Anda di halaman 1dari 4

Pengertian geoteknik

Geoteknik adalah salah satu cabang dari ilmu Teknik sipil. Didalamnya diperdalam
pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan batuan serta hubungannya
dengan kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri diatasnya. Pada dasarnya ilmu
ini tergolong ilmu tua yang berjalan bersamaan dengan tingkat peradaban manusia, dari
mulai pembangunan piramid di Mesir, candi Borobudur hingga pembangunan gedung
pencakar langit sekarang ini.

Mekanika tanah adalah bagian dari geoteknik yang merupakan salah satu cabang dari


ilmu teknik sipil,[1] dalam bahasa Inggris mekanika tanah berarti soil mechanics atau soil
engineering danBodenmechanik dalam bahasa Jerman.

Tanah di alam terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau tanpa kandungan
bahan organik. Butiran-butiran tersebut dapat dengan mudah dipisahkan satu sama lain
dengan kocokan air. Material ini berasal dari pelapukan batuan, baik secara fisik maupun
kimia. Sifat-sifat teknis tanah, kecuali oleh sifat batuan induk yang merupakan material
asal, juga dipengaruhi oleh unsur-unsur luar yang menjadi penyebab terjadinya pelapukan
batuan tersebut.

Istilah-istilah seperti kerikil, pasir, lanau, dan lempung digunakan dalam Teknik Sipil untuk
membedakan jenis-jenis tanah. Pada kondisi alam, tanah dapat terdiri dari dua atau lebih
campuran jenis-jenis tanah dan kadang-kadang terdapat pula kandungan bahan organik.
Material campurannya kemudian dipakai sebagai nama tambahan di belakang material unsur
utamanya. Sebagai contoh, lempung berlanau adalah tanah lempung yang mengandung lanau
dengan material utamanya adalah lempung dan sebagainya.

Tanah terdiri dari 3 komponen, yaitu udara, air, dan bahan padat. Udara dianggap tidak
mempunyai pengaruh teknis, sedangkan air sangat mempengaruhi sifat-sifat teknis tanah.
Ruang di antara butiran-butiran, sebagian atau seluruhnya dapat terisi oleh air atau udara.
Bila rongga tersebut terisi air seluruhnya, tanah dikatakan dalam kondisi jenuh. Bila rongga
terisi udara dan air, tanah pada kondisi jenuh sebagian (partially saturated). Tanah kering
adalah tanah yang tidak mengandung air sama sekali atau kadar airnya nol.

Definisi tanah secara mendasar dikelompokkan dalam tiga definisi, yaitu:


(1) Berdasarkan pandangan ahli geologi
(2) Berdasarkan pandangan ahli ilmu alam murni
(3) Berdasarkan pandangan ilmu pertanian.

1.Menurut ahli geologi (berdasarkan pendekatan Geologis)


Tanah didefiniskan sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah
mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan
partikel halus).

2. Menurut Ahli Ilmu Alam Murni (berdasarkan pendekatan Pedologi)


Tanah didefinisikan sebagai bahan padat (baik berupa mineral maupun organik) yang
terletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor: bahan induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu.

3. Menurut Ahli Pertanian (berdasarkan pendekatan Edaphologi)


Tanah didefinisikan sebagai media tempat tumbuh tanaman.

Selain ketiga definisi diatas, definisi tanah yang lebih rinci diungkapkan ahli ilmu tanah
sebagai berikut:
"Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh
dan berkembangnya perakaran sebagai penopang tumbuh tegaknya tanaman dan menyuplai
kebutuhan air dan hara ke akar tanaman; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara atau nutrisi (baik berupa senyawa organik maupun anorganik sederhana dan
unsur-unsur esensial, seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologis
berfungsi sebagai habitat dari organisme tanah yang turut berpartisipasi aktif dalam
penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif bagi tanaman; yang ketiganya (fisik, kimiawi,
dan biologi) secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan
biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman sayur-sayuran, tanaman hortikultura,
tanaman obat-obatan, tanaman perkebunan, dan tanaman kehutanan.
Penyelidikan Tanah
Salah satu tahapan paling awal yang perlu dilakukan dalam perencanaan pondasi adalah
penyelidikan tanah. Uji penyelidikan tanah diperlukan untuk mengetahui daya dukung dan
karateristik tanah serta kondisi geologi, seperti mengetahui susunan lapisan tanah/sifat
tanah, mengetahui kekuatan lapisan tanah dalam rangka penyelidikan tanah dasar untuk
keperluan pondasi bangunan, jalan, jembatan dan lain-lain, kepadatan dan daya dukung tanah
serta mengetahui sifat korosivitas tanah. Penyelidikan tanah dilakukan untuk mengetahui
jenis pondasi yang akan digunakan untuk konstruksi bangunan, selain itu dari hasil
penyelidikan tanah dapat ditentukan perlakuan terhadap tanah agar daya dukung dapat
mendukung konstruksi yang akan dibangun. Dari hasil penyelidikan tanah ini akan dipilih
alternatif atau jenis pondasi, kedalaman serta dimensi pondasi yang paling ekonomis tetapi
masih aman. Jadi penyelidikan tanah sangat penting dan mutlak dilakukan sebelum struktur
itu mulai dikerjakan. Dengan mengetahui kondisi daya dukung tanah kita bisa merencanakan
suatu struktur yang kokoh dan tahan gempa, yang pada akhirnya akan memberi rasa
kenyamanan dan keamanan bila berada di dalam gedung. Penyelidikan tanah yang dilakukan di
lapangan yaitu Sondir (DCP), pengeboran tanah, pengujian Standard Penetration Test (SPT)
dan lain-lain. Dari sampel tanah yang diambil di lapangan untuk mengetahui sifat-sifat dan
karakteristik tanah maka dilakukan uji laboratorium.
segitiga-tekstur-tanah

Anda mungkin juga menyukai