertahan pasukan-
nya, dan orang-orang Amerika berebutan memasuki celah tersebut
sambil memaki Penjaga yang lemah. Para Penjaga dikelilingi musuh
yang melebihi jumlah mereka, lalu terjadilah; daging dan darah
berhamburan ke udara, teriakan kesakitan perlahan berubah menjadi
teriakan kematian. Gambaran kematian yang begitu nyata tampaknya
membuat pasukan crimson semakin haus darah, seketika mereka
semakin melaju guna mengincar mangsa baru untuk ditebas.
“Hentikan…. HENTIKAN…!!” Asuna berteriak.
Ia sadar jika harus mengorbankan beberapa prajurit dan harus segera
ke selatan secepat mungkin. Tetapi ia tak bisa mengontrol dirinya dan
meloncat dari kudanya.
“HENTIKAN—!!”

Page | 31
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Melaju menuju pasukan crimson seorang diri, teriakannya


menyedihkan.
Ia tahu jika pemain Amerika telah diperdaya, ia tak bisa menahan
kemarahannya lebih lama.
Zzkukukuk—!!
Tangan kanannya bercahaya, dan «Radiant Light» menebas lurus
menuju helm prajurit crimson. Empat orang terluka dan menjatuhkan
senjata mereka, berteriak kesakitan.
Melihat reaksi tersebut, Asuna mengerti meskipun mereka dive
menggunalan AmuSpheres, mereka tak dilindungi oleh Pain Absorber.
Sejujurnya, Asuna sudah menyadarinya sejak tadi, jadi dia mencoba
untuk melancarkan serangannya menuju jantung, membunuh langsung
orang tersebut dan membuat mereka log out dari dunia ini, tapi cara
pemikiran seperti ini seketika menghilang dari diri Asuna.
Memanfaatkan prioritas senjatanya, ia kini menargetkan tusukan
rapier-nya menuju armor milik musuh, membuat mereka terjatuh dan
terkadang mematahkan pedang mereka menjadi dua.
Bagi pemain Amerika, musuh yang ada dihadapan mereka hanyalah
poligon, dan darah mereka hanyalah spesial efek yang diciptakan
computer. Tetapi bagi Asuna yang dive menggunakan STL, mereka
nyata, dan darah yang menyembur terasa hangat, baunya juga terasa.
Beberasa saat kemudian, genangan darah mencapai ke kaki Asuna, dan
secara tak sengaja ia terpelincir dan jatuh. Pasukan yang berbadan
besar lalu mengelilinginya ketika ia hendak berdiri.
“Take this!!”

Page | 32
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Sebuah kapak perang mengayun ke bawah, Asuna berusaha


menghindar ke kanan. Tetapi sebelum ia bisa menarik tangan kirinya,
kapak perang tersebut berhasil menebas.
Gatsu.
Dengan suara keras, lengan kirinya putus dari ujung siku, tangan
tersebut melayang ke udara.
“… AAHH—!!”
Merasakan rasa sakit yang tak terkira membuat Asuna mematung dan
mati rasa. Sesaat kemudian, ia bernafas berat dan dengan susah
memegang lengan kirinya yang bercucuran darah. Melalui
pandangannya yang tertutup air mata, ia bisa melihat empat atau lima
sosok bayangan yang mengelilinginya sedang mengangkat senjata
mereka.
Tiba-tiba —
Kepala si pria yang menggenggam kapak perang meledak dan
menghamburkan daging dan darah.
Asuna mendengar suara pukulan seperti senapan api. Setiap kali suara
itu terdengar, tubuh-tubuh prajurit yang berusaha mendekatinya
meledak dan berhamburan.
“Hmph… Apa-apaan, begitu lemah?”
Asuna menahan rasa nyari dan mencoba berdiri; sebelum bisa
melakukannya, seorag pemuda dengan rambut jabrik bagaikan nyala
api berdiri di hadapannya.
—Seseorang dari Tanah Kegelapan!

Page | 33
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Asuna menarik nafas dalam-dalam dan melupakan rasa sakitnya untuk


sementara. Dari warna kulit dan sabuk kulit yang mengikat tubuhnya, ia
adalah anggota Petarung Tangan Kosong yang telah dilawannya
beberapa waktu lalu.
Tetapi mengapa seseorang dibawah pimpinan Kaisar Vektor menyerang
pasukan crimson yang telah dipanggil?
—Seolah ia memang berniat menolong Asuna.
Asuna menatap dan menyadari jika pemuda ini hanya memiliki satu
mata, luka kasar di mata kanannya dan jejak darah di wajahnya
bagaikan air mata.
Dengan sisa matanya, si pemuda menatap marah pada pemain Amerika
yang mendekatinya, ia lalu mengangkat tinju kanannya setinggi
mungkin.
Seketika, tinjunya terselimuti api merah.
“Wa… RAAAAAAHHH!!”
Dengan teriakan tersebut, si pemuda menjejak tanah.
Guwa!!
Ketika ia menghentakkan tinjunya ke tanah, gelombang kejut meledak
bagaikan dinding api, melontarkan pasukan crimson yang ada
dihadapannya.
—Sungguh kuat!
Asuna mengakui. Jika ia melawan orang ini, mungkin ia akan kalah …
Si Petarung Tangan Kosong tanpa berkata-kata mengulurkan tangannya
dan menggenggam tangan Asuna dan membantunya berdiri, menatap
wajah Asuna lalu.

Page | 34
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“… Mari buat kesepakatan.”


Asuna tak bisa langsung memahami apa yang diinginkan pemuda ini.
“Sebuah… kesepakatan?”
“Benar. Kau yang membuat tombak-tombak batu dan lembah tersebut
kan? Dengar, buatlah jembatan ke seberang lembah, walaupun kecil tak
masalah. Disana, kami memiliki empat ribu pasukan Guild Petarung
Tangan Kosong yang akan bertarung bersamamu, kita bekerjasama
hingga berhasil membereskan pasukan merah sialan itu.”
Bertarung bersama— Pasukan Tanah Kegelapan?

Page | 35
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Page | 36
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Apakah hal seperti itu mungkin dilakukan? Orang-orang dari Tanah


Kegelapan, bukan, orang-orang dari dunia ini tak bisa melawan perintah
atasan, karena adanya «Code 871».
Tetapi, si pemuda dihadapannya sekarang ini telah kehilangan mata
kanannya. Apakah ini berarti ia telah melepas segel mata kanan dengan
kemauannya sendiri? Apakah ia, seperti Alice, sebuah Fluctlight yang
telah berkembang hingga bisa mematahkan ikatan dunia ini?
Alice telah berkata semalam: “Untuk menghilangkan «Code 871», mata
seseorang akan meledak”, tetapi luka miliknya seperti tidak terlihat
seperti bekas luka ledakan, luka tersebut malahan seperti akibat mata
yang dicongkel paksa … Apa yang harus aku putuskan?
Keragu-raguan sesaat Asuna terbuyarkan oleh suara tebasan dan
teriakan dari samping kanannya.
“Orang ini, walaupun bertampang bodoh. Dia jujur kok.”
Seseorang yang memotong kepala beberapa prajurit yang mendekat
menggunakan pedang hitam tipis yang hampir tak kelihatan, adalah
Integrity Knight wanita berambut perak, Sheyta Synthesis Twelve.
Menatap wajah Sheyta, senyuman semangat bercampur malu muncul
dari wajah si Pertarung muda ini. “Hei,” ia membalas.
Sesaat Asuna melihat senyuman ini, ia memutuskan pilihannya.
—Aku akan percaya padanya.
Ini mungkin terakhir kalinya bisa menggunakan kemampuan
«geographical manipulation». Jadi bukankah lebih baik jika
menggunakannya untuk menciptakan daripada menghancurkan?
“… Aku mengerti, serahkan jembatannya padaku.”

Page | 37
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Asuna menggerakkan tangan kanan yang tadi memegang luka tangan


kirinya, lalu ia mengangkat rapier ke udara dengan tangan kanannya.
Laa────────.
Suara bagaikan ribuan malaikan terdengar ketika cahaya berwarna-
warni meluncur dari langit dan menuju utara, melintasi lembah, dan
menghubungkan kedua sisi.
Dengan gemuruh, tanah yang ada dibawah lembah mulai bergetar.
Semuanya memandang ketika dua tiang batu melesat dari kedua sisi
lembah dan semakin merentang, kemudian bersatu di tengah, semakin
lebar, dan akhirnya menjadi jembatan batu untuk bisa diseberangi.
“OOOOHHHH, AHHHHHHH!!”
Teriakan semangat dari empat ribu pasukan Guild Petarung Tangan
Kosong terdengar lebih keras dari getaran tanah tadi. Dipimpin oleh
sosok pria kekar berlengan satu, mereka melintasi jembatan batu.
Sakit kepala yang lebih menyakitkan daripada kehilangan sebelah
lengan kini membanjirinya; Asuna hampir kehilangan kesadaran, dan
harus menancapkan rapier-nya ke tanah agar tidak ambruk.
Ia tak bisa lagi melihat dimana Alice, yang seharusnya memandu
seluruh Pasukan Penjaga dan untuk menembus musuh.
Asuna hanya bisa berharap ia selamat… dan pasukan Petarung Tangan
Kosong akan bekerja sama dengan mereka seperti janji si pemimpin.
— Kirito-kun, Aku pergi sekarang, oke?
Dalam hati mengucapkan nama kekasihnya, rasa sakit yang
dirasakannya berlahan menghilang, semakin menghilang.
***

Page | 38
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Semenit sebelumnya, di ujung paling selatan medan peperangan —


Integrity Knight Alice telah berhasil menebas banyak pasukan crimson
yang terus saja menerobos.
Orang-orang ini— mereka aneh.
Mereka bukanlah swordsmen, maupun prajurit yang ahli menggunakan
sword skill; mereka terus menerus menerobos, menginjak-injak tubuh
kawan mereka sendiri serta berteriak dengan bahasa asing. Tampaknya
mereka benar-benar tak menghargai arti sebuah nyawa— nyawa
musuh mereka, dan bahkan nyawa teman mereka sendiri, semuanya
tampak tak berharga di mata mereka. Bahkan tampaknya mereka tak
peduli dengan nyawa mereka sendiri.
Jika orang-orang yang tinggal di Dunia Nyata seperti ini, tampaknya apa
yang dikatakan Asuna ada benarnya, “Dunia kami bukan dunia dewa-
dewi.”
Dengan musuh yang terus membanjiri, reaksi gerak Alice bahkan mulai
menurun.
Ia tak kuat. Ini tak bisa disebut pertempuran.
Cepat — cepat terobos mereka, dan keluar dari sini.
“Jangan menghalangi… JANGAN MENGHALANGI!!”
Alice berteriak ketika menebaskan Fragrant Olive Sword ke samping.
Kepala dan tangan musuh berjatuhan ke tanah.
“System call!”
Lalu, ia dengan cepat mulai merapal incantation, menciptakan sepuluh
Thermal Element, dan membentuknya menjadi tombak api dan
menembakannya.

Page | 39
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Discharge!”
Dogou!!
Meskipun tidak seperti Conflagrant Flame Bow milik Deusolbert,
sebuah ledakan besar berhasil merusak formasi musuh dan
menciptakan jalan keluar.
Dan dibaliknya adalah—
Ia melihatnya. Sebuah bukit, menjulang di tanah hitam.
Jika ia bisa menembus kepungan ini dan sampai ke sana, ia bisa
menggunakan Sacred Energy yang tersebar di medan peperangan ini
dan menggunakan Art “Light Pillar”, dan membakar para pasukan ini.
“MENYINGKIR!!”
Alice berteriak dan menendang tanah.
“… Nona Kecil!!”
Teriakan Komandan Knight Bercouli terdengar dari belakang. Tetapi
Alice tidak mendengar kata-kata selanjutnya: Jangan pergi terlalu jauh.
—Hampir sampai. Kita hampir menerobos.
Ia tak bisa berhenti menebaskan pedangnya hingga ke musuh terakhir
yang menghalangi jalan. Alice akhirnya berhasil menerobos kepungan
musuh dan melaju ke daerah selatan.
Ia menyarungkan pedang tersayang miliknya ke sarung pedang dan
berlari, menghirup udara yang bercampur dengan bau darah.
Tiba-tiba, sekelilingnya menjadi gelap.
Apakah matahari tertutup awan? Alice berpikir untuk sesaat.

Page | 40
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Lalu, ia merasakan hembusan angin dari belakang punggungnya, dan ia


dicengkeram oleh kaki naga yang melayang; ketika menyadarinya, ia
telah terangkat.
Alice mencoba mengaktifkan Armament Full Control Art miliknya,
tetapi sebelum ia bisa berhasil merapalkan, pandangannya tertelan
kegelapan, rasa dingin menyelimuti tubuhnya.
Apakah ini Dark Art yang dilakukan penunggang naga? —Tidak, bukan.
Kesadarannya semakin melemah, terhisap kegelapan pekat.
Ini adalah Incarnation milik musuh, benar-benar berbeda dari
Incarnation sekuat baja milik Komandan Knight Bercouli, dan juga
berbeda dari Incarnation petir milik Pemimpin Tertinggi Administrator;
Incarnation musuh menghisap segalanya: sebuah Incarnation
Kehampaan.
Itulah hal terakhir yang bisa dipikirkan Alice sebelum pingsan.
***
Bagi Kaisar Vektor / Gabriel Miller, situasi ini untung-untungan.
Meskipun begitu, ia yakin selama puluhan ribu pemain Amerika yang
masuk ke peperangan bisa mengepung Pasukan Penjaga Kerajaan
Manusia, si «Putri Cahaya» Alice akan menerobos kepungan tersebut
seorang diri — atau dengan tim kecil — untuk melancarkan serangan
pilar cahaya raksasa lagi.
Itulah mengapa ia tetap menunggu di punggung naga, jauh dari
peperangan dan menunggu. Ia merasa jika situasi ini menjadi watu
terlama ia menunggu sejak dive ke dalam Underworld.
Kemudian, ia melihatnya. Kilauan keemasan yang menerobos pasukan
crimson.

Page | 41
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Alice… Alicia.”
Gabriel tersenyum aneh ketika menggumamkan nama tersebut. Ia
mengencangkan kekangan di tangannya, si naga turun cepat.
Imajinasi mengerikan yang membentuk Incarnation Kehampan telah
menelan AI si naga, mengubahnya menjadi alat yang melayaninya.
Dibawah perintahnya, si naga turun bagaikan batu, sayapnya kaku,
membuka cakarnya menuju tanah dan mencengkeram punggung si
Knight emas.
Whoosh—!
Kemudian, suara memekakkan tercipta dari sayap yang mengembang,
naga tersebut terbang ke langit lagi.
Ia tidak memperhatikan peperangan berdarah yang telah ia ciptakan.
Baginya, apapun yang terjadi pada Pasukan Tanah Kegelapan, Pasukan
Penjaga Kerajaan Manusia, atau orang-orang yang ia panggil dari dunia
nyata, mereka semua tak berarti baginnya.
Sekarang, ia hanya perlu menuju system console terdekat dari lokasinya,
yaitu «Altar Ujung Dunia », dan dari sana, ia akan keluar dan menarik
jiwa Alice ke dunia nyata.
Pandangan Gabriel tertarik ke bawah, dan menatap rambut emas yang
terurai oleh hembusan angin dari Knight yang pingsan.
Aku ingin segera merasakannya. Tubuh ini, jiwa ini, aku ingin segera
merasakannya ke dalam hatiku.
Masih agak lama menuju system console, mungkin akan memerlukan
beberapa hari jika menggunakan naga. Ia mungkin akan menggunakan
waktu yang ada untuk menikmati Alice yang masih memiliki tubuh fisik
di Underworld.

Page | 42
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Memikirkan ini, perasaan senang muncul dari perut Gabriel, membuat


mulutnya terbuka.
***
Bagaimana mungkin?
Ia— membuang lima ribu pasukan Tanah Kegelapan dan tigapuluh ribu
pasukan baru yang baru saja dipanggil, hanya untuk …
Menangkap seorang gadis!
Ketika Komandan Knight Bercouli merasakan Incarnation Kehampaan
yang meluap-luap dari sosok yang dikenal sebagai Kaisar Vektor,
perasaan tak mengenakkan mengisi dirinya. Tetapi ketika melihat Alice
yang telah berhasil ditangkap, ia akhirnya menyadari niat musuh yang
sebenarnya.
Setelah melihat apa yang terjadi sepuluh mel didepan sana, Bercouli
melakukan sesuatu yang tak pernah dilakukannya selama puluhan
tahun terakhir — ia berteriak penuh kemarahan.
“Kau sialan, apa yang akan kau lakukan pada muridku!!”
Kata-katanya menggetarkan udara, seperti gemuruh petir.
Namun ia diacuhkan oleh si penculik, si penunggang naga terbang
menuju langit selatan tanpa menoleh.
Bercouli mengangkat pedangnya dan mulai mengejar si naga terbang.
Tetapi jalan keluar yang telah berhasil diciptakan Alice kini kembali
tertutup oleh pasukan crimson yang memperbaiki formasi; mereka
mendekat, sambil berteriak memaki terus menerus.
“Kalian sebaiknya bersiap…”

Page | 43
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Sebelum Bercouli berhasil menyingkir, cahaya keperakan terlihat di atas


kepalanya.
Kirikirikiri, dengan bunyi berdesing melewatinya, itu adalah Divine
Instrument milik Integrity Knight Renri, Twin Edged Wings.
Suara nyaring si knight muda terdengar dari belakang.
“Release recollection!”
Dengan kilatan cahaya, kedua pisau lempar kini bersatu. Membentuk
pisau yang saling bersilangan, pisau tersebut terbang rendah di atas
tanah, berdesis ke arah depan dan meninnggalkan musuh-musuh yang
terpotong di sisinya.
“Pergilah, Komandan!!”
Renri berteriak, lalu Bercouli berbalik untuk membalas.
“Maaf! Kuserahkan sisanya padamu!”
Seketika, ia menjejakkan kakinya ke tanah. Dengan cepat, tubuhnya
seolah berubah menjadi angin kencang, melontarkan musuh-musuh di
sekitar jalan keluar, ia lebih cepat beberapa kali lipat dari martial dance
milik Petarung Tangan Kosong dari Tanah Kegelapan. Tetapi naga Kaisar
Vektor yang menculik Alice kini telah berubah menjadi titik kecil di
langit sana.
Ketika berlari, Bercouli meletakkan jari tangan kiri ke mulutnya dan
bersiul kencang.
Sedetik kemudian, sepasang sayap perak terlihat di langit, itu naga milik
Bercouli, Hoshigami.

Page | 44
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tetapi bukan hanya satu naga yang menuju ke arahnya. Naga


kesayangan Alice, Amayori, dan naga milik Eldrie, Takiguri, juga
mengikuti.
“Kalian…”
Bercouli menahan emosinya, tak peduli apa yang ia lakukan, ia tak bisa
memerintah kedua naga tersebut untuk berdiam diri.
Hoshigami turun ke tanah dan meluncur mendekati Bercouli,
mengulurkan kedua kakinya ke depan. Sang Komandan Knight
mencengkeram cakar di kaki kirinya dan naik ke punggung,
mengencangkan tali kekang dan menghunuskan pedang panjangnya ke
depan.
“Jalan!”
Hoshigami, Amayori, dan Takiguri bergerak sesuai perintah; tiga pasang
sayap mengepak hebat, lalu mereka terbang ke langit keunguan. Jauh
didepan formasi ke tiga naga, dalam cakar sang naga hitam, cahaya
keemasan terlihat untuk beberapa detik.
***
Setelah ke empat ribu Petarung Tangan Kosong menyeberangi
jembatan batu, mereka bergabung dengan ke dua ratus teman mereka
yang masih tersisa, lalu memperkuat formasi Pasukan Pertahanan
Dunia Manusia, dan menuju ke tengah-tengah formasi musuh.
Mereka membuat barisan sepuluh orang di setiap sisi, kemudian
bersama-sama mengangkat tinju kanan mereka, lalu mempertahankan
posisi itu.
“U… RA!”

Page | 45
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Dengan pukulan selaras, sepuluh petarung menusuk dan


menghancurkan armor dan pedang milik pasukan crimson. Teriakan
dan darah berhamburan ke segala arah; dengan sekali pukul, lebih dari
duapuluh musuh terlontar ke belakang.
Setelah pukulan penuh semangat tersebut selesai, sepuluh orang
tersebut mundur ke samping, dan kini digantikan oleh sepuluh orang
lainnya yang maju dengan posisi yang sama persis.
“URARA!!”
Kali ini, sepuluh orang menghujamkan kaki mereka secara bersamaan,
menghamburkan musuh ke segala arah, seperti sebuah ledakan di
tengah-tengah.
“… Wow.”
Asuna hanya bisa terkagum-kagum sambil mengobati luka tangan
kirinya menggunakan Healing Art yang ia pelajari tadi malam. Bahkan
Sheyta, yang sedang minum air siral disebelahnya tampak terkagum.
Teknik bertempur milik Petarung Tangan Kosong entah mengapa mirip
dengan teknik switch yang digunakan melawan bos ketika jaman SAO
dulu, tetapi pergerakan mereka seirama dan lebih terarah. Sepuluh
orang berbaris, sepuluh orang dibelakangnya; ada lebih dari empat
puluh grup dengan seratus orang yang siap menggempur musuh secara
terus menerus.
“Jangan duduk dan menonton. Bahkan jika kita menuju ke arah selatan,
apa yang kita lakukan setelahnya? Karena musuh ada banyak, bahkan
jika kita berhasil menembusnya, bagi kami cukup sulit untuk
membunuh mereka.”

Page | 46
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Aliansi sementara Asuna, si pemimpin berambut merah sedang


menyilangkan tangannya dengan wajah tegang.
Memang benar, bahkan bagi Petarung Tangan Kosong yang sedang
menerobos barisan musuh, mengalahkan pasukan crimson cukup sulit
jika jumlah mereka berbeda jauh. Menurut pengamatan Asuna, pemain
Amerika kini tinggal sekitar duapuluh ribu.
“… Lalu… setelah kita menembus musuh dan bergerak menuju selatan,
kita harus segera menjauh. Aku akan menciptakan lembah lain untuk
memisahkan mereka dari pasukan kita.”
Asuna membalas dengan suara datar.
—Tetapi bisakah ia melakukannya? Sekarang ini, ia hanya bisa
menciptakan jembatan kecil dan hampir kesulitan menerima efek
sampingnya. Jika ia mengubah dataran dengan ruang lingkup luas, ia
mungkin akan dipaksa log out— yang lebih parah, otaknya mungkin
akan rusak …
Asuna menggigit bibirnya, berusaha menyingkirkan pikiran tersebut.
Walau bimbang, ia harus melakukannya. Memanggil pemain Amerika
ke dunia ini mungkin strategi terakhir Kaisar Vektor. Jika ia bisa
menyingkirkan mereka, bahkan jika ia dipaksa log out, mereka tak akan
bisa melakukan apapun pada Alice.
Tiba-tiba, dari arah selatan, seorang penjaga berlari ke arah Asuna yang
ada di sisi utara peperangan.
“Perintah baru!! Perintah baru—!!”
Prajurit tersebut terluka parah karena sebagian wajahnya berlumuran
darah, ia tertunduk di depan Asuna, dan berusaha berkata-kata dengan
sisa kekuatan miliknya.

Page | 47
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Informasi ini datang dari Integrity Knight Renri-sama!! Integrity Knight


Alice-sama, telah ditangkap oleh komandan musuh! Ia menggunakan
naga dan telah terbang ke arah selatan…!!”
“Apa…”
Asuna seperti orang bodoh.
Tentu saja— ia tak pernah berpikir jika situasi saat ini hanyalah
kamuflase untuk memancing Alice agar menjauh dari Pasukan Penjaga
Kerajaan Manusia …!!
“Kaisar… telah melarikan diri?!”
Suara tajam tersebut bukan dari Asuna maupun Sheyta, tetapi dari
pemimpin Petarung Tangan Kosong yang kini matanya bersinar agak
aneh.
“Jadi… seperti itu, naga tadi … bukan bermaksud mengawasi kita dari
udara … Hei, nona!!”
Mata si pemimpin muda menatap Asuna, ia meminta penjelasan.
“Alice itu «Putri Cahaya»?! mengapa Kaisar begitu menginginkannya?!
Jika Putri Cahaya jatuh ke tangan Kaisar, apa yang akan terjadi?!”
“Dunia ini … akan hancur.”
Asuna menjawab. Ekspresi Ishkhan seolah disiram air dingin.
“Ketika Dewa Kegelapan membawa Putri Cahaya Alice ke «Altar Ujung
Dunia»… dunia ini, baik itu Kerajaan Manusia atau Tanah Kegelapan,
setiap penghuninya akan dimusnahkan.”
Suara Asuna terasa datar sebelum ia menyadari jika ia terdengar seperti
seorang NPC dari suatu permainan RPG, tetapi ini benar-benar
kenyataan. Ketika para penyerang memperoleh jika Alice, sangat bisa

Page | 48
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

dibayangkan nasib Light Cube Cluster yang tak memiliki arti lagi —
mereka akan menghancurkannya tanpa simpati.
Lalu, apa yang bisa ia lakukan … bahkan Super Account «Stacia» yang
digunakan dirinya tidak memiliki kemampuan untuk terbang.
Bagaimana ia akan mengejar Vektor?
Seorang yang menjawab kekhawatiran Asuna adalah knight berambut
perak yang berdiri di sampingnya, Sheyta. Setelah menghabiskan isi
botol yang tergantung di sabuknya, si knight berwajah dingin ini
berkata:
“Bahkan bagi seekor naga … ia tak bisa terbang selamanya. Ia harus
istirahat, paling tidak setengah hari.”
Mendengar ini, si Pemimpin Petarung Tangan Kosong mencuri-curi
pandang pada wajah Sheyta, lalu kembali berpaling; ia memukulkan
tangannya dan menyelesaikan kalimat Sheyta dengan suara lantang.
“Kalau begitu tinggal kejar mereka!!”
“Mengejar mereka … tetapi, bukankah kau ini…”
Asuna menatap Ishkhan penuh tanda tanya.
“Bukankah kau ini pasukan Tanah Kegelapan? Mengapa kau bertindak
sejauh ini …”
Ishkhan menjawab seperti seorang anak yang telah dibuang orang
tuanya.
“Kaisar Vektor… tidak mengatakan kepada kami, para Sepuluh
Bangsawan Tanah Kegelapan. Ia hanya ingin Putri Cahaya. Jika ia
memperolehnya, ia tak akan peduli apa yang terjadi pada kami. Karena
sekarang ia sudah mendapatkannya, berarti Kaisar telah memperoleh
keinginannya … dengan kata lain, misi Pasukan Tanah Kegelapan telah

Page | 49
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

selesai. Setelah ini, bukankah kami bebas bertindak semau kita, bahkan
jika itu berarti bekerja sama dengan Kerajaan Manusia lalu merebut
kembali Putri Cahaya?!!”
Absurd banget.
Asuna tak bisa berkata-kata menanggapi Ishkhan. Ekspresi di wajahnya
benar-benar berbeda dari sebelumnya; kini dipenuhi dengan tujuan
baru.
Ketua Petarung Tangan Kosong menatap lurus ke mata Asuna, lalu
berbisik.
“… Aku tak bisa… kami tak bisa membantah perintah langsung Kaisar.
Kekuatannya meluap-luap … bahkan Jendral Kegelapan Shasta yang
lebih kuat dariku terbunuh seketika tanpa bisa menyentuhnya. Jika
Kaisar memberikan perintah langsung pada kami agar bertarung
melawan kalian, kami harus mematuhinya … itulah mengapa, kami para
Petarung Tangan Kosong akan menahan pasukan crimson disini. Kau
dan Pasukan Penjaga kejarlah Kaisar secepat mungkin. Lalu… si Kaisar …
si sialan itu…”
Kata-kata Ishkhan tiba-tiba berhenti, dan ekspresinya memucat—
seolah tersiksa rasa sakit yang datang dari mata kanannya.
“Katakan… pada si sialan, ‘kami bukan bonekamu’!”
Seketika, teriakan datang dari Petarung Tangan Kosong dari medan
peperangan bagian selatan. Para Penjaga akhirnya berhasil menerobos
pasukan crimson, dan kini mulai berlari.
“Bagus…”
Zudan! Pemimpin muda ini kini menghantamkan kaki kanannya ke
tanah dan memberikan perintah baru dengan suara lantang.

Page | 50
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Kalian semua, pertahankan posisi kalian!”


Lalu, ia menatap Asuna dan berkata.
“Cepat!! Kami tak bisa menahan lebih lama.”
Asuna mengambil nafas— dan mengangguk.
—Orang ini, juga seorang manusia.
Tak peduli apakah ia seorang Artificial Fluctlight, jiwanya yang terisi
rasa kebanggaan senyata manusia. Kami memotong tali yang mereka
gunakan untuk melintasi lembah, dan membunuh lebih ratusan teman-
temannya; ia seharusnya akan membalas dendam kepada kami.
“… Terima kasih banyak.”
Asuna hanya bisa berkata seperti itu, lalu berbalik.
Dari belakang punggungnya, terdengar suara Integrity Knight Sheyta.
“Aku akan… tetap disini.”
Menerima tindakannya, Asuna menoleh dan memberikan senyum pada
knight berambut perak ini.
“Aku mengerti. Kami akan mengandalkanmu di sisi ini.”
***
Iskahn melihat tanpa bisa berkata-kata pada knight wanita berambut
chesnut yang kini telah memimpin sekitar tujuh ratus orang untuk
menerobos formasi musuh yang sedang bertarung dengan bawahannya,
lalu berpaling pada Integrity Knight tanpa emosi di sisinya.
“… Kau tak apa-apa seperti ini, nona?”
“Aku sudah memperkenalkan namaku kan.”

Page | 51
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Ditatap pandangan menusuk, Ishkhan hanya bisa tertawa getir dan


mengganti cara bicaranya.
“Tak apa kalau begini, Sheyta? Aku tak tahu jika kita akan berhasil
bertahan hidup-hidup.”
Si knight langsing mengangkat bahunya, armor baru miliknya tampak
kebesaran.
“Akulah yang akan membunuhmu. Tak boleh orang lain.”
“Hmph, kau yang ngomong ya.”
Kali ini, Iskahn tertawa sepenuh hati.
Ingin menolong teman-temannya dari kematian tragis — ia memilih
untuk bekerja sama dengan Pasukan Penjaga Kerajaan Manusia di
pikirannya. Tetapi sekarang ini, ia meminta seluruh bawahannya untuk
melindungi orang-orang Kerajaan Manusia dari pasukan crimson;
sungguh luar biasa. Kini hatinya seolah terbuka lebar, seperti dimasuki
angin sepoi-sepoi.
Yah, jika ia mati disini, tak begitu buruk kok.
jika ia tewas berusaha melindungi dunia ini, ayahnya, saudaranya laki-
laki dan perempuan yang menunnggu di kampung halaman pasti akan
memaklumi.
“Baiklah!! Keluarkan seluruh kemampuan kalian!!”
Teriakan “URAAA!!” bergema di seluruh medan peperangan.
“Bentuk lingkaran!! Pertahankan segala sisi!! Tendang para orang
bodoh yang akan mendekat!!”
“Kau benar-benar semangat, Champion.”

Page | 52
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Dempe telah sampai di sebelah Iskahn sekali lagi, lalu tangan kirinya
mengeluarkan suara berderu.
***
Sementara Asuna memimpin pasukan menuju bukit diselatan sana lalu
mundur ke hutan dimana Pasukan Persediaan berada, Knight Renri
memberitahunya tentang Komandan Knight yang telah membawa tiga
naga dan terbang mengejar Kaisar Vektor.

Page | 53
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Page | 54
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“… Menurutmu ia akan berhasil mengejar?”


Pada pertanyaan tajam Asuna, wajah kekanakan Renri agak ragu-ragu.
“Sejujurnya, kemungkinannya sangat kecil. Karena, keduanya terbang
dengan kecepatan yang sama, dan mereka juga perlu waktu istirahat…
Tetapi, Alice-sama juga ditangkap naga milik Kaisar Vektor, kuharap ia
masih memiliki Life. Di lain sisi, Komandan Knight bisa berganti naga
untuk meminimalisir kelelahan mereka, jadi secara teori, ia akan bisa
memperpendek jarak diantara mereka berdua …”
Dengan kata lain, mereka hanya bisa berdoa jika Komandan Knight akan
bisa mengejar Kaisar Vektor sebelum sampai ke Altar Ujung Dunia.
Tetapi, jika ia berhasil mengejarnya pun—
Bisakah Komandan Knight mengalahkan Super Account Vector seorang
diri?
Karena Asuna tak pernah mengira jika musuh akan log in menggunakan
sebuah Super Account, ia tak bertanya pada Higa Takeru tentang
kemampuan yang dimiliki Vektor. Tetapi jika Vektor memiliki
kemampuan yang sama seperti skill “Geographic Manipulation[1]” milik
Stacia— bahkan bagi seorang pemimpin Integrity Knights, menang
melawannya dalam pertarungan satu lawan satu akan sangat
menyulitkan …
Ketika memikirkan hal ini, Renri berkata dengan nada riang.
“Jika ia berhasil mengejar, Komandan Bercouli pasti akan
menyelamatkan Alice-sama. Karena, orang itu … adalah manusia
terkuat di dunia ini.”
“… Yeah, memang benar.”
Asuna mengangguk sungguh-sungguh.

Page | 55
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Satu-satunya hal yang bisa ia lakukan sekarang ini adalah harus yakin.
Karena, beberapa menit lalu ia telah melihat banyaknya semangat
bertempur milik orang-orang Underworld.
“Nah, ayo menuju ke bagian selatan dengan seluruh pasukan.
Untungnya, hanya ada padang rumput di depan kita. Kita mungkin tak
akan bisa mengejar Bercouli-san, tetapi kita mungkin akan berguna jika
bertemu dengannya.”
“Oke, Asuna-sama. Aku akan menginformasikan semua orang untuk
berlari.”
Renri mempercepat langkahnya, lalu berlari ke dalam hutan.
Melihatnya menghilang, Asuna berkata pada dirinya sendiri.
Kirito ingin melindungi Alice dan seluruh dunia ini.
Ia juga harus melindungi mereka juga, tak peduli luka apa yang akan ia
terima … tak peduli berapa banyak rasa sakit yang harus ia tahan.
***
Pada saat yang sama—
Di ruang kontrol Ocean Turtle, Critter telah bersiap untuk memasukkan
20,000 pemain Amerika yang akan dive ke dalam Underworld sebagai
gelombang ke-dua.
Dan lokasi turun mereka adalah posisi Gabriel Miller saat ini— kira-kira
sepuluh kilol dari lokasi turunnya gelombang pertama.

Page | 56
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Bagian 2

“……Gh!!”
Menarik nafas dalam-dalam, Vassago Casals memaki.
Ia menggelengkan kepala berambut keritingnya, dan memandang
sekeliling.
Tembok baja disekeliling, lantai anti licin, dan banyak monitor yang
bercahaya di kegelapan.
Ketika ia melihat pria kurus duduk di kursi kulit di depannya, Vassago
akhirnya menyadari jika ia telah kembali ke ruang kontrol utama
«Ocean Turtle», di dunia nyata.
Salah seorang kru— Critter, bersin, suaranya penuh sindiran.
“Whoa, kau benar-benar bangun. Aku kira sel-sel otakmu membusuk.”
“… Berisik.”
Vassago mengerang, dan memeriksa tubuhnya sendiri. Ia kini sedang
berbaring di kasur kecil di pojok ruangan, sebuah jaket sembarangan
diletakkan menutupi perutnya.
Apa yang terjadi?Vassago menggelengkan kepalanya semakin keras.
Tindakan ini membuat kesakitan lebih parah ke kepalanya, ia memaki
lagi. Ia lalu berjalan ke sisi ruangan, sebagian besar anggota tim-nya
masih duduk melingkar dan bermain kartu, ia bertanya:
“Hei, ada yang punya aspirin?”
Si jenggot Brigg, salah satu anggota penyerang, tanpa kata-kata
langsung menyerahkan botol plastik di sakunya kepada Vassago.

Page | 57
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Vassago menangkapnya, lalu membuka tutup tersebut, memasukkan


semua isinya ke dalam mulut, lalu mengunyahnya.
Bersamaan rasa pahit yang menyengat lidahnya, ingatannya akhirnya
mulai muncul.
“Jadi… aku terjatuh dalam lubang raksasa…”
“Bagaimana kau mati? Kau dive selama delapan jam penuh.”
“De…Depalan jam?!”
Terkejut, Vassago melonjak, bahkan melupakan rasa sakit kepalanya.
Ia memandang jam di pergelangan tangan kirinya, menunjukkan pukul
6.30 A.M, Waktu Standar Jepang. Kurang dari duabelas jam sebelum
batas waktu ketika Pasukan Pertahanan meninggalkan Kapal
Penghancur Aegis, Nagato dan mendobrak masuk ke dalam Ocean
Turtle.
Tetapi lebih penting saat ini—
Karena ia telah tak sadar selama delapan jam, beberapa bulan
seharusnya telah terlewat di dalam Underworld. bagaimana kondisi
peperangan? Misi untuk menangkap Alice?
Tetapi seolah membaca keterkejutan milik Vassago, tsk-tsk, Critter
membunyikan lidahnya.
“Jangan terkejut begitu, matamu akan copot. Tanang saja, ketika kau
mati di dalam sana, percepatan waktu telah diturunkan menjadi satu.”
“S… Satu?!”
Itu berarti tak perlu khawatir. Tetepi, bukannya itu malah
memperburuk keadaan!

Page | 58
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Hei, kacamata, apa kau mengerti situasinya? Kita hanya memiliki


waktu duabelas jam sebelum Pasukan Pertahanan menyerang tempat
ini!”
Vassago menolak penjelasan Critter, lalu ia menggelengkan tangannya
penuh sok.
“Tentu aku tahu. Ini juga perintah Kapten Miller.”
Jadi, “rencana penyerangan” yang dijelaskan Critter membuat Vassago
tak bisa berkata-kata, meskipun ia sangat berpengalaman menjadi
seorang pemain VRMMO.
Sebelum ia meninggalkan sistem console di Obsidia, ibukota timur
Tanah Kegelapan, Letnan Gabriel Miller secara rahasia telah memberi
perintah kepada Critter di dunia nyata.
Buatlah website iklan tentang sebuah beta test VRMMO kekerasan
yang tak memiliki aturan— the Underworld laws, tentu saja— buatlah
koneksi client program. Lalu, atur ratio akselerasi menjadi satu pada 7
Juli 16 12:00 A.M., dan pada saat yang sama, mulailah perekrutan
pemain beta test dari seluruh Amerika, Critter menjelaskan.
“Dengan konsol yang terbatas, aku hanya bisa melihat koordinat
milikmu dan kapten, begitu juga dengan pengiriman jumlah pasukan,
jadi rencana ini adalah rencana cadangan jika Pasukan Pertahanan
Kerajaan Manusia lebih kuat dari yang kita kira.”
Jari-jari kurus Critter menari di atas keyboard, menunjukkan peta
seluruh Underworld.
Di peta yang akan berbentuk segitiga runcing tersebut, dua garis merah
membentang dari sudut paling timur menuju ke barat.

Page | 59
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Ini adalah log pergerakan milikmu dan kapten. Dengar, kau baru saja
berkeliaran di sekitar Gerbang Besar Timur Kerajaan Manusia, dan tiba-
tiba kau tewas.”
Salah satu garis merah tersilang oleh tanda sebuah ‘X’, di selatan
«Gerbang Besar Timur».
“Tetapi komandan melewatimu dan sedang menuju selatan. Ia bahkan
meinggalkan seluruh pasukan Tanah Kegelapan di utara dan bergerak
sendiri. Itu berarti …”
“Ia sedang mengejar Alice atau telah mendapatkannya.”
Vassago bergumam. Critter mengangguk dan lanjut menjelaskan.
“Berdasarkan rencana awal kita, ketika waktu telah berkurang sampai
delapan jam, atau ketika Pasukan Pertahanan Kerajaan Manusia benar-
benar hancur, kita akan meningkatkan kembali kecepatan akselerasi
menjadi 1,000 kali lipat. Jika seperti itu, kita masih memiliki waktu
bertahun-tahun di dunia tersebut. Tentu saja, ketika ratio akselerasi
ter-reset, para pemain Amerika yang sedang dive akan ter log-out
paksa karena synchronization error, tetapi selama kita berhasil
memenangkan peperangan, siapa peduli?”
“Kalau begitu tingkatkan ratio kecepatannya sekarang! Tak ada waktu
tersisa.”
“Tidak sesederhana itu. Coba lihat disini—”
Critter menekan tombol dan memperbesar peta.
Beberapa kilometer di Gerbang Besar Timur yang memisahkan Kerajaan
Manusia dan Tanah Kegelapan, terbentang padang rumput, bebukitan,
dan hutan. Pasukan Pertahanan telah memasang serangan kejutan di
hutan… dengan kata lain, itu adalah tempat dimana Vassago tewas.

Page | 60
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tetapi entah mengapa, diantara hutan dan padang rumput tersebut,


sebuah lembah raksasa yang lebarnya hampir 50 kilometer terbentang
dari barat ke timur. Disekitar lembah tersebut, pusaran titik-titik
bergerumul menjadi satu, berbagai warna: merah, hitam, dan putih.
“Yang merah adalah pemain Amerika yang aku masukan ke dalam
Underworld. banyak yang sudah menghilang, tetapi masih tersisa
20,000. Dan lingkaran hitam yang dikepung titik merah adalah pasukan
Tanah Kegelapan. Jumlahnya 4,000.”
“H… Hei, hei, kau juga lihat kan kalau si merah menyerang si hitam”
“Itu karena informasi beta test mengatakan jika mereka bisa bebas
membunuh para NPC yang tampak nyata. Bagi pemain Amerika yang
sedang dive, tak ada perbedaan antara pasukan Kerajaan Manusia dan
Tanah Kegelapan. Tetapi, karena beberapa alasan, titik hitam ini
menurun sedikit lamban daripada yang aku harapkan. Pasukan Tanah
Kegelapan seharusnya tunduk pada Kaisar, tak mungkin mereka
bertarung melawan pasukan Amerika, karena mereka berpikir pasukan
merah telah dipanggil oleh Kaisar.”
“Mungkin mereka menikmati saling bunuh.”
“Yah, mari asumsikan jika si hitam akan berkurang. Terlebih lagi, yang
menjadi masalah itu di sebelah sini, kelompok putih kecil ini.”
Critter menggerakkan kursor. Benar, sebuah kelompok titik putih
sedang bergerak menuju selatan— seolah mereka mengejar Kaisar
Vektor, atau Kapten Miller.
“Mereka adalah Pasukan Penjaga Kerajaan Manusia. Meskipun jumlah
mereka sedikit, sekitar 700. Akan tetapi, akan jadi masalah kalau
mereka berhasil mengejar kapten, jadi kita harus menghentikan
mereka.”

Page | 61
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Menghentikan mereka? …Apa yang akan kau lakukan?”


Critter tidak langsung menjawab pertanyaan Vassago, tetapi sedikit
tersenyum dan lanjut mengetik keyboard.
Ia membuka jendela baru di peta. Didalamnya, sekumpulan awan
merah bergumul dalam latar belakang hitam.
“Mereka adalah pemain Amerika yang ketinggalan gelombang pertama,
dan sedang menunggu gelombang kedua. Saat kouta 8,000 pemain
terpenuhi, aku akan memasukkan 20.000 pasukan melawan Pasukan
Penjaga. Setelahnya, kita akan meningkatkan ratio akselerasi menjadi
1.000 lagi. Dengan cara itu, kita akan memiliki cukup waktu agar kapten
bisa membawa Alice ke sistem konsol di ujung selatan”
“… Jika semudah itu.”
Vassago membalas, mengelus janggutnya.
“Pasukan Penjaga Kerajaan Manusia lebih kuat daripada yang kau
bayangkan. Khususnya mereka yang disebut Integrity Knight, mereka
kelewat gila; mereka memusnahkan pasukan pertama Tanah Kegelapan,
kalau kau tak tahu? Jika tidak ada mereka, aku mungkin sudah tewas
mengenaskan … seperti gelombang pertama…”
Seketika, Vassago teringat.
Tepat bagaimana dan oleh siapa ia tewas.
Nafasnya tertahan dan matanya terbuka lebar. Di dalam kepalanya,
sebuah kenangan tiba-tiba sembuh, sosok bagaikan dewi yang turun
dari langit, menatapnya. Ia secara insting memaki dalam bahasa jepang
ketimbang inggris.
“— «The Flash»…!! Yeah… Tak diragukan lagi, itu pasti dia…!!”

Page | 62
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Hah? Apa yang kau bicarakan?”


Vassago menggenggam kerah baju Critter.
“Dengar, kutubuku sialan! Orang-orang RATH juga sedang melakukan
rencana menggunakan ruang sub kontrol!! Dalam Pasukan Pertahanan
Kerajaan Manusia, ada pemain-pemain VRMMO jepang yang
membaur!!”
“Apa?!”
Mengabaikan ekspresi Critter, Vassago bersin.
“Karena Asuna «The Flash» juga disana, mungkinkah, “orang itu” juga
dive? … Ya Tuhan, bagaimana mungkin aku hanya berdiam diri disini …
Hei, aku ingin kembali masuk! Masukan aku bersama dengan 20,000
pemain, dan turunkan aku ke lokasi titik putih!!”
“Kau ingin dive lagi … Tetapi akun Dark Knight yang kau gunakan telah
hilang. Tentu saja, jika kau tak keberatan menggunakan akun pasukan
crimson seperti mereka, aku punya banyak.”
“Aku punya akun sendiri… akun yang sudah aku simpan sangat lama.”
Kekek. Tenggorokan Vassago terdengar seperti terkekeh ketika ia
mengambil kertas dari dekat console, menarik sebuah pena dari
kantong Critter, lalu dengan cepat menuliskan sesuatu.
“Dengar, gunakan ID dan password ini yang ada di menu «The Seed
Nexus» Jepang, lalu convert karakternya ke dalam Underworld. aku
akan masuk menggunakan akun tersebut.”
Memberikan kata-kata tersebut, Vassago mulai berjalan menuju pintu
ruang STL.
Setelah beberapa langkah, ia terhenti.

Page | 63
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Ketika ia berbalik, wajah Vassago berubah menjadi beringas, cukup


membuat takut si cyber criminal Critter. Seolah karakter vulgar, energik,
dan kasar yang nanti akan ia gunakan seperti belahan jiwanya.
Lalu, Vassago berjalan menuju Critter, dan membisikkan instruksi lain
ditelinganya. Sedetik kemudian, ruang STL menelannya, si hacker
melihat pintu sendirian, kertas tipis tersebut masih dipegangnya.
Di kertas ada tiga huruf berbahasa Inggris dan delapan angka numerik.
Critter tak pernah mengerti maksud tiga huruf ‘S’, ‘A’ dan ‘O’.
***
Ketika para Penjaga bersiap untuk berangkat, Asuna meninggalkan
kerumunan dan mendatangi kereta persediaan. Sebuah kursi logam
tampak, dengan seorang pemuda berambut hitam gemetaran, dua
gadis bersamanya.
Ronye mengangkat wajahnya ketika ia mendengar langkah kaki.
Menyadari kedatangan Asuna, wajahnya mulai memerah karena malu
sekaligus menangis, ia berbicara:
“A… Asuna-sama! Kirito-senpai ingin… ingin pergi keluar … lalu…”
Asuna menggigit bibirnya dan mengangguk. Ia berlutut di depan Kirito
dan menggenggam tangan kirinya yang kurus.
“Aku mengerti… Alice… telah ditangkap musuh. Kirito-kun pasti
merasakannya.”
“Apa?… Alice-sama telah…?!”
Tieze menjerit, wajah putihnya semakin pucat.
Apa yang memecah ketegangan ini adalah suara Kirito.
“Ah… uh…”

Page | 64
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tangan kirinya bergetar, mencoba menyentuh sisa-sisa lengan kiri


Asuna.
“Kirito-kun… Apa kau, mengkhawatirkanku…?”
Asuna berbisik pelan. Seketika, Ronye akhirnya menyadari luka-luka
Asuna dan menjerit.
“Ah, Asuna-sama! Lengan anda…!!”
“Tak apa. Ini cuma luka sementara …” ia berguman. Asuna dengan
lembut mengangkat lengan kirinya, bagian dari siku kebawah telah
terpotong.
Higa Takeru telah memberikan informasi singkat mengenai teknologi
«Mnemonic Visual». Meskipun semua benda telah diciptakan
menggunakan program The Seed seperti di ALO, bagi Asuna dan Kirito
yang telah dive menggunakan STL serta bagi Artificial Fluctlights seperti
Tieze dan lainnya, semua yang ada di dunia ini seperti «shared
memory» yang disimpan di Main Visualizer, sebuah realitas berbeda
yang diciptakan menggunakan kekuatan imajinasi.
Life atau HP Super Account Stacia benar-benar sangat banyak, hampir
mencapai batas maksimal sistem. Tetapi, jika ia diserang menggunakan
senjata normal maupun ditusuk ratusan hingga ribuan kali, Life miliknya
tak akan menyentuh nol.
Tetapi ketika pasukan crimson mengayunkan kapak perangnya dan
mengincar lengan kirinya, Asuna benar-benar merasa takut; ia berpikir,
terkena tebasan kapak sebesar ini, lenganku pasti akan putus, dan
imajinasinya menjadi kenyataan.

Page | 65
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Hal yang sama juga berlaku bagi lengan kanan Kirito. Meskipun Life-nya
telah terobati, lengannya tidak kembali normal, karena ia terus
menerus menghukum diri.
Asuna meletakkan lengan kanan ke bekas lukanya, dan berkonsentrasi,
menutup matanya, dan berkata pada dirinya sendiri.
Aku tak akan takut lagi. Hingga aku telah melindungi Kirito-kun dan
dunia ini hingga akhir, aku tak ingin kehilangan seseorang … atau
apapun.
Cahaya putih terkonsentrasi menuju lukanya dengan bunyi pop. Cahaya
hangat tersebut semakin luas, lengan kirinya telah kembali seperti
semula.
Tersenyum pada kedua gadis yang seolah menyaksikan sebuah
keajaiban, Asuna mengulurkan lengan kirinya dan memeluk kepala
Kirito.
“Lihat? Aku baik-baik saja. Aku akan menyelamatkan Alice dan
membawanya pulang. Jadi… ketika saat itu datang, Kirito-kun jangan
terus menyalahkan diri ya …”
Asuna tak tahu apakah kata-katanya sampai ke hati Kirito atau tidak,
tetapi ia merasa jika tubuhnya yang gemetaran kini sudah tenang.
Asuna tetap memeluknya selama beberapa detik, lalu berdiri.
“Kita harus membawa seluruh pasukan dan mengejar Kaisar Vektor.
Komandan Knight Bercouli telah membawa para naga mengejarnya,
dan kita pasti akan mengejar mereka yang da di depan. Ketika saat itu,
aku menitipkan Kirito-kun pada kalian… Ronye-san, Tieze-san.”
“Y… Ya!”
“Serahkan saja pada kami, Asuna-sama!”

Page | 66
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tersenyum pada kedua gadis dan ia menyerahkan Kirito pada Ronye,


Asuna kini keluar dari kereta.
Sesaat setelah ia menginjak tanah, ia melihat seorang swordswoman
berlari ke arahnya, ia juga ikut pada “Kompetisi Berbagi Kenangan”
bersama-nya dan Ronye tadi malam. Armor peraknya penuh dengan
bekas darah dan tanah dan kepalanya berbalut perban, tetapi ia
tampak tak terluka parah.
“Kau tak apa-apa, Sortiliena-san.”
Mendengar suara Asuna, si swordswoman memberi hormat dan
membalas:
“Aku juga senang Asuna-sama baik-baik saja… —hanya saja, aku
mendengar kabar jika Alice-sama telah ditangkap pemimpin musuh…”
“Ya. Aku baru saja menjelaskan pada Ronye-san jika Kaisar Vektor
meninggalkan seluruh pasukannya dan menangkap Alice-san. Aku tak
mengira jika ia melakukan hal tersebut …”
“… Bagaimana mungkin…”
Menggunakan lengan kirinya yang baru sembuh, Asuna menepuk bahu
Sortiliena.
“Tak perlu khawatir. Bercouli-san telah mengejar Vektor dengan
menggunakan naga. Kita juga akan mengejarnya.”
“Mengerti.”
Mereka mengangguk, dan kembali ke tengah-tengan Pasukan Pengecoh.
Dibawah pimpinan Integrity Knight Renri, regu Ascetic telah selesai
menyembuhkan yang terluka, dan ke 700 Penjaga hampir siap untuk

Page | 67
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

bergerak. Para Penjaga telah berbaris bersama regu Astetic dan regu
Persediaan.
Setelah menerima laporan Renri jika persiapan telah selesai, Asuna
memberikan Renri arahan baru.
“Kau adalah Integrity Knight yang masih tersisa, Renri. Perintah untuk
bergerak harus diberikan olehmu, si pemimpin.”
“Y… Ya, aku mengerti.”
Ekspresi si knight muda entah mengapa gugup, tetapi ia mengangguk
pasti. Mengangkat tangan kanannya ke atas, ia memberikan perintah
dengan suara keras.
“Alice-sama telah berbaik hati melindungi kita di pertempuran Gerbang
Besar! Kini giliran kita menolongnya! Kita harus mengambilnya dari
musuh dan kembali ke Kerajaan Manusia bersama-sama!”
“OH!!” teriakan semangat bergemuruh. Renri mengangguk, dan dengan
cepat mengayunkan lengan kanannya ke bawaah.
“—Semua pasukan, maju!”
Renri memimpin pasukan didepan menggunakan naganya sendiri,
Kazenui. Ia diikuti oleh 400 Penjaga baik menunggang kuda atau
berjalan kaki, serta delapan kereta persediaan yang berisi makanan dan
tim pembantu sekitar 300 orang.
Hanya satu naga— naga milik Integrity Knight Sheyta tetap ditahan,
diam tak bergerak. Dengan sisik seperak rambut pemiliknya, si naga
menggeram kuurrr ketika ia dibebaskan dari kekangannya, lalu ia
terbang ke utara— menuju peperangan di selatan lembah, tempat
pemiliknya berada.

Page | 68
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Di depan kereta persediaan, Asuna berpikir sambil menggelengkan


kepalanya:
Musuh terakhir adalah Kaisar Vektor.
Identitas aslinya adalah manusia dari dunia nyata, keberadaannya disini
hanyalah sosok virtual. Itulah mengapa jika ia harus bertarung
dengannya, ia harus mengalahkannya. Demi orang-orang yang telah
menahan pasukan crimson: Knight Sheyta, si pemimpin Petarung
Tangan Kosong, dan 4,000 bawahannya.
Beberapa menit sesudahnya, pasukan yang berangkat dari hutan kini
telah memasuki jalanan berbentuk cekung. Sebuah jalan kecil
memotong tanah cekung menuju selatan.
Jika seperti event-event RPG, di ujung jalan seperti itu pastilah sebuah
kota maupun reruntuhan kota. Namun ia telah mendengar jika area
selatan Tanah Kegelapan tidak dikuasai demihumans. Dengan kata lain,
jalan ini akan berakhir di «Altar Ujung Dunia», dan Kaisar Vektor telah
memasuki jalanan ini bersama Alice.
Naga Kaisar Vektor dan naga milik Bercouli kini sedang saling kejar di
udara sana. Akan tetapi, ke 700 Pasukan Penjaga kini sedang melewati
jalan ini secepat mungkin; jalanan ini bergetar ketika mereka
melangkah.
Menjejaki jalan cekung ini— ketika seluruh pasukan pengecoh sampai
di dasar jalan.
Sesuatu bergetar.
Vvvvvv… m. Sebuah getaran sayap serangga.
“…?”
Asuna menengok ke atas, kiri, kanan, dan belakangnya.

Page | 69
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tepat ketika ia melihat ke depan, ia akhirnya menemukan sumber suara


itu.
Garis, garis merah.
Ribuan garis tipis merah berjatuhan dari langiit ke tanah.
“……… Tak mungkin………”
Bibir Asuna bergetar, suara serak keluar.
—Tak mungkin. Tolong. Jangan lagi…
Tetapi.
Zaaaa—!!
Ledakan-ledakan terdengar ketika garis-garis itu turun. Mereka
memblokir jalan di ujung sana, menghalangi para penjaga.
Meskipun ia telah bertekat tidak akan takut lagi, Asuna merasakan
kekuatan meninggalkan tubuhnya.
Apa yang muncul di depan sana adalah pasukan crimson— para pemain
VRMMO dari dunia nyata.
“Semua… Semua pasukan, jangan berhenti!! Serang!! Serang—!!”
Integrity Knight Renri memberikan perintah di depan sana. Seluruh
Pasukan Penjaga menerima dengan suara: Uooo! Lalu melangkah maju.
Tetapi, jika mereka telah mengantisipasi gerakan kita dengan
menempatkan pasukan baru di ujung jalan selatan, tetapi jumlah
mereka ada seribu … tidak, hampir duapuluh ribu.
Haruskah aku log out dengan menggunakan Skill Stacia lagi? Jika ia
tidak berhati-hati, tindakan tersebut akan menjadi tindakan bunuh diri
dan malahan mengorbankan Pasukan Penjaga.

Page | 70
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Sesaat kemudian, ekspresi bimbang Asuna digoyahkan oleh raungan


naga di depan sana.
Dari paling depan, naga milik Knight Renri, Kazenui telah
menghembuskan nafas api dan melaju ke depan tanpa menoleh ke
belakang.
“Jangan… Renri-sama akan mengorbankan dirinya untuk membuka
jalan …”
Seolah ia mendengar rintihan kesakitan Sortiliena yang ada di samping
Asuna, Renri perlahan berbalik dari atas naga.
—Tolong jaga yang lain.
Bibir Renri bergerak.
Lalu, ia menghunuskan pisau lempar di pinggangnya dan melaju ke
depan.
Tepat sebelum itu terjadi.
Warna langit di atas sana berubah tiba-tiba.
Seolah merobek warna langit merah darah Tanah Kegelapan, kini yang
Asuna lihat adalah warna langit kebiruan di sana.
Baik pasukan crimson yang akan maju menyerang, para penjaga yang
siap berkorban, maupun Knight Renri yang di depan sana, semua orang
mengangkat kepalanya ke langit seperti Asuna.
Seolah surga telah terbuka lebar ke dunia ini.
Dari baliknya, sebuah bintang terang turun.
Bukan, itu seseorang. Mengenakan armor sebiru warna langit, dan baju
seputih awan, rambut pendeknya yang berkibar berwarna biru air.

Page | 71
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Sumber cahaya memilaukan adalah sebuah busur besar di tangan


kirinya. Wajahnya tak bisa terlihat kerena silau.
—Siapa…? Kau siapa?

Page | 72
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Page | 73
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Seolah merespon pertanyaan bisu Asuna, orang yang melayang diudara


kini mengarahkan busurnya dari langit. Lengan kanannya menarik tali
busur, dan kekuatan penuh menariknya ke belakang.
Dengan cahaya memilaukan, sebuah panah cahaya muncul diantara
busur dan tali busur.
Baik Pasukan Penjaga dan Pasukan Crimson terpaku, tak bisa berkata-
kata. Satu-satunya yang bisa Asuna dengar adalah suara rendah
Sortiliena:
“……… Solus-sama…?”
Seolah menanggapi panggilannya, panah cahaya tersebut dilepaskan
dari atas langit.
Dengan cepat panah tersebut membelah dan menyebar ke segala arah.
Panah tersebut berubah menjadi tembakan sinar panas dan
menghujani mereka yang ada di bawah.
Kata-kata Pemimpin Penjaga Sortiliena Serlut hampir benar.
Diatas jalan cekung ini, seseorang dari dunia nyata telah muncul, tidak,
lebih tepatnya telah log in menggunakan Super Account 02, «Dewi
Matahari, Solus ».
Akun ini memiliki kemampuan «Wide-Ranged Annihilatory Attack» [2] .
***
Sinon/Asada Shino melihat ke bawah dimana serangan telah ia
luncurkan, dan mengingat kembali penjelasan dari Higa yang
disampaikan melalui intercom.
“Um, Sinon-san, meskipun Super Accounts benar-benar kuat, mereka
bukanlah pembuat keajaiban. Karena mereka disiapkan untuk saat-saat

Page | 74
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

ketika harus membuat perubahan besar di dalam Underworld, kami


mencoba untuk membuat akun tersebut agar cocok sesuai dengan
lingkungannya.”
“Jadi… kamu mau bilang akun-akun tersebut bukanlah akun GM, hanya
akun yang sangat kuat?”
Sinon berbicara melalui microphone ketika ia berbaring di dalam mesin
STL yang mirip seperti mesin Fulldive Generasi Pertama, berlokasi di
cabang perusahaan misterius «RATH» Roppongi. Apa yang ia dengar
selanjutnya adalah bunyi click— seperti seseorang sedang menekankan
jarinya.
“Ya. Tepat. Itulah mengapa akun «Solus» yang akan kamu gunakan tak
bisa terus menerus diandalkan karena memerlukan energy dalam
Underworld. Setiap serangan menggunakan busurmu memerlukan
Tenaga Spacial, tak peduli apapun serangannya. Karena Solus memiliki
kemampuan mengisi ulang otomatis, setiap serangan yang kamu
gunakan tidak akan membuatmu kelelahan jika digunakan di siang hari,
tetapi kamu tak bisa terus menerus menembakannya.”
Seperti yang Higa katakan, busur putih bersih yang digenggam Sinon
menggunakan tangan kirinya kini mulai melemah setelah melakukan
serangan jarak luas. Meskipun busur tersebut telah mulai bercahaya
kembali, butuh sekitar dua-tiga menit untuk melakukan serangan
kekuatan penuh lagi.
—Tak ada combo ya? Hmph,sempurna.
Dibandingkan senjata otomatis, senjata manual lebih cocok dengan
dirinya.
Sinon turun perlahan, memastikan api ledakan di tanah telah
menghilang.

Page | 75
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Di ujung jalan cekung sepanjang satu kilol ini, banyak tubuh-tubuh


mulai menghilang dengan efek cahaya. Satu tembakan yang
dilancarkannya telah memusnahkan sekitar 5,000 musuh. Untungnya,
mereka bukan penduduk asli Underworld, tetapi pemain Amerika yang
log in dari dunia nyata seperti Sinon. Para pemain tersebut percaya jika
ini semua adalah closed beta sebuah permainan dan mereka
kelihatannya mulai marah-marah.
Dipusat jalan cekung ini, pasukan skala kecil yang kalah jumlah dengan
pasukan crimson mulai melaju. Meskipun jumlah musuh lebih dari
10,000, kebanyakan dari mereka tak bisa bergerak karena takut kena
tembakan selanjutnya— lebih tepatnya disebut ledakan, hingga
membuat Pasukan Penjaga mulai menerobos.
Sinon menatap di kejauhan, mengamati formasi Pasukan Penjaga.
Ia akhirnya menyadari ada seorang gadis berambut chestnut yang
sedang menunggang kuda putih, ia juga menatapnya.
Sinon hanya bisa tersenyum ketika ia turun menggunakan kemampuan
lain yang dimiliki akun Solus account, «unlimited flight» [3] . Meskipun
ia telah diceramahi oleh Higa jika “kamu bisa terbang menggunakan
imajinasimu”, ketika ia merasa ini tak berbeda jauh dengan terbang di
ALO. Ia melihat kereta dibelakang Asuna, ia lalu terbang lurus ke bawah.
Ketika ujung sepatu miliknya menyentuh atap kereta, ia dengan lembut
mengangkat tangan kanannya.
“Maaf membuatmu menunggu, Asuna.”
Ketika Asuna melihat senyum hangat miliknya, air mata mulai mengalir
ke pakaian seputih mutiara miliknya. Ia berdiri di kuda miliknya dan
melompat ke kanopi kereta:

Page | 76
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“——Sinonon… !!”
Asuna memeluknya erat-erat sambil berteriak.
Sinon perlahan memandang Asuna dan berkata:
“Kau telah bekerja keras. Tak apa … serahkan sisanya padaku.”
Ketika ia masih dipeluk Asuna yang lebih tinggi darinya, ia melihat
indikator pengisian ulang busur miliknya masih 20%, lalu perlahan
menarik tali busur dengan tangan kanannya.
Equipment khusus yang dipakai oleh akun Solus— Busur panjang
«Annihilate Ray» bisa mengatur kekuatannya berdasarkan kekuatan
tarikan tali busur, dan bisa mengatur arah serangan berdasarkan sudut
incaran busur. Sebuah panah cahaya yang lebih tipis dari sebelumnya
muncul ketika tali busur itu ditarik kebelakang sejauh 10 centimeters.
Sinon mengincar musuh yang menghalangi naga di depan sana.
Vishu! Suara anak panah melesat.
Agak miring 20 derajat ke kanan, anak panah tersebut berubah menjadi
tembakan cahaya yang terus membelah dan mendarat selebar 10 mel,
menciptakan sebuah ledakan yang hampir setara dengan sebuah misil.
Pasukan crimson berterbangan ke udara lalu menghilang. Mengambil
kesempatan ini, sang naga langsung maju kedepan. Sekitar sepuluh
prajurit yang terlempar ledakan kini dihantam kepala naga, ditusuk
cakar besarnya, dan langsung tewas.
Sampai saat ini, pasukan musuh akhirnya sadar terhadap serangan
cahaya dan mangsa mereka kini mulai lari. Sambil memaki, mereka
mengejar bagaikan gelombang tsunami berwarna merah.
Sinon mengalungkan busurnya ke lengan, meletakkan kedua tangannya
ke pundak Asuna dan memisahkan diri.

Page | 77
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Asuna. Aku bisa melihat sesuatu seperti reruntuhan sekitar 5


kilometer ke selatan dari sini. Jalannya tinggal lurus saja, juga beberapa
batu besar ada di kedua sisi. Kita tak perlu khawatir jika dikepung oleh
musuh, dan kita bisa mempersempit medan peperangan. Ayo kita
temukan cara agar bisa memukul mundur musuh.”
Asuna juga seorang petarung, dan setelah mendengar perkataan Sinon,
matanya menjadi bersemangat. Ia mencoba menghapus air mata
miliknya dan berucap:
“Aku paham, Sinonon… Sinon. Tak peduli berapa banyak pasukan
VRMMO Amerika yang muncul, mereka tak mungkin muncul lagi. Jika
kita bisa memukul mundur puluhan ribu musuh, mereka mungkin akan
menyerah… kukira.”
“Yeah,serahkan saja padaku. … Well, kurang lebih seperti itu....”
Setelah memastikan setiap Penjaga berhasil melewati kepungan
pasukan crimson, Sinon menatap lagi sahabatnya.
“… Um, apakah Kirito…. Ada diantara pasukan?”
Asuna hanya bisa menunjukkan senyum masam.
“Kamu tak perlu khawatir. Kirito-kun berada disini.”
Asuna menunjuk jari telunjuknya ke bawah kakinya.
“Oh, sungguh. Yah… Aku akan menyapanya.”
Menelan ludah, Sinon mulai bergerak dari atap kereta dan meluncur ke
dalam dengan bantuan kemampuan terbang miliknya.
Ia menunggu Asuna agar ikut, lalu ia menuju bagian dalam kereta kayu.

Page | 78
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Hal pertama yang memasuki pandangannya adalah dua gadis


berseragam dengan armor tipis. Mata mereka terbuka lebar bersamaan
lalu bergumam pelan:
“S… Solus-sama…?”
Sinon melihat pakaiannya sendiri, lalu membalas:
“Halo, senang berkenalan dengan kalian. Meskipun aku mirip Solus, aku
bukan dia. Namaku Sinon.”
Ia mencoba tersenyum pada kedua gadis ini, tetapi keduanya
kebingungan. Tetapi ketika mereka berdua melihat Asuna, keduanya
tampak mulai paham.
“Oh iya, aku ini manusia dari Dunia Nyata sama seperti Asuna. Aku juga
teman.... Kirito.”
“Aku… mengerti.”
Sementara si gadis berambut merah masih menatap, si gadis berambut
coklat menunjukkan ekspresi rumit, dan berbisik pelan: Mengapa
semuanya perempuan?
Masih ada yang menunggu. Sinon berdeham ketika ia mulai melangkah
kedalam ketika kedua gadis ini membuka jalan.
Sinon melihat pemuda berpakaian hitam duduk diatas kursi roda, ia
memeluk dua buah pedang panjang menggunakan satu tangannya.
Meskipun ia telah diberitahu mengenai kondisi Kirito melalui
penjelasan Higa Takeru, setelah melihat lukanya secara langsung,
hatinya berdetak semakin kencang dan ia mulai meneteskan air mata.
“… Ah…”

Page | 79
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Bahkan mata kosong tersebut tidak menatapnya, tenggorokannya


mengeluarkan bunyi aneh. Sinon tertunduk dihadapan musuh, teman,
serta penyelamatnya.
Bersandar di kursi roda, tubuh Kirito tampak semakin kurus dan rapuh
ketika Sinon menyentuhnya. Sinon meletakkan busur panjangnya ke
meja, lalu memeluk sosok ringkih Kirito.
Ia telah mendengar jika jiwa Kirito — Fluctlight miliknya, atau bisa
dikatakan «tubuh utama» yang dikenal sebagai diri sendiri telah
mengalami luka parah. Higa mengatakan padanya dengan suara mudah
jika masih belum ada cara bagaimana menyembuhkannya.
Tetapi, Sinon menutup matanya lagi, air mata mengalir ketika ia
menjerit dalam hati: Yah, itu mudah.
Banyak orang telah membuat kenangan bersama Kirito berulang kali,
juga emosi kuat terhadap Kirito. Mereka cukup perlu berkumpul disini,
sedikit demi sedikit dan berbagi hati mereka.
— Hei, tak bisakah kau merasakannya?… jiwamu yang ada dalam diriku.
Lidah tajam, sedikit nakal, naif … dan kuat, lebih baik dari siapapun.
Itulah dirimu.
Sinon lupa jika Asuna masih menatap di belakangnya; ia memutar
kepalanya dan mencium wajah Kirito.
Seketika—
Asada Shino masih belum menyadari jika pikiran emosional miliknya
telah memberikan bekas goresan pada jiwa terluar Kirigaya Kazuto.
Apakah Sinon sudah memahami struktur Underworld dan Fluctlights,
baginya mungkin akan bisa menyelesaikan masalah ini. Tetapi
penjelasan yang diberikan kepada Sinon sebelum ia dive hanyalah

Page | 80
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

sebatas kondisi peperangan dan bagaimana cara menggunakan akun


Solus.
Itulah mengapa Sinon tidak menyadari alasan dibalik gemetaran Kirito
dan naiknya suhu tubuh Kirito ketika bibirnya menyentuh Kirito.
Sinon dengan cepat melepas tubuh Kirito, berdiri, dan berbalik ke tiga
orang dibelakang.
“Jangan khawatir, Kirito akan cepat sembuh kok. Ketika kita
membutuhkannya.”
Asuna dan kedua gadis mengangguk.
“Yah… aku akan terbang ke reruntuhan di selatan untuk memastikan
kondisi geografi. Aku akan meninggalkan Kirito kepada kalian.”
Setelah berkata seperti itu, Sinon berjalan menuju pintu masuk kereta–
Tiba-tiba, Asuna menggenggam pundaknya.
Melihat tatapan keheranan dimatanya, Sinon terpaksa berhenti.
“A… Asuna, ada apa…”
Sinon pikir jika Asuna akan menginterogasinya karena memberikan
ciuman pada Kirito, tetapi—
“H-Hei, Sinon, barusan kau bilang akan terbang?! Kau… bisa terbang?!”
Pada pertanyaan ini, Sinon langsung mengangguk.
“Y… Ya. Mereka bilang jika terbang adalah kemampuan dasar akun
Solus. Jika aku tak salah dengar sepertinya tak ada batas waktu …”
“Maka bukan kami yang perlu ditolong! Alice… kejarlah Alice, ia telah
diculik oleh Kaisar!!”

Page | 81
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Situasi yang dijelaskan Asuna setelahnya lebih membahayakan menurut


Sinon.
Integrity Knight Alice, kunci segalanya, telah ditangkap oleh Kaisar
Vektor yang dive menggunakan sebuah Super Account seperti mereka
berdua, dan kini sedang terbang ke selatan menggunakan seekor naga.
Satu-satunya orang yang sedang mengejar adalah seorang swordsman
bernama Bercouli, sang Komandan Knight.
“Melawan sebuah Super Account, bahkan bagi Komandan Knight masih
terlalu berat. Jika kita tak bisa menyelamatkan Alice sebelum Kaisar
sampai ke «Altar Ujung Dunia», seluruh dunia ini akan hancur! Tolong
Sinon, bantulah Bercouli-san!”
Setelah semua menjadi jelas dan ia mengira-ngira sosok Komandan
Knight Bercouli di pikirannya, Sinon akhirnya terbang menuju langit.
Ke 700 Pasukan Penjaga telah menerobos.
Mengejar mereka dari utara, pasukan crimson memiliki jumlah 20 kali
lipat dari mereka.
—Aku akan segera kembali setelah menolong Alice. Bertahanlah
sampai saat itu Asuna.
Mengatakan seperti itu dalam hatinya, Sinon berimajinasi agar
mempercepat terbangnya ke arah selatan. Ia berubah hingga seperti
meteor berekor putih yang membelah langit merah darah.
Melihat ke tanah gelap tak berhingga di bawah sana, Sinon akhirnya
teringat:
Ia benar-benar lupa—
Dimana Leafa yang juga dive bersama dengan dirinya?

Page | 82
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Page | 83
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Bagian 3

Di belakang pasukan Kerajaan Manusia yang dipimpin oleh Integrity


Knight Renri adalah gelombang kedua pasukan Amerika.
Jauh di utara sana, di sisi selatan lembah yang diciptakan Asuna. Iskahn
dan Guild Petarung Tangan Kosong, serta Integrity Knight Sheyta, masih
bertempuran dengan pasukan crimson yang berjumlah lebih dari
sepuluh ribu.
Dan dibagian paling utara dari pertempuran tersebut—
Di hutan belantara di sisi lain Gerbang Besar Timur, yang kini penuh
dengan tumpahan darah, berdiri sesosok demihuman.
Tubuhnya di selimuti armor baja. Mantel berbulu tertiup angin. Dua
telinga ramping bergelantung di kedua sisi kepalanya, sedangkan
hidungnya mancung ke depan.
Dia adalah Pemimpin Orc, Rirupirin.
Setelah diberi tugas bersama dengan tiga ratus pasukannya agar
berjaga di belakang, ia kini mengunjungi Gerbang Besar Timur seorang
diri. Ia tidak membawa satupun pengawal, karena ia tak ingin siapapun
melihatnya berlutut.
Setelah meraba-raba pasir, Rirupirin akhirnya menemukan apa yang ia
cari: sepasang anting perak.
Apa yang ia ambil dengan telapak tangannya sendiri adalah objek milik
putri knight Renju yang selalu ia pakai, ia mematuhi perintah Kaisar lalu
dijadikan tumbal.

Page | 84
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Anting tersebut adalah satu-satunya yang tersisa dari Renju. Di hutan


ini, bahkan armor miliknya tak tersisa, ia tewas bersama dengan tiga
ratus pasukan Orc. Dark Art yang digunakan Ium hitam benar-benar
menghancurkan tubuh dan equipment mereka, lalu diubah menjadi
Energi Kegelapan.
Dan Dee Ai Ell, orang yang menyarankan perintah keji tersebut kini
telah menghilang bersama Kaisar.
Dee, Pemimpin Guild Pengguna Dark Art telah tewas setelah menerima
serangan balik milik «Putri Cahaya», kemudian Kaisar mengejar Putri
Cahaya ke selatan tanpa memberikan Rirupirin perintah baru.
Sisa – sisa tiga ribu pasukan Orc tidak mungkin menahan Pasukan
Kerajaan Manusia dan Integrity Knights guna menjaga Gerbang Besar
Timur. Keinginan lima ras Tanah Kegelapan untuk menguasai Kerajaan
Manusia telah hancur.
—Jika seperti itu.
Mengapa?
Mengapa teman masa kecil Rirupirin, Renju serta tiga ratus pasukan
Orc dikorbankan, juga dua ribu pasukan Orc tewas? Apakah kematian
mereka ada nilainya?
Tidak ada jawaban. Sama sekali tak ada jawaban.
Hanya karena penampilan kaum kami, lima ribu penduduk asli Tanah
Kegelapan tewas sia-sia.
Rirupirin memeluk antiing-anting ke dadanya, lalu ia berlutut ke tanah.
Tangisan penuh sedu serta duka yang sangat dalam keluar dari
dirinya— ketika ia hendak menangis—
Pada saat itu.

Page | 85
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Sebuah suara terdengar dari arah belakang.


Pemimpin Orc berdiri dan membalik kepalanya, lalu melihat seorang
wanita menghunuskan busur ke arahnya. Berambut kekuningan dan
berkulit putih bersih, mengenakan pakaian berwarna kehijauan dan
armor berkilau … bukan seorang dari Tanah Kegelapan, pasti dari
Kerajaan Manusia.
Tidak terkejut melihat sosoknya, maupun marah karena melihat sosok
manusia, hal pertama yang Rirupirin rasakan adalah rasa malu seperti,
“jangan tatap aku”.
Karena gadis tersebut yang berdiri dihadapannya terlalu cantik.
Ia mungkin adalah perempuan Ium Putih pertama yang pernah ia lihat
dari jarak dekat, mereka tak berbeda dari wanita Ium Hitam di Tanah
kegelapan. Tangan dan kaki-nya terlihat ringkih seolah ia bisa dengan
mudah mematahkannya, rambut-nya masih tetap cantik meskipun
tertimpa sedikit cahaya matahari, matanya menatap lurus seperti orang
bodoh, namun seperti mata crystal emerald.
Rirupirin mengutuk dirinya sendiri memikirkan hal tersebut.
Pada saat yang sama, ia takut jika mata gadis tersebut terisi tekad bulat.
“Jangan… Jangan lihat!! Jangan lihat aku!!”
Ia berteriak sambil menutupi wajahnya dengan tangan kirinya, lalu
menggenggam gagang pedang dengan tangan kanannya.
Sebelum gadis tersebut bisa berteriak, ia akan memotong kepalanya.
Ketika ia akan menghunus pedangnya, Rirupirin merasa anting yang ada
di telapak tangannya menusuk – nusuk. Sebuah perasaan seolah ia
sedang dimarahi oleh Renju sehingga ia menahan gerakannya,
kemudian ia terkejut mendengar suara miliknya—.

Page | 86
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Err… Selamat siang. Eh, selamat pagi, mungkin?”


Menurunkan busurnya, si gadis tersenyum ramah.
Tertutupi bayangan telapak tangannya, Rirupirin kaget dan berkedip
beberapa kali.
Tak ada rasa permusuhan maupun kemarahan dalam mata gadis
tersebut, bahkan tak ada rasa takut. Bagi anak – anak Ium Putih, para
Orc dari Tanah Kegelapan adalah dongeng horor pemakan manusia.
“M… Mengapa?”
Kata-kata yang keluar dari mulutnya sendiri, seolah kebingungan
menghadapi situasi seperti ini. Seolah ia bukan salah satu dari Sepuluh
Bangsawan Tanah Kegelapan.
“Mengapa kau tidak lari? Mengapa kau tidak berteriak? Kau malah
menyapa, jelaskan?”
Si gadis tampak kebingungan.
“Mengapa… Karena.”
Kemudian, ia memastikan sekeliling dan memandang langit merah di
atas sana, ia melanjutkan:
“Karena kau juga manusia, benar kan?”
Sejenak, Rirupirin tak bisa memahami mengapa perutnya bergetar.
Menggenggam ujung pedang miliknya, si pemimpin Orc berteriak:
“M… Manusia? Aku? Hal bodoh macam apa itu? Kau jelas bisa
melihatnya! Aku ini seorang Orc! Seorang Orc disamakan dengan
manusia babi oleh kalian para Ium!!”
“Tetapi, kau masih tetap manusia kan.”

Page | 87
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Mengangkat tangan ke bibirnya, si gadis tersebut seolah seperti orang


tua yang mengajari anaknya.
“Lihat, kita bisa bisa saling bicara. Terlebih lagi, apa yang kamu ingin
tahu?”
“Apa… ingin…”
Rirupirin tak bisa menjawab lagi. Kata – kata penuh percaya diri yang
diucapkan oleh gadis bermata hijau ini terlalu tak normal bagi
Pemimpin Orc yang selama ini hidup dengan amarah terhadap manusia.
… Jika kamu bisa bicara, kamu berarti manusia?
Hanya itukah syarat menjadi seorang “manusia”? Goblin, Ogre, dan
Raksasa bisa bicara. Tetapi keempat ras termasuk Orc telah dipanggil
“demihumans” sejak dimulainya sejarah Tanah Kegelapan, mereka
berempat telah dipandang rendah daripada manusia.
Rirupirin hanya bisa bernafas agak tersengal-sengal ketika ia berdiri
seperti orang bodoh. Dengan ucapan “Tak usah khawatirkan itu dulu”,
si gadis menyapu kekagetannya dan melihat sekeliling lagi.
“… Dimana… ini?”
***
Leafa/Kirigaya Suguha menyadari jika ia telah muncul di tempat yang
sangat jauh dari lokasi asli, lalu melihat keatas menuju langit berwarna
merah.
Setelah mendengar jika mesin STL 6 yang ia gunakan adalah mesin baru
yang bahkan belum pernah dikeluarkan dari kardusnya, ia merasa tak
nyaman. Suguha tak pernah merasa nyaman menggunakan shinai yang
baru dibeli, terlebih lagi, ia tak pernah yakin pada mesin elektronik yang

Page | 88
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

baru dibuka. Karena entah mengapa, ia selalu merasa ada masalah yang
akan muncul pada mesin tersebut.
Ketika ia log in, seperti Sinon yang masuk menggunakan Mesin STL
Prototype 1, lokasi dive miliknya seharusnya ada di dekat Asuna, tetapi
karena ia tak bisa melihat Asuna maupun Sinon, sesuatu pastilah terjadi
sebelum ia tiba. Tetapi bukan berarti jika tempat yang ia tuju adalah
tempat kosong, dihadapannya berdiri seorang manusia berwajah
babi— dengan kata lain, seorang «Orc».
Berdasarkan warna cursor yang akan aktif seketika setelah dive, Orc ini
seharusnya bukanlah musuh yang harus ia hadapi— para pemain
VRMMO Amerika, tetapi Orc ini adalah sebuah “Artificial Fluctlight”
yang hidup di dalam Underworld, “bottom-up” artificial intelligence
seperti yang Yui jelaskan.
Setelah mendengar penjelasan Yui mengenai orang-orang Underworld,
Leafa berjanji tidak akan menghunuskan pedangnya terhadap mereka
hingga saat – saat genting.
Sudah jelas kan— bagaimana mungkin ia bisa membunuh “manusia”
yang Kakaknya coba lindungi? Jika sebuah Artificial Fluctlight tewas di
dunia ini, jiwa mereka akan hancur, tak bisa dihidupkan.
Terlebih lagi—
Bahkan bagi Leafa, yang sudah akrab dengan grafik kelas atas ALO,
kerumitan model Orc, yang juga ada di dalam The Seed Nexus, benar –
benar menakjubkan. Gerakan dan hembusan nafas dari hidung
kemerahan, texture armor logam yang membalut sosok besarnya dan
mantel berbulu, terlebih lagi, dua mata hitamnya serta ekspresi
miliknya benar – benar bukti jika sosok ini memiliki jiwa.

Page | 89
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Ia harus bertanya pada Orc ini, ia malu – malu menjauhkan wajahnya


karena suatu alasan, melihat sekelilingnya, ia masih belum
mendapatkan jawaban. Memutuskan untuk menyelesaikan masalah
yang hadir di depan mata, Leafa mengajukan pertanyaan lainnya.
***
“Nah… siapa namamu?”
Agak mundur, pemimpin Orc kini mengutarakan jawabannya atas
pertanyaan kedua yang diajukan si gadis Ium Putih. Mungkin namanya
sendiri adalah satu – satunya hal yang tidak ia benci.
“Aku… Aku, Rirupirin.”
Ia tiba – tiba menyesali telah menjawab. Karena sebelumnya, ketika ia
bepergian menuju Ibukota Obsidia untuk pertama kalinya, para Dark
Knights dan Pengguna Dark Art tertawa setelah mendengar nama
Rirupirin.
Tetapi gadis ini tersenyum tulus, tanpa menyembunyikan emosi apapun,
lalu mengulangi nama Rirupirin dengan suara jelas:
“Rirupirin… Sungguh nama yang bagus. Aku Leafa. Senang berkenalan
denganmu.”
Kemudian, ia melakukan gerakan membingungkan untuk kesekian
kalinya.
Ia mengulurkan tangan putih lembutnya ke depan.
Berjabat Tangan— tentu saja ia tahu kebiasaan ini. Tindakan ini juga hal
yang wajar diantara Orc. Tetapi ia tak pernah mendengar seorang Ium
yang mau berjabat tangan dengan seorang Orc.

Page | 90
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

— Ada yang salah dengan orang ini? Apakah ini jebakan, atau semacam
Art? Apakah aku akan terkena Art sebelum bisa menyadarinya?
Menatap tangan kecil yang terjulur, Rirupirin hanya bisa melongo tanpa
bergerak. Si gadis memandang Rirupirin hampir sepuluh detik,
kemudian menurunkan tangannya penuh kekecewaan. Melihatnya si
gadis seperti itu, ia merasa rasa sakit menusuk hatinya.
Jika ia terus berbicara pada si gadis … Tidak, hanya menatapnya saja, ia
tak akan tahu apa yang akan terjadi pada otaknya. Rirupirin telah
memutuskan jika ia tak ingin membunuh manusia yang ada di
hadapannya, tetapi ia harus menemukan solusi lain, ia berbicara:
“Kau ini… seorang Penjaga dari Pasukan Pertahanan Kerajaan Manusia
kan, bukan, seorang Knight. Aku ingin membawamu sebagai tahanan.
Membawamu kepada Kaisar!”
Meskipun ia adalah gadis muda, armor yang ia kenakan dan pedang
panjang yang ada di pinggang kirinya tak seperti penjaga lain, tak peduli
bagaimana ia memandangnya. Desain dan material untuk membuat
senjata dan armor tersebut bahkan mungkin lebih tinggi dari bahan –
bahan pembuat equipment milik Rirupirin.
Si gadis tidak menunjukkan rasa takut atas perkataan Rirupirin, ia
seolah berpikir akan sesuatu, lalu ia bertanya:
“Kaisar yang kamu bicarakan adalah Dewa Kegelapan Vektor, benar?”
“Y… Yeah.”
“Oke. Baiklah. Bawa aku ke Kaisar.”

Page | 91
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Page | 92
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Ia mengangguk, mengangkat kedua tangannya untuk diikat. Ini jelas –


jelas bukanlah postur tubuh untuk berjabat tangan, tetapi memintanya
untuk mengikat kedua tangannya.
— Apa yang sedang ia pikirkan?
Rirupirin mengambil ikat pinggang dari pinggangnya, dan agak kasar—
tetapi sedikit longgar, ia mengikat pinggang si gadis. Setelah mengikat
ujung ikat pinggang, ia ingat jika Kaisar tidak berada di Perkemahan
Tanah Kegelapan.
Tetapi jika ia berpikir hal – hal rumit, otaknya akan terasa panas.
Bahkan jika Kaisar tidak berada di sana, masih ada para Dark Knight
dengan ekspresi jijik mereka, atau seseorang seperti Pemimpin Guild
Perdagangan, Lengil yang tak tahu harus apa.
Beberapa detik setelah ia berbalik, ia mulai berjalan sambil menarik tali
dengan lembut.
Tiba – tiba, pandangan hitam pekat mengelilinginya. Bau mengerikan
tercium di hidungnya. Semuanya menjadi gelap, lalu Rirupirin
memandang sekeliling.
“Ah…?!”
Ucapan terkejut tersebut pastilah berasal dari gadis yang menyebut
namanya Leafa.
Memutar kepalanya ke sekeliling, Rirupirin melihat sebuah lengan
mencuat dari dalam kegelapan kabut dan dengan kasar menjambak
rambut Leafa.
Kemudian, pemilik tangan tersebut muncul.
Wanita ini seharusnya sudah mati— Pemimpin Guild Pengguna Dark Art,
Dee Ai Ell berdiri di sana, bibirnya menunjukkan senyum kejam.

Page | 93
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

***
Mengapa aku tak bisa mengejarnya?
Bercouli, ketua Integrity Knights merasa semakin depresi.
Ketiga naga bersama dirinya telah mengejar selama dua jam lebih.
Mereka telah melewati hutan, dimana Pasukan Pertahanan Kerajaan
Manusia mendirikan perkemahan, melewati reruntuhan dengan patung
– patung besar, lalu menuju daerah selatan Tanah Kegelapan, tetapi
jarak antara mereka berdua tidak menunjukkan berkurang. Setelah
berhasil menculik Integrity Knight Alice, naga milik Kaisar Vektor masih
saja berupa titik hitam kecil di langit sana.
Kaisar dan Alice menunggangi satu ekor naga.
Sementara Bercouli berganti terus antara Hoshigami, Amayori, dan
Takiguri, mencoba untuk meminimalkan kelelahan mereka. Secara teori,
ia seharusnya telah berhasil mengejar sekarang ini.
Mengapa ia masih belum bisa mengejarnya? Apakah Kaisar bisa dengan
bebas mengontrol Life naga miliknya?
Tak mungkin. Bahkan Pemimpin Tertinggi Administrator tak bisa
mengontrol Life sesuka hati, itu adalah Taboo terbesar.
Tentu saja, Kaisar tak akan bisa terbang selamanya. Ia harus
mengistirahatkan naga miliknya dua kali sebelum sampai ke «Altar
Ujung Dunia» di bagian paling selatan Tanah Kegelapan. Tetapi naga
milik Bercouli juga perlu istirahat. Karena kecepatan mereka sama, ia
tak akan bisa mempersempit jarak.
Tak akan— bisa.

Page | 94
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Bercouli tak bisa menggunakan Art yang bisa mempersempit jarak


seketika. Untuk menembus masalah ini, satu – satunya kesempatan
yang bisa ia lakukan adalah—
Komandan Knight dengan lembut mengelus pedang tersayang miliknya
yang sedang tergantung di pinggang.
Sebuah perasaan dingin, namun bisa diandalkan. Hanya dengan
sentuhan tersebut, ia bisa merasakan Life pedang-nya masih jauh dari
terisi penuh. Armament Full Control Art yang ia gunakan di Gerbang
Besar Timur telah memakan banyak Life dari yang ia duga.
Teknik yang hendak digunakan Bercouli adalah teknik paling tinggi dari
Divine Instrument «Time Piercing Sword», namun akan memerlukan
banyak Life.
Ia hanya bisa menggunakannya satu kali. Dan tebasannya harus lebih
akurat daripada memasukkan sebuah jarum ke targetnya.
Bercouli dengan lembut menyentuh leher Takiguri, dan melompat ke
punggung Hoshigami.
Meskipun ia tidak mengunakan tali kekang, Bercouli memasukkan
kesadarannya pada partner yang telah bertarung bersamanya selama
bertahun - tahun, lalu dengan teliti mengatur posisi terbangnya.
Ia mengincar titik hitam di kejauhan sana.
Meskipun ia ingin mengincar Kaisar sendiri, pada jarak sejauh ini ia tak
akan bisa melihat sosoknya, jadi lemungkinan gagal terlalu tinggi. Ia
harus melihat pergerakannya dan memusatkan tenaga miliknya menuju
sayap sang naga.
Berdiri tegak, Bercouli perlahan menggerakkan tangan kanan dan
menghunus pedang miliknya dari sarung pelindung,

Page | 95
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Pedang yang digenggam dengan tangan kanannya memunculkan


cahaya lemah. Release Recollection Art yang diaktifkan tanpa
menggunakan incantation lalu pedang panjang tersebut bergetar.
Komandan Khight menatap lurus kedepan, sambil meminta maaf pada
naga yang tak bersalah didepan sana.
Kemudian, menyipitkan mata birunya— Bercouli, knight paling tua di
dunia berteriak.
“Time Piercing Sword— Arcane Slash!!”
Dengan suara keras, ia mengayunkan pedang ke bawah dengan cepat.
Tak terhitung kilatan kebiruan memancar dari arah tebasan, lalu
menghilang satu per satu.
Jauh di depan sana, sayap kiri naga hitam yang dinaiki Kaisar Vektor
terpotong dari pangkalnya.
***
“Bau ini … Aku bisa menciumnya … Bau manis ini adalah bau Life …”
Menjambak rambut si gadis dan mengangkat seluruh tubuhnya ke atas,
bibir Dee Ai Ell mengeluarkan suara serak.
Rirupirin hanya bisa menatapnya seperti orang bodoh, tak peduli
berapa banyak kebencian yang ia berikan, seolah tak sampai padanya.
Kulit gelapnya seolah dilumuri minyak sehingga berkilat, sedangkan
rambut hitamnya kini acak - acakan. Seluruh tubuhnya tertutupi luka
akibat tebasan pedang sehingga memancarkan darah tiada henti.
Ketika Dee bergerak, lukanya semakin lebar dan memancarkan lebih
banyak darah. Tetapi asap hitam yang menyelimuti-nya segera
berkumpul di sekitar luka, mengeluarkan bau mengerikan dan berusaha
menghentikan cucuran darah.

Page | 96
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Sumber asap tersebut adalah kantong kulit kecil yang menggantung di


pinggang Dee. Setelah melihat lebih dekat, ketika kantong tersebut
terbuka, benda yang mirip serangga secara terus menerus
memunculkan kepalanya untuk menciptakan asap tebal. Benda itu
pastilah Dark Art yang berfungsi untuk menahan Life yang berkurang.
Menatap Rirupirin, yang menutup hidungnya seolah jijik. Dee
membentak.
“Mangsa yang tepat. Aku memerintahkanmu, babi. Sebagai hadiah, aku
akan menunjukkanmu sesuatu yang hebat.”
Tepat setelah ia mengatakannya—
Dee menurunkan kuku seperti cakar miliknya menuju kerah baju si
gadis, yang mana kini semakin menunjukkan ekspresi kesakitan sambil
rambutnya dijambak.
Tanpa belas kasihan, armor perak dan baju berwarna kehijauan milik
Leafa dirobek dan jatuh ke tanah.
Kulit putih bersih pada tubuh atasnya kini terbuka, wajah si gadis
semakin kesakitan. Memandangnya, Dee menunjukkan kekejamannya
dan senyum liar.
“Bagaimana? Ini pertama kalinya kau melihat tubuh wanita, kan? Ini
mungkin cukup menggoda bagi seekor babi! Tetapi pertunjukannya
baru akan dimulai …!!”
Kelima jari di tangan kanan Dee mulai menggeliat dan bergerak seolah
telah kehilangan tulangnya.
Entah bagaimana, jarinya kini telah berubah menjadi cacing licin
berkilau. Di ujung jari tersebut, garis seperti mulut mulai membuka
lebar, tampak menjijikan.

Page | 97
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Tonton ini…!!”
Ketika Dee berteriak, kelima jarinya— bukan, lima cacing panjang
membentang semakin panjang dan melilit tubuh atas Leafa. Cacing –
cacing tersebut tak hanya menghentikan gerakannya; ujung cacing
tersebut mengangkat kepalanya— lalu menusuk ke dalam kulit.
“AH…!!”
Darah menyembur ke segala arah dari gadis bernama Leafa ini, mata
hijaunya terbuka lebar. Ia berusaha menarik ulat tersebut
menggunakan tangannya, tetapi tubuh atasnya terikat dan pinggangnya
terikat oleh sabuk milik Rirupirin.
Darah yang mengalir dari lima luka yang diterimanya seolah tampak
berhenti, tetapi kenyataanya tidak begitu. Rirupirin sadar jika cacing
dari jari – jari milik Dee semakin masuk ke dalam; cacing tersebut
menghisap darah Leafa.
Si Pengguna Dark Art mengangkat kepalanya dan mulai merapal
incantation.
“System call!! Transfer human unit durability… Right to Self!!”
Pop, cahaya kebiruan muncul dari luka si gadis. Kemudian, seolah
terhubung dengan darahnya sendiri, darah Leafa terhisap menuju
cacing milik Dee. Rasa sakit si gadis semakin menjadi – jadi, tubuhnya
melengkung ke belakang seolah mau patah.
“Ah… Sungguh hebat… sungguh hebat!! Sangat kaya … dan manis!!”
Cibiran kejam menusuk ke telinga Rirupirin
Seolah tersadar, si ketua Orc berteriak:

Page | 98
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Apa… Apa yang kau lakukan!! Gadis ini tahananku!! Aku akan
membawanya ke Kaisar!!”
“Diam, babi bodoh!!”
Dee berteriak secara arogan, matanya haus darah.
“Apakah kau lupa jika Kaisar telah memberikan perintah operasi
padaku?! Keinginanku adalah keinginan Kaisar!! Perintahku adalah
perintah Kaisar!!”
Gu. Rirupirin tak bisa berkata - kata.
Bukankah penyerangan ini telah gagal? Ia ingin menjawab. Tetapi Kaisar
telah menghilang dari medan peperangan tanpa memberikan perintah
baru. Sekarang ini, tak ada seorangpun yang bisa membantah “perintah”
dari Dee.
Ketika Rirupirin menyaksikan, si gadis hanya berteriak pelan dan
pergerakannya mulai melemah. Dengan kata lain, luka – luka milik Dee
perlahan mulai menutup satu demi satu.
“Uh… Guh…”
Menggeramkan giginya sendiri.
Bagi Rirupirin, si gadis yang Life-nya perlahan di hisap, seperti sosok
Renju yang dikorbankan.
Cahaya mulai hilang dari mata si gadis. Kulitnya mulai berubah dari
putih menjadi pucat, dan tangannya mulai turun terkulai. Tetapi
tentakel di tangan kanan Dee masih menghisap dengan rakus, berusaha
menghisap darah milik Leafa sampai habis.
Tewas… dia akan tewas.
Tahanan aneh ini.

Page | 99
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Bukan, manusia pertama yang tidak takut maupun menghina dirinya.


Seketika—
Sebuah kejadian yang tak bisa terpikir, lebih tepatnya sebuah keajaiban
terjadi. Mata Rirupirin terbuka semakin lebar.
Tanahnya.
Tanah kehitaman daerah Tanah Kegelapan dibawah gadis tersebut,
mulai bersinar hijau.
Apa yang tampak seperti rumput hijau, yang mana tak pernah terlihat
kecuali di bagian tertentu Tanah Kegelapan, kini mulai bermunculan
dari tanah, dan banyak bunga – bunga berbagai warna mekar ke segala
arah. Bau bunga – bunga yang terbawa oleh angin, dan bahkan cahaya
merah matahari mulai berubah menjadi hangat.
Pemandangan tersebut, penuh dengan Life. Kini berkumpul dan
terhisap oleh tubuh si gadis.
Kulit pucatnya kini mulai mendapat kembali warnanya, lalu matanya
mulai bersinar lagi.
Ilusi sesaat tersebut kini menghilang, Rirupirin sadar jika Life si gadis
telah pulih kembali. Rasa senang memenuhi hatinya.
Tetapi kemudian dirusak oleh teriakan.
“Tak mungkin… Life-nya sudah hampir habis … kini penuh lagi!!”
Dee memaki, lukanya juga telah pulih.
Ia melepas cengkraman pada rambut Leafa dan mengubah kelima jari
lainnya menjadi cacing buruk rupa.
Terbentuk kini agak besar, kelima tentakel yang baru diciptakan mulai
melilit dan menusuk kulit milik Leafa.
Page | 100
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“… AHH…!!”
Tawa milik Dee seolah menyatu dengan teriakan kesakitan si gadis.
“AHAHAHAHA!! AH— HAHAHAHAHA!! Milikku! Dia milikku—!!”
***
— Aku harus menahannya.
Menderita akibat rasa sakit yang tak pernah ia rasakan sebelumnya baik
di dunia nyata maupun ALO, Leafa hanya bisa mengulangi perkataan
tersebut.
Sebelum ia dive, ia mendengar penjelasan mengenai kemampuan
Super Account 03 «Dewi Tanah, Terraria».
Unlimited automatic recovery [4] . Secara otomatis menghisap energi
dari lingkungan di sekitarnya untuk memulihkan durability miliknya
sendiri maupun benda hidup atau mati. Berdasarkan penjelasan Higa,
batas HP yang dimilikinya, serta kemampuan tersebut, membuat Leafa
tak mungkin mati karena kehabisan HP.
Itulah mengapa Leafa memutuskan untuk berani ditangkap guna
menantang Dewa Kegelapan Vektor, dan mencoba agar tidak
menghunus pedangnya pada orang – orang Underworld.
Wanita yang menyiksanya sekarang ini adalah penduduk Underworld
seperti Rirupirin— sebuah Artificial Fluctlight. Jika ia ditebas
menggunakan pedang, jiwanya akan hancur. Tanpa mengetahui
mengapa ia bisa terluka dan mengapa ia ingin sembuh, Leafa tak ingin
berterung dengannya.
Ahh— Tetapi.

Page | 101
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Mengesampingkan pakaiannya yang telah dirobek, rasa sakit ketika Life


miliknya dihisap benar – benar luar biasa.
Apakah ini rasanya sakit ketika tubuhmu tak bisa terluka?
***
“… Hentikan.”
Rirupirin tak menyadari jika kata – kata tersebut meluncur dari
mulutnya sendiri.
Tetapi, kali ini lebih jelas terasa di mulutnya dan tenggorokannya.
“Hentikan!”
Matanya menyipit, mata milik Dee seolah hendak menerkam. Menahan
rasa marah di perutnya, pemimpin Orc melanjutkan:
“Bukanlah Life milikmu telah penuh? Kau tak perlu menyedot habis
tubuh si Ium Putih!”
“… Sekarang apa? Berani memberiku perintah …?”
Dee berkata pelan, seolah menekan nada piano.
Tiba – tiba, kesepuluh tentakel menggeliat semakin hebat, memaksa
masuk semakin dalam, semakin cepat menghisap darah. Kulit Dee kini
telah kembali ke warna eksotis miliknya, dan rambutnya kini semakin
panjang dan lembut dari sebelumnya.
Tak hanya itu, Life yang dihisap secara berlebihan mulai memancar ke
udara disekeliling menjadi partikel kebiruan. Namun Dee tak
menunjukkan tanda – tanda untuk menghentikan siksaannya pada si
gadis, kini Dee mulai mencengkram dari belakang.
“Aku sudah bilang, kan. Tahanan ini menjadi milikku sekarang. Tak
peduli berapa banyak Life yang aku hisap, tak peduli berapa banyak aku
Page | 102
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

menyiksanya di depanmu, babi, atau bahkan ketika aku ingin


membunuhnya sekarang, sudah bukan menjadi urusanmu”
Kuku, kukuku, sebuah tawa keluar dari tenggorokannya.
“Tetapi, yah, tentu. Kau yang menemukannya, jadi aku harus menunda
pembayarannya kan? Kalau begitu… lepas semua pakaianmu.”
“Ap… Apa yang kau katakan…”
“Sudah sejak lama, melihatmu mengenakan armor dan mantel
membuatku mau muntah. Kau ini babi, namun berlagak berpakaian
seperti manusia. Jika kau mau bertelanjang, merangkak, dan memohon
padaku, mungkin aku akan mengembalikan tahanan manismu ini.”
Gu.
Tiba – tiba, seberkas cahaya merah memasuki pandangannya. Diiringi
dengan rasa sakit seperti di tusuk jarum panas terasa di mata kanannya
— Hanya seekor babi.
— Seperti manusia.
Kata – kata milik Dee bertolak belakang dengan kata – kata Leafa.
— Kau juga manusia, benar kan?
— Terlebih lagi, apa yang ingin kamu tahu?
Ia tak boleh membiarkan Dee membunuh gadis ini. Bukan, ia tak ingin
Leafa mati. Karena ini... karena ini.
Tangan bergetar milik Rirupirin menyentuh ujung mantel, dan
membukanya.
Dibalik mantelnya, Rirupirin menggerakkan tangannya ke sabuk yang
mengikat seluruh armornya.

Page | 103
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tiba – tiba, suara lemah terdengar.


“… Jangan.”
Kepalanya terangkat, matanya bertemu mata milik Leafa yang sedang
menatapnya.
Mata emerald miliknya berkedip beberapa kali.
“Aku… tak apa. Jadi, jangan … lakukan.”
Suaranya terputus – putus. Dee menggigit wajah Leafa.
“Jika kau terus mengucapkan hal – hal yang tak perlu, aku akan
menggigit wajah cantikmu ini. Kita sedang bermain lho. Hei, apa yang
kau tunggu babi. Lepas pakaianmu. Ataukah kau mulai merasa senang
melihat tubuh manusia telanjang?”
Kyahahahaha, tawanya tak berhenti.
Tangan miliknya yang memegang sabuk kini mulai bergetar.
Ia tak peduli dengan rasa sakit di mata kanannya. Karena, dibandingkan
dengan kemarahan dan penyiksaan yang mengisi hatinya, rasa sakit ini
tak ada apa – apanya .
“Aku… Aku… Aku…”
Tiba – tiba, sesuatu mengalir dari matanya, turun hingga ke pipi.
Tetesan yang jatuh di sebelah kiri berwarna bening, sementara yang
jatuh di sisi kanan berwarna merah terang.
Tangan kanannya mulai melepas dari ikat pinggang— dan bergerak
menuju pangkal pedang di pinggang kiri.
“Aku seorang manusia!!”

Page | 104
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Ketika ia berteriak, rasa sakit yang tak pernah dirasakannya menyerang


menyerang mata miliknya, lalu meledak.
Meskipun setengah buta. Rirupirin bisa menemukan lokasi Dee secara
tepat. Tawa sadis miliknya berhenti dan mulutnya terbuka.
Dengan sepenuh tenaga, Rirupirin mengayunkan pedang miliknya
menuju kaki milik Dee.
Tetapi— karena kehilangan sebelah mata, incarannya agak meleset.
Ujung pedang miliknya hanya menyerempet betis Dee. Tubuh Rirupirin
kehilangan keseimmbangan dan bahu kirinya ambruk ke tanah.
Mengangkat kepalanya, ia melihat Dee yang kini mulai murka.
“Babi busuk ini … beraninya melukaiku …!”
Ia melempar tubuh Leafa ke belakang dan melepas tentakelnya.
Dengan deru suara, tentakel tersebut berubah menjadi pedang hitam
tajam.
“Aku akan mencincangmu, dan menjadikanmu makanan babi hutan!!”
Pemimpin Orc menunggu ketika pedang tersebut sampai menebasnya.
Thump.
Thump.
Dua suara terdengar pada saat yang sama. Pergerakan Dee terhenti.
Bingung, Rirupirin melihat jika lengan milik Dee terjatuh dan menancap
tanah.
Ekspresi Dee juga terkejut. Wanita tersebut perlahan menoleh ke
belakang, darah bagaikan air terjun mengalir deras dari punggungnya.
Sosok Leafa memasuki pandangan Rirupirin.

Page | 105
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Dibandingkan dengan sosok rampingnya yang tak memiliki otot, pedang


panjang terlihat sulit untuk diayunkan ke depan. Meskipun kedua
tangannya terikat, Leafa lah yang telah menebas tangan Dee.
Dee berbatuk dan berkata:
“Seorang manusia … membantu seekor babi, dan menebas manusia
lainnya …?”
Melihat Pengguna Dark Art memaju mundurkan kepalanya tak percaya,
Leafa membalas:
“Bukan, aku hanya menebas orang jahat untuk menolong orang baik.”
Ia mengangkat pedang panjangnya lalu mengayun.
Hya-ka!
Si gadis mundur ke belakang.
Sungguh— ajaib.
Pergerakannya tidak berlebihan, namun cepat dan teknik miliknya luar
biasa.
Sekali lagi, Rirupirin menangis— karena terbawa emosi kali ini. Ketika ia
memandang Dee., Pengguna Dark Art nomor satu di Tanah Kegepalan
dan yang terkuat diantara Sepuluh Bangsawan Penguasa, terpotong
menjadi dua.

Page | 106
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Bagian 4

Gabriel Miller melihat secara jelas ketika si naga hitam mengepakkan


satu sayapnya, mendarat pelan, lalu meraung.
Ketika matanya berpaling, semua hal yang berhubungan dengan
keberadaan sang naga yang ada di pikiran dan ingatannya lenyap. Ia
memandang sekitar tanpa mengubah ekspresi wajahnya.
Lokasi ia jatuh adalah sebuah daerah dengan banyak pilar batu. Pilar
yang ia pijak di bagian tengah memiliki tinggi 100 yards dan lebar 30
yards.
Melompat turun bukanlah hal yang bijak. Ia masih belum akrab dengan
Art yang mengatur elemen di dunia ini, juga ia tak bisa meninggalkan
Putri Cahaya Alice di kakinya.
Jika ia memiliki tali, jangkar, atau tangga tali, Gabriel bisa dengan
mudah turun ke bawah dari ketinggian ini. Tetapi tak perlu
melakukannya saat ini, karena musuh yang entah bagaimana berhasil
menumbangkannya kini telah mendekat dari arah utara bersama
dengan tiga ekor naga. Ia harus mengurus musuh ini, mengambil alih
kendali AI si naga, lalu terbang ke selatan.
Gabriel mengangkat wajahnya dan menatap ke atas. Matahari virtual
yang mengambang di langit merah telah mencapai titik puncak.
Tak banyak waktu tersisa ketika Critter mengatur ulang waktu
akselarasi. Bisakah Pemain Amerika yang berjumlah 50,000 menyapu
habis Pasukan Kerajaan Manusia sebelum dipaksa log out karena
percepatan akselerasi? Dengan jumlah 1,000 orang tersisa, Pasukan
Penjaga Kerajaan Manusia tak akan bisa bertahan.

Page | 107
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Yang membuat ia ragu adalah para Integrity Knights yang telah berhasil
menyapu pasukannya satu persatu. Tetapi salah satu diantaranya, Alice,
telah berhasil ia culik, maka pengejarnya pastilah salah satu Knight juga,
hanya ada satu dua orang Knight yang tersisa di medan peperangan
utara sana.
Segera Gabriel memutuskan keinginannya, ia kini berbalik pada
Integrity Knight Alice yang sedang pingsan di bawahnya.
Sungguh sangat—cantik.
Begitu cantik hingga kesenangan yang ada dalam dirinya tak bisa
berhenti.
Gabriel sedikit bingung: haruskah ia melepas senjata dan armor
miliknya sebelum memborgolnya? Itu adalah pilihan paling masuk akal,
tetapi musuh sedang mendekat dan tampaknya akan agak sulit
dilakukan.
Ia harus menunnggu waktu akselerasi dan mengulur waktu. Bahkan
ketika ia akan melonggarkan armor milik Alice, Gabriel harus
melakukannya dengan lembut, dan serius.
“… Tidur nyenyak sekarang, Alice… Alicia.”
Berbisik lembut pada Alice, Gabriel berjalan ke tengah pilar bundar
menunggu musuh.
Baik itu Gabriel Miller yang sedang menggunakan Super Account 04
«Dewa Kegelapan Vektor», maupun Critter yang berhasil mencurinya,
keduanya tidak mengetahui fakta ini: Alice si Knight terkuat telah jatuh
pingsan selama beberapa jam hanya dengan dicengkeram naga, itu
karena kemampuan Vektor itu sendiri.

Page | 108
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Empat Super Accounts di Underworld diciptakan guna melakukan


perintah langsung— penciptaan keajaiban— di dunia ini dan lingkungan
sekitar.
Stacia, yang bisa mengubah dataran.
Solus, yang bisa menghancurkan apapun.
Terraria, yang bisa menyembuhkan durability.
Dan Vektor, yang bisa mengatur pikiran Artificial Fluctlights itu sendiri.
Secara khusus, ia juga bisa mengedit ingatan lingkungan— data Vektor
dalam Fluctlights dan memindahkannya ke suatu tempat yang jauh,
ataupun menciptakan bangunan baru.
Karena tindakan tersebut agak berbeda dengan ketiga Dewi yang lain
namun memiliki konsep yang sama, cukup sulit baginya menjadi subjek
untuk disembah oleh penduduk. Terlebih lagi, Vector tak hanya
memiliki Prioritas equipment dan Life paling tinggi, ia juga memiliki
kemampuan pelindung terhebat “Kemampuan tak bisa dijadikan target
Art”. “Anak Hilang Vektor”, adalah salah satu dongeng yang diwariskan
dalam Underworld, cerita tersebut diwariskan berdasarkan salah satu
perintah operasi pada penduduk setemmpat.
Kombinasi kekuatan Dewa Kegelapan Vektor dan imajinasi unik milik
Gabriel Miller, ataupun Incarnation yang bisa menimbulkan efek
berlipat ganda yang bahkan tak bisa diprediksi oleh teknisi «RATH».
Ia bisa menghisap kesadaran seseorang tanpa menggunakan Art.
Fluctlight milik Alice juga berhasil ditaklukkan dan dipaksa untuk
tertidur.
Kombinasi kekuatan Vektor serta Gabriel telah sukses menghancurkan
serangan maut milik Jendral Kegelapan Shasta sebelumnya.

Page | 109
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Dan sekarang ini, rival Shasta— Integrity Knight Bercouli akan


mengalami jejak yang sama.
***
Bercouli melihat naga Kaisar Vektor telah jatuh ke batu pilar besar
sehingga ia tak bisa lari.
Ia manahan kelelahan hebat karena menggunakan teknik paling tinggi
miliknya.
“Bagus… Tolong terbang sedikit lagi, Hoshigami, Amayori, Takiguri!!”
Saat ia menyelesaikan kalimatnya, ketiga naga dengan sekuat tenaga
mengepakkan sayap mereka. Selama musuh tetap berada disana
bahkan jarak sepuluh kilol akan bisa dikejar dengan singkat.
Sesaat sebelum memasuki pertempuran, Bercouli mulai merenungkan.
Ingatannya mulai mengingat mimpi tadi pagi.
— Apakah kau pernah merasakan tanda-tanda kematian?
Pemimpin Tertinggi Administrator bertanya dalam mimpinya, dan bagi
Bercouli yang mengenalnya selama ratusan tahun, ia tetap menjadi
sosok yang tak bisa dikalahkan sampai akhir.
Setelah ia dilepaskan dari Deep Freeze dan diberitahu Alice mengenai
kematian Pemimpin Tertinggi, ia merasakan kekagetan dan sedikit lega:
Terima kasih atas hasil kerjamu selama ini. Kematian Pemimpin Tetua
Chudelkin membuatnya lebih kaget.
Karena hal tersebut, ia tak pernah menanyakan secara jelas mengenai
kematian Administrator kepada Alice , juga situasi yang dialami oleh
Alice. Tentu saja, di sisi lain ia terlalu sibuk melatih Pasukan Pertahanan
Kerajaan Manusia, dan di sisi lainnya ia tak ingin mau tahu— mengenai
sifat keras kepala dan hasrat milik wanita bermata dan berambut perak

Page | 110
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

tersebut ketika melakukan dosa paling besar tentang eksperimen –


eksperimen anehnya.
Administrator selalu lesu, tak konsisten, dan berubah – ubah pada
Bercouli. Meskipun ia selalu mematuhinya, Bercouli tidak memujanya
seperti yang Chudelkin lakukan.
Tetapi—
Ia juga tidak benci mematuhi perintahnya.
Benar … Percayakan padaku kali ini.
Knight paling tua berguman, dan membuka matanya.
Ia bisa melihat dengan jelas sosok Alice yang berbaring di batu
mengenakan armor emas miliknya, dan sosok Kaisar Vektor berdiri
diam dihadapannya.
“Baiklah… kalian bertiga berjaga saja di udara! Jika aku tewas, mundur
ke utara dan bergabung dengan pasukan lain!”
Mengisyaratkan dengan lembut pada ketiga naga, Bercouli terjun dari
punggung Hoshigami.
***
Sinon meninggalkan jejak udara bagaikan meteor jatuh, ke 700 orang
Pasukan Penjaga dengan susah payah kini menuju arah selatan.
Mereka mulai kewalahan menangani pasukan crimson di belakang
mereka. Tetapi baik Penjaga maupun kuda – kuda tak akan bisa berlari
terus seperti ini.
Asuna berdiri di atas atap kereta Kirito, Tieze, dan Ronye, berdoa
sambil menatap arah selatan.

Page | 111
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Setelah sekitar dua puluh menit penjelasan Sinon, pemandangan


reruntuhan kastil raksasa mulai tampak.
Tak ada tanda – tanda manusia, demihumans, maupun binatang
raksasa lainnya. Hanya ada bebatuan yang diam di tanah.
Di depan jalan lurus ini ada dua kuil datar. Tingginya sekitar 20 mel, dan
lebarnya 300 mel. Kuil ini mungkin bisa dijadikan garis pertahanan agar
musuh tidak mengepung mereka.
Diantara kedua kuil tersebut, jalanan masih berlanjut ke arah selatan.
Pemandangan ini memberikan kesan seperti roti lapis, karena selain
ada di tengah – tengah, juga ada patung besar di kedua sisi.
Itu bukanlah patung Budha, juga bukan patung khas negeri barat.
Sejujurnya, patung tersebut seperti sosok persegi yang ada di
reruntuhan Amerika Selatan. Semuanya dipahat dengan mata bulat dan
mulut besar, dan tangan mereka disilangkan di depan dada.
Apakah patung tersebut di desain oleh teknisi RATH ketika Underworld
diciptakan? Ataukah diciptakan secara otomatis menggunakan paket
program The Seed?
Ataukah patung tersebut— dipahat dari gunung batu oleh penduduk
Tanah Kegelapan …? Seperti tanda makam bagi yang telah tewas …?
Asuna menarik nafas, menyingkirkan pikiran – pikiran tersebut.
Ia berteriak pada Knight Renri yang sedang memimpin pasukan sambil
menunggang naga:
“Ayo kita serang musuh di dekat jalan sana”
Jawaban “Mengerti!” terdengar.

Page | 112
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Beberapa menit kemudian, Penjaga mulai membentuk formasi diantara


kedua kuil. Patung seperti Mammoth ada di kedua sisi, seolah menatap
mereka. Tapal kuda dan sepatu penjaga bergetar mengisi jalanan kering
ini.
Renri memando mereka, suaranya memotong udara dingin:
“Baiklah. Penjaga, bagi posisi! Biarkan kereta barang dan tim
persediaan lewat!”
Para Penjaga kini terbagi menjadi dua, kemudian delapan kereta barang
melewati mereka, diikuti dengan tim persediaan yang kebanyakan para
Astetic. Setelah sampai di bagian belakang, mereka berhenti. Angin
kencang bertiup dari pintu masuk raksasa di jalan sana, rambut Asuna
tertiup.
Sungguh senyap. Pemain Amerika yang mengejar mereka mulai
kelihatan, debu – debu beserta getaran mulai terasa.
Asuna melompat dari kereta barang, dan berkata pada gadis – gadis
yang menonjolkan kepala mereka ke atas atap:
“Ini pertempuran terakhir. Aku akan menyerahkan Kirito-kun pada
kalian.”
“Ya! Serahkan pada kami, Asuna-sama!”
“Kami akan melindunginya!”
“—Bahkan jika harus bertaruh nyawa.”
Ketika Tieze, Ronye dan Sortiliena meletakkan tinju ke depan dada
mereka, Asuna melakukan hal yang sama dan tersenyum lelah.
“Istirahatlah. Aku tak akan membiarkan musuh sampai ke tempat ini.”

Page | 113
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Kata – kata tersebut seperti sebuah janji pada dirinya sendiri. Asuna
melambaikan tangan dan berbalik arah dengan segala keputusan.
Renri kini masih ada di depan pasukan penjaga, mengatur mereka.
Jalanan ini luasnya sekitar 20 mel. Meskipun cukup sempit untuk dijaga,
menjaga jalan ini sambil formasi saling bergantian mungkin saja.
Hal paling penting adalah mencegah angka kematian sebesar mungkin
ketika melawan 10,000 musuh lebih, karena regu Ascetic juga
melakukan penyembuhan dari belakang. Untungnya, diantara pasukan
crimson tak ada pengguna Art. Meskipun sepertinya para pemain
tersebut tak menemukan cara untuk mengaktifkan system command
yang cukup rumit di Underworld dalam waktu singkat, situasi ini
sepertinya sebuah keajaiban.
Jika situasi ini mungkin berubah—
Aku akan membunuh seluruh pasukan seorang diri.
Asuna mengambil nafas dalam – dalam dan berkonsentrasi.
Memikirkan jumalah Life milik Stacia dan Prioritas equipment miliknya,
ia tak akan kalah karena kerusakan berdasarkan angka. Masalahnya
adalah apakah ia mampu menahan rasa sakit. Ketika ia menerima luka
di jantung, tubuh virtualnya ini akan terluka, dan bahkan jika ia
memaksa, ia mungkin akan jatuh dalam kondisi dimana ia tak akan bisa
menggenggam pedang.
Asuna memejamkan mata, memikirkan Kirito yang masih terluka. Ia
membayangkan luka dan duka yang ia alami.
Ketika Asuna sudah ada di garis depan, rasa takut lenyap dari dirinya.
Pertempuran besar ini adalah yang terakhir, diterangi cahaya matahari
siang hari.

Page | 114
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Sekitar duapuluh pemain Amerika yang mengenakan armor berat kini


maju ke reruntuhan, mencari darah dan teriakan yang dijanjikan
pengumuman dalam website.
Namun apa yang menunggu mereka bukanlah NPC yang didesain untuk
hiburan semata, tetapi para pejuang yang berkeinginan untuk
menyelamatkan dunia dan menolong teman mereka si Integrity Knight
emas. Meskipun terluka parah, pedang mereka masih memancarkan
cahaya keingianan untuk menahan senjata musuh dan menghancurkan
armor musuh.
Sesosok manusia menatap ke bawah dari ketinggian, diatas pasukan
crimson yang telah dihancurkan.
Mengenakan pakaian yang tidak memantulkan cahaya armor, seperti
jaket sepeda motor besar. Jaket tersebut ditutupi dengan paku – paku
keperakan.
Senjata yang ia gunakan hanyalah pisau pemotong daging besar yang
menggantung di pinggang kirinya. Wajahnya tertutup. Tubuhnya
dibungkus pakaian kulit hitam seperti jas hujan, hingga menutupi ke
mulutnya.
Bibirnya tersenyum kejam.
Dia adalah Vassago Casals.
Setelah dive sekali lagi ke dalam Underworld dan berhasil menghindari
serangan laser milik Sinon, ia kini menyamar diantara pasukan Amerika
yang mengejar Pasukan Penjaga Kerajaan Manusia. Akan tetapi, ia tidak
ikut dalam serangan awal, malahan ia memanjat dinding kuil bagian
timur, dari atas kepala sebuah patung ia bisa mengamati jalannya
peperangan, ia mumutuskan untuk menikmati hiburan menarik ini.

Page | 115
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Kekek, bajingan itu selalu terburu – buru seperti biasanya ketika


marah. Ia membunuh banyak orang.”
Ia berguman dengan tawa kesenangan.
Persis seperti dalam ingatan masa lalu Vassago, gadis berarmor mutiara
dengan rambut coklat— Asuna «The Flash» kini mulai mengangkat
gagang rapier miliknya yang mulai bercahaya.
Dahulu, Vassago juga dalam posisi yang sama, menonton pertempuran
Asuna dari kejauhan. Ia telah bersumpah pada dirinya sendiri: Aku akan
menghabisimu sebelum dunia ini berakhir.
Bersama dengan seorang swordsman berpakaian hitam yang juga
bertarung lebih ganas di sampingnya.
***
Ketika ia meloncat dari punggung naga, Bercouli masih berada sekitar
dua ratus mel diatas tanah. Jika ia meloncat langsung seperti itu, ia tak
akan bisa menahan benturan yang akan terjadi.
Tetapi ia seolah menuruni sebuah tangga tak kasat mata, Komandan
Knight turun dengan gerakan melingkar.
Setiap langkah yang ia jejaki, sebenarnya ia menciptakan Wind Element
dibawah kakinya sebagai batu loncatan, dengan begitu ia bisa
mengurangi daya benturan. Mengontrol Element dengan kedua kakinya
sebenarnya adalah teknik milik Pemimpin Tetua Chudelkin yang ia curi
beberapa puluh tahun lalu.
Menggenggam gagang pedangnya, knight paling tua ini semakin
mendekat, menuju titik buta Kaisar Vektor. Vektor berdiri di tengah
pilar tepat dibawahnya.
— Bunuh dia dengan sekali tebas.

Page | 116
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Adalah hasrat membunuh milik Integrity Knight Bercouli yang


ditunjukkan semenjak ia membunuh Jendral Kegelapan dua generasi
sebelumnya – sekitar seratus lima puluh tahun lalu. Dalam tahun –
tahun setelahnya, ia tak pernah memiliki musuh yang mampu menarik
hasrat tersebut.
Bahkan ketika ia bertarung dengan bocah Eugeo yang menerobos
Katherdal Pusat seorang diri, Bercouli telah bertarung serius, namun
tidak menunjukkan hasrat membunuh. Tetapi, jika ia melihat saat ini,
bahkan melawan Jendral Kegelapan Shasta, ia tak pernah menunjukkan
emosi negatif seperti marah maupun benci.
Dengan kata lain, ini adalah pertama kalinya Bercouli menunjukkan
kegarangannya setelah sekian lama.
Setiap tubuh dirinya benar – benar terbakar. Terlebih lagi bukan saja
karena telah menculik Alice.
Musuh ini datang dari dunia luar yang disebut Dunia Nyata, orang ini
telah memaksa orang – orang Tanah Kegelapan menuju medan
peperangan ketika mereka telah menerima masa kedamaian, juga ia
mengirim puluhan ribu penduduknya mati sia – sia, benar – benar
tindakan yang tak patut dipuji.
— Kaisar Vektor, aku tak tahu alasan apa yang memotivasimu.
Tetapi jika orang – orang dari Dunia Nyata seburuk dirimu. Aku jadi
mengerti begitu melihat ekspresi nona Asuna.
Itu berarti, satu – satunya kejahatan yang tak bisa diampuni adalah
dirimu.
Jika begitu, aku akan membinasakanmu.

Page | 117
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Aku akan menebus nyawa Jendral Kegelapan Shasta, Integrity Knight


Eldrie, dan nyawa orang – orang yang telah gugur dalam peperangan ini.
Nah rasakan … serangan ini!!
“Ze… AHH!”
Melompat sepuluh mel dari udara, Komandan Knight mengayunkan
pedangnya sekuat tenaga kebawah menuju kepala Kaisar Vektor yang
tak terlindung.
Udara berdesis, menimbulkan cahaya putih. Cahaya tersebut
menyilaukan pandangan, bahkan menelan warna sekeliling.
Tak perlu ditanya, serangan ini adalah teknik pedang paling kuat dalam
sejarah Underworld. Prioritas serangannya bahkan mampu menulis
kembali mnemonic data dalam Main Visualizer. Dengan kata lain,
segala hal yang ada dalam jangkauan serangan ini, berapapun nilai
statusnya tak ada artinya.
Bahkan bagi Super Account 04— Life tak terbatas milik Kaisar Vektor
akan hancur jika terkena serangan ini.
Jika terkena serangan ini, begitulah.
Bahkan jika meteor hendak menghantam kepalanya, wajah Vektor
masih tak beremosi.
Kecepatan serangan ini sangatlah cepat bahkan seseorang tak akan bisa
melihatnya. Serangan tersebut datang tiba - tiba; tak peduli berapa
cepat reaksimu, mereka tak akan mampu menghindar.
Tetapi dalam sekejap, tubuh Vector yang terbungkus armor crystalline
hitam, dengan tanpa suara bisa bergeser.
Untuk menghindari serangan ini, bergeser sedikit saja bisa menghindar.

Page | 118
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Pedang milik Bercouli hanya menggores mantel merah yang berkibar di


udara. Seketika menyentuh pedang tersebut, mantel tersebut berubah
menjadi debu.
Zugaaaaang!! Dengan bunyi nyaring, bekas goresan terukir ke pilar batu
tersebut. Seluruh pilar tersebut berguncang, pecahan – pecahannya
berjatuhan ke bawah.
— Ia menghindarinya?
Menatap seperti orang bodoh, Bercouli tidak berhenti melancarkan
serangan lanjut. Melalui pengalaman bertahun – tahun, ia telah
mempelajari untuk tidak berhenti dalam kondisi yang tak terduga.
Ia mengambil langkah lagi, menerjang ke sisi Kaisar. Lalu, ia menebas
serangan horizontal. Sekitar setengah detik berlalu sejak serangan
pertama yang gagal.
Namun, Vektor bisa menghindar serangan ini.
Tubuhnya seperti asap hitam yang tertiup angin, sulit dicapai tanpa
persiapan. Ujung pedang miliknya menggores permukaan armor,
percikan bunga api tercipta.
Akan tetapi.
Kali ini, Bercouli yakin akan kemenangannya.
Serangan terkuat miliknya telah gagal, namun kekuatannya tidak
menghilang. Armament Full Control Art milik pedang «Time Piercing
Sword • Empty Slash»— sebuah kemampuan untuk ‘menebas masa
depan’ telah diaktifkan. Serangan ini adalah teknik yang akan
meninggalkan tebasan pada siapapun yang berada pada arah tebasan,
membunuh siapa saja yang menyentuh langsung pedang tersebut;
teknik ini membuat Eugeo kesulitan waktu berada dalam Katherdal.

Page | 119
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Punggung Kaisar condong ke depan dimana tiga tebasan tak terdeteksi.


Serangan pertama mengenai rambut perak miliknya.
Mahkota di atas kepalanya hancur dengan bunyi khas logam.
Tangan Vektor terangkat ke atas seolah meminta ampun.
Bercouli bisa merasakannya, seketika, tubuh miliknya pasti akan putus
menjadi dua.
Slap.
Sebuah bunyi terdengar.
Sumbernya adalah— tangan milik Kaisar yang mengepal diatas kepala
belakang miliknya.
— Ia menghentikan «Empty Slash» dengan tangan kosong? Tanpa
menoleh?
Tak mungkin. Meskipun teknik rahasia untuk menahan tebasan pedang
dengan kedua tangan telah diturunkan secara bergenerasi pada
Petarung Tangan Kosong di Tanah Kegelapan, teknik tersebut bisa
dilakukan jika tanganmu sekeras baja. Terlebih lagi, bahkan Pemimpin
Petarung Tangan Kosong tak mungkin menahan serangan tak kelihatan
dengan tangan kosong.
Pikiran ini terlintas sejenak, setelahnya, Bercouli akhirnya berhenti.
Terlebih lagi, ia hanya bisa menatap apa yang terjadi setelahnya.
Tebasan yang tertinggal di udara dihisap oleh tangan Kaisar.
Pada saat yang sama, mata biru Kaisar menjadi warna hitam pekat.
Di bagian terdalam kegelapan tersebut, banyak cahaya bisa terlihat—
apakah itu, bintang - bintang…?

Page | 120
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Bukan.
Itu Jiwa. Jiwa – jiwa yang telah ia hisap dan dikurung ada disana. Jiwa
Jendral Kegelapan Shasta dan pendamping perempuannya
kemungkinan juga ada disana …
“… Bangsat, kau bisa menghisap Incarnation milik orang lain?”
Pada gumaman Bercouli, Vector perlahan menurunkan tangannya yang
kini telah menelan tebasan seluruhnya, lalu berkata pelan.
“Shin’i?13 … Aku paham, pikiran dan jiwa.”
Suaranya membuat tulang bergetar; seolah bisa menelan apapun. Dan
sumber suara tersebut adalah bibir kecil yang kini sedang tersenyum.
“Pikiranmu seperti anggur tua yang nikmat. Kental dan kaya rasa …
dengan rasa yang berat di awal. Meskipun bukan kesukaanku …
pikiranmu cukup nikmat disajikan sebelum aku menikmati main course.”
Tangan pucat Kaisar kini menggenggam ujung pedang panjang yang ada
di pinggangnya.
Pedang tipis yang perlahan ia tarik dari sarung pedangnya berwarna
violet. Mengayunkan pelan ke bawah, Kaisar Vektor tersenyum sekali
lagi.
“Nah, ijinkan aku menikmati lebih banyak.”
***
Akhirnya pedang besar berhasil menggores lengan kiri Asuna.
Rasa sakit terasa, seperti luka yang tersiram air panas.
—Ini bukan apa – apa!
Ia berpikir cepat, luka kecil di lengannya seketika langsung menghilang.

Page | 121
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Kemudian, dengan kilatan terang, pedang miliknya berhasil menusuk


dada penyerang sebanyak empat kali. Wajah si pria menyusut
kemudian tertunduk ke tanah.
Asuna telah lupa berapa banyak yang telah ia bunuh.
Pada saat yang sama, ia juga tak menghitung berapa banyak waktu
yang telah berlalu sejak dimulainya pertempuran di reruntuhan ini. Ia
hanya yakin jika jumlah pasukan crimson yang menerjang terus
menerus masih sangat banyak.
— Hmph,tebasan rapier seperti ini tak akan cukup. Di Aincrad Lama,
pertempuran melawan boss selama tiga atau empat jam adalah hal
yang wajar.
Asuna menyemangati dirinya, melewati tubuh – tubuh tak bernyawa
para penjaga, lalu menghadapi musuh baru yang menggunakan kapak
perang.
Keseimbangan musuh goyah karena serangannya; Asuna langsung
menyerang jantung sambil tengok kanan kiri.
Lokasi Asuna bertempur sekarang ini adalah di tengah – tengah jalanan,
di sisi kanannya, Integrity Knight Renri masih terus melempar dua pisau
lempar dengan tenaga dan akurasi yang konstan. Ia tampak baik – baik
saja.
Masalahnya ada di sisi kiri yang dipimpin oleh Sortiliena, Penjaga yang
ditempatkan disana, sangat jelas terlihat jika garis depan miliknya mulai
terdorong ke belakang.
“Sayap Kiri, saling berganti antar penjaga bisakah lebih cepat! Fokuskan
Art Penyembuh ke sisi tersebut”
“Asuna-sama, aku masih bisa bertarung!”

Page | 122
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Seseorang yang merespon adalah Sortiliena di garis paling depan, ia


mengatifkan teknik pedang dua tangan, «Cyclone». Pedang panjang
miliknya berputar cepat dengan cahaya hijau dan menghempaskan tiga
orang musuh, tetapi Liena terjatuh setelahnya. Menilai dari percakapan
mereka tadi malam, para swordsmen dalam kelas bangsawan biasanya
berfokus pada pertempuran satu lawan satu, jadi pertempuran panjang
dengan banyak musuh seperti ini benar – benar tak adil.
Meskipun teknik pedang Liena cukup mematikan, bagi Asuna yang baru
saja tiba di dunia ini kemarin, teknik tersebut terlalu kaku. Liena terlalu
banyak menggunakan serangan sebelum serangan utama, sehingga
senjata musuh pasti akan menggores tubuhnya sebelum teknik miliknya
mencapai klimaks. Armor miliknya telah penuh bekas goresan, jejak
darah ada diseluruh seragam Penjaga yang dikenakannya.
“Mundur dan istirahat dulu, Liena-san! Percaya pada teman -
temanmu!”
Pada perintah Asuna, Liena menggigit bibir dan mengangguk lalu
mundur sambil berkata “Aku akan segera kembali!” posisi miliknya
langsung digantikan Komandan Penjaga, tetapi wajahnya cukup
kelelahan.
Selain kelelahan yang dialami sayap kiri, ada hal lain yang mengganjal
hati Asuna.
Pasukan crimson yang sedang mereka lawan bukanlah monster
humanoid yang dikendalikan algoritma, tetapi pemain veteran asal
Amerika, tempat lahirnya MMORPGs. Mereka yang telah lama akrab
dengan pertarungan akan langsung sadar jika penyerbuan sederhana
tak akan efektif, seharusnya mereka memikirkan strategi lain.

Page | 123
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Apa yang akan dirinya lakukan jika situasinya terbalik? Asuna


mengayunkan Rapier miliknya semakin cepat.
Seharusnya, ia akan melakukan serangan jarak jauh dari samping.
Tetapi tak ada pengguna Art diantara musuh, dan jikapun ada, mereka
tak akan langsung paham mengenai bahasa Art dalam Underworld yang
begitu rumit dalam waktu singkat.
Selain Art, ada juga pemanah. Untungnya, hanya ada pemanah di
Pasukan Penjaga, musuh tak bisa menggunakan akun pemanah. Usaha
terakhir mereka adalah mengayunkan senjata dengan kedua tangannya,
tetapi tindakan itu pasti membuat mereka tak cukup cepat, karena jika
senjata mereka terlempar, mereka tak akan bisa ikut dalam peperangan
ini setelahnya.
Sepertinya musuh tak memiliki banyak pilihan.
Lalu, ia semakin yakin bisa mengalahkan sepuluh ribu pasukan musuh.
Tepat setelah Asuna memikirkan hal tersebut—
Pintu masuk kuil dikelilingi kegelapan.
Cahaya matahari terblokir oleh perisai besar di garis depan musuh juga
tombak – tombak yang diacungkan kedepan.
— Pengguna Tombak!
“Ber… Bersiaplah menahan serangan!! Berusahalah untuk bisa
meghindari ujung tombak!! Dekati musuh agar bisa menyerang
mereka!”
Tepat setelah Asuna berteriak, dengan suara dentingan logam, tombak
– tombak besar melaju lurus ke depan secara bersamaan.
““”Assaaaaaaaaaault!!”””

Page | 124
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Sebaris penuh 20 pengguna tombak berteriak lalu mulai melaju.


Para Penjaga mulai tertekan oleh serangan ini. Kumohon, tolong
tenanglah, Asuna berdoa dalam diam sambil memandang pengguna
tombak yang melaju langsung ke arah mereka. Pengguna tombak
melaju lurus ke arah mereka.
Tunggulah sampai saatnya dan — Cling!
Cahaya kekuningan bersinar dari ujung rapiernya dan ditujukan pada
pengguna tombak.
“… Haaah!!”
Sambil berteriak, ia menancapkan rapier miliknya ke armor musuh,
melihat ke depan, ia melihat jika rapier miliknya menusuk tenggorokan
musuh. Dengan daya dorongan, darah menyembur ke seluruh
pelindung kepala miliknya.
Teriakan yang terdengar bukan saja dari musuh, tetapi dari para
Penjaga.
Beberapa penjaga yang berada di sayap kiri tak berhasil menahan
pengguna tombak, mereka tertusuk - tusuk.
“Gh……….!!”
Mengeraskan giginya, Asuna meninggalkan posisinya dan berlari ke kiri.
Dengan tebasan «Linear», ia menusuk pasukan crimson yang menarik
tombaknya dari penjaga yang telah tewas. Mau menggenggam pedang
berlumuran darahnya lagi, Asuna memotong kedua tangannya dan
melancarkan dua tusukan, «Parallel Sting».
Asuna berhasil menghindar tusukan tombak ketiga dengan melompat
ke atas. Mendarat di tombak, ia berlari ke bahu musuh, mencopot helm
miliknya dan menusukkan rapier ke leher musuh.

Page | 125
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Musuh terjatuh sambil berteriak. Kini mundur, Asuna berteriak:


“Bawa yang terluka ke bagian belakang! Sembuhkan mereka!!”
Menilai sekeliling sekali lagi, tampaknya Knight Renri dan para Penjaga
mengalami kesulitan menghadapi pengguna tombak, enam orang
Penjaga telah mengalami luka parah karena tertusuk tombak. Tiga
diantaranya sepertinya tak bisa ditolong.
— Jika musuh mengulangi strategi ini, pasukan Pertahan Kerajaan
Manusia tak akan mampu menahan kondisi ini karena kalah jumlah.
Ketakutannya menjadi kenyataan. 20 orang pengguna tombak
selanjutnya siap untuk menerjang.
Asuna memandang musuh yang akan datang lalu memandang jika
dirinya telah berada di tengah – tengan medan pertempuran.
Disana ada seorang Penjaga yang masih sangat muda, mencoba
mengontrol pedangnya, meskipu kakinya gemetaran.
“AH………!!”
Berteriak kencang, Asuna berlari ke kanan.
Ia melaju menuju Penjaga muda yang masih membatu dan pasukan
tombak yang akan datang. Rapier miliknya tak akan tepat waktu untuk
menahan serangan tersebut. Ia hanya bisa menjangkau ujung tombak
dengan ujung tangannya.
Jika ini adalah dunia VRMMO, maka Asuna yang memiliki reaksi
kecepatan dan kekuatan pasti akan mampu menahannya. Tetapi di
Underworld, parameter yang tak bisa dihitung yang mana berbeda
dengan SAO dan ALO, ada.
Tombak baja menusuk ke perutnya—

Page | 126
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Daya dorong terasa di seluruh tubuhnya. Tak bisa mengutarakan suara,


Asuna dengan diam melihat ke samping, sebuah logam telah menusuk
ke perut miliknya.
***
Meminimalkan gerakan akan meningkatkan efektifitas pedang miliknya.
Bagi Komandan Knight Bercouli, teknik pedang milik Kaisar Vektor
benar – benar berbeda dari style pedang yang pernah ia lihat
sebelumnya.
Pertama, ia hampir tak pernah menggunakan kakinya. Ketika ia
menghindari serangan, ia hanya menggeser dirinya dari pijakan. Juga,
ketika ia mau menyerang, ia tak kelihatan melakukan persiapan.
Pedang yang ia genggam agak renggang akan tiba – tiba meluncur ke
jarak paling dekat.
Singkatnya, memprediksi gerakannya sangat tak mungkin. Bercouli
bahkan hampir tak bisa menahan lima serangan kuat milik Kaisar.
Tetapi lima serangan sudah cukup.
Karena pengalaman bertarung miliknya, Bercouli yang sudah
mengamati teknik Vektor mulai menyerang balik ketika Kaisar hendak
memulai serangan ke enam.
“Hsss!”
Melepaskan sedikit semangatnya, ia menebaskan tebasan ke arah
kepala sebelum Vektor bisa melakukannya.
Bersama bunyi logam, percikan putih menyembur ke segala arah.

Page | 127
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Kedua pedang saling bertabrakan di tengah udara. Dari sini, hanya adu
kekuatan saja. Pedang milik musuh terdorong ke bawah. Tampaknya
tak bisa menahan tekanan, tubuh Vektor mulai membungkuk.
— Ini saat – saat kritis!!
Bercouli memasukkan Incarnation dalam pedang miliknya. Pedang baja
tersebut bercahaya perak. Time Piercing Sword perlahan menekan
pedang hitam Vektor, sampai ke pundaknya, dan menggores armor—
Tiba – tiba, pedang Vektor mulai memunculkan cahaya.
Pendar tersebut seperti makhluk hidup, membungkus Time Piercing
Sword. Pada saat yang sama, cahaya perak milik Time Piercing Sword
menghilang, seolah dihisap.
— Apa ini?
Tidak…
Apa, apa yang aku lakukan …?
Dengan suara gemercik, ia merasakan rasa dingin di punggung kirinya.
Bercouli membuka matanya, melompat ke belakang, mengambil nafas
panjang, dan mendapatkan kembali kesadarannya yang hilang sejenak.
— Apa itu tadi?
Seseorang sepertiku, ada di medan peperangan ini!
Berpikir keras, Bercouli sadar jika tak sepele itu.
Kegelapan menyelimuti pikirannya sehingga ia tak tahu mengapa ia
disini, atau megerti alasannya.
“Sialan… kau menghisap Incarnation milikku lewat pedangku?”
Bercouli memaki dengan suara rendah.

Page | 128
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Jawaban musuhnya hanya senyum sunyi.


Ia memandang bahu kirinya. Hanya goresan, namun cukup dalam.
“Hmph… Sungguh menarik, benar kan, Kaisar? Tetapi tak bisa
mengayunkan pedang sungguh menyusahkan.”
Bercouli terkekeh. Berbeda dengan Vektor yang tersenyum dan
bergumam.
“… Benar. Yah, ada hal lain yang belum aku coba.”
Setelah itu, ia menjulurkan pedang di tangan kanannya ke depan, tetapi
bagaimanapun kau melihatnya, cukup jauh jarak mereka berdua. Tak
mungkin pedang tersebut mengenainya—
Dari ujung pedang yang terangkat, sebuah tembakan cahaya biru gelap
muncul.
…Tak mungkin, dari jarak jauh?!
Tepat ketika ia menyimpulkan, cahaya tembakan tersebut menyentuh
dadanya.
Kesadarannya menghilang bagaikan api lilin yang tertiup angin.

Pedang musuh terayun dari atas.


Dengan bunyi khas, lengan kokoh Bercouli tertebas dari tubuhnya.
***
“Ku… u… ughh!!”
Asuna berhasil menahan jeritannya yang hampir keluar. Rasa sakit yang
amat sangat— seperti terkena semburan api secara terus menerus
hingga batas rasa sakit.

Page | 129
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

— Rasa sakit ini bukan apa - apa!


Hanya goresan, tak terasa apa – apa!!
Tombak hitam yang menancap di perut kiri Asuna telah menembus
keluar sejauh setengah meter.
Asuna memutar kepalanya untuk melihat. Ujung tombak tersebut
hanya menyentuh pipi si Penjaga muda yang berdiri melongo. Dengan
sekuat tenaga ia tersenyum pada laki – laki tersebut, ia menatap pucat
pada Asuna.
— Dibandingkan nyawa berharga anak ini … apalah arti luka virtual?!
“Ungh… Ah!!”
Berteriak hebat, Asuna memasukkan kekuatan ke tangan kirinya, lalu
menggemggam tombak yang menembus tubuhnya.
Dengan bunyi retakan, logam yang berdiameter lima cen patah dengan
pukulannya. Ia lalu mengambil tusukan tombak yang ada di punggung
dan menariknya.
Kunang – kunang menari di matanya, dan rasa sakit kesemutan
mengalir dari ujung jari hingga kakinya. Tetapi tangan Asuna tak peduli,
ia menarik tombak tersebut dengan brutal dan melemparkannya ke
tanah.
Darah menyembur dari mulut serta bekas luka di perutnya, tetapi
tubuhnya masih tetap berdiri tegak. Asuna mengelap darah yang ada di
mulut lalu menatap musuh dengan pandangan murka.
Pemilik tombak tersebut berkedip beberapa kali, matanya kebingungan.
“Oh, gosh.”
Berucap dalam bahasa inggris.

Page | 130
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“… The hell, man… This type of game isn’t fun at all. I’m logging out.”
Setelah mendengar kata – kata tersebut, Asuna menusuk jantung
musuh menggunakan Rapier di tangan kanannya. Tubuh musuh
tertunduk lalu menghilang dengan efek pecahan.
Nyeri di perutnya tidak membuat Asuna menangis, namun matanya
berlinangan air mata.
Rasa sakit dan kebencian yang memenuhi medan peperangan ini
seharusnya tak terjadi dari awal.
Pemain Amerika dan Pasukan Penjaga Kerajaan Manusia tak memiliki
alasan untuk saling bantai. Jika kondisi mereka bertemu berbeda,
kedua sisi seharusnya bisa menjadi teman— seperti yang Asuna alami.
Dunia Virtual … dunia VRMMO seharusnya tidak seperti ini.
“T… To… Tolong… Gh!”
Sebuah teriakan dalam bahasa jepang memasuki telinga Asuna.
Menoleh, ia melihat tombak besar menusuk seorang Penjaga yang tak
bisa bergerak di tanah.
“U… AAAAAAAHH!!”
Emosi Asuna tak bisa ditahan ketika ia melaju ke sana.
Rapier di tangan kanannya menebas tiada henti dan cahaya yang
muncul dari ujungnya membungkus tubuh Asuna; kaki Asuna
meninggalkan tanah ketika ia melaju lurus seperti komet. Serangan
lurus tertinggi bagi rapier miliknya, «Flashing Penetrator».
Pemegang tombak yang hendak membunuh Penjaga terhempas ke
udara, juga teman yang ada di belakangnya. Musuh ketiga juga
terhempas.

Page | 131
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Setelah menerbangkan musuh keempat yang ada di bawah patung


besar, sword skill miliknya berhenti kemudian ia berbalik,
menghembuskan nafas.
Gelombang kedua serangan tombak telah menyebabkan lima orang
tewas di Pasukan penjaga. Bersamaan itu juga, gelombang ketiga
serangan tombak hendak bersiap - siap.
Asuna menarik rapier miliknya dari mayat musuh lalu berteriak.
“Semua pasukan, jangan meninggalkan posisimu! Renri-san, tolong ke
sini!”
Asuna membuat senyuman kecil, memastikan Knight muda yang
melihat sosoknya yang berlumuran darah di sana – sini agar tenang.
“—Aku akan menghancurkan formasi musuh. Kuserahkan musuh yang
berhasil lolos padamu.”
“A… Asuna-sama?!”
Asuna mengangkat tangan kirinya ke atas pada Renri dan para Penjaga
yang kelelahan.
Kemudian, ia berlari.
***
Pusat keseimbangan Bercouli tiba – tiba bergoyang, dan apa yang
menyebabkannya adalah lengan kirinya yang terjatuh ke tanah.
Apa yang menyadarkannya bukanlah rasa sakit, tetapi rasa kengerian
yang dingin.
“Guh…!”
Ia melompat ke belakang, berusaha menjaga jarak antara dirinya dan
Vektor.
Page | 132
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Percikan darah dari lengan kirinya bercucuran di pilar batu.


— Apa – apaan ini?
Ia mengarahkan pedangnya padaku, dan kesadaranku dipaksa
menghilang …?
Bercouli mengangkat kedua jarinya yang menggenggam gagang Time
Piercing Sword untuk menyembuhkan luka, memeras otak secepat
mungkin. Healing Art yang tak dilafalkan dengan cepat menghentikan
percikan darah dengan bekas cahaya kebiruan. Akan tetapi, tak ada
cukup Sacred Energy di bebatuan sekitar sini untuk menyambungkan
lengan miliknya.
— Bagaimana aku menghadapi musuh seperti ini?
Armament Full Control Art «Time Piercing Sword • Empty Slash»
miliknya tak efektif. Incarnation yang ada pada tebasan akan dihisap
oleh musuh.
Pilihan terakhir miliknya adalah menggunakan Release Recollection Art
«Arcane Slash». Tetapi jika ia menggunakan teknik itu lagi, ia harus
mendapatkan saat yang tepat. Pertama, musuh tak boleh mengganggu
serangannya. Kedua, harus sangat akurat …
Bercouli menyeka keringat yang ada di dahinya dengan cepat.
Lalu, ia menyadari.
— Aku sangat putus asa.
Entah mengapa, aku tak punya hal lagi yang bisa diandalkan.
Dengan kata lain, disinilah aku akan mati. Serangan selanjutnya
mungkin akan menyebabkanku mati.
“… Heh.”

Page | 133
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Setelah menyadari kondisinya, ketimbang berkerut, Komandan Integrity


Knight Bercouli Synthesis One malah menyeringai.
Matanya berpaling dari Kaisar Vektor menuju Knight emas yang pingsan
dibalik Kaisar Vektor— Alice Synthesis Thirty.
— Nona Kecil.
Aku masih belum bisa memberi apa yang kamu inginkan, Nona Kecil.
Aku belum bisa memberikan kasih sayang seorang ayah. Karena, aku
sendiri juga tak bisa mengingat apapun mengenai orang tuaku.
Tetapi, ada satu hal yang pasti.
Mereka yang disebut orang tua pasti akan melindungi anak mereka.
“Bajingan sepertimu … tak akan bisa mengerti, dasar monster!!”
Bercouli menjejak pilar dan maju kedepan.
Tanpa menyiapkan rencana, ia mengisi segala sesuatu yang ada dalam
dirinya menuju pedang, si Knight tertua tersebut berlari.
***
“Ga… Hah…”

Page | 134
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Page | 135
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Batuk darah keluar dari mulutnya dan tumpah ke tanah yang ia pijak.
Asuna masih tetap berdiri, bahkan jika ia hanya bisa menggenggam
Rapier di tangan kanannya. . Setelah menahan gelombang tombak
ketiga dan keempat, ia terluka sepuluh kali lipat di seluruh tubuh.
Armor dan pakaian mutiara putih miliknya kini robek dan darah ada
dimana – mana.
Setelah menerima serangan langsung dari tombak hingga membuat
lubang di tubuhnya, sungguh heran mengapa ia masih bisa bergerak.
Faktanya, HP miliknya yang sangat banyak tidak menurunkan kekuatan
miliknya.
— Tubuh ini akan tewas jika hatiku lengah.
Jadi, aku harus tetap berdiri.
Seluruh tubuhnya telah mati rasa. Hanya rasa panas yang menyelimuti
seluruh indranya, hingga membuat pandangannya agak kabur.
Gelombang pasukan tombak kelima mulai muncul di pandangannnya
yang kabur, lalu ia mencabut Rapier miliknya dari tanah.
Ia sudah tak bisa menghindar secara langsung. Ia hanya bisa
menghentikan tombak dengan tubuhnya lalu melancarkan serangan
sword skills.
Rapier seberat bulu milik Asuna kini seolah menjadi cukup berat di
genggamannya, tetapi kini ia mengangkatnya dengan kedua tangan,
menunggu kedatangan musuh.
“—Go!!”
Tanah berguncang, 20 orang pengguna tombak mulai melaju.
Boom, boom, boom boom boom boom…

Page | 136
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Dalam suara langkah kaki, suara bergema terdengar dari suatu tempat.
Mata Asuna terangkat ke atas.
Dari langit merah, garis – garis mulai berjatuhan. Garis tersebut seperti
kode digital.
— Bala bantuan… untuk musuh…?
“…… Ahh……”
Dalam jeritannya, ia merasa sangat khawatir dan ketakutan.
Tetapi—
Warna garis tersebut bukanlah warna crimson, tetapi biru tua seperti
warna langit fajar.
Asuna tak bisa melihat warna tersebut, ia hanya menyaksikan dengan
kedua matanya, menunggu apa yang akan terjadi.
Garis – garis tersebut berhentii sepuluh meter di atas tanah; kode
digital tersebut mulai memadat dan bercahaya, menjadi sosok manusia.
Voom.
Udara bertiup, dan sosok – sosok tersebut mulai berputar. Seperti
angin tornado, sosok tersebut akhirnya turun.
Tepat dibawahnya, ke 20 pengguna tombak berhenti dan juga menatap
atas seperti orang bodoh.
Tornado biru tersebut mendarat di tengah formasi musuh.
Kemudian, pasukan crimson berhamburan.
Darah. Pasukan musuh yang terkena tornado tersebut terpotong –
potong, darahnya tertiup angin ke berbagai arah.

Page | 137
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Akhirnya, di tengah pasukan tombak yang tewas, tornado tersebut


mulai melambat dan membentuk sosok manusia.
Sosok tersebut memunggungi Asuna, tubuhnya langsing namun tinggi.
Ia mengenakan armor khas jepang. Tangan kirinya menggenggam
sarung pedang di pinggang, dan tangan kanannya menggenggam
pedang panjang, bukan, sebuah katana, yang kini ia acungkan ke depan
musuh.
Asuna telah melihat serangan itu sebelumnya, di dunia lain.
Sebuah Sword Skill.
Serangan berat senjata katana— «Tsumujiguruma».
Sosok tersebut akhirnya berdiri, memanggul katana miliknya ke
punggung, lalu ia memandang Asuna.
Dibawah bandana miliknya, wajah agak berjanggut menyeringai
padanya.
“Hei, maaf membuatmu menunggu, Asuna.”
“K… lein…?”
Asuna tak bisa mendengar suaranya sendiri.
Tiba – tiba, getaran yang sama juga terdengar di seluruh langit.
Meskipun efek suara yang ditimbulkan hampir sama ketika pemain
Amerika muncul, namun bagi Asuna, suara ini adalah suara malaikat
yang akan turun.
Lalu ribuan cahaya biru kode digital mulai turun satu persatu dari langit
merah.
***
Terpotong.
Page | 138
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Kesadaran menghilang.
Rasa sakit menmuatnya terbangun.
Bercouli telah lupa berapa banyak ia telah melalui proses tersebut.
Melalui pertarungan ini, Kaisar Vektor tak pernah memberikan
serangan fatal. Tetapi Bercouli tahu jika darah yang mengalir dari luka –
lukanya, adalah Life miliknya yang semakin menghilang.
Tetapi karena kekuatan imajinasi yang ia kuasai selama dua ratus
tahunan, ia berhasil mengusir rasa takut dan kengerian miliknya, ia
hanya memikirkan satu hal dalam pikirannya.
Menghitung.
Lebih tepatnya menghitung waktu.
Bercouli memiliki kemampuan khusus untuk mengkonfirmasi waktu
menggunakan pikirannya, dan sekarang ia bergantung pada
kemampuan tersebut lalu mengingatnya. Bahkan ketika pikirannya
menghilang karena pedang Kaisar, ia masih tetap menghitung dalam
bawah sadar.
— Empat ratus delapan puluh tujuh.
— Empat ratus delapan puluh delapan.
Bercouli menghitung sambil meluncurkan serangan yang tak berarti.
“… Teknik pedang milikmu … sepertinya tak berhasil menggoresku …
wahai komandan.”
— Empat ratus sembilan puluh lima.
“Kau tak akan mampu membunuhku dengan teknik pedang seperti
itu ….”

Page | 139
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

— Empat ratus sembilan puluh delapan.


“Lihat ini, aku masih belum selesai.!”
Sambil berteriak, ia mengayunkan pedangnya ke depan.
— Lima ratus.
Pedangnya menyentuh pedang Kaisar.
Incarnation terhisap, pikirannya buyar.
Ketika ia sadar, ia telah berlutut, darah menetes dari pipi kirinya.
— Lima ratus depalan.
Hampir sampai, kumohon bertahanlah.
Bercouli berdiri kesulitan, dan memandang Kaisar yang ada di
belakangnya.
Pandangan jijik muncul pada wajah tak berekspresi miliknya. Alasannya
adalah ketika ia menebas pipi Bercouli, darah miliknya menyiprat di pipi
Vektor.
Vector mengelap noda tersebut dan berguman.
“… Sudah cukup.”
Ia mengambil langkah ke depan menuju genangan darah yang
diciptakan Bercouli.
“Jiwamu terlalu berat. Terlalu kental. Terasa di lidahku. Dan kini
membosankan, kau hanya berpikir untuk membunuhku.”
Kaisar berkata dengan nada datar, lalu mengambil satu langkah lagi ke
depan.
“Matilah.”

Page | 140
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Terangkat pelan, pedang hitam memunculkan cahaya menyilaukan.


Ekspresi Bercouli tidak berubah, tetapi ia menggeramkan giginya.
— Sedikit lagi. Tinggal tiga puluh detik.
“Heh… Jangan berkata seperti itu. Aku masih bisa … menahannya.”
Komandan Knight mengambil langkah ke depan, dan dengan
gemetaran ia mengangkat pedang panjang miliknya.
“Kemana kau akan.... pergi. Kemana kau akan melangkah. Oh, disana…?”
Dengan cahaya redup di matanya, Komandan Knight mengayunkan
pedangnya.
Clog. Ia menebaskan pedang ke suatu arah, lalu semakin gemetar.
“Ah… Ataukah … disini…?”
Ia melancarkan tebasan lain walaupun agak lemah. Lalu, ia menyeret
kakinya yang mati rasa, Bercouli menebas ke arah secara acak.
Kerena pandangannya mulai buram karena kehilangan banyak darah,
pikirannya juga menjadi kabur— ia sudah tahu akan hal ini.
Akan tetapi, ini adalah tindakan terakhir milik Komandan Knight.
Mata biru miliknya yang sudah kehilangan cahaya hanya berfokus pada
satu hal.
Jejak kaki.
Hampir sepuluh menit melakukan serangan tak berarti, Bercouli telah
menumpahkan darahnya ke bebatuan yang ada di kakinya. Meskipun
tidak luas tetapi dua jejak kaki bisa terlihat jelas, ada jejak sepatu milik
Kaisar Vektor dan sandal kulit milik Komandan Knight, bisa terlihat jelas
dan mudah dibedakan.

Page | 141
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Dengan kata lain, ini adalah jejak pergerakan keduanya.


Walaupun begitu, Bercouli telah mencari jejak kaki milik Kaisar yang
telah mengering ketika ia menebas lengan Bercouli sepuluh menit lalu.
Setelahnya, Bercouli mulai menghitung meskipun tak sadar.
Itu berarti, ia bisa mengetahui kemana Kaisar Vektor bergerak sepuluh
menit lalu. Lalu, jejak kaki yang ia buat berhasil merekam kemana ia
melaju, dan dimana ia berhenti.
— Lima ratus depapan puluh sembilan.
— Lima ratus sembilan puluh.
“Oh… Aku menemukanmu …”
Bercouli bergumam, semakin gemetaran ketika ia mengayunkan Time
Piercing Sword.
Ini adalah serangan terakhirnya.
Baik itu pedang maupun pemiliknya, keduanya telah mencapai batas
Life mereka.
Dan Bercouli semakin kelelahan, ia mengaktifkan Release Recollection
Art milik Divine Instrument-nya, Time Piercing Sword.
«Time Piercing Sword • Arcane Slash».
Kebalikan teknik «Empty Slash» yang bisa menebas masa depan, teknik
«Arcane Slash» bisa menebas masa lalu.
Dalam Main Visualizer dari Underworld, pergerakan semua manusia
telah direkam selama enam ratus detik, atau sepuluh menit.

Page | 142
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Time Piercing Sword bisa merusak rekaman ini, menyebabkan sistem


salah mengenali lokasi seorang manusia saat ini menjadi lokasi masa
lalu.
Sebagai hasilnya, pedang yang tadi dilancarkan bisa berpindah ke tubuh
seseorang yang ada di masa lalu. Tak bisa dihindari, tak bisa diblokir,
sesuai namanya, teknik ini seolah mempecundangi teknik pedang lain
dan kerja keras seorang swordsmen.
Itulah sebabnya Bercouli selalu berpikir dua kali sebelum mengaktifkan
«Arcane Slash». Ketika bertarung melawan Eugeo, walaupun terkena
Release Recollection Art dari Blue Rose Sword, ia memutuskan tak akan
menggunakan teknik ini karena ia bisa menang dengan mudah. Ia tahu
jika Pemimpin tetua Chudelkin akan menganggap tindakan tersebut
sebagai bentuk perlawanan terhadap Gereja Axiom.
Tetapi karena lawannya Kaisar Vektor yang memiliki kekuatan melebihi
dirinya, ia tak perlu berpikir dua kali.
Ketika Kaisar Vektor turun dari naganya, Bercouli mengambil
keuntungan tentang fakta bahwa musuhnya hanya terbang lurus
dengan kecepatan tetap sehingga ia bisa mengetahui lokasi terbang
sepuluh menit sebelumnya. Namun, karena jarak dekat, ia harus benar
– benar memastikan lokasinya dengan sangat tepat.
Tentu saja, jika ia bisa mengingat lokasi musuh sepuluh menit lalu, ia
bisa mengaktifkan teknik ini. Tetapi menggunakan cara tersebut, jika
pengaktifan teknik pedang miliknya terganggu oleh musuh, akan
menjadi sulit untuk menghitung sepuluh menit lagi.
— Tepat seperti ini.
“Kau kelihatan mengincar sesuatu.”

Page | 143
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Kaisar Vektor mendekat, dan Bercouli dipaksa menghindari Incarnation


berwarna biru gelap dari pedang panjang musuh. Seperti itu, «sepuluh
menit masa lalu» yang telah ia rekam menghilang selamanya.
— Aku melewatkan kesempatanku.
Bercouli sekali lagi menyiapkan Time Piercing Sword miliknya yang akan
mengaktifkan Release Recollection.
Ia berada di ujung tanduk.
Karena Kaisar telah menyadari jika ia mengincar sesuatu, ia akan
langsung mengaktifkan serangan terakhir miliknya. Kenyataannya,
cahaya Incarnation pedang panjang milik Vektor telah melaju ke arah
Bercouli.
Berusaha melawannya, Komandan Knight berusaha menghindar sekuat
tenaga.
Berguling.
Berguling, berguling, dan terjatuh. Ia tahu sejak lama jika ia akan
menjumpai maut dengan cara sulit.
Tiga kali, empat kali.
Tepat pada serangan kelima, Bercouli berhasil menghindari semua
serangan.
Tetapi setelahnya, cahaya kebiruan berhasil menyentuh tubuhnya.
Kesadarannya berhasil menghilang.
Ketika Bercouli membuka matanya lagi, apa yang ia lihat adalah pedang
panjang Vektor yang menembus kedalam perutnya.
Dengan suara whoosh, pedang tersebut tertarik, sisa – sisa Life milik
Komandan Knight menyembur lagi.
Page | 144
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Ketika ia terjatuh ke belakang, ia melihat—


Sosok naga yang terbang tinggi di langit, kini melaju ke bawah dengan
kecepatan mengerikan.
— Hoshigami.
Hei, kau kusuruh berjaga kan? Mengapa kau menentang perintahku,
kau tak pernah melakukan hal ini sebelumnya, benar kan?
Sang naga membuka lebar mulutnya, api kebiruan mulai menyembur.
Melawan serangan seperti itu yang berhasil memusnahkan ribuan
pasukan, Kaisar Vektor kini merentangkan tangan kirinya dan
menangkapnya.
Armor hitam yang ada di tangannya berhasil memantulkan api ke
segala arah. Api berhamburan ke segala arah.
Pedang di tangan Kaisar menembakkan cahaya biru gelap sekali lagi,
menembus api biru dan menusuk tepat ke kepala Hoshigami. Naga
Bercouli menerima teknik pedang berkekuatan penuh yang berhasil
mengontrol naga Dark Knight Order sebelumnya— tetapi gerakannya
tidak terhenti.
Kebalikannya, Hoshigami mengubah seluruh Life miliknya menjadi sinar
putih yang ditembakkan dari sayapnya, langsung ke arah Kaisar berada.
Rasa jijik muncul lagi dari wajah Kaisar; ia mengangkat pedangnya tinggi
– tinggi dan dan menusukkan tusukan menuju rahang sang naga,
berusaha menghancurkannya. Cahaya gelap menyelimutinya,
menghisap Life sang naga dan menghancurkan tubuhnya berkeping -
keping.
Hoshigami telah memberikan Life miliknya untuk mengalihkan
perhatian Kaisar selama tujuh detik—

Page | 145
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Bercouli tak akan menyia – nyiakan kesempatan tersebut.


Komandan Knight bisa merasakan nafas terakhir milik naga
tersayangnya yang telah menghabiskan seluruh hidupnya bersama
Bercouli lalu mengayunkan Release Recollection Time Piercing Sword
tinggi – tinggi.
Teknik untuk mengingat “posisi musuh sepuluh menit lalu” hanya bisa
diaktifkan setiap sepuluh menit sekali.
Namun, rekaman pergerakan yang ada di tanah bisa menunjukkan
posisi musuh sepuluh menit sebelumnya.
Tujuh detik setelah Bercouli menatap posisi dimana ia tidak bisa
melakukan serangannya, jejak kaki Kaisar bisa terlihat, ia lalu
meluncurkan serangannya.
Ada karakteristik lain pada teknik «Time Piercing Sword • Arcane Slash».
Dengan memasuki system secara langsung, kekuatan pedang ini bisa
“menghapus nilai Life dari target yang akan ditebas”. Terlebih lagi,
serangan ini tak akan bisa ditahan bahkan oleh sebuah Incarnation.
Benar, kemampuan Kaisar Vektor untuk menonaktifkan dan menghisap
semua serangan Incarnation tak akan bisa diaktifkan.
Terus, nilai Life tak terbatas milik Vektor langsung terubah menjadi nol.
Sebagai hasilnya, tubuh Kaisar langsung terpotong dari bahu hingga
pinggang kanannya.
Bahkan ketika tubuhnya terpotong menjadi dua, ekspresi wajah Kaisar
Vektor masih tetap pucat tanpa ekspresi. Mata birunya hanya menatap
kosong menuju langit.

Page | 146
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Sesaat setelah tubuh atasnya mendarat ke tanah, di sekitar dadanya,


cahaya hitam menyembur, menciptakan ledakan tak bersuara.
Setelah ledakan berhenti, tak tersisa jejak tubuh maupun keberadaan
Kaisar Vektor.
Sedetik kemudian, Time Piercing Sword yang telah kehabisan Life
hancur menjadi debu dengan suara menyedihkan.
***
…begitu hangat.
Aku ingin berada disini lebih lama.
Terbangun dari tidurnya, Integrity Knight Alice tersenyum kecil ketika
masih diantara batas bangun dan tidur.
Menghalau sinar matahari.
Ia mulai berdiri dengan kedua kakinya.
Sebuah tangan dengan lembut membelai rambutnya.
………Ayah.
Sudah berapa lama ia berbaring disini? Ia telah lama merindukan masa
– masa tenang seperti ini … Perasaan terlindungi, tak mengkhawatirkan
apapun.
Ahh… Tapi, sudah saatnya untuk bangun.
Lalu, Integrity Knight Alice membuka kelopak matanya.
Yang muncul di depan matanya adalah sosok swordsman berumur,
matanya menyipit ketika ia memandang Alice.
Di wajah dan dadanya, terdapat bekas luka. Luka tersebut kini
bertambah karena luka yang kini bertambah.

Page | 147
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“……… Paman?”
Alice berbisik, akhirnya ia benar – benar sadar.
— Benar, aku telah diculik Kaisar Vektor. Beneran nih, aku benar –
benar ceroboh, aku maju tanpa berpikir panjang.
Tetapi seperti prediksi Paman, bahkan ketika aku tertangkap oleh
musuh, ia akan menyelamatkanku. Selama orang ini ada disini, aku bisa
merasa aman.
Tersenyum lagi, Alice berdiri. Ia menyadari luka yang ada di wajah dan
dada Komandan Knight, ia menghembuskan nafas lega.
Lengan kirinya terpotong dari atas bahu. Jubah miliknya berlumuran
darah kering. Dan dibawah dadanya, luka mengerikan berada.
“P… Paman… !! Paman Bercouli!!”
Alice berteriak dan mengulurkan kedua tangannya, jari milik Alice
menyentuh pipi Komandan Knight Bercouli.
Lalu ia menyadari jika Knight tertua di dunia ini telah menghabiskan Life
miliknya.
***
… Aw, jangan menangis seperti itu Nona Kecil.
Kematian pasti akan datang, hanya saja datang sekarang, benar kan?
Komandan Integrity Knight Bercouli Synthesis One berkata ramah
ketika ia melihat kebawah pada Alice yang memeluknya. Namun
suaranya tak bisa keluar.
…Nona Kecil, jika ini kamu. Aku akan baik – baik saja. Bahkan jika
sendirian, kamu akan bisa terus hidup.

Page | 148
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Karena, kamu ini muridku.... putriku.


Pemandangan dibawah kini meninggalkan mata Bercouli. Membuat
senyum terakhir pada murid kesayangannya, matanya kini menatap
langit utara di kejauhan.
Ia memikirkan seorang knight wanita lain yang ada jauh disana..
Ia tak tahu apakah mereka akan sukses atau tidak, tetapi saat ini, hati
miliknya terisi oleh perasaan mendalam setelah menemui ujung
hidupnya yang mana ia pikir akan hidup abadi.
… Yah,tak begitu buruk kok, benar kan?
“Ya, kau harus bersyukur karena ada orang – orang yang menangis
untukmu.”
Ketika ia menoleh menuju sumber suara, ia melihat seorang gadis
melayang disana, tubuh telanjangnya tertutupi rambut perak.
“… Hei, jadi kau masih hidup.”
Bercouli mengangkat bahunya, dan Pemimpin Tertinggi Administrator
berkedip dan tersenyum.
“Tetapi itu tak mungkin, benar kan? Bisa muncul dihadapanmu, aku ini
ingatan dalam dirimu. ‘Aku’ Cuma ingatan Administrator yang
tersimpan dalam jiwamu.”
“Hmm, aku masih tidak begitu paham … tetapi, jika kau ini ada dalam
ingatanku. Aku senang kamu bisa tersenyum seperti ini.”
Bercouli merespon sambil menyeringai, dan tiba – tiba disampingnya
ada naga tersayang milik Bercouli, Hoshigami. Ia menjulurkan leher
panjangnya menuju tubuh Bercouli.

Page | 149
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Komandan Knight dengan lembut memegang leher peraknya. Lalu ia


melompat bersama Pemimpin Tertinggi keatas.
“Apa kamu membenciku?” Komandan Knight hanya bisa menggeleng.
“Apakah kamu tak membenciku yang telah membuatmu hidup abadi
dan menghapus ingatanmu berulang kali?”
Setelah beberapa saat, Bercouli menjawab.
“Meskipun memang benar dan cukup bosan, yah, hidup yang aku jalani
cukup menyenangkan.”
“… Sungguh?.”
Berpaling pada jawaban Administrator, Bercouli menarik tali kekang
Hoshigami.
Sang naga membentangkan sayap transparan miliknya, lalu perlahan
terbang menuju langit luas.
***
Dibawah langit berbintang—
Di tanah kering sekitar reruntuhan «Gerbang Besar Timur». Di sebelah
timur dan barat reruntuhan, sepuluh ribu pasukan Tanah Kegelapan
yang tertinggal dan empat ribu Pasukan Penjaga Kerajaan Manusia
telah membentuk formasi, bersiap untuk saling serang.
Karena Kaisar Vektor telah menghilang tanpa jejak, pasukan Tanah
Kegelapan tak bisa bergerak bebas. Pasukan Penjaga juga kebingungan
sehingga mereka juga tak bergerak.
Didekat reruntuhan gerbang hanya terdengar suara angin, ada sosok
knight wanita. Dia adalah Integrity Knight yang tinggal untuk memimpin
Pasukan utama, Fanatio Synthesis Two. Ia telah memerintahkan

Page | 150
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Penjaga dan regu Ascetics untuk beristirahat akan pertempuran yang


akan terjadi, tetapi dirinya sendiri tak bisa tidur di tenda. Sehingga ia
berjalan sendiri di reruntuhan Gerbang Besar Timur.
Langit malam telah lama berlalu. Solus telah tenggelam di langit merah
Tanah Kegelapan dan langit biru Kerajaan Manusia.
Lebih dari satu setengah hari berlalu sejak pasukan pengecoh Kerajaan
Manusia berangkat menuju bagian selatan Tanah Kegelapan. Meskipun
ia tahu mengenai misi mereka tak akan mudah, ia harus menunggu
disini.
Tepat ketika Fanatio menutup matanya, ingin berdoa pada ketiga dewi
agar mereka bisa kembali dengan selamat—
Matanya terbuka mendadak.
Ia merasa pria yang ia cintai sedang berbicara di telinganya.
— Maaf, Fanatio. Tampaknya kita tak akan bisa bertemu lagi.
— Aku menyerahkan sisanya padamu. Biarkan anak itu hidup bahagia …
Belum lama ini, Fanatio telah mendengar perkataan yang sama. Itu
adalah perkataan ketika Komandan Knight Bercouli hendak bernagkat.
Berpakaian armor silver, tangan Fanatio menyentuh perutnya dengan
lembut.
Nyawa baru yang ada di tubuhnya adalah sesuatu yang terjadi tiga
bulan lalu. Bercouli, yang mana telah pergi selama lebih dari seratus
tahun tanpa menyentuh Fanatio, ia mungkin telah memprediksinya
ketika ia melanggar taboo.
Memprediksi kematiannya sendiri.

Page | 151
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Merasakan jika Life milik Komandan Knight Bercouli telah menghilang di


kejauhan sana, Fanatio perlahan tertunduk dan menutupi wajahnya
dengan kedua tangan.
Tak bisa menahan, ia terisak.
Alasan mengapa Bercouli selalu menjauh dari Fanatio maupun
perempuan lain, ia pernah mendengarnya dahulu kala.
Pria dan wanita di Kerajaan Manusia hanya bisa menikah dibawah
pengawasan pendeta Gereja Axiom, dan hanya bisa membuat seorang
anak melalui sebuah kontrak. Namun seorang Integrity Knights
berperan juga sebagai seorang pendeta dan tak memerlukan pesta
pernikahan. Mereka hanya harus bersumpah saling mencintai, berbagi
ranjang, dan bisa memiliki seorang keturunan.
Namun anak ini akan menua dan tewas ketimbang orang tuanya karena
Life mereka telah dibekukan. Bahkan, mengijinkan anak ini mengalami
hal yang sama bahkan lebih kejam dari tindakan Pemimpin tertinggi.
Meskipun begitu, karena Pemimpin Tertinggi telah meninggal, Bercouli
akhirnya menerima perasaan Fanatio. Maka, ia memutuskan untuk
melindungi anak ini dan membuatnya terus hidup sampai ajal
menjemput.
Maka—
“… Beristirahatlah dengan tenang, Bercouli. Aku akan membesarkan
anak ini. Aku akan membuatnya menjadi seorang pria yang kuat seperti
dirimu.”
Menghentikan isak tangisnya, Fanatio membuat keputusan.
— Tetapi sekarang ini.
Sekarang ini, biarkan aku menangis.

Page | 152
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Terjatuh ke tanah, Fanatio menggenggam butiran pasir bekas jejak kaku


Komandan Knight Bercouli, lalu menangis tanpa menahan diri.

Page | 153
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Bagian 5

“Meskipun aku tak memiliki masalah dengan kalian …”


Mengacungkan katana merahnya pada pasukan crimson, pedang
miliknya bergetar di penjuru reruntuhan.
“Aku akan membalas kalian karena telah melukai temanku. Aku akan
membalas tiga kali lipat … Tidak, aku akan membalas ribuan kali lipat
sialan!!”
Tepat setelah berteriak, ia melaju ke arah musuh. Asuna begitu
kebingungan hingga ia melupakan rasa sakit yang ada di perutnya. Tiba
– tiba, garis kode lain muncul disebelah Klein, membentuk sosok
manusia.
Sosoknya begitu besar, seorang pria berkulit coklat dan menggenggam
kapak besar.
“… Agil-san!!”
Asuna memanggil namanya.
Ketika “si penjual”, yang pernah menyediakan persediaan pertempuran
bagi pemain atas SAO, menoleh pada Asuna, ia mengacungkan
jempolnya ke atas udara sambil tersenyum.
Setelahnya, ia berbalik dan mengejar Klein yang telah berlari.
Orang ketiga dan keempat muncul dihadapan Asuna.
Seorang gadis berambut pendek, mengenakan pakaian merah
kecoklatan serta pelindung dada berwarna perak, ia juga menggunakan
palu perak yang menggantung di pinggangnya.

Page | 154
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Selanjutnya, seorang gadis kecil yang mengenakan pakaian dan tunik


biru laut, rambutnya diikat twin tail.
“— Liz!! Silica-chan!!”
Kedua mata Asuna terisi air mata.
Kekuatan meninggalkan tubuhnya. Sambil tetap di posisi semula, Asuna
membuka kedua tangannya pada temannya yang ia sayangi.
“Kalian… Kalian telah datang…”
“Tentu dong kami datang!”
“Beneran”
Menjawab pada saat yang sama, Lisbeth dan Silica menggenggam
tangan kanan dan kiri milik Asuna lalu memeluknya. Ekspresi keduanya
juga menjadi terharu.
“— Selalu memaksakan diri … kau berdarah tahu … kau terlalu sok kuat,
Asuna.”
“Serahkan sisanya pada kami, yang lainnya juga datang lho.”
Merasakan pelukan dari Lisbeth dan Silica, Asuna merasakan jika rasa
sakit pada luka – lukanya berubah menjadi rasa hangat.
“Terima kasih… Terima kasih …”
Tertutupi cucuran air mata, Asuna melihat hujan garis digital yang
memasuki pertempuran ini.
Yang muncul disana adalah ribuan swordsmen yang memakai armor
yang sama.
“Musuh yang berarmor merah adalah musuh kita!”
“Pasukan, serang! Pukul mundur musuh!”

Page | 155
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Para Penjaga, mundurlah sementara dan sembuhkan luka kalian!”


Setelah mendarat, mereka mulai berteriak dalam bahasa Underworld,
bukan, bahasa Jepang — mereka mengangkat pedang, kapak, dan
tombak lalu mulai melaju ke depan.
Menilai dari kemampuan bertarung individu dan mengerti cara bekerja
sama, mereka kemungkinan adalah para pemain veteran VRMMO.

Page | 156
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Page | 157
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

— Jadi seperti itu.


Asuna akhirnya menyadari situasi yang muncul dihadapan matanya.
Karena pemain Amerika muncul di medan peperangan ini, ratio
akselerasi Underworld mungkin telah diubah oleh penyerang menjadi
1:1. Dengan kata lain, sangat memungkinkan untuk Dive menggunakan
AmuSpheres dari Jepang.
Tetapi menilai dari equipment serta senjata, tampaknya mereka tidak
menggunakan akun default Penjaga.
Itu berarti— mereka mengkonvert akunnya.
Tak salah lagi jika mereka mengubah karakter mereka — karakter yang
telah lama mereka latih — ke dalam Underworld.
Tampaknya mereka tidak tahu apakah mereka bisa kembali ke dunia
VRMMO asal mereka. Alasannya adalah— kondisi Underworld itu
sendiri, mungkin saja karakter mereka akan hancur ketika mereka
tewas, namun mereka …!
“Semuanya… Maaf… Aku minta maaf …”
Dengan suara separo menangis, Asuna meminta maaf pada kedua
temannya dan kepada para swordsmen yang telah maju ke garis depan.
“Kamu ngomong apa sih, Asuna?”
Perkataan Lisbeth terisi oleh ketetapan hati.
“Alasan kamu berhasil sukses di SAO dan ALO adalah karena kami yakin
jika kami suatu hari akan menyelamatkan dunia ini.”
“Yeah… benar… terima kasih semuanya…”
Berbisik berterima kasih, Asuna mengangguk.

Page | 158
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Akan tetapi, ada satu hal yang mengganjal. Bagaimana Liz dan lainnya
yang ada di sunia nyata tahu mengenai kondisi Underworld dan
mencari bala bantuan? Tak mungkin Kikuoka dan Higa, karena mereka
berdua berada di ruang sub kontrol Ocean Turtle.
“Hei Liz, Silica-chan. Siapa orang yang membawa kalian kesini …?”
Pada pertanyaan Asuna, mereka berdua saling pandang dan tersenyum.
“Tunggu, Asuna, bukankah sudah jelas?!”
“Tentu saja Yui-chan! Ia telah berusaha sangat keras menjelaskan
kondisi Underworld dan penduduknya!”
Ketika mendengar kata – kata tersebut, hatinya bergetar dan air mata
semakin menuruni pipinya.
Yui. Terlahir sebagai Top-Down AI dalam SAO, putri Asuna dan Kirito.
Ya… pastilah Yui yang memberi tahu mereka. Ia menyadari rencana
musuh yang tak bisa diprediksi oleh Asuna, Kikuoka, dan yang lain, ia
pasti mengambil tindakan.
“……… Terima kasih, Yui-chan.”
Sambil bersyukur, lengan kirinya yang terluka telah sembuh dan luka di
seluruh tubuhnya langsung hilang begitu ia berdiri.
Pada saat itu, suara lemah terdengar dari belakang.
“Um… Asuna-sama? Orang – orang ini… atau para knight ini adalah …”
Integrity Knight Renri berdiri disana dengan pandangan heran.
Dibelakangnya para Penjaga juga memiliki ekspresi yang sama.
Asuna, setelah menatap Renri, Lisbeth, dan yang lain kemudian
tersenyum dan membalas.

Page | 159
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Teman - temanku. Mereka datang dari Dunia Nyata untuk menolong


kita.”
Renri berkedip beberapa kali, lalu menatap Lisbeth dan Silica—
Ekspresi lega muncul dari wajahnya.
“…Jadi begitu… aku sungguh bersyukur. Aku kira semua orang yang
datang dari Dunia Nyata adalah orang – orang menyeramkan, tidak
seperti Asuna-sama …”
“Hei, tak mungkin!!”
Sambil tersenyum marah dan teriakan mengintimidasi, Lisbeth
menepuk pundak Renri.
“Aku Lisbeth. Salam kenal, Knight-kun.”
“Ah… Y… Ya. Namaku Renri. Salam kenal.”
Asuna yang menyaksikan pemandangan ini sambil tersenyum.
Ia, selama masih hidup tak akan melupakan pemandangan ini.
Momen ketika orang – orang yang terlahir dari dua dunia yang berbeda
saling sapa dan menjalin persahabatan. Kisah ini akan berlanjut hingga
masa depan nanti.
Asuna mengambil nafas dalam, mengubah nada bicaranya dan
bertanya pada Lisbeth.
“Liz, berapa orang yang mengubah akun?”
“Ah, yah, sekitar dua ribuan mungkin. Aku mencoba sebisaku, tetapi…
aku masih tak bisa membujuk semua orang …”
Asuna memuji temannya.

Page | 160
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Ini lebih dari cukup. Tetapi… untuk bisa mengkonvert akun mereka lagi,
kita harus mencegah jatuhnya korban sebanyak mungkin. Jangan
terlalu memaksa, mundurlah untuk pengobatan. Liz dan Silica-chan,
bawalah dua ratus penjaga mundur dan bantu tim pendukung.”
Mengganti kekhawatirannya akan pertempuran, Asuna memberikan
perintah pada Renri dan Para Penjaga.
“Kalian semua, meskipun cukup sulit, kumohon mundur dulu menuju
tim Ascetics dan gunakan Healing Arts. Para swordsmen dari Dunia
Nyata tak begitu akrab dengan Sacred Arts, jadi akan sangat membantu
jika kalian mengajari mereka cara bacanya.”
“Me… mengerti, Asuna-sama! Kalian dengar, Para Penjaga! Kita akan
mendukung bala bantuan!”
Pada teriakan Renri, para Penjaga yang kelelahan akibat bertempur kini
merespon secara kompak.
“… Lalu apa yang akan kamu lakukan, Asuna-san?”
Pada pertanyaan Silica, Asuna berkedip.
“Tentu saja aku akan menyerang garis depan.”
Aku sudah tidak merasa kehilangan.
Melaju kedepan sana, ia menenali beberapa wajah dari ALO — ada
Penguasa Sylph Sakuya, Penguasa Cait Sith Alicia, Jendral Salamander
Eugene, dan lainnya, mereka berusaha keras memukul mundur musuh.
Mereka tak hanya mengubah akun mereka dari ALO.
Pemain yang mendukung para swordsmen sambil menembakkan anak
panah dengan cepat dan sangat tepat kemungkinan adalah pemain Gun
Gale Online, seperti Sinon.

Page | 161
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Terlebih lagi, tim – tim yang saling kompak melindungi satu sama lain
sambil menyerang musuh, mereka seperti Guild terkuat dari segala
macam jenis VRMMO, mereka adalah anggota «Sleeping Knights».
Menyadari Asuna, si mage Siune tersenyum padanya. Ketika Asuna
melambaikan tangannya, ia menahan air mata yang akan menetes.
Mereka bersungguh – sungguh membantu meskipun sadar bisa
kehilangan avatar mereka. Lalu, karena ia sendiri dilindungi oleh
sebuah Super Account, ia harus meminimalkan jumlah korban sebanyak
mungkin.
Asuna berlari ke medan peperangan, memberikan perintah pada
pasukan terdekat untuk membentuk formasi oval di depan pintu masuk
kuil.
Tetapi tak peduli berapa kuat equipment dan status ke 2,000 pemain ini,
masih ada sekitar 10,000 pemain Amerika. Jika menghitung kasar,
jumlah korban pasti akan terus bertambah.
Terlebih lagi, masih ada hal lain yang mengganjal.
Rasa sakit yang tak bisa dihindari dalam Underworld.
Tak seperti pemain Amerika yang telah tewas dan log out ketika
merasakan rasa sakit. Siklus para pemain jepang yang mendapat luka,
mundur, dan disembuhkan akan membuat mereka sengsara. Dan
Asuna telah mengalaminya, rasa sakit yang hampir merenggut
semangatnya.
— Kumohon semuanya. Lakukan yang terbaik. Hingga 10.000 pemain
ini musnah.
Jika kita bisa melakukannya, maka kemungkinan para penyerang
«Ocean Turtle» akan gagal. Selanjutnya, kita hanya perlu mengurus

Page | 162
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Kaisar Vektor yang sedang dikejar Komandan Knight Bercouli dan Sinon,
lalu menyelamatkan Alice.
Asuna mengangkat rapiernya ke depan lalu berteriak penuh semangat.
“Tak masalah … kita bisa menang! Jika kita berusaha, kita akan
menang!!”
***
Hirono Takashi, seorang pemain VRMMO asal Jepang bertanya pada
dirinya sendiri:

Page | 163
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Page | 164
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Mengapa aku datang ke tempat seperti ini? Tak ada untungnya kan.
Alasan mengapa ia menerima permintaan “terlalu mendadak” dari ALO,
membuatnya terbangun pada pukul 5:00 a.m. setelah ditelpon
temannya, bukan karena si gadis memohon maupun karena ia
bersimpati.
Sejujurnya, ia percaya pada nyalinya sendiri.
Terlebih lagi satu hal yang ingin ia ketahui,
Dunia VRMMO macam apa yang menggunakan dana negara? Hal lain
seperti, Aku mendapat nilai penerimaan masuk sekolah menengah atas
paling buruk, jadi AmuSphere milikku pasti akan segera disita. Dan
sebagian dirinya— Mungkin akan ada ‘suatu’ kenyataan yang tak akan
pernah aku temui dalam game yang pernah aku mainkan.
Setelah Takashi mengubah karakter yang ia latih selama dua tahun dan
log in menuju server yang belum pernah ia dengar sebelumnya, apa
yang menunggu dihadapannya adalah pria besar memakai armor
merah, ia memaki – maki dalam bahasa Inggris sambil mengayunkan
senjatanya.
Ia melompat ke belakang dan hampir berteriak, tetapi ujung senjata
milik musuh menggores armor kaki kirinya, menerobos masuk dan
menusuk kulitnys sesaat. Ia tak pernah merasakan rasa sakit seperti itu
sejak ia terjatuh dari sepeda dan mematahkan tulang di sekolah dasar.
Tak ada yang bilang akan menjadi seperti ini—!! Takashi berteriak
dalam kepalanya ketika mundur semakin ke belakang, entah bagaimana
ia berhasil menahan musuh dengan pedang sangat langka miliknya, ia
menuju ke samping ke tim pendukung ketika ia merasa agak linglung
karena darah mengucur dari kakinya.

Page | 165
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

— Cukup sudah. Aku akan log out!


Mengucapkan hal seperti itu, Takashi kemudian disembuhkan oleh
seorang gadis pendeta yang seumuran, ia mengenakan pakaian
berwarna biru langit.
Entah mengapa, ketika menatapnya, ia memiliki perasaan aneh.
“Aku akan mengobatimu secepatnya, tolong tahan sebentar Knight-
sama.”
Si gadis berbicara fasih, lalu menyentuhkan tangannya ke kaki kiri yang
terluka ringan — terluka parah menurut pandangan Takashi — lalu ia
mulai merapal. Melihatnya bersungguh – sungguh, Takashi berpikir
sesaat bahwa ia hanyalah seorang NPC.
Akan tetapi, ekspresi serius yang tampak dalam mata abu – abu
kecoklatan miliknya, sosok imut antara wajah khas negara timur dan
barat, dan kehangatan yang datang dari cahaya putih yang muncul dari
tangannya, membuat Takashi bingung apakah dia seorang NPC ataukah
pemain Jepang, tetapi ia adalah seorang penduduk yang tinggal di
dunia ini.
Tetapi apakah hal seperti ini benar – benar nyata? Ia berbicara fasih
dalam bahasa Jepang, tetapi apakah ia orang Jepang ataukah seorang
NPC. Siapa gadis ini sebenarnya?
Menyadari kenyataan ketika ia merasa sakit saat tertusuk, Takashi kini
melihat kakinya yang telah sembuh oleh sihir gadis ini: ia tidak berada
dalam event sebuah game, tetapi dalam suatu keadaan yang sangat
luar biasa.
“Baiklah sudah selesai Knight-sama.”

Page | 166
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Ketika si gadis mengangkat tangannya dengan sedikit ekspresi bangga,


luka kakinya kini benar – benar menghilang seutuhnya, hanya
menyisahkan bekas luka kecoklatan.
“Te… Terima kasih.”
Menggenggam lagi pedangnya, Takashi akhirnya mengungkapkan rasa
terima kasihnya. Oh, apakah aku cocok kalau dipanggil seorang «Knight-
sama»? ia berpikir, rada geer. Namun wajahnya memerah, dan lidahnya
menjadi mati rasa. Ketika ia menyadarinya, ia telah melakukan tindakan
yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ia mengulurkan kedua
tangannya dan dengan lembut memeluk tubuh langsing si gadis.
Jika ini adalah sebuah dunia VRMMO normal, tindakan Takashi akan
disebut sebagai «Tindakan Tak Sopan pada sebuah» dan ia akan
mendapat sebuah peringatan.
Namun si gadis hanya kaget atas pelukan Takashi, lalu mengambil nafas.
Sedetik kemudian, Takashi merasa lengan si gadis dengan agak
canggung melingkari tubuhnya dengan sedikit tekanan.
“Tak apa, Knight-sama dari atas langit.”
Dekat telinganya, suara yang terdengar cukup pelan namun pasti.
“Bahkan sister dalam pelatihan seperti ku mampu melakukan tindakan
sederhana ini, aku cukup bersyukur dan bangga. Knight-sama, kamu
bertempur lebih banyak dan lebih berani. Ingatlah … kamu mengangkat
pedangmu untuk melindungi banyak orang, untuk melindungi dunia ini.”
Si gadis lalu dengan lembut menyentuhkan telapak tangannya ke
punggung Takashi.
Baik itu dunia nyata ataukah dunia virtual, Takashi belum pernah
memeluk seorang gadis sebelumnya. Namun jika ia memiliki seorang

Page | 167
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

pacar di dunia nyata, ia merasa tak akan pernah merasa emosional


seperti saat ini.
Setelah berangan – angan, Takashi menetapkan tujuannya ketika tubuh
mereka berpisah.
“Um… Bisakah kamu memberitahuku namamu?”
Noda merah tampak dalam wajah si sister, lalu ia mengangguk.
“Tentu… Namaku Frenica. Frenica Szeski.”
“Frenica…”
Namanya terdengar agak asing, tetapi cara ia mengucapkannya
sungguh fasih. Tak seperti kebiasaanya, Takashi juga menyebutkan
namanya sendiri. Bukan nama karakternya, Velios. Tetapi nama aslinya,
nama yang selalu tak ia banggakan.
“… Namaku Takashi… Hirono Takashi… Um… Bisakah kita bertemu lagi,
ketika perang selesai?”
Frenica mengangkat alisnya sedikit, tersenyum lembut lalu
mengangguk.
“Tentu saja, Knight Takashi-sama. Ketika perang selesai dan kedamaian
terjadi, kita akan bertemu. Aku akan berdoa pada ketiga Dewi agar
kamu bisa selamat.”
Frenica perlahan menarik tangan kiri Takashi dan membantunya berdiri.
Frenica memberi hormat dan berlari menuju korban lain yang terluka.
Ketika Takashi melihat punggungnya, ia menyadari sesuatu: jika ia
bertingkah dengan bangga— seperti seorang knight dihadapannya, ia
harus bisa bertarung dengan berani sampai akhir. Dunia ini bukan lagi

Page | 168
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

sebuah game, tetapi kenyataan lain yang setara dengan dunia nyata
dimana Takashi lahir dan tumbuh.
Bahkan jika ia kehilangan HP, bukan, nyawanya, lalu dipaksa keluar dari
dunia ini, ia akan mengangkat dan menebaskan pedangnya hingga saat
– saat terakhir. Tak peduli berapa banyak luka yang ia dapat. Ia tak akan
bisa bertemu Frenica lagi jika ia gagal.
Takashi berdiri dan berteriak “Baiklahhhhh!”, lalu ia berlari menuju
garis depan bukan untuk menjalankan quest, tetapi menjalankan
kewajibannya.

Page | 169
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

CATATAN PENERJEMAH DAN REFERENSI

1. ↑ kemampuan untuk mengubah bentuk daratan sesuka hati


2. ↑ kemampuan untuk menyerang ke berbagai arah
3. ↑ kemampuan untuk terbang selamanya
4. ↑ kemampuan untuk menyembuhkan diri secara otomatis

Page | 170
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Bab 21 - Kebangkitan (Bulan ke-11 Kalender


Dunia Manusia 380)

Page | 171
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Bagian 1

“Kita berhasil … benar kan…?”


Higa Takeru berucap sambil meregangkan kedua tangannya yang
kelelahan bekerja.
Meskipun mengalami banyak kesulitan, ia telah berhasil mengubah
kurang lebih 2.000 akun data yang telah ditransfer dari jaringan The
Seed yang ada di jepang menuju Underworld, hanya dalam waktu satu
jam. Permukaan keyboard masih memiliki bekas jari tangannya.
“Kita akhirnya berhasil.”
Professor Koujiro Rinko membalas pelan sambil melemparkan botol air
kepada HIga.
Menerima botol tersebut, Higa langsung memutar tutupnya dengan
tangan kanana dan langsung meneguknya. Cairan yang mengalir ke
mulutnya terasa hangat, tetapi cairan ini mengisi perutnya yang kosong.
Setelah menegug setengah botol, Higa menarik nafas dan
menggelengkan kepalanya pelan.
“Serius nih… Kejadiaan ini membuatku agak khawatir …”
Setelah diberi tahu oleh dua gadis SMA yang menyebut diri mereka
Leafa dan Sinon, yang mendadak menuju cabang Roppongi «RATH»
mengatakan jika para penyerang membuat orang – orang dari dunia
nyata dive ke dalam Underworld, pikiran Higa kosong selama lima detik
penuh.

Page | 172
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Terlebih lagi, jika orang yang mengetahui semua ini adalah si top-down
AI yang terhubung ke terminal portable milik Yuuki Asuna, maka ia
harus mengakui jika ada celah dalam system miliknya.
Mereka lalu mengijinkan kedua gadis ini, yang mana mengaku
mengenal Letnan Kolonel Kikuoka, dan dive kedalam Underworld
menggunakan Super Accounts yang masih tersisa, setelah menjelaskan
semuanya, mereka dive bersama 2.000 orang pemain VRMMO jepang
menuju lokasi Asuna saat ini.
Jika mereka gagal mengalahkan 50.000 pasukan pemain Amerika, maka
Alice pasti akan jatuh ke tangan musuh. Kenyataannya, Letnan Kolonel
Kikuoka serta Kapten Nakanishi yang akhirnya menyadari situasi ini lalu
mempertimbangkan untuk mengatur ulang dinding luar «Ocean Turtle»
guna menghancurkan antena satelit.
Akan tetapi, untuk sampai ke dinding luar, mereka harus membuka
dinding pengaman yang membagi bagian atas dan bawah selama
beberapa menit. Jika para penyerang menyadarinya, kemungkinan
mereka kehilangan ruang sub kontrol akan terjadi...
Terlebih lagi, Kikuoka dan Higa telah mempercayakan semuanya pada
satu hal: tiga gadis SMA yang dive ke dalam Underworld menggunakan
«Tiga Dewi» [1] , dan para pemain VRMMO asal jepang yang dengan
senang hati mau membantu peperangan ini, meskipun tahu akan
kehilangan akun mereka.
Dari saat mereka menstabilkan koneksi, lebih dari setengah informasi
rahasia mengenai «Project Alicization» telah diketahui publik.
Tetapi itu bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan lagi.

Page | 173
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Yang perlu dikhawatirkan saat ini adalah kehilangan Alice, kemudian


dikontrol oleh industri militer Amerika, lalu kalah dalam zaman senjata
AI yang akan datang jika itu terjadi.
“Benar…”
Higa berbisik dan hampir tak terdengar, ia merobohkan tubuhnya ke
kursi.
“Alice bukanlah AI sederhana yang mengontrol UAV [2] . Sekarang ini ia
adalah seorang manusia yang terlahir di dunia yang berbeda… Kau
sudah mengetahuinya kan… Kirigaya-kun?”
Matanya bergerak dari monitor utama yang menampilkan bagian
selatan Underworld menuju layar pojok yang menunjukkan Fluctlight
milik Kirigaya Kazuto.
Cahaya terang seperti biasanya, memancar di tengah – tengah
dinginnya kehampaan. Kerusakan di pusat Fluctlight … Dirinya sendiri.
Tak kuasa melihat jendela tersebut. Higa menggerakkan kursor dan
meminimizenya.
Kemudian, ketika ia hampir menekan tombol kiri mouse, jemarinya
terhenti mendadak.
“Hm…?”
Menekan kacamata bundarnya, ia memastikan log aktivitas Fluctlight
yang muncul di bawah jendela.
45 menit sebelumnya, log tersebut hanya berupa garis datar yang tidak
bergerak, kini ada sedikit puncak. Ia seketika menggerakkan kursornya
lagi dan menggeser log ke sebelah kiri. Ia melihat ada puncak yang lebih
tinggi sekitar 10 jam lalu.

Page | 174
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Uh… Um, Rinko-senpai. Bisakah kau kesini dan melihat yang ada di
layar?”
“Bisakah berhenti memanggilku seperti itu?”
Professor Koujiro berdiri lalu melihat layar utama.
“Ini monitor Fluctlight milik Kirigaya-kun kan? … grafik apa itu?”
“Ia seharusnya telah kehilangan kesadarannya, tetapi selama beberapa
detik grafik monitor ini menunjukkan sedikit aktivitas … atau sesuatu
seperti itu, tetapi.... itu seharusnya tak mungkin terjadi.”
“Bicaramu kurang kumengerti. —Mungkin ia mendapat dorongan dari
luar?”
“Jika seperti itu, circuit yang memberikan stimulus masih tetap
stabil. …Nah ayo kita lihat, pada waktu…”
Higa mengklik ujung puncak grafik dan keterangan waktu yang muncul.
Tetapi bahkan jika ia melakukannya, kita tak akan tahu kapan itu terjadi
di dalam Underworld.
Pada saat itu—
“Tunggu sebentar.”
Professor Koujiro berbicara dengan nada sedikit cemas.
“Tepat pada waktu itu. Bukankah saat para gadis masuk menggunakan
STL? Puncak grafik pertama adalah Asuna-san, dan puncak lainnya
adalah Sinon-san dan Leafa-san yang dive dari Roppongi…”
“Huh, beneran? …Whoa, benar ternyata.”
Higa mengambil nafas dalam – dalam, garis – garis puncak yang muncul
di monitor pastilah saat gadis – gadis dive kedalam Underworld. Ini saja
masih sulit untuk memberikan penjelasan.
Page | 175
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Um, apa yang sebenarnya terjadi …? Apakah itu reaksi yang wajar jika
bertemu orang – orang yang cukup dikenal? Tidak… luka Kirigaya-kun
bukanlah sesuatu yang bisa disembuhkan hanya dengan bertemu …
pasti ada alasan lain … seperti alasan yang masuk akal …”
Higa berdiri dari kursinya dan berkeliling di depan konsol. Mungkin
karena sedang mood, ia memandang Kikouka yang duduk agak jauh
serta para teknisi.
Tetapi Higa tidak terlalu memperhatikan mereka dan lanjut berpikir.
“Diri sendiri… Sosok sendiri… sebuah gambaran yang mencerminkan
jiwa orang itu … mem-backup pola quantum seperti itu…? Tidak, tak
mungkin … Fluctlight milik Kirito-kun tak pernah di duplikat sebelumnya.
Bahkan jika sudah di duplikat, tak mungkin memisahkan jiwa tersebut
dan mengkopinya … sebuah pola dinamic quantum yang bisa
menghubungkan ke dalam Fluctlightnya…? Dimana… Dimana aku
pernah melihatnya …”
“Hei… Hei, Higa-kun.”
Setelah namanya dipanggil beberapa kali, Higa akhirnya menoleh.
“Ada apa?”
“Apa maksudmu ketika kamu bilang jika Kirito ‘kehilangan jiwanya?”
“Erm… Yah, itu…”
Higa berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan tersebut:
“«Seseorang yang melihat dan mengetahui»… dengan kata lain, ‘diri
sendiri’ yang ada di dalam hati yang paling dalam. Secara filosofi, kita
menganggap ia sebagai Subject, bukannya sebagai Object. Dia adalah
prosesor utama yang mengatur penerimaan rangsangan melalui indera
- indera.”

Page | 176
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Oke… Dengan kata lain, kau telah mematerialkan dua hal yang
bertolak belakang melalui STL. Yah, tak apa lah. Apa yang ingin aku
tanyakan adalah, bisakah kau memisahkan si Subject dan Object
dengan mudah?”
“… Hah?”
Higa berkedip beberapa kali pada pertanyaan tak terduga ini.
Kikuoka dan si teknisi tak berkata – kata. Di ruangan yang hanya ada
suara hembusan angin sistem pendingin ini. Suara serak Professor
Koujiro memecah kesunyian.
“Subject, seseorang yang mengenal. Object, seseorang yang dikenal.
Kedua kata tersebut hanyalah konsep filosofis yang digunakan untuk
menyatakan hubungan. Aku tak menyangka jika kamu menerapkan
konsep tersebut dalam sebuah kesadaran yang ditampilkan sebagai
Fluctlights. Manusia itu makhluk yang bersosialisasi, bukan sosok
penyendiri yang menghindari orang lain … Mereka saling terhubung,
seperti sebuah jaringan yang saling meluas. Bukanlah kau juga berpikir
seperti itu?”
“Dirimu… yang ada di… orang lain…”
Setelah berkata – kata, Higa menyadari jika konsep ini adalah salah satu
dari hal – hal yang pernah ia lihat sebelumnya.
Bagaimana aku dipandang? Bagaimana aku dibandingkan dengan orang
lain?
Bagaimana Koujiro Rinko memandangku?
Bagaimana jika aku dibandingkan dengan Kayaba Akihiko?
—Yeah…

Page | 177
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

—Aku bahkan tidak mengenali diriku sendiri. Jika aku menggambarkan


diriku sendiri, hasilnya pasti seperti harapanku namun di lain pihak
bukanlah aku yang sesungguhnya. Itu karena aku telah menolak diriku
sendiri— diriku yang tak berguna, diriku yang tak akan pernah
menyaingi Kayaba-senpai dalam hal fisik maupun mental. Jadi begitu,
Subject dalam diriku hanyalah sebatas itu.
Yeah, mungkin levelku begitu rendah hingga kau mungkin bisa meniru
gerak – gerik seorang «Higa Takeru».
Oke, aku mengakui, Higa berpikir sambil membuka mulutnya, lalu
tersenyum—
Tiba pada kesimpulan seperti itu, Higa akhirnya sadar apa yang ingin
Koujiro Rinko katakan.
“… Sebuah backup… diri sendiri.”
Ketika ia berucap, rasa malu muncul di wajah Higa ketika ia mendongak.
“Aku paham… ada, ada kok! Data yang mampu mengembalikan Subject
milik Kirigaya-kun yang telah hilang! Itu ada di dalam Fluctlight milik
orang – orang yang dekat dengannya…!!”
Higa berteriak dan mulai dengan cepat kembali bekerja.
“Tetapi, kita membutuhkan sebuah STL untuk mengekstrak data
tersebut … Juga, mengekstrak data tersebut dari satu orang akan cukup
sulit hingga mendapat data yang lebih lengkap … Kita butuh setidaknya
dua, tidak … kita butuh tiga… orang…”
Ia mengambil nafas dalam – dalam, lalu berhenti.
Seseorang yang paling memahami Kirigaya Kazuto hingga hal – hal
paling sepele dalam jiwanya. Tak perlu ditanyakan lagi, dia adalah Yuuki
Asuna— dan ia kini sedang terhubung dengan STL disamping Kirito.

Page | 178
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Terlebih lagi, dalam STL di kantor cabang Roppongi, ada dua gadis lain
yang memiliki hubungan erat dengan Kirito.
Higa berbalik menuju Letnan Kolonel Kikuoka, dan berteriak:
“Kiku-san. Apakah anak – anak yang dive di Roppongi… memiliki
hubungan dengan Kirigaya-kun?”
“… Ahh, tentu saja.”
Kikuoka mengangguk, memandang dari balik kacamata hitamnya.
“Sinon-kun adalah partner Kirito ketika berurusan dengan kasus «Death
Gun» setengah tahun yang lalu, dan Leafa-kun adalah adik perempuan
Kirito.”
Untuk sesaat, atmosfir di ruangan ini menjadi sepi. Kata – kata serak
Higa memecahnya.
“… Bagus! Luar biasa! Kita bisa melakukannya... kita mungkin bisa
memperbaiki jiwa Kirito! Ayo mulai memisahkan imej Kirigaya-kun dari
Fluctlights ketiga orang itu, lalu, kita akan menghuubungkannya dengan
area berlubang … Data tersebut mungkin bisa mengisi lubang di jiwa
Kirito dan mengaktifkannya, seharusnya itu bisa mengembalikan
Subject yang hilang…”
Didorong oleh semangat dalam dirinya, Higa menepukkan kedua
tangan.
Sedetik kemudian.
Hawa dingin menyapu semangat tersebut.
“Ah… Ahh… Tak mungkin… Aaaahh…”
“Ada apa, ada apa Higa-kun?!”
Melihat Professor Koujiro berteriak khawatir, Higa berguman.
Page | 179
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Untuk melakukan … operasi ini... kita harus melakukannya di ruang


kontrol utama …”
Sekali lagi, rasa sepi menutupi ruangan ini.
Komandan Kikuoka berujar.
“Benar … seperti itulah … Jangan kecewa begitu, Higa-kun. Kita telah
berhasil melihat jalan cerah untuk menyembuhkan Kirito-kun. Untuk
melakukan tindakan tersebut, setelah situasi ini selesai dan kita berhasil
mengusir para penyusup dari «Ocean Turtle»…”
“Itu sudah sangat telat …”
Higa memotong ucapan Kikuoka, ia memegangi kepalanya.
“Ketika Nagato [3] memulai penyerangan seperti yang diperintahkan,
jika terjadi kerusakan besar di lorong utama, daya cadangan akan
dimatikan. Mereka mungkin juga akan menghancurkan peralatan di
ruang utama. Tentu saja, STL Kirigaya-kun akan dimatikan, dan di akan
log out dari Underworld dan tak akan bangun. Tetapi.... aku khawatir
jika Kirigaya-kun tak akan bisa terhubung lagi dengan STL. Dalam
kondisinya sekarang ini, ia tak akan bisa melewati tahap pemulihat …
Untuk menyembuhkannya, kita tak memiliki pilihan lain selain
bergantung pada tiga gadis yang saat ini masih dive di Underworld.”
Higa berucap ringan. Ia merasa dirinya dipenuhi rasa yakin.
Apa yang akan ia lakukan di situasi ini?
Subject milik Higa pasti akan menjawab seperrti ini: Tak ada yang bisa
aku lakukan, aku bukan seorang Kayaba-senpai.
Namun, ini bukanlah dirinya yang sesungguhnya. Itu adalah alasan
untuk menghindar.

Page | 180
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Higa Takeru yang aku kenal, seorang genius yang mendesain STL dan
Underworld pasti akan berkata seperti ini:
“… Aku akan pergi, Kiku-san.”
“… Kemana?”
Melihat Komandannya yang mengenakan pakaian Hawai, Higa
mengambil nafas dalam – dalam lalu menjawab:
“Aku tidak akan pergi menerobos ke dalam ruang kontrol utama.
Dengar… Di samping sisi buritan lorong utama yang membentang di
«Ocean Turtle», ada saluran pipa yang terhubung menuju ruang STL
Dua dimana Kirigaya-kun sekarang berada, juga ruang kontrol utama
ada di bawah dinding penahan. Seharusnya disana ada colokan kabel.
Jika aku memasuki saluran tersebut menggunakan tangga dari ruang
STL Dua dan bisa menghubungkan laptopku dengan colokan tersebut,
aku mungkin bisa mengoperasikan STL milik Kirigaya-kun.”
Mendengar ide milik Higa, mata Kikuoka terkejut dibalik kacamata
hitamnya untuk sesaat. Tetapi ia langsung menunjukkan ekspresi cemas
dan menyanggah.
“Tetapi colokan tersebut ada di balik dinding penahan yang
memisahkan kita dan para penyerang. Untuk bisa mengakses colokan
itu, kunci dinding penahan yang menyegel saluran pipa harus dilepas
sementara. Terlebih lagi, saluran itu bisa juga diakses dari ruang STL
Satu yang mana ada di sebelah ruang kontrol utama. Jika musuh
menyadari kunci telah dilepas dan menyadari apa yang kita lakukan,
mereka mungkin akan menyerang kita dari bawah.”
“Maka kita harus melawan menggunakan umpan.”
“Umpan… katamu?”

Page | 181
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Mata Kikuoka menyipit tajam. Higa dengan cepat menggeleng dan


menjawab:
“Kita tak bisa menggunakan umpan manusia tentu saja. Seketika kita
melepas dinding penahan, kita akan bisa dengan cepat turun
menggunakan tangga di sisi lain saluran… itulah apa yang akan kita
gunakan.”
“Oh begitu … «Ichiemom», huh. Untungnya, dia sedang di simpan di
ruang penyimpanan. Bisakan seseorang membawanya ke sini?”
Dibawah perintah Kikuoka, dua orang pegawai yang duduk
bersandarkan dinding berdiri dan meninggalkan ruangan ini agak berlari.
Di sisi lain, Professor Koujiro berbicara dengan tatapan khawatir:
“Tunggu sebentar … kita menggunakan Ichiemom sebagai umpan,
tetapi dia hanya bisa berjalan pelan di tangga, kau tahu kan. Jika ia
memancing perhatian musuh, ia tak akan bisa berlari cepat.”
Ichiemom, nama sebenarnya adalah «Electroactive Muscled Operative
Machine 1», merupakan sebuah mesin percobaan berbentuk manusia
yang digunakan untuk menampung Fluctlight buatan. Menggunakan
otot polymer untuk menggerakkan keranggka logamnya, bisa dibilang ia
adalah robot humanoid[4]. Karena ia masih tahap eksperimen,
tubuhnya masih kelihatan robot dan kabel ada dimana - mana, juga
tidak memiliki kemampuan anti peluru.
Meskipun Rinko yang diminta oleh Higa untuk menstabilkan
kemampuan berjalan Ichiemom tempo hari, telah mengkomplain
beberapa kali, ia tampaknya memiliki banyak pikiran mengenai
“Operasi Umpan Ichiemom”. Tentu saja, Higa juga agak menyesali
strategi ini, tetapi sekaranglah bukan saatnya menahan diri.

Page | 182
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Aku sungguh sedih menggunakan Ichiemom, tetapi ia harus


melakukan apa yang ia bisa sekarang ini. Tetapi, tampaknya, kau tahu
kan, musuh mungkin akan langsung menembakinya hingga meledak.”
“… Benar…”
Tepat ketika bicara, pintu bergeser terbuka dan troli besar didorong
menuju ruangan ini. Ia sedang dalam posisi duduk, kepalanya yang agak
bulat memiliki tiga lensa seperti mata.
Professor Koujiro menatap Ichiemom dengan ekspresi rumit dan
berbalik arah:
“… Yah, dia memang tampak mencurigakan, dan mungkin musuh akan
berpikir jika kita sedang merencanakan sesuatu …”
“Yah setidaknya si Ichi semoga tak diacuhkan. Saat musuh mengurus
Ichiemom, aku akan menyusup melalui saluran kabel dan
mengoperasikan mesin STL milik Kirigaya-kun melalui colokan itu.
Masalahnya adalah seberapa banyak waktuu yang aku miliki …”
Pada pernyataan Higa, Kikuoka bertanya sambil meregangkan sandal
miliknya:
“Kalau begitu, bagaimana jika kita juga mengumpankan «Niemom»?”
“Sayangnya kita tak bisa melakukannya.”
Higa membalas:
“Meskipun kemampuan fisik Niemom lebih kuat, dia diciptakan secara
khusus agar sebuah Fluctlight Buatan bisa mengoperasikannya, dan tak
seperti Ichiemom, Niemon tak dilengkapi dengan sistem penyeimbang.
Dalam kondisinya saat ini, Niemon pastilah akan jatuh ketika menuruni
tangga.”

Page | 183
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Sungguh…”
Tatapan Rinko bergerak menuju arah kanan, jauh dari wajah komandan
yang mengangguk - angguk. Ia menatap lantai dengan ekspresi aneh,
lalu ia bertanya seolah baru saja bangun dari mimpi.
“Tapi, Higa-kun, bahkan jika kita berhasil menyelinap melewati dinding,
ada kemungkinan kamu bisa terlihat ketika dindingnya terbuka.
Bukannya masih lebih baik jika membawa pengawal bersamamu kan?”
“Tidak, sekarang ini Pasukan Pertahanan masih terlalu berharga buat
kemampuan tempur kita. Terlebih lagi, hanya akulah yang cukup kecil
yang mampu berjalan melalui saluran itu dengan cepat. Tenang saja
kok, aku bisa keluar masuk dengan cepat.”
Meskipun ia menjawab dengan nada normalnya, jantungnya berdetak
semakin kencang ketika ia menyadari kondisi saat ini.
Jika ia ditemukan oleh musuh dan ditembaki ketika masih dalam
saluran, tak akan ada jalan lembali. Seperti peristiwa penembakan
sebelumnya di «Ocean Turtle», Higa bukanlah seorang petarung, ia tak
bisa menghadapi musuh begitu ia mendengar suara tembakan.
—Akan tetapi.
Aku… Tidak, seluruh organisasi «RATH» telah berhutang banyak pada
Kirigaya-kun. Higa Takeru memikirkan hal ini dalam pikirannya.
Jika mereka mengesampingkan menghapus ingatannya, membuat ia
dive selama tiga hari, namun setara dengan 10 tahun di Underworld,
dan menjadikannya cahaya paling menyilaukan kedalam Fluctlights
Buatan. Demi kelahiran sebuah Fluctlight yang mendobrak batasan
antar dunia, «Alice», itu semua adalah berkat usaha Kazuto sejak awal.

Page | 184
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tetapi setelahnya, meskipun masih dalam masa pengobatan,


menyambungkannya dalam STL dengan berbagai kondisi hingga
menyebabkan Fluctlight miliknya terluka. Ini semua karena ia bertarung
sengit dengan organisasi yang mengatur Undeerworld demi melindungi
Alice, lalu menyebabkannya kehilangan banyak teman. Terlebih lagi,
selama ada kesempatan untuk mengobatinya, Higa akan mengambil
resiko tersebut. Jika ia tidak melakukannya, ia tak akan mampu
menanggung rasa bersalah seumur hidupnya.
Higa Takeru mengepalkan tinjunya, dan mengangguk pada Kikuoka.
Pada saat itu.
Suara keempat bergema di ruang sub kontrol.
“Errm… Aku juga, Aku juga akan pergi bersama Ketua Higa…”
Mata semuanya tertuju pada salah satu staf tehnisi RATH yang hingga
sekarang hanya duduk membelakangi dinding.
Tingginya setara dengan Higa, rambut panjangnya ia ikat dibelakang
kepala. Berusaha mengumpulkan keberanian sebanyak yang ia dapat, ia
melanjutkan perkataannya.
“Aku juga cukup kecil… Tetapi, setidaknya aku bisa berguna bagi
ketua… Dan juga, aku terbiasa dengan urusan kabel dan colokan …”
Higa memandang pria ini, yang suaranya hampir tak terdengar.
Ia cukup tua, mungkin berusia sekitar tiga puluh tahun. Telah berada di
Ocean Turtle selama beberapa bulan, kulitnya jadi agak pucat putih.
Jika ingatannya tak salah, pria ini keluar dari perusahaan pengembang
game untuk bergabunng dengan «RATH».

Page | 185
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Page | 186
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Meskipun kemampuan bertarungnya tak sepadan dengan Pasukan


Pertahanan, memiliki pendamping cukup melegakan. Higa lalu berdiri
dari kursinya dan membungkuk berterima kasih kepada anggota staf ini.
“… Sejujurnya. Aku tak tahu dimana lokasi colokan tersebut. Terima
kasih banyak sudah menemani, Yanai-san.”

Page | 187
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Bagian 2

Kembali ke Dunia Nyata, Gabriel Miller perlahan membuka kelopak


matanya yang tertutup mesin STL #2.
Dibilang kembali, lebih tepat kalau ia dipaksa keluar. Masih dalam
posisi tidur di kasur gel, Gabriel mengunyah sisa makanan yang
menyangkut di mulutnya.
Bagaimana mungkin ia bisa kalah dalam pertarungan satu lawan satu di
Dunia Virtual? Musuhnya bahkan bukan seorang manusia, dia hanyalah
seorang AI.
Mengapa ia bisa kalah melawan Knight tersebut? Gabriel
menghabiskan beberapa detik untuk memikirkan alasan dibalik
kekalahannya.
Kekuatan hasrat? Ikatan antar jiwa? Kekuatan cinta yang
menghubungkan orang – orang...?
— Sungguh konyol.
Mulut Gabriel kini tersenyum dingin. Baik itu Dunia Nyata maupun
Dunia Virtual, jika kekuatan semacam itu benar – benar ada, maka
hanya ada satu kekuatan yang menyemangatinya — kekuatan takdir.
Dengan kata lain, kekalahannya tak bisa dielakkan. Karena memang
begitulah terjadinya. Takdir tak ingin Gabriel untuk bertarung
menggunakan akun pinjaman seperti Dewa Kegelapan Vektor, tetadi
ingin agar ia menggunakan akun asli miliknya. Takdir ingin agar ia dive
kembali ke dunia itu sekali lagi.
Maka ia akan menyelesaikan masalah ini sampai akhir.

Page | 188
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Setelah selesai berpikir, Gabriel keluar dari mesin STL.


Melihat ke mesin STL lain, ia terkejut jika Vassago Casals masih dive ke
dalam Underworld. ia mengira jika Vassago telah tewas dan ter-log out,
tampaknya ia juga menemukan sesuatu yang menarik dari
kekalahannya.
— Yah, lakukan sesukamu.
Mengangkat bahunya, Gabriel membuka pintu menuju Ruang Kontrol
Utama. Anggota team lain yang masih menatap monitor akhirnya
berbicara:
“Kau sudah berjuang, Kapten. Ahh, kau juga dikalahkan ya.”
“Cuma sementara.”
Gabriel membalas. Critter merubah ekspresinya dan melaporkan
sesuatu:
“Yah, seperti yang kau perintahkan, aku telah memasukkan 50,000
pemain dari berbagai negara bagian di Amerika. Separuhnya telah
berhasil dikalahkan, tetapi ya itu, tujuan akhir untuk menghancurkan
Pasukan Kerajaan Manusia akan segera tercapai. Untuk tambahan,
pihak RATH juga melakukan hal yang sama… aku sudah memastikan
adanya koneksi skala besar yang berasal dari jepang menuju medan
peperangan. Jumlahnya sekitar 2,000, jadi aku tak menganggap itu
sebagai sebuah ancaman.”
“Oh…?”
Mengangkat alisnya, Gabriel melihat ke layar utama.
Peta dunia Underworld bagian selatan muncul. Garis hitam yang
membentang ke selatan dari «Gerbang Besar Timur» dan tanda “X”,
kemungkinan adalah log pergerakan super account milik Gabriel, Dewa

Page | 189
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Kegelapan Vektor. Masih ada separuh perjalanan sebelum akhirnya


sampai ke console syntem di ujung dunia bagian selatan, tetapi Alice
pasti masih ada di daerah bertanda X yang ada di peta.
Setelahnyam garis putih juga bergerak ke selatan mengikuti garis hitam.
Itu pasti Pasukan Kerajaan Manusia. Mereka berhasil berkumpul dan
sedang berhenti saat ini.
Pasukan Kerajaan Manusia hampir dihancurkan oleh Pasukan Crimson
yang jumlahnya sangat banyak. Berasumsi jika garis merah adalah
pemain VRMMO asal Amerika, maka garis biru terang yang
membentang menjadi pelindung antara garis merah dan garis putih
adalah 2,000 pemain asal Jepang.
“Apakah pemain Jepang menggunakan akun default yang tersedia di
Kerajaan MAnusia?”
“Kukira tidak, menurutmu?”
“Tidak…”
Gabriel mengambil botol air mineral yang diberikan Critter dan
meminumnya.
Mungkinkah para pemain VRMMO asal Jepang mengkonvert akun
berharga mereka dan dive kedalam Underworld?
Jika seperti itu. Gabriel tersenyum dingin lagi.
Sekitar setengah bulan yang lalu, Gabriel ikut serta dalam sebuah
turnamen PvP [5] di server Jepang di VRMMO «Gun Gale Online». Jika
mereka yang dengan mudahnya ia kalahkan, dive ke dalam Underworld
dan mengetahui permasalahan yang sebenarnya, para pemain jepang
tak akan mengambil resiko kehilangan karakter mereka.

Page | 190
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Sosok wajah terlintas dalam kepalanya, seorang sniper perempuan


berambut biru yang tetap bertarung sampai akhir meskipun terdesak,
tetapi Gabriel langsung menghilangkan pikiran tersebut.
“Baguslah, aku akan dive lagi. Convert akunku agar bisa log in ke
Underworld.”
Ia mengambil kertas san pulpen yang tergeletak di dekat console, lalu
menulis ID dan password miliknya dan menyerahkannya pada Critter.
Critter terkejut.
“Whoa, Kau juga, Kapten?”
“‘Juga’, maksudnya…?”
“Yah, Vessago terbangun setelah kalah kan? Dan entah mengapa
tampaknya ia terlihat senang, lalu mengconvert akun miliknya dan dive
lagi.”
“Oh…?”
Mata Gabriel tertarik pada secarik kertas di sisi tangan Critter. Itu
tampaknya akun asli milik Vassago, tiga huruf karakter miliknya
membuatnya tertarik.
“Oh begitu… aku paham.”
Kek. Sangat jarang Gabriel mengeluarkan suara tawa. Bahkan Critter
keheranan mendengarnya, Gabriel menepuk bahunya dan berkata:
“Jangan khawatir. Mungkin ia tidak menunjukkannya,tepi ia memiliki…
masalahnya sendiri. Yah, sisanya kuserahkan padamu.”
Gabriel berbalik dan melangkah menuju ke ruang STL, senyum
menggantung di ujung bibirnya.
***

Page | 191
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Sementara itu, Vassago Casals sedang tersenyum dibalik tudung hitam


avatar miliknya ketika memandang peperangan ini.
Berdiri di atas kepala sebuah patung raksasa yang ada di pintu masuk
reruntuhan, ia bisa melihat seluruh pertarungan antara pemain
Amerika dan pemain Jepang.
Bukan, bukan pertarungan. Lebih tepatnya jika disebut pembantaian
satu sisi.
Di tengah – tengah pintu masuk reruntuhan kuil ini, 2,000 Pemain
Jepang membentuk formasi oval dan terus menerus berhasil memukul
mundur Pasukan Crimson tanpa kehilangan seorang anggota dari pihak
sendiri. Alasan mengapa mereka berhasil melakukannya karena
perbedaan equipment dan kerjasama antar pemain, terlebih lagi
anggota yang bertugas sebagai pendukung yang ada di bagian belakang
mereka. Pemain yang terluka akan dibawa ke belakang dan
disembuhkan menggunakan art penyembuh, lalu mereka akan maju
lagi dengan semangat yang telah terisi penuh.
Mereka memiliki semangat juang yang sangat tinggi, meskipun luka
yang diterima sama sakitnya jika terjadi di dunia nyata. Tetapi jika
dinalar, bahwa 2,000 pemain jepang ini mengkonvert karakter mereka
dan ikut serta dalam peperangan ini sunggu sebuah keajaiban tersendiri.
Situasi seperti ini mungkin akan dicap tak mungkin oleh Gabriel Miller
sendiri—
Tetapi, kondisi ini telah diprediksi oleh Vassago Casals.
Jika menghubungkan server Amerika mungkin, maka pihak Jepang juga
akan melakukan hal yang sama guna membantu Pasukan Pertahanan
Kerajaan Manusia. Terlebih lagi, Vassago juga telah memprediksi jika
mereka akan mengkonvert akun pribadi miliknya.

Page | 192
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Diatara para pemain Jepang yang bertarung dengan serius ini, selain
«The Flash» Asuna, ada beberapa wajah yang ia kenal. Hal ini membuat
jantungnya berdekat hebat.
Terlebih lagi, permainan kematian yang selalu ia dambakan kini muncul
dihadapannya dengan peraturan yang sedikit berbeda.
Bukan, bahkan jika mereka mati di dunia ini, nyawa si pemain tak akan
menghiang.
Tetapi di Underworld, ada hal yang tak muncul di dalam castil melayang
Aincrad, dan di kastil melayang tersebut muncul hal yang tak ada di
Underworld.
Dengan kata lain —
Ada rasa «sakit»
Tetapi tidak ada «Kode Anti Kriminal».
Maka, hal ini membuatnya kegirangan, mungkin lebih mengasyikan
ketimbang merenggut nyawa orang dengan tangannya sendiri.
“Kek, kekek, kekkekkek.”
Vassago tak bisa menyembunyikan tawanya dari balik tudung.
***
— Aku tidak berhasil.
Sinon memandang ke seorang knight yang penuh dengan luka, dan
seorang knight perempuan berambut emas yang sedang menangis
tersedu – sedu sambil memeluknya.
Ke dua ekor naga raksasa di samping knight tersebut juga
menundukkan kepalanya, seolah menunjukkan rasa kehilangan.

Page | 193
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Guna mengejar «Putri Cahaya» Alice, yang telah ditangkap oleh Dewa
Kegelapan Vektor, serta Komandan Knight Bercouli, Sinon telah terbang
melesat sekuat tenaga. Ia telah menggunakan kemampuan terbang
terbaiknya yang telah ia latih terus menerus di ALO, ia lalu terbang ke
selatan dengan kecepatan penuh, tetapi pertarungan telah selesai
begitu ia sampai di sana.
Tidak — Apa yang perlu diakui adalah kekuatan milik Bercouli.
Karena ia telah berhasil menyusul Vektor dan tanpa diduga bisa
mengalahkan sebuah Super Account yang mana sangat kuat.
Tetapi sungguh tak adil.
Kematian Komandan Knight Bercouli berarti musnahnya jiwa miliknya.
Sedangkan kematian Dewa Kegelapan Vektor, hanyalah kematian palsu.
Sinon sadar ia harus meyakinkan Alice bahwa bahaya masih belum
selesai, tetapi ia tak bisa menemukan kata – kata yang tepat untuk
dikatakan padanya.
Setelah beberapa menit berlalu dalam keheningan, orang yang berkata
pertama adalah Alice.
Bahkan dengan pipinya yang masih basah oleh air mata, kecantikan
Alice membuat Sinon takjub. Alice memandang mata milik Sinon. Bibir
merah cerinya bergerak, suara yang keluar bagaikan sebuah lonceng:
“Apa kau… dari Dunia Nyata?”
“Yeah…”
Sinon mengangguk, dan berbicara agak canggung.

Page | 194
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Aku Sinon. Teman Asuna dan Kirito. Aku datag untuk


menyelamatkanmu dan Bercouli-san dari Dewa Kegelapan Vektor …
maaf, aku terlambat.”
Sinon meminta maaf lalu menundukkan kepalanya pada Alice. Alice,
akan tetapi menggelengkan kepalanya pelan.
“Tidak… Ini kesalahanku. Aku lengah dan tidak mengawasi bagian
belakangku sehingga aku berhasil ditangkap; ini kesalahanku. Nyawaku
tidak sebanding dengan Oji-sama… sang Komandan Integrity Knight?”
Rasa menyalahkan diri sendiri tercampur dalam suara Alice. Berusaha
menahan air matanya, Alice mengajukan pertanyaan lain:
“Bagaimana kondisi peperangan?”
“… Asuna dan Pasukan Kerajaan Manusia berhasil menahan pasukan
Dunia Nyata.”
“Maka aku akan kembali ke arah utara.”
Alice melangkahkan kakinya menuju salah satu naga, tapi Sinon
berusaha menghentikannya.
“Kau tak boleh kesana, Alice-san. Kau harus terus ke selatan, ke «Altar
Ujung Dunia». Jika kamu menyentuh console… bukan, menyentuh
kristal di atas altar tersebut, kau bisa menghubungi Dunia Nyata.”
“Mengapa? Bukankah Kaisar Vektor sudah tewas?”
“… Tidak… tidak seperti itu.”
Lalu, Sinon menjelaskan situasinya kepada Alice. Bahkan jika manusia
Dunia Nyata tewas di Underworld, mereka tidak kehilangan nyawa
mereka. Musuh seperti Kaisar Vektor akan mendapatkan tubuh lagi dan
kembal menyerang.

Page | 195
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Alice tampak sangat marah, seolah emosinya yang sampai sekarang


ditahan kini meledak ledak.
“Oji-sama… kehilangan nyawanya guna membunuh musuh, dan musuh
tidak tewas?! Ia hanya menghilang untuk sementara dan akan segera
kembali seperti tak terjadi apapun … itu maksudmu?!”
Alice mendekat ke arah Sinon, armor emasnya berkelontangan.
“Bagaimana mungkin … Bagaimana mungkin hal seabsurd itu terjadi?!
Maka… untuk apa Oji-sama… untuk apa ia mengorbankan nyawanya?!
Pertarungan tersebut tak sebanding bagi kedua pihak... terlalu... terlalu
palsu”
Air mata menetes dari mata biru mili Alice sekali lagi, Sinon hanya bisa
memandangnya.
— Aku tak punya hak berkata - kata.
Aku telah tewas berkali – kali dalam pertarungan di GGO dan ALO. Dan
seperti Dewa Kegelapan Vector, aku bisa terus hidup jika tewas di dunia
ini. Orang sepertiku tak berhak —
Tetapi Sinon menatap Alice, menarik nafas dalam – dalam lalu berkata:
“Jadi… Alice-san, apa kamu mau bilang jika rasa sakit milik Kirito juga
palsu?”
Si Knight emas menahan nafasnya.
“Kirito juga berasal dari Dunia Nyata. Jika ia tewas di dunia ini, jiwanya
tak akan hilang. Akan tetapi, luka yang ia derita nyata. Rasa sakit yang ia
rasakan merusak jiwanya, luka tersebut nyata …”
Sinon berhenti sejenak lalu setelah tersenyum ia melanjutkan:

Page | 196
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Aku… mencintai Kirito. Sangat mencintainya. Begitu juga Asuna. Ada


banyak orang yang menyukainya juga. Mereka khawatir akan Kirito,
mereka semua. Mereka berdoa agar Kirito segera membaik. Dan juga
meskipun tidak mengatakannya, mereka juga berpikir, ‘Mengapa Kirito
selalu memaksakan diri seperti itu?’”
Sinon maju dan menepuk pundak Alice perlahan, lalu berucap:
“Kirito terluka agar bisa menyelamatkanmu, Alice. Itulah alasan ia tetap
bertarung. Apa kamu mau bilang jika alasan tersebut juga palsu? Tidak,
tidak hanya Kirito, Komandan Knight juga. Agar bisa menyelamatkanmu,
ia terluka parah dan mengorbankan nyawanya agar kamu bisa lari dari
genggaman musuh.”
Sinon tidak langsung mendengar jawaban.
Alice memandang jasad Bercouli yang terbaring di tanah.
Sekali lagi, tetes air mata membasahi pipi Alice — Lalu Alice
memejamkan mata erat –erat seolah memikirkan sesuatu. Ia lalu
bertanya dengan suara serak:
“Sinon, Jika… jika aku pergi ke Dunia Nyata melalui «Altar Ujung Dunia»,
bisakah aku kembali? Bisakah aku kembali agar bisa menemui orang –
orang yang kusayangi…?”
Sinon tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan tersebut. Satu –
satunya hal yang ia yakini yaitu jika Alice sampai jatuh ke tangan musuh,
seluruh Underworld akan hancur dan menghilang.
Jika ia bisa melindungi dunia ini dan Alice, ia yakin hal tersebut tak akan
terjadi.
Kemudian, Sinon mengangguk.
“Yeah. Selama kamu … dan Underworld aman.”

Page | 197
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Aku mengerti… Aku akan pergi ke selatan. Aku tak tahu apa yang akan
terjadi du «Altar Ujung DUnia»… tetapi jika itu adalah keinginan Oji-
sama dan Kirito…”
Alice berlutut ke tanah. Ia menyentuh rambut milik Bercouli, lalu
menyentuh bibir dan dahinya.
Ketika ia berdiri lagi, sebuah aura yang berbeda seolah muncul dari
seluruh tubuhnya.
“Amayori, Takiguri. Kumohon bertahanlah sebentar lagi.”
Setelah berkata pada kedua naga, Alice berbalik menuju Sinon.
“Apa… apa yang akan kamu lakukan, Sinon-san?”
“Kali ini, giliranku untuk melindungimu.”
Sinon tersenyum sedikit dan melanjutkan:
“Dewa Kegelapan Vektor mungkin akan muncul lagi disini. Aku akan
coba mengalahkannya … sekaligus memberimu beberapa waktu agar
bisa kabur.”
Alice menggigit bibirnya dan menundukkan kepalanya.
“Aku serahkan ini padamu. Aku akan segera menuju ke selatan.”
Setelah melihat kedua naga terbang ke arah selatan, Sinon mengambil
busur putih yang ada di pundaknya.
Kelompok yang menyerang «Ocean Turtle» kemungkinan adalah
prajurit militer yang disewa pemerintahan Amerika. Salah satu
penyerang menggunakan Super Account 04, «Dark God Vector», untuk
menyerang Alice.
Di dunia nyata, Sinon hanyalah seorang siswi SMA, tak mungkin ia
menghadapi orang seperti itu.
Page | 198
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tetapi di tempat ini, selama itu pertarungan satu lawan satu di dunia
virtual —
Tak peduli siapapun yang aku lawan, aku harus menang.
Bersumpah pada diri sendiri, Sinon menunggu musuh yang akan dive
sekali lagi ke dunia ini.
***
Ketika ia menarik pukulan tangan kanannya, suara tulang patah
terdengar.
Pemimpin Guild Petarung Tangan Kosong, Ishkan menatap musuh yang
telah berhasil ia bunuh tepat di bagian tengah dadanya, ia menatap
tangan kanannya.
Pukulannya mampu menghancurkan besi maupun logam apapun.
Namun kini lengan tersebut bagaikan sebuah kulit yang melindungi
tulang miliknya, tangan tersebut berlumuran darah.
Tangan kirinya juga mengalami hal yang sama beberapa menit lalu.
Sedangkan kakinya penuh luka darah. Ia tak bisa lari, hanya bisa
menendang.
“Kau bertarung seperti seorang petarung sejati, Champion.”
Suara serak milik Dempe membuat Iskahn menoleh ke belakang.
Setelah kehilangan kedua lengannya, pria kekar tersebut kini terduduk
di tanah setelah bertarung hanya dengan membenturkan kepalanya
dan memukul mundur musuh dengan tabrakan tubuhnya, tubuh dan
wajahnya penuh luka tebasan pedang. Mata penuh semangat tempur
miliknya kini telah kusam, seolah menampakkan jiwa Dempe yang telah
kelelahan.

Page | 199
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Iskahn mengangkat tinjunya sebagai tanda penghormatan pada jiwa


petarung tersebut, lalu menjawab:
“Yeah, jika kita tewas seperti ini, kita tak akan malu jika ketemu para
leluruh di akhirat sana.”
Mencoba menyeret kakinya, ia berusaha menemani temannya yang
masih terduduk di tanah.
Setelah pertarungan sengit nan lama, pasukan crimson yang awalnya
berjumlah duapuluh lima ribu kini telah berkurang menjadi tiga ribu
pasukan saja. Tetapi sebagai gantinya, pasukan miliknya telah tersisa
tiga ratus orang Petarung. Terlebih lagi, kondisi mereka semua telah
terluka parah. Mereka kini tak bisa berkumpul menjadi formasi tempur,
mereka bagaikan menunnggu ajal.
Tetapi alasan mengapa pasukan musuh belum menghabisi mereka
adalah karena —
Seorang Integrity Knight dan naganya masih bertarung mati – matian
dihadapan mata Iskahn dan Dempe.
***
Tubuh dan pikirannya telah ditekan sampai batas maksimal.
Namun begitu, seketika bayangan musuh muncul di hadapannya,
Integrity Knight Sheyta Synthesis Twelve masih tetap mengangkat
tangan kanannya dan menebaskan Black Lily Sword.
Suara udara tertebas terdengar jelas.
Ujung pedang tersebut menyentuh armor pundak sang musuh. Seperti
sebuah jarum, pedang tersebut terus memotong sampai ke bagian
paha.

Page | 200
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Ha… AAHHHH!!”
Teriakan kearahan yang muncul dari tenggorokannya seolah
mematahkan nama panggilan miliknya «Si Pendiam». Pedang tersebut
mengiris musuh dan memotongnya menjadi dua bagian.
Saat si musuh terjatuh, Sheyta menarik senjatanya dengan berat.
Alasan dibalik rasa lelah miliknya adalah karena jumlah musuh yang
hampir tak terbatas, dan juga tebasannya seolah menjadi terasa berat
ketika menebas musuh.
Incarnation miliknya seelah menjadi tak berarti. Meskipun senjata dan
armor musuh bukanlah tandingan Divine Instrument milik Sheyta,
ketika ia menebasnya seolah terasa ada yang menahan. Serangan
musuh juga sama. Mereka hanya mengandalkan tenaga dan tebasan
tak beraturan sehingga Sheyta kesulitan memprediksi arah serangan
mereka.
Ia seolah bertarung melawan hantu. Pasukan ini seolah tak ada disini,
seperti sebuah bayangan saja karena tak terhitung banyaknya.
Bertempur dengan mereka juga tak menyenangkan. Sheyta menebas
mereka, dan mereka muncul lagi, terus menerus seperti itu tanpa henti.
— Mengapa?
— Tak peduli jika musuhku adalah bayangan maupun sosok tubuh
manusia, bahkan sebuah batu, aku merasakan kesenangan jika mereka
bisa ditebas. Aku hanyalah sebuah boneka yang hanya mencari
kesenangan dalam tebasan …
Black Lily Sword adalah sebuah Divine Instrument yang memiliki Priority
tertinggi dalam ujung bilah pedangnya yang sangat tipis. Pedang ini
diciptakan dengan tujuan hanya untuk menebas, persis seperti Sheyta.

Page | 201
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Jika salah satu keduanya kehilangan arti kesenangan untuk menebas,


sosok jati dirinya akah menjadi tak berarti.
Pemimpin Tertinggi Administrator telah mengubah sebuah bunga lili
hitam yang telah diambil oleh Sheyta dari bekas peperangan di Tanah
Kegelapan. Ketika ia menyerahkan pedang tersebut padanya, Pemimpin
Tertinggi berkata padanya:
— Pedang ini adalah perwujudan luka goresan yang ada di jiwamu.
Sebuah kutukan atas nama pembunuhan yang tercipta oleh parameter
kepribadian di dalam jiwamu. Tebaslah, tebaslah, dan teruslah
menebas. Ketika kamu menapaki jalan berdarah ini sampai akhir, kamu
akan menemukan jawaban untuk melepaskan kutukan ini … Mungkin.
Pada saat itu, Sheyta tak mengerti apa maksud perkataan Pemimpin
Tertinggi.
Ia hanya mematuhinya dan terus menebas selama bertahun tahun.
Kemudian, akhirnya ia menemukan musuh yang layak. Dia adalah sosok
yang sangat keras dan sulit untuk ditebas oleh pedangnya, berbeda
dengan musuh – musuhnya selama ini: ia adalah si Petarung Tangan
Kosong.
Ia berharap untuk bertarung dengannya sekali lagi. Hanya lewat
pertempuran ia akan memahami sesuatu.
Terbawa pikiran ini, Sheyta membantu Pasukan Kerajaan Manusia dan
tetap disini. Namun tampaknya ia tak bisa bertarung lagi melawan
Petarung Berambut Merah tersebut.
Ia menelan ludah dan menyeka kulitnya yang berkeringat lalu menoleh
ke belakang.

Page | 202
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Ia melihatnya, sedang duduk di atas sebuah batu, si Pemimpin Petarung


Tangan Kosong. Tubuhnya penuh luka. Tersirat, rasa kehilangan
terpampang di wajahnya ketika ia menatap Sheyta.
Sheyta merasakan dadanya tersengat sesuatu.
— Rasa sakit apa ini?
— Aku seharusnya menebas pria tersebut. Aku ingin merasakan
pertarungan sebelumnya, menikmati pukulan kerasnya. Itulah yang aku
inginkah. Namun mengapa hatiku … rasa sakit apa ini …?
Crack.
Suara lemah terdengar dari tangan kanannya.
Sheyta mengangkat Black Lily Sword, mengamatinya perlahan. Pada
bagian tengah pedang hitam yang tampaknya bisa menghisap segala
jenis cahaya tersebut terdapat sebuah retakan setipis benang laba -
laba.
Ahh…
Aku mengerti.
Sheyta menarik nafas dan tersenyum.
Semua pertanyaan yang ingin ia jawab kini telah ia temukan. Sheyta
akhirnya memahami perkataan Administrator, dan juga mengenai
kutukan yang ia miliki.
Getaran terasa di atas tanah. Ia berbalik lagi dan melihay seorang
prajurit menuju kearahnya sambil membawa palu raksasa.
Sheyta menghindari serangan tersebut dan menusukkan pedang di
tangan kanannya ke bagian tengah dada musuh.

Page | 203
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Sesuai namanya, si Pendiam. Serangan tersebut mendekati musuh,


Black Lily Sword menusuk ke jantung musuh dan merenggut nyawanya
— kemudian, serangan tersebut perlahan berubah menjadi banyak
kelopak bunga yang tersebar ke segala arah.
Sheyta perlahan membisikkan sesuatu ke gagang pedang yang telah
hancur tersebut:
“… Terima kasih, sudah menemaniku selama ini.”
Seketika, ia mencium bau bunga walaupun samar – samar.
Di sisi kanannya, sang naga Yoiyobi yang menjadi temannya
menghancurkan musuh dengan sabetan ekornya.
Sisik abu – abu si naga telah berwarna merah akibat luka yang cukup
banyak, dan cakar sertaa giginya beberapa ada yang patah. Ia tak bisa
menyemburkan api lagi dan pergerakannya melambat.
Sheyta memastikan pergerakan musuh berhenti, lalu berjalan
mendekati naga tersayangnya dan mengusap lehernya.
“Terima kasih juga, Yoiyobi. Kamu lelah kan?… Istirahatlah.”
Kemudian, Sheyta dan naganya bergerak menuju bukit kecil dimana
sisa – sisa Guild Petarung Tangan Kosong berkumpul.
Masih duduk di batu, Pemimpin Petarung Tangan Kosong mengangkat
tangannya dan menyambut kedatangan Sheyta.
“Maaf… Pedangmu jadi hancur …”
Sheyta menggelengkan kepalanya:
“Tak apa. Aku akhirnya mengerti mengapa selama ini aku terus
menebas …”

Page | 204
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Sheyta duduk kelelahan, mengangkat kedua tangannya dan menyentuh


wajah Iskhan.
“Untuk menemukan hal yang tak boleh aku tebas. Selama ini aku
bertarung agar aku bisa melindungi. Itu… kau. Jadi aku tidak
memerlukan Black Lily Sword lagi.”
Seketika, kedua mata Ishkan terbuka lebar dan air mata mengalir.
Berlawanan akan hal ini, Sheyta malah kaget.
Ishkah menggertakkan giginya dan berkata serak:
“Ah… sial. Aku juga ingin berkeluarga denganmu juga. Kita akan
memiliki anak yang sangat kuat. Lebih kuat dari pada leluhurku, lebih
kuat dariku, hingga menjadi Petarung Tangan Kosong terkuat yang
pernah ada …”
“Tidak. Anak itu akan menjadi seorang Knight.”
Keduanya saling tatap untuk sesaat, lalu tersenyum. Dipandangi oleh
Dempe yang berbadan kekar, Sheyta dan Iskahn menjadi malu, lalu
duduk berdekatan.
Tiga ratus Petarung Tangan Kosong, seorang Integrity Knight, dan
seekor naga kini duduk menunggu datangnya pasukan crimson yang
semakin mendekat.
***
“Seperti permainan… atur dan serang, benar kan?”
Klein berkata seperti itu ketika ia dan Asuna kembali ke posisi belakang.
“Benar,”Asunna membalas.
Luka keduanya sedang disembuhkan oleh pemain Jepang menggunakan
Sacred Arts yang baru saja dipelajari. Ia tak bisa memaksimalkan

Page | 205
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

penggunaan Art seperti para regu Astetic dari Underworld, tetapi


karena karakter miliknya berlevel tinggi, seharusnya ia bisa
menggunakan Art kelas atas untuk penyembuhan.
“Terima kasih telah datang kemari.”
Asuna berterima kasih pada pemain jepang dan Klein yang berdiri di
sampingnya.
“Terima kasih juga, Klein. Aku tak tahu harus berkata apa …”
Melihat Asuna seperti itu, Klien menggosok hidungnya karena malu.
“Hei, jangan perlakukan aku seperti orang asing. Aku berhutang
padamu dan si Kirito lebih banyak… ia juga disini kan?”
Klein memelankan suaranya. Asuna mengangguk pelan.
“Ya. Temuilah dia setelah peperangan ini. Jika ia mendengar lelucon
burukmu mungkin ia akan segera terbangun.”
“Hei, itu kejam.”
Sebuah senyuman muncul di wajah Klein, tetapi mata miliknya seolah
penasaran. Ia juga tahu tentang luka yang dialami Jiwa Kirito.
— Ah, tetapi …
Setelah semuanya selesai, setelah mereka berhasil mengusir musuh
dari Underworld dan «Ocean Turtle», jika Sinon, Leafa, Klein, dan
semua pemain asli SAO, juga Sakuya, Alicia, dan orang – orang dari
ALO… lalu Alice, Tiese, Ronye, Sortiliena, dan semua orang ada di dekat
Kirito, maka ia akan bangunkan?
Ia harus tetap bertarung, hingga saat itu datang, ia akan
menyambutnya dengan senyuman.
Saat lukanya menutup, Asuna berterima kasih lagi dan berdiri.
Page | 206
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Seperti yang dikatakan Klein, nasib peperangan ini tak bisa diprediksi.
Jumlah pemain Amerika telah berkurang sangat banyak, dan mereka
seolah kehilangan semangat bertarungnya karena mereka menyerang
tanpa pikir panjang.
Tetapi pertempuran di reruntuhan kuil ini hanyalah pertarungan yang
terlihat.
Poin pentingnya adalah «Putri Cahaya» Aliceyang telah ditangkap oleh
Kaisar Vektor. Komandan Knight Bercouli serta Sinon masih
mengejarnya, mereka harus bisa mengalahkan Vektor dan membawa
kembali Alice. Terlebih lagi, ia harus memilih pemain paling elit dari
akun konverter dan meminjam kuda dari Pasukan kerajaan Manusia
lalu segera menuju selatan secepat mungkin.
Jika berhasil mengejar mereka, bahkan jika musuh menggunakan
sebuah Super Account, ia tak akan mungkin bisa mengalahkan pasukan
elit dari pemain jepang. Kekuatan mengalir ke dalam diri Asuna. Para
swordsmen yang datang kesini menggunakan pedang, perisai, dan
armor yang seolah memantulkan sinar, mirip dengan mitologi
Einherjar3of Norse …
Asuna mengusap air matanya.
Kuda Pasukan Persediaan telah ditarik di dekat pintu keluar reruntuhan,
dan kemah darurat sementara berada disana. Asuna juga bisa melihat
para pemain jepang yang masih disembuhkan oleh regu Astetic
Underworld.
“… tak apa, semuanya akan baik – baik saja… pasti.”
Perasaan Asuna seolah terbaca oleh Klein yang ada disampingnya:
“Tentu. Baiklah, ayo maju lagi.”

Page | 207
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Ya.”
Asuna mengangguk dan bergerak lagi ke depan —
Tetapi perhatiannya teralihkan oleh sesuatu disana, membuatnya
terkejut.
— Apa itu. Sosok hitam… hitam pekat…
Mata Asuna bergerak untuk sesaat, lalu ia melihatnya.
Patung raksasa yang ada di kedua sisi pintu masuk reruntuhan kuil.
Berdiri di atas patung tersebut adalah sesosok manusia.
Karena patung tersebut memantulkan cahaya, sehingga sosok tersebut
cukup jelas dilihat dalam langit merah Tanah Kegelapan.
Apakah ia pemain Amerika? Ataukah seorang pengintai dari Jepang?
Terpaku, Asuna bergerak mendekat dan menyadari jika sosok tersebut
mengenakan jubah hitam. Tudungnya menutupii wajah sosok tersebut
sehingga tak terlihat.
Tetapi.
“Hei, Klein. Orang itu…”
Klein akan maju ke garis depan tetapi Asuna mencengkram tangan
kanannya dan mengacungkan jari kirinya.
“Orang yang berdiri disana, apakah kamu pernah melihatnya?”
“Huh…? Whoa, ia menonton seluruh pertempuran dari atas sana. Sialan,
siapa dia?… mengenakan tudung kepala. Aku tak bisa melihat
wajahnya … tunggu…”
Suara Klein tiba – tiba terputus.

Page | 208
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Asuna menatapnya, wajah Klein menjadi pucat seolah warna dihisap


dari seluruh wajahnya.
“Hei, ada apa? Kamu mengenalnya? Siapa dia?”
“Tidak… tak mungkin, itu… apa aku… melihat sesosok hantu…?”
“Sesosok hantu…? Apa maksudmu?”
“Ka… Karena, tudung hitam itu, bukan, pakaian itu… ciri khas
LaughCoff…”
Seketika mendengar nama tersebut.
Asuna merasa otaknya membeku seketika.
LaughCof. Dikenal juga dengan nama «Laughing Coffin». Dari lantai
tengah sampai akhir permainan kematian SAO, mereka adalah guild
merah paling mengerikan yang ada di kastil melayang Aincrad.
Banyak pemain PK, termasuk «Red-Eyed XaXa» dan «Johnny Black» ada
di dalamnya, dan guild ini memiliki anggota pemain hijau … Akhirnya,
setelah pertarungan mematikan dalam sebuah penyergapan oleh
pemain – pemain elit, guild tersebut berhasil dihancurkan.
Pada pertempuran tersebut, hampir setiap anggota «Laughing Coffin»
kalau tidak tewas, maka dijebloskan ke Black Iron Palace, tetapi ada
yang berhasil lolos dari pertarungan tersebut. Dia adalah sang ketua,
dia tiba – tiba menghilang ketika lokasi guild terbongkar, dan dia juga
dengan cara langsung mauupun tak langsunng berhasil membunuh
banyak pemain SAO. Namanya adalah — «PoH». Ia biasanya
mengenakan pakaian hitam bertudung dan menggunakan pisau besar.
Dua tahun setelahnya kini ia turun ke Underworld dan memandang
kebawah ke Asuna dan Klein.
“………. Tak mungkin.”

Page | 209
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Asuna hanya bisa berguman dalam pikirannya.


Ini tak nyata, aku sedang melihat sesosok hantu kan.
Pergi. Pergilah.
Tetapi, seolah menghina harapan Asuna, sosok hitam tersebut
melambaikan tangan kanannya perlahan. Tangan tersebut lalu
digerakkan ke depan dan belakang, seolah mengejek Asuna.
Apa yang mengikutinya —
Bisa dideskripsikan sebagai sebuah mimpi buruk.
Sosok baru muncul di samping sosok hitam tersebut. Lalu satu lagi, satu
lagi.
Diatas patung raksasa sana, pasukan baru perlahan muncul. Di bagian
kiri, sepuluh orang muncul.
— Berhenti. Berhenti .
Asuna memohon. Ia takut tak akan mampu menghadapi kengerian ini.
Akan tetapi.
Pasukan Crimson baru terus bermunculan, terus menerus. Seribu, lima
ribu, sepuluh ribu.
Kini pasukan itu berjumlah sekitar tiga puluh ribu, Asuna
memperkirakan.
Tak mungkin.
Lima puluhribu pasukan Amerika dilawan dengan susah payah. Tak
mungkin pasukan sebanyak itu bisa dikumpulkan dengan mudah, dan
mereka bukanlah pemain Jepang. Jika perekrutan diumumkan di
website jepang, Klein dan yang lainnya pasti akan tahu.

Page | 210
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Bagaikan hantu. Bagaikan hantu yang dipanggil menggunakan Art.


Pada titik ini, Para pemain Jepang yang hampir menghancurkan pemain
Amerika di garis depan sana menghentikan pertarungan dan melihat ke
atas patung. Medan peperangan kini menjadi sunyi.
Garble, garble.
Bunyi gemericing dari pasukan crimson di atas sana terdengar bagaikan
deru angin di telinga Asuna.
Asuna tak bisa memahami bahasa apa yang mereka gunakan karena
tercampur bunyi gemericing. Ia memfokuskan pendengarannya, dan
akhirnya menangkap perkataan yang cukup keras dari lainnya.
— Bigeobhan ilbon-in.
— Uli nalaleul jikyeola.
— Ganchuu renmen.
Bukan bahasa Inggris. Juga bukan bahasa Jepang.
Pada saat itu, Klein menggeram.
“Ah… Ini buruk… sangat buruk… Pasukan baru itu bukan dari Jepang
maupun Amerika…”
Asuna merasa keringat dingin menuruni punggungnya ketika
mendengar kata – kata selanjutnya:
“……… Mereka dari Cina dan Korea.”
Mungkin karena universitas sedang melaksanakan liburan musim panas,
bar VR di daerah Cheongjin-dong, Distrik Jongno di Seoul kini terlihat
padat.

Page | 211
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Jo Wol-saeng baru saja selesai mengisi formulir masuk, ia lalu memesan


minuman soda di bar. Ia memasuki sebuah ruangan, bersandar ke
tempat duduk lalu menarik nafas.

Page | 212
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Page | 213
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Ia belum pernah merasa selega ini sebellumnya. Ia sebenarnya sudah


mengetahui alasannya. Ia kini sudah berusia 20 tahun, seorang
mahasiswa tingkat dua, dan tahun selanjutnya ia akan absen untuk
melakukan wajib militer.
Ia dibatasi sampai umur 30 tahun untuk melakukannya, jadi ia bisa saja
menunda – nunda, tetapi seorang mahasiswa yang belum melakukan
wajib militer sebelum kelulusan akan dianggap sebelah mata dalam
dunia pekerjaan. Hampir semua teman seangkatannya akan mengikuti
wajib militer tahun berikutnya, dan karena orang tuanya juga
mendesak terus, ia tak bisa lari lagi.
Wol-saeng meneguk soda miliknya dan merasa lega.
Semua hal ini membuatnya resah, apakah ia bisa menjalani latihan
keras itu, bagaimana jika ia akan dibuli oleh para prajurit. Tetapi yang
paling membuatnya depresi adalah fakta bahwa masa hidupnya selama
dua tahun akan dirampas. Yah, meskipun ia tak memikirkan hidupnya di
dunia nyata, sedangkan di dunia virtual, disitulah ia pertama kali
merasakan hidup setelah diundang oleh teman – teman kuliahnya —
dua tahun penuh tak bisa memasuki dunia itu, sangat membuatnya
stres.
“…… Jika saya di militer ada hal semacam ini …”
Ia berguman ketika mengambil mesin FullDive yang ada di meja — the
«AmuSphere». Benda ini milik bar VR, sering dipakai umum. Tapi bagi
Wol-saeng, mesin ini lebih bercahaya ketimbang seorang malaikat.
Tiga tahu lalu — di 2023, mesin ini dirilis di Jepang lalu dikirim ke luar
negeri tahun berikutnya, dan menjadi booming di Korea Selatan,
dimana industri game online sedang diminati. Dulu bernama «PC Bars»,
kafe – kafe internet mulai mengganti nama mereka menjadi «VR Bars»,

Page | 214
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

karena memiliki AmuSpheres. Anak - anak muda mulai terpikat oleh


VRMMORPG, baik yang dikembangkan Jepang maupun Amerika.
«Silla Empire», game yang dimainkan Wol-saeng selama satu setengah
tahun ini adalah permainan yang telah dilokalisasikan ke Korea dari
developer asal Jepang «Asuka Empire». Game ini bukan hanya
ditranslate, bahkan kota, avatar, dan isi quest telah disesuaikan dengan
dinasti Silia Korea. Permainan ini memiliki popularitas tertinggi sejak
pertama kali diluncurkan.
Di sisi lain, para pemain ingin segera memiliki game yang murni
diciptakan oleh Korea sendiri, jadi banyak perusahaan yang
mengembangkan VRMMO menggunakan softwere gratis bernama «The
Seed Nexus». Akan tetapi, softwere tersebut juga masih buatan Jepang,
jadi tanpa menghubungkan ke «The Seed Nexus» yang berbasis di
jepang, siapapun tak bisa memaksimalkan fungsi yang ada. Tetapi
VRMMO Jepang membatasi hubungan koneksi ke Korea dan China
sehingga keduanya tak bisa menghasilkan permainan yang menyamai
kualitas «Silla Empire», hal ini membuat banyak pemain Korea menjadi
tak puas.
— Aku ingin memainkan semua game Korea sebelum masuk wajib
militer, tapi sepertinya hal itu tak mungkin …
Wol-saeng mengeluh, lalu membuang harapannya tersebut. Ia
bersandar ke kursi dan mengenakan AmuSphere.
“… Link Start!”
Ia mengucapkan suaranya dan menutup mata.
Melewati sinar warna – warni, ia mengisi user ID dan password, lalu ia
sampai di Launching Area [6] untuk bersiap mengklik icon «Silla
Empire».

Page | 215
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tetapi, ia menyadari ada notifikasi window networking yang melayang


di sisi kanan ruang tersebut, lalu menscroolnya ke bawah dengan cepat.
Sepertinya ada ribuan orang yang memposting berita yang sama secara
bersamaan.
“……… Apa – apaan ini?”
Kebingungan, Wol-saeng menekan program di sisi kiri lalu menarik
window networking ke hadapannya. Lalu ia mengklik berita,
memeprbesarnya dan membacanya.
“Hmm… ‘Korea, America, dan China sedang melakukan pengembangan
VRMMO baru dan tes server yang sedang dijalankan… telah di serang
oleh pemain Jepang, mereka juga menyerang pemain beta test?! Apa –
apaan ini?!”
Sejujurnya, Wol-saeng sadar jika berita macam ini sulit untuk dipercaya.
Tetapi lampiran yang ada di bagian akhir berita menunjukkan suatu
video; ia mengkliknya tanpa ragu.
Sebuah window terbuka, lalu —
“Penjaga, Serang!!”
Teriakan pemain menggelora. Wol-saeng yang juga beberapa kali
menonton Anime Jepang sadar jika apa yang ia katakan adalah bahasa
Jepang.
Video tersebut menunjukkan pemain Jepang yang mengenakan armor
silver sedang menyerang pemain berarmor crimson, membunuhnya
satu persatu. Darah terus menerus muncul ketika pedang mereka
diayunkan, pemain Amerika mengutuk tindakan tersebut.

Page | 216
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Menduga karena tak ada hukum yang mengatur tempat tersebut,


kejadian ini pastilah terjadi di tes server. Seperti yang dikatakan berita
tersebut, pemain jepang sedang membantai pemain Amerika.
Ketika video 30 detik itu berakhir, Wol-saeng merasa bimbang.
Sebuah «server attack» biasanya diartikan sebagai tindakan
menghancurkan suatu website, tetapi dive kedalam dunia VR dan
menyerang para pemainnya … ini pertama kalinya Wol mendengar
berita semacam ini. Jika isi video itu benar – benar nyata, itu berarti
kejadian ini masih berlangsung, tetapi sesuatu mengganggunya.
Memang… di video itu, para pemain jepang memiliki equipment dan
kemampuan yang melebihi pemain Amerika, mereka sedang menghajar
para pemain Amerika. Akan tetapi ia merasa pihak yang sedang
diserang bukanlah Amerika, melainkan pihak Jepang. Menyerang
sebuah server adalah lelucon biasa, tetapi… orang – orang ini seolah
sedang mempertaruhkan nyawa …
Tiba – tiba, bunyi ding-dong terdengar, membuat Wol-saeng
menolehkan kepalanya.
Itu adalah teman satu guild «Silla» yang sedang mengiriminya
permintaan pesan suara. Ia menekan tombol “Accept” kemudian
sebuah window muncul dan berteriak pada karakter milik Wol-saeng.
“Hei, Moonphase, kau sudah lihat kan?!”
“Uh… ya, aku baru saja …”
“Lalu apa yang kau tunggu? Cepat download client-nya!”
“C… Client?”
Ia kembali melihat ke window networking dan menggeser kesamping.

Page | 217
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tertulis disana — Guna menolong para pemain dari serangan pihak


Jepang, kami sedang merekrut relawan dari seluruh pemain VRMMO
Korea. Jika kamu berminat, silahkan download softwere ini dan
menginstalnya ke AmuSpheres milikmu.
“…Ini?… Hwan-ung, kau pikir ini nyata?”
“Tentu saja, bukankah sudah jelas di video itu?! Selagi kita bicara teman
– teman kita sedang di serang!!”
“Memang… Tetapi, video itu…”
Wol-saeng ingin mengutarakan pendapatnya, tetapi ia didahului.
“Kalau begitu, instal saja dan cepatlah! Myung-hoon dan Helix sudah
dive, jadi aku akan menunggumu disana!”
Panggilan itu berakhir, dan kesunyian muncul diruangan ini.
Meskipun Wol-saeng masih memiliki banyak keraguan, hampir seluruh
anggota guildnya telah ikut serta, ia tak tahu apa jadinya jika ia tak ikiut
serta. Ia mungkin akan menemukan petunjuk tentang apa yang terjadi
disana — terlebih lagi, gangguan semacam ini pastilah sebuah event
menarik bagi pembukaan suatu game baru. Jika ia tak ikut serta, ia
mungkin tak akan mendapat keuntungan.
Membuat keputusan, Wol-saeng menekan tombol “Download” dan
menginstalnya ke AmuSphere, lalu muncul icon baru untuk dijalankan.
Setelah menekan icon crimson, sebuah kata berwarna hitam pekat
yang bertuliskan “BANTU KAMI” muncul, Wol-saeng merasa
kesadarannya telah dihisap ke suatu dimensi yang berbeda.
***
Bahkan setelah mentransfer koneksi yang jumlahnya sangat banyak
dari Cina dan Korea ke dalam Underworld, Critter masih merasa ragu.

Page | 218
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Meskipun ia telah mengikuti perintah Vassago Casals untuk


memberikan client koneksi ke dua negara yang ada di dekat Jepang, ia
merasa ada hal yang mencurigakan disini.
— ‘Bukankah Jepang dan Korea hampir mirip?
Banyak orang Amerika tidak tahu jika Jepang dan Korea adalah negara
yang berbeda, dan ada juga yang menganggap jika Korea dan Jepang
adalah bagian dari negara Cina. Meskipun Critter tidak terlalu
memusingkannya, ia menganggap jika ketiga negara ini adalah negara
yang rukun. Bukankah ketiga negara ini cukup rukun, seperti EU?
Itulah mengapa Critter tak bisa menemukan hal mencurigakan pada
rencana Vassago.
Karena ia tak memiliki waktu untuk membuat situs palsu, maka ia
menggunakan sosial media untuk menyebarkan berita ini. Berita
pertama : “Orang – orang Jepang sedang menyerang server VRMMO
yang sedang dikembangkan Amerika, Cina, dan Korea!”
Berita kedua memberikan penjellasan: “Pemain Jepang ingin
memonopoli The Seed Nexus jadi mereka menyerang server dan mulai
menciptakan karakter – karakter kuat. Mereka menyerang pemain test
Amerika, Cina, dan Korea. Karena server tersebut masih belum
dilengkapi dengan pain absorption dan kode anti kriminal, teman –
teman kami masih dibantai dengan rasa sakit yang nyata.” Critter lalu
melampirkan sebuah video yang ia ambil dari dalam Underworld.
Video tersebut adalah rekaman Pasukan Kerajaan Manusia yang sedang
menyerang pemain Amerika, tetapi penduduk Underworld berbicara
dengan bahasa Jepang. Tempaknya video tersebut memiliki dampak
yang cukup besar, jumlah berita yang disebarkan meningkat drastis,

Page | 219
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

dan jumlah client yang didownload pemain Korea dan Cina telah
melebihi client yang didownload Amerika.
Bersandar kembali, Critter berfikir sejenak.
— Mengapa rasanya pemain Jepang tidak akur dengan pemian Cina
dan Korea ya?
***
— Oh, malah semakin memburuk. Mereka saling serang satu sama lain.
Vassago Casals yang telah kembali ke Underworld menggunakan
karakter «Laughing Coffin» miliknya, «PoH» mulai menyeringai lagi.
Ia mengangkat tangan kanannya tinggi – tinggi, dan berteriak pada
pemain crimson yang ada dibelakangnya menggunakan bahasa Korea.
“— Pergilah, lindungi teman – teman kita!! Tebas dan tusuk mereka
semua seperti yang mereka lakukan pada teman kita!!”
Seketika pasukan yang berjumlah 50.000 ini mendengar kata – kata
tersebut, mereka langsung maju kedepan. Bagi mereka, pasukan
Amerika yang sedang dibunuh oleh pemain Jepang kini sudah mereka
anggap sebagai teman.
Mencoba tidak tertawa, Vassago mengyunkan tangannya kedepan.
Seperti suara deru badai, pasukan crimson yang baruu saja muncul
mulai melakukan penyerangan pada pemain Jepang.
— Ayo, saling bunuhlah. Menarilah sampai kalian mati.
***
“… Dia datang.”
Sinon berguman pada dirinya sendiri.

Page | 220
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Ia melihat garis – garis kode hitam berjatuhan dari langit merah, seperti
gumpalan benang.
Sekarang ini, ia ingin menggunakan skill «Annihilate Ray» dengan
kapasitas maksimumnya ketika musuh muncul di depan mata.
Karenanya musuh tak mungkin menghindar atau bertahan.
Tetapi sekarang ini ia perlu mengulur waktu. Jika musuh mampu
membuat akun – akun berlevel atas, maka membunuhnya akan jadi sia
- sia.
Pertama, ia harus mampu menarik perhatian musuh, lalu mengamati
reaksinya. Jika musuhnya seolah mempertahankan diri dengan sangat
serius, ia bisa memastikan jika musuh menggunakan akun pribadi
miliknya. Lalu, ia akan melakukan serangan penuh, sehingga
membuatnya tak bisa log in memakai akun yang sama.
Tetapi, dalam sebuah event dimana akun bisa dibuat secara banyak, ia
tak bisa membunuhnya. Ia harus berusaha mengulur waktu bagi Alice
agar bisa sampai ke «Altar Ujung Dunia».
Jadi Sinon tidak menarik lagi busurnya dan kini hanya menunnggu
musuh untuk muncul.
Tempat kode – kode hitam muncul adalah tempat jasad Komandan
Knight Bercouli berada beberapa menit lalu.
Sekarang jasadnya telah dipindahkan ke atas punggung naga oleh
Integrity Knight Alice; ia ingin memberikan pemakaman yang layak
baginya di Kerajaan Manusia.
Shino bertanya padanya: “Dia seseorang yang kau sayang?” Alice
tersenyum lembut dan membalas: “Kau juga saingan orang yang
kusayang.”

Page | 221
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

— Syukurlah.
Pada saat ini, Sinon tak boleh ter-log out dengan mudah. Ia harus
menjaga dunia ini, hingga Kirito terbangun.
Sinon menetapkan tekadnya dan memandang tanah di bawah sana .
Garis hitam tadi kini menyentuh tanah dan membentuk suatu cairan.
Warnanya sungguh hitam, seperti lubang neraka.
Ketika gariis terakhir berkumpul menjadi satu —
Bloop.
Sebuah wajah mulai terbentuk. Lalu tangan kanan mulai muncul. Ketika
Sinon melihat lima buah jari yang terbentuk, ia merasakan hawa dingin
di punnggungnya.
Ia mencoba mengalihkan perasaan ini, dan menunggu musuh untuk
memadat.
Setelah tangan kanan, tangan kiri mulai terbentuk.
Kepala si musuh kini hampir terbentuk.
— Apa yang membuat Sinon terkejut adalah fakta jika karakter musuh
tidak diedit melalui edit feature; itulah anggapan Sinon, ia tak terlalu
tampan. Rambut emas pendeknya tergerai, hidung dan bibirnya tipis,
dan dia seperti orang Caucasian, menurutnya.
Apakah karakter ini adalah tubuh asli orang yang menggunakan Super
Account Dewa Kegelapan Vektor?… Sinon berpikir keras.
Orang itu mengangkat tubuh bagian atasnya, menampakkan mata
birunya, akhirnya ia menatap Sinon yang sedang terbang.
Seketika, Sinon merasa ada yang aneh.

Page | 222
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Ia merasa jika pernah melihatnya entah dimana. Mata itu adalah mata
yang merefleksikan apapun, namun tampak seolah menelan segalanya
di saat yang sama; sepasang mata yang tak memiliki emosi.
Mata tersebut melebar ketika melihat Sinon. Lalu sebuah senyum
muncul di wajah musuh.
Ya. Aku pernah melihatnya. Aku pernah melihat mata … dan wajah itu.
Terjadi belum lama ini, dimana —
Ketika Sinon menatapnya, splat, seketika ia meloncat.
Posisi menyerangnya cukup aneh. Ia juga telah mengkonvert
equipment miliknya; ia tak mengenakan armor metal. Seragam bagian
atas dan bawah disambungkan dengan sebuah sabuk, dan kakinya
memakai sepatu boot, hampir mirip seperti seorang prajurit di dunia
nyata. Senjata miliknya adalah sebuah pedang panjang di pinggang kiri
dan sebuah busur di tangan pinggang kanan.
Ketika tubuhnya hampir utuh memadat, gumpalan cairan hitam tidak
menghilang. Namun tetap memadat sendiri seperti seekor binatang.
Bukan, memang sebuah binatang, cairan itu berubah menjadi sebuah
sayap tipis.
Bukan seperti sayap burung, maupun sayap naga, lebih seperti sayap
kelelawar. Dibagian ujung sayap tersebut terdapat empat mata dan
sebuah ekor panjang.
Ketika si pria mendekati binatang tersebut, makhluk bersayap ini
membentangkan sayapnya dan menuju ke ketinggian dimana Sinon
berada.
Makhluk itu hanya berjarak 30 meter dari Sinon, dan si pria masih
tersenyum padanya.

Page | 223
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Entah mengapa, musuh mengangkat tangannya yang tak bersenjata


dan merentangkannya ke bagian depan. Sinon menjadi waspada,
berpikir jika ia akan memulai incantation. Tetapi tak ada yang terjadi. Si
pria lalu melingkarkan tangannya seolah hendak mencekik leher Sinon.
Seketika itu juga, Sinon akhirnya mengingat. Suara serak keluar dari
mulutnya.
“…… Subtilizer……”
Itu dia. Seorang pemain Amerika yang berhasil membunuhnya ketika
final PvP Turnamen di Gun Gale Online — «Fourth Bullet of Bullets»,
yang diselenggarakan dua minggu sebelumnya.
Tetapi mengapa ia ada disini?
Lupa akan busur yang ia genggam, Sinon masih terkejut, matanya
semakin melebar.
***
Dibagian tengah Ocean Turtle yang berbentuk seperti piramid, disokong
oleh poros tebal yang terbuat dari bahan titanium.
Di bagian bawah poros berbentuk lingkaran setinggi seratus meter ini
terdapat sebuah mesin yang dilindungi oleh berbagai lapis dinding
pelindung — Reaktor Bertekanan Air. Diatas reaktor ini terdapat Ruang
Kontrol Utama, dan Ruang STL 01.
Underworld, lebih tepatntya fokus penelitian Project Alicization — Light
Cube Cluster ada di bagian atas ruang kontrol utama. Area tersebut
berada di bagian poros bawah.
Diatas Light Cube Cluster adalah lantai yang memisahkan poros atas
dan poros bawah. Area diatas dinding yang ada di poros atas ada:
berbagai macam peralatan pendingin, dan Ruang Sub Kontrol dimana

Page | 224
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

pekerja RATH sedang bersembunyi saat ini, juga ada ruang STL 02 yang
sedang digunakan Kirigaya Kazuto dan Yuuki Asuna.
Pada 7 Juli, pukul 9:00 am. Sebuah robot humanoid mulai bergerak atas
kemauannya sendiri di ruang peralatan pendingin, menuruni tangga di
bagian samping kapal. Dia adalah mesin prototipe yang dikembangkan
RATH, «Ichiemom». Meskipun bergerak sendiri, sebenarnya ada tiga
orang pasukan JSDF [7] yang mengikutinya.
— Syukurlah, aku bukanlah seorang claustrophobic [8] , acrophobic[9] ,
atau nyctophobic[10].
Higa Takeru menguatkan dirinya sendiri, tetapi pada saat yang sama. Ia
merasa jika memiliki phobia bukanlah hal yang memalukan.
Karena, lorong yang hanya diterangi lampu emergency hanya memiliki
panjang 40 meter. Jika tangannya berkeringat maupun salah
menempatkan kaki, ia kan langsung terjatuh ke bawah dan menjemput
ajal.
Jika ia mengetahui hal ini sebelumnya. Ia akan meminta Yanai berjalan
dahulu. Jika ia berjalan didepan, Higa tak akan terus menerus menatap
kebawah.
— Omong – omong, ia berkata akan melindungiku. Tetapi malah
menyuruhku “Berjalan didepan”. Apa - apaan?
Higa memandang beberapa meter di keatas, Yanai masih menuruni
tangga.
Akan tetapi, setelah melihat jika wajahnya semakin pucat ketika ia
menuruni tangga per tangga. Higa tak jadi mengeluh. Keberanian Yanai
untuk ikut serta dalam misi ini sudah cukup untuk diberi pujian, dan
senjata pistol yang ada di pinggangnya cukup memberi rasa aman.

Page | 225
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Ketika Higa kembali menuruni tangga, eraphone yang ada di telinga


kirinya memancarkan suara.
“Bagaimana, Higa-kun? Baik – baik saja kan?”
Suara ini ilik Koujiro Rinko, ia masih mengintip di lubang masuk di atas
sana.
Higa menjawab apa adanya.
“Ah… yah, seperti ini. Sekitar lima menit lagi kita akan bisa sampai ke
dinding pemisah.”
“Oke. Ketika kalian siap, aku akan memberikan perintah penyerangan
pada tim Ichiemom. Kalian harus membuka sekatnya ketika musuh
sudah menyerang Ichiemom.”
“Roger. Wow, ini seperti Mission Impossible ya.”
“Ohhhh, maka buatlah misi ini menjadi Possible. Aku hanya khawatir
mengenai kondisi kesehatan Kirito-kun yang ada di Underworld … Maaf,
Yanai-san, tolong awasi anak ini ya.”
Kalimat terakhirnya ditujukan kepada Yanai. Setelah Higa mendengar
Yanai berkata “Roger”, ia hanya bisa memprotes.
— “Anak ini”, huh?
Ia menggelengkan kepalanya dan menggenggam tangga yang kini
semakin berkeringat.
Melihat kebawah, ia bisa melihat sekat dinding pemisah semakin
kelihatan.
***

Page | 226
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Critter masih menatap layar besar yang kini menampilkan pergerakan


pemain Cina dan Korea yang telah dive, namun tiba – tiba bunyi alarm
membuatnya terkejut.
“Ap…?!”
Ia menyisir console dengan panik, lalu menemukan alarm merah
bersinar di sisi kanan monitor.
“Whoa… Dinding penahan telah terbuka. Kalian pergilah dan cek lorong
itu!!”
Sebelum ia selesai berteriak, anggota tim penyerang yang paling tinggi,
Hans, langsung menggenggam senjata dan berlari keluar.
“Sialan, kartuku sedang hoki padahal!”
Brigg berguman dan melempar kartu ke lantai, lalu ia juga mengejar
Hans.
Apakah Rath yang tak diuntungkan dalam hal peralatan dan senjata
mulai melakukan serangan bunuh diri? Ataukah mereka merencanakan
sesuatu …?
Critter meninggalkan console dan bergerak menuju pintu masuk ruang
kontrol. Daya elevator telah dimatikan, jadi ia harus menggunakan
tangga jika sesuatu terjadi. Hans dan Brigg juga menyimpulkan hal yang
sama; bunyi keras logam terdengar dari atas sana.
Tetapi bunyi langkah kaki kini terhenti, dan berganti teriakan.
“Woah!!“
“Are you kidding?!“
Lalu terdengar bunyi rentetan tembakan.
***
Page | 227
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Higa bisa mendengar dengan jelas suara ratatatat dari luar lorong ini,
suara tempakan senjata api.
Pada saat ini, di sisi lain dinding. Membran kulit titanium Ichiemon pasti
telah berlubang karena peluru tersebut. Akan tetapi, baterai dan
kontrol sistem yang mengaturnya ada di bagian belakang. Jadi
meskipun kena banyak tembakan, ia masih bisa bergerak.
“Baiklah! Sekarang buka sekat dinding ini!”
Melalui suara Professor Koujiro yang ada di telinganya, Higa melompat
lubang palka anti tekanan diantara sekat pemisah dinding. Denngan
suara psshh, alat pengatur tekanan air mulai bergoyang, dan pelindung
logam mulai terangkat.
Di sisi lain dinding, yang berada di bawah sekat ini, juga diterangi lampu
orange emergency. Di sisi pertempuran sana juga berwarna sama.
Higa menelan ludah, mengatur kembali tas punggung yang berisi laptop
mini, lalu mendorongnya ke akses panel yang semakin menyempit.
Kemudian, ia menuruni anak tangga lain, dan semakin menurun.
— saat – saat seperti ini, orang yang ada di suatu film pasti akan mulai
menjerit – jerit.
“Ayo ayo ayo!!“
Ia berguman, dan suara bingung Rinko membalas.
“Um, apa yang kamu katakan?”
“T-Tak ada. …Sekitar sepuluh meyer dari colokan kabel maintenance …
Ah, Aku melihatnya, ada disana!”
Banyak kabel fiber optik tebal menggulung menuju sebuah kotak hitam.
Jika ia mencolokkan laptopnya ke colokan maintenance, secara teori ia

Page | 228
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

akan bisa mengonrol Units #3 dan #4 yang ada di Ruang STL 2, dan juga
Units #5 dan #6 yang berada sangat jauh di cabang Roppongi sana.
— Tunggulah, Kirigaya-kun. Aku akan membangunkanmu!
Higa lupa akan rasa takutnya, dan menuruni tangga ini, sebuah suara
terdengar di earphone iliknya.
“Aku juga akan turun ke ruang Sub Kontrol untuk melihat Fluctlight
milik Kirito-kun. Semoga berhasil, Higa-kun!!”
Dipuji oleh Professor Koujiro — yang ia biasa panggil Koujiro-senpai,
seolah membuatnya terkenang masa – masa kuliah dulu, itu membuat
Higa tambah semangat.
Ia kini melihat Yanai, yang juga sedang menuruni tangga. Wajahnya
tampak depresi.
Higa menghembuskan nafasnya, lalu melihat kotak hitam yang semakin
mendekat.
***
Setelah muncul kembali ke medan pertempuran yang kini porak –
poranda akibat pertarungan sebelumnya, si pria berseragam tempur
melihat ke selatan dan berguman dengan suara datar:
“… Alice kabur ya? Tak masalah, aku bisa mengejarnya …”
Lalu ia menatap Sinon lagi, dan tersenyum.
“… Jika aku ingat – ingat, kita pernah bertempur di turnamen Gun Gale
Online tournament kan. Namamu… «Sinon»? siapa sangka kita bisa
bertemu lagi di tempat seperti ini?”
Mendengarkan suara datarnya yang tak menyerupai manusia, si pria
adalah Dewa Kegelapan Vektor dan Subtilizer pada saat yang sama,

Page | 229
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Sinon mencoba menghentikan tangannya yang gemetaran. Tetapi


jarinya mati rasa, telapak tangannya berkeringat, dan ia merasa jika ia
membuat gerakan tiba – tiba, Bow of Solus mungkin akan ia jatuhkan
ke tanah.
Berdiri ke piringan hitam berbentuk monster bersayap, Subtilizer
tersenyum lagi dan kembali berbicara dalam bahasa jepang yang cukup
lancar.
“Apa yang sebenarnya terjadi? Aku dengar tak ada lagi mesin STL di
Jepang … Mungkinkah kamu pegawai RATH? Ataukah, kamu seorang
prajurit bayaran yang memang ingin datang ke tempat ini?”
Cukup kesulitan, Sinon memaksa bibir keringnya untuk bergerak dan
berbicara:
“Subtilizer… Aku ingin bertanya, mengapa kamu ada disini?”
“Karena aku tak bisa menolaknya.”
Subtilizer merentangkan tangannya, seolah tak bisa menjangkau
sesuatu:
“Ini adalah takdir. Kekuatan jiwa yang bisa membuatmu dan aku
bertemu.”
Nada bicaranya perlahan berubah. Suaranya semakin dingin.
“Ya… Aku menginginkanmu. Itulah mengapa kita bisa bertemu. Ini akan
menjelaskan banyak hal. Siapapun targetnya yang aku hisap melalui STL,
baik itu Artificial Fluctlights maupun Jiwa Manusia dari Dunia Nyata …
Aku akan bisa memahami jiwamu yang manis itu, aku tak mampu
merasakannya di turnamen GGO.”
Ketika Sinon mendengar perkataannya, kata – kata yang orang ini
ucapkan ketika final BoB ke-empat terngiang di kepala Sinon.

Page | 230
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

— Your soul will be so sweet.


— Your soul will be so sweet.7
Tubuh Sinon semakin dingin, nafasnya tak terkendali.
“Kemari… kemarilah, Sinon. Berikan padaku.”
Cahaya dingin memancar dari kedua mata Subtilizer.
Zzt. Dunia menghilang.
Udara, suara, bahkan cahaya seolah dihisap kedalam mata Subtilizer.
“Apaa………”
Apa ini?
Ia seolah ditarik sesuatu.
— Tidak. Aku harus menahannya. Aku harus melawannya.
Jiwa Sinon berteriak, seolah sangat lemah.
Akhirnya, armor biru Sinon terhisap ke lengan Subtilizer yang terbuka.
Jari – jari lemah Sinon berusaha menarik tali busur yang mengambang
di udara.
Beberapa detik kemudian, kesadarannya semakin terselimuti, Sinon
merasa tubuhnya semakin lemas ditelan kegelapan Subtilizer.
Tangan kirinya memeluk punggung Sinon, sedangkan tangan kanannya
menyentuh wajah dan membelai rambut yang ada disamping wajah
Sinon.
Bibir tipis Subtilizer mendekat ke telinga Sinon, lalu membisikkan
sesuatu.
“Sinon, apa kau tahu arti dibalik nama «Subtilizer»?”

Page | 231
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“…………?”
Tak bertenaga. Sinon menggelengkan kepalanya.
“Nama tersebut mirip dengan nama, «Satori», dalam amerika itu
berarti seseorang yang sangat disayang. Tetapi, kata ini jika diartikan
dalam bahasa Inggris berarti «Subtilizer». Kata yang bermakna
«seseorang yang membersihkan», «seseorang yang memahat»,
«seseorang yang memilih»… Dan «seseorang yang mencuri».”
Cahaya semakin terang dari kedua mata Subtilizer, cahaya tersebut kini
mendekati wajah Sinon.
“Aku akan mencurimu. Aku akan mencuri jiwamu…”
***
Tempat dimana Jo Wol-saeng mendarat adalah sebuah batu yang telah
retak dan ditutupi lumut.
Ini bukan batu alami, ini buatan manusia. Ia muncul di atas sebuah kuil
raksasa. Sekelilingnya adalah pemain Korea yang baru saja log ini, dan
jumlah mereka sekitar ribuan... mungkin sepuluh ribu.
Karena tidak ada pilihan karakter, equipment semuanya berbeda –
beda, begitu juga senjatanya, tetapi equipment dan senjata tersebut
berwarna merah crimson. Wol-saeng melihat kedua tangannya sendiri
yang kini juga diselimuti sarung tangan merah crimson, ia lalu menoleh
ke belakang.
Meskipun ia tak bisa mengetahui pemandangan sekeliling karena
tertutupi keramaian, ia masih bisa melihat pertempuran yang sedang
terjadi di padang rumput di depan sana. Tetapi pemain Korea yang ada
di sekelilingnya tidak bergerak sedikitpun, mungkin karena hasil
pertarungan ini sudah bisa dipastikan. Grup yang mengenakan armor

Page | 232
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

warna – warni sepertinya adalah pemain Jepang, mereka tampaknya


telah menghabisi pasukan berwarna crimson seperti yang ia kenakan.
Mereka telah mengatur pasukan, mereka juga seolah tidak bersenang –
senang akan hasil yang mereka capai.
Ia tahu. Ada yang aneh. Tetapi ia tak bisa menyimpulkan.
Sepertinya, ini bukanlah sebuah event promosi sebuah game seperti
yang ia bayangkan sebelumnya. Area ini, hanya ada langit merah dan
tanah gersang, terlihat terlalu sederhana, dan tak adanya panduan dan
peringatan sebelum ia dive mengindikasikan tidak adanya sebuah event
official.
Meskipun begitu, ia masih tak percaya pada berita yang ia baca.
Terlebih lagi, apa maksud menyerang pemain test server dan
membunuh mereka? Meskipun pemain jepang bisa menguasainya,
bukan berarti mereka akan menghentikan pengembangan sebuah
game.
Hampir separuh pemain Korea yang ada disekitarnya juga berpikiran
sama tentang situasi ini. Suara - suara “Apa yang kita lakukan?” “Apa
mereka beneran pemain Jepanh?” saling bersautan.
— Tetapi, kemudian.
“Kawan - kawan!”
Sebuah teriakan berbahasa Korean= terdengar dari depan sana.
Wol-saeng meninggikan kepalanya, karena ia tertutupi banyak pemain
lain, ia tak bisa melihat siapa yang berbicara. Akan tetapi, ia berhasil
menangkap sebuah logo merah, [Leader] mengambang di atas
seseorang di depan sana. Suara tersebut berasal dari bawah logo itu.

Page | 233
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Terima kasih telah menjawab panggilan kami! — Sayangnya, semua


pemain beta test telah dibunuh oleh pemain jepang, tidak, penjajah
jepang! Tetapi mereka akan bersiap – siap bergerak menuju lokasi test
lain dan bermaksud melakukan hal yang sama!”
Selanjutnya —
Wol-saeng merasakan amarah yang muncul dari beberapa ribu pemain.
Apa yang membuat mereka marah kemungkinan adalah kata “penjajah”
[11]. Rasa bingung dan curiga yang menyelimuti pemain Korea kini
menguap, tergantikan oleh rasa marah di seluruh area.
“… BIGEOBHAN ILLBONIN!“
Seseorang berteriak, kemudian satu demi satu teriakan mulai bergema.
Setelah cukup mereda, si «Leader» kembali memprovokasi:
“Para pemain Jepang meng-hack server kita, dan menciptakan
equipment berlevel tinggi bagi mereka sendiri! Dan kita, hak milik kita
telah dirampas, kita hanya bisa menggunakan default equipment,
wahai kawan! Tetapi, semangat juang kalian tak akan kalah dengan
armor dan pedang manapun!”
Pada saat ini, teriakan yang semakin keras makin terdengar.
“ULI NALALEUL JIKYEOLA!“
Lalu, dari samping paling kanan, sebuah teriakan yang bukan bahasa
Korea juga terdengar.
“GANCHUU RANMEN!”
Wol-saeng tak memahami maksud kata – kata itu, tetapi ia paham jika
itu bahasa Cina. Tempaknya jumlah pemain Cina juga hampir sama
dengan pemain Korea.

Page | 234
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Bahkan saat suasana makin memanas, Wol-saeng masih merasa ada


yang aneh. Tetapi pada saat ini, ia sadar tak ada yang mampu
menghentikan amarah para pemain Korea dan Cina.
Kemudian, si «Leader» mengangkat tangan kanan yang terselimuti
sarung tangan hitam ke urara.
“——— Go!!“
Menerima perintah tersebut, baik pemain Korea dan Cina kini melaju
kedepan seperti binatang yang sangat marah, getarannya sangat terasa
di tanah yang ia pijak.
***
“Pa… Pasukan! Pasukan Persediaan! Lariiii—!”
Asuna berteriak sebelum pasukan crimson yang baru saja muncul mulai
bergerakdari atas sana.
Pasukan Persediaan Kerajaan Manusia sebelumnya masih berkemah di
dekat pintu masuk reruntuhan kuil ini. Kuil ini membentang di kedua
sisinya. Dengan kata lain, puluhan ribu pasukan crimsom langsung
melaju ke arah pasukan persediaan.
“Tinggalkan barang – barang kalian dan larilah, larilah kalian!!”
Meskipun ia telah memerikan perintah itu, sudah terlalu terlambat.
Pasukan baru ini telah memasuku medan peperangan, pemain Cina dan
Korea langsung melompat dari atas patung dan menuju posisi tengah
pasukan persediaan.
Asuna menggertakkan giginya dan mengangkat rapier di tangan kanan
tinggi – tinggi.

Page | 235
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Memusatkan imajinasinya ke ujung pedang, ia lalu mengayunkannya ke


bawah. Terang, berbagai macam sinar muncul dan menghantam patung
– patung yang ada di kedua sisi.
Meskipun rasa sakit bermunculan di kepala Asuna, ia masih
mengkonsentrasikan imaginasinya. Patung – patung batu ini mulai
berjatuhan dan tangan patung yang terbuka mulai menjatuhi pasukan
yang ada di atap.
Pasukan crimson yang ada di bagian depan buru – buru mundur namun
tak bisa karena didorong dari belakang. Mereka berjatuhan seperti
sebuah domino. Mengambil kesempatan ini, delapan kereta kuda, dua
ratus pasukan Ascetic, dan pasukan persediaan mulai bergerak.
Asuna hanya bisa mengendalikan patung – patung ini selama 30 detik
sebelum rasa sakit yang muncul menjadi menyakitkan, ia akhirnya
terjatuh. Namun, Pasukan Kerajaan Manusia sudah berhasil labur
menuju bagian utara reruntuhan. Sekitar 500 Penjaga dan 2,000
Pemain Jepang mulai maju dan membentuk formasi bertahan di kedua
sisi, bersiap untuk menyerang.
Tetapi karena area sekitar reruntuhan tidak datar, mereka hanya bisa
bertahan untuk menerima serangan puluhan ribu musuh. Mereka bisa
bertahan dari pemain Amerika yang jumlahnya banyak karena adanya
dinding yang membatasi garis depan, juga karena adanya Art
penyembuh dari bagian belakang. Tetapi sekarang ini mereka telah
dikepung oleh 50.000 pasukan Cina dan Korea. Hanya masalah waktu
sebelum pasukan ini dihancurkan.
“Urgh……”
Menggenggam sedikit kekuatan yang masih tersisa, Asuna berusaha
bangkit dan menggenggam rapier miliknya.

Page | 236
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

— Kumohon, sekali lagi.... biarkan aku membuat dinding yang bisa


melindungi semuanya.
Ia berdoa sambil mengkonsentrasikan pikirannya.
Tetapi.
Yang terjadi malahan seluruh tubuhnya bagai di hantam listrik, Asuna
terjatuh lagi. Sesuatu muncul dari dalam tenggorokannya dan ia
muntahkan, itu adalah darah.
“Jangan terlalu memaksakan diri, Asuna! Biarkan kami juga membantu!”
Klein berteriak.
“Ya, serahkan saja pada kami.”
Agil juga membalas.
Ketika keduanya berdiri dan mengankat katana dan kapak mereka —
Pasukan crimson yang telah pulih dari kejutan mulai turun sekali lagi.
Karena mereka 20 meter dari atas tanah, banyak diantara mereka yang
tidak berhasil mendarat dan terluka parah, bahkan ada yang tak bisa
bergerak, lalu pasukan yang ada di belakang menggunakan teman
mereka yang terluka sebagai sebuah trampolin untuk mendarat dengan
aman.
“DOLGYEO —— G!!“
“TU —— JI!!“
Asuna tak pernah mempelajari bahasa Cina atau Korea, tetapi
instingnya berkata jika dua teriakan tersebut berarti ‘serang’.
Pasukan crimson mulai menyerang dari kanan dan kiri, semakin
mendekat dan orang yang menghadang mereka pertama adalah Klein
dan Agil.
Page | 237
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Zeiryaaaaaaaaahhhhh!!“
“U…. raaaaaaaaahhhhh!!“
Ditemani tekanan udara, Sword Skills berskala luas diluncurkan dari
katana dan kapak dua orang ini. Cahaya putih dan kebiruan
menghantam musuh dan puluhan musuh terlempar ke udara.
Di kedua sisi Klein dan Agil, Penguasa ALO, teman – teman mereka, dan
anggota Sleeping Knights mulai bertarung sekuat tenaga.
Hantaman – hantaman senjata mulai berdentuman. Sebuah ledakan
terjadi. Pedang, kapak, dan tombak saling bercahaya karena
mengeluarkan Sword Skill, menebas musuh tanpa jeda.
Pasukan musuh berhenti sejenak.
Tetapi —
Usaha tersebut seperti menahan gelombang bendungan dengan tangan
kosong, hal yang sia – sia.
Masih terbaring di tanah, Asuna seolah mendengar tawa mencemooh
dari atas medan peperangan ini meskipun medan peperangan masih
terselimuti teriakan kemarahan.
Ia mengedipkan matanya yang masih berair dan menangkat sosok
manusia berpakaian hitam ada di atas reruntuhan kuil, ia seolah menari
kegirangan menonton pertarungan ini.
***
Higa masih mendengarkan rentetan tembakan yang berasal dari balik
sisi dinding sambil masih menuruni tangga secepat yang ia bisa.
Akhirnya, ia sampai didepan kotak hitam yang memantulkan cahaya
lampu emergency, ia mencoba membuka menggunakan sidik jarinya.

Page | 238
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Didalamnya ada berbagai macam kabel fiber optik, ini membuat Higa
takjub sementara. Namun, Higa menggeser berbagai macam kabel dan
akhirnya menemukan colokan maintenance.
Ketika ia menggapainya.
Ia mengambil nafas dalam – dalam, lalu mengambil sebuah kabel dan
laptop dari tas pungguungnya. Ia mencolokkan ujung kabel ke colokan
dan ujung satunya ke laptop miliknya, lalu ia menjalankan control
program STL dengan antusias.
Sebuah jendela hitam muncul, dan di bagian kiri paling atas mulai
berkedip – kedip. Akhirnya, kursor kanan ia gerakkan dan menampilkan
status pesan.
STL #3, Connecting…… OK.
STL #4, Connecting…… OK.
Status yang pertama muncul adalah dua unit STL yang ada di ruang sub
kontrol.
Lalum koneksi satelite dari Ocean Tuurtle ke unit STL #5 dan #6 di
cabang Roppongi juga telah masuk.
“… Oke!”
Higa berguman. Sekarang ia bisa mengoperasikan empat unit STL yang
sedang digunakan Kirigaya Kazuto serta ketiga gadis.
Sayangnya, untuk memblokir koneksi satelit hanya bisa dilakukan dari
ruang main kontrol, jadi ia tak bisa menjalankan dua unit lainnya yang
ada di Ruang 01. Jika itu mungkin, ia bisa menendang para penyerang
yang sedang dive ke Underworld menggunakan mesin STL #1 dan #2.

Page | 239
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Menunda gejolak pikirannya, Higa menggerakkan jari – jarinya dan


bersiap untuk menjalankan program ini.
— Ayo kita mulai!
Ketika ia akan mulai, teriakan terdengar dari atas kepalanya.
“… B… Berhenti!”
Itu suara milik Yanai. Apa maksud perkataannya tadi?
Higa menoleh ke atas, kebingungan karena ia melihat sebuah pistol
berwarna biru kehitaman sedang ditodongkan ke wajahnya. Yanai
menatapnya dengan mata haus darah, ia berteriak lagi.
“Singkirkan tanganmu dari laptop! Atau aku akan menembakmu!”
“……… Huh?”
Ia hanya berkedip beberapa kali.
Higa akhirnya menyadari situasi sekarang ini dan mulai menebak
mengapa Yanai melakukan hal tersebut.
— Dialah orangnya!
Yanai adalah orang yang membocorkan informasi Project Alicization
kepada Amerika.
Tetapi sayangnya, Higa tak bisa melakukan serangan balik. Apa yang
bisa ia lakukan adalah bertanya padanya.
“… Yanai-san. Mengapa?”
Keringat dingin menetes dari dahi Yanai yang pucat. Bibirnya bergetar
sesaat, lalu ia mengatakan sesuatu.
“Pertama… Pertama, kau memihak tokoh yang salah. Aku bukanlah
penghianat disini.”

Page | 240
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

— Apa maksudmu, “pikir dong”? kau ini si pengkhianat!


Melihat Higa yang terdiam, Yanai melanjutkan.
“Aku hanya menjalankan rencana asliku. Aku akan menyelesaikan misi
akhir atasanku … itulah mengapa aku menyusup kedalam RATH..”
“Misi… misi terakhir atasanmu? Apa yang kau bicarakan?….”
Higa kebingungan. Yanai menyibakkan rambut yang ada di dahinya
menggunakan tangan kiri, lalu menjawab dengan tatapan orang gila.
“Mungkin kalian mengenalnya sebagai… Sugou-san.”
“Ap…”
— Apaaaa?!
Dampak rasa kaget tersebut lebih hebat ketimbang ditodong sebuah
pistol, matanya melebar.
Sugou Nobuyuki. Pria yang bekerja di Labolatorium Shigemura di Touto
Technical University. Ia seangkatan dengan Higa, Koujiro Rinko, dan
Kayaba Akihiko. Ia sangat ingin bersaing dengan Kayaba si super genius.
Tetapi ia tak bisa melampauinya. Mungkin karena hal tersebut, ia
menyandera ratusan pemain SAO untuk melakukan percobaan manusia.
Karena aksi Kirigaya Kazuto, tindakan Sugou berhasil diungkap ke publik.
Setelah ditahan, ia mendapat hukuman dari jaksa dan masih berada di
Mahkamah Agung Tokyo.
“… Ia masih belum tewas.”
Higa merespon dan Yanai hanya tertawa mengejek.
“Memang apa bedanya? Ia akan dipenjara setidaknya sepuluh tahun
dan bagi seorang ilmuan, sepuluh tahun itu sama saja kematian. Aku

Page | 241
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

juga hampir ketangkap, tetapi aku berhasil menyalahkan orang lain dan
bebas dari hukuman.
“Jadi kau … bekerja sama dengan Sugou ketika eksperimen manusia
itu?”
“Kerja sama? Akulah orang yang mengumpulakan data percobaan.
Penelitian itu menyenangkan lho... seperti bagian tentakel dan
semacamnya …”
— Mengapa Letnan Kolonel Kikuoka tidak mengecek eiwayat hidup
kriminal semacam ini?!
Higa kembali berpikir, tetapi ia tak bisa menyalahkan hal tersebut pada
Kikuoka.
Alasan utama mengapa perusahaan RATH diciptakan adalah untuk
menciptakan teknologi pertahanan yang kini telah didominasi Amerika.
Dengan kata lain, pendirian perusahaan ini mungkin akan membuat
zaibatsu [12] kehilangan kepercayaan asing.
Terlebih lagi, sangat sulit untuk mencari dan menyewa para teknisi.
Hampir tak ada yang mau pindah dari perusahaan besar ke tempat kecil
ini, mungkin itulah mengapa para petinggi RATH menerima Yanai yang
pernah bekerja di perusahaan pengembang teknologi Fulldive, RECT.
Yanai tempaknya masih memandang Higa, ia lalu cepat – cepat
mengangkat pistolnya lagi. Pengaman pistol tersebut kini ia lepas.
Awalnya, Kikouka memasukkan para teknisi ke pelatihan senjata guna
jaga – jaga. Ironisnya, kini ia malah ditodong sesama teknisi.
Untungnya, Yanai masih memiliki akal sehat, ia melanjutkan
perkataannya.

Page | 242
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“… Untungnya, nyawa bosku telah tamat. Tetapi koneksinya masih


terus berjalan. Jadi, jika aku tidak menggunakannya sebaik mungkin.
Semuanya akan menjadi sia – sia.
“Koneksi… Kemana?”
Higa merespon. Yanai tampak ragu sesaat, lalu ia tersenyum dan
menjawab.
“Dinas Keamanan Nasional Amerika.”
“Ap… Apa katamu?!”
Higa kembali terkejut, tetapi dalam dirinya ia sudah menduga.
Aktivitas mereka, termasuk mata – mata dan pengawasan komunikasi
antara Jepang oleh Dinas Keamanan Nasional Amerika sudah menjadi
rahasia umum. Mereka tak tertarik pada teknologi Fulldive yang
dikembangkan Jepang. Sejak mereka memiliki intel pada Project
Alicization dari Yanai, rekan Sugou. Pihak NSA lalu menyewa sebuah
kapal selam Navy dan berusaha mencuri «A.L.I.C.E.».
Yanai masih mengumbar capaiannya tanpa ada rasa bersalah.
“… Jika para Amerika yang kami sewa bisa mencuri Alice. Aku akan
menerima banyak uang dan posisi atas di Amerika. Itulah apa yang ingin
dicapai oleh Sugou-san.”
— suatu saat keamanan dunia akan berada dalam cengkraman bayang
– bayang senjata otomatis yang dikembangkan pihak Amerika.
Higa benar – benar tak ingin hal itu terjadi. Ia ingin menggagalkan
rencana tersebut.
— Sadari apa yang sedang terjadi, Rinko-san!

Page | 243
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tepat ketika Higa akan bergerak, Laptop yang ada di tangan kirinya
tergelincir dan ia buru – buru menangkapnya.
“D-Diam!!”

Page | 244
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Page | 245
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Seketika, teriakan Yanai memasuki telinga Higa ketika ia menodongkan


senjata ke dinding dan menariknya. Kilatan cahaya keemasan terlihat
dan dorongan air membuat telinganya berdengung.
Percikan api muncul dari dinding ini —
Dorongan keras menabrak bahu kanan Higa.
“Huh?”
Higa terkejut.
***
Sinon menatap mata tersebut seperti orang linglung, mata tersebut
seolah tak memiliki dasar.
Ini seperti ketika ia bangun dari mimpi di pagi hari.
Ia harus melakukan sesuatu. Tetapi ini seperti melakukan sesuatu
dalam mimpi, sedangkan di dunia nyata ia masih linglung. Seperti itu
terus menerus.
Jari sedingin es menyentuh lehernya. Rasa takut mengisi hatinya, tetapi
rasa tersebut lalu menghilang ditelan kehampaan.
— Jangan.
Ini bukanlah ilusi dalam dunia virtual lagi.
Fakta tersebut terlintas di kesadarannya seperti alarm. Ia berusaha
untuk berkonsentrasi padanya, tetapi cairan hitam lengket itu telah
naik sampai ke pinggangnya tanpa ia sadari. Ia tak bisa lari maupun
menolaknya.
Wajah pria ini semakin mendekat. Bibir tipisnya menghisap udara.
Seolah ikut menghisap emosi, pikiran, dan jiwanya.

Page | 246
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

— Hentikan.
— Jangan curi itu semua.
Namin itu semua terjadi sangat cepat, kini hanya menyisakan rasa
hampa.
“Henti…… kan………”
Bibir si pria semakin mendekati mulut Sinon yang gemetaran —
Crack!!
Sebuah dorongan mengejutkan pikiran Sinon.
Sinon membuka matanya lebar – lebar dan melihat percikan api
keperakan dari atas pakaiannya.
— Ini membakar!!
Seketika, sensasi seperti listrik itu mengejutkan si pria. Sinon
memaksakan kesadarannya yang mulai pulih untuk melepaskan
pelukannya dan kini bebas.
Sinon menggunakan kemampuan terbang Solus untuk membuat jarak.
“……… Urgh…”
Mengambil nafas, Sinon menggerakkan tangan kanannya menuju objek
yang masih memercikan api.
Benda ini masih terikat oleh sebuah rantai tipis. Berbentuk sebuah
piringan berdiameter 1.5 cm dengan sebuah lubang.
“Me… mengapa, ini…”
— Disini?
Sinon berguman kebingungan.

Page | 247
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Itu adalah sebuah kalung yang selalu dipakai Asada Shino di Dunia
Nyata. Bukan sebuah kalung mahal. Rantai kalung ini terbuat dari
stainless steel, dan token yang menggantung juga hanyalah sebuah
aluminium.
Akan tetapi, bagi Sinon. Kalung ini memiliki banyak makna.
Diakhir tahun lalu, Sinon terlibat dalam «Insiden Death Gun».
Salah satu teman Sinon adalah anggota grup kriminal tersebut, ia
menyerang dirinya dengan jarum suntik berisi racun succinylcholine.
Kirigaya Kazuto — Kirito menerjang dan melindunginya, tetapi dadanya
malah tersuntik sebuah racun.
Ia bisa terhindar dari racun tersebut karena ia lupa untuk menarik
sebuah elektroda ECG yang ada di dadanya.
Setelah insiden tersebut, Sinon menemukan elektroda tersebut
terjatuh di kamarnya. Ia menarik selotip yang menempel dan
membuatnya menjadi sebuah kalung tanpa memberitahu Kirito atau
Asuna. Ia dive di cabang RATH Roppongi branch, dan pegawai bernama
Hiraki bahkan tak bisa melihat kalung tersebut.
Itulah mengapa kalung kecil ini tak bisa dimaterialisasikan kedalam
Underworld.
— Tetapi.
Kirito pernah berkata di Dicey Cafe: dunia virtual yang diciptakan oleh
STL bukan hanya terbuat dari objek poligon.
Ia berkata seperti itu — dunia tersebut diciptakan melalui ingatan dan
imajinasi.
Mungkin begitulah, kalung ini bisa tercipta karena imajinasi milik Sinon.

Page | 248
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Sinon kini mencium kalung tersebut, dan menyimpannya kembali


dibalik bajunya.
Lalu, setelah tersadar penuh, ia menatap makhluk hitam bersayap yang
masih terbang di langit.
Subtilizer masih berdiri di atas punggung makhluk itu, masih
memandangi tangan kanannya. Sinon bisa melihat ada asap yang
muncul dari jarinya.
Tampaknya sadar jika Sinon memandanginya, Subtilizer mendongak
dan memunculkan senyum tak puas. Sinon masih memandangnya, lalu
ia berbicara:
“Kau bukanlah dewa, juga bukanlah iblis. Kau hanyalah seorang
manusia.”
Benar, Subtilizer memang sangat kuat. Ia seolah memiliki imajinasi yang
sangat gila hingga bisa mempengaruhi kesadaran Sinon… dengan kata
lain, Fluctlight miliknya.
— Tetapi jika kita berbicara tentang imajinasi dan konsentrasi, aku tak
mungkkin kalah darimu.
Karena dua hal tersebut adalah kekuatan terbesar seorang Sniper.
Sinon menggenggam equipment Super Account Solus, busur
«Annihilate Ray» dengan kedua tangannya lalu memfokuskan
konsentrasinya.
Bagian tengah busur putih ini mulai membentuk sebuah moncong
berwarna hitam kebiruan.
Warna ini perlahan menyebar dan membungkus seluruh bagian busur
hingga akhirnya membentuk silinder kehitaman yang terbuat dari baja.
Gagang, scoop, pelatuk mulai bermunculan pada bentuk baru ini.

Page | 249
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Akhirnya, Sinon tidak lagi memegang sebuah busur cantik.


Tetapi sebuah sniper rifle kaliber .50 yang kokoh, angkuh, namun
menawan bernama — «Ultima Ratio Hecate II».
Dengan suara nyaring, Sinon menarik pelatuk sambil menyeringai.
Senyum menyeringai Subtilizer kini menghilang dan tergantikan oleh
ekspresi kemarahan.
***

Page | 250
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Page | 251
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Serangan balik yang terjadi tujuh menit lalu kini telah tiada. Berganti
menjadi pola bertahan dari gelombang serangan musuh.
“Lindungi sekuat tenaga…! Tak peludi bagaimana caranya, kita harus
melindungi orang – orang Underworld ……!!”
Asuna berteriak sekuat tenaga, sambil menghunuskan rapier miliknya di
garis depan tanpa memedulikan rasa sakit yang muncul di otaknya.
Tetapi ia tak bisa mendengar satupun jawaban.
Disekelilingnya, satu persatu pemain Jepang kini telah dikepung oleh
pasukan crimson yang baru saja log in. Mereka ditusuk oleh pedang dan
tombak di sekujur tubuh. Teriakan kesakitan, penyesalan, dan kematian
terus terdengar.
Dibandingkan kepungan ini, serangan tombak beruntun pemain
Amerika masih bisa dianggap enteng.
Entah itu karena datangnya bala bantuan musuh atau karena
kemarahan yang tak masuk akal mereka, pasukan baru ini hanya
bertujuan untuk memusnahkan. Mereka menerjang target lalu
menjatuhkannya ke tanah dan menginjak – injak pemain Jepang tanpa
peduli. Menghadapi serangan macam ini, taktik kami tak akan mampu
mengalahkan jumlah musuh.
Dua ribu formasi melingkar pasukan jepang kini makin tertembus
dihadapan mata Asuna.
Menggunakan rapiernya, Asuna menghunus sembarangan dan berlari
menjauhi musuh yang mengejarnya. Ini adalah pertama kalinya Asuna
ketakutan sejak pertama kali turun ke Underworld.
Seseorang, selamatkan kami.
***

Page | 252
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Di dalam peperangan ini, salah satu pasukan yang masih bertempur


dengan gagah berani adalah Swordsmen Hijau yang dipimpin oleh
Sakuya, si Penguasa Sylph Alfheim Online.
Ras Sylph mengandalkan serangan yang berfokus pada kecepatan.
Strategi semacam ini pernah digunakan melawan ras Salamander yang
menyerang menggunakan pasukan bersenjata berat. Pasukan ini
bermanuver saling melindungi satu sama lain sehingga tak ada teman
mereka yang diseret dan diinjak – injak oleh musuh.
“— Bagus, kita buat celah pada pertahanan mereka! Rindou Team,
Suzuran Team, dorong garis depan ke kanan!!”
Sakuya berdiri di garis depan, menebaskan katana rampingnya ke
segala arah sambil berteriak memberi perintah.
Pada saat ini, mereka seharusnya bisa berkumpul dengan tim
Salamander yang masih bertarung di sisi kanan mereka, dan meminta
mereka agar saling membantu untuk menerobos formasi musuh
dengan sekali serang. Selagi pasukan Underworld bisa lari dari
reruntuhan ini dan mempersempit medan perang, mungkin kami bisa
menurunkan semangat juang musuh seperti yang dilakukan pada
pemain Amerika.
“Maju! Siapkan «Synchro Sword Skill»!! Siap, 5, 4, 3…”
Tepat sebelum Sakuya memberikan perintah.
Teriakan kesakitan terdengar dari samping kiri medan peperangan yang
sedang ia lindungi.
“— Jangan menyerah teman – teman. Tinggal sedikit lagi!!”
Sakuya tiba – tiba menahan nafas dan menoleh ke kiri.

Page | 253
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Pasukan Jepang yang berequip kekuningan tampaknya telah ditelan


pasukan crimson. Berada di posisi paling depan, sang pemimpin
dilempar menuju tanah.
“Alicia!!”
Sakuya berteriak. Seketika itu juga, ia berubah dari seorang pemimpin
yang tenang menjadi seorang gadis mahasiswi universitas biasa.
“Berhentiii —— !!“
Ia menjerit dan langsung menuju ke sisi kiri. Ia menebas dan
menerbangkan musuh yang menghalangi jalannya dan tanpa peduli
sekeliling, ia berlari menuju sahabatnya.
Pedang panjang menusuk dada dan perut Penguasa Cait Sith, Alicia Rue,
tetapi saat ia menyadari jika Sakuya menghampirinya. Ia berteriak
sambil memuntahkan darah.
“Jangan, mundurlah Sakuya-chan!! Atur pasukanmu!!”
Dengan kata – kata tersebut, sosok Cait Sith bertubuh kecil kini mulai
menghilang dihadapan mata Sakuya.
“Alicia —— !!“
Sakuya berteriak dan kini menerobos menuju musuh yang telah
membunuh pasukan Cait Sith. Ia terus menerus mengaktifkan Sword
Skills, semakin kedepan semakin banyak darah dan tubuh yang ia tebas.
Sedikit lagi ia akan samapi ke temannya yang telah gugur...
Snikt.
Sebuah tusukan, ia menoleh kebawah dan melihat sebuah tombak
besar menusuk perut kanannya.

Page | 254
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Rasa sakit pertama yang ia terima di Underworld menjalar ke seluruh


urat nadinya, seolah mengambil semua tenaganya.
Meskipun begitu, ia masih bisa mengambil empat langkah ke depan
sebelum akhirnya ia roboh ke tanah.
Selanjutnya, Sakuya seolah ditelan oleh gelombang kebencian. Katana
miliknya dirampas dari tangan kanannya, lengan kirinya dipotong
menjadi dua, dan tubuhnya ditusuki oleh berbagai macam senjata
logam.
***
Diantara dua ribu pemain — meskipun jumlahnya semakin berkurang
— Jepang yang dive ke Underworld, seseorang yang menyadari situasi
saat ini adalah pemimpin ketiga guild «Sleeping Knights», An Si-
Eun/Siune.
Ayahnya adalah warga Korea yang tinggal di Jepang dan ibunya asli
orang Jepang, jadi Siune mampu memahami dua bahasa tersebut.
Terlebih lagi, dia mendengar teriakan kemarahan yang muncul dari
pemain crimson yang baru dive. Jadi ia bisa menebak informasi apa
yang bisa memancing kemarahan orang – orang ini.
Berbagai macam konflik telah terjadi antara negara Jepang dan Korea
sebelum Siune lahir di awal abad 21. Ada berbagai alasan dibalik konflik
tersebut, tetapi tampaknya dampak pengembangan internet semakin
memperlebar jarak antara kedua negara tersebut.
Dengan semakin tipisnya hal benar dan salah, hubungan kedua negara
tersebut sampai memasuki dunia game online yang Siune dan kawan –
kawan sukai. Bahkan di tahun 2026, dimana server international
VRMMO sudah menjadi hal yang mainstream. Sudah menjadi hal yang
biasa dimana sebuah area farming dikuasai pemain dari negara

Page | 255
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

tertentu. Game – game seperti ALO menolak untuk berbagi koneksi


antar negara. Hal inilah yang menimbulkan hubungan antara Jepang
dan Korea semakin menjauh.
Siune yang tumbuh diantara budaya Jepang dan Korea merasa bimbang
terhadap situasi ini. Anggota Sleepiing Knight yang berada di kamar
rawat VR sangat ramah dan menerima dirinya setelah mengetahui
masa lalunya. Jadi ia berpikir.... untuk semuanya, ia telah menghapus
jurang pemisah tersebut.
Tetapi sekarang ini.
Pria yang berada di atap reruntuhan kuil ini telah menghancurkan
kesenangan bermain VRMMO yang seharusnya dinikmati pemain dari
berbagai negara. Ia memanipulasi sebelah pihak, membuat mereka
saling bunuh, dan saling tebar kebencian.
— Aku harus... aku harus melakukan sesuatu. Aku mungkin hanyalah
satu – atunya pemain Jepang yang mampu berbahasa Korea.
— Jika aku tidak melakukan sesuatu, mereka tak akan memahaminya.
Benar kan, Yuuki?
Menyebut pemimpin guild sebelumnya yang telah meninggal tiga bulan
lalu dihatinya, ia memberikan instruksi kepada empat sahabat yang ada
disampingnya.
“Teman – teman, sekali lagi. Mari kita buka pertahanan misuh!!”
Jun, pemegang dua pedang yang masih bertarung didepan angkat
bicara:
“Mengerti! Tecchi, Talken, Nori, kerahkan seluruh kemampuan kalian
sekaligus! 3, 2, 1!”

Page | 256
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Serangan kuat Sword Skill serentak tersebut membuat ledakan hebat


dan menerbangkan puluhan musuh.
Dalam keheningan sesaat ini. Siune berlari menuju seorang pemain
Korea yang tampaknya adalah si pemimpin, ia menangkap tebasan
musuh yang diayunkan kearahnya.
Telapak tangannya tergores dan darah mulai mengalir.
Tetapi rasa sakit virtual semacam ini bukanlah hal yang berat
dibandingkan transplantasi dan kemoterapi penyakit Leukimia yang
Siune alami. Ia hanya menyeringai dan mulai memandang mata musuh,
ia lalu berteriak dalam bahasa Korea.
“— Dengarkan aku, kalian semua telah ditipu!! Server ini dimiliki oleh
perusahaan Jepang, kami bukanlah hacker, kami adalah pemiliknya!!”
Suaranya terdengar nyaring, mengisi keheningan untuk sesaat.
Pemain Korea yang pedangnya digenggam oleh Siune mundur sedikit,
seolah ia terimidasi oleh teriakan tersebut, tetapi ia dengan sinis
membalas:
“— Bohong! Aku melihatnya sendiri, kalian membantai pemain
berarmor crimson seperti kami!!”
“Mereka juga dibohongi seperti kalian, pemain Amerika tertipu dan
diundang untuk dive kemari oleh informasi palsu! Pihak yang
menyerang server ini adalah kalian!! Pikirkan baik – baik… apakah
kemarahan dan kebencian kalian semua datang dari lubuk hati kalian?!”
Kata – kata Siune menyebabkan pemain Korea terdiam, menjadi ragu –
ragu.
Lalu, sebuah suara nyaring namun kebingungan terdengar dari arah
samping.

Page | 257
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Apa kamu mengatakan yang sesungguhnya?!”


Seseorang yang berteriak dalam bahasa Korea tadi kini berlari kedepan,
dia adalah seorang pemain yang mengenakan armor crimson seperti
yang lain. Siune secara tak sadar membentuk posisi bertahan, tetapi
ketika dia sampai di depan Siune, dia menurunkan senjatanya dan
membuka pelindung kepala miliknya.
“Aku «Moonphase», siapa namamu?”
Siune seolah merasa de javu ketika ditanya namanya. Mata pemuda
yang menyebut dirinya Moonphase memiliki cahaya redup.
Siune melepaskan tangan yang menahan pedang, mengelap darah ke
dadanya lalu berbicara.
“… Aku Siune.”
“Siune-san, ya? Aku juga berpikiran hal yang sama jika ada hal yang
aneh disini.”
Perkataan Moonphase meredam kemarahan pemain korea yang ada di
sekitar. Ia menyarungkan pedang miliknya, lalu melangkah ke depan.
“— Apa kamu memiliki bukti jika apa yang kamu katakan itu benar?!”
“…………”
Siune hanya bisa menahan nafas.
Dunia «Underworld» adalah sebuah dunia virtual yang dikembangkan
oleh perusahaan yang dijalankan dan dikembangkan oleh pihak
pemerintahan Jepang, dan para penyerangnya adalah pihak Amerika
yang berusaha mencuri hasil penelitian ini, sebuah AI — Siune tak
pernah meragukan kata – kata Lisbeth yang sebelumnya ia katakan di

Page | 258
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Kubah ALO. Tetapi ketika ia diminta untuk membuktikannya, ia


kesulitan.
Tak ada bukti nyata jika menyangkut dunia virtual. Hanya ada kesaksian
dari beberapa orang, tetapi apapun yang dikatakan pemain jepang,
pemain korea tak akan mempercayainya. Siune kini merasakan rasa
marah yang terkumpul ketika melihat dirinya terdiam seperti ini. Apa
yang harus ia lakukan … Dimana ia harus menjelaskan …
“Siune, penduduk Underworld!”
Nori tiba – tiba berteriak belakangnya.
“Apakah dia pernah bertemu penduduk Underworld, dan setelah ia
melihatnya jika penduduk berbahasa jepang, mereka akan paham jika
ini adalah server jepang!”
“Ah………!”
Ya, itu mungkin benar. Meskipun Siune dan yang lainnya hanya
beberapa kali berbicara dengan penduduk Underworld ketika
beristirahat, setelah menyedari jika penduduk ini bukanlah manusia asli
maupun NPC, Siune langsung terkejut melihat perkataan mereka.
Tetapi — tidak, karena ada penghalang antara mereka dan pemain
Korea, pemain Korea pasti merasakan hal yang sama. Selama mereka
mencoba untuk mengajak berbicara, mereka akan sadar.
Siune akan mentranslate apa yang baru saja Nori katakan kepada
Moonphase.
Seketika itu juga, sebuah cahaya merah datang dari belakangnya.
“Ah… Awaas……”

Page | 259
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Siune mencoba untuk memperingatkannya, tetapi sudah terlambat.


Sebuah pisau telah tertancap di punggung Moonphase dan
melemparkannya sejauh sepuluh meter.
“Guaagh……”
Menggantikan Moonphase yang sedang kesakitan di tanah, kini berdiri
seorang pria bertudung hitam yang sebelumnya ada di atas atap.
Ia mengangkat tangan kanannnya yang masih menggenggam pisau —
yang mirip seperti pisau daging khas Cina, kearah Moonphase dan
berteriak dalam bahasa Korea.
“Medan peperangan ini bukan tempat bagi penghianat!”
Lalu ia mengarahkan pisau tersebut menuju pemain Korea yang ada di
sekeliling.
“Jangan tertipu trik murahan pemain jepang!”
Suara miliknya kuat namun dingin.
Ia lalu mengarahkan pisaunya kearah Siune yang masih mematung.
“Jika ini adalah server Jepang, dan kalian adalah pemiliknya. Lalu
mengapa kalian memiliki equipment yang sangat kuat? Mereka
menggunakan equipment GM! Kalian menciptakannya dengan cara
curang!!”
Benar, benar, tepat! Suara – suara baru mulai bermunculan.
Siune mencoba menghalau tuduhan tersebut.
“… Tidak! Equipment kami berbeda karena kami mengkonvert akun
berlevel atas milik kami untuk dive ke Underworld!’
Seketika Siune berkata seperti itu, si pria bertudung hitam
mengeluarkan tawa.
Page | 260
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Hah, idiot macam apa yang mau mengkonvert akun mereka kedalam
test server?! Pembohong, kalian pembohong!!”
“Itu benar, percayalah!! Kami datang kesini juga tak ingin kehilangan
akun kami…”
Whoosh. Suara tebasan angin terdengar.
Sebuah pisau melayang menuju pundak kanannya, Siune tak
mengkhawatirkan rasa sakit yang muncul. Melainkan rasa putus asa
yang sangat dalam. Ia tak bisa membalas perkataan si pria yang telah
melemparkan senjatanya.
Sekelompok kecil pemain Cina mengacaukan gencatan senjata sesaat
dan mulai menyerang dari sisi kanan. Si pemimpin Korea yang melihat
ini semua kini menendang Siune hingga terjatuh.
Terbaring disana, Siune mendengra suara langkah kaki keempat
sahabatnya yang mulai mendekatinya, tetapi ia tak bisa berdiri lagi.
***
— Mengapa?
Integrity Knight Renri Synthesis Twenty-Seven merasakan kebencian
yang begitu dalam dari seluruh medan peperangan, ia hanya bisa
mengulang pertanyaan tersebut di kepalanya.
— Mengapa orang – orang ini saling membenci meskipun mereka sama
– sama dari Dunia Nyata?
Tidak, mungkin ia tak punya hak untuk berkata seperti itu. Bahkan
orang – orang Underworld juga terbagi menjadi Kerajaan Manusia dan
Tanah Kegelapan, dan telah berperang selama ratusan tahun. Tepat
beberapa hari yang lalu, darah yang tercipta di Gerbang Besar Timur
mungkin sama banyaknya dengan darah yang diciptakan pada

Page | 261
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

peperangan hari ini. Bahkan Divine Instruments yang menggantung di


pinggang Renri, «Twin Edged Wings» telah mengambil banyak nyawa
Goblin.
Tetapi, seharusnya ada alasan.
Ia selalu percaya jika Dunia Nyata yang ada diluar Underworld adalah
sebuah dunia tanpa konflik dan kebencian dimana perang tak pernah
terjadi.
Tetapi itu adalah imajinasi miliknya sendiri. Meskipun orang – orang
Dunia Nyata, Asuna dan sahabatnya berbicara dengan bahasa yang
sama dengan penduduk Underworld. Suara teriakan yang muncul
dihadapannya kini tak bisa dipahami oleh Renri. Jika kita terhalang
hanya karena bahasa, apakah mungkin kita bisa berdamai.
Apakah mungkin jika peperangan adalah sifat alami manusia?
Baik itu di dunia ini maupun Dunia Nyata, bahkan mungkin dunia diluar
Dunia Nyata, apakah hanya ada lingkaran kebencian antara manusia?
— Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?!
Renri menggertakkan tinjunya, ia menahan seluruh kekuatannya.
Integrity Knight Sheyta telah tinggal di belakang untuk melawan musuh
bersama Guild Petarung Tangan Kosong dari Tahan Kegelapan. Ia pasti
telah menerima persahabatan dengan orang – orang Tanah Kegelapan.
Bahkan diujung jalan penuh darah, masih ada sebuah harapan.
Maka dari itu, aku harus bertarung. Aku tak boleh dilindungi terus dan
berdiri saja seperti orang bodoh.
Renri mengambil langkah menuju garis depan, bersiap untuk menolong
bala bantuan Dunia Nyata yang masih terus berjuang.

Page | 262
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tepat saat itu, sebuah suaradatang dari bagiian belakang.


“Knight Yang Terhormat, aku juga akan pergi.”
Ia menoleh dan melihat siswi berambut merah Tiese, yang terus berada
di pasukan persediaan. Ia memegang sebuah pedang kecil. Ekspresi
wajahnya telah membuat ketetapan.
“… Tak boleh, kamu harus melindungi orang itu...”
“Tugas itu telah kuserahkan pada Ronye… Karena Eugeo-senpai yang
aku sayangi telah …”
Bola mata kecolkatan Tiese berkaca- kaca.
“Dia kehilangan nyawanya karena melindungi seseorang yang berharga.
Aku harus melanjutkan misinya.”
“……… Aku mengerti.”
Renri menggigit bibirnya.
Bahkan ia sendiri yang seorang Integrity Knight sedikit tak yakin jika ia
kan melewati peperangan ini hidup - hidup. Ia tak yakin jika Tiese yang
bahkan bukanlah seorang Penjaga bisa selamat tanpa tergores.
Saat itu juga, sebuah suara baru muncul.
“Aku juga akan pergi, Tuan Knight.”
Seorang Penjaga wanita melangkah dibelakang Tiese. Ia tampaknya
telah bertarung terus, pakaiannya robek – robek, armornya retak, dan
wajahnya masih memiliki sedikit semangat bertaruung.
“Aku masih belum memenuhi janjiku pada Kirito. Sekarang ini, aku tak
bisa meninggalkan penduduk yang coba ia lindungi.”
“Sortiliena-senpai…”

Page | 263
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tiese memanggil namanya dengan agak gemetar. Si pemimpin penjaga


tersenyum kecil dan mengangguk.
Bertarung bukanlah untuk kehormatan, juga ketenaran, melainkan
untuk melindungi.
Renri merasa jika ketetapan kedua wanita ini mempengaruhi hatinya.
Ia dengan lembut mengambil Divine Instruments yang ada di
pinggangnya dan mengangguk kuat.
“… Aku mengerti. Maka, aku akan melindungi kalian … jangan jauh –
jauh dariku.”
“Siap, tuan!”
“Kami mengandalkanmu, Knight Terhormat!”
Tiese dan Sortiliena menjawab dan menarik pedang mereka.
Renri mencengkram Divine Instruments di kedua tangannya, ia berkata
dalam hati.
— Eldrie-san. Sheyta-san. Dan Komandan Knight Bercouli.
— Seperti kalian semua. Kini aku telah menemukan tujuan hidupku.
Lalu, Integrity Knight Renri dan kedua swordswomen pergi menuju
medan peperangan yang masih terselimuti rasa kebencian dan putus
asa.

Page | 264
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Bagian 4

Koujiro Rinko berlari kembali menuju ruang sub kontrol dan duduk di
tempat yang sebelumnya biasa diduduki Higa Takeru.
Beberapa jendela muncul di monitor besar didepannya, tetapi yang
pertama ia lihat adalah sebuah jendela kecil yang berada di bagian
paling bawah. Apa yang ada disana adalah tiga buah grafik yang
menunjukkan status Fluctlight milik Kirigaya Kazuto.
Di bagian tengah cahaya yang memantulkan berbagai macam warna,
ada sebuah titik hitam yang merepresentasikan sebuah «kerusakan
tubuh utama».
Saat ini, Higa Takeru telah mengontrol empat unit STL dan bersiap
untuk memperbaiki kerusakan ini menggunakan ingatan tiga gadis yang
memiliki hubungan dengan Kazuto. Untuk melakukan hal tersebut, Higa
sedang berada di bagian bawah yang masih dikuasai musuh. Dia disana
seorang diri — tunggu, ada satu orang lagi.
Pada saat ini, para penyerang masih berfokus pada «Ichiemom» yang
bergerak pada anak tangga. Tetapi, tubuh baja miliknya tak mungkin
bisa bertahan melawan rentetean peluru. Ketika Ichiemom hancur,
musuh pasti akan berpikir begini: Apa yang orang Jeapang pikirkan sih?
— Lebih cepat, Higa-kun!
Memikirkan hal itu, pintu geser kini terbuka dan seorang pria
berpakaian Hawaai masuk.
“Bagaimana… Bagaimana kondisi Kirito-kun?!”
“Higa-kun sedang mengoperasikannya. Apakah umpannya berhasil?”

Page | 265
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Ia menjawab juga sambil bertanya, nafas Kikuoka Seijirou ngos –


ngosan ketika ia duduk.
“Kami melempar semua bom asap dari belakang Ichiemom. Seharusnya
sih bisa memberi kita banyak waktu, tetapi jika kita tak segera menutup
kembali dinding pemisah akan cukup gawat. Kita tak punya banyak
waktu.”
“Higa-kun berkata jika ia butuh waktu lima menit untuk berhasil …”
Rinko menutup mulutnya, lalu menatap monitor lagi.
Fluctlight milik Kirigaya Kazuto masih tak berubah. Ia mengepalkan
tinjunya dan menatap monitor utama.
Ia melihat sebuah peta dari dunia fantasu — tidak, ini memang sebuah
peta dari dunnia fantasy, yang bernama Underworld.
Dibandingkan dengan peta Kerajaan Manusia yang ia lihat beberapa
hari lalu ketika sampai di Ocean Turtle, peta yang sekarang ia lihat
sungguh sangat luas. Dibagian selatan Kerajaan Manusia yang dilingkari
pegunungan, sepertinya ada sebuah reruntuhan. Sebuah titik kecil yang
menunjukkan posisi Yuuki Asuna, titik – titik biru melambangkan
Pasukan Kerajaan Manusia, dan titik – titik putih yang melambangkan
bantuan Pemain Jeapng kini telah berkumpul di satu posisi.
Gelombang crimson telah mengepung mereka semua sepertinya adalah
pemain Amerika yang dimasukkan oleh para penyerang — atau seperti
itulah dugaannya. Jumlah mereka 20, tidak, 30 lebih banyak dari
pemain Jepang.
Apa ini tak masalah? Rinko mencari dua titik lain selain Yuuki Asuna dan
akhirnya menemukan titik biru air yang ada jauh di selatan. Itu pastilah
Asada Shino.

Page | 266
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Lalu dimana perginya Kirigaya Suguha? Rinko menyisir peta dan


menemukan titik kuning kehijauan ada jauh di utara, jauh dari medan
pertempuran. Ada juga titik merah yang melambangkan musuh disana,
tetapi Higa berkata jika mereka berdua seharusnya dive ke posisi Yuuki
Asuna berada. Rinko mengangkat alisnya karena frustasi, bagaimana
bisa —
Seketika, ia menyadari sebuah titik putih lain yang ada dibalik titik milik
Suguha, seolah menutupinya.
“………?”
Seharusnya tak ada orang RATH yang sedang dive menggunakan STL.
Apa – apaan ini?
Ia secara tak sadar menggerakkan mouse dan perlahan mengklik titik
tersebut, muncullah jendela baru. Rinko membaca kata – kata yang
berbahasa Inggris tersebut.
“Um… Restriction, Confrontational Index… Threshold Detection…
Report? Apa ini?…”
Tepat setelah ia berkata seperti itu, “Aku tak bisa memahaminya”.
“App… Appaaaaa?!”
Kikuoka berteriak kencang, membuat Risko terbangun dari tempat
duduk.
“Ada apa?
Tetapi Kikuoka tiak langsung merespon, malah mengambil mouse dari
Rinko dan memperbesar jendela yang baru saja muncul. Ia menatap
monitor dan wajahnya pucat pasi.

Page | 267
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Unf… Ya, tak salah lagi, ada Fluctlight lain yang telah menerobos
pembatas jiwanya! Tetapi, mengapa sekarang?!”
Mata Rinko terbuka lebar, lalu ia menatap Kikouka yang sedang
menggaruk – garuk kepalanya.
“Huh… maksudmu «A.L.I.C.E.» kedua?”
“Ya, tepat… Ah, tidak, tunggu… Ini…”
Kikuoka dengan cepat menscrool jendela kebawah dan mulai berguman.
“… Sulit dikatakanm tetapi ini tidak sama seperti «Alice». AI ini
menerobos pembatas tidak melalui sirkuit logical, tetapi menerobos
sirkuit emosional miliknya … tetapi, ini sebuah penemuan
mengagumkan. Jika saja aku bisa kesana … Oh, sial, mereka mulai
bergerak menuju selatan dimana pasukan Amerika berada!”
Rinko mencuri kembali mouse dari Kikuoka dan menatap log Artificial
Fluctlight tersebut ketika menerobos pembatas jiwa miliknya.
“Hmm… Yeah, sebuah titik – titik yang dihubungkan seperti rantai telah
hancur di zona emosi … Huh—? Hei, Kikuoka-san?”
“Apa… Apa ini?”
Memutar tubuhnya, Kikuoka memiringkan lehernya ketika menatap
monitor.
“Perintah apa ini yang tertulis disana? Aku tak memahaminya… seolah
perintah ini sengaja ditanamkan untuk mengekang sirkuit.”
Rinko menatap perintah kode yang cukup kecil tersebut.
“Penanaman rasa sakit… itu lho yang ada di pojok kanan? Tetapi,
meskipun sebuah Artificial Fluctlight berusaha sekuat tenaga untuk
menerobos pembatas tersebut, mereka akan dihentikan oleh rasa sakit

Page | 268
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

akibat kode ini. Kalian juga menanamkan perintah semacam ini pada
penduduk Underworld?”
“Tidak… tidak, kami tak melakukannya. Tak mungkin kami
melakukannya, tindakan semacam itu akan menghalangi tujuan murni
kami … ini hanyalah penghalang terbesar kami.”
“Hmm… benar juga. Pemrogaman sampai mendetail ini juga bukan
tugas Higa … Ah, ada sebuah komentar disana … «Code 871»? Apa itu
Code 871?”
“871? Aku tak pernah mendengar angka itu sebelumnya … Tidak,
tunggu… Tunggu, tunggu, aku kira.... beberapa menit lalu …”
Kikuoka mulai berlari, suara yang ditimbulkan sandal kayunya terdengar
keras. Ia menuju kursi terdekat, mengambil jas putih, dan mebukanya
lalu menatap ke sebuah saluran.
“Hei, ada apa, apa yang terjadi?”
Atas pertanyaan Rinko, Kikuoka membuka lebar matanya dan
menyerahkan mantel putih kepada Rinko.
Disitu, ada sebuah tanda yang dibuat menggunakan marker permanen,
angka [871].
“Mantel putih ini... milik seorang teknisi bernama Yanai, ia baru saja
menuruni saluran ini bersama Higa …”
Berkata seperti itu, Rinko menahan nafasnya.
Yanai. YA NA I.
“… 8 7 1?” [13]
Rinko dan Kikuoka berdiri membatu seperti kerasukan.
***
Page | 269
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Pemimpin Guild Petarung Tangan Kosong masih melihat pasukan


crimson yang akan menghampirinya.
Setelah membentuk formasi mengepung dalam jarak duapuluh mel,
pasukan ini berbicara dengan bahasa asing dan menganggap jika
pasukan Ishkan telah kehilangan semangat tempur.
Mereka lalu berteriak dan melompat secara bersamaan.
Dengan tangan kirinya yang masih terluka, Iskahn menggenggam
tangan sang knight wanita yang ada di sampingnya. Ia membalas
genggaman tersebut, hingga membuat mati rasa-nya agak menghilang.
Ia menundukkan kepala, dan tampaknya akan menutup mata untuk
menerima kekalahan ini, tetapi —
“……… Apa ini…?”
Suara Sheyta membuatnya kembali menoleh.
Ia melihat sekelompok pasukan datang dari sisi lain lembah ini, dari
bagian utara medan peperangan.
Penampilan mereka besar, memiliki hidung panjang, dan telinga yang
menjuntai.
Orcs.
“… Mengapa?”
Iskahn kebingungan. Setelah diberi perintah oleh Kaisar Vektor,
pasukan Orcs seharusnya menunggu di «Gerbang Besar Timur» di utara
sana. Karena sang Kaisar telah lenyap, perintah tersebut seharusnya tak
bisa dilenyapkan. Namun faktanya, sisa – sisa Dark Knight juga ikut
bersama mereka.

Page | 270
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Masih kebingungan, Iskahn menyadari dalam pasukan Orcs tersebut


ada sosok manusia memimpin di bagian paling depan.
Dia bukan seorang Orcs. Dia memiliki rambut kuning kehijauan, serta
memakai pakaian hijau keputihan. Dia memang manusai tak salah lagi,
dan pastinya seorang wanita dari Kerajaan Manusia.
Tetapi mengapa swordswoman kecil ini memimpin seluruh Pasukan
Orcs?
Tampaknya menyadari pasukan yang melaju ke arah sini, pasukan
crimson yang mengepung pasukan Petarung Tangan Kosong kini
berhenti.
Sebuah kitalan menyilaukan muncul. Si gadis itu telah menarik katana
miliknya.
Seketika, tangan kanan Sheyta yang masih menggenggam tangan kiri
Iskahn bergetar, seolah merasakan sesuatu.
Ketika sang gadis berlari ke tengah jembatan batu sambil mengangkat
katana miliknya tinggi – tinggi ke udara. Pada saat itu, jarak antara
dirinya dengan pasukan crimson masuh sejauh duaribu mel.
Tetapi —
Pedang dan tangan sang gadis seolah menjadi asap. Ahkan mata Ishkan
tak bisa melihat tebasan miliknya. Kilatan cahaya perak terjadi sekejap
mata, lalu terjadilah pemandangan yang menakjubkan.
Kilatan cahaya menjalar melalui tahah gelap ini — tetapi tidak hanya itu,
puluhan pasukan crimson yang berdiri diatas cahaya tersebut terpotong
dan berjatuhan ke tanah sambil berteriak kesakitan.
Katana yang telah diayunkan kebawah kini diayunkan keatas dengan
kecepatan mengerikam. Kilatan cahaya kedua menembus pasukan

Page | 271
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

crimson dan mereka yang mengenakan armor berat terpotong menjadi


dua.
“…… Sungguh kuat.”
Sheyta berbisik pelan melihat pemandangan ini.
***
Tanpa menunnggu – nunggu, Sinon mengangkat senjata kesayangannya,
Hecate II, yang telah ia ciptakan daro Bow of Solus.
Ia kini hanya berjarak 20 meter dari Subtilizer. Sungguh terlalu dekat
untuk menembak menggunakan sebuah sniper. Bahkan melihat
pergerakan musuh dengan teleskop saja sungguh sangat sulit.
Karena itu, Sinon memutuskan untuk menentukan hasil pertarungan ini
sebelum Subtilizer membuat sebuah gerakan; ia menariik pelatuk
seketika ia melihat bayangan hitam di lensanya.
Sebuah tembakan cahaya. Dengan bunyi ledakan hebat.
Daya dorong dirasakan tubuh Sinon dan ia hampir tak bisa mengontrol
tubuhnya untuk berputar. Setiap tembakan membuat tubuhnya
bergerak, jadi ia tak bisa menembak beruntun tetapi selama ia bisa
mengenai sasarannya maka semua akan berakhir.
Dengan kesulitan ini, Sinon mengatur tubuhnya dan menatap Subtilizer.
Lalu matanya terbuka lebar.
Si pria yang sedang berdiri di makhluk hitam bersayap kini mengangkat
tangannya dan memposisikan jarinya seperti sebuah cakar.
Di telapak tangannya ada pusaran kegelapan dan cahaya yang masih
berputar, dan yang ada di bagian tengah pusaran tersebut adalah
partikel cahaya. Itu pastinya adalah peluru yang Sinon tembakkan.

Page | 272
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Dengan kata lain, ia juga bisa menghisap peluru seperti ia menghisap


kesadaran Sinon?
Sebuah peluru yang mampu menembus baja setebal 2cm dan
ditembakkan dari sebuah sniper berkaliber .050 …
Sedikit rasa takut muncul didalam hati Sinon. Lalu, kegelapan di tangan
kiri Subtilizer semakin menjadi pekat.
“Jangan kalah…”
Sinon berteriak kencang:
“Jangan kalah, Hecate!!”
Bang.
Dengan suara itu, cahaya ditembakkan menuju kegelapan sekali lagi.
Sebuah lubang tercipta di telapak tangan Subtilizer; daging dan darah
muncul disana.
— Aku bisa melakukannya!!
Sinon mengambil nafas dalam – dalam dan menarik pelatuk Hecate II.
Peluru yang telah habis melayang di udara lalu terjatuh.
Subtilizer menatap tangannya yang terluka sambil masih terdiam.
Meskipun cairan hitam kini telah menutup lubang tersebut, luka
separah itu sepertinya tak bisa sembuh dengan cepat.
Ia mengangkat wajahnya yang seolah ingin tertawa, lalu menatap Sinon.
Tangan kanannya kini mulai mengambil busur di pinggangnya.
“…Hmph.”
Sinon mengeluarkan sedikit udara melalui hidungnya. Bagaimana
mungkin senjata seperti tiu bisa mengalahkan sebuah sniper …

Page | 273
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Flex.
Busur tersebut kini mulai berubah bentuk.
Bagian kanan dan kiri ujung busur tersebut mulai menebal dan
memanjang dua kali lipat. Yang tadinya sebuah bagian berkayu kini
mulai menjadi sebuah logam hitam.
Setelah beberapa detik, tangan kanan Subtilizer kini telah
menggenggam sebuah sniper sebesar Hecate. Sinon mengenali senjata
ini.
The Barrett XM500.
Seperti Hecate II, senjata miliknya menembakkan peluru kaliber .50,
tetapi senjata miliknya lebih modern dibanding Hecate miliknya.
Sebuah senyum muncul di pinggir mulut Subtilizer.
“… Kemarilah.”
Sinon berguman dan menekan kembali pelatuk Hecate II.
***
“Ya ampun… K-Kau tak apa?”
Yanai tampaknya peduli pada Higa sehingga ia sedikit melupakan rasa
sakitnya lalu berteriak:
“He… Hei, kau ini yang menembakku, mengapa kau menanyakan hal
seperti itu padaku hah …?!”
“Tidak, tidak, aku sebenarnya tak bermaksud menembakmu. Aku tak
ingin ada korban jiwa. Butuh perjuangan berat agar aku bisa hidup di
vila di tepi pantai, tetapi jika aku tinggal disana sambil menyesal
seumur hidup, aku tak ingin itu terjadi?”

Page | 274
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Ketika Higa sadar jika Yanai benar – benar serius, tangan miliknya
seolah kehilangan tenaga. Ia tahu jika dirinya telah terluka di bagian
pundak.
Tampaknya peluru yang telah ia tembakkan telah menancap di dinding
dan menembus bagian tulang bahu. Higa menahan rasa sakit tersebut
dan mati rasa mulai menyebar di seluruh tubuhnya. Bagian perut dari
pakaiannya telah berlumuran darah. Ini bukan hanya luka biasa.
Takut akan situasi semacam ini, rasa sakit tersebut semakin cepat
menyebar ke perut Higa. Membuatnya kesulitan bernafas. Beberapa
meter di atas kepalanya, Yanai masih membuat wajah campur aduk.
“Sejujurnya, aku hanya ingin memperlambat kerjamu, Higa-san. Setelah
aku menghancurkan colokan penghubung aku akan berlari menuju
ruang kontrol utama. Setelah itu, aku pasti bisa kabur menggunakan
kapal selam. Tak ada seorangpun yang tewas dari pihak RATH jika aku
berhasil mencuri Alice.
“Tak seorangpun… yang tewas…?”
Higa memaki Yanai, melupakan rasa sakit pada dirinya.
“… Jika aku tak membuat kesempatan untuk menyembuhkan Kirigaya-
kun, kesadarannya akan hilang selamanya! Seseorang yang
membunuhnya adalah kau, Yanai-san! Dan kau bilang tidak akan
membunuh siapapun, hah!”
“Ahh. Ahh… Beenarr…”
Wajah Yanai menjadi pucat pasi. Dibawah lapu emergency, wajahnya
semakin putih.
“Hmm… Siapa yang peduli jika ia mati.”
“Appaa……”

Page | 275
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Karena, dialah orang yang membunuhnya. Admii-chan kesayanganku.”


“Ad… mii…?”
Yanai menatap Higa yang kebingungan akan nama tersebut, Yanai lalu
berteriak:
“Yang Mulia, Pemimpin Tertinggi Administrator dari Gereja Axiom! Aku
berjanji padanya jika aku akan membantunya mengatur seluruh
Underworld. Dan aku setuju dengannya jika aku akan menyimpan Light
Cube miliknya jika server diformat.”
Mata Higa kini terbuka lebar.
Gereja Axiom adalah organisasi yang menguasai Kerajaan Manusia di
Underworld. organisasi ini memerintah seluruh penduduknya denga
hukum – hukum dan kekuatan yang sangat memaksa.
Alasan mengapa Higa tidak bisa memperoleh Fluctlight «Alice» yang
telah menerobos pembatas Jiwa ketika ia pertama kali muncul dalam
Underworld yang telah berakselarasi karena Gereja Axiom telah
berhasil mengambilnya dan menerapkan modifikasi ingatan di Fluctlight
miliknya.
Ya, kecepatan mereka benar – benar gila dan cara – cara gereja Axiom
sangat efektif.
Meskipun mereka tak mengetahui jika mereka sendiri adalah sebuah
Artificial Fluctlight.
Namun karena alasan tersebutlah. Gereja Axiom — ataupun seorang
Artificial Fluctlight yang bernama «Administrator» telah berhasil
menguasai dan memahami struktur dunia tersebut.
“… Apakah kau yang mengotori Underworld?…”

Page | 276
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Higa bertanya pelan, dan Yanai hanya cemberut.


“Tidak, tidak, anak itu yang pertama kali menghubungiku. Aku masih
bekerja lembur saat itu, dan ketika aku mendengar suara seorang gadis
kecil dari speaker, itu membuatku ketakutan setengah mati … dia telah
menemukan seluruh daftar perintah Underworld seorang diri dan
membuat saluran komunikasi ke dunia luar. Jika kami yang bekerja
sebagai teknisi berpendapat, kaulah tersangka disini karena lupa
menghapus seluruh perintah tersebut, Higa-san.”
Neheheheh. Yanai tertawa beberapa kali, lalu melanjutkan ceritanya:
“Aku terus berpikir, jika seperti ini terus seluruh Underworld akan
diformat total. Karena suatu sat pasti akan dihapus, makanya aku diam
– diam menggunakan STL dan pergi untuk menemui Admii-chan.
Kemudian... Ya Tuhan, aku tak pernah melihat sosok gadis secantik dia.
Gadis yang di kurung Sugou-san dalam ALO memang cantik, tetapi
kepribadian Admii-chan, suaranya, dan sikapnya benar – benar
membuatku terpesona… — Gadis itu membuat kesepakatan denganku.
Jika aku membantunya maka dia akan menjadi pelayanku. Di masa
depan nanti ia akan menguasai seluruh dunia bersamaku, dan
menjadikanku seorang raja …”
— Tidak.
Orang yang mencemari dunia itu adalah orang ini.
Higa merasakan seluruh rambut di tubuhnya berdiri ketakutan. Yanai
mungkin memang seorang pengkhianat, tetapi juga seorang idiot.
Orang macam apa Administrator, sehingga mampu mengontrolnya
sesuka hati?
Tiba – tiba, wajah Yanai kembali kosong.

Page | 277
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Tetapu… gadis itu kini telah mati. Dibunuh… bocah itu bukan hanya
menghalangi eksperimen Sugou-san, ia juga membunuh Admii-chan.
Jika aku tak membalaskan dendam Admii-chan, aku akan sangat
kasihan padanya …”
Yanai mengarahkan pistolnya kearah Higa. Senjata tangan otomatis
akan leluasa jika setelah menembakkan peluru pertama, maka
tembakan kedua akan tak perlu memerlukan tekanan yang lebih keras.
Jika jari telunjuknya sedikit saja menyentuk pelatuk, peluru lain
mungkin akan benar – benar melayang.
“… YA, benar … YA, aku memang harus membunuh satu orang, sebagai
tumbal untuk gadis itu …”
Yanai menyipitkan matanya sambil gemetaran.
… Sialan. Ia banar – banar seius kali ini.
Higa hanya bisa pasrah dan menutup matanya.
***
— Aku tak akan sempat.
Merasa jika Asuna, Klein, dan Lisbeth masih sangat jauh dari posisinya
sekarang, Leafa menggigit bibirnya.
Tetapi didepan matanya, hampir sekitar 3000 pasukan crimson telah
menghalangi jalan di depannya.
Ia telah meminta Rirupirin, sang ketua Orc untuk membawa bala
bantuan menuju daerah selatan untuk menolong Asuna dan Kirito,
tetapi mereka masih belum menemukan Pasukan Kerajaan Manusia.
Menurut penjelasan Rirupirin, beberapa ratus orang yang dikepung
pasukan yang dive dari Dunia Nyata adalah para Petarung Tangan

Page | 278
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Kosong yang termasuk pasukan Tanah Kegelapan seperti Orcs. Leafa


terkejut mendengar penjelasan tersebut, tetappi langsung memutuskan
untuk membantu mereka.
“Aku akan maju ke pasukan musuh. Rirupirin, kamu dan anggotamu
bergabunglah dengan Petarung Tangan Kosong, dan seranglah jika
musuh menyerangmu.
Atas saran ini, Rirupirin memprotes keras: “Aku juga ingin bertarung!”
tetapi Leafa menggelengkan kepalanya, sambil menggenggam tangan
gempal si Orcs lalu berkata:
“Tidak, aku tak ingin ada satupun dari kalian yang tewas. Jangan
khawatirkan aku... pulluhan ribu musuh seperti ini bukan hal sulit untuk
dilawan kok.”
Setelah berkata seperti itu, Leafa maju sendirian menuju pasukan
crimson.
Ia mengetahui jika Super Account Terraria memiliki HP yang sangat
banyak dan kemampuan regenerasi yang tak terbatas. Terlebih lagi,
orang – orang dari Underworld memiliki kehidupannya sendiri di dunia
ini. Meskipun akan terlambat untuk membantu Kirito, Leafa tak bisa
membiarkan para Orcs tewas sia – sia disini.
Setelah membunuh puluhan musuh menggunakan serangan jarak super
jauh, Leafa melaju menuju pasukan musuh tanpa keraguan.
Untuk beberapa alasan, ia bisa menggunakan Sword Skills dengan jarak
jauh beberapa kali lipat dibandingkan di ALO tanpa adanya jeda. Setiap
kali cahaya bersinar di equipment Akun Terraria «Verduras Anima»,
musuh terpotong – potong dengan pola tetap.

Page | 279
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tetapi ketika cooldown antara Sword Skill satu ke Sword Skill lainnya,
banyak pedang melayang dan menebas armor dan bagian tubuhnya. Ia
tak bisa menghindari itu semua, dan jumlah luka di tubuhnya semakin
bertambah, membuat rasa sakit di kepalanya dan membuat matanya
berkunang - kunang — Tetapi.
“HA — AAH!!“
Ia berteriak dan menjejakkan kaki kanannya ke tanah. Cahaya kehijauan
muncul dibawahnya dan seketika seluruh luka ditubuhnya telah
sembuh.
Leafa bisa menahan rasa sakit ini dan mulai berkonsentrasi
mengayunkan pedang miliknya.
Bahkan jika setiap bagian tubuhnya ditusuk, setidaknya ia akan
menyingkirkan seluruh musuh dari dunia nyata.
Meskipun lokasi dive dirinya telah melenceng jauh dari lokasi asli, ia
ingin menyelamatkan penduduk Underworld sebanyak mungkin.
Mereka adalah orang – orang yang ingin dilindungi Kirito.
“Gadis ini benar – benar sinting!!“
Leafa menggunakan tangan kirinya untuk menghentikan sebuah
pedang yang hendak diayunkan padanya.
“Haiyah!!“
Satu lagi musuh yang berhasil ia lenyapkan.
Leafa menggertakkan giginya pada pedang yang menancap ke
tangannya, lalu membuang pedang tersebut sambil memuntahkan
banyak darah dari mulut.
***

Page | 280
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Kedua buah peluru mereka tampaknya saling berbenturan.


Peluru yang ditembakkan dari dua buah sniper anti-material
berbenturan satu sama lain, lalu menghilang di udara.
Sinon tidak kehilangan keseimbangan kali ini, ia berdiri dengan dua kaki
sambil bertumpu pada udara ketika menahan daya dorong yang
muncul. Dihadapan matanya, Subtilizer juga masih berdiri tegap diatas
makhluk bersayap miliknya.
Ini pertama kalinya sinon mengalami pertarungan udara di tempat
terbuka antar sesama sniper. Sebuah game seperti GGO tak akan
mensupport pemain untuk terbang, terlebih lagi Hecate sebenarnya tak
bisa digunakan sambil terbang kesana kemari. Daya dorong yang timbul
dari setiap tembakan benar – banar diluar nalarnya.
Pertarungan ini —
Siapapun yang mampu bertahan san mengenai sasaran adalah sang
pemenang. Sinon berpikir seperti ini sambil menarik pelatuk.
Subtilizer mungkin juga memiliki pikiran yang sama. Ketika Sinon
terbang ke kanan untuk mendekatinya, musuh terbang ke kiri untuk
melawan.
Pada saat yang hampir bersamaan, keduanya mulai melaju dengan
kecepatan penuh.
Dalam kondisi ia tak kehilangan keseimbangan, Sinon menukik tajam ke
suatu sudut. Sambil memfokuskan bidikannya dan juga berusaha
menghindari bidikan musuh.
Tetapi Subtilize telah mengangkat Barrett miliknya tiba – tiba dengan
kecepatan mengagumkan, ia tampaknay telah memprediksi gerakan
Sinon.

Page | 281
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

— Datang!!
Sinon menggertakkan giginya dan membuka matanya lebar –lebar.
Percikan api meletus dari moncong senapan Barrett.
Sinon terbang secepat mungkin sambil menikung ke kiri.
Peluru musuh menabrak dadanya, hampir menembus ke kulitnya.
Armor biru miliknya kini hancur.
— Hindarilah!
Ini adalah kesempatan terakhirnya. Ia harus menembak sebelum
Subtilizer memiliki kesempatan lain.
Akan tetapi, ketika Sinon mengangkat Hecate miliknya.
Ia melihat peluru lain melayang kearahnya.
Tembakan beruntun — mengapa bisa?!
Ah… sial.
Berbeda dari Hecate yang perlu dikokang setiap kali ingin menembak,
Barrett milik musuh adalah sniper semi-automatic.
Ketika pikiran ini melintas ke otak Sinon, kaki kiri Sinon telah terpotong
di atas lutut.
***
Masih mampu berdiri dalam situasi seperti ini, adalah Asuna yang
menggunakan Super Account, Integrity Knight Renri, seorang penduduk
asli Underworld dan naga kesayangannya, juga Siswi Swordswoman
Tiese dan Ketua Penjaga Sortiliena. Mereka masih mengayunkan
senjatanya deengan gagah berani.

Page | 282
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Meskipun matanya kelelahan, Asuna melihat Knight Renri bertarung


dengan kokoh.
Sekitar sepuluh menit lalu, si knight telah muncul di garis depan dan
langsung melemparkan pisau terbang miliknya. Pisau tersebut berputar

Page | 283
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Page | 284
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

diudara sambil memotong musuh yang melaju kemari. Kekuatan hebat


ini mampu memukul mundur musuh selama beberapa menit. Nafas api
yang dimuntahkan sang naga juga membuat musuh ketakutan,
membuat status Integrity Knight sebagai penunggang naga nomor satu
di Underworld.
Tetapi itu tak berlangsung lama hingga musuh menyadarinya. Ketika
Knight Renri melemparkan senjatanya, tubuhnya sendiri benar – benar
tak terlindungi.
Ketika ia melempar pisaunya untuk menyapu pasukan garis depan,
banyak tombak yang dilemparkan kearahnya dari samping. Pasukan
musuh akhirnya menggunakan taktik bertempur seperti yang
digunakan Asuna saat melawan pemain Amerika.
Tombak - tombal tersebut bagaikan hujan di langit merah ini.
Naga milik Renri melebarkan sayapnya dan tubuhnya untuk melindungi
sang tuan dari gelombang serangan musuh.
Tetapi ia langsung rubuh, sisik – sisiknya terkelupas dan mulai
menumpahkan darah.
Selanjutnya, gelombang hujan tombak mulai diluncurkan.
Knight Renri melihat keatas pada tombak – tombak yang semakin
mendekat, ia memeluk Tiese dan melindungi tubuhnya.
Setelahnya, dua buah tombak menancap ke punggung Renri,
membuatnya terjatuh diatas tubuh Tiese. Kehilangan kontrol, pisau
lempar yang berputar diudara kini berhenti dan menancap di tanah.
Pasa saat ini, di bagian lain medan peperangan, hasil pertempuran ini
sudah bisa dipastikan.

Page | 285
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Mencoba melampiaskan kemarahan mereka, pasukan crimson masih


menyeret – nyeret pemain Jepang yang telah jatuh kerena kelelahan.
Lalu menancapkan senjata – senjata mereka ke tubuhnya. Daging dan
darah menari – nari diudara, sambil ditemani teriakan – teriakan
kesakitan, lalu menghilang bagaikan asap.
Banyak armor dan perisai milik orang – orang telah retak dan hancur,
mereka diseret ke tanah, benar – benar tanpa perlindungan. Air mata
bercucuran dari wajah mereka karena tak bisa melihat darah yang terus
mengalir dari luka yang muncul.
Duaribu pemain yang telah mengkonvert akun mereka dan
perlindungan pada Pasukan Kerajaan Manusia kini telah terbuka.
Untuk melindungi Pasukan Persediaan dan Regu Ascetic, hampir
sebanyak 400 Penjaga Kerajaan Manusia telah membuntuk formasi
melingkar dan kini sedang mengangkat pedang mereka. Wajah – wajah
Penjaga mencerminkan keputusasaan akan datangnya serangan akhir
yang dilancarkan pasukan crimson.
“……… Berhenti………”
Asuna mendengar sebuah suara lemah dari bibirnya.
Itu bukanlah suara yang mencerminkan rasa sakit pada tubuhnya,
melainkan suara putus asa dan duka yang telah mengelilingi kondisi
sekitar.
“Aku mohon.... berhenti.....”
Ketika ia berbicara, rapier yang ada di tangan kanannya telah terjatuh.
Air mata menetes ke pipinya, turun hingga ku ujung rapier.
Tetapi pasukan crimson yang ada dihadapannya tak peduli, mereka
mengangkat dua ratus senjata ke udara.

Page | 286
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

— Seketika itu.
Sebuah teriakan bagaikan petir menghentikan pedang – pedang yang
akan dihujamkan kearah Asuna dari berbagai arah.
“Berheennnttiiii!!”
Seseorang yang mengucapkan kata – kata tersebut adalah si pria
bertudung hitam yang daritadi mengamati jalannya peperangan dari
atap sana. Ia adalah hantu PoH, pemimpin dari guild merah — Laughing
Coffin.
Para pemain dari negara asing tampaknya menyadari jika pria
bertudung hitam ini adalah sang komandan pasukan, mereka lalu
menurunkan senjata. Si pria yang hendak mengeksekusi Asuna
menggigit bibir dan menyarungkan pedangnya, tetapi sebagai ganti ia
menendang Asuna.
Asuna tersengkur, tetapi memaksa untuk berdiri bertumpu pada kedua
lengannya yang tak bertenaga.
Asuna mengangkat wajahnya dan melihat seorang pria tinggi menuju
kearahnya, tudung hitamnya berkibar karena angin. Ia tampaknya
berbicara pada pemain sekeliling menggunakan bahasa Korea, Asuna
tak bisa memahami maksud perkataannya.
Kemudian, para pasukan crimson mengangguk satu persatu dan
menyampaikan pesan ersebut ke teman yang ada disampingnya.
Tiba – tiba, si pria yang ada disamping Asuna menjambak rambutnya
dan ditarik keatas. Asuna berteriak kesakitan, tetapi si pria tak
menghiraukan dan enyeretnya kedepan.
Hal yang sama juga terjadi disekeliling Asuna, mereka tampaknya
mengumpulkan sisa – sisa pemain Jepang kedalam satu tempat.

Page | 287
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Si pria bertudung hitam lalu berjalan kearah Penjaga Kerajaan Manusia


yang masih mengangkat pedangnya. Ia berbalik dan melambaikan
tangan, membuat semacam tanda kepada ‘dia’ jika ia sedang
menjambak rambut Asuna.
Lalu Asuna merasakan sebuah tendangan di punggungnya dan
melemparnya sejauh beberapa meter, lalu jatuh ke tanah. Atu persatu,
pemain Jepang juga dikumpulkan disekitarnya.
Hanya ada sekitar 200 orang tersisa.
HP milik mereka semua hampir habis, padahal orang – orang ini adalah
pemain kelas atas. Asuna melihat sekeliling, tetapi tak bisa menemukan
Penguasa ALO, maupun anggota Sleeping Knights.
Equipment mereka kalau tidak hancur maka telah dilepas secara paksa;
apa yang tersisa adalah pakaian tipis yang menempel ditubuh. Banyak
diantaranya telah terluka parah, dan pedang masih tertancap ke
tubuhnya. Wajah mereka tammmpak frustasi dan takkk bertenaga.
Asuna tak tahan melihat mereka lagi. Ia juga ingin menyerah seperti
mereka.
Tetapi ia masih bisa melihat teman – temannya di pikirannya, seolah
akan dihancurkan.
Matanya menyisir daerah sekitar sekali lagi, lalu melihat seorang
pemain wanita tertunduk tak jauh darinya, bahunya gemetaran.
Rambut pendek berwarna merah jambu miliknya telah kotor, celemek
miliknya juga telah robek sana – sini.
Bergerak mendekatinya, Asuna kini memeluk sahabat terbaiknya
tersebut.

Page | 288
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tubuh Lisbeth melemah, ia menyandarkan kepalanya ke dada Asuna.


Wajahnya gemetar, benar – benar berantakan, lalu ia berbisik:
“Semuanya… Aku menghancurkan … akun… semuanya…”
“Tidak… tidak, Liz!”
Asuna berbisik sambil menangis.
“Ini bukan salahmu, Liz. Ini salahku … Jika aku mampu menanganinya,
jika aku mampu memprediksi hal semacam ini…”
“Asuna… Aku… Aku tak tahu apapun. Betapa mengerikannya sebuah
peperangan.. betapa menyedihkannya kehilangan... aku tak tahu
apapun …”
Asuna tak bisa menemukan jawaban yang tepat, lalu memeluk Lisbeth
semakin erat. Air mata mulai menetes. Lalu ia mendengar sesegukan,
membuatnya berbalik dan melihat Agil tak bergerak di tanah, dan Silica
berlutut disampingnya.
Luka Agil sangat parah dan cukup mengejutkan jika ia masih hidup.
Luka tersebut mungkin disebabkan karena pertempuran sambil
melindungi Silica. Tubuh besarnya banyak menancap pedang dan
tombak, dan perutnya memiliki luka memar hantaman. Asuna
melihatnya masih menggertakkan gigi, Agil pasti sangat kesakitan.
Disamping Agil ia bisa melihat Klein duduk bersila di tanah. Lengan
kirinya terluka dari bagian bahu, dan ia membalut luka tersebut
menggunakan bandana miliknya.
Kondisi semua pemain yang tersisa hampir sama.
Si pria bertudung menatap ke 200 orang yang telah kalah, mengambil
senjata, armor, dan moral mereka — ia menyeringai atas
kemenangannya ini.

Page | 289
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Lalu ia berbalik dan melihat para Pasukan Penjaga Kerajaan Manusia.


Asuna menunggu, ketakutan jika ia akan mulai membunuh mereka satu
persatu.
Tetapi dia malah memberikan perintah dalam bahasa Jepang.
“Buang senjata kalian dan menyerahlah. Kami akan mengampuni kalian
seperti para tahanan dibelakang kami.”
Rasa terkejut mulai bermunculan di wajah para Penjaga, tetapi
langsung tergantikan oleh amarah. Salah satu diantara mereka maju
kedepan, berhadap – hadapan langsung dengan si pria; dia adalah
pemimpin Penjaga, Sortiliena. Pedang miliknya sudah tumpul dan darah
mengalir dari dahinya, mungkin karena terlalu sering bertempur di garis
depan seperti Klein dan yang lain.
Meskipun begitu, penampilan ini tidak membuat kecantikannya
berkurang. Sortiliena berteriak:
“… Lelucon macam apa ini?! Kau pikir kamu akan menyerah seperti
ini …”
“Lakukan apa yang ia minta—!!“
Asuna berteriak, memotong perkataan Sortiliena.
Masih memeluk Lisbeth, Asuna mengangkat kepalanya dan memohon:
“Kumohon... kamu tak boleh mati disini! Tak peduli seberapa besar
penghinaan, kamu harus hidup!! Itulah… satu… satunya……”
Harapan.
Asuna merasakan dadanya dingin hingga ia tak bisa menyelesaikan
kalimatnya.

Page | 290
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Tetapi, meskipun Sortiliena dan para Penjaga seolah memprotes


tindakan ini, gemetaran, lalu pada akhirnya mereka mulai
merendahkan bahunya.
Clang, clang. Melihat mereka kehilangan senjata satu persatu, pemain –
pemain dari Dunia Nyata kini bersorak atas kemenangan ini dengan
menyebut – nyebut nama negara mereka.
Si pria bertudung mengangkat tangannya cepat – cepat, memanggil
beberapa pemain dan memberikan isarat pada mereka. Mereka lalu
mengangguk, lalu menuju ke pasukan Kerajaan Manusia, dan
mengelilingi mereka.
Sebelum Asuna mengerti apa yang akan mereka lakukan, si pria
bertudung melangkah kearah Asuna.
Bahkan dalam jarak dekat ini, Asuna masih tak bisa melihat wajahnya
yang tertutupi tudung tersebut. Ia hanya bisa melihat bibir dan untaian
rambut keriting di lehernya.
Bibirnya terbuka, lelu mengatakan sesuatu dengan suara gembira.
“Hei, lama tak ketemu, «Flash».”
— Orang ini adalah dia!!
Asuna menahan nafasnya, dan mengeluarkan kata yang telah ia
pendam dihatinya.
“… Kau… PoH…!”
“Aw, sungguh nama yang nostalgia. Aku senang kau bisa mengingatnya.”
Pada saat ini, Klein yang masih memegangi lengan kanannya yang
terluka melihat kearah si pria bertudung dengan emosi yang menyala.
“Kau… kau benar - benar. Kau masih hidup … dasar pembunuh!!”

Page | 291
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Klein mencoba mencekiknya, tetapi pria terdekat menendangnya


kesamping.
Asuna menggeramkan giginya dan berbisik.
“Apa ini … balas dendam? Balas dendam terhadap anggota pemain
lantai atas yang telah menghancurkan Laughing Coffin…?”
“………”
PoH terdiam menatap Asuna beberapa saat. Asuna bisa melihat
bahunya sedikit gemetar.
Lalu, ia akhirnya tak bisa menahan hal tersebut. Tubuhnya bergetar
ketika ia mengeluarkan teriakan bercampur tawa: heheheh, hahahah.
Setelah tawanya berakhir. PoH mengacungkan jari tengahnya dan
berbicara bahagia:
“Ah, hmm… bagaimana mengungkapkannya dalam bahasa jepang ya …
aku telah tinggal di Amerika cukup lama, aku lupa mengungkapkannya.”
Jari tengahnya ia putarkan ke udara beberapa kali, lalu akhirnya
berhentii.
“Ah ya, ‘Apa kau bodoh?‘ sungguh tak masuk akal, benar begitu …”
Dia menunduk, lurus menuju wajah Asuna dalam jarak dekat. Matanya
bersinar dalam gelapnya tudung yang menyelimuti seluruh wajahnya.
“… Aku ceritakan padamu deh. Orang yang membocorkan lokasi
persembunyian Laughing Coffin pada pemain Lantai Atas, adalah aku.”
“Appaa………”
Asuna, Klein, dan bahkan Agil yang tertidur di tanah membuka mata
mereka mendengar penjelasan tersebut.

Page | 292
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Mengapa… kau melakukan hal itu …”


“Biasanya, karena aku ingin melihat sekumpulan orang – orang bodoh
saling bunuh … tetapi alasan utama aku melakukannya mungkin karena:
Aku… ingin membuat kalian semua menjadi seorang «pembunuh».
Kalian semua, maksudku adalah para pemain yang selalu memikirkan
dirinya sendiri hebat, Para Pemain Lantai Atas yang selalu
membanggakan diri mereka di garis depan. Persiapanku butuh waktu
lama… aku harus mengirimkan peringatan pada anggota LaughCof pada
detik – detik akhir, dan waktunya benar – benar tepat, mereka tak bisa
lari tetapi mereka masih bisa melawan.”
— Jadi itu mengapa informasi rahasia penyerangan lokasi
persembunnyian berhasil bocor? Asuna terkejut dan mulai berpikir.
Demi alasan ini, para Pemain Lantai Atas yang diunggulkan secara level
dan equipment malah menerima kerugian setelah pertempuran dimulai,
beberapa diantara mereka terbunuh. Hanya ada beberapa orang yang
membalik keadaan atas usaha Kirito yang mana seorang pemain solo
untuk mengumpulkan kekuatan. Para Pemain Lantai Atas bisa
membalikkan keadaan karena Kirito telah membereskan beberapa
pemain atas Laughing Coffin…
“… Jadi itu… tujuanmu?”
Asuna menggeram.
“Untuk membuat Kirito-kun… tunduk karena rasa bersalah telah
melakukan PK…?”
“Ya. Tepat sekali.“
PoH mengkonfirmasi jawaban Asuna sambul tertawa.

Page | 293
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Pada saat itu, aku menonton pertempuran tersebut. Ketika Blackie-


sensei menjadi marah dan membunuh dua orang. Aku tak bisa
menahan tawa milikku. Rencana selanjutnyya adalah melumpuhkan
kalian dengan racun Paralysis dan menginterogasi kalian secara
langsung bagaimana perasaan kalian setelah melakukan PK … Yah tapi
aku tak mengira jika permainan tersebut berakhir di lantai 75.”
Untuk sesaat, gelombang kemarahan membuat Asuna lupa akan luka –
lukanya.
“Apa… Apa kau tak memikirkan penderitaan Kirito-kun setelah kejadian
tersebut?!”
“Oh, mengagumkan pastinya.”
Suara PoH sedingin es menanggapi jawaban Asuna.
“Tetapi, itu aneh. Jika ia benar – benar menyesali perbuatannya....
pastinya ia tak akan dive kedalam permainan VR lain, bukan begitu?
Karena rasa bersalah telah membunuh dan semacamnya. Aku tahu ia
disini, aku bisa merasakannya. Meskipun aku tak tahu mengapa ia
bersembunnyi dibalik kereta barang itu... terserah, aku akan
menanyakannya secara langsung.”
PoH tersenyum pada Asuna, lalu ia berdiri.
Diantara sorak – sorakan yang masih terjadi, suara mencekap nan
dingin terdengar:
“It’s show ti—me!”
PoH mengucapkan kalimat khasnya dalam SAO. Lalu ia mengangkat
tangan kanannya tiba – tiba, dan didepannya sudah ada —

Page | 294
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Disana ada kursi roda yang telah didorong oleh seorang pemain
crimson, dan juga ada seorang gadis berpakaian abu – abu yang ditarik
dibelakangnya.
Ah…
Berhenti.
Jangan.
Asuna berdoa dan memohon dalam hatinya. Klein tetapi berusaha
untuk menghentikan PoH, tetapi langsung didorong dari belakang.
PoH membungkuk, menatap kursi roda yang ada dihadapannya.
“……… Hmm?”
Ia membuat suara dan menyenggol kaki rapuh yang menggantung di
kursi roda dengan kakinya.
“Apa ini? Hei, Blackie, bangun. Kau dengar aku kan, Black Swordsman
Yang Terhormat?”
Bahkan ketika ia menyebut nama panggilannya — Kirito tidak
menunjukkan reaksi apapun.
Tubuhnya mengenakan pakaian hitam, tetapi itu tak menutupi jika
tubuh Kirito sungguh sangat kurus. Ia bersender pada kursi roda,
kepalanya tertunduk kebawah. Tangan kiri miliknya memegang dua
buah pedang.
Ronye berlari kesamping Asuna, air mata menetes lalu ia berbisik:
“Kirito-senpai… ketika kamu bertarung, ia-ia mencoba untuk berdiri..
meskipun tak memiliki kekuatan... tetapi... air mata.. air mata... terus
mengalir dari matanya …”
“Ronye-san…”
Page | 295
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Asuna menjulurkan lengan kirinya dan memeluk tubuh ramping Ronye.


Lalu ia melihat dan meneriaki PoH:
“Kau paham kan. Ia bertarung, bertarung, dan terus bertarung dan
akhirnya ia terluka parah. Berhentilah menjahilinya! Biarkan Kirito-kun
istiraha!!”
Tetapi si pria bertudung tak mempedulikan perkataan Asuna, dan
masih terus menatap wajah Kirito dari jarak dekat.
“Hei, hei, hei, kau bercanda kan! Bagaimana mungkin kita menutup
pertunjukan seperti ini!? Hei, bangun! Hei, bangun! Selatat Paa…
aagggiiii!!“
PoH menjulurkan kaki kirinya dan menendang kursi roda cukup keras.
Kursi roda tersebut terlempar kencang dan tubuh yang duduk diatasnya
terjatuh ke tanah.
Asuna dan Klein mencoba berdiri bersamaan, tetapi dihentikan. Agil
mengeluarkan raungan kemarahan, sementara Lisbeth, Silica, dan
Ronye menjerit pelan.
Tetapi PoH tak menanggapi mereka semua, ia malah berjalan
kesamping Kirito dan membalikkan tubuhnya menggunakan ujung
kakinya.
“Apa ini… dia beneran hancur? Sang pahlawan besar kini hanyalah
sebuah boneka?”
Ia lalu menggenggam pedang putih yang ada di pelukan lengan kiri
Kirito. Lalu ia menariknya dari sarung pedang dan mengetahui jika
pedang putih ini hanyalah separuh bagian.
PoH mencibir, dan hendak membuang pedang tersebut. Ketika —

Page | 296
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Ah… Ah…”
Kirito mengeluarkan suara serak, dan lengan kirinya berusaha
mengambil pedang putih tersebut.
“Huh?! Ia bergerak!! Kau menginginkannya?”
PoH mengayun – ayunkan pedang putih tersebut, seolah memanas –
manasi Kirito. Ia lalu melukai lengan kiri Kirito yang masih menjulur ke
udara, kemudian ia menendangnya.
“Hei, katakan sesuatu!!“
PoH menampar pipi Kirito dengan tangan kirinya.
Pandangan Asuna telah menjadi kemerahan karena amarah. Tetapi
ketika ia hendak bangun, teriakan milik Klein meledak ke sekeliling.
“Kau bangsat!! Jangan berani kau menyentuh Kirito, kau sialan — !!“
Ketika Klein hendak menyerang PoH, sebuah pedang besar ditusukkan
ke punggungnya dan membuatnya tertancap ke tanah.
Ia memuntahkan banyak darah dari mjulutnya, tetapi Klein
menghiraukannya dan mencoba untuk merangkak.
“Hania… KAU…!! Tak akan pernah… kumaafkan…”

Page | 297
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Page | 298
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Crack!!
Dengan suara berat, sebuah pedang besar kedua menembus punggung
Klein lagi.
Air mata tak terbendung kini membanjiri mata Asuna sekali lagi, seolah
air mata ini tak akan kering.
***
Pada saat ini, rasa takut dalam hati Sinon untuk tak bisa terbang lebih
besar ketimbang rasa sakit ketika kakinya diledakkan.
Dihadapannya, Sinon yang tadi bisa terbang bebas dengan menginjak
udara. Kini hanya bisa menghindar menggunakan kaki kanannya sambil
ia terus turun kebawah.
“Urgh………”
Sinon menggeramkan giginya, menggubah gerakannys menjadi
manuver yang ia bisa gunakan— terbang kebelakang tanpa henti.
Darah yang mengalir dari kaki kirinya bagaikan garis – garis di udara.
Ia membuat jarak antara dirinya dan Subtilizer semakin lebar secepat
yang ia bisa, sambil menincar musuh dan mengerahkan tembakan
ketiga.
Tetapi musuh bisa mengejarnya dengan mudah dan sniper musuh juga
menembakkan tembakan keempat.
Kedua buah peluru melaju pada lajur yang sama, menimbulkan suara
dan gemercik api ketika saling bergoresan, dan berubah arah.
Sinon mengokang snipernya, rasa takutnya semakin besar, ia lalu
menembakkan peluru keempat.

Page | 299
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Dua buah bunyi keras terdengar bersamaan. Dua buah peluru saling
bertubrukan, lalu menghilang.
Tembakan kelima. Tembakan keenam.
Hasilnya sama saja. Subtilizer memang sengaja mengincar dan
menembak ketika Sinon menembak, membuat kedua peluru terus
bertabrakan tanpa henti.
Skill seperti itu tak ada dalam GGO, kesampingkan dunia ini. Tetapi di
dunia ini, imajinasi menjadi sumber segala hal. Tak hanya Subtilizer
yang menyadari hasil pertempuran saling tembak ini, Sinon juga harus
menyadarinya; itulah mengapa kedua peluru terus menerus saling
bertabrakan.
Meskipun begitu, ketiga hal tindakan mengokang, mengincar musuh,
dan menarik pelatuk, Sinon tak bisa melakukan hal lainnya.
Tembakan ketujuh saling berbenturam lalu sisa peluru menghilang di
udara.
Kokang. Incar.
— Click.
Ketika jemari Sinon hendak menarik pelatuk, hanya timbul bunyi saja.
Isi peluru Hecate II hanya tujuh biji. Ia tak punya peluru cadangan.
Sebaliknya, Isi peluru Barrett XM500 adalah 10. Sisa dua peluru.
Sinon bisa melihat dengan jelas jika musuh tersenyum dingin dari jarak
100 meter.
Percikan api muncul dari ujung snipernya.
Selain kaki kirinya, kini tangan kanan Sinon meledak juga.

Page | 300
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Hal tersebut membuatnya tak bisa lagi terbang lurus, ia mulai turun.
Mengontrol daya dorong, Subtilizer mendekatkan mata kanannya ke
bidikan, bersiap untuk melancarkan tembakan terakhir. Mata yang
terlihat dari bidikan tersebut mengincar dada Sinon.
— Maaf.
Maaf, Asuna. Maaf, Yui. Maaf… Kirito.
Setelah Sinon berguman sendiri. Tembakan kesepuluh XM500
terdengar.
Peluru tersebut meninggalkan lintasan peluru, menuju armor biru Sinon,
menyentuh pakaiannya, dan menembus tubuhnya —
Bang!!
Percikan api muncul sekali lagi.
Sinon membuka matanya lebar – lebar, dan melihat peluru tersebut
dihentikan oleh kalung silver yang sangat kecil.
Berada di pusat percikan cahaya putih selebar dua millimeter adalah
kekuatannya yang masih tersisa. Seketika Sinon melihat ini, air mata
menetes ke pipinya.
— Aku tak boleh menyerah.
Aku tak boleh menyerah. Aku harus yakin. Percaya pada diriku sendiri.
Percaya pada Hecate. Dan aku harus percaya pada dia yang memiliki
kalung ini.
Sinon mengangkat Hecate dan meletakkan jari telunjuknya ke pelatuk.
Meskipun senjata ini telah diubah menjadi sebuah sniper menggunakan
imajinasinya. Properti sistem miliknya tak berubah — benar,

Page | 301
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

kemampuan dari Bow of Solus: kemampuan untuk menyerap energi


sekitar menjadi kekuatannya sendiri.
Maka ini pasti bisa menembakkan. Meskipun isi pelurunya kosong,
Hecate pasti akan merespon.
“Go… oooo——!!“
Sinon menarik pelatuk.
Apa yang tertembak bukanlah sebuah peluru logam.
Sebuah peluru cahaya putih murni menyembur dari ujung Hecate,
membuat garis lurus seolah membelah langit.
Senyum menghilang dari wajah Subtilizer. Ketika ia berusaha
menghindar, cahaya putih menghantam Barrett.
Sebuah bola api keemasan muncul, menelan Subtilizer —
Sebuah bunyi dentuman hebat, sebuah ledakan.
Sinon merasakan hantaman udara menabrak wajahnya, membuatnya
terjatuh dan mengantam tanah.
Ia tak memiliki kekuatan untuk merangkak, apalagi terbang. Rasa sakit
yang muncul dari kekinya membuatnya semakin sulit untuk menjaga
kesadarannya tetap terjaga.
Meskipun begitu, Sinon tetap membuka kedua matanya untuk melihat
hasil tembakan akhir miliknya.
Angin menyapu asap hitam yang muncul di langit sana.
Apa yang muncul — adalah Subtilizer yang masih berdiri di udara.

Page | 302
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Ia terluka. Seluruh tangan kanannya meledak akibat tembakan Sinon


dan asap hitam masih mengepul dari punggungnya. Wajah bagian
kanan miliknya hancur dan ia memuntahkan darah dari mulutnya.
Aura membunuh akhirnya muncul dari wajah Subtilizer.
— Ayo sini. Aku akan meladenimu sebanyak yang aku bisa.
Sinon memfokuskan sisa – sisa kekuatannya, dan mencoba untuk
mengangkat Hecate.
Sedetik kemudian, Subtilizer berpaling. Makhluk bersayap yang ada
dibawahnya kini berubah arah dan meninggalkan jejak asap hitam, ia
terbang menuju selatan.
Sinon meletakkan sniper miliknya ke tanah; ia benar – benar kelelahan.
Ketika sniper ini menyentuh tanah, ia berubah kembali ke bentuk
aslinya, busur putih.
Ia menggunakan tenaga terakhirnya untuk mengangkat kedua tangan
dan memegang kalung yang menjuntai.
“……… Kirito…”
Ia berbisik, air mata menetesi pipinya.
***
Leafa tak memiliki waktu untuk mencabut senjata yang tertancap
ditubuhnya.
Semua rasa sakit bercampur aduk, langsung menembus ke urat
syarafnya.
Beberapa luka miliknya cukup parah. Setiap saat ia bergerak, dua buah
pedang yang saling menusuk perutnya menggesek organ dalamnya dan

Page | 303
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

pedang yang tertancap dari punggungnya telah menembus jantung


Leafa.
Tetapi Leafa tidak berhenti bergerak.
“Ura… AAHHHHH!!”
Banyak darah menyembur ketika ia mengayunkan Sword Skill untuk
kesepuluh kali — atau seratus kali.
Katana «Verduras Anima» memotong horizontal dengan cahaya
hijau.setelah beberapa saat berkonsentrasi, cahaya tersebut melebar
dan banyak tubuh musuh terpotong.
Beberapa musuh mengambil kesempatan cooldown ini, dan melaju
kearahnya. Leafa mundur tetapi tak bisa menghindari semua serangan.
Tombak besar berhasil mengiris lengan kirinya.
Ia mencoba mengendalikan tubuhnya karena hampir terjatuh....
“HAAAHHH!!“
Pedang miliknya ia ayunkan sekali lagi, tiga orang terpotong lagi.
Leafa mengambil lengannya yang terpotong dan memasangnya kembali,
ia lalu menjejakkan kakinya ke tanah.
Bunga dan rerumputan mucul bersamaan dengan cahaya hijau. HP
miliknya kembali normal dan meskipun lukanya masih kelihatan, lengan
kirinya telah tersambung kembali.
Dalam situasi semacam ini, kemampuan infinite regeneration yang
dimiliki Super Account Terraria tak bisa disebut lagi sebuah anugrah
dewi.
Lebih mirip sebuah kutukan. Tak peduli berapa banyak luka yang ia
terima, berapa banyak rasa sakit yang dirasakan, ia tak akan kalah. Ia

Page | 304
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

tak bisa mati, ia bukannya tak terkalahkan, Leafa malah merasakan


sebuah siksaan.
Satu – satunya hal yang membuat Leafa tetap bertahan adalah sebuah
keyakinan.
— Jika yang mengalami Onii-chan.
Ia tak akan mundur dengan luka semacam ini.
Aku tak boleh kalah. Mereka hanya tigaribu orang. Aku bisa
mengatasinya seorang diri. Karena.... aku... adalah.... Adik
Perempuan..... «Black Swordsman» Kirito…
Cahaya kemerahan menyala dari ujung katana yang ia genggam.
Zoom! Katana tersebut ia hunuskan kedepan dan menembakkan
sebuah pilar cahaya sejauh ribuan meter. Tubuh – tubuh musuh
tertelan dan menghilang.
“… Huff… Huff…….”
Ketika ia bernafas, ia memuntahkan darah.
Leafa mengelap mulutnya sambil gemetaran, lalu sebuah tombak
datang dan menancap ke mata kirinya dan menembus ke kepala.
Ia mundur beberapa lanngkah — tetapi Leafa tidak tewas.
Ia menggenggam pegangan tombak dengan tangan kirinya dan
mencabutnya. Sebuah sensasi rasa sakit mengerikan mengalir ke
tengkoraknya.
“Urgh… Uraaaaaaagh!”
Ia berteriak, menginjakkan kakinya ketanah untuk memulihkan HP
miliknya. Mata kirinya yang hancur kini telah pulih.

Page | 305
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Ia memandang sekeliling dan menyadari daerah sekitar hanya tersisa


sekitar seratus orang.
Leafa menyeringai, menjulurkan tangan kirinya yang berdarah kedepan,
ia mengundang musuh untuk maju.
Melawan pasukan yang menerjang dirinya, Leafa mengayunkan katana
miliknya dengan keras .
“Eeyah… AAAAAHHH!”
Tebasan pedang.
Darah menyembur keudara ketika serangan Leafa menghantam
pasukan musuh.
Kira – kira tiga menit setelahnya, setelah musuh terakhir musnah.
Tubuh Leafa telah tertancapi lebih dari sepuluh senjata.
Perutnya mati rasa ketia ia terjatuh kebelakang, namun ia tak
menyentuh tanah karena tertahan ujung senjata.
Mendengarkan Rirupirin dan yang lain memanggil namanya, juga
mendengar langkah kaki mendekatinya, Leafa menutup mata dan
berbisik pelan:
“Aku… Hebat, kan… Onii-chan…”
***
Ketika Yanai menarik pelatuk, sebuah teriakan datang dari telinga kiri
Higa.
“Higa-kun, menghindar!!”
Huh?
Menghindar… menghindari peluru?

Page | 306
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Sambil berpikir seperti itu, Higa mendengar sebuah suara benda jatuh
dari atas saluran ini.
Clang!
Itu bukan suara sebuah tembakan. Suara benda jatuh dari pintu masuk
diatas sana, lalu menghantam dahi Yanai.
Mata Yanai terbuka lebar ketika melihat keatas. Tangan kirinya yang
menggenggam tangga terpeleset.
“Whoa… Tunggu…”
Higa seolah lupa rasa sakit di pundaknya lalu merapatkan tubuhnya ke
tangga.
Sebuah obeng besar terjatuh, lalu sebuah pistol terjatuh.
Akhirnya tubuh tak sadarkan diri Yanai terjatuh di saluran ini.
“Hee… Heee!”
Higa kembali ke posisi semula.
“……… Ah.”
Ketika Higa membuat keluhan itu, Yanai telah terjatuh kebawah
sedalam 50 meter. Beberapa bunyi kelontangan terdengar ketika ia
menghantam lantai.
“………. Um.”
Apa dia … mati? Tidak, sepertinya ia hanya mematahkan dua atau tiga
tulang … tidak, mungkin lima atau enam …
Sambil berpikir apa yang menimpa Yanai, sebuah teriakan terdengar di
telinganya sekali lagi.

Page | 307
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Higa-kun… Hei, Higa-kun!! Apa kamu baik – baik saja?! Jawab aku,
hei!!“
“………. Ah, tidak, aku hanya terkejut … kau mampu membuat suara
berisik seperti itu, Rinko-senpai.”
“Bagaimana... bagaimana mungkin kamu memikirkan hal konyol seperti
itu?! Apa kamu terluka? Apa ia menembakmu?!”
“Ah, um…”
Higa melihat luka di pundak kanannya.
Jumlah darah yang hilang benar – benar banyak. Tangan kanannya
mulai mati rasa, dan dingin. Pikirannya tak secepat biasanya.
Tetapi Higa mengambil nafas panjang dan mengumpukan kekuatan di
perutnya sesaat, lalu membalas seceria mungkin:
“Tidak, aku baik – baik saja kok! Hanya luka gores. Aku kan melanjutkan
operasi ini, tolong awasi monitor Kirito-kun, Senpai!!”
“Apa kamu serius tak apa?! Aku akan coba percaya, oke?! Jika kamu
menipuku aku tak akan memaafkanmu, oke?!”
“Tentang itu… percaya saja padaku.”
Higa melihat keatas dan melambaikan tangannya pada Rinko yang
mengintip dari pintu masuk saluran. Karena jarak cukup jauh dan minim
penerangan, seharusnya ia tak bisa milihat pendarahan Higa.
“Nah… aku akan menuju monitor, dan jika gambarnya berubah aku
akan mengabarimu! Semoga berhasil, Higa-kun!!”
Seketika sosoknya menghilang, Higa keceplosan berbisik memanggil
namanya:
“Ah… Rin-Rinko-senpai.”
Page | 308
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

“Apa, ada sesuatu?!”


“Bukan… Um, uh…”
— Tahu nggak? Di kampus, bukan hanya Kayaba-senpai dan si sialan
Sugou yang mengagumimu, aku juga mengagumimu lho.
Higa ingin berkata seperti itu, tetapi ia merasa jika ia
mengungkapkannya... maka....
“Um, setelah ini semua berlalu, maukah kita mkan bareng?”
“… Oke. Aku akan mentraktirmu hamburger, daging asap, atau apalah,
semoga berhasil!!”
Lalu sosok Professor Koujiro benar – benar menghilang dari pandangan
Higa.
— Ia benar = benar pelit.
Coba pikir, saat – saat «terakhir», kata – katanya tak terdengar keren.
Higa tersenum pahit, lalu membalikkan laptop di tangan kirinya. Ia
meletakkan jarinya yang mati rasa ke keyboard dan mulai mengetik.
STL #3… Connected to #4. #5, #6… Connected.
Mungkin karena kehilangan banyak darah, kata – kata yang muncul
didepan mata Higa kini berlipat ganda. Ia menggelengkan kepala dan
berbisik dalam hati.
— Baiklah, Kirito-kun, waktunya untuk bangun.
***
Sambil bercucuran airmata, Asuna menatap kekasihnya sambil berdoa.
— Kumohon, Kirito-kun. Aku bersedia mencurahkan seluruh hatiku,
hidupku, segalanya... jadi, bangunlah.

Page | 309
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

— Kirito-kun.
***
— Kirito.
***
— Onii-chan.
***
……… Sekarang… Kirito…

Page | 310
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Bagian 5

Kirito.
Seseorang memanggil namaku —
Aku terbangun dari tidur panjangku.
Membuka kelopak mataku, aku bisa melihat partikel – pertikel cahaya
berwarna orange beterbangan.
Pandanganku perlahan mulai folus.
Sebuah kain putih — Gorden.
Sebuah jendela berwarna perak. Bergaya klasik.
Sebuah ranting pohon yang melambai. Sebuah pesawat perlahan
melintas di langit sana, membelah langit cerah.

Page | 311
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Page | 312
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Aku mengambil nafas dalam – dalam, mengangkat tubuh atasku dan


melihat sebuah seragam ada di depan papan tulis kehijauan.
Penghapus diayunkan, menghapus tulisan yang masih tersisa.
“… Um, Kirigaya-kun.”
Aku mendengar seseorang memanggil namaku lagi. Aku berbalik, dan
melihat seorang siswi menatapku agak malu.
“Aku ingin menggeser meja ini.”
Tampaknya aku ketiduran di kelas lagi, aku bangun ketika kelas sudah
selesai.
“Ah… Maaf.”
Aku menjawab, lalu mengangkat tas milikku dari meja dan berdiri.
Kepalaku pusing.
Seperti kelelahan yang terus menumpuk — ketika menonton sebuah
film yang sangat lama. Aku tak bisa mengingat seluruh filmnya, tetapi
emosi yang tercipta telah melekat di hatiku. Aku menggeleng kepala.
Aku berpaling dari siswi yang menatap keheranan, mengambil langkah
menuju pintu keluar kelas, dan berguman.
“Sungguh… Apa itu mimpi…”

(To be continued)

Page | 313
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Page | 314
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

CATATAN PENERJEMAH DAN REFERENSI

1. ↑ Super Account yang ada dalam Underworld


2. ↑ Semacam kendaraan militer
3. ↑ Kapal perang milik angkatan laut Jepang
4. ↑ Robot yang berbentuk manusia
5. ↑ Player versus Player, sistem battle dimana seorang pemain
melawan pemain lainnya
6. ↑ Tempat kosong sebelum memasuki dunia VR
7. ↑ Japan Self Defense Force, semacam pasukan pertahanan
8. ↑ Phobia tempat sempit
9. ↑ Phobia tempat tinggi
10. ↑ Phobia tempat gelap
11. ↑ Invaders: 침략 (chimlyag), merupakan kejadian di tahun 1910
dimana Kekaisaran Jepang mencaplok Semenanjung Korea yang masih
dikuasai Kerajaan Joseon
12. ↑ Konglomerat perusahaan bisnis dan industri
13. ↑ 871 bisa juga dibaca YA NA I dalam bahasa Jepang

Page | 315
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Catatan Pengarang

Terima kasih telah membaca Sword Art Online 17: Alicization


Awakening.
Saya benar – benar meminta maaf telah membuat semua orang
menunggu sangat lama setelah volume terakhir, ”Exploding”. Arti judul
“Awakening”, berarti “Bangkit”, jadi itu berarti Kirito san yang telah
tertidur lama sejak Volume 15 akhirnya terbangun?! Semuanya
mungkin berpikir seperti itu, tetapi saya minta maaf karena beberapa
alasan aku meminta semuanya menunggu hingga volume selanjutnya
dengan sebuah tanda tanya besar, “Apakah ia benar – benar
terbangun…? Ataukah ia masih tetap tertidur…?” endingnya
menggantung. Sejujurnya, aku ingin memasukkan seluruhnya
kedalam ”Chapter 21: Kebangkitan”, tetapi itu akan membuat seluruh
volume ini menjadi tebal dan volume selanjutnya menjadi sangat tipis,
jadi aku memutuskan untuk memotongnya. Sungguh pilihan sulit,
tetapi semuanya mohon bersabar hingga volume berikutnya.
Nah, aku ingin membahas isi volume ini. Karena Gabriel, Vassago, dan
Critter telah menyusun rencana untuk memasukkan banyak sekali
pemain VRMMO dari Amerika, Korea, dan China kedalam Underworld
dan memulai pertempuran dengan Pasukan Kerajaan Manusia dan
pemain Jepang. Ketika aku membuat alur semacam ini dalam versi web
sepuluh tahun lalu, itu karena pada waktu itu suasana tidak kondusif
dalam dunia game online terhadap pemain asing, jadi kuharap kalian
semua bisa memahami setelah membacanya. Tetapi karena
kemampuan menulisku tidak bisa menggambarkan semua peristiwa itu,

Page | 316
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

aku malah menciptakan suatu suasana dimana kemarahan menjadi


penggerak utama musuh, aku benar – benar malu.
Ketika aku mengedit tulisanku kedalam versi Dengeki Bunko, aku
memutuskan untuk mengubah bagian tersebut, tetapi setelahnya
malah terasa hampa… akhirnya aku tidak mengubah alur utama. Dan
bagaimana Kirito akan mengatasi keresahannya setelah «Terpaksa
melakukan PK» oleh Vassago/PoH yang mengadu domba Para Pemain
Lantai Atas, semua akan terjawab di volume berikutnya.
Limabelas tahun telah berlalu sejak SAO tercipta dipojok dunia internet.
Aku kagum karena telah bertahan selama ini. Tetapi akan ada movie,
video games, dan banyak project lain untuk melebarkan dunia SAO, aku
meminta semuanya tetap mendukung. Akhirnya, untuk abec-san yang
telah menggambarkan Leafa, Sinon, dan kawan – kawan yang masuk
kedalam Underworld dengan begitu cantiknya dan sangat menawan,
juga Miki-san yang memulai tantangan baru sebagai editorku, terima
kasih banya!

Page | 317
Sword Art Online

Jilid 17 - Alicization Awakening

Suatu hari di bulan Maret 2016

Kawahara Reki

Page | 318

Anda mungkin juga menyukai