MODUL PEMBELAJARAN
DOMAIN
KOMPETENSI UTAMA
KOMPETENSI PENUNJANG
9.3.1 Membuat rekam medik secara akurat dan komprehensif (C1, P3, A4 )
9.3.2 Mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik (C3,P3,A4).
9.3.3 Merencanakan perawatan medik kedokteran gigi berdasarkan catatan medik
yang tertulis pada rekam medik (C3,P3,A4).
10.1.9 Menjelaskan keadaan akibat kelainan oklusal dan gangguan fungsi mastikasi
dan kondisi yang memerlukan perawatan (C4,P4,A4).
10.1.10 Mengidentifikasi kelainan oromaksilofasial (C4,P4,A4).
10.1.11 Menjelaskan hubungan kebiasaan buruk pasien dengan adanya kelainan
oromaksilofasial (C2,P3,A2).
10.1.14 Menganalisis dan menentukan derajat risiko penyakit rongga mulut dalam
segala usia guna menetapkan prognosis (C2,P3,A2).
10.1.15 Memastikan kelainan kongenital dan herediter dalam rongga mulut
(C3,P4,A3).
11.1.1 Menganalisis derajat risiko penyakit gigi dan mulut (C4,P3,A2).
11.1.2 Merencanakan pengelolaan ketidaknyamanan dan kecemasan pasien yang
berkaitan dengan pelaksanaan perawatan (C3,P3,A3).
11.1.4 Merencanakan perawatan dengan memperhatikan kondisi sistemik pasien
(C3,P3,A3).
11.1.5 Mengembangkan rencana perawatan yang komprehensif dan rasional
berdasarkan diagnosis (C3,P3,A3).
11.1.8 Bekerjasama dengan profesi lain untuk merencanakan perawatan yang
akurat (C4,P3,A3).
11.2.1 Membuat surat rujukan kepada spesialis bidang lain terkait dengan penyakit/
kelainan pasien (C3,P3,A3).
11.2.2 Mampu melakukan rujukan kepada yang lebih kompeten sesuai dengan
bidang terkait (C3,P3,A3).
BLOK CDS VII 2020
KURIKULUM
4. Etiologi Maloklusi
a. Komponen dentofasial penyebab utama maloklusi
b. Faktor-faktor eksternal dan internal penyebab maloklusi
6. Prosedur Pemeriksaan
a. Identifikasi pasien
b. Anamnesa
c. Pemeriksaan klinis : umum dan lokal
d. Pembuatan model studi (Boxing & Trimming)
e. Analisis model studi
f. Analisis foto profil dan foto muka
g. Analisis foto rontgen
h. Pemeriksaan penunjang
i. Rekam medis ortodontik
8. Sefalometri
a. Pengertian sefalometri
b. Landmark sefalometri
BLOK CDS VII 2020
9. Penentuan diagnosis
a. Pengertian dan macam-macam diagnosis
b. Dasar penetapan diagnosis
c. Cara merumuskan diagnosis
NARASUMBER
NO NOMOR
NAMA BAGIAN
HANDPHONE
1 drg. Putu Ika Anggaraeni, Sp.Ort PSPDG/Pengelola Blok 0878 6059 5507
2 drg. L.Cinthia Hutomo, Sp.Ort PSPDG 0858 5737 3714
3 drg. L.W. Ayu Rahaswanti, Sp.KGA PSPDG 0818 322 169
4 drg. Mia Ayustina Prasetya, Sp.KGA PSPDG 0817 5053 626
FASILITATOR
NO GRUP NOMOR
NAMA
HANDPHONE
1 drg. L. Cinthia Hutomo, Sp.Ort 1 0858 5737 3714
2 drg. Putu Ika Anggaraeni, Sp.Ort 2 0878 6059 5507
3 drg. Made Eka Widiadnyani, Sp.KG 3 0812 3888 942
4 drg. IGA Sri Pradnyani, M.Biomed 4 0821 4712 3898
5 drg. DA Dhyana Nitha Dewi 5 0877 6174 0877
SP 1 : Space Maintainer
SP 2 : Space Regainer
SP 3 : Plat Peninggi Gigitan
SP 4 : Plat Ekspansi
SP 5 : Habit Breaker
Keterangan :
ABSTRAK
Ortodonsia berasal dari bahasa Yunani yaitu orthos yang berarti baik atau
betul dan dons yang berarti gigi. Jadi ortodonsia berarti ilmu pengetahuan yang
bertujuan untuk memperbaiki atau membetulkan letak gigi yang tidak teratur atau
maloklusi. Terdapat tiga jenis penyebab maloklusi yaitu, dental, skeletal dan
muscular.
Untuk dapat melakukan perawatan ortodontik, mahasiswa kedokteran gigi
dituntut untuk menguasai pengetahuan yang melandasi tindakan perawatan yang
akan dilakukan. Selain itu mahasiswa juga diharuskan memiliki ketrampilan dalam
membuat alat ortodontik, mampu memahami mekanisme kerja alat, mampu
melakukan perawatan serta mengevaluasi hasil perawatan yang dilakukan.
Learning Task
1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam perawatan ortodonsia beserta contohnya !
2. Pada kasus crossbite dan scissorsbite posterior, bidang referensi apa yang
digunakan ?
3. Pada kasus deep bite dan open bite, bidang referensi apa yang digunakan ?
4. Sebutkan diagnosa malposisi dari masing-masing gigi pada kasus di bawah ini
BLOK CDS VII 2020
Selain mencegah dan mengkoreksi kondisi gigi geligi yang tidak teratur, ilmu
ortodonsia juga bertugas mengawasi proses tumbuh kembang gigi geligi dan
struktur anatomi yang berhubungan dengan gigi geligi tersebut. Oleh karena itu,
pengetahuan mengenai embriologi terutama pertumbuhan dan perkembangan
dentofacial sangatlah penting karena kesalahan yang terjadi pada saat proses
tumbuh kembang akan menghasilkan kelainan pada gigi maupun wajah seseorang.
Anomali-anomali cranio-dentofacial terjadi sebagian besar disebabkan karena
ketidakseimbangan antara ukuran gigi dengan tulang alveolar atau ketidak
seimbangan antara masing-masing komponen cranio-dentofacial yang menyusun
kompleks cranio-dentofacial. Keberhasilan perawatan ortodontik sangat ditentukan
oleh perhitungan tumbuh kembang yang tepat, peramalan besar pertumbuhan,
pengenalan pusat-pusat pertumbuhan serta arah dan waktu pertumbuhan.
Learning Task
1. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
cranio-dentofacial !
2. Kebiasaan buruk apa yang dapat menyebabkan anterior openbite dan
diastema, jelaskan mekanismenya !
akan terjadi selama perawatan ortodonsi. Oklusi dalam pengertian sederhana adalah
penutupan rahang beserta gigi atas dan bawah. Pada kenyataannya oklusi
merupakan suatu proses yang kompleks karena melibatkan gigi (termasuk
angulasinya), otot, rahang, sendi temporo mandibula dan gerakan fungsional
rahang. Oklusi meliputi aspek statis dan dinamis. Aspek ‘statis’ merujuk pada bentuk
lengkung, hubungan artikulasi antara lengkung gigi atas dan bawah dan hubungan
gigi-gigi dengan struktur penunjangnya. Aspek ‘dinamis’ merujuk kepada fungsi
sistem stomatognasi secara keseluruhan meliputi susunan gigi, struktur penunjang,
sendi temporomandibula, otot dan gerakan fungsional rahang.
Istilah normal dan maloklusi dalam ilmu orthodonti merujuk kepada aspek
statis atau bentuk lengkung gigi-gigi. Oklusi normal sangat penting dipahami oleh
setiap klinisi sebagai acuan dalam melaksanakan perawatan orthodonti. Enam kunci
oklusi dari Andrews (1972) dapat dipakai untuk menilai penyimpangan dari oklusi
normal dan untuk menetapkan perawatan orthodontik. Keenam kunci tersebut
adalah : (1.) relasi molar, (2.) angulasi mahkota, (3.) inklinasi mahkota, (4.) rotasi,
(5.) kontak gigi, (6.) kurve Spee.
Maloklusi adalah penyimpangan letak gigi dan atau malrelasi lengkung gigi
diluar rentang kewajaran yang dapat diterima. Maloklusi juga dapat merupakan
variasi biologi sebagaimana yang terjadi pada bagian tubuh lain, tapi karena variasi
letak gigi mudah diamati dan mengganggu estetik sehingga menarik perhatian dan
memunculkan keinginan untuk melakukan perawatan. Peningkatan prevalensi
maloklusi dipercayai sebagai suatu proses evolusi yang diduga akibat meningkatnya
variabilitas gen dalam populasi yang bercampur dalam kelompok ras. Maloklusi
dapat disebabkan adanya kelainan gigi daan malrelasi lengkung gigi dan rahang.
Tipe maloklusi secara garis besar dibagi menjadi 3, yaitu : (1.) Maloklusi didalam
lengkung /intra-arch termasuk variasi posisi gigi individual dan maloklusi yang
mencakup beberapa gigi dalam satu lengkung (2.) Maloklusi antar lengkung
BLOK CDS VII 2020
rahang/inter-arch yang mencakup malrelasi antar lengkung gigi (3.) Maloklusi yang
melibatkan skeletal.
Klasifikasi maloklusi menurut Angle diperkenalkan sejak tahun 1899 dan
dipakai selama hampir 100 tahun karena aplikasinya yang simpel. Klasifikasi Angle
berdasarkan relasi mesio-distal gigi, lengkung gigi dan rahang. Menurut Angle gigi
molar pertama atas merupakan kunci oklusi, beliau menetapkan gigi molar pertama
atas sebagai point tetap secara anatomis di dalam lengkung rahang. Berdasarkan
hubungan gigi molar pertama bawah dan molar pertama atas Angle menetapkan
klasifikasi maloklusi menjadi kelas I,kelas II divisi 1, kelas II divisi 2 dan kelas III.
Learning task :
1. Jelaskan mekanisme kebiasaan buruk berikut sehingga menyebabkan maloklusi :
a. Mouth breathing
b. Thumb sucking
2. Jelaskan keadaan klinis akibat kebiasaan thumb sucking.
3. Jelaskan keadaan klinis akibat tongue thrusting.
BLOK CDS VII 2020
Learning Task
1. Joni, seorang anak laki-laki berusia 7 tahun datang bersama ibunya ke RSGM
Udayana, dengan keluhan giginya maju dan menjadi korban bully oleh teman-
temannya. Dari pemeriksaan klinis, didapatkan diastema multipel rahang atas dan
rahang bawah. Dokter gigi kesulitan mencetak mulut pasien karena pasien sangat
sensitive dan gampang muntah.
a. Kebiasaaan buruk apakah yang dimiliki Joni ?
b. Sebutkan manifestasi klinis apa saja yang bisa terjadi akibat kebiasaan
tersebut ?
c. Penanganan apa yang bisa dilakukan oleh dokter gigi pada kasus Joni ?
2. Jelaskan fungsi lip bumper dan trainer dalam menangani kebiasaan buruk?
3. Jelaskan mengenai bluegrass appliance, kelebihan kekurangannya, dan apa saja
yang harus diinformasikan kepada pasien sebelum pemasangan alat.
BLOK CDS VII 2020
Analisis model studi merupakan salah satu sumber informasi penting untuk
menentukan diagnosis ortodonti. Diagnosis yang menyeluruh akan menentukan
kelengkapan rencana perawatan. Rencana perawatan yang lengkap dan akurat akan
menetukan keberhasilan pereawatan. Pada saat akan menentukan suatu rencana
BLOK CDS VII 2020
Learning Task
1. Jelaskan prosedur analisa ruang periode gigi bercampur Moyers dan Nance
serta perbedaannya !
2. Jelaskan prosedur analisa ruang Pont dan Korkhaus !
3. Jelaskan prosedur analisa ruang Howes !
Determinasi lengkung gigi adalah salah satu cara penetapan kebutuhan ruang
dan merupakan penyederhanaan dari metode Kesling set-up. Metode ini dilakukan
untuk mengetahui diskrepansi ukuran mesio-distal gigi geligi setelah lengkung ideal
di rancang se ideal mungkin dari lengkung mula-mula yang terdapat pada pasien.
Learning Task
1. Jelaskan prosedur analisa ruang Kesling set-up dan determinasi lengkung
beserta alat dan bahannya !
Learning Task
1. Apa kegunaan sefalometri radiografik pada kedokteran gigi ?
2. Sebutkan dan jelaskan titik-titik, garis dan bidang referensi yang
digunakan untuk analisa sefalometri !
BLOK CDS VII 2020
Pada umumnya, pencabutan terhadap geligi insisif rahang bawah dilakukan akibat
geligi insisif permanen penggantinya tumbuh di luar lengkung, dimana geligi
insisif permanen pengganti tersebut biasanya membutuhkan ruang erupsi yang
lebih besar bila dibandingkan dengan geligi insisif desidui rahang bawah yang
diganti.
Akibat yang sering dialami akibat tanggal prematur geligi insisif desidui rahang
atas, adalah terlambatnya waktu erupsi bagi geligi insisif permanen penggantinya
karena adanya jaringan tulang reparatif dan jaringan ikat yang menebal di daerah
yang bersangkutan. Selain tampak kurang menarik dari segi penampilan,
terlambatnya waktu erupsi geligi insisif permanen rahang atas dapat mengarah
pada terbentuknya kebiasaan yang kurang baik, yaitu cara menelan yang salah,
BLOK CDS VII 2020
posisi istirahat lidah yang terlalu ke depan, dan pelafalan yang salah pada
konsonan ‘s’ dan ‘f’.
Pencabutan kaninus desidui biasanya dilakukan akibat adanya geligi insisif lateral
permanen yang erupsi di luar lengkung. Kehilangan prematur geligi kaninus
desidui rahang bawah merupakan indicator kuat yang berpengaruh terhadap
diskrepansi antara ukuran gigi dengan ukuran rahang.
Bila terjadi kehilangan prematur geligi molar desidui, akibat yang terjadi biasanya
tergantung pada kapan kondisi tersebut terjadi bila dihubungkan dengan waktu
erupsi geligi molar pertama permanen.
Apabila kehilangan prematur molar kedua desidui terjadi pada anak usia 2-5
tahun, kemungkinan untuk terjadi space loss sangat kecil dan bahkan tidak terjadi
karena di usia tersebut benih geligi molar permanen pertama masih berada pada
basal bone. Namun, saat geligi molar permanennya erupsi dan tidak ada geligi
molar kedua desidui yang seharusnya berfungsi sebagai panduan arah erupsi,
maka dokter gigi harus mengantisipasi berkurangnya ukuran lengkung rahang.
permanen, molar kedua permanen dapat bergerak kea rah mesial walaupun geligi
tersebut belum erupsi.
LEARNING TASK
1. Jelaskan tentang perawatan ortodontik interseptik?
2. Jelaskan perbedaan perawatan ortodontik preventif dengan interseptik?
3. Bagaimana prosedur perawatan interseptik?
Alat ortodontik lepasan merupakan alat ortodontik yang dapat dipasang dan
dilepas oleh pasien sendiri. Alat ortodontik lepasan dapat berupa plat aktif, plat
dengan peninggi gigitan, dan plat ekspansi.
Plat aktif merupakan alat atau pesawat ortodontik yang bersifat removable,
aktif, mekanik dan korektif. Plat ini terdiri dari rangka atau frame work yang
umumnya berupa plat akrilik yang berfungsi untuk mendukung komponen-
komponen lain, meneruskan kekuatan yang dihasilkan bagian aktif ke gigi
penjangkar, mencegah pergeseran gigi gigi yang tidak akan digerakan dan
melindungi spring - spring di daerah palatal.
Plat peninggi gigitan (bite plate/bite plane) adalah alat ortodontik lepasan
yang dilengkapi dengan peninggi gigitan, yaitu penebalan akrilik di bagian palatinal
atau lingual gigi anterior atau di bagian oklusal gigi-gigi posterior sehingga beberapa
gigi di regio lainnya tidak berkontak saat beroklusi. Alat ini bersifat fungsional. Alat
terdiri dari bagian-bagian yaitu plat dasar, bagian retensi, busur labial dan jika
diperlukan tambahan pir-pir pengganti.
Plat ekspansi adalah alat ortodontik lepasan yang sering digunakan pada
kasus gigi depan berjejal ringan. Kekurangan ruang guna mengatur gigi-gigi
tersebut diperoleh dengan menambah perimeter lengkung gigi dengan
menggunakan skrup ekspansi. Sifat plat ekspansi bersifat lepasan, aktif, mekanis
dan stabilitas tinggi.
orofasial, erupsi gigi dan pertumbuhkembangan dentomaksilo fasial. Ada juga yang
mengatakan bahwa piranti fungsional dapat berupa piranti lepasan atau cekat yang
menggunakan kekuatan yang berasal dari regangan otot, fasial dan atau jaringan
yang lain untuk mengubah relasi skeletal dan gigi. Dengan menggunakan piranti
fungsional diharapkan terjadi perubahan lingkungan fungsional dalam suatu upaya
untuk mempengaruhi dan mngubah relasi rahang secara permanen. Biasanya piranti
fungsional tidak menggunakan pegas sehingga tidak dapat menggerakan gigi secara
individual. Tipe piranti fungsional ada yang berupa Removable Tooth-Borne atau
Passive Tooth-Borne misalnya Aktivator, Bionator, dan Twin Block, serta yang
berupa Removable Tissue-Borne, misalnya Frankel.
Learning Task:
Jelaskan indikasi, mekanisme kerja alat myofungsional berikut:
1. Aktivator
2. Bionator
3. Twin Block
4. Frankel
Perawatan ortodontik merupakan perawatan yang terdiri dari fase aktif dan
pasif. Fase aktif adalah ketika perawatan maloklusi dilakukan menggunakan alat-alat
ortodontik baik cekat maupun lepasan. Fase pasif adalah fase retensi untuk menjaga
kestabilan oklusi gigi-gigi setelah fase aktif selesai. Tanpa retensi, kestabilan akan
sulit dicapai dan kondisi relaps dapat terjadi.
Learning Task
1. Jelaskan pengertian retensi, relaps, dan retainer.
2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan perawatan ortodontik.
3. Jelaskan jenis-jenis retainer yang anda ketahui.
BLOK CDS VII 2020
DAFTAR PUSTAKA
2. Bhalajhi,S.I., 2003, Orthodontics The Art and Science, 3rd edition, Arya
Publishing House, Darya Ganj, New Delhi
3. English, J.D., Peltomaki, T., Pham-Litschel, K., 2009, Mosby’s Orthodontic
Review, St.Louis, Misouri, Mosby Elsevier
4. Heryumani, JCP., 2008, Buku Ajar Ortodonsia I, FKG UGM, Yogyakarta
5. Proffit, W.R., 2007, Contemporary Orthodontics, Missouri, Mosby Elsevier
6. Rahardjo, P., 2009, Dasar Ortodonti, cetakan pertama, Airlangga University
Press, Surabaya
7. Tim Penyusun, 2008, Buku Ajar Ortodonsia III, FKG UGM, Yogyakarta
8. McDonald RE., Avery DR., Dean JA. Dentistry For The Child and
Adolescent, Missouri, Mosby Elsevier. 2011
HARI/
JAM KEGIATAN TEMPAT NARASUMBER
TANGGAL
08.00-
I Belajar Mandiri
09.00
09.00- Topik 1: Introduction & Falsafah Perawatan
10.00 Ortodontik drg L.Cinthia Hutomo,
10.00- Topik 2: Perkembangan Kelainan Sp.Ort
Senin
11.00 Dentofasial
11.00- Topik 3: Klasifikasi Maloklusi dan Kelainan
28-Sep
12.00 Dentofasial
drg Putu Ika A., Sp.Ort
12.00-
2020 Topik 4: Etiologi Maloklusi
13.00
13.00-
14.00 Istirahat
14.00-
15.00 Tugas Kelompok
08.00-
Belajar Mandiri
II 09.00
09.00-
Topik 5: Oral Habit
10.00 drg Mia Ayustina P.,
10.00- Sp.KGA
Selasa 11.00 Topik 6: Habit Breaker
11.00-
SGD Topik 1
29-Sep 12.00
Fasilitator
12.00-
SGD Topik 2
2020 13.00
13.00-
14.00 Istirahat
14.00-
15.00 Tugas Kelompok
08.00-
Belajar Mandiri
III 09.00
09.00-
10.00
10.00- Instruktur Ketrampilan
PREKLINIK V
Rabu 11.00 Klinik
11.00-
30-Sep 12.00
12.00-
Istirahat
2020 13.00
13.00-
SGD Topik 3
14.00
Fasilitator
14.00-
15.00 SGD Topik 4
08.00-
Belajar Mandiri
IV 09.00
09.00-
PLENO Topik 1
10.00 drg L.Cinthia Hutomo,
10.00- Sp.Ort
PLENO Topik 2
Kamis 11.00
11.00-
1 Okt 12.00 PLENO Topik 3
drg Putu Ika A., Sp.Ort
12.00-
2020 13.00 PLENO Topik 4
13.00-
14.00 Istirahat
BLOK CDS VII 2020
14.00-
15.00 Tugas Kelompok
08.00-
V 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
10.00
10.00- Instruktur Ketrampilan
PREKLINIK V
Jumat 11.00 Klinik
11.00-
2 Okt 12.00
12.00-
Istirahat
2019 13.00
13.00-
SGD Topik 5
14.00
Fasilitator
14.00-
15.00 SGD Topik 6
08.00-
VI 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
Pengampu Topik
10.00 Kuis Topik 1-4
10.00-
Senin 11.00 PLENO Topik 5
drg Mia Ayustina, Sp.KGA
11.00-
5 Okt 12.00 PLENO Topik 6
12.00-
Istirahat
2020 13.00
13.00-
Tugas Kelompok
14.00
14.00-
15.00 Tugas Kelompok
08.00-
VII 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
Topik 7 : Prosedur Pemeriksaan
10.00
drg Putu Ika A., Sp.Ort
10.00-
Topik 8 : Prosedur Pemeriksaan
Selasa 11.00
11.00-
6 Okt 12.00 Istirahat
12.00- Topik 9: Metode Analisis Model Studi (1):
2020 13.00 Nance, Moyers, Pont, Korkhaus, Howes drg L.Cinthia Hutomo,
13.00- Topik 10: Metode Analisis Model Studi (2): Sp.Ort
14.00 Kesling,Determinasi Lengkung
14.00-
Tugas Kelompok
15.00
08.00-
VIII 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
10.00
10.00- Instruktur Ketrampilan
PREKLINIK V
Rabu 11.00 Klinik
11.00-
7 Okt 12.00
12.00-
Istirahat
2020 13.00
13.00-
Kuis Topik 5-6 Pengampu Topik
14.00
14.00-
Tugas Kelompok
15.00
08.00-
IX 09.00 Belajar Mandiri
09.00- SGD Topik 7 Fasilitator
BLOK CDS VII 2020
10.00
10.00-
SGD Topik 8
Kamis 11.00
11.00-
SGD Topik 9
8 Okt 12.00
12.00-
2020 13.00 SGD Topik 10
13.00-
Istirahat
14.00
14.00-
Tugas Kelompok
15.00
08.00-
X 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
10.00
10.00- Instruktur Ketrampilan
PREKLINIK V
Jumat 11.00 Klinik
11.00-
9 Okt 12.00
12.00-
2020 13.00 Istirahat
13.00-
Tugas Kelompok
14.00
14.00-
Tugas Kelompok
15.00
08.00-
XI 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
PLENO Topik 7
10.00
drg Putu Ika A.,Sp.Ort
10.00-
PLENO Topik 8
Senin 11.00
11.00-
PLENO Topik 9
12 Okt 12.00 drg L.Cinthia Hutomo,
12.00- Sp.Ort
PLENO Topik 10
2020 13.00
13.00-
Istirahat
14.00
14.00-
Tugas Kelompok
15.00
08.00-
XII 09.00 Belajar Mandiri
09.00- Topik 11: Sefalometri (1): Pengertian,
10.00 Referensi/Landmark drg L.Cinthia Hutomo,
10.00- Topik 12: Sefalometri (2): Tracing, Analisis Sp.Ort
Selasa 11.00 Sefalometri (Steiner)
11.00-
13 Okt 12.00 Istirahat
12.00-
Kuis Topik 7-8
2020 13.00
Pengampu Topik
13.00-
Kuis Topik 9-10
14.00
14.00-
Tugas Kelompok
15.00
08.00-
XIII 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
10.00
10.00- Instruktur Ketrampilan
PREKLINIK V
Rabu 11.00 Klinik
11.00-
14 Okt 12.00
BLOK CDS VII 2020
12.00-
2020 13.00 Istirahat
13.00- Topik 13 : Penentuan Diagnosis-Prognosis
drg Putu Ika A., Sp.Ort
14.00 & Informed Consent
14.00-
Tugas Kelompok
15.00
08.00-
XIV 09.00 Belajar Mandiri
09.00- Topik 14: Biomekanika Ortodonsi (1):
10.00 Reaksi Jaringan Pendukung Gigi
drg Putu Ika A., Sp.Ort
10.00- Topik 15: Biomekanika Ortodonsi (2):
Kamis 11.00 Kekuatan Ortodontik
11.00-
15 Okt 12.00 Istirahat
12.00-
Topik 16: Perawatan Ortodontik Preventif
2020 13.00 drg LW. Ayu Rahaswanti,
13.00- Sp.KGA
Topik 17: Perawatan Ortodontik Preventif
14.00
14.00-
15.00 Tugas Kelompok
08.00-
XV 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
10.00
10.00- Instruktur Ketrampilan
PREKLINIK V
Jumat 11.00 Klinik
11.00-
16 Okt 12.00
12.00-
2020 13.00 Istirahat
13.00-
SGD Topik 11
14.00
Fasilitator
14.00-
SGD Topik 12
15.00
08.00-
Topik 18: Perawatan Ortodontik Interseptif
XVI 09.00
09.00- drg LW. Ayu Rahaswanti,
Topik 19: Perawatan Ortodontik Interseptif
10.00 Sp.KGA
10.00-
Senin 11.00 PLENO Topik 11 drg L.Cinthia Hutomo,
11.00- Sp.Ort
PLENO Topik 12
19 Okt 12.00
12.00-
Istirahat
2020 13.00
13.00-
KUIS Topik 11-12 Pengampu Topik
14.00
14.00-
15.00 Tugas Kelompok
08.00-
XVII 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
Topik 20 : Perawatan Ortodontik Kuratif
10.00 drg L.Cinthia Hutomo,
10.00- Sp.Ort
Topik 21 : Perawatan Ortodontik Kuratif
Selasa 11.00
11.00-
20 Okt 12.00 SGD Topik 13
12.00-
Istirahat Fasilitator
2020 13.00
13.00-
SGD Topik 14
14.00
BLOK CDS VII 2020
14.00-
SGD Topik 15
15.00
08.00-
XVIII 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
10.00
10.00- Instruktur Ketrampilan
PREKLINIK V
Rabu 11.00 Klinik
11.00-
21 Okt 12.00
12.00-
2020 13.00 Istirahat
13.00-
SGD Topik 16
14.00
Fasilitator
14.00-
SGD Topik 17
15.00
08.00-
XIX 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
10.00 PLENO Topik 13
10.00-
PLENO Topik 14 drg Putu Ika A.,Sp.Ort
Kamis 11.00
11.00-
PLENO Topik 15
22 Okt 12.00
12.00-
Istirahat
2020 13.00
13.00-
PLENO Topik 16
14.00 drg LW.Ayu Rahaswanti,
14.00- Sp.KGA
PLENO Topik 17
15.00
08.00-
XX 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
10.00
10.00- Instruktur Ketrampilan
PREKLINIK V
Jumat 11.00 Klinik
11.00-
23 Okt 12.00
12.00-
2020 13.00 Istirahat
13.00-
14.00 SGD Topik 18
Fasilitator
14.00-
15.00 SGD Topik 19
08.00-
XXI 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
10.00 Topik 22 : Alat Ortodontik Lepasan
drg Putu Ika A., Sp.Ort
10.00-
Topik 23 : Alat Ortodontik Lepasan
Senin 11.00
11.00-
26 Okt 12.00 Topik 24 : Alat Myofungsional drg L.Cinthia Hutomo,
12.00- Sp.Ort
2020 13.00 Topik 25 : Alat Ortopedik
13.00-
14.00 Istirahat
14.00-
15.00 Tugas Kelompok
08.00-
XXII 09.00 Belajar Mandiri
BLOK CDS VII 2020
09.00-
KUIS Topik 13-15 Pengampu Topik
10.00
10.00-
PLENO Topik 18
Selasa 11.00 drg LW. Ayu Rahaswanti,
11.00- Sp.KGA
PLENO Topik 19
27 Okt 12.00
12.00-
Istirahat
2020 13.00
13.00-
SGD Topik 20
14.00
Fasilitator
14.00-
SGD Topik 21
15.00
08.00-
XXIII 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
10.00
10.00- Instruktur Ketrampilan
PREKLINIK V
Rabu 11.00 Klinik
11.00-
28 Okt 12.00
12.00-
2020 13.00 Istirahat
13.00-
SGD Topik 22
14.00
Fasilitator
14.00-
SGD Topik 23
15.00
08.00-
Belajar Mandiri
XXIV 09.00
09.00-
10.00
10.00-
PREKLINIK V
Jumat 11.00
11.00- Instruktur Ketrampilan
30 Okt 12.00 Klinik
12.00-
2020 13.00 Istirahat
13.00-
SGD Topik 24
14.00
Fasilitator
14.00-
SGD Topik 25
15.00
08.00-
Belajar Mandiri
XXV 09.00
09.00-
KUIS Topik 16-19
10.00 Pengampu Topik
10.00-
Topik 26: Retensi
Senin 11.00 drg Putu Ika A., Sp.Ort
11.00-
PLENO Topik 20
2-Nov 12.00
12.00- drg L.Cinthia Hutomo,
PLENO Topik 21
2020 13.00 Sp.Ort
13.00-
Istirahat
14.00
14.00-
Tugas Kelompok
15.00
08.00-
Belajar Mandiri
XXVI 09.00
09.00-
10.00 PLENO Topik 22
drg Putu Ika A., Sp.Ort
10.00-
Selasa 11.00 PLENO Topik 23
3-Nov 11.00- Istirahat
BLOK CDS VII 2020
12.00
12.00-
PLENO Topik 24
2020 13.00
13.00- drg L.Cinthia Hutomo,
PLENO Topik 25
14.00 Sp.Ort
14.00-
Tugas Kelompok
15.00
08.00-
XXVII 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
10.00
10.00- Instruktur Ketrampilan
PREKLINIK V
Rabu 11.00 Klinik
11.00-
4-Nov 12.00
12.00-
2020 13.00 Istirahat
13.00-
Tugas Kelompok
14.00
14.00-
Tugas Kelompok
15.00
08.00-
XXVIII 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
10.00 KUIS Topik 20-21
Pengampu Topik
10.00-
Kamis 11.00 KUIS Topik 22-23
11.00-
Fasilitator
5-Nov 12.00 SGD Topik 26
12.00-
2020 13.00 Istirahat
13.00-
14.00 Tugas Kelompok
14.00-
15.00 Tugas Kelompok
08.00-
XXIX 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
10.00
10.00- Instruktur Ketrampilan
PREKLINIK V
Jumat 11.00 Klinik
11.00-
6-Nov 12.00
12.00-
drg Putu Ika A., Sp.Ort
2020 13.00 PLENO Topik 26
13.00-
14.00 Istirahat
14.00-
15.00 Tugas Kelompok
08.00-
XXX 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
Pengampu Topik
10.00 KUIS Topik 24-26
10.00-
Penguji SP 1
Senin 11.00 PRESENTASI SP 1
11.00-
Penguji SP 2
9-Nov 12.00 PRESENTASI SP 2
12.00-
2020 13.00 Istirahat
13.00-
14.00
BLOK CDS VII 2020
14.00-
15.00
08.00-
XXXI 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
PRESENTASI SP 3 Penguji SP 3
10.00
10.00-
PRESENTASI SP 4 Penguji SP 4
Selasa 11.00
11.00-
Penguji SP 5
10-Nov 12.00 PRESENTASI SP 5
12.00-
Istirahat
2020 13.00
13.00-
14.00
14.00-
15.00
08.00-
XXXII 09.00 Belajar Mandiri
09.00-
10.00
10.00- Instruktur Ketrampilan
PREKLINIK V
Rabu 11.00 Klinik
11.00-
11-Nov 12.00
12.00-
2020 13.00 Istirahat
13.00-
14.00
14.00-
15.00
08.00-
XXXIII 09.00
09.00-
10.00
10.00-
Kamis 11.00
11.00-
12-Nov 12.00
Ujian CBT CDS VII PJ Blok
12.00-
2020 13.00
13.00-
14.00
14.00-
15.00