Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan di masyarakat, manusia harus dapat
mengembangkan dan melaksanakan hubungan yang harmonis baik dengan
individu lain maupun lingkungan sosialnya. Tapi dalam kenyataanya banyak
individu yang sering mengalami hambatan bahkan kegaggalan yang
menyebabkan individu tersebut menjadi memiliki konsep diri yang negative
atau harga diri rendah. Harga diri renah adalah perasaan negative terhadap
diri sendiri, hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai
keinginan (Keliat, 1998). Word Health Organitation (WHO) tahun 2001
menyatakan paling tidak 1 dari 4 orang atau sekitar 450 juta orang terganggu
jiwanya. Penelitian yang dilakukan WHO di berbagai Negara menunjukan
bahwa sebesar 20-30% pasien yang datang ke pelayanan kesehatan
menunjukan gejala gangguan jiwa.
Berdasarkan data departemen kesehatan Republik Indonesia tahu 2000
mencapai 2,5 juta orang. Berdasarkan data Medical record di rumah sakit
jiwa provsu gangguan jiwa kategori skizofrenia paranoid sebanyak 1.814
pasien rawat inap. Pada studi pendahuluan, peneliti memperoleh data bahwa
jumlah pasien harga diri renah sebanyak 26 orang dari total 44 orang atau
sekitar 59,2% . Olehkarena itu pada laporan ini akan dibahas tentang harga
diri rendah.

1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu menjelaskan definisi dari harga diri rendah
Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab harga diri rendah
Mahasiswa mampu menjelaskan tanda dan gejala harga diri rendah
Mahasiswa mampu menjelaskan pohon masalah dari harga diri rendah
Mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan dari harga diri rendah

1
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
1. Harga diri rendah
1.1. Definisi harga diri rendah
Harga diri rendah merupakan semua pemikiran, penilaian, keyakinan dan
kepercayaan individu terhadap dirinya dan mempengaruhi hubungannya dengan
orang lain. Harga diri tidak terbentuk waktu lahir, tetapi dipelajari sebagai hasil
pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri dengan orang terdekat dan
realitas dunia. (Stuart, 2006)
Harga diri rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diri
termasuk hilangnya kepercayaan diri dan harga diri. Harga diri rendah dapat
terjadi secara situasional (trauma) atau kronis (kritik diri yang berlangsung lama)
dan dapat diekspresikan secara langsung atau tidak langsung. (Stuart dan
Sudden, 2006)

1.2. Penyebab harga diri rendah (Suliswati, 2005)


A. Faktor Predisposisi
Ada beberapa faktor predisposisi yang menyebabkan harga diri rendah
yaitu :

a. Perkembangan individu yang meliputi :


- Adanya penolakan dari orang tua, sehingga anak merasa tidak
dicintai kemudian dampaknya anak gagal mencintai dirinya dan
akan gagal pula untuk mencintai orang lain.
- Kurangnya pujian dan kurangnya pengakuan dari orang – orang
tuanya atau orang tua yang penting/ dekat dengan individu yang
bersangkutan.
- Sikap orang tua over protecting, anak merasa tidak berguna,
orang tua atau orang terdekat sering mengkritik serta
merevidasikan individu.
- Anak menjadi frustasi, putus asa merasa tidak berguna dan
merasa rendah diri.

2
b. Ideal diri
- Individu selalu dituntut untuk berhasil.
- Tidak mempunyai hak untuk gagal dan berbuat salah.
- Anak dapat menghakimi dirinya sendiri dan hilangnya rasa
percaya diri.

B. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi atau stresor pencetus dari munculnya harga diri rendah
mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti:
 Gangguan fisik dan mental salah satu anggota keluarga sehingga
keluarga merasa malu dan rendah diri.
 Pengalaman traumatik berulang seperti penganiayaan seksual dan
psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan,
aniaya fisik, kecelakaan, bencana alam dan perampokan. Respon
terhadap trauma pada umumnya akan mengubah arti trauma tersebut
dan kopingnya adalah represi dan denial.
C. Perilaku
Dalam melakukan pengkajian, perawat dapat memulai dengan
mengobservasi penampilan klien, misalnya kebersihan, dandanan,
pakaian. Kemudian perawat mendiskusikannya dengan klien untuk
mendapatkan pandangan klien tentang gambaran dirinya. Gangguan
perilaku pada gangguan konsep diri dapat dibagi sebagai berikut :
Perilaku berhubungan dengan harga diri rendah. Harga diri yang
rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan melalui
tingkat kecemasan yang sedang sampai berat. Umumnya disertai oleh
evaluasi diri yang negatif membenci diri sendiri dan menolak diri sendiri.

D. Tanda dan gejala harga diri rendah


 Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan
terhadap penyakit. Misalnya : malu dan sedih karena rambut jadi botak
setelah mendapat terapi sinar pada kanker
 Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya : ini tidak akan terjadi jika
saya segera ke rumah sakit, menyalahkan/ mengejek dan mengkritik diri
sendiri.

3
 Merendahkan martabat. Misalnya : saya tidak bisa, saya tidak mampu,
saya orang bodoh dan tidak tahu apa-apa
 Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri. Klien tidak ingin
bertemu dengan orang lain, lebih suka sendiri.
 Percaya diri kurang. Klien sukar mengambil keputusan, misalnya tentang
memilih alternatif tindakan.
 Mencederai diri. Akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang
suram, mungkin klien ingin mengakhiri hidupnya.

E. Pohon masalah harga diri rendah

RISIKO PERILAKU
KEKERASAN

Risiko WAHAM Risiko HALUSINASI


DEFISIT PERAWATAN
DIRI
(kurang memperhatikan
Risiko ISOLASI SOSIAL perawatan diri – 3 hari tidak
mandi, kulit kusam, rambut
(menarik diri- 2 tahun di kamar) acak-acakan, badan bau)

HARGA DIRI RENDAH DEFISIT PERAWATAN


(mengkritik diri sendiri- merasa DIRI
bodoh, penurunan produktifitas- (kurang memperhatikan
pendiam, berhenti bekerja, tidak perawatan diri – 3 hari tidak
bernah membantu pekerjaan rumah, mandi, kulit kusam, rambut
tidak berani menatap lawan bicara- acak-acakan, badan bau)
tidak aad kontak amata, bicara lambat
- suara pelan dan jawaban singkat.

KOPING MASALAH INDIVIDU


TIDAK EFEKTIF
(Intrejection, projection - berhenti
bekerja, merasa bodoh. Represi –
4 kamar 2 tahun)
berdiam diri di dalam
2. Asuhan keperawatan dari harga diri rendah
A. Asuhan keperawatan Tindakan Keperawatan Klien HDR (Keliat & Akemat,
2012)
 Tindakan keperawatan kepada pasien
a. Tujuan keperawatan
- Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
- Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
- Pasien dpat memilih kegiatan sesuai dengan kemampuan
- Pasien dapat melatih kegiatan yang dipilih sesuai dengan
kemampuan
- Pasien dapat melakukan kegiatan yang sudah dilatih sesuai jadwal
b. Tindakan keperawatan
- Identifikasi kemampuan dan aspek postif yang masih dimiliki
pasien. Untuk membantu pasien, perawat dapat melakukan hal
berikut, yaitu:
1) Diskusikan tentang sejumlah kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki pasien seperti kegiatan pasien di rumah sakit,
rumah, adanya keluarga dan lingkungan terdekat pasien
2) Beri pujian yang realistic dan hindarkan penilaian yang
negatif
- Bantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan dengan
cara-cara berikut :
1) Diskusikan dengan pasien mengenai kemampuan yang
masih dapat digunakan saat ini
2) Bantu pasien menyebutkannya dan beri penguatan terhadap
kemampuan siri yang diungkapkan pasien
3) Perlihatkan respons yang kondusif dan upayakan menjadi
pendengar yang aktif
- Membantu pasien untuk memilih/menetapkan kemampuan yang
akan dilatih. Tindakan kepewatan yang bisa digunakan yaitu :
1) Diskusikan dengan pasien langkah-langkah pelaksanaan
kegiatan
2) Bantu pasien untuk memilih kegiatan yang dapat pasien
lakukan dengan mandiri atau dengan bantuan minimal
- Latih kemampuan yang dipilih pasien dengan
cara berikut :

5
1. Diskusikan dengan pasien langkah-langkah pelaksanaan
kegiatan
2. Bersama pasien peragakan kegaitan yang telah ditetapkan
3. Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang
bisa pasien lakukan
- Bantu pasien menyusun jadwal pelaksanaan
kemampuan yang dilatih
1) Beri kesempatan kepada klien untuk mencoba kegiatan
yang telah dilatihkan
2) Beri pujian atas kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap
hari
3) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan
perubahan setiap kegiatan
4) Susun jadwal untuk melaksanakan kegiatan yang telah
dilatih
5) Berikan pasien kesempatan mengungkapkan perasaannya
setelah pelaksanaan kegiatan
c. Tindakan keperawatan kepada keluarga
 Tujuan keperawatan
- Keluarga dapat membantu pasien mengidentifikasi
kemamuan yang dimiliki pasien
- Keluarga dapat memfasilitasu pelaksanaan kemampuan yang
dimiliki pasien
- Keluarga dapat memotivasi pasien untuk melakukan kegiatan
yang sudah dilatih dan memberikan pujian atas
keberhasilannya
- Keluarga mampu enilai perkembangan perubahan
kemampuan pasien
 Tindakan keperawatan
- Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat
pasien
- Jelaskan kepada keluarga tentang harga diri rendah yang
dialami ole pasien
- Diskusi dengan keluarga mengenai kemampuan yang dimiliki
pasien dan puji pasien atas kemampuannya
- Jelaskan cara-cara merawat pasien harga diri rendah
- Demostrasikan cara merawat pasien harga diri rendah
- Beri kesempatan kepada keluarga untuk mempraktikan cara
merawat pasien harga diri rendahseperti yang perawat telah
demostrasikan sebelumnya

6
- Bantu keluarga menyusun rencana kegiatan pasien di rumah

 Asuhan keperawatan (NANDA, NIC, NOC)


a. Analisis Data

No Data Masalah keperawatan Etiologi


1 DO : Harga diri rendah Gangguan
 Klien sudah 2 tahun hanya kronik psikiatrik
berdiam diri didalam kamar
 Klien hanya diam dalam posisi
duduk meringkuk dan tidak ada
kontak mata
 Klien mau berbicara dengan
suara pelan dan jawabannya
singkat
 Klien diam dengan wajah
ditundukan dan tangan memeluk
lutut.
DS :
 keluarga mengatakan
sebelumnya klien bekerja
sebagai tukang rongsok, namun
sering ditagih oleh pembeli
karena tidak dapat melunasi
rongsong yang dibelinya, hingga
klien berhenti bekerja
 keluarga mengatakan klien
orang yang pendiam, jarang ada
komunikasi,baik dengan istri
maupun anak anak dan tidak
pernah membantu pekerjaan
rumah
 klien mengatakan saya bingung
mau ngomong apa, saya orang
bodoh
2 DO : Isolasi sosial Perubahan status
 Klien tidak mau bertemu mental
dengan orang lain
 Klien hanya diam dalam posisi
duduk meringkuk dan tidak ada
kontak mata
DS :
 keluarga mengatakan klien
orang yang pendiam, jarang ada

7
komunikasi,baik dengan istri
maupun anak anak dan tidak
pernah membantu pekerjaan
rumah
 klien mengatakan saya bingung
mau ngomong apa, saya orang
bodoh
3 DO : Defisit perawatan Penurunan
 Selama tiga hari dirumah sakit, diri : mandi motivasi
klien belum pernah mandi, kulit
kusam, rambut acak acakan dan
badan bau

8
b. Rencana Keperawatan

Diagnosa Tujuan Dan Kriteria


Intervensi (Nic)
Keperawatan Hasil (Noc)
Harga diri rendah NOC: NIC:
kronik b.d gangguan Self-Esteem
psikiatrik Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama 3x24 jam, diharapkan pasien
 NIC:
menjadi lebih baik dengan kriteria hasil:
Indikator awal akhir
Self-
Esteem
1. Ungkapan 2 3
penerimaan diri 2 4
2. Mempertahanka

Enhance
n posisi tegak 2 4
3. Mempertahanka
n kontak mata 2 4

ment
4. Komunikasi 2 3
terbuka
5. Menjaga 2 3

(5400)
penampilan dan 2 4
kebersihan
6. Tingkat percaya

Domain 3
diri
7. Menerima kritik
yang konstruktif
Keterangan :
1. Sangat parah
2. Parah
Kelas R
3. Sedang
4. Ringan
5. Normal
Coping
Assistanc
e
1.
9
Tentukan
kepercaya
an diri
pasien
menurut
penilaian
pasien
2.
Dukung
pasien
untuk
mengiden
tifikasi
kekuatan
diri
10
3.
Kuatkan
kekuatan
diri
yang
ditemuka
n oleh
pasien
dalam
dirinya
4.
Dukung
kontak
mata
pasien
11
saat
berkomun
ikasi
dengan
orang lain
5.
Damping
pasien
untuk
mengiden
tifikasi
respon
positif
dari orang
lain
12
6. Cegah
pasien
untuk
berpikiran
negatif
7. Buat
pernyataa
n positif
tentang
pasien
8.
Monitor
frekuensi
dari
verbalisas
13
i negatif
tentang
dirinya
9.
Fasilitasi
lingkunga
n dan
aktivitas
yang
dapat
meningka
tkan
harga diri
10.
Dukung
14
pasien
untuk
mengeval
uasi
perilaku
pasien
11. Cari
tahu
alasan
pasien
Self-Esteem Enhancement
 Tentukan kepercayaan
diri pasien menurut
penilaian pasien
 Dukung pasien untuk
mengidentifikasi
kekuatan diri
 Kuatkan kekuatan diri
yang ditemukan oleh
pasien dalam dirinya
 Dukung kontak mata
pasien saat
berkomunikasi dengan
orang lain

15
 Damping pasien untuk
mengidentifikasi
respon positif dari
orang lain
 Cegah pasien untuk
berpikiran negatif
 Buat pernyataan positif
tentang pasien
 Monitor frekuensi dari
verbalisasi negatif
tentang dirinya
 Fasilitasi lingkungan
dan aktivitas yang
dapat meningkatkan
harga diri
 Dukung pasien untuk
mengevaluasi perilaku
pasien
 Cari tahu alasan pasien
mengkritik dirinya
sendiri
 Damping pasien untuk
memeriksa kembali
persepsi negative
tentang dirinya

mengkriti
k dirinya
sendiri
12.
Damping

16
pasien
untuk
memeriks
a kembali
persepsi
negative
tentang
dirinya

17
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan diskusi dapat disimpulkan bahwa harga diri rendah merupakan


semua pemikiran, penilaian, keyakinan dan kepercayaan individu terhadap dirinya dan
mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Tanda dan gejala yang biasa muncul
adalah perasaan malu, rasa bersalah, merendahkan martabat, gangguan hubungan sosial,
percaya diri kurang, dan mencederai diri. Penyebab harga diri rendah di bagi menjadi 2
yaitu faktor predisposisi dan faktor presipitasi. Yang termasuk faktor predisposisi
adalah perkembangan individu dan ideal diri yang terganggu, sedangkan faktor
presipitasinya adalah adanya gangguan fisik dan mental serta pengalaman traumatik
berulang. Asuhan keperawatan pada kasus harga diri rendah menggunakan diagnosa
harga diri rendah kronik berhubungan dengan gangguan psikiatrik, isolasi sosial
berhubungan dengan perubahan status mental, dan defisit perawatan diri : mandi
berhubungan dengan penurunan motivasi.

18

Anda mungkin juga menyukai