Anda di halaman 1dari 15

Eliyana, Y., Nooryanto, M., & Poeranto, S. (2019).

Pengaruh Terapi Bekam Kering Terhadap Tekanan


Darah Pada Ibu Preeklampsia Postpartum. JURNAL INFO KESEHATAN, 17(1), 1-15.
https://doi.org/10.31965/infokes.Vol17.Iss1.221
|1

Jurnal Info Kesehatan


Vol 17, No.1, Juni 2019, pp. 1-15
P-ISSN 0216-504X, E-ISSN 2620-536X
Journal DOI: https://doi.org/10.31965/infokes
Website: http://jurnal.poltekeskupang.ac.id/index.php/infokes

RESEARCH Open Access

Pengaruh Terapi Bekam Kering Terhadap Tekanan Darah Pada Ibu


Preeklampsia Postpartum

Yayuk Eliyana Mukhamad Nooryanto Sri Poeranto

Program Studi Magister Departemen Obgyn RS Departemen Fakultas


Kebidanan Fakultas dr.Saiful Anwar Malang Kedokteran Universitas
Kedokteran Universitas Indonesia Brawijaya malang
Brawijaya

Email: yayukeliyana@uim.ac.id

Abstrak
Preeklampsia selama kehamilan bisa menetap pada masa postpartum dan biasanya akan
kembali normal pada minggu pertama postpartum. Angka kejadian preeklampsia atau
hipertensi postpartum secara keseluruhan terjadi sekitar 57,1%. Teknik non farmakologis
untuk mengatasi hipertensi telah dikembangkan, salah satunya adalah bekam kering sebagai
pilihan menurunkan tekanan darah. Penelitian quasy experiment dengan non equivalent
control group design. Lokasi penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Waktu penelitian
dimulai bulan agustus-september 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah 34 ibu
preeklampsia postpartum dengan kriteria tekanan darah sistolik minimal 140 mmHg dan
telah mendapatkan terapi MgSO4 sebelumnya. Sampel penelitian terdiri dari 17 sampel pada
kelompok perlakuan dan 17 sampel pada kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel
menggunakan consecutive sampling. Variabel independen penelitian ini adalah terapi bekam
kering, sedangkan variabel dependen adalah tekanan darah. Uji statistik yang digunakan
paired t test dan uji wilcoxon untuk menganalisis perbedaan sebelum dan setelah perlakuan.
uji independent sampel t-test dan uji mann whitney untuk menganalisis perbedaan antara
kedua kelompok. Hasil uji beda dengan uji wilcoxon didapatkan nilai p-value pada tekanan
darah sistolik dan diastolik lebih kecil dari taraf signifikansi α = 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan bermakna tekanan darah ibu preeklampsia postpartum sebelum dan
setelah diberikan terapi bekam kering dan terapi standar. Hasil analisis mann whitney
diperoleh data bahwa terdapat perbedaan bermakna pada selisih tekanan darah sistolik
antara kelompok yang diberi terapi standar dan kelompok yang diberi terapi standar
ditambah terapi bekam kering. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka terapi bekam
kering bisa digunakan sebagai terapi pendamping untuk menurunkan tekanan darah pada ibu
preeklampsia postpartum
Kata Kunci: Terapi Bekam Kering, Tekanan Darah, Postpartum, Preeklampsia
2 | https://doi.org/10.31965/infokes.Vol17.Iss1.221

Effect Of Dry Cupping On Blood Pressure In Preeclampsia Postpartum Mother

Abstract
Preeclampsia during pregnancy can persist in the postpartum period and usually returns to
normal in the first week of postpartum. The overall incidence of preeclampsia or postpartum
hypertension is around 57.1%. Non-pharmacological techniques to treat hypertension have
been developed, one of which is dry cupping as an option to reduce blood pressure. Research
on Quasy experiment with non-equivalent control group design. Research location at Dr.
Saiful Anwar Malang HOSPITAL. The research time begins in August-September 2018. The
population in this study is 34 preeclampsia postpartum mother with systolic blood pressure
criteria of at least 140 mmHg and has obtained previous MgSO4 therapy. The research
samples consisted of 17 samples on the treatment group and 17 samples in the control group.
Sampling techniques using consecutive sampling. The independent variable of this research
is dry cupping therapy, while the dependent variable is blood pressure. Test statistics are used
paired T test and Wilcoxon test to analyze the difference before and after treatment.
Independent test of the T-Test sample and Mann Whitney test to analyse the difference
between the two groups. Different test results with the Wilcoxon test obtained p-value on
systolic and diastolic blood pressure smaller than the significance level α = 0.05, it can be
concluded that there were significant differences in postpartum maternal blood pressure with
preeclampsia before and after given dry cupping therapy and therapy standard. The results of
Mann Whitney's analysis obtained data that there were significant differences in the
difference in systolic blood pressure between groups given standard therapy and groups given
standard therapy plus dry cupping therapy. Based on the results of these studies, dry cupping
therapy can be used as a companion therapy to reduce blood pressure in postpartum mothers
with preeclampsia.
Keywords: Dry Cupping Therapy, Blood Pressure, Postpartum, Preeclampsia

Correspondence: yayukeliyana@uim.ac.id
Present Address: Malang, Indonesia
©The Author(s) 2019. This article is distributed under the terms of the Creative Commons
Attribution 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/),
which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided
you give appropriate credit to the original author(s) and the source, provide a link to the
Creative Commons license, and indicate if changes were made. The Creative Commons
Public Domain Dedication waiver (http://creativecommons.org/publicdomain/zero/1.0/)
applies to the data made available in this article, unless otherwise stated.
Eliyana, Y., Nooryanto, M., & Poeranto, S. (2019). Pengaruh Terapi Bekam Kering Terhadap Tekanan
Darah Pada Ibu Preeklampsia Postpartum. JURNAL INFO KESEHATAN, 17(1), 1-15.
https://doi.org/10.31965/infokes.Vol17.Iss1.221
|3

PENDAHULUAN kematian ibu akibat preeklampsia sekitar


Preeklampsia merupakan suatu 36,3%.
sindroma spesifik yang terjadi pada masa Studi sebelumnya menjelaskan
kehamilan ditandai dengan hipertensi bahwa faktor resiko yang meningkatkan
dan proteinuria pada pertengahan akhir kejadian preeklampsia adalah wanita
kehamilan atau di atas 20 minggu dengan nullipara, riwayat preeklampsia,
kehamilan. Preeklampsia sampai saat ini peningkatan indeks massa tubuh,
masih menjadi penyebab terbesar bertambahnya usia wanita, kehamilan
morbiditas dan mortalitas maternal dan ganda, hipertensi kronis, diabetes
neonatal (Warrington et al., 2013; melitus serta tekanan psikososial selama
Keman, 2013). Kejadian preeklampsia kehamilan. Gangguan kejiwaan baik
meningkat seiring dengan semakin depresi, kecemasan atau keduanya
tuanya usia kehamilan yang dibuktikan meningkatkan resiko preeklampsia 3,1
dengan sekitar 0,01/1000 persalinan kali lipat (Yu et al., 2013). Studi lainnya
mengalami preeklampsia ketika oleh Qiu et al. (2009) menemukan bahwa
kehamilan berusia 20 minggu dan suasana hati atau kecemasan pada ibu
Kejadian preeklampsia saat kehamilan berkaitan dengan peningkatan resiko
berusia 40 minggu terjadi sekitar 2,12 kali lipat dari preeklampsia.
9,62/1000 persalinan. Perubahan-perubahan fisik yang
Laporan terbaru dari World Health terjadi pada ibu hamil juga akan
Organization (WHO) memperkirakan mengakibatkan keluhan-keluhan seperti
preeklampsia bertanggung jawab secara meningkatnya frekuensi buang air kecil
langsung atas kematian 70.000 ibu setiap dan nyeri punggung. Kondisi tersebut
tahunnya di seluruh dunia dan kira-kira sering kali menyebabkan gangguan tidur
15% dari semua kematian ibu di Inggris pada ibu hamil (Rafknowledge, 2004).
(English et al., 2015). Kejadian Kualitas tidur pada ibu hamil akan
preeklampsia meningkat sekitar 30-40% berpengaruh pada peningkatan tekanan
pada negara-negara berkembang darah sehingga dapat berpotensi
misalnya Indonesia, selain itu di terjadinya preeklampsia. Ibu dengan
beberapa rumah sakit di Indonesia preeklampsia diharapkan lebih banyak
kejadian perdarahan telah tergeser oleh tidur/ istirahat, karena berdasarkan
kejadian preeklampsia sebagai penyebab telaah yang didapatkan dari Cochrane,
utama kematian maternal (Fadlun, 2014). istirahat/ tidur ± 7 jam dalam sehari
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dapat menurunkan resiko terjadinya
tahun 2013 melaporkan bahwa angka preeklampsia dibandingkan tanpa
pembatasan aktivitas (POGI, 2016).
4 | https://doi.org/10.31965/infokes.Vol17.Iss1.221

Preeklampsia selama kehamilan bisa kenyataaannya berdasarkan kualitas


menetap pada masa postpartum dan bukti bisa dikatakan sangat rendah,
biasanya akan kembali normal pada sehingga diperlukan terapi penunjang
minggu pertama postpartum, walaupun untuk mengatasi hipertensi pada ibu
masih ada pertentangan tentang masa postpartum (Pribadi dkk., 2015). Terapi
resolusi wanita dengan preeklampsia penunjang non farmakologis umumnya
postpartum, perbedaan masa resolusi relatif dianggap aman sehingga sering
tersebut dapat dipengaruhi oleh tingkat digunakan sebagai terapi tambahan pada
keparahan dari preeklampsia, durasi manajemen standar lainnya (Cassileth,
tindak lanjut, manajemen dan kriteria 2007).
yang digunakan (Sibai, 2012). Angka Teknik non farmakologis untuk
kejadian preeklampsia atau hipertensi mengatasi hipertensi telah
postpartum secara keseluruhan terjadi dikembangkan, salah satunya adalah
sekitar 57,1%, prevalensi kejadian bekam kering sebagai pilihan
preeklampsia postpartum di Amerika menurunkan tekanan darah. Terapi
Serikat yaitu sekitar 18%. Prevalensi bekam kering merupakan salah satu jenis
hipertensi postpartum secara de novo dari tehnik bekam, dimana hanya
berada pada rentang 0,3-27,5% (Kang et dilakukan pengkopan saja pada titik-titik
al., 2017). Ibu postpartum dengan bekam yang telah ditentukan
preeklampsia akan memerlukan sebelumnya tanpa melakukan perlukaan
perawatan lebih lama dibandingkan ibu pada kulit. Terapi bekam kering bekerja
postpartum fisiologis, hal ini dengan melenturkan otot-otot terutama
menyebabkan resiko terjadinya pada daerah punggung. Pada saat
peningkatan tingkat kecemasan dan melepas gelas bekam terjadi peningkatan
kelemahan pada ibu postpartum (Iliadis aliran darah pada kulit (reaksi
et al., 2015). hyperemia), sehingga terjadi
Pencegahan dan pengelolaan mikrosirkulasi pembuluh darah yang
hipertensi postpartum yang dapat menimbulkan efek relaksasi pada
direkomendasikan saat ini yaitu dengan otot yang bias menyebabkan terjadinya
memberikan antihipertensi pada masa penurunan tekanan darah. Berdasarkan
postpartum bila pada saat prenatal sudah penelitian yang dilakukan oleh Pratama
diberikan serta memberikan dkk. menjelaskan terapi bekam kering
antihipertensi pada wanita dengan bisa menurunkan tekanan darah lansia
preeklampsia berat. Kedua rekomendasi yang mengalami tekanan darah tinggi.
tersebut sampai saat ini cukup kuat Tekanan darah sistolik turun sekitar
untuk tetap menjadi rekomendasi 15,60 mmHg, sedangkan tekanan darah
pengelolaan hipertensi pada masa diastolik mengalami penurunan sekitar
postpartum, walaupun pada 6,80 mmHg.
Eliyana, Y., Nooryanto, M., & Poeranto, S. (2019). Pengaruh Terapi Bekam Kering Terhadap Tekanan
Darah Pada Ibu Preeklampsia Postpartum. JURNAL INFO KESEHATAN, 17(1), 1-15.
https://doi.org/10.31965/infokes.Vol17.Iss1.221
|5

Mekanisme kerja bekam kering akan kelompok perlakuan dan kelompok


merangsang sekresi opioid endogen yaitu kontrol dimana dalam memilih kedua
beta endorfin ke pembuluh darah serta kelompok tersebut tidak dikerjakan
cairan otak. Endorfin ini akan bekerja secara acak (Sugiyono, 2014).
langsung pada susunan saraf pusat dan Lokasi penelitian ini dilaksanakan
medula spinalis sebagai neurotransmiter, di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Waktu
hal ini akan menyebabkan efek analgesik. penelitian dilakukan mulai bulan agustus
Berdasarkan penelitian Subadi (2014), sampai dengan bulan september 2018.
terdapat ekspresi beta endorfin pada Populasi dalam penelitian ini adalah 34
tikus setelah dilakukan terapi bekam ibu preeklampsia postpartum yang
kering sehingga dapat menurunkan terdiri dari 17 kelompok perlakuan dan
nyeri, namun kadar beta endorfin setelah 17 kelompok kontrol. Pada kedua
terapi bekam kering pada manusia belum kelompok dilakukan 2 kali observasi
pernah dilakukan. Peningkatan kadar tekanan darah yaitu pada hari ke-3 dan
beta endorfin secara signifikan akan hari ke-4. Tindakan yang diberikan pada
menekan ACTH dan kadar kortisol pada kelompok perlakuan yaitu pemberian
manusia (Taylor et al., 1983). terapi standar untuk menurunkan
Berdasarkan uraian diatas, melihat tekanan darah disertai pemberian terapi
pentingnya terapi bekam dalam proses bekam kering, sedangkan pada kelompok
penyembuhan penyakit serta dari kontrol tindakan yang diberikan yaitu
beberapa penelitian sebelumnya belum pemberian terapi standar untuk
pernah ada yang meneliti efek terapi menurunkan tekanan darah.
bekam kering terhadap ibu preeklampsia Teknik pengambilan sampel
postpartum, maka peneliti tertarik menggunakan consecutive sampling yaitu
melakukan penelitian dengan judul semua subjek yang memenuhi kriteria
“pengaruh terapi bekam kering terhadap inklusi dan kriteria eksklusi akan direkrut
tekanan darah pada ibu preeklampsia hingga besar sampel terpenuhi (Hidayat,
postpartum”. 2014). Kriteria inklusi dalam penelitian
ini adalah ibu postpartum hari ke-3, ibu
METODE PENELITIAN telah mendapatkan terapi MgSO4 dan
Penelitian ini merupakan Jenis terapi standart untuk hipertensi,
penelitian yang digunakan adalah quasy sedangkan kriteria eksklusi dalam
experiment dengan non equivalent control penelitian ini adalah ibu dengan
group design yaitu suatu rancangan yang hipertensi karena faktor lain dan ibu
berusaha mengungkapkan hubungan yang mengalami komplikasi
sebab akibat dengan cara melibatkan preeclampsia serta ibu yang mengalami
6 | https://doi.org/10.31965/infokes.Vol17.Iss1.221

gangguan jiwa dan sedang menjalani kontrol dan kelompok perlakuan


perawatan psikoterapi. dilakukan dengan menggunakan uji
Variabel penelitian ini terdiri dari independent sampel t test jika data
variabel independen, variabel dependen berdistribusi normal, tapi jika tidak
dan variabel perancu. Variabel memenuhi syarat maka memakai uji non
independen penelitian ini adalah terapi parametrik yaitu uji mann whitney.
bekam kering,Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah tekanan darah, serta HASIL PENELITIAN
variabel perancu dalam penelitian ini RSUD Dr. Saiful Anwar terletak di
adalah kualitas tidur, tingkat kecemasan, jalan raya Jaksa Agung Suprapto No. 2
onset preeklampsia dan riwayat (seberang depan kantor POLRESTA
preeklampsia. Malang). RSSA telah memenuhi standar
Penelitian ini menggunakan pelayanan rumah sakit yang meliputi:
analisis deskriptif untuk menganalisis administrasi dan manajemen, pelayanan
variabel-variabel yang ada secara medis, pelayanan gawat darurat,
deskriptif dengan menggunakan tabel pelayanan keperawatan, rekam medis,
distribusi frekuensi yaitu data pelayanan farmasi, Keselamatan dan
karakteristik responden. Analisa bivariat Kesehatan Kerja (K3), pelayanan
untuk menguji perubahan tekanan darah radiologi, pelayanan laboratorium,
pada ibu preeklampsia postpartum baik pelayanan kamar operasi, pelayanan
pada kelompok kontrol maupun pada pengendalian infeksi di rumah sakit,
kelompok perlakuan setelah diberikan pelayanan perinatal resiko tinggi,
terapi bekam kering. pelayanan rehabilitasi medik, pelayanan
Uji beda dilakukan untuk gizi, pelayanan intensif dan pelayanan
mengetahui perbedaan tekanan darah darah.
ibu postpartum dengan preeklampsia
sebelum dan sesudah dilakukan terapi Karakteristik Sampel Penelitian
bekam kering dengan menggunakan Data yang telah dikumpulkan,
paired t test apabila syarat terpenuhi nilai dianalisis dan dinterpretasikan untuk
p > 0,05. Apabila distribusi data tidak melihat karakteristik ibu postpartum
normal, maka dilakukan transformasi dengan preeklampsia yang mendapatkan
data terlebih dahulu dan apabila masih perawatan di rumah sakit Dr. Saiful
tidak normal maka digunakan uji Anwar Malang.
alternatif yaitu uji wilcoxon.
Uji beda untuk mengetahui
perbedaan tekanan darah kelompok
Eliyana, Y., Nooryanto, M., & Poeranto, S. (2019). Pengaruh Terapi Bekam Kering Terhadap Tekanan
Darah Pada Ibu Preeklampsia Postpartum. JURNAL INFO KESEHATAN, 17(1), 1-15.
https://doi.org/10.31965/infokes.Vol17.Iss1.221
|7

Tabel 1karakteristik ibu postpartum dengan preeklampsia


Kelompok Kelompok
Perlakuan kontrol
Variabel p-value
(N=17) (N=17)
frekuensi frekuensi
Usia 33,24 ± 6,3 a 29,18 ± 6,984 a 0,085b
Kenaikan berat badan 9,18 ± 5,615 a 12,59 ± 5,959 a 0,065c
selama hamil
Pekerjaan 0,067d
IRT 15 9
Swasta 1 6
PNS 1 2
Pendidikan terakhir 0,161 d
SD 4 0
SMP 6 7
SMA 6 7
Perguruan TInggi 1 3
Paritas 0,085e
Primi para 1 6
Multi para 16 11
Suami ke- 1,000e
1 15 15
2 2 2
Riwayat diabetes 0,485e
Ada 0 2
Tidak ada 17 15

Riwayat preeklampsia 1,000e


Ada 4 3
Tidak ada 13 14
Riwayat Keluarga 0,656e
dengan preeklampsia
Ada 4 2
Tidak ada 13 15
Riwayat abortus 1,000e
Ada 3 2
Tidak ada 14 15
Onset preeklamsia 0,491e
< 34 minggu 9 6
≥ 34 minggu 8 11
Tingkat kecemasan 1,000e
Tidak ada kecemasan 14 15
Kecemasan ringan 3 2
Kualitas tidur 1,000e
Kualitas tidur baik 5 5
8 | https://doi.org/10.31965/infokes.Vol17.Iss1.221

Kualitas tidur buruk 12 12


a
rata-rata ± standar deviasi, dari hasil uji Independent sample t test, cdari hasil
b

uji mann whitney, ddari hasi uji chi-square, edari hasil uji Fisher’s exact test

Karakteristik ibu preeklampsia kelompok kontrol.


postpartum berdasarkan tabel diatas Karakteristik ibu preeklampsia
didapatkan data rerata usia pada postpartum sebagian besar tidak
kelompok perlakuan adalah 33,24±6,3 mempunyai riwayat diabetes mellitus,
dan pada kelompok kontrol didapatkan tidak mempunyai riwayat abortus, tidak
rerata usia ibu adalah 29,18±6,984. mempunyai riwayat preeklampsia dan
Karakteristik kenaikan berat badan ibu tidak memiliki riwayat keluarga dengan
selama hamil pada kelompok kontrol preeklampsia baik pada kelompok
adalah 12,59±5,959, sedangkan pada kontrol dan kelompok perlakuan. onset
kelompok perlakuan rerata kenaikan preeklampsia pada kelompok perlakuan
berat badan ibu adalah 9,18 ± 5,615. sekitar 52,94% adalah < 34 minggu,
Sebaran data responden berkaitan sedangkan pada kelompok kontrol
dengan pekerjaan ibu paling banyak sekitar 64,71% onset preeklampsia
adalah sebagai IRT baik pada kelompok terjadi ≥ 34 mingggu.
perlakuan dan kelompok kontrol. Data Tingkat kecemasan ibu postpartum
penelitian karakteristik pendidikan berdasarkan hasil rekapitulasi hamilton
terakhir ibu pada kelompok perlakuan anciety rating scale (HARS) sebagian besar
sebagian besar adalah SMP dan SMA tidak ada kecemasan pada kedua
yaitu sekitar 35,29%, sedangkan pada kelompok dan dari hasil rekapitulasi the
kelompok kontrol pendidikan pittburgh sleep quality index (PSQI) pada
terakhirnya adalah SMP dan SMA yaitu kelompok kontrol dan perlakuan
sekitar 47,06 %. Paritas ibu sebagian sebagian besar memiliki kualitas tidur
besar adalah multipara baik pada yang buruk dalam satu bulan terakhir.
kelompok perlakuan maupun pada
Eliyana, Y., Nooryanto, M., & Poeranto, S. (2019). Pengaruh Terapi Bekam Kering Terhadap Tekanan
Darah Pada Ibu Preeklampsia Postpartum. JURNAL INFO KESEHATAN, 17(1), 1-15.
https://doi.org/10.31965/infokes.Vol17.Iss1.221
|9

Hasil Uji beda tekanan darah hari ke- Tabel 3 Hasil uji beda tekanan darah
3 dan hari ke-4 pada ibu postpartum hari ke-3 dan hari ke-4 pada
dengan preeklampsia pada kelompok kelompok kontrol
perlakuan. Variabel p-value
Tekanan darah sistolik 0,058
Tabel 2 Hasil uji beda tekanan darah Tekanan darah diastolik 0,791
hari ke-3 dan hari ke-4 pada
kelompok perlakuan
Variabel p-value Uji beda tekanan darah sistolik
Tekanan darah sistolik 0,001 hari ke-3 dan hari ke-4 pada kelompok
Tekanan darah diastolik 0,005 kontrol memakai uji wilcoxon karena
distribusi data tidak normal. Hasil
analisis diperoleh data p-value = 0,058 >
Hasil uji beda dengan uji wilcoxon
didapatkan nilai p-value pada tekanan nilai α = 0,05, sehingga dapat ditarik
darah sistolik dan diastolik lebih kecil kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan
dari taraf signifikansi α = 0,05, maka bermakna antara tekanan darah sistolik
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hari ke-3 dan hari ke-4.
bermakna tekanan darah ibu postpartum Sedangkan untuk uji beda tekanan
dengan preeklampsia sebelum dan
diastolik antara hari ke-3 dan ke-4
setelah diberikan terapi bekam kering
dan terapi standar. menggunakan uji paired t test. Dari hasil
analisis diperoleh data p-value = 0,791 >
Hasil Uji beda tekanan darah hari ke- nilai α = 0,05, sehingga dapat ditarik
3 dan hari ke-4 pada ibu postpartum kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan
dengan preeklampsia pada kelompok bermakna antara tekanan darah diastolik
kontrol.
hari ke-3 dan hari ke-4.

Hasil uji beda selisih tekanan darah pada kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol.

Tabel 4 Uji mann whitney untuk selisih tekanan darah ibu postpartum dengan
preeklampsia pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
Tekanan darah Kelompok Mean Median Standar deviasi p-value
Sistolik Perlakuan 150 150 11,180 0,002
Kontrol 148,82 150 9,275
Diastolik Perlakuan 92,94 90 7,717 0,100
Kontrol 89,41 90 11,440

Berdasarkan hasil analisis mann perbedaan bermakna pada selisih


whitney diperoleh data bahwa terdapat tekanan darah sistolik antara kelompok
10 | https://doi.org/10.31965/infokes.Vol17.Iss1.221

yang diberi terapi standar dan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, karena
yang diberi terapi standar dan terapi nilai p-value = 0,100 > nilai α = 0,05.
bekam kering, hal ini berdasarkan nilai p-
value = 0,002 yang < nilai α = 0,05, Uji pengaruh variabel perancu (onset
sedangkan pada selisih tekanan darah preeklampsia, tingkat kecemasan,
diastolik menunjukkan tidak ada kualitas tidur, riwayat preeklampsia)
perbedaan bermakna antara kelompok terhadap tekanan darah.

Tabel 5 uji regresi dummy variabel perancu terhadap selisih tekanan darah
Variabel B p-value
Kualitas tidur -0,980 0,792
Tingkat kecemasan 0,409 0,934
Onset preeklampsia 0,757 0,829
Riwayat preeklampsia -1,560 0,714

Berdasarkan uji statistik dengan tersebut tidak mempengaruhi selisih


regresi dummy menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik pada ibu
pengaruh kualitas tidur, tingkat preeklampsia postpartum.
kecemasan, onset preeklampsia serta Nilai sig 0,829 pada variabel onset
riwayat preeklampsia secara keseluruhan preeklampsia dan nilai sig 0,714 pada
mempengaruhi selisih tekanan darah variabel riwayat preeklampsia
sistolik sebesar 29,7% dan sisanya menunjukkan bahwa kedua variabel
dipengaruhi oleh faktor lain tersebut tidak mempengaruhi selisih
Secara parsial variabel tekanan darah secara signifikan. Nilai B
independent variabel kualitas tidur tidak 0,757 pada variabel onset preeklampsia
mempengaruhi nilai selisih tekanan menunjukkan bahwa semakin dini onset
darah sistolik secara signifikan karena sig preeklampsia dapat menaikkan tekanan
0,792, nilai B -0,989 menunjukkan bahwa darah sistolik sebesar 0,757, sedangkan
setiap peningkatan kualitas tidur maka nilai B -1,560 pada varibel riwayat
dapat menurunkan tekanan darah preeklampsia menunjukkkan bahwa
sistolik sebesar 0,989. semakin seseorang tidak memiliki
Pada variabel tingkat kecemasan riwayat preeklampsia maka dapat
menunjukkan bahwa nilai B sebesar menurunkan tekanan darah sistolik
0,409 menunjukkan bahwa tingkat sebesar 1,560.
kecemasan dapat meningkatkan tekanan Secara keseluruhan variabel
darah sistolik sebesar 0,409 dan dari nilai kelompok, onset preeklampsia, riwayat
sig 0,934 pada variabel tingkat preeklampsia, tingkat kecemasan dan
kecemasan menunjukkan bahwa varibel kualitas tidur mempengaruhi selisih
Eliyana, Y., Nooryanto, M., & Poeranto, S. (2019). Pengaruh Terapi Bekam Kering Terhadap Tekanan
Darah Pada Ibu Preeklampsia Postpartum. JURNAL INFO KESEHATAN, 17(1), 1-15.
https://doi.org/10.31965/infokes.Vol17.Iss1.221
| 11

tekanan darah diastolik sebesar 9,7% preeklampsia akan meningkatkan


sedangkan sisanya di pengaruhi oleh kejadian preeklampsia (OR: 8,85)
faktor lain. Nilai sig yang ditunjukkan (Kurniawan et al.,).
pada semua variabel memiliki nilai > α = Faktor resiko preeklampsia bisa
0,05 sehingga semua variabel tidak terjadi pada ibu multipara dengan suami
signifikan mempengaruhi selisih tekanan yang berbeda. Berdasarkan hasil
darah diastolik pada ibu postpartum penelitian bahwa kejadian preeklampsia
dengan preeklampsia. terjadi 3,2% dari nullipara, 3,0% dari
multipara dengan pasangan yang
PEMBAHASAN berbeda dan 1,9% dari multipara dengan
Karakteristik ibu preeklampsia pasangan yang sama (Trupin et al., 1996).
postpartum pada penelitian ini jika Hal ini dihubungkan dengan respon
dilihat berdasarkan data paritas maka imunologi ibu terhadap antigen janin
terdapat 27 pasien multipara dan 7 yang berasal dari sperma ayah. Paparan
pasien primipara. Resiko kejadian antigen ayah yang berkepanjangan akan
preeklampsia pada primigravida lebih menurunkan resiko terjadinya
tinggi karena pada primigravida terjadi preeklampsia, namun jika ibu multipara
mekanisme imunologik dalam memiliki pasangan baru maka akan
pembentukan blocking antibody meningkatkan resiko preeklampsia sama
terhadap antigen placenta oleh HLA-G dengan pada ibu dengan nullipara,
(Human Leukocyte Antigen G) belum karena faktor protektif dari pasangan
sempurna jika dibandingkan dengan sebelumnya sudah hilang.
multigravida (Cunningham et al., 2012), Pada penelitian ini jumlah
namun pada penelitian ini paritas kejadian preeklampsia pada ibu usia > 35
terbanyak adalah multipara dengan tahun adalah sekitar 55,88%. Resiko
faktor resiko lain yang mempengaruhi preeklampsia dapat terjadi pada ibu yang
kejadian preeklampsia misalnya riwayat berusia > 35 tahun karena adanya proses
ibu dengan preeklampsia 7 pasien degeneratif yang menyebabkan
(25,93%), kehamilan dengan pernikahan perubahan secara struktural dan
yang ke dua 4 pasien (14,81%), usia ibu > fungsional terjadi pada pembuluh darah
35 tahun 12 pasien (44,44%). perifer yang bertanggung jawab terhadap
Kejadian preeklampsia pada perubahan tekanan darah (El-Gilany et
multipara bisa terjadi karena ibu al, 2012). Hasil penelitian ini didukung
memiliki riwayat preeklampsia pada dari penelitian yang dilakukan oleh
kehamilan atau persalinan sebelumnya. Denantika dkk. (2015) bahwa ibu hamil
Penelitian sebelumnya menunjukkan yang berusia dalam kategori usia resiko
bahwa riwayat kehamilan dengan tinggi mempunyai kecendrungan untuk
12 | https://doi.org/10.31965/infokes.Vol17.Iss1.221

menderita preeklampsia daripada ibu darah sistolik setelah diberikan


yang berusia dalam kriteria usia resiko perlakuan. Berdasarkan penelitian
rendah. sebelumnya menunjukkan bahwa
Hasil analisis menunjukkan nilai individu dengan usia lebih muda dan
p-value = 0,001 < nilai α = 0,05 maka sehat mampu menunjukkan respon
dapat disimpulkan ada perbedaan aliran yang lebih besar setelah
bermakna tekanan darah sistolik antara pengobatan bekam. Setelah sesi terapi
sebelum dan sesudah pemberian terapi bekam Volume Regulatory Increase (VRI)
standar yang diberi tambahan terapi meningkat secara signifikan. Terapi
bekam kering. Berdasarkan nilai negative bekam mampu memperbaiki perifer
ranks didapatkan sekitar 13 pasien mikrosirkulasi pada individu muda
(76,47%) mengalami penurunan pada (Esquivel et al., 2017).
tekanan darah sistolik setelah diberikan Berdasarkan hasil analisis statistik
terapi standar dan ditambah dengan dengan mann whitney diperoleh data
terapi bekam kering. bahwa ada perbedaan yang bermakna
Pada tekanan darah diastolik juga pada selisih tekanan darah sistolik antara
terdapat perbedaan bermakna antara kelompok yang beri terapi standar dan
sebelum dan setelah pemberian terapi kelompok yang diberi terapi standar dan
standar dan terapi bekam kering pada ibu terapi bekam kering. Bekam kering
postpartum dengan preeklampsia hal ini berfungsi untuk menurunkan tekanan
dapat ditunjukkan dari nilai p value = darah sehingga responden yang
0,008 yang lebih kecil dari α = 0,05 dan menderita hipertensi kemudian diberi
sekitar 41,18% ibu postpartum dengan terapi bekam kering, maka tekanan darah
preeklampsia mengalami penurunan responden kembali normal. Penelitian
tekanan darah diastolik. yang dilakukan Anees (2015)
Penurunan tekanan darah pada menjelaskan bahwa dalam kasus tekanan
ibu preeklampsia postpartum setelah darah tinggi, bekam berperan
diberikan terapi standar dan terapi menurunkan volume darah yang
bekam kering bisa disebabkan karena mengalir di pembuluh darah sehingga
usia ibu. Berdasarkan data usia ibu mengurangi tekanan darah, zat nitrit
sekitar 10 pasien berusia diantara 20-35 oksida (NO) berperan dalam vasodilatasi
tahun dengan 7 pasien (70%) didapatkan (proses perluasan pembuluh darah)
mengalami penurunan tekanan darah sehingga menyebabkan turunnya
sistolik setelah dilakukan terapi standar tekanan darah.
dan terapi bekam kering, sedangkan dari Berdasarkan uraian diatas maka
7 pasien yang berusia lebih dari 35 tahun bekam kering dapat direkomendasikan
didapatkan bahwa 4 pasien (57,14%) sebagai salah satu terapi pendamping
tidak mengalami penurunan tekanan selain pemberian terapi standart untuk
Eliyana, Y., Nooryanto, M., & Poeranto, S. (2019). Pengaruh Terapi Bekam Kering Terhadap Tekanan
Darah Pada Ibu Preeklampsia Postpartum. JURNAL INFO KESEHATAN, 17(1), 1-15.
https://doi.org/10.31965/infokes.Vol17.Iss1.221
| 13

membantu menurunkan tekanan darah bahasa oleh Pendit B.U., dkk., EGC,
pada ibu preeklampsia postpartum. Jakarta.
Denantika O., Serudji J., Revilla., 2015.
KESIMPULAN Hubungan Status Gravida dan Usia
Penelitian ini menghasilkan Ibu terhadap Kejadian
beberapa kesimpulan antara lain : Preeklampsia di RSUP Dr. M. Djamil
1. Ada beda tekanan darah antara Padang tahun 2012-2013.
sebelum dan setelah pemberian http://jurnal.fk.unand.ac.id.Jurnal
terapi standar dan ditambah terapi Kesehatan Andalas; 4 (1).
bekam kering pada ibu postpartum English F.A., Kenny L.C., McCarthy F.P.,
dengan preeklampsia 2015. Risk Factors and Effective
2. Tidak ada beda tekanan darah Management of Preeclampsia. Dove
antara sebelum dan setelah Press Journal: Integrated Blood
pemberian terapi standar pada ibu Pressure Control 8: 7-12.
postpartum dengan preeklampsia Esquivel A.A.A., Warner B.J., Gallegos
3. Ada beda selisih tekanan darah D.M., Cage S.A., 2017.Effect dry
sistolik antara kelompok kontrol cupping on Vascular Funtion
(pemberian terapi standar) dan among Young Individuals.
kelompok perlakuan (pemberian International Journal of Health
terapi standar dan bekam kering) Sciences Vol 5 No 3 pp: 10-15.
pada ibu postpartum dengan Fadlun dan Feryanto A., 2014. Asuhan
preeklampsia. Kebidanan Patologis, Salemba
Medika, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Hidayat A.A., 2014. Metode Penelitian
Cassileth B.R., Deng G.E., Gomez J.E., Kebidanan dan Teknik Analisis Data:
Johnstone P.A., kumar N. And Contoh Aplikasi Studi Kasus, Edisi 2.,
Vickers A.J., 2007. Complementary Salemba Medika, Jakarta.
Therapies and Integrative Oncology Iliadis S.I., Comasco E., Sylven S.,
in Lung Cancer, ACCP Evidence Hellgren C., Poromaa I.S., Skalkidou
based Clinical Practice Guidelines A., 2015. Prenatal and Postpartum
CHEST Journal, 132 (3): pp. 340S- Evening Salivary Cortisol Levels in
354S. Association with Peripartum
Cunningham F.G., Leveno K.J., Bloom Depressive Symptoms. Plos One: 1-
S.L., Hauth J.C., Rouse D.J., Spong 21.
C.Y., 2012. Obstetri Williams Kang E., Sugarman R., Ramadan H.,
(Williams Obstetrics) Edisi 23 alih Mueller A., Shahul S., Perdigao J.L.,
2017. Prevalence, Risk Factors and
14 | https://doi.org/10.31965/infokes.Vol17.Iss1.221

Associated Complications of Preeclamsia Risk. The American


Postpartum Hypertension in Rural Heart Association: 408-413.
Haiti. Pregnancy Hypertension: An Rafknowledge. 2004. Insomnia dan
International Journal of Women’s Gangguan Tidur Lainnya, Jakarta:
Cardiovascular Health 10, 135-142. PT Elex Media Komputindo.
Keman K., 2013. Patomekanisme Sibai B.M., 2012. Etiology and
Preeklampsia Terkini Management of Postpartum
Mengungkapkan Teori-teori Terbaru Hypertension Preeclamsia.
tentang patomekanisme American Journal of Obstetrics &
Preeklampsia dilengkapi dengan Gynecology: 470-475.
deskripsi biomolekuler, Universitas Subadi I., 2014. Mekanisme Penurunan
Brawijaya Press, Malang. Nyeri Inflamasi Terapi Bekam
Kurniawan K., Cathleen F., Lieana C., Kering dan Bekam Basah. Disertasi
Miranda A.V., 2018. Maternal di akses melalui
Factors Associated with http://lib.unair.ac.id pada 8 Mei
Preeclampsia among Asian: 2018.
Systematic Review of Large Cohort Sugiyono., 2014. Metode Penelitian
Studies. Journal of Asian Medical Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Students Association 6 (1). Kualitatif dan R& D, Alfabeta,
POGI. 2016. Diagnosis dan Tata Laksana Bandung.
Pre-eklampsia. Pedoman Nasional Taylor T., Dluhy R.G., Williams G.H.,
Pelayanan Kedokteran. Jakarta. P: 1983. β-Endorphin Suppresses
hal 6. Adrenocorticotrophin and Cortisol
Pratama A.I., Maryana., Rudiatin T.I.E., Levels in Nourmal Human Subjects,
2014. Pengaruh Terapi Bekam Journal of Clinical Endocrinology and
Kering Terhadap Penurunan Metabolism Vol 57 No 3: 592-596.
Tekanan Darah pada Lansia dengan Trupin L.S., Simon L.P., Eskenazi B.,
Hipertensi di Dukuh Singoprana 1996. Change in Paternity: a Risk
Desa Belor Kecamatan Ngaringan factor for Preeclampsia in
Grobogan Jawa Tengah multiparas, JSTOR: 240-244.
Pribadi A., Mose J.C., Anwar A.D., 2015. Warrington J.P., George E.M., Palei A.C.,
Kehamilan Resiko Tinggi. CV Sagung Spradley F.T. and Granger J.P.,
Seto, Jakarta. 2013. Recent Advances in the
Qiu C., Williams M.A., Leisenring W.M., Understanding of the
Sorensen T.K., Frederick I.O., Pathophysiology of Preeclamsia.
Dempsey J.C., Luthy D.A., 2003. Hypertension Journal of American
Family History of Hypertension and Heart Association, 62: 666-673.
Type 2 Diabetes in Relation to
Eliyana, Y., Nooryanto, M., & Poeranto, S. (2019). Pengaruh Terapi Bekam Kering Terhadap Tekanan
Darah Pada Ibu Preeklampsia Postpartum. JURNAL INFO KESEHATAN, 17(1), 1-15.
https://doi.org/10.31965/infokes.Vol17.Iss1.221
| 15

Yu Y., Zhang S., Wang G., Hong X., Hypertension with Preeclamsia,
Mallow E.B., Walker S.O. et al., American Journal of Obstetrics &
2013. The Combined Association of Gynecology 209: 438.e1-438.e12.
Psychosocial Stres and Chronic

Ready to submit your research? Choose INFOKES and benefit from:


• fast, convenient online submission
• thorough peer review by experienced researchers in your field
• rapid publication on acceptance
• support for research data
• Open Access which fosters wider collaboration and increased citations
• maximum visibility for your research
At Health Polytechnic of Kupang, research is always in progress.
Learn more http://jurnal.poltekkekupang.ac.id/index.php/infokes

Anda mungkin juga menyukai