KAK Pembangunan Jaringan Transmisi Air Minum
KAK Pembangunan Jaringan Transmisi Air Minum
I. LATAR BELAKANG
Pemerintah Daerah terus berusaha memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat
baik ditinjau dari aspek kuantitas terutama distribusi air pada saat pemakaian
bersamaan (jam puncak) maupun kualitas air yang didistribusikan. Hal ini sejalan
dengan kebijakan pemerintah pusat untuk menjamin penyelenggaran air minum yang
berkualitas, sehingga dapat dicapai tujuan Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM)
sebagaimana disebutkan dalam undang-undang (UU) No. 7 tahun 2004 tentang
Sumber Daya Air, yaitu:
- Terciptanya pengelolaan air minum yang berkualitas dengan harga terjangkau;
- Tercapainya kepentingan yang seimbang antara konsumen dan penyedia jasa
pelayanan;
- Meningkatkan efesiensi dan cakupan pelayanan air minum.
Sejalan dengan peran pemerintah pusat sebagai fasilitator dalam era otonomi
daerah dan dalam kaitan dengan diterbitkannya UU No. 7 Tahun 2004 tentang SDA,
Pemerintah telah menerbitkan produk pengaturan setingkat Peraturan Pemerintah (PP)
No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Dengan diterbitkannya PP ini masyarakat pengguna/pelanggan mulai tahap
perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap pengelolaan memenuhi syarat kualitas
berdasarkan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang
kesehatan. Namun kenyataan yang dihadapi masyarakat kota, Cakupan pelayanan air
minum perpipaan saat ini masih rendah, hal ini berdasarkan data dimana layanan
perkotaan mencapai hanya 41% dan di perdesaan 8% atau rata-rata secara nasional
adalah 18%. Sebagian besar Pemerintah Daerah belum mampu memenuhi kebutuhan
air bersih masyarakat baik ditinjau dari aspek kuantitas terutama distribusi air maupun
kualitas air yang didistribusikan.
Memperhatikan kondisi tersebut dan dalam rangka mendukung pengembangan
SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) sesuai dengan kebijakan dan Starategi Nasional
II.1 TUJUAN
II.2 SASARAN
Sesuai dengan tujuan, maka sasaran dari Pembangunan Jaringan Transmisi Air
Minum meliputi :
Lokasi yang masih memerlukan pengembangan jaringan transmisi air minum;
Kapasitas air yang diproduksi dapat dimanfaatkan secara optimal ke daerah
pelayanan;
Tersedianya hasil kajian dan identifikasi permasalahan pokok Air minum pada lokasi
yang disurvey oleh konsultan perencana secara detail dari aspek teknis dan non
teknis;
1. Pemakaian Umum
2. Kondisi Lapangan
Dari kelima lokasi tersebut, lingkup kegiatan secara garis besar yang akan
dilakukan adalah
a. Pengadaan Pipa
b. Pengadaan Fitting dan Assesoris
c. Pemasangan Pipa
d. Pekerjaan Bangunan Air (dilihat dari lokasi dan kebutuhan dilapangan)
e. Pekerjaan Bangunan Penunjang.
Untuk jenis pekerjaan yang lebih rinci disesuaikan dengan hasil perencanaan
lokasi konsultan perencana dan spesifikasi yang telah ditetapkan nanti.
a. Laporan harian :
Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan,
seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku
harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan
realisasi pekerjaan harian.
Laporan harian berisi:
1) jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
2) penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
b. Laporan Mingguan :
Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting
yang perlu ditonjolkan.
c. Laporan bulanan :
Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan (MC bulanan), serta hal-hal
penting yang perlu ditonjolkan.
d. Buck Up Data :
Perhitungan hasil volume pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan rencana
anggaran biaya (RAB) dari rekanan. Apabila terjadi perubahan volume dengan
RAB dengan pelaksanaan dilapangan, rekanan mengusulkan kepada konsultan
pengawas dan PPTK yang disetujui oleh PPK, dengan tidak menambah
anggaran.
e. Asbuilt Drawing :
Kontraktor harus menyiapkan gambar hasil pelaksanaan pekerjaan, disesuaikan
dengan volume pekerjaan yang dilaksanakan pekerjaan;
f. Foto-foto pelaksanaan :
Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK membuat foto-foto
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan (Foto 0%, Foto 50%
dan Foto 100%).
PENGGUNA ANGGARAN
DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN BUOL
SELAKU PPK
Ir. S U P A N G A T
NIP. 19620616 198903 1 014