Anda di halaman 1dari 4

HADITS TENTANG SABAR BESERTA PENJELASAN PARA ULAMA

Ketika menjalani kehidupan ini, tidak hanya pujian yang kita dapatkan, tetapi ujian atau
musibah pun harus kita lalui untuk menempa diri menjadi pribadi yang lebih baik. Di dalam
kitab Lubbabul Hadis bab keempat puluh, imam As-Suyuthi (w. 911) menuliskan hadis-hadis
keutamaan sabar ketika mendapatkan musibah yang perlu kita perhatikan sebagaimana
berikut.

Hadis Pertama:

}‫ص ْد َم ِة اأْل ُوْ لَى‬


َّ ‫ص ْب ُر ِع ْن َد ال‬ َّ ‫ال النَّبِ ُّي َعلَ ْي ِه ال‬
َّ ‫ {ال‬:‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم‬ َ َ‫ق‬.
Nabi saw. bersabda, “Sabar itu ketika pertama kali mendapatkan musibah.” Hadis ini
diriwayatkan oleh imam Al-Bazzar dan imam Abu Ya’la dari sahabat Abu Hurairah r.a.
imam An-Nawawi menjelaskan bahwa kesabaran sempurna yang terdapat pahala yang
melimpah darinya adalah kesabaran ketika pertama kali mendapatkan musibah. Hal ini
disebabkan karena betapa beratnya menerima hal itu.

Hadis Kedua:

}‫ص ْب ُر َر ُجالً لَ َكانَ َر ُجالً َك ِر ْي ًما‬


َّ ‫ {لَوْ َكانَ ال‬:‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم‬
َّ ‫وقَا َل َعلَ ْي ِه ال‬.
َ
Nabi saw. bersabda, “Jika kesabaran itu adalah seorang laki-laki, maka sungguh ia adalah
laki-laki yang mulia.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Abu Nu’aim dari sayyidah ‘Aisyah
r.a.

Hadis Ketiga:

َ ‫ فَإ ِ ْن‬،ُ‫ {إ َذا أَ َحبَّ هللاُ َع ْبدًا ا ْبتَاَل هُ بِبَاَل ٍء اَل َد َوا َء لَه‬:‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم‬
‫ َوإِ ْن‬،ُ‫صبَ َر اجْ تَبَاه‬ َّ ‫َوقَا َل َعلَ ْي ِه ال‬
}ُ‫ض َي اصْ طَفَاه‬ ِ ‫ َر‬.
Nabi saw. bersabda, “Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah akan mencobanya
dengan cobaan yang tidak ada penawarnya, jika ia sabar maka Dia akan memilihnya, dan jika
ia ridha, maka Allah akan memilihnya (sangat mencintainya).” Berdasarkan penelusuran
kami, hadis ini belum kami temukan sanad dan perawinya. Begitupun dalam penjelasan imam
An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menyebutkan riwayat dan
perawinya.

Hadis Keempat:

‫ض ُل ِع ْن َد هللاِ ِم ْن جُرْ َع ِة َغي ٍْظ َكظَ َمهَا‬َ ‫ { َما تَ َّج َر َع َع ْب ٌد جُرْ َعةً أَ ْف‬:‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم‬
َّ ‫ال َعلَ ْي ِه ال‬
َ َ‫َوق‬
}‫ا ْبتِغَا َء َوجْ ِه هللاِ تَ َعالَى‬.
Nabi saw. bersabda, “Tidak ada seorang hamba yang meneguk satu tegukan (menerima
musibah) yang lebih utama di sisi Allah dari pada satu tegukan yang berat yang ditahan untuk
mencari ridha Allah ta’ala.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ahmad dan imam At-
Thabarani dari sahabat Ibnu ‘Umar r.a.

Hadis Kelima:

ِ ْ‫صايَا هللاِ تَ َعالَى فِ ْي أَر‬


،‫ َم ْن َحفِظَهَا نَ َجا‬،‫ض ِه‬ َ ‫صيَّةٌ ِم ْن َو‬ َّ ‫َوقَا َل َعلَ ْي ِه ال‬
َّ ‫ {ال‬:‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم‬
ِ ‫ص ْب ُر َو‬
} َ‫ضيَّ َعهَا هَلَك‬
َ ‫ َو َم ْن‬.
Nabi saw. bersabda, “Sabar itu termasuk dari wasiat-wasiat Allah di bumiNya, siapa yang
menjaganya maka ia akan selamat, dan siapa yang menyia-nyiakannya maka ia akan hancur.”
Berdasarkan penelusuran kami, hadis ini belum kami temukan sanad dan perawinya.
Begitupun dalam penjelasan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak
menyebutkan riwayat dan perawinya.

Hadis Keenam:

‫ض•ائِ ْي َولَ ْم‬ َ ْ‫الس•اَل ُم يَ•ا ُموْ َس•ى َم ْن لَ ْم يَ•ر‬


َ َ‫ض بِق‬ َّ ‫•رانَ َعلَ ْي ِه َم•ا‬ َ •‫وس•ى ْب ِن ِع ْم‬ َ ‫ {أَوْ َحى هللاُ تَ َع•الَى إِلَى ُم‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َس•لَّ َم‬ َ َ‫َوق‬
َ ‫ال‬
ْ َ‫ض ْي َو َس َمائِ ْي َو ْلي‬
}‫طلُبْ لَهُ َربًّا ِس َوائِ ْي‬ ِ ْ‫يَصْ بِرْ َعلَى بَاَل ئِ ْي َولَ ْم يَ ْش ُكرْ نَ ْع َمائِ ْي فَ ْليَ ْخرُجْ ِم ْن بَ ْي ِن أَر‬

Nabi saw. bersabda, “Allah telah memberikan wahyu kepada Musa bin ‘Imran a.s., Wahai
Musa, siapa yang tidak ridha dengan keputusan-Ku, tidak sabar dengan ujian-Ku, dan tidak
mensyukuri nikmat-nikmat-Ku, maka hendaklah ia keluar dari di antara bumiku dan langiku,
dan hendaklah ia mencari Tuhan selain Aku untuknya.”

Berdasarkan penelusuran kami, hadis ini belum kami temukan sanad dan perawinya.
Begitupun dalam penjelasan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak
menyebutkan riwayat dan perawinya.

Hanya saja imam An-Nawawi menjelaskan hadis lain yang semakna dengan hadis tersebut
riwayat imam At-Thabarani dari sahabat Abu Hindi Ad-Dari r.a. sebagai berikut.

‫ضائِ ْي َولَ ْم‬ َ ْ‫ك َوتَ َعالَى َم ْن لَ ْم يَر‬


َ َ‫ض بِق‬ َ َ‫ قَا َل هللاُ تَب‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل‬
َ ‫ار‬ َ َ‫ق‬
َ ِ‫ال َرسُوْ ُل هللا‬
‫ي‬َ ‫يَصْ بِرْ َعلَى بَاَل ئِ ْي فَ ْليَ ْلتَ ِمسْ َربًّا ِس َوا‬.
Rasulullah saw. bersabda, “Allah swt. berfirman, “Siapa yang tidak ridha dengan keputusan-
Ku dan tidak sabar atas ujian-Ku, maka hendaklah ia mencari Tuhan selain Aku.”

Imam An-Nawawi juga mengutip hadis riwayat imam Al-Baihaqi dari sahabat Anas bin
Malik r.a. sebagaimana berikut.

ِ ‫ضائِي َوقَد‬
‫َري‬ َ َ‫ض بِق‬ َ َ‫ ق‬:ُ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُول‬
َ ْ‫ ” َم ْن لَ ْم يَر‬:‫ال هللاُ تَ َعالَى‬ َ َ‫ق‬
َ ِ‫ال َرسُو َل هللا‬
‫“ فَ ْليَ ْلتَ ِمسْ َربًّا َغي ِْري‬
Rasulullah saw. bersabda, “Allah swt. berfirman, “Siapa yang tidak ridha dengan
keputusanKu dan ketentuan Ku, maka hendaklah ia mencari Tuhan selain Aku.”
Hadis Ketujuh:

ِ ‫ص ْب ُر ِع ْن َد ْال ُم‬
}‫ص ْيبَ ِة بِتِ ْس ِع ِمائَ ِة َد َر َج ٍة‬ َّ ‫وقَا َل َعلَ ْي ِه ال‬.
َّ ‫ {ال‬:‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم‬ َ
Nabi saw. bersabda, “Sabar ketika musibah (diganjar) dengan sembilan ratus derajat.”
Berdasarkan penelusuran kami, hadis ini belum kami temukan sanad dan perawinya.
Begitupun dalam penjelasan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak
menyebutkan riwayat dan perawinya.

Hadis Kedelapan:

}‫{ص ْب ُر َسا َع ٍة َخ ْي ٌر ِمنَ ال ُّد ْنيَا َو َما فِ ْيهَا‬ َّ ‫ال َعلَ ْي ِه ال‬
َ :‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم‬ َ َ‫ َوق‬.
Nabi saw. bersabda, “Sabar sesaat itu lebih baik dari pada dunia dan seisinya.” Berdasarkan
penelusuran kami, hadis ini belum kami temukan sanad dan perawinya. Begitupun dalam
penjelasan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menyebutkan
riwayat dan perawinya.

Hadis Kesembilan:

‫ص ْب ٌر َعلَى‬ َ ‫ َو‬،‫ض‬ ِ ِ‫ص ْب ٌر َعلَى ْالفَ َرائ‬َ :‫ص ْب ُر َعلَى أَرْ بَ َع ِة أَوْ ُج ٍه‬ َّ ‫ال َعلَ ْي ِه ال‬
َّ ‫ {ال‬:‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم‬ َ َ‫َوق‬
ِ ِ‫ص ْب ُر َعلَى ْالفَرائ‬
ٌ ‫ض تَوْ فِ ْي‬
،‫ق‬ َّ ‫ فَال‬.‫ص ْب ٌر َعلَى ْالفَ ْق ِر‬َ ‫ و‬،‫اس‬ ِ َّ‫ص ْب ٌر َعلَى أ َذى الن‬ َ ‫ َو‬،‫ص ْيبَ ِة‬ ِ ‫ْال ُم‬
ِ‫ضا هللا‬َ ‫ص ْب ُر َعلَى ْالفَ ْق ِر ِر‬َّ ‫ َوال‬،ٌ‫اس َم َحبَّة‬
ِ َّ‫ص ْب ُ•ر َعلَى أ َذى الن‬ ِ ‫ص ْب ُر َعلَى ْال ُم‬
َّ ‫ َوال‬،ٌ‫ص ْيبَ ِة َمثُوبَة‬ َّ ‫َوال‬
}‫تَ َعالَى‬.
Nabi saw. bersabda, “Sabar itu ada empat macam, sabar atas hal-hal yang wajib, sabar atas
musibah, sabar atas gunjingan manusia, dan sabar atas kefakiran. Sabar atas hal-hal yang
diwajibkan itu taufiq, sabar atas musibah itu berpahala, sabar atas gunjingan manusia itu
(tanda) dicintai (Allah), dan sabar atas kefakiran itu ridhanya Allah.” Berdasarkan
penelusuran kami, hadis ini belum kami temukan sanad dan perawinya. Begitupun dalam
penjelasan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menyebutkan
riwayat dan perawinya.

Hanya saja imam An-Nawawi mengutip riwayat imam Ahmad, imam Al-Bukhari, dan imam
Ibnu Majah dari sahabat Ibnu Umar r.a. sebagaimana berikut.

‫اس َويَصْ بِ ُر‬َ َّ‫ ْال ُم ْؤ ِم ُن الَّ ِذي يُخَالِطُ الن‬:‫صلَّى هللا عَل ْي ِه و َسلَّ َم‬
َ ِ‫ال َرسُو ُل هللا‬ َ َ‫ ق‬: ‫ال‬ َ َ‫ع َِن اب ِْن ُع َم َر ق‬
‫اس َوالَ يَصْ بِ ُر َعلَى أَ َذاهُ ْم‬
َ َّ‫ َعلَى أَ َذاهُ ْم أَ ْعظَ ُم أَجْ رًا ِمنَ ْال ُم ْؤ ِم ِن الَّ ِذي الَ يُ َخالِطُ الن‬.
Dari Ibnu Umar, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Orang mukmin yang bergaul dengan
manusia dan ia sabar atas perlakuan buruk mereka itu lebih besar pahalanya dari pada orang
mukmin yang tidak bergaul dengan manusia dan ia tidak sabar atas perlakukan buruk
mereka.”
Hadis Kesepuluh:

َ ِ‫ص ْيبَةٌ فِ ْي بَ َدنِ ِه أَوْ َمالِ ِه أوْ َولَ ِد ِه فَا ْستَ ْقبَ َل ٰذل‬
‫ك‬ ِ ‫َث َعلَى َع ْب ٍد ُم‬ َ ‫ {إ َذا َحد‬:‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم‬ َّ ‫ال َعلَ ْي ِه ال‬
َ َ‫َوق‬
}‫ب لَهُ ِم ْيزَانًا أوْ يَ ْن ُش َر لَهُ ِد ْي َوانًا‬ َ ‫ص‬ ِ ‫صب ٍْر َج ِمي ٍْل ا ْستَحْ يَا هللاُ يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة أَ ْن يَ ْن‬ َ ِ‫ب‬.

Nabi saw. bersabda, “Jika musibah menimpa pada seorang hamba di badannya atau anaknya,
lalu ia menghadapinya dengan kesabaran yang baik maka Allah di hari Kiamat Allah malu
menaikkan timbangan untuknya atau memberikan padanya buku catatan.” Berdasarkan
penelusuran kami, hadis ini belum kami temukan sanad dan perawinya. Begitupun dalam
penjelasan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menyebutkan
riwayat dan perawinya.

Demikianlah sepuluh hadis yang telah dijelaskan oleh imam As-Suyuthi tentang keutamaan
sabar ketika mendapatkan musibah di dalam kitabnya yang berjudul Lubbabul Hadits. Di
mana di dalam kitab tersebut, beliau menjelaskan empat puluh bab dan setiap bab beliau
menuliskan sepuluh hadis dengan tidak menyantumkan sanad untuk meringkas dan
mempermudah orang yang mempelajarinya. Meskipun begitu, di dalam pendahuluan kitab
tersebut, imam As-Suyuthi menerangkan bahwa hadis nabi, atsar, maupun riwayat yang
beliau sampaikan adalah dengan sanad yang shahih (meskipun menurut imam An-Nawawi di
dalam kitab Tanqihul Qaul Al-Hatsits ketika mensyarah kitab ini mengatakan ada hadis dhaif
di dalamnya, hanya saja masih bisa dijadikan pegangan untuk fadhailul a’mal dan tidak perlu
diabaikan sebagaimana kesepakatan ulama). Wa Allahu A’lam bis Shawab.

Anda mungkin juga menyukai