Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL DAN ROLEPLAY PENERIMAAN PASIEN BARU

DI RUANG WIJAYA KUSUMA E RSUD dr. SOEDONO MADIUN

Disusun Oleh : Kelompok E

Astri Nur Arinta, S.Kep 201906008

Dewi Khusnul K, S.Kep 201906017

Diah Fitriani Putri,S.Kep 201906020

Frizko Rizki,S.Kep 201906033

Intan Febiyanti, S.Kep 201906039

Mina Wasik,S.Kep 201906047

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

TAHUN AKADEMIK 2019/ 2020


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasien yang masuk ke Rumah Sakit yang membutuhkan tindakan keperawatan
karena membutuhkan pemantauan dan pengawasan yang lebih lanjut dan karena memiliki
defisit personal higiene dan gangguan lainnya. Selain itu, pasien juga membutuhkan
dukungan mental berupa konseling , healthty education. Di sini perawat di beri
kepercayaan untuk merawat pasien dalam waktu 24 jam sebagai perawat yang profesional
mampu memahami atau mempunyai kompetensi untuk melihat kebutuhan yang di
gunakan pasien selama dalam proses keperawatan. Menerima pasien yang baru masuk Ke
Rumah Sakit sesuai protap untuk dirawat yang berlaku dan pasien segera memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien dan dengan kemajuan IPTEK
sehingga pasien mampu melihat memperhatikan kualitas keperawatan yang telah di beri.
Penerimaan pasien baru merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang
komprehensif melibatkan pasien dan keluarga, dimana sangat mempengaruhi mutu
kualitas pelayanan. Pemenuhan tingkat kepuasan pasien dapat dimulai dengan adanya
suatu upaya perencanaan tentang kebutuhan asuhan keperawatan sejak masuk sampai
pasien pulang. Penerimaan pasien baru yang belum dilakukan sesuai standar maka besar
kemungkinan akan menurunkan mutu suatu kualitas pelayanan yang pada akhirnya dapat
menurunkan tingkat kepercayaan pasien terhadap pelayanan suatu Rumah Sakit.
Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam tekanan
pelayanan keperawatan adalah dengan melakukan proses penerimaan pasien baru sesuai
standar dengan harapan adanya faktor kelola yang optimal sehingga mampu menjadi
wahana bagi peningkatan keefektifan pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin
kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Setelah dilakukan penerimaan pasien baru diharapkan pasien baru mampu
melakukan adaptasi ruangan dengan lebih baik, sehingga tingkat kecemasan pasien dapat
berkurang.
1.2.2 Tujuan khusus
1. Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan hangat dan terapeutik
2. Menjelaskan tentang orientasi ruangan
3. Menjelaskan tentang perawatan
4. Menjelaskan tentang medis ( dokter yang menangani dan jadwal visite)
5. Menjelaskan tentang tata tertib ruangan
6. Melakukan/melengkapi pengkajian pasien baru
7. Bagaimana Standar operasional prosedur memindahkan pasien dari kursi roda ke
tempat tidur?
8. Bagaimana Standar operasional prosedur memindahkan pasien dari brankar ke tempat
tidur?

1.2.3 Manfaat
1. Bagi pasien
Tercapainya kepuasan pasien yang optimal terhadap pelayanan keperawatan.
2. Bagi perawat
Tercapainya kepuasan kerja yang optimal, Perawat, pasien dan keluarga dapat bekerja
sama dengan baik dan meningkatkan kepercayaan pasien/keluarga kepada perawat.
3. Bagi institusi
Tercapainya model asuhan keperawatan professional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Penerimaan Pasien Baru


Penerimaan pasien baru adalah suatu cara dalam menerima kedatangan pasien baru
pada suatu ruangan. Dalam penerimaan pasien baru disampaikan beberapa hal mengenai
orientasi ruangan, perawatan, medis dan tata tertib ruangan.

2.2 Tujuan
a. Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan senyum dan salam
b. Membina hubungan saling percaya
c. Meningkatkan komunikasi terapeutik antara perawat, keluarga dan pasien
d. Mengetahui kondisi pasien secara umum
e. Melakukan atau melengkapi pengkajian pasien baru
f. Mengurangi kecemasan keluarga dan pasien

2.3 Tahapan Penerimaan Pasien Baru


2.3.1 Tahap Pra Penerimaan Pasien Baru
a. Menyiapkan kelengkapan administrasi
b. Menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan
c. Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru
d. Menyiapkan lembar serah terima pasien dari ruangan lain catatan medik, obat,
alat, hasil pemeriksaan penunjang, catatan khusus dll)
e. Menyiapkan format pengkajian
f. Menyiapkan informed consent sentralisasi obat.
g. Menyiapkan nursing kit
h. Menyiapkan lembar tata tertib pasien dan pengunjung serta sarana dan prasarana
yang ada di ruangan.
i. Menyiapkan lembar inventaris

2.3.2 Tahap Pelaksanaan Penerimaan Pasien Baru


a. Pasien datang di ruangan diterima oleh kepala ruangan atau perawat primer atau
perawat yang diberi delegasi.
b. Perawat memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarganya.
c. Perawat menunjukkan kamar atau tempat tidur pasien dan mengantar ke tempat
yang telah ditetapkan.
d. Perawat bersama karyawan lain memindahkan pasien ke tempat tidur (apabila
pasien datang dengan branchard atau kursi roda) dan berikan posisi yang
nyaman
e. Perawat PP menerima obat, alat, hasil pemeriksaan penunjang yang dan catatan
khusus dari perawat yang mengantar kemudian mendokumentasikan pada
lembar serah terima pasien dari ruangan lain dan penandatanganan antara
perawat sebelumnya dengan PP.
f. Perawat PP atau PA melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai dengan
format.
g. Perkenalkan pasien baru dengan pasien baru yang sekamar.
h. Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan perawat memberikan
informasi secara lisan, kepada pasien/keluarga diajak orientasi ruangan dan
keluarga tentang orientasi ruangan, perawatan (termasuk perawat yang
bertanggung jawab dan sentralisasi obat), medis (dokter yang bertanggung
jawab dan jadwal visite), tata tertib di ruang.
i. Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah
disampaikan Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk
menandatangani lembar informed concent sentralisasi obat.

2.4 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan


a. Pelaksanaan secara efektif dan efisien
b. Dilakukan oleh kepala ruangan, perawat primer atau perawat pelaksana yang telah
diberi wewenang atau delegasi.
c. Saat pelaksanaan tetap menjaga privasi pasien.
d. Saat berkomunikasi dengan pasien dan keluarga tetaplah tersenyum dan gunakan
komunikasi terapeutik.

2.5 Peran Perawat Dalam Penerimaan Pasien Baru


1. Kepala Ruangan
a. Mendelegasikan kepada PP atau PA
b. Memperkenalkan PP atau PA
c. Menerima pasien baru
2. Perawat Primer
a. Menerima telepon dari rekam medik/IGD/Poliklinik
b. Menyiapkan lembar serah terima dan penerimaan pasien baru
c. Menandatangani lembar penerimaan pasien baru
d. Menerima obat, alat, hasil pemeriksaan penunjang yang dibawa dan catatan
khusus.
e. Melakukan pengkajian, membuat diagnosa keperawatan, intervensi dan
implementasi keperawatan pada pasien baru.
f. Mengorientasikan pasien dan keluarga tentang tata tertib ruangan, situasi dan
kondisi ruangan.
g. Memberi penjelasan tentang perawat dan dokter yang bertanggung jawab dan
memperkirakan hari perawatan jika memungkinkan.
h. Memberikan penjelasan tentang sentralisasi obat pada pasien
i. Mendokumentasikan penerimaan pasien baru
3. Perawat Associate
Membantu perawat primer dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru,melakukan
pengkajian dan pemeriksaan fisik pada pasien baru.

2.6 Memindahkan Pasien Saat Menerima Pasien Baru Dari IGD Untuk Dipindahkan
Ke Ruang Rawat Inap.
2.6.1 Pengertian memindahkan pasien
Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah, teratur,
mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup aktivitasnya guna mempertahankan
kesehatannya (A.Aziz, 2006).
Sebaliknya keadaan imobilisasi adalah suatu pembatasan gerak atau keterbatasan
fisik dari anggota badan dan tubuh itu sendiri dalam berputar, duduk dan berjalan, hal ini
salah satunya dsebabkan oleh berada pada posisi tetap dengan gravitasi berkurang seperti
saat duduk atau berbaring.
Memindahkan pasien merupakan suatu kegiatan yang dilakukan pada klien (pasien)
dengan kelemahan fungsional untuk berpindah dari kursi roda ke tempat tidur atau dari
tempat tidur ke brangkar.
2.6.2 Tujuan
a. Melatih otot skelet untuk mencegah kontraktur atau sindrom disuse,
b. Mempertahankan kenyamanan pasien,
c. Mempertahankan kontrol diri pasien,
d. Memindahkan pasien untuk pemeriksaan(diagnostik, fisik, dll.),
e. Memungkinkan pasien untuk bersosialisasi,
f. Memudahkan perawat yang akan mengganti seprei (pada pasien yang toleransi
dengan kegiatan ini), dan
g. Memberikan aktifitas pertama (latihan pertama) pada pasien yang tirah baring
(memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda atau sebaliknya).

2.7 Alur Penerimaan Pasien Masuk Rumah Sakit


2.8 Alur Penerimaan Pasien Baru
Pra
Karu memberitahu PP akan ada Pasien Baru

PP menyiapkan :
Lembar serah terima pasien dari Ruang IGD/Poli/ruang lain (kelengkapan administrasi)
Lembar pasien masuk rumah sakit
Lembar pengkajian pasien
Nursing Kit
Lembar Inform Consent Sentralisasi Obat
Lembar tata tertib pasien dan keluarga pasien
Kamar Pasien ( tempat tidur, kursi,meja, peralatan medis seperti oksigen, suction, dsb)

Pelaksanaan

KARU, PP, PA, Menyambut pasien baru

Anamnesa pasien baru oleh PP dan PA

PP menjelaskan segala sesuatu yang kurang


jelas kepada pasien

Post

TERMINASI

EVALUASI

Gambar 2.8 Alur Pasien Baru, (Nursalam, 2011)


2.9 Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Sarana dan prasarana yang menunjang antara lain lembar penerimaan pasien baru,
Informed consent sentralisasi obat, format pengkajian, nursing kit, buku status pasien,
lembar kuesioner tingkat kepuasan pasien, serta lembar tata tertib pasien dan pengunjung
b) Penerima pasien baru pada shift pagi dilakukan oleh KARU, PP dan PA. Sementara,
pada shift sore dilakukan oleh PP dan PA

2. Evaluasi Proses
a) Pasien baru disambut oleh karu, PP dan PA
b) Pasien baru diberi penjelasan tentang orientasi ruang, perawatan (termasuk sentralisasi
obat), medis serta tata tertib ruang
c) PP dibantu Pa melakukan pengkajian keperawatan dan pemeriksaan fisik
d) Perawat melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien dan keluarga
e) KARU menemani PP dan PA dalam melaksanakan kegiatan penerimaan pasien baru

3. Evaluasi hasil
a) Hasil penerimaan pasien baru didokumentasikan dengan benar
b) Pasien mengetahui fasilitas ruang, perawatan, medis serta tata tertib ruang
c) Pasein sudah menandatangani informed consent penerimaan pasien baru
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penerimaan pasien baru dilakukan oleh perawat ketika ada pasien atau pasien yang baru
datang dari rumah sakit, baik rujukan dari rumah maupun rujukan dari rumah sakit atau
puskesmas sebelumnya yang menjadi tempat berobat. Selain itu bahwa penerimaan pasien
baru termasuk bagian utama dari proses keperawatan sebab sebelum melakukan
pemeriksaan awal perawat terlebih dahulu mengetahui identitas pasien yang diperoleh
ketika perawat menerima pasien baru,baik rujukan dari rumah maupun rujukan dari
lembaga kesehatan sebelumnya seperti rumah sakit atau puskesmas.

3.2 Saran
Penulis sangat menghimbau kepada rekan – rekan sekalian, pembaca maupun perawat
agar nantinya dapat melakukan tindakan penerimaan pasien baru dapat dilakukan dengan
sesuai prosedur yang benar. Dalam proses keperawatan khususnya penerimaan pasien baru
sebaiknya perawat harus melakukan pendekatan tentang pasien tersebut sehingga dalam
proses keperawatan.kita dapat memberi pelayanan yang optimal kepada pasien.
NASKAH ROLEPLAY PENERIMAAN PASIEN BARU DAN ORIENTASI

Pemeran :
Kepala Ruangan (Karu) : Astri Nur Arinta
Perawat Primer (PP) : Diah fitriani Putri
Perawat Associate (PA) : Dewi Khusnul Khotimah
Perawat UGD (PUGD) : Mina Wasik
Pasien : Intan Febiyanti
Keluarga Pasien : Frizko Rizki
Pra penerimaan pasien baru
Di RSUD dr. Soedono Madiun , tepatnya di ruang rawat inap Wijaya Kusuma E.
Perawat primer, perawat associate beserta Kepala ruangan sedang berkumpul di Nurse station
shift pagi 07.30 saat itu. Kepala ruangan menerima telepon dari UGD mengabarkan bahwa
akan ada pasien baru dengan diagnose Nausea yang akan dirujuk ke ruang Wijaya Kusuma E.

(Kring…kring..kring bunyi telepon)

Karu : Selamat pagi ruang Wijaya kusuma E dengan Ners Arinta


PUGD : Selamat pagi, saya dengan Ners Mina mohon ijin bu, nanti pukul 09.00 ada
pasien yang akan masuk ruangan Wijaya Kusuma E. Pasien bernama Nn. Intan
usia 20 tahun dengan diagnose Nausea Keadaan umum pasien lemah dan
kesadaran compos mentis.
Karu : Siap Ners, terimakasih

Karu pun memberitahu PP jika akan ada pasien baru yang akan masuk ke Ruangan Wijaya
kusuma E.

Karu : Ners Diah barusan saya dapat telepon dari UGD bahwa nanti pukul 09.00
akan ada pasien baru dari UGD mau di antar kesini tolong di persiapkan
perlengkapan untuk penerimaan pasien baru ya sama anamnesanya di siapkan
juga ya.
PP : Baik bu
Karu pun pergi meninggalkan Nurse station dan menuju ruangannya Perawat primer
menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam penerimaan pasien baru diantaranya kelengkapan
administrasi, lembar pasien masuk RS, lembar pengkajian, lembar inform consent sentralisasi
obat,, nursing kids, lembar tata tertib pasien, lembar serah terima dari ruangan lain.

PP : (sambil mengecek kelengkapan berkas-berkasnya di Nurse station)

Setelah itu Perawat Primer meminta tolong kepada Perawat Associate untuk
mempersiapkan tempat tidur untuk pasien baru.

PP :Ners Dewi, begini nanti pukul 09.00 akan ada pasien baru, jadi tolong
disiapkan tempat tidurnya ya di kelas III
PA : Baik Ners.

Perawat Associate pun meninggalkan Nurse station dan pergi ke ruangan kelas III untuk
mempersiapkan tempat tidur pasien. 10 menit kemudian Perawat primer pergi ke ruangan
kelas III tepatnya di bed pasien dan bertemu perawat Associate yang sudah di dalam
sebelumnya untuk memastikan apakah sudah siap dan membicarakan berkas kelengkapan
penerimaan pasien baru.

PA : bagaimana Ners Diah berkas-berkasnya sudah siap?


PP : iya sudah, ini juga nursing kit nya yang akan di butuhkan . (sambil menunjuk
nursing kit di atas tmpat tidur di depannya) . dan gimana Ners Dewi tempat
tidur pasiennya ?
PA : ini sudah siap Ners, tempat tidurnya yang ini ( sambil menunjuk bed di
depannya)
PP : sudah dirapikan tadi ini ya ?
PA : sudah Ners.
PP : oke bagus.

Kepala Ruangan pun menuju kelas III tepatnya di bed pasien dan menanyakan kembali
kepada perawat primer tentang kelengkapan penerimaan pasien baru.

Karu : Gimana Ners Diah dengan kelengkapannya?


PP : Ini sudah lengkap kelengkapannya bu, sudah saya teliti tadi
Karu : (sambil membuka buka dan mengecek berkas2 kelengkapan)
PP : ini juga bu nursing kit nya sudah siap jika dibutuhkan dan tempat tidur juga
sudah siap (sambil menunjuk nursing kit dan tempat tidur)
Karu : Oke bagus, kalau begitu kita tunggu mungkin sebentar lagi pasiennya
akan datang (sambil melihat jam tangan). Terima kasih bantuannya.
PP dan PA : iya bu.

Pelaksanaan penerimaan pasien baru


Pasien Nn. Intan datang ke ruang kelas III ke bednya dengan memakai kursi roda diantar oleh
perawat UGD keluarga pasien. Kepala ruangan, perawat primer dan perawat Associate
menyambut kedatangan pasien dan keluarga beserta perawat UGD.

PUGD : Selamat pagi bu, saya Ners Mina mau mengantarkan pasien saya dari UGD.
Karu : atas nama Nn. Intan ya?
PUGD : iya bu.
Karu : perkenalkan Ners Mina saya kepala ruangan disini, nama saya Arinta. Dan
ini Ners Diah dan Ners Dewi (sambil menunjuk mereka satu persatu)
Pasien : iya bu

Perawat primer meminta tolong kepada perawat asosiate untuk membantu pasien untuk
dipindahkan ke tempat tidurnya.

PP : Ners Dewi tolong bantu Nn. Intan pindah ke bednya ya


PA : Baik Ners. ( sambil membantu Nn. Intan pindah dari kursi roda ke bednya
dengan di bantu keluarga)

Sementara Perawat associate membantu pasien, Perawat primer dan perawat UGD
melaksanakan serah terima pasien. PP menerima obat,alat,data pemeriksaan penunjang yang
dibawa dan catatan khusus kemudian mendokumentasikan pada lembar serah terima pasien
dari ruangan lain.

PUGD : ini dokumentasi tadi dari ruang UGD (sambil menyerahkan kelengkapan
yang disebutkan tadi)
PP : baiklah akan saya dokumentasikan di lembar serah terima

Perawat UGD dan perawat primer pun meninggalkan ruangan pasien. Di nurse station datang
keluarga pasien dengan membawa obat2 Nn.Intan dan bertemu Perawat primer beserta
keluarga pasien menandatangani lembar penerimaan pasien baru dan persetujuan sentralisasi
obat

Keluarga pasien: permisi bu (masuk dan duduk)


PP : masuk, silahkan duduk .jadi begini mas, Nn.Intan kan sudah dipindahkan ke
ruangan, jadi mengenai obat-obat Nn.Intan akan dikelola oleh perawat ya mas.
Jadi nanti kalau sudah waktunya Nn.Intan minum obat atau di suntik , saya
yang akan memberikannya. Bagaimana mas apakah mas setuju? Kalau setuju
silahkan tanda tangan disini ya (perawat memberikan inform consent
sentralisasi obat) dan juga tanda tangan di lembar penerimaan pasien baru ya
mas?
Keluarga pasien: baik bu (sambil membubuhkan tanda tangan),oh iya, ini bu obatnya
(menyerahkan obat-obatan Nn.Intan)
PP : iya terimakasih

Keluarga pasien meninggalkan nurse station dan kembali ke ruangan Nn.Intan. Siangnya
Perawat primer dan perawat associate menuju bed pasien untuk melakukan anamnesa dan
pengkajian Nn.Intan. Tapi sebelumnya Perawat primer mengorientasikan pada Nn.Intan
mengenai fasilitas ruangan, perawat yang bertanggungjawab dan sentralisasi obat, dokter
yang bertanggungjawab serta jadwal visitnya dan tata tertib ruangan . perawat primer dan
perawat associate.
memasuki ruangan Nn.Intan.

PP : selamat siang Nn.Intan


Pasien : siang suster
PP : saya dan rekan saya akan melakukan pengkajian kepada Nn.Intan tapi
sebelumnya saya akan mengorientasikan kepada Nn.Intan dan keluarga
mengenai fasilitas ruangan,perawat yang bertanggungjawab dan sentralisasi
obat, dokter yang bertanggungjawab serta jadwal visitnya dan tata tertib
ruangan. Tujuannya untuk menjaga kenyamanan mas dan keluarga. Waktunya
sekitar 20-25 menit dan dilakukan ditempat ini. Apakah Nn.Intan bersedia ?
Pasien : iya suster
PP : pertama mengenai fasilitasi ruangan ini disebelah kanan atau kiri ada lemari
kecil, biasa di pakai untuk menyimpan pakaian ganti keluarga, dibagian sana
ada kamar mandi jadi bias mandi dan buang air disana, tempat tidur ini bagian
bawahnya ada pemutarnya yang sebelah kanan untuk menaikkan bagian kaki
dan sebelah kiri untuk menaikkan kepala, diatas tempat tidur ada bell, jika
membutuhkan sesuatu dapat menekan bell kami akan datang. Kedua perawat
yang akan merawat Nn.Intan selama di rawat sini dan menyuntikkan obat itu
saya yaa mbak, dan dokter yang bertanggungjawab atas mas itu dokter
syarifah ria, jadwal visitnya 2x seminggu setiapa hari senin pagi dan rabu pagi,
setiap hari itu dokter akan datang memeriksa Nn.Intan dan melihat
perkembangan Nn.Intan. Ketiga tata tertib ruangan ini tidak diperkenankan
merokok dan mohon bantuan untuk menjaga kebersihan ruangan ini dan jam
kunjung disini dibatasi . jam kunjung pagi dari 09.00-11.00, jam kunjung sore
dari 14.00-17.00 . jam kunjung malam dari 06.00-19.30. pengunjung yang
boleh masuk maksimal 2 orang, jadi apabila ada kerabat yang menjenguk lebih
dari 2 orang, di depan disediakan tempat duduk untuk menunggu menjenguk
secara bergantian. Sebelum dilanjutkan ada yang ingin ditanyakan mbak ?
Pasien : tidak ada sus.
PA : baiklah, lanjut ke pengkajian ya mbak saya yang akan melakukannya . saya
mau tanya terlebih dahulu mbak ada keluhan ?
Pasien : saya merasa badan saya lemas
PA : (sambil mencatat keluhan pasien), mulai kapan mbak mengalami mual dan
muntah seperti ini ?
Pasien : sejak semalam sekitar jam 8 malam sus
PA : saat mengalami mual dan muntah mbak habis makan atau sehabis melakukan
aktifitas?
Pasien : tidak habis makan dan melakukan aktifitas apapun sus
PA : baiklah mbak sudah selesai . sebelumnya bagaimana perasaanya sudah di
orientasi ?
Pasien : senang sus.
PA : baiklah ada yang ingin ditanyakan lagi mbak ?
Pasien : tidak sus.
PA : kalau begitu kami permisi dulu ya mbak.

Perawat primer dan perawat associate pun meninggalkan ruangan pasien.


Post penerimaan pasien baru
Karu datang dan memberikan reward pada Perawat primer dan perawat associate di Nurse
station yang sedang melaksanakan intervensi keperawatan untuk Nn. Intan

Karu : bagaimana tadi persiapan penerimaan dan orientasinya ?


PP : tadi sudah di lakukan, sudah beres bu.
Karu : terimakasih ya atas bantuannya, untuk kedepannya bias lebih baik lagi ya

Karu pun meninggalkan nurse station.


DAFTAR PUSTAKA

Gillies. 1989. Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem. Alih bahasa : Dika
Sukmana . Jakarta

Nursalam, 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan


Profesional. Jakarta : Salemba Medika

Perry,Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta. EGC.


Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
SURAT PERSETUJUAN
DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : (L/P*)
Umur :
Alamat :
Adalah istri / suami/ anak / orang tua / dari pasien :
Nama :
Umur :
Alamat :
Ruang :
No.Reg :
Menyatakan setuju / tidak setuju *) untuk dilakukan sentralisasi obat, dengan prosedur
sebagai berikut :
1. Pasien / keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerja sama dalam pengelolaan
sentralisasi obat
2. Setiap ada resep dari dokter diserahkan dahulu kepada perawat yang bertugas saat itu
3. Obat dari apotik diserahkan kepada perawat
4. Nama, obat, dosis, jumlah yang diterima akan dicatat dalam buku serah terima dan
ditandatangani oleh keluarga / pasien dan perawat yang menerima
5. Obat akan disimpan di kantor perawatan
6. Setiap hari perawat membagi obat sesuai dosis atau aturan minum dan diberikan pada
pasien
7. Bila pasien pulang dan obat masih ada atau belum habis sisa obat akan diberikan pada
pasien / keluarga
Demikian persetujuan ini dibuat dengan sebenar – benarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Madiun, …………………..2020

Perawat Primer Yang membuat perjanjian

(__________________________________) (__________________________________)

Anda mungkin juga menyukai