Asuhan Kesehatan Pada Bayi Sehat B7 Sudah Revisi Klompok
Asuhan Kesehatan Pada Bayi Sehat B7 Sudah Revisi Klompok
Disusun Oleh:
Kelompok B7
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Tanggal ………………………………….
Disusun Oleh:
Kelompok B7
Prodi Nama NIM
PSIK Liana Nofita Dewi 170100933
FARMASI Isti Nganatun Nafiah 170500069
PSIB Elvira Vita Auliana 180200954
PSIG Novita Gustinah 170400347
PSIK Regita Cahya Wanti 170100948
FARMASI Lidiawati 170500073
ARS Cahyani Dewi Masyitoh 170600012
PSIK Sintia Yolanda 170100955
PSIK Eka Istiqomah 170100916
FARMASI Maria Yuni Kartika Wati 170500075
PSIG Yulina Wijayanti 170400363
ii
Menyetujui,
Siti Nurunniyah, S.ST,M.Kes Herni Dwi Herawati,S.Gz, MPH Ns. Erni Samutri,S.Kep.,M.Kep
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji 1
Penguji II
Penguji II
Mengetahui,
Program Manager Surveilans
Universitas Alma Ata
iv
DAFTAR ISI
IDENTITAS TIM.....................................................................................................................1
A. Identitas Responden......................................................................................................3
BAB III....................................................................................................................................24
BAB IV....................................................................................................................................25
A. PENDAHULUAN........................................................................................................25
1. Latar Belakang........................................................................................................25
2. Tujuan Umum..........................................................................................................25
3. Tujuan Khusus.........................................................................................................26
B. TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................26
a) Konsep Nifas............................................................................................................26
BAB V PENUTUP..................................................................................................................83
A. Kesimpulan...................................................................................................................83
v
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................84
vi
BAB I
IDENTITAS TIM
Kegiatan ini dilakukan oleh TIM Fakultas Ilmu – ilmu Kesehatan Universitas Alma
Ata Yogyakarta yang bekerjasama dengan Dinas kesehatan Kabupaten Bantul, Pemerintah
Kabupaten Bantul dengan sasaran utama kegiatan yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu
menyusui dan anak di bawah usia 2 tahun di wilayah kelurahan Triwidadi, Kecamatan
Pajangan, Bantul, Yogyakarta.
7
3 180200954 Elvira Vita Aulia Kebidanan
4 170400347 Novita Gustinah Gizi
5 170100948 Regita Cahya Wanti Keperawatan
6 170500073 Lidiawati Farmasi
7 170600012 Cahyani Dewi Masyitoh Ars
8 170100955 Sintia Yolanda Keperawatan
9 170500075 Maria Yuni Kartika Wati Farmasi
1 170400363 Yulina Wijayanti Gizi
BAB II
DISKUSI KASUS
A. Identitas Responden
Kelompok B7 dalam kegiatan surveilan melakukan pemantauan di wilayah
kelurahan Triwidadi kecamatan Pajangan. Selama kegiatan surveilan, kelompok B7
mendapatkan data 32 Responden dari kelurahan. Berikut adalah presentase data catin
yang diperoleh dari kelurahan Triwidadi:
Tabel 2.1. Presentase jumlah responden
Responden periode sebelumnya
8
NN Status responden Jumlah (n) Presentase (%)
o
1 Data Spreadsheet 45 100
2 Data diluar spreadsheet - -
3 Bersedia 12 26,6
4 Tidak Bersedia 4 8,8
5 Dikeluarkan - -
6 Pindah 29 64
7 Tidak ditemukan - -
8 Belum dikonfirmasi - -
9 Jumlah 45 100
Tabel 2.2. Presentase jumlah responden
Baru
Jumlah keseluruhan Responden Tahun lalu dan tahun ini berjumlah: 77 yang masuk di
spreadsheet
9
Berdasarkan data diatas, didapatkan bahwa dari 77 responden, 21orang bersedia
menjadi responden dan sudah dilakukan follow up dari periode Agustus sampai Desember
semua responden yang dikunjungi bersedia untuk didampingi sampai mempunyai anak.
Selanjutnnya 52 responden berpindah kependudukan di luar wilayah kelurahan Triwidadi
atau bahkan pindah ke luar kota dan tidak dapat ditemukan dan 4 responden tidak
bersedia.
21 dari 77 responden merupakan responden yang bersedia dan memenuhi kriteria
subjek surveilan dari bulan agustus sampai Desemberdan data followup dari angkatan
sebelumnya berikut daftar identitas responden yang menjadi subjek kegiatan surveilan:
1. No. ID : 101-01-0004
Nama : Suprihatin
Nama Suami : Muhamad Chatnif
Tanggal Menikah : 02 Desember 2018
Alamat : Guwo rt 1
2. No. ID : 1014-01-0005
Nama : Onni Sonavia
Nama Suami : Yaasin Nawawi
Tanggal Menikah : 11 November 2018
Alamat :Butuh Lorrt 1
3. No. ID : 1006-01-0008
Nama : Sari Dari yana
Nama Suami : Slamet Budi Raharjo
Tanggal Menikah : 14 Oktober 2018
10
Alamat : Butuh Kidul rt 3
4. No. ID : 1013-01-0012
Nama : Eka Sumarni
Nama Suami : Nurul Huda
Tanggal Menikah : 1013-01-0012
Alamat : Butuh Kidul rt 1
5. No. ID : 1003-03-0024
Nama : Isfatun Khasanah
Nama Suami : Abdul Muklis
Tanggal Menikah : 9 September 2018
Alamat : Butuh Kidul rt 3
6. No. ID : 1006-04-0068
Nama : Dessi Putri
Nama Suami : Setiyanto
Tanggal Menikah : 31 Maret 2019
Alamat : Sebrang kidul rt 2
7. No. ID : 1001-01-0069
Nama : Desi Winami
Tempat / Tanggal Lahir : 16 Agustus 1998
Nama Suami : Nur Kholis
Tanggal Menikah : 24 Maret 2019
Alamat : Guwo rt 1
8. No. ID : 1019-02-0081
Nama : Novita Kumalajati
Nama Suami : Nur Arifin
Alamat : Kayuhan Wetan rt 2
11
9. No. ID : 1020-02-0096
Nama : Sriningsih
Nama Suami : Yanto
Tanggal Menikah : 2 Februari 2019
Alamat : Kayuhan kulon rt 2
11.No. ID : 1013-03-0104
Nama : Widayati
Nama Suami : IR. Heni Wijayanto
Tanggal Menikah : 20 Juli 2019
Alamat : Butuh Lor rt 2
13.No. ID : 1020-01-0109
14.No. ID : 1013-02-0111
12
Nama : Yeni Arista
Nama Suami : Panji Wibowo
Tanggal Menikah : 22 Agustus 2019
Alamat : Butuh Kidul rt 2
15.No. ID : 1002-04-0114
16.No. ID : 1014-02-0124
Nama : Arindiyasiwi
Nama Suami : Juarisman
Tanggal Menikah : 20 Oktober 2019
Alamat : Butuh Lor rt 2
17.No. ID : 1018-01-0133
18.No. ID : 1019-04-0134
13
Tanggal Menikah : 13 Oktober 2019
Alamat : Kayuhan Wetan rt 4
2. Pengambilan data awal dengan menemui catin pihak perempuan untuk memastikan
kesediaan dan kesesuaian kriteria catin menjadi subjek surveilan sekaligus untuk
mengambil data awal calon pengantin perempuan. Pengambilan data menggunakan
kuesioner pranikah yang terdapat dalam aplikasi Comcare HQ berbasis android yang
sudah tersambung ke server Universitas Alma Ata Yogyakarta sehingga selain
14
memudahkan mahasiswa menginput data, pihak institusi juga mudah untuk memantau
perkembangan kegiatan surveilan ini.
Jumlah Responden
1. No. ID : 101-01-0004
Nama : Suprihatin
Nama Suami : Muhamad Chatnif
Tanggal Menikah : 02 Desember 2018
Status : Follow up bayi 0-1 th
Alamat : Guwo rt 1
2. No. ID : 1014-01-0005
15
Nama : Onni Sonavia
Nama Suami : Yaasin Nawawi
Tanggal Menikah : 11 November 2018
Status : Follow up bayi 0-2th
Alamat : Butuh Lor rt 1
3. No. ID : 1006-01-0008
Nama : Sari Dari yana
Nama Suami : Slamet Budi Raharjo
Tanggal Menikah : 14 Oktober 2018
Status : Follow up bayi 0-2 bln
Alamat : Butuh Kidul rt 3
4. No. ID : 1013-01-0012
Nama : Eka Sumarni
Nama Suami : Nurul Huda
Tanggal Menikah : 22 Oktober 2018
Status : Follow up bayi 0-1 bln
Alamat : Butuh Kidul rt 1
5. No. ID : 1003-03-0024
Nama : Isfatun Khasanah
Nama Suami : Abdul Muklis
Tanggal Menikah : 9 September 2018
Status : Follow up bayi 0-1 th
Alamat : Butuh Kidul rt 3
6. No. ID : 1006-04-0068
Nama : Desi Putri
Nama Suami : Setiyanto
Tanggal Menikah : 31 Maret 2019
Status : Follow up Kehamilan
16
Alamat : Sebrang kidul rt 2
7. No. ID : 1001-01-0069
Nama : Desi Winami
Nama Suami : Nur Kholis
Tanggal Menikah : 24 Maret 2019
Status : Follow up kehamilan (6bln)
Alamat : Guwo rt 1
8. No. ID : 1019-02-0081
Nama : Novita Kumalajati
Tanggal Menikah : Minggu, 7 Juli 2019
Nama Suami : Nur Arifin
Status : Follow up bayi 0-6 bln
Alamat : Kayuhan Wetan rt 2
9. No. ID : 1020-02-0096
Nama : Sriningsih
Nama Suami : Yanto
Tanggal Menikah : 2 Februari 2019
Status : Follow up bayi 0-1 th
Alamat : Kayuhan kulon rt 2
17
Tanggal Menikah : 23 Agustus 2019
Status : Follow up kehamilan
Alamat : Butuh Kidul rt 3
18
Nama : Arindiyasiwi
Nama Suami : Juarisman
Tanggal Menikah : 20 Oktober 2019
Status : Follow up Kehamilan
Alamat : Butuh Lor rt 2
19
21. No. ID : 1013-02-0162
Nama : Wahyuningsih
Nama Suami : Suyitno
Tanggal Menikah : 26 Desember 2019
Alamat : Butuh Kidul RT 02
Status :
Ayu Triana
1. Identitas subjek
Nama lengkap : Ayu triyana
Tanggal lahir :19 september 1998
Pendidikan terakhir :SMA
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Kayuhan wetan, Rt 04
No hp : 085743772295
20
4. Rencana tindak lanjut
Nama Subjek Alamat Rencana
Tindak lanjut
Ayu triyana Kayuhan Follow up
wetan, Rt 04 status
kehamilan
Sri Ningsih
1. Identitas subjek
Nama lengkap : Sri ningsih
Tanggal lahir : 15 agustus 1996
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : kayuhan kulon rt 02
No hp : 085524669246
2. Perkembangan proses follow up
Perkembangan yang sudah dilakukan yaitu informed consent comcare pranikah 1
21
Yeni Arista
1. Identitas subjek
Nama Lengkap : Yeni Arista
Tanggal Lahir : -
Pendidikan terakhir : SMA/SMK/sederajat
Pekerjaan : buruh
Alamat : Butuh kidul, RT 2, Triwidadi, Pajangan Bantul
No HP : 085878006715
Widayati
1. Identitas subjek
Nama Lengkap : Widayati
22
Tanggal Lahir : -
Pendidikan terakhir : SMA/SMK/sederajat
Pekerjaan : tidak bekerja
Alamat : Butuh Lor RT 2, Triwidadi, Pajangan Bantul
No HP : 081261001005
Faradila Puspitasari
1. Identitas subjek
Nama Lengkap : Faradila Puspitasari
Tanggal Lahir : -
Pendidikan terakhir : SMA/SMK/sederajat
Pekerjaan : tidak bekerja
Alamat : Butuh Lor RT 01, Triwidadi, Pajangan Bantul
No HP : 089652026796
23
2. Perkembangan proses follow up
Perkembangan yang sudah dilakukan yaitu Follow Melahirkan
Arindyasiwi Wahyuningsih
1. Identitas Subjek
Nama Lengkap: Arindyasiwi Wahyuningsih
Tanggal Lahir : 10 Januari 1995
24
Alamat: Butuh Lor RT 02
No HP: 082224252350
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : Karyawan Swasta
25
Alamat: Jambean, Triwidadi, Pajangan, Bantul
No HP: 087839166674
2. Perkembangan proses follow up
Perkembangan yang sudah dilakukan yaitu informed consent, commcare pranikah 1.
Follow up kehamilan
3. Resume data Comcare responden
Responden masuk kedalam kriteria usia ideal untuk menikah, yakni caten wanita
berusia 25 tahun dan catan laki-laki berusia 25 tahun. Responden ini melakukan
persiapan kehamilan yang cukup baik, dengn mengkonsumsi tablet asam folat,
mengontrol asupan gula, menghindari asap rokok, melakukan pemeriksaan kadar
Hb dengan hasil 15g/dl. Pola sehari-hari baik, tidak mengkonsumsi alkohol dan tidak
merokok aktif dan juga pasif. Riwayat menstruasi normal dengan siklus 25 hari dan
lamanya 7 hari. Secara keseluruhan personal hygiene baik. Nilai BMI 19 kg/m² dan
masuk kedalam kategori normal. Pengukuran LILA yaitu 25 cm (normal). TTV
dalam batas normal. Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
4. Rencana Tindak Lanjut
Nama Subjek Alamat Rencana
Tindak lanjut
Endang Aprillia Jambean rt 1 Follow up
awal kehamilan
Fani Rahmawati
1. Identitas Subjek
Nama Lengkap: Fani Rahmawati
Tanggal Lahir: 13 Agustus 2002
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan: IRT
Alamat: Jojoran Wetan RT 04, Triwidadi, Pajangan, Bantul
No HP: 0859121598229
26
Perkembangan yang sudah dilakukan yaitu informed consent. Commcare pranikah 1,
follow up status pernikahan, follow status kehamilan. Selanjutnya akan dilakukan
follow up at birth.
Dessi Putri
1. Identitas Subjek
27
Perkembangan yang sudah dilakukan yaitu berupa inform consent comcare pranikah 1
status pernikahan dan status kehamilan
Ambar wati
1. Identitas Subjek
Nama Lengkap: Ambar wati
Tanggal Lahir: 02/02/95
Pendidikan terakhir : Tamat S1
Pekerjaan: Guru
Alamat: jorjoran wetan rt 3
No HP: 088233954555
2. Perkembangan proses follow up
Perkembangan yang sudah di lakukan yaitu inform consent comcare pranikah 1 dan
pranikah 2
3. Resume data comcare
Ambar wati usia 25 tahun alamat jorjoran wetan nama suami dwi joko prasetyo usia 27
tahun responden ingin segera memiliki bayi responden sudah melakukan program hamil
dan responden tidak mengkonsumsi suplement apapun.
4. Rencana tindakan
Nama responden alamat Rencana tindakan lanjut
Ambar wati Jorjoran wetan rt 3 Comcare follow up status
kehamilan
28
Endah septiani
1. Identitas pasien
Nama : Endah septiani
Tanggal lahir : 15/09/96
Pendidikan terahir : SMA
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Alamat :jorjoran wetaan rt 3
No hp :
4. Rencana tindakan
29
BAB III
KENDALA PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Jadwal
Tim surveilan ini terdiri dari beberapa mahasiswa yang berasal dari program studi yang
berbeda seperti Ilmu gizi, keperawatan, dan kebidanan yang memiliki kesibukan
praktikum, UAS, kegiatan internal kampus, dan jadwal kuliah yang masing-masing
berbeda. Sehingga memiliki kendala ketika menyesuaikan jadwal untuk kumpul Bersama
membaha pregress kegiatan surveilan.
2. Lokasi
Tim surveilan B7 diberikan tugas surveilan di Desa Triwidadi. Di wilayah tersebut
terdapat wilayah yang jauh, jalan curam dan beresiko seperti jalur perlintasan kereta api
tanpa palang, daerah pelosok yang menyulitkan tim B7 untuk menemukan lokasi calon
responden dikarenakan sinyal untuk mencari lokasi tidak memadai.
3. Kerjasama
Antara anggota yang satu dengan yang lain masih dapat memiliki kepentingan pribadi.
Pada saat program ini terlaksana, sebagaian anggota yaitu mahasiswa PSIK, GIZI,
FARMASI melakukan praktek lahan dibeberapa fasilitas kesehatan sehingga menjadikan
waktu tidak fleksibel dan kerja sama antar tim semakin berkurang.
4. Biaya
5. Waktu adanya kendala untuk mengunjungi responden karena dimasa pandemic covid 19,
jadi kita tidak bisa mengetahui perkembangan responden karena nomor yang digunakan
sudah tidak bisa di hubungi lagi.
6. Tidak adanya Jaminan Keselamatan dan Kesehatan.
30
BAB IV
RENCANA ASUHAN TERINTEGRASI
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan Umum
Tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan
yang optimal bagi ibu dan keluarganya, serta lintas derajat kesehatan anak untuk
menjamin tumbuh kembang anak yang optimal.
3. Tujuan Khusus
a. Mampu meningkatkan upaya pembinaan kesehatan balita.
b. Mampu mengidentifikasi dan mengantisipasi masalah dan melakukan
analisa data, membuat rencana manajemen, mengimplementasi rencana
dan mengevaluasi tindakan.
31
B. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru lahir mengalami proses
kelahiran, berusia 0 - 28 hari, BBL memerlukan penyesuaian fisiologis berupa
maturase, adaptasi (menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan
(ekstrauterain) dan toleransi bagi BBL utuk dapat hidup dengan baik (Marmi dkk,
2015).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan genap
37-41 minggu, dengan presentasi belakang kepala atau letak sungsang yang
melewati vagina tanpa memakai alat. (Tando, Naomy Marie, 2016).
Menurut Sarwono (2005) dalam buku Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi
Baru Lahir (Sondakh,2017) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir cukup
bulan, 38-42 minggu denganberat badan sekitar 2500-3000 gram dan panjang badan
sekitar 50-55 cm. Ciri-ciri bayi normal adalah, sebagai berikut :
32
Beberapa perubahan-perubahan sistem fisiologi pada bayi
33
1) Pengumpulan data yang sistematis dan berkelanjutan sehingga didapatkan
data subjektif dan objektif.
2) Diagnosa Keperawatan
Pengumpulan data yang sistematis dan berkelanjutan sehingga didapatkan
data subjektif dan objektif. Pernyataan masalah klien yang aktual atau
potensial.
3) Perencanaan (intervensi)
Penyusunan target asuhan keperawatan dan aktivitas yang mungkin
dilakukan untuk memenuhi target asuhan keperawatan.
4) Pelaksanaan (implementasi)
Memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan.
5) Evaluasi (formatif/proses dan sumatif)
Evaluasi adalah pengukuran keefektifan pengkajian, diagnosis
perencanaan, dan implementasi, klien adalah fokus evaluasi.
4. Konsep Asuhan Gizi Bayi Sehat
Asuhan gizi adalah serangkaian kegiatan yang terstruktur yang memungkinkan
untuk identifikasi kebutuhan gizi dan penyediaan asuhan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, adapun langkahnya yaitu:
a. Melakukan skrining awal
b. Assessment gizi, tujuannnya yaitu mengidetifikasi problem gizi dan faktor
penyebabnya melalui pengumpulan, verifikais dan interpretasi data secara
sistematis. adapun data yang diambi yaitu data food history , antropometri,
biokimia, data klinis )
c. Diagnosis gizi, tujuan diagnosis yaitu mengidentifikasi adanya problem, faktor
penyebab yang mendasarinya dan menjelaskan tanda dan gejala yang melamdasi
adanya problem gizi,
d. Intervensi gizi adalah suatu tindakan yang terencana yang ditujukan untuk
merubah perilaku gizi, kondisi lingkungan atau aspek status kesehatan individu .
tujuannya adalah mengatasi masalah gizi yang teridentifikasi melalu perencanaan
dan penerapannya terkait perilaku , kondisi lingkungan atau status kesehatan
individu ,
e. Monitoring dan evaluasi. tujuan nya dalah mengetahui tingkat kemajuan pasien
dan apakah tujuan atau hasil yang diharapkan telah tercapai atau belum
( Kemenkes. 2014)
34
5. Konsep Asuhan Kefarmasian Bayi Sehat
Pelayanan kefarmasian bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi
yang meliputi pencegahan deteksi dini dan pengobatan, komplikasi dan
penyakit yang mungkin terjadi serta penyediaan pelayanan pemeberian ASI,
imunisasi dan nutri bagi ibu ini semua merupakan salah satu aspek yang
pemberian regimen obat sesuai dengan indikasi klinik nya dan mencegah atau
meminimalisir terjadinya efak samping akibat penggunaan obat dan
mengevaluasi kepatuhan obat.
a. Tata laksana pemantauan penggunaan obat
1) Seorang farmasis melakukan kegiatan ini memilik pengetahuan tentang
patofisiogi terutama pada ibu hamil,nifas dan menyusui,prinsip prinsip
farmakoterapi dari hasil pemeriksaan fisik uji laboratorium dan diagnosis
yang berkaitan dengan pengunaan obat.
35
2) Obat yang di pada ibu menyusui manfaatnya lebih banyak dibandingkan
dengan resiko yang terjadi pada anak
3) Obat digunakan pada dosis efektif dari yang terkecil dalam jangka waktu
singkat.
4) Hindari polifarmasi
5) Pertimbangkan perlunya penyesuaian dosis dan pemantauan pengobatan
pada beberapa obat.
c. Pemberian Informasi Dan Edukasi
Informasi perlu diberikan kepada ibu menyusui, peran farmasis selain
memberikan informasi tentang obat, juga memberikan penyuluhan tentang
kesehatan ibu dan bayi dengan memberitahu cara menyusui yang benar agar
tidak mengganggu kesehatan ibu dan bayi. Informasi yang diberikan secara
umum adalah untuk menghindari terjadinya ketidak efektif pengobatan pada
pasien yaitu di dilakukan pemberian penyuluhan tentang penggunaan obat dan
pemberian ASI.
Pada ibu nifas dan menyusui memberikan manfaat pengobatan dan
pengawasan terhadap ibu dan bayi secara optimal baik farmakologi ataupun
non farmakologi oleh karena itu, sebagai seorang farmasis memberi nasehat
tentang cara menyusui dan pola hidup sehat, dan memperhatian obat dan efek
samping obat yang digunakan pada ibu nifas dan menyusui sangat
diperlukan
Selain itu, juga harus diberikan informasi mengenai bahaya
penggunaan beberapa obat selama menyusui jika ibu menyusui tidak
mengalami suatu hal yang serius alangkah baiknya diberikan terapi non
farmakologi terlebih dahulu agar tidak memberikan efek samping pada
bayinya jika dalam waktu beberapa hari tidak ada perubahan maka perlu
diberikan obat yang sesuai pada ibu menyusui dan bayi metode penyuluhan
dapat diberikan dengan penyuluhan langsung (tatap muka) ataupun dengan
penyebaran pamflet ke masyarakat (melalui RS ataupun puskesmas) agar
informasi tersebar dengan luas dan menghindari efek yang tidak di inginkan.
1. Merekomendasikan penggunaan kontrasepsi (Bidan dan Farmasi)
a. Suntikan progestin
b. Pil mini/mini-pil
c. Implan atau susuk (hormonal)
36
d. IUD (alat kontrasepsi dalam rahim 4-6 minggu setelah melahirkan)
e. Kondom
2. Merekomendasikan tablet Fe untuk penambahan zat besi setelah
melahirkan
3. Menginfomasikan terkait obat-obat yang aman digunakan selama
menyusui seperti
a. Antinyeri atau antipiretik : Paracetamol kategori B (MIMS, hal A229)
b. Batuk : Acetylcysteine kategori B (MIMS, hal A221)
c. Pilek : Paracetamol kategori B (MIMS, hal A229)
d. Mual dan muntah : Ondansetron kategori B (MIMS, hal A229),
Metoklopramide kategori B (MIMS, hal A229).
4. Konseling, Edukasi dan Informasi (KIE)
a. Edukasikan kepada pasien F untuk istirahat yang cukup dan tidak
melakukan aktivitas berat
b. Edukasikan kepada pasien F untuk olahraga ringan seperti jalan santai
maksimal 3 kali seminggu selama 30 menit
Edukasikan kepada Pasien F bahwa penggunaan obat-obat yang kategori
keamanannya C atau D harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
37
4) Pengambilan data calon pengantin ke Kantor Kelurahan Triwidadi,
Pajangan, Bantul
5) Melakukan kunjungan dan perizinan kepada kepala dukuh setempat
6) Menjelaskan maksud dan tujuan kepada responden
7) Pendampingan responden sampai memiliki balita berusia 2 tahun
8) Merencanakan kasus yang akan diambil
b. Pengorganisasian (Organizing)
1) Membentuk kepengurusan di dalam Kelompok B7
Ketua Kelompok : Eka Istiqomah
Wakil Ketua : Elvira Vita Auliana
Seketaris : Cahyani Dewi Masyitoh
Bendahara : LidiawatiAnggota
Anggota : Novita Gustinah, Regita Cahya W, Sintia Yolanda, Isti
Nganatun N., Liana Nofita D., Maria Yuni K.W., Yulina Wijayanti, Lidiawati
2) Melakukan pembagian kelompok lebih kecil agar mudah menjangkau
responden dan mempesingkat waktu. Kelompok B7 membagi kelompok
menjadi 3. Kelompok 1 bertugas melakukan pendataan dan pendampingan
responden di Dukuh Butuh Lor dan Butuh Kidul; Kelompok 2 bertugas
melakukan pendataan dan pendampingan responden di Dukuh Jojoran Wetan,
Jojoran Kulon, Polaman, Sabrang Lor, Sabrang Kidul, dan Jambean; serta
Kelompok 3 bertugas melakukan pendataan dan pendampingan responden di
Dukuh Kadireso, Guwo, Nanggul, Kayuhan Wetan, dan Kayuhan Kulon.
Anggota masing-masing kelompok kecil adalah sebagaiberikut:
Kelompok Kelompok Kelompok
1 2 3
Novita Sintia Liana
Gustinah Yolanda Nofita
Dewi
Regita Isti Lidiawati
Cahya Nganatun
Wanti Nafiah
Eka Elvira Vita Maria Yuni
Istiqomah Auliana Kartika
38
Wati
Cahyani Yulina
Dewi Wijayanti
Masyitoh
3) Pelaksanaan (Actuating)
a) Mencari alamat responden
b) Follow up data responden lama dan merekrut serta mendata responden
baru
c) Pemeriksaan fisik
d) Wawancara dengan menggunakan kuisioner
e) Mengisi Commcare bersama dengan responden
4) Pengawasan (Controlling)
a) Melakukan pendampingan kepada responden melalui SMS/ Whatsapp
b) Mengisi logbook surveilan
c) Melakukan koordinasi dengan anggota kelompok baik secara langsung
maupun melalui Whatsapp
d) Bimbingan kepada supervisor dan dosen pembimbing
e) Cek ulang data spreadsheet setiap 2 minggu sekali
f) Membuat Laporan Kegiatan Surveilan I di akhir semester V
5) Evaluasi (Evaluation)
Beberapa hal yang dapat dijadikan bahan evaluasi selama pelaksanaan
Kegiatan Surveilan I adalah sebagai berikut:
a) Alamat responden kurang jelas dan sulit dijangkau
b) Responden sulit ditemui
c) Keterbatasan mahasiswa dan responden dalam berbahasa
d) Padatnya jadwal tiap mahasiswa dan responden
e) Kurangnya komitmen bersama (seluruh pihak yang terlibat dalam
Kegiatan Surveilans)
f) Kurang efektifnya fungsi pengawasan
39
7. Konsep Dasar FKTP, FKRTL, Sistem Rujukan di Indonesia, Mutu Pelayanan
Kesehatan, dan Sistem Jaminan Kesehatan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan segala bentuk upaya
kesehatan yang bermutu, aman, efisien, dan terjangkau. Ketersediaan fasilitas
pelayanan kesehatan diperlukan untuk melaksanakan upaya kesehatan yang
merata dan terjangkau oleh masyarakat di seluruh wilayah sampai daerah terpencil
yang mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat (UU No.36 Tahun 2009).
1. Administrasi pelayanan;
2. Pelayanan promotif dan preventif;
3. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
4. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif;
5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
6. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama; dan
7. Rawat Inap Tingkat Pertama sesuai dengan indikasi medis.
Fasilitas Kesehatan tingkat pertama dapat berupa puskesmas atau yang setara,
praktik dokter, praktik dokter gigi, klinik pratama atau yang setara, dan Rumah
Sakit Kelas D Pratama atau yang setara. Contoh FKTP di Kecamatan Pajangan,
Bantul yaitu Klinik IDI Pajangan yang beralamat di Jl. Sedayu-Gesikan, Jambean,
40
Pajangan serta Puskesmas Pajangan yang beralamat di Jl. Panggang Desa
Sendangsari, Kecamatan Pajangan.
Fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan klinik utama atau yang setara,
rumah sakit umum, dan rumah sakit khusus. Fasilitas kesehatan tingkat pertama
harus merujuk ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan terdekat sesuai
dengan sistem rujukan yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan. Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan
dari pelayanan kesehatan tingkat pertama, sedangkan pelayanan kesehatan tingkat
ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua
atau tingkat pertama kecuali dalam keadaan gawat darurat, bencana, kekhususan
permasalahan kesehatan pasien, pertimbangan geografis, dan pertimbangan
ketersediaan fasilitas. Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan meliputi:
1. Administrasi pelayanan;
2. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan
subspesialis;
3. Tindakan medis spesialistik baik bedah maupun non bedah sesuai dengan
indikasi medis;
4. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
5. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis;
6. Rehabilitasi medis;
7. Pelayanan darah;
41
8. Pelayanan kedokteran forensik klinik;
9. Pelayanan jenazah pada pasien yang meninggal di Fasilitas Kesehatan;
10. Perawatan inap non intensif; dan
11. Perawatan inap di ruang intensif.
Contoh fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan di Kabupaten Bantul yaitu RS
Nur Hidayah, RS Rachma Husada, RSUD Bantul, RS PKU Muhammadiyah
Bantul, RSK Paru Respira, RS Santa Elisabeth, RS Permata Husada, RSKIA
Ummi Khasanah, RSKB Adelia, dan RS Rajawali Citra Bantul.
42
Tata Cara Pelaksanaan Sistem Rujukan Berjenjang:
43
c. Kekhususan permasalahan kesehatan pasien untuk kasus yang
sudah ditegakkan rencana terapinya dan terapi tersebut hanya dapat
dilakukan di fasilitas kesehatan lanjutan
d. Pertimbangan geografis; dan
e. Pertimbangan ketersediaan fasilitas
4. Pelayanan oleh bidan dan perawat
a. Dalam keadaan tertentu, bidan atau perawat dapat memberikan
pelayanan kesehatan tingkat pertama sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b. Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter
dan/atau dokter gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama
kecuali dalam kondisi gawat darurat dan kekhususan permasalahan
kesehatan pasien, yaitu kondisi di luar kompetensi dokter dan/atau
dokter gigi pemberipelayanan kesehatan tingkat pertama
5. Rujukan Parsial
a. Rujukan parsial adalah pengiriman pasien atau spesimen ke
pemberi pelayanan kesehatan lain dalam rangka menegakkan
diagnosis atau pemberian terapi, yang merupakan satu rangkaian
perawatan pasien di Faskes tersebut.
b. Rujukan parsial dapat berupa:
1) pengiriman pasien untuk dilakukan pemeriksaan penunjang
atau tindakan
2) pengiriman spesimen untuk pemeriksaan penunjang
c. Apabila pasien tersebut adalah pasien rujukan parsial, maka
penjaminan pasien dilakukan oleh fasilitas kesehatan perujuk.
44
Mutu Pelayanan Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis
(UU No. 36 Tahun 2009. Kesehatan individu merupakan faktor internal dari input
dalam mendukung produktivitas. Kesehatan yang baik akan berpengaruh pada kinerja
individu yang mendorong produktivitas seseorang dalam bekerja. Meningkatnya
produktivitas seseorang akan memacu pertumbuhan ekonomi, dengan tingkat
ekonomi yang baik secara otomatis akan dapat memenuhi kebutuhan dan terciptanya
suatu kesejahteraan hidup. Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.
45
Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat atau tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku.
Menurut Azwar (1996), mutu pelayanan kesehatan bersifat multidimensi sebab mutu
pelayanan kesehatan dapat dilihat dari tiga sudut pandang yaitu dari pihak pemakai
jasa pelayanan, pihak penyelenggara pelayanan, dan pihak dan pihak penyandang
dana mutu. Peningkatan mutu merupakan suatu proses pengukuran derajat
kesempurnaan pelayanan kesehatan dibandingkan dengan standar atau prinsip dengan
tindakan perbaikan yang sistematik dan berkesinambungan untuk mencapai mutu
pelayanan yang optimum atau prima sesuai dengan standar ilmu pengetahuan dan
teknologi serta kemampuan sumber daya yang ada.
Kualitas atau mutu pelayanan kesehatan tidak dapat lepas dari kepuasan
pelanggan atau pasien. Pelayanan kesehatan yang bermutu dapat meningkatkan
kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan. Selain itu, kepuasan pasien dapat
dijadikan tolok ukur keberhasilan mutu pelayanan sebuah fasilitas kesehatan.
Kepuasan pasien akan tercipta ketika apa yang didapat lebih besar dari yang
diharapkan. Menurut Kotler, kepuasan dan keselamatan pasien dengan tatakelola
klinis serta efisiensi merupakan hal penting dalam menjamin kualitas pelayanan
kesehatan. Institute of Medicine (2001) juga mengatakan hal yang sama, yaitu mutu
sebuah pelayanan kesehatan dapat berdasarkan pada efisiensi, efektifitas, ketepatan
waktu, keadilan, berorientasi pasien, dan keselamatan pasien.
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dimulai pada Januari 2014 telah
merubah kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Sebelum adanya JKN,
masyarakat khususnya yang kurang mampu tidak dapat mengakses pelayanan
kesehatan karena tidak adanya biaya, namun setelah adanya JKN, dengan premi yang
46
cukup terjangkau masyarakat umum dapat menikmati pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan.
Peserta JKN adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja di Indonesia
paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran. Peserta
berhak atas manfaat JKN. Untuk tetap memperoleh jaminan pelayanan kesehatan,
Peserta wajib membayar iuran JKN secara teratur dan terus-menerus hingga akhir
hayat. Peserta JKN terbagi atas dua kelompok utama, yaitu Penerima Bantuan Iuran
dan Bukan Penerima Bantuan Iuran. Penerima Bantuan Iuran mendapatkan subsidi
iuran JKN dari Pemerintah. Bukan Penerima Bantuan Iuran wajib membayar iuran
JKN oleh dirinya sendiri atau bersama-sama dengan majikannya.
1. Kegotongroyongan antara peserta kaya dan miskin, yang sehat dan sakit, yang
tua dan muda, serta yang beresiko tinggi dan rendah
2. Kepesertaan bersifat wajib dan tidak selektif
3. Iuran berdasarkan persentase upah/penghasilan untuk pekerja yang menerima
upah atau suatu jumlah nominal tertentu untuk pekerja yang tidak menerima
upah
4. Dikelola dengan prisip nirlaba, artinya pengelolaan dana digunakan sebesar-
besarnya untuk kepentingan peserta dan setiap surplus akan disimpan sebagai
dana cadangan dan untuk peningkatan manfaat dan kualitas layanan.
Iuran Peserta JKN berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan
Kesehatan adalah sebagai berikut :
47
2. Kategori peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) :
Batas paling tinggi gaji atau upah per bulan yang digunakan yaitu
sebesar Rp12 juta, dengan komposisi 5% dari gaji atau upah per bulan, dan
dibayar dengan ketentuan 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja; dan
1% (satu persen) dibayar oleh Peserta.
48
GAMBARAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN JAMINAN KESEHATAN
DI DESA TRIWIDADI KECAMATAN PAJANGAN
Pembahasan hasil:
a. Dari 6 responden yang tersebar di Desa Triwidadi, terdapat 4 responden yang
telah memiliki asuransi kesehatan, sedangkan 2 lainnya belum mempunyai
asuransi/ jaminan kesehatan.
b. Secara umum tingkat kesadaran masyarakat Desa Triwidadi sudah baik karena
diketahui 60% responden sudah memiliki asuransi/ jaminan kesehatan.
c. Kedua responden yang belum memiliki asuransi/ jaminan kesehatan diketahui
tidak memiliki asuransi/ jaminan kesehatan karena belum mendaftarkan dirinya
menjadi peserta jaminan kesehatan nasional.
d. Dapat kita diketahui bahwa masih terdapat masyarakat yang kurang memahami
pentingnya memiliki asuransi/ jaminan kesehatan karena merasa akan menjadi
lebih terbebani secara finansial dan keuntungan yang mereka dapatkan belum bisa
dirasakan secara langsung
e. Perlu adanya edukasi berupa sosialisasi mendalam kepada masyarakat terkait
pentingnya jaminan kesehatan nasional, kemudahan dalam pelayanan kesehatan,
serta pendampingan masyarakat terkait penggunaan jaminan kesehatan nasional.
49
f. Tindak lanjut yang dilakukan Kelompok B7 yaitu memberikan edukasi kepada
responden terkait Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
g. Telah dilakukan edukasi kepada responden terkait Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN)
Pembahasan hasil:
a. Dari 6 responden, 5 orang memilih FKTP di Puskesmas/ yang setara, sedangkan 1
responden memilih FKTP di Klinik Pratama dengan alasan merasa lebih nyaman
dan sedikit antrian pasiennya.
b. Dari ke 6 responden, 3 orang sudah pernah berobat di puskesmas, 1 orang pernah
berobat di Klinik IDI Pajangan, serta 2 orang lainnya belum pernah berobat di
fasilitas kesehatan setempat karena selama ini mereka hanya mengalami sakit
ringan yang bisa disembuhkan dengan membeli obat di apotek.
50
1. Yeni Arista 24 JKN (BPJS) Puas
2. Arindyasiwi 25 Belum Punya -
3. Windi Tiara 30 JKN (BPJS) Puas
Sani
4. Ayu Triyana 21 Belum Punya Puas
5. Sri Ningsih 23 JKN (BPJS) -
6. Endang 24 JKN (BPJS) Puas
Aprillia
Pembahasan hasil:
a. Dari 6 responden, 4 orang sudah merasa puas dengan kualitas pelayanan
kesehatan yang diberikan di fasilitas kesehatan, dan 2 orang lainnya tidak dapat
memberikan penilaian karena belum merasakan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh fasilitas kesehatan setempat.
b. Responden yang menggunakan jaminan kesehatan secara umum merasa puas
dengan pelayanan yang diberikan oleh FKTP yang mereka gunakan, yaitu
Puskesmas, sedangkan responden yang tidak menggunakan jaminan kesehatan
merasa lebih puas karena antriannya tidak terlalu panjang ketika Ia berobat
c. Diketahui saat ini responden tidak mempunyai keluhan terkait kualitas pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan setempat. Hal ini menunjukkan
kualitas pelayanan kesehatan yang sudah cukup baik.
51
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Manajemen adalah ilmu atau seni tentang penggunaan sumber daya secara efisien,
efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen merupakan ilmu terapan yang penerapannya disesuaikan dengan ruang lingkup
fungsi organisasi, bentuk kerja sama manusia di dalam organisasi, dan ruang lingkup masalah
yang dihadapi.
1. Perencanaan (Planning)
a. Mengikuti pembekalan Surveilan
b. Tehcnical Meeting dengan anggota kelompok
c. Pemahaman Spreadsheet
d. Pengambilan data calon pengantin ke Kantor Kelurahan Triwidadi,
Pajangan, Bantul
e. Melakukan kunjungan dan perizinan kepada kepala dukuh setempat
f. Menjelaskan maksud dan tujuan kepada responden
g. Pendampingan responden sampai memiliki balita berusia 2 tahun
h. Merencanakan kasus yang akan diambil
i. Membuat asuhan kesehatan sesuai kasus yang diambil
2. Pengorganisasian (Organizing)
a. Membentuk kepengurusan di dalam Kelompok B7
1) Ketua Kelompok : Eka Istiqomah
2) Wakil Ketua : Elvira Vita Auliana
3) Seketaris : Cahyani Dewi Masyitoh
4) Bendahara : Lidiawati
52
5) Anggota : Novita Gustinah, Regita Cahya W., Sintia
Yolanda, Isti Nganatun N., Liana Nofita D.,
Maria Yuni K.W., Yulina Wijayanti, Lidiawati
b. Melakukan pembagian kelompok lebih kecil agar mudah menjangkau
responden dan mempesingkat waktu. Kelompok B7 membagi kelompok
menjadi 3. Kelompok 1 bertugas melakukan pendataan dan pendampingan
responden di Dukuh Butuh Lor dan Butuh Kidul; Kelompok 2 bertugas
melakukan pendataan dan pendampingan responden di Dukuh Jojoran
Wetan, Jojoran Kulon, Polaman, Sabrang Lor, Sabrang Kidul, dan
Jambean; serta Kelompok 3 bertugas melakukan pendataan dan
pendampingan responden di Dukuh Kadireso, Guwo, Nanggul, Kayuhan
Wetan, dan Kayuhan Kulon. Anggota masing-masing kelompok kecil
adalah sebagai berikut:
1) Kelompok 1:
a) Novita Gustinah
b) Regita Cahya Wanti
c) Eka Istiqomah
d) Cahyani Dewi Masyitoh
2) Kelompok 2:
a) Sintia Yolanda
b) Isti Nganatun Nafiah
c) Elvira Vita Auliana
3) Kelompok 3:
a) Liana Nofita Dewi
b) Maria Yuni Kartika Wati
c) Yulina Wijayanti
d) Lidiawati
3. Pelaksanaan (Actuating)
a. Follow up data responden
b. Membuat asuhan kebidanan, keperawatan, gizi, dan farmasi pada kasus
yang telah dipilih sebelumnya pada surveilans 1
4. Pengawasan (Controlling)
a. Melakukan pendampingan kepada responden melalui SMS/ Whatsapp
b. Mengisi logbook surveilan
53
c. Melakukan koordinasi dengan anggota kelompok baik secara langsung
maupun melalui Whatsapp
d. Bimbingan kepada supervisor dan dosen pembimbing
e. Cek ulang data spreadsheet
f. Membuat Laporan Kegiatan Surveilans II di akhir Semester VI
5. Evaluasi (Evaluation)
Beberapa hal yang dapat dijadikan bahan evaluasi selama pelaksanaan
Kegiatan Surveilans I adalah sebagai berikut:
a. Responden sulit dan/ tidak bisa dihubungi
b. Keterbatasan mahasiswa dan responden dalam berbahasa
c. Padatnya jadwal tiap mahasiswa dan responden
d. Kurangnya komitmen bersama (seluruh pihak yang terlibat dalam
Kegiatan Surveilans)
e. Kurang efektifnya fungsi pengawasan
54
ASUHAN KESEHATAN BAYI SEHAT
I. PENGKAJIAN
Tanggal: 19 September 2020
A. Data subyektif
1. Identitas
Nama : By. F
Umur : 8 bulan
jenis kelamin : Perempuan
55
3. Anamnesa
a. Alasan kunjungan saat ini
Untuk melakukan pemantauan ulang terkait kesehatan ibu dan anak
b. Riwayat penyakit
Ibu mengatakan anak dan keluarga tidak ada yang menderita penyakit
seperti, TBC, Hepatitis B, Jantung, Asma dll.
c. Riwayat Kehamilan
G0P1A0AH1
d. Riwayat Persalinan
56
menit
Tindakan Observasi SC Observasi Obervasi KU,
djj, vital sign, KU, Vital TFU,
kontraksi, sign ibu dan Perdarahan,
kemajuan bayi, Vital sign ibu
persalinan perdarahan dan bayi
Komplikasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada his,
his, kepala kepala belum
bayi beum masuk
masuk panggul
panggul
57
5. Personal hygiene : Ibu mengatakan bayinya mandi 2x
/ hari, ganti baju dan popok setiap buang air
kecil dan besar
6. Status Kesehatan terakhir
a. Riwayat Alergi
Ibu mengatakan bayinya tidak terdapat alergi
b. Riwayat Imunisasi
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
58
Kesadaran : Composmentis
BB / TB : 8000gr / 70,2cm
Vital sign : N : 130x/menit, R : 42x/menit, S : 36,5oC
2. Pemeriksaan fisik
3. Antropometri
Lingkar kepala : 40 cm
Lingkar perut : 31 cm
Lingkar dada : 39 cm
C. Analisa
59
By. F umur 8 bulan dengan imunisasi normal.
D. Penatalaksanaan
Tanggal: 19 September 2020
1. Melakukan anamnesa kepada ibu terkait kesehatan anak
Evaluasi: Sudah dilakukan anamnesa pada anak dengan hasil keseluruhan
normal.
2. Memberitahukan ibu terkait hasil pemeriksaan bayi yang meliputi
pemeriksaan fisik, vital sidn, dan antropometri.
Evaluasi: Ibu sudah diberitahu terkait hasil pemeriksaan dengan hasil BB /
TB: 8000gr / 70,2cm, Vital sign: N : 130x/menit, R : 42x/menit, S : 36,5 oc,
Pemeriksaan fisik didapat hasil normal dan tidak ada kelainan.
3. Memberitahu ibu untuk tetap memberikan ASI Eksklusif sampai 6 bulan
dan diteruskan hingga anak berusia 2th
Evaluasi: Ibu sudah mengerti dan bersedia untuk melanjutkan pemberian
ASI hingga 2thn.
4. Memberitahu KIE kepada ibu terkait persiapan pemberian makanan
pendamping ASI ( MP-ASI), seperti jenis MP-ASI, Tujuan diberikan MP-
ASI
Evaluasi: Ibu sudah paham dan bersedia untuk melakukan pemberian MP-
ASI pada anaknya.
5. Memberitahu efek samping dari imunisasi DPT, HB dan polio bisa
menyebabkan panas.
Evaluasi: Ibu sudah mengerti terkait efek samping imunisasi.
6. Menganjurkan ibu untuk rutin melakukan imunisasi dasar dan menjelaskan
pentingnya imunisasi dasar bagi kesehatan anak.
Evaluasi: Ibu bersedia untuk melakukan imunisasi dasar.
7. Menganjurkan ibu untuk mengikuti posyandu yang ada di daerahnya untuk
mengetahui terkait tumbuh kembang anaknya.
Evaluasi: Ibu bersedia untuk melakukan posyandu di lingkungannya.
8. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada imunisasi
selanjutnya.
Evaluasi: Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang.
60
9. Melakukan dokumentasi
Evaluasi: sudah tercatat di rekam medis, buku registrasi, dan buku KIA.
B. ASUHAN KEPERAWATAN
I. DATA UMUM
a. Kepala keluarga : Tn J
b. Alamat : 26 Th
c. Pekerjaan KK : Buruh
d. Pendidikan KK : SMA
e. Komposisi keluarga
Hub.
No Nama JK Umur Pddkn
kel KK
1 Tn J L Ayah 26 th SMA
2 Ny F P Ibu 20 th SMA
3 By F L Anak 8 bln -
f. Genogram :
X X
Pasien
61
g. Tipe Keluarga : Child bearaing family (terdiri dari 2 orang tua dan 1
anak
h. Suku bangsa : Keluarga Klien berasal dari suku jawa
i. Agama : Keluarga beragama islam
j. Status social ekonomi keluarga : Sumber pendapatan keluarga berasal dari
hasil buruh
k. Aktifitas rekreasi keluarga : Rekreasi digunakan untuk mengisi waktu
luang dengan menonton televise dan berkumpul dengan sanak saudara
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga dengan anak pertama memasuki usia 8
bulan
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Memfokuskan mendidik anak pertama, karena anak pertama yang sedang
menginjak usia 8 bulan
c. Riwayat kesehatan keluarga inti (Cek masing masing kondisi Kesehatan
Anggota keluarga)
Tn. J baik-baik saja tidak ada riwayat penyakit keturunan , dan belum
pernah di rawata di Rumah Sakit
Ny. F Kondisinya baik-baik saja tidak ada riwayat penyakit keturunan,
pernah masuk Rs karena melahirkan secara secar
BB 50kg, TB 145Cm
By F BB 8000 gr, TB 70,2 cm, TTV Nadi 130 x/menit, RR 42 x/menit,
suhu 36,5 °C
62
III. Data lingkungan
a. Karakteristik rumah
Denah rumah
Kmar mand
Kamar
Pintu
Kamar dapur
a. Struktur peran
Formal:
Tn J sebagai kepala keluarga, Ny F sebagai ibu, By F sebagai anak
Informal:
Tn J selalu membantu istrinya saat mengurus anak
b. Nilai atau norma keluarga
63
Keluarga percaya bahwa hidup, mati, sehat dan sakit sudah ada yang
mengatur.
c. Pola komunikasi keluarga
Anggota keluarga berkomunikasi menggunakan bahasa jawa
V. Fungsi keluarga
a. Fungsi ekonomi
Tn J memperikan uang untuk kebutuhan keluarga setiap hari Rp.100.000
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn J sering berinteraksi dengan warga sekitar rumahnya
c. Fungsi pemenuhan, perawatan dan pemeliharaan berkaitan dengan 5 tugas
kesehatan keluarga:
1) Bagaimana keluarga Mengenal masalah: Keluarga kurang mengetahui
masalah kesehatan yang dialami
2) Mengambil keputusan
Keluarga sedikit sulit dalam mengambil keputusan
3) Merawat anggota keluarga
Keluarga kurang mengetahui cara merawat anggota keluarganya yang
sakit
4) Memodifikasi lingkungan
Modifiksai lingkungan yang ada sudah tercapai
65
Rencana Asuhan Keperawatan
4. Sering
menunjukan
5. Secara konsisten
menunjukan
67
2. Sabtu/19 Kesiapan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Peningkatan pengasuhan Eka, Regita,
September meningkatkan selama 3x kunjungan diharapkan 1) Bantu orangtua Sintia, Liana
2020/Jam menjadi orang Kesiapan meningkatkan menjadi orang untuk memiliki harapan yang
10.30 WIB tua tua dapat teratasi dengan kriteria hasil: realistis sesuai dengan tingkat
Pengetahuan : Pengasuhan 1826 perkembangan dan kemampuan
Outcome Awal Akhir anak
Pertumbuhan 2 5 2) Bantu orang tua
dan untuk mengembangankan
perkembanga ketrampilan sosial
n yang 3) Kumpulkan dan
normal catat data seperti yang
Pencegahan 2 5
ditunjukan untuk tindak lanjut
penyakit
Kebutuhan 2 5 dan evaluasi program
perawatan 4) Monitor status
dasar kesehatan anak, pemeriksaa anak
Keterangan: dan status imunisasi
1 Tidak ada pengetahuan 5) Dengarkan
2 Pengetahuan terbatas masalah dan kehawatiran orang
3 Pengetahuan sedang tua tanpa menghakimi
4 Pengetahuan banyak
5 Pengetahuan sangat banyak
68
69
C. ASSESSMENT GIZI
1. DATA PERSONAL
2. RIWAYAT PENYAKIT
IDNT
CH. 2.1 Keluhan utama -
70
CH.3.1 Riwayat sosial Sehari-hari dirumah saja
71
- Kacang merah 1x/1bln 2 sdm @30g
Sayur
- Bayam 2x/1mggu 1gls @100g
- Buncis 1x/1mggu 1gls @100g
- Cabe merah 3x/1hr 2buah @10g
- Cabe rawit 3 x /1 hr 4 bh @20g
- Nangka muda 2x/1bln 1/2gls @50g
- Jamur 2x/1 bln 5 sdm @50g
- Daun singkong 2x/1mggu 1gls @100g
- Daun sawi hijau 1x/1 minggu 1 gls@50g
- Daun katuk 2x/3bln 1gls @100g
- Kangkung 1x/1mggu 1gls @100g
- Wortel 2x/1mggu 1buah @15g
Buah
- Jeruk 1x/1mggu 1buah @60g
- mangga 2x/1 bln 1 buah @130g
- Melon 1x/1bln 1ptg @50g
- Nangka 1x/1mggu 1buah @30g
- Pisang ambon 1x/1mggu 1 buah @50g
- Pisang mas 2x/1mggu 1buah @20g
Lain-lain
-Gula pasir 2x/1hr 1sdm @12g
- Gula jawa 2x/1hr 1/2buah @20g
- Coklat 1x/1bln 1bks @100g
- Keju 1x/1 minggu ½ bks @50g
Minuman
-Teh 1x/1hr 1gls @100g
- Kopi instan 1x/1bln 1bks @60g
- Minuman kemasan 2x/1mggu 1btl @150g
diet
FH.2.1.2 Pengalaman -
diet
FH.2.1.3 Lingkungan Masak makanan sendiri
makan
Klien mempunyai pola makan yang teratur, konsumsi lauk hewani dan nabati
beragam atau bervariasi, sering mengkonsumsi makanan yang berlemak tinggi dan
digoreng, jarang mengkonsumsi sayur dan konsumsi buah.
73
c. SQFFQ
(kcal)
Asupan oral 2.212 66 92 303
Kebutuhan 2.250 60 65 360
AKG
% asupan 98,3 % 110% 141% 84,1 %
Kesimpulan : Dari hasil SQFFQ di dapatkan bahwa dari 100% pemenuhan
kebutuhan untuk energi 98,3% protein 110%, lemak 141%, dan karbohidrat
84,1%. Dapat disimpulkan energi, protein, karbohidrat kategori baik, lemak
kategori lebih (< 80%) (WNPG,2012)
Menurut WNPG 2012, kriteria kecukupan intake energi dan zat gizi adalah
sebagai berikut :
Presentase Kate
asupan gori
‹ 80% Kura
ng
80 -110 % Baik
› 110 % Lebi
h
74
Kode Keterangan
Jenis Data
SQFFQ
IDNT
CS.1.1.1 Estimasi Kebutuhan 2.250 kcal
Energi
CS.2.1.1 Estimasi Kebutuhan 65 g
Lemak
CS.2.2.1 Estimasi Kebutuhan 60 g
Protein
CS.2.3.1 Estimasi Kebutuhan 360 g
Karbohidrat
4. ANTROPOMETRI
75
5. PEMERIKSAAN FISIK/KLINIS
IDNT
PD.1.1.1 Penampilan Composmentis
Keseluruhan
PD.1.1.2 Bahasa tubuh -
6. BIOKIMIA
1. DIAGNOSIS GIZI.
76
berlemak tinggi dan digoreng ditandai dengan hasil SQFFQ lemak 141%
2. Domain Clinis (NC)
NC-3.3 Overweight berkaitan dengan kurangnya pengetahuan terkait makanan dan
gizi ditandai dengan hasil IMT 23,80 kg/M2
2. INTERVENSI GIZI.
1. Tujuan :
2. Prinsip/syarat diet :
= 1.213,25 kcal
= 1.213,25 x 1,27
= 1.540,82 kcal
77
= 1.540,82 + 400 (menyusui 6 bln kedua)
= 1.940,82 kcal
15 % x 1.940,82 k cal
Protein =
4
= 72,78 g + 15 = 87,78 g
25 % x 1.940,82 kcal
Lemak =
9
60 % x 1.940,82 kcal
Karbohidrat =
4
= 291,12 g + 55 = 346,12 g
4. Contoh menu
78
Susu sapi 200 1gls
Susu sapi
Makan Nasi Beras 100 ¾ gls
siang putih Ikan mas 50 1 ekor
Pepes Tempe 25 1 ptg
ikan mas Bayam 100 1 gls
Tempe Wortel 100 1 gls
bacem Jeruk 40 1 bh
Sayur
bayam+wortel
Jeruk
manis
Selingan Kroket Kentang 30 1 ptg
sore kentang
Makan Nasi Beras 100 ¾ gls
malam putih Ikan lele 75 1 ptg
Ikan lele Tahu 25 1ptg
balado Kangkun 100 1gls
Tumis g 100 1bh
tahu Pepaya 200 1gls
Ca Susu sapi
Kangkung
Pepaya
Susu sapi
5. Kolaborasi
6. Rencana monitoring
79
Hal yang diukur Waktu Target
pengukuran
Antropometri Berat Badan 1 bulan
Berat badan akan
menurun secara
alami selama
proses menyusui 6
bulan- 2 tahun
Biokimia -
- -
Respirasi
Asupan zat gizi Energi Setiap hari Asupan makan
Protein ≥80% dari
Lemak kebutuhan
Karbohidrat
Ny. F berusia 20 tahun merupakan warga Desa Butuh kidul. Klien merupakan
ibu rumah tangga dan hanya melakukan kegiatan di dalam rumah. Klien telah
melahirkan dengar cara operasi cesar pada tanggal 2 januari 2020, saat ini sedang
menyusui 8 bulan. Fisik klinis klien tinggi badan 145 cm, sedangkan berat badan 50 kg.
LILA 26 cm. Berdasarkan pengukuran status gizi dengan standar Indeks Massa Tubuh
(IMT), status gizi klien adalah overweight
Berdasarkan hasil perhitungan, IMT Ny. F adalah= 23,80 kg/M2 batas ambang
IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan menurut WHO (2000).
Asupan pasien hasil dari SQFFQ mengalami kelebihan lemak, asupan energi, protein,
dan karbohidrat baik. Hasil SQFFQ pasien menunjukkan energi 98,3% protein 110%,
lemak 141%, dan karbohidrat 84,1%.
81
D. ASUHAN KEFARMASIAN
1. Planning farmakologi
Paracetamol sirup 60 ml /0,6 mg
Pemakaian : usia 8 bulan 1,2 ml
Pemakaian obat : 1x1 sehari prn jika perlu
Indikasi : meredahkan gejala influensa seperti demam saki kepala,hidung
tersumbat dan bersin disertai batuk
Kontra indikasi : hipersensitivitas dan Gangguan fungsi hati
Efek samping : hipersensitivitas ruam kulit
Terapi non farmakologi:
a. Konsumsi sayur sayuran dan buah seperti kacang kacangan
b. Konsumsi makanan yang tinggi protein seperti telor,ikan
2. Komunikasi edukasi dan informasi pasien
a. Informasikan kepada keluarga pasien tentang penggunaan obat paracetamol
b. Informasikan kepada keluarga pasian tentang efek samping obat
c. Informasikan kepada keluarga pasien agar mengonsumsi sayur sayuran dan
buah buahan
82
3.Monitoring
Memonitoring konsumsi obat paracetamol dan efek samping yang terjadi
4. Evaluasi
Mengevaluasi keberhasilan terapi yang di rekomendasikan.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data spreadsheet per tanggal 26 Desember 2019, total caten yang bersedia
menjadi responden ada 18 orang teridri dari 12 responden lama dan 6 responden baru,
sedangkan yang belum dikunjungi ada 13 orang.
Responden yang kami jadikan kasus adalah Ny. Faradila yang saat ini sedang menjalani
masa nifas setelah melahirkan dengan melakukan operasi Caesar. Kolaborasi rencana
asuhan kesehatan yang dilakukan bertujuan untuk memberikan asuhan kepada ibu
postpartum dengan tepat dan benar sehingga tidak terjadi komplikasi yang dapat
mengakibatkan kematian pada ibu.
B. Saran
1 Diharapkan kepada mahasiswa dan seluruh pihak yang terkait dengan kegiatan
Surveilan ini untuk meningkatkan komitmen bersama
2 Diharapkan kepada mahasiswa untuk lebih aktif terhadap kegiatan Surveilans
83
84
85