p3222033 PDF
p3222033 PDF
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Jalan Tentara Pelajar No. 3, Bogor 16111
ABSTRAK
Helopeltis antonii merupakan hama utama pada tanaman perkebunan (jambu mete, kakao, dan teh), sehingga
keberadaannya di lapang perlu mendapat perhatian yang serius. Siklus hidupnya lebih kurang 24 hari, dan selama
hidupnya mengalami lima kali pergantian kulit. H. antonii merusak tanaman sejak di pembibitan. Bagian tanaman
yang diserang adalah pucuk, daun muda, tunas, tangkai muda, ranting muda, bunga, buah, dan biji. Pengendalian H.
antonii dengan insektisida sintetis telah terbukti efektif, tetapi berpotensi menimbulkan dampak negatif sehingga
umumnya digunakan sebagai alternatif terakhir. Alternatif pengendalian lainnya seperti pengendalian secara mekanis,
fisik, kultur teknis, dan hayati belum dilakukan secara optimal. Pengendalian dengan musuh alami mempunyai
prospek yang cukup baik untuk dikembangkan karena aman bagi lingkungan dan musuh alami tersedia di alam.
Kata kunci: Helopeltis antonii, tanaman perkebunan, pengendalian
ABSTRACT
Status of Helopeltis antonii as a pest of some estate crops and its control
Helopeltis antonii is a main pest of estate crops (cashew, cacao, and tea), therefore its existence needs a serious
attention. The lifecycle of H. antonii is about 24 days and during its life it molted five times. The pest destroys
plant since the cultivation of seedling. The parts of the plant destroyed are the tip of the leaf, young leaf, bud,
young stem and branch as well as flower, fruit and seed. The control of H. antonii using synthetic insecticide was
proved effectively, however, it caused negative impact so that, generally, it is applied as the last alternative. The
other controls such as mechanically, physically, technical culture and biocontrol have not been applied optimally.
The control using natural enemies has a good prospect to be developed since it is safe to the environment and
naturally provided.
Keywords: Helopeltis antonii, estate crops, control
Stadium Telur
Menurut Kilin dan Atmadja (2000), telur
mulai diletakkan serangga betina pada
pucuk jambu mete pada hari kelima
sampai ketujuh dari saat serangga men-
jadi dewasa. Telur diletakkan secara ber-
kelompok 2−3 butir dalam jaringan
tanaman yang lunak seperti bakal buah,
ranting muda, bagian sisi bawah tulang Gambar 2. Nimfa Helopeltis antonii.
STRATEGI PENGENDALIAN
Pengendalian H. antonii dapat meng-
gunakan beberapa komponen pengendali-
an yang dikenal dengan pengendalian
hama terpadu (PHT). Pada tanaman jambu
mete, pengendalian meliputi: pengen-
dalian secara mekanis, kultur teknis,
hayati (penggunaan musuh alami), dan
dengan pestisida.
DAFTAR PUSTAKA
Astika, W., D. Muchtar, dan Sutrisno. 1978. Bagian Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman. dan bahan kimia pada tanaman coklat di
Penyandraan klon-klon teh. Warta Balai 1971. Beberapa Hama Pertanian Penting di Sumatera Utara. Temu Ilmiah Entomologi
Penelitian Teh dan Kina 4(3/4): 10 hlm. Indonesia. Bagian Ilmu Hama dan Penyakit Perkebunan Indonesia di Medan. hlm. 53−
Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut 60.
Atmadja, W.R. 1999. Potensi Helopeltis antonii Pertanian Bogor. 129 hlm.
Sign. dalam merusak pucuk tanaman jambu Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.
mete. Seminar Nasional Biologi Menuju Bakri, A.H., P. Sembiring, dan M.J. Redshow. 1999. Program Penelitian Tanaman Jambu
Millenium III, Yogyakarta, 20 November 1986. Pengendalian Helopeltis spp. secara Mete. Penyusunan Prioritas dan Design
1999. 8 hlm. terpadu dengan menggunakan semut hitam Program Penelitian Tanaman Industri, 10−