Anda di halaman 1dari 16

BBDM Modul 2.

Skenario 1

Biru Saat Menangis

Akbar usia 3 bulan dibawa ke UGD RSND karena terlihat biru saat menangis. Bayi tersebut juga
terlihat sesak terutama saat menyusui. Keadaan biru berkurang saat bayi berhenti mengangis atau
saat tidur. Bayi tersebut lahir dirumah sakit dan sempat tidak langsung menangis. Dokter
menjelaskan kepada ibu bayi tersebut kemungkinan besar mengalami gangguan pada jantung
(terkait dengan katup jantung) yang diperoleh sejak lahir sehingga menyebabkan keadaan
membiru saat menangis.

I. Terminologi

 KatupJantung : Sekat pembatas antar ruang di jantung atau dengan bagian lain.

 UGD : Suatu unit gawat darurat di rumah sakit.

 Biru : Warna biru menandakan pada jaringan tersebut kekurangan oksigen.

 Sesak : Kesulitan atau gangguan dalam bernafas akibat aktivitas fisik atau

penyakit.

 Sianosis : Suatu warna kebiruan pada mukosa akibat konsentrasi hemoglobin yang

tereduksi yang meningkat atau saturasi oksigen arteri menurun.

Sehingga muncul warna kebiruan. Derajat sianosis dipengaruhi

ketebalan kulit. Sianosis terlihat jelas di bibir, kuku dan tonjolan tulang

pipi.

 Menangis : Respon fisik seseorang akibat rangsangan dari luar maupun dalam

berupa emosi.

 Bayi : Waktu ketika dia lahir sampai 1000 hari kehidupan.


I. Rumusan masalah

1. Mengapa saat menyusu bayi sesak nafas?

2. Mengapa bayi tidak langsung menangis saat dilahirkan?

3. Mengapa saat berhenti menangis dan tidur warna biru berkurang?

4. Apakah ada kemungkinan lain berupa tanda sianosis?

5. Apa yang menyebabkan bayi mengalami gangguan jantung yang diperoleh sejak lahir?

6. Mengapa bayi tersebut mengalami kelainan jantung, sesak nafas, dan warna biru, apakah
berkesinambungan?

7. Apakah kemungkinan diagnosisnya (jenis penyakit)?

I. Brainstorming

1. Saat bayi menyusu ibu, bayi sesak nafas karena kekurangan oksigen yang
disebabkan kelainan pada jantungnya. Ketika makan dan minum jalur nafas akan tertutup
yang menyebabkan suplai oksigen dari luar berkurang. Sehingga ketika terdapat
gangguan jantung, saat menangis suplai oksigen ke tubuh semakin berkurang yang
menyebabkan sesak nafas dan bayi berwarna biru.

2. Ketika menangis terjadi ekspirasi pada bayi, serta terjadi kontraksi otot yang
membutuhkan oksigen. Tetapi oksigen dari pulmo berkurang sehingga bayi tidak
langsung menangis saat dilahirkan. Kelainan mungkin bias terjadi dari jalur pernapasan,
karena bayi terlalu banyak meminum cairan amnion sehingga terjadi afeksi.

3. Karena saat berhent menangis dan tidur suplai oksigen ke tubuh kembali
normal, sehingga warna biru berkurang.

4. Tanda sianosis adalah bentuk bahwa jaringan tersebut kekurangan oksigen.


Suplai oksigen bisa dari system kardiovaskulernya atau pernapasannya yang bias dilihat
dari tanda lain. Jika pernapasan pada system kardiovaskuler tidak sampai gagal nafas,
tetapi jika permasalahan pada system respiratornya menyebabkan gagal nafas. Penyebab
sentral yaitu karena pendarahan intracranial, penyebab lainnnya bias juga karena kelainan
darah.

5. Penyebab utama masih belum pasti. Kemungkinan penyebab : Genetika,


diabetes, alcohol, wanita hamil yang mengalami flu, merokok saat ibu hamil, obat-obatan
anti kejang, ibuprofen, nutrisi selama masa kehamilan, pemeriksaan prenatal yang kurang
rutin, ibu mengalami salah satu penyakit TORCH (toksoplasma, rubella, sitomegallo
virus, herpes), usiake hamilan, factor lingkungan, radiasi, infeksi, dosis durasi yang
mungkin lambat.

6. Karena saat pembentukan jantung pada masa embrio terpapar zat teratogenik.

7. Jenis penyakit jantung bawaan :

 Stenosis katupaorta

 Stenosis katuppulmoner

 Anomaly ebstein (ketika katup tricuspid jantung yang membatasi atrium dan
ventrikel kanan tidak berfungsi dengan baik)

Kemungkinan karena hubungan dengan stenosis:

 Tetralogy fallot (Berhubungan dengan beberapa komponen : Defek septum


ventrikel, stenosis pulmonal, hipertrofi ventrikel kanan, over riding aorta. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan warna biru pada ujung jari)

 Atresia pulmonal (Disebabkan oleh gagalnya pertumbuhan katup pulmonal


seehingga tidak ada hubungan antara ventrikel kanan dengan arteri pulmonal.)

I. Peta konsep
II. Sasaran belajar

1. Anatomi dan organogenesis jantung dan pembuluh darah besar

2. Histologi jantung dan pembuluh darah besar

3. Fisiologi mekanisme transport oksigen di dalam darah

4. Biokimia darah dan energi otot jantung

I. Belajar Mandiri

1. EMBRIOLOGI JANTUNG

 Terjadi pada pertengahan minggu ketiga

 Pertumbuhan ini terjadi karena :

a. mudigah bertambah besar, sehingga makanan yang diterima secara


difusi dari induknya tidak mencukupi lagi
b. pada saat ini, mudigah membutuhkan suplai darah jantung,
pembuluh darah untuk pertumbuhan

 Perkembangan jantung sangat kompleks, karena harus bekerja sebelum


pertumbuhannya sempurna

FASE PERMULAAN

Sel-sel mesenkim di dalam lapisan splanchicus mesoderm berlipat ganda dan


membentuk kelompok angiogenesik yang terpisah satu sama lain.

Kelompok ini mula-mula terletak pada sisi kiri mudigah, tetapi dengan cepat
menyebar ke arah kepala.

Kelompok ini kemudian berongga, bersatu dan membentuk jalinan pembuluh


darah kecil yang berbentuk tapak kuda.
Bagian depan tengah jalinan ini dikenal sebagai daerah kardiogenik. Diatasnya
rongga selom intraembrional yang akhirnya berkembang menjadi rongga
perikardium.

Pada hari ke 19, dari mesoderm mudigah akan terbentuk 2 tubulus endokardial

Pada hari ke 21, tubulus ini bersatu membentuk tubulus cordis primitif

Tubulus ini berkembang menjadi :

 Sinus venosus

 Atrium primitif

 Ventrikel primitif

 Bulbus kordis

Pada hari ke 22 jantung mulai berdenyut


PADA MINGGU KE IV

 Tubulus kordis menekuk dan melipat

 Bulbus kordis terdorong ke inferior dan anterior dan bagian kanan


mudigah

 Primitif ventrikel berpindah ke kiri

 Primitif atrium dan sinus venosus berpindah ke superior dan posterior

 Dengan ini, pada hari ke 28, tubulus kordis berbentuk S

 Pertumbuhan jantung yang besar terjadi pada minggu 5-8

 Tubulus jantung berkembang dengan bersekat-sekat sehingga membentuk :

 4 kamar (2 atrium dan 2 ventrikel)

 pembuluh darah yang keluar dan masuk ke jantung


Komponen Derivat Postnatal

- Sinus venosus - v. cava superior, sinus coronarius, didnding


posterior atrium

- Primitive atrium - Musculus atria bagian anterior atrium kiri


dan kanan

- Primitive ventrikel - Ventrikel kiri

Bulbus kordis - Ventrikel kanan

* pars trabecula ventrikel kanan - Traktus outflow dari ventrikel ke aorta dan
trunkus pulmonarius
* Konus kordis

- Trunkus arteriosus - Aorta ascendens, trunkus pulmonaris

PERKEMBANGAN TUBULUS KORDIS


 Lobang diantara lembaran bawah septum primum dan bantalan endokardium
disebut ostium primum

 Dalam perkembangan selanjutnya, perkembangan bantal endokardium akan


menutup ostium primum

 Lobang pada septum secundum disebut foramen ovale

 Bagian atas septum primum berangsur-angsur menghilang, bagian yang


tertinggal menjadi katup foramen ovale

 Darah mengalir melalui celah ini dari atrium kanan ke kiri dan mendorong
septum primum ke kiri

 Setelah lahir (paru-paru mulai berfungsi)

 Darah dari atrium kiri mendorong septum primum dan sekundum dan menutup
septum interatrial
 Yang tersisa bentuk cekungan pada septum inter atrial yang disebut: Fossa
Ovalis

ANATOMI JANTUNG

Jantung adalah organ otot yang berongga dan berukuran sebesar kepalan tangan.
Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke pembuluh darah dengan kontraksi
ritmik dan berulang. Jantung normal terdiri dari empat ruang, 2 ruang jantung atas
dinamakan atrium dan 2 ruang jantung di bawahnya dinamakan ventrikel, yang
berfungsi sebagai pompa. Dinding yang memisahkan kedua atrium dan ventrikel
menjadi bagian kanan dan kiri dinamakan septum

Batas-batas jantung:

 Kanan : vena cava superior (VCS), atrium kanan, vena cava inferior (VCI)

 Kiri : ujung ventrikel kiri

 Anterior : atrium kanan, ventrikel kanan, sebagian kecil ventrikel kiri

 Posterior : atrium kiri, 4 vena pulmonalis

 Inferior : ventrikel kanan yang terletak hampir horizontal sepanjang


diafragma sampai apeks jantung
 Superior : apendiks atrium kiri

Darah dipompakan melalui semua ruang jantung dengan bantuan keempat


katup yang mencegah agar darah tidak kembali ke belakang dan menjaga agar darah
tersebut mengalir ke tempat yang dituju. Keempat katup ini adalah katup trikuspid
yang terletak di antara atrium kanan dan ventrikel kanan, katup pulmonal, terletak di
antara ventrikel kanan dan arteri pulmonal, katup mitral yang terletak di antara atrium
kiri dan ventrikel kiri dan katup aorta, terletak di antara ventrikel kiri dan aorta. Katup
mitral memiliki 2 daun (leaflet), yaitu leaflet anterior dan posterior. Katup lainnya
memiliki tiga daun (leaflet) .

Jantung dipersarafi aferen dan eferen yang keduanya sistem saraf simpatis dan
parasimpatis. Saraf parasimpatis berasal dari saraf vagus melalui preksus jantung.
Serabut post ganglion pendek melewati nodus SA dan AV, serta hanya sedikit
menyebar pada ventrikel. Saraf simpatis berasal dari trunkus toraksik dan servikal
atas, mensuplai kedua atrium dan ventrikel. Walaupun jantung tidak mempunyai
persarafan somatik, stimulasi aferen vagal dapat mencapai tingkat kesadaran dan
dipersepsi sebagai nyeri.

Suplai darah jantung berasal dari arteri koronaria. Arteri koroner kanan berasal
dari sinus aorta anterior, melewati diantara trunkus pulmonalis dan apendiks atrium
kanan, turun ke lekukan A-V kanan sampai mencapai lekukan interventrikuler
posterior. Pada 85% pasien arteri berlanjut sebagai arteri posterior desenden/
posterior decendens artery (PDA) disebut dominan kanan. Arteri koroner kiri berasal
dari sinus aorta posterior kiri dan terbagi menjadi arteri anterior desenden kiri/ left
anterior descenden (LAD) interventrikuler dan sirkumfleks. LAD turun di anterior
dan inferior ke apeks jantung.

Mayoritas darah vena terdrainase melalui sinus koronarius ke atrium kanan.


Sinus koronarius bermuara ke sinus venosus sistemik pada atrium kanan, secara
morfologi berhubungan dengna atrium kiri, berjalan dalam celah atrioventrikuler.

ANATOMI PEMBULUH DARAH


Anatomi Pembuluh Darah Sistem peredaran darah dibagi menjadi sistem
cardiovaskular, yang terdiri dari jantung, pembuluh darah, darah, dan sistem limfatik.
Pembuluh darah membentuk jaringan pipa yang memungkinkan darah mengalir dari
jantung ke seluruh sel-sel hidup tubuh dan kemudian kembali ke jantung. Arteri
membawa darah dari jantung, sementara vena darah kembali ke jantung. Arteri dan
vena yang terus-menerus dengan satu sama lain melalui pembuluh darah yang lebih
kecil. Arteri cabang ekstensif untuk membentuk jaringan progresif pembuluh kecil
yang disebut dengan arteriol. Sebaliknya, Vena yang berukuran kecil disebut venula
(Graff,2009). Pembuluh darah utama terdiri dari trunkus pulmonalis, trunkus aorta
dan cabang-cabangnya, vena kava superior, inferior dan cabang-cabangnya
(Gray,2008).

Menurut Van de Graff (2009), divisi utama dari aliran darah adalah sirkulasi
paru dan sirkulasi sistemik. Sirkulasi paru termasuk pembuluh darah yang
mengangkut darah ke paru-paru untuk pertukaran gas dan kemudian kembali ke
jantung. Ini terdiri dari ventrikel kanan yang memompa darah, trunkus pulmonalis
dengan valva pulmonalis, arteri pulmonalis yang mengangkut darah terdeoksigenasi
ke paru-paru, kapiler paru dalam setiap paru-paru, vena pulmonalis yang transportasi
oksigen darah kembali ke jantung, dan atrium kiri yang menerima darah dari vena
pulmonalis. Sirkulasi sistemik melibatkan semua bagian dari tubuh yang bukan
merupakan bagian dari sirkulasi paru-paru. Itu termasuk atrium kanan, ventrikel kiri,
aorta dengan valva aorta, semua cabang aorta, semua kapiler selain yang di paru-paru
yang terlibat dengan pertukaran gas. Atrium kanan menerima semua vena yang
kembalinya darah oksigen dari pembuluh darah sistemik.
3. FISIOLOGI MEKANISME TRANSPOR OKSIGEN DI DALAM DARAH

Hemoglobin, suatu molekul protein yang mengandung besi dan terdapat di dalam
sel darah merah, dapat membentuk ikatan yang longgar dan mudah berkombinasi
reversibel dengan O2 (lihat h. 412). Ketika tidak berikatan dengan O2, Hb disebut
sebagai hemoglobin tereduksi,atau deoksihemoglobin; ketika berikatan dengan
O2, disebut oksihemoglobin (HbO2):

Hb 1 O2∆ HbO2Oksihemoglobin

4. BIOKIMIA DARAH

 SINTESIS HEME
Hem mengatur sintesisnya sendiri melalui mekanisme yang mempengaruhi -ALA
sintase (lihat Gbr. ). Hem menekanenzim pertama dalam jalur, pembentukan
enzim ini, dan juga secara langsung menghambatnya. Dengan demikian, terjadi
pembentukan hem apabila kadar hem turun. Seiring dengan peningkatan kadar
hem, kecepatan sintesis hem berkurang. Hem juga mengatur sintesis hemoglobin
dengan merangsang pembentukan protein globin. Hem mempertahankan
kompleks inisiasi ribosom dalam keadaan aktif.

ENERGI METABOLISME

Karrrbohidrat dimetabolisme dalam darah dengan cara :

- Glycolysis

- Pentose phosphate pathway (PPP)

- 2,3-bisphosphoglycerate (2,3-BPG) metabolism

DEGRADASI HEME
SIKLUS BESI

ENERGI OTOT JANTUNG

Anda mungkin juga menyukai