Anda di halaman 1dari 6

Percobaan : M-9

“ Dasar Pengukuran Mekanis “

I. TUJUAN
1. Dapat menggunakan jangka sorong, kaliper mikrometer dan spherometer.
2. Dapat membaca skala utama dan skala nonius dari masing-masing alat ukur
diatas.

II. TEORI PENDUKUNG

A. Jangka Sorong
E F
D

H
C
A B G

Gambar - 1
Keterangan : A-B = rahang bawah E-F = rahang atas
C = skala utama G = skala vernier
D = pasak/pengunci H = pengukur kedalaman

Jangka sorong adalah alat untuk menentukan jarak dengan ketelitian 0,02 - 0,05
mm tanpa kesalahan paralak. Jangka sorong ini terdiri atas rahang A yang bersatu
dengan skala utama dan rahang B yang dapat bergerak dengan skala verrier. Rahang
bagian atas berguna untuk menentukan jarak dalam suatu benda dan rahang bawah
untuk menentukan jarak luar. Sedangkan untuk menentukan kedalaman digunakan C
yang bergerak bersama rahang B, dengan menekan D rahang B dapat digerakkan.
Skala verrier adalah skala tambahan yang pembagiannya berkala dengan skala
utama. Skala vernier atau skala nonius pada jangka sorong ini terdiri dari 10
pembagian skala yang sama dengan 1, 00 mm pada skala utama, sehingga satu skala
vernier sama dengan 0, 01 mm. Jika pada penunjukan jarak tertentu skala nol vernier
(yang terdiri) menunjuk pada skala utama berada diantara 3,4 cm dan 3,5 cm dan
skala vernier yang berimpit dengan skala utama adalah 7,5 maka jarak yang diukur
tersebut adalah 3,4 cm + (7, 5 x 0, 01 mm) = 3, 475 cm.
Kadang-kadang ada jangka sorong yang mempunyai skala vernier 20 bagian skala
yang sama dengan 1, 00 mm skala utama, sehingga satu akala vernier sama dengan
0,05 skala utama.

PHYSIC’S Laboratory/ UBH / 20/21


B. Kaliper Mikrometer 5
1 2 4 10

Gambar - 3
3 6 7 8 9

Keterangan : 1. Landasan 5. Teromol 9. Sekrup pengatur


2. Spindel 6. Pengunci 10. Lentera
3. Rangka 7. Pegas laras
4. Selubung luar 8. Selubung dalam

Kaliper mikrometer adalah alat yang sangat memuaskan untuk mengukur jarak
pendek dengan sangat teliti. Kaliper mikrometer merupakan suatu alat presisi, oleh
karena itu penggunaannya harus benar dan kebersihannya harus tetap dijaga untuk
memberikan hasil yang memuaskan.
Benda yang akan di ukur diletakkan pada landasan (1) dan spindel (2), jarak yang
ditempuh oleh spindel di ukur pada skala yang terletak pada selubung luar (4) dan
teromol (5). Dengan memutar lentera (10) benda yang diukur dapat terjepit dengan
sempurna tanpa cacat. Perhatian : 'jangan sekali-kali menekan benda dengan
teromol'.
Dengan menggunakan Kaliper mikrometer ini perlu diketahui dalam satuan apa
skala yang terdapat pada selubung luar (4) dan dalam berapa bagian dari satuan
tersebut yang dinyatakan oleh skala pada teromol (5). Dalam hal ini Kaliper
mikrometer yang kita gunakan mempunyai skala yang setiap garisnya pada (4) adalah
0,5 mm dan teromol yang terdiri dari 50 pembagian yang masing-masing menyatakan
0,01 mm.
Dengan diperkirakan sepersepuluh pembagian yang harus kita lakukan dalam hal
ini pembacaan dapat mencapai ketelitian 0,001 mm. Sebelum melakukan percobaan,
periksa dulu dalam keadaan tanpa benda yang diukur, yaitu dalam keadaan landasan
(1) dan spindel (2) dalam keadaan menempel rapat tanpa ada kotoran di antaranya
untuk menentukan kesalahan nol ini. Perhatian : 'jangan melingkar Kaliper
mikrometer untuk membetulkan kesalahan nol ini.

Lakukan pengukuran untuk :


G
1. Jari-jari dari beberapa batang benda atau dawai.
2. Cari besar jari-jari suatu bola. I

C. Spherometer F
J

B
D
C
PHYSIC’S Laboratory/ UBH / 20/21
Keterangan :
E = skrup yang bergerak / berputar
ditengah-tengah
B,C,D = kaki tiga yang ujungnya membentuk
sudut segi tiga sama sisi.
F = keping berbentuk lingkaran melekat
pada skrup.
I = pembagian skala pada pinggiran keping
J = batang skala yang terletak sejajar skrup
G = pemutar sekrup.

Cara memakai Spherometer :

1. Mula-mula letakkan Spherometer diatas plat datar, kemudian putarlah sekrup


sehingga Spherometer tak dapat bergoyang. Ini adalah kedudukan rata-rata (titik
nol). Ke empat kakinya rata.
2. Putarlah skrup naik sejauh mungkin, kemudian letakkan benda yang diukur
tebalnya dibawah skrup.
3. Putar kembali skrup turun sehingga ujung bawah menyinggung benda.
4. Maka perbedaan kedua kedudukan ini (1 dan 3) adalah tebal benda.
Untuk melihat apakah ujung bawah skrup menyinggung benda dapat diperiksa
sbb :
1. Berilah Spherometer sedikit putaran pada skrup, bila Spherometer berputar
berarti skrupditahan oleh benda, bukan menyinggung.
2. Untuk membuat menyinggung, balikkan lagi skrup dan ulangi lagi memutar skrup.
3. Untuk benda yang mengkilat, mak kedudukan menyinggung dapat dilihat pada
waktu ujung skrup bertemu dengan bayangan (lihat dengan loupe).

Kecepatan skrup :
Yang dimaksud dengan kecepatan skrup adalah jumlah putaran persatuan panjang
(tinggi naik atau turunnya skrup). Kecepatan skrup dapat ditentukan dengan cara :
1. Menghitung lobang skrup persatuan panjang.
2. Memutar keping dan menghitung jumlah putaran, serta mengukur naik
turunnya.

Mengukur tebal gelas :


Mula-mula Spherometer diletakkan pada dasar rata, amati kedudukan skrup.
Kemudian skrup diputar sehingga ujung skrup menyinggung bagian atas plat gelas.
Perbedaan skrup adalah tebal gelas.

Menentukan jari-jari bola :


h l2
Jari-jari bola adalah : R = + dimana : h = anak panah segmen bola
2 6h
I = sisi-sisi segi tiga sama sisi pada kaki-kaki Spherometer.

PHYSIC’S Laboratory/ UBH / 20/21


III. Alat-alat yang digunakan
1. Spherometer 4. Alat pelat gelas tebal
2. Jangka sorong Loupe 5. Lensa positif
3. Kaliper mikrometer Lensa negatif

IV. JALANNYA PERCOBAAN

A. Jangka Sorong
Cara melakukan percobaan :
1. Ambil benda yang akan diukur, misalnya tebal sebuah papan.
2. Tekan pasak dan geser vernier ke belakang sampai rahang B bergerak sampai
antara A dan B (bisa dimasuki tebal papan).
3. Geser pasak kemuka hingga papan betul-betul terpegang oleh A dan B.
4. Lihat skala utama yang ditunjukkan angka nol skala vernier, misalnya 5,5 cm dan
5,6cm.
5. Lihat skala vernier yang lain yang betul-betul membuat garis lurus dengan skala
utama, misalnya pada skala vernier 7.
6. Harga tebal adalah 5,5 + (7 x 0,01) = 5,57 cm. Lakukan ini untuk benda lain
7. .Contoh gambar menunjukkan 14,33 cm.
14 15 16

0 1 2 3 4
Gambar – 2
B. Kaliper Mikrometer
1 Ambillah kelereng atau bola kecil.Letakkan kelereng tersebut pada landasan
mikrometer.
2. Putar lantera sampai berbunyi.
4 Bacalah dan catat kedudukan skala utama pada tepi teromol dan skala vernier
yang membuat garis lurus atau mendekati dengan skala utama.
5 Ulangi langkah diatas untuk beberapa tempat pada kelereng atau bola yang sama.
6 Ulangi percobaan untuk kelereng atau bola yang lain.

C. Spherometer
1. Tempelkan sehelai kertas pada skrup Spherometer maka lobang-lobang skrup
akan membekas pada kertas.
2. Hitunglah jumlah garis pada tiap d cm. Ulangi sampai n kali terhadap tempat
berlainan.
3. Putarlah penuh skrup p kali, kemudian amatilah kenaikan keping berskala
terhadap batang berskala.
4. Bacalah kedudukan skrup saat Spherometer terletak pada plat dasar yang rata
(titik nol).
5. Ulangi percobaan ini pada q tempat yang berlainan.
6. Tiap kali pembacaan harus diulangi r kali, kemudian ambil rata-ratanya.

PHYSIC’S Laboratory/ UBH / 20/21


7. Baca kedudukan skrup bila ujung skrup di atas pelat gelas I. Ulangi pembacaan
4,5,6.
8. Ukur panah-panah segmen bola. Ulangi seperti 4,5,6.
9. Tempelkan kaki Spherometer pada kertas, hingga membekas pada kertas.
10. Ukurlah jarak antara kaki-kaki tersebut (sisi segi tiga sama kaki), ulangi s kali.
11. Tanyakan indeks bias pada asisten Anda .

Catatan :
1. d, n, p, q, r dan s ditentukan oleh asisten.
2. Indeks bias lensa/permukaan bola ditentukan asisten.
3. Jangan menggosok skrup pada
benda keras berilah pelumas.

Gambar 5 : Spherometer h
2R

V. PERTANYAAN
1. Berapakah kecepatan skrup pada cara 1 dan berapa dengan cara 2 ? Apakah
satuannya ?
2. Cara manakah yang baik untuk menentukan kecepatan skrup ? Jelaskan !
3. Mengapa kedudukan skrup dibaca beberapa kali, mengapa titik nol harus
diamati lagi ?
4. Pada Spherometer dengan pengamatan yang hati-hati dapat ditentukan tebal
pelat sampai 0,001 mm dengan kesalahan hanya seperseribu. Terangkan !
5. Berapakah tebal pelat gelas ?
6. Hitunglah ketelitiannya jika kita hanya mempunyai kesalahan membaca dan
memasang !
7. Apakah pelat gelas itu betul-betul plan paralel ? Jika tidak berapa tebal plat ?
8. Hitunglah jari-jari permukaan bola, hitung pulalah ketelitiannya dengan
memperhitungkan semua kesalahan yang mungkin !
9. Besaran yang manakah yang harus ditentukan dengan teliti dalam mencari jari-
jari bola.
10. Hitunglah jarak fokus lensa plan convek ini (gambar 2) !
h l2
11. Buktikan persamaan R = +
2 6h

PHYSIC’S Laboratory/ UBH / 20/21


“ Pengukuran Mekanis “
I. Jangka Sorong

Benda Pengukuran Panjang Lebar Luas Luas Terhitung


1
2
A
3 ±
4
1
2
B
3 ±
4
II. Mikrometer
Benda Pengukuran Garis Tengah Jari-Jari Luas Luas Terhitung
1
2
A
3 ±
4
1
2
B
3 ±
4
III. Spherometer Hst = ……. Fst = …….
2
Benda Pengukuran Skala H Skala F Jari-Jari Jari Terhitung
1
2
A
3 ±
4
1
2
B
3 ±
4
1
2
C
3 ±
4

Asisten Pengawas Praktikan Tanda Tangan Jadwal Praktikum


1. Tanggal
Bp : Hari
2. Jam
Bp : Kelompok
3 Group
( ) Bp : Keterangan :

Kampus III Gedung F Lt.32 Gunung Pangilun Padang

Anda mungkin juga menyukai