Anda di halaman 1dari 3

1

Nama : Upik Dian Mentari

NPM : 1506673920
Tugas Ringkasan Seminar AtAmerica (Groundwater is Under Threat)

1.1 Jakarta’s Land Subsidence by Mr. Geoffrey Delin


Tujuan jangka pendek untuk menghentikan penurunan permukaan tanah (5
tahun atau kurang dari 5 tahun):
a. Kota dapat memaksa pemilik sumur dalam 60% daerah yang dilayani oleh air
perkotaan untuk menghentikan pemompaan air tanah.
b. Konservasi air dan kesadaran publik akan mengurangi penurunan tanah.
c. Pengumpulan data dan analisis (penelitian).
d. Satuan tugas pada penurunan tanah akan bermanfaat.

Tujuan jangka panjang untuk menghentikan penurunan permukaan tanah (lebih


dari 5 tahun):
a. Meningkatkan akses untuk sumber air alternatif.
b. Meningkatkan distribusi air dan sistem pengolahan.

Penyebab utama terjadinya penurunan tanah di Jakarta adalah pemompaan air


tanah dari akuifer bawah kota, sehingga lapisan tanah liat dan lanau runtuh. Penurunan
tanah ini bersifat permanen dan tidak bisa kembali ke semula (irreversible). Cara
menanggulangi masalah ini dengan cepat adalah dengan mencari semua sumur air
dengan kapasitas tinggi di area kota, lalu pemerintah Jakarta akan memaksa semua
pemilik sumur untuk berhenti memompa air tanah dan menggunakan air perkotaan.
Untuk melakukan hal ini juga dibutuhkan penegakkan hukum. Selain itu, penduduk kota
juga perlu lebih sadar akan konservasi air, seluruh kota dapat terlibat dalam proses
konsevrasi air ini, termasuk pemilik high-rise buildings, hotel, kantor, dan pabrik. Hal
yang dapat dilakukan dalam konservasi air diantaranya:
a. Menggunakan air seminimal mungkin untuk mencuci sayuran, dan
keperluan mencuci lainnya
b. Memasang shower dengan aliran rendah

Universitas Indonesia
2

c. Memasang aerator aliran rendah di dapur, dan menggunakan dishwasher


daripada mencuci dengan tangan
d. Memeriksa dan memperbaiki kebocoran toilet
e. Pihak hotel meminta tamunya untuk tidak mencuci handuknya setiap hari

Rencana yang dilakukan Kota Jakarta untuk mengurangi penurunan tanah


adalah dengan memuat sumur injeksi berdiameter 30 cm, sumur dibuat pada lapisan
akuifer yang dalam dan menginjeksi air 1 m3/hari. Namun untuk membuat sumur injeksi
ini, membutuhkan biaya tinggi dan air harus diolah sebelum diinjeksi. Jakarta pun sudah
berencana untuk membuat 1.300 sumur infiltrasi dengan kedalaman 1-3 m. Selain itu,
untuk menerapkan rencana ini juga dibutuhkan tenaga ahli. Jakarta sangat berpotensi
untuk mengurangi pemompaan air tanah. Tantangan yang dihadapi adalah penegakkan
hukum. Hal ini juga akan membantu Jakarta untuk meningkatkan distribusi air ke
seluruh kota. Saat ini, Jakarta bergantung pada tiga reservoir dan beberapa sungai.
Dibutuhkan peningkatan perpipaan untuk menghubungkan reservoir baru ke sistem
distribusi kota. Selain itu, juga dibutuhkan peningkatan dalam pengolahan air limbah,
saat ini hanya 2% air limbah yang diolah dan sungai tercemar air limbah.

1.2 Groundwater Management Policy and Vertical Drainage Deveopment in DKI


Jakarta by Dr. Ricki Marojahan Mulia S.T., M.Sc
Jakarta tertelak di antara bak air tanah Jakata, Banten, dan Jawa Barat. Jumlah
penduduk Jakarta tahun 2017 mencapai 10,4 juta jiwa dengan pertumbuhan populasi
linear dengan konsumsi air bersih area penutup, namun air pada akuifer berkurang.
Hasil dari pengamatan yang sudah dilakukan pada 2017, melihat bahwa penurunan air
tanah terjadi di sekitar wilayah Pulogadung, Tanjung Priok, Pademangan, Pluit,
Penjaringan, dan Kembangan, dengan maksimym penurunan 25 cm selama 2014-2017.
Penyebab terjadinya penurunan tanah di Jakarta adalah eksploitasi air tanah,
konsolidasi litologi alam Jakarta, pembebanan tanah, tektonik, dan struktur geologi.
Strategi manajemen air tanah di DKI Jakarta adalah:
a. Pembuatan drainase vertikal
Pada 2019, pemerintah DKI Jakarta akan membangun 1333 drainase vertikal
dalam bentuk sumur infiltrasi. Dengan adanya drainase vertikal ini diharapkan

Universitas Indonesia
3

dapat mengatasi genangan air di permukaan dan dapat digunakan sebagai


cadangan air tanah.
b. Pemasangan sumur pantau
Terdapat 11 sumur pantau di DKI Jakarta. Pada 2018, terdapat 5 sumur pantau
baru yang dipasang.
c. Pemasangan extensometer
d. Kebijakan zero deep well
e. Pengawasan dan pengontrolan pengeboran air

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai