Dialog Verbatim - Contoh dialog verbatim Ketrampilan Komunikasi Konselor sengaja saya publish untuk
memudahkan bagi kalian cara bagaimana cara membuat dialog verbatim dengan baik dan benar
(meskipun contoh dialog verbatim ini masih jauh dari kategori baik dan benar).
Dialog verbatim ini dikhususkan bagi Anda yang duduk di bangku kuliah prodi atau jurusan bimbingan
dan konseling (BK) untuk memperdalam lebih jauh lagi mengenai ketrampilan komunikasi Konselor dan
bagaimana cara melakukan praktek konseling individual bagi kalian yang ingin menjadi seorang konselor
yang proffesional.
Berikut adalah contoh dialog verbatim dari keterampilan komunikasi konselor yang bisa Anda jadikan
contoh untuk tugas mata kuliah bimbingan konseling kalian :
I. Identifikasi Masalah
Nama Lengkap
Kelas/Semester
Jenis Kelamin
Agama
Alamat Rumah
Berat Badan
Tinggi Badan
Anak ke
Dari
Hobi
Kegiatan Ekstrakulikuler
Kegiatan di Rumah
Akhibus Sajidin
Semester 2
Laki-laki
Islam
45 Kg
160 cm
3 (Tiga)
4 (Empat) Bersaudara
Menulis
Nama Ayah
Pekerjaan
Suku
Pendidikan
Alamat Rumah
Nama Ibu
Pekerjaan
Alamat Rumah
Arifin
Nelayan
Jawa
SD/MI
Sholikha
Kuli
Dari Klien dan Sahabat dekat klien, dan juga orang tua klien
C. Diskripsi Masalah
1. Masalah
Arman adalah salah satu mahasiswa semester dua STAI Attanwir Talun yang datang untuk menemui
seorang konselor. Arman mempunyai masalah dalam kuliahnya, yaitu tidak cocok dengan bidang kuliah
yang ia dalami.
2. Akademik
Dari akademik dari tingkat SMA-nya pernah juara Pidato Bahasa Indonesia se-MA Islamiyah Attanwir
3. Keadaan Fisik
4. Keadaan Keluarga
5. Kepribadian
Pendiam
II. SINTESA
B. Diagnosis
Melihat dari permasalahan yang dihadapi oleh Arman perkiraan penyebabnya adalah :
C. Prognosis
Setelah mengidentifikasi masalah yang terjadi pada saudari Arman, maka yang perlu dilakukan adalah
berusaha untuk merubah cara/pola pikir Arman dengan bantuan layanan konseling Individual dan
menggunakan pendekatan eksistensial-humanistik, Hal ini dilatar belakangi agar klien dapat:
3. Dialog Verbatim
Klien
Konselor
Waalaikum Salam Wr. Wb. ayok mari mas silahkan masuk dipakai saja sepatunya...!!! (mempersilahkan
masuk)
Emmmmm......!!! (diam)
Ya sudah...Coba Mas tarik Nafas dulu, terus keluarkan pelan-pelan..!!! (memberikan kenyamanan pada
klien)
Hhhhhhzzzz......haaaahhhhh...(tarik nafas)
Gimana Mas? Sudah agak lega kan? Bapak juga suka melakukan hal itu kok.!!
Jangan takut..!!! Anggap saja bapak ini saudara Mas sendiri..!! Oh ya saya lupa, nama bapak Darman,
Kalau adik siapa? (berjabat tangan)
Saya AkhibPak..! (masih berjabat tangan) Saya Arman Pak..! (masih berjabat tangan)
Kayaknya ada sesuatu yang pingin adik ungkapkan? Oh iya, sebelumnya adik pernah melakukan
konseling belum? (structuring)
Kata temen-temen saya kalau datang kesini semua masalah bisa terselesaikan Pak. Bener gak Pak?
(wajah diangkat)
Konseling itu membantu permasalahan individu dalam menyelesaikan masalahnya, adik punya masalah,
saya sebagai konselor membantu adik untuk pencapaian masalah yang ingin diselesaikan. Jadi adik di
sini jangan takut untuk mengungkapkan semua unek-unek adik kepada Bapak..!!! (structuring)
Iya Pak...(malu-malu)
Ketrampilan Mendengarkan
Konselor
Klien
Saya merasa tidak cocok pak dengan jurusan kuliah ini, saya ingin keluar saja pak...(wajah murung)
Empati Skill
Konselor
Klien
Iya bapak ngerti apa yang adik rasakan sekarang, pasti adik merasa bingung Kan? (empati)
Ketrampilan Refleksi
Konselor
Klien
Kayaknya tidak sesuai dengan adik yang rencanakan sebelumnya yah? (parafase)
Ketrampilan Eksplorasi
Konselor
Klien
Terus kenapa adik tidak masuk jurusan sesuai dengan keinginan adik? (klarifikasi)
Ketrampilan Bertanya
Konselor
Klien
Kenapa adik suka hukum? Ada yang menarik dengan jurusan yang adik suka? (bertanya terbuka)
Males pak sana-sini dengar hukum tidak jelas kemana arahnya, yang salah tidak diberikan hukumnya,
yang tidak salah malah dihukum. (Marah)
Konselor
Klien
Jadi adik tidak terima yah dengan hukum yang berjalan sekarang, terus adik pingin gantikan posisi
penegak hukum yang berbuat tidak benar gitu ya? (tersenyum)
Banget Pak, Masak kemarin ada anak yang mencuri sandal divonis kurungan penjara 5 tahun sementara
para koruptor dipenjara masih bisa sempat jalan-jalan liburan ke Bali dan Luar Negeri. Mau jadi apa
bangsa ini? Mau tak jebloskan sekalian itu penegak hukumnya, tapi semuanya sirna pak, kenapa juga
saya harus kesini? (kesal)
Konselor
Klien
Niat adik bagus, punya jiwa Patriotisme, punya niatan yang mulia, Indonesia tentu bangga punya
pemuda seperti adik ini. (menepuk pundak)
Klien : Iya Pak...Tapi percuma semua ini. Hidupku tidak artinya sekarang. (wajah Murung)
· Tahap Pertengahan
Konselor
Klien
Intinya dengan jurusan adik yang jalankan sekarang ini tidak cocok yah? Terus ada yang tidak buat
semua terlaksana yah? (tersenyum {menyimpulkan})
Iya Pak mereka gak tahu, apa kalau masuk di jurusan hukum prospeknya akan cerah? Pasti banyak uang
juga pak, itu pastinya buat mereka juga. (masih dalam keadaan marah)
Ketrampilan Memimpin
Konselor
Klien
Adik juga bisa kan belajar hukum di luar kampus? (tersenyum {memimpin})
Iya pak... Tapi kan gak sama dan terlanjur drop pak. (murung lagi)
Ketrampilan Memfokuskan
Konselor
Klien
Kira-kira harapan orang tua adik apa sih sebanarnya? (menatap klien {memfokuskan})
Orang tua ingin aku sekolah dekat-dekat Pak, terutama berbau pesantren. (bernafas dalam dengan nada
rendah)
Ketrampilan Konfrontasi
Konselor
Klien
Boleh saya tahu, apa yang sering orang tua adik katakan kepadamu? (tersenyum {konfrontasi})
Tidak tahu pak, bisanya mereka bisanya cuma ngatur saja. (kesal)
Ketrampilan Menjernihkan
Konselor
Klien
Apa sih yang sekarang membuat adik rugi akibat mereka? (menjernihkan)
Gak juga sih pak, tapi prinsip saya, saya orangnya tidak suka diatur, saya sudah mandiri. (wajah diangkat)
Ketrampilan Memudahkan
Konselor
Klien
Bapak sangat menghargai adik karena mau bercerita banyak ke bapak, alangkah baiknya apa sih yang
adik rasakan atau apa yang adik harapkan? (memudahkan)
Saya benci dengan apa yang saya hadapi sekarang pak. Saya benar-benar tidak suka diatur, emang saya
anak kecil apa? (sedih dan marah)
Ketrampilan Mengarahkan
Konselor
Klien
Memang apa yang dulu orang tuamu sih dek? (mengarahkan)
Begini pak, mereka berkata "Nak, Kuliah di dekat-dekat saja, yang penting kamu serius itu sama saja
kan? Bapak Ibu pingin kamu ngerti soal agama dulu, baru yang lain bisa nyusul nak". Padahal saya juga
kan gak mau merepotkan mereka pak. Saya bisa kerja apa saja kok pak. (Klien mempraktekan)
Konselor
Klien
.................(Diam)
Konselor
Klien
Bagaimana jikalau adik udah kuliah jurusan hukum di luar kota sedangkan adek disana kesulitan untuk
cari kerja? Terus orang tua tidak mampu membiayai adik untuk kuliah di sana, apa yang adik lakukan?
(mengambil Inisiatif)
Konselor
Klien
Kamu beruntung dik, punya orang tua yang ngertiin adik, kamulah harapan mereka..!!! Mereka berfikir
bagaimana jika mereka meninggalkan kamu? (Memberi Nasehat)
Iya Pak saya merasa salah dengan kelakuan saya yang seperti ini dengan mereka. (menyadari kesalahan
dan bersikap malu-malu)
Banyak dik di luar sana yang tidak seberuntung dengan adik. (memuji) Banyak dik di luar sana yang tidak
seberuntung dengan adik. (memuji)
Iya pak, Sahabat-sahabat saya juga sering menasihati saya seperti bapak katakan, tapi jarang saya
dengarkan, Yaa Allah aku merasa bersalah sekali pak dengan orang tua dan semuanya. (merasa
bersalah)
Konselor
Klien
Iya Pak, aku beruntung punya orang tua dan sahabat yang memperhatikanku. (wajah mulai diangkat)
· Tahap Evaluasi
Ketrampilan Menyimpulkan
Apa kasusnya ?
Apa masalahnya?
Apa penyebabnya?
Orang tua ingin anaknya kuliah yang dekat, terutama berbau pesantren
Pendekatan Humanistik
Ketrampilan Merencanakan
Konselor
Klien
Aku ingin giat dengan semangat membara lagi pak, toh jurusan ini membantu orang lain juga
meluruskan orang yang salah di jalannya sama halnya dengan bidang hukum. (dengan semangat
membara)
Ketrampilan Menilai
Ya sudah. Tapi bapak punya masukan untuk adik "Anggaplah semua yang adik lakukan sebagai sebuah
tanggung jawab yang besar bagi adik" Siap..!!! (menilai)
Siap Pak..!!! Aku akan menjadi yang terbaik untuk semuanya terutama untuk orang tuaku. (bernafas
lega)
Ketrampilan Mengakhiri
Konselor
Klien
Ya sudah kayaknya sudah sangat sore ini dik, belum sholat Ashar kan? (time limit)
Iya pak belum. Aku juga jarang sholat pak, mungkin aku sudah semakin jauh dengan Allah. Aku pingin
berubah pak..!!! (Wajah diangkat)
Kalau Adik butuh bimbingan lagi bisa datang kesini lagi, kapan saja kalau adik mau...!!! (memberikan
rasa nyaman)
OK...Pak..(tesenyum)
Waalaikum Salam Wr. Wb. Salam buat keluarga yah dik...!!! (salam)
A. Kesimpulan
Manusia tidak luput dari permasalahan, memang sudah tabiat manusia hidup selalu dijalankan dengan
sebuah masalah, masalah bukan diartikan sebagai proses gangguan hidup, tapi masalah membuat
manusia lebih berfikir dewasa dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Seperti halnya dengan
Arman yang selalu tidak puas dengan jurusan kuliah yang ia pelajari, hal ini membuat Arman merasa
tidak bersemangat dalam belajarnya.
Dengan pendekatan-pendekatan teori konseling yang diberikan konselor seakan membawa klien lebih
sadar akan tanggung jawab seorang individu terhadap permasalahannya, dan seorang konselor mampu
mempraktekan pendekatan teori konseling dalam menangani praktek dengan seorang klien supaya
individu mampu memunculkan potensi-potensi dan rasa tanggung jawab dalam dirinya untuk mengarah
ke kehidupan yang lebih baik. Semoga makalah sedikit ini menjadikan kami agar giat belajar untuk
menjadi konselor yang berguna dan terus mengabdi bagi masyarakat, bangsa dan negara. Amin.
B. Saran
Karena masih minimnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki dalam bidang Bimbingan dan
konseling, tentunya masih banyak kesalahan-kesalahan kata-kata dan pendekatan-pendekatan teknik
konseling yang tidak tepat baik yang kami sengaja maupun tidak kami sengaja dalam pembuatan
makalah ini.
Saran dan kritik dari dosen khususnya dan dari pembaca umumnya sangat kami perlukan demi
keindahan dan rasa tanggung jawab kami sebagai seorang mahasiswa di bidang bimbingan dan
konseling selalu haus akan menggali ilmu Bimbingan dan Konseling Islam kedepannya. Amin.
Nah, demikian contoh dialog verbatim Ketrampilan Komunikasi Konselor yang sudah Anda ketahui dan
pelajari bersama, bagaimana sudah Anda inspirasi untuk membuat dialog verbatim buat tugas mata
kuliah bimbingan konseling kalian? Jangan lupa sebelum menutup laman ini, saya sangat berharap
tinggalkan komentar disini demi perbaikan makalah sederhana ini yang jauh dari kategori sempurna.
Unknown at 10:55
Share
2 comments:
makasih..
Reply
Akhibus Sajidin12 September 2015 at 17:54
Reply
Home
Powered by Blogger.