Rickiy Akbaril Okta Firdaus - Tesis - Cover
Rickiy Akbaril Okta Firdaus - Tesis - Cover
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. TINTIN SUKARTINI, S.Kp.,M.Kes
Dr. IMA NADATIEN S.KM.,M.Kes
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. TINTIN SUKARTINI, S.Kp.,M.Kes
Dr. IMA NADATIEN S.KM.,M.Kes
TESIS
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar (M. Tr. Kep) dalam Program
Studi Magister Terapan Kepeawatan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Oleh:
RICKIY AKBARIL OKTA FIRDAUS
NIM. 1110018001
Disetujui oleh:
Pembimbing I:
Dr. Tintin Sukartini, S.Kp.,M.Kes. :
NIP. 197212172000032001
Pembimbing II :
Dr. Ima Nadatien, S.KM.,M.Kes. :
NIP. 0721126904
ii
LEMBAR PERSETUJUAN NASKAH TESIS
NIM : 1110018001
Pembimbing I:
Dr. Tintin Sukartini, S.Kp.,M.Kes. :
NIP. 197212172000032001
Pembimbing II :
Dr. Ima Nadatien, S.KM.,M.Kes. :
NIP. 0721126904
iii
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH TESIS
TESIS
Penguji I
Nur Hidaayah, S.Kep.,Ns.,M.Kes :
NPP. 0307738
Penguji II
dr. Mouli Edward, Sp.OT :
NIP. 197105092009041001
Penguji III
Dr. Tintin Sukartini, S.Kp.,M.Kes :
NIP. 197212172000032001
Penguji IV
Dr. Ima Nadatien, S.KM.,M.Kes :
NIP. 0721126904
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS
Tesis ini adalah karya saya sendiri, dan semua sumber yang dikutip maupun
dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
NIM : 1110018001
Tanda Tangan :
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
Eksklusif ini Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya berhak menyimpan,
mengalihmedia atau formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta utama dan sebagai pemilik
Hak Cipta.
Dibuat di : Surabaya
Pada tanggal : 07 September 2020
Yang Menyatakan
vi
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS
Surabaya dan harus menuliskan nama penyusun sesuai etika ilmiah. Dokumen
tesis ini dalam bentuk hard copy dan soft copy merupakan hak milik peneliti dan
vii
KATA PENGANTAR
viii
RINGKASAN
Proses menua merupakan suatu kondisi yang wajar dan tidak dapat dihindari
dalam fase kehidupan (Amalia 2014). Lansia mengalami berbagai kemunduran
fisik, psikis, dan sosial. Salah satu kemunduran fisik lansia yaitu penurunan sistem
muskuloskeletal yang ditandai dengan adanya nyeri pada daerah persendian salah
satunya pada sendi lutut. Nyeri lutut merupakan suatu penyakit regeneratif sendi
dan salah satu tanda dan gejala dari osteoarthritis. Faktor yang mempengaruhi
nyeri antara lain faktor fisiologis, usia, kelemahan (fatique), keturunan, fungsi
neurologis. Nyeri lutut sering dialami orang yang memiliki usia lebih dari 50
tahun karena terjadi perubahan yang berkaitan dengan usia terhadap kolagen dan
proteoglikan yang menurunkan tegangan dari tulang rawan sendi dan juga
disebabkan pada tulang rawan terjadi kekurangan pasokan nutrisi (Lozada, 2013).
Nyeri lutut yang dialami lansia dapat mempengaruhi activity daily living (ADL)
sehingga menyulitkan melaksanakan tugas yang berdampak pada perasaan cemas.
Lansia yang mengalami gejala nyeri lutut akan mengalami perasaan cemas, ini
disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau frustasi yang mengancam,
membahayakan rasa aman, keseimbangan atau kehidupan seorang individu atau
kelompok biososialnya (Indah, 2018). Salah satu terapi knee pain berupa
pengobatan non farmakologi yaitu exercise range of motion. Adapun tujuan dalam
penelitian ini adalah menganalisis pengaruh frekuensi exercise ROM (Range of
Motion) terhadap nyeri sendi dan kecemasan pada lansia dengan keluhan knee
pain di Desa Kedawong Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.
Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai 55 tahun ke atas, baik
pria maupun wanita. Masa lansia mengalami beberapa perubahan yang akan
terjadi diantaranya adalah perubahan fisik, intlektual, dan keagamaan. Nyeri
adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri lutut dapat mempengaruhi
aktivitas sehari-hari lansia. Nyeri lutut disebabkan antara lain aktivitas fisik yang
berat, jarang menggerakkan lutut, cedera seperti keseleo atau otot tegang, duduk
di area yang sempit, atau berlutut dalam waktu yang lama. Keluhan tersebut
seringkali berlangsung kronik atau persisten. Kecemasan adalah gangguan alam
perasaan yang ditandai dengan perasaan takut atau kekhawatiran yang mendalam
dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian
masih tetap utuh, perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal.
Manajemen nyeri yang dapat dilakukan meliputi farmakologis dan non
farmakologis. Manajemen farmakologis dengan menggunakan obat-obatan
analgetik atau anastetik untuk mengurangi nyeri, penggunaan analgetik bertujuan
untuk mengganggu penerimaan/stimuli nyeri dan interpretasi dengan menekan
fungsi talamus dan korteks serebri. Manajemen nonfarmakologis ini tidak
menggunakan obat-obatan untuk mengurangi nyeri, sehingga sebagian dapat
ix
digunakan mandiri oleh pasien. Salah satu manajemen non farmakologis yaitu
exercise ROM. Range of Motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakkan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan masa
otot dan tonus otot. Pemberian exercise Range of Motion bertujuan untuk
memperkuat otot yang menyokong dan melindungi sendi, mengurangi nyeri dan
kaku sendi, serta dapat mengurangi pembengkakan.
Lansia dengan keluhan knee pain akan mengalami nyeri sendi dan
kecemasan. Salah satu manajemen nyeri dan kecemasan yaitu dengan terapi
exercise ROM. Exercise ROM dapat menstimulus respon saraf otonom yaitu
penurunan saraf simpatis dan peningkatan saraf parasimpatis yang mengakibatkan
dilatasi pembuluh darah dan peningkatan O2 ke jaringan, respon dan fungsi
GABA kembali stabil sehingga kerja norepinephrine ditekan, tubuh melepaskan
encephalon dan endorphin, sehingga memberikan efek relaksasi dan perasaan
rileks/tenang dan terjadilah penurunan intensitas nyeri sendi dan kecemasan.
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh frekuensi exercise ROM
(Range of Motion) terhadap nyeri sendi dan kecemasan pada lansia dengan
keluhan Knee Pain di Desa Kedawong Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.
Hasil uji wilcoxon pada variabel nyeri sendi menunjukkan ada perbedaan
nyeri sendi sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok exercise ROM 2x/hari
selama seminggu (p=0,008), ada perbedaan nyeri sendi sebelum dan setelah
perlakuan pada kelompok exercise ROM 4x/hari selama seminggu (p=0,000) dan
tidak ada perbedaan nyeri sendi sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok
kontrol (p=0,083). Hasil uji wilcoxon variabel kecemasan menunjukkan ada
perbedaan kecemasan sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok exercise
ROM 2x/hari selama seminggu (p=0,005), ada perbedaan kecemasan sebelum dan
setelah perlakuan pada kelompok exercise ROM 4x/hari selama seminggu
(p=0,001) dan tidak ada perbedaan kecemasan sebelum dan setelah perlakuan
pada kelompok kontrol (p=0,083). Hasil uji Kruskal Wallis dan didapatkan pada
x
variable nyeri sendi (p=0,000), variable kecemasan (p=0,000), hal ini berarti ada
perbedaan nyeri sendi dan kecemasan pada semua kelompok setelah dilakukan
exercise ROM, maka dapat disimpulkan semakin tinggi frekuensi pemberian
exercise ROM semakin menurun intensitas nyeri sendi sehingga kecemasan juga
semakin menurun. Hasil uji Mann Whitney pada variable nyeri sendi
menunjukkan ada perbedaan nyeri sendi antara kelompok yang diberikan exercise
ROM 2x/hari selama seminggu dengan kelompok exercise ROM 4x/hari selama
seminggu (p=0,000), ada perbedaan nyeri sendi antara kelompok yang diberikan
exercise ROM 2x/hari selama seminggu dengan kelompok kontrol (p=0,035), ada
perbedaan nyeri sendi antara kelompok yang diberikan exercise ROM 4x/hari
selama seminggu dengan kontrol (p=0,000). Hasil uji Mann Whitney pada
variable kecemasan menunjukkan ada perbedaan kecemasan antara kelompok
yang diberikan exercise ROM 2x/hari selama seminggu dengan kelompok
exercise ROM 4x/hari selama seminggu (p=0,000), ada perbedaan kecemasan
antara kelompok yang diberikan exercise ROM 2x/hari selama seminggu dengan
kelompok kontrol (p=0,000), ada perbedaan kecemasan antara kelompok yang
diberikan exercise ROM 4x/hari selama seminggu dengan kontrol (p=0,000).
xi
Dapat disimpulkan knee pain lebih banyak dialami lansia dikarenakan pada
usia lanjut mengalami perubahan sistem musculoskeletal. Nyeri sendi
mempengaruhi activity daily living (ADL) sehingga akan menyulitkan dalam
melaksanakan tugas yang berdampak pada perasaan cemas. Pemberian exercise
ROM pada kelompok exercise ROM 2x/hari selama seminggu dan exercise ROM
4x/hari selama seminggu berpengaruh dalam menurunkan nyeri sendi dan
kecemasan lansia dengan keluhan knee pain. Semakin sering exercise ROM
dilakukan semakin efektif dalam menurunkan nyeri sendi dan kecemasan.
xii
SUMMARY
An elderly person is someone who has reached 55 years and over, both
male and female. Older age experiences several changes that will occur,
including physical, intellectual, and religious changes. Pain is an unpleasants
sensory and emotional experience resulting from actual or potential tissue
damage. Knee pain can affect the daily activities of the elderly. Knee pain is
caused by, among other things, strenuous physical activity, infrequent movement
of the knee, injuries such as sprains or muscle strains, sitting in tight areas, or
kneeling for long periods of time. These complaints are often chronic or
persistent. Anxiety is a natural disorder characterized by deep and continuous
feelings of fear or worry, no disturbance in assessing reality, personality is still
intact, behavior can be disturbed but still within normal limits. Pain management
that can be done includes pharmacological and non pharmacological.
Pharmacological management using analgesic or anesthetic drugs to reduce
pain, the use of analgesics aims to interfere with pain acceptance/stimuli and
interpretation by suppressing the fuction of the thalamus and cerebral cortex.
This non-pharmacological management does not use drugs to reduce pain, so
some can be used independently by the patient. One of the non-pharmacological
management is exercise ROM. Range of Motion (ROM)is an exercise that is
performed to maintain or improve the level of perfection in the ability to move
xiii
joint normally and completely to increase muscle mass and muscle tone. The
provision of Range of Motion exercises aims to strengthen the muscles that
support and protect the joints, reduce joint pain and stiffness, and reduce
swelling.
Ederly with knee pain will experience joint pain and anxiety. One of the
pain and anxiety management is exercise ROM therapy. Exercise ROM can
stimulate the autonomic nerve response, namely a decrease in sympathetic nerves
and an increase in parasympathetic nerves which results in dilation of blood
vessels and increase in O2 to the tissue, the response and fuction of GABA is
stabilized so that the work of norepinephrine is suppressed, the body releases
encephalon and endorphins, thus providing a relaxing effect and feeling
relaxed/calm down and there is a decrease in the intensity of joint pain and
anxiety. The hypothesis in this study is that there is an effect of the frequency of
exercise ROM (Range of Motion) on joint pain and anxiety in the ederly with
complaints of knee pain in Kedawong Village, Diwek District, Jombang Regency.
The research design used Quasy-Experimental with a pre and post test
control group design approach. The population of all ederly who have knee pain
in Kedawong Village, Diwek District, Jombang Regency. Samples were taken
with inclusion criteria, including: willingness to be research respondent by
signing an informed consent, when the study experienced knee joint pain with an
age of ≥ 55 years, both male and female, no deformity, no total bedrest, able to
communicate verbally and nonverbally. The sample consisted of 3 groups, namely
the exercise ROM group 2x/day for a week, the exercise ROM 4x/day group for a
week and the control group given according to the standard of ederly posyandu
(ederly exercise). The sample size of each 14 respondents per group. Sampling
using simple random sampling. Data analysis used the Wilcoxon, Kruskal Wallis
and Mann Whitney tests because the data were not normally distributed with a
significance level of α=0,05.
Wilcoxon test results on joint pain variables showed that there were
differences in joint pain before and after treatment in the exercise ROM 2x/day
group for a week (p=0,008), there were differences in joint pain before and after
treatment in the exercise ROM 4x/day group for a week (p=0,000) and there was
no difference in joint pain before and after treatment in the control group
(p=0,083). The result of the Wilcoxon test for anxiety variables showed that there
were differences in anxiety before and after treatment in the exercise ROM 2x/day
group for a week (p=0,005), there was a difference in anxiety before and after
treatment in the exercise ROM 4x/day group for a week (p=0,001) and there was
no difference in anxiety before and after treatment in the control group
(p=0,083). The Kruskal Wallis test results were obtained in the joint pain
variable (p=0,000), the anxiety variable (p=0,000), this means the there are
differences in joint pain and anxiety in all groups after exercise ROM, it can be
concluded that the higher the frequency of giving exercise ROM the decrease in
the intensity of joint pain so that the anxiety also decreases. The results of the
xiv
Mann Whitney test on the joint pain variable showed that there was a difference
in joint pain between the group that was given exercise ROM 2x/day for a week
and the exercise ROM 4x/day for a week (p=0,000), there was a difference in
joint pain between the groups that were given exercise ROM 2x/day for a week
with the control group (p=0,035), there was a difference in joint pain between the
group that was given exercise ROM 4x/day for a week with the control group
(p=0,000). The results of the Mann Whitney test on the anxiety variable showed
that there was a difference in anxiety between the group that was given exercise
ROM 2x/day for a week wits the exercise ROM 4x/day for a week (p=0,000),
there was a difference in anxiety between the groups that were given exercise
ROM 2x/day for a week with the control group (p=0,000), there was a difference
in anxiety between the group that was given exercise ROM 4x/day for a week and
the control group (p=0,000).
xv
xvi
ABSTRAK
xvii
ABSTRACT
xviii
DAFTAR ISI
Halaman
Cover....................................................................................................... i
Lembar Judul Dalam .............................................................................. ii
Lembar Persetujuan Naskah Tesis ......................................................... iii
Lembar Pengesahan Naskah Tesis ......................................................... iv
Halaman Pernyataan Orisinalitas ........................................................... v
Halaman Persetujuan Persetujuan Publikasi .......................................... vi
Pedoman Penggunaan Tesis ................................................................... vii
Kata Pengantar ....................................................................................... viii
Ringkasan ............................................................................................... ix
Summary ................................................................................................ xiii
Abstrak ................................................................................................... xvi
Abstract .................................................................................................. xvii
Daftar Isi.................................................................................................. xviii
Daftar Tabel............................................................................................. xx
Daftar Gambar......................................................................................... xxi
Daftar Lampiran...................................................................................... xxii
Daftar Arti Lambang dan Singkatan....................................................... xxiii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Batasan Masalah..................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian.................................................................... 5
1.5 Manfaat .................................................................................. 6
xix
BAB 4 METODE PENELITIAN......................................................... 39
4.1 Rancangan dan Jenis Penelitian.............................................. 39
4.2 Populasi & Sampel Penelitian................................................. 40
4.3 Kerangka Kerja....................................................................... 44
4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional......................... 45
4.5 Alat dan Bahan Penelitian....................................................... 47
4.6 Instrumen Penelitian................................................................ 47
4.7 Proses Pengumpulan Data ...................................................... 48
4.8 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................... 51
4.9 Pengolahan dan Analisis Data................................................. 51
4.10 Etika Penelitian....................................................................... 54
Daftar Pustaka......................................................................................... 75
Lampiran................................................................................................. 80
xx
DAFTAR TABEL
xxi
DAFTAR GAMBAR
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Judul Lampiran Halaman
Lampiran
xxiii
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
Daftar Singkatan
ADL : Activity Daily Living
BPS : Badan Pusat Statistik
DASS : Depression Anxiety Stress Scale
Dr. : Doktor
Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Dinkes : Dinas Kesehatan
et.al : et alia; et alii
FKK : Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
GABA : Gamma-aminobutyric Acid
Ha : Hektar
HARS : Hamilton Rating Scale For Anxiety
IQ : Intelligence Quotient
Jateng : Jawa Tengah
Jatim : Jawa Timur
KEPPN : Komisi Etik Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
NRS : Numeric Rating Scale
ROM : Range Of Motion
SMA : Sekolah Menengah Atas
SOP : Standar Operasional Prosedur
SWT : Subhanahu Wata’ala
TENS : Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation
VDS : Verbal Description Scale
VAS : Visual Analogue Scale
WHO : World Health Organization
xxiv