BAHAN ALAM
HAYATI -
TEKNOLOGI
HASIL
HUTAN
Diameter minimal 30 cm
• mengerok kulit batang lebih dulu, kemudian kayunya dilukai sedalam 1-2 cm, sedang lebarnya 10
cm. Pelukaan dengan cara ini membentuk huruf U terbalik dengan jarak dari permukaan tanah
Bentuk
koakan sekitar 15-20 cm. Pelukaan yang baru diatas luka lama dengan tebal jarak 5 mm
• Cara ini pada penyadapan pinus jarang dilakukan, umumnya dilakukan pada agathis ( kopal ). Hal ini
Goresan atau mengingat kulit pinus yang tebal. Goresan dilakukan dengan kemiringan 45° atau melingkar.
guratan
Tingkat Keefektifan metode koakan > teknik bentuk V > teknik bor.
Kualitas Getah pinus
• Jarak tanam yaitu hutan pinus dengan jarak tanam yang jarang, iklim mikronya tidak lembab dan
bersuhu tinggi sehingga menghasilkan getah pinus lebih banyak,demikian sebaliknya.
• Iklim dan tempat tumbuh. Curah hujan rata-rata <2000 mm/thn,suhu antara 22-28” C dan tinggi
Faktor tempat 400-700m dari permukaan dari permukaan laut menhasilkan getah yang optimal
Eksternal
• Kondisi tanah
• Bentuk sadapan yaitu hasil sadapan dari bentuk koakan lebih banyak dari goresan dan bor
Faktor • Arah pembaruan, yaitu kearah atas atau bawah. Pembaruan ke atas menghasilkan lebih banyak getah.
perlakuan • Upaya stimulansia, yaitu upaya perangsangan pada luka sadapan dengan bahan kimia asam, misal
oleh asam sulfat,asam oksalat
manusia
• Pinus Patula yang ditanam secara luas di Afrika menghasilkan getah dengan jumlah kualitas yang
rendah sehingga pinus ini tidak di sadap
Faktor • Pinus Radiata memberikan hasil getah untuk produk terpenting dengan kualitas terbaik di dunia.
genetik • Pinus Merkusii Jungh & vriese menghasilkan getah Jumlah dan Kualitas sangat baik.
campuran dari
monobasic asam
90 % material resin yang memiliki
bersifat asam rumus empiris
C20H30O2
getah pinus
(oleoresin )
diterpen aldehid dan alkohol yang
memiliki struktur sama dengan
10 % material asam resin, namun memiliki gugus
bersifat netral aldehid ( -CHO) atau alkohol (-OH)
serta material lain yaitu sesqui
diterpen ( C15H24) dan diterpen
hidrokarbon
Komponen & Komposisi Getah Pinus
Getah pinus ( oleoresin ) merupakan getah hasil sadapan pada sel
parenkim pohon pinus yang telah mencapai umur tertentu
Gondorukem terdiri dari 90-80 % senyawa asam yang secara garis besar
dapat dipisah dalam dua kelompok:
tipe pimaric
Pemanfaatan Gondorukem
untuk bahan industri kertas, batik, sabun, vernis, semir sepatu, isolasi
alat listrik dan tinta cetak.
Gondorukem
Note
Gondorukem tall oil tidak dapat digunakan untuk tinta cetak karena kandungan
sulfurnya yang tinggi
Composition of Gum, Wood and Tall Oil Rosins
Produk Turunan Gondorukem
TERPENTIN
Minyak Terpentin adalah minyak yang memiliki sifat relatif mudah menguap
dan terdapat di dalam getah dari tumbuhan golongan pinus
Sifat kimia dari terpentin ditentukan oleh komponen utamanya sedangkan sifat
fisiknya bergantung pada komposisi. Minyak terpentin di Indonesia memiliki
titik didih 152-162oC ,titik beku -60 sampai dengan -50oC, dan densitas saat
20oC adalah 0,865 – 0,870 g/mL
TERPENTIN
Minyak terpentin yang dihasilkan oleh tumbuhan biasanya berupa campuran
dari berbagai jenis atau isomer terpen, sehingga untuk mendapatkan
komponen murni perlu dilakukan pemisahan dengan distilasi vakum .
Kondisi vakum dibutuhkan agar distilasi dapat dilaksanakan pada suhu relatif
rendah, karena terpen merupakan senyawa-senyawa reaktif yang pada suhu
relatif tinggi mudah membentuk getah.
Produk Turunan Terpentin
sizing agent (bahan pengisi) pada pabrik industri perekat, tinta cetak, protective
kertas untuk mengurangi sifat higroskopis coating, batik, permen karet, pelitur,
kertas (untuk mengurangi sifat daya serap sabun, karet sintetik dan detergen
kertas akibat kelembaban)
Note
gondorukem non modifikasi mempunyai kelemahan untuk penggunaan-
penggunaan tertentu, misalnya sering terjadi kristalisasi, terjadi proses oksidasi
secara alami terhadap gondorukem dan dapat menyebabkan reaksi dengan
garam-garam logam berat terutama pada penggunaan untuk varnis
Proses Pengolahan Getah pinus menjadi
Getah Pinus Tangki Penampung Gondorukem & Terpentin
Tangki Melter
Terpentin
68-80 oC; 10-15 menit
Tangki Penampung
Filter 1 mikron
Pengemasan
Gondorukem
Proses Pengolahan Getah pinus menjadi
Gondorukem & Terpentin
Warna
> Grade X (Rex) atau mutu utama (warna paling jernih)
> Grade WW (Water White) atau mutu pertama (warna yang
beningnya seperti air)
> Grade WG (Window Glass) atau mutu kedua (warna yang bening)
> Grade N (Nancy) atau mutu ketiga (warna kuning kecoklat-
coklatan)
Titik Lunak /Softening Point adalah ukuran kekerasan yang ditunjukkan dengan
derajat celcius
Warna/colour: X – WW – WG
disproporsionasi
hidrogenasi
fortifikasi
dehidrogenasi polimerisasi
esterifikasi
kombinasi
diantara
proses-proses
tersebut
digunakan sebagai agen pendarihan
dalam industri kertas, industri tinta
cetak, dan industri kimia lainnya.
www.themegallery.com
Gliserol Rosin Ester
www.themegallery.com
Gliserol Rosin Ester
www.themegallery.com
Ester gondorukem atau dalam dunia perdagangan dikenal dengan
ester gum merupakan produk yang diperoleh dari proses esterifikasi
rosin dan derivat gondorukem seperti gondorukem maleat,
gondorukem fumarat, gondorukem polimerisasi, gondorukem
disproposionasi, gondorukem dehidrogenasi dan gondorukem
hidrogenasi.
Pada umumnya ester gum digunakan
dalam bentuk cairan ester selulosa
untuk aplikasi interior untuk daya
Ester gondorukem rekat dan kehalusan lapisan.