Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

SISTEM PENGUKURAN DAN ALAT UKUR

KELOMPOK 4 :
1. MHD.ARIFIN ILHAM
2. M. ANGGA FADHILAH RAMBE
3. M. RIYAN ALPARIZI
4. PELITA ROHANI SIMANJUNTAK
5. RIKI KURNIAWAN BARUS

PROTEKSI TANAMAN
INSTITUT TEKNOLOGI SAWIT INDONESIA
MEDAN
2022/2023
NO URAIAN DESKRIPSI
1. JUDUL SISTEM PENGUKURAN DAN ALAT UKUR

2. TUJUAN 1. Untuk mengetahui besaran fisika ( Panjang, massa dan waktu).


2. Untuk mengetahui alat-alat ukur yang digunakan dalam besaran
fisika.
3. Untuk mengetahui cara penggunaan masing-masing alat ukur.
4. Untuk mengetahui ketelitian, ketepatan dan kesalahan dalam setiap
pengukuran.
5. Untuk mengetahui kegunaan alat ukur pada pks.

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan:
1. Mistar
2. Mikrometer sekrup
3. Jangka sorong
4. Neraca manual
5. Stopwatch ( manual dan digital )

Bahan yang digunakan:


1. Tissue
2. Spidol
3. Bola pingpong
4. Kotak persegi
5. Kotak persegi Panjang
6. Kertas segitiga
7. M.angga fadhilah rambe
8. Penghapus
4. CARA KERJA  Mistar
1. Letakkan penggaris atau mistar pada benda yang akan diukur
Panjang, lebar maupun tingginya. Titik nol pada mistar harus
tepat ke ujung awal dari benda yang diukur.
2. Nilai ukur benda ditunjukkan oleh garis pada skala penggaris
atau mistar yang bertetapan dengan ujung akhir Panjang, lebar
dan tinggi benda tersebut.
 Mikrometer sekrup
1. Benda yang ingin diukur diletakkan menempel dengan bagian
poros tetap.
2. Setelah itu, bagian thimble diputar hingga objek terjepit oleh
poros tetap dan poros geser.
3. Pada bagian rachet dapat diputar untuk memberikan
perhitungan yang lebih presisi dengan menggerakkan poros
geser secara perlahan.
4. Setelah yakin objek bena-benar terjepit diantara kedua poros,
hasil pengukuran dapat dibaca di skala utama dan skala
nonius.
 Jangka sorong
1. Buka kunci rahang jangka sorong
2. Geser rahang sejauh ukuran benda, lalu rekatkan benda sampai
menyentuh rahang dan menjepit dengan ketat.
3. Kunci kembali pengunci (Screw Lock ).
4. Setelah posisi rahang sudah menyentuh benda,tahap
selanjutnya memastikan pengunci ketat agar benda pas pada
posisinya.
5. Membaca nilai jangka sorong.
6. Tahap selanjutnya membaca skala utama dan skala nonius
pada jangka sorong.
 Neraca manual
1. Putar sekrup yang berada di bagian atas piringan neraca ke
kiri, posisi dua garis pada neraca sejajar. Hal ini dilakukan
untuk mengalibrasi neraca yang akan digunakan untuk
menimbang.
2. Letakkan benda yang akan diukur massanya pada tempat
beban dalam neraca
3. Geser skala dari mulai skala besar.jika panahnya sudah berada
di titik seimbang 0,bergantian ke skala kecil.
4. Kemudian tunggu sampai neraca seimbang di titik nol.
5. Jika dua garis sejajar dalam neraca sudah seimbang,maka hasil
pengukuran sudah dapat dibaca.
 Stopwatch digital
1. Menyiapkan stopwatch yang digunaka untuk mengukur.
2. Memastikan stopwatch dalam keadaan nol atau dalam keadaan
terkalibrasi.
3. Menekan tombol start untuk memulai pengukuran,maka waktu
berjalan seperti yang ditunjukkan angka pada stopwatch
digital.
4. Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran.
5. Membaca hasil pengukuran
 Stopwatch manual
1. Menyiapkan stopwatch yang akan digunakan.
2. Memastikan stopwatch dalam keadaan nol yang terkalibrasi
3. Menekan tombol start untuk memulai pengukuran waktu,maka
Jarum besar pada lingkaran besar akan berjalan.
4. Satu putaran penuh jarum besar pada lingkaran detik sama
dengan 60 detik.Apabila jarum besar sudah berputar satu kali
putaran penuh maka jarum kecil akan berada pada angka satu
pada lingkaran kecil.
5. Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran waktu
6. Membaca hasil pengukuran.

5. HASIL PENGAMATAN 1. Mistar


Sampel Panjang Lebar Tingg Keliling Luas
(cm) (cm) i (cm)

Kotak 9,5 cm 9,5 cm - 2xs =2 x Sxs =9,5 x


persegi 9,5 =19 cm 9,5
=90.25cm2
Kotak 14 cm 6,5 cm - 2(p+l) = Pxl =
persegi 2(14+6,5)= 14x6,5
panjang 2(20,5)= =91cm2
41 cm
Kertas 21 cm - 10,5 - Axt/2 =
segitiga (sisi alas) cm 21x10,5/2
(tingg =110,25 cm2
i)

2. Mikrometer sekrup
Sampel Skala utama Skala nonius Diameter

Penghapus 12,5 mm 35mm x 12,85 mm =


0,01mm = 0,35 1,285 cm
mm
Hasil ukur = SU + SN
= 12,5 mm + 0,35 mm
= 12,85 mm = 1,285 cm

3. Jangka sorong
Sampel Skala utama Skala nonius Diameter
1.Diameter luar 3,9 cm 5,5 mm x 0,01 4,45 cm
pingpong cm = 0,55 cm

2.Diameter 1,4 cm 0.35 cm 1,75 cm


dalam spidol

1) Hasil ukur pingpong = SU + SN


= 3,9 + 0.55
= 4,45 cm
2) Hasil ukur spidol
= 1,4 + 0,35 + 1,75 cm

4. Neraca
Sampel Berat 1 Berat 2 Berat 3 Berat 4 Total berat

HP 200 gram 20 gram 6 gram 1 gram 227 gram

Massa HP = 200 + 20 + 6 + 1 = 227 gram

5. Stopwatch digital
Sampel Jarak (s) Waktu (t) Kecepatan (v)

Jalan biasa 2m 2,66 sekon Jarak/waktu =


2/2,66 = 0,75
m/s
Lari 2m 2,07 2/2,07 = 0,96
m/s

Jongkok 2m 2,87 sekon 2/2,87 = 0,69


m/s

Jatuhkan 163 cm 0.87 sekon 163/0,87 =


pingpong 187,3 m/s

6. Stopwatch manual
Sampel Jarak (s) Waktu (t) Kecepatan (v)

Jalan biasa 2m 2,5 sekon Jarak/waktu =


2/2,5 = 0,8 m/s
Lari 2m 1,8 sekon 2/1,8 = 1,1 m/s

Jongkok 2m 2 sekon 2/2 = 1 m/s


6. DOKUMENTASI

Jatuhkan 163 cm 1 sekon 163/1 = 163 m/s


pingpong

1. Alat dan bahan

2. Pengukuran jatuhnya bola pimpong dengan stopwatch

\\

3. Neraca
4. Pengukuran pingpong dengan jangka sorong

5. Pengukuran pengahapus dengan mikrometer sekrup

6. Pengukuran persegi dengan mistar

7. Stopwatch

8. Peraktikan dan Aslab


PEMBAHASAN
7.

Mengukur suatu besaran dalam fisika dapat dilakukan dengan langsung


menggunakan alat ukur misalnya, mengukur massa dengan neraca,
mengukur selang waktu dengan stopwatch, mengukur hambatan dengan
ohmmeter. Tetapi tidak semua besaran dapat diukur langsung, misalnya
mengukur percepatan gravitasi (g), contoh ini tidak dapat diukur langsung
atau belum ditemukan alat ukurnya.
A.Sistem pengukuran
Pengukuran ialah membandingkan suatu besaran yang tidak diketahui
dengan suatu besaran yang sudah diketahui yang diambil sebagai ukuran
standard. Hasil pengukuran berupa bilangan.Besaran yang diketahui itu
disebut satuan.Istilah yang sering digunakan didalam pengukuran akan
didefenisikan sebagai berikut:
1.Ketelitian (accuary):Harga terdekat dimana suatu pembacaan
instrument(alat ukur)mendekati harga sebenarnya dai variable yang
diukur.
2.Ketepatan(presecision):suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan
hasil pengukuran serupa.Dengan memberikan satu harga tertentu bagi
suatu variable ketepatan (presesi)merupakan suatu ukuran tingkatan
yang menunjukkan perbedaan hasil pengukuran pada pengukuran yang
dilakukan secara berurutan.
3.Sensitivivitasi(sensivity):Perbandingan antara sinyal keluaran atau
respon alat ukur terhadap perubahan masukkan atau variable yang
diukur.
4.resolusi(resolution):perubahan terkecil dalam nilai yang diukur
sewaktu alat ukur akan memberikan respon(tanggapan).
5.Kesalahan(eror):Penyimpanan variable yang diukur dari
harga(nilai)yang sebenarnya.
B. Macam macam alat ukur
Alat ukur adalah ( measuring tool ) alat yang digunakan untuk
mengetahui besaran baik itu besaran ukuran dimensi dan sebuah kondisi
suatu fisik dan suatu komponen yang memiliki ukuran dan diameter.
Alat ukur juga dipergunakan untuk mengukur secara presisi, yang
diperlukan dalam melakukan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan
otomotif khsususnya dan peralatan teknik atau pekerjaan logam lainnya.
Alat ukur yang dibahas dalam pembahasan kali ini berdasarkan hasil
praktikum dan pengamatan ialah alat ukur yang termasuk dalam sistem
pengukuran fisika dan yang memiliki fungsi dalam keseharian dan juga
pada pabrik kelapa sawit dibagi menjadi menjadi tiga.
a.Alat ukur Panjang
1.Mistar
Umumnya kita mengenal alat ukur ini dengan sebutan penggaris. Kita
dapat menggunakan mistar juga sebagai alat bantu gambar yang dapat
menghasilkan garis lurus dan konsisten. Penggaris atau mistar juga
memiliki macam jenisnya, semisal mistar segitiga dan lurus. Mistar
sendiri terbuat dari kayu maupun plastik bahkan besi dan lain sebagainya.
Dalam praktikum kali ini mistar digunakan untuk mengukur kotak
persegi, kotak persegi panjang dan kertas segitiga. Hasil dari praktikum
yang dilakukan dalam pengukuran benda-benda terserbut dengan mistar
menghasilkan, hasil yang berbeda dan perhitungan yang berbeda dengan
keakuratan mistar yang berkisar 1 cm atau 0,1 mm dalam pengukurannya.
2.Mikrometer sekrup
Merupakan sebuah alat ukur dengan tingkat akurasi tinggi dan
memiliki presisi tinggi. Dimana alat ini akan dapat menunjukan dan
melihat serta mengukur benda yang memiliki satuan ukur dengan
ketelitian mencapai 0,01mm. Jadi dapat dilihat mikrometer sekrup adalah
alat yang memiliki tingkat akurasi dan presisi yang sangat cukup akurat.
Dalam praktikum fisika yang kami bawakan, mikrometer digunakan
untuk mengukur ketebalan sebuah pengahapus secara akurat dan presisi.
Dalam pengukuran terhadap sebuah penghapus, cara penggunnaanya
cukup dengan melekatkan penghapus ke rahang mikrometer sekrup lalu
kunci rahang dengan kuat. Pembacaan nilai dari hasil pengukuran
mikrometer sekrup dapat dilihat dari skala utama dan skala noniusnya.
3.Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai
seperseratus milimiter. Terdiri dari dua bagian diam dan bergerak.
Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan
ketelitian pengguna maupun alat yang digunakan dengan baik dan benar.
Pada saat menggunakan jangka sorong untuk menyesuaikan ukuran,
pengunci ditekan dengan ibu jari, lalu disorong dan digeser-geser sesuai
ukuran yang dikehendaki kemudian pengunci dilepas lalu ukuran tersebut
dapat dibaca dan dihitung untuk mendapat ukuran yang akurat.
Dalam percobaan yang dilakukan saat praktikum kami mengukur
diameter terluar dari sebuah bola pingpong dan juga mengukur diameter
terdalam sebuah spidol. Dari hasil pengukurandan perhitungan didapat
hasil yang keakuratan melalui rumus perhitungan jangka sorong.
b. Alat ukur massa
1.Neraca manual
Massa suatu benda adalah kuantitas yang dikandungnya dimana
besarnya bersifat tetap tidak tergantung dari letaknya.Sedangkan Berat
adalah gaya yang bersifat akan dapat berubah bergantung dari letaknya.
Oleh karena itu berat berbanding lurus dengan massa benda,maka massa
sebuah benda dapat diukur dengan membandingkannya antara gaya
gravitasi bumi yang bekerja pada benda dengan gaya gravitasi bumi yang
bekerja pada massa refrensi atau massa standard.
c. Alat ukur waktu
1. Stopwatch
Stopwatch merupakan salah satu instrument yang sering digunakan.
Pembacaan stopwatch dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu: manual dan
digital. Jam randek (Bahasa inggris : stopwatch) adalah alat yang
digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam
kegiatan. Stopwatch ada dua macam yaitu: analog dan jam digital.
Stopwatch analog memiliki batas ketelitian 0,1 sekon sedangkan
Stopwatch digital memiliki batas ketelitian hingga 0,01.
Cara menggunakan stopwatch dengan memulai menekan tombol
diatas dan berhenti sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu
yang berlalu. Kemudian dengan menekan tombol yang kedua pengguna
dapat menyetel ulang stopwatch kembali ke nol. Tombol yang kedua juga
digunakan sebagai perekam waktu. Pada cara penggunaaan stopwatch
diatas merupakan cara penggunaan dari stopwatch manual yang memiliki
keakuratan berkisar diangka 0,05 sekon.
Pada stopwatch digital yang lebih canggih dengan layar monitor
kecil sebagai penunjuk hasil pengukuran dan waktu dari hasil pengkuran
dapat kita baca hingga satuan detik. Dalam penggunaanya stopwatch
digital memiliki cara kerja dengan memulai tombol on dari sumber
tegangan (baterai) energi surya akan mengalir ke komponen elektronik
dalam stopwatch digital. Lalu komponen-komponen elektronik tersebut
yang akan melakukan perhitungan waktu dan menampilkannya dalam
monitor ke bentuk angka digital.
C.Pemanfaatan alat-alat ukur dalam pabrik kelapa sawit
Pabrik kelapa sawit atau disingkat (PKS) merupakan pabrik yang
melakukan pengolahan TBS sebagai bahan baku CPO (crude palm oil)
dan inti sawit dengan menggunakan tahapan-tahapan proses dari mulai
stasiun penerimaan bahan baku, perebusan, pemipilan, pengempaan, dan
pemurnian minyak.
Dalam PKS terdapat proses-proses pengolahan yang dilakukan
untuk mengolah kelapa sawit yang baik. Untuk mengolah kelapa sawit
dengan baik dalam pabrik pastilah dilakukan dengan kinerja yang sangat
baik dan menggunakan alat-alat ukur yang mampu membantu setiap
pengukuran dalam proses-proses pengolahan kelapa sawit menjadi produk
yang siap konsumsi atau layak guna. Ada beberapa hal yang pasti diukur
KESIMPULAN dalam kegiatan pengolahan pabrik kelapa sawit, yakni pengukuran massa
dari berat nya kelapa sawit atau penghitungan massa dari jumlah kelapa
sawit yang ada untuk diolah menjadi kelapa sawit. Dalam pengukuran
massa PKS umumnya pasti akan menggunakan neraca yang digital dan
lebih canggih yang memiliki keakuratan yang sangat presisi.
Perkembangan teknologi yang baru-baru ini terjadi terlihat pada
pembuatan mesin pengukuran massa pada setiap bak truk pengangkut
kelapa sawit yang sudah diberi indikator untuk menghitung jumlah massa
yang sedang dibawa dalam truk pengangkut kelapa sawit ke PKS.
Pengukuran waktu juga dilakukan pada pabrik kelapa sawit,
terutama pada penghitung waktu atau timer untuk mengukur waktu lama
KRITIK DAN SARAN proses pengerjaan dalam setiap produksi kelapa sawit, terutama
pengolahan pada mesin pabrik. Stopwatch terkadang digunakan untuk
menilai berapa lama pengerjaan setiap proses pengolahan sebagai evalusai
jam atau waktu kerja di PKS.
Pengkuran lainnya yang terjadi dalam PKS ialah pengkuran
kekentalan pada kelapa sawit yang telah diolah menjadi minyak kelapa
sawit. Pengukuran ini biasanya dilakukan dengan alat bernama
viskometer. Viskometer alat yang digunakan untuk mengukur kekentalan
suatu zat cair atau larutan. Alat ini digunakan dalam PKS untuk mengukur
kekentalan dari minyak kelapa sawit untuk dijadikan berbagai produk.
Dalam PKS juga diatur kelembapan dan suhu dalam pabrik.untuk
mengukur suhu dan kelembapan yang ada dalam PKS ialah hygrometer.
8.
Hygrometer merupakan suatu alat ukur yang khusus dalam mengukur
suhu ruangan dan kelembapan ruangan. Hygrometer ini digunakan pada
PKS untuk mengetahui kelembapan pada ruang pengolahan agar
terjaganya stabilitas pada ruangan juga pada olahan kelapa sawit yang
ada. Pengaruh suhu dan kelembapan ruangan ini merupakan salah satu hal
yang mesti diperhatikan dalam pengolahan pabrik kelapa sawit di PKS.

Adapun kesimpulan yang didapat dari pratikum ini adalah:


1. Sistem pengukuran memiliki alat-alat yang khusus untuk
mengukur ketetapan ukuran suatu benda.
2. Setiap penggunaan alat-alat ukur memiliki cara tersendiri dalam
penetapan ukuran suatu benda.
9.
3. Terdapat rumus perhitungan dalam pengukuran suatu benda untuk
menetapkan presisi ukuran benda.
4. Mengetahui nama-nama alat ukur dan kegunaannya masing-
masing.
5. Pengukuran dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari,
terutama fungsinya terhadap pengukuran di PKS.

1. KRITIK
A. Kurangnya fungsi pada alat-alat laboratorium yang sudah layak
untuk diperbaharui.
B. Tempat praktikum yang kurang luas.
C. Lebih memperhatikan keutuhan dan fungsi alat laboratorium.
D. Ruang yang belum begitu kondusif.
E. Penyediaan bahan praktikum yang terlalu mahal dan boros.

2. SARAN
A. Lebih melengkapi alat laboratorium yang lebih berfungsi dan
steril.
B. Penyediaan ruangan praktikum yang lebih sesuai (luas) dan
kondusif serta steril.
C. Merawat alat-alat laboratorium dengan teratur.
D. Praktikum dilaksanakan di ruangan yang berbeda-beda agar
terciptanya ke kondusifan saat praktikum.
E. Penyediaan bahan praktikum yang mampu juga disediakan oleh
pihak kampus ataupun laboratorium.
LEMBAR PENGESAHAN

MEDAN,…………………

PRAKTIKAN ASISTEN PRAKTIKUM

(MHD. ARIFIN ILHAM) (ERICSON CHRISTIAN NAINGGOLAN)

Anda mungkin juga menyukai