Jawaban nya : 👇👇
Atau membaca doa lain yg sudah menjadi taqririyahnya Nabi (lebih pendek):
2
صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَقَا َل هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر َكبِيرًا َو ْال َح ْم ُد ْ ع َْن َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن ُع َم َر قَا َل قَا َم َر ُج ٌل
َ ِ خَلفَ نَبِ ِّي هَّللا
صا ِحبُ ْال َكلِ َم ِة فَقَا َلَ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َم ْن َ ِ ال نَبِ ُّي هَّللا ِ هَّلِل ِ َكثِيرًا َو ُسب َْحانَ هَّللا ِ بُ ْك َرةً َوَأ
َ َصياًل فَق
ي هَّللا ِ فَقَا َل لَقَ ْد ا ْبتَد ََرهَا ْاثنَا َع َش َر َملَ ًكا * رواه النسائي َّ َِر ُج ٌل َأنَا يَا نَب
dari Abdullah bin 'Umar dia berkata; "Ada seorang laki-laki berdiri di belakang
Nabi Shallallahu'alaihi wasallam yang mengucapkan, 'Allaahu akbar kabiiraa wal
hamdu lillaahi katsiraa, wa subhaanallaahi bukralan-wa'ashiilaa (Allah Maha
Besar, segala puji bagi-Nya, Allah Maha Suci pada pagi dan sore hari) ' maka Nabi
Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: 'Siapa yang mengucapkan kalimat ini? ' Laki-
laki tersebut berkata; 'Aku wahai Nabi Allah! ' Rasulullah Shallallahu'alaihi
wasallam lalu bersabda: "Kalimat tersebut diperebutkan oleh dua belas malaikat
(untuk diangkat ke tempat diterimanya amalan).'
Berarti setiap kita memulai sholat, baik sholat sendirian / jadi imam / jadi
makmum (baik ikut takbirotul ikhrom bersama imam/ terlambat) disunnahkan
membaca do'a iftitah (di roka'at pertama setelah takbirotul ikhrom)
Tapi kalau imam ruku' ya kita mengikuti imam ruku', berdasarkan dalil :
الحديث رواه البخاري...ِإنَّ َما ُج ِع َل اِإْل َما ُم لِيُْؤ تَ َّم بِ ِه فَِإ َذا َكبَّ َر فَ َكبِّرُوا َوِإ َذا َر َك َع فَارْ َكعُوا
Sesungguhnya dijadikannya imam itu untuk diikuti. Jika imam bertakbir maka
takbirlah kalian, jika rukuk maka rukuklah kalian,
Adapun bacaan sholat kita (yg ketinggalan) sudah ditanggung imam, berdasarkan
dalil:
صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َم ْن َكانَ لَهُ ِإ َما ٌم فَقِ َرا َءةُ اِإْل َم ِام لَهُ قِ َرا َءةٌ * رواه
َ ِ ال َرسُو ُل هَّللا
َ َع َْن َجابِ ٍر قَا َل ق
ابن ماجه
dari Jabir ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa mempunyai (shalat bersama) imam, maka bacaan imam adalah
bacaannya. "
Sehingga kita menggunakan dasar dalil2 yg niki, seperti yg sebutkan td, langsung
mengikuti imam tanpa membaca doa iftitah krn sampun ditanggungkan oleh
imam krn kita telat td, baik telat takbir shg tdk nututi utk membaca iftitah
maupun telat dlm rokaat...
Klo kondisi imam msh dlm keadaan rukuk berarti kita dihitung mendapatkan
rokaat. Tp klo imam sdh selesai rukuk nya, berarti ya ketinggalan rokaat sholat
nya. Batas nya sblm imam mengucapkan kalimat سمع هللا لمن حمده
Dengan catatan makmun tdk boleh mengejar krn akan mendapati sholat nya dlm
keadaan tdk khusyuk dan tdk tumakninah, mlh jatuhnya terburu buru sebab
mengejar imam. Tetep diusahakan ketika akan sholat utk bersiap dg hati khusyuk
serta sikap yg tumakninah dan berniat utk sholat secara tenang dg tdk tergesa
gesa
Walaupun tau akan ketinggalan rokaat sholat nya
Lbh baik ketinggalan rokaat sholat nya namun bs menyelesaikan sholat nya dg
khusyuk dan tumakninah
3. Sholat ied di roka'at pertama takbir 7 kali, di roka'at kedua 5 kali (ketika bangun
dari sujud kedua di roka'at pertama langsung mengangkat tangan dan sudah
dihitung 1 kali takbir, berarti tinggal menambah 4 kali takbir lagi)
2
#InsyaAlloh saat praktek dan pengecekan sholat besok minggu utawis selasa
depan, kulo sampaikan lagi supados pas dan jamaah faham 🙏🙏