mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan SMA Pradita Dirgantara Surakarta
diharapkan memiliki kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Pengembangan kompetensi ini lebih akan tergali dalam pengembangan
kurikulum SMA PD yang menerapkan sistem ‘’Boarding School’’. Kompetensi lulusan akan
tumbuh dan berkembang maksimal melalui tiga dimensi yang menjadi acuan utama yaitu:
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong royong
Integritas
Dimensi Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan:
ilmu pengetahuan,
teknologi,
seni,
budaya, dan
humaniora.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional dan
internasional.
Pengetahuan Faktual, yaitu pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional. Pengetahun
Konseptual, yaitu pengetahuan tentang terminologi/ istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip,
generalisasi, teori,model, dan struktur yang digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan
spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.
Pengetahuan Prosedural, yaitu Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan
yang terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode, dan kriteria untuk
menentukan prosedur yang sesuai berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya, terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.
Aspek pengetahuan ini dikembangkan melalui Higher Order of Thinking Skill (HOTS)
adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang
merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kurikulum 2013 juga menuntut materi
pembelajarannya sampai metakognitif yang mensyaratkan peserta didik mampu untuk
memprediksi, mendesain, dan memperkirakan. Pengetahuan Metakognitif, yaitu pengetahuan
tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam mempelajari
pengetahuan teknis, detail, spesifik, kompleks, kontekstual dan kondisional berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional. Sejalan dengan
itu ranah dari HOTS yaitu analisis yang merupakan kemampuan berpikir dalam
menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; evaluasi merupakan
kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi; dan
mengkreasi merupakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan/ide-ide.
Dimensi Keterampilan
kreatif,
produktif,
kritis,
mandiri,
kolaboratif, dan
komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari di satuan pendidikan
dan sumber lain secara mandiri. Hal lain yang ingin ditekankan dalam kurikulum 2013 ini
adalah menjawab tantangan pembelajaran di abad 21. Keterampilan abad 21 atau diistilahkan
dengan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan
Creativity and Innovation). Inilah yang sesungguhnya ingin kita tuju dengan K-13, bukan
sekadar transfer materi. Tetapi pembentukan 4C. Beberapa pakar menjelaskan pentingnya
penguasaan 4C sebagai sarana meraih kesuksesan, khususnya di Abad 21, abad di mana
dunia berkembang dengan sangat cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan abad 21
sangat penting, 4 C adalah jenis softskill yang pada implementasi keseharian, jauh lebih
bermanfaat ketimbang sekadar pengusaan hardskill.