Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HITOZUKURI dan TOYOTA


PRODUCTION SYSTEM
Disusun untuk memenuhi tugas

Perpustakaan

Nama : FIKRI FADURRAHMAN

NIM : 3195213

Prodi : TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN


OTOMASI(TPMO)

AKADEMI KOMUNITAS TOYOTA


INDONESIA
PRODI TEKNIK PEMELIHARAAN MESIN OTOMASI
KARAWANG
2020

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Bedah Buku ini.
Shalawat serta salam selalu kita haturkan kepada junjungan kita, nabi
Muhammad SAW. yang atas perjuangan beliau kita dapat tetap hidup dibawah
naungan cahaya rahmat dan dapat terus menuntut ilmu guna mendapat derajat
kemuliaan di sisi-Nya serta dapat lebih mengenal hakikat-Nya.
Makalah Bedah Buku ini telah disusun dan dirangkai dengan sebaik-
baiknya guna melengkapi tugas perkuliahan online pada bidang perpustakaan.
Semoga makalah ini dapat dipahami dengan baik bagi para pembacanya dan dapat
bermanfaat, baik dari penulis pribadi sebagai penyusun maupun bagi para
pembaca. Sebelumnya penulis memohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan. Maka dari itu, penulis memohon kritik dan saran untuk
kedepannya.demi perbaikan di masa mendatang.

Karawang, Oktober 2020

Penulis

ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 2
1.3 Tujuan............................................................................................................... 2
1.4 Manfaat............................................................................................................. 2

BAB II HITOZUKURI
2.1 Sejarah.............................................................................................................. 3

BAB III TOYOTA PRODUCTION SYSTEM


3.1 Sejarah.............................................................................................................. 4

BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan........................................................................................................... 6
4.2 Saran................................................................................................................. 6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat Jepang memiliki filosofi monozukuri yang telah berakar


selama satu milenium. Filosofi ini sebenarnya telah muncul beribu tahun yang lalu
dan dipengaruhi oleh masuknya kebudayaan Cina dan ajaran Buddha zen di
Jepang pada abad ke-6. Dalam ajaran zen sebuah pencerahan atau kesempurnaan
dapat diperoleh oleh seseorang dengan memberikan fokus pada meditasi. Zen
mempercayai bahwa bakat dan kreativitas seseorang akan muncul dari dalam dan
seseorang yang telah mendapat pencerahan tidak lagi merasa tersiksa atas
kesedihan dan kesakitan di masa lalu, atau ketakutan akan masa depan dan ini
juga yang menjadi konsep yang sama dengan monozukuri.

Monozukuri tidak dapat dipisahkan dengan Hitozukuri (“hito” berarti


manusia, dan “zukuri” berarti proses). Dimana melalui Monozukuri, maka berarti
industri juga membangun sumberdaya manusianya, membangun kultur hidup dan
bukan hanya sekedar mempekerjakan manusia semata.

Hitozukuri adalah membentuk manusia dalam arti secara terus menerus


mengembangkan ketrampilan teknis dan kemampun untuk memecahkan masalah
dengan orang lain dalam suasana saling percaya.

Memasuki tahun 1990, Lean Production System yang lahir dari Toyota
production system (TPS) sangat populer di dunia perindustrian. Dimana tujuan
dari sebuah industri untuk mampu memproduksi barang ataupun jasa dengan
biaya terjangkau (Low cost), kualitas produk tinggi (High quality) dan Lead time
yang kecil, termaktub dalam goal dari Toyota Production System atau yang lebih
dikenal dengan Lean manufacturing.

Kesuksesan industri manufaktur dalam menghadapi persaingan berkaitan


langsung dengan kemenangan perusahaan tersebut dalam kompetensi pasar.

1
Faktor yang berperan dalam mempertahankan kompetensi pasar antara lain biaya
yang efektif dan efisien. Banyak perusahaan manufaktur melakukan perubahan
sistem, baik fisik maupun budaya secara drastis dengan mengadopsi konsep Lean.
Lean Manufacturing atau Lean production adalah suatu filosofi manajemen dari
Toyota Production system yang pada tahun 1990 dikenal dengan nama Lean. Lean
didefinisikan sebagai suatu proses menghilangkan pemborosan/waste dalam buku
The machine that change the world (Womack, dkk., The machine That Change
the world).

Dalam mengahadapi Pasar Bebas, perusahaan manufaktur dituntut untuk


meningkatkan daya saing mereka untuk memproduksi barang secara efektif dan
efisisen, dari hulu sampai hilir produksi. Industri manufaktur dalam negeri tidak
hanya akan bersaing dengan kompetitor disekelilingnya, namun juga akan
bersaing dengan kompetitor dari negara-negara maju. Dengan semakin tingginya
kompetisi untuk menciptakan produk-produk yang kompetitif, maka konsumen
akan memiliki banyak pilihan untuk mendapatkan barang yang diinginkan.
Konsumen akan lebih memilih barang dengan kualitas tinggi, harga yang
kompetitif dan tepat waktu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Hitozukuri?
2. Apa yang dimaksud dengan Toyota Production System?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud denga Hitozukuri.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud denga Toyota Production System.

1.4 Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari makalah ini adalah sebagai bahan
pengajaran dibidang sejarah otomotif khususnya di Toyots. Mulai dari sistem
yang digunakan dalam memproduksi suatu barang baik industri kecil ataupun
besar, hingga budaya industri.

2
BAB II

HITOZUKURI

2.1 Sejarah

Sebelum dikenalnnya Hitozukuri, konsep  Monozukurilah yang mulai


dikenal lebih dahulu. Monozukuri dipopulerkan oleh media sejak tahun 90-an.
Arti istilah ini secara umum adalah produksi atau manufacturing. Namun makna
yang sebenarnya adalah semangat menciptakan dan memproduksi barang-barang
unggul, serta kemampuan untuk secara terus menerus menyempurnakan proses
dan sistem produksinya Sedangkan Hitozukuti ini berarti proses penciptaan atau
produksi. Maka kesimpulannya Monozukuri dan Hitozukuri mengandung makna
industri yang kuat dan berdaya saing hanya mungkin tumbuh jika manusia
bersumber daya ilmu dan teknologi,yang memiliki daya kreatif dan inovatif
dijadikan pilar utama proses produksi barang dan jasa

3
BAB III

TOYOTA PRODUCTION SYSTEM

3.1 Sejarah

Toyota adalah produsen mobil nomor 1 di Jepang. Keberhasilan Toyota


berasal dari reputasi kualitas yang benar Statistik yang diperoleh Consumer
Reports edisi 2003. Toyota Way, diciptakan oleh Taiichi Ohno. Pada tahun 1956,
Taiichi Ohno ke AS mengunjungi “The Big Three” (GM, Ford, dan Chrysler)
untuk mempelajari teknologi industri otomotif yang telah mapan. Menariknya, ide
TPS bukan berasal dari hasil pengamatannya, Vice-President Eksekutif Toyota ini
justru mendapatkan inspirasi dari supermarket. Dia terkesan pada konsumen yang
bebas memilih barang dan jumlah yang mereka inginkan.
Toyota Production System atau yang akrab disapa dengan sebutan TPS ini
merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan taraf kehidupan karyawan
melalui usaha yang berkelanjutan untuk menghasilkan laba, sekaligus
memberikan kontribusi kepada masyarakat. Di zaman dengan persaingan yang
ketat ini, memproleh laba terutama yang berkaitan dengan jumlah menjadi sangat
sulit. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk menurunkan biaya produksi.

Sasaran dari TPS adalah menghasilkan kendaraan dengan kualitas yang


lebih baik, lebih murah, dan lebih tepat waktu kepada lebih banyak orang.
Berdasarkan sasaran tersebut, diperlukan suatu sistem untuk membuat kendaraan
dengan kualitas yang lebih baik dan yang lebih murah, serta dapat menciptakan
kesejahteraan masyarakat. TPS adalah aktivitas pada tingkat keseluruhan
perusahaan berdasarkan pada kesadaran untuk menghilangkan muda secara
menyeluruh, mencari rasionalitas cara manufaktur, dan mengembangkan teknik
manufaktur yang lebih baik. Jadi, usaha untuk mengurangi biaya produksi
ditempuh perusahaan melalui penghilangan muda secara menyeluruh.

4
Toyota Production System (TPS) adalah sistem produksi yang canggih,
yang semua bagiannya berkontribusi terhadap keseluruhan. Keseluruhan sistem
pada intinya berfokus untuk mendukung dan mendorong orang agar terus menerus
meningkatkan proses yang mereka kerjakan. Sedangkan apabila dilihat lebih luas,
Toyota Production System (TPS) adalah penerapan prinsip-prinsip Toyota Way.
Fokus awal ada pada lantai pabrik, tapi prinsip-prinsipnya luas dan bahkan dapat
diterapkan dengan baik dalam engineering dan operasi bisnis jasa.(Liker, 2006.
3:42).

5
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Hitozukuri berasal dari kata “Hito” dan “Zukuri” dalam bahasa Jepang.

“Hito” berarti “orang” dan “Zukuri” yang berarti “membuat/membangun”. Jadi,

Hitozukuri berarti “Membuat orang” dalam artian konsep ini membangun sumber

daya manusia terlebih dahulu menjadi sumber daya manusia yang kompeten yaitu

memiliki pengetahuan, kemampuan, dan moral yang baik sebelum membuat suatu

produk. Sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi.

Toyota Production System yang disingkat dengan TPS. Merupakan sistem

produksi yang dikembangkan oleh Taiichi Ohno dan Eiji Toyoda dari Toyota

Motor Corporation, sistem produksi ini bertujuan untuk memberikan kualitas

terbaik, biaya terendah dan jangka waktu (lead time) produksi terpendek melalui

penghapusan pemborosan pemborosan atau waste yang terjadi pada saat produksi.

4.2 Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah dengan
sumber–sumber yang lebih banyak dan dapat di pertanggung jawabkan.

Harapannya, pembaca dapat memahami apa yang ingin


disampaikan penulis serta memberikan kritik dan saran untuk masukan

6
kedepannya. Agar penulis dapat membuat makalah lebih baik lagi diwaktu
mendatang.

Anda mungkin juga menyukai