Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.3 Latar Belakang


Pohon merupakan salah satu mahkluk hidup yang terdapat di alam
semesta. Selain itu pohon adalah mahkluk hidup yang memiliki daun, batang,
dan akar sehingga mampu menghasilkan makanan sendiri dengan
menggunakan klorofil untuk menjalani proses fotosintesis. Setiap pohon
memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda-beda baik dari segi akar, batang,
daun, bunga, buah, biji, ketinggian pohon, serta bentuk dan kerapatan tajuk.
Penting dilakukan pengamatan ini untuk menerapkan materi yang telah
diterima selama praktikum botani mulai dari karakteristik semua bagian pohon
begitu juga dengan tinggi pohon dan kerapatannya.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui karakteristik dari semua bagian pohon yang di
amati serta tinggi dan kerapatan tajuk pohon.

1.3 Manfaat
Agar mengetahui karakteristik dari semua bagian pohon yang diamati
serta tinggi dan kerapatan tajuk pohon.
BAB II 2.3Definisi Pohon dan Tajuk
TINJAUAN PUSTAKA Menurut Tiadaon (2017) pohon merupakan tumbuhan atau tanaman
yamng mempunyai batang dan cabang terbentuk dari kayu. Sedangkan dalam
2.1 Pengertian Identifikasi Tanaman Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa tajuk pohon adalah
Identifikasi Tanaman adalah suatu proses pengenalan tanaman untuk biologis seluruh system dedaunan pada pohon kecuali batang.
mengetahui jenis tanaman secara detail dan lengkap serta dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Menurut Suraida (2012) Identifikasi 2.4 Macam-Macam Tajuk
tanaman merupakan suatu cara untuk mempelajari ilmu botani dalam Tajuk pohon juga dapat menjadi karakter kunci (ciri khas) pohon tersebut
pembelajaran biologi terutama pokok bahasan Klasifikasi dan Taksonomi sehingga orang dengan mudah dapat mengenali dalam identifikasi atau dalam
Tanaman. Identifikasi memiliki kompleksitas materi yang cukup tinggi, dunia kehutanan sering disebut Analisis Vegetasi. Berikut ini adalah beberapa
sehingga perlu media yang efektif dalam penyampaiannya. bentuk tajuk pohon antara lain :
a) Bentuk Kerucut
2.2 Macam identifikasi tanaman Bentuk kerucut yaitu bentuk tajuk yang menyerupai kerucut, contohnya :
Identifikasi merupakan salah satu hal penting untuk mengenal Casuarina spp. (cemara) dan Pinus spp (pinus)
tanaman. Menurut Sudarmiyati,dkk.(2014) mengidentifikasi tanaman b) Bentuk Silindris
dilakukan dengan tujuan dapat mengetahui morfologi dan fisiologi tanaman. Contohnya : Gnetum ganemon (melinjo, ganemo), Agathis dammara ( damar)
Macam-macam identifikasin pada tanaman adalah sebagai berikut: dan Melaleuca leucadendron (kayu putih)
1.Identifikasi akar c) Bentuk Pagoda
Dalam mengidentifikasi akar , hal yang diamati adalah bentuk akar dan Bentuk pagoda yaitu bentuk tajuk yang percabangan bawah paling panjang
ciri-ciri yang ada pada akar. sedangkan cabang atas lebih pendek. Arah percabangannya mendatar
2.Identifikasi batang (plagiatrop). Contohnya : Alstonia scholaris (pulai), Ceiba pentandra (kapuk,
Dalam mengidentifikasi batang, hal yang diamati adalah ada tidaknya randu) dan Terminalia catappa (ketapang).
cabang pada batang, arah tumbuh batang, dan alat–alat tambahan yang ada d) Bentuk Payung
pada batang tanaman. Bentuk payung yaitu bentuk tajuk yang menyerupai payung. Contohnya :
3.Identifikasi daun Paraserianthes falcataria (sengon), Parkia speciosa (petai) dan Delonix regia
Dalam mengidentifikasi daun, hal yang perlu diamati adalah susunan (flamboyan).
daun, letak daun, tangkai daun, anak daun, dan alat-alat tambahan yang ada e) Bentuk Bintang
ada pada daun. Bentuk bintang yaitu bentuk tajuk yang menyirupai bentuk bintang, biasanya
4.Identifikasi bunga didominasi oleh famili palmae dan areca seperti kelapa, pinang dan aren.
Dalam mengidentifikasi bunga , hal yang diamati adalah susunan Terdapat juga Netroxylon sagu (sagu) dan Borassu spp. (siwalan).
bunga dan tempatnya, ada tidaknya daun pelindung,uraian tentang tangkai
bunga , kelopak bunga , kelopak tambahan, daun mahkota dan alat tambahan
pada bunga.
5.Buah dan biji
Dalam mengidentifikasi buah dan biji, hal yang perlu diamati adalah
macam buah, jumlah dan bentuk ukurannya, warna buah, jumlah biji dalam
buah, bentuk ,ukuran dan warna biji.
2.5Pengukuran Diameter Pohon 2.7 Metode Pengukuran Kerapatan Tajuk
Pengukuran diameter pohon dilakukan dengan melilitkan rafia pada Pengukuran kerapatan tajuk pohon dapat menggunakan pedoman
batang pohon dengan posisi sejajar sehingga diperoleh ukuran lingkar batang. sebagai berikut.
Lalu pohon tegak diukur 1,3 m dari permukaan tanah, jika pohon miring maka a. Rapat, bila terdapat lebih dari 70% penutupan tajuk.
mengukur 1,3 m dari bagian atas batang, dan jika pohon yang berada ditanah b. Cukup, bila terdapat 40%-70% penutupan tajuk.
yang miring diukur 1,3 m dari lereng atas maupun dari lereng bawah. c. Jarang, bila terdapat kurang dari 40% penutupan tajuk.
Hutan yang didalamnya terdapat pohon bertajuk terlalu rapat akan
2.6 Metode Pengukuran Tinggi Pohon mengalami pertumbuhan lambat karena adanya persaingan dalam hal sinar
Pengukuran tinggi pohon dapat dihitung dengan menggunakan rumus matahari, air, unsur hara, bahkan tempat, (Arief, 2001).
trigonometri sederhana, yaitu dengan rumus T=J x tan ᶿ + Mp.
Keterangan : T= tinggi pohon
J= jarak pengamat dan pohon
Mp= tinggi mata pengamat
ᶿ = sudut puncak objek kepada pengamat
Cara menghitung tinggi pohon adalah jarak antara pengamat dengan
pohon dikali nilai tangen dari sudut ᶿ dan ditambah tinggi pengamat sampai
mata (Sultoni, 2018).
BAB III 3.2.3 Pengukuran Kerapatan Tajuk
BAHAN DAN METODE a. Menempatkan diri di bawah pohon yang akan diamati kerapatan
tajuknya
3.1 Alat Dan Bahan b. Melihat tajuk dan membagi tajuk menjadi empat kuadran
3.1.1 Alat c. Menentukan kerapatan tajuk
a. Busur modifikasi, untuk mengukur sudut elevasi antara pengamat d. Mencatat hasil pengamatan
dengan pucuk pohon e. Dokumentasi
b. Meteran jahit, untuk mengukur diameter pohon
c. Rafia, untuk mengukur jarak pohon dengan pengamat dan mengukur
batas ketinggian pengukuran diameter
d. Gunting, untuk memotong tali rafia
e. Kamera atau handphone, untuk dokumentasi
3.1.2 Bahan
a. Pohon ketapang, sebagai objek yang diamati

3.2 Cara Kerja


3.2.1 Pengukuran Diameter Batang
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Menentukan titik pengukuran diameter batang setinggi 1,3 m dari
permukaan tanah
c. Menghitung keliling batang dengan meteran jahit
d. Menghitung diameter batang dengan rumus K = π. D
e. Mencatat hasil perhitungan
f. Dokumentasi
3.2.2 Pengukuran Tinggi Pohon
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Menentukan titik tempat pengamat dapat mengamati tinggi pohon
c. Mengukur jarak pengamat dengan pohon
d. Mengukur tinggi pengamat dari kaki sampai mata
e. Mengukur sudut elevasi dengan titik tertinggi pohon menggunakan
busur modifikasi
f. Menghitung tinggi pohon dengan rumus D = B × tan α + C
g. Mencatat hasil pengamatan
h. Dokumentasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Klasifikasi pohon
Menurut Inavatillah (2016), klasifikasi tanaman ketapang tersusun
dalam sistematika sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Combreteceae Sehingga tinggi pohon:
Genus : Terminalia D = B x tan α + C
Spesies : Terminalia catappa L. Keterangan:
D: Tinggi pohon yang diamati
4.2Hasil B: Jarak antara objek dengan pengamat
Berdasarkan pengamatan yang yang dilakukan pada pohon ketapang, C: Tinggi pengamat (dari permukaan tanah sampai mata pengamat)
dapat diketahui tinggi pohon ketapang, diameter pohon ketapang, macam α: Sudut yang terbentuk antara mata pengamat dengan puncak pohon ketika
tajuk pada pohon ketapang, dan kerapatan tajuk pada pohon ketapang. Pada pengamatan
pengamatan, diperoleh hasil tinggi pohon adalah 18,5263 meter dengan
diameter 25,35 cm. pohon ketapang memiliki tajuk yang berbentuk spreading Berdasarkan rumus tersebut, dapat dihitung tinggi pohon ketapang sebagai
dengan tingkat kerapatan yang jarang sebesar 27,5%. berikut.
D = B x tan α + C
4.3Pembahasan = tan 62⁰ x 9 m + 1.6 m
Pada pengukuran tinggi pohon ketapang yang dilakukan, jarak antara pohon = 1,8807 x 9 m + 1.6 m
ketapang dengan pengamat adalah 9 meter dengan sudut yang terbentuk = 18,2563 m
adalah 62⁰ dan tinggi pengamat dari permukaan tanah hingga mata pengamat
adalah 160 cm. Maka untuk menghitung tinggi pohon dapat dilakukan dengan Sedangkan untuk mengukur diameter pohon dapat dilakukan dengan cara
menggunakan rumus: membagi nilai keliling batang pohon dengan π yang bernilai 3,14.
Diameter pohon = Keliling pohon / ∏
= 79,6 cm / 3,14
= 25,35 cm
Pada pengamatan yang telah dilaksanakan, macam tajuk yang ditemukan
pada pohon ketapang adalah spreading, karena tajuknya memiliki kanopi
yang melebar dan dapat dikatakan luas. Kerapatan tajuknya termasuk pada
klasifikasi kerapatan tajuk yang jarang karena nilai kerapatannya kurang dari
40%, yang mana hal ini sesuai dengan klasifikasi kerapatan tajuk menurut
Indriyanto (2008).
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pohon adalah tumbuhan tingkat tinggi dengan sistem organ yang
kompleks. Pohon memiliki akar, batang, daun, bunga, dan buah. Dalam
melakukan identifikasi pohon, harus dilakukan identifikasi terhadap organ-
organ yang ada di pohon, tajuk pohon, diameter batang, serta ketinggian
pohon tersebut. Setelah bagian-bagian tersebut berhasil diidentifikasi, pohon
akan dapat diidentifikasi.

5.2 Kritik dan Saran


Sudah lebih baik dari sebelumnya, terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Arief, Arifin. 2001. Hutan dan Kehutanan. Yogyakarta: Kanisius.
Inayatillah, Bilqis. 2016. Pengaruh Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia
catappa L.) Terhadap Perbaikan Kerusakan Hepatosit Serta Kadar
SGOT dan SGPT Mencit (Mus muculus) Diabetik. Skripsi. Surabaya:
Universitas Airlangga.
Indriyanto. 2008. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara
Mahendra, F. 2009. Agrofestri. Sistem agroforestri dan aplikasinya. Graha
ilmu. Yogyakarta.
Sudarmiyati, dkk. 2014.Sejarah klasifikasi dan Perkembangan Taksonomi
Tumbuhan. repository.ut.ac.id
Sultoni, Ahmad. 2018. Pembelajaran Trigonometri Materi Menentukan Tinggi Buah Ketapang yang Diamati Pengukuran Batang Pohon Ketapang
Suatu Benda Berbantuan Klinometer Fleksibel. Temanggung. MAN
Parakan Temanggung.
Suraida, 2012. Identifikasi Tumbuhan Penghijauan Sebagai Media Belajar
Biologi. Skripsi Biologi Sulthan Thaha Saifuddin. Jambi.
Tiadon, Ferisman. 2015. Memaknai Hutan dan Pohon. Medan. Universitas
HKBP Nommasen.
Tim Redaksi KBBI. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka Departemen Pendidikan Indonesia.

Daun Ketapang yang Diamati Akar Pohon Ketapang yang Diamati

Anda mungkin juga menyukai